You are on page 1of 6

Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat ISSN 2776-7647 (Online)

Vol. 1 No. 2, Desember 2021, hlm. 147 – 152


Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JPSTM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK BERBICARA KASAR


DAN CARA MENGATASINYA (STUDI PADA ANAK DESA TANJUNG
GUSTA,KECAMATAN SUNGGAL)

Husni Tamrin1, Sheyla Ramadhina1*


1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UniversitasSumateraUtara
email: *sheylaramadhina08@gmail.com

Abstract: At this time, we often find a group of children playing with their friends fighting
emotionally to say rude words, even without anything special that bothers them, they often say
harsh words. A group of children often say rude words usually due to their association with
playmates, one friend who often says rude will make other friends follow and as a result they
also often speak rudely. Many people and the parents of the group of children heard the children
say harsh words, the parents and the community only took action to scold, yell, forbid and even
hit their children. Some things to consider if you want to deal with children when they say rude;
(1) Remain calm and explain to the child the meaning of the word; (2) Give examples of good
words to say; (3) Enrich children's vocabulary so that many good words can be used; (4) Limit
the use of gadgets; (5) Apply punishment; (6) Do not hesitate to praise and give appreciation;
The approach method used to overcome this is the GroupWork method from Zastrow: (1)
intake; (2) assessment and intervention planning; (3) group selection; (4) group development;
(5) evaluation and termination. These methods and methods encourage children not to speak
harshly.

Keywords: children; rough words; how to cope.

Abstrak: Pada masa sekarang, kita sering menemukan sekumpulan anak yang sedang bermain
bersama teman temannya beradu emosi mengeluarkan kata kasar, bahkan tanpa ada hal khusus
yang mengganggu mereka sering kali mengucapkan kata kasar. Sekumpulan anak sering berkata
kasar biasanya akibat pergaulannya dengan teman bermain, salah satu teman yang sering
berkata kasar akan membuat teman temannya yang lain mengikuti dan akibatnya mereka juga
menjadi sering berkata kasar. Banyak masyarakat dan orang tua dari sekumpulan anak tersebut
mendengar anak mengatakan kata kasar, para orang tua dan masyarakat hanya melakukan
tindakan memarahi, membentak, melarang bahkan sampai ada yang memukul anak anaknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin mengatasi anak-anak ketika berkata kasar;
(1)Tetap tenang dan beri penjelasan kepada anak tentang arti kata tersebut; (2)Berikan contoh
kata yang baik untuk di ucapkan; (3)Perkaya Kosakata anak sehingga banyak kata baik yang
bisa di gunakan; (4)Batasi penggunaan gadget; (5)Terapkan hukuman; (6)Jangan ragu untuk
memuji dan memberi penghargan; metode pendekatan yang digunakan untuk mengatasinya
yaitu metode GrupWork dari zastrow: (1)intake;(2)asessment dan perencanaan intervensi;(3)
penyeleksian kelompok;(4)pengembangan kelompok;(5) evaluasi dan terminasi. Dari cara dan
metode tersebut mendorong anak-anak untuk tidak berkata kasar.

Kata kunci: anak; berkata kasar; grupwork.

147
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat ISSN 2776-7647 (Online)
Vol. 1 No. 2, Desember 2021, hlm. 147 – 152
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JPSTM

PENDAHULUAN yang disertai dengan teladan dan


diperkuat dengan penanaman nilai-nilai
Anak-anak merupakan individu yang mendasari secara bertahap akan
yang seharusnya masih polos, tidak membentuk budaya serta
mengetahui tentang hal-hal negatif atau mengembangkan hubungan dengan
bahkan kata-kata kasar. Pada masa Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara ini
sekarang ini masyarakat banyak lingkungan keluarga dapat menjadi pola
menjumpai sekumpulan anak-anak yang penting dalam pembudayaan karakter
sering kali berkata kasar ketika sedang bangsa bagi anak dan generasi muda.
bermain dengan kelompok bermainnya. Atas dasar itu, pendidikan
Kata-kata kasar yang dikeluarkan dari karakter bukan sekedar mengajarkan
mulut sang anak merupakan kata yang mana yang benar dan mana yang salah,
sangat tidak pantas di ucapkan dan di lebih dari itu, pendidikan karakter
dengarkan oleh kalangan anak-anak menanamkan kebiasaan (habituation)
tersebut, akan tetapi kata-kata kasar tentang hal mana yang baik sehingga
tersebut menjadi hal yang wajar di antara anak-anak menjadi paham (kognitif)
kalangan bermain mereka. tentang mana yang benar dan salah,
Biasanya kata-kata kasar yang di mampu merasakan (afektif) nilai yang
ucapkan kalangan anak-anak tersebut baik dan biasa melakukannya
didapatkan dari kelompok bermaik (psikomotor)(Permono, 2019). Dengan
mereka, kebiasaan berkata kasar yang kata lain, pendidikan karakter yang baik
dilakukan didalam kelompok bermain harus melibatkan bukan saja aspek
akan mempengaruhi anak-anak lain “pengetahuan yang baik” (moral
untuk membentuk kebiasaan berkata knowing), akan tetapi juga “merasakan
kasar juga. Namun tidak dapat di dengan baik” (moral feeling), dan
pungkiri bahwasannya kata kasar yang “perilaku yang baik” (moral action).
didapat anak-anak tersebut berasal dari Pendidikan karakter menekankan pada
orang dewasa yang ada di sekitar mereka habit atau kebiasaan yang terus-menerus
baik itu di kalangan keluarga, dipraktekkan dan dilakukan.
masyarakat dan lainlain. Maka dari itu orang tua dan
Peran orang tua dan masyarakat masyarakat harus memberikan stimulus
sangat dibutuhkan dalam mengatasi anak berupa pengajaran tentang tidak berkata
berkata kasar, namun tidak sedikit orang kasar dan anak akan menimbulkan
tua dan masyarakat yang acuh dalam respon dari pengajaran tersebut sehingga
mengatasi anak berkata kasar, anak tidak berkata kasar lagi.
kebanyakan orang tua dan masyarakat
menganggap hal tersebut adalah hal biasa
dan sepele yang bisa diatasi dengan METODE
mudah(Sholikah & Hanifah, 2021).
Namun pada dasarnya merubah perilaku Pada kegiatan ini di lakukan di
anak yang sudah terbiasa itu sangatlah desa tanjung gusta, kecamatan sunggal,
sulit apalagi jika cara mengatasinya tidak dalam kegiatan pelaksanaan pemecahan
sesuai dan tidak maksimal. Menurut teori masalah guna mengatasi anak-anak agar
behavioristik, perubahan tingkah laku tidak berkata kasar, maka digunakanlah
sebagai akibat dari adanya interaksi beberapa metode yaitu metode
antara stimulus dan respon. Pembiasaan GrupWork oleh Zastrow, yaitu:

148
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat ISSN 2776-7647 (Online)
Vol. 1 No. 2, Desember 2021, hlm. 147 – 152
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JPSTM

Intake yang ada di Desa Tanjung Gusta sangat


Pada tahap ini membangun bervariasi ada yang umur 5-12 tahun.
komunikasi dan hubungan antara ia Dari penyeleksian terpilih anak-anak dari
dengan klien agar memunculkan umur 7-12 tahun.
kedekatan emosional antara mereka,
selanjutnya membuat kesepakatan Tahap Pengembangan Kelompok
kepada klien untuk terlibat dalam Pada tahap ini, memberikan
keseluruhan proses pemecahan masalah edukasi kepada anak-anak tersebut
tersebut. tentang bagaiaman berperilaku seharus-
nya dan mengajarkan beberapa hal
Assessment dan Perencanaan kepada anak-anak tersebut agar tidak
Intervensi berkata kasar lagi. Beberapa hal yang
Pada tahap ini mulai mencari diajar kan untuk mengatasi anak-anak
informasi dan mengidentifikasi tersebut agar tidak berkata kasar yaitu
permasalahan yang di hadapi, dari
informasi yang didapat mulai a. Tetap tenang dan beri penjelasan
mengidentifikasi permasalahan meng- kepada sekumpulan anak-anak
gunakan tools Mobility Maps dan tersebut tentang arti kata-kata yang
menggunakan teori behavioristik, di ucapkan mereka, beri penjelasan
penggunaan tools Mobility maps ini bahwa kata-kata tersebut
bertujuan untuk mengetahui kebiasaan merupakan kata-kata yang tidak
berkata kasar anak-anak tersebut didapat pantas untuk diucapkan dan
melalui mana, apakah ada hubungannya sangatlah tidak baik diucapkan.
dengan orang orang yang di temui anak- b. Berikan contoh kata yang baik
anak tersebut dalam aktifitas sehari hari. untuk di ucapkan, pemberian
Penggunaan terori behavioristic ini contoh kata yang baik diucapkan
bertujuan untuk mengetahui perilaku bertujuan agar sekumpulan anak
anak-anak tersebut ditimbulkan oleh apa, tersebut bisa mengelola dan
karena teori ini menjelaskan tingkah laku mengucapkan kata-kata baik
manusia ditentukan oleh pengalaman, tersebut untuk menggantikan kata-
serta hal-hal yang sudah dipelajari seperti kata kotor yang sering mereka
mengikuti orang-orang sekitar. ucapkan.
Setelah melakukan pencarian c. Perkaya Kosakata anak sehingga
informasi dan pengidentifikasian banyak kata baik yang bisa di
masalah, Sheyla mulai mengetahui gunakan anak untuk meluapkan
bahwa kebiasaan anak-anak tersebut emosi ketika sedang kesal.
berkata kotor didapatkan dengan d. Batasi penggunaan gadget yang
mengkuti teman-teman nya yang berkata bisa membuat anak lebih banyak
kasar ketika sedang bermain. mengetahui kata-kata kasar yang
banyak terpampang di media
Tahap Penyeleksian Kelompok sosial.
Pada tahap ini yaitu melakukan e. Terapkan hukuman, penerapan
penyeleksian anak-anak tersebut untuk hukuman biasanya bisa di lakukan
masuk kedalam proses pemecahan oleh orang tua, orang tua dan anak
masalah. Penyeleksi berdasarkan membuat perjanjian untuk tidak
klasifikasi umur, kelompok anak bermain berkata kotor dan jika anak

149
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat ISSN 2776-7647 (Online)
Vol. 1 No. 2, Desember 2021, hlm. 147 – 152
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JPSTM

melanggar maka di terapkan suatu Maka dari itu dilakukan penerapkan hal
hukuman yang membuat anak hal yang sudah disampaikan diatas
tersebut takut untuk melanggar seperti memberikan bimbingan, arahan
perjanjiannya. serta motivasi dan pujian terhadap
f. Jangan ragu untuk memuji dan mereka.
memberi penghargan, jika sang
anak sudah mulai terbiasa tanpa Evaluasi dan Terminasi
bekata kasar atau sudah melakukan Pada tahap ini yaitu melakukan
perjanjiannya maka orang tua, penilaian terhadap klien, melihat
teman bahkan masyarakat harus kemajuan dan pencapaian tujuan yang
memuji dan bahkan memberikan telah ditetapkan didalam perencanaan.
penghargaan kepada anak agar Dilakukan penilaian terhadap klien
menarik anak tersebut merasa dengan mengguanakan sebuah game
bangga dan senang ketika untuk melihat apakah ketika kalah game
usahanya tidak berkata kotor di anak-anak tersebut terselimuti emosi dan
hargai dan dipuji. mengakibatkan mereka mengeluarkan
kata-kata kasar tersebut. Dari game yang
Dalam tahap pengembangan ini diadakan, sudah terlihat beberapa
juga berpacu pada Teori Behavioristik, perubahan yang dialami masing masing
dimana teori ini menjelaskan tingkah anak didalam kelompok tersebut,
laku manusia ditentukan oleh sebgaian besar anak-anak tersebut sudah
pengalaman, serta hal hal yang sudah mulai menghilangkan kebiasaan berkata
dipelajari seperti mengikuti orang orang kasar ketika sedang terselimut emosi.
sekitar. Dalam tahap ini juga berpacu Selain itu pada tahap ini mengakhiri
pada tahap perkembangan behavioristik hubungan kontrak dengan klien karena
yang mengatakan bahwa sikap, sudah mencapai tujuan yang diinginkan,
kebiasaan dan pola perilaku individu klien sudah mulai berubah dan
yang di bentuk dalam setahun pertama menghilangkan kebiasaan berkata kasar.
mempengaruhi kehidupan mereka
selanjuutnya akan tetapi ada 3 kondisi
yang memungkinkan perubahan menurut PEMBAHASAN
Erickson (Hurlock, 1980:6) yaitu :
1. Perubahan dapat terjadi apabila Proses pelaksanaan kegiatan
individu memperoleh bantuan dan pemecahan masalah menggunakan
bimbingan untuk membuat metode GrupWork dari Zastrow berjalan
perubahan dengan lancar dan baik. Pada awalnya di
2. Perubahan cenderung terjadi lakukannya tahapan awal yaitu intake
apabila orang orang yang dihargai dimana proses ini merupakan proses
memperlakukan individu dengan pengenalan dengan klien yaitu kelompok
cara yang beda dan baru. bermain anak-anak yang ada di Desa
3. Perubahan dapat terjadi apabila Tanjung Gusta. Kemudian langkah
adanya motivasi yang kuat baik selanjutnya yang dilakukan yaitu proses
dari orang lain maupun individu asessment dimana pada proses inilah
sendiri. penggalian informasi mengenai
kelompok bermain anak yang sering
mengeluarkan kata-kata kotor. Pada

150
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat ISSN 2776-7647 (Online)
Vol. 1 No. 2, Desember 2021, hlm. 147 – 152
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JPSTM

proses ini di ajukan beberapa pertanyaan tidak berkata kasar lagi. Kemudian untuk
tentang aktivitas sehari-hari anak-anak menyempurnakan pelaksanaan peme-
tersebut, kemudian anak-anak tersebut cahan masalah dilakukanlah pengem-
diminta bercerita tentang kelompok bangan kelompok yang berisikan proses
bermainnya. Dari pembicaraan yang pembelajaran dan penjelasan tentang
dilakukan mulai dapat informasi tentang perilaku negatif yang sering mereka
penyebab anak-anak tersebut sering lakukan, dalam tahap ini dijelasakan dan
berkata kasar yaitu dikarenakan di beri cara untuk mengatasi anak-anak
mengikuti kebiasan berkata kasar yang tersebut untuk tidak melakukan perilaku
dilakukan oleh salah satu teman negatif seperti kata-kata kasar. Tahap ini
bermainnya. Pada tahap penggalian juga menyinggung sedikit dengan teori
informasi juga digunakan tools mobility behaviorisme dimana teori ini
maps dimana tools ini merupakan alat mengemukakan perilaku seseorang dapat
yang digunakan untuk menggambarkan terbentuk melalui proses pengalaman dan
aktivitas dan interaksi yang dilakukan peniruan kebiasaan orang lain, maka bisa
oleh anak-anak tersebut. hal tersebut dikatakan anak-anak tersebut meng-
dapat dilihat di Gambar 1. gunakan kata-kata kasar berdasarkan
peniuran orang disekitarnya seperti
kelompok bermainnya. Pemberian
materi, penjelasan dan cara mengatasi
dapat dilihat di Gambar 2.

Gambar 2. Tahapan Asessment pada


kelompok Bermain anak

Kemudian dilakukan tahap


penyeleksian kelompok, proses Gambar 2. Pemberian materi, penjelasan
penyeleksian kelompok ini dilakukan dan Cara mengatasi anak berkata kasar
agar proses pemecahan masalah bisa
berjalan dengan baik hal ini dikarenakan Proses terakhir dalam kegiatan
ada beberapa anak didalam kelompok pemecahan masalah ini yaitu evaluasi
bermain tergolong masih sangat kecil dan terminasi, pada tahap evaluasi
sekitar umur 3-4 tahun dan belum bisa dilakukan penilaian dan pemantauan
mengerti hal hal yang akan disampaikan. bagaimana anak-anak tersebut menerima
Maka dari itu klasifikasi umur yang di pembelajaran yang sudah di ajarkan,
seleksi yaitu dari umur 7-12 tahun, hal maka dari itu dilakukan sebuah game
ini dikarenakan anak-anak di umur 7-12 untuk melihat bagaimana perilaku yang
tahun inila yang kerap sering kali di timbulkan anak-anak tersebut ketika
mengucapkan kata-kata kasar, selain itu sedang bermain dalam sebuah game yang
anak-anak pada umur ini juga sudah bisa menciptkan emosi anak-anak
mulai bisa mengolah pemikiran jika tersebut. dari game yang dilakukan
diajak untuk memecahkan masalah agar beberapa anak-anak sudah mulai

151
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat ISSN 2776-7647 (Online)
Vol. 1 No. 2, Desember 2021, hlm. 147 – 152
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JPSTM

menghilangkan kebiasaan buruk berkata Arifin, Z. (2015). Perilaku remaja


kasar namun beberapa lagi juga masih pengguna gadget; Analisis teori
dalam proses pembiasaan diri untuk tidak sosiologi pendidikan. Tribakti:
berkata kasar. Kemdian dilakukanlah Jurnal Pemikiran Keislaman,
terminasi dimana tahap ini merupakan 26(2), 287-316.
proses pemutusan hubungan karena Dhani Choiroh, A. (2019). Faktor–faktor
beberapa anak sudah mulai mencapai yang Mempengaruhi Perubahan
tujuan yang dituju. Perilaku Anak Akibat
Penggunaan Youtube (Studi
Kasus Di Ra Al Barokah
SIMPULAN Kecamatan Sumbersari)
(Doctoral dissertation,
Setela dilakukan pengamatan dan Universitas Muhammadiyah
obserpasi dilapangan dalam proses Jember).
kegiatan pemecahan masalah yang Hurlock, E. B. (1980).
dilakukan. Di dapat faktor yang PsikologiPerkembangan: Suatu
mempengaruhi anak-anak di Desa Pendekatan Sepanjang Rentang
Tanjung Gusta berkata kasar yaitu Kehidupan. Jakarta:
pergaulan kelompok bermain yang tidak Gramedia.
sehat, dimana salah seorang anak yang Mohammad Syamsul Anam, W. D.
ada didalam kelompok bermain tersebut (n.d.). Teori Belajar
memiliki kebiasaan berkata kasar, selain Behavioristik DanImplikasinya
itu faktor lain yang mempengaruhi anak- Dalam Pembelajaran . 1-5.
anak di Desa Tanjung Gusta berkata Permono, H. (2019). Peran orangtua
kasar yaitu meniru orang dewasa yang dalam optimalisasi tumbuh
ada di sekitarnya, baik didalam kembang anak untuk membangun
keluaraga, masyarakat dan lain lain.. karakter anak usia dini. 34–47.
Dari hal hal tersebut mendorong anak- https://doi.org/10.31227/osf.io/zdt
anak anak untuk tidak berkata kasar. 3g
Sholikah, M., & Hanifah, U. (2021).
Peran Orang Tua dalam
DAFTAR PUSTAKA Membantu Belajar Anak di Masa
Pandemi Covid-19.
Afkarina, N., & El-Faradis, F. (2021). PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu
Peran Orang Tua dalam Pendidikan, Keguruan, Dan
Pendampingan Belajar Anak di Pembelajaran, 5(1), 5.
Masa Pandemi Covid 19. https://doi.org/10.26858/pembelaj
Maharot: Journal of Islamic ar.v5i1.14694
Education, 5(1), 1-16 https://jurnalpost.com/anak-anak-sering-
Amalia, N. (2019). pengaruh lingkungan berbicara-kotor-yuk-intip-cara-
belajar terhadap kebiasaan mahasiswa-iks-fisip-usu-
berbicara kasar peserta didik di mengatasinya/29082/
kelas iv min 2 sinjai (doctoral https://youtu.be/CEgzBUjRQYY
dissertation, institut agama islam
muhammadiyah sinjai).

152

You might also like