You are on page 1of 19

Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.

4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur


Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*

Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia


*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

Abstract

Discharge planning from hospital to home among patients with diabetes mellitus:
A literature study

Background: Several studies have stated that patients with diabetes mellitus who do not get proper
management when discharge after hospitalization are very at risk to readmission because of complications.
Properly discharge planning programme is very essentials to reduce the number of readmission and following by
controlled on patient's conditions. However, the fruitfulness level of discharge planning program in each hospital
was different. planning in DM patients is still not optimal and does not explain in detail the discharge planning
stages.
Purpose: To determine several studies of discharge planning programme among patients with diabetes mellitus
in several hospital
Method: Literature study method with narrative review approach. Search for articles using databases by Science
Direct, Pubmed and Google Scholar by entering keywords "discharge planning or return planning, Stages or
steps, Diabetes or glycemic." From the search results, there were 13,743 articles that matched the keywords,
then an examination carried out based on inclusion criteria (published year 2011-2020, articles in Indonesian and
English, using the retrospect cohort method, RCT, and Quasi Experiment, full-text articles, discuss discharge
planning stages) and exclusion criteria (articles on systematic reviews, proceedings, editorials and books). An
examination carried out based on the title, sample, research method, and getting 10 articles.
Results: Analyzing result of 10 articles found that the discharge planning stage was the first stage starting from
the time when admitting to hospital by conducting an assessment, diagnosis, planning, implementation and
evaluation. The second stage was for the patient treated by providing education and training. Providing education
included information about disease, signs and symptoms of disease, things that must avoid from experienced
health problems and complications, and information about health service sources in the community. While
training included the use of drugs, insulin, diet, physical activity, management of hypo and hyperglycemia, foot
care, and blood glucose control. The third stage was after the patient discharged from the hospital by following up
in form of telephone counseling and visits to the patient's home. The result of this literature study can be used as
learning material for further research and material in providing nursing care.

Keywords: Discharge planning; Hospital; Patients; Diabetes mellitus; Literature study

Pendahuluan: Pasien DM yang tidak mendapatkan penatalaksanaan yang tepat sangat beresiko mengalami
berbagai komplikasi. Beberapa penelitian menyebutkan pasien DM cenderung kembali menjalani rawat ulang
setelah pulang dari rumah sakit akibat dari komplikasi. Discharge planning terbukti dapat mengurangi jumlah
kunjungan ulang ke rumah sakit dengan keluhan yang sama dan bahkan dapat mengurangi tingkat komplikasi.
Namun, untuk saat ini, pelaksanaan discharge planning pada pasien DM masih kurang optimal dan tidak secara
rinci menjelaskan tentang tahapan discharge planning.
Tujuan: Untuk mengetahui tahapan dalam pemberian discharge planning pada pasien diabetes melitus.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan narrative review. Pencarian
artikel menggunakan database yaitu Science Direct, Pubmed dan Google Scholar dengan memasukkan kata
kunci yaitu “discharge planning or perencanaan pulang, Stages or tahapan, Diabetes or glycemic. Dari hasil
pencarian ditemukan sebanyak 13,743 artikel yang sesuai dengan kata kunci, kemudian dilakukan pemeriksaan
berdasarkan kriteria inklusi (terbit tahun 2011-2020, artikel dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,
menggunakan metode kohort retrospekti, RCT, dan Quasi Experiment, artikel tersedia full text, membahas
tahapan discharge planning) serta kriteria eksklusi (Artikel systematic review, proceeding, editorial dan buku).

503
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan berdasarkan judul, sampel, metode penelitian, dan isi sehingga didapatkan
10 artikel.
Hasil: Dari 10 artikel ditemukan tahapan discharge planning tahap pertama dimulai sejak pasien masuk ke
rumah sakit dengan melakukan pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Tahap kedua
selama pasien di rawat dengan memberikan pendidikan dan pelatihan. Pemberian pendidikan meliputi informasi
tentang penyakit, tanda dan gejala penyakit, hal-hal yang harus dihindarkan dari gangguan kesehatan yang
dialami dan komplikasi, serta informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sedangkan
pelatihan meliputi penggunaan obat dan insulin, diet, aktivitas fisik, manajemen hipo dan hiperglikemia,
perawatan kaki, dan kontrol glukosa darah. Tahap ketiga yaitu setelah pasien keluar dari rumah sakit dengan
melakukan tindak lanjut berupa konseling telepon dan kunjungan ke rumah pasien. Hasil studi literatur ini dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk penelitian selanjutnya dan bahan dalam memberikan asuhan
keperawatan oleh perawat pada pasien diabetes melitus.

Kata Kunci: Pelaksanaan; Discharge planning; Pasien; Diabetes melitus; Studi literatur

PENDAHULUAN Azkiyawati, 2015). Komplikasi pada pasien DM


Prevalensi DM mengalami peningkatan empat mengakibatkan 47% pasien kembali menjalani
kali lipat dibandingkan tahun 1980 sebesar 415 rawat ulang setelah pulang dari rumah sakit
juta orang. Pada tahun 2012 DM menjadi salah (Alloghani et al, 2019). Penelitian lain juga
satu penyakit yang mengakibatkan kematian 3,7 mengungkapkan bahwa 33,3% pasien DM kembali
juta orang di dunia. Angka kematian yang mengalami rawat ulang akibat tidak patuh
disebabkan oleh DM sering dialami sebelum usia mengikuti anjuran pemeriksaan glukosa darah
70 tahun (WHO Global Report, 2016). Angka (Amtsalina, 2016).
prevalensi DM akan terus meningkat menjadi 642 Meskipun pasien dan keluarga sudah
di tahun 2040 mendatang (International Diabetes mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan
Federation , 2015). mereka cenderung tidak mengikuti anjuran yang
DM adalah suatu penyakit yang ditandai diberikan disebabkan informasi yang disampaikan
peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi dinilai kurang adekuat sehingga pasien dan
batas (Nabila, 2018). Kenaikan kadar glukosa keluarga tidak tahu bagaimana cara
darah pada pasien DM disebabkan akibat kelainan mengimplementasikannya serta pasien dan
pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin keluarga tidak berada pada situasi yang ideal
atau saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin dalam persiapan menghadapi pemulangan
secara efektif (Puspita & Rakhman, 2018). Di (Soegondo, 2013). Ketidaksiapan pasien dalam
kondisi yang normal, insulin akan berikatan dengan menghadapi pemulangan dapat mengakibatkan
reseptor khusus di permukaan sel dan menjadikan pasien mengalami keadaan yang lebih buruk atau
suatu reaksi metabolisme didalam sel (Pujiastuti, meningkatkan komplikasi penyakit yang berulang
2016). Namun saat resistensi insulin, reseptor (Huda, Ramayanti, & Nur , 2014). Salah satu
khusus tidak dapat berespon pada insulin sehingga bentuk pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan
insulin dan reseptor tidak dapat berikatan. dalam mempersiapkan pasien menghadapi
Jika tidak mendapatkan penatalaksanaan yang pemulangan adalah melalui discharge planning.
tepat penyakit DM dapat mengakibatkan berbagai Discharge planning merupakan program
komplikasi yang akan mengenai seluruh bagian pemberian pendidikan kesehatan pada pasien dan
tubuh. Komplikasi jangka panjang yang dapat keluarga pada saat sebelum dan sesudah pasien
ditimbulkan diantaranya stroke, gagal jantung, keluar dari rumah sakit yang bertujuan agar pasien
nefropati, retinopati dan neuropati (Wu et al, 2014). dapat mencapai kesehatan yang optimal (Natasia,
Neuropati perifer adalah komplikasi yang paling 2014).
sering dialami pasien DM yaitu berkisar 10% Discharge planning bermanfaat dalam
sampai 60% timbulnya ulkus diabetik yang mengurangi jumlah kunjungan ulang ke rumah
merupakan penyebab utama tindakan amputasi sakit dengan keluhan yang sama dan bahkan
(Staff, 2012; Taharuddin, 2017). Pada dapat mengurangi tingkat komplikasi (Graham et
kenyataannya pasien DM sering mengalami al, 2013). Discharge planning juga dapat
rehospitalisasi akibat komplikasi (Zahroh & mengurangi LOS (durasi menginap) dan biaya

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

504
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

perawatan (Wrobleski et al, 2014). Setelah diberikan rawat ulang setelah keluar dari rumah sakit akibat
discharge planning 87,5% pasien DM mempunyai dari perburuan penyakitnya. Hal ini disebabkan
tingkat kesiapan yang baik dalam menghadapi proses ketidaksiapan pasien dalam menghadapi
pemulangan (Fitri,2020). Pemberian discharge pemulangan dikarenakan informasi yang diterima
planning memiliki pengaruh yang signifikan terhadap oleh pasien dan keluarga yang sangat terbatas
kemampuan perawatan diri pada pasien DM yang selama perawatan sehingga pasien dan keluarga
lebih baik (Astuti, Suhartono, & Sulisno 2016). tidak tahu bagaimana cara penatalaksanaan penyakit
Pelaksanaan discharge planning pada umumnya yang baik saat berada di rumah, salah satu cara
dilakukan hanya untuk melengkapi administrasi pada untuk mempersiapkan pasien dalam menghadapi
catatan pulang pasien dan pemberian informasi pemulangan adalah melalui discharge planning.
singkat tentang informasi penggunaan obat, diet Untuk itu perlu informasi yang jelas tentang
dan waktu kontrol (Purwanti, Yusuf, & Suprajitno bagaimana tahapan discharge planning pada pasien
2016). Hal tersebut tidak dapat dikatakan discharge DM. Sehingga perlu adanya kajian studi literatur yang
planning sebab hanya diberikan dalam waktu singkat membahas tentang gambaran discharge planning
dan informasi yang sangat terbatas sehingga tidak pada pasien diabetes melitus.
menjamin suatu perubahan perilaku pasien dan
keluarga (Darliana, 2012). METODE PENELITIAN
Pelaksanaan discharge planning yang tidak Studi literatur ini menggunakan metode
efektif dapat menyebabkan terputusnya kontinuitas pendekatan narrative review yaitu penelitian yang
perawatan ketika pasien di rumah dan meningkatkan tidak memiliki pertanyaan atau strategi pencarian
ketergantungan pasien dalam pengobatan penelitian tertentu, dan bukan pendekatan yang
(Firmawati, 2017). Kondisi ini dapat menyebabkan sistematis dan mengikuti protokol aturan baku
terjadinya perburukan kondisi pasien sehingga pasien tertentu (Demiris, Oliver, & Washington, 2019).
beresiko kembali ke rumah sakit dengan penyakit Sumber data yang didapatkan dari literatur yang
yang sama ataupun komplikasi penyakit yang lebih diperoleh dari internet yang berupa hasil publikasi
berat. Akibat proses discharge planning yang belum penelitian jurnal bahasa Indonesia dan inggris.
dilakukan secara maksimal 11 pasien mengalami Kriteria inklusi dalam penelitian ini berfokus pada
rawat ulang dimana 6 orang (54,5%) diantaranya tahapan discharge planning pada pasien diabetes
dirawat kembali terkait proses penyakit yang sama melitus dan menggunakan data sekunder yang
sebelumnya dan 5 orang dirawat kembali bukan dari diambil dari jurnal ilmiah nasional maupun
proses penyakit sebelumnya (Hardivianty, 2017). internasional dari tahun 2011-2020.
Petugas kesehatan harus memberikan discharge Untuk penelitian dengan pendekatan narrative
planning sedini mungkin dan mempersiapkan review ini menggunakan skala SANRA dalam
tahapan discharge planning yang perlu diberikan penilaian artikel yang dicari sesuai dengan topik.
sejak pasien masuk ke rumah sakit sehingga pasien Skala ini dimaksudkan untuk membantu penulis
dapat melakukan pengelolaan penyakit secara menilai kualitas artikel berdasarkan kriteria formal
mandiri setelah keluar dari rumah sakit (Jannah, yang tersedia. Kriteria penilaian mencakup justifikasi
Sukartini, & Hidayat, 2019). artikel, perumusan tujuan konkret, deskripsi
Pelaksanaan discharge planning yang dilakukan pencarian literatur, referensi, bukti ilmiah dan
secara terstruktur akan mendukung kontinuitas penyajian data yang sesuai (Baethge et al, 2019).
pelayanan kesehatan, terbukti 92% perawat yang Setelah artikel yang sesuai didapatkan kemudian
melakukan discharge planning dengan baik dapat artikel dibuat ringkasan yang meliputi nama penulis,
memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan tahun terbit, judul artikel, sampel, desain penelitian,
pasien (Tage, Novieastari, & Suhendri, 2018). Selain lokasi penelitian, intervensi dan hasil penelitian.
itu perawat yang berperan sebagai edukator dalam Ringkasan artikel tersebut dimasukan ke dalam tabel
memberikan discharge planning dapat meningkatkan dan diurutkan sesuai format diatas. Semua artikel
kepatuhan pasien rawat inap untuk melakukan dicermati dan dibaca sepenuhnya kemudian
kontrol ke rumah sakit (Suryadi, 2013). Oleh sebab dilakukan analisis untuk mengkritisi setiap artikel.
itu, tenaga kesehatan terutama perawat diharapkan Analisis yang digunakan yaitu analisis isi artikel
dapat melaksanakan discharge planning dengan terhadap isi artikel yang terdapat kategori tahapan
optimal dimulai dari pengkajian ketika pasien masuk discharge planning pada pasien diabetes melitus.
hingga pasien keluar rumah sakit (Agustin, 2017). Data yang terkumpul kemudian dicari persamaan dan
Berdasarkan uraian di atas, tergambarkan bahwa perbedaannya lalu dibahas untuk menarik
sebagian besar pasien DM cenderung mengalami kesimpulan.

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

505
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

HASIL
(Gambar 1. Proses Pemilihan Literatur)

Google Scholar Pubmed Science Direct


(n = 4,470 ) (n = 327) (n = 8,946)

Jumlah pencarian artikel melalui


basis data
(n = 13,743) Artikel bukan berbahasa
Indonesia/inggris, tahun terbit
diluar 2011-2020, bukan full
text (n= 13,320)
Jumlah artikel yang tersisa
(n= 423)
Artikel dieliminasi berdasarkan
duplikasi
(n= 7 artikel)
Jumlah artikel yang tersisa
(n= 416) Jumlah artikel yang dieliminasi
karena bukan merupakan
indikator dan cara pemberian
discharge planning pada
Jumlah artikel yang tersisa pasien diabetes melitus
(n = 65) (n=396)

Artikel sesuai dengan topik


pembahasan, artikel yang terpilih dan
ditinjau ulang untuk dilakukan penilainan
(n= 10)

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

506
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

Tabel . Analisa literatur

No Judul Penulis dan Tujuan Asal Negara Metode dan Hasil penelitian Database
Tahun Terbit Penelitian Sampel
1 Effect of Alemeh Dehnabi, Tujuan penelitian Iran Penelitian ini Penelitian ini menjelaskan tiga tahapan Pubmed
discharge Hassan ini untuk adalah penelitian discharge planning. Tahap pertama
planning on Navipour, Hamid mengetahui semi dilakukan pada saat pasien masuk
metabolic Radsepehr, pengaruh eksperimental rumah sakit dengan melakukan
factors in type Musa al- Reza discharge planning Sampel yang pengkajian, menetapkan diagnosis,
2 diabetic Tadayonfar terhadap faktor digunakan perencanaan dan implementasi. Tahap
patients (2017) metabolik pada berjumlah 70 kedua dilakukan selama pasien di
pasien DM responden rawat, setelah informasi dikumpulkan
dan penetapan diagnosa,
perencanaan dan pelatihan dimulai
perencanaan disesuaikan dengan
tingkat kebutuhan pendidikan dan
pelatihan pasien, pendidikan perawatan
diri diberikan dalam enam sesi
pertemuan. Pada implementasi
discharge planning dimulai dari saat
pasien masuk dan berlanjut sampai dua
bulan setelah keluar dari rumah sakit.
Pada tahap ketiga dilakukan setelah
pasien keluar dari rumah sakit dengan
pemberian tindak lanjut dengan
panggilan telepon seminggu sekali dan
kunjungan langsung setiap dua minggu
ke rumah pasien.
Hasil penelitian ini menunjukan pasien
yang diberikan discharge planning
mengalami peningkatan beberapa
faktor metabolisme (hemoglobin
glikosilasi, trigliserida, tekanan darah
sistolik)

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

507
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

2 Discharge Nurul Jannah Untuk Indonesia Penelitian ini Penelitian ini membahas tahapan Google Scholar
planning Tintin Sukartini menganalisis (Surabaya) menggunakan discharge planning yang diberikan
model with Abdul Aziz model discharge desain selama pasien di rawat inap di rumah
approach of Alimul Hidayat planning dengan quasieksperime sakit meliputi medication yaitu
method in (2019) pendekatan ntal gambaran tentang obat yang
improving METHOD dalam Sampel yang diberikan, environment yaitu
patients’ meningkatkan digunakan memberikan lingkungan yang baik
readiness for kesiapan pasien berjumlah 40 untuk pasien, treatment yaitu terapi
discharge in keluar dari rumah responden dan latihan yang diperlukan untuk
hospitals sakit kesehatan pasien, health teaching
yaitu pemberian pendidikan
kesehatan pasien dapat mengetahui
bagaimana kondisi penyakitnya,
outpatient referral yaitu informasi
tentang kontrol ulang, layanan
perawatan di masyarakat dan siapa
saja yang dapat dihubungi diet yaitu
perencanaan jenis makanan yang
sesuai. Hasil penelitian ini
menunjukan peningkatan perilaku
kesiapan yang baik pada pasien DM
dalam menghadapi pemulangan.

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

508
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

3 The evaluation Zahra Rostami, Untuk Iran Penelitian ini Penelitian ini menjelaskan tahapan Pubmed
of hospital Heidarali Abedi, mengevaluasi menggunakan discharge planning dibagi menjadi
discharge plan Majid Najafi pengaruh desain semi- dua tahap. Pada tahap pertama
effects on the Kalyani. implementasi eksperimental diberikan selama pasien di rawat inap
self-caring (2016) perencanaan Sampel yang yang ditujukan untuk meningkatkan
ability of the pulang di rumah digunakan kemampuan perawatan diri pasien
patients sakit pada berjumlah 66 meliputi aktivitas fisik, pengaturan
suffering type- kemampuan responden makanan seperti frekuensi konsumsi
2 diabetes: a perawatan diri karbohidrat, frekuensi konsumsi
randomized pasien yang makanan berlemak, perawatan kaki,
clinical trial menderita dan penggunaan obat. Kemudian
diabetes tipe 2 di Tahap kedua setelah pasien keluar
rumah sakit dari rumah sakit diberikan program
tindak lanjut dengan dua panggilan
telepon dan sesi pelatihan selama
sebulan.
Hasil penelitian menunjukan
setelah dilakukan implementasi
discharge planning ada perbedaan
yang signifikan secara statistik dalam
nilai (p= 0,05) terhadap peningkatan
kemampuan perawatan diri pada
pasien DM.
4 Effects of an Cherlie Magny- Tujuan dari Boston Penelitian ini Penelitian ini menjelaskan dua Pubmed
intensive Normilus, penelitian ini Amerika mengunakan tahapan discharge planning. Tahap
discharge Nyryan V. adalah untuk serikat desain single- pertama selama pasien di rawat inap,
intervention on Nolido, merancang, site, parallel- pasien diberikan pendidikan
medication Jorge C. mengimplementas group, mengenai diagnosis primer,
adherence, Borges, ikan, dan randomized perawatan diri setelah pulang dari
glycemic Maureen Brady, mengevaluasi controlled rumah sakit, tanda bahaya yang
control, and Stephanie upaya untuk trial harus diperhatikan, siapa yang dapat
readmission Labonville, meningkatkan Sampel yang dihubungi saat terjadi kegawat

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

509
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

rates in Deborah proses discharge digunakan daruratan dan janji temu. Selain itu
patients with Williams, planning, dalam berjumlah 180 pemberian konseling dari apoteker
type 2 Jane Soukup, kepatuhan obat- responden rawat inap untuk mengidentifikasi dan
diabetes Stuart Lipsitz, obatan, kontrol mengatasi hambatan terhadap
Margo Hudson, glikemik, dan kepatuhan pengobatan,
and Jeffrey L. mengurangi mengkonfirmasikan rekonsiliasi
Schnipper penerimaan pengobatan, dan mendidik pasien
(2019) kembali pada tentang rejimen pengobatan. Tahap
pasien rawat inap selanjutnya setelah pasien keluar dari
dengan diabetes. rumah sakit, diberikan tindak lanjut
panggilan telepon oleh perawat
dalam waktu 48 jam setelah keluar
dari rumah sakit. Perawat melakukan
kunjungan ke rumah pasien untuk
mengevaluasi kemampuan pasien
dalam memonitor kontrol glukosa dan
memberikan insulin di rumah, dan
informasi penyedia layanan rawat
jalan sesuai kebutuhan. Serta tindak
lanjut di klinik dengan perawat dan
apoteker (yang juga seorang pendidik
diabetes bersertifikat) dalam waktu 3
hari dan tindak lanjut dengan dokter
dalam waktu 1 minggu setelah keluar
dari rumah sakit.
Hasil penelitian ini menunjukan
pasien memiliki kepatuhan lebih
besar terhadap pengobatan dan
memiliki penurunan glikemik.

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

510
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

5 Evaluating the Alemeh Tujuan dari Iran Penelitian ini Penelitian ini memberikan 3 tahapan Pubmed
effect of Dehnabi, Hamid penelitian ini mengunakan discharge planning. Tahap pertama
discharge Radsepehr dan adalah untuk desain quasi- dilakukan saat pasien masuk rumah
planning on Hassan menilai dampak experimental sakit dengan melakukan pengkajian,
glycosylated Navipour discharge Sampel pada diagnosa, dan perencanaan yang
hemoglobin (2018) planning pada penelitian ini diberikan untuk memberikan
level in type 2 pengurangan berjumlah 70 pendidikan dan pelatihan. Tahap
diabetic hemoglobin responden. kedua selama pasien di rawat
patients who glikosilasi pada diberikan pendidikan dan pelatihan
referred to the pasien DM tipe 2 pada pasien dan keluarga konten
vasei hospital pendidikan disajikan melalui
in sabzevar, (slideshow, papan, film). Pada tahap
iran: an ketiga setelah pasien keluar dari
interventional rumah sakit dilakukan tindak lanjut
study selama 4 bulan, dua bulan pertama:
tindak lanjut mingguan melalui
telepon dan tindak lanjut secara
langsung (tatap muka) setiap dua
minggu, dua bulan kedua: Pasien
dapat menghubungi karena
disediakan layanan konsultasi melalui
telepon.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pasien yang diberikan
discharge planning memiliki nilai rata-
rata glikosilasi hemoglobin lebih
rendah dari sebelumnya
(P <0,001).

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

511
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

6 Impact of Deborah j. Tujuan penelitian Amerika Penelitian ini Discharge planning pada penelitian Science Direct
inpatient Wexler ini untuk serikat mengunakan ini dilakukan dalam 2 tahap. Tahap
diabetes Beauharnais menentukan desain kohort pertama selama masa rawat inap
management, Susan Regan apakah retrospekti diberikan pendidikan diabetes yang
education, and David M. manajemen Sampel yang berfokus pada keterampilan
improved Nathan pendidikan dan digunakan pengelolaan diabetes, penggunaan
discharge Enrico Cagliero perencanaan berjumlah 31 insulin, tanda gejala hipo dan
transition on Mary E. Larkin pulang akan responden hiperglikemia, diet, perawatan kaki
glycemic (2012) meningkatkan dan kulit, dan olahraga, serta
control 12 kontrol glikemik didokumentasikan menggunakan
months after pada pasien templat standar oleh pendidik
discharge dengan diabetes endokrinologis dan perawat. Tahap
tipe 2 setelah kedua setelah pasien keluar dari
keluar dari rumah rumah sakit pasien menerima
sakit instruksi pengobatan untuk pulang
yang dicetak pada templat satu
halaman yang menguraikan rejimen
dan menyarankan perubahan dalam
makanan dan aktivitas. Selain itu,
ringkasan singkat dari perubahan
obat diabetes, pelatihan saat di
rumah sakit. Hasil penelitian ini
menunjukan discharge planning
dapat meningkatkan kontrol glikemik
hingga 12 bulan setelah keluar dari
rumah sakit pada pasien dengan hasil
terdapat pengurangan HbA1c rata-
rata
sebesar 0.6%

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

512
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

7 Pengaruh Febrianti Astuti Untuk mengetahui Indonesia Desain Penelitian ini melakukan beberapa Google Scholar
IDEAL Suhartono perbandingan (RSUD Kota penelitian quasi tahapan discharge planning dimulai
discharge Madya Sulisno pengaruh IDEAL Mataram Eksperiment sejak pasien masuk sampai keluar
planning (2016) discharge dan RSUD Sampel yang dari rumah sakit. dimulai dengan
terhadap planning diruang Provinsi digunakan melakukan diskusi mengenai
kemampuan rawat inap RSUD NTB) berjumlah 40 masalah penyakit antara perawat
self care Kota Mataram responden dengan pasien dan keluarganya
pasien dengan discharge kemudian memberikan pendidikan
diabetes planning rutin bagaimana cara mengatasi masalah
mellitus yang diberikan yang dihadapi pasien dan
diruang rawat inap keluarganya serta memberikan
RSUD Provinsi pemahaman yang lebih baik tentang
NTB. perawatan diri pasien diabetes seperti
penggunaan obat, mengidentifikasi
tanda gejala atau potensi masalah
yang bisa timbul, menjelaskan hasil
tes dan membuat janji tindak lanjut
atau kontrol. Hasil penelitian ini
menunjukan adanya perubahan
kemampuan self care yang lebih baik
pada pasien DM

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

513
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

8 Effect of LIMA Eka Yulia Fitri, Untuk mengetahui Indonesia Penelitian ini Penelitian ini menjelaskan beberapa Google Scholar
discharge Dhona Andini, pengaruh Palembang menggunakan tahapan discharge planning selama
planning Jum Natosba penggunaan studi kolerasi pasien di rawat dengan
model on (2020) discharge dengan mengidentifikasi kebutuhan discharge
discharge planning model pendekatan planning bagi pasien dan keluarga
readiness LIMA terhadap quasi (perawatan diri di rumah, penjelasan
among kesiapan pasien eksperimental tentang obat-obatan, pengenalan
patients with dan keluarga Sampel yang tanda dan gejala yang harus
diabetes dalam digunakan diwaspadai oleh pasien dan keluarga,
mellitus menghadapi berjumlah 31 penjelasan hasil tes laboratorium atau
pemulangan. responden pemeriksaan diagnostik, jadwal
kontrol); penggunaan metode tiga
langkah dalam pelaksanaan
discharge planning (saat pasien baru
dirawat di rumah sakit, satu hari
sebelum pasien diizinkan untuk
pulang, dan pada hari kepulangan
pasien); dan evaluasi terhadap
kesiapan pulang pasien dan keluarga
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa setelah pemberian discharge
planning terjadi peningkatan kesiapan
pulang pada pasien DM

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

514
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

9 Discharge Tintin Sumarni, Untuk mengetahui Indonesia Penelitian Penelitian ini menjelaskan tentang Google Scholar
planning Yulastri, pengaruh (Solok) menggunakan cara pemberian pendidikan discharge
terintegrasi Abd Gafar penerapan desain quasi planning dengan menggunakan
dalam (2017) discharge eksperimen modul yang diberikan secara jelas
pelayanan planning Sampel yang mengenai penatalaksanaan DM akan
klien terintegrasi digunakan 39 memberikan pemahaman yang baik
diabetes terhadap responden kepada pasien. Sedangkan pada
mellitus di pengetahuan tahapan 4 kali, yaitu pada saat awal
ruang rawat pasien tentang masuk rumah sakit, selama pasien di
inap penyakit penatalaksanaan rawat dan 2 kali pemberian sebelum
dalam RSUD DM pasien keluar dari rumah sakit
solok dengan melibatkan tim multidisiplin
yang mewakili masing-masing profesi
terdiri dari dokter perawat, ahli gizi,
dan farmasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
terdapat peningkatan pengetahuan
pasien tentang penataksanaan DM
setelah penerapan discharge
planning.

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

515
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

10 Pengaruh Tati Nurhayati Mengetahui Indonesia Peneliti Penelitian ini menjelaskan tahapan Google Scholar
Perencanaan (2011) pengaruh (Jakarta) menggunakan discharge planning dilakukan sejak
Pulang discharge desain quasi pasien masuk rumah sakit dengan
(Discharge planning untuk eksperimental, melakukan pengkajian mengenai
Planning) menjaga Sampel yang kebutuhan pelayanan kesehatan,
Untuk kestabilan kadar digunakan kebutuhan pendidikan, pengkajian
Menjaga gula darah pada berjumlah 8 kemampuan fisik dan kognitif,
Kestabilan pasien diabetes responden pengkajian penerimaan diri terhadap
Kadar Gula penyakit. Tetapkan diagnosa
Darah Pada keperawatan, rencana, implementasi,
Pasien evaluasi kemajuan terus menerus
Diabetes dan tentukan tujuan
Mellitus Paska pulang yang relevan. Hasil penelitian
Rawat Inap ini menunjukan terdapat penurunan
yang signifikan antara kadar gula
darah sebelum dan sesudah
diberikan discharge planing dengan
derajat kepercayaan 95% dengan
nilai alpha > 0,05.

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

516
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan,


discharge planning dilakukan dalam beberapa implementasi dan evaluasi sebagai langkah awal
tahapan antara lain: Tahap pertama dimulai sejak pemberian discharge planning. Proses pengkajian
pasien masuk rumah sakit dengan melakukan pada tahap ini dilakukan dengan teknik wawancara
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dengan mengidentifikasi kebutuhan pendidikan
dan evaluasi. Tahap kedua selama pasien di rawat dan pelatihan pasien untuk di rumah yang meliputi
di rumah sakit dengan memberikan pendidikan dan pengkajian tentang kebutuhan pelayanan
pelatihan. Tahap ketiga yaitu setelah pasien keluar kesehatan untuk pasien, pengkajian kemampuan
dari rumah sakit dengan melakukan tindak lanjut fisik dan fungsi kognitif yang dilakukan secara
berupa konseling telepon dan kunjungan ke rumah terus menerus. Pengkajian kebutuhan pendidikan
pasien. Pemberian discharge planning kesehatan untuk pasien dan keluarga seperti
berdasarkan beberapa tahapan ini pada dasarnya informasi tentang penyakit, metode mengendalikan
dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap dan mencegah komplikasi, serta pengkajian
pengobatan dan kontrol glikemik. penerimaan diri pasien terhadap masalah
kesehatannya (Dehnabi et al 2017 ; Nurhayati
PEMBAHASAN 2011 ; Dehnabi et al 2018).
Discharge planning adalah proses dinamis Setelah mengumpulkan informasi, diagnosis
dalam menilai kebutuhan perawatan secara dibuat berdasarkan kebutuhan pasien di bidang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memandirikan nutrisi, latihan, dan pengobatan, yaitu sebagai
pasien sehingga pasien dan keluarga memperoleh berikut: Memiliki informasi yang cukup tentang
persiapan yang tepat untuk melakukan perawatan nutrisi diabetes sehubungan dengan kurangnya
di rumah (Suzuki et al, 2011). Intervensi terhadap informasi spesifik sumber daya dengan diet yang
tahapan penyampaian discharge planning tidak sesuai; Melakukan aktivitas yang sesuai
sangatlah penting karena dapat membantu dalam sehubungan dengan kurangnya kesadaran akan
meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga peran olahraga dalam perawatan diabetes yang
dalam melakukan perawatannya. ditandai dengan mobilitas kurang dari 1 jam per
Dari hasil penelitian literatur ini sebagian besar minggu Memiliki informasi yang cukup tentang
artikel yang digunakan menggunakan desain pengontrolan glukosa darah, obat-obatan dan
Quasy-exsperimental. Penggunaan literatur dapat keterampilan perawatan diri dalam penggunaan
dijadikan salah satu tolak ukur kualitas suatu insulin sehubungan dengan kurangnya informasi
penelitian. Salah satu kriteria yang sangat baik spesifik dengan suntikan yang benar, penyesuaian
adalah dalam memanfaatkan literatur terkini dan dosis dan penggunaan obat-obatan oral yang tidak
baru dengan jumlah yang banyak sebagai dasar tepat; Keterampilan perawatan diri dalam bidang
dilakukannya penelitian. kontrol glukosa darah sehubungan dengan
Berdasarkan hasil analisis tabel dari 10 artikel kurangnya akses ke perangkat kontrol glukosa
dapat tergambarkan bahwa discharge planning darah dan kurangnya sumber daya informasi
dimulai dari saat pasien masuk ke rumah sakit spesifik karena ketidakmampuan untuk mengontrol
sebagai dasar penetapan perencanaan glukosa darah; Memiliki informasi yang memadai
berdasarkan kebutuhan pasien dan keluarga. tentang sifat diabetes dan komplikasinya
Kunci keberhasilan dalam discharge planning sehubungan dengan kurangnya sumber daya
adalah pertukaran informasi antara tenaga informasi spesifik, dalam sifat penyakit, dan
kesehatan, pasien dan keluarga. Oleh karena itu, komplikasi diabetes.
program discharge planning yang efisien harus Dalam perencanaan, diberikan dalam enam
dilakukan secara bertahap untuk membantu pasien sesi pertemuan untuk setiap pasien dan setiap sesi
dan keluarga mempersiapkan keterampilan berlangsung selama 30-45 menit disesuaikan
mengelola diri mereka sendiri setelah keluar dari dengan program yang tergantung pada tingkat
rumah sakit (Rostami et al., 2016; Jannah et al., kebutuhan pendidikan dan pelatihan pasien.
2019). Tahapan discharge planning terdiri dari: Perencanaan yang telah dibuat kemudian
Tahapan pertama discharge planning dilakukan diimplementasikan dimulai dari saat pasien masuk
sejak pasien masuk ke rumah sakit, tahapan dan berlanjut sampai dua bulan setelah keluar dari
discharge planning ini dimulai sejak 24 jam pasien rumah sakit. Pada tahap evaluasi dilakukan
masuk ke rumah sakit dengan melakukan

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

517
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

penilaian berdasarkan pengetahuan dan daftar pasien ditindaklanjuti dengan konseling panggilan
periksa laporan diri pasien. telepon seminggu sekali dan kunjungan dilakukan
Pada tahap kedua beberapa penelitian setiap dua minggu. Perawat melakukan kunjungan
menyebutkan tahapan discharge planning ini yang ke rumah pasien untuk mengevaluasi kemampuan
dilakukan selama pasien di rawat inap yang pasien dalam memonitor kontrol glukosa dan
ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan insulin di rumah, dan informasi
kemampuan perawatan diri pasien. Pasien DM penyedia layanan rawat jalan sesuai kebutuhan.
selama di rawat diberikan pendidikan tentang Dalam periode dua bulan kedua, pasien dibekali
informasi penyakit diabetes seperti penjelasan formulir kontrol dan booklet yang mencakup
diagnosis primer, hasil tes laboratorium, tanda asupan makanan, aktivitas fisik, dan penggunaan
bahaya yang harus diperhatikan, dukungan yang obat di rumah. Pasien juga dapat menghubungi
diperlukan pasien dan keluarga, informasi tentang karena disediakan layanan konsultasi melalui
sumber-sumber pelayanan kesehatan di telepon (Normilus et al, 2019 ; Rostami et al, 2016
masyarakat seperti puskesmas dan klinik 24 jam ; Dehnabi et al, 2018).
dan siapa yang dapat dihubungi saat terjadi Pemberian discharge planning berdasarkan
kegawatdaruratan (Wexler et al, 2012 ; Astuti et al, beberapa tahapan ini pada dasarnya dapat
2016). meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
Selain pendidikan, pengelolaan penyakit pengobatan dan kontrol glikemik. Pasien yang
diabetes yang baik harus memberikan pelatihan diberikan discharge planning secara bertahap
untuk meningkatkan keterampilan diri pasien meningkatkan kontrol glikemik hingga 12 bulan
dalam pengelolaan penyakit saat berada di rumah setelah keluar dari rumah sakit pada pasien
(Nurhayati 2011 ; Rostami et al, 2016). Untuk dengan hasil terdapat pengurangan HbA1c rata-
meningkatkan keterampilan diri pasien berfokus rata sebesar 0.6% (Wexler et al, 2012). Hasil
pada pengaturan makanan atau diet seperti pemberian discharge planning memiliki pengaruh
anjuran makanan yang harus dikonsumsi dan yang terhadap peningkatan kemampuan perawatan diri
harus dihindari, memberikan metode penyusunan pada pasien DM (Rostami et al, 2016 ; Astuti et
diit sehari-hari, penyesuaian porsi makan, al,2020). Serta peningkatan kesiapan pada pasien
pengaturan frekuensi makanan karbohidrat dan dalam menghadapi pemulangan (Jannah et al,
berlemak, serta penggantian gula untuk mencegah 2019; Fitri et al, 2020).
fluktuasi kadar glukosa darah setiap
mengupayakan kadar glukosa darah mendekati SIMPULAN
normal melalui cara-cara yang aman, informasi Tahapan discharge planning dibagi menjadi 3
aktivitas fisik pada pasien diabetes seperti program tahap yaitu tahap pertama dimulai sejak pasien
berjalan harian, penggunaan obat (cara, waktu dan masuk rumah sakit dengan melakukan pengkajian,
dosis obat), penggunaan injeksi insulin (tempat diagnosa, perencanaan, implementasi, dan
injeksi insulin, penyesuaian jarum suntik, dan unit evaluasi. Tahap kedua selama pasien dirawat
insulin) dan efek samping dari penggunaan. Selain dengan memberikan pendidikan dan pelatihan
itu pelatihan pada pasien DM berupa perawatan meliputi informasi tentang penyakit, tanda dan
kaki dan kulit, kontrol glukosa darah, dan gejala penyakit, hal-hal yang harus dihindarkan
manajemen hipo dan hiperglikemia yang dari gangguan kesehatan yang dialami dan
didokumentasikan menggunakan templat standar komplikasi, serta informasi tentang sumber-sumber
oleh perawat (Fitri et al, 2020; Wexler et al, 2012). pelayanan kesehatan di masyarakat, penggunaan
Penerapan pendidikan dan pelatihan discharge obat (cara, waktu dan dosis obat), penggunaan
planning ini dapat diberikan dengan jelas injeksi insulin (tempat injeksi insulin, sesuai jarum
menggunakan modul tentang penatalaksanaan suntik, dan unit insulin), diet, aktivitas fisik,
DM, akan memberikan pemahaman yang baik manajemen hipo dan hiperglikemia, perawatan
kepada pasien sehingga pasien tidak kebingungan kaki, dan kontrol glukosa darah. Tahap ketiga yaitu
dalam mencari dan memahami penjelasan yang setelah pasien keluar dari rumah sakit dengan
telah disampaikan (Sumarni et al, 2017). melakukan tindak lanjut berupa konseling telepon
Pada tahap ketiga diberikan setelah pasien dan kunjungan ke rumah pasien.
keluar dari rumah sakit memberikan tindak lanjut
selama periode 2 bulan. Selama bulan pertama

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

518
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

SARAN Darliana, D. (2012). Discharge planning dalam


Bagi Rumah Sakit keperawatan Discharge Planning in Nursing ; A
Dalam hal ini diharapkan rumah sakit dapat Literature Review. Idea Nursing Journal.
mensosialisasikan pelaksanaan discharge planning
secara bertahap dan berstruktur guna menunjang Dehnabi, A., Navipour, H., Radsepehr, H., &
kontinuitas perawatan lanjutan dan pemantauan Tadayonfar, M. A. R. (2017). Effect of
untuk mengetahui tingkat keberhasilan discharge planning on metabolic factors in type
pelaksanaan yang sudah dilakukan serta demi 2 diabetic patients. Journal of Client-Centered
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan Nursing Care, 3(4), 251-262.. doi:
pasien dan keluarga. Kajian literatur ini diharapkan 10.32598/jccnc.3.4.251
mampu menjadi bahan informasi mengenai
tahapan discharge planning yang harus diberikan Dehnabi, A., Radsepehr, H., & Navipour, H. (2018).
pada pasien DM dalam penerapan discharge Evaluating the effect of discharge planning on
planning oleh perawat serta sebagai pertimbangan glycosylated hemoglobin level in type 2 diabetic
agar dapat melaksanakan discharge planning patients who referred to the Vasei Hospital in
secara optimal. Sabzevar, Iran: An Interventional
Study. Medical-Surgical Nursing
DAFTAR PUSTAKA Journal, 7(3).https://dx.doi.org/%2010.5812/ms
nj.87197
Agustin, R. (2017). Optimalisasi pelaksanaan
discharge planning melalui pengembangan Daulay, M. (2018). Hubungan kadar HBA1C
model discharge planning terintegrasi terhadap kadar glukosa darah puasa pada
pelayanan keperawatan. Jurnal Keperawatan pasien penderita diabetes melitus tipe 2 di
Muhammadiyah. rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.
https://doi.org/10.30651/jkm.v2i1.921 http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10
945
Alloghani, M., Aljaaf, A., Hussain, A., Baker, T.,
Mustafina, J., Al-jumeily, D., & Khalaf, M. Demiris, G., Oliver, D. P., & Washington, K. T.
(2019). Implementation of machine learning (2019). Defining and analyzing the problem.
algorithms to create diabetic patient re- Behavioral intervention research in hospice and
admission profiles. BMC Medical Informatics palliative care, 27–39.
and Decision Making, 19(Suppl 9), 1–16. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-814449-
https://doi.org/10.1186/s12911-019-0990-x 7.00003-x

Amtsalina, A. (2016). Hubungan kepatuhan Federation, I. D. (2015). IDF Diabetes Atlas


mengontrol gula darah dengan kejadian rawat Seventh.
inap ulang pasien diabetes melitus. (2014), 1–
15. Fitri, E. Y., Andini, D., & Natosba, J. (2020). Effect
of LIMA discharge planning model on discharge
Astuti, F., Suhartono, S., & Sulisno, M. readiness a mong patients with diabetes
(2016). Pengaruh ideal discharge planning mellitus. 25(Sicph 2019), 298–301.
terhadap kemampuan self care pasien diabetes https://dx.doi.org/10.2991/ahsr.k.200612.041
melitus: studi pada pasien diabetes melitus di
RSUD Kota Mataram Dan RSUD Provinsi Graham, J., Gallagher, R., & Bothe, J. (2013).
NTB (Doctoral dissertation, Diponegoro Nurses' discharge planning and risk
University). http://eprints.undip.ac.id/47766/ assessment: behaviours, understanding and
barriers. Journal of clinical nursing, 22(15-16),
Baethge, C., Goldbeck-wood, S., & Mertens, S. 2338-2346..
(2019). SANRA — a scale for the quality https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/
assessment of narrative review articles. 8, 2–8. jocn.12179
https://doi.org/10.1186/s41073-019-0064-8

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

519
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

Hardivianty, C. (2017). Evaluasi pelaksanaan Puspita, F. A., & Rakhma, L. R. (2018). Hubungan
discharge planning di Muhammadiyah Gamping lama kepesertaan prolanis dengan tingkat
Yogyakarta. 1(1), 21–34. pengetahuan gizi dan kepatuhan diet pasien
diabetes mellitus di puskesmas gilingan
Jannah, N., Sukartini, T., & Hidayat, A. A. A. surakarta. Jurnal Dunia Gizi, 1(2), 101-111.
(2019). Discharge planning model with https://doi.org/10.33085/jdg.v1i2.3076
approach of method in improving patients’
readiness for discharge in hospitals. Indian Ramayanti, E. D., & Huda, Y. N. (2014). Pengaruh
Journal of Public Health Research & Discharge Planning Terhadap Kesiapan Pulang
Development, 10(1). doi: 10.5958/0976- Pada Pasien Diabetes Melitus. Java Health
5506.2019.00057.3 Jounal, 1(2), 81-88.Jane, G., Galakher, R. &
Bothe, J. (2013). Nurse Discharge Planning
Magny-Normilus, C., Nolido, N. V., Borges, J. C., and Risk assessment: Behaviour,
Brady, M., Labonville, S., Williams, D., & understanding and barrier. Journal of Clinical
Schnipper, J. L. (2019). Effects of an intensive Nursing, ed: 22. Bl.
discharge intervention on medication
adherence, glycemic control, and readmission Rostami, Z., Abedi, H., & Kalyani, M. N. (2016).
rates in patients with type 2 diabetes. Journal of The evaluation of hospital discharge plan
patient safety. effects on the self-caring ability of the patients
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC suffering type-2 diabetes: A randomized clinical
7647006/ trial. International Journal of Medical Research
& Health Sciences, 5(2), 92-98.
Natasia, N. (2017). Hubungan antara faktor
motivasi dan supervisi dengan kinetja perawat Sumarni, T., & Gafar, A. (2019). Discharge
dalam pendokumentasian discharge planning di Planning Terintegrasi Dalam Pelayanan Klien
RSUD Gambitan Kota Kediri, Jurnal aplikasi Diabetes Mellitus Di Ruang Rawat Inap
Manajemen. 97(4), 393–403. Penyakit Dalam Rsud Solok Tahun 2017. 14(1),
63–70.
Nurhayati, T. (2011). Pengaruh perencanaan
pulang (discharge planning) untuk menjaga Suryadi, R. F. (2013). Hubungan peran educator
kestabilan kadar gula darah pada pasien perawat dalam discharge planning dengan
diabetes mellitus paska rawat inap di tingkat kepatuhan pasien rawat inap untuk
Yanmasum Paviliun Rspad Gatot Soebroto kontrol di Rumah Sakit Paru Kabupaten
Jakarta. Riset Keperawatan. Jember.
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3
Pujiastuti, E. (2016). Hubungan pengetahuan dan 285
motivasi dengan kepatuhan diet pada pasien
diabetes mellitus tipe ii di poliklinik penyakit Suzuki, V. F., Carmona, E. V., & Lima, M. H. M.
dalam rsud dr. soehadi prijonegoro sragen. (2011). Planning the hospital discharge of
patients with diabetes: the construction of a
Purwanti, N., Yusuf, A., & Suprajitno. (2016). proposal. Revista Da Escola de Enfermagem
Pengaruh discharge planning berbasis video Da USP., 2011; 45(2):515-20. doi:
dengan pendekatan family centered nursing https://doi.org/10.1590/S0080-
terhadap kemampuan keluarga merawat klien 62342011000200032.
skizofrenia. 204–213.
https://doi.org/10.33086/jhs.v10i2.131 Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2013).
Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Edisi ke 2.

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

520
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.4, Desember 2020: 503-521

Pelaksanaan discharge planning pada pasien diabetes melitus: Studi literatur

Tage, P. K. S., Novieastari, E., & Suhendri, A. World Health Organization [WHO]. (2016a).
(2018). Optimalisasi Pelaksanaan Discharge Diabetes facts, 1–2. doi:
Planning Terstruktur Dan Terintegrasi. Chmk https://doi.org/10.1097/00152193-198704000-
Nursing Scientific Journal, 2(April). 00001

Taharuddin, T. (2017). Efektifitas Pelaksanaan World Health Organization [WHO]. (2016b). Global
Model Konservasi Discharge Planning Report on Diabetes. Isbn, 978, 88.
Terstruktur Terhadap Perubahan Derajat Luka https://doi.org/ISBN 978 92 4 156525 7
Dan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Ulkus
Diabetikum. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Wrobleski, D.M.S. et al. (2014). Discharge
Kesehatan, 5(3), 403-417. doi: Planning Rounds to the Bedside : A Patient-
https://dx.doi.org/10.33366/cr.v5i3.708 and Family- Centered Approach. , 23(2).

Wexler, D. J., Beauharnais, C. C., Regan, S., Zahroh, R., & Azkiyawati, M. (2015). Penerapan
Nathan, D. M., Cagliero, E., Larkin, M. E., & diabetes self management education
Cde, M. S. R. N. (2012). Impact of inpatient meningkatkan pengetahuan, sikap dan
diabetes management, education, and pengendalian glukosa darah (Diabetes Self
improved discharge transition on glycemic Management Education (DSME) toward
control 12 months after discharge. Diabetes Knowledge-Attitude and Control Blood
Res Clin Pract, 98(2), 249–256. doi: Glucose). Journals of Ners Community, 6(2),
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2012.09.016.I 107-114.
mpact http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/articl
e/view/42/420
Wu, Y., Ding, Y., Tanaka, Y., & Zhang, W. (2014).
Risk factors contributing to type 2 diabetes and
recent advances in the treatment and
prevention. International Journal of Medical
Sciences, 11(11), 1185. doi:
10.7150/ijms.10001.

Linda Yulia, Hj. Tuti Pahria, Sandra Pebrianti*


Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Indonesia
*Email: sandra.pebrianti@unpad.ac.id

521

You might also like