You are on page 1of 9

Annisa Khairani, Irwansyah

PEMANFAATAN BIG DATA UNTUK PERCEPATAN PROSES UNDERWRITING


SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING TERPADU PERUSAHAAN
ASURANSI JIWA
Annisa Khairani, Irwansyah
Magister Manajemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia
annisakhairani.mkomui@gmail.com

Abstract

In the fast-paced era like now, the demand for effective and efficient business processes is
increasing, not least in the insurance industry. One of the things that can increase the
acceleration of business processes is the utilization of big data in the industry. Big data is
important, those who can take advantage of big data will have a strong and fast base in
making business decisions including the insurance company Allianz. Utilizing big data in
accelerating business processes in the insurance industry, especially at PT. Allianz Life
Indonesia insurance occurs in the process of accelerating underwriting with an automatic
underwriting system so that it can be one of the selling points in the marketing process of
corporate communications to customers. The presence of this automatic underwriting system
replaces the role of human underwriters by the system so that the role of underwriters will be
increased to process prospective customer data that is more complex and requires analysis
that is not contained in the system. The company expands into new markets by highlighting
the advantages of a faster and simpler underwriting process that is supported by the use of
Big Data and more sophisticated analysis as one of the marketing communication strategies.
The purpose of this conceptual paper is to explain how big data management can be used as
one of the insurance company's marketing communication strategies.

Keywords: Big Data, Underwriting, Communication Marketing Strategy

Abstrak

Dalam era serba cepat seperti sekarang, tuntutan proses bisnis yang efektif dan efisien makin
meningkat tak terkecuali dalam industri asuransi. Salah satu hal yang dapat meningkatkan
percepatan proses bisnis adalah pemanfaatan big data dalam industri. Big data merupakan hal
yang penting, mereka yang bisa memanfaatkan big data akan memiliki dasar yang kuat dan
cepat dalam pengambilan keputusan bisnis termasuk perusahaan asuransi Allianz.
Pemanfaatan big data dalam mempercepat proses bisnis di industri asuransi terutama di PT.
Asuransi Allianz Life Indonesia terjadi pada proses percepatan underwriting dengan system
underwriting otomatis sehingga dapat menjadi salah satu nilai jual dalam proses marketing
komunikasi perusahaan pada nasabah. Kehadiran system underwriting otomatis ini
menggantikan peran underwriter manusia oleh system sehingga peran underwiter akan
ditingkatkan untuk memproses data calon nasabah yang lebih kompleks dan membutuhkan
analisa yang tidak terdapat di dalam system. Perusahaan berekspansi ke dalam pasar baru
dengan menonjolkan keunggulan proses underwriting yang lebih cepat dan lebih simpel yang
didukung dengan penggunaaan Big Data dan analisis yang lebih canggih sebagai salah satu
stretegi marketing komunikasi. Tujuan dari konseptual paper ini untuk menjelaskan
bagaimana pemnafaatan big data dapat digunakan sebagai salah satu strategi marketing
komunikasi perusahaan asuransi.

Kata Kunci: Big Data, Underwriting, Strategi marketing komunikasi

785
JURNAL NOMOSLECA
Volume 4 Nomor 2, Oktober 2018

PENDAHULUAN finansial yang dilakukan oleh seorang


penanggung. Dan asuransi adalah suatu
Dewasa ini peran komunikasi persetujuan dengan mana dua atau lebih
sangat penting bagi semua aspek orang atau badan mengumpulkan dana
kehidupan termasuk aspek ekonomi untuk menanggulangi kerugian finansial.
masyarakat, Ilmu Komunikasi makin Jika kita tarik kesimpulan
berkembang pesat hingga digunakan untuk berdasarkan definisi-definisi tersebut
tujuan-tujuan pemasaran. Salah satu alat diatas, maka pengertian Asuransi secara
komunikasi yang digunakan pada bidang garis besar adalah alat yang digunakan
pemasaran adalah Integrated Marketing untuk mengurangi resiko, dengan
Communication (IMC) atau dalam bahasa menggabungkan sejumlah unit-unit yang
Indonesia komunikasi marketing terpadu, mempunyai resiko yang sama atau hampir
dimana pada abad 21 ini IMC sudah lazim sama dalam jumlah memadai, agar
digunakan pada berbagai macam produk probabilitas dapat diramalkan dan dapat
baik barang maupun jasa. Salah satu disalurkan kepada unit yang mengalami
bidang pemasaran yang memanfaatkan resiko.
IMC dalam aktivitas industrinya adalah Indonesia pertama kali mengenal
jasa asuransi. IMC sudah cukup umum asuransi pada waktu penjajahan Belanda.
digunakan dalam dunia asuransi dari Industri asuransi di Indonesia terus
perusahaan asuransi baru dan berkembang, berkembang, dengan peluang usaha
hingga perusahaan-perusahaan asuransi yang besar dan potensi pasar yang
besar. Sebelum membahas lebih jauh menggiurkan, hal ini dapat dilihat dari
tentang IMC pada industri asuransi, rasio kepemilikan unit asuransi yang
berikut beberapa definisi tentang asuransi. masih kecil jika dibandingkan dengan
Istilah asuransi sendiri mempunya jumlah penduduk Indonesia yang besar.
beberapa definisi berbeda, definisi- Kondisi tersebut membentuk lingkungan
definisi tersebut didasarkan pada sudut industri yang sarat persaingan.
pandang yang berbeda-beda dalam Perusahaan-perusahaan asuransi bersaing
meninjau asuransi. Berikut adalah dengan berbagai macam cara yang
beberapa sudut pandang para ahli dalam berbeda, agar mempunyai daya saing
mendefinisikan asuransi: definisi asuransi tinggi dan menghasilkan keuntungan yang
menurut Green (1991) : "Asuransi adalah maksimal. Dari aspek tarif mereka
suatu lembaga ekonomi yang bertujuan menawarkan tarif premi terendah dalam
mengurangi risiko, dengan jalan menggaet pemegang polis, Dari sudut
mengkombinasikan dalam suatu pandang masyarakat, harga produk
pengelolaan sejumlah obyek yang cukup asuransi memang menjadi murah, namun
besar jumlahnya, sehingga kerugian total volume premi yang tidak meningkat
tersebut secara menyeluruh dapat secara signifikan menyebabkan beban
diramalkan dalam batas-batas tertentu". asuransi dalam menghadapi potensi klaim
Definisi asuransi menurut C.Arthur menjadi meningkat, sehingga persaingan
dan Richard M. Heins (1997) yang pada aspek tarif dinilai kurang sehat.
mendefinisikan asuransi berdasarkan dua
sudut pandang, yaitu: asuransi adalah Selain itu juga industri asuransi
suatu pengaman terhadap kerugian nasional tidak luput dari kendala-kendala

786
Annisa Khairani, Irwansyah

dan permasalahan-permasalahan tertentu, terpadu atau yang sering disebut Integrated


misalnya kurangnya edukasi dan Marketing Communication (IMC) dengan
awareness masyarakat Indonesia tentang memanfaatkan analisis big data sebagai
pentingnya asuransi. Bertolak belakang nilai tambah marketing.
dengan pemahaman negara-negara maju
tentang asuransi yang mengintegrasikan
edukasi asuransi didalam kurikulum dasar TINJAUAN PUSTAKA
pendidikan, sehingga pemahaman dan Big Data, Data Mining, Underwriting
awareness masyarakat tentang asuransi
sudah diterima dengan baik. Masyarakat Perkembangan teknologi yang
Indonesia secara umum masi minim dalam sangat pesat menyebabkan munculnya
kesadaran keuangan dan pentingnya era baru yang disebut era digital.
asuransi, sehingga edukasi berkelanjutan Keberadaan teknologi digital berdampak
yang melibatkan seluruh komponen pada terjadinya revolusi data, dimana
industri asuransi sangat penting, agar data yang sebelumnya hanya berjumlah
secara jangka panjang dapat meningkatkan kecil dan tersedia secara terbatas kini
kepercayaan masyarakat terhadap telah berevolusi menjadi jumlah besar
perusahaan asuransi. Permasalahan jangka yang dapat diperoleh dari berbagai
pendek yang sering dihadapi industri sumber secara cepat. Kondisi inilah yang
asuransi adalah ketidakpercayaan terhadap kemudian memunculkan suatu konsep
proses klaim dan lamanya proses terbitnya saat ini sedang popular yang disebut Big
polis asuransi. Data. Big Data merupakan data yang
Beberapa perusahaan melakukan mempunyai tiga karakteristik, yaitu
ekspansi ke pasar baru dengan jumlah (volume) yang besar, variasi
menonjolkan keunggulan proses (variety) yang tinggi, dan dapat
underwriting yang lebih cepat dan simple dihasilkan dengan cepat (velocity),
dengan menggunakan analisis big data. sehingga melampaui kapasitas
Misalnya, salah satu perusahaan Asuransi pengolahan database konvensional
internasional yang ada di Indonesia, PT. (Dumbill, 2014).
Allianz Life Indonesia yang sudah Dibandingkan dengan dataset
menggunakan system underwriting tradisional, big data pada umumnya
otomatis bernama Expert Underwriting merupakan jenis data tidak terstruktur
System (EUS) sehingga mengoptimalkan yang memerlukan analisis real-time.
pengalaman berasuransi nasabah. Selain itu, big data juga membawa
Pemanfaatan analisis big data dapat peluang baru untuk menemukan berbagai
membantu perusahaan menjadi lebih nilai baru, membantu untuk memperoleh
efisien dan meningkatkan kepuasan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai
nasabah terhadap layanan perusahaan tersembunyi, dan juga mendorong
asuransi. terciptanya tantangan baru, misalnya,
Berdasarkan uraian diatas maka cara efektif mengatur dan mengelola
agar dapat memperkuat daya saing dan dataset tersebut (Chen, Mao, & Liu,
menyelesaikan masalah-masalah yang 2014).Dengan banyaknya jumlah data
dihadapi, perusahaan asuransi yang ada, analisis mengenai data tersebut
membutukan komunikasi marketing perlu dilakukan untuk mendapatkan

787
JURNAL NOMOSLECA
Volume 4 Nomor 2, Oktober 2018

informasi dan pengetahuan yang dikembangkan pada tahun 1980-an dan


tersimpan didalamnya. Pada analisis telah menjadi semakin efektif seiring
kasus Big Data, metode yang biasanya dengan daya komputasi yang meningkat.
digunakan adalah Data Mining. Secara Text Mining telah sukses dalam
umum, Data Mining dapat diartikan menemukan berbagai pola dan koneksi
sebagai separangkat mekanisme dan pada data yang berbentuk teks, salah
teknik untuk mendapatkan informasi satunya adalah publikasi ilmiah pada
yang penting (hidden information) dari jurnal internasional (Basole, et.al, 2013).
data. Pada awal 1990-an Data Mining
dikenal sebagai Knowledge Discovery Dalam buku silabus Asosiasi Ahli
from Database, meskipun dalam konteks Manajemen Asuransi Indonesia,
modern, Data Mining akan lebih tepat Underwriting adalah proses
apabila disebut sebagai Knowledge penganalisaan risiko. Seorang
Discovery from Data (KDD) (Jiawei, underwriter seperti tugas koki, dia yang
Kamber, & Pei, 2012). Beberapa tahapan menentukan apakah ” bahan baku “ yang
proses KDD, yaitu seleksi data, ditawarkan dapat diolah menjadi “
pembersihan data, transformasi data, masakan “ yang layak makan ataukah
pencarian pola (Data Mining), serta tidak. Tugas itu merupakan sebuah
menginterpretasi dan evaluasi. Data elemen yang esensial dalam operasi
mining mampu mengekstrak koleksi data suatu perusahaan, sebab pada akhirnya
yang besar (big data) menjadi suatu maksud underwriting adalah untuk
bentuk informasi yang berguna dalam memaksimalkan laba melalui
rangka penyelesaian masalah dan penerimaan distibusi risiko yang
pemenuhan tantangan global saat ini. diperkirakan akan mendatangkan laba.
Mekanisme Data Mining sangat Tanpa underwriting yang efisien, suatu
bervariasi karena terdapat banyak pola perusahaan tidak akan mampu bersaing.
pada database yang memiliki jumlah Dan, untuk mengukur tingkat
besar. Metode dan teknik yang berbeda keuntungan dari usaha murni perusahaan
dibutuhkan untuk menemukan pola yang asuransi salah satunya dapat dilihat dari
berbeda. Berdasarkan jenis pola yang rasio underwriting yaitu rasio yang
dicari, mekanisme Data Mining dapat menunjukkan tingkat hasil underwriting
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang dapat diperoleh perusahaan
diantaranya Summarization,
Integreted Marketing Communication
Classification, Clustering, Association,
dan Trend Analysis. (Fu, 2015). Data Dalam Shimp (2003), dijelaskan
Mining dapat digunakan untuk mengolah bahwa terdapat lima ciri yang melekat
dan menganalisis data yang bersifat pada filosofi dan aplikasi dari komunikasi
terstruktur seperti data numerik, kontinyu pemasaran terpadu (IMC). Kelima ciri
dan interval. Untuk data yang bersifat tersebut adalah:
semi terstruktur (semi structured) dan
tidak terstruktur (unstructured) 1. Mempengaruhi perilaku: Tujuan dari
digunakan Text Mining yang pada IMC adalah untuk mempengaruhi
dasarnya merupakan bagian dari Data perilaku khalayak sasarannya. Hal ini
Mining. Text Mining pertama kali berarti komunikasi pemasaran harus

788
Annisa Khairani, Irwansyah

„memperbaiki‟ perilaku konsumen persuasif dari marketing communication


terhadap merek. yang dirancang untuk menstimulasi
tanggapan positif dari target pasar yang
2. Berawal dari pelanggan dan
telah didefinisikan. Advertising mencakup
calon pelanggan (prospect) : Proses
segala bentuk komunikasi non-personal
IMC diawali dari pelanggan atau calon
melalui berbagai media massa seperti TV,
pelanggan, kemudian berbalik kepada
radio, majalah dan koran mengenai
komunikator merek untuk menentukan
informasi tentang perusahaan, produk dan
metode yang paling tepat dan efektif
jasa atau ide sebuah sponsor yang dikenal.
dalam mengembangkan program
Elemen komunikasi ini paling banyak
komunikasi persuasif.
digunakan pemasar karena dapat
3. Menggunakan satu atau
menjangkau target audience dalam jumlah
segala cara untuk melakukan „kontak‟
besar.
IMC menggunakan seluruh bentuk
Direct Marketing: merupakan sebuah
komunikasi dan seluruh „kontak‟ yang
aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh
menghubungkan merek atau perusahaan
perusahaan secara langsung kepada
dengan pelanggan mereka.
konsumennya. Umumnya aktivitas
4. Berusaha menciptakan
pemasaran ini dilakukan dengan cara
sinergi: Semua elemen komunikasi
mengirimkan direct mail, melakukan
(iklan, tempat pembelian, promosi
telemarketing dan direct selling kepada
penjualan, event, dan lain-lain) haruslah
konsumen yang dituju. Untuk dapat
memiliki koordinasi yang baik untuk
melakukan hubungan secara langsung
menghasilkan citra merek yang kuat
dengan para konsumen potensialnya maka
dan utuh, serta dapat membuat
perusahaan mengelola data based
konsumen melakukan aksi.
konsumen.
5. Menjalin hubungan Merupakan
Interactive/ Internet Marketing:
kepercayaan bahwa komunikasi
aktivitas pemasaran yang dilakukan secara
pemasaran yang sukses membutuhkan
interaktif melalui CD-ROMs, handphone
terjalinnya hubungan antara merek
digital, TV interaktif dan lain sebagainya
dengan pelanggannya.
atau secara online menggunakan jaringan
Pada akhirnya konsep integrated
internet untuk mengkomunikasikan produk
marketing communication menjadi lebih
dan jasanya. Melalui aktivitas ini,
luas. Dari hanya sekedar untuk
perusahaan dan konsumen dapat
kepentingan pemasaran produk, menjadi
melakukan komunikasi 2 arah langsung
lebih komprehensif dan menyeluruh bagi
secara real- time.
perusahaan.
Sales Promotion: aktivitas
Elemen-elemen komunikasi tersebut
pemasaran yang dilakukan dengan cara
digunakan untuk mecapai tujuan- tujuan
memberikan nilai incentive kepada tim
komunikasi dan pemasaran tersebut
penjualan, distributor, atau konsumennya
dirumuskan menjadi The Promotional Mix
secara langsung untuk mendorong
(Belch 2009). Adapun beberapa elemen
penjualan dengan cepat. Sales promotion
yang terdapat di dalam The Promotional
yang dilakukan kepada konsumen
Mix ini adalah sebagai berikut:
biasanya dengan membagikan sample
Advertising: merupakan bentuk
produk, kupon dan lain sebagainya untuk

789
JURNAL NOMOSLECA
Volume 4 Nomor 2, Oktober 2018

mendorong konsumen agar langsung meyakinkan pembeli potensial membeli


melakukan pembelian. Sedangkan sales produk atau jasa yang ditawarkan. Melalui
promotion yang dilakukan kepada aktivitas komunikasi ini, penjual dapat
distributor dan pedagang dilakukan dalam memodifikasi pesan komunikasi agar
bentuk kontes penjualan, pemberian harga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
khusus, penyediaan merchandising dan konsumen serta mendapatkan feedback
masih banyak lagi bentuk lainnya. langsung dari konsumennya. Dalam
Publicity and Public Relations: bukunya, Tuckwell (2008) juga
sama halnya dengan advertising, publikasi/ menjelaskan bahwa elemen berperan untuk
public relations adalah komunikasi non- saling menghubungkan dan mempengaruhi
personal melalui berbagai media massa secara strategissecara simultan. Elem
seperti TV, radio, majalah dan koran komunikasi ini berpengaruh secara efektif
mengenai perusahaan, produk, jasa atau dalam membantu pemasaran produk dan
sponsor acara yang didanai langsung atau jasa, tujuan agar pesan yang disampaikan
tidak langsung yang dilakukan dalam produsen bisa diterima secara aktif oleh
bentuk news release, press conference, pembeli Pemilihan elemen komunikasi
artikel, film dan lain-lain. Bedanya dengan pemasaran terpadu ini akan kembali lagi
advertising adalah, untuk masuk ke melihat pada karakter dari produk atau jasa
jaringan media massa perusahaan tidak yang akan dipasarkan (Arens & Bovee,
mengeluarkan dana khusus melainkan 1995). Shimp (2003:163) proses
menyediakan berita seputar produk dan komunikasi pemasaran terdiri dari sumber,
jasa, melakukan event atau aktivitas lain encoding, pesan, saluran, penerima,
yang menarik untuk diliput atau decoding, noise, umpan balik.
dipublikasikan oleh media massa.
Sedangkan public relation adalah fungsi
HASIL DAN PEMBAHASAN
manajemen yang dilakukan untuk
mengevaluasi perilaku publik, Industri Asuransi & Proses
mengedentifikasi kebijakan dan prosedur Underwriting
individu atau organisasi terhadap public
interest, serta mengeksekusi sebuah Lembaga keuangan dianggap
program untuk dapat diterima dan sebagai financial intermediary artinya
dipahami oleh publik. Tujuan utama pihak yang mempunyai kelebihan dana
melakukan public relation adalah untuk (surplus of funds) dengan pihak yang
menciptakan dan mengelola image positif kekurangan dana (lack of funds),
perusahaan di mata publik yang biasanya sehingga peranan lembaga keuangan
dilakukan dengan cara melakukan sesungguhnya adalah sebagai perantara
pengumpulan dana, mensponsori acara keuangan atau dana masyarakat
khusus, berpartisipasi dalam aktivitas (FinancialIntermediary, artinya yang
sebuah komunitas dan masih banyak lagi luas lembaga keuangan tersebut
yang lainnya. termasuk didalamnya lembaga
Personal Selling adalah aktivitas perbankan, perasuransian, dana pensiun,
komunikasi yang dilakukan secara penggadaian dan lain-lain yang menjadi
langsung oleh pihak penjual untuk jembatan antara pihak yang kelebihan

790
Annisa Khairani, Irwansyah

dana dengan pihak yang memerlukan digunakan untuk asuransi kerugian


dana. Dalam hal lembaga asuransi, sedangkan istilah assurance digunakan
peranannya di Indonesia adalah untuk untuk asuransi jiwa.
menanggung atau menjamin seseorang Jadi secara lengkap dapat
terhadap kerugian-kerugian finansial disimpulkan bahwa definisi asuransi
(Djumhana, 2000). Asuransi adalah suatu perjanjian kontrak antara
dikembangkan untuk menghasilkan penanggung dengan tertanggung dalam
pemecahan praktis bagi ketidakpastian perjanjian mana penanggung berjanji
dan kerugian ekonomis. Untuk akan mengganti setiap kerugian yang
memberikan kepastian di dalam diderita oleh penanggung akibat dari
pelaksanaan perjanjian pertanggungan, suatu risiko yang disebutkan dalam
harus diatur secara jelas mengenai perjanjian, risiko mana belum diketahui
ketentuan tugas masing-masing pihak atau belum terjadi pada saat perjanjian
baik hak maupun kewajibannya. Hal ini diadakan. Meskipun menunjukkan
dimaksudkan untuk menghindari hal-hal peningkatan, namun masih terdapat
yang tidak diinginkan dimana pihak yang masalah yang dihadapi oleh industri
dipercayakan untuk menanggulangi asuransi saat ini, terutama masih
risiko benar-benar mengetahui bahwa rendahnya permodalan perusahaan
hal tersebut memang telah diperjanjikan asuransi sehingga secara umum
sebelumnya. perusahaan asuransi akan menghadapi
Risiko adalah ketidakpastian kesulitan untuk melakukan penutupan
yang memungkinkan lahirnya peristiwa risiko berskala besar dan rentan terhadap
kerugian (loss) (Redja, 2007). Risiko risiko keuangan yang timbul.
muncul apabila tidak ada kepastian Atas kesediaan perusahaan asuransi
mengenai masa depan. Perorangan sebagai penanggung yang memberikan
maupun perusahaan menghadapi dua penggantian seperti tersebut diatas, ia
macam resiko yaitu speculative risk dan menerima sejumlah uang yang disebut
pure risk. Speculative risk (resiko premi. Antara peserta dan badan
spekulatif) memiliki tiga kemungkinan asuransi terjalin suatu ikatan perjanjian
hasil yaitu rugi, untung atau tidak ada dimana peserta (tertanggung) diwajibkan
perubahan (Jones, 1991). Untuk membayar sejumlah dana (biasanya
meminimalisir dampak dari resiko secara berkala) kepada badan asuransi
tersebut maka diperlukan jasa asuransi. (penanggung) yang disebut premi.
Di Indonesia, untuk istilah Besarnya premi yang harus dibayarkan
asuransi sering digunakan istilah ini tergantung dari kesepakatan tentang
pertanggungan. Kedua istilah ini jenis pelayanan kesehatan yang
tampaknya mengikuti istilah dalam ditanggung. Secara umum disebutkan
bahasa Belanda, yaitu assurantie jika jenis pelayanan kesehatan yang
(asuransi) dan verzekering ditanggung bervariasi dan lengkap, maka
(pertanggungan). Memang asuransi di jumlah premi yang dibayarkan akan
lndonesia bermula dari negeri Belanda. besar pula. Perjanjian secara hukum
Di Inggris digunakan istilah insurance antara penanggung dan tertanggung ini
dan assurance yang mempunyai disebut polis. Dalam polis inilah
pengertian yang sama. Istilah insurance tercantum tentang hak dan kewajiban

791
JURNAL NOMOSLECA
Volume 4 Nomor 2, Oktober 2018

yang harus dipatuhi oleh masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (iklan, sales
pihak. promotion, publikasi, event dan lain
sebagainya). Jika kita tinjau uraian para
Strategi Komunikasi Terpadu ahli diatas maka dapat kita tarik pengertian
(Integrated Maketing Communication / IMC berdasarkan definisi-definisi tersebut;
IMC) IMC adalah sebuah konsep komunikasi
yang berstrategi, dan terencana, yang
Dalam perkembangan perusahaan- diterapkan dalam berbagai bentuk
perusahaan modern, diketahui bahwa saat komunikasi pemasaran, yang dipilih
ini integrasi antara elemen-elemen spesifik untuk memberikan dampak
komunikasi dan pemasaran adalah kunci maksimal melalui konsistensi pesan,
penting dalam meraih sukses. Tetapi kepada terget audience tertentu mengenai
seringkali perusahaan-perusahaan produk yang dikomunikasikan.
cenderung menempatkan elemen-elemen Seiring perkembangan IMC, Kitchen
komunikasi sebagai aktivitas yang terpisah et al (2004) memberikan poin tersendiri
dari kegiatan pemasaran, solusi dari bahwa IMC bukan lagi hanya sebuah
fenomena tersebut adalah IMC. IMC proses komunikasi, tetapi sebuah proses
adalah konsep yang berkembang sejak yang terkait dengan pengelolaan sebuah
tahun 1980 dan mempunyai beberapa brand. IMC melibatkan cara pengelolaan
definisi menurut para ahli antara lain: komunikasi pemasaran secara holistic
Schultz (2004), IMC adalah sebuah untuk mencapai tujuan strategis, IMC
strategi dalam proses bisnis dengan mewujudkan sinergi, kreativitas, integrasi
membuat perencanaan, membangun, dan komunikasi pemasaran secara terpadu
mengeksekusi dan mengevaluasi dengan cara memanfaatan beragam elemen
pelaksanaan program komunikasi merek komunikasi yang berbeda-beda agar
yang terkoordinasi pada konsumen, tercipta koherensi yang saling mendukung
pelanggan, atau sasaran lain yang relevan (Rangkuti, 2010).
dengan audience eksternal dan internal.
The 4As (The American Association of PENUTUP
Advertising Agency) mengatakan bahwa
IMC adalah konsep perencanaan Simpulan dan Saran
komunikasi pemasaran yang matang Perusahaan modern, diketahui
dengan mengevaluasi peran masing- bahwa saat ini integrasi antara elemen-
masing bentuk komunikasi pemasaran elemen komunikasi dan pemasaran adalah
(periklanan umum, sales promotion, public kunci penting dalam meraih sukses. Tetapi
relations dan lain- lain) dan memadukan seringkali perusahaan-perusahaan
bentuk-bentuk komunikasi pemasaran ini cenderung menempatkan elemen-elemen
untuk memberikan kejelasan, konsistensi komunikasi sebagai aktivitas yang terpisah
dan dampak komunikasi yang maksimal dari kegiatan pemasaran, solusi dari
(Belch 2009). fenomena tersebut adalah IMC.
Shimp (2010) mendefinisikan IMC Kebersediaan asuransi untuk
sebagai sebuah proses komunikasi yang melakukan perubahan sistem membuat
terdiri dari perencanaan, penciptaan, terobosan baru tentang pemanfaatan big
pengintegrasian dan penerapan berbagai data. Strategi komunikasi yang tepat

792
Annisa Khairani, Irwansyah

memudahkan penggunaan big data dalam Ohio:


mengoptimalisasi komunikasi pemasaran http://academic.csuohio.edu/fuy/Pu
asuransi. Perusahaan cenderung b/pot97.pdf
menempatkan elemen-elemen komunikasi Green, W. 1991. Health Promotion
sebagai aktivitas yang terpisah dari Planning An Education and
kegiatan pemasaran, solusi dari fenomena Environmental Approach. Second
tersebut adalah IMC (Integrated Maketing Edition. Columbia: Mayfield
Communication). Publishing Company.
Jiawei, H., Kamber, M., & Pei, J. (2012).
DAFTAR PUSTAKA Data Mining : Concept and
Techniques Third Edition.
Arens, Alvin A, JK Loebbecke, 1995. Waltham, MA: Morgan Kaufman.
Auditing. Adaptasi Amir Abadi Jones, Jennifer J, 1991. Earnings
Yusuf. Edisi 5. Jakarta: Salemba Management During Import
Empat. ReliefInvestigations. Journal Of
Basole, R. C., Seuss, C. D., & Rouse, W. Accounting Research, Vol 29,
B. (2013). IT innovation adoption No.2 1991, p.193– 228
by enterprises : Knowledge Kitchen, Philip J. et al. 2004. Integrated
discovery thtough text analytics. Marketing Communications: A
Decision Support System 54, 1044- primer. New York: Routledge
1054. Taylor & Francis Group.
Belch, George E & Belch, Michael A. Rangkuti, Freddy. 2010. Strategi Promosi
2009. Advertising and Promotion. yang Kreatif &Analisis kasus
New York: McGraw-Hill / Irwin. Integrated Marketing
C. Arthur Williams Jr. and Richard M. Communication. Jakarta:
Heins, 1987, Risk Management and PT.Gramedia Pustaka Utama.
Insurance, fifth edition, Mc. Graw- Redja, G. 2007. Risk Management and
Hill Book Company Insurance. (International Edition).
Chen, M., Mao, S., & Liu, Y. (2014, USA : Pearson Education Inc
January 22). Big Data: A Survey. Schultz, Don E & Lauterborn, Robert F.
Mobile Network Application , 171- 2004. Integrated Marketing
209. Communications. USA: NTC
Djumhana, Muhammad. 2000. Hukum Bussiness Books.
Perbankan Di Indonesia.Bandung : Shimp, a Terrence. 2003. Advertising and
PT Citra Aditya Bakti Promotion & Suplemental Aspects
Dumbill, E. (2014, July 5). Forbes of Integrated Marketing
Magazine. Forbes Magazine Web Communications, Sixth Edition,
Site: Thomson South- Western. Ohio
http://www.forbes.com/sites/edddu Tuckwell, Keith. 2008. Integrated
mbill /2014/05/07/defining-big- Marketing
data/. Diakses pada 3 Maret 2015 Communications:Strategic
Fu, Y. (2015). Data Mining : Tasks, Planning Perspectives.
Techniques, and Application. Canada:Pearson
Retrieved from Computer Science

793

You might also like