Professional Documents
Culture Documents
Disampaikan pada:
1/35
Tata Presentasi
Pendahuluan
Proses dan Pemicu
Pengendalian Aliran Debris
Pengelolaan dan Mitigasi
Penutup
2/35
PENDAHULUAN
Banjir, Banjir Bandang, dan Aliran Lahar
DEFINISI BANJIR :
JENIS BANJIR:
• Banjir (biasa)
• Banjir bandang
• Banjir air bersedimen (debris/lahar/galodo)
3/35
Luapan dari Kali Pepe di hulu Pintu Air Demangan 18
Banjir (Biasa)
Banjir Lahar
Banjir Bandang
4/35
Perbandingan sifat banjir:
5/35
Flash floods by definition (DWRG, 2011):
A flood that occurs suddenly and powerful. Flash floods are formed
in the range of a few minutes to several hours after a heavy rain in a
short time on the watershed or on a narrow river channel on the
upstream. The flow to the river has a short time of concentration, so
that runoff can quickly accumulate in the river channel (JICA, 2011)
6
6/35
Flash flood by causes (DWRG, 2011):
Accumulation of heavy rainfall that fell in a short time
duration on river upstream watershed, where then the
volume of water collected in a short time into the river
channel, causing a large spike and sudden discharge exceeds
the capacity of the flow path downstream.
The collapse of dam, levee or natural dam that occur because
of the accumulation of landslide material on river channel.
7
7/35
Beberapa istilah tentang aliran debris
Debris Flows (International)
Lahar Flows (International and Indonesian Local)
Galodo (Indonesian Local: West Sumatra/Padang)
Others (Aliran hiperkonsentrasi):
DOI: https://doi.org/10.21660/2019.64.41812
8
8/35
Klasifikasi Aliran
hiperkonsentrasi
Julien, P.Y. and Leon
C.A.S., Hyper
concentrated Flow
Classification,
Rheology and
Structural Design.
Unpublished Lecture
Note, 2010.
9/35
Pengelolaan aliran debris/banjir
bandang sebagai bagian dari
pembangunan sumberdaya air
yang berkelanjutan
Pendayagunaan sumberdaya air Sungai Gendol di Jambu Sungai Batanghari di Kota Jambi
10/35
Sungai memiliki sumberdaya yang
bervariasi dan dinamik PROPINSI JAWA TENGAH Utara
Gunung Merapi
Air
(aliran air)
Biota
Pengenceran Sungai
(flora dan
(alur alam dengan
fauna)
berbagai
sumberdaya yang
bervariasi &
dinamik) PROPINSI DAERAH Candi
Prambanan
ISTIMEWA YOGYAKARTA
Energi
(debit dan
Sedimen
beda
tinggi) KOTA
Bandara Adisucipto
11/35
Banjir Bandang Bahorok
(2 November 2003)
• Luas Daerah Tangkapan: (15.705 Ha)
• Curah hujan (200-300 mm per hari selama tiga hari berturut-turut)
• Forrest Logging di sebelah hulu Sungai Bahorok
12/35
Banjir Bandang Jember
(1 Januari 2006)
13/35
Banjir Bandang Nasiri
(1 Agustus, 2012)
14/35
Banjir Bandang Wasior
(4 Oktober 2010)
15/35
Sediment Disasters in the northern region of the
KYUSHU Island in 2017 (Fujita, 2020)
Cumulative precipitation from 0:00 July 5
to 24:00 July 6
ASAKURA City
586.0mm
Iki City Soeda town
372.5 mm 314.0 mm
Shiroishi Town
354.0 mm Hita city
402.5 mm
17/35
FLASH FLOOD OCCURRENCE (Legono, 2021)
280 140
Jambu_JTSL-UGM 130
260
Daily rainfall: 56.000mm
240 120
Rainfall intensity
220 110
1st debris flow
200 100
2nd Debris flow
180 90
Cummulative rainfall
160 80
140 70
120 60
100 50
80 40
60 30
40 20
20 10
0 0
01/01/2012 0:00 01/01/2012 6:00 01/01/2012 12:00 01/01/2012 18:00 02/01/2012 0:00
Time
19/35
20/35
Respon hujan-aliran air-angkutan sedimen
(Hidayat, dkk, 2021)
70 600
Flow Hydrograph Peak
40 Recession
300
jumlah pulse pada 30
30 Precursive November – 1
200
20 Inflection Point
Peak
Recession
Desember, 2016
10 100
Inflection Point
0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Time (hours)
60 400
Peak
Flow Hydrograph
350
50
0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
Time (hours)
21/35
Mekanisme terjadinya aliran debris banjir bandang
kebanyakan (namun tidak selalu) diawali dengan
terbentuknya dam alam (Alfath, 2021)
23/35
Bed variation during a flood
At a peak of the flood Bagaimana
Without a check dam mengendalikan
luapan aliran
After the flood Original bed debris?
Extreme bed (Fujita, 2020)
aggradation
24/35
At a peak of
the flood Bagaimana
mengendalikan
After the flood Original bed degradasi dan
Sand pocket agradasi (Fujita,
Permeable check dam
2020)
• A permeable check dam traps the sediment
transported from the upstream.
• Sediment deposits in a sand pocket is eroded
by a high flood.
Flood • Sediment is supplied from the sand pocket to
reduce the extreme bed degradation.
B
A • The permeable check dam releases the
trapped sediment.
• The sediment could be deposited in the sand
pocket because of a low flood.
t
25/35
Aliran debris di kawasan G. Merapi
Luapan aliran debris di PUD2
paska erupsi 2010
26/35
Gerusan dan gaya impact di sekitar bangunan sungai (pilar
jembatan Sungai Pabelan)
27/35
Erosi dasar dan
tebing sungai
menyebabkan
runtuhnya tebing
sungai diikuti
pelebaran sungai
serta keruntuhan
jembatan Srowol 50 m
di K. Pabelan
150 m
28/35 28
PENGELOLAAN DAN MITIGASI
Infrastruktur yang akan
terasa bermanfaat pada
saat terjadi kejadian aliran
lahar (dapat
mengamankan
iinfrastruktur dan
pemukiman yang ada di
sebelah hilirnya.
Pada konsisi normal
dimana tidak ada potensi
kejadian aliran devbris
maka perlu ada
pembatasan aktivitas
(khuususnya
penambangan pasir).
29/35
Worst cases Awal November 2021:
30/35
Banjir Bandang
Kota Batu
31/35
Banjir Bandang
Kota Batu
32/35
Banjir Bandang
Kota Batu
33/35
PENUTUP
1) Kejadian aliran debris dan banjir bandang sangat dipengaruhi kondisi
fisiografi (sistim lahan dan alur) pada suatu sungai, utamanya
interaksi antara aliran air dan sedimen/debris.
2) Kejadian aliran debris dan banjir bandang merupakan fenomena
dengan yang umumnya dipicu oleh kejadian hujan ekstrim serta
ketidak stabilan deposit/endapan ataupun tumpukan debris.
3) Pengelolaan aliran debris dan banjir bandang akan menyangkut
pengelolaan sistim lahan dan sistim alur, serta usaha-usaha
mitigasinya.
4) Kejadian aliran debris dan banjir bandang merupakan kejadian
dengan multi penyebab, masih memerlukan kajian mendalam
terhadap beberapa parameter penting, misalnya waktu konsentrasi,
intensitas hujan, durasi hujan, koefsien pengaliran, sistem
peringatan, kesiapan masyarakat, dll.
34/35
TERIMA KASIH
35/35