You are on page 1of 208

Laporan Tahunan 2009 Annual Report

Reborn
to be World-Class Airport
3
g y
2

te
ra
ion

St
4

iss
ief

ny
M
Br

e1

pa
&
in

m
m

on
ny

Co
he
pa

isi

n
aT

aa
m
Co

isi

ah
m
6 8

M
an

us
Te
ea hts

&
a Ar

er
g
ah hli

si
9

iP
us ing ng

Vi
ig ti

g
r k H
or

te
Pe ial Ra

ra
c h
s aW an alt

St
k ila r j in He
Se Ke nF n
ya
h
ng
a ata
ila ua eh
W e K es 10
rK at ne
ti sa g k to
Ikh Tin M iles ts 1
8 20
ila ian r ah ven sio ners
en eja 17 tE mis
P kS rds o rtan om
ga wa Imp of C
ng nA 200
9
Boa
rd
To aa he
arg 009 mt
eng
h
tin g2 t fro
or
on Pen
P Rep 6
rs 2
ti istiw
a
isar
is
irect
o
uc Per an K
om of D
rod Dew B oard
Int ran the
o rt f rom
Lap epo
ksi R
n Dire
La pora es 36
tical Servic
onau
utik a Aer ices 40
A erona nauti cal Serv
Jasa on-Aero
N
nautika
on-Aero
Jasa N
rvices
Our Se
velopment 48
aha Business De
Pengembangan Us

Daftar
Contents
Isi Pengembangan Bandara Airport Development 52

Operational Revie Sumber Daya Manusia Human


Resources 56
w
Struktur Org
anisasi Organ
izational Stru
cture 62
Tanggun
g Jawab S
osial Peru
sahaan
Corpora
te Socia
Gov l Respon
erna sibility 6
4
nce
Rep Tata
ort K elola
Peru
saha
M Man an G
Dis anag
ajem ood
en R Corp
isiko orate
cu em Risk Gove
ss en Man rnan
ion t age
men
ce 7
0
&A Dis
t 11
0
n aly kus
i da
sis Inf
orm
nA
nal
as isa
Ta iP Ma
n gg eru naj
un sa em
La gJ ha en
po an Ma
aw Co nag
ran ab rpo em
Ke ata rat ent
ua sP eI Dis
ng ela nfo cus
an po rm sio
Fin ran ati na
on nd
an Ta 13 An
cia h un 7 aly
lS an sis
tat 20 11
em 09 8
en Re
t1 sp
39 on
sib
ility
for
20
09
An
nu
al
Re
po
rt 1
38
Tahun 2009 adalah Tahun Pembaharuan melalui perluasan
kapasitas serta peningkatan dan peresmian fasilitas
baru di bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II.
Melalui beragam program pengembangan, kami berfokus
menampilkan citra bandara yang aman, nyaman, efisien
dengan kualitas layanan sesuai kebutuhan masyarakat
serta setaraf dengan bandara kelas dunia.

Reborn to be
World-Class Airport
2009 was a Year of Revitalizing, as Angkasa Pura II expanded the capacity of its airports,
improved existing airport infrastructure and brought new airport facilities into operation.
Through a variety of development programs, we aim at creating an image of safety, comfort
and efficiency at our airports, providing customers with quality services on par with the
best of world-class airports anywhere.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 1


Visi & Misi
Vision & Mission

Visi Vision
Menjadi pengelola bandar udara To be an international-class airport
bertaraf internasional yang mampu management company with high
bersaing di kawasan regional. competitiveness regionally.

Misi Mission
Mengelola jasa kebandarudaraan Managing airport services and air
dan pelayanan lalu lintas udara traffic services with a priority to flight
yang mengutamakan keselamatan safety and customer satisfaction, in
penerbangan dan kepuasan the effort of creating optimum benefit
pelanggan, dalam upaya memberikan for shareholders, business partners,
manfaat optimal kepada pemegang employees, the community, and the
saham, mitra kerja, pegawai, environment, by firmly holding to
masyarakat dan lingkungan dengan business ethics.
memegang teguh etika bisnis.

2 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Strategi Perusahaan
Company Strategy

Sasaran Perusahaan Company Objectives


Sasaran perusahaan untuk periode tahun 2009–2013 Company objectives for the period of 2009-2013 are:
adalah:

• Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang • The development of core business activities of Angkasa
menjadi fokus Angkasa Pura II serta peningkatan Pura II and increased productivity of its business
produktivitas kegiatan usaha Angkasa Pura II activities
• Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan • The satisfaction of airport service users through
prima yang didukung dengan jaminan Service Level excellent services supported by commitment to Service
Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) Level Agreement (SLA) and Service Level Guarantee
serta ketersediaan sarana dan prasarana yang (SLG) as well as the availability of facilities and
dibutuhkan pengguna jasa infrastructure needed by airport service users
• TerseIenggaranya perbaikan berkeIanjutan dalam • Continuous improvement to business processes on
proses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai the basis of quality to meet the expectations of airport
dengan harapan pengguna jasa service users
• Terciptanya pengembangan leadership system untuk • Development of a leadership system towards an
mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role effective leadership by role model
model • Creation of an organization suitable to the airport
• Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi management business and supported by high-
pengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM performing human capital with competences suitable to
yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis the core business of Angkasa Pura II
Angkasa Pura II • Development of integrated networking among
• TerjaIinnya integrasi jaringan/networking antar instansi institutions and other airports
dan bandara lainnya

Strategi Pengembangan Perusahaan Company Development Strategy


Strategi pengembangan perusahaan untuk mewujudkan Company development strategy to achieve the desired
sasaran yang telah ditetapkan mencakup antara lain: company objectives includes the following aspects:

Business Focus, yaitu: Business Focus, namely:


• Memacu peningkatan pendapatan • To drive revenue growth
• Mengendalikan biaya dan meningkatkan daya serap • To control expenses and improve investment capability
investasi • To intensify its business activities
• Melakukan intensifikasi bidang usaha • To create business segmentation and optimizing
• Mewujudkan segmentasi dan optimalisasi usaha
Customer Service & Care, namely:
Customer Service & Care, yaitu: • To comply with Level of Service standards (safety,
• Memenuhi standar Level of Service (safety, security & security & services)
services) • To implement Service level Agreement and Service
• Menerapkan Service Level Agreement dan Service Level Guarantee
Level Guarantee • To guarantee availability of service capacity
• Memenuhi ketersediaan kapasitas pelayanan
Operations Excellence, namely:
Operations Excellence, yaitu: • Regulatory compliance
• Regulatory compliance • Development of Total Airport Management System
• Mengembangkan Total Airport Management System • Development of systems and procedures
• Mengembangkan sistem dan prosedur
Leadership Effectiveness, namely:
Leadership Effectiveness, yaitu: • To realign the company’s Vision, Mission, and Long-
• Melakukan penyelarasan Visi, Misi, dan sasaran jangka Term objectives
panjang • To implement criteria for performance excellence
• Menerapkan performance excellence criteria
HR Effectiveness, namely:
HR Effectiveness, yaitu: • To evaluate and improve the management of Human
• Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem manajemen Resources
SDM • To develop an HR Plan and HR Roadmap
• Mengembangkan HR Plan & Roadmap SDM • Training and education
• Pendidikan dan pelatihan • To improve the employee performance assessment
• Memperbaiki sistem penilaian kinerja karyawan system

Total Logistic Network, yaitu: Total Logistic Network, namely:


• Membangun aliansi strategis dengan mitra kerja • To develop strategic alliances with working partners
dan mitra usaha dalam rangka mewujudkan biaya and business partners in order to create efficient and
transportasi yang kompetitif dan efisien competitive transportation costs
• Membangun kerjasama dalam penyediaan jaringan • Develop cooperation in the provision of
komunikasi, duty free, fuel supply, power supply communications networks, duty free, fuel supply, and
power supply

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 3


Sekilas Perusahaan
Company in Brief

Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola Angkasa Pura II is a company that provides airport
jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas services and air traffic services in the Western
penerbangan di kawasan Barat Indonesia, Indonesia airspace, with 100% shareownership
yang 100% sahamnya dimiliki Pemerintah. by the Government of the Republic of Indonesia.
Pengabdian Angkasa Pura II berawal pada 13 The history of Angkasa Pura II begun on 13 August
Agustus 1984, sejak dipercaya untuk mengelola 1984 when it was entrusted to manage and operate
dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta the Jakarta Cengkareng Airport (present day
Cengkareng (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta International Airport) and
Jakarta Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim the Halim Perdanakusuma Airport.
Perdanakusuma.

Angkasa Pura II terlahir dengan nama Perum Angkasa Pura II was established under the name
Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng by
Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984. virtue of Government Regulation No. 20 Year 1984.
Tanggal 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah On 19 May 1986, its name was changed to Perum
Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II by virtue of Government regulation
Angkasa Pura II dan tanggal 17 Maret 1992 melalui No. 26 Year 1986, and subsequently on 17 March
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 1992, its status was changed to a ‘Persero’
berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). (state-owned limited liability company) by virtue of
Kini sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Government Regulation No. 14 Year 1992. Lastly,
Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 tanggal 18 November on 18 November 2008, the name was changed to
2008 resmi menjadi PT Angkasa Pura II (Persero). PT Angkasa Pura II (Persero) as covered in Notary
Deed No. 38 Year 2008 of Notary Silvia Abbas
Sudrajat, SH, SpN.

Selama 25 tahun, Angkasa Pura II telah mengalami In 25 years, Angkasa Pura II has been through
berbagai perubahan dan kemajuan di bidang bisnis many changes and achieves great progress in the
bandara. Hal ini terlihat dari peningkatan fasilitas airport business. This should be evident from the
dan pelayanan di 12 bandara yang dikelolanya service and facility improvements made at twelve
yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim major airports under its management, namely the
Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma
Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak),

4 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

dahulu Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II Minangkabau (Ketaping) formerly Tabing, Sultan
(Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan
Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara
Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh),
(Tanjung Pinang) dahulu Kijang, Sultan Thaha Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) formerly
(Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang). Selain Kijang, Sultan Thaha (Jambi) and Depati Amir
itu Angkasa Pura II juga melayani jasa penerbangan (Pangkal Pinang). Angkasa Pura II also provides
untuk wilayah udara (Flight Information Region/ flight management services for the Jakarta Flight
FIR) Jakarta. Information Region (Jakarta FIR).

Seiring dengan pertumbuhan industri angkutan Angkasa Pura II strives at all times to provide
udara Indonesia yang meningkat pesat, Angkasa the best services to airport users, in line with the
Pura II selalu mengedepankan pelayanan yang fast growth of the air transportation industry in
terbaik bagi pengguna jasa bandara. Bandara Indonesia. The airports under its management
yang dikelola Angkasa Pura II selalu memperoleh regularly receive the Prima Pratama Award in
penghargaan Prima Pratama dari Departemen the Airport Passenger Terminal category from
Perhubungan RI untuk kategori Terminal the Ministry of Transportation of the Republic of
Penumpang Bandara. Indonesia.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang handal As a well-known State-Owned Enterprise (SOE),
Angkasa Pura II telah berhasil meraih beberapa Angkasa Pura II had been recognized as the Best
penghargaan, diantaranya sebagai The Best BUMN SOE in Logistics Sector by the State Ministry of
in Logistic Sector dari Kementerian Negara BUMN SOE for three consecutive years (2004-2006),
RI (2004-2006), The Best I in Good Corporate the Best I in Good Corporate Governance (2006),
Governance (2006), Juara I Annual Report Award the 1st Rank in the Annual Report Award 2007 in
2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, the category of Non-Financial Non-Listed SOE,
dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya and as Best and Trusted SOE in Good Corporate
dalam bidang Good Corporate Governance pada Governance in the Corporate Governance
Corporate Governance Perception Index 2007 Perception Index 2007 Award. By the end of 2009,
Award. Di akhir tahun 2009, kembali Angkasa Pura Angkasa Pura II has added other accolades to its
II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The name including as the 1st rank of Best non Listed
Best Non Listed Company dari Anugerah Business Company from Anugerah Business review 2009
Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most and as the World’s 2nd Most on Time Airport from
On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta Forbestraveller.com for the Soekarno-Hatta Airport.
dari Forbestraveller.com.

Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajibannya Angkasa Pura II has always fulfilled its
memberikan dividen kepada negara sebagai responsibility with regards to dividend contribution
pemegang saham dan turut membantu to the State as shareholder, and has actively
meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian participated in the efforts to improve the welfare
terhadap karyawan dan keluarganya serta of its employees and their families, as well as
masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara communities and the environment around its
melalui program Corporate Social Responsibility. airports through its Corporate Social Responsibility
programs.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 5


Wilayah Kerja
Working Area

Pengendalian lalu lintas udara yang saat ini To date, flight traffic control has reached 1,400
mencapai 1.400 per hari dengan sistem otomasi flights per day, and with the automated system
yang dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II developed by PT Angkasa Pura II (Persero), better
(Persero) lebih dikenal dengan JAATS (Jakarta known as JAATS (Jakarta Automated Air Traffic
Automated Air Traffic Control System) mampu Control System), is able to cover all the airspace of
menjangkau keseluruh wilayah udara yang menjadi its responsibility.
tanggung jawabnya.

6 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Jakarta FIR Ujung Pandang FIR

Wilayah udara Indonesia terbagi dalam 2 FIR Indonesian airspace is divided into 2 FIR (Flight
(Flight Information Region) yaitu Jakarta dan Ujung Information Region), namely Jakarta FIR and Ujung
Pandang. Dari 2 FIR ini dibentuklah Jakarta ACC Pandang FIR. From the 2 FIR, Jakarta ACC and
dan Ujung Pandang ACC. Jakarta ACC (Area Ujung Pandang ACC were established. Jakarta
Control Centre) dibagi dalam beberapa sektor. Hal ACC (Area Control Centre) is divided into several
ini dibentuk untuk mengakomodasi ruang udara sectors. It is formed to accommodate a vast air
yang sangat luas, dengan tujuan meningkatkan space, with the aim of improving flight safety.
keselamatan penerbangan.

Sultan Syarif Kasim II


Soekarno-Hatta Airport Polonia Airport Airport Supadio Airport SM Badaruddin II Airport Minangkabau Airport

Husein Sastranegara Halim Perdanakusuma Sultan Iskandar Muda Raja Haji Fisabilillah
Airport Airport Sultan Thaha Airport Depati Amir Airport Airport Airport

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 7


Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

Perbandingan Selama Lima Tahun Terakhir 2005-2009


Comparative In The Last Five Years 2005-2009

(Dalam Miliar Rupiah - In Billion Rupiah)

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Indonesia Numerical notations in all tables and graphics are in Indonesian

2005 2006 2007 2008 2009


NERACA BALANCE SHEETS
ASET ASSETS
Aset Lancar 1.220.269 1.497.878 2.480.214 2.763.344 3.132.263 Total Current Assets
Piutang Usaha 280.859 284.676 326.547 333.200 216.818 Accounts Receivable
Aset Tetap 1.734.968 3.279.468 3.224.943 3.787.860 4.015.672 Fixed Assets
Aset Lain-lain 298.037 312.727 308.528 422.893 745.146 Other assets
JUMLAH ASET 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.307.683 8.234.120 TOTAL ASSETS
PASSIVA LIABILITIES
Kewajiban Jangka Pendek 219.731 290.754 350.951 363.968 524.666 Current Liabilities
Kewajiban Pajak Tangguhan - - 33.144 7.344 23.356 Deferred Tax Liabilities
Kewajiban Jangka Panjang 10.260 7.232 10.248 132.414 215.165 Long-Term Debts
Dana Titipan THT 33.777 40.588 56.916 68.370 9.111 Retiree Welfare Program Fund
Ekuitas 3.218.341 3.453.712 4.216.258 6.811.301 7.494.288 Equity
JUMLAH PASSIVA 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.307.683 8.234.120 TOTAL LIABILITIES

LAPORAN LABA/RUGI STATEMENTS OF INCOME


PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUE
Pendapatan Aeronautika 1.361.391 1.466.829 1.572.988 1.714.367 2.109.615 Aeronautical Revenue
Pendapatan Non-Aeronautika 348.988 402.935 464.655 524.907 596.771 Non-Aeronautical Revenue
Pendapatan Kargo 20.124 37.250 39.093 Cargo Revenue
JUMLAH PENDAPATAN 1.710.379 1.869.764 2.057.767 2.276.524 2.745.479 TOTAL REVENUE
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Beban Pegawai 460.864 551.493 610.475 631.885 690.867 Employee Expenses
Beban Pemeliharaan dan Persediaan 110.918 117.717 130.651 148.926 179.769 Maintenance and Inventory Expenses
Beban Sewa 145.245 182.469 188.275 190.373 213.274 Rent Expenses
Beban Umum dan Aset Dibiayakan 165.737 179.646 264.605 280.028 298.448 General Expenses and Asset Expended
Beban Piutang Tak Tertagih 28.661 24.283 27.040 57.457 9.684 Doubtful Accounts Expense
Beban Penyusutan dan Amortisasi 157.202 219.825 214.608 211.862 264.383 Depreciation and Amortization Expenses
JUMLAH BEBAN USAHA 1.068.627 1.275.433 1.435.654 1.520.531 1.656.425 TOTAL OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 641.752 594.331 622.113 755.993 1.089.054 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)
Pendapatan Diluar Usaha 129.591 144.764 167.248 285.229 261.377 Non-Operating Income
Beban Diluar Usaha 37.502 97.151 44.338 (91.543) (148.353) Non-Operating Expenses
JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA 92.089 47.613 122.910 193.686 113.023 TOTAL NON OPERATING INCOME (EXPENSES)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 634.392 640.535 736.097 949.679 1.202.077 PROFIT BEFORE TAX
PENGHASILAN/BEBAN PAJAK TAX EXPENSES
Pajak Kini (214.202) (194.814) (210.971) (261.995) (321.255) Current Income Tax
Pajak Tangguhan (2.364) (10.573) (26.538) (15.891) (16.012) Deferred Income Tax
LABA (RUGI) SETELAH PAJAK 417.826 435.148 498.588 671.794 864.810 NET PROFIT AFTER TAX

Pendapatan (Dalam Miliar Rupiah) Biaya (Dalam Miliar Rupiah)


Revenues (In Billion Rupiah) Expenses (In Billion Rupiah)

Di Luar Usaha 261 Aeronautika 2.109 Usaha 1.656


Non-Operating Aeronautical Operating

Non-Aeronautika 596 Di Luar Usaha 148


Non-Aeronautical Non-Operating

8 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Penilaian Tingkat Kesehatan


Health Rating

Tingkat kesehatan PT Angkasa Pura II (Persero) dinilai dengan The health rating of PT Angkasa Pura II (Persero) is evaluated
mengacu Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/ with reference to Decree of the Minister of SOE No. KEP-100/
MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat MBU/2002 dated 4 June 2002 on Health Rating for SOEs.
Kesehatan BUMN.

Realisasi 2009 Tahun 2008


Bobot Actual 2009 Year 2008 Uraian
No. Uraian No.
Weight Nilai Skor Nilai Skor Description
Value Score Value Score
I. Aspek Keuangan Financial Aspects I.
1. ROE 15 13,32 13,50 11,82 12,00 ROE 1.
2. ROI 10 18,11 10,00 14,20 8,00 ROI 2.
3. Rasio Kas 3 444,76 3,00 596,58 3,00 Cash Ratio 3.
4. Rasio Lancar 4 597,00 3,00 764,41 4,00 Current Ratio 4.
5. Koleksi Periode 4 29 4,00 53 4,00 Collection Periode 5.
6. Perputaran Persediaan 4 2 4,00 2 4,00 Inventory Turnover 6.
7. Perputaran Aset (TATO) 4 37 2,00 36 1,00 Asset Turnover 7.
8. TMS terhadap TA 6 73,99 4,25 90,61 3,50 TMS on TA 8.
Total Aspek Keuangan 50 43,75 39,50 Total Financial Aspects
II. Aspek Operasional Operational Aspects II.
1. Break Down of Separation (BOS) 3,63 12 12 Break Down of Separation (BOS) 1.
2. Waktu Respon PKP-PK <3 8 8 Response Time PKP-PK 2.
5. Waktu Izin 43’50” 6 6 Clearance Time 5.
6. SAP 0% 9 9 SAP 6.
Total Aspek Operasional 35 35 35 Total Operational Aspects
III. Aspek Administrasi Administrative Aspects III.
1. Laporan Perhitungan Tahunan 3 Maret 2009 3 3 Annual Account Reports 1.
2. RKAP 3 Oktober 2009 3 3 RKAP 2.
3. Laporan Periodik 3 <30 hari 3 2 Periodic Reports 3.
4. Kinerja PUKK Performance PUKK 4.
4.1. * Efektifitas Penyaluran Dana 3 93,75% 3 95,19 3 * Disbursement Effectiveness 4.1.
4.2. * Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman 3 89,69% 3 82,43 3 * Collectibility of loan disbursement 4.2.
Total Aspek Administrasi 15 15 14 Total Administrative Aspects
Total Skor 93,75 88,50 Total Score
Kualifikasi AA AA Qualification
Tingkat Kesehatan Sehat Sehat Health Level

Berkaitan dengan pencapaian skor tingkat kesehatan, terlihat With regards to the total score for the health rating, Angkasa
bahwa pencapaian Angkasa Pura II pada tahun 2009 sebesar Pura II in 2009 managed to achieve a score of 93.75. This was
93,75, lebih tinggi dari pencapaian tahun 2008 sebesar 88,50. higher than the score achieved in 2008 of 88.50. The increase
Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya sebagian besar indikator in total score was due mainly to improvements in most of of the
keuangan. financial indicators.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 9


Tonggak Sejarah
Milestone

13 Agustus 1984 13 August 1984


Pendirian Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan Udara Jakarta Establishment of the Public Corporation (Perum) Cengkareng
Cengkareng, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20/1984. Jakarta Airport, based on Government Regulation No. 20/1984.

1 Oktober 1984 1 October 1984


Operasi terbatas berdasarkan instruksi Dirjen. Perhubungan Udara Limited operation at the instruction of the Director General of Air
Telex No. 4641/1 tanggal 26 Juli 1984 dan No. AK. 4672 tanggal Transportation, Telex No. 4641/1 dated July 26, 1984 and No. AK.
2 Agustus 1984. 4672 dated August 2, 1984.

18 Desember 1984 18 December 1984


Serah terima pembangunan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng Handover of the construction of Jakarta Cengkareng Airport
dari kontraktor utama kepada Pemerintah Republik Indonesia. from the main contractor to the Government of the Republic of
Indonesia.

2 Januari 1985 2 January 1985


Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perum Pelabuhan Establishment of Organization and Work Procedures of Perum
Udara Jakarta Cengkareng berdasarkan Keputusan Menteri Jakarta Cengkareng Airport based on Decree of Ministry of
Perhubungan No. KM.6/OT.002/Phb-85. Transportation no. KM.6/OT.002/Phb-85.

16 - 31 Maret 1985 16 - 31 March 1985


Pemindahan Operasi Penerbangan berjadwal dari Bandar Udara Transfer of Scheduled Flight Operations from Kemayoran Airport
Kemayoran dan Halim Perdanakusuma ke Pelabuhan Bandar and Halim Perdanakusuma Airport to Jakarta Cengkareng Airport.
Udara Jakarta Cengkareng.

1 April 1985 1 April 1985


Pengoperasian secara penuh Pelabuhan Udara Jakarta Full operation of the Jakarta Cengkareng Airport and transfer
Cengkareng dan pengalihan manajemen Bandar Udara Halim of management of Halim Perdanakusuma Airport from Perum
Perdanakusuma dari Perum Angkasa Pura ke Perum Pelabuhan Angkasa Pura to Perum Jakarta Cengkareng Airport.
Udara Jakarta Cengkareng.

8 Juni 1985 8 June 1985


Sesuai Keputusan Presiden No. 51 tahun 1985, pelaksanaan tugas In accordance with Presidential Decree No. 51 Year 1985, the
pelayanan di daerah lingkungan kerja Bandar Udara Soekarno – provision of service in the work area of Soekarno-Hatta Airport in
Hatta Jakarta, dilaksanakan oleh Administrator Bandar Udara. Jakarta is to be provided by the Airport Administrator.

3 Juli 1985 3 July 1985


Penggantian nama Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng Jakarta Cengkareng Airport was renamed Soekarno-Hatta Jakarta
menjadi Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno – Hatta, International Airport, pursuant to Presidential Decree No. 54/1985.
berdasarkan Keputusan Presiden No. 54/1985.

5 Juli 1985 5 July 1985


Peresmian Pembukaan Bandar Udara Internasional Jakarta Official inauguration of Jakarta International Airport Soekarno-
Soekarno – Hatta oleh Presiden Soeharto. Hatta by President Soeharto.

19 Mei 1986 19 May 1986


Perubahan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng Change of name of Perum Jakarta Cengkareng Airport to become
menjadi Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No.
Pemerintah No. 26/1986. 26/1986.

17 Juli 1986 17 July 1986


Penggantian Direktur Umum Perum Angkasa Pura II dari Ir. Karno Replacement of the Director of Perum Angkasa Pura II Ir. Karno
Barkah kepada Marsekal Pertama TNI AU Soewarta berdasarkan Barkah by First Air Marshal Soewarta pursuant to Presidential
Keputusan Presiden No. 143/M/1986. Decree No. 143/M/1986.

14 Maret 1987 14 March 1987


Penetapan kembali Organisasi dan Tata Kerja Perum Angkasa Determination of Organization and Work Procedure of Perum
Pura II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. SK.21/ Angkasa Pura II, based on Decree of Ministry of Transportation no.
OT.001/Phb-87. SK.21/OT.001/Phb-87.

29 Pebruari 1988 29 February 1988


Pengalihan Pelayanan Keselamatan Lalu Lintas Udara di bandara- Transfer of Air Traffic Safety Services at airports operated by
bandara yang diusahakan oleh Perusahaan Umum ke dalam Public Company to Perum Angkasa Pura I and Perum Angkasa
Perum Angkasa Pura I dan II berdasarkan Keputusan Menteri Pura II based on Decree of Ministry of Transportation no. KM.19
Perhubungan No. KM.19 tahun 1988. 1988.

29 Juni 1988 29 June 1988


Penggantian Direktur Operasi dan Teknik dari Ir. Soedjarwo Replacement of Director of Operations and Technical Ir.
kepada Ir. Togi Siregar berdasarkan Keputusan Presiden No. Soedjarwo by Ir. Siregar TOGI pursuant to Presidential Decree No.
171/M/1988. 171/M/1988.

10 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

8 Juli 1988 8 July 1988


Penggantian Direktur Administrasi dan Keuangan dari Drs. W. Replacement Director of Administration and Finance Drs. W.
Haryono kepada Drs. Ridwan Gani berdasarkan Keputusan Haryono by Drs. Ridwan Gani pursuant to Presidential Decree No.
Presiden No. 156/M/1988. 156/M/1988.

30 Maret 1989 30 March 1989


Pemisahan dan Pengalihan Kekayaan Negara pada SENOPEN Separation and Transfer of State Assets in SENOPEN Jakarta to
Jakarta untuk dijadikan penyertaan Modal Negara ke dalam become the State Equity Participation in Perum Angkasa Pura II,
Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah based on Government Regulation No.4/1989.
No.4/1989.

8 Pebruari 1991 8 February 1991


Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Sultan Additional State Equity Participation at Sultan Mahmud
Mahmud Badaruddin II dan SENOPEN Palembang serta Bandara Badaruddin II Airport and SENOPEN Palembang and Supadio
Supadio Pontianak ke dalam Modal Perum Angkasa Pura II Airport - Pontianak to the equity capital of Perum Angkasa Pura II,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10/1991. based on Government Regulation No. 10/1991.

1 April 1991 1 April 1991


Serah Terima Pemilikan dan Pengoperasian Bandara Sultan Transfer of Ownership and Operation of Sultan Mahmud
Mahmud Badaruddin II Palembang, Sentra Operasi Keselamatan Badaruddin II Airport Palembang, Palembang Flight Safety
Penerbangan Palembang dan Bandara Supadio Pontianak dari Operations Center and Supadio Airport Pontianak from the
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Perum Angkasa Directorate General of Air Transportation to Perum Angkasa Pura II.
Pura II.

16 Agustus 1991 16 August 1991


Penetapan kembali Organisasi dan Tata Kerja Perum Angkasa Pura Determination of Organization and Work Procedure of Perum
II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.64/1991. Angkasa Pura II, based on Decree of Ministry of Transportation no.
KM.64/1991.

19 Pebruari 1992 19 February 1992


Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Halim Additional State Equity Participation at Halim Perdanakusuma
Perdanakusuma ke dalam Modal Perum Angkasa Pura II Airport into Perum Angkasa Pura II, based on Government
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1992. Regulation No. 7 / 1992.

17 Maret 1992 17 March 1992


Pengalihan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perseroan Change of status of Public Enterprise (Perum) into Company
(Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. (Persero) Angkasa Pura II, based on Government Regulation No.
14/1992. 14/1992.

11 Mei 1992 11 May 1992


Peresmian pembukaan Terminal II oleh Presiden Soeharto, Official inauguration of Terminal II by President Soeharto, which
pengoperasiannya telah dilaksanakan sejak tanggal 11 Februari has been in operations since February 11, 1992.
1992.

10 Nopember 1992 10 November 1992


Pengangkatan angota-anggota Direksi PT (Persero) Angkasa Pura II: Appointment of members of the Board of Directors of PT (Persero)
1. Direktur Utama : H. Chusjairi, SE Angkasa Pura II:
2. Direktur Operasi : A. T. E. Liando 1. President Director : H. Chusjairi, SE
3. Direktur Teknik : Ir. Asrul Rapani 2. EVP of Operations : A. T. E. Liando
4. Direktur Keuangan : Drs. Ridwan M. Gani 3. EVP of Engineering : Ir. Asrul Rapani
5. Direktur Personalia dan Umum : Tarjun Adul 4. EVP of Finance : Drs. Ridwan M. Gani
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1180/ 5. EVP of Personnel and General Affairs : Tarjun Adul
KMK.016/1992. Based on Decree of the Minister of Finance No. 1180/
KMK.016/1992.

2 Januari 1993 2 January 1993


Pendirian PT (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Akte Notaris Establishment of PT (Persero) Angkasa Pura II based Notary Deed
Muhani Salim, SH, No. 3 tanggal 2 Januari 1993. No.3 of Muhani Salim, SH dated January 2, 1993.

1 Januari 1994 1 January 1994


PT (Persero) Angkasa Pura II mendapat tugas mengelola Bandar PT (Persero) Angkasa Pura II is given the task of managing the
Udara Polonia Medan dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara, Polonia Airport in Medan from the Directorate General of Air
berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. 5-33/MK/1994 tanggal transportation, based on Letter of the Minister of Finance No.
22 Januari 1994. 5-33/MK/1994 dated January 22, 1994.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 11


Tonggak Sejarah Milestone

9 April 1994 9 April 1994


PT (Persero) Angkasa Pura II mendapat tugas mengelola Bandara PT (Persero) Angkasa Pura II is given the task of managing
Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Pekanbaru Simpang Tiga Airport, Tabing Padang, Bandung Husein
Bandung dan Blang Bintang Banda Aceh serta Senopen Pekanbaru Sastranegara and Blang Bintang Banda Aceh and Senopen
dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan Surat Pekanbaru from the Directorate General of Air Transportation based
Menteri Keuangan No.5-33/MK.016/1994 dan Surat Menteri on Letter of the Minister of Finance No.5-33/MK.016/1994 and
Perhubungan A.278/AU.001/SKJ/1994. Letter of the Minister of Transportation A.278/AU.001/SKJ/1994.

30 Agustus 1994 30 August 1994


Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Polonia Medan Additional State Equity Participation in the equity capital of PT
ke dalam Modal PT (Persero) Angkasa Pura II mulai tanggal 1 (Persero) Angkasa Pura II of Medan Polonia Airport effective on
Januari 1994, Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, January 1, 1994, Pekanbaru Simpang Tiga Airport, Tabing Padang,
Husein Sastranegara Bandung dan Blang Bintang Banda Aceh Bandung Husein Sastranegara and Blang Bintang Banda Aceh
terhitung mulai tanggal 1 April 1994 berdasarkan Peraturan airports commencing 1 April 1994 under Government Regulation
Pemerintah No.26/1994. No. 26/1994.

21 Desember 1994 21 December 1994


Serah Terima Pemilikan dan Pengoperasian Bandara Blang Transfer of Ownership and Operation of Blang Bintang Banda Aceh
Bintang Banda Aceh, Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Airport, Pekanbaru Simpang Tiga, Tabing Padang, Bandung Husein
Husein Sastranegara Bandung dan SENOPEN Pekanbaru dari Sastranegara and SENOPEN Pekanbaru from the Directorate
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kepada PT (Persero) General of Air transportation to PT (Persero) Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II.

12 Januari 1995 12 January 1995


Pergantian Direktur Operasi dari A.T.E Liando kepada Ir. Yayoen Replacement of Director of Operations A.T.E. Liando by Ir. Yayoen
Wahyoe dan Miskul Firdaus, SE sebagai Direktur Keuangan Wahyoe and Miskul Firdaus, SE as the Director of Finance to
menggantikan Drs. Ridwan Gani, berdasarkan Surat Keputusan replace Drs. Ridwan Gani, based on the Decree of the Minister of
Menteri Keuangan No.50/KMK.016/1995. Finance No.50/KMK.016/1995.

11 Mei 1995 11 May 1995


Perubahan nama Bandar Udara Blangbintang – Banda Aceh Change of name of Blangbintang Airport - Banda Aceh to “Sultan
menjadi Bandar Udara “Sultan Iskandarmuda” berdasarkan Iskandarmuda” Airport based on Decree of the Minister of
Keputusan Menteri Perhubugan Nomor KM 20 Tahun 1995 tanggal Transportation No. KM 20 Year 1995 dated May 11, 1995.
11 Mei 1995.

10 Agustus 1995 10 August 1995


Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Polonia Additional State Equity Participation in Polonia Airport Medan into
Medan ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP
PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No.24 Tahun 1995, Lembaran No.24 Year 1995, State Gazette No. 45 Year 1995.
Negara RI Nomor 45 Tahun 1995.

4 Januari 1996 4 January 1996


Pengangkatan Dewan Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura II: Appointment of the Board of Commissioners of PT (Persero)
1. IB Yogyanto : Komisaris Utama Angkasa Pura II:
2. Hotma Tobing : Komisaris 1. IB Yogyanto : President Commissioner
3. Drs. Karsono Suryowibowo : Komisaris 2. Hotma Tobing : Commissioner
4. Ir. Kuswito : Komisaris 3. Drs. Karsono Suryowibowo : Commissioner
5. Ir. Ismedajar : Komisaris 4. Ir. Kuswito : Commissioner
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 15/ 5. Ir. Ismedajar : Commissioner
KMK.016/1996. Based on the Decree of the Minister of Finance No. 15/
KMK.016/1996.

9 Januari 1998 9 January 1998


Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Soekarno- Additional State Equity Participation in Soekarno-Hatta Airport,
Hatta, Bandara Supadio Pontianak, Bandara Sultan Mahmud Supadio Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang,
Badaruddin II Palembang, Bandara Tabing Padang, Bandara Tabing Airport Padang, Simpang Tiga Airport Pekanbaru, Polonia
Simpang Tiga Pekanbaru, Bandara Polonia Medan, Bandara Airport Medan, Sultan Iskandarmuda Airport Banda Aceh, and
Sultan Iskandarmuda Banda Aceh, Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport Bandung, into the equity capital of
Bandung ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP No. 10 Year 1998, State
(PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No. 10 Tahun 1998, Gazette No. 12 Year 1998.
Lembaran Negara RI Nomor 12 Tahun 1998.

23 Juni 1998 23 June 1998


Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II : Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II:
1. Miskul Firdaus : Direktur Utama 1. Miskul Firdaus : President Director
2. A Fadil Wahab : Direktur Keuangan 2. A Fadil Wahab : EVP of Finance
3. Mulyono DS : Direktur Operasi 3. Mulyono DS : EVP of Operations
4. Yayoen Wahyoe : Direktur Teknik 4. Yayoen Wahyoe : EVP of Engineering
5. Joni Sutjahjono : Direktur Personalia dan Umum 5. Joni Sutjahjono : EVP of Personnel and General Affairs
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Based on the Decree of the Minister of State for Administrative
Nomor : KEP-015/M-PBUMN/1998. Reform of SOE No: KEP-015/M-PBUMN/1998.

12 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

24 Agustus 1998 24 August 1998


Pengangkatan Dewan Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura II : Appointment of the Board of Commissioners of PT (Persero)
1. Marsda (Purn) Hartono Martodirejo : Komisaris Utama Angkasa Pura II:
2. IB Jogyanto : Komisaris 1. Marsda (Purn) Hartono Martodirejo : President Commissioner
3. Fachri Zainuddin : Komisaris 2. IB Jogyanto : Commissioner
4. Marsda (Purn) Zainal Abidin, SE : Komisaris 3. Fachri Zainuddin : Commissioner
5. Darwin Silalahi : Komisaris 4. Marsda (Purn) Zainal Abidin, SE : Commissioner
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN 5. Darwin Silalahi : Commissioner
Nomor: KEP-045/M-PBUMN/1988. Based on the Decree of the Minister of State for Administrative
Reform of SOE No: KEP-045/M-PBUMN/1988.

4 September 1998 4 September 1998


Manajemen Kantor Cabang Utama PT (Pesero) Angkasa Pura The Management at Main Branch Office of PT (Persero) Angkasa
II Bandar Udara Soekarno-Hatta terbentuk melalui Keputusan Pura II, Soekarno-Hatta Airport is formed through the Board of
Direksi Nomor KEP. 470/OM.00/1998 – APII. Directors Decision No. KEP. 470/OM.00/1998 - APII.

18 Nopember 1999 18 November 1999


Perubahan nama Bandar Udara Simpang Tiga – Pekanbaru Change of name of Simpang Tiga Airport - Pekanbaru to become
menjadi Bandar Udara “Sultan Syarif Kasim II” berdasarkan “Sultan Syarif Kasim II” Airport based on Decree of Ministry of
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.2/AU.106/PHB.99 Transportation No. SK.2/AU.106/PHB.99 November 18, 1999).
tanggal 18 November 1999).

22 Maret 2000 22 March 2000


Serah Terima Operasi Bandara Kijang Tanjung Pinang dari Transfer of operations of Kijang Airport Tanjung Pinang from the
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT (Persero) Directorate General of Air Transportation to PT (Persero) Angkasa
Angkasa Pura II, dan menjadi bandara yang ke sepuluh yang Pura II, and became the tenth airports managed by PT (Persero)
dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura II. Angkasa Pura II.

10 Mei 2001 10 May 2001


Wafatnya Direktur Utama PT (Persero) Angkasa Pura II, The passing away of the President Director of PT (Persero)
Miskul Firdaus, SE. Angkasa Pura II, Miskul Firdaus, SE.

14 Mei 2001 14 May 2001


Penunjukkan Ir. Yayoen Wahyoe (Direktur Teknik PT AP II) sebagai The appointment of Ir. Yayoen Wahyoe (Technical Director of PT AP
Pelaksana Harian Direktur Utama PT Angkasa Pura II oleh Dewan II) as Acting President Director of PT Angkasa Pura II by the Board
Komisaris PT Angkasa Pura II sesuai Surat Penunjukkan Nomor : of Commissioners of PT Angkasa Pura II, pursuant to Letter of
DKOM.173/OM.40/AP II/2001. Appointment No: DKOM.173/OM.40/AP II/2001.

30 Juni 2001 30 June 2001


Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Kijang Additional State Equity Participation in Kijang Airport Tanjung
Tanjung Pinang, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Pinang, Jakarta Soekarno-Hatta Airport, Sultan Mahmud
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Supadio Badaruddin II Airport Palembang, Supadio Airport Pontianak,
Pontianak, bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Sultan Sharif Kasim II Airport Pekanbaru, Sultan Iskandarmuda
Sultan Iskandarmuda Banda Aceh, Bandara Husein Sastranegara Airport Banda Aceh, and Husein Sastranegara Airport Bandung,
Bandung ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan into the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP
(PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No.53 Tahun 2001, No.53 Year 2001, State Gazette No. 95 Year 2001.
Lembaran Negara RI Nomor 95 Tahun 2001.

18 Pebruari 2002 18 February 2002


Pengangkatan Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto Appointment of Edie Haryato as President Director of PT Angkasa
berdasarkan Surat Keputusan Meneg BUMN No. KEP-61/M- Pura II based on the Decree of State Minister of SOE No. KEP-
BUMN/2002. 61/M-BUMN/2002.

25 Pebruari 2002 25 February 2002


Pelantikan Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto oleh Inauguration of the President Director of PT Angkasa Pura II, Edie
Komisaris Utama PT Angkasa Pura II. Haryoto, by the President Commissioner of PT Angkasa Pura II.

22 Maret 2002 22 March 2002


Peresmian Gedung 600 Kantor Pusat PT Angkasa Pura II oleh Inauguration of the Central Office Building 600 PT Angkasa Pura
Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi RI. II by the Ministry of Transportation and Telecommunications of
Indonesia.

22 Oktober 2002 22 October 2002


Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II Periode tahun Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II
2002-2006 melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP- for 2002-2006 Period through Decree of the State Minster of SOE
148/M-BUMN/2002, yaitu : No: KEP-148/M-BUMN/2002, namely:
1. Jannes Hutagalung : Komisaris Utama 1. Jannes Hutagalung : President Commissioner
2. Sri Hardini : Komisaris 2. Sri Hardini : Commissioner
3. Sudirman : Komisaris 3. Sudirman : Commissioner
4. Letjen. TNI Amir Sembiring : Komisaris 4. Letjen. TNI Amir Sembiring : Commissioner
5. Muwardi P Simatupang : Komisaris 5. Muwardi P Simatupang : Commissioner

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 13


Tonggak Sejarah Milestone

5 Nopember 2003 5 November 2003


Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Pembangunan Signing of MoU on Development of Railway Transport Network
Jaringan Angkutan Kereta Api Dari dan Ke Bandara Soekarno- to and from the Soekarno-Hatta Airport between PT (Persero)
Hatta antara PT (Persero) Angkasa Pura II, PT Kereta Api (Persero) Angkasa Pura II, PT Kereta Api (Persero) and PT (Persero) Industri
dan PT (Persero) Industri Kereta Api, Roos Diatmoko. Kereta Api, Roos Diatmoko.

9 Januari 2004 9 January 2004


Peresmian penggunaan Terminal Khusus Haji Bandara Soekarno- Inauguration of the operation of Special Hajj Terminal Soekarno-
Hatta oleh Menteri Agama RI, Said Agil Husin Al Munawar dan Hatta Airport by Minister for Religious Affairs, Said Agil Husin Al
Menteri Perhubungan RI, Agum Gumelar. Munawar and Minister of Transportation, Agum Gumelar.

10 Maret 2004 10 March 2004


Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II periode 2004-2009 oleh Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II for
Menteri Negara BUMN: 2004-2009 period by the State Minister of SOE:
1. Edie Haryoto : Direktur Utama 1. Edie Haryoto : President Director
2. I Gusti Made Dhordy : Direktur Operasi & Teknik 2. I Gusti Made Dhordy : EVP of Operations & Engineering
3. Sumiat Tulis Pranowo : Direktur Komersial & Pengembangan Usaha 3. Sumiat Tulis Pranowo : EVP of Commercial & Business Development
4. I Gusti Putu Mustika : Direktur Keuangan 4. I Gusti Putu Mustika : EVP of Finance
5. Endang Dwi Suryani : Direktur Personalia & Umum 5. Endang Dwi Suryani : EVP of Personnel & General Affairs
Sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-25/MBU/2004 Based on Decree of State Minister of SOE No: KEP-25/MBU/2004
tanggal 10 Maret 2004. dated March 10, 2004.

22 April 2004 22 April 2004


Perubahan Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II berdasarkan Changes in Organizational Structure of PT Angkasa Pura II based
Keputusan Direksi Nomor: KEP.222/OM.001/AP II-2004. on the Board of Directors Decision No: KEP.222/OM.001/AP
II-2004.

8 September 2004 8 September 2004


Wafatnya Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, IGP Mustika, The passing away of the Finance Director of PT Angkasa Pura II,
dalam usia 53 tahun. IGP Mustika, at the age of 53.

29 Nopember 2004 29 November 2004


Pengoperasian wisma peristirahatan PT AP II di kawasan Pacet Operations of PT AP II resort in the Pacet Cimacan region, West
Cimacan Jawa Barat. Java.

6 Mei 2005 6 May 2005


Peresmian Gedung Community Center Bandara Soekarno-Hatta. Inauguration of Community Center Building at Soekarno-Hatta
Airport.

7 Juli 2005 7 July 2005


Penyerahan Sertifikat Operasi Bandara bagi 5 (lima) bandara Delivery of Airport Operating Certificate for 5 (five) airports under
PT Angkasa Pura II (Bandara Soekarno-Hatta, Halim PT Angkasa Pura II (Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma,
Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II, dan Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II, and Sultan Mahmud
Sultan Mahmud Badaruddin II). Badaruddin II).

12 Juli 2005 12 July 2005


Pengoperasian Bandara Internasional Minangkabau di Padang Operation of Minangkabau International Airport in Padang, West
Provinsi Sumatera Barat berdasarkan Keputusan Menteri Nomor: Sumatra Province based on Decree of the Ministry Number: KM
KM 40 Tahun 2005. 40 Year 2005.

21 Juli 2005 21 July 2005


Penyerahan Sertifikat Operasi Bandara bagi 5 (lima) bandara Delivery of Airport Operating Certificate for 5 (five) other airports
PT Angkasa Pura II lainnya (Bandara Internasional Minangkabau, under PT Angkasa Pura II (Minangkabau International Airport,
Polonia, Kijang, Supadio, dan Sultan Iskandarmuda). Polonia, Kijang, Supadio, and Sultan Iskandarmuda).

11 Agustus 2005 11 August 2005


Pemancangan tiang pertama pembangunan Terminal Penumpang Breaking gground ceremony of the construction of passenger
di Bandara Sultan Iskandarmuda, Banda Aceh, oleh Pj Gubernur terminal building at Sultan Iskandarmuda Airport, Banda Aceh, by
Nanggroe Aceh Drussalam, Komisaris PT Angkasa Pura II dan the Acting Governor of Nanggroe Aceh Drussalam, Commissioner
Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II. of PT Angkasa Pura II and Operations and Technical Director of PT
Angkasa Pura II.

25 Agustus 2005 25 August 2005


Peresmian penggunaan Bandara Internasional Minangkabau, Inauguration of the use of Minangkabau International Airport,
Ketaping, Sumatera Barat, oleh Presiden RI. Ketaping, West Sumatera, by the President of the Republic of
Indonesia.

14 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

20 September 2005 20 September 2005


Perubahan nama Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Change of name of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport
Palembang Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Palembang based on Decree of the Minister of Transportation No.
: KM.56 Tahun 2005. KM.56 Year 2005.

27 September 2005 27 September 2005


Peresmian Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Inauguration of the Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
Palembang, oleh Presiden RI. International Airport by the President of the Republic Indonesia.

13 Desember 2005 13 December 2005


PT Angkasa Pura II menerima penghargaan “BUMN Terbaik 2005” PT Angkasa Pura II received the award “Best SOE in 2005” in
kategori Infrastruktur, Konstruksi, Perhubungan dan Kawasan the category of Infrastructure, Construction, Transportation and
Industri dalam pemilihan yang diselenggarakan oleh Harian Industrial Area in the a survey conducted by the Investor Daily
Investor Daily Indonesia. Indonesia daily.

28 Maret 2006 28 March 2006


Pengangkatan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Tommy Appointment of Finance Director of PT Angkasa Pura II, Tommy
Soetomo menggantikan IGP Mustika. Sesuai Keputusan Menteri Soetomo Mustika to replace IGP Mustika based on Decree of the
Negara BUMN Nomor Kep-43/MBU/2006 tanggal 28 Maret 2006. State Minister of SOE No. Kep-43/MBU/2006 dated March 28,
2006.

7 April 2006 7 April 2006


Pelantikan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Tommy Inauguration of the Finance Director of PT Angkasa Pura II, Tommy
Soetomo oleh Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Said Soetomo by the Secretary of the Ministry of State Enterprises,
Didu sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-43/ Said Didu based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-
MBU/2006 tanggal 28 Maret 2006. 43/MBU/2006 dated March 28, 2006.

29 Juni 2006 29 June 2006


Peletakan batu pertama Pembangunan Bandara Baru Medan – Breaking ground ceremony of the construction of new airport at
Kuala Namu oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Kuala Namu - Medan by the Vice-President, Jusuf Kalla.

10 Agustus 2006 10 August 2006


Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II, Drs. Suratto Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura
Siswidihardjo menggantikan Muwardi P Simatupang. Sesuai II, Drs. Suratto Siswidihardjo to replace Muwardi P Simatupang
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-86/MBU/2006 based on Decision of State Minister of SOE No: KEP-86/MBU/2006
tanggal 10 Agustus 2006. dated August 10, 2006.

29 Agustus 2006 29 August 2006


Peresmian TKI Lounge di Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden Inauguration of TKI Lounge at Soekarno-Hatta Airport by Susilo
RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia.

28 September 2006 28 September 2006


Penandatanganan Akta Pendirian PT Railink antara PT (Persero) The signing of the Deed of Establishment of PT Railink between
Angkasa Pura II dengan PT Kereta Api Indonesia di Hotel JW PT (Persero) Angkasa Pura II and PT Kereta Api Indonesia at Hotel
Marriot, Jakarta. JW Marriot, Jakarta.

1 Januari 2007 1 January 2007


Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang dan Bandara Sultan Thaha, Depati Amir Airport, Pangkal Pinang and Sultan Taha Airport,
Jambi resmi dikelola Angkasa Pura II sesuai Berita Acara Serah Jambi, became officially managed by Angkasa Pura II based on
Terima Operasi (BASTO) antara Direktur Jenderal Perhubungan Report of Transfer of Operations (BASTO) between the Director
Udara, M. Iksan Tatang dan Direktur Utama Angkasa Pura II, Edie General of Air Transportation, M. Iksan Tatang and President
Haryoto. Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto.

29 Agustus 2007 29 August 2007


Peresmian Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Kawasan Inauguration of the Statue of Independence Proclaimers at the
Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden Susilo Bambang Soekarno-Hatta Airport by President Susilo Bambang Yudhoyono,
Yudhoyono,di Tangerang. in Tangerang.

30 Agustus 2007 30 August 2007


Pencanangan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara pertama Launching of the Soekarno-Hatta International Airport as the
yang menerapkan konsep Eco-Airport (bandara yang ramah first airport to apply the concept of Eco-Airport (environmentally
lingkungan) oleh Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Energi dan friendly airport) by the Advisor to the Minister of Transportation
Teknologi, di Hotel Pangeran Beach, Padang Sumatera Barat. Division of Energy and Technology, Prince Beach Hotel, Padang,
West Sumatra.

26 September 2007 26 September 2007


Bandara Kota Tanjungpinang yang semula Bandara Kijang Tanjungpinang city airport which was originally Kijang Airport
resmi menjadi Raja Haji Fisabilillah, sesuai Keputusan Gubernur officially became Raja Haji Fisabilillah Airport based on Decision of
Kepulauan Riau Nomor 295a Tahun 2007. Governor of Riau Islands No. 295a Year 2007.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 15


Tonggak Sejarah Milestone

8 Nopember 2007 8 November 2007


Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II: Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II:
1. Tirta Hidayat sebagai Anggota Dewan Komisaris 1. Tirta Hidayat as a Member of the Board of Commissioners
2. Mohammad Iksan Tatang sebagai Anggota Dewan Komisaris 2. Mohammad Iksan Tatang as a Member of the Board of
3. Suyatno Harun sebagai Anggota Dewan Komisaris Commissioners
Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-256/ 3. Suyatno Harun as a Member of the Board of Commissioners
MBU/2007 tanggal 8 November 2007. Based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-256/
MBU/2007 November 8, 2007.

22 Desember 2007 22 December 2007


“Soekarno-Hatta Going Green” Pencanangan Hutan Raya Bandara “Soekarno-Hatta Going Green” launching of the forest area
Soekarno-Hatta oleh Menteri Negara BUMN, Sofyan A. Djalil at Soekarno-Hatta International Airport by Minister for State
sebagai wujud kepedulian Angkasa Pura II dalam menghijaukan Enterprises Sofyan A. Djalil as a form of concern of Angkasa Pura
kembali alam Indonesia, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. II in natural re-greening of Indonesia, Soekarno-Hatta Airport,
Tangerang.

8 Januari 2008 8 January 2008


Pengangkatan Komisaris Utama PT Angkasa Pura II, Sutanto. Appointment of President Commissioner of PT Angkasa Pura II,
Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-10/ Sutanto, based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-
MBU/2008 tanggal 8 Januari 2008. 10/MBU/2008 dated January 8, 2008.

22 April 2008 22 April 2008


Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II : Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II:
1. Rinaldo J Aziz sebagai Wakil Direktur Utama 1. Rinaldo A Aziz as Deputy President Director
2. Robert Daniel Waloni sebagai Direktur Komersial dan 2. Robert Daniel Waloni as EVP of Commercial and Business
Pengembangan Usaha, menggantikan S. Tulus Pranowo Development, replacing S. Tulus Pranowo
3. Sumiyat Tulus Pranowo sebagai Direktur Operasi dan Teknik 3. Sumiyat Tulus Pranowo as EVP of Operations and Engineering
Sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-70/MBU/2008 Based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-70/
tanggal 28 April 2008. MBU/2008 April 28, 2008.

23 September 2008 23 September 2008


Pencanangan Program Bersih Bandara “Clean Airport Action” Launching of Clean Airport Program “Clean Airport Action” and
dan Peresmian Fasilitas Umum Di Bandara Soekarno-Hatta oleh inauguration of public facilities at Soekarno-Hatta Airport by
Menteri Perhubungan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Minister of Transportation, Minister of Culture and Tourism and the
Gubernur Banten, dalam rangka memberikan pelayanan yang Governor of Banten, in order to provide the best service for users
terbaik bagi pengguna jasa bandara. of airport services.

2 Pebruari 2009 2 February 2009


Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II, Herman Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II,
Prayitno menggantikan Sutanto. Sesuai Keputusan Menteri BUMN Herman Prayitno to replace Sutanto, based on Decree of the State
Nomor : KEP-23/MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009. Minister of SOE No: KEP-23/MBU/2009 dated February 2, 2009.

28 April 2009 28 April 2009


Peresmian Eco & Modern Terminal, Terminal 3 Bandara Soekarno- Inauguration of Eco & Modern Terminal, Terminal 3 at Soekarno-
Hatta oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Hatta International Airport by President Susilo Bambang
Menteri Perhubungan, Gubernur Banten dan Direktur Utama PT Yudhoyono, accompanied by Minister of Transportation, the
Angkasa Pura II. Governor of Banten and the President Director of PT Angkasa
Pura II.

16 Juli 2009 16 July 2009


Ground Breaking Pembangunan Bandara Sultan Syarif Kasim Ground Breaking ceremony of the development of Sultan Syarif
II, Pekanbaru oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal Kasim II Airport, Pekanbaru by the Minister of Transportation
didampingi Gubernur Riau, Walikota Pekanbaru, dan Direktur Jusman Syafii Djamal accompanied by Governor of Riau, Mayor of
Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto. Pekanbaru, and President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto.

27 Juli 2009 27 July 2009


Peresmian Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh oleh Inauguration of Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh by
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. President Susilo Bambang Yudhoyono.

13 Agustus 2009 13 August 2009


Ulang Tahun Perak Angkasa Pura II. Silver Anniversary of Angkasa Pura II.

20 Agustus 2009 20 August 2009


Peresmian Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan Gedung Ground breaking ceremony of the construction of terminal building
Terminal Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang oleh at Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang by the Governor
Gubernur Kepulauan Riau, didampingi Walikota Tanjung Pinang of Riau Islands accompanied by the Mayor of Tanjung Pinang and
dan Wakil Direktur Utama. Deputy President Director.

16 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Penghargaan
Awards

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II memperoleh In 2009, Angkasa Pura II received several awards from
beberapa penghargaan baik di lingkup domestik maupun domestic institutions as well as in the international
internasional, sebagai hasil kerja keras serta komitmen scope, reflecting the hard work and commitment of
Manajemen dan seluruh karyawan selama ini untuk the Management and employees of Angkasa Pura II in
senantiasa meningkatkan kinerja di seluruh aspek continuously improving performance in all operational
operasional Angkasa Pura II. aspects.

Dari dalam negeri, Angkasa Pura II berhasil meraih In the domestic front, Angkasa Pura II was awarded
peringkat pertama Business Review Awards dari majalah first rank at the Business Review Awards conducted by
Business Review untuk kategori perusahaan non-listed. Business Review magazine in the non-listed company
Masih dari majalah Business Review, Angkasa Pura II category. From Business Review magazine, Angkasa Pura
juga memperoleh peringkat ke-4 untuk GCG Terbaik II also received awards fro 4th rank in Best GCG category
dan peringkat ke-4 untuk Pemasaran Terbaik. Seluruh and 4th rank in Best Marketing category. These awards
penghargaan tersebut mencerminkan keberhasilan reflect successful efforts by Angkasa Pura II in delivering
Angkasa Pura II dalam melakukan pengelolaan bandara professional airport management services.
secara profesional.

Angkasa Pura II juga menerima Bandara Award 2009 di In addition, Angkasa Pura II received the Bandara Award
berbagai klasifikasi yang dinilai sebagai cerminan dari 2009 in the various classification evaluated as a reflection
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pengguna of service quality level to airport services users by airport
jasa bandara oleh operator bandara di seluruh Indonesia. administrators throughout Indonesia. Awards were
Penghargaan diberikan kepada Bandara Soekarno-Hatta given to Soekarno-Hatta Airport Terminal 2 and Sultan
Terminal 2 dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Mahmud Badaruddin II Airport (classification information),
II (klasifikasi informasi), Bandara Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport Terminal 3 and Husein
Terminal 3 dan Bandara Husein Sastranegara (klasifikasi Sastranegara Airport (classification comfort), Soekarno-
kenyamanan), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2 Hatta Airport Terminal 2 (classification security), Soekarno-
(klasifikasi keamanan), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Hatta Airport Terminal 3 and Husein Sastranegara Airport
dan Bandara Husein Sastranegara (klasifikasi kebersihan), (classification cleanliness), and Sultan Iskandar Muda
serta Bandara Sultan Iskandar Muda dan Bandara Airport and Minangkabau Airport (classification special
Minangkabau (klasifikasi khusus). Sementara itu, predikat category). Meanwhile, Soekarno-Hatta Airport was ranked
juara umum diraih oleh Bandara Soekarno-Hatta. as overall winner.

Di lingkup internasional, situs perjalanan internasional In the international scope, a website for international
Forbestraveler.com menetapkan Bandara Soekarno-Hatta travel, Forbestraveler.com, has placed the Soekarno-
di peringkat ke-2 diantara bandara-bandara dunia dalam Hatta Airport at 2nd rank among the world’s airports in
hal on time performance, dengan skor 86,7% untuk terms of on time performance, with an average score of
ketepatan waktu rata-rata keberangkatan dan kedatangan 86,7% for on time departure and arrival of aircrafts at the
pesawat di bandara. Berdasarkan data dari Airport Council airport. Based on data from Airport Council International
International (ACI), Forbestraveler.com memeringkat (ACI), Forbestraveler.com has made a ranking of most
bandara dengan ketepatan waktu terbaik sebagai berikut: on time airports in the world as follow: Haneda Airport
Haneda Airport Tokyo (94%), Bandara Soekarno-Hatta Tokyo (94%), Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (86,7%),
Jakarta (86,7%), Narita International Airport Tokyo (86%), Narita International Airport Tokyo (86%), Incheon
Incheon International Airport Seoul (84,8%), Svarnabhumi International Airport Seoul (84,8%), Svarnabhumi Airport
Airport Bangkok (84,4%), Kuala Lumpur International Bangkok (84,4%), Kuala Lumpur International Airport
Airport (83,8%), Phoenix International Airport (83,2%), (83,8%), Phoenix International Airport (83,2%), Detroit
Detroit Metropolitan Wayne County Airport (83%) dan Metropolitan Wayne County Airport (83%) and George
George Bush International Airport (82,3%). Bush International Airport (82,3%).

Anugerah Business Review 2009 Piagam Penghargaan Website PKBL BUMN Award 2009 Piagam Penghargaan Anugerah
1st The Best Non Listed Company Peringkat III Penghargaan Website Kategori Nominasi Mitra Teladan Business Review 2009
untuk BUMN Jasa Non Listed Perusahaan Non Tbk (Non Listed) Terbaik

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 17


Peristiwa Penting 2009
2009 Important Events

22
Pebruari
Angkasa Pura
II memperoleh
Nominasi
Mitra Binaan
Terbaik dari
Kementerian
11-13 Pebruari BUMN, di 25 Pebruari
Jakarta
Rapat Kerja Perusahaan Tahun Convention Peluncuran Duta Bandara - Mobile Customer Care di
2009, dengan tema “25 Tahun Center, Jakarta. Terminal 2 D Bandara Soekarno-Hatta sebagai bagian
Angkasa Pura II Maju Selaras”, dari Program Clean Airport Action yang bertujuan
di Banana Inn, Bandung. Angkasa Pura untuk mensosialisasikan kebersihan dan kenyamanan
II received the di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus memberikan
Work Meeting of the Company Nomination pelayanan kepada calon penumpang pesawat udara.
in 2009, with the theme “25 of Best SME
Years Angkasa Pura II Moving Partners of Launching of Airport Ambassador - Mobile Customer Care
Forward Harmoniously,” at the Ministry of at Terminal 2D Soekarno-Hatta Airport as part of the Clean
Banana Inn Bandung. SOE, at Jakarta Airport Action Program that aim to promote cleanliness and
Convention comfort at the Soekarno-Hatta Airport at the same time
Center, Jakarta. providing services to prospective passengers.

12 Maret
Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta memperoleh
gelar sebagai Venue yang “Gak Banyak Omong
Tapi Prestasinya Mencorong”, penghargaan yang
diberikan dari sebuah perusahaan rokok kepada
lokasi/tempat berprestasi.

Terminal 1 Soekarno-Hatta Airport earned the


distinction as “The Venue with Less Talk and
Manny Achievement”, an award given from a
25 Pebruari tobacco company to the location / place of 28 April
achievement.
Pisah Kenal Komisaris Utama Peresmian Eco & Modern Terminal, Terminal
Angkasa Pura II, Sutanto yang 3 Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden RI
digantikan Herman Prayitno, Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Menteri
di Hotel Borobudur, Jakarta. Perhubungan, Gubernur Banten dan Direktur Utama
Angkasa Pura II.
Welcoming and Good Bye
ceremony of the President Inauguration of Eco & Modern Terminal, Terminal 3
Commissioner of Angkasa of Soekarno-Hatta International Airport by President
Pura II from Sutanto to Susilo Bambang Yudhoyono, accompanied by
Herman Prayitno, at Hotel Minister of Transportation, the Governor of Banten
Borobudur, Jakarta. and the President Director of Angkasa Pura II.

16 Juli
Ground Breaking Pembangunan
Bandara Sultan Syarif Kasim
II, Pekanbaru oleh Menteri
Perhubungan Jusman Syafii
Djamal didampingi Gubernur
Riau, Walikota Pekanbaru dan
Direktur Utama Angkasa Pura II.

9 Juni Ground Breaking ceremony of


development of Sultan Syarif Kasim 27 Juli
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur II Airport, Pekanbaru by the Minister
Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto dan Gubernur of Transportation Jusman Syafii Peresmian modern food hall, Red Corner oleh Direktur
Banten, Ratu Atut Chosiyah tentang Kerjasama Djamal accompanied by Governor Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto didampingi Direktur
Pengembangan dan Pengelolaan Bandara Soekarno- of Riau, Pekanbaru Mayor and Komersial dan Pengembangan Usaha, Robert D. Waloni,
Hatta, di Auditorium Gedung 600 Kantor Pusat Angkasa President Director of Angkasa sebagai salah satu bentuk peningkatan kenyamanan
Pura II Bandara Soekarno-Hatta. Pura II. bagi pengguna jasa bandara, di Terminal 1A Bandara
Soekarno-Hatta.
Signing of Memorandum of Understanding between the
President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto and Inauguration of Red Corner modern food hall by the President
Governor of Banten, Ratu Atut Chosiyah on Cooperation Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto accompanied by the
in the Development and Management of Soekarno-Hatta Director of Commercial and Business Development, Robert
Airport, at the Auditorium Hall, Building 600, Head Office D. Waloni, as one form of increased convenience for users of
of Angkasa Pura II Soekarno-Hatta Airport. airport services, in Terminal 1A Soekarno-Hatta Airport.

18 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

13 Agustus
Ulang Tahun Perak Angkasa Pura II.
Silver Anniversary of Angkasa Pura II.

6 Agustus
Peresmian Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh oleh
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Inauguration of the Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh by


President Susilo Bambang Yudhoyono.

30 September
Bandara yang dikelola Angkasa Pura II memperoleh Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih
Bandara Internasional dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu Bandara Soekarno-Hatta
untuk Kategori Bintang 3; Bandara Husein Sastranegara, Minangkabau, Sultan Mahmud Badaruddin II
dan Halim Perdanakusuma untuk Kategori Bintang 2; serta Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk Kategori
Bintang 1, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Airports managed Angkasa Pura II received the Sapta Pesona Award for Clean Public Toilets at
International Airport from the Ministry of Culture and Tourism, namely Soekarno-Hatta Airport to category
3 Stars; Airport Husein Sastranegara, Minangkabau, airfare and Halim Perdanakusuma II to Category
Stars 2; and Sultan Syarif Kasim II Airport to Category Stars 1, at the Sapta Pesone Building, Jakarta.

20 Agustus
Peresmian Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan
Gedung Terminal Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung
Pinang oleh Gubernur Kepulauan Riau, didampingi
Walikota Tanjung Pinang dan Wakil Direktur Utama.

Ground breaking ceremony of the construction of


terminal building at Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung
Pinang by Riau Islands Governor, accompanied by the
Mayor of Tanjung Pinang and Deputy President Director.

24 November
Angkasa Pura II sebagai
1st The Best Non Listed
Company dalam acara
Anugerah Business Review
2009, di Hotel Borobudur,
Jakarta.

Angkasa Pura II as a
1st The Best Non Listed
7 Oktober Company Award in the 23 Desember
Anugerah Business Review
Angkasa Pura II sebagai Pemenang 2009 event, at Hotel Penyerahan Apresiasi kepada salah satu mitra kerja Angkasa Pura II, Garuda
III Penghargaan Website dengan Borobudur, Jakarta. Indonesia, yang telah mendukung Bandara Soekarno-Hatta sehingga berhasil
Marketing Communication Terbaik memperoleh predikat sebagai “The World 2nd Most On Time Airport” dari situs/
Kategori BUMN Jasa Non Listed dalam majalah forbestraveller.com, diserahkan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar
Penganugerahan yang diselenggarakan didampingi Direktur Utama Angkasa Pura II, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Kementerian BUMN 2009.
Appreciation to a partner of Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, which has
Angkasa Pura II as III Winner Award supported the Soekarno-Hatta Airport to achieve the distinction as 2nd palce
for Best Website with Marketing “The World’s Most On Time Airport” from websie/magazine forbestraveller.
Communication Services category Non com, submitted by the State Minister of SOE, Mustafa Abubakar
Listed SOE award ceremony held by accompanied by the President Director of Angkasa Pura II, at the Ritz Carlton
the Ministry of SOE in 2009. Hotel, Jakarta.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 19


Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners

Melihat pada kinerja dan prestasi yang telah dicapai di tahun


2009, Dewan Komisaris merasa optimis akan prospek
Angkasa Pura II pada tahun-tahun mendatang.

Tirta Hidayat Suratto Siswodihardjo


Komisaris Komisaris
Commissioner Commissioner

20 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

If the performance and achievements in 2009 are of any


measure, the Board of Commissioners is confident of the
prospects of Angkasa Pura II in the years to come.

Herman Prayitno M. Iksan Tatang Suyatno Harun


Komisaris Utama Komisaris Komisaris
President Commissioner Commissioner Commissioner

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 21


Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Giving praise to God the Almighty for His blessings and
Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya, kami berbesar guidance, the Board of Commissioners is pleased to report to the
hati dapat melaporkan kepada pemegang saham dan para shareholders and stakeholders that Angkasa Pura II in 2009 has
stakeholder bahwa pada tahun 2009 Angkasa Pura II kembali again succeeded to show excellent performance. Our net income
memperlihatkan kinerja yang baik dengan membukukan laba of Rp 1,202 billion for the year exceeded by 49% the net income
bersih sebesar Rp 1.202 miliar. Pencapaian ini adalah 49% di target as set out in the Company’s Budget and Work Plan for the
atas target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran year 2009. In addition, Angkasa Pura II also recorded much more
Perusahaan untuk tahun 2009. Selain itu, Angkasa Pura II juga encouraging progress during that year in terms of improvement
telah mencapai banyak kemajuan yang menggembirakan pada in airport facilities and development of airport capacity as well as
tahun tersebut dalam hal pengembangan fasilitas dan kapasitas service quality improvement in general.
bandara serta peningkatan kualitas pelayanan secara umum.

Sepanjang tahun 2009, Dewan Komisaris secara konsisten Throughout 2009, the Board of Commissioners has consistently
telah mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan strategi discharge its function to supervise and direct the implementation
usaha serta kebijakan operasional oleh Direksi dan manajemen of business strategies and operational policies by the Board of
Angkasa Pura II. Hal ini dilakukan melalui berbagai rapat Directors and Management of Angkasa Pura II. This was carried
rutin seperti rapat internal Dewan Komisaris, rapat Dewan out through internal meetings of the Board of Commissioners,
Komisaris dengan Direksi, serta rapat-rapat Komite Audit dan meetings between the Board of Commissioners and the Board
Komite Manajemen Risiko. Selain itu, program kerja Dewan of Directors, and meetings of the Audit Committee and the Risk
Komisaris pada tahun 2009 juga mencakup kunjungan kerja Management Committee. In addition, our work programs during
ke kantor cabang dan bandara di lingkungan Angkasa Pura the year also involved official visits to branch offices and airports
II untuk melihat langsung kondisi yang ada di lapangan, under Angkasa Pura II in order to observe personally the conditions
seperti proses kerja yang berjalan dan kesesuaian prosedur in the field, such as existing work processes or the adequacy of
yang diterapkan untuk menjaga integritas, keterbukaan procedures that ensure integrity, transparency and professionalism
dan profesionalisme Angkasa Pura II. Melalui Komite Audit within Angkasa Pura II. Through the Audit Committee and together
dan bersama-sama dengan Manajemen Angkasa Pura II, with the Management of Angkasa Pura II, conducted the selection
melakukan seleksi Kantor Akuntan Publik dalam rangka audit of the Public Acountant Firm to perform the general audit, the
umum, audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta audit on Partnership and Community Development Program, and
Evaluasi Pencapaian Key Performance Indicator tahun 2009. evaluation on the achievement of Key Performance Indicators in
Untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan risiko, pada tahun 2009. To improve the capability for risk management, in 2009 the
2009 Komite Manajemen Risiko bersama dengan Manajemen Risk management Committee together with the Management of
Angkasa Pura II telah menyusun risk profile sebagai acuan Angkasa Pura II has established the risk profile as a reference in
untuk mengantisipasi rsiko yang mungkin terjadi terkait dengan order to better anticipate any probable risk arising in relation to
bisnis Angkasa Pura II. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris the business activities of Angkasa Pura II. Overall, the Board of
berpendapat bahwa Direksi dan manajemen Angkasa Pura II Commissioners is satisfied with the performance shown by the
sepanjang tahun 2009 telah memperlihatkan kinerja yang baik Board of Directors and the Management of Angkasa Pura II, in
sesuai dengan komitmen yang telah disepakati dalam kontrak accordance with the commitments set out in the management
manajemen antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan contract between the shareholders, the Board of Commissioners
Direksi. and the Board of Directors.

Dewan Komisaris terutama ingin menggarisbawahi beberapa The Board of Commissioners would particularly like to mention a
pencapaian penting di tahun 2009 oleh Angkasa Pura II, number of key achievements in 2009 by Angkasa Pura II. These
antara lain penyelesaian pembangunan infrastuktur Bandara include the completion of infrastructure works at Sultan Iskandar
Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh dan Terminal 3 Bandara Muda Airport – Banda Aceh and construction of Terminal 3
Soekarno-Hatta, kerja sama operasi dengan mitra usaha untuk building at Soekarno-Hatta Airport, operational arrangements with
meningkatkan akuntabilitas dan transparansi transaksi bisnis strategic partners to improve the accountability and transparency
di Bandara Soekarno-Hatta, serta pencanangan program of business transactions at Soekarno-Hatta Airport, and the
Eco Airport untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta Eco-Airport program to develop the Soekarno-Hatta Airport and
dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang Sultan Mahmud Badaruddin II Airport – Palembang as modern,
sebagai bandara masa depan yang ramah lingkungan. Dewan environmentally friendly airports. The Board of Commissioners
Komisaris juga berbesar hati melihat kemajuan nyata dalam is also pleased to see some real progress being made in the
penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices

22 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

di lingkungan Angkasa Pura II, sebagaimana terlihat dari at Angkasa Pura II, as shown from our scoring at the GCG
peningkatan nilai yang dicapai dalam penilaian GCG oleh assessment by an independent auditor in 2009, as compared
pihak independen untuk tahun 2009, dibandingkan penilaian with the result in the previous assessment in 2007.
sebelumnya di tahun 2007.

Ke depan, Dewan Komisaris melihat adanya tantangan yang Going forward, the Board of Commissioners foresees some
cukup berat bagi Angkasa Pura II dalam mempertahankan considerable challenges for Angkasa Pura II to sustain
dan meningkatkan pertumbuhan usaha. Hal ini khususnya and increase growth. This is particularly true in view of the
terkait dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 1 enactment of Law No. 1 Year 2009 on Aviation, which made the
Tahun 2009 tentang penerbangan, yang membuka persaingan airport business open as well to the private sector players, as
bisnis bandara bagi perusahaan swasta, serta kecenderungan well as the continuing upward trends in the number of airport
pesatnya peningkatan jumlah pengguna jasa bandara dan service users and air transportation users each year. In this
transportasi udara dari tahun ke tahun. Dewan Komisaris regards, the Board of Commissioners believes that the Board
percaya bahwa Direksi dan manajemen Angkasa Pura II of Directors and management of Angkasa Pura II is on the right
telah berada pada jalur yang tepat dalam mengantisipasi track in anticipation of future developments, through its focus
perkembangan ke depan, melalui fokus pada pembangunan on the development and construction of airport and airport
dan pengembangan infrastuktur bandara serta perbaikan infrastructure as well as expansion of existing airport facilities.
dan penambahan fasilitas yang ada di bandara. Kesemua Ultimately, all of these initiatives will result in higher level of
ini akan berujung pada peningkatan kualitas pelayanan, service quality, convenience and safety of flight operations
kenyamanan dan keselamatan penerbangan bagi kepuasan for the benefit of all airport service users. Hopefully, this will
seluruh pengguna jasa bandara, dan dengan demikian go a long way in answer of various criticisms being made at
diharapkan dapat menjawab kritik dari berbagai pihak selama present regarding the quality of services in a number of airports
ini menyangkut aspek pelayanan di beberapa bandara di managed by Angkasa Pura II.
lingkungan Angkasa Pura II.

Dalam kesempatan ini, perkenankan saya mengucapkan I would like to take this opportunity to thank my predecessor,
terima kasih kepada pendahulu saya, Bapak Sutanto, atas Mr. Sutanto, for his valuable services during his tenure as
sumbangsihnya selama menjabat sebagai Komisaris Utama President Commissioner of Angkasa Pura II prior to his
Angkasa Pura II sebelum pengunduran dirinya pada bulan Februari resignation in February 2009. There were no other changes in
2009. Tidak terdapat perubahan lain dalam komposisi Dewan the composition of the Board of Commissioners as well as the
Komisaris maupun Direksi Angkasa Pura II pada tahun 2009. Board of Directors of Angkasa Pura II in 2009.

Menutup sambutan singkat ini, saya mewakili Dewan Komisaris In closing, I would like to, on behalf of the Board of
mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas Commissioners, convey our sincere gratitude to the
dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk shareholders for the support and vote of confidence given to
menjalankan fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap us to supervise and direct the management of Angkasa Pura
pengelolaan Angkasa Pura II. Kami juga menyampaikan II. The Board of Commissioners would also like to express
penghargaan yang tinggi kepada Direksi dan seluruh jajaran the highest of appreciation to the Board of Directors and all
karyawan atas dedikasi dan kerja keras mereka untuk employees that have shown dedication and hard work in
memajukan Angkasa Pura II. Melihat pada kinerja dan prestasi support of the progress of Angkasa Pura II. If the performance
yang telah dicapai di tahun 2009, kami optimis bahwa Angkasa and achievements in 2009 are of any measure, the Board of
Pura II akan mampu meningkatkan kinerja dan mencapai Commissioners is confident that Angkasa Pura II will be able
percepatan pertumbuhan usaha yang lebih maksimal pada to improve its performance and achieve greater growth in the
tahun-tahun mendatang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa years to come. May God the Almighty gives His blessings
senantiasa membimbing langkah-langkah kita semua ke depan. always for all our endeavors going forward.

Komisaris Utama
President Commissioner

Herman Prayitno

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 23


Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profiles

Herman Prayitno
Komisaris Utama President Commissioner
Lahir pada tahun 1951 di Yogyakarta. Menjabat sebagai Born in 1951 in Yogyakarta. Served as President
Komisaris Utama PT Angkasa Pura II sejak tahun 2009. Commissioner of PT Angkasa Pura II sejak tahun 2009.
Mengawali karier sebagai Gubernur Akademi Angkatan Started his career as Governor of the Air Force Academy
Udara (2001-2002), Panglima Komando Operasi AU I, (2001-2002), Panglima Komando Operasi AU I, Personnel
Asisten Personil Kepala Staf TNI AU (2003), Komandan Assistant to the Chief of Staff of the Air Force (2003),
Sekolah TNI (2003-2004), Wakil Kepala Staf TNI AU Commander of TNI School (2003-2004), Deputy Chief of Staff
(2004-2006), dan Kepala Staf TNI AU (2006-2007). Aktif Air Force (2004-2006), and Chief of Staff Air Force (2006-
sebagai Ketua Perhimpunan Purnawirawan Angkatan 2007). Active as Chairman of the Association of Air Force
Udara (PPAU) sampai sekarang. Lulus AKABRI TNI AU Retirees (PPAPU) up to the present. Graduated from the
tahun 1973, selanjutnya mengikuti Pendidikan Sekbang Air Force Academy in 1973, and next attended Pendidikan
dilantik tahun 1976 dan Kursus Para Dasar Khusus lulus Sekbang, graduated in 1976, and Kursus Para Dasar Khusus,
tahun 1998. Dalam pendidikan umum, meraih gelar S1 graduated in 1998. He had a Bachelor degree in Political
Ilmu Politik dari Universitas Terbuka pada tahun 1996 Sciences from Universitas Terbuka in 1996, and Magister
dilanjutkan dengan Magister Manajemen tahun 2001. Management degree in 2001.

Suyatno Harun
Komisaris Commissioner
Lahir tahun 1957 di Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris Born in 1957 in Jakarta. Served as Commissioner of
PT Angkasa Pura II (Persero) sejak tahun 2007. PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007. Previously
Pernah menjabat posisi penting di Pusdiklatwas BPKP served as Head of Subbid Sarana Bidang Pembinaan
sebagai Kepala Subbid Sarana Bidang Pembinaan Diklat at Pusdiklatwas BPKP (1992-1995), Head of Subbid
Diklat (1992-1995), Kepala Subbid Penyelenggaraan Penyelenggaraan Diklat at Pusdiklatwas BPKP (1995-
Diklat Pusdiklatwas BPKP (1995-1997), Kepala Bidang 1997), Head of Bidang Pengawasan BUMN/BUMD I at
Pengawasan BUMN/BUMD I BPKP Perwakilan Bali BPKP Bali Representative Office (1997-2000), Head of
(1997-2000), Kepala Bidang Pengawasan BUMN/BUMD I Bidang Pengawasan BUMN/BUMD I at BPKP South
BPKP Perwakilan Sumatera Selatan (2000-2001), Kepala Sumatera Representative Office (2000-2001), Head of
Bagian Tata Usaha Biro Umum BPKP (2001-2002), Kepala Bagian Tata Usaha Biro Umum at BPKP (2001-2002), Head
Bagian Tata Laksana Biro Kepegawaian dan Organisasi of Bagian Tata Laksana Biro Kepegawaian dan Organisasi
BPKP (2002-2003), Auditor Ahli Madya BPKP (2003), at BPKP (2002-2003), Auditor Ahli Madya at BPKP
Kepala Perwakilan BPKP Luar Negeri di Berlin/Atase (2003), Head of Berlin Representative Office of BPKP
Keuangan pada KBRI Berlin (2003-2005), Direktur BMN and Financial Attache at Indonesian Embassy in Berlin
II di Departemen Keuangan (2007-2009), dan selanjutnya (2003-2005), Director of BUMN II at the Ministry of Finance
menjadi Direktur Penilaian Kekayaan Negara (2009- (2007-2009), and as Director for State Asset Assessment
sekarang). Menyelesaikan Diploma IV di STAN jurusan (2009-present). Completed his Diploma IV study at STAN
Akuntansi tahun 1986 dan menyelesaikan Pasca Sarjana in Accounting in 1986, and his post-graduate study in
jurusan Professional Accounting di University of Hartford, Professional Acounting at the University of Hartford,
Connecticut, USA tahun 1991. Connecticut, USA, in 1991.

M. Iksan Tatang
Komisaris Commissioner
Lahir di Bandung, Jawa Barat tahun 1952. Menjabat Born in 1952 in Bandung, West Java. Served as
sebagai Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007.
tahun 2007. Pernah menjabat sebagai Kasi Landasan Previously served as Kasi Landasan (1984-1986) and Kasi
Kanwil Ditjen Perhubungan Udara tahun (1984-1986), Konstruksi (1986-1987) at the Directorate General of Air
Kasi Konstruksi Ditjen Perhubungan Udara tahun (1986- Transportation, Head of Tabing Airport, Padang (1989-
1987), Kepala Bandar Udara Tabing Padang (1989-1990), 1990), Head of Transportation Section at Kanwil XIV, Bali,
Kepala Bidang Perhubungan Kanwil XIV Departemen the Ministry of Transportation (1990-1994), Head of Hang
Perhubungan Bali (1990-1994), Kepala Bandara Hang Nadim Airport, Batam (1994-1998), the Director for Flight
Nadim Batam (1994-1998), Direktur Keselamatan Safety at the Directorate General of Air Transportation
Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (1998-2002), Director of Airport Engineering at the
(1998-2002), Direktur Teknik Bandara Udara Direktorat Directorate General of Air Transportation (2002-2005), as

24 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Jenderal Perhubungan Udara (2002-2005), Direktur the Director General of Air Transportation (2005-2007),
Jenderal Perhubungan Udara (2005-2007), menjabat and as Inspector General at the Ministry of Transportation
sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan (2007-2009) and next served as Secretary General of the
(2007-2009) selanjutnya menjabat sebagai Sekretaris Ministry of Transportation since 2009. Completed his
Jenderal Departemen Perhubungan tahun 2009. education in 1977 with a Bachelor degree in Engineering.
Menyelesaikan pendidikan formal dan memperoleh gelar
Sarjana Teknik/Insinyur tahun 1977.

Suratto Siswodihardjo
Komisaris Commissioner
Lahir pada tahun 1946 di Solo, Jawa Tengah. Menjabat Born in 1946 in Solo, Central Java. Served as
sebagai Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) since
tahun 2006. Pernah menjabat sebagai Kasi Sospol Mabes 2006. Previously served as Kasi Sospol at the Air Force
AU (1990-1992), Anggota DPRD-DKI Fraksi ABRI sebagai Headquarters (1990-1992), member of DPRD-DKI from the
Wakil Ketua Komisi D (1992-1998), dan Ketua Umum Armed Forces faction as Deputy Chairman of Commission
INKOPAU Jakarta (1998-2001). Pernah menjabat sebagai D (1992-1998), and Chairman of INKOPAU Jakarta
Komisaris PT Sweet Indo Lampung dan Komisaris (1998-2001). Served as Commissioner of PT Sweet Indo
PT Indo Lampung Perkasa (1998-2000), Komisaris Bank Lampung and PT Indo Lampung Perkasa (1998-2000),
BUKOPIN (2001-2002), Dewan Audit Bank BUKOPIN Commissioner of Bank BUKOPIN (2001-2002), the Audit
(2001), Komisaris PT Prosys Engineers International (2005). Council of Bank BUKOPIN (2001), and Commissioner of
Kini aktif dalam kegiatan sosial, menjabat sebagai Ketua PT Prosys Engineers International (2005). Currently active
Umum di Gerakan Peduli Sesama, Yayasan Puri Cikeas in social and charitable activities, being the Chairman of
(YPC) dan Gerakan Nasional Kepedulian Sosial (GNKS). Gerakan Peduli Sesama, Yayasan Puri Cikeas (YPC) and
Lulus Akabri Bagian Udara tahun 1969 dan menerima Gerakan Nasional Kepedulian Sosial (GNKS). Graduated
gelar Sarjana Sosial dari Universitas Jakarta pada tahun from the Military Academy for the Air Force in 1969
1992. and obtained a Bachelor degree in Social Studies from
Universitas Jakarta in 1992.

Tirta Hidayat
Komisaris Commissioner
Lahir di Banda Aceh tahun 1959. Menjabat sebagai Born in 1959 in Banda Aceh. Served as Commissioner
Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak tahun 2007. of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007. Previously
Pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan served as Head of Biro Perencanaan dan Pengkajian
Pengkajian Ekonomi Makro Bappenas (1993-1998), Kepala Ekonomi Makro at Bappenas (1993-1998), Head of Biro
Biro Ketenagakerjaan dan Penciptaan Lapangan Kerja Ketenagakerjaan dan Penciptaan Lapangan Kerja at the
(1998-2000), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Ministry of Labour (1998-2000) Head of R&D Bureau at
Departemen Tenaga Kerja (2000-2002), Staf Pengajar the Ministry of Labour (2000-2002), lecturer at the Faculty
di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Komisaris of Economics, Universitas Indonesia, Commissioner of
di Bank Permata, Komisaris PT Pelabuhan Indonesia Bank Permata, Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia
III – Tanjung Perak Surabaya, dan menjabat sebagai III – Tanjung Perak, Surabaya, and Deputy Seswapres for
Deputi Seswapres Bidang Ekonomi (2007-sekarang). Economics (2007-present). Obtained a bachelor degree
Menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia in Economics from Universitas Indonesia in 1985, a MSc.
tahun 1985. Memperoleh gelar Master of Science (1987) degree in Economics from Cornell University, New York,
dan gelar Doctor of Philosophy in Economics Cornell USA, in 1987, and a Phd. degree in Economics from the
University, New York (1991). same institution in 1991.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 25


Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Angkasa Pura II terbukti mampu menjawab ekspektasi untuk


mewujudkan perbaikan kinerja yang lebih nyata ke arah
pencapaian visi dan misi perusahaan.

Rinaldo J. Aziz Tommy Soetomo Edie Haryoto


Wakil Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Utama
Deputy President Director EVP of Finance President Director

26 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II has proven itself capable of meeting the


higher demand for performance improvements in line with
the Company’s vision and mission statements.

Robert D. Waloni Endang Dwi Suryani S. Tulus Pranowo


Direktur Komersial & Direktur Personalia & Umum Direktur Operasi & Teknik
Pengembangan Usaha EVP of Personnel & General Affairs EVP of Operations & Engineering
EVP of Commercial &
Business Development

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 27


Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Pemegang saham yang terhormat, Esteemed shareholders,

Tahun 2009 telah dicanangkan sebagai ‘Tahun The year 2009 has been designated as a year of
Kelahiran Kembali’ – An Icon Reborn – bagi ‘An Icon Reborn’ for PT Angkasa Pura II (Persero).
PT Angkasa Pura II (Persero). Tema tersebut This theme reflects the greater expectations on
merupakan pencerminan dari adanya harapan serta Angkasa Pura II as well as higher demand for
ekspektasi yang lebih besar terhadap Angkasa demonstrable performance improvements in line
Pura II untuk mewujudkan perbaikan kinerja with the Company’s vision and mission statements.
yang lebih nyata ke arah pencapaian visi dan In this regards, the Board of Directors is pleased to
misi perusahaan. Dalam kaitan tersebut, Direksi report that in 2009, Angkasa Pura II has been able
berbesar hati dapat melaporkan bahwa Angkasa to achieve results that we can all be proud of.
Pura II mampu mencapai hasil-hasil yang dapat
dibanggakan selama tahun 2009 tersebut.

Dari sisi kinerja keuangan, Angkasa Pura II berhasil In terms of financial performance, Angkasa Pura II
membukukan peningkatan laba usaha dan laba managed to book increases of 44.0% and 28.7%
bersih sebesar masing-masing 44,0% dan 28,7%, in operating profit and net income, respectively,
menjadi berturut-turut Rp 1.098,1 miliar dan to reach Rp 1,098.1 billion and Rp 864.8 billion,
Rp 864,8 miliar, pada tahun 2009. Pencapaian laba respectively, in 2009. The increase in the
tersebut didukung oleh kenaikan pada seluruh Company’s bottom line reflected the growth in all of
komponen pendapatan usaha yaitu pendapatan our operating revenue components. Revenues from
aeronautika yang meningkat 23,0% menjadi aeronautical services grew 23.0% to Rp 2,109.6
Rp 2.109,6 miliar, pendapatan non-aeronautika billion, non-aeronautical revenues rose 13.7%
yang naik 13,7% menjadi Rp 596,8 miliar dan to Rp 596.8 billion, while revenues from cargo
pendapatan dari layanan kargo yang tumbuh 4,9% services increased 4.9% to Rp 39.1 billion. With a
menjadi Rp 39,1 miliar. Dengan kinerja serta posisi solid performance and financial position, Angkasa
keuangan yang solid, Angkasa Pura II meraih Pura II was rated ‘AA’ (Healthy) with a total score of
peringkat ‘AA’ (Sehat) dengan total nilai 93,75 93.75 points in the criteria for financial performance
sesuai kriteria penilaian kinerja keuangan untuk assessment for State-Owned Enterprises (SOE).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sepanjang tahun 2009, Angkasa Pura II juga Throughout 2009, Angkasa Pura II was also able to
telah mencapai banyak kemajuan di aspek record encouraging progress and achievement in
pengembangan dan pembangunan bandara aspects of airport development as well as service
maupun peningkatan pelayanan, sehingga mampu level, and thus was able to improve the comfort,
meningkatkan kenyamanan, keamanan, ketertiban security, public order and safety level at airports
dan keselamatan di bandara demi kepentingan for the benefit of users of airport services. Several
pengguna jasa bandara. Berbagai proyek airport development projects have been completed
pengembangan bandara telah dapat diselesaikan as scheduled in that year, including the airport
sesuai target pada tahun tersebut, antara lain capacity improvement project at Sultan Iskandar
proyek peningkatan kapasitas di Bandara Sultan Muda Airport – Banda Aceh and the construction
Iskandar Muda – Banda Aceh dan pembangunan of the modern, environmentally friendly Terminal 3
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan building at Soekarno-Hatta Airport. These projects
desain bandara modern yang ramah lingkungan. also have a special significance for Angkasa Pura
Proyek-proyek tersebut juga memiliki arti penting II, being the first such projects in the 25-year
bagi Angkasa Pura II karena keseluruhannya history of the Company to be funded entirely

28 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

dibiayai dari arus kas sendiri dengan bahan tenaga through internally generated cash flows, while
lokal, yang mana hal ini merupakan prestasi also using local or domestic skills and resources.
pertama selama 25 tahun berdirinya perusahaan. Work programs in the repair, maintenance and
Program perbaikan, renovasi dan penambahan renovation of airport facilities and airport capacity
kapasitas bandara, bersama dengan upaya-upaya enhancements, along with efforts to improve
peningkatan pelayanan secara keseluruhan, overall service quality, have done much to answer
mampu menjawab berbagai kritik dari para pihak a variety of criticism by our stakeholders regarding
yang berkepentingan menyangkut kekurangan the deficiencies in airports under the management
yang dirasakan di bandara-bandara yang dikelola of Angkasa Pura II and especially at the Soekarno-
oleh Angkasa Pura II dan khususnya di Bandara Hatta Airport.
Soekarno-Hatta.

Dengan berbagai pencapaian keuangan maupun With all these achievements in terms of financial
non-keuangan tersebut, Angkasa Pura II secara as well as non-financial aspects, Angkasa Pura
keseluruhan telah berhasil memenuhi target dan II has been able to meet the overall target and
program kerja yang telah ditetapkan pemegang work program as determined by the shareholders
saham untuk tahun 2009 dalam bentuk kontrak for the year 2009, and set out in a management
manajemen antara Direksi, Dewan Komisaris dan contract signed between the Board of Directors,
Kementerian BUMN sebagai wakil pemegang the Board of Commissioners, and the Ministry of
saham Angkasa Pura II. Komitmen pada kontrak SOE representing the shareholders of Angkasa
manajemen tersebut diharapkan dapat memacu Pura II. A firm commitment by the parties involved
pelaksanaan program-program kerja yang lebih in the management contract should serve to
terarah dan pencapaian yang lebih realistis sesuai facilitate the implementation of well-directed work
jadwal dan target yang telah ditentukan bersama. programs and the achievement of more realistic
Untuk itu, Angkasa Pura II senantiasa melakukan targets and schedules agreed to. As such, Angkasa
evaluasi terhadap kinerja perusahaan khususnya Pura II constantly evaluates its performance and
pada sisi operasional, sehingga dapat mengukur particularly its operational performance, in order to
kemajuan yang dicapai, mengetahui kelemahan measure progress, discover any weaknesses and
dan kekurangan yang ada, dan merancang upaya- deficiencies, and create solutions for improvement.
upaya perbaikannya.

Hasil dari kerja keras Manajemen dan seluruh The excellent results arising from the hard work of
jajaran karyawan Angkasa Pura II tersebut juga the Management and all employees at Angkasa
diakui oleh masyarakat dan berbagai kalangan di Pura II have been recognized by the general public
luar perusahaan, seperti tercermin pada berbagai and external parties, as shown by a variety of
penghargaan yang berhasil diraih oleh Angkasa awards received by Angkasa Pura II in 2009. The
Pura II selama tahun 2009. Bandara Soekarno- Soekarno-Hatta Airport won second place in the
Hatta menempati peringkat kedua dunia sebagai global ranking for Most On Time Airport in a poll
Most On Time Airport versi Majalah Forbestraveller. by Forbestraveller Magazine. Angkasa Pura II also
Angkasa Pura II juga meraih peringkat pertama won first place for Best Non-Listed Company in
Best Non-Listed Company pada ajang Anugerah the Anugerah Business Review 2009 survey, and
Business Review 2009, dan sebagai Juara III third place for Website with the Best Marketing
Website dengan Marketing Communication Terbaik Communications 2009 in the category of non-listed
2009 untuk kategori BUMN Jasa Non-Listed dari service SOEs from the Ministry of SOE.
Kementerian BUMN.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 29


Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Tentunya banyak kendala yang harus diatasi oleh Of course, Angkasa Pura II has had to overcome
Angkasa Pura II di balik pencapaian berbagai a lot of obstacles before earning the right to those
penghargaan tersebut. Pengguna jasa bandara awards. For instance, there are lots of complaints
antara lain sering mengeluhkan tentang kurangnya from airport services users about the inadequacy
fasilitas umum di bandara. Menanggapi berbagai of public facilities at airports. In response, the
kritik tersebut, Manajemen kemudian melakukan Management has engaged in airport renovation
renovasi dan penambahan fasilitas umum bandara programs including the installation of additional
seperti toilet umum, musholla dan shelter bis. public facilities such as lavatories, prayer rooms
Dalam hal ini, Manajemen dan jajaran di bawahnya and bus shelters. The Management and the
telah memiliki komitmen bersama untuk segera respective personnel in the chain of command have
menindaklanjuti dan mengatasi permasalahan a commitment for prompt follow-up action to solve
di lapangan khususnya yang terkait dengan obstacles in the field, especially those related to
operasional bandara. the operation of airport.

Berbagai prestasi yang telah dicapai oleh Angkasa A quality human capital has contributed much
Pura II selama ini tidak terlepas dari kontribusi to the successes of Angkasa Pura II over the
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. years. Angkasa Pura II has consistently engaged
Angkasa Pura II secara konsisten telah melakukan in focused and continuing efforts to develop a
upaya-upaya yang terarah dan berkesinambungan capable and professional human capital that
untuk mempersiapkan SDM yang kapabel dan meets the Company’s needs, related to various
profesional sesuai kebutuhan, terutama yang competences in airport operations, air traffic
berhubungan dengan kompetensi di bidang services, information technology, and such other
operasional bandara, lalu-lintas udara, teknologi competences as required by the modern airport
informasi, dan kompetensi sejenis yang diperlukan services business. In addition, Angkasa Pura II is
dalam bisnis kebandarudaraan modern. Selain itu, also consistent in promoting the implementation
Angkasa Pura II juga terus mendorong penerapan of Good Corporate Governance (GCG) practices,
praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) which has been agreed upon by the Board of
sesuai dengan yang telah disepakati antara Dewan Commissioners and the Board of Directors as
Komisaris dan Direksi sebagai salah satu upaya one of the means to improve the Company’s
untuk memperbaiki kinerja perusahaan, dimana performance. A GCG assessment by independent
dari hasil assessment yang dilakukan oleh Auditor auditors showed a score of 80.63 points for
Independen bahwa GCG Angkasa Pura II untuk Angkasa Pura II in 2009.
tahun 2009 mencapai skor 80,63.

Penerapan tata kelola perusahaan di Angkasa The practice of good corporate governance at
Pura II antaralain dapat dilihat pada implementasi Angkasa Pura II is evident among ther things in
program e-procurement, yaitu pelaksanaan tender the implementation of the e-procurement program,
pengadaan barang dan jasa dengan memanfaatkan which allows the process for the procurement
Teknologi Informasi melalui internet secara online, of goods and services to be conducted in a
sehingga proses tender berlangsung secara transparent manner using Information Technology
transparan. Contoh lain adalah pelaksanaan in an online tender via Internet. Another example
job tender terkait dengan formasi jabatan di is the job tender related to available job formations
perusahaan, yang telah dilakukan secara fair in the company.The mechanism for job tender
dan transparan tanpa membedakan satu dengan has been made fair and transparent with equal
yang lainnya melaluimekanisme yang sesuai treatment of the involved personnel, in line with
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku di prevailing company rules and regulations.
perusahaan.

30 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Ke depan, Angkasa Pura II menghadapi beberapa Angkasa Pura II is facing considerable challenges
tantangan yang tidak dapat dikatakan ringan. going forward. A lot of work still needs to be done
Banyak upaya masih harus dilakukan untuk to improve the attractiveness of Soekarno-Hatta
meningkatkan daya tarik Bandara Soekarno- Airport as one of ‘Indonesia Gateway’ in order to
Hatta sebagai salah satu ‘Indonesia Gateway’ become more competitive within the Open Sky
dalam era kebijakan Open Sky di kawasan Asia policy in Southeast Asia region. Angkasa Pura
Tenggara. Angkasa Pura II juga dituntut untuk II also need greater efforts to seek and develop
lebih jeli mencari dan mengembangkan peluang opportunities in non-aeronautical services and
bisnis di bidang non-aeronautika, sebagai businesses, in anticipation of the aviation sector
antisipasi menghadapi deregulasi sektor aviasi deregulation as sets out in Law No. 1 Year 2009 on
sesuai Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Aviation, and particularly plans for the separation
Penerbangan, dan khususnya rencana pemisahan of the Air Traffic Services (ATS) function, to be
fungsi penyedia layanan Lalu-Lintas Udara (ATS) di provided under a separate State-Owned Enterprise.
bawah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
tersendiri.

Namun demikian, melihat pada apa yang telah However, all our achievements together in 2009
kita capai bersama di tahun 2009, Direksi merasa should encourage us to be optimistic in the ability
optimis bahwa Angkasa Pura II akan mampu of Angkasa Pura II to rise above its challenges. The
mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan Board of Directors would like to thank the Board of
baik. Direksi mengucapkan terima kasih kepada Commissioners, all the employees of Angkasa Pura
Dewan Komisaris, seluruh jajaran karyawan II, our business partners, and all other stakeholders
Angkasa Pura II, mitra usaha dan pihak-pihak lain that have contributed their part in making 2009 as
yang telah berperan dan mendukung terwujudnya the year of ‘An Icon Reborn’ for Angkasa Pura II.
tahun 2009 sebagai tahun kelahiran kembali With dedication and hard work, Angkasa Pura II
bagi Angkasa Pura II. Dengan dedikasi serta will no doubt be able to improve and reach even
kerja keras, Angkasa Pura II akan mampu meraih greater performance and achievements in the
prestasi dan kinerja yang semakin baik di tahun- coming years, and in so doing, continuing to create
tahun mendatang dalam upayanya untuk terus and add value for its shareholders and for the
menciptakan dan meningkatkan nilai tambah bagi public and society in general.
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

Direktur Utama
President Director

Edie Haryoto

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 31


Profil Direksi
Board of Directors Profiles

Edie Haryoto
Direktur Utama President Director
Lahir tahun 1952 di Yogyakarta, Jawa Tengah. Born in 1952 in Yogyakarta, Central Java. Joined
Bergabung di PT Angkasa Pura II (Persero) sejak PT Angkasa Pura II (Persero) as President Director
tahun 2002 sebagai Direktur Utama dan diangkat in 2002 and was re-appointed in 2004 up to
kembali tahun 2004 hingga sekarang. Sebelum the present. Prior to joining PT Angkasa Pura
bergabung dengan PT Angkasa Pura II (Persero) II (Persero), he served as Director of Finance
pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan at PERUMKA (1988) and President Director
PERUMKA (1988) dan Direktur Utama PT KAI of PT KAI (1999). Obtained a Bachelor degree
(1999). Lulus S1 Akuntansi Universitas Gadjah in Accounting from Universitas Gadjah Mada,
Mada Yogyakarta (1978) dan memperoleh S2 Yogyakarta (1978) and a Master degree in Magister
Magister Manajemen Institut Teknologi Bandung Management from Institut Teknologi Bandung
(2000). Mengikuti pelatihan Indonesia Executive (2000). Attended the Indonesia Executive Program,
Program, Strategic Management Cause General Strategic Management Cause at General Electric in
Electric, Cottonville, USA (1995), Modernising Cottonville, USA (1995), Modernising Public Sector
Public Sector Structures and Strategic, LAN, Structures and Strategic, LAN, Monash University,
Monash University, Australia. Australia.

Rinaldo J. Aziz
Wakil Direktur Utama Deputy President Director
Lahir tahun 1954 di Batusangkar, Sumatera Barat. Born in 1954 in Batusangkar, West Sumatera.
Mulai bergabung dengan PT Angkasa Pura II Joined PT Angkasa Pura II (Persero) in 2008.
(Persero) pada tahun 2008. Pernah menduduki Previously held important positions at several banks
posisi penting pada beberapa bank di Indonesia before appointed as Director of Finance (1988)
sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan and as President Director (2001) at PT Aerowisata.
(1998) dan Direktur Utama (2001) PT Aerowisata. Graduated with a Bachelor degree in Economics
Lulus S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia from Universitas Indonesia (1982) and a Master
(1982) dan memperoleh gelar Master di Golden degree from Golden Gate University, San Francisco
Gate University, San Franscisco (1987). (1987).

Robert D. Waloni
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha EVP Commercial and Business Development
Lahir tahun 1954 di Manado, Sulawesi Utara. Born in 1954 in Manado, North Sulawesi. Joined
Bergabung dengan PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) since 2008. Previously
sejak tahun 2008. Pernah menjabat beberapa kali held several important positions at PT Garuda
pada posisi penting di PT Garuda Indonesia dan Indonesia and PT Gapura Angkasa, before
PT Gapura Angkasa sebelum menjadi Executive appointed as EVP Operations & Marketing (2004)
Vice President Operations & Marketing (2004) dan and President & CEO of PT Gapura Angkasa
President & CEO PT Gapura Angkasa (2007). Lulus (2007). Obtained a Bachelor of Science degree
Bachelor of Science in Management, Universitas in Management from Universitas Sam Ratulangi
Sam Ratulangi (1980). Mengikuti Winning Business (1980). Attended the Winning Business Plan in
Plan di London (1991), Airlines Alliances di London London (1991), Airlines Alliances in London (1997).
(1997).

32 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

S. Tulus Pranowo
Direktur Operasi dan Teknik EVP Operations and Engineering
Lahir tahun 1956 di Temanggung, Jawa Tengah. Born in 1956 in Temanggung, Central Java.
Bergabung di PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai Joined PT Angkasa Pura II (Persero) as flight radio
Teknisi Radio Penerbangan di Bandara Kemayoran technician at Kemayoran Airport after finishing
setamat dari Pendidikan Dasar Teknik Radio di Basic Training in Radio Engineering at PLP Curug,
PLP Curug, Tangerang (1976). Sejak itu meniti karir Tangerang (1976). Since then he has pursued his
dan menjabat di beberapa posisi penting sebelum career serving in various important positions before
menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan appointed as EVP, Commercial and Business
Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) (2004-2008) Development (2004-2008) and as EVP, Operations
dan sebagai Direktur Operasi dan Teknik pada and Engineering in 2008 up to the present.
tahun 2008 hingga sekarang. Lulus Manajemen Obtained a degree in Informatics Management
Informatika STMIK Gunadarma, Depok (1994) from STMIK Gunadarma, Depok (1994) and a
dan Magister Manajemen dari Universitas Magister Management degree from Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta (2005). Lulus pelatihan Gadjah Mada, Yogyakarta (2005). Attended the
Managemen Eksekutif Bandara Angkatan I (2000), Airport Executive Management Training batch I
Management in Privatized Airport Company, (2000), Management in Privatized Airport Company,
Netherland Aviation Academy, Belanda (2001). Netherland Aviation Academy, Belanda (2001).

Tommy Soetomo
Direktur Keuangan EVP Finance
Lahir tahun 1960 di Cimahi, Jawa Barat. Menjabat Born in 1960 in Cimahi, West Java. Served as EVP,
sebagai Direktur Keuangan PT Angkasa Pura Finance of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2006.
II (Persero) sejak tahun 2006. Sebelumnya Previously held important posts at several banks in
pernah menjabat beberapa posisi penting pada Indonesia, and got the Superior Performance award
beberapa bank di Indonesia serta mendapatkan at the Advanced Bank Management Program, Asian
penghargaan Superior Performance pada Advance Institute of Management, Manila (1989). Served as
Bank Management Program Asian Institute of Special Ministerial Staff at the State Ministry for State-
Management Manila (1989). Menjabat sebagai Owned Enterprise (2005). Graduated with a degree in
Staf Khusus Menteri pada Kementrian Negara Accountancy from Universitas Padjadjaran, Bandung
BUMN (2005). Lulus S1 Akutansi dari Universitas (1986).
Padjadjaran, Bandung (1986).

Endang Dwi Suryani


Direktur Personalia dan Umum EVP Personnel and General Affairs
Lahir pada tahun 1954 di Manado – Sulawesi Born in 1957 in Batang, Central Java. Started
Utara. Lulus Bachelor of Science in Management, her career at PT Angkasa Pura II (Persero) as
Universitas Sam Ratulangi (1980). Mengikuti Information Officer at Halim Perdanakusuma
Airlines Alliances di London (1997). Pernah Airport (1978). Previously served as Head of Sub-
menjabat beberapa posisi penting di PT Garuda Directorate HR Development (1999) for four years,
Indonesia dan PT Gapura Angkasa sebelum before appointed as EVP Personnel and General
menjadi Executive Vice President Operations & Affairs at Angkasa Pura II in 2004 up to the present.
Marketing (2004) dan President & CEO PT Gapura Graduated with a degree in Law from Universitas
Angkasa (2007). Mulai bergabung dengan Angkasa Muhammadiyah, Jakarta (1986) and a degree in
Pura II pada tahun 2008 hingga sekarang. Magister Management from Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta (2005).

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 33


Our Services
Jasa Aeronautika
Jasa Non-Aeronautika

Aeronautical Services
Non-Aeronautical Services

34 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Angkasa Pura II 2009 Annual Report 35
Jasa Aeronautika
Aeronautical Services

Angkasa Pura II terus meningkatkan Bagi sebuah organisasi atau perusahaan, citra yang positif
merupakan suatu atribut yang sangat penting yang mampu
kualitas pelayanan Lalu Lintas Udara memberi dampak yang baik bagi perusahaan di mata publik

baik dari sisi fasilitas, prosedur kerja dan melanggengkan jalannya perusahaan ke depan. Sebagai
sebuah perusahaan penyedia jasa kebandaraudaraan
maupun kapabilitas personil, guna dan pelayanan lalu lintas udara, Angkasa Pura II memiliki

menjaga citra sebagai perusahaan kepentingan untuk menjaga citra positif dari sisi kualitas
layanan dan keselamatan penerbangan.
pengelola bandara kelas dunia.
Unit Air Traffic Services (ATS) merupakan unit kerja yang
bertanggung jawab atas aspek pelayanan lalu lintas udara di

Angkasa Pura II constantly strives to A positive image is a very important attribute for an
organization or corporation, as it contributes effectively to
improve the quality of its Air Traffic a good reputation for the company in the eyes of the public

Services in terms of facilities, work and helps ensure its continuing existence. As a provider of
airport services and air traffic services, Angkasa Pura II is very
procedures and personnel capabilities, concerned about preserving a positive image especially in

thus maintaining its image as a world- terms of service quality level and flight safety.

class airport operator. The Air Traffic Services (ATS) work unit is responsible
for the provision of air traffic services at the airports and

36 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

bandara dan wilayah udara yang berada di bawah Flight Information Region under the control
tanggung jawab Angkasa Pura II, yang mencakup of Angkasa Pura II, covering almost half of
hampir setengah dari wilayah udara Indonesia. Indonesia’s air space. In the provision of air traffic
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan lalu lintas services, Angkasa Pura II is bound to comply
udara, Angkasa Pura II terikat pada berbagai with a variety of regulations and other relevant
peraturan maupun standar yang relevan baik yang standards, whether issued by international bodies
berlaku secara internasional (International Civil (International Civil Aviation Organization /ICAO)
Aviation Organization /ICAO) maupun nasional or domestic regulators (Ministry of Transports –
(Departemen Perhubungan – Direktorat Jenderal Directorate General of Air Transportation).
Perhubungan Udara).

“ Kami mengikuti prosedur yang ketat dalam melakukan


aktivitas kerja di bandara, sehingga keamanan dan
keselamatan penerbangan dapat terjamin

“We follow strict procedures concerning our work
activities at the airport, so as to ensure the security
and safety of flight operations”

Berbagai regulasi tersebut dimaksudkan untuk The various regulations are necessary to
mengakomodasi perkembangan yang terus terjadi di accommodate continuing developments in the
industri penerbangan sehingga aspek keselamatan aviation industry, in order to maintain and further
penerbangan dapat senantiasa terjaga dan semakin enhance the required level of flight safety. In
ditingkatkan. Pada tahun 2009, Kementerian 2009, the Ministry of Transports of the Republic of
Perhubungan RI telah mengeluarkan beberapa Indonesia issued several new regulations related
peraturan terkait keselamatan penerbangan, to flight safety. These include the Civil Aviation
diantaranya adalah Civil Aviation Safety Regulation Safety Regulation (CASR) Part 69 (Air Traffic
(CASR) Part 69 (Air Traffic Services Personnel Services Personnel Licensing, Rating, Training
Licensing, Rating, Training and Proficiency and Proficiency Requirements), CASR Part 170
Requirements), CASR Part 170 (Air Traffic Rules), (Air Traffic Rules), CASR Part 171 (Aeronautical
CASR Part 171 (Aeronautical Telecommunication Telecommunication Service and Radio Navigation
Service and Radio Navigation Service Providers), Service Providers), and CASR Part 172 (Air Traffic
dan CASR Part 172 (Air Traffic Service Providers). Service Providers). The implementation of these
Pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dijabarkan regulations are further described and regulated
lebih lanjut melalui Peraturan Direktur Jenderal by decree of the Directorate General of Air
Perhubungan Udara dalam bentuk Advisory Circular Transportation in the form of Advisory Circular (AC),
(AC) antara lain AC 69-01 (Guidance Material and which include AC 69-01 (Guidance Material and
Procedures of Air Traffic Controller License and Procedures of Air Traffic Controller License and
Ratings), AC 170-02 (Manual of Air Traffic Services Ratings), AC 170-02 (Manual of Air Traffic Services
Operational Procedures), dan AC 171-05 (Guidance Operational Procedures), and AC 171-05 (Guidance
Material of Aeronautical Telecommunication Service Material of Aeronautical Telecommunication
and Radio Navigation Service Providers). Service and Radio Navigation Service Providers).

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 37


Jasa Aeronautika Aeronautical Services

“ Dari sisi penumpang, kami terutama membutuhkan


kenyamanan dan efisiensi selama berada di bandara,
termasuk ketepatan waktu penerbangan

“From a passenger’s point of view, what we need
most of all is comfort and efficiency during our stay at
the airport, including on-time flight schedules”

Program kerja unit ATS Angkasa Pura II pada Initiatives conducted the ATS Unit at Angkasa
tahun 2009 antara lain mencakup aspek Air Pura II in 2009 involved, among other things,
Traffic Services Standardization, pembinaan Air aspects of Air Traffic Services Standardization, the
Traffic Services Operations, dan pelaksanaan development of Air Traffic Services Operations,
program Air Traffic Services Quality Assurance. and the implementation of Air Traffic Services
Program-program kerja tersebut bertujuan Quality Assurance programs. These initiatives were
untuk memastikan bahwa operasional unit ATS meant to ensure effective and efficient operational
dapat berlangsung dengan efektif dan efisien activities of the ATS unit, thereby contributing
sehingga memberikan kontribusi optimal kepada optimally to Angkasa Pura II in terms of improved
Angkasa Pura II berupa peningkatan kinerja flight safety performance level as well as increased
fungsi pelayanan keselamatan penerbangan performance for the work unit in line with the
dan peningkatan kinerja unit sesuai KPI (Key established Key Performance Indicators.
Performance Indicator) yang ditetapkan.

Pada saat bersamaan, Angkasa Pura II juga At the same time, Angkasa Pura II also focused
memberikan perhatian pada upaya-upaya on efforts to enhance the competences of its
peningkatan kompetensi personil ATS melalui ATS personnel through continuous training and
program-program pendidikan dan pelatihan education programs. The comprehensive training
berkesinambungan. Berbagai program and education programs are intended to improve
pendidikan dan pelatihan tersebut ditujukan untuk the knowledge and skills of non-certified personnel,
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan to enhance the performance of personnel with
personil non-sertifikasi, meningkatkan kinerja ATS qualifications including through the provision
personil dengan kualifikasi ATS termasuk melalui of refresher courses to keep up with the latest
kursus-kursus penyegaran untuk mengikuti developments in its field, and also to help reduce
perkembangan terakhir di bidangnya, serta untuk the existing gap among individual ATS personnel
mengurangi kesenjangan yang ada menyangkut with regards to their respective skills and
tingkat pengetahuan dan keterampilan masing- knowledge.
masing personil ATS.

Diantara berbagai program pelatihan yang Among the variety of training programs conducted
diadakan adalah: were:
1. Approach/Area Control Non Radar 1. Approach/Area Control Non Radar
2. Approach/Area Control Surveillance Radar 2. Approach/Area Control Surveillance Radar
3. Aviation English Proficiency Check 3. Aviation English Proficiency Check
4. ATC and AIS Supervisory Training Program 4. ATC and AIS Supervisory Training Program
5. Advanced Procedures of Air Navigation – 5. Advanced Procedures of Air Navigation –
Operations Operations
6. Team Resources Management 6. Team Resources Management
7. Safety Coordinator Threat & Error Management 7. Safety Coordinator Threat & Error Management
8. Refresher Program 8. Refresher Program

38 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Personil pemandu lalu lintas udara (Air Traffic The function carried out by Air Traffic Controller
Controller) merupakan salah satu elemen dari (ATC) personnel represents an element of air traffic
sistem pelayanan lalu lintas udara, yang terkait services that is directly related to the aspect of
langsung dengan keselamatan penerbangan. flight safety. Accordingly, Angkasa Pura II engaged
Oleh karenanya, pembinaan terhadap personil in continuing development of its ATC personnel
ATC dilakukan secara berkelanjutan, sehingga in order to maintain and further improve their
tingkat pengetahuan, keterampilan dan knowledge, skills and experience. This continuing
pengalamannya dapat dipertahankan dan terus development is undertaken through, among other
ditingkatkan. Pelaksanaan sistem licensing and things, the implementation of a licensing and
rating merupakan salah satu bentuk pembinaan rating system. The licensing and rating system
berkelanjutan tersebut. Sistem licensing and rating ensures that all ATC personnel can maintain an
dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat adequate level of competences at all times in
kompetensi yang memadai bagi petugas ATC order to perform their duties and functions with the
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugasnya prescribed level of international standards.
sesuai dengan standar internasional.

Kewajiban terkait dengan sertifikasi (licensing) The mandatory requirements in terms of ATC
personil ATC diatur oleh berbagai ketentuan/ personnel licensing and certification are governed
peraturan yang ada, baik dari ICAO maupun regulator through a variety of regulations issued by the
domestik (Menteri Perhubungan). Pelaksanaannya ICAO as well as domestic regulator (the Ministry
dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun sekali of Transports). Certification is conducted regularly
dalam bentuk ujian tertulis. Selain dari ujian untuk once every 2 (two) years in the form of written
mempertahankan sertifikasi, para petugas pemandu exams. In addition to taking certification exams, air
lalu lintas udara Angkasa Pura II juga diwajibkan traffic controller personnel are also required to take
mengikuti ujian kecakapan (performance check) written and hands-on performance checks as well
tertulis maupun praktik serta ujian kesehatan (medical as medical examination once every six months.
examination) setiap enam bulan sekali.

Dengan terus mengupayakan peningkatan kualitas Through such efforts to improve the quality of its
pelayanan baik dari sisi fasilitas, prosedur kerja services in terms of work facilities and procedures
maupun kompetensi personil, Angkasa Pura as well as personnel competences, Angkasa Pura
II mampu terus melaksanakan misinya untuk II is able to continue with its mission to provide air
mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara yang traffic services with an emphasis on flight safety
mengutamakan keselamatan penerbangan dan and the satisfaction of users of airport services.
kepuasan pelanggan pengguna jasa bandara.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 39


Jasa Non-Aeronautika
Non-Aeronautical Services

Beragam jasa penunjang kegiatan Keamanan dan


Keselamatan Bandara
bandara mempunyai perannya Pelayanan pengamanan bandara merupakan salah satu
masing-masing yang penting dalam aspek yang sangat penting dalam penyelenggaraan jasa
kebandarudaraan, guna mengantisipasi setiap bentuk
memenuhi kebutuhan pengguna jasa ancaman dan gangguan keamanan yang dapat berdampak
bandara, termasuk aspek keamanan pada keamanan dan keselamatan operasional penerbangan di
sebuah bandara. Untuk itu, Angkasa Pura II secara konsisten
dan keselamatan serta kenyamanan mengupayakan perbaikan terus menerus terhadap fasilitas
penumpang selama berada di pengamanan bandara baik dari sisi organisasi, sumber daya
manusia, peralatan maupun prosedur operasi.
lingkungan bandara.

A variety of airport support services Airport Safety and Security


Airport safety and security services represent a very important
each contribute a vital element towards aspect in the business of airport services in order to anticipate
fulfilling the need of airport service users, all kinds of security threats and disturbances that may affect
the safety and security of flight operations in an airport.
including in aspects of safety and security Accordingly, Angkasa Pura II strives consistently for continuing
as well as the comfort of passengers improvements in airport safety and security facilities in terms
of organization structure, human resources, safety and security
during their stay at the airport. equipment and operation procedures.

40 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Salah satu inisiatif penting yang dilakukan Angkasa An important initiative undertaken by Angkasa
Pura II di tahun 2009 adalah revitalisasi struktur Pura II in 2009 was the organization revitalization
organisasi unit kerja pengamanan bandara di of the airport security work units at the Soekarno-
Bandara Soekarno-Hatta untuk mengakomodasi Hatta Airport in order to accommodate ongoing
perkembangan kebutuhan dan kondisi yang developments and existing conditions. The new
ada. Dengan struktur yang lebih responsif dan organization structure is both more responsive
mandiri, unit kerja pengamanan akan dapat lebih as well as independent, thus allowing for an
efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan effective improvement in the quality of airport
pengamanan di Bandara Soekarno-Hatta. security services at the Soekarno-Hatta Airport.
Angkasa Pura II juga melakukan penggantian dan Angkasa Pura II also engage in the replacement
penambahan peralatan dan fasilitas pengamanan and procurement of additional security equipment
di seluruh bandara yang dikelola, peralatan X-Ray and facilities at all its airports, including X-ray
untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through equipment for baggage and cargo check, walk-
dan handheld metal detector, sistem CCTV, pagar through and handheld metal detectors, CCTV
perimeter dan lain-lain. systems, perimeter fences, and others.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II juga telah In 2009, Angkasa Pura II has also increased the
menambah jumlah personil keamanan sesuai number of airport security personnel to meet the
dengan tuntutan tugas-tugas operasional higher demands in the conduct of airport security
pengamanan bandara yang semakin meningkat. operations. The recruitment and training of these
Dalam hal ini, Angkasa Pura II bekerja sama additional personnel are undertaken in cooperation
dengan TNI dan Polri untuk menyediakan dan with the Indonesian Armed Forces and the National
melatih personil yang diperlukan. Keseluruhan Police. All of these initiatives are intended to help
upaya ini diharapkan akan dapat menciptakan create a secure, safe and orderly condition at the
kondisi bandara yang aman, tertib dan nyaman airports, as well as contribute to a smooth flight
serta dapat membantu kelancaran operasional operations at all airports managed by Angkasa
penerbangan di bandara-bandara yang dikelola Pura II.
oleh Angkasa Pura II.

Pelayanan PKP-PK Flight Accident – Fire Fighting


Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan (PKP-PK) Services
dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) merupakan The provision of Flight Accident and Fire Fighting
salah satu elemen terpenting dalam penanganan (PKP-PK) services represents a vital element in the
suatu kecelakaan pesawat udara, yang umumnya handling of a flight accident occurring at an airport
diikuti dengan kebakaran, baik yang terjadi di or its immediate surrounding areas, which usually
bandara maupun wilayah sekitarnya. Angkasa also involves a fire. To ensure the fulfillment of the
Pura II senantiasa mengupayakan perbaikan required response time in such events, Angkasa
dan peningkatan kelengkapan fasilitas, personil Pura II consistently strives to improve the quality
dan prosedur operasi pelayanan PKP-PK guna and quantity of PKP-PK equipment and personnel
menjamin terpenuhinya response time yang telah as well as the adequacy of routine procedures in the
ditentukan. provision of flight accident and fire fighting services.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 41


Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II melakukan In 2009, Angkasa Pura II has upgraded or replaced
peremajaan maupun penggantian atas beberapa some of the PKP-PK operational vehicles such
kendaraan operasional PKP-PK seperti foam as foam tenders, rescue invention vehicles
tender, rescue invention vehicle (rapid car), (rapid car), ambulances, and command cars, to
ambulan dan commando car, sesuai dengan comply with the airport category requirements of
persyaratan airport category dari tiap bandara each respective airport under its management.
yang dikelola. Pemenuhan jumlah personil PKP- Throughout 2009, Angkasa Pura II also strives
PK serta peningkatan kompetensi mereka juga to maintain the required number of PKP-PK
menjadi salah satu agenda kerja Angkasa Pura II personnel as well as to continually enhance their
di tahun 2009 dalam rangka mempertahankan dan competences, in order to maintain and further
meningkatkan kapabilitas pelayanan PKP-PK di improve the quality of PKP-PK services at its
bandara. airports.

Layanan Penanggulangan Airport Emergency Services


Gawat Darurat Exercises in the provision of airport emergency
Penyelenggaraan latihan penanggulangan gawat services are a mandatory requirement in order to
darurat merupakan salah satu ketentuan wajib ensure that an airport is fully prepared to cope
dalam rangka memastikan kesiapan suatu bandara with the possibility of an aircraft accident, and
menghadapi kemungkinan terjadinya kecelakaan therefore to avoid or minimize losses in human
pesawat udara, sehingga dapat mencegah atau life or material in such events. In 2009, Angkasa
meminimalkan timbulnya kerugian jiwa maupun Pura II conducted a total of four large-scale
material. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II airport emergency exercises, namely at Raja Haji
mengadakan latihan penanggulangan gawat Fisabillilah Airport – Tanjung Pinang, Sultan Syarif
darurat dalam skala besar sebanyak empat kali Kasim II Airport – Pekanbaru, Sultan Thaha Airport

“ “
Konsep ruang komersial yang modern dan ditunjang oleh
teknologi informasi canggih membuat saya lebih mudah
mengelola bisnis saya di bandara

“With a modern concept in commercial space and the


support of advanced information technology, I can
manage my business at the airport far more easily”

42 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

yaitu di Bandara Raja Haji Fisabillilah – Tanjung – Jambi, and Depati Amir Airport – Pangkal Pinang.
Pinang, Bandara Sultan Syarif Kasim II – At each place, the primary exercise scenario
Pekanbaru, Bandara Sultan Thaha – Jambi dan involves the occurrence of an aircraft accident,
Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang. Skenario followed by fire and explosions, which require the
utama dalam latihan-latihan tersebut umumnya provision of PKP-PK services, paramedics and
menyangkut kecelakaan pesawat udara yang other emergency services. The exercises serve to
kemudian terbakar dan terdapat ledakan, sehingga measure the level of readiness of the respective
memerlukan pelayanan PKP-PK, paramedis dan airport in the handling of an aircraft accident. Such
lain-lain dalam penanganannya. Latihan-latihan aircraft accident involves the provision of PKP-
tersebut berguna untuk memastikan tingkat PK services, as well as well-coordinated efforts
kesiapan bandara dalam menanggulangi suatu among the various elements or agencies in the
kejadian kecelakaan pesawat udara, mencakup Airport Emergency Committee (AEC), to perform
kinerja pelayanan PKP-PK maupun koordinasi their functions in accordance with the standard
dari berbagai unsur dan instansi yang tergabung procedures established in the Airport Emergency
dalam Airport Emergency Committee (AEC) sesuai Plan (AEP).
prosedur standar yang telah dikembangkan dalam
Airport Emergency Plan (AEP).

Pelayanan Operasi Bandara Airport Operational Services


Pelayanan operasi bandara ditujukan khususnya Airport operational services are directed at airplane
untuk melayani penumpang pesawat udara yang passengers embarking or dis-embarking at an
berangkat atau tiba di bandara. Permasalahan airport. In this regards, Angkasa Pura II is currently
utama yang dihadapi disini adalah kondisi over facing an acute problem of over capacity at
capacity terminal penumpang di hampir seluruh almost all of its airports, whereby the capacity of
bandara yang dikelola Angkasa Pura II, dimana passenger terminal buildings and its associated
areal ruang terminal dan fasilitas di dalamnya facilities have become more and more inadequate
semakin tidak memadai untuk melayani jumlah in the face of the continuing increase each year
penumpang yang terus meningkat setiap tahun. in the number of passenger served. Angkasa
Selain melalui pembangunan terminal baru atau Pura II has initiated a number of projects for the
perluasan areal terminal yang ada, Angkasa construction of new terminal buildings or the
Pura II dalam tahun-tahun terakhir ini fokus enlargement of existing passenger terminals. In
melakukan berbagai upaya lain dalam rangka addition, Angkasa Pura II in recent years also
mempertahankan dan meningkatkan kualitas undertook efforts intended to maintain and improve
pelayanan di bandara. passenger services at its airports.

Pada tahun 2009, di Terminal 2 Bandara Soekarno- In 2009, Angkasa Pura II undertook the
Hatta telah dilakukan sentralisasi screening centralization of passenger screening checkpoints
check point. Perubahan ini telah memberikan at Terminal 2 Soekarno-Hatta Airport. This initiative
tambahan ruangan di terminal dan memudahkan has resulted in more areas being freed up as
proses pemeriksaan, sehingga menambah well as simplifying the passenger check process,
kapasitas terminal dan sekaligus memperlancar thus effectively increasing the terminal capacity

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 43


Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

arus penumpang. Di Bandara Soekarno- while making for a more efficient passenger flow.
Hatta dan beberapa bandara lain juga telah Meanwhile, at Soekarno-Hatta and other airports,
dilakukan penambahan dan perbaikan garbarata, Angkasa Pura II has also conducted installation
penggantian kursi di ruang tunggu keberangkatan, of more aerobridges, replacement of chairs in the
penambahan dan perbaikan toilet dan konter boarding lounges, added new public toilets and
check-in, penambahan troli bagasi, dan lain-lain. check-in counters, new baggage trolleys, and other
Selain itu, berbagai kegiatan perbaikan fasilitas such facilities. These and other improvements in
publik dan kondisi terminal secara umum telah public facilities and airport condition in general
juga dilakukan untuk mewujudkan kebersihan, have resulted in cleaner and more comfortable
kenyamanan dan keindahan bandara demi airports for the benefits of all airport service users.
kepentingan para pengguna jasa bandara.

Pelayanan Penerbangan Haji Hajj Pilgrimage Flights


Aktivitas pelayanan penerbangan haji berlangsung The annual hajj pilgrimage flights occurred during
pada bulan Desember 2009 untuk melayani December 2009 serving the embarkation and
pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji disembarkation of hajj pilgrims for the 1430 H hajj
pada musim haji tahun 1430 H. Tercatat sejumlah pilgrimage season. A total of 85,968 hajj pilgrims
85.968 orang jemaah haji yang diangkut dari were served in airports under Angkasa Pura II, in
bandara Angkasa Pura II dan terbagi dalam 207 a total of 207 flights through five airports, namely
kelompok terbang (kloter) telah dilayani melalui the Soekarno-Hatta Airport, Polonia Airport, Sultan
lima bandara yaitu Soekarno-Hatta, Polonia, Iskandar Muda Airport, Minangkabau Airport and
Sultan Iskandar Muda, Minangkabau dan Sultan Sultan Mahmud Badaruddin II Airport. As usual,
Mahmud Badaruddin II. Aktivitas penerbangan these hajj pilgrimage flights presented its own
haji memberikan tuntutan tersendiri terkait unique demands in terms of the additional needed
penyediaan fasilitas yang dibutuhkan di masing- facilities at the respective airports. However, by
masing bandara tersebut. Namun demikian, learning from past experiences each year in order
dengan senantiasa belajar dari pengalaman to rectify any weaknesses and shortcomings,
setiap tahun untuk memperbaiki kekurangan Angkasa Pura II has been able to conduct the 2009
yang ada, pelayanan angkutan jemaah haji pada hajj pilgrimage flights in a satisfactory manner in
tahun 2009 di bandara-bandara Angkasa Pura II line with expectations.
dapat berlangsung dengan baik dan lancar sesuai
harapan.

Pelayanan TKI Migrant Worker Services


Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah sebagian dari Indonesian migrant workers or TKIs represent
para pengguna jasa bandara Angkasa Pura II. some of the regular airport service users at
Namun demikian, penanganan keberangkatan dan Angkasa Pura II airports. However, the embarkation
kedatangan TKI memerlukan upaya ekstra yang and disembarkation of TKIs involve special and
sedikit berbeda dari pelayanan bagi kebanyakan extra efforts compared to services provided to
penumpang biasa lainnya. Hal ini disebabkan other types of passengers, due mostly to the fact
karena para TKI tersebut umumnya membutuhkan that these TKIs usually requires extra help as well
lebih banyak bantuan dan perlindungan agar as more protection to ensure their safety and
dapat merasa nyaman dan aman selama berada di comfort during their time at the airport. As most of
bandara. Upaya ini terlihat khususnya di Bandara the embarkation and disembarkation of TKIs are
Soekarno-Hatta yang melayani bagian terbesar handled at the Soekarno-Hatta Airport, Angkasa
dari keberangkatan dan kedatangan TKI, melalui Pura II has provided a special TKI lounge as well as
penyediaan lounge khusus TKI dan gedung a separate TKI processing terminal at the airport.
terminal pendataan TKI tersendiri. Di bandara- Special care and extra services are also provided
bandara lain, Angkasa Pura II juga memberikan at Angkasa Pura II other airports for the benefit of
perhatian khusus dan layanan ekstra bagi these TKIs.
kepentingan para TKI.

44 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Pelayanan Kargo Cargo Services


Sejak tahun 2007, pengoperasian terminal kargo Since 2007, the operation of cargo terminals and
dan pelayanan kargo telah dilakukan oleh unit provision of cargo services have been handled
bisnis strategis di masing-masing bandara yang by a separate strategic business unit at each of
dikelola oleh Angkasa Pura II. Dengan cara ini, Angkasa Pura II airports. This allows Angkasa Pura
Angkasa Pura II dapat lebih leluasa menerapkan II more flexibility in implementing the standards
prosedur dan standar yang diperlukan guna and procedures necessary to ensure the quality of
memastikan kualitas pelayanan kargo dan terutama cargo services and especially in terms of efficient,
aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan safe and secure flight operations. So far, this
operasional penerbangan. Sejauh ini hasilnya telah initiative has shown positive results, as reflected
dapat terlihat dari tingkat kepuasan konsumen in the satisfaction level of customers as well as
maupun mitra kerja yang terlibat dalam kegiatan various business partners involved in the provision
usaha kargo udara, yang pada gilirannya tercermin of air cargo services. In turn, this has also reflected
pada peningkatan pendapatan Angkasa Pura II dari in greater revenues for Angkasa Pura II from cargo
pelayanan kargo. services.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura juga telah In 2009, Angkasa Pura II has completed several
menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas projects of cargo warehouse capacity expansion
pergudangan kargo di Bandara Sultan Syarif at the Sultan Syarif Kasim II Airport, Sultan
Kasim II, Bandara Sultan Iskandar Muda, dan Iskandar Muda Airport and Supadio Airport, to
Bandara Supadio untuk mengakomodasi terus accommodate the continuing increase of air cargo
meningkatnya volume kargo yang melewati ketiga volumes passing through those three airports.
bandara tersebut.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 45


Operational Review
Pengembangan Usaha
Pengembangan Bandara
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Business Development
Airport Development
Human Resources
Corporate Social Responsibility

46 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Angkasa Pura II 2009 Annual Report 47
Pengembangan Usaha
Business Development

Momentum deregulasi industri penerbangan di Indonesia melalui


pemberlakuan UU Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 serta kebijakan
ASEAN Single Aviation Market telah mendorong Angkasa Pura II
untuk lebih fokus pada kegiatan pengembangan bisnis bandara yang
dapat meningkatkan arus pendapatan non-aeronautika.

The momentum for the deregulation of the aviation industry in Indonesia through the
enactment of Law No. 1 Year 2009 on Aviation as well as the ASEAN Single Aviation
Market policy has driven Angkasa Pura II to focus more on development of airport
business that can contribute to non-aeronautical revenues.

Arah strategis ini juga sejalan dengan kecenderungan This strategic direction is also in line with the current
yang semakin mengemuka di kalangan bandara- prevalence among the world’s major airports towards
bandara besar di dunia dalam pengembangan konsep the development of the concept of Airport City and
Airport City dan Aerotropolis. Dalam konsep tersebut, Aerotropolis. In that concept, an airport serves not
sebuah bandara tidak hanya berfungsi sebagai only as a transportation infrastructure, but also as an
prasarana transportasi, namun juga berperan sebagai engine of economic growth for the surrounding areas by
motor pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya promoting the development of various businesses and
melalui pengembangan berbagai kegiatan bisnis dan industries within the airport grounds.
industri di dalam kawasan bandara.

Angkasa Pura II melihat peluang untuk mengembangkan Angkasa Pura II is also keen to develop a similar
konsep serupa di beberapa bandara besarnya sebagai concept at a number of its major airports, already
bagian dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan accommodated as part of its Long Term Company
(RJPP). Untuk itu, Angkasa Pura II mulai merintis kerja Plan (RJPP). Accordingly, Angkasa Pura II has started
sama usaha dengan mitra strategis dalam rangka to initiate various business arrangements with strategic
pengembangan kegiatan bisnis yang termasuk dalam partners to develop business opportunities in airport-
kategori jasa terkait bandara. Terdapat berbagai peluang related services. Opportunities for business cooperation
kerja sama seperti pengembangan kawasan komersial include the development of an integrated commercial
terpadu, hotel, restoran dan gedung perkantoran. areas, hotels, restaurants, and office spaces.

48 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Sepanjang tahun 2009, Angkasa Pura II melakukan Throughout 2009, Angkasa Pura II engaged in several
serangkaian upaya revitalisasi kegiatan usaha dan business revitalization initiatives as well as new product
pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas development in order to improve the level of service
pelayanan maupun kinerja keuangan perusahaan. quality as well as its financial performance.

Komersialisasi Terminal 3 Commercialization of Terminal 3


Bandara Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Pembangunan Terminal 3 memberikan kesempatan The development of the new Terminal 3 provided an
kepada Angkasa Pura II untuk mulai menerapkan opportunity for Angkasa Pura II to implement new
strategi pemasaran baru bagi komersialisasi terminal marketing strategies in the commercialization of
penumpang di bandara. Strategi ini antara lain passenger terminal at the airport. These strategies
mencakup aspek placement zoning (penataan ruang involve aspects of placement zoning (placement of
komersial dalam beberapa zona strategis), product commercial spaces into several strategic zones),
mixing (komposisi produk yang dijual berdasarkan product mixing (product composition based on
survei kebutuhan konsumen) dan downtown pricing consumer need surveys), and downtown pricing
(kebijakan harga jual yang harus mendekati harga (product price to approximate price of similar product
produk sejenis di pusat kota). sold downtown).

Electronic Point of Sales Electronic Point of Sales


Angkasa Pura telah menerapkan aplikasi Electronic Angkasa Pura II has implemented the Electronic
Point of Sales (e-POS) dan Cash Register Online (CROL) Point of Sales (e-POS) and Cash Register Online
untuk mencatat seluruh transaksi penjualan mitra usaha (CROL) applications to record all sales transactions by
di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan kelengkapan commercial partners at Soekarno-Hatta Airport. With its
fitur-fitur yang dimiliki, sistem ini memberikan manfaat comprehensive features, the system provides benefit
bagi mitra usaha berupa kecepatan transaksi dan for commercial partners in terms of fast transaction
kemudahan penghitungan inventory, sementara bagi time and convenient inventory updates, while providing
Angkasa Pura II dapat lebih mudah mengawasi jumlah Angkasa Pura II with easier supervision of all sales
transaksi penjualan yang terjadi. transactions.

Red Corner di Terminal 1A Red Corner at Terminal 1A


Bandara Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Pada tahun 2009 Angkasa Pura II mengembangkan In 2009, Angkasa Pura II developed a modern food hall
fasilitas modern food hall bernama Red Corner sesuai facility called the Red Corner, located appropriately
dengan lokasinya yang berada di sudut Terminal 1A. in a corner of the Terminal 1A building. The facility
Fasilitas yang dilengkapi teknologi e-POS dan free WiFi comes complete with e-POS technology and free
ini menyediakan aneka produk makanan, mini market, WiFi, providing a variety of food stalls, a mini market,
ATM, toilet dan musholla dalam satu lokasi. Melihat ATM, toilet and prayer room facilities in one location.
besarnya animo pengunjung, Angkasa Pura II akan Receiving enthusiastic response from visitors, Angkasa
mengembangkan konsep sejenis di Terminal 1C dan Pura II plans to develop similar facilities at Terminal 1C
bandara-bandara lainnya. and at its other airports as well.

Pemasaran Marketing
Angkasa Pura II mengembangkan sistem aplikasi Angkasa Pura II developed the SMART (Sistem
SMART (Sistem Manajemen Ruang Terpadu) guna Manajemen Ruang Terpadu) application system to
memudahkan akses publik pada informasi lokasi facilitate access to information on location and status
dan status ruang usaha di terminal penumpang di of commercial spaces available at passenger terminal
bandara. Mitra usaha juga dapat melakukan promosi at airports. Business partners could also promote their
bisnis melalui SMART, situs web perusahaan, dan business through SMART, at the Company’s official
media majalah bandara. Sebagai bagian dari strategi website, and at airport news bulletin. As part of a
pemasaran yang proaktif, Angkasa Pura II mengadakan proactive marketing strategy, Angkasa Pura regularly
acara Airlines Gathering dan Stakeholder Gathering conduct Airlines Gathering and Stakeholder Gathering
sebagai forum pertukaran informasi mengenai potensi as a forum for the exchange of information concerning
dan peluang pengembangan usaha di bandara. business development opportunities at its airports.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 49


Pengembangan Usaha Business Development

Pangsa Pasar Perusahaan Company Market Share


Sebagai bagian dari perencanaan pengembangan As part of planning for business development,
bisnis, Angkasa Pura II melakukan Marketing Survey Angkasa Pura II conduct periodic Marketing Survey
dan Customer Satisfaction Survey secara berkala. and Customer Satisfaction Survey. The respondents
Responden survey diprioritaskan pada pangsa pasar in such surveys are selected among the potential
potensial perusahaan yang terkait langsung dengan company market share that is directly related
rencana pengembangan bisnis. Pangsa pasar to business development planning activity. The
terbesar Angkasa Pura II adalah penumpang pesawat largest market share of Angkasa Pura II is airplane
udara yang dapat dikelompokkan lebih jauh menjadi passengers, which can be further grouped into
penumpang domestik, penumpang internasional, different categories comprising domestic passengers,
penumpang berangkat, penumpang datang dan international passengers, departing passengers,
penumpang transit. Selain penumpang, pangsa arriving passengers, and transit passengers. Aside
pasar potensial lainnya adalah pengantar/penjemput from airplane assengers, other potential market share
penumpang, maskapai penerbangan, dan korporasi include airport visitors, the various airlines, as well as
dan perusahaan yang berkantor di bandara-bandara corporations and businesses with offices located at
Angkasa Pura II. the airports of Angkasa Pura II.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II melayani lebih dari Throughout 2009, Angkasa Pura II served more than
50 juta penumpang di ke-12 bandaranya, dengan 50 million passengers in its 12 airports, with some
sekitar 37 juta penumpang dilayani oleh Bandara 37 million served by the Soekarno-Hatta Airport.
Soekarno-Hatta. Para penumpang yang berangkat These numbers represent departing and arriving
dan datang tersebut adalah pangsa pasar untuk passengers, both of which are market share that
meningkatkan pendapatan usaha Angkasa Pura II. can contribute to increased operating revenues
Salah satu contoh pendapatan usaha yang terkait of Angkasa Pura II. An example of operating
langsung dengan penumpang berangkat adalah revenues directly related to departing passengers
Passenger Service Charge (PSC) yang merupakan is income from Passenger Service Charge, which is
kompensasi atas penyediaan fasilitas publik di dalam a compensation for public facilities provided within
kawasan bandara. airport grounds.

Kerja Sama Bisnis Business Cooperation


Pada tahun 2009, Angkasa Pura II meningkatkan In 2009, Angkasa Pura II has expanded its business
kerja sama bisnis dengan PT Pertamina (Persero) cooperation with PT Pertamina (Persero) for the
untuk pelayanan pengisian bahan bakar pesawat provision of aircraft refueling services at Soekarno-
udara di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Hatta Airport and Polonia Airport, Medan.
Polonia Medan.

Kerja sama bisnis juga telah dijalin dengan Angkasa Pura II has also entered into business
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dalam cooperation with PT Telekomunikasi Indonesia
pengembangan konsep Cyber Airport di seluruh (Persero) in the development of Cyber Airport
bandara Angkasa Pura II, menyusul implementasi concept at its airports, following its initial
konsep tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. Kerja implementation at the Soekarno-Hatta Airport. The
sama tersebut mencakup penyediaan fasilitas Free cooperation includes the provision of free WiFi for
Wi-Fi untuk akses Internet dan aplikasi e-POS untuk Internet access and e-POS application for the Cash
Cash Register Online. Register Online system.

Angkasa Pura II juga bekerja sama dengan BUMN In addition, Angkasa Pura has ongoing business
di bidang konstruksi PT Adhi Karya (Persero) dan cooperation in construction works with PT Adhi Karya
PT Waskita Karya (Persero), masing-masing untuk (Persero) and PT Waskita Karya (Persero) for the
pembangunan Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta construction of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport
dan terminal penumpang di Bandara Kualanamu and the passenger terminal building at Kualanamu
Medan. Airport, Medan, respectively.

50 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Rencana ke Depan Future Plans


1. Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta 1. Development of Soekarno-Hatta Airport as an
sebagai Indonesia Gateway Indonesia Gateway
Untuk meningkatkan daya saing Bandara To improve the competitiveness of Soekarno-
Soekarno-Hatta di kawasan regional, Angkasa Hatta Airport in the region, Angkasa Pura II has
Pura II merencanakan program peningkatan plans for a capacity enhancement program that
kapasitas dan kemudahan transfer penumpang will also benefit the flow of international-domestic
internasional-domestik dengan membangun passengers through the construction of a corridor
koridor penghubung antara Terminal 2 dan linking Terminal 2 and Terminal 3 buildings, to
Terminal 3 yang disebut Skylink. Selain sebagai be called the Skylink. In addition to serving as a
jalur transfer penumpang, Skylink akan menjadi passenger transfer passageway, the Skylink will
lokasi komersial untuk hotel dan lounge yang also function as a commercial area for hotels and
akan memberikan tambahan pendapatan bagi lounges that will provide additional income for
Angkasa Pura II. Skylink diharapkan dapat Angkasa Pura II. The Skylink is expected to be
mulai beroperasi pada tahun 2011. operational in 2011.
2. Pengembangan New Cargo Center 2. Development of New Cargo Center
di Bandara Soekarno-Hatta at Soekarno-Hatta Airport
Sebagai langkah awal dari proyek pengembangan As a preliminary step in the development of
New Cargo Center di Bandara Soekarno-Hatta, New Cargo Center facility at Soekarno-Hatta
Angkasa Pura II pada tahun 2009 telah melakukan Airport, Angkasa Pura II in 2009 conducted a
studi banding ke Bandara Internasional Hong comparison study with Hong Kong International
Kong sebagai bandara dengan pelayanan kargo Airport, known as the airport with the largest
terbesar dan terbaik di kawasan Asia-Pasifik. and best cargo services in the Asia-Pacific
New Cargo Center merupakan suatu kawasan region. The New Cargo Center is intended as a
kargo modern berstandar internasional yang akan modern, international standard cargo terminal
dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 50 build in several stages covering a total area of
hektar dan direncanakan dapat mulai beroperasi 50 hectares, and is planned to begin commercial
pada tahun 2016. operations in 2016.

Perusahaan Afiliasi Affiliated Companies


Untuk mengoptimalkan peluang usaha maupun aset In order to capitalize on available business
yang dimiliki, Angkasa Pura II melakukan aliansi dan opportunities as well as existing company assets,
kerjasama dengan mitra strategis dalam bentuk Angkasa Pura II conducts business alliances with
penyertaan saham pada beberapa perusahaan strategic partners in the form of equity participation in
patungan/afiliasi seperti di bawah ini: a number of joint venture and affiliated companies:

Nama Perusahaan Bidang Usaha Persentase Kepemilikan


Name of Company Line of Business Ownership Percentage
Jasa ground handling dan pergudangan
PT Gapura Angkasa 31,25%
Ground handling and warehousing services
Jasa konsultasi bandara, manajemen komersial dan TI
PT Angkasa Pura Schiphol 50%
Airport, commercial management and IT consultation
Jasa boga pesawat udara
PT Purantara Mitra Angkasa Dua 5,38%
In-flight catering service
Kereta api bandara
PT Railink 40%
Airport railroad
Penerbangan
PT Garuda Indonesia 2,82%
Airline

Sampai saat ini PT Railink masih belum dapat Up to now, PT Railink has not been able to operate
mengoperasikan Kereta Bandara Soekarno- the Soekarno-Hatta Airport Railway due to delays
Hatta akibat tertundanya proses tender oleh
in the tender process by the Government. In the
Pemerintah. Sementara menunggu proses tersebut,
Angkasa Pura II tengah mengupayakan alternatif meantime, while waiting for the tender process,
pengoperasian Kereta Bandara Kualanamu di Angkasa Pura II is considering the development
Medan, Sumatera Utara. of Kualanamu Airport Railway in Medan, North
Sumatera, as an alternative project.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 51


Pengembangan Bandara
Airport Development

Pengembangan bandara merupakan salah Airport development is an important element within


satu aspek yang penting dalam rangka the overall effort of Angkasa Pura II in order to
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan maintain and to further improve its capability to
Angkasa Pura II untuk memberikan pelayanan provide the best of services to all airport service
terbaik bagi pengguna jasa bandara. users.

Dari tahun ke tahun, aktivitas beberapa bandara


di bawah kelolaan Angkasa Pura II terus Over the years, activities at airports under the
memperlihatkan kenaikan cukup pesat baik dari sisi management of Angkasa Pura II have shown a
pergerakan pesawat, penumpang, maupun kargo. marked tendency to increase in terms of aircraft
Hal ini tentunya memberikan tuntutan tersendiri movements, passenger movements, and volume
bagi Angkasa Pura II untuk mempersiapkan of cargo. This placed additional demands on the
kapasitas bandara yang memadai, baik guna part of Angkasa Pura II to prepare more adequate
mengakomodasi kenaikan tersebut ataupun untuk airport capacity, both to accommodate ongoing
mengantisipasi kenaikan lebih lanjut di masa increases as well as in anticipation of further
mendatang. increases in the coming years.

Aktivitas Pengembangan Bandara Airport Development Activities in


di Tahun 2009 2009

1. Bandara Soekarno-Hatta
Pembangunan Pier 1 di Terminal 3 Bandara 1. Soekarno-Hatta Airport
Soekarno-Hatta telah selesai pada tahun Construction of Pier 1 at Terminal 3 of the
2009 dan sejak tanggal 28 April 2009 telah Soekarno-Hatta Airport has been completed
resmi beroperasi melayani rute penerbangan in 2009, and the facility has been formally
domestik. Dengan kapasitas 4 juta penumpang opened for operation in 28 April 2009 to serve
per tahun, keberadaan Terminal 3 Pier 1 domestic flights. Capable of handling 4 million
tersebut telah sangat membantu mengatasi passengers a year, the operation of Terminal 3
permasalahan kekurangan kapasitas di Pier 1 has done much to solve the problem of
Bandara Soekarno-Hatta sehingga menurunnya over-capacity at the Soekarno-Hatta Airport,
tingkat pelayanan akibat kenaikan jumlah and help avoid service level deterioration due
penumpang pesawat udara yang melalui to the increasing number of passengers going
Bandara Soekarno-Hatta dapat dihindari. through the Soekarno-Hatta Airport.

2. Bandara Sultan Iskandar Muda 2. Sultan Iskandar Muda Airport


Pekerjaan pengembangan Bandara Sultan Infrastructure development works at Sultan
Iskandar Muda di Banda Aceh dilakukan sejak Iskandar Muda Airport at Banda Aceh were
tahun 2005 mencakup pemindahan lokasi started in 2005, involving the relocation of the
terminal penumpang dan fasilitas penunjang passenger terminal and airport operational
operasional bandara, perpanjangan landas support buildings, the lengthening of runways,
pacu, dan perluasan apron. Keseluruhan and enlargement of the aircraft park apron.
pekerjaan telah selesai pada tahun 2009, The entire works have been completed in
dimana terminal penumpang baru tersebut 2009, with the new passenger terminal building
telah resmi beroperasi sejak tanggal 6 Agustus officially in service since 6 August 2009.
2009.

52 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

3. Bandara Sultan Syarif Kasim II 3. Sultan Syarif Kasim II Airport


Perluasan kapasitas Bandara Sultan Syarif Capacity expansion at Sultan Syarif
Kasim II di Pekanbaru diperlukan guna Kasim II Airport at Pekanbaru is needed to
mengakomodasi pesatnya pertumbuhan jumlah accommodate the rapid increase in passenger
penumpang. Pekerjaan pengembangan berupa movements in that airport. The project,
pembangunan gedung terminal penumpang involving the construction of a new passenger
yang baru serta fasilitas parkir kendaraan telah terminal building and vehicle parking space,
dimulai pada tahun 2009 dan direncanakan was started in 2009 and is planned for
dapat mulai beroperasi tahun 2011. completion for operations by the year 2011.

4. Bandara Raja Haji Fisabillilah 4. Raja Haji Fisabillilah Airport


Aktivitas pergerakan penumpang di Bandara Passenger movements at Raja Haji Fisabillilah
Raja Haji Fisabillilah Tanjungpinang tercatat Airport in Tanjung Pinang recorded a very
meningkat sangat signifikan, dari hanya sekitar significant increase from only about 12,000
12.000 penumpang di tahun 2005 sampai passengers served in 2005, to reach more than
lebih dari 170.000 penumpang pada tahun 170,000 passengers during 2009. To cope with
2009. Untuk itu, Angkasa Pura II pada tahun this increase, Angkasa Pura II has started the
2009 mulai membangun sebuah terminal construction of a new, 4,500 sqm passenger
penumpang baru seluas 4.500 m2, yang terminal building in 2009, with a planned
diharapkan selesai dan dapat beroperasi pada completion and operational date in 2011.
tahun 2011.

5. Bandara Baru Medan 5. New Airport for Medan


Pembangunan bandara baru di Medan dimulai Work started in 2007 to build a new airport for
sejak tahun 2007 untuk menggantikan fungsi Medan, to replace the present Polonia Airport,
Bandara Polonia yang dianggap tidak lagi which is no longer adequate to accommodate
memadai untuk mengakomodasi pertumbuhan future growth in view of its limitations in terms
di masa mendatang mengingat keterbatasan of restricted lands for expansion, the conditions
lahan untuk pengembangan, kondisi fasilitas of existing facilities, and its unfavorable
serta lokasinya di tengah-tengah kota. Bandara location in the middle of the city. The new
baru Medan berlokasi di Kabupaten Deli airport is located in Deli Serdang Residence,
Serdang, Sumatera Utara, sekitar 30 kilometer North Sumatra, approximately 30 kilometers
dari kota Medan. from Medan.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 53


Pengembangan Bandara Airport Development

Airport Development

Rencana Pengembangan Bandara Airport Development Plans for


Tahun 2010 2010
Angkasa Pura II telah mempersiapkan sejumlah Angkasa Pura II already has plans for several
proyek pengembangan bandara yang akan projects in airport development to be carried
dilaksanakan di tahun 2010 dan sesudahnya. out in 2010 and subsequent years. These
Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan airport development initiatives are intended
kualitas pelayanan yang lebih baik lagi to improve the quality of airport services to
kepada pengguna jasa bandara maupun untuk airport service users as well as to anticipate
mengantisipasi terus meningkatnya pergerakan the continuing increases in aircraft movement,
pesawat, penumpang maupun kargo di tahun- passenger movement and cargo volumes in the
tahun mendatang. coming years.

1. Bandara Soekarno-Hatta - Tangerang 1. Soekarno-Hatta Airport – Tangerang


- Pembangunan gudang kargo lini 1 dan lini - Construction of Line 1 and Line 2 cargo
2 dengan total luas 21.000 m2, merupakan warehouses with 21,000 sqm of floor
upaya peningkatan kapasitas gudang kargo area, representing efforts to increase
yang dimaksudkan untuk menampung dan the capacity of warehouses in order to
mengantisipasi lonjakan angkutan kargo accomodate and anticipate the yearly
yang selalu terjadi setiap tahunnya. increase in cargo tarffic
- Sentralisasi check-in area di Terminal 1, - Centralization of check-in areas in
adalah strategi operasi untuk meningkatkan Terminal 1 representing an operational
kapasitas terminal yang pada akhirnya strategy to increase terminal capacity,
dapat meningkatkan level of service which would result in improved level
sebagaimana yang diharapkan para of service as increasingly expected by
pengguna jasa bandara. airport services users.

2. Bandara Husein Sastranegara - Bandung 2. Husein Sastranegara Airport – Bandung


- Perluasan terminal penumpang, - Enlargement of passenger terminal
dimaksudkan untuk menambah kapasitas building in order to increase the
terminal karena kondisi eksisting kurang capacity of the terminal as it is no
memadai untuk melayani jumlah penumpang longer adequate to serve the number
yang ada. of passengers that went through the
airport.
3. Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang
- Pembangunan terminal penumpang 3. Depati Amir Airport – Pangkal Pinang
baru, merupakan solusi untuk memenuhi - Construction of new passenger terminal
kebutuhan operasional penerbangan yang as a solution to the increasing need
semakin meningkat di Bandara Depati Amir of flight operations at the Depati Amir
sekaligus meningkatkan pelayanan bagi para Airport as well as to improve the level of
pengguna jasa bandara. service toairport services users.

54 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

4. Bandara Sultan Thaha - Jambi 4. Sultan Thaha Airport – Jambi


- Pembangunan terminal penumpang baru, - Construction of new passenger terminal as
adalah kegiatan menyiapkan terminal a solution to the increasing need of flight
baru sebagai pengganti yang lama operations at the Sultan Thaha Airport
guna menjawab kebutuhan operasional as well as to improve the level of service
penerbangan yang semakin meningkat toairport services users.
di Bandara Sultan Thaha sekaligus untuk - Lengthening of the runway to 2,220 meters
meningkatkan pelayanan bagi para from 1,800 meters previously, in order to
pengguna jasa bandara. comply with flight safety regulations with
- Perpanjangan landas pacu menjadi 2.220 regards to the types of aircraft handled at the
meter dari semula 1.800 meter adalah airport.
untuk memenuhi ketentuan keselamatan
penerbangan bagi berbagai jenis pesawat
yang saat ini beroperasi disana.

5. Bandara Supadio - Pontianak 5. Supadio Airport – Pontianak


- Perluasan terminal penumpang, - Enlargement of passenger terminal to
dimaksudkan untuk menambah kapasitas increase the capacity of the terminal in order
terminal agar dapat menampung lonjakan to accomodate the increase in passenger
penumpang yang terjadi dan meningkatkan traffic as well as to improve the level of
pelayanan kepada para penumpang service to airline passengers
pesawat. - Enlargement of cargo terminal, in
- Perluasan terminal kargo, merupakan continuation of construction work ongoing
kegiatan lanjutan dari pengembangan yang since 2009.
telah berjalan pada tahun 2009.

6. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II - 6. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport –


Palembang Palembang
- Perluasan terminal penumpang berupa - Expansion of existing passenger terminal
penambahan area seluas 10.000 m2 with 10,000 sqm additional area to increase
dimaksudkan untuk menambah kapasitas the capacity of the terminal in order to
terminal agar dapat menampung accomodate the increase in passenger traffic
lonjakan penumpang yang terjadi dan and maintain the required level of service.
mempertahankan level of service yang - Expansion of aircraft apron to accommodate
dipersyaratkan approximately 10 aircrafts in order to
- Perluasan kapasitas apron untuk accomodate the increase in aircraft
menampung sekitar 10 pesawat dengan movements experienced each year.
tujuan agar dapat menampung jumlah
pergerakan pesawat yang setiap tahunnya
selalu meningkat.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 55


Sumber Daya Manusia
Human Resources

Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam


memungkinkan terselenggaranya layanan kebandaraudaraan dan
lalu lintas udara yang efektif sesuai dengan kebutuhan maupun
ekspektasi yang terus meningkat dari para pengguna jasa bandara.

The aspect of human resources is vital element in the provision of effective


airport and air traffic services, amidst the continually increasing needs as well as
expectations of airport service users.

Angkasa Pura II terus mengupayakan Angkasa Pura II strives consistently to develop


pengembangan basis SDM yang tepat baik dari a human resources base that suited its needs
sisi kecukupan jumlah maupun kompetensi, serta in terms of number of personnel as well as their
untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. competences, and to improve the welfare of
Dalam hal ini, setiap karyawan memperoleh employees. In this regards, each employee receives
perlakuan dan kesempatan yang sama, mencakup equitable treatment and opportunity, covering the
beberapa hal seperti berikut: following various aspects:
• mendapatkan hak dan perlindungan hukum • the right to protection under the law
• mendapatkan hak pendapatan yang sama sesuai • the right to receive the same compensation in
dengan fungsi kerja dan kelas jabatan accordance with their work function and grade
• kesempatan yang sama untuk pengembangan • equal opportunity for career development through
karir dengan mengikuti berbagai program participation in various training and education
pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan programs to improve their work potential and
potensi dan kompetensi dalam fungsi kerjanya competences in their respective functions
• kesetaraan hak dalam promosi ke kelas jabatan • equal right to be promoted to a higher grade in
yang lebih tinggi sesuai rumpun jabatannya, dan accordance with their job grade category, and
• kesetaraan hak promosi dalam hal terjadi seleksi • equal right for job promotion in a managerial post
jabatan manajerial sesuai persyaratan yang telah selection in accordance with the requirements
ditentukan dalam Keputusan Direksi. established in Decree of the Board of Directors.

Jumlah karyawan Angkasa Pura II tercatat As at end of December 2009, Angkasa Pura II
sebanyak 4.683 orang per akhir Desember 2009, has a total headcount of 4,701 personnel, as
dibandingkan dengan 4.701 orang di tahun 2008. compared to 4,683 personnel a year earlier in

56 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Sementara itu, rasio rata-rata jumlah karyawan 2008. However, the average ratio of personnel to
terhadap formasi pada tahun 2009 adalah sebesar available formations in 2009 was 77%, mainly due
77%, akibat adanya perubahan organisasi dan to changes in organization structure and employee
formasi di beberapa kantor wilayah Angkasa formation at a number of Angkasa Pura II regional
Pura II. Kekurangan personil pada fungsi-fungsi offices. The resulting personnel shortage in
administrasi dan pendukung dipenuhi melalui pola administrative and support functions is being filled
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) maupun through a system of part-time work as well as by
outsourcing pekerjaan dengan pihak penyedia jasa using outsourcing personnel supplied by external
tenaga kerja. manpower agencies.

Berdasarkan tingkat jabatan dalam organisasi, Based on employee grades in the organization,
karyawan dibagi menjadi dua bagian yaitu employees of Angkasa Pura II are grouped into
karyawan tingkat manajerial/setara manajer (kelas managerial level employees (grade 1 up to grade
jabatan 1 sampai dengan 9) dan tingkat pelaksana 9) and staff level employees (grade 10 up to
(kelas jabatan 10 sampai dengan 16). Khusus untuk grade 16). Personnel in the Air Traffic Controller
personil di fungsi Air Traffic Controller (ATC), tingkat (ATC) function have grade levels of up to grade
jabatan ditetapkan sampai dengan kelas jabatan 6. A comparison of employee data between 2008
6. Membandingkan data antara tahun 2008 dan and 2009 shows an increase in the number of
2009, terlihat peningkatan jumlah karyawan tingkat personnel in grades 10, 11 and 12, due to a large
pelaksana di kelas jabatan 10, 11 dan 12, akibat number of promotions of personnel from grades
banyaknya jumlah karyawan yang memperoleh 13, 14 and 15.
kenaikan tingkat dari kelas jabatan 13, 14 dan 15.

Jumlah Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan


Number of Employees Based on Position
2008
2009

1.000
919
859
855

846
777

800
683
569

552

600
525

515

400
289
284

273

273
265
258

200
115
106

76
69
66

47
38
35

17
15
15

12
11

5
2
3

5
5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 DPB

Angkasa Pura II juga terus berupaya untuk Angkasa Pura II also continues to improve the
meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki dari quality of its human resources in terms of their
aspek tingkat pendidikan karyawan. Hal ini formal educational background. This is undertaken
dilakukan antara lain melalui: through:
• rekrutmen karyawan baru dengan tingkat • new hires of personnel with higher formal
pendidikan lebih tinggi namun dengan jumlah lebih educational background in a lesser number
sedikit bila dibandingkan karyawan yang pensiun than the number of retired personnel (negative
(negative growth) untuk fungsi-fungsi pendukung growth) to fill formations in support functions
• mengikutkan karyawan pada program • sending existing personnel to attend formal
pendidikan formal tingkat Diploma II sampai education programs at Diploma II and up to
Diploma IV, sebagai persyaratan kompetensi Diploma IV levels, as a pre-requisite for the
untuk mendapatkan Sertifikasi Kecakapan Personnel Competence Certification (SKP) for
Personil (SKP) bagi karyawan yang bertugas di personnel in operations units.
unit-unit operasi.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 57


Sumber Daya Manusia Human Resources

Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan


Number of Employees Based on Education
2008
2009

3.000
2.609
2.608

2.500

2.000

1.500

834
808
1.000
477
496

419
429
500
201
198
89

69
73
74

0
SD SLTP SLTA D2 D3 S1 S2

Jumlah Karyawan Berdasarkan Komposisi


Number of Employees Based on Composition

150%
98%

98%

91%
89%

100%
80%

78%

77%
75%
74%

74%

74%
69%

68%
66%

50%

0%
PST BSH PLM PDG MES HLM PNK PKU BDO BTJ RHF PGK DJB Total

Pengembangan Employee Competence Development


Kompetensi Karyawan Angkasa Pura II is bound by international as
Angkasa Pura II terikat pada berbagai ketentuan well as domestic regulations on employee
internasional maupun nasional mengenai competences requirements, especially with regards
kompetensi karyawan, khususnya untuk to mandatory functions related to flight safety and
fungsi-fungsi yang bersifat wajib (mandatory) security aspects. Accordingly, human resources
berkaitan dengan keamanan dan keselamatan development policies at Angkasa Pura II are
penerbangan. Untuk itu, kebijakan pengembangan directed towards fulfilling the required number of
SDM diarahkan pada pemenuhan jumlah dan personnel in mandatory functions, while exercising
tingkat kompetensi karyawan pada fungsi-fungsi a negative growth policy for support functions,
mandatory tersebut, sementara menempuh as has been described earlier above. Human
kebijakan negative growth untuk fungsi-fungsi resources development is also directed to prepare
pendukung seperti telah diuraikan di atas. future leadership cadres within the Company’s
Pengembangan SDM juga diarahkan untuk succession system.
mempersiapkan kader-kader pemimpin dalam
rencana suksesi perusahaan.

58 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Rekruitmen Tahun 2009 Rekruitmen Tahun 2008


Recruitment in 2009 Recruitment in 2008

Administrasi 10% Operasi 82% Administrasi 15% Operasi 64%


Administrative Operations Administrative Operations

Teknik 7% Teknik 21%


Technical Technical

Diklat Formal Diklat Manajerial


Formal Training Managerial Training

S2 13% D2 83% Man. Eksekutif 21% Pembekalan Manajer 53%


S2 D2 Executive Mgt. Mentoring Manager

D3 4% Man. Bandara 26%


D3 Airport Mgt.

Diklat Substantif Diklat Teknis


Substantive Training Technical Training

Dalam Negeri 93% Administrasi 11% Operasi 70%


Domestic Administrative Operations

Luar Negeri 7% Teknik 19%


Overseas Technical

Kebijakan pengembangan SDM tersebut The policies for human resources development
diwujudkan melalui berbagai jenis program are implemented through a variety of training and
pendidikan dan pelatihan. Karyawan di educational programs. Personnel in mandatory
fungsi-fungsi mandatory (operasi dan teknik) functions (in operations and technical areas) are
diikutsertakan pada pelatihan teknis, pendidikan sent to attend technical training programs, Diploma
formal tingkat Diploma, dan kursus-kursus level formal education programs, and regular
penyegaran, terutama sebagai persyaratan untuk refresher courses, mainly as a pre-requisite to
memperoleh Sertifikat Kecakapan Personil (SKP) obtaining the necessary Personnel Competence
sesuai tugas-tugas mereka. Di tingkat manajerial, Certification (SKP) needed in their jobs. At
kaderisasi pimpinan dilakukan melalui program- the managerial level, leadership succession is
program pelatihan manajerial berjenjang dan undertaken through a series of managerial training
pendidikan formal tingkat Strata 2. Selain itu, courses and opportunities to obtain a Strata 2
karyawan Angkasa Pura II juga memperoleh degree in formal education. In addition, employees
kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan of Angkasa Pura II can also attend seminars,
substantif berupa seminar, lokakarya dan workshops and symposium on a wide variety of
simposium mengenai berbagai materi subyek subjects, including team building and character
termasuk team building dan pembinaan karakter. building.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 59


Sumber Daya Manusia Human Resources

Sepanjang tahun 2009 tercatat sejumlah 3.302 Throughout 2009, a total of 3,302 employees have
karyawan telah diikutsertakan pada berbagai attended a variety of training and educational
prrogram pendidikan dan pelatihan di dalam dan programs in and outside the country, both internally
luar negeri, baik yang diadakan oleh Angkasa Pura as well as in cooperation with external institutions.
II maupun oleh institusi lain. Untuk tahun 2010 For 2010, a number of educational programs
telah direncanakan beberapa program pendidikan have been prepared, comprising managerial
untuk karyawan seperti pendidikan manajerial, training, formal education, technical training, and
formal, teknis, substantif baik di dalam maupun substantive training in the country or overseas, as
luar negeri, serta berbagai kursus penyegaran atau well as a variety of refresher courses or extension
perpanjangan STKP. of STKP.

Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare


Aspek kesejahteraan karyawan juga menjadi Angkasa Pura II also considers aspects of
perhatian Angkasa Pura II agar karyawan dapat employee welfare to make employees feel secure
merasa aman dan nyaman dalam bekerja, yang and comfortable in their jobs, which in return will
selanjutnya dapat memotivasi mereka untuk terus serve to motivate those employees towards higher
meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja. achievements and productivity in work.

Selain penghasilan bulanan berupa gaji, insentif Aside from monthly compensation package
prestasi dan tunjangan transportasi, karyawan of salaries, work incentives and transportation
juga memperoleh berbagai tunjangan lain seperti benefits, employees also receive other fringe
tunjangan kesejahteraan keluarga untuk membantu benefits including family welfare benefit to help with
pendidikan putra/putri karyawan, tunjangan hari the education of children of employees, religious
raya (THR) untuk membantu menutup kebutuhan festivity benefit (THR) to help cover additional
saat hari raya keagamaan, tunjangan cuti untuk needs during religious festivities, leave allowance
membantu karyawan menikmati cuti, dan bantuan to help employees enjoy their work leave, and
uang duka bila karyawan atau keluarganya condolence money to help in the event of the
mengalami musibah meninggal dunia. Angkasa passing away of an employee or family member.
Pura II secara teratur juga menyelenggarakan Regularly, Angkasa Pura II also organizes refresher
kursus-kursus penyegaran, acara Open House, courses, open house, religious events, and other
siraman rohani dan acara-acara sosial lainnya social events and gatherings for employees and
yang dapat diikuti oleh karyawan dan anggota their family members.
keluarganya.

Bentuk kesejahteraan karyawan lain di Angkasa Angkasa Pura II also provides employee benefits
Pura II adalah program jaminan hari tua yang through its retirement-age welfare program
meliputi: comprising:
• Pembayaran sekaligus (lump sump) pada saat • Lump sum payment from the Government-
pensiun dari program Jamsostek dari Pemerintah sponsored Jamsostek program at the time of
• Pembayaran manfaat pensiun bulanan dari Dana retirement
Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda) • Monthly pension benefit payable by the Angkasa
• Asuransi kesehatan untuk pensiunan dengan Pura II Pension Fund (Dapenda)
isteri/suami • Medical insurance coverage for retirees and their
• Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas sebesar spouses
minimal Rp 30 juta dan maksimal Rp 40 juta, dan • End of Employment Housing Benefit of Rp 30
• Bantuan Kembali ke Tempat Menjalani Pensiun million minimum and Rp 40 million maximum
bagi mereka yang ingin pensiun di tempat • Retirement Relocation Assistance program for
tertentu sepanjang masih di Indonesia. retirees wishing to spend retirement in a specific
location within the territory of Indonesia.

60 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Kesejahteraan karyawan dalam ruang lingkup A conducive working environment for employees
kerjanya juga bergantung pada aspek komunikasi also depends on good communication and
yang baik dan terciptanya hubungan yang harmonious relations between the Management
harmonis antara Manajemen perusahaan dan and employees, so as to protect the right of
karyawan, sehingga hak-hak karyawan dapat lebih employees as well as to communicate employee
terjamin dan aspirasi mereka dapat disalurkan aspirations in the proper manner in line with
dengan baik sesuai etika perusahaan dan company ethics and the rules of the Collective
aturan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Aspek labor Agreement (PKB). Aspects of industrial
hubungan industrial di Angkasa Pura II tersebut relations at Angkasa Pura II are handled through
dilaksanakan melalui keberadaan serikat pekerja the official employee union (Serikat Karyawan
yaitu Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura Angkasa Pura II – Sekarpura II). Up to now,
II). Sampai dengan saat ini, Sekarpura II menjalin Sekarpura II has maintained good relations with the
hubungan dengan Manajemen dalam forum Management in tri-party dialog forum that upholds
tripartit yang menjunjung tinggi independensi the principle of independence in striving to achieve
unuk memperjuangkan kesejahteraan karyawan. better welfare for employees. Sekarpura II has also
Sekarpura II juga telah menghasilkan produk produced the Collective Labor Agreement (PKB) as
berupa Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang a formal document that laid the rules governing the
mengatur hak dan kewajiban karyawan kepada right and responsibility of employees towards the
Perusahaan dan sebaliknya. Dokumen PKB yang Company, and vice versa. The PKB document is
mengikat pihak Manajemen Angkasa Pura II dan binding for both the Management of Angkasa Pura
Sekarpura II diperbaharui setiap 2 (dua) tahun II and the Sekarpura II, and is updated every 2 (two)
sekali untuk mengakomodasi perkembangan dan years to accommodate the latest developments
kondisi terkini, terakhir melalui PKB yang disyahkan and change of condition. The last PKB in effect
melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan was ratified by Decree of the Director General of
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Industrial Relation and Worker Social Welfare No.
Ketenagakerjaan No. KEP.22/PHIJSK/PKKAD/2008 KEP.22/PHIJSK/PKKAD/2008 dated 11 March
tanggal 11 Maret 2008, berlaku untuk periode 2008, which covers the period of 2008-2009.
2008-2009.

Pada tahun 2009, total biaya yang dikeluarkan In 2009, total funds expended for employee tarining
untuk pendidikan dan pelatihan serta kesejahteraan and education and for employee welfare amounted
karyawan tercatat sebesar Rp 690.866.548.000. to Rp 690,866,548,000.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 61


Struktur Organisasi
Organization Structure

BOC Secretary Board of Commissioners

President Director

Deputy President Director

Chief of Auction

EVP Operations & EVP Commercial &


Engineering Business Development

Chief of Corporate
Safety & Risk

Chief of SME – CD

Operations & Commercial & Business


Engineering Directorate Development Directorate

Vice President
Vice President
Vice President Vice President of Electronic Vice President Vice President Vice President
of Property
of Airport of Air Traffic & Electrical of Civil of Aviation of Airport
& Subsidiary
Services Services Mech Engineering Business Business
Business Dev.
Engineering

Branches

62 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Audit Committee

Head of Internal
Auditors
Board of Directors

Corporate Secretary

EVP Personnel &


EVP Finance
General Affairs

Head of Research,
Dev. Planning & IT

Head of Legal Affairs

Finance Personnel & General


Directorate Affairs Directorate

Vice President Vice President


Vice President
Vice President Vice President Vice President of Human of Human
of General
of Budgeting of Accounting of Treasury Resources Resources
Affairs
Development Administration

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 63


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility

Pelaksanaan program-program Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan (CSR) merupakan wujud komitmen Angkasa Pura
II untuk dapat memberikan kontribusi yang berimbang antara
manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lingkungan hidup.

The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs is a


manifestation of Angkasa Pura II commitment towards balancing its contribution in
terms of economic, social and environmental benefits to society.

Stand mitra binaan Angkasa Pura II turut serta dalam pameran Inacraft 2009 di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Foster partner of Angkasa Pura II participated in Inacraft 2009 in Jakarta Convention, Jakarta.

Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara As a State-Owned Enterprise (SOE), Angkasa
(BUMN), Angkasa Pura II mengemban amanat Pura II carries an obligatory duty of participating
untuk berpartisipasi langsung membantu upaya in efforts by the Government of Indonesia to
Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan improve the welfare of the people through the
masyarakat melalui berbagai aktivitas dalam implementation of the Partnership and Community
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Development Program (PKBL). The actual
Pelaksanaan PKBL diatur dalam Peraturan Menteri implementation of PKBL is regulated by Decree of
Negara BUMN No. PER.05/MBU/2007 tanggal the Minister of SOE No. PER.05/MBU/2007 dated
27 April 2007, dan dibiayai melalui penyisihan 27 April 2007, and is funded by setting aside part
sebagian keuntungan perusahaan setiap tahunnya. of the company’s profits each year.

Program Kemitraan ditujukan untuk membantu The Partnership program is directed in support
pengembangan sektor usaha kecil dan menengah of the development of small and medium scale
(UKM) di berbagai daerah di sekitar wilayah businesses (SME) in various regions where
operasional Angkasa Pura II, dengan cara Angkasa Pura II has its operations, through the
menyalurkan pinjaman modal kerja dengan bunga provision of low-interest loans for working capital
ringan ataupun memberikan bantuan hibah purposes and a variety of grants to SMEs as
kepada pengusaha UKM sebagai Mitra Binaan. Partners. At present, these Partners are located
Para Mitra Binaan tersebut tersebar di 10 provinsi in 10 provinces throughout Indonesia, namely in
di Indonesia, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Nanggroe Aceh Darussalam, North Sumatra, Riau,

64 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Riau Islands, West Sumatra, South Sumatra, West
Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, DKI Kalimantan, DKI Jakarta, West Java, and Banten.
Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II menyalurkan Throughout 2009, Angkasa Pura II disbursed a
bantuan pinjaman modal kerja senilai total Rp 19 total of Rp 19 billion in working capital loans,
miliar, atau efektivitas penyaluran dana sebesar which represented an effective disbursement rate
92,19% dari anggaran yang dialokasikan untuk of 92.19% of the total allocated budget for the
tahun tersebut. Pinjaman tersebut diberikan year. These loans were disbursed to some 835
kepada sejumlah 835 Mitra Binaan di berbagai SME Partners in various industry sectors, namely
sektor, yaitu perdagangan (530), jasa (149), industri in trading (530), services (149), manufacture (129),
(129), perikanan (8), peternakan (8), pertanian (5), fisheries (8), animal husbandry (8), agriculture (5),
dan lain-lain (6). Pengembalian pinjaman tercatat and other sectors (6). Loan repayments amounted
sebesar Rp 12.807.827.395 yang mencerminkan to Rp 12,807,827,395 giving a collectability rate
tingkat kolektibilitas sebesar 89,69%. Selain itu, of 85%. In addition, collection on non-performing
penagihan terhadap piutang bermasalah yang loans carried out through written notification or
dilakukan melalui pengiriman surat atau kunjungan monitoring visit to the respective debtors has also
monitoring kepada debitur menghasilkan angsuran resulted in partial loan repayments of
pengembalian sebesar Rp 853.700.260. Rp 853,700,260.

Bantuan hibah dalam rangka Program Kemitraan The Partnership program also provides grants
diberikan dalam bentuk penyelenggaraan in the form of entrepreneurship training courses
program-program pelatihan kewirausahaan bagi for SME Partners with the cooperation of various
Mitra Binaan dalam kerja sama dengan berbagai universities and professional associations, as
lembaga profesi maupun perguruan tinggi, serta well as for sponsorships for the SME Partners to
dengan mensponsori para Mitra Binaan untuk participate in various trade exhibitions in order
mengikuti kegiatan pameran dagang dalam rangka to help expand the markets for their products.
memperluas jangkauan pemasaran bagi produk- In 2009, grants allocated for training courses for
produk mereka. Pada tahun 2009, hibah dana SME Partners amounted to Rp 204,770,900, while
untuk program pelatihan Mitra Binaan adalah funds for sponsorship in various trade exhibitions
sebesar Rp 204.770.900 dan untuk keikutsertaan amounted to Rp 750,312,780, for a total amount of
dalam pameran sebesar Rp 750.312.780, atau total Rp 955,083,680.
sebesar Rp 955.083.680.

Sementara itu, Angkasa Pura II juga Meanwhile, Angkasa Pura II also engaged in
menyelenggarakan program Bina Lingkungan a Community Development program with the
yang ditujukan untuk membantu peningkatan aim of helping improve the social welfare of
kesejahteraan sosial masyarakat, terutama melalui communities, mainly through assistance for the
bantuan pengadaan fasilitas umum dan sarana provision of public facilities and places of worship,
ibadah, bantuan pendidikan dan kesehatan support for education and healthcare, programs
masyarakat, program pelestarian lingkungan serta in environmental preservation, and assistance for
bantuan bagi korban bencana alam. natural disaster victims.

Angkasa Pura II juga berupaya berkontribusi Angkasa Pura II also strive to contribute to the
pada pelestarian seni dan budaya Indonesia. preservation of Indonesia’s traditional arts and
Secara berkala, misalnya, Angkasa Pura II culture. For example, Angkasa Pura II regularly
menyelenggarakan pentas seni karawitan di held traditional musical performances at the
terminal penumpang Bandara Soekarno-Hatta. passenger terminal building at Soekarno-Hatta
Pertunjukan wayang kulit atau kesenian daerah Airport. Meanwhile, shadow puppet shows or other
lainnya digelar sebagai bagian dari perayaan hari forms of local arts were performed as part of the
jadi Angkasa Pura II di masing-masing bandara, celebration of Angkasa Pura II anniversary in the
yang melibatkan dan dapat dinikmati oleh airports under its management, which involved and
masyarakat di sekitar bandara. can be enjoyed by the local communities.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 65


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Pada tahun 2009, total dana yang disalurkan Angkasa Pura II disbursed a total amount of
oleh Angkasa Pura II bagi aktivitas program Bina Rp 3.91 billion for various activities in the
Lingkungan adalah sebesar Rp 3,91 miliar. Alokasi Community Development program in 2009. The
terbesar adalah untuk bantuan bidang pendidikan largest amounts were allocated in support of
dan kesehatan sebesar masing-masing sebesar education and healthcare of Rp 1,272,347,500 and
Rp 1.272.347.500 dan Rp 1.288.819.750, disusul Rp 1,288,819,750, respectively. Next were
oleh bantuan pengadaan sarana ibadah Rp 836,739,750 that was allocated for the
Rp 836.739.750, pengadaan fasilitas umum construction of places of worship, Rp 378,037,600
Rp 378.037.600, bantuan korban bencana alam allocated to construction of public facilities,
Rp 213.166.000 dan program penghijauan Rp 213,166,000 for disaster relief assistance, and
Rp 4.100.000. Rp 4,100,000 for tree re-planting programs.

Pengelolaan Lingkungan Bandara Management of Airport Environment


Aktivitas operasional sebuah bandara dapat The operational activities of an airport may have a
berpengaruh secara cukup signifikan pada quite significant impact on the physical condition
kondisi lingkungan fisik di wilayah bandara itu of the environment at the airport or its immediate
sendiri maupun areal di sekitarnya, terutama surrounding areas, mainly from the possibility
dari timbulnya kemungkinan pencemaran udara, of air pollution, CO2 emissions, excessive noise
emisi CO2, kebisingan dan getaran, kontaminasi and vibrations, ground and water contamination,
terhadap air dan tanah, penanganan limbah and from the handling of garbage and waste. In
dan sampah. Selain itu, aspek non-fisik seperti addition, the impact may include non-physical
dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan budaya aspects as well such as conditions in the social,
masyarakat sekitar juga merupakan faktor yang economic, health and culture of communities
harus dijaga kualitasnya sebagai bagian dari in surrounding areas, which is also part of the
pengelolaan lingkungan suatu bandara. management of airport environment.

Pada tingkat yang paling dasar, aspek pengelolaan In its most basic form, the management of
lingkungan di sebuah bandara dilakukan sesuai airport environment is undertaken according
standar yang ditetapkan oleh Kementerian to standards established by the Ministry of
Lingkungan Hidup RI, yang mensyaratkan Environment of the republic of Indonesia, which
disiapkannya dokumen Analisis Mengenai Dampak requires the preparation of Environmental Impact
Lingkungan (AMDAL) dan Rencana Pengelolaan Study (AMDAL) document as well as documents
Lingkungan (RKL) serta Rencana Pemantauan of Environmental Management Plan (RKL) and
Lingkungan (RPL) sebelum pembangunan Environmental Monitoring Plan (RPL) prior to
bandara. Setelah bandara mulai beroperasi, upaya the construction of an airport. After the airport
pengelolaan dan pelestarian lingkungan dilakukan becomes operational, environmental management
sesuai dengan RKL dan RPL yang telah disusun, is undertaken in accordance with the RKL and
dan hasilnya dilaporkan setiap semester kepada RPL, and results are reported each semester to
Kementerian Lingkungan Hidup dan Direktorat the Ministry of Environment and the Directorate
Jenderal Perhubungan Udara. General of Air Transportation.

66 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Lebih jauh, Direktorat Jenderal Perhubungan In addition, the Directorate General of Air
Udara telah mengembangkan apa yang disebut Transportation has also developed the so-called
sebagai konsep eco-airport sejak tahun 2007. eco-airport concept since 2007. This concept
Konsep ini mengacu pada upaya pengelolaan refers to efforts at developing and managing
bandara yang ramah lingkungan untuk mengurangi airports in an environmentally friendly manner
atau mencegah dampak negatif dari kegiatan to reduce or eliminate the negative impact of
operasional bandara terhadap lingkungan hidup, the operational activities of an airport to the
serta untuk menghemat berbagai sumber daya environment as well as to preserve various
yang digunakan dalam operasional bandara melalui resources used in airport operations through the
penerapan prinsip Re-cycle, Re-use dan Reduce. implementation of Re-cycle, Re-use and Reduce
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kemudian principle. In that regards, the Directorate General
telah mengeluarkan Peraturan No. SKEP/124/ of Air Transportation has issued Regulation No.
VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Bandar SKEP/124/VI/2009 on Guidelines for the Operation
Udara Ramah Lingkungan yang berfungsi sebagai of Environmentally Friendly Airports, which
acuan bagi setiap proyek pengembangan yang provides the guidelines for airport development
dilakukan di bandara di Indonesia. projects at all airports in Indonesia.

Pada tahun 2009, dua dari bandara yang dikelola In 2009, two airports under the management
oleh Angkasa Pura II yaitu Bandara Soekarno- of Angkasa Pura II, namely the Soekarno-Hatta
Hatta dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Airport and the Sultan Mahmud Badaruddin II
II telah ditetapkan sebagai bandara perintis Airport, have been designated as pioneer eco-
penerapan eco-airport, dimana akan dibentuk airport projects, involving the establishment of
sebuah eco-airport council di masing-masing an eco-airport council at the respective airport to
bandara tersebut untuk memantau pelaksanaan supervise the management of airport environment
pengelolaan lingkungan di bandara dan wilayah and the surrounding areas. In the coming years,
sekitarnya. Di tahun-tahun mendatang, Angkasa Angkasa Pura II will expand the eco-airport
Pura II akan melanjutkan penerapan konsep eco- concept to include all the airports under its
airport ini di seluruh bandara yang dikelolanya, management. In so doing, Angkasa Pura II will
sehingga dapat lebih efektif berkontribusi pada contribute more effectively to efforts in environment
pelestarian lingkungan dan pengurangan dampak preservation and reduction of the impact of global
efek pemanasan global. warming.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 67


Governance Report
Tata Kelola Perusahaan
Manajemen Risiko

Good Corporate Governance


Risk Management

68 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Angkasa Pura II 2009 Annual Report 69
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance

Penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik di


lingkungan Angkasa Pura II pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan kinerja maupun citra perusahaan yang positif.

The implementation of Good Corporate Governance practices in Angkasa Pura II


eventually will improve corporate performance and build positive corporate image.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang The implementation of Good Corporate


baik (Good Corporate Governance - GCG) di Governance (GCG) in Angkasa Pura II has been
Angkasa Pura II dirintis sejak tahun 2002, seiring started since 2002, with the Decree of the Minister
diberlakukannya Keputusan Menteri Badan Usaha of State Owned Enterprises No. Kep–117/M-
Milik Negara No. Kep–117/M-MBU/2002 tanggal MBU/2002 dated 1 August 2002 concerning
1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik GCG the Implementation of GCG Practices in State
pada BUMN. Angkasa Pura II kemudian melakukan Owned Enterprises. In 2003, for the first time,
assessment penerapan GCG oleh konsultan Angkasa Pura II conducted an assessment on
independen untuk pertama kalinya pada tahun the implementation of GCG by an independent
2003, dengan skor 65,35. consultant and scored 65.35.

Selanjutnya, sebagai bentuk komitmen antara In 2004, representing a commitment between


Dewan Komisaris dan Direksi, Angkasa Pura the Board of Commissioners and the Board
II menerbitkan dokumen formal Pedoman of Directors, Angkasa Pura II published
Pelaksanaan GCG melalui Keputusan Bersama the formal document of Guidelines of GCG
Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2004 Implementation through Joint Decree of the
yaitu Surat Keputusan No. KEP.258.1/GCG/X/ Board of Commissioners and Directors, namely
APII-2004 dan Surat Keputusan KEP.484.1/KS.005/ Decree Letter No. KEP.258.1/GCG/X/APII-2004
APII-2004. Dokumen ini disosialisasikan ke seluruh and KEP.484.1/KS.005/APII-2004. This document
Kantor Cabang sebagai acuan standar dalam was socialized to all Branch Offices as standard
menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan of reference for the implementation of GCG
usaha Angkasa Pura II. Kemajuan dari tindak principles in the business operations of Angkasa
lanjut penerapan GCG tersebut kemudian dikaji Pura II. The progress of the follow-up of the GCG
melalui Review Penerapan GCG oleh konsultan implementation was evaluated in the Review on

70 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

independen pada tahun 2006, yang menghasilkan GCG Implementation by an independent consultant
skor 74,83. in 2006 with a score of 74.83.

Seiring dengan berkembangnya Perusahaan, In line with developments within the Company, in
pada tahun 2007 dipandang perlu mengadakan 2007 it was felt necessary to revise the Guidelines
penyempurnaan terhadap Pedoman Pelaksanaan of GCG Implementation through the Joint Decree
GCG melalui Keputusan Bersama Dewan of the Board of Commissioners and Board of
Komisaris dan Direksi No. KEP.448/UM.004/X/ Directors No. KEP.448/UM.004/X/APII-2007 and
APII-2007 dan KEP.02.03.01/00/10/2007.461, No. KEP.02.03.01/00/10/2007.461, along with the
serta dicanangkannya Komitmen Bersama launching of the Shared Commitment between the
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tentang Board of Commissioners, Directors and Employee
Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku di regarding the GCG implementation and Code of
lingkungan Angkasa Pura II. Conduct in Angkasa Pura II.

Untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi To get the picture of the condition of GCG
penerapan GCG terhadap praktik terbaik yang implementation on the best practices, which
menjadi acuan maupun untuk mengidentifikasi was used as reference; and to identify the fields
bidang-bidang yang memerlukan perbaikan (areas that need improvement (areas of improvement)
of improvement) terhadap Pedoman Pelaksanaan regarding the Guidelines of GCG Implementation,
GCG, Angkasa Pura II secara rutin setiap dua every two years Angkasa Pura II conducts a
tahun sekali melaksanakan assessment terhadap routine assessment on GCG implementation. This
penerapan GCG. Assessent ini dilakukan oleh assessment was brought about by independent
konsultan independen dari Badan Pengawas consultant from the Finance and Development
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan Supervisory Body (BPKP) using criteria that has
menggunakan tolok ukur (kriteria) yang telah been agreed by both the Minister of State Owned
disepakati bersama antara Kementerian BUMN Enterprises and BPKP, which was decided on
dan BPKP, yang ditetapkan pada tanggal 19 19 October 2006. The criteria comprises of five
Oktober 2006. Kriteria tersebut mencakup lima aspects namely Right and Responsibility of
aspek, yaitu Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Shareholders / General Meeting of Shareholders,
Saham/ RUPS, Kebijakan GCG, Penerapan GCG GCG Policy, GCG Implementation on the Organ
atas Organ Komisaris, Komite Komisaris, Direksi, of Commissioners, Commissioners Committee,
Satuan Pengawas Intern (SPI) dan Sekretaris Directors, Internal Auditor (SPI) and Corporate
Perusahaan, Pengungkapan Informasi (Disclosure), Secretary, Disclosure of Information, and
dan Komitmen. Penilaian pada kelima aspek Commitment. The assessment on those five
tersebut dilakukan pada 50 indikator dan 160 aspects was done on 50 indicators and 160
parameter. parameters.

Pada assessment penerapan GCG di Angkasa In the assessment on GCG implementation in


Pura II oleh tim independen dari BPKP pada tahun Angkasa Pura II, done by independent team from
2007, Angkasa Pura II memperoleh skor 77,70 BPKP in 2007, Angkasa Pura II scored 77.70 with
dengan predikat BAIK. Assessment selanjutnya predicate “Excellent”. The next assessment in
dilakukan pada tahun 2009, juga oleh BPKP, 2009, also by BPKP, based on assessment method
berdasarkan metode dan prosedur assessment and procedure stipulated in the Attachment of the
seperti yang tertuang dalam lampiran Surat Menteri Minister of State Owned Enterprises Letter No.
BUMN No. S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008 S-168/MBU/2008 dated 27 June 2008 concerning
perihal Assessment Program GCG di BUMN. Pada Assessment on GCG Program in State Owned
assessment ini, Angkasa Pura II mencapai skor Enterprises. In this assessment, Angkasa Pura II
80,63 dengan kategori BAIK. scored 80.63 with predicate “Excellent”.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 71


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Nilai yang dicapai untuk setiap aspek yang dinilai The scores of each aspect were as follow:
adalah sebagai berikut:

Capaian Aktual
Bobot %
Aspek Governance Actual
No Weight Capaian
Governance Aspects Achievement
(%) Achievement
(%)

1. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham RUPS 9 6,53 72,56


Rights and Responsibilities of Shareholders Meeting

2. Kebijakan GCG GCG Policy 8 7,61 95,15

3. Penerapan GCG GCG Implementation

a. Dewan Komisaris Board of Commissioners 27 20,30 75,19

b. Komite Komisaris Commissioners Committee 6 5,10 85,00

c. Direksi Board of Directors 27 20,80 77,04

d. Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit 3 2,73 91,00

e. Sekretaris Perusahaan Company Secretary 3 2,70 90,00

Sub Jumlah Penerapan GCG 66 51,63 78,23


Sub Total GCG Implementation

4. Pengungkapan Informasi Information Disclosure 7 6,51 92,97

5. Komitmen Commitment 10 8,35 83,50

Total 100 80,63 80,63

Berbagai upaya lain telah dilakukan dalam rangka Other efforts done by Angkasa Pura II in order
peningkatan kualitas penerapan GCG di Angkasa to improve the quality of GCG implementation,
Pura II, termasuk: include:

1. Penandatanganan Kontrak Management (KM) 1. The signing of Management Contract


antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris (MC) between Shareholders, The Board of
dan Direksi; Commissioners and Directors;
2. Penandatanganan KM antara Direktur Utama 2. The signing of Management Contract (MC)
dengan Para Direktur; between President Director and other Directors;
3. Penandatanganan KM antara Direktur dengan 3. The signing of Management Contract (MC)
Vice President dan General Manager; between Director and Vice President and
4. Penandatanganan Pakta Integritas Dewan General Manager;
Komisaris dan Direksi; 4. The signing of Integrity Pact of The Board of
5. Penandatangan Pakta Integritas Pejabat yang Commissioners and Directors;
baru dilantik; 5. The signing of Integrity Pact of newly appointed
6. Penandatangan Pakta Integritas oleh rekanan Officials;
perusahaan; 6. The signing of Integrity Pact by business
7. Pembentukan unit Risk Management; partners;
8. Melaksanakan penyempurnaan cascading KPI 7. The formation of Risk Management unit;
korporat; 8. Conducting improvement on the cascading of
9. Melaksanakan penyempurnaan cascading KPI corporate KPI;
Individu untuk seluruh karyawan Angkasa Pura 9. Conducting improvement on the cascading of
II; Individual KPI for Angkasa Pura II employee;
10. Melaksanakan survey kepuasan pelanggan, 10. Conducting survey on customer satisfaction,
pemasok dan karyawan; supplier and employee;
11. Melaksanakan penerimaan karyawan baru 11. Conducting open recruitment for new
secara terbuka melalui website Angkasa Pura II employee through Angkasa Pura II website
(www.angkasapura2.co.id); (www.angkasapura2.co.id);

72 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

12. Melaksanakan seleksi terbuka untuk mengisi 12. Conducting open selection to fill vacant
jabatan yang kosong setingkat Assistant positions at the level of Assistant Manager/
Manager/ Kepala Dinas (job tender); Heads of Department (job tender);
13. Menyampaikan informasi tentang perusahaan 13. Conveying corporate information openly and
secara terbuka dan terpercaya melalui website trustable through Angkasa Pura II website;
Angkasa Pura II; 14. Improving the process of procurement using
14. Penyempurnaan proses pengadaan barang the Director’s Decision Number: KEP.390/
dan jasa melalui Keputusan Direksi Nomor: PL.10/AP II-2001, changes into PP 20/year
KEP.390/PL.10/AP II-2001 menjadi PP 20/ 2009;
Tahun 2009; 15. Improving several operational regulations as
15. Penyempurnaan beberapa regulasi di bidang well as commercial operational;
operasional maupun komersial 16. Drawing Corporate Long Term Plan of 2009-
16. Penyusunan Rencana Jangka Panjang 2013
Perusahaan tahun 2009-2013

Keseriusan Angkasa Pura II dalam menerapkan The seriousness of Angkasa Pura II in implementing
GCG telah membuahkan hasil yang GCG has resulted in encouraging achievements.
membanggakan. Tahun 2006 Angkasa Pura II In 2006 Angkasa Pura II was awarded as The Best
berhasil meraih penghargaan sebagai The Best I I in GCG in BUMN & CEO BUMN Award. In 2008,
in GCG dalam BUMN & CEO BUMN Award. Tahun awarded with predicate “1st Winner of 2007 Annual
2008 berhasil memperoleh predikat “Juara I Annual Report Award for the category of Non-Financial
Report Award 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed State Owned Enterprises” and as
Non-Listed” dan sebagai “BUMN Terbaik dan “the Best and the Most Trustworthy State Owned
Terpercaya di bidang Good Corporate Governance” Enterprises in Good Corporate Governance” during
dalam Corporate Governance Perception Index the Corporate Governance Perception Index 2007
2007 Award. Tahun 2009 menjadi 1st The Best Non Award. In 2009 named as the 1st The Best Non
Listed Company dalam Anugerah Business Review. Listed Company in Business Review Award.

Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) The General Meeting of Shareholders (GMS) is
merupakan organ tertinggi dalam perusahaan the highest organ within the Company having all
yang memegang segala wewenang yang tidak authorities which are not delegated to the Board of
diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris, Directors and the Board of Commissioners, which
termasuk antara lain kewenangan untuk include the authority to appoint and to discharge
mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan the member of the Board of Commissioners and
Komisaris dan Direksi. Board of Directors.

RUPS merupakan forum bagi Dewan The GMS is the forum for the Board of
Komisaris dan Direksi untuk melaporkan dan Commissioners and Board of Directors to report
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas to the Shareholders and to be accounted for their
dan kinerjanya kepada Pemegang Saham, dan/ conduct and performance, and/or to submit other
atau menyampaikan hal-hal lain yang memerlukan matters which need the approval of the GMS.
persetujuan RUPS.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II In 2009, Angkasa Pura II conducted 2 (two) GMS,
menyelenggarakan 2 (dua) kali RUPS, yaitu on 29th of January 2009 with the agenda of
pada tanggal 29 Januari 2009 dengan agenda Ratification of the Corporate Budget of 2009, and
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran on 15th of June 2009 with the agenda of Ratifying
Perusahaan Tahun 2009, dan pada tanggal Management Report for the Fiscal Year of 2008.
15 Juni 2009 dengan agenda Pengesahan
Pertanggungjawaban Laporan Manajemen Tahun
Buku 2008.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 73


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Dewan Komisaris The Board of Commissioners


Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan The Board of Commissioners is the second highest
kedua tertinggi setelah RUPS yang memiliki organ within the Company next to GMS, and is
kedudukan independen. Dewan Komisaris independent. The Board of Commissioners has
bertanggung jawab melakukan pengawasan the duty of conducting supervisory and providing
serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam recommendation for Directors in managing the
menjalankan kegiatan kepengurusan perusahaan, Company, including the execution of Corporate
termasuk dalam pelaksanaan Rencana Jangka Long Term Plan and Annual Plan.
Panjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris The Duties and Responsibilities of the Board of
1. Memberikan pendapat dan saran secara Commissioners
tertulis kepada RUPS mengenai rencana 1. Providing written opinion and advices for GMS
pengembangan perusahaan, rencana kerja, concerning the plan for company development,
anggaran perusahaan, dan rencana lainnya. work plan, budget plan, and other plan.
2. Memberikan pendapat dan saran secara 2. Providing written opinion and advices for GMS
tertulis kepada RUPS mengenai masalah concerning strategic matters.
strategis. 3. Supervising the execution of Work Plan and
3. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan Annual Budget, and providing judgment and
anggaran tahunan, serta menyampaikan opinion in every meeting they attend.
penilaian dan pendapatnya di dalam berbagai 4. To monitor Company’s growth, and
rapat yang diikutinya. immediately report to GMS, along with
4. Mengikuti perkembangan perusahaan, dan recommendation for the follow up in case of
segera melaporkan kepada RUPS dengan Company’s setback.
disertai saran langkah tindak lanjut yang harus 5. Providing opinion and recommendation for the
ditempuh dalam hal perusahaan menunjukan Directors concerning matters that are crucial
gejala kemunduran. for the management of the Company.
5. Memberikan pendapat serta saran kepada 6. To examine and to analyze management
Direksi mengenai persoalan-persoalan yang report including annual report prepared
dianggap penting bagi kelancaran pengurusan by the Directors. If the report is sufficient
perusahaan. and has reflected objective information,
6. Meneliti dan menelaah laporan manajemen the Commissioners signed it as for of
termasuk laporan tahunan yang disiapkan accountability to GMS.
oleh Direksi. Apabila laporan tersebut telah 7. Conducting communication and information
dipandang memadai dan mencerminkan exchange with all stakeholders in order to
informasi yang obyektif, Komisaris improve understanding on the essence of
menandatangani laporan tersebut sebagai managerial and operational matters faced by
bentuk pertanggungjawaban kepada RUPS. the Company.
7. Mengadakan komunikasi dan bertukar 8. Conducting effective communication with the
informasi dengan para pemangku kepentingan Board of Directors and the management in
(stakeholders) dalam rangka meningkatkan order to improve understanding on strategic
pemahaman atas esensi permasalahan issues which is and will be faced by the
manajerial dan operasional yang dihadapi Company, and to follow up any issues found by
perusahaan. the Commissioners or Directors.
8. Menjalin komunikasi yang efektif dengan
Direksi dan jajaran manajemen dalam rangka
meningkatkan pemahaman atas isu-isu strategis
yang sedang dan yang diperkirakan akan
dihadapi perusahaan; serta menindaklanjuti
isu-isu yang ditemukan oleh para Komisaris atau
yang dimunculkan oleh Direksi.

74 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

9. Mengkaji dan menyetujui skema remunerasi 9. To analyze and to approve the scheme of
untuk para Direktur. remuneration for the Directors.
10. Mengkaji, menilai, menyetujui atau menolak, 10. To analyze, to judge, to approve or disapprove,
serta memantau kerjasama strategis yang and to monitor strategic collaboration
dilakukan Perusahaan dengan pihak ketiga. between Company and third parties. Strategic
Kerjasama strategis adalah kerjasama untuk collaboration is the collaboration to conduct
menjalankan suatu kegiatan bisnis dengan business in more than 2 years of period or
jangka waktu pelaksanaan lebih dari 2 (dua) conducting major project with huge capital
tahun atau pelaksanaan suatu proyek utama expenditure. The minimum capital expenditure
(major project) yang menimbulkan biaya of a project to be considered as a strategic
modal (capital expenditure) yang besar. project is decided by the Commissioners and
Batasan besarnya biaya modal minimal dari the Directors, and is subjected to a periodic
suatu proyek yang dianggap strategis, akan review and adjustment.
ditetapkan bersama oleh Komisaris dan Direksi 11. Providing the GMS with candidates of external
serta akan dikaji ulang dan disesuaikan secara auditor given by the Audit Committee following
periodik. the selection process in accordance with the
11. Mengusulkan calon-calon auditor eksternal prevailing rules.
yang diajukan oleh Komite Audit setelah 12. Commissioners are obliged to discuss and
melalui proses seleksi sesuai dengan ketentuan to come up with recommendation on the
yang berlaku kepada RUPS. appropriation of net income and the distribution
12. Komisaris berkewajiban membahas dan of interim dividend or final dividend by putting
mengajukan rekomendasi tentang pemanfaatan into account the capability of the Company to
laba bersih perusahaan dan pembagian grow based on internal source of fund.
dividen interim maupun dividen final dengan 13. Ensuring that any risks and crisis potential can
mempertimbangkan kemampuan perusahaan be early identified and well managed.
untuk bertumbuh kembang yang bertumpu 14. Ensuring that the principles of GCG have been
pada sumber dana internal. complied consistently.
13. Memastikan bahwa risiko dan potensi krisis 15. Commissioners are obliged to plan and to
dapat diidentifikasikan secara dini dan dikelola account for their performance by:
dengan baik. a. Establishing the division of duties among
14. Memastikan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola Commissioners according to the expertise
Perusahaan yang baik telah dipatuhi secara and experience of each Commissioner;
konsisten. b. Setting up program and performance target
15. Komisaris berkewajiban untuk merencanakan of the Commissioner every year and the
dan mempertanggungjawabkan kinerjanya mechanism of reviewing Commissioner
dengan cara: performance;
a. Menyusun pembagian tugas di antara c. Formulating the mechanism of submitting
anggota Komisaris sesuai dengan keahlian information from Commissioner to
dan pengalaman masing-masing anggota Stakeholders;
Komisaris; d. To be accountable for the task as
b. Menyusun program kerja dan target kinerja Commissioner to GMS.
Komisaris tiap tahun serta mekanisme
review terhadap kinerja Komisaris;
c. Menyusun mekanisme penyampaian
informasi dari Komisaris kepada pemangku
kepentingan;
d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas Komisaris kepada RUPS.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 75


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris The Composition of the Board of Commissioners


Keanggotaan Dewan Komisaris Angkasa Pura II The Board of Commissioners of Angkasa Pura II
terdiri dari 5 (lima) orang yaitu seorang Komisaris comprises of 5 (five) persons, namely President
Utama dan 4 (empat) orang Komisaris, yang Commissioner and 4 (four) Commissioners, which
diangkat melalui Keputusan Kementerian Negara were appointed with the Decision of Minister of
BUMN berdasarkan RUPS. State Owned Enterprises based on GMS.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Based on the Decision Letter of the Minister of
Usaha Milik Negara No. KEP-86/MBU/2006 State Owned Enterprises No. KEP-86/MBU/2006
tanggal 10 Agustus 2006 dan KEP.256/MBU/2007 dated 10 August 2006 and KEP.256/MBU/2007
tanggal 8 November 2007 tentang Pemberhentian dated 8 November 2007 concerning the Dismiss
dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris and the Appointment of Members of the Board
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura of Commissioners of the PT Angkasa Pura II,
II, serta KEP-23/MBU/2009 tanggal 2 Februari and KEP-23/MBU/2009 dated 2 February 2009
2009 tentang Pengangkatan Komisaris Utama concerning the Appointment of the President
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura Commissioner of PT Angkasa Pura II, the Board of
II, maka susunan Dewan Komisaris Angkasa Pura II Commissioners Angkasa Pura II are as follow:
adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama Herman Prayitno President Commissioner

Komisaris Suratto Siswodihardjo Commissioner

Komisaris Tirta Hidayat Commissioner

Komisaris M. Iksan Tatang Commissioner

Komisaris Suyatno Harun Commissioner

Pembagian Tugas Dewan Komisaris The Division of Duties among the Board of
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam Commissioners
melakukan pengawasan dan memberikan To effectively and efficiently perform their duty of
pengarahan kepada Direksi secara efektif dan supervising and providing direction for Directors,
efisien, Dewan Komisaris melalui Keputusan the Board of Commissioners through the Decision
Dewan Komisaris No. KEP.479/OM.006/APII-2008 of the Board of Commissioners No. KEP.479/
tanggal 12 Desember 2008 telah menetapkan OM.006/APII-2008 dated 12 December 2008 has
pembagian tugas sebagai berikut: decided the division of duties as follow:

No Nama Name Jabatan Position Tugas Duty

1. Herman Prayitno Komisaris Utama Mengkoordinir semua pelaksanaan tugas dan kegiatan
President Commissioner pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan arahan
kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan.
To coordinate all task and supervising activities of the
Board of Commissioners and to give direction for the
Directors concerning the management of the Company.

2. Suyatno Harun Anggota Komisaris Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan
kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan
Bidang Keuangan, Akuntansi dan Audit.
Conducting supervision and providing direction for the
Directors in managing Company’s Finance, Accounting,
and Audit.

3. M. Iksan Tatang Anggota Komisaris Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan
Commissioner Members kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan
Bidang Operasi, Teknik, Teknologi Informasi dan Kebijakan
Manajemen Risiko.
Conducting supervision and providing direction for the
Directors in managing Company’s Operation, Technique,
Information Technology and Risk Management Policies.

76 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

4. Suratto Siswodihardjo Anggota Komisaris Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan
Commissioner Members kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan
Bidang Pengembangan Usaha, Komersial dan Hukum.
Conducting supervision and providing direction for the
Directors in managing Company’s Business Development,
Commerce and Law.

5. Tirta Hidayat Anggota Komisaris Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan
Commissioner Members kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kebijakan Nominasi &
Remunerasi dan Good Coorporate Governance (GCG).
Conducting supervision and providing direction for the Directors
in managing Company’s Human Resource Empowerment,
Nomination & Remuneration Policy and Good Corporate
Governance (GCG).

Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas- In performing its duty, the Board of Commissioners
tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris is assisted by the Secretary if the Board of
Dewan Komisaris, yang antara lain bertugas Commissioners, who is tasked to help preparing
membantu mempersiapkan bahan rapat Dewan the material for the Board of Commissioners
Komisaris, mengumpulkan bahan dan informasi meeting, collecting relevant material and
yang relevan, serta melakukan koordinasi dengan information, and to conduct coordination with
Sekretaris Perusahaan mengenai hal-hal yang Corporate Secretary on things related to the Board
berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Direksi. of Commissioners and Directors.

Rapat Dewan Komisaris The Board of Commissioners Meetings


Rapat internal Dewan Komisaris merupakan forum Internal meeting of the Board of Commissioners
dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan is the forum and mechanism where the Board of
keputusan Dewan Komisaris secara kolektif. Selain Commissioners making decision collectively. Aside
itu, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat of that, the Board of Commissioners also conduct
gabungan dengan Direksi untuk membahas kinerja join meetings with the Directors discussing the
Angkasa Pura II. performance of Angkasa Pura II.

Selama tahun 2009, telah diselenggarakan 9 During 2009, the Board of Commissioners conducted
(sembilan) kali rapat internal Dewan Komisaris dan 9 (nine) internal meetings and 9 (nine) join meeting
9 (sembilan) rapat gabungan Dewan Komisaris dan between the Board of Commissioners and Directors,
Direksi, dengan tingkat kehadiran masing-masing with level of attendance of each member of the Board
anggota Dewan Komisaris sebagai berikut: of Commissioners as follow:

Rapat Dewan Komisaris Rapat Komisaris dan Direksi


Nama Board of Commissioners Meeting BoC and BoD Meeting
Name Jumlah Rapat Jumlah Rapat
9 9
Total Meeting Total Meeting

Komisaris Commissioner
Sutanto - 2
Herman Prayitno 9 7
Suyatno Harun 8 7
M. Iksan Tatang 8 6
Suratto Siswodihardjo 8 6
Tirta Hidayat 8 6

Pelatihan Bagi Dewan Komisaris Training for the Board of Commissioners


Dewan Komisaris Angkasa Pura II di tahun 2009 In 2009, the Board of Commissioners Angkasa
mengikuti berbagai pelatihan, seminar, konferensi Pura II attended several training, seminar,
di dalam dan luar negeri baik sebagai peserta conference in and abroad, as participants or

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 77


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

maupun sebagai pembicara, diantaranya Aviation as speaker, among others are Aviation Security
Security Conference di Hongkong, IIA International Conference in Hong Kong, IIA International
Conference 2009 & On Site Learning di Brisbane, Conference 2009 & On Site Learning in Brisbane,
Australia, dan From State-Owned to World-Class Australia, and From State-Owned to World-Class
Competitors di Manila, Filipina. Competitors in Manila, Filipina.

Remunerasi Dewan Komisaris Remuneration for the Board of Commissioners


Anggota Dewan Komisaris berhak untuk Member of the Board of Commissioners are entitled
mendapatkan remunerasi dan fasilitas sesuai to receive remuneration and facilities in accordance
dengan peraturan Menteri Negara BUMN Nomor with the Regulation of the Minister of State Owned
PER-02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009 dan Enterprise No PER-02/MBU/2009 dated 27 April
PER-03/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009 2009 and PER-03/MBU/2009 dated 19 October 2009
tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, concerning the Guidance for the Remuneration for
Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN Directors, the Board of Commissioners, and Audit
yang jumlah dan jenisnya ditetapkan dalam Risalah Committee of State Owned Enterprises, in which the
Rapat RUPS PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor: amount and the type was stipulated in the Minutes of
RIS-31/D3-MBU/2009 tanggal 15 Juni 2009 Meeting of the GMS of PT Angkasa Pura II (Persero)
tentang Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan Number: RIS-31/D3-MBU/2009 dated 15 June
Perhitungan Tahunan dan Penggunaan Laba Bersih 2009 concerning Approval of the Annual Report,
Tahun Buku 2008. Ratification of Annual Account and the Appropriation
of the Net Income for the Fiscal Year of 2008.

Ditetapkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2009, Effective since 1 January 2009, the remuneration
remunerasi Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan for the Board of Commissioners and the Secretary
Komisaris adalah sebagai berikut : Komisaris Utama of the Board of Commissioners are as follow:
40%, anggota Komisaris 36% dan Sekretaris President Commissioner 40%, Commissioner 36%
Dewan Komisaris 15%, dari Direktur Utama. Jumlah and Secretary of the Board of Commissioners 15%,
remunerasi Direktur Utama ditetapkan sebesar from that of the President Director. Remuneration
Rp 63.500.000 per bulan. for the President Director is Rp 63,500,000 per
month.

Direksi Board of Directors


Sesuai Anggaran Dasar Angkasa Pura II bahwa In accordance with the Articles of Association of
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang Angkasa Pura II, the Board of Directors is tasked
berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk to perform all actions related to the management
kepentingan Perseroaan dan sesuai dengan maksud of the Company, for the interest of the Company,
dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan and according to the intentions and the objectives
baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang of the Company, and to represent the Company
segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan- in and outside the Court of Law, in all matter and
pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan events, with limitations as stipulated by the Law,
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau the Articles of Association and/or the Decision of
Keputusan Rapat Pemegang Saham. the Shareholders Meeting.

Kewenangan dan Kewajiban Direksi Authority and Duties of the Board of Directors
Berdasarkan Anggaran Dasar PT Angkasa Pura Based on the Articles of Association of PT Angkasa
II (Persero), kewenangan dan kewajiban Direksi Pura II (Persero), the authority and duties of the
adalah sebagai berikut: Board of Directors are as follow:

a. Direksi berwenang untuk: a. The Directors are authorized to:


1. Menetapkan kebijakan kepengurusan 1. To establish Company’s policy of
Perseroan. management.

78 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

2. Mengatur penyerahan kekuasan Direksi 2. To arrange the delegation of authority to


kepada seorang atau beberapa orang member/s of the Board of Directors to
anggota Direksi untuk mengambil make decision on behalf of the Board of
keputusan atas nama Direksi atau mewakili Directors or representing the Company in
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan. and outside of the Court of Law.
3. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi 3. To arrange the delegation of authority of
kepada seorang atau beberapa orang the Board of Dirctors to employee/s of the
pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri Company, individually and collectively, or to
maupun bersama-sama atau kepada orang other people, to represent the Company in
lain, untuk mewakili Perseroan di dalam and outside of the Court of Law.
dan di luar pengadilan. 4. To formulate the regulation for Company
4. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang Staffing, including the determination of
Kepegawaian Perseroan termasuk salary, pension or retirement benefit, and
penetapan gaji, pensiun atau jaminan other income for the employee, based on
hari tua dan penghasilan lain bagi the prevailing rules, under the condition
pekerja Perseroan berdasarkan peraturan that the determination of salaries, pension
perundangan-undangan yang berlaku, or retirement benefit and other income for
dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun employee that exceeded the amounts as
atau jaminan hari tua dan penghasilan lain established by prevailing regulations should
bagi pekerja yang melampaui kewajiban have the prior approval of the GMS.
yang ditetapkan peraturan perundang- 5. To appoint and to dismiss Company’s
undangan, harus mendapat persetujuan employee based on Company’s Regulation
terlebih dahulu dari RUPS. and other regulations.
5. Mengangkat dan memberhentikan 6. To appoint and to dismiss the Corporate
pekerja Perseroan berdasarkan peraturan Secretary.
Kepegawaian Perseroan dan ketentuan 7. To conduct any other actions and other
peraturan perundang-undangan. deeds related to the management and
6. Mengangkat dan memberhentikan ownership of Company’s properties, to
Sekretaris Perseroan. bind the Company with other parties and/
7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan or other parties with the Company, and
lainnya mengenai pengurusan maupun to represent the Company in and out of
pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat the Court of Law, in all events, within the
Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak limits as stipulated by the Law, Articles of
lain dan/atau pihak lain dengan perseroan, Association and/or the Decision of General
serta mewakili perseroan di dalam dan di luar Meeting of Shareholders.
pengadilan tentang segala kejadian, dengan
pembatasan-pembatasan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

b. Direksi berkewajiban untuk: b. The Board of Directors is responsible for:


1. Mengusahakan dan menjamin 1. Making every effort to ensure the
terlaksananya usaha dan kegiatan Company’s businesses and activities runs
Perseroan sesuai dengan maksud dan according to the intention and objective of
tujuan serta kegiatan usahanya. the Company.
2. Menyiapkan pada waktunya Rencana 2. Preparing Long Term Plan, Work Plan, and
Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Budget, and the changes, and reporting
Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan it to the Board of Commissioners and
perubahannya serta menyampaikannya Shareholders to have approval from the
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang GMS.
Saham untuk mendapatkan pengesahan
Rapat Umum Pemegang Saham.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 79


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

3. Memberikan penjelasan kepada Rapat 3. Giving explanation to GMS concerning


Umum Pemegang Saham mengenai Company’s Long Term Plan and Work Plan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan and Budget.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. 4. Making list of Shareholders, Special List,
4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Minutes of GMS, and Minutes of Directors
Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Meeting.
Saham, dan Risalah Rapat Direksi. 5. Making Annual Report as form of
5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud responsibility in managing the Company,
pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, and documents of corporate finance
serta dokumen keuangan perseroan as stipulated in the Law of Corporate
sebagaimana dimaksud dalam Undang- Documents.
undang tentang Dokumen Perusahaan. 6. Preparing Financial Report based on the
6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standard of Financial Accounting and
Standar Akuntansi Keuangan dan submitting it to Public Accountant for audit.
menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk 7. Providing GMS with Annual Report,
diaudit. including Financial Report, to be approved
7. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk and ratified, and report on unlisted
Laporan Keuangan kepada Rapat Umum Company’s rights, among others as the
Pemegang Saham untuk disetujui dan consequence of debt write.
disahkan, serta laporan mengenai hak- 8. Providing GMS with explanation on Annual
hak Perseroan yang tidak tercatat dalam Report.
pembukuan antara lain sebagai akibat 9. Submitting Balance Sheet and Profit-Loss
penghapusbukuan piutang. Financial Report ratified by GMS to the
8. Memberikan penjelasan kepada Rapat Minister of Law and Human Rights, in
Umum Pemegang Saham mengenai Laporan compliance with the prevailing rules.
Tahunan. 10. Submitting report on the change of the
9. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba composition of Shareholders, Directors and
Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum the Board of Commissioners the Minister of
Pemegang Saham kepada Menteri yang Law and Human Rights.
membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan 11. Keeping list of Shareholders, Special List,
ketentuan peraturan perundang-undangan. Minutes of GMS, Minutes of Board of
10. Menyampaikan laporan perubahan susunan Commissioners meeting and Minutes of
Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Directors Meetings, Annual Report and
Komisaris kepada Menteri yang membidangi document of company finance and other
Hukum dan HAM. document.
11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar 12. Keeping in Company’s headquarter List
Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang of Shareholders, Special List, Minutes of
Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan GMS, Minutes of Board of Commissioners
Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan meeting and Minutes of Directors Meetings,
dokumen keuangan perseroan dan dokumen Annual Report and document of company
perseroan lainnya. finance and other document.
12. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan 13. Setting up accounting system in
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, compliance with the Standard of Finance
Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Accounting and based on the principles
Risalah Rapat Dewan Komisaris dan of internal control, especially on the
Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan function of administration, record, filing and
dan dokumen keuangan perseroan serta supervision.
dokumen perseroan lainnya.
13. Menyusun sistem akuntansi sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan dan
berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian
intern, terutama fungsi pengurusan,
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.

80 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

14. Memberikan laporan berkala menurut cara 14. Submitting frequent report, in the order
dan waktu sesuai dengan ketentuan yang and time in compliance with the prevailing
berlaku, serta laporan lainnya setiap kali rules, and other reports every time required
diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau by the Board of Commissioners and/or
Pemegang Saham. Shareholders.
15. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan 15. Setting up the composition of Company’s
lengkap dengan perincian dan tugasnya. organization, complete with details and
16. Memberikan penjelasan tentang segala hal task.
yang ditanyakan atau yang diminta anggota 16. Providing explanation on everything asked
Dewan Komisaris dan para Pemegang or required by the Board of Commissioners
Saham. and Shareholders.
17. Menyusun dan menetapkan blue print 17. Setting up and establishing the blue print of
organisasi Perseroan. Company’s organization.
18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya 18. Performing other duties in compliance
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam with the rules stipulated in the Articles
Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh of Association and the decision of GMS,
Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan based on the prevailing rules.
peraturan perundang-undangan.

Keanggotaan Direksi Member of the Board of Directors


Keanggotaan Direksi Angkasa Pura II terdiri dari The Board of Directors of Angkasa Pura II
seorang Direktur Utama yang bertindak sebagai Ketua comprises of a President Director as the Chairman
merangkap Anggota Direksi, seorang Wakil Direktur and Member of the Board, a Vice President Director
Utama yang bertindak sebagai Wakil Ketua merangkap who also Vice Chairman and Member of the Board
Anggota Direksi dan 4 (empat) orang Direktur sebagai Directors and 4 (four) Directors as Member of the
Anggota Direksi, yang masing-masing memimpin Board, who each of them lead the Directorate of
Direktorat Operasi dan Teknik, Direktorat Komersial Operation and Technique, Directorate of Commerce
dan Pengembangan Usaha, Direktorat Keuangan, dan and Business Development, Directorate of Finance,
Direktorat Personalia dan Umum. and Directorate of Personnel and General Affairs.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan


Usaha Milik Negara Nomor KEP-25/MBU/2004 Based on the Decision Letter of the Minister of
tanggal 10 Maret 2004, KEP-43/MBU/2006 tanggal State Owned Enterprises No KEP-25/MBU/2004
28 Maret 2006 dan KEP-70/MBU/2008 tentang dated 10 March 2004, KEP-43/MBU/2006 dated
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota- 28 March 2006 and KEP-70/MBU/2008 concerning
anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) the Dismiss and Appointment of the Member of the
PT Angkasa Pura II, serta KEP-54/MBU/2009 Board of Director of PT Angkasa Pura II, and KEP-
tanggal 10 Maret 2009 tentang Perpanjangan 54/MBU/2009 dated 10 March 2009 concerning
Sementara Masa Tugas Anggota-Anggota Direksi the Temporary Extension of Tenure of the Directors
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura of PT Angkasa Pura II, the composition of the
II, maka susunan Direksi Angkasa Pura II adalah Directors of Angkasa Pura II are as follow:
sebagai berikut:

Direktur Utama Edie Haryoto President Director

Wakil Direktur Utama Rinaldo J. Aziz Deputy President Director

Direktur Komersial dan Robert Daniel Waloni EVP of Commercial and


Pengembangan Usaha Business Development

Direktur Keuangan Tommy Soetomo EVP of Finance

Direktur Operasi dan Teknik S. Tulus Pranowo EVP of Operations and Engineering

Direktur Personalia dan Umum Endang Dwi Suryani EVP of Personnel and General Affairs

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 81


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pembagian Tugas Direksi Division of Duties among Directors


Dalam rangka pelaksanaan yang efektif dari tugas, In order to effectively conduct the tasks, authorities
wewenang dan kewajiban Direksi dalam mengelola and duties of the Directors in managing Angkasa
Angkasa Pura II, maka berdasarkan Keputusan Pura II, based on the Directors Decision Number:
Direksi Nomor: KEP.01.01/04/2009.3 tanggal 30 KEP.01.01/04/2009.3 dated 30 April 2009, the
April 2009 disusun pembagian tugas Direksi, division of duties among Directors, are as follow:
sebagai berikut:

No Nama Name Jabatan Position Tugas & Wewenang Duty & Powers
1. Edie Haryoto Direktur Utama Tugas Task:
President Director a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan
senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahan;
To lead and to manage the Company in accordance with the objective of the Company
and always strive to promote efficiency and effectiveness of the Company;
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;
To put into custody, maintain and manage Company’s properties;
c. Menjalankan tugas pokok Perusahaan sesuai Anggaran Dasar dan melaksanakan
tugas lain sesuai kebijakan yang ditetapkan RUPS;
To perform duties in accordance with the Articles of Association and to perform other
duties in accordance with the decision made by GMS;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur
dan mengendalikan tugas pengawasan intern dan para kepala unit pelaksana lainnya;
To coordinate the implementation of Directors’ policy by other Directors and to control
the task of internal audit and heads of other units;
e. Mengkoordinasikan tugas-tugas lain atas nama Direksi yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Dasar Perusahaan.
To coordinate other tasks on behalf of the Board of Directors as stipulated in the
Articles of Association.

Wewenang Authorities:
a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan serta menyiapkan rolling
plan RJPP dan RJPP Koporasi;
Establishing work program, strategy, and company’s targets, and preparing the rolling
plan of Long Term Plan, and Corporate Long Term Plan;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen
sesuai hasil RUPS;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management
contract in accordance with the result of GMS;
c. Mengembangkan bisnis pelayanan jasa bandara dan kegiatan bisnis usaha lainnya
yang terkait dengan perusahaan;
Developing the business of airport services and other related services;
d. Mengkoordinir atas pelaksanaan tugas Internal Auditor, Planning and Information
Technology, Air Traffic Services, Direktorat Pengembangan Usaha dan Komersial untuk
bidang Investasi (termasuk asset), Direktorat Personalia dan Umum untuk bidang
Pengembangan SDM;
To coordinate the implementation of the tasks of the Internal Auditor, Planning and
Information Technology, Air Traffic Services, the Directorate of Business Development
and Commerce for investment (including asset), Directorate Personnel and General
Affair for Human Resource Development;
e. Bertindak mewakili Direksi di dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak luar
dan melaksanakan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan.
Representing the Board of Directors in engaging with external parties and other
authorities as stipulated in the Articles of Association.

82 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

2. Rinaldo J. Aziz Wakil Direktur Utama Tugas Task:


Deputy President a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan
Director senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahan;
To lead and to manage the Company in accordance with the Company’s objectives
and always strive to improve the Company’s efficiency and the effectiveness;
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;
To put under custody, to maintain and to manage Corporate properties;
c. Menjalankan tugas pokok Perusahaan sesuai Anggaran Dasar dan melaksanakan
tugas lain sesuai kebijakan yang ditetapkan RUPS;
To perform tasks in accordance with the Articles of Association and other tasks as
decided by GMS.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur
dan mengendalikan tugas pengawasan intern dan para kepala unit pelaksana lainnya;
To coordinate the implementation of Directors’ policy by other Directors and to control
the task of internal audit and heads of other units;
e. Mengkoordinasikan tugas-tugas lain atas nama Direksi yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Dasar Perusahaan.
To coordinate other tasks on behalf of the Board of Directors as stipulated in the
Articles of Association.

Wewenang Authorities:
a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan serta menyiapkan rolling
plan RJPP dan RJPP Koporasi;
Establishing work program, strategy, and company’s targets, and preparing the rolling
plan of Long Term Plan, and Corporate Long Term Plan;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen
sesuai hasil RUPS;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management
contract in accordance with the result of GMS;
c. Mengembangkan bisnis pelayanan jasa bandara dan kegiatan bisnis usaha lainnya
yang terkait dengan perusahaan;
Developing the business of airport services and other related services.
d. Mengkoordinir atas pelaksanaan tugas Corporate Secretary, Legal Affairs, Corporate
Safety & Risk, Airport Services, Direktorat Pengembangan Usaha dan Komersial untuk
bidang Pendapatan Rutin (Aeronautika dan Non Aeronautika), Direktorat Keuangan
untuk bidang Eksploitasi, Direktorat Personalia dan Umum untuk bidang Administrasi
dan Umum;
To coordinate the implementation of the tasks of the Corporate Secretary, Legal Affairs,
Corporate Safety & Risk, Airport Services, the Directorate of Business Development
and Commerce for Routine Income (Aeronautic and Non Aeronautic), Directorate of
Finance for Exploitation, Directorate Personnel and General Affair for Administration
and General Affairs;
e. Bertindak mewakili Direksi di dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak luar
dan melaksanakan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perusahaan.
Representing the Board of Directors in engaging with external parties and other
authorities as stipulated in the Articles of Association.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 83


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

3. Robert Daniel Waloni Direktur Komersial dan Tugas Task:


Pengembangan Usaha a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Komersial dan
EVP of Commercial and Pengembangan Usaha sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa
Business Development berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Commerce
and Business Development in accordance with the strategy and the objectives of the
Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan
Anggaran Dasar dan melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS di bidang
komersial dan pengembangan usaha, sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors
performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with
the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the
commercial and business development sector as part of the Director’s duties.

Wewenang Authorities:
a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk
masterplan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang komersial dan
pengembangan usaha;
Establishing work program, strategy, and company’s targets in form of Master Plan,
and the rolling plan related to commerce and business development;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen
sesuai hasil RUPS untuk bidang komersial dan pengembangan usaha;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management
contract in accordance with the result of GMS for commerce and business
development.
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersial dan
pengembangan usaha untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan
korporasi.
Establishing the plan, implementation, and control of the commercial and business
development activities to support the implementation of strategy and achieving the
Company objectives.
4. Tommy Soetomo Direktur Keuangan Tugas Task:
EVP of Finance a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Keuangan sesuai dengan
strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan
efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Finance in
accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to
leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan
kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS di bidang keuangan korporasi,
sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors
performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with
the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the
commercial and business development sector as part of the Director’s duties.

Wewenang Authorities:
a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk
masterplan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang keuangan korporat;
Establishing work program, strategy, and company’s targets in form of Master Plan,
and the rolling plan related to corporate finance;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen
sesuai hasil RUPS untuk bidang keuangan korporat;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management
contract in accordance with the result of GMS for corporate finance;
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen keuangan
korporat untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.
Establishing the plan, implementation, and control of the corporate finance activities to
support the implementation of strategy and achieving the Company objectives.

84 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

5. S. Tulus Pranowo Direktur Operasi Tugas Task:


dan Teknik a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Operasi dan
EVP of Operations Teknik sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha
and Engineering meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Operational
and Technique in accordance with the strategy and the objectives of the Company and
always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan
Anggaran Dasar dan melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS di bidang
operasi dan teknik, sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors
performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with
the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the
commercial and business development sector as part of the Director’s duties.

Wewenang Authorities:
a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk master
plan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang operasional dan teknik;
Establishing work program, strategy, and company’s targets in form of Master Plan,
and the rolling plan related to operational and technique;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen
sesuai hasil RUPS untuk bidang operasi dan teknik;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management
contract in accordance with the result of GMS for operational and technique;
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta memastikan standar
kualitas pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara untuk
menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.
Establishing the plan, implementation, control, and ensuring the standard of quality
of airport services and air traffic services activities to support the implementation of
strategy and achieving the Company objectives .
6. Endang Dwi Suryani Direktur Personalia Tugas Task:
dan Umum a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Operasi dan
EVP of Personnel and Teknik sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha
General Affairs meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Personnel
and General Affairs in accordance with the strategy and the objectives of the Company
and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan
kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS di bidang keuangan korporasi,
sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors
performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with
the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the
commercial and business development sector as part of the Director’s duties.

Wewenang Authorities:
a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk master
plan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang Personalia dan Umum;
Establishing work program, strategy, and company’s targets in form of Master Plan,
and the rolling plan related to Personnel and General Affairs;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen
sesuai hasil RUPS untuk bidang Personalia dan Umum;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management
contract in accordance with the result of GMS for Personnel and General Affairs;
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen Personalia dan
Umum untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.
Establishing the plan, implementation, and control of the personnel and general affairs
activities to support the implementation of strategy and achieving the Company
objectives.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 85


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Rapat Direksi Director Meeting


Rapat Direksi merupakan forum dan sekaligus Director meeting is the forum as well as the
mekanisme bagi pengambilan keputusan Direksi mechanism for Directors to make collective
secara kolektif. Direksi juga mengadakan rapat decision. The Directors also conducted
koordinasi dengan para Vice President setingkat Coordination Meeting with Vice Presidents to
untuk membahas kinerja Angkasa Pura II. discuss the performance of Angkasa Pura II.

Selama tahun 2009, Direksi mengadakan rapat During the year 2009, the Directors held 25 (twenty
sebanyak 25 (dua puluh lima) kali dimana 16 (enam five) meetings in which 16 (sixteen) meetings
belas) kali rapat diantaranya merupakan rapat were Directors’ Coordination Meetings and the
koordinasi Direksi dan 9 (sembilan) rapat selanjutnya other 9 (nine) were meetings between the Board
merupakan rapat Dewan Komisaris dengan Direksi. of Commissioners and Directors. The meeting
Penjabaran frekuensi rapat adalah sebagai berikut: frequency can be described as follow:

Rapat Koordinasi (Direksi) Rapat Direksi dengan Komisaris


Nama Coordination Meeting (BoD) BoD and BoC Meeting
Name Jumlah Rapat Jumlah Rapat
16 9
Total Meeting Total Meeting

Direksi Board of Directors


Edie Haryoto 16 9
Rinaldo J. Aziz 15 9
Robert Daniel Waloni 14 9
Tommy Soetomo 12 8
S. Tulus Pranowo 13 8
Endang Dwi Suryani 13 9

Pelatihan Bagi Direksi Training for Directors


Pada tahun 2009, Direksi mengikuti beberapa In 2009, the Directors attended a number of
aktivitas studi banding, pelatihan, seminar activities of comparative study, training, seminar
dan sejenisnya, antara lain Human Resources and the likes, among others are Human Resources
Best Practice Seminar - Dubai, Studi Banding Best Practice Seminar - Dubai, Comparative
ke Bandara Stockholm – Swedia, Asia Pacific Study to Stockholm Airport – Sweden, Asia Pacific
Infrastucture & Transportation Conference Infrastructure & Transportation Conference –
– Hongkong, Konferensi Maximizing Non Hong Kong, the Conference on Maximizing Non
Aeronautical Revenue Through Airport Service – Aeronautical Revenue Through Airport Service –
Kualalumpur, Konferensi International Asia Aviation Kuala Lumpur, the International Conference of Asia
Cooperation New Delhi – India. Aviation Cooperation New Delhi – India.

Remunerasi Direksi Remuneration for the Directors


Anggota Direksi berhak untuk mendapatkan Member of the Board of Directors are entitled to
remunerasi dan fasilitas sesuai dengan receive remuneration and facilities in accordance
peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER- with the Regulation of Minister of State Owned
02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009 tentang Enterprises No PER-02/MBU/2009 dated 27 April
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, 2009 concerning Guidance for Remuneration
Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas of Directors, The Board of Commissioners, and
BUMN, sebagaimana telah diubah melalui Audit Committee of State Owned Enterprises, and
PER-03/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009 amended by PER-03/MBU/2009 dated 19 October
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri 2009 concerning the Amendment of the Regulation
Negara BUMN Nomor PER-02/MBU/2009. of Minister of State Owned Enterprises No PER-
Jumlah dan jenis remunerasi bagi Direkasi 02/MBU/2009. The the Amount and the type of
ditetapkan dalam Risalah Rapat RUPS Angkasa remuneration for the Directors was stipulated in the
Pura II Nomor: RIS-31/D3-MBU/2009 tanggal Minutes of Meeting of the GMS of Angkasa Pura II

86 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

15 Juni 2009 tentang Persetujuan Laporan Number: RIS-31/D3-MBU/2009 dated 15 June 2009
Tahunan, Pengesahan Perhitungan Tahunan dan concerning the Approval of the Annual Repost, the
Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2008. Ratification of Annual Account and the Appropriation
of the Net Income for the Fiscal Year of 2008.

Ditetapkan sejak tanggal 1 Januari 2009, Effective since 1 January 2009, the remuneration for
remunerasi Direksi adalah sebagai berikut : Direktur the Board of Directors are as follow: the President
Utama Rp 63.500.000,- per bulan, Wakil Direktur Director receives Rp 63,500,000,- per month,
Utama 95% dari Direktur Utama dan anggota Vice President Director receives 95% from that of
Direksi 90% dari Direktur Utama. President Director and Member of the Board of
Directors receive 90% from that of President Director.

Komite di Tingkat Komisaris Committees under the Board of


Dewan Komisaris telah membentuk 2 (dua) Commissioners
komite di tingkat Komisaris untuk membantu The Board of Commissioners has established 2
pelaksanaan fungsi pengawasannya, yaitu Komite (two) committees at the board level to assist the
Audit dan Komite Manajemen Risiko. Sedangkan implementation of its oversight function, namely
pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi the Audit Committee and Risk Management
untuk saat ini belum dirasakan perlu, dan tugas Committee. While the formation of the Nomination
dan fungsinya untuk sementara dilakukan oleh and Remuneration Committee for the time being
Komite Audit secara ad-hoc. has not been felt necessary, which temporarily its
duties and functions have been performed ad-hoc
by the Audit Committee.

Komite Audit Audit Committee


Komite Audit dibentuk untuk menunjang efektivitas The Audit Committee was established to support the
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, terutama yang affectivity of the Board of Commissioners’ functions,
berhubungan dengan fungsi pengawasan terhadap particularly those related to governance oversight
tata kelola Angkasa Pura II. Ini mencakup pengawasan function of Angkasa Pura II. This includes monitoring
terhadap proses pelaporan keuangan, proses of the financial reporting process, audit of the
audit atas laporan keuangan, evaluasi atas fungsi financial statements, evaluation of the function of
pengawasan internal dan kinerja Audit Internal, serta internal control and internal audit performance, as
kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan- well as compliance with the prevailing regulations
undangan yang ada. Komite Audit dibentuk oleh dan and laws. The Audit Committee is appointed by and
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. responsible to the Board of Commissioners.

Keanggotaan Komite Audit Audit Committee Member


Keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II terdiri Membership of the Audit Committee of Angkasa
dari seorang Ketua yang juga adalah anggota Pura II consists of a Chairman who is also
Dewan Komisaris Angkasa Pura II dan anggota a member of the Board of Commissioners
komite profesional independen yang berasal of Angkasa Pura II and other independent
dari luar Angkasa Pura II. Anggota profesional professional committee members from outside the
independen tersebut tidak memiliki kaitan dengan Company. The independent professional members
Manajemen baik dalam hal kepemilikan maupun have no connection with the management in terms
kegiatan usaha Angkasa Pura II, sehingga dapat of ownership or business activities in Angkasa Pura
memberikan penilaian yang obyektif. II, which can provide an objective assessment.

Anggota Komite Audit bertugas untuk periode Term of office of member of the Audit Committee
masa jabatan selama 2 (dua) tahun, dan diangkat is 2 (two) years, and appointed and dismissed
serta diberhentikan melalui Surat Keputusan by a Decree of the Board of Commissioners. In
Dewan Komisaris. Pada tahun 2009 terjadi 2009, there were replacements and changes
penggantian dan perubahan komposisi anggota in the composition of the Audit Committee
Komite Audit dari periode sebelumnya (2007- members from the previous period (2007-2009).

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 87


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

2009). Mengingat adanya tambahan tugas dan Given the additional duties and functions of the
fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi yang Nomination and Remuneration Committee which
untuk sementara akan dilaksanakan oleh Komite will temporarily held by the Audit Committee on
Audit secara ad-hoc, maka anggota Komite Audit an ad-hoc, the 2009-2011 members of the Audit
periode 2009-2011 ditambah menjadi 3 (tiga) Committee was increased to 3 (three) members
orang, dari semula 2 (dua) orang. from previously only 2 (two) members.

Dengan demikian, komposisi keanggotaan Komite Thus, the composition of the Audit Committee
Audit selama tahun 2009 adalah sebagai berikut: membership during the year 2009 is as follows:

Sampai dengan 20 Agustus 2009: Until 20 August 2009:


Ketua (dan Komisaris) Suyatno Harun Chairman (and Commissioner)

Anggota (Independen) Agung Suprananto Member (Independent)

Anggota (Independen) Israful Hayat Member (Independent)

Per akhir Desember 2009:


Ketua (dan Komisaris) Suyatno Harun Chairman (and Commissioner)
Anggota (Independen) Lalu Hendri Yujana Member (Independent)
Anggota (Independen) Bambang Priyatna Member (Independent)
Anggota (Independen) Budi Prayitno Member (Independent)

Profil Singkat Anggota Komite Audit Brief Profile of Members of Audit Committee

Lalu Hendri Yujana Lalu Hendri Yujana


Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009. Banyak Member of the Audit Committee since August 2009.
terlibat dalam Tim BUMN bidang infrastruktur Involved in SOE Team for infrastructure and laws
dan peraturan perundangan-undangan, antara and regulations, such as the Work Team Coordinator
lain sebagai Koordinator Tim Kerja penyusunan in the formulation of guidelines for the management
pedoman pengelolaan barang milik Negara. of State’s assets. Lecturer at State Accounting
Dosen Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) College (STAN) in 1988 – present, lecturer in the
tahun 1988 – sekarang, dosen Program Magister Magister Management Program, Universitas
Manajemen, Universitas Pancasila Jakarta, Pancasila Jakarta, 1995 – present, lecturer at Post
1995 – sekarang, dosen Program Pasca Sarjana Graduate Program for Magister in Accounting,
Magister Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2001 –
Jakarta, 2001 – sekarang, Komisaris PT Satria present, Commissioner of PT Satria Bali Tama
Bali Tama Hotel Sofitel International Bali. Penulis Hotel Sofitel International Bali. Author of several
beberapa buku, diantaranya “Pajak Penghasilan” books, including “Pajak Penghasilan” (Gramedia
(Gramedia Pustaka Utama, 2003) dan “Akuntansi Pustaka Utama, 2003) and “Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan dan Pembukuan Bendaharawan dan Pembukuan Bendaharawan Sistem Baru”
Sistem Baru” (FE UI, 1992). Lulus Program S3 (FE UI, 1992). Graduated from the PhD Program,
Manajemen Bisnis bidang Akuntansi, Universitas Accounting in Business Management, Universitas
Padjadjaran, Bandung, tahun 2005. Padjadjaran, Bandung, 2005.

Bambang Priyatna Bambang Priyatna


Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009. Dosen Member of the Audit Committee since August
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) 1992 – 2009. Lecturer at the State Accounting College
sekarang, instruktur di Yayasan Pendidikan Internal (STAN) 1992 – present, instructor at Yayasan
Auditor (YPIA) 1998 – sekarang, anggota Komite Pendidikan Internal Auditor (YPAI) 1998 – present,
Audit PT Pembangunan Perumahan (Persero) member of Audit Committee of PT Pembangunan
2005 – 2007, anggota Komite Audit PT PDSI 2008 Perumahan (Persero) 2005 -2007, member of
– sekarang. Tenaga Ahli untuk Sosialisasi LHKPN Audit Committee of PT PDSI 2008 – present.

88 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

dan Gratifikasi, Komite Pemberantasan Korupsi Expert Staff for ocialization of LHKPN and
(KPK) 2005 – 2008. Direktur, Institute of Social Gratification, Corruption Eradication Committee
Moral Management Education & Development (KPK) 2005 -2008, Director, Institute of Social
(ISMMED) 2005 – sekarang. Aktif menjadi Moral Management Education & Development
pembicara pada berbagai seminar, antara lain (ISMMED) 2005 – present. Active as speakers at
tentang Peningkatan Fungsi Internal Auditor Dalam seminars including on Effective Role of Internal
Menunjang Terciptanya GCG serta Optimalisasi Auditor Towards GCG and Optimizing the Role of
Peran Widyaiswara Dalam Pemberantasan Widyaiswara in Corruption Eradication. A graduate
Korupsi. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, of the State Accounting College, and obtained
memperoleh gelar Master di bidang Akuntansi dari a MSc degree in Accounting from University of
University of Illinois, Urbana Champaign, AS. Illinois, Urbana Champaign, USA.

Budi Prayitno Budi Prayitno


Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009. Member of the Audit Committee since August 2009.
Mengawali karir sebagai Staf Khusus Kadit Kespen Started his career as Special Staff to Kadit Kespen
1994 – 2002, Kepala Seksi Pelayanan Lalu Lintas 1994 – 2002, Section Head, Flight Traffic Services
Penerbangan 2007 – 2008, Kepala Bagian Kerja 2007 – 2008, and Bureau Head of Overseas
Sama Luar Negeri, Sekretaris Jenderal Departemen Cooperation, Secretary General of the Ministry of
Perhubungan 2008 – sekarang. Lulusan Transportation 2008 – present. Graduated from
Universitas Diponegoro, Semarang, jurusan Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, in International
Internasional tahun 1991, dan program S2 bidang Law in 1991, and obtained a Master degree in Air
Manajemen Transportasi Udara di Ecole National Transportation Management from Ecole National de
de l’Aviation Civile, Perancis. l’Aviation Civile, France.

Agung Suprananto – Anggota Komite Audit Lama Agung Suprananto –Member of Previous Audit
Anggota Komite Audit dari tahun 2006 sampai Committee
Agustus 2009. Pernah menjabat Direktur Keuangan Member of the Audit Committee from 2006 until
PT Intama Artha Indonusa tahun 1999-2001 August 2009. Previously served as Director of
dan Direktur Pengembangan Organisasi, Ikatan Finance, PT Intama Artha Indonusa in 1999-2001 and
Akuntan Indonesia, pada tahun yang sama. Director of Organization Development, Indonesian
Memiliki pengalaman dalam pemeriksaan profesi Accountants Association, in the same years. Have
akuntan publik dan pematauan pelaksanaan audit work expereince in public accountant audit profession
khusus oleh Kantor Akuntan Publik terhadap and the monitoring of special audit on SOE by Public
BUMN. Lulus Diploma IV Sekolah Tinggi Akuntansi Accountant Firm. A Diploma IV graduate of the State
Negara (STAN) pada tahun 1991. Accounting College (STAN) in 1991.

Israfulhayat – Anggota Komite Audit Lama Israfulhayat – Member of Previous Audit Committee
Anggota Komite Audit dari tahun 2006 sampai Member of the Audit Committee from 2006 until
Agustus 2009. Menjabat sebagai Kepala Sub August 2009. Serves as Head of Sub-Section of
Bagian Peraturan Perundang-undangan, Law and Regulations, Legal Section, Secretariat
Bagian Hukum, Sekretariat Direktorat Jenderal of the Directorate General of Air Transportation,
Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan, Minitry of Transportation, from 2002 until present.
tahun 2002 sampai sekarang. Pernah menjadi Previously served as Head of Administration
Kepala Bidang Tata Usaha di Bandara Hasanuddin, Section at Hasanuddin Airport, Ujung Pandang,
Ujung Pandang, tahun 2009, dan Kepala Bagian in 2009, and as Head of Law and Regulation
Penyusunan Peraturan Undang-Undang, Biro Formulation, Legal Bureau, from 2009 until present.
Hukum, tahun 2009 hingga sekarang. Lulus Graduated from the Facuilty of Law, Uiversitas
Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, Padang, Bung Hatta, Padang, in 1993. Attended various
tahun 1993. Mengikuti berbagai pelatihan di bidang courses in Law and Regulations, Business
Peraturan Undang-Undang, Kontrak Bisnis dan Contracts, and Air law.
Hukum Udara.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 89


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugasnya, As a guide in performing its duties, the Audit
Komite Audit Angkasa Pura II telah dilengkapi Committee of Angkasa Pura II has been equipped
dengan Piagam Komite Audit, yang antara lain with the Audit Committee Charter, which contains of
memuat uraian tujuan, tugas, tanggung jawab dan its objectives, duties, responsibilities, and authority
kewenangan Komite Audit. of the Audit Committee.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit mencakup: Duties and responsibilities of the Audit Committee
1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan include:
efektivitas sistem pengendalian internal dan 1. To assist the Board of Commissioners in
efektivitas pelaksanaan tugas ekternal auditor ensuring the effectiveness of internal control
dan internal auditor; system and effective functioning of the external
2. Menilai pelaksanaan kegiatan dan hasil audit auditors and internal auditors;
yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern 2. To assess the activities implementation and
maupun auditor eksternal; audit results conducted by the Internal Audit
3. Memberikan rekomendasi mengenai and external auditors;
penyempurnaan sistem pengendalian 3. To provide recommendations on improving
manajemen serta pelaksanaannya; management control system and its
4. Memastikan telah terdapat prosedur review implementation;
yang memuaskan terhadap segala informasi 4. To ensure review procedures satisfactory to all
yang dikeluarkan Angkasa Pura II; information released by the Angkasa Pura II;
5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan 5. To identify all matters that need attention from
perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas the Board of Commissioners and other duties of
Dewan Komisaris lainnya; the Board of Commissioners;
6. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai 6. To review all information on Angkasa Pura
Angkasa Pura II, serta Rencana Jangka Panjang, II, long-term plan, work plan and budget of
Rencana Kerja dan Anggaran Angkasa Pura II, Angkasa Pura II, management reports, and
Laporan Manajemen, dan informasi lainnya; other information;
7. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap 7. To review the compliance with the prevailing
peraturan perundang-undangan yang laws and regulations related to the activities of
berhubungan dengan kegiatan Angkasa Pura II; Angkasa Pura II;
8. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang 8. To review any complaint related to the Angkasa
berkaitan dengan Angkasa Pura II; Pura II;
9. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal, 9. To assess the adequacy of internal audit
termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan functions, including number of auditors, annual
dan penugasan yang telah dilaksanakan; work plans and assignments that have been
10. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit implemented;
eksternal termasuk di dalamnya perencanaan 10. To assess the implementation of external audit
audit dan jumlah auditornya. including audit planning and number of auditors.

Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya tersebut, In exercising their duties, the Audit Committee
Komite Audit menjalin komunikasi yang efektif has established effective communications with
dengan Dewan Komisaris, Direksi/Manajemen, the Board of Commissioners, Board of Directors/
auditor eksternal maupun Auditor Internal. Komite Management, external auditors and the Internal
Audit memberikan laporan berkala kepada Dewan Auditor. The Audit Committee provides periodic
Komisaris mengenai pelaksanaan tugas dan hasil reports to the Board of Commissioners concerning
kerjanya. the tasks and their work results.

90 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting


Sepanjang tahun 2009, Komite Audit During 2009, the Audit Committee held 16 (sixteen)
menyelenggarakan 16 (enam belas) kali rapat, baik meetings, both internal meetings of the Audit
rapat internal Komite Audit maupun rapat-rapat Committee and the meetings with the Board of
dengan Dewan Komisaris, Direksi/Manajemen, Commissioners, Board of Directors/Management,
auditor eksternal dan Auditor Internal. external auditors, and the Internal Auditor.

Jumlah Kehadiran
Total Attendance
No.
Suyatno Harun Agung Suprananto Israful Hayat
(Ketua Chaiman) (Anggota Member) (Anggota Member)

1. 1 1 -

2. 1 1 1

3. 1 1 1

4. 1 1 1

5. 1 1 1

6. - 1 1

7. 1 1 1

8. 1 1 -

9. 1 1 1

10. 1 1 1

11. - 1 -

9 11 8

Kehadiran anggota Komite Audit yang baru: The presence of a new member of the Audit Committee:

Jumlah Kehadiran
Total Attendance
No.
Suyatno Harun Lalu Hendri Bambang P. Budi P.
(Ketua Chaiman) (Anggota Member) (Anggota Member) (Anggota Member)

1. 1 1 1 1

2. 1 - 1 1

3. 1 1 1 1

4. - 1 1 1

5. 1 1 1 -

4 4 5 4

Laporan Kegiatan Komite Audit di Tahun 2009 Audit Committee Report in 2009
Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah Over the course of 2009, the Audit Committee has
melakukan berbagai program kerja dan aktivitas conducted a variety of programs and activities as
sebagai berikut: follows:
1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi 1. Provided recommendations to the Board of
kepada Dewan Komisaris; Commissioners;
2. Review program kerja Internal Auditor; 2. Reviewed work program of the Internal Auditors;
3. Bersama Internal Auditor, Unit Accounting 3. Together with the Internal Auditor, the Accounting
dan Budgeting melaksanakan persiapan and Budgeting Unit carried out preparations for
pelaksanaan seleksi Pengadaan Jasa KAP the selection of Public Accountant Offices for
untuk Audit Umum dan Audit PKBL Angkasa General Audit and Partnership and Community
Pura II tahun buku 2009; Development Program Audit of 2009 Angkasa
Pura II year book;

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 91


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

4. Melaksanakan proses pengadaan jasa Audit 4. Carried out the procurement process for
Umum dan Audit PKBL Angkasa Pura II tahun General Audit and Partnership and Community
2009; Development Program Audit of 2009 Angkasa Pura
5. Melakukan seleksi anggota Komite Audit yang II year book;
baru untuk periode 2009-2011; 5. Selected new member of the Audit Committee for
6. Memantau pelaksanaan Audit Umum dan Audit the period 2009-2011;
PKBL oleh KAP Pieters, Uyays dan Rekan; 6. Monitored the implementation of General Audit and
7. Review atas pelaksanaan Audit Umum dan Partnership and Community Development Program
Audit PKBL oleh KAP Pieters, Uyays dan Audit conducted by Pieter, Uways & Partners;
Rekan; 7. Reviewed the implementation of General Audit and
8. Review/ mengevaluasi atas laporan Internal Partnership and Community Development Program
Auditor tahun 2008; Audit conducted by Pieter, Uways & Partners;
9. Menyusun Program Kerja Komite Audit tahun 8. Reviewed and evaluated on the 2008 Internal
2010; Auditor reports;
10. Memantau proses pelaksanaan audit oleh 9. Prepared for the 2010 Audit Committee Work
Internal Auditor di kantor-kantor cabang Program;
Angkasa Pura II dengan melakukan kunjungan 10. Monitored the audit implementation process by the
kerja ke kantor-kantor cabang Angkasa Pura II; Internal Auditor in Angkasa Pura II branch offices,
11. Mengevaluasi Piagam Komite Audit; through a site visit to the branch offices of Angkasa
12. Turut serta dalam perumusan RJPP Pura II;
perusahaan; 11. Evaluated the Audit Committee Charter;
13. Mengikuti berbagai seminar baik dalam 12. Participated in the formulation of the Company
maupun luar negeri yang terkait dengan audit. Long-Term Plan;
13. Attended various seminars both inside and outside
the country related to the audit.

Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee


Komite Manajemen Risiko bertugas membantu Risk Management Committee is responsible to assist
Dewan Komisaris dengan memberikan pendapat the Board of Commissioners in providing professional
professional dan independen terkait dengan fungsi and independent advices associated with its
dan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan functions and duties of the Board of Commissioners
pemantauan, pengawasan dan penilaian atas in monitoring, supervision, and assessment of the
efektivitas manajemen risiko. effectiveness of risk management.

Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan Risk Management Committee was established to
untuk meyakinkan bahwa perusahaan akan dapat ensure that the sustainability of the Company’s
terus beroperasi secara berkelanjutan, termasuk operations including during times of extraordinary
saat terjadi kejadian yang luar biasa. Selain itu circumstances. The Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko bertugas melakukan also has the duty of conducting periodic evaluations
penilaian secara berkala dan memberikan and providing recommendations to the Board f
rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang Commissioners with regards to business risks and
risiko usaha dan mitigasi risiko usaha. risk mitigation measures related to business risk.

Tugas dan Tanggung Jawab Duties and Responsibilities


Tugas, tanggung jawab dan kedudukan Komite Duties, responsibilities, and positions of the Risk
Manajemen Risiko, termasuk hubungan Management Committee, including institutional
kelembagaan dengan fungsi-fungsi penanggung relations with the functional units responsible
jawab pelaksanaan manajemen risiko di Angkasa for the implementation of risk management at
Pura II, diatur dalam Piagam Komite Manajemen Angkasa Pura II is defined in the Risk Management
Risiko yang ditandatangani oleh Komisaris Utama Committee Charter signed by the President
dan Direktur Utama. Commissioner and President Director.

92 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Duties and responsibilities of the Risk Management
Risiko meliputi: Committee:
1. Memberikan masukan kepada Dewan 1. To provide recommendations to the Board
Komisaris dalam menyusun dan memperbaiki of Commissioners for the formulation and
kebijakan manajemen risiko yang berkaitan improvement of risk management policies’,
dengan pengendalian risiko di bidang related to the control of risks in aspects of
pengelolaan asset, liabilities, financial, asset and liability management, financial,
investasi, teknik dan operasional perusahaan; investment, engineering, and operations of the
2. Melakukan diskusi terkait manajemen risiko Company;
dengan Unit Corporate Safety & Risk dan atau 2. To conduct discussions related to risk
unit lain; management with the Corporate Safety & Risk
3. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model Unit or other units;
dan validitas data yang digunakan untuk 3. To evaluate the accuracy of models and the
mengukur risiko; validity of data used in measuring risks;
4. Melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan 4. To report to the Board of Commissioners
Komisaris tentang kesesuaian antara kebijakan regarding the evaluation on the alignment
dengan pelaksanaan manajemen risiko; of risk management policies and its
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi implementation;
pelaksanaan tugas Unit Corporate Safety & 5. To monitor and evaluate the work of the
Risk; Corporate Safety & Risk Unit;
6. Melakukan evaluasi atas Profile Risiko; 6. To evaluate the Company’s Risk Profile; and
7. Melakukan evaluasi terhadap Sistem 7. To evaluate the Company’s Risk Control
Pengendalian Risiko (Risk Control System). Systems.

Keanggotaan Membership
Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Angkasa Membership of the Risk Management Committee
Pura II terdiri dari seorang Ketua yang juga anggota of Angkasa Pura II consists of a Chairman who is
Dewan Komisaris dan 3 (tiga) orang profesional dari also a member of the Board of Commissioners and
luar Angkasa Pura II. Per akhir Desember 2009, 3 (three) professional from outside Angkasa Pura
komposisi keanggotaan Komite Manajemen Risiko II. At the end of December 2009, the membership
Angkasa Pura II adalah sebagai berikut: composition of the Risk Management Committee
of Angkasa Pura II is as follows:

Ketua (dan Komisaris) M. Iksan Tatang Chairman (and Commissioner)


Anggota Sugiyanto Member
Anggota Henry BL Toruan Member
Anggota Syamsu Rizal Member

Profil Singkat Anggota Komite Manajemen Risiko Brief Profile of Members of Risk Management
Committee

Henry BL Toruan Henry BL Toruan


Lahir tahun 1956 di Pematang Siantar, Sumatera Born 1956 in Pematang Siantar, North Sumatera.
Utara. Menjadi anggota Komite Manajemen Risiko Member of the Risk Management Committee since
sejak tahun 2007. Kepala Bidang Perencanaan 2007. Head of Bonds Planning and Policies, Center
dan Kebijakan Obligasi, Pusat Manajemen Obligasi for State Bonds Management, Ministry of Finance
Negara, Departemen Keuangan 2000 – 2002, 2000 – 2002, Deputy Assistant VI for Economic
Asisten Deputi VI urusan Kerja Sama Ekonomi Cooperation in the Economy 2002 –present.
bidang Perekonomian 2002 – sekarang. Lulus Graduated from the State Accounting College in
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1984, 1984, obtained a Master degree in Accounting
memperoleh gelar Master bidang Akuntansi dari from Wheatherhead School of Management, Case
Wheatherhead School of Management, Case Western Reserve University, Clevelend, Ohio,

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 93


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Western Reserve University, Clevelend, Ohio, AS, USA, in 1991, Master degree in Economics from
tahun 1991, gelar Master bidang Ekonomi dari University of Colorado, Boulder, Colorado, USA,
University of Colorado, Boulder, Colorado, AS, in 1993, and a PhD degree in Economics from the
tahun 1993, dan gelar Doktor di bidang Ekonomi same institution in 1996.
dari institusi yang sama tahun 1996.

Sugijanto Sugijanto
Lahir tahun 1945 di Mojokerto, Jawa Timur. Born 1945 in Mojokerto, East Java. Member of
Menjadi anggota Komite Manajemen Risiko the Risk Management Committee since 2007.
sejak 2007. Pernah menjabat Pejabat Sekretaris Previously served as Acting Secretary of Badan
Badan Akuntansi Keuangan Negara 2003 – 2004, Akuntansi Keuangan Negara 2003 – 2004, Director
Direktur Pengelolaan Kas Negara, Direktorat of State Treasury Management, Directorate General
Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan of Treasury, Ministry of Finance 2004 – 2005.
2004 -2005. Lulus dari Institut Ilmu Keuangan, Graduated from Institut Ilmu Keuangan, Ministry of
Departemen Keuangan, jurusan Akuntansi, tahun Finance, in Accountancy in 1974 and obtained a
1974, memperoleh gelar Magister Manajemen, Magister of Management degree from STIW IPWI
STIW IPWI BPKP, tahun 1999. Mengikuti BPKP, in 1999. Attended a Workshop of Corporate
Workshop Corporate Governance in Banks dari Governance for Banks conducted by Risk
Risk Management Center Indonesia dan Komite Management Center Indonesia and the National
Nasional Kebijakan Governance di Denpasar, Bali, Committee on Governance Policy at Denpasar,
tahun 2006. Bali, in 2006.

Syamsu Rizal Syamsu Rizal


Lahir tahun 1969 di Bandung, Jawa Barat. Anggota Born 1969 in Bandung, West Java. Member of
Komite Manajemen Risiko sejak tahun 2007. the Risk Management Committee since 2007.
Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Seksi Currently also serves as Section head of Airport
Program dan Standarisasi Prasarana Bandar Infrastructure Standardization and Program,
Udara, Direktorat Bandar Udara, Departemen Directorate of Airport, Ministry of Transportation.
Perhubungan. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Obtained a Bachelor degree in Architectural
Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung Engineering from Institut Teknologi Bandung in
tahun 1993 dan S2 di bidang Urban Design dari 1993 and a Master degree in Urban Design from
institusi yang sama tahun 1997. the same institution in 1997.

Rapat Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Meetings


Selama tahun 2009, Komite Manajemen Risiko Over the course of 2009, the Risk Management
menghadiri 7 (tujuh) kali rapat baik rapat internal Committee held 7 (seven) meetings, including
komite maupun rapat dengan unit-unit terkait di internal committee meetings and other meetings
Angkasa Pura II, dengan tingkat kehadiran sebagai with relevant units in Angkasa Pura II, with
berikut: attendance as follows:

Jumlah Kehadiran
Total Attendance
No.
M. Iksan Tatang Sugijanto Hendry Toruan Syamsu Rizal
(Ketua Chaiman) (Anggota Member) (Anggota Member) (Anggota Member)
1. 1 1 1 1
2. - 1 1 1
3. 1 1 1 1
4. 1 1 1 1
5. 1 1 1 1
6. - 1 1 1
7. - 1 - 1
4 7 6 7

94 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Laporan Kegiatan Komite Manajemen Risiko di Risk Management Committee Activity Report in
tahun 2009 2009
Selama tahun 2009, Komite Manajemen Risiko During 2009, the Risk Management Committee
melakukan kegiatan sebagai berikut: performed the following tasks:
1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi 1. Provided recommendations to the Board of
kepada Dewan Komisaris; Commissioners;
2. Bersama unit Corporate Risk Management 2. Together with the Corporate Risk Management
(CRM) dan Audit Internal melaksanakan (CRM) unit and Internal Audit, formulated the
penyusunan Profil Risiko Angkasa Pura II; Internal Audit Risk Profile of Angkasa Pura II;
3. Membantu unit CRM untuk melaksanakan 3. Helped CRM unit to review of the 2009 Safety
review atas Profil Risiko Safety and Security and Security Risk Profile and its production;
2009 dan pembuatan Profil Risiko Safety and 4. Monitored of Risk Profile socialization in the
Security 2010; branch offices;
4. Memonitor sosialisasi Profil Risiko ke kantor- 5. Visited to branch offices to increase risk
kantor cabang; awareness;
5. Melakukan kunjungan ke kantor-kantor cabang 6. Attended various seminars and workshops;
untuk peningkatan risiko awareness; 7. Formulated the 2010 Risk Management
6. Mengikuti berbagai seminar dan workshop; Committee Work Program.
7. Menyusun Program Kerja Komite Manajemen
Risiko tahun 2010;

Audit Internal Internal Audit

Struktur Organisasi Internal Auditor Organization Chart Internal Auditor

Head of Internal Auditors

Supervisor of Operations & Supervisor of Commercial &


Engineering Auditor Business Development Auditor

Supervisor of Finance & Supervisor of Personnel & Supervisor of Special


SME - CD Auditor General Affairs Auditor Affairs Auditor

Unit Internal Auditors merupakan unit kerja Internal Audit Unit is a functional unit responsible
yang berfungsi melaksanakan pemeriksaan atau for the implementation of inspection or monitoring
pengawasan serta menilai efektivitas mekanisme and evaluating the effectiveness of control
pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaan mechanisms, management, and execution of
kebijakan perusahaan. Unit Internal Auditors company policy. The Internal Audit Unit was
dibentuk oleh dan bertanggung jawab langsung established by and directly responsible to the
kepada Direktur Utama, dan memberikan President Director, and provides recommendations
rekomendasi kepada Direktur Utama tentang solusi to the President Director regarding solutions from
pemecahan dari hasil temuan audit. audit findings.

Unit Internal Auditors Angkasa Pura II Internal Audit Unit of Angkasa Pura II positions
memposisikan diri sebagai mitra, konsultan dan itself as a partner, consultant and catalyst. As a
katalis. Sebagai mitra, unit Internal Auditors partner, the Internal Audit has the same position as
mempunyai kedudukan yang sama dengan unit other work units towards the achievement of the

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 95


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

kerja lain dalam mencapai tujuan organisasi. Company’s objectives. As consultant, the Internal
Sebagai konsultan,Internal Auditors memberi Audit provides inputs on policy, system and
masukan dalam proses penyusunan kebijakan, procedure formulating processes, by carrying out
sistem dan prosedur, dengan melakukan review, reviews, studies, and suggestions for improvement,
kajian dan memberikan saran perbaikan setelah following direct as well as indirect discussion with
melalui diskusi dengan unit kerja yang terkait the respective work unit. As catalyst, the Internal
secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai Audit functions as an intermediary between the
katalis, Internal Auditors mempunyai peran sebagai risk owner (audittee) and the supervising unit,
media penghubung antara risk owner (audittee) especially the Board of Directors.
dengan unit pembina, terutama dengan Direksi.

Internal Auditors melaksanakan tugasnya melalui The Internal Audit implements their duties through
evaluasi pengendalian internal, pemeriksaan the evaluation of internal control, financial audit,
keuangan, pemeriksaan ketaatan, pemeriksaan compliance audit, operations audit, management
operasional, pemeriksaan manajemen, audit, contract audit, information systems audit,
pemeriksaan kontrak, pemeriksaan sistem development of internal quality, and relationships
informasi, pengembangan kualitas internal, dan with external entities.
hubungan dengan entitas luar.

Tugas dan tanggung jawab Internal Auditors Duties and responsibilities of Internal Audit include:
meliputi: 1. To assess and monitor the performance of
1. Menilai kinerja unit kerja dan melakukan work units, as an early warning system to
pemantauan untuk memberikan informasi dini inform the President Director in the event of a
kepada Direktur Utama bila terjadi penurunan decline in performance;
kinerja; 2. To analyze and evaluate the reliability,
2. Menguji dan menilai kehandalan, kelengkapan adequacy and utilization of accounting control,
dan penggunaan dari pengendalian akuntansi, financial control and other control mechanism;
keuangan dan pengendalian lainnya; 3. To provide input towards the effective
3. Memberikan masukan bagi efektivitas implementation of internal control systems and
penerapan sistem pengendalian mutu their improvements, using the quality targets
dan peningkatan yang diperlukan dengan of the work units as a criteria for audit work on
menjadikan sasaran mutu unit kerja sebagai the respective units;
salah satu kriteria dalam melakukan audit; 4. To improve the quality of information disclosure
4. Meningkatkan kualitas keterbukaan laporan in financial statements;
keuangan; 5. To assess the quality of work of field staff, and
5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas para enforce organizational discipline and control to
pelaksana dan menegakkan disiplin organisasi prevent frauds and deviations;
dan pengendalian untuk mencegah kecurangan 6. To identify activities to be audited, and to
dan penyimpangan; evaluate and assess the risk level of those
6. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang activities including in consideration of audit
akan diaudit, mengevaluasi serta menilai costs and scheduling;
tingkat risiko kegiatan-kegiatan tersebut 7. To perform an audit on all work units of the
termasuk dalam kaitannya dengan biaya dan company to ensure that all activities are carried
jadwal audit; out in an economical, efficient and effective
7. Melakukan audit pada semua unit kerja manner;
perusahaan untuk meyakinkan bahwa semua 8. To ensure that the company has properly
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan identified and managed its risk exposures;
prinsip ekonomis, efisien dan efektif; 9. To ensure that the company has complied with
8. Meyakinkan bahwa perusahaan telah all relevant laws and regulations;
mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko
yang dihadapi perusahaan dengan baik;
9. Meyakinkan bahwa perusahaan telah mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

96 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

10. Memastikan bahwa semua unit kerja telah 10. To ensure that all work units have complied
mematuhi kebijakan-kebijakan dan prosedur with the company’s policies and procedures;
perusahaan; 11. To undertake other duties as assigned by
11. Melakukan tugas lain yang diberikan Komisaris the Board of Commissioners related to
yang berkaitan dengan fungsi Komisaris dalam the supervisory function of the Board of
fungsi sebagai pengawasan; Commissioners;
12. Mengkoordinir pemantauan pelaksanaan 12. To coordinate the monitoring of follow-up
tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksanaan action on audit findings and to ensure that the
dan memastikan tindakan yang tepat telah appropriate measures have been taken by the
dilakukan oleh unit kerja; work unit;
13. Melakukan audit khusus (special review) pada 13. To conduct a special review on work units
unit kerja yang diperlukan berdasarkan arahan as necessary based on the direction of the
Direktur Utama; President Director;
14. Memfasilitasi audit keuangan yang dilakukan 14. To facilitate the process of financial audit by
oleh Auditor Eksternal; external auditors;
15. Memonitor dan menilai kecukupan 15. To monitor and assess the adequacy of follow-
pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil audit up measures on the audit findings by Internal
Internal Auditors dan Auditor Eksternal serta Audit and external auditors, and to make a
melaporkannya kepada Direktur Utama; report to the President Director; and
16. Memfasilitasi penerapan praktik GCG di 16. To facilitate the implementation of GCG
lingkungan perusahaan dan menyediakan practices within the company, and to provide
informasi dan/atau laporan pemeriksaan information and/or inspection reports to such
kepada pihak-pihak yang membutuhkan atas other parties that requested them, with the
ijin Direktur Utama. permission of the President Director.

Dalam menjalankan tugasnya Internal Auditors In carrying out its duties, Internal Audit is guided
berpedoman kepada kode etik, standar profesi by code of ethics, auditing norms, the Internal
audit, Piagam Internal Auditors, dan peraturan Audit Charter, and other regulations pertaining to
lainnya yang berkaitan dengan Internal Auditors Internal Audit, as well as upholds the principles
dan senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip of objectivity, confidentiality, meticulousness, and
objektivitas, kerahasiaan, ketelitian dan kehati- prudence. The quality of audit work has been
hatian. Kualitas hasil audit senantiasa dijaga maintained by considering these aspects:
dengan memperhatikan aspek-aspek berikut: 1. Audit work plan and budget control plan;
1. Perencanaan audit dan pengendalian 2. Quality assessment on internal control;
anggaran; 3. Implementation of control supervision;
2. Penilaian kualitas pengendalian internal; 4. Monitoring of audit quality control;
3. Pelaksanaan pengawasan; 5. Monitoring of follow-up actions on audit
4. Pemantauan pengendalian mutu audit; findings.
5. Pemantauan tindak lanjut hasil audit.

Internal Auditors bersama fungsi terkait melakukan Internal Audit, together with the related functions,
internal control assessment berbasis risiko yang conduct a risk-based internal control assessment
akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan that will be used as a basis in formulating plans
rencana perbaikan proses bisnis, metodologi dan for the improvement of business processes,
prosedur audit. methodologies and audit procedures.

Internal Auditors melakukan pemantauan secara Internal Audit conducts intensive monitoring on
intensif atas pelaksanaan tindak lanjut dari temuan the implementation of follow-up measures of audit
hasil audit Internal Auditors dan Auditor Eksternal findings by Internal Audit and external auditors,
dan melaporkan kepada Direktur Utama dan and submits regular reports to the President
Komisaris melalui Komite Audit secara berkala. Directors and the Board of Commissioners through
the Audit Committee.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 97


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Semua Internal Auditors diwajibkan mengikuti All internal auditors are required to attend
pelatihan-pelatihan profesional untuk melengkapi professional training towards professional
sertifikasi guna memenuhi standar yang dibutuhkan certifications to comply with standards required by
Angkasa Pura II. Head of Internal Auditors dan Angkasa Pura II. The Head of Internal Audit and
Supervisor Internal Auditors memperoleh pelatihan Supervisor of Internal Audit also receive adequate
di bidang profesi dan manajerial yang memadai training in profession and managerial skills to
agar dapat mengelola satuan yang dipimpinnya ensure the capability of managing the Internal Audit
dengan baik. unit.

Laporan Kegiatan Internal Auditor tahun 2009 Acvtivity Report of Internal Auditor in 2009

Sepanjang tahun 2009, Internal Auditor telah Throughout 2009, Internal Auditor conducted audit
melaksanakan aktivitas penugasan audit yang telah assignments as established in the Annual Audit
ditetapkan dalam Rencana Kerja Audit Tahunan Work Program on 12 Branch Offices of Angkasa
pada 12 Kantor Cabang Angkasa Pura II, sebagai Pura II, as follow:
berikut:

Bandara Pelaksanaan Ketua Tim Temuan


No.
Airport Implementation Team Leader Finding
1. Sultan Thaha-Jambi 02 Feb-13 Feb. ‘09 Mulyadi 20
2. SSK II-Pekanbaru 16 Feb-27 Feb. ‘09 Arif Darmawan 21
3. SMB II-Palembang 23 Feb-06 Mar. ‘09 Sri Eviyanti 35
4. Halim PK-Jakarta 23 Mar-03 Apr. ‘09 Arif Darmawan 14
5. Depati Amir-Pk. Pinang 13 Apr-24 Apr. ‘09 Harto 19
6. Husein SN-Bandung 27 Apr-08 Mei ‘09 Sri Eviyanti 15
7. RHF-Tanjung Pinang 11 Mei-15 Mei ‘09 Arif Darmawan 8
8. Supadio-Pontianak 25 Mei-05 Juni ‘09 Mulyadi 19
9. Polonia-Medan 06 Jul-17 Jul ‘09 Mulyadi 14
10. Soekarno-Hatta 21 Jul-21 Agst ‘09 Arif Darmawan 23
11. BIM-Padang 19 Okt.-30 Okt ‘09 Sri Eviyanti 21
12. SIM Aceh 19 Okt -30 Okt ‘09 Juzak HR 24

Hasil temuan audit dari aktivitas di atas dapat The findings from the activities described above
dirinci sesuai bidang kegiatannya sebagai berikut: can be broken down according to the field of
activity as follows:

Bandara Jumlah Temuan


No Ops & Eng Comm. Finance PGA
Airport Number of Findings
1. Sultan Thaha-Jambi 6 3 8 3 20
2. SSK II-Pekanbaru 9 4 5 3 21
3. SMB II-Palembang 17 5 7 6 35
4. Halim PK-Jakarta 4 8 2 0 14
5. Depati Amir-P.Pinang 8 5 6 0 19
6. Husein SN-Bandung 4 3 4 4 15
7. RHF-Tanjung Pinang 2 2 3 1 8
8. Supadio-Pontianak 10 2 4 3 19
9. Polonia-Medan 4 2 7 1 14
10. Soekarno-Hatta 8 5 9 1 23
11. BIM-Padang 10 5 5 1 21
12. SIM-Aceh 13 4 4 3 24
Jumlah Total 95 48 64 26 233

98 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Temuan hasil audit telah diserahkan kepada The audit findings have been submitted to the
masing-masing Kantor Cabang yang bersangkutan respective Branch Offices in order to initiate the
untuk mendapatkan Komentar Pejabat dan Opinion of Officer in Charge and the Auditor
Rekomendasi Auditor. Komentar Pejabat Recommendations. The Opinion of Officer in
disampaikan paling lambat 14 hari setelah Charge is submitted at least 14 days after the
pembahasan DTS dalam dokumen Berita Acara discussion of DTS and recorded in the Statement
Kesepakatan Penyampaian Komentar Pejabat. of Submission of Opinion from Officer in Charge.

Selanjutnya, diterbitkan Laporan Hasil Audit (LHA) Next, an Audit Finding Report (LHA) is produced
yang ditandatangani oleh Kepala Internal Auditor and signed by the Head of Internal Auditor for
untuk disampaikan kepada Direktur Utama. submission to the President Director.

Untuk menindaklanjuti rekomendasi Internal To follow-up on the recommendations of Internal


Auditor, Direktur Utama mengeluarkan Instruksi Auditor, the President Director issued Instruction for
Pelaksanaan Tindak Lanjut yang ditujukan Follow-Up to the respective Head of Branch Office
kepada para Kepala Cabang maupun para Kepala as well as Head of Work Unit at the Head Office. A
Unit Kerja di Kantor Pusat. Tembusan Instruksi copy of the Instruction for Follow-Up is submitted
Pelaksaaan Tindak Lanjut disampaikan pada to the Head of Internal Auditor who will monitor the
Kepala Internal Auditor yang akan memantau implementation of the follow-up measures.
pelaksanaan tindak lanjut.

Profil Singkat Kepala Internal Auditor Brief Profile of Head of Internal Auditor

Djoko Santoso Djoko Santoso


Lahir tahun 1956 di Wonogiri, Jawa Tengah. Born 1956 in Wonogiri, Central Java. Serves as
Menjabat sebagai Kepala Internal Auditor sejak Head of Internal Auditor since 2007. Previously
tahun 2007. Sebelumnya menjabat sebagai served as Head of Informatics Section in 2001
Kepala Bagian Informatika tahun 2001 dan and president Director of PT Angkasa Pura
Direktur Utama PT Angkasa Pura Schiphol Schiphol in 2004. Completed his education at PLP
tahun 2004. Menyelesaikan pendidikan di PLP Curug, Tangerang, in 1981, obtained a Bachelor
Curug, Tangerang, tahun 1981, memperoleh degree from Universitas terbuka in 1981 and from
gelar S1 dari Universitas Terbuka tahun 1981 Universitas Mercubuana in 1999, and a Magister
dan Universitas Mercubuana tahun 1999 dan Management degree from Universitas Gadjah
gelar Magister Manajemen dari Universitas mada, Yogyakarta, in 2004. Attended various
Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun 2004. Mengikuti seminars and professional conferences including
berbagai seminar dan konferensi seperti Executive the Executive Development Program in Jakarta and
Development Program di Jakarta dan Advanced the Advanced Audit Skill Planning & Risk Based
Audit Skill Planning & Risk Based Assurance di Assurance in Thailand.
Thailand.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 99


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Auditor Eksternal External Audit


Auditor Eksternal atau Akuntan Publik melakukan The External Auditor or Public Accountant
audit atas laporan keuangan perusahaan untuk performs a financial report audit on the Company’s
memberikan pendapat yang independen dan financial statements and provides and objective
objektif mengenai kewajaran, ketaatazasan dan and independent opinion regarding the fairness,
kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan accuracy and compliance of the Company’s
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan financial statements with the accepted Financial
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Accounting Standards in Indonesia as well as other
applicable laws and regulations.

Seleksi Auditor Eksternal dilaksanakan melalui External Auditor selection is carried out through a
proses pelelangan sesuai dengan kebijakan tender process in accordance with company policy
perusahaan di bidang pengadaan barang dan jasa. in the areas of procurement of goods and services.
Auditor Eksternal ditetapkan dalam RUPS dan External auditors set out in the AGM and be bound
diikat dengan kontrak/perjanjian yang memuat hak by the contract / agreement which includes the
dan kewajiban masing-masing pihak. rights and obligations of each party.

Tahun 2009, Angkasa Pura II menunjuk Kantor In 2009, Angkasa Pura II appointed the Public
Akuntan Publik (KAP) Pieter, Uways & Rekan sebagai Accountant Office (KAP) Pieter, Uways & Partner as
Auditor Eksternal untuk melaksanakan Jasa Audit External Auditor to perform a General audit on the
Umum dan Audit Program Kemitraan dan Bina Financial Statements for fiscal 2009 and an audit
Lingkungan atas Laporan Keuangan tahun Buku 2009 on the Partnership and Community Development
serta Evaluasi Key Performace Indicator dengan biaya program for fiscal 2009 as well as Key Performance
sebesar Rp 725.205.000 selama 1 (satu) periode audit. Indicator Evaluation for a fee of Rp 725,205,000 for
Laporan Audit ditandatangani oleh Pieter Solang, CPA 1 (one) audit period. The Audit Report was signed
selaku Rekan Pimpinan tanggal 30 Maret 2010 dengan by Pieter Solang, CPA as Managing Partner on 30
Izin Akuntan Publik No. 98.1.0370 dan Izin Usaha KAP March 2010, with Public Accountant License No.
No. KEP-389/KM.6/2003. 98.1.0370 and Public Accountant Firm Business
License No. KEP-389/KM.6/2003.

Opini KAP atas Laporan Keuangan Angkasa The KAP gave a fair opinion to the 2009 Financial
Pura II untuk tahun buku 2009 yaitu wajar tanpa Statements of Angkasa Pura II. The Company
pengecualian dan Tingkat Kesehatan Perusahaan achieved a rating of AA (Healthy) in the company
tahun 2009 termasuk dalam kategori AA (SEHAT) soundness assessment in 2009 in terms of
dengan skor 93,75 dari aspek keuangan, financial, operating, and administrative aspects,
operasional dan administrasi. Untuk skor tingkat with a total score of 93.75. Meanwhile, in terms of
pencapaian Key Performance Indicator Perusahaan Key Performance Indicators (KPI), the Company in
tahun 2009 adalah sebesar 90,58. 2009 achieved 90.58% of target.

Tahun 2008, Angkasa Pura II menunjuk Kantor In 2008, Angkasa Pura II appointed KAP Paul
Akuntan Publik (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat, Hadiwinata, Bambang, Hidajat, Arsono & Partner
Arsono & Rekan sebagai Auditor Eksternal untuk as external auditor to perform general audit and the
melaksanakan Jasa Audit Umum dan Audit Program partnership and community development program
Kemitraan dan Bina Lingkungan atas Laporan audit of financial statements for fiscal 2008 with a
Keuangan tahun Buku 2008 dengan biaya sebesar fee of Rp 610,000,000. Audit Report was signed
Rp 610.000.000,-. Laporan Audit ditandatangani oleh by Paul Hadiwinata as Managing Partner. In 2007,
Paul Hadiwinata selaku Rekan Pimpinan. Dan tahun KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang was
2007, menunjuk KAP Doli, Bambang, Sudarmadji appointed to conduct audit and evaluation on the
& Dadang sebagai Auditor Eksternal untuk Financial Statements of fiscal year 2007 with a fee
melaksanakan Jasa Audit dan Evaluasi Laporan of Rp 470,000.000. Audit Report was signed by
Keuanngan tahun buku 2007 dengan biaya sebesar Doli Diapary Siregar as Managing Partner
Rp 470.000.000,-. Laporan Audit ditandatangani oleh
Doli Diapary Siregar selaku Rekan Pimpinan.

100 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Internal Auditors melaksanakan koordinasi dan The Internal Audit unit coordinates and facilitates
memfasilitasi pelaksanaan tugas Auditor Eksternal the work of the external auditor to create a
untuk terciptanya kelancaran pelaksaan tugas. harmonious audit work. The Audit Committee
Komite Audit memantau efektivitas pelaksanaan monitors the effectiveness of audit work and
tugas dan mereview kinerja Auditor Eksternal. evaluates the performance of the external auditor.

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Organization Chart Corporate Secretary

Corporate Secretary

Board of Commissioners Public Institutional Relations Boars of Directors


Secretary Relation Manager Manager Secretary Manager

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai liaison Corporate Secretary serves as a liaison officer
officer antara Direksi dengan Manajemen, Dewan between the Board of Directors and the management,
Komisaris dan Pemegang Saham, sebagai the Board of Commissioners and the shareholders,
wakil perusahaan dalam berhubungan dengan as the representative of the Company in dealing
stakeholders yang berkaitan dengan perusahaan, with stakeholders that are related to the Company,
serta menjadi juru bicara perusahaan kepada publik. as well as serves as a spokesperson on behalf of
Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan dan the Company to the public. Corporate Secretary is
bertanggung jawab langsung oleh/kepada Direktur appointed, dismissed and is directly responsible by/to
Utama dan melaporkan kegiatannya kepada Direktur the President Director and reports its activities to the
Utama secara berkala. President Director on a regular basis.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan Duties and responsibilities of Corporate Secretary
termasuk: include:
1. Berkaitan dengan Pemegang Saham 1. With respect to the shareholders
a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Pra a. To coordinate the pre GMS activities;
RUPS; b. To plan for and to organize the GMS,
b. Melakukan perencanaan dan annual as well as extraordinary GMS, or
penyelenggaraan RUPS baik yang bersifat other meetings with the Shareholders;
tahunan maupun yang bersifat luar biasa c. To prepare and to document the minutes
atau pertemuan lainnya dengan Pemegang of the GMS, noting all the proceedings as
Saham; well as difference in opinion, and to provide
c. Membuat dan mendokumentasikan them if required by the Shareholders;
risalah RUPS yang mencantumkan d. To prepare the Register of Shareholders of
dinamika rapat dan perbedaan pendapat the company, its subsidiaries and affiliate
serta menyediakannya bila diminta oleh companies.
Pemegang Saham;
d. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham baik
perusahaan, anak perusahaan maupun
afiliasinya.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 101


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap 2. With respect to issues of regulatory compliance


perundang-undangan a. To ensure that the company has complied
a. Memastikan bahwa perusahaan mematuhi with transparency and information
ketentuan tentang persyaratan keterbukaan disclosure requirements in the annual
dan pengungkapan yang berlaku dalam report of the company;
laporan tahunan; b. To sort out the relevant information for
b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang internal as well as external publication or
relevan untuk dipublikasikan atau circulation;
diedarkan di internal maupun eksternal c. To coordinate issues of compliance to GCG
perusahaan; implementation within the company.
c. Mengkoordinasikan kepatuhan atas 3. With respect to stakeholders
pelaksanaan GCG di lingkungan a. To liaise between the Board of Directors
perusahaan. and other stakeholders of the company;
3. Berkaitan dengan stakeholders b. To serve the public and other parties
a. Menjadi penghubung antara Direksi dengan regarding any request for information
pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan related to the condition of the company;
terhadap perusahaan; c. To prepare and organize company activities
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat involving external parties with a view
dan pihak lain atas setiap permintaan towards developing the corporate image;
informasi yang berkaitan dengan kondisi d. To coordinate the company’s CSR
perusahaan; programs;
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan e. To maintain and update the information
perusahaan yang melibatkan pihak in the company’s website through
eksternal yang bertujuan untuk membentuk coordination with the related functional
citra (image) perusahaan; units.
d. Melakukan koordinasi atas program- 4. With respect to the Corporate Secretariat
program CSR perusahaan; function
e. Mengelola dan memutahirkan informasi a. To coordinate meetings of the
dalam website perusahaan melalui Shareholders, Commissioners and
koordinasi dengan unit fungsional terkait. Directors or meetings with other parties
4. Sebagai fungsi Sekretariat Perusahaan related to strategic issues concerning the
a. Mengkoordinasikan Rapat Pemegang company;
Saham, Komisaris dan Direksi ataupun b. To prepare the notice, schedule, agenda,
rapat dengan pihak lainnya terkait hal materials and minutes of meetings, noting
strategis perusahaan; the proceedings and ratification of the
b. Mempersiapkan undangan, jadwal, minutes of meetings, and its distribution to
agenda, materi dan risalah rapat yang the relevant parties;
menggambarkan dinamika rapat dan c. To document the minutes of meetings
proses pengesahan risalah rapat serta and provide them if requested by
mendistribusikannya kepada pihak-pihak Commissioners or Directors;
terkait; d. To coordinate with branch offices regarding
c. Mendokumentasikan risalah rapat dan information related to the latest condition in
menyediakannya bila diperlukan oleh branch offices;
Komisaris atau Direksi; e. To submit regular management reports
d. Melakukan koordinasi dengan kantor cabang and other necessary reports to the
perihal informasi yang berkaitan dengan Shareholders and Commissioners.
kondisi kantor cabang terkini;
e. Mengirimkan laporan manajemen dan laporan
lainnya kepada Pemegang Saham dan
Komisaris secara berkala.

102 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Kegiatan Sekretaris Perusahaan tahun 2009, antara Activities of the Company Secretary in 2009, among
lain: others:
• Menyiapkan pelaksanaan RUPS Pengesahan • Preparing the General Meeting of Shareholders for
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun the ratification of 2009 Work Plan and Budget, and
2009, dan RUPS Pengesahan Pertanggungjawaban General Meeting of Shareholders for the ratification
Laporan Manajemen Tahun Buku 2008, serta of Management Accountability Report for the Fiscal
mendokumentasikannya. Year of 2008, and making documentation.
• Menyampaikan informasi perusahaan dalam • Providing corporate information through publication
kegiatan publikasi dan promosi secara transparan and promotion, in transparence and responsible
dan bertanggung jawab melalui media perusahaan manner using corporate, local, and national mass
dan media massa lokal dan nasional. media.
• Menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak • Maintaining harmonious relation with media parties.
media. • Maintaining harmonious relation with government
• Menjalin hubungan yang harmonis dengan instansi- institutions, NGOs, and social organizations.
instansi pemerintah, non pemerintah, dan lembaga • Coordinating corporate CSR programs.
sosial kemasyarakatan. • Preparing corporate events.
• Melaksanakan koordinasi program-program CSR • Preparing the directors meeting and making
perusahaan. documentation on the minutes of meeting.
• Menyiapkan pelaksanaan acara-acara perusahaan.
• Menyiapkan pelaksanaan Rapat Direksi dan
mendokumentasikan risalah rapatnya.

Profil Singkat Sekretaris Perusahaan Brief Profile Corporate Secretary

Sudaryanto Sudaryanto
Lahir pada tahun 1956 di Kebumen – Jawa tengah. Born in 1956 in Kebumen – Central Java.
Lulus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Graduated from the Faculty of Social and Political
DR. Moestopo (Beragama) Jakarta pada tahun Science of DR Moestopo University (Religious)
1988 dan memperoleh gelar Master of Science dari Jakarta in 1988, and obtained a Master of
Universitas Indonesia pada tahun 2002. Pernah Science degree from Indonesia University in
menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya 2002. Previously held several important positions
yaitu Sekretaris Dewan Komisaris pada tahun 2002 including as Secretary of the Board in 2002
dan Kepala Bidang Umum PT Angkasa Pura II and Head of General Affairs at Soekarno-Hatta
(Persero) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta Airport branch office in 2004, before promoted
pada tahun 2004. Menjabat sebagai Corporate to the post of Corporate secretary in 2006 up to
Secretary sejak tahun 2006 sampai sekarang. the present. Participated in a variety of seminars
Pernah mengikuti berbagai seminar dan konferensi and conferences in the country, including the
di dalam negeri diantaranya yaitu Marcus Evans Marcus Evans 2nd Annual Corporate Governance
2nd Annual Corporate Governance Conference, Conference, Indonesian Society of Commissioners
Indonesian Society of Commissioners di Jakarta in Jakarta, and Forum for SOE Association in
dan Forum Himpunan BUMN di Yogyakarta. Yogyakarta.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 103


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Etika Perusahaan Company Ethics


Pada tahun 2007, Angkasa Pura II menerbitkan In 2007, Angkasa Pura II published the company’s
buku Pedoman Perilaku (Code of Conduct) code of conduct, which has been socialized to all
yang telah disosialisasikan ke seluruh karyawan employees of Angkasa Pura II. The book of code of
Angkasa Pura II. Buku Pedoman Perilaku yang conduct includes a commitment of all employees
memuat pernyataan komitmen seluruh karyawan of Angkasa Pura II and has also been signed by all
Angkasa Pura II tersebut juga telah ditandatangani employees in 2008 as a personal commitment to
oleh seluruh karyawan pada tahun 2008 sebagai comply with the code of conduct, as documented
komitmen pribadi untuk mematuhi Code of in the Corporate Secretary Unit.
Conduct yang didokumentasikan di Unit Corporate
Secretary.

Angkasa Pura II memiliki komitmen yang kuat Angkasa Pura II has a firm commitment to
terhadap pemangku kepentingan (stakeholders), upholding the interests of its stakeholders,
yang meliputi : comprising the following:
1. Komitmen terhadap Pemegang Saham, dengan 1. Commitment to the Shareholder, to create
memberikan nilai perusahaan yang terbaik dari the best value for the company in terms of
aspek financial dan non financial; memberikan financial and non-financial aspects; provide
laporan yang lengkap, akurat dan tepat waktu; comprehensive, accurate, and timely reports;
serta menerapkan tata kelola perusahaan yang and implement good corporate governance
baik; practices;
2. Komitmen terhadap Pelanggan, dalam rangka 2. Commitment to Customers, in order to
menjaga reputasi, integritas, dan kredibilitas maintain company reputation, integrity
perusahaan serta meningkatkan keharmonisan and credibility, as well as in enhancing the
hubungan perusahaan dengan para pelanggan; relationship between the company and its
3. Komitmen terhadap insan Angkasa Pura II, customers;
dalam rangka mewujudkan hubungan yang 3. Commitment to Employees of Angkasa Pura II,
berkualitas, adil serta dapat mendorong in which the company strives to treat all of its
intensitas dan kualitas partisipasi insan employees in a fair manner in order to create
Angkasa Pura II perusahaan akan a relationship that will promote the quality
memperlakukan insan Angkasa Pura II sebagai and intensity of employee engagement in the
anggota perusahaan dengan adil (fair); company;
4. Komitmen terhadap Pemasok/Supplier, 4. Commitment to Suppliers, in which the
perusahaan mengelola hubungan dengan jujur company engage in a fair and honest business
dan fair dalam berbisnis dengan pemasok/ relationship with it suppliers;
supplier; 5. Commitment to Business Partners, in which
5. Komitmen terhadap Mitra Usaha, hubungan the relationship between the company and
antara perusahaan dengan mitra usaha its business partners is based on fairness,
dilandasi prinsip kesetaraan, transparan, serta transparency and good business ethics;
etika bisnis; 6. Commitment to Work Partners, through good
6. Komitmen terhadap Mitra Kerja, dengan coordination to protect the interests of the
senantiasa melakukan kordinasi untuk menjaga company while providing proportional access
kepentingan perusahaan dan memberikan to facilitate the duties of work partners;
akses secara proporsional untuk kelancaran 7. Commitment to Subsidiaries and Affiliates,
pelaksanaan tugas mitra kerja; through direction and appreciation while
7. Komitmen terhadap Anak perusahaan dan maintaining the independency of subsidiaries
Perusahaan Afiliasi, dengan senantiasa and affiliates to develop their businesses;
melakukan pembinaan dan memberikan
penghargaan serta menjaga kemandirian
(independensi) anak perusahaan dan
perusahaan afiliasi dalam mengembangkan
usaha secara keseluruhan;

104 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

8. Komitmen terhadap Pemerintah, dengan 8. Commitment to the Government, by


menjalankan bisnis secara profesional dengan conducting business in a professional manner,
memperhatikan dan mematuhi peraturan complying with applicable laws, regulations
perundang-undangan, dan kebijakan and government policies related to the
pemerintah yang terkait dengan aktivitas company’s business activities, and ethical
usaha perusahaan dan berperilaku etis dalam conduct in relationships with government
berhubungan dengan instansi pemerintah; institutions;
9. Komitmen terhadap Masyarakat dan 9. Commitment to Society and the Environment,
Lingkungan, dengan mewujudkan tanggung through the implementation of corporate social
jawab sosial perusahaan sebagai wujud Good responsibility in the interest of Good Corporate
Corporate Citizenship Citizenship.

Pedoman perilaku ini menjadi pedoman bersikap This code of conduct has become a standard
dan bertindak dalam melaksanakan tugas- guideline regulating the behavior and action
tugas perusahaan. Setiap pelanggaran terhadap of each personnel in performing duties of the
pedoman perilaku dan ketentuan-ketentuan Company. Any violation of the code of conduct and
pelanggaran disiplin perusahaan yang berlaku, the applicable company’s disciplinary regulations,
yang dapat secara langsung maupun tidak which might directly or indirectly lead to financial
langsung mengakibatkan kerugian keuangan and non financial losses for the Company, is
maupun non keuangan bagi perusahaan, a disciplinary action that should be penalized
merupakan tindakan indisipliner sehingga patut according to the level of the infraction.
dikenakan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.

Direksi bertanggung jawab atas penegakan The Board of Directors is responsible to the
etika dan perilaku di lingkungan Angkasa Pura II. enforcement of ethics and behavior within the
Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan dibentuk Angkasa Pura II. To maintain the effectiveness of
tim Kelompok Pemeriksa Pelanggaran Disiplin its implementation, the Company has formed an
Karyawan (KP2DK). Setiap karyawan Angkasa Employee disciplinary Committee (KP2DK). Each
Pura II berkewajiban untuk melaporkan kepada tim employee is obliged to report to KP2DK team in his
KP2DK di masing-masing wilayah kerjanya apabila or her respective working areas whenever they are
mengetahui adanya indikasi maupun terjadinya aware of any indication or a guide to the breach of
pelanggaran terhadap panduan perilaku ini. this behavior.

Komitmen dan konsistensi seluruh karyawan Commitment and consistency of all employees of
Angkasa Pura II dalam menerapkan pedoman Angkasa Pura II in implementing the code of conduct
perilaku ini akan menciptakan suasana yang would create a conducive environment to the
kondusif bagi pencapaian visi dan misi perusahaan. achievement of the Company’s vision and mission.

Media Penyebaran Informasi Information Disclosure


Perwujudan aspek transparansi sebagai bagian The aspect of transparency as part of GCG
dari praktik GCG di Angkasa Pura II dilakukan salah practices at Angkasa Pura II is manifested among
satunya melalui kegiatan penyebaran informasi other things through information disclosure
kepada pemegang saham dan masyarakat. activities to shareholders and the public.
Informasi yang disampaikan meliputi informasi Information disclosed includes general information
umum perusahaan, program-program perusahaan about the Company, work programs, and
dan kejadian/acara khusus yang perlu diketahui company events or other information of interest
publik. Transparansi informasi tersebut diharapkan to the public. The information disclosure policy is
dapat menjaga dan meningkatkan pengetahuan, expected to maintain and help improve the level
pemahaman dan persepsi positif publik terhadap of understanding, knowledge and perception by
kebijakan dan operasional usaha yang dilakukan the general public concerning the policies and
Angkasa Pura II. business activities undertaken by Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 105


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Penyampaian informasi kepada masyarakat Information disclosure to the public is undertaken


dilakukan melalui web site perusahaan www. through the Company’s official website at www.
angkasapura2.co.id dan kepada pemegang saham angkasapura2.co.id as well as through the
melalui portal Kementerian BUMN. Informasi Ministry of SOE web portal. In addition, company
perusahaan juga disampaikan melalui media information is also disseminated in print and
masa cetak dan elektronik dengan kegiatan press electronic mass media through activities in press
release, press conference maupun press tour. releases, press conferences or press tours.

Program-program dan kejadian/acara perusahaan Information about company programs or events


yang sudah diungkapkan antara lain adalah that have been disclosed includes the improvement
perbaikan fasilitas umum di Bandara Soekarno- to public facilities at Soekarno-Hatta Airport,
Hatta, kegiatan Duta Bandara di Bandara activites of the Airport Ambassador at Soekarno-
Soekarno-Hatta, kemajuan pembangunan Hatta Airport, progress of the development of
Bandara Kualanamu, pembangunan Bandara Kualanamu Airport, developments at Sultan
Sultan Iskandar Muda, pembangunan terminal Iskandar Muda Airport, construction of passenger
penumpang di Bandara Raja Haji Fisabilillah dan terminal buildings at Raja Haji Fisabillilah Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II, serta rencana and Sultan Syarif kasim II Airport, and the planned
pengoperasian sampai pada peresmian Terminal 3 operation and official inauguration of Terminal 3 at
Bandara Soekarno-Hatta. Soekarno-Hatta Airport.

Daftar kegiatan penyampaian informasi selama List of activities to deliver information for the year
tahun 2009: 2009:

Kegiatan penyampaian informasi Kejadian


Information delivery activities Event

Up date data perusahaan di portal Kementerian BUMN dan web site perusahaan www.angkasapura2.co.id Setiap hari
Up-date corporate data on the portal web site Ministry of SOEs and companies www.angkasapura2.co.id Every day

Menerbitkan majalah internal “Bandara” Setiap 3 bulan


Internal magazine publishes “Airport” Every 3 months

Menerbitkan buletin internal “Baling-baling” Setiap bulan


Issued an internal bulletin “Baling-baling” Every month

Menerbitkan buku laporan tahunan perusahaan 1 kali


Publishes books company’s annual report 1 times

Menerbitkan buku laporan manajemen kepada pemegang saham 1 kali


Publishes books management reports to shareholders 1 times

Menerbitkan buku statistik angkutan udara 1 kali


Air transport statistics published books 1 times

Press tour ke wilayah kerja perusahaan (Soekarno-Hatta, Medan, Aceh, Pekanbaru, Padang dan Palembang) 9 kali
Press tour to the working area of the company (Soekarno-Hatta Airport, Medan, Aceh, Pekanbaru, 9 times
Padang and Palembang)

Siaran pers 16 kali


Press releases 16 times

Konferensi pers 9 kali


Press conference 9 times

Iklan pelelangan 35 kali


Auction Ads 35 times

106 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Daftar siaran pers selama tahun 2009: List of press releases during the year 2009:

Judul Tanggal
No
Title Date
1 Satgas Wanita Awasi Kebersihan di Bandara Soekarno Hatta 21/01/2009
Watch Women Hygiene Task Force at the Soekarno Hatta
2 Penyesuaian Tarif PJP2U 17/02/2009
Tariff Adjustment PJP2U
3 Duta Bandara Ber-Roller Blade, Memastikan Bandara Bersih dan Nyaman 25/02/2009
Airport Ambassador Ber-Roller Blade, Ensure Clean and Comfortable Airport
4 Penyuluhan Peningkatan Mutu Pelayanan Frontliner, Mitra Usaha, 11/03/2009
Mitra Kerja di Bandara Soekarno-Hatta
Counseling Services Quality Improvement frontliner, Business Partners,
Partners at the Soekarno-Hatta Airport
5 Aviation Safety, Security and Services Reforms 19/03/2009
6 Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Mulai Beroperasi 14/04/2009
Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport Starts Operations
7 Persiapan Peresmian Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta 27/04/2009
Preparation Inauguration of Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport
8 Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan Oleh Presiden SBY 28/04/2009
Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport Inaugurated by President SBY
9 Kinerja Angkasa Pura II Tahun 2009 23/06/2009
Performance of the Year 2009 Angkasa Pura II
10 Bandara Sultan Syarif Kasim II Mulai Dibangun 16/07/2009
Sultan Syarif Kasim II Airport Built Start
11 Bandara Sultan Iskandar Muda Diresmikan Presiden Republik Indonesia 06/08/2009
Sultan Iskandar Muda Airport Inaugurated President of the Republic of Indonesia
12 Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Mulai Dibangun 20/08/2009
Raja Haji Fisabilillah Airport Starts Built
13 Bandara Internasional Minangkabau Normal Kembali 01/10/2009
Minangkabau International Airport Real Return
14 Bebas Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) 04/10/2009
di Bandar Udara Internasional Minangkabau
Tariff-Free Airplane Passenger Services (PJP2U) Minangkabau International Airport
15 PT Angkasa Pura (Persero) Bandara Soekarno-Hatta akan segera dilengkapi dengan CUSS 08/10/2009
Kiosk (Common Use Self Service- Kiosk)
PT Angkasa Pura II (Persero) Soekarno-Hatta International Airport will soon be equipped with
Kiosk CUSS (Common Use Self-Service Kiosk)
16 Apresiasi PT Angkasa Pura II (Persero) Kepada Mitra 23/12/2009
Appreciation of PT Angkasa Pura II (Persero) To Partner

Berdasarkan analisa terhadap pemberitaan mengenai An analysis of media coverage of Angkasa Pura II
Angkasa Pura II di media masa cetak nasional selama in the national print mass media throughout 2009
tahun 2009, diperoleh hasil sebagai berikut: yielded the following results:

Berita Jumlah % News


Total
Positif 457 53,33 Positive
Netral 216 25,20 Neutral
Negatif 184 21,47 Negative
Jumlah 857 100 Total

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 107


Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komitmen dan Kontijensi Commitment and Contingencies


Dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap In the interest of service improvement for the benefit of
penumpang dan pengguna jasa bandara, Angkasa passengers and airport service users, Angkasa Pura II
Pura II juga melakukan kontrak kerja sama komersial also engaged in a variety of commercial contracts with
dengan pihak ketiga. Kerja sama tersebut antara lain third parties. Commercial cooperation in the land-side
di sisi darat berupa pengelolaan executive lounge, includes the operation of executive airport lounges,
pemanfaatan nursery room, kegiatan department utilization of nursery rooms, department store activity,
store, pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi, serta utiliztion of telecommunication infrastructure, and
penyediaan ruangan untuk duty free shop, money provision of space for duty-free shops, money changer,
changer, dan restoran. Sedangkan kerja sama untuk and restaurants. Meanwhile, commercial cooperation
mendukung pengusahaan bandara di sisi udara antara in support of airport business in the air-side includes
lain pengelolaan stasiun pengisian bahan bakar minyak the operation of aircraft refueling stations and the
bagi pesawat udara dan pengelolaan bus apron. Selain operation of apron bus. In addition, in support of
itu dalam rangka mendukung program pemerintah Government’s tourism initiatives in Indonesia, Angkasa
untuk meningkatkan pariwisata Indonesia, Angkasa Pura II has signed a Memorandum of Understanding
Pura II telah membuat Nota Kesepahaman (MoU) (MoU) with the regional government of Banten
dengan Pemerintah Daerah Provinsi Banten antara Province, among others for advertisement program
lain untuk program reklame kampanye ‘Visit Indonesia’ related to ‘Visit Indonesia’ campaign and promotion
dan promosi pariwisata Provinsi Banten bekerja sama of tourism in Banten Province, in cooperation with
dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan the Ministry of Culture and Tourism and the Tourism
Dinas Pariwisata Provinsi Banten. Agency of Banten Province.

Untuk mengimbangi peningkatan pertumbuhan To accomodate the vary rapid increase in the
penumpang yang sangat cepat, Angkasa Pura II number of airline passengers, Angkasa Pura II has
melakukan pembangunan dan pengembangan invested in a number of airport construction and
yang memerlukan investasi, diantaranya adalah development projects, including the construction of
pembangunan bandara baru Kualanamu di Medan, the new Kualanamu Airport, Medan and a variety of
serta pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II development projects at Sultan Syarif Kasim Airport
Pekanbaru, Bandara Sultan Thaha Jambi, Bandara Pekanbaru, Sultan Thaha Airport Jambi, Depati Amir
Depati Amir Pangkal Pinang, dan Bandara Raja Haji Airport Pangkal Pinang, and Raja Haji Fisabillilah
Fisabilillah Tanjung Pinang. Angkasa Pura II telah Airport Tanjung Pinang. The total budget for these
menganggarkan dana untuk investasi pembangunan investments in airport construction and development
dan pengembangan bandara kurang lebih berjumlah projects amounted to approximately
Rp 1.628.101.975.000 (satu trilyun enam ratus dua Rp 1,628,101,975,000 (Rupiah one trillion six hundred
puluh delapan milyar seratus satu juta sembilan ratus twenty eight billion one hundred and one million and
tujuh puluh lima ribu Rupiah). nine hundred seventy five thousand).

108 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor With the enactment of Law No. 1 Year 2009 on
1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka kegiatan Aviation, various activities in the operation of
pengusahaan kebandarudaraan harus disesuaikan airports must also be realigned with the stipulations
dengan ketentuan Undang-Undang tersebut antara contained in the Legislation. These among others
lain tentang tatanan kebandarudaraan nasional, include the organization of airport operation, rules
pengaturan tentang kawasan keselamatan operasi governing the zone of safety for flight operations,
penerbangan, dan pengelolaan lingkungan hidup and the management of airport environment such as
antara lain dengan pengaturan tentang kawasan stipulations on noise zoning and zoning plan for airport
kebisingan dan rencana tata ruang kawasan bandara. areas.

Dalam perjalanan pengusahaan Angkasa Pura II, In its business growth, Angkasa Pura II has to deal
terdapat risiko hukum yang harus dihadapi baik with various legal risks, due to its operational Activities
karena kegiatan operasional pengusahaan maupun or assets, such as land lawsuit in Soekarno-Hatta
karena aset berupa tanah antara lain perkara tanah di Airport, land lawsuit in Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Soekarno-Hatta, perkara tanah di Bandara Pekanbaru, and land lawsuit in Supadio Airport
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dan perkara tanah di Pontianak.
Bandara Supadio Pontianak.

Salah satu contoh permasalahan hukum gugatan One example of third party’s law suit on the 113.940
pihak ketiga terhadap tanah milik Angkasa Pura II di m2 land owned by Angkasa Pura II in Soekarno-Hatta
Bandara Soekarno-Hatta atas tanah seluas 113.940 airport, through the District Court of Tangerang in
m2 melalui Pengadilan Negeri Tangerang pada tahun 2009. The lawsuit was denied by the District Court of
2009, gugatan tersebut telah ditolak oleh Pengadilan Tangerang and was won by Angkasa Pura II with the
Negeri Tangerang dan dimenangkan oleh Angkasa Decision of the District Court of Tangerang Number 78/
Pura II berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri PDT.G/2009/PN.TNG.
Tangerang Nomor 78/PDT.G/2009/PN.TNG.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 109


Manajemen Risiko
Risk Management

Manajemen risiko merupakan bagian terpadu dari implementasi


Good Corporate Governance (GCG) yang efektif di lingkungan
Angkasa Pura II.

Risk management constitutes an integral part of the implementation of effective


Good Corporate Governance (GCG) practices within Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II menghadapi beberapa risiko yang Angkasa Pura II faces certain risks inherent in
melekat pada aktivitasnya sebagai perusahaan the conduct of its activities as an airport operator
pengelola bandara dan penyedia jasa lalu lintas udara. and provider of air traffic services. These risks
Secara umum, risiko tersebut dapat dibagi menjadi can be grouped in general into risks that affect
risiko yang berpengaruh terhadap manusia, aset human lives, company assets, the environment,
perusahaan, lingkungan, dan reputasi perusahaan. and company reputation. According to its specific
Secara khusus sesuai karakteristiknya, risiko dapat characteristics, risks can arise in the form of failure
berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan, in flight operations, failure in airport operations,
kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan dan failure in service delivery, and from non-compliance
ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai risiko tersebut with regulations. These risks are handled through
ditangani melalui upaya pencegahan risiko, mitigasi measures that comprise of efforts to prevent risk,
risiko, ataupun pengalihan risiko. effort to mitigate risks, and efforts to transfer risks.

Kebijakan Manajemen Risiko Risk Management Policy


Pelaksanaan manajemen risiko di lingkungan The implementation of risk management at
Angkasa Pura II dilakukan dengan mengacu pada Angkasa Pura II is undertaken with reference to Risk
Risk Management Standard AS/NZS 4360/2004. Management Standard AS/NZS 4360/2004. The
Pokok-pokok kebijakan manajemen risiko Angkasa basic elements in the risk management policy of
Pura II sebagaimana tertuang dalam Corporate Safety Angkasa Pura II as described in the Corporate Safety
Manual, Doc-SMS.02/XI/2005.Corp adalah sebagai Manual, Doc-SMS.02/XI/2005.Corp is as follow:
berikut: a. Risk management is the implementation of
a. Manajemen risiko adalah suatu penerapan policies, procedures and work practices in a
kebijakan, prosedur dan praktek kerja systematic manner to identify, analyze, assess
yang dilakukan secara sistematis untuk and monitor risks;
mengidentifikasi, menganalisa, menilai dan
memonitor risiko;

110 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

b. Proses manajemen risiko dalam aktivitas lapangan b. Risk management processes in the operational
Angkasa Pura II adalah bagian paling mendasar activities of Angkasa Pura II are a basic and vital
serta sangat menentukan dalam penyusunan dan element in the design and formulation of safety
perancangan program keselamatan; programs;
c. Segala risiko berkait dengan faktor keselamatan c. All risks associated with the safety of human lives
jiwa harus dikelola seoptimal mungkin mengingat shall be managed in an optimum manner in view of its
dampaknya yang sangat luas bagi pengguna jasa very considerable impact on airport services users as
maupun bagi keberlanjutan bisnis Angkasa Pura II. well as to the business continuity of Angkasa Pura II.

Dalam dokumen tersebut tersirat bahwa Angkasa Pura Implicit in the document is that Angkasa Pura II still
II masih memfokuskan pengelolaan risiko pada aktivitas focuses on managing the risks inherent in its operational
operasional yang berfokus pada unsur Safety, Security, activities in terms of aspects of safety, Security, Service
Service & Compliance. Namun dalam perkembangannya, & Compliance. However, in due course of development,
pengelolaan risiko Angkasa Pura II telah memperluas Angkasa Pura II has expanded the scope of its risk
cakupan fungsinya meliputi aspek-aspek bisnis management function to also include other aspects as
perusahaan lainnya, yaitu aspek keuangan, aspek well, such as financial aspect, legal aspect, commercial
hukum, aspek komersial, aspek sumber daya manusia aspect, human resources aspect, and others. This is
dan sebagainya. Ini diwujudkan melalui pembentukan manifested through the establishment of the Business
unit Business Risk Management dan perubahan unit Risk Management unit, while the Corporate Safety & Risk
Corporate Safety & Risk menjadi unit Corporate Risk unit was renamed to the Corporate Risk Management
Management. Dengan demikian, program-program unit. As such, risk management initiatives are also
Manajemen Risiko juga diarahkan untuk mencari peluang directed towards available business opportunities and
bisnis dan tindakan terhadap risiko yang ada, dan menjadi mitigation of its associated risks, representing a challenge
tantangan bagi Angkasa Pura II dalam pencapaian misi for Angkasa Pura II in achieving its vision and mission
dan sasaran utama perusahaan. statements.

Kerangka Manajemen Risiko Angkasa Risk Management Framework at Angkasa


Pura II Pura II
Pengoperasian bandara semakin diwarnai oleh adanya The airport business today has become subject to
peningkatan persaingan, tuntutan dari pengguna jasa increased competition, higher demands for service
terhadap kualitas pelayanan, serta tuntutan untuk quality from airport services users, and strict regulatory
menerapkan standar regulasi yang lebih baik. Kondisi ini requirement to implement better standards. This condition
menuntut Angkasa Pura II untuk mengoptimalkan sumber compels Angkasa Pura II to optimize its available
daya yang ada. Dalam kaitannya dengan manajemen resources. With regards to risk management, it creates
risiko, maka dibutuhkan suatu kerangka kerja yang a demand for a comprehensive framework to properly
komprehensif dalam pengidentifikasian dan pengelolaan identify and manage risks, in order to protect the interests
risiko, agar dapat melindungi Angkasa Pura II dalam of Angkasa Pura II in the effective achievement of its
mencapai sasaran dan strategi bisnis dengan lebih efektif. strategies and business objectives.

Kerangka kerja ini dikembangkan dengan tujuan: The framework was developed with the aim of:
• Memungkinkan Angkasa Pura II untuk mengelola risiko • Enabling Angkasa Pura II to manage risk in a proactive
secara proaktif dengan pendekatan yang sistematis manner through a systematic and structured approach,
dan terstruktur, serta secara berkesinambungan and to continuously improve its business processes in
memperbaiki setiap proses bisnis untuk mengurangi order to reduce its risk profile, and therefore maintain
profil risiko perusahaan, dengan demikian dapat a more secure condition for the benefit of all its
mempertahankan kondisi yang lebih aman untuk semua stakeholders;
pemangku kepentingan (stakeholder); • Ensuring an effective strategy to mitigate risks and
• Menjamin bahwa telah ada strategi untuk maximize opportunities;
mengendalikan risiko dan memaksimalkan peluang; • Instilling risk management processes as an integral
• Menanamkan proses manajemen risiko sebagai part of the corporate planning processes at both the
bagian yang terintegrasi dalam proses perencanaan strategic as well as operational levels;
perusahaan pada level strategis maupun level
operasional;

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 111


Manajemen Risiko Risk Management

• Membantu menciptakan budaya waspada terhadap • Helping to create a culture of risk awareness in terms of
risiko dari perspektif strategis, operasional, dan individu; strategic, operational, and individual perspectives;
• Memberikan kredibilitas pada proses bisnis dan • Providing credibility to business processes and
meningkatkan perhatian manajemen terhadap increasing management focus on the management,
pengelolaan, pengawasan, pelaporan dan pengkajian supervision, reporting and reviews of risks that have
pada risiko yang teridentifikasi dan secara terus been identified, while also continuously considering all
menerus mempertimbangkan risiko baru yang mungkin possible new risk factors;
timbul; • Instilling an understanding for the need of risk
• Memberikan pemahaman tentang kebutuhan setiap management for each individual and to re-align the
individu akan manajemen risiko dan meluruskan strategi company’s strategy concerning risk assessment from a
perusahaan dalam melakuan penilaian risiko (risk ‘top down’ approach into a ‘bottom up’ approach.
assessment) dari strategi “top down” menjadi strategi
“bottom up”.

Proses Manajemen Risiko Risk Management Processes


Proses manajemen risiko di Angkasa Pura II terdiri dari: Risk management processes at Angkasa Pura II comprise
of:
Memahami Konteks
Meliputi pemahaman dan penilaian hubungan setiap unit Understanding Risk Context
pelayanan di lingkungan Angkasa Pura II dengan pihak This involves the understanding and assessment of the
luar perusahaan, lingkungan internal perusahaan, dan relations between each of the service units at Angkasa
lingkungan manajemen risiko dimana tahapan proses Pura II and external parties, internal parties, and the
pengelolaan risiko terjadi, serta memahami tujuan yang risk management environment where the various risk
harus dicapai oleh unit pelayanan sebagaimana fungsi management processes occur, and to comprehend the
dan otoritas yang telah diberikan perusahaan. Dalam objectives of the respective service unit according to its
hal ini termasuk menetapkan kriteria penilaian pada saat function and authority established by the Company. This
menganalisa risiko apakah suatu risiko dapat diterima atau also includes the determination of assessment criteria in
tidak. analyzing whether a particular risk is acceptable or not
acceptable.

Identifikasi Risiko Risk Identification


Identifikasi risiko dilakukan dengan melibatkan unit-unit Risk identification process involves the participation of
pelayanan sebagai pemilik risiko, dimana setiap unit service units as risk owner, whereby each service unit
pelayanan menentukan risiko-risiko yang signifikan yang determines the significant risks at its area of operations.
ada di wilayah kerjanya.

Analisa Risiko Risk Analysis


Setelah risiko yang signifikan teridentifikasi, maka setiap Following the identification of significant risk factors,
unit pelayanan dengan bimbingan dari unit Corporate each service unit with the guidance of the Corporate Risk
Risk Management melakukan analisa terhadap risiko- Management unit conducts an analysis on the identified
risiko tersebut, untuk menentukan kategori risiko risks, where risks are grouped into 4 (four) risk categories
berdasarkan dampaknya yang dibagi dalam 4 (empat) based on its possible impact, namely impact on people,
kategori dampak, yaitu: dampak terhadap manusia, aset, asset, environment and reputation.
lingkungan dan reputasi.

Evaluasi Risiko Risk Evaluation


Setelah di analisa berdasarkan kategori dampak, maka Following the risk category grouping, the next step
langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap is to assess all of the risks that have been identified
risiko-risiko yang telah teridentifikasi, yang tersusun dalam within a risk matrix that resulted in 3 (three) levels of risk
bentuk matrik risiko, dalam hal ini dalam 3 (tiga) tingkatan assessment, namely High, medium and Low risk.
penilaian, yaitu High, Medium dan Low.

112 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Pengelolaan Risiko Risk Management


Setiap unit pelayanan menyusun pengendalian Each service unit develops processes to mitigate and
terhadap risiko yang telah teridentifikasi, sehingga manage the risks that have been identified, ensuring
tidak ada risiko yang tidak dikelola dengan baik. that all possible risks have been covered. In the event
Dalam hal terdapat risiko yang pengendaliannya tidak that particular risk mitigation is deemed inefficient to
efisien bila dilakukan oleh perusahaan maka risiko be undertaken internally, the risk is then transferred to
tersebut diupayakan dialihkan kepada pihak lain (risk external parties.
transfer).

Monitor dan Review Risiko Risk Monitoring and Review


Unit Corporate Risk Management secara terus The Corporate Risk Management unit continuously
menerus melakukan pengawasan terhadap monitors the implementation of risk management
pelaksanaan manajemen risiko yang ada di setiap processes at each branch office.
kantor cabang.

Konsultasi dan Komunikasi Risiko Risk Consultation and Communications


Setiap hasil aktivitas manajemen risiko selalu The results of all risk management activities are
dikonsultasikan dan dikomunikasikan kepada consulted and communicated to the respective
pemangku kepentingan (stake holder). stakeholders.

Corporate Risk Risk Identification Risk Ranking


Operational Risk Hazards High
Identification
• Air Traffic Risk Medium
• Airport Risk • Safety
• Commercial Risk • Security Low
• Other Services • Services
Risk • Compliances
• Other Company
Objectives

Residual Risk
Risk Assessment
Business Risk • Risk Analysis
• Risk Evaluation Risk Control
• Financial Risk • Risk Treatment Ranking
• Legal Risk
• Human Very Reliable
Resources Risk Risk Management Tool
• Reputational Risk Reliable
(using BowtleXP & Other
• Other Risk Tools) Unreliable

Very Unreliable

Risiko yang di hadapi Angkasa Pura II Risks faced by Angkasa Pura II


Secara umum risiko yang dihadapi Angkasa Pura II In general risks faced by Angkasa Pura II were
dikelompokkan pada: classified as:
• Risiko terhadap Manusia • Human Risk
• Risiko terhadap Aset • Asset Risk
• Risiko terhadap Lingkungan • Environmental Risk
• Risiko terhadap Reputasi • Reputation Risk

Dan secara khusus risiko, dikelompokan pada: In particular the risks are classified as:
• Risiko Kegagalan Opersional Penerbangan • Flight Failure Risk
• Risiko Kegagalan Operasi Bandar Udara • Airport Failure Risk
• Risiko Kegagalan Pelayanan • Service Failure Risk
• Risiko Ketidak-patuhan pada Regulasi • Incompliance Risk

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 113


Manajemen Risiko Risk Management

Penanganan risiko meliputi: Risk handling includes:


• Mencegah risiko (Risk Prevention) • Risk Prevention
• Mengurangi dampak risiko (Risk Mitigation) • Risk Mitigation
• Mentransfer risiko (Risk Transfer) • Risk Transfer

Risiko Teridentifikasi Identified Risks


Risiko-risiko yang teridentifikasi dikelompokan ke Identified risks are grouped into 4 (four) aspects,
dalam 4 (empat) aspek yaitu Safety, Security, Service namely Safety, Security, Service and Compliance
dan Compliance. Dan hasil identifikasi risiko tahun aspects. In 2009, identified risks are as follow:
2009 diperoleh sebagai berikut:

Aspek Jumlah Number of Risk Aspect

Keselamatan 68 Safety

Keamanan 29 Security

Layanan 91 Service

Pemenuhan 11 Compliance

Total Risiko 199 Risk Total

Pengelolaan dan Pengendalian Risiko Management and Mitigation of Risk


Kegiatan operasional sehari-hari oleh unit- In its day-to-day operational activities, each service
unit pelayanan di lingkungan Angkasa Pura II unit within Angkasa Pura II has considered the
senantiasa memperhitungkan risiko dan cara- possible risks and their mitigation. Activities in the
cara pengendaliannya. Aktivitas pengelolaan dan management and mitigation of risks involve the
pengendalian risiko yang dilaksanakan meliputi hal-hal following aspects:
sebagai berikut:

• Kepatuhan pada regulasi dan penerapan prosedur • Compliance with regulations and established
operasi operating procedures
Sebagai penyelenggara bisnis bandar udara, As an airport operator, Angkasa Pura II is bound
Angkasa Pura II terikat dengan aturan-aturan to comply with a variety of regulations issued
yang diterapkan oleh organisasi penerbangan by the International Civil Aviation Organization
internasional (ICAO) maupun Direktorat Jenderal (ICAO) as well as the Directorate General of Air
Perhubungan Udara untuk menjamin terciptanya Transportation, in order to ensure the safety
penerbangan yang memenuhi unsur safety dan and security of flight operations. Accordingly,
security. Untuk itu Angkasa Pura II terus berupaya Angkasa Pura II continues to strive to align all of
agar dalam penyelenggaraan kegiatan bisnis its operational activities with the relevant rules and
perusahaan selalu memenuhi ketentuan dan regulations. Each service unit within Angkasa Pura
regulasi yang berlaku. Setiap unit pelayanan di II has established the necessary standard operating
lingkungan Angkasa Pura II telah memiliki prosedur procedures in the conduct of its activities, in order
operasi standar dalam melaksanakan kegiatannya, to ensure that all service and operational activities
agar semua kegiatan operasi dan pelayanan are undertaken in a systematic and standardized
terlaksana secara sistematis dan terstandarisasi. manner. An important element in this process is
Salah satu langkah untuk mengawasi proses ini by conducting regular Safety Audit as well as the
adalah dilaksanakannya Safety Audit secara rutin implementation of a Safety Management System at
dan penerapan Safety Management System di all airports under Angkasa Pura II.
seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura II.

• Pemeliharaan fasilitas dan peningkatan • Facility maintenance and service quality


kualitas pelayanan improvement
Keberhasilan kegiatan usaha Angkasa Pura The successful outcome of business activities by
II sangat dipengaruhi oleh kehandalan dan Angkasa Pura II depends largely on the availability
ketersediaan fasilitas. Untuk itu, unit-unit pelayanan and reliability of airport facilities. Accordingly, the

114 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

selalu melaksanakan pemeliharaan fasilitas sesuai service units engage in routine procedures of facility
prosedur yang berlaku, sebagai upaya untuk mencegah maintenance in an effort to avoid the occurrence of
terjadinya kegagalan operasi akibat penurunan kualitas operational failure due to defects of equipment and
peralatan dan fasilitas yang akan berdampak pada facilities that will have its impact on the achievement of
terganggunya pencapaian tujuan perusahaan. Selain the company’s objectives. In addition, Angkasa Pura II
itu Angkasa Pura II secara terus menerus berupaya also continues to strive to improve its service quality by
meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan the periodic upgrading of airport facilities.
peremajaan terhadap fasilitas yang dimilikinya.

• Pelatihan • Training
Salah satu unsur penting untuk mengurangi risiko The availability of quality personnel with a risk
terjadinya kegagalan dalam memberikan pelayanan awareness culture is an important element in the
terhadap pengguna jasa adalah terciptanya personil effort to reduce the risk of failing to provide services
yang berkualitas dan sadar akan risiko. Beberapa to service users. A number of training programs
pelatihan telah diberikan kepada personil di lingkungan are available for personnel in the operations and
operasi dan teknik terkait dengan unsur keselamatan technical areas related to aspects of safety and
dan pengelolaan risiko, diantaranya: Threat & Error risk management. These include Threat & Error
Management Training, Risk Management for Executives, Management Training, Risk Management for
Training for Safety Coordinator, dan lain-lain. Executives, Training for Safety Coordinator, and others.

• Asuransi • Insurance
Untuk menghadapi dan mencegah timbulnya tuntutan To anticipate and avoid the occurrence of legal
hukum terhadap perusahaan akibat dari kelalaian proceedings against the company due to negligence
dalam memberikan pelayanan kepada pengguna in the provision of airport services to service users,
jasa, Angkasa Pura II telah mengasuransikan seluruh Angkasa Pura II has taken an Airport Liabilities
pelayanannya dalam bentuk Airport Liabilities Insurance to cover all its services. In addition,
Insurance. Selain itu seluruh calon penumpang passengers coming and going through all airports
yang melalui bandara di lingkungan Angkasa Pura II under Angkasa Pura II are covered by PJP2U insurance
telah dilindungi oleh asuransi PJP2U terhadap risiko coverage in the event of accident occurring during
kecelakaan selama berada di lingkungan bandara. their stay at the airports. Meanwhile, Angkasa Pura II
Sedangkan untuk melindungi perusahaan dari kerugian has also insured all its physical assets to protect the
akibat kerusakan dan kehilangan asset, Angkasa Pura II Company from loss or damage to its assets.
telah mengasuransikan seluruh asetnya.

Residual Risk (Risiko yang tersisa) Residual Risks


Sampai dengan saat ini, pengendalian risiko yang To date, risk mitigation processes are undertaken
disiapkan mencapai jumlah 3.334 kegiatan dan telah involving a total of 3,334 activities, and have been able
mampu mengurangi risiko hingga 70%, seperti terlihat to reduce risk up to 70% as can be seen in the following
pada grafik di bawah ini: graph:

Risiko Teridentifikasi Risiko Tersisa


Risk Identified Remaining Risks

150%
91%

100%
68%

50%
29%
26%

15%
12%

11%

8%

0%
Safety Security Service Compliance

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 115


Management
Discussion &
Analysis

116 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Angkasa Pura II 2009 Annual Report 117
Diskusi & Analisis Manajemen
Management Discussion & Analysis

Karena perekonomian Indonesia relatif stabil, begitu pula kondisi


keamanannya, maka terdapat pertumbuhan penerbangan yang
secara keseluruhan dapat memenuhi target anggaran dan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Since the Indonesian economic was relatively stable, and so was the security
condition, there was a growth in aircraft and passenger movements which are
within the targeted figures and eventually improving business performance.

Tinjauan Umum Overview


Pengelolaan perusahaan tahun buku 2009 The management of the Company in fiscal 2009 is
berpedoman pada keputusan Rapat Umum guided by the resolutions of the General Meeting of
Pemegang Saham tentang Pengesahan Rencana Shareholders on the Ratification of Work Plan and
Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Angkasa Pura Budget of PT Angkasa Pura II (Persero) Year 2009
II (Persero) Tahun 2009 tanggal 31 Januari 2009. on 31 January 2009.

Secara umum, kondisi ekonomi dunia tahun 2009 While the overall global economic condition
masih mengalami krisis, namun perekonomian throughout 2009 was still overshadowed by the
Indonesia masih relatif stabil dan dapat crisis, Indonesia’s economy was relatively stable
meningkatkan kinerja perusahaan. Kondisi and business performance was improving. A
keamanan dalam negeri yang cukup stabil stable domestic security condition proved to be
mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke an incentive for tourism and in turn reflected on
Indonesia yang berpengaruh juga pada pergerakan aircraft and air passenger movements. Accordingly,
arus penumpang dan pesawat udara. Dengan overall growth in aircraft and passenger
demikian pertumbuhan penerbangan secara movements are within the targeted figures. In terms
keseluruhan dapat memenuhi target anggaran. Dari of overall revenues, targets have been exceeded,
sisi pendapatan secara umum dapat melampaui mainly through the contributions of aeronautical
target yang dipenuhi, terutama dari pendapatan revenues due to the increase in PSC and the
aeronautika karena adanya kenaikan PSC dan foreign exchange difference of International PJP.
selisih kurs PJP Internasional.

Dari sisi beban, secara umum manajemen berhasil In terms of expenses, the Management has been
mengendalikan hingga dapat terealisir di bawah successful in containing expenses below the
target RKAP, sekalipun beban consumeable targeted budget, although consumable supplies
supplies di atas target akibat dioperasikannya expenses exceeded the target due to the operation
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan terminal of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport and the
baru bandara Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh. new terminal building at Sultan Iskandar Muda
Dengan demikian laba sebelum pajak tahun 2009 Airport – Banda Aceh. Income before tax in 2009
mencapai 49% di atas target yang ditetapkan was therefore 49% above the target set by the
Pemegang Saham. Shareholders.

Faktor-faktor yang Berpengaruh Factors which Effect on the Flight Rate


terhadap Tarif Penerbangan The main factors that determine the flight rate
Faktor utama yang menentukan tarif penerbangan is the world’s oil prices, which tend to be stable
adalah harga minyak dunia, dimana selama tahun during 2009 in the range of USD 60-80 per barrel.
2009 cenderung stabil pada kisaran USD 60-80 Within this range, there were no major fluctuations
per barel sehingga tidak terjadi fluktuasi tarif yang in rates that might result in the increased use of air
tajam yang berujung pada peningkatan pemakaian transportation modes.
moda transportasi udara.

118 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Faktor lainnya yang juga sangat menentukan Other factors that also determine the flight rate
tarif penerbangan adalah nilai tukar Rupiah yang is the Rupiah exchange rate, which continued
terus menguat selama tahun 2009 sejalan dengan to strengthen during 2009 in line with the global
mulai pulihnya kondisi perekonomian global serta economic recovery and the improved foreign
membaiknya kepercayaan investor asing untuk investors’ confidence to invest in Indonesia. In the
berinvestasi di Indonesia. Pada akhir Desember end of December 2009, the Rupiah was closed at
2009, nilai tukar Rupiah ditutup pada level Rp 9404 per USD level.
Rp 9.404 per USD.

Selain itu, penambahan armada pesawat pada Moreover, additional number of aircrafts conducted
sejumlah maskapai selama tahun 2009 juga by several airlines in 2009 was also one of the
merupakan salah satu faktor menentu tarif factors determining the flight fare.
penerbangan.

Tinjauan Kinerja 2009 2009 Performance Overview


Beberapa kondisi dan kejadian penting yang Conditions and developments that have significant
berpengaruh cukup signifikan terhadap pencapaian impact on company performance in 2009 can be
kinerja tahun 2009 dapat dijelaskan sebagai described as follow:
berikut:

Trafik pesawat terbang Aircraft traffic

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 Air Transportation Statistics in 2009
Internasional Domestik
Bandara Kode International Domestic Sub Total Lokal Jumlah
Airport Code Datang Berangkat Datang Berangkat Sub Total Local Total
Arrival Departure Arrival Departure
Soekarno-Hatta CGK 24.072 24.798 111.136 112.871 272.877 - 272.877
Polonia MES 5.351 5.321 19.687 19.724 50.083 200 50.283
S.Syarif Kasim II PKU 1.136 1.143 8.802 8.754 19.835 1.520 21.355
Supadio PNK 201 200 7.481 7.484 15.366 4.040 19.406
S.M.Badaruddin II PLM 544 544 7.146 7.146 15.380 384 15.764
Minangkabau PDG 1.079 1.078 6.263 6.272 14.692 20 14.712
Husein S. BDO 1.406 1.405 1.301 1.299 5.411 2.299 7.710
Halim P. HLP 1.320 1.325 7.544 7.732 17.921 5.990 23.911
Sultan Thaha DJB - - 3.634 3.636 7.270 - 7.270
Depati Amir PGK - - 4.273 4.278 8.551 - 8.551
R.H.Fisabilillah TNJ - - 1.694 1.743 3.437 - 3.437
S. I. Muda BTJ 457 447 2.345 2.355 5.604 144 5.748
JUMLAH 35.566 36.261 181.306 183.294 436.427 14.597 451.024
71.827 364.600 436.427 14.597 451.024

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 119


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Pesawat Komposisi 2009


Aircraft Composition 2009

450.000 10,00% 84%


400.000 8,00%
350.000
6,00%
300.000
4,00%
250.000
2,00%
200.000
0,00%
150.000 16%
100.000 -2,00%

50.000 -4,00% Internasional International

0 -6,00% Domestik Domestic


2005 2006 2007 2008 2009
Internasional
International 59.908 61.722 60.315 68.318 71.827
Domestik
Domestic 397.401 371.265 372.253 364.479 379.190
Pertumbuhan
Growth 8,71% -5,24% 2,97% 0,05% 4,21%

Pergerakan Pesawat - korporasi per bulan Distribusi per Bandara


Aircraft Movement - corporations per month Distribution per Airport
41.082

40.444
39.108

45.000
37.705

37.568

37.494
37.507

37.535

37.182

36.775
35.660

40.000
32.964

35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
CGK 60,50% BDO 1,71%
10.000 MES 11,15% HLP 5,30%
PKU 4,73% DJB 1,61%
5.000 PNK 4,30% PGK 1,90%
PLM 3,50% TNJ 0,76%
0 PDG 3,26% BTJ 1,27%
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

• Penerbangan domestik • Domestic flights


Tahun 2009 pergerakan pesawat domestik Domestic aircraft traffic in 2009 amounted to
sebanyak 365.988 pergerakan, tumbuh 365,988 movements, an increase of 6.83%
6,83% dibandingkan tahun 2008 sebanyak compared to 342,591 movements in 2008 (a
342.591 pergerakan, menurun 3,31% (tahun decline of 3.31% in comparing 2008 with 2007).
2008 dibandingkan tahun 2007). Pertumbuhan This growth was below target due to a number
tersebut tidak mencapai yang dianggarkan of inactive airlines as well as due to the impact
akibat dari adanya perusahaan penerbangan of floods in Jakarta in February 2009. The use of
yang tidak mengoperasikan pesawatnya dan aerobridges was less than optimum due to the
akibat banjir di Jakarta pada bulan Pebruari relocation of Air Asia and Mandala Airlines flight
2009. Kurang maksimalnya penggunaan operations at the Soekarno-Hatta Airport from
garbarata akibat perpindahan penerbangan Air Terminal 1C to Terminal 3 building.
Asia dan Mandala Airlines dari Terminal 1C ke
Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta.

120 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

• Penerbangan internasional/regional • International/regional flights


Tahun 2009 pergerakan pesawat internasional Aircraft traffic international flights in 2009
sebanyak 71.578 pergerakan, tumbuh amounted to 71,578 movements, an increase
4,70% dibandingkan tahun 2008 sebanyak of 4.70% compared to 68,364 movements
68.364 pergerakan, tumbuh 10.76% (tahun in 2008 (an increase of 10.76% in comparing
2008 dibandingkan tahun 2007). Beberapa 2008 with 2007). The growth in international
perusahaan penerbangan internasional traffic production was due to additional aircrafts
menambah jumlah operasi pesawatnya sehingga operated by a number of international airlines
berdampak pada meningkatnya jumlah trafik during the year.
internasional.

Trafik penumpang Passenger traffic

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 Air Transportation Statistics in 2009
Internasional Domestik Transit
Bandara Kode International Domestic Sub Total Transit Total
Airport Code Datang Berangkat Datang Berangkat Sub Total Internasional Domestik Total
Arrival Departure Arrival Departure International Domestic
Soekarno-Hatta CGK 3.754.318 3.828.316 14.457.487 13.323.473 35.363.594 65875 1714250 37.143.719
Polonia MES 471.345 461.649 1.767.128 2.073.018 4.773.140 0 183201 4.956.341
S.Syarif Kasim II PKU 56.126 57.304 920.220 929.884 1.963.534 64 14286 1.977.884
Supadio PNK 11.468 10.155 775.892 784.416 1.581.931 0 0 1.581.931
S.M.Badaruddin II PLM 47310 46405 854846 862009 1810570 0 252 1810822
Minangkabau PDG 89.235 81.592 827.550 823.962 1.822.339 4551 16918 1.843.808
Husein S. BDO 141.903 131.883 125.744 128.061 527.591 0 56 527.647
Halim P. HLP 4.245 4.246 89.004 93.767 191.262 0 0 191.262
Sultan Thaha DJB - - 397.880 407.256 805.136 0 0 805.136
Depati Amir PGK - - 475.918 482.899 958.817 0 362 959.179
R.H.Fisabilillah TNJ - - 76.669 79.268 155.937 0 1662 157.599
S. I. Muda BTJ 44.802 44.581 233.486 251.823 574.692 0 0 574.692
JUMLAH 4.620.752 4.666.131 21.001.824 20.239.836 50.528.543 70.490 1.930.987 52.530.020
9.286.883 41.241.660 50.528.543 2.001.477 52.530.020

Penumpang (dalam ribuan) Komposisi 2009


Passengers (in thousands) Composition 2009

50.000 16,00% 82%


45.000 14,00%
40.000 12,00%
35.000
10,00%
30.000
8,00%
25.000
6,00%
20.000
15.000
4,00% 18%
10.000 2,00%
0,00% Internasional International
5.000
0 -2,00% Domestik Domestic
2005 2006 2007 2008 2009
Internasional
International 7.100 7.515 8.289 8.750 9.357
Domestik
Domestic 32.564 36.114 38.366 37.531 43.173
Pertumbuhan
Growth 7,04% 10,16% 10,08% -0,80% 13,50%

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 121


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Pergerakan Penumpang - korporasi per bulan (dalam ribuan) Distribusi per Bandara
Passengers Movement - corporations per month (in thousands) Distribution per Airport

6.000

5.042
4.876

4.857
4.609

4.556
4.460
5.000
4.356
4.233

4.207
3.952

3.912
3.470

4.000

3.000

2.000
CGK 70,71% BDO 1,00%
MES 9,44% HLP 0,36%
1.000 PKU 3,77% DJB 1,53%
PNK 3,01% PGK 1,83%
PLM 3,45% TNJ 0,30%
0 PDG 3,51% BTJ 1,09%
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

• Penumpang domestik • Domestic passengers


Tahun 2009 pergerakan penumpang domestik In 2009, domestic passenger movements
sebanyak 40.785.088 orang, tumbuh 13,52% amounted to 40,785,088 people, a growth of
dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun 13.52% compared to 2008 (a decline of 1.74%
1,74% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007). in comparing 2008 with 2007). The growth in
Pertumbuhan penumpang tersebut dikarenakan passenger movements was due to improving
pulihnya perekonomian nasional dan turunnya domestic economy condition and a reduction in
tarif penerbangan domestik. domestic airfares.

• Penumpang internasional • International passengers


Tahun 2009 pergerakan penumpang In 2009, international passenger movements
internasional sebanyak 9.216.880 orang, tumbuh amounted to 9,216,880 people, a growth of
7,16% dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun 7.16% compared to 2008 (a decline of 5.63%
5,63% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007). in comparing 2008 with 2007). The growth in
Pertumbuhan penumpang tersebut dikarenakan passenger movements was due to the recovery
pulihnya krisis ekonomi dan meningkatnya of global economies and growth of domestic
pariwisata nasional. tourist industry.

Trafik kargo Cargo traffic

Distribusi jumlah pergerakan per bulan sepanjang The distribution of total number of movement
tahun 2009 menunjukkan bahwa pergerakan per month during the year 2009 showed that the
pesawat maupun penumpang mengalami aircraft movement and passenger movement
peningkatan di bulan Juli, Oktober, dan Desember tend to increase in July, October, and December
yang merupakan puncak (peak). Sebagai catatan is the peak. Noted that the number of movement
jumlah pergerakan pada musim lebaran 2009 during lebaran season of 2009 was lower than that
ternyata lebih rendah dari pergerakan di 3 bulan of those 3 months. July was the school holiday
tersebut. Juli merupakan musim liburan sekolah season and December is the end of year holiday
dan Desember adalah musim liburan akhir tahun. season. While in October was the month when the
Sedangkan bulan Oktober adalah bulan dimana earthquake in Padang occurred. The activities for
terjadinya bencana gempa bumi di Padang. aid donation and personnel mobilization during
Kegiatan bantuan dan mobilisasi orang pada bulan that month have pushed the number of aircraft,
tersebut telah mendorong jumlah pergerakan passenger, and cargo movement.
pesawat, penumpang dan kargo.

122 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 Air Transportation Statistics in 2009
Internasional Domestik
Bandara Kode International Domestic Total
Airport Code Datang Berangkat Datang Berangkat Total
Arrival Departure Arrival Departure
Soekarno-Hatta CGK 102.199.867 114.556.611 66.467.952 149.955.157 433.179.587
Polonia MES 1.366.621 2.305.837 19.891.662 11.273.097 34.837.217
S.Syarif Kasim II PKU 232.108 29.528 8.582.856 2.548.379 11.392.871
Supadio PNK 2.175 3.016 6.614.637 2.819.681 9.439.509
S.M.Badaruddin II PLM 47251 71403 6112765 1889083 8120502
Minangkabau PDG 1.558.267 345.126 6.941.496 3.555.824 12.400.713
Husein S. BDO - 62.770 67.363 509.060 639.193
Halim P. HLP 409.552 619.621 80.166 222.813 1.332.152
Sultan Thaha DJB - - 2.849.617 1.499.538 4.349.155
Depati Amir PGK - - 3.373.545 1.085.302 4.458.847
R.H.Fisabilillah TNJ - - 1.009.195 314.801 1.323.996
S. I. Muda BTJ 12.472 3.427 2.143.185 566.127 2.725.211
JUMLAH 105.828.313 117.997.339 124.134.439 176.238.862 524.198.953
223.825.652 300.373.301 524.198.953

Kargo (dalam ribuan Kg) Komposisi 2009


Cargo (in thousands Kg) Composition 2009

350.000 25,00% 57%

300.000 20,00%

250.000 15,00%

200.000 10,00%

150.000 5,00%
43%
100.000 0,00%

50.000 -5,00% Internasional International

0 -10,00% Domestik Domestic


2005 2006 2007 2008 2009
Internasional
International 168.267 199.539 267.083 255.581 223.826
Domestik
Domestic 243.699 253.129 284.592 316.528 300.373
Pertumbuhan
Growth 5,90% 10,12% 23,37% 3,70% -8,37%

Pergerakan Kargo - korporasi per bulan (dalam ribuan Kg) Distribusi per Bandara
Cargo Movement - corporations per month (in thousands Kg) Distribution per Airport

60.000
51.531
50.102

47.241
43.840

43.389

43.380
43.187

43.134

50.000
41.508
39.957

40.025

36.905

40.000

30.000

20.000
CGK 82,64% BDO 0,12%
MES 6,65% HLP 0,25%
10.000 PKU 2,17% DJB 0,83%
PNK 1,80% PGK 0,85%
PLM 1,55% TNJ 0,25%
0 PDG 2,37% BTJ 0,52%
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 123


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

• Kargo domestik • Domestic cargo


Tahun 2009 pergerakan kargo domestik In 2009, domestic cargo movements amounted
sebanyak 299.538 ton, menurun 5,5% to 299,538 tons, a decline of 5.5% compared
dibandingkan tahun 2008, yaitu tumbuh to 2008 (a growth of 11.37% in comparing 2008
11,37% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007). with 2007). The growth in domestic cargo was
Pertumbuhan kargo domestik dikarenakan trafik due to increased domestic passenger traffic.
penumpang domestik yang meningkat.

• Kargo internasional • International cargo


Tahun 2009 pergerakan kargo internasional In 2009, movement s of international cargo
sebanyak 223.956 ton, menurun 14,80% amounted to 223,956 tons, a decline of 14.80%
dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun compared to 2008 (a decline of 1.58% in
1,58% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007). comparing 2008 with 2007). The decline in
Penurunan kargo internasional dikarenakan international cargo movements was due to the
menurunnya lalu lintas barang internasional. decline in international trans-shipping of goods.

Distribusi jumlah pergerakan per bandara The distribution of movement per airport showed
menunjukkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta that Soekarno-Hatta Airport (CGK) still dominates
(CGK) masih mendominasi 60% untuk pesawat with 60% for aircraft and nearly 71% for corporate
dan hampir 71% untuk jumlah penumpang passenger throughout 2009 or increased by 9.8%
korporasi sepanjang tahun 2009 atau mengalami and 15.21% compared to that of the previous year.
kenaikan 9,8% dan15,21% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.

Dalam tahun 2009 pergerakan kargo udara In 2009 the movement of corporate air cargo
secara korporasi mengalami penurunan minus decreased by minus 8.37%, a contrast to the
8,37%, sangat kontras bila dibandingkan dengan growth of aircraft, which was 4.21% and passenger
pertumbuhan pesawat sebesar 4,21% dan of 13.49%. The amount of unloaded cargo,
penumpang sebesar 13,49%. Dari jumlah kargo which was more than 524 thousand ton, was still
yang dibongkar-muat sebesar lebih dari 524 ribu dominated by Soekarno-Hatta Airport (CGK) by
ton tetap didominasi oleh Bandara Soekarno-Hatta 82.61%, while the peak occurred in October and
(CGK) sebesar 82,61%, sementara peak terjadi December.
pada bulan Oktober dan Desember.

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 - Perbandingan 2008/2009


Air Transportation Statistics Total Year 2009 - 2008/2009 Comparison

Pesawat Penumpang Kargo (Kg)


Bandara Kode Aircraft Passengers Cargo (Kg)
Airport Code
2008 2009 Chg (%) 2008 2009 Chg (%) 2008 2009 Chg (%)
Soekarno-Hatta CGK 250.173 272.877 9,08 32.240.936 37.143.719 15,21 472.385.059 433.179.587 -8,30
Polonia MES 52.922 50.283 -4,99 4.816.900 4.956.341 2,89 38.772.706 34.837.217 -10,15
S.Syarif Kasim II PKU 21.914 21.355 -2,55 1.834.311 1.977.884 7,83 12.838.572 11.392.871 -11,26
Supadio PNK 17.461 14.712 -15,74 1.390.622 1.843.808 32,59 9.226.979 12.400.713 34,40
S.M.Badaruddin II PLM 15.794 19.406 22,87 1.611.206 1.581.931 -1,82 9.215.794 9.439.509 2,43
Minangkabau PDG 12.754 15.764 23,60 1.653.401 1.810.822 9,52 12.269.846 8.120.502 -33,82
Husein S. BDO 5.911 3.437 -41,85 359.260 157.599 -56,13 686.167 1.323.996 92,96
Halim P. HLP 32.609 7.710 -76,36 213.291 527.647 147,38 2.774.895 639.193 -76,97
Sultan Thaha DJB 6.194 7.270 17,37 670.366 805.136 20,10 4.417.281 4.349.155 -1,54
Depati Amir PGK 7.064 23.911 238,49 791.356 191.262 -75,83 5.325.453 1.332.152 -74,99
R.H.Fisabilillah TNJ 3.318 5.748 73,24 130.943 574.692 338,89 940.315 2.725.211 189,82
S. I. Muda BTJ 6.683 8.551 27,95 568.653 959.179 68,68 3.256.002 4.458.847 36,94
JUMLAH 432.797 451.024 4,21 46.281.245 52.530.020 13,50 572.109.069 524.198.953 -8,37

124 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 - Perkembangan Angkutan Udara 5 Tahun Terakhir
Air Transportation Statistics Total Year 2009 - Development of Air Transport Last 5 Years

2005 Chg 2006 Chg 2007 Chg 2008 Chg 2009 Chg Avg. Chg
Pesawat
Aircraft
Internasional
59.951 1,51% 61.722 2,95% 60.315 -2,28% 68.318 13,27% 71.827 5,14% 4,12%
International
Domestik
351.025 8,06% 336.275 -4,20% 354.308 5,36% 344.240 -2,84% 364.600 5,91% 2,46%
Domestic
Sub Jumlah
410.976 7,05% 397.997 -3,16% 414.623 4,18% 412.558 -0,50% 436.427 5,79% 2,67%
Sub Total
Lokal
32.321 35,35% 22.088 -31,66% 17.944 -18,76% 20.239 12,79% 14.597 -27,88% -6,03%
Local
Jumlah
443.297 8,71% 420.085 -5,24% 432.567 2,97% 432.797 0,05% 451.024 4,21% 2,14%
Total
Penumpang
Passengers
Internasional
6.927.902 5,13% 7.354.363 6,16% 8.139.803 10,68% 8.605.209 5,72% 9.286.883 7,92% 7,12%
International
Domestik
29.903.801 7,76% 32.994.386 10,34% 36.566.912 10,83% 35.936.157 -1,72% 41.241.660 14,76% 8,39%
Domestic
Sub Jumlah
36.831.703 7,25% 40.348.749 9,55% 44.706.715 10,80% 44.541.366 -0,37% 50.528.543 13,44% 8,14%
Sub Total
Transit Internasional
172.120 -18,66% 160.595 -6,70% 149.045 -7,19% 144.709 -2,91% 70.490 -51,29% -17,35%
International Transit
Transit Domestik
1.472.448 5,69% 1.875.028 27,34% 1.799.284 -4,04% 1.595.170 -11,34% 1.930.987 21,05% 7,74%
Domestic Transit
Jumlah
38.476.271 7,04% 42.384.372 10,16% 46.655.044 10,08% 46.281.245 -0,80% 52.530.020 13,50% 7,99%
Total
Kargo (Kg)
Cargo (Kg)
Internasional
168.267.146 -3,55% 199.538.922 18,58% 267.083.267 33,85% 255.580.778 -4,31% 223.825.652 -12,42% 6,43%
International
Domestik
237.813.941 13,79% 247.629.005 4,13% 284.591.894 14,93% 316.528.291 11,22% 300.373.301 -5,10% 7,79%
Domestic
Jumlah
406.081.087 5,90% 447.167.927 10,12% 551.675.162 23,37% 572.109.069 3,70% 524.198.953 -8,37% 6,94%
Total

Nilai tukar Rupiah Rupiah exchange rate


Dalam RKAP tahun 2009 ditetapkan kurs mata In the 2009 Work Plan and Budget the Rupiah
uang USD 1.00 = Rp 9.400, dimana sama dengan exchange rate was set at USD 1,00 = Rp 9,400, the
kurs pembukuan per 31 Desember 2009. same as the exchange rate used for the accounts
at 31 December 2009.

Peningkatan suku bunga Increase in interest rates


Dalam RKAP tahun 2009 diasumsikan tingkat In the 2009 Work Plan and Budget the interest rate
suku bunga Rupiah sebesar 7% dan USD for Rupiah and for USD were set at 7% and 4.25%,
sebesar 4,25%, sementara realisasi berkisar 7% respectively, while the actual rates were around 7%
dan 3,75%. Kontribusi pendapatan suku bunga and 3.75%, respectively. Interest income was also
juga diperoleh dari portofolio, hingga dapat derived from portfolio investments, contributing a
meningkatkan pendapatan di luar usaha pada significant amount of interest income under non-
pendapatan bunga yang cukup signifikan. operational income.

Perbaikan pelayanan Service level improvement


Peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang The growth in aircraft and passenger movements
mengharuskan peningkatan pelayanan, karena demanded a corresponding improvement in
adanya tuntutan pengguna jasa bandar udara dan service quality, due to higher expectations by
lembaga pengawas mutu pelayanan atas kualitas service users as well as tight supervision from
pelayanan yang lebih baik. Peningkatan pelayanan service quality monitoring institutions. Service level
kepada pengguna jasa bandara telah dilakukan improvement at airports was undertaken through
antara lain dengan perbaikan fasilitas toilet, parkir, better maintenance of public toilets and parking

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 125


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

pembangunan terminal dan fasilitas/infrastruktur spaces, construction of new terminal buildings,


lainnya yang terkait dengan safety, security, and other developments in facility or infrastructure
services dan compliance. related to aspects of safety, security, services and
compliance.

Keuangan Financial

Neraca Balance Sheets


Perbandingan Neraca tahun 2009 dan 2008 Comparative Balance Sheet in 2009 and 2008

(dalam jutaan Rupiah) (In millions Rupiah)

Uraian 2009 2008 % Description


ASET ASSETS

Kas dan setara kas 2.185.119 1.937.317 112,79 Cash and cash equivalents

Surat berharga 148.361 234.037 63,39 Marketable securities

Piutang usaha 216.817 333.200 65,07 Accounts receivable

Piutang lain-lain 258.055 17.915 1440,41 Other receivables

Persediaan 14.904 14.714 101,29 Inventory

Biaya dibayar dimuka 27.042 19.198 140,86 Prepaid expense

Pajak dibayar dimuka 141.232 71.435 197,71 Prepaid tax

Pendapatan yang masih harus diterima 140.731 135.526 103,84 Accrued revenues

Penyertaan 341.038 333.586 102,23 Investments

Aset tetap 4.015.672 3.787.860 106,01 Fixed assets

Aset lain-lain 745.145 422.892 176,20 Others asset


JUMLAH ASET 8.234.120 7.307.683 112,68 TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Biaya masih harus dibayar 224.660 139.621 160,91 Accrued expenses

Hutang pembelian aset tetap 14.185 12.254 115,76 Payables on purchase of fixed asset

Hutang dana pensiun 4.872 3.537 137,75 Payables to pension fund

Hutang lain-lain 92.719 63.826 145,27 Others payable

Pendapatan diterima dimuka 86.287 68.883 125,27 Unearned income

Hutang pajak 101.943 75.847 134,41 Taxes payable

Kewajiban pajak tangguhan 23.356 7.344 318,03 Defered tax liabilities

Hutang jaminan 12.618 11.601 108,77 Guarantee payables

Dana titipan program THT 9.111 68.370 13,33 Temporary fund deposit on
old age welfare program (THT)

Pendapatan yang ditangguhkan 122.196 - - Deferred revenue

Kewajiban imbalan pasca kerja 47.885 45.098 106,18 Post employment benefit

Modal saham 1.900.000 1.900.000 100,00 Capital

Modal disetor lainnya 2.145.166 2.133.167 100,56 Other paid-in capital

Penyertaan modal Pemerintah 118.955 118.955 100,00 Governments investment capital

Laba ditahan 2.067 22.470 9,20 Retained earnings

Laba tahun berjalan 864.810 671.794 128,73 Profit for the year

Cadangan umum 2.463.290 1.964.915 125,36 General reserve


JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.234.120 7.307.683 112,68 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

126 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Aset Total assets


- Kas dan setara kas naik 12,79% dikarenakan - Cash and cash equivalents increased by 12.79%
penyesuaian pendapatan aeronautika yaitu due to a re-adjustment in Passenger Service
Passenger Service Charge (PSC) pada bulan Charge (PSC) rates since April 2009, which
April 2009, hal ini berpengaruh pada idle cash. impacted on the amount of idle cash.
- Piutang usaha turun 34,93% dikarenakan - Accounts receivable declined by 34.93% mainly
pengalihan piutang usaha PT Garuda due to the transfer of PT Garuda Indonesia
Indonesia ke piutang lain-lain, sehingga hal ini receivables to the other receivables account.
mengakibatkan piutang lain-lain tahun 2008 Consequently, other receivables increased to
sebesar Rp 17,91 miliar meningkat menjadi Rp 258.05 billion, from Rp 17.91 billion in 2008.
Rp 258,05 miliar. - Prepaid tax increased by 97.71% due to the
- Pajak dibayar dimuka naik 97,71% akibat pre-payment of VAT in Appeal for 2005 and 2006
adanya pembayaran uang muka PPN Banding periods.
2005 dan 2006. - Investments grew by 2.23% due to the increase
- Penyertaan naik 2,23% dikarenakan naiknya in equity cumulative net gain in PT Gapura
bagian laba bersih kumulatif PT Gapura Angkasa.
Angkasa. - Fixed assets increased by 6.01% due to
- Aset tetap naik 6,01% dikarenakan additional investments in building assets.
bertambahnya investasi pada bangunan gedung. - Other assets grew by 76.20% due to the
- Aset lain-lain naik 76,20% dikarenakan kenaikan increase in non-operating assets.
pada aset non operasional.

Kewajiban dan Ekuitas Liabilities and Equity


- Biaya yang masih harus dibayar naik 60,91% - Accrued expenses rose by 60.91% due to
dikarenakan untuk pengeluaran biaya pegawai increases in employee expenses and contract
dan biaya kontrak. expenses.
- Hutang pembelian aset tetap naik 15,76% - Payables on purchase of fixed assets grew by
dikarenakan hutang kepada PT Adhi Karya yang 15.76% due to additional payables to PT Adhi
merupakan retensi dari proyek pembangunan Karya related to the project for the construction
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, of Terminal 3 building at Soekarno-Hatta Airport.
- Hutang lain-lain naik 45,27% dikarenakan - Other payables rose 45.27% due to increases in
hutang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Non-Tax State Revenue (PNBP) to the Ministry of
Departemen Perhubungan dan hutang jangka Transportation and other short-term payables.
pendek lainnya. - Unearned income increased by 25.27% due to
- Pendapatan diterima dimuka naik 25,27% the increase in rent income and income from
dikarenakan meingkatnya pendapatan sewa advertisement space.
ruang dan pemasangan reklame. - Taxes payable rose by 34.41% due to an
- Hutang pajak naik 34,41% dikarenakan increase in Income Tax PPh 25.
bertambahnya Pajak Penghasilan pasal 25. - General reserves grew by 25.36% due to the
- Cadangan umum naik 25,36% dikarenakan reclassification of 2008 net income, offset by
reklasifikasi laba tahun 2008 setelah dikurangi dividend payment and funds for Partnership and
pembayaran dividen dan pendanaan untuk Community Development Program.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 127


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Laba-Rugi Statement of Income


Realisasi Laba-Rugi tahun 2009 terhadap Realisasi Actual Profit-Loss for the year 2009 to 2008 Actual
2008

(dalam jutaan Rupiah) (In millions Rupiah)


Uraian Realisasi 2009 Realisasi 2008 Description
PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES
Pendapatan aeronautika 2.109.615 1.714.367 Aeronautic
Pendapatan non aeronautika 596.771 524.907 Non aeronautic
Pendapatan kargo 39.093 37.250 Cargo
Jumlah pendapatan usaha 2.745.479 2.276.524 Total operating revenues
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Beban pegawai 690.867 631.885 Employee expenses
Beban pemeliharaan 150.556 124.829 Maintenance expenses
Beban persediaan 29.213 24.097 Inventory expenses
Beban sewa 213.274 190.373 Rental expenses
Beban umum 291.399 275.886 General expenses
Beban aktiva dibiayakan 7.049 4.142 Financed assets expenses
Beban piutang tak tertagih 9.684 57.457 Bad debts expenses
Beban penyusutan 238.316 195.773 Depreciation expenses
Beban amortisasi 26.067 16.090 Amortization expenses
Jumlah beban usaha 1.656.425 1.520.531 Total operating expenses
LABA USAHA 1.089.054 755.993 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan lain-lain 261.377 285.229 Other income
Beban di luar usaha (78.726) (91.543) Other expense
Net off selisih kurs (69.627) - Net off foreign exchange
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 113.023 193.686 Total other Income (Expenses)
LABA SEBELUM PAJAK 1.202.077 949.679 PROFIT BEFORE TAX
PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX
Pajak kini (321.255) (261.995) Current tax
Pajak tangguhan (16.012) (15.891) Deferred tax
Jumlah beban (penghasilan) pajak (337.267) (277.886) Total tax expense (income)
LABA BERSIH 864.810 671.794 NET PROFIT

Pendapatan usaha Angkasa Pura II pada tahun Operating revenues of Angkasa Pura II in fiscal
buku 2009 tercatat sebesar Rp 2,74 trilyun, dimana 2009 amounted to Rp 2.74 trillion, which include
sebagian pendapatan tersebut berupa piutang a certain amount of accounts receivable with an
usaha dengan tingkat kolektibilitas 29 hari. aging schedule within 29 days.

Pendanaan untuk kegiatan-kegiatan bandara Funding in support of airport activities rely fully
sepenuhnya menggunakan kemampuan arus kas on funds generated by internal cash flows. Up
internal. Sampai dengan saat ini, Angkasa Pura II until now, Angkasa Pura II does not have debts
tidak mempunyai hutang untuk pendanaan investasi incurred to fund either its investment or operational
maupun operasional perusahaan. activities.

Pendapatan Usaha Operating Revenues


Pendapatan usaha Angkasa Pura II terdiri dari Angkasa Pura II generates operating revenues
Pendapatan Aeronautika dan Pendapatan Non consisting of Aeronautical revenues and Non
Aeronautika. Pendapatan Aeronautika terdiri Aeronautical Revenues. Aeronautical revenues
dari pendapatan domestik dan pendapatan consists of domestic revenues and international
internasional. Pendapatan aeronautika domestik revenues. Domestic aeronautical revenues and non
dan pendapatan non aeronautika diterima dalam aeronautical revenues are denominated in Rupiah
mata uang Rupiah, sedangkan pendapatan currency, while international aeronautical revenues
aeronautika internasional diterima dalam mata uang are denominated in US Dollar currency, except for

128 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Dollar Amerika, kecuali Pendapatan Pelayanan Passenger Services Revenue (PJP2U). The amount
Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Jumlah of revenues depends on production volume or
pendapatan yang diterima dipengaruhi oleh volume sales as well as on the tariffs for the respective
produksi atau penjualan serta tarif masing-masing services. For revenues denominated in US Dollar
jasa. Khusus untuk pendapatan yang diterima currency, the amount of revenues also depends on
dalam mata uang Dollar Amerika juga dipengaruhi the currency exchange rate between US Dollar and
oleh kurs nilai tukar Dollar Amerika terhadap Rupiah.
Rupiah.

Pendapatan Aeronautika Aeronautical Revenues


Pendapatan aeronautika terdiri dari pendapatan Aeronautical revenues consist of landing services
jasa pendaratan, pendapatan jasa pelayanan revenue, flight services revenue including overflying
penerbangan termasuk lintas udara, pendapatan revenue, passenger services revenue, revenues
jasa pelayanan penumpang, pendapatan from aviobridge usage, and revenues from counter
pemakaian garbarata dan pendapatan pemakaian usage. Revenues from Flight Services, and
konter. Di dalam pendapatan Jasa Pelayanan especially revenues from Overseas Flight Services,
Penerbangan, khususnya Jasa Pelayanan also includes a reconciliation of amounts of income
Penerbangan Luar Negeri, termasuk di dalamnya from Flight Services shared with PT Angkasa
hasil rekonsiliasi pembagian pendapatan Jasa Pura I (Persero).
Pelayanan Penerbangan yang dilayani bersama
dengan PT Angkasa Pura I (Persero).

(dalam ribuan Rupiah) (in thousands Rupiah)


2008 2009
Uraian
No (Disajikan kembali) Anggaran Diaudit
Description
(Restated) Budget Audited
(1) (2) (3) (4) (5)
a. Bea Pendaratan Customs Landing:
1. Dalam Negeri Domestic 49.569.913 55.612.340 56.710.922
2. Luar Negeri International 257.193.974 264.883.154 275.880.041
Jumlah Total a. 306.763..887 320.495.494 332.590.963
b. Pelayanan Penerbangan Flight Services:
1. Dalam Negeri Domestic 36.085.920 32.648.000 34.730.014
2. Luar Negeri International 210.618.144 143.852.301 204.704.340
3. Lintas Udara Airborne 204.589.641 198.679.121 195.850.736
Jumlah Total b. 451.293.705 375.179.422 435.285.090
c. Pelayanan Penumpang Passenger Service:
1. Dalam Negeri Domestic 435.547.719 561.347.001 624.768.197
2. Luar Negeri International 415.106.210 546.762.000 601.635.774
Jumlah Total c. 850.653.929 1.108.139.001 1.226.403.971
d. Pemakaian Aviobridge Use aviobridge:
1. Dalam Negeri Domestic 8.243.806 8.248.579 8.203.469
2. Luar Negeri International 42.110.813 44.653.179 44.742.361
Jumlah Total d. 50.354.620 52.901.758 52.945.831
e. Pemakaian Konter Usage Counter:
1. Dalam Negeri Domestic 27.055.249 29.224.000 30.445.955
2. Luar Negeri International 28.245.380 28.445.845 31.943.220
Jumlah Total e. 55.300.629 57.669.845 62.389.175
Jumlah Total 1.714.366.769 1.914.385.520 2.109.615.030

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 129


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Secara keseluruhan, realisasi pendapatan Overall, aeronautical revenues in 2009 exceeded


aeronautika pada tahun 2009 tercapai diatas target both the target set for the year as well as the
dan diatas realisasi tahun 2008, dengan keterangan realized amounts in 2008, elaborated as follow:
sebagai berikut:

• Pendapatan jasa pendaratan lebih tinggi • Revenues from landing services are higher
dibandingkan target 2009 maupun realisasi compared to 2009 target as well as realized
2008 akibat meningkatnya produksi, yang amount in 2008 due to increased production
terutama disebabkan oleh pembukaan rute-rute volume, mostly attributable to the opening of
penerbangan baru dan perubahan tipe pesawat new routes as well as changes in type of aircraft
oleh maskapai penerbangan. used by airlines.
• Pendapatan jasa pelayanan penerbangan lebih • Revenues from flight services are lower
rendah dibandingkan realisasi tahun 2008 akibat compared to realized amount in 2008, due to the
perubahan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak change in the tariff for Non Tax State Revenue
(PNBP) yang diberlakukan sejak Februari 2009. (PNBP) effective since Februari 2009.
• Pendapatan jasa penerbangan lintas lebih • Overflying revenues are lower compared to 2009
rendah dibandingkan target 2009 maupun target as well as realized amount in 2008, due
realisasi tahun 2008, terutama akibat to termination of some flight routes, such as
dihentikannya rute operasional pesawat, seperti Emirate flights in Kuala Lumpur – Dubai route
penerbangan Emirat rute Kuala Lumpur – Dubai that stopped flying since March 2009, and to
yang berhenti sejak Maret 2009, dan akibat the relocation of flight routes, such as Tiger Air
perpindahan rute pesawat, seperti penerbangan flights in Singapore – India routes that were
Tiger Air pindah ke wilayah Malaysia untuk rute relocated to Malaysia region.
Singapura – India. • Revenues from passenger services are higher
• Pendapatan jasa pelayanan penumpang lebih compared to 2009 target as well as realized
tinggi dari target tahun 2009 maupun realisasi amount in 2008, primarily due to a rate
tahun 2008, terutama disebabkan adanya adjustment for Passenger Service Charge (PSC)
penyesuaian tarif Passenger Service Charge effective since April 2009.
(PSC) pada bulan April 2009. • Revenues from counter usage are higher
• Pendapatan pemakaian konter lebih tinggi compared to 2009 target as well as realized
dibandingkan target 2009 maupun realisasi amount in 2008 due to the increase in sales
tahun 2008 akibat meningkatnya jumlah produksi production.
penjualan. • Revenues from aviobridge usage are higher
• Pendapatan pemakaian garbarata lebih tinggi compared to 2009 target as well as realized
dibandingkan target 2009 maupun realisasi amount in 2008 due to the increase in passenger
tahun 2008 akibat peningkatan pada trafik traffic.
penumpang.

Pendapatan PJP4U, overflying, PJP2U dan counter The income from PJP4U, overflying, PJP2U and
melampaui target RKA, utamanya pada akibat counter exceeded the target, mainly due to the
penyesuaian tarif PSC/PJP2U sejak Maret 2009 adjustment of the tariff of PSC/PJP2U since March
dan selisih kurs PJP Internasional. 2009 and the currency difference on International PJP.

Secara keseluruhan realisasi pendapatan In overall, the realization of aeronautical revenue


aeronautika tercapai di atas target. Peningkatan was above the target. The increase of aeronautical
pendapatan aeronautika di tahun 2009 bila revenue of 2009 compare with that of 2008.
dibandingkan dengan pendapatan pada tahun
2008.

130 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Pendapatan Non Aeronautika Non Aeronautical Revenues


Pendapatan non aeronautika terdiri dari Non-aeronautical revenues comprise of various
pendapatan sewa, parkir, utilitas dan pendapatan rent income, parking services, utilities, and other
non aeronautika lain-lain. Pendapatan non non-aeronautical revenues. Other non aeronautical
aeronautika lain-lain antara lain berupa pendapatan revenues include income from waving gallery, use
waving gallery/peron, pemakaian data kabel, of data link, ground handling services, warehousing
ground handling, jasa pergudangan, Arinc, services, Arinc, marshalling, extend, use of CUTE,
marshalling, extend, pemakaian CUTE, fasilitas executive lounge facilities, and others.
executive lounge, dan lain-lain.

(dalam ribuan Rupiah) (in thousands Rupiah)


2008 2009
Uraian
Description Diaudit Anggaran Diaudit
Audited Budget Audited
(1) (2) (3) (5)
b. Jasa Non Aeronautika Non-Aeronautical Services
Sewa-sewa Rent-Lease:
Sewa Ruang Rent Room 117.301.676 139.394.739 126.545.994
Sewa Gudang Rent Warehouse 18.749.123 20.056.768 17.859.434
Sewa Tanah Rent Land 17.907.114 19.174.154 21.008.257
Sewa Tanah Diperkeras Land Lease Lardened 8.830.259 10.043.181 10.811.111
Tempat Reklame Place Advertisement 46.450.794 63.707.608 54.802.791
Konsesi Concession 145.395.071 142.994.409 181.198.608
Trough Put 27.087.894 27.168.000 33.425.504
Parkir Kendaraan Vehicle Parking:
Parkir Mobil Car Parking 48.457.135 56.880.224 53.244.851
Parkir Motor Motorcycle Parking 5.398.848 6.462.913 6.230.251
53.855.984 63.343.137 59.475.103
Keperluan Utilities:
Pemakaian Listrik 47.491.040 56.365.248 49.302.932
Pemakaian Air 11.609.219 11.618.459 11.827.750
Pemakaian Telepon 4.428.382 5.667.464 2.184.391
STV/Kabel Data/Non Aero Lainnya 25.800.684 18.767.343 28.329.066
Jumlah Non Aeronautika 524.907.240 578.300.509 596.770.941
c. Jasa Kargo:
Jasa Pelayanan Kargo 37.250.414 37.632.436 39.093.019
Jumlah b + c 562.157.653 615.932.945 635.863.960

Secara keseluruhan, pendapatan non aeronautika Overall, non-aeronautical revenues exceeded their
tercapai di atas target anggaran, dengan targets, elaborated as follow:
keterangan sebagai berikut:

• Pendapatan sewa gudang tercapai 88% dari • Warehouse rent revenues amounted to 88% of
target 2009 disebabkan oleh: target in 2009 due to:
- belum terjualnya seluruh ruang gudang duty- - duty-free warehouse area not yet completely
free sold
- dikembalikannya Hall B dan Hall C - return of Hall B and Hall C areas

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 131


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

• Pendapatan sewa tanah diperkeras tercapai • Hardened land rent revenues amounted to 95%
95% dari target 2009 disebabkan oleh: of target in 2009 due to:
- dihentikannya sewa kade (fasilitas untuk - termination of rent for common use areas in
umum) di Bandara Soekarno-Hatta sejak Soekarno-Hatta Airport since August 2009
Agustus 2009 - Not all hardened land areas intended for sale
- belum terjualnya seluruh lahan diperkeras to airlines and airport ground handling have
yang disiapkan untuk dijual kepada maskapai been sold
penerbangan dan ground handling di bandara • Advertisement space rent revenues are below
• Pendapatan ruang reklame tidak mencapai target due to a mistake in production figure
target akibat kesalahan dalam mencatat produksi stated in RKAP 2009 for Soekarno-Hatta Airport,
pada RKAP 2009 bandara Soekarno-Hatta, and advertisement spaces at several airports
dan belum terjualnya seluruh titik reklame pada that have not been sold yet.
beberapa bandara. • Telephone rent revenues declined due to
• Pendapatan sewa telepon menurun disebabkan payments by business partners at most airports
adanya pembayaran dari mitra usaha langsung being made directly to PT Telkom, as well as due
kepada PT Telkom di hampir seluruh bandara, to increased use of alternative communication
serta semakin banykanya alternatif alat equipment (cellular phone).
komunikasi yang digunakan (telepon selular dan
lain-lain).

Secara keseluruhan pendapatan non aeronautika In overall, the realization of aeronautical revenue
tercapai di atas target anggaran. was above the target.

Beban Usaha Operating Expenses

(dalam jutaan Rupiah) (In millions Rupiah)


2008 2009
Uraian
Description (Disajikan kembali) Anggaran Diaudit
(Restated) Budget Audited
(1) (2) (3) (4)
Beban Usaha Pokok Basic Operating Expenses
- Pegawai Employee 631.885 690.677 690.867
- Perbekalan Supplies 24.097 30.315 29.213
- Keperluan Utilities 190.373 219.880 213.274
- Pemeliharaan Maintenance 124.829 177.305 150.556
- Umum General 275.886 302.455 291.399
- Consumeable Supplies 4.142 4.527 7.049
- Piutang Ragu-ragu Doubtful Accounts 57.457 46.253 9.684
- Penyusutan Shrinkage 195.773 240.600 238.316
- Amortisasi Amortization 16.090 28.351 26.067
Jumlah Total 1.520.531 1.740.363 1656.425
Beban di Luar Usaha Expenses in Foreign Enterprises 91.543 228.173 148.354
Total Beban Total Expenses 1.612.074 1.968.537 1.804.779
Pos Luar Biasa Extraordinary Items - - -

132 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Secara keseluruhan, beban usaha tetap dapat Overall, operating expenses were successfully kept
dikendalikan, dengan penjelasan sebagai berikut: under control, elaborated as follows:

• Kenaikan beban pegawai dikarenakan adanya • The increase in employee expenses was due
penyesuaian uang transport dan insentif mainly to adjustments in transportation benefit,
produksi serta IHK yang berpengaruh pada production incentive and IHK that resulted in an
kenaikan tunjangan prestasi berdasarkan increase of merit benefit in accordance to the
perjanjian PKB. Manajemen telah melaksanakan CLA. The Management is conducting a study to
kajian untuk mengkaitkan kenaikan penghasilan relate employee salary increases to employee
pegawai dengan produktivitasnya. productivity.
• Beban umum dan aset dibiayakan naik • General expenses and expensed assets
disebabkan oleh kenaikan Pajak Bumi dan increased due to the increase in Land and
Bangunan akibat Nilai Jual Obyek Pajak naik ke Building Tax following the reclassification
kelas yang lebih tinggi. of Sales Value of Tax Object into a higher
• Beban consumable supllies terealisasi di atas classification
target anggaran akibat pengoperasian Terminal • Expenses for consumable supplies exceeded
3 Bandara Soekarno-Hatta dan terminal baru di the target due to the operation of Terminal 3 at
Bandara Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh. Soekarno-Hatta Airport and the new terminal at
• Beban piutang ragu-ragu terealisir di bawah Sultan Iskandar Muda Airport – Banda Aceh.
target akibat piutang PT Garuda Indonesia • Bad debt expenses was lower than the target due
(Persero) yang semula dianggarkan dalam to receivable of PT Garuda Indonesia (Persero),
cadangan piutang ragu-ragu dialihkan menjadi formerly accounted for under provision for bad
pinjaman pemegang saham. debt expenses, was converted into loan from
shareholders.

Secara keseluruhan beban usaha dapat In overall, the expenses were under control.
dikendalikan.

Kerjasama dengan BUMN Cooperation with SOEs


Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Tanah No. Based on the document of Land Use Agreement No.
PJJ.04.04.03/00/11/2009/269 tanggal 6 Nopember PJJ.04.04.03/00/11/2009/269 dated 6 November
2009 antara PT Pertamina (Persero) dengan Angkasa 2009 between PT Pertamina (Persero) and Angkasa
Pura II, Pertamina menerima beberapa bidang tanah Pura II, Pertamina received several plots of land on
dimana akan dibangun fasilitas sebagai berikut: which would be constructed the following facilities:
• Fasilitas Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU). • Aircraft Refueling Station (DPPU) facility.
• Fasilitas Satelit 1 dan Satelit 2 • Satellite 1 and Satellite 2 facilities
• Fasilitas Jalur Pipa Teluk Naga (Desa Muara) • Teluk Naga (Desa Muara) pipeline extending to
sampai dengan Pagar Perimeter Desa Belimbing. the perimeter fence at Desa Belimbing.

Angkasa Pura II mengadakan perjanjian dengan Angkasa Pura II has an agreement with PT
PT Pertamina (Persero) mengenai pengenaan Pertamina (Persero) concerning the charge
Throughput Fee atas penyelenggaraan pelayanan of Throughput Fee over the provision of
pengisian bahan bakar pesawat udara di aircraft refueling services at airports under the
bandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura management of Angkasa Pura II, as covered in
II, sebagaiman diatur dalam Perjanjian No. Agreement No. PJJ.12.01.01/00/05/2009/098
PJJ.12.01.01/00/05/2009/098 yang ditandatangani signed on 7 May 2009.
tanggal 7 Mei 2009.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 133


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Kerjasama Luar Negeri Overseas Cooperation


Kerjasama dengan Arinc dan AERO THAI untuk Business cooperation with ARINC and Aero Thai in
pengelolaan VHF Data Link, diperoleh pendapatan the provision of VHF Data Link services generated
sebesar Rp 1.147.056.902 atau meningkat 26% revenues of Rp 1,147,056,902 in 2009, an increase
dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar of 26% from revenues of Rp 910,641,669 in 2008.
Rp 910.641.669.

Penyertaan Saham/Anak Perusahaan Equity Participation in Subsidiaries

1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS) 1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS)


Pada awalnya PT APS bergerak di bidang jasa PT APS originally provided airport consultation
konsultasi bandara, saat ini sudah menambah services, and has now expanded into other
jenis usaha yang dapat dikerjasamakan, businesses including advertisement and airport
diantaranya usaha periklanan dan pengelolaan lounge management. Angkasa Pura II holds
lounge. Penyertaan saham Angkasa Pura II 50% shareholdings in PT APS. As of year-end
sebesar 50%. Sampai dengan akhir tahun 2009, PT APS is still showing accumulated
2009, PT APS masih mengalami kerugian losses amounted to approximately Rp 1.9
yang diperkirakan mencapai Rp 1,9 miliar billion (unaudited).
(unaudited). Company Status: Operated
Status Perusahaan : Beroperasi

2. PT Gapura Angkasa 2. PT Gapura Angkasa


Bergerak dalam bidang usaha ground handling Engaged in the provision of ground handling
services, dengan penyertaan saham Angkasa services, with 31.25% equity participation by
Pura II sebesar 31,25%. Dalam tahun 2009 Angkasa Pura II. In 2009, dividend income
diperoleh dividen atas laba tahun buku 2008 received from net income of fiscal 2008
sebesar Rp 6,89 juta. Sementara laba bersih amounted to Rp 6.89 million. Net income after
setelah pajak (unaudited) sampai dengan akhir tax (unaudited) as of year-end 2009 amounted
tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp 23 miliar. to approximately Rp 23 billion.
Status Perusahaan : Beroperasi Company Status: Operated

3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD) 3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD)
Bergerak dalam pelayanan flight catering, Engaged in the provision of in-flight catering
perusahaan telah mulai beroperasi mulai bulan services, starting its operation in July 2003.
Juli 2003. Penyertaan Angkasa Pura II yang Equity participation by Angkasa Pura II,
merupakan kompensasi atas sewa tanah, sejak accounted for as compensation for land rent,
akhir tahun 2006 menurun menjadi sebesar has declined from year-end 2006 to 5.38%.
5,38%. Sampai dengan akhir tahun 2009 As of year-end 2009, PT PMAD is still showing
kerugian PT PMAD diperkirakan mencapai accumulated losses of approximately Rp 6.674
Rp 6,674 miliar. billion.
Status Perusahaan : Beroperasi Company Status: Operated

4. PT Railink 4. PT Railink
Bergerak dalam bidang usaha pembangunan Engaged in the development of operation of
dan pengelolaan KA Bandara. Penyertaan airport railway services. Angkasa Pura II has
saham Angkasa Pura II berupa uang tunai made a cash equity participation equivalent to
sebesar 40%. PT Railink dalam persiapan a 40% shareholding. PT Railink is preparing
mengikuti tender pengelolaan kereta api to submit a tender for the operations of
di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara airport railway at Soekarno-Hatta Airport and
Kualanamu - Medan. Sampai dengan akhir Kualanamu Airport – Medan. As of year-end
tahun 2009, PT Railink memperoleh laba bersih 2009, PT Railink booked a net income after tax
setelah pajak (unadited) sebesar Rp 617 juta. (unaudited) of Rp 617 million.
Status Perusahaan : Beroperasi Company Status: Operated

134 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

5. PT Garuda Indonesia (Persero) 5. PT Garuda Indonesia (Persero)


Bergerak dalam bidang maskapai Engaged in the airline business, in which
penerbangan, dimana penyertaan saham Angkasa Pura II has 2.475% equity
Angkasa Pura II sebesar 2,475%. Sampai participation. As of the date of the report of the
dengan tanggal laporan Kantor Akuntan Public Accountant Firm, the audited financial
Publik, laporan keuangan PT Garuda Indonesia report of PT Garuda Indonesia (Persero) as at
(Persero) per 31 Desember 2009 yang diaudit 31 December 2009 is not yet available.
belum diterima. Company Status: Operated
Status Perusahaan : Beroperasi

Per tanggal 31 Desember 2009, seluruh anak As of 31 December 2009, all of these subsidiary
perusahaan tersebut memiliki status beroperasi. companies are in operational status.

Kebijakan Dividen Dividend Policy


Angkasa Pura II setiap tahun memberikan dividen Each year, Angkasa Pura II distributes dividends
kepada pemegang saham, yang jumlahnya for shareholder, the amount of which is determined
ditentukan dalam RUPS. Untuk tahun 2009, by the GMS. In 2009, the Company proposed to
Perseroan mengusulkan pembagian dividen distribute dividends amounting to Rp 181,610
sebesar Rp 181.610 juta, atau rasio pembayaran million, representing a dividend payout ratio of 21%
dividen sebesar 21% dari laba bersih tahun 2009 out of net income of Rp 864,810 million in 2009.
sebesar Rp 864.810 juta. Pada tahun 2008, dividen In 2008, Angkasa Pura II distributed Rp 173,050
yang dibagikan adalah sebesar Rp 173.050 juta, million in dividends, representing a dividend payout
atau rasio pembayaran dividen sebesar 25% dari ratio of 25% out of net income of Rp 692,197
laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 692.197 juta. million in 2008.

Jumlah dividen yang dibagikan untuk tahun 2008 Total dividends declared for the years 2008 and
dan 2009 dan payout ratio: 2009 and the payout ratio:

(dalam jutaan Rupiah) (in millions Rupiah)

Realisasi 2008 Usulan 2009


Uraian Real 2008 Proposed 2009
Description Jumlah Jumlah
% %
Total Total

Dividen
173.050 25,00 181.610 21,00
Dividend

Cadangan
498.375 72,00 657.256 76,00
Reserve

Kemitraan
6.924 1,00 8.648 1,00
Partnership

Bina Lingkungan
13.848 2,00 17.296 2.00
Community Development

Laba yang Dibagi


692.197 100 864.810 100
Shared profits

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 135


Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Kejadian Setelah Tanggal Neraca Subsequent Events


Pada tanggal 11 Januari 2010 Angkasa Pura II On 11 January 2010, Angkasa Pura II received
menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Decision Letter of Tax Court No. Put.21026/
Put.21026/PP/M.III/16/2009 yang berisi diterimanya PP/M.III/16/2009 on the granting of the appeal
permohonan banding yang diajukan Angkasa submitted by Angkasa Pura II against the SKLB
Pura II terhadap SKLB No. 08/207/05/051/07 atas No. 08/207/05/051/07 concerning the payment for
pembayaran PPN Dalam Negeri tahun 2005. Oleh Domestic VAT for tax year 2005. The Tax Court has
Pengadilan Pajak, pengembalian uang muka dan ruled that the reimbursement of prepaid taxes and
kelebihan pembayaran tersebut yang seluruhnya tax over-payment in the total amount of
berjumlah Rp 65.336.124.568 dipindahbukukan Rp 65,336,124,568 shall be booked as payment
untuk pembayaran Uang Muka SKPKB PPN No. of Prepaid VAT SKPKB No. 80/207/06/051/08
80/207/06/051/08 tahun pajak 2006, yang saat ini for tax year 2006, on which the Company has
sedang diajukan permohonan banding ke Pengadilan made an appeal to the Tax Court through Letter
Pajak melalui surat Direksi Angkasa Pura II No. of the Board of Directors of Angkasa Pura II No.
05.05/00/12/2009/035 tertanggal 11 Desember 2009. 05.05/00/12/2009/035 dated 11 December 2009.

Pengungkapan Informasi Material Lain Other Material Information Disclosure


• Terkait dengan kemampuan membayar hutang, • With regards to debt servicing ability, up to
sampai dengan Desember 2009, Angkasa Pura II December 2009, there were no long-term debt of
tidak memiliki hutang jangka panjang dalam jumlah significant amounts incurred by Angkasa Pura II.
yang signifikan. • In 2009, there were no material transactions
• Pada tahun 2009, tidak terdapat transaksi yang related to business expansion, divestment,
material dalam rangka ekspansi usaha, divestasi, acquisition or debt and equity capital
akuisisi atau restrukturisasi hutang atau modal. restructuring.
• Pada tahun 2009, tidak terdapat transaksi • In 2009, there were no material transactions
material yang mengandung benturan with a conflict of interest or transactions with
kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi. affiliates.
• Pada tahun 2009, Angkasa Pura II masih • In 2009, Angkasa Pura II still use the existing
menggunakan kebijakan akuntansi yang lama, accounting policies, and there was no changes
sehingga tidak terdapat perubahan dalam in accounting policies that may have a significant
kebijakan akuntansi yang dapat berpengaruh impact on the assets or revenues of Angkasa
signifikan pada aset maupun pendapatan Pura II.
Angkasa Pura II. • In 2009, there were no changes in laws or
• Pada tahun 2009, tidak ada perubahan regulations that resulted in a significant impact
peraturan ataupun perundang-undangan yang on Angkasa Pura II.
berpengaruh signifikan pada Angkasa Pura II.

136 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Informasi Perusahaan
Corporate Information

Untuk memperoleh Laporan Tahunan Angkasa To obtain a copy of Angkasa Pura II 2009 Annual
Pura II 2009 dan informasi lainnya, dapat Report and other information, please contact
menghubungi Sekretaris Perusahaan di Kantor Corporate Secretary at Head Office of PT Angkasa
Pusat PT Angkasa Pura II. Pura II.

Kantor Pusat
Head Office
PT Angkasa Pura II
Jakarta International Airport Soekarno-Hatta
Building 600, PO Box 1001/BUSH
Jakarta 19120, Indonesia
Tel. : (62-21) 550 5079, 550 5074
Fax. : (62-21) 550 2141
Homepage: www.angkasapura2.co.id

Alamat-Alamat Kantor Cabang


Branch Office Addresses

Jakarta International Airport Soekarno-Hatta Sultan Iskandar Muda Airport Minangkabau Airport
Building 601, PO Box 1001/BUSH Sultan Iskandar Muda Airport Minangkabau Airport, Ketaping
Jakarta 19120 Banda Aceh 23372 Padang Pariaman 25171
Tel. : (62-21) 550 7300 Tel. : (62-651) 213 41 Tel. : (62-751) 819123
Fax. : (62-21) 550 6823 Fax. : (62-651) 635 352 Fax. : (62-751) 819040
E-mail : ap2_cgk@angkasapura2.co.id E-mail : ap2_btj@angkasapura2.co.id E-mail : ap2_pdg@angkasapura2.co.id

Halim Perdanakusuma Airport Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Kijang Airport


Terminal Building, 2nd Fl. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Kijang Airport
Jakarta 13610 Palembang 30761 Tanjung Pinang 29125
Tel. : (62-21) 809 1108 Tel. : (62-711) 411 778 Tel. : (62-771) 442 434
Fax. : (62-21) 809 3351 Fax. : (62-711) 411 840 Fax. : (62-771) 410 34
E-mail : ap2_hlp@angkasapura2.co.id E-mail : ap2_plm@angkasapura2.co.id E-mail : ap2_tnj@angkasapura2.co.id

Husein Sastranegara Airport Supadio Airport Sultan Thaha Airport


Husein Sastranegara Airport Supadio Airport, Sultan Thaha Airport, Jambi
Bandung 40001 Pontianak 78381 Tel. : (62-741) 572 344
Tel. : (62-22) 604 1222 Tel. : (62-561) 721 560 Fax. : (62-741) 572 244
Fax. : (62-22) 603 3971 Fax. : (62-561) 721 212
E-mail : ap2_bdo@angkasapura2.co.id E-mail : ap2_pnk@angkasapura2.co.id Depati Amir Airport
Depati Amir Airport, Bangka
Polonia Airport Sultan Syarif Kasim II Airport Pangkal Pinang
Polonia Airport Sultan Syarif Kasim II Airport Tel. : (62-717) 421 041
Medan 20157 Pekanbaru 28284 Fax. : (62-717) 421 042
Tel. : (62-61) 456 5777 Tel. : (62-761) 674 694
Fax. : (62-61) 456 1800 Fax. : (62-761) 674 827
E-mail : ap2_mes@angkasapura2.co.id E-mail : ap2_pku@angkasapura2.co.id

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 137


Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Responsibility for Financial Reporting

Kami Direksi dan Komisaris PT Angkasa The Board of Directors and Board of
Pura II (Persero), menyatakan telah menyetujui Commissioners of PT Angkasa Pura II (Persero)
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi hereby gives its approval and takes full
Laporan Tahunan Angkasa Pura II tahun 2009. responsibility over the validity of the contents of the
2009 Annual Report.

Direksi
Board of Directors

Edie Haryoto Rinaldo J. Aziz


Direktur Utama Wakil Direktur Utama
President Director Deputy President Director

Tommy Soetomo Endang Dwi Suryani


Direktur Keuangan Direktur Personalia & Umum
EVP of Finance EVP of Personnel & General Affairs

S. Tulus Pranowo Robert D. Waloni


Direktur Operasi & Teknik Direktur Komersial & Pengembangan Usaha
EVP of Operations and Engineering EVP of Commercial & Business Development

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Herman Prayitno
Komisaris Utama
President Commissioner

Suratto Siswodihardjo Tirta Hidayat


Komisaris Komisaris
Commissioner Commissioner

M. Iksan Tatang Suyatno Harun


Komisaris Komisaris
Commissioner Commissioner

138 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Laporan
Keuangan
Financial Reporting

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 139


140 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
DAN LAPORAN KEUANGAN AND THE FINANCIAL STATEMENTS

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)


UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
PADA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 DECEMBER 31, 2009 AND 2008

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 141


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
NERACA BALANCE SHEETS
31 Desember 2009 December 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009 2008
Catatan (disajikan kembali)
Notes (Restated)
Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2e, 4 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Cash and cash equivalents

Surat berharga 2f, 2q, 5 148.361.187.442 234.037.141.408 Marketable securities

Piutang usaha (setelah dikurangi cadangan piutang Accounts receivable (net allowance for doubtful
ragu-ragu sebesar Rp 103.557.401.893 untuk tahun accounts amounting to Rp 103,557,401,893
2009 dan Rp 223.146.459.729 untuk tahun 2008) 2g, 2h, 6 216.817.562.744 333.200.258.371 in 2009 and Rp 223,146,459,729 in 2008)

Piutang lain-lain 7 258.055.193.766 17.915.404.960 Other receivables

Persediaan 2i, 8 14.904.294.989 14.714.870.189 Inventory

Biaya dibayar dimuka 9 27.042.838.269 19.198.087.988 Prepaid expense

Pajak dibayar dimuka 10 141.231.654.183 71.435.177.264 Prepaid tax

Pendapatan yang masih harus diterima 11 140.731.485.748 135.525.908.425 Accrued revenues

Jumlah aset lancar 3.132.263.507.293 2.763.343.999.042 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Penyertaan 2f, 2q, 12 341.038.255.305 333.586.108.600 Investments

Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets (net of accumulated depreciation of
sebesar Rp 2.213.866.477.700 untuk tahun 2009 Rp 2,213,866,477,700 in 2009 and
dan Rp 1.978.742.393.996 untuk tahun 2008) 2j, 2k, 13 4.015.671.907.861 3.787.860.018.282 Rp 1,978,742,393,996 for the year 2008)

Aset lain-lain 2m, 14 745.145.841.295 422.892.727.079 Others asset

Jumlah aset tidak lancar 5.101.856.004.461 4.544.338.853.961 Total non-current assets

JUMLAH ASET 8.234.119.511.754 7.307.682.853.003 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 145


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
NERACA (lanjutan) BALANCE SHEETS (continued)
31 Desember 2009 December 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009 2008
Catatan (disajikan kembali)
Notes (Restated)
Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES

Biaya masih harus dibayar 15 224.659.978.748 139.620.731.344 Accrued expenses

Hutang pembelian aset tetap 16 14.185.193.579 12.254.258.972 Payables on purchase of fixed asset

Hutang dana pensiun 17 4.872.171.851 3.536.850.228 Payables to pension fund

Hutang lain-lain 18 92.719.128.731 63.826.466.555 Others payable

Pendapatan diterima dimuka 19 86.286.826.317 68.882.551.416 Unearned income

Hutang pajak 20 101.943.140.563 75.847.060.195 Taxes payable

Jumlah kewajiban jangka pendek 524.666.439.789 363.967.918.710 Total short term liabilities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

Kewajiban pajak tangguhan 35 23.356.484.766 7.344.488.727 Defered tax liabilities

Hutang jaminan 21 12.618.095.988 11.600.904.838 Guarantee payables

Dana titipan program THT 22 9.110.606.176 68.370.339.852 Temporary fund deposit on old age welfare program (THT)

Pendapatan yang ditangguhkan 23 122.194.749.925 - Deferred revenue

Kewajiban imbalan pasca kerja 24 47.885.100.104 45.098.218.898 Post employment benefit

Jumlah kewajiban jangka panjang 215.165.036.959 132.413.952.315 Total long term liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham Capital

Modal dasar sebesar 7.600.000 lembar saham,


ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 1.900.000 Authorized capital of 7,600,000 shares, issued and
lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 fully paid of 1,900,000 shares with par value of
per lembar saham 1, 25 1.900.000.000.000 1.900.000.000.000 Rp 1,000,000 per share

Modal disetor lainnya 2.145.166.313.058 2.133.167.141.520 Other paid-in capital

Penyertaan modal Pemerintah 118.955.039.293 118.955.039.293 Governments investment capital

Jumlah modal 4.164.121.352.351 4.152.122.180.813 Total capital

Laba ditahan 2.066.743.595 22.469.687.391 Retained earnings

Laba tahun berjalan 864.809.725.490 671.793.879.194 Profit for the year

Cadangan umum 2.463.290.213.570 1.964.915.234.580 General reserve

Jumlah ekuitas 7.494.288.035.006 6.811.300.981.978 Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.234.119.511.754 7.307.682.853.003 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

146 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF INCOME
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009 2008
Catatan (disajikan kembali)
Notes (Restated)
Rp Rp

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES

Pendapatan aeronautika 2b, 26 2.109.615.029.843 1.714.366.769.123 Aeronautic

Pendapatan non aeronautika 596.770.940.761 524.907.240.056 Non aeronautic

Pendapatan kargo 39.093.019.445 37.250.413.617 Cargo

Jumlah pendapatan usaha 2.745.478.990.049 2.276.524.422.796 Total operating revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban pegawai 2b, 27 690.866.548.580 631.884.609.911 Employee expenses

Beban pemeliharaan dan persediaan 2b, 28 179.768.927.934 148.925.940.544 Maintenance and inventory expenses

Beban sewa 2b, 29 213.273.903.068 190.372.984.102 Rental expenses

Beban umum dan aktiva dibiayakan 2b, 30 298.448.806.329 280.028.125.016 General expenses and financed assets

Beban piutang tak tertagih 2b, 31 9.684.061.053 57.456.809.932 Bad debts expenses

Beban penyusutan dan amortisasi 2b, 32 264.383.101.459 211.862.532.768 Depreciation and amortization expenses

Jumlah beban usaha 1.656.425.348.423 1.520.531.002.273 Total operating expenses

LABA USAHA 1.089.053.641.627 755.993.420.523 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)

Pendapatan lain-lain 33 261.377.082.554 285.229.211.255 Other income

Beban lain-lain 34 (148.353.777.268) (91.543.147.054) Other expense

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 113.023.305.285 193.686.064.201 Total other Income (Expenses)

LABA SEBELUM PAJAK 1.202.076.946.912 949.679.484.724 PROFIT BEFORE TAX

PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX

Pajak kini 35 (321.255.225.383) (261.994.667.715) Current tax

Pajak tangguhan (16.011.996.039) (15.890.937.815) Deferred tax

Jumlah beban (penghasilan) pajak (337.267.221.422) (277.885.605.530) Total tax expense (income)

LABA BERSIH 864.809.725.490 671.793.879.194 NET PROFIT

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 147


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan Modal Cadangan Umum Saldo Laba Jumlah Ekuitas


Notes Notes Notes Notes Notes

Saldo per 31 Desember 2007 3.772.769.526.004 1.591.935.417.733 520.096.504.238 5.884.801.447.975 Balance as of December 31, 2007

Pembagian laba Perusahaan


dari laba tahun 2007 36 Profit distribution for 2007

Dividen - - (124.647.000.000) (124.647.000.000) Dividend

Bina Lingkungan - - - - Community development

Tantiem - - - - Production bonus

Cadangan umum - 372.979.816.847 (372.979.816.847) - General reserves

- 372.979.816.847 (497.626.816.847) (124.647.000.000)

Tambahan modal disetor lainnya 379.352.654.809 - - 379.352.654.809 Other additional paid-in capital

Laba bersih - - 671.793.879.194 671.793.879.194 Net Profit

Saldo per 31 Desember 2008 4.152.122.180.813 1.964.915.234.580 694.263.566.585 6.811.300.981.978 Balance as of December 31, 2008

Pembagian laba Perusahaan


dari laba tahun 2008 36 - - Profit Distribution for 2008

Dividen - - (173.050.000.000) (173.050.000.000) Dividend

Program Kemitraan - - (6.923.948.000) (6.923.948.000) Partnership Program

Bina Lingkungan - - (13.847.896.000) (13.847.896.000) Community development

Cadangan umum - 498.374.978.990 (498.374.978.990) - General reserves

- 498.374.978.990 (692.196.822.990) (193.821.844.000)

Tambahan modal disetor lainnya 25 11.999.171.538 - - 11.999.171.538 Other additional paid-in capital

Laba bersih - - 864.809.725.490 864.809.725.490 Net Profit

Saldo per 31 Desember 2009 4.164.121.352.351 2.463.290.213.570 866.876.469.085 7.494.288.035.006 Balance as of December 31, 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

148 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2009 2008
Catatan (disajikan kembali)
Notes (Restated)
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
LABA BERSIH 864.809.725.490 671.793.879.194 NET PROFIT
Ditambah (dikurangi) pos-pos yang tidak mempengaruhi kas: Add (less) items not affecting cash flows:
Beban penyusutan 238.316.217.459 195.772.670.892 Depreciation
Beban amortisasi 26.066.884.000 16.089.861.876 Amortization
Beban penyisihan 9.684.061.053 57.456.809.932 Depletion
(Keuntungan) kerugian atas penjualan aktiva tetap - (198.009.600) (Gain) loss on sale of fixed assets
1.138.876.888.002 940.915.212.294
Ditambah (dikurangi) dengan: Add (less) with:
Penurunan (kenaikan) Decrease (increase)
Piutang usaha 106.698.634.574 (72.026.221.697) Account receivables
Piutang lain-lain (240.139.788.806) 2.956.500.580 Other receivables
Persediaan (189.424.800) 901.328.111 Inventories
Biaya dibayar dimuka (7.844.750.281) (2.876.969.710) Prepaid expenses
Pajak dibayar dimuka (69.796.476.919) 46.773.186.943 Prepaid taxes
Pendapatan yang masih harus diterima (5.205.577.323) 11.286.517.094 Accrued revenues
Kenaikan (penurunan) Increase (decrease)
Kewajiban pajak tangguhan 16.011.996.039 20.166.968.787 Deferred tax assets/liabilities
Biaya yang masih harus dibayar 85.039.247.404 26.901.382.103 Accrued expenses
Hutang dana pensiun 1.335.321.623 (1.589.991.606) Payables pension fund
Temporary fund deposit
Hutang titipan program THT (59.259.733.676) 11.454.098.082 on old age welfare program (THT)
Hutang lain-lain 28.892.662.176 (62.104.602.866) Other payables
Pendapatan diterima dimuka 16.996.014.901 6.998.323.642 Unearned income
Hutang pajak 26.096.080.368 22.471.952.435 Taxes payables
Kewajiban imbalan pasca kerja 2.786.881.206 3.826.488.129 Taxes payables
Pendapatan ditangguhkan 122.194.749.925 - Taxes payables
Jumlah kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1.162.492.724.413 956.054.172.321 Net cash provided from operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Investasi jangka pendek 85.675.953.966 38.163.912.194 Investments
Penyertaan (7.452.146.705) (7.039.131.897) Investments
Aset tetap (647.933.324.022) (494.663.856.974) Fixed assets
Biaya ditangguhkan (85.951.517.667) (40.717.312.556) Deferred charges
Aset non operasional (260.046.741.419) (89.737.167.823) Non operating assets
Jumlah kas bersih untuk aktivitas investasi (915.707.775.847) (593.993.557.056) Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Hutang jaminan yang akan diperhitungkan 1.017.191.150 1.352.623.148 Accountable guarantee payables to be compensated
Jumlah kas dari (untuk) aktivitas pendanaan 1.017.191.150 1.352.623.148 Net cash provided from financing activities
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 247.802.139.716 363.413.238.413 Net Increase (decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun 1.937.317.150.437 1.573.903.912.024 Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Cash and cash equivalents at the end of the year
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Activities not affecting cash flow
Perolehan aset dalam kontruksi dengan kredit 1.930.934.607 - Acquisition of assets under construction with a credit
Penambahan aset KSO (408.260.000) - The addition of a joint operation assets
Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya 11.999.171.538 379.352.654.809 Government assistance is not yet determined the status
Saldo laba di cadangan untuk cadangan umum 498.374.978.990 372.979.816.847 Retained earnings in reserve to general reserve

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 149


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 For the years ended on December 31, 2009
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecualidalam
(Disajikan dinyatakan lain)kecuali dinyatakan lain)
rupiah, (Expressed
(Expressed in Rupiah, in Rupiah,
unless unless
otherwise otherwise stated)
stated)

1. Informasi Umum 1. General


a. Pendirian Perseroan a. Company's Establishment

PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara di PT Angkasa Pura II (Persero) is a State Owned Enterprise (SOE) of the
Lingkungan Departemen Perhubungan. Perseroan sebelumnya bernama Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia. Formerly, the
Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang didirikan berdasarkan name of the company was Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng
Peraturan Pemerintah (PP) N0. 20 Tahun 1984. Perubahan nama dari that was established based on the Government Regulation (PP) No 20
Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa year 1984. Later, the Company's name was changed to Perum Angkasa
Pura II dilakukan berdasarkan PP No. 26 tahun 1986. Selanjutnya, Pura II based on the Government Regulation (PP) No 26 year 1986.
dengan PP No. 14 tahun 1992, Perum Angkasa Pura II. Berdasarkan Furthermore, through the Government Regulation (PP) No 14 year 1992,
Rapat Umum pemegang Saham tanggal 31 Juli 2008 nama Perseroan the Company's status was changed to PT. (Persero) Angkasa Pura II.
semula PT (Persero) Angkasa Pura II disesuaikan menjadi PT Angkasa Then based on, general shareholder's meeting dated July 31, 2008 the
Pura II (Persero). Company's name was changed from PT (Persero) Angkasa Pura II to PT
Angkasa Pura II (Persero).

Perseroan didirikan berdasarkan akta No. 3 tanggal 2 Januari 1993 dari The Company was established based on notarial deed No 3 dated
Muhani Salim, SH., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar perseroan telah January 2, 1993 of Muhani Salim, SH, notary in Jakarta. The Articles of
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta no. 38 Association have been amended for several times, the lastest
tanggal 18 Nopember 2008 dari Silvia Abbas Sudrajat, SH., notaris di amendment was based on notarial deed No 38 dated November 18,
Tangerang, mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan. 2008 of Silvia Abbas Sudrajat, SH, notary in Tangerang, regarding
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari changes in the composition of the board of the Company. These
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU- amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights
AH.01.10-06567. Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-06567.

b. Maksud dan Tujuan b. Goals and Objectives


Sesuai dengan 3 Anggaran Dasar Perseroan Maksud dan tujuan According to the article 3 of the Company's Articles of association, the
didirikannya Perseroan adalah sebagai berikut : goals and objectives of the Company's establishment are as follows :

"Melakukan usaha dibidang jasa kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas "Doing business in airport services, airline traffic services and using the
penerbangan serta kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas penerbangan Company's human resources with optimal results, which resulting good
serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan quality services and can compete with other companies to gain profit as
untuk menghasilkan barang dan / atau jasa yang bermutu tinggi dan well as increase the company's value based on limited liability principles."
berdaya saing kuat untuk mendapatkan / mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas."

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat To achieve such goals and objectives, the Company conducts the
Melaksanakan kegiatan sebagai berikut : following activities :
1. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk 1. Providing and developing facilities that support the activities of
kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan landing, taking off, parking, and hangar services,
penyimpanan pesawat udara.
2. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal 2. Providing and developing terminal facilities to serve passengers,
untuk kegiatan pelayanan angkutan penumpang kargo dan pos. cargo and postage transportation,

3. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan jasa pelayanan 3. Providing and developing airline services,
penerbangan.
4. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, 4. Providing and developing facilities of electronics, navigation,
navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan. electricity, water and waste treatment installation,

5. Penyediaan lahan untuk bangunan lapangan dan kawasan industri 5. Providing land for field, building and industrial estate, and that
serta gedung-gedung bangunan yang berhubungan dengan connected to the acceleration of buildings supporting air transport
kelancaran angkutan udara. activities,

11

150 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK
Untuk tahun TAHUN
yang YANG
berakhir BERAKHIR
pada tanggal 31PADA TANGGAL
Desember 2009 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARFor ENDED DECEMBER
the years ended on31, 2009 31, 2009
December
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVE with FIGURES
ComparativeFORFigures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecualidalam rupiah,
dinyatakan lain)kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, stated)
unless otherwise stated)

1. Informasi Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)


b. Maksud dan Tujuan (Lanjutan) b. Goals and Objectives (Continued)
6. Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan yang berkaitan 6. Conducting training and education related to air transportation and
dengan kebandarudaraan dan pelayanan penerbangan. airline service,

7. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung menunjang 7. Providing services that directly support airport activities, covering
kegiatan penerbangan yang meliputi penyediaan hanggar pesawat airplane hangar, airplane repair workshop, warehouse, catering for
udara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, jasa boga airplane passengers, passengers' services, cargo and postage
pesawat udara, jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, handling services, cargo supervision services, airplane
jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa pengawasan communication and operation, security services, airplane
muatan, komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa maintenance and repair services, providing and distribution services
pengamanan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat of airplane fuel,
udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar
pesawat udara.

8. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak 8. Providing services that directly or indirectly support airport activities
langsung menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi jasa covering provision of inn / hotel, shops, restaurants and café,
penyediaan penginapan / hotel, jasa penyediaan toko, penyediaan parking, maintenance in general (service activities, cleaning and
restoran dan bar (café), jasa penempatan kendaraan bermotor/parkir, maintenance services for buildings and offices at the airport),
jasa perawatan pada umumnya (kegiatan jasa yang melayani providing automatic reporting of airplane departures,
pembersihan dan pemeliharaan gedung dan kantor di bandar udara),
jasa penyediaan otomatisasi pelaporan keberangkatan penerbangan.

9. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi penjualan 9. Supporting services of other airport activities, covering the sale of
bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor di bandar udara, jasa fuel and motor oil in airport, luggage loading services, passengers in
pelayanan pengangkutan barang, penumpang di terminal arrival and departure terminals, postage services,
kedatangan dan pemberangkatan jasa pelayanan pos, jasa telecommunication services, playground and recreation services,
pelayanan telekomunikasi, jasa tempat bermain dan rekreasi, jasa tour services, travel agent, bank for banking services at the airport,
aluan wisata, agen perjalanan, bank untuk pelayanan jasa money exchange, land transportation services, luggage deposit,
perbankan di bandara udara, penukaran uang, jasa pelayanan advertisement services, first class lounge, business class lounge
angkutan darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge, and VIP room, hairdresser and beauty salon, agribusiness services,
business class lounge dan VIP room, hairdresser and beauty salon, nursery, insurance, provision from room services, vending machine,
jasa agrobisnis, nursery, asuransi, jasa penyediaan ruangan, waste treatment services, health services, industrial estate services,
vending machine, jasa pengolahan limbah buang, jasa pelayanan other services that directly or indirectly support the airport activities.
kesehatan, jasa penyediaan kawasan industri, jasa lainnya yang
secara langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan bandar
udara.

c. Tempat dan Kedudukan Perseroan c. Location


Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara Soekarno- The Company's Head Office is located at Soekarno - Hatta airport,
Hatta, Tangerang, Propinsi Banten. Perseroan mempunyai cabang- Tangerang, Banten Province, The Company owns branches, which are
cabang yang masing-masing berkedudukan di bandara yang dikelola located at the airports managed by the Company, as follows :
Perseroan, sebagai berikut :

1. Bandar Udara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten 1. Soekarno - Hatta International Airport,Tangerang, Banten

2. Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta 2. Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta


3. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II,Palembang 3. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang
4. Bandar Udara Supadio, Pontianak 4. Supadio Airport, Pontianak
5. Bandar Udara Polonia, Medan 5. Polonia Airport, Medan
6. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru 6. Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru
7. Bandar Udara International Minangkabau, Padang 7. Minangkabau Airport, Padang
8. Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh 8. Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh

12

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 151


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN 31 Desember
ATAS LAPORAN 2009
KEUANGAN For the yearsSTATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBER Figures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Informasi Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)


c. Tempat dan Kedudukan Perseroan (Lanjutan) c. Location (Continued)
9. Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung 9. Husein Sastranegara Airport, Bandung
10. Bandar Udara Kijang/Raja Haji Fisabillah, Tanjung Pinang 10. Raja Haji Fisabililah Airport, Tanjung Pinang
11. Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi 11. Sultan Thaha Airport, Jambi
12. Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang 12. Depati Amir Airport, Pangkal Pinang

d. Susunan Pengurus Perseroan d. Board of Commissioners and Directors

Berdasarkan akta nomer 23 tanggal 30 Maret 2009 dari Silvia Abbas Based on notarial deed No 23 dated March 30, 2009 of Silvia Abbas
Sudrajat, SH., notaris di Kabupaten Tangerang, susunan Dewan Sudrajat, SH Notary in Tangerang, the Company's Board of
Komisaris dan Dewan Direksi sebagai berikut : Commissioners and Directors are as follows :

2009 2008
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Komisaris Utama Herman Prayitno Sutanto President Commissioner
Suratto Siswodiharjo Suratto Siwodiharjo
Moch. Iksan Tatang Moch . Iksan Tatang
Suyatno Harun Suyatno Harun
Tirta Hidayat Tirta Hidayat

Dewan Direksi Board of Directors


Direktur Utama Edie Haryoto Edie Haryoto President Director
Wakil Direktur Utama Rinaldo J. Azis Rinaldo J. Azis Vice President Director
Direktur Operasional dan Teknik Sumiyat Tulus Pranowo Sumiyat Tulus Pranowo Director of Operation & Engineering
Direktur Komersial dan Director of Commercial &
Pengembangan Usaha Robert Daniel Waloni Robert Daniel Waloni Business Development
Direktur Keuangan Tommy Soetomo Tommy Soetomo Director of Finance
Direktur Personalia dan umum Endang Dwi Suryani Endang Dwi Suryani Director of Personnel & General Affair

e. Modal e. Capital

Berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 19 dari H. Based on the Company's Deed of Amendment No. 19 of H. Harjono
Harjono Moekiran, SH., notaris di Jakarta tanggal tanggal 21 Juli 1998, Moekiran, SH., Notary in Jakarta dated July 21, 1998, shareholders have
pemegang saham telah memutuskan dan menyetujui Penurunan Modal decided and agreed on the Decrease of Authorized Capital from Rp
Dasar Perseroan dari Rp 8.845.000.000.000 menjadi 7.600.000.000.000 8,845,000,000,000 to 7,600,000,000,000 and increased its issued and
dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp paid up capital of Rp 1,769,000,000,000 to Rp 1,900,000,000,000.
1.769.000.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000.000.

13

152 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN 31 Desember
ATAS LAPORAN 2009
KEUANGAN For the yearsSTATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED with Comparative
DECEMBER Figures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Informasi Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)


f. Jumlah karyawan f. Number of Employees
Jumlah karyawan Perseroan per 31 Desember 2009 dan 2008 masing- Number of the Company's employees as of December 31, 2009 and
masing adalah : 2008 consist of :

Formasi karyawan 2009 2008 Employee Formation


Karyawan Angkasa Pura I diperbantukan ke Angkasa Pura II 5 5 Employees of Angkasa Pura I assigned for Angkasa Pura II
Karyawan ditugaskaryakan 258 276 Employees assigned
Karyawan masa percobaan 0 0 Employees in probation period
Karyawan Depati Amir dan Sultan Thaha 229 253 Employees of Depati Amir and Sultan Thaha
Pegawai Negeri Sipil diperbantukan 453 453 Civil government employees assigned
Karyawan Perseroan 3726 3695 Company's employees
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura I 2 2 Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura I
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura Schipol 0 3 Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura Schipol
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Dana Pensiun 4 6 Employees of Angkasa Pura II assigned for Dana Pensiun
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke PT Gapura Angkasa 6 8 Employees of Angkasa Pura II assigned for PT Gapura Angkasa
Jumlah 4683 4701 Total

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting 2. Summary of Significant Accounting Policies


Perseroan menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi The Company applied accounting policies in accordance with the generally
yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan accepted accounting principles in Indonesia. The accounting policy applied
secara konsisten dapat diikhtisarkan sebagai berikut : consistently can be summarized as follows :

a. Dasar penyajian laporan keuangan a. Basis of Consolidated Financial Statements Presentation

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep harga The financial statements are prepared on acquisition cost method
perolehan (acquisition cost) sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi complying with the generally accepted accounting principles and
yang berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu disusun reporting practices in Indonesia, except for certain accounts which are
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan measured on the basis described in the related accounting policies. The
akuntansi masing-masing akun tersebut. Angka yang disajikan dalam reporting currency used in the preparation of the financial statements is
laporan keuangan adalah dalam Rupiah. the Indonesian Rupiah (Rp).

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. The statements of cash flows are prepared using indirect methods with
Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan pembayaran ke classifications of cash flows into operating, investing and financing
dalam kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. activities.

b. Pengakuan Pendapatan dan Beban b. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan usaha dari aktivitas aeronautika diakui pada saat jasa Aeronautic revenue is recognized when the service is rendered to
diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan usaha dari aktivitas jasa non customers. Non-Aeronautic revenue including land and building rental, is
aeronautika persewaan tanah dan bangunan konsesi diakui sesuai recognized on the elapsed time for the current year (accrued). Revenue
dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan. resulting from utilization of the Company's facilities by customers and
Pendapatan atas penggunaan fasilitas peralatan Perseroan oleh from other Non-Aeronautic services are recognized when such facilities
pelanggan dan pendapatan jasa non aeronautika lainnya diakui pada are used and services are rendered. Income from land and building rental
saat fasilitas tersebut digunakan pada saat jasa diserahkan. Pendapatan received in advance are recorded as unearned revenue. Other revenues
persewaan tanah dan bangunan yang diterima di muka atas periode yang are recognized on accrual basis. Interest income is recognized based on
belum berjalan dicatat sebagai pendapatan diterima di muka. Pendapatan the proportion of period, principal value and prevailing interest rate.
lainnya diakui atas dasar akrual. Penghasilan bunga diakui atas dasar Expenses are recorded when they occured and are recognized as its
proporsi waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku, sedangkan beban usefulness in the current year.
dicatat pada saat terjadi dan diakui sesuai dengan kemanfaatannya pada
tahun yang bersangkutan.

14

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 153


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN
KEUANGANATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIALSTATEMENTS
STATEMENTS (continued)
Untuk tahun
UNTUK yang berakhir
TAHUN YANGpada tanggal 31PADA
BERAKHIR Desember
TANGGAL2009 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith FIGURES
ComparativeFORFigures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecualidalam rupiah,
dinyatakan lain)kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, stated)
unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
c. Transaksi Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currencies Transactions

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku Transaction in foreign currencies are recorded at their rates prevailing
pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca aset dan kewajiban when transactions are made. At balance sheet date, all monetary assets
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah and liabilities in foreign currencies are converted into Rupiah using Bank
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal Indonesia's middle rate prevailing at that date. Gains or losses resulting
tersebut. Laba atau rugi yang terjadi akan dikreditkan atau dibebankan from such conversion are charged or credited into the current year profit
pada Laporan Laba Rugi periode berjalan. and loss statement of the current year.

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 Bank Indonesia's middle rate prevailing on December 31, 2009 and 2008
masing-masing sebesar Rp 9.400 dan Rp 10.950 setiap USD 1 (Satu is Rp 9,400 and Rp 10,950 for USD 1 respectively.
Dolar Amerika Serikat).

d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa d. Transactions With Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa adalah : Related parties consist of the following :

1. Perseroan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara 1. Companies that directly or indirectly, through one or more
(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada intermediaries, control or are controlled by, or under common control
dibawah pengendalian bersama, dengan Perseroan (termasuk with the company (including holding companies, subsidiaries, and
holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); fellow subsidiaries);

2. Perseroan asosiasi (associated companies) 2. Associated Companies


3. Perseroan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak 3. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting
langsung, suatu kepentingan hak suara di Perseroan yang powers of the company that gives them significant influence over the
berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari company, and close members of the family of any such individuals
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga (close members of the family are those who can influence or be
dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau influenced by such individuals, in their transaction with the
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksi dengan company);
Perseroan);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan 4. Key management personnel who have the authority and
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan responsibility for planning, directing and controlling the company's
mengendalikan kegiatan Perseroan, yang meliputi anggota dewan activities, including commissioners, directors and managers of the
komisaris, direksi dan manajer dari Perseroan serta anggota company and close members of their families and;
keluarga dekat orang-orang tersebut dan;

5. Perseroan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara 5. Companies in which a substantial interest in the voting power is
dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap owned directly or indirectly, by any person described in (3) and (4) or
orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4) atau setiap orang over which such a person is able to exercise significant influence.
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perseroan tersebut. Ini This includes companies owned by commissioners, directors or
mencakup Perseroan-perseroan yang dimiliki anggota dewan major shareholders, of the company and companies which have a
komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perseroan dan common member of key management as the company.
Perseroan-perseroan yang mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan Perseroan.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan All transactions with related parties, whether or not made by similar term
istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal and conditions as those done with third parties, are disclosed in the
sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Financial Statements.
laporan keuangan.

15

154 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN 31 Desember
ATAS LAPORAN 2009
KEUANGAN For the yearsSTATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED with Comparative
DECEMBER Figures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
e. Kas dan setara kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito Cash and Cash Equivalents consist of cash on hand and in banks and
berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal unrestricted time deposits with maturities of three months or less since
penempatan tidak digunakan sebagai jaminan hutang serta tidak dibatasi placement date.
penggunaannya.

f. Investasi f. Investments

! Deposito Berjangka ! Time Deposits


Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa Time deposits consist of the compulsory deposits and common
yang dinyatakan sebesar nilai nominal. deposits, and are stated at nominal value.
! Efek-efek ! Securities
Efek-efek terdiri dari obligasi, saham dan investasi dalam unit Securities consist of bonds, stocks, and mutual funds investment.
penyertaan reksadana.

Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat Securities are classified based on management intention at the
pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai purchasing date in accordance with PSAK No 50 concerning
PSAK No. 50 tentang "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" sebagai "Accounting for certain investments in Securities", on the following
berikut : classifications :
1. Diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba dan 1. Investment in trading securities are stated at fair value.
rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair
wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan, value are reflected in the current operation,

2. Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. 2. Available for sale securities are stated at fair value. Unrealized
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan gains or losses from the increase or decrease in fair value are
atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. presented as part of equity. Unrealized gains or losses are
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan tersebut recognized in profit and loss upon realization,
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan pada
saat realisasi,

3. Dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan 3. Held to maturity are stated at cost which are adjusted for the
yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan atau diskonto unamortized premiums or discount. There is a possibility that the
yang belum diamortisasi. Jika ada kemungkinan Perseroan tidak company will be unable to fully recover the cost of debt securities
dapat memperoleh kembali seluruh jumlah biaya perolehan yang according to securities contract condition, then a permanent
seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian decline of value is considered has been occured. If the decline of
efek hutang, maka penurunan yang bersifat permanen dianggap fair value is considered as permanent decline, the cost basis of
telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar dinilai sebagai penurunan the individual investment is written down to its fair value and the
permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan amount of the write down is recognized as realized loss in the
sebesar nilai wajarnya dan jumlah penurunan nilai tersebut diakui current period.
dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Investasi dalam unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai wajar Investments on the unit of mutual funds are stated at their fair values,
yaitu nilai Aset bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Pendapatan which represent the net Asset values of the mutual fund as per balance
dari investasi dalam unit penyertaan reksadana meliputi dividen yang sheet date. Income from the unit of mutual funds consists of dividends of
diperoleh dari reksadana, keuntungan dari penjualan unit penyertaan, mutual finds, gain on sale of unit of mutual funds and unrealized gain or
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai loss on the changes in the net Asset value of the unit of mutual funds.
Aset bersih dari unit penyertaan tersebut.

16

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 155


PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA PT ANGKASA
II (Persero)PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES
NOTES TO FINANCIAL
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
STATEMENTS
Untuk tahun
UNTUKyang berakhir
TAHUN YANGpada tanggal 31PADA
BERAKHIR Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith FIGURES
ComparativeFORFigures
2008 for Year 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam
(Disajikan dinyatakan lain)kecuali dinyatakan lain)
rupiah, (Expressed
(Expressed in Rupiah, in Rupiah,
unless unless
otherwise otherwise stated)
stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
f. Investasi (Lanjutan) f. Investments (Continued)
Investasi dalam efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reserve Investments in securities purchased with resell arrangement (reverse
repo)dicatat sebesar harga jual kembali disepakati dikurangi dengan repo) are stated at the agreed resale price net of the difference between
selisih antara harga beli dan harga jual yang disepakati (pendapatan purchase price and the agreed resale price is amortized and recognized
yang ditangguhkan). Selisih antara harga beli dan harga jual kembali as interest income over the period, commencing from the date these
yang disepakati tersebut diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan securities are sold until repurchased.
bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali.

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurangan dari akun efek-efek. Allowance for possible losses are presented as a deduction for securities
account.

g. Piutang g. Receivables

Piutang disajikan sebesar jumlah bruto piutang diikuti dengan penyisihan Receivables are presented at their gross amounts and provided
untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat allowance for doubtful accounts or estimates of uncollectible receivables.
diterima. Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material disajikan Credit balance of individual receivables is presented under liability
dalam kelompok kewajiban. classification when the amount is material.

h. Penyisihan piutang ragu-ragu h. Allowance for Doubtful Accounts

Penyisihan piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat Allowance for doubtful accounts or estimates of uncollectible receivables
diterima, dihitung pada akhir periode (akhir tahun buku) dengan is determined at the end of the period (end of book year) based on the
ketentuan sebagai berikut : following condition :
1. Piutang yang berumur 1 sampai dengan 2 tahun disisihkan sebesar 1. Allowance for receivable outstanding for one to two years is 25%.
25%.
2. Piutang yang berumur 2 sampai dengan 3 tahun disisihkan sebesar 2. Allowance for receivable outstanding for two to three years is 50%.
50%.
3. Piutang yang berumur lebih dari 3 tahun disisihkan sebesar 100%. 3. Allowance for receivable outstanding for more than three years is
100%.

i. Persediaan i. Inventory

Persediaan disajikan dalam neraca sebesar harga pokok/perolehan atau Inventory is presented at its acquisition cost, which includes all direct or
nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah yang bersangkutan meliputi indirect expenses, and its consumption is determined based on FIFO
seluruh biaya yang secara langsung atau tidak langsung terjadi untuk method (First In First Out).
mendapatkan persediaan tersebut. Penilaian pemakaian persediaan
ditentukan dengan metode FIFO (first in first out).

j. Aset tetap j. Fixed Assets

Perseroan memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi Aset tetap The Company has chosen the cost model for its accounting policies of
dimana Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehan, setelah fixed Assets, which are stated at their acquisition cost net of their
dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan accumulated depreciation. Fixed Assets except for land, are depreciating
dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) using straight line method based on their estimated useful lifes, as
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis Aset tetap sebagai berikut follows :
:

17

156 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN 31 Desember
ATAS LAPORAN 2009
KEUANGAN For the yearsSTATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED with Comparative
DECEMBER Figures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
j. Aset tetap (Lanjutan) j. Fixed Assets (Continued)

Umur
Jenis Aset Tetap Useful life Type of Fixed Assets
Bangunan Lapangan 10-80 tahun (years) Fields Construction
Bangunan Gedung 20-40 tahun (years) Building
Peralatan Terminal dan Gedung 15 tahun (years) Terminal and Building Equipment
Instalasi dan Jaringan 5-15 tahun (years) Installation and Networking
Peralatan : Equipments :
Alat Bantu Navigasi 10-15 tahun (years) Navigation Supporting Equipments
Pengangkutan 5 tahun (years) Transportation
Kantor 5-15 tahun (years) Office
Lain-lain 5-15 tahun (years) Others
Instalasi Pompa Bensin 10 tahun (years) Gas Station Installation

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at the acquisition cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi Maintenance and repair expenses are charged to profit and loss
pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat statement when they occur. All of which extend the useful life of the Asset
atau memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam or result in increased economic benefits such as increase in capacity and
bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standart improvement in the quality of output or standard of performance are
kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau capitalized. When Assets are retired or otherwise disposed of, their
yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset tetap berikut akumulasi carrying values and related accumulated depreciation are removed from
penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan Aset tetap the accounts. Gains or losses resulting from the sale of fixed Assets are
tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang charged of credited to profit and loss statement in the current year.
bersangkutan.

Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, Construction in progress are stated at their acquisition costs including
termasuk didalamnya biaya pinjaman yang terjadi selama masa interest of the loan during construction used to finance the construction.
pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk Accumulated cost will be transferred to the respective fixed Assets when
pembangunan Aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan they are completed and ready for use. Revaluation of fixed Assets is only
dipindahkan ke masing-masing Aset tetap pada saat selesai dan siap conducted based on the government policy. Construction in progress is
digunakan. Kebijakan untuk melakukan penilaian kembali Aset tetap, recorded in Asset under construction account while the interest of
hanya dilakukan dengan persetujuan dan atau berdasarkan kebijakan borrowing cost during construction is accounted for at acquisition cost.
pemerintah. Aset yang masih dalam tahap pembangunan dicatat dalam
perkiraan Aset dalam konstruksi sedangkan bunga pinjaman yang
ditimbulkan selama masa konstruksi akan dipertimbangkan sebagai
harga perolehan.

Keputusan Direksi No. KEP 474/KU.20/2002-APII tanggal 17 Desember Based on the Board of Director's Decision Letter No KEP
2002 tentang Pedoman Akuntansi Keuangan, menetapkan batas biaya 474/KU.20/2002-AP II dated December 17, 2002, concerning Financial
yang dapat dikapitalisasi adalah biaya per unitnya melebihi Rp Accounting Policy, it was stated the minimum expenditure that could be
10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran untuk Aset termaksud capitalized when cost per unit exceeds Rp 10,000,000 (ten million
yang harganya Rp 10.000.000 ke bawah, dibebankan langsung biaya rupiah). Expenditure for such Asset less than Rp 10,000,000 is charged
pada saat terjadinya, tetapi Perseroan menyelenggarakan catatan ekstra directly as incurred, but the Company conducts an extra compatible note
kompatibel untuk alat pengawasannya. as a control.

18

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 157


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN 31 Desember
ATAS LAPORAN 2009
KEUANGAN For the yearsSTATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBER Figures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
k. Kerjasama Operasi dan Aset Kerjasama Operasi k. Joint Operation and Joint Operation Assets

Kerjasama Operasi (KSO) - Build, Operate and Transfer (BOT). Joint operation (KSO) - Build, Operate, and Transfer (BOT).

Kerjasama operasi (KSO) dengan pola BOT merupakan KSO dengan Joint operation (KSO) with the BOT pattern represents a joint operation
pihak ketiga untuk membangun, mengoperasikan dan menyerahkan aset with third parties to develop, operate and deliver the joint operation
KSO. Aset KSO dikelola oleh investor yang mendanai pembangunannya Assets. Assets managed by the joint operation investors who finance the
sampai akhir masa konsesi. Perseroan menerima kompensasi construction until the end of the concession. The Company receives
berdasarkan persentase yang telah disepakati dengan investor. Di akhir compensation based on the percentage agreement with the investors. At
masa konsesi, investor akan menyerahkan aset KSO beserta hak the end of the concession period, investors will submit its Asset and its
pengelolaannya kepada pemilik aset. Jangka waktu masa konsesi adalah management rights to the Asset owner. The concession period is valid for
berkisar antara 20 sampai 25 tahun. 20 to 25 year.

Kerjasama Operasi (KSO)-Build, Transfer and Operate (BTO). Joint operation asets (KSO) - Build, Transfer and Operate (BTO).
Aset KSO BTO merupakan Aset tanah Perseroan dalam perjanjian KSO The joint operation Asset BTO represents land Asset owned by the
yang digunakan oleh investor untuk membangun aset KSO. Tanah Company in the KSO agreements used by investors to build KSO Assets.
tersebut tidak dapat digunakan, atau dialihkan kepemilikannya oleh The land can not be used, nor its ownership is transferred by the
Perseroan selama masa konsesi dan akan diserahkan kembali oleh Company during the period of the concession and will be returned to the
investor kepada Perseroan pada akhir masa konsesi. Company by investors at the end of the concession.

l. Penurunan Nilai dari Aset Tetap l. Impairment of Fixed Assets

Setiap tanggal neraca Perseroan menelaah ada atau tidaknya indikasi At balance sheet date, the Company reviews whether there is any
penurunan nilai Aset. indication of Assets impairment or not.

Aset tetap dan Aset tidak lancar lainnya, termasuk Aset tak berwujud Fixed Assets and other non-current Assets, including intangible Assets,
ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat are reviewed for impairment losses or changes in circumstances
penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang indicating that the carrying amount of the Assets and the recoverable
mengindikasikan bahwa nilai tercatat Aset tersebut tidak dapat diperoleh amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the
kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara differences between the carrying amount of the Assets and the
nilai tercatat Aset dengan nilai yang diperoleh kembali dari Aset tersebut. recoverable amount. The recoverable amount is determined as the
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara higher of net selling price or value in use. In order to test the impairment
harga jual neto dan nilai pakai Aset. Dalam rangka menguji penurunan value, Assets are classified into the smallest unit that provide a separate
nilai, Aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus cash flows.
kas terpisah.

m. Biaya Hukum Perolehan Hak atas Tanah m. Legal Costs for Landrights Acquisition

Jumlah biaya hukum yang material yang berkaitan dengan perolehan hak Material amounts of expenses related to the legal processing of land
atas tanah dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas rights are capitalized and amortized over their useful lives.
tanah tersebut.

n. Biaya Tangguhan n. Deferred Charges

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan pelapisan ulang (overlay) landasan Expenses related to overlay of landing road and other field construction
dan bangunan lapangan lainnya ditangguhkan dan diamortisasi dengan are deferred and amortized over ten years for rigid construction and four
metode garis lurus selama masa manfaat yaitu 10 tahun untuk konstruksi years for flexible construction using straight line method.
rigid dan 4 tahun untuk konstruksi fleksibel.

19

158 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN 31 Desember
ATAS LAPORAN 2009
KEUANGAN For the yearsSTATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED with Comparative
DECEMBER Figures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
o. Penyisihan atau kewajiban diestimasi o. Provisions

Penyisihan atau kewajiban diestimasi untuk restorasi lingkungan, biaya Provisions for estimate liabilities of environmental restoration,
restrukturisasi dan tuntutan hukum diakui ketika : restructuring cost and legal claims cost are recognized when :

! Perseroan mempunyai kewajiban hukum atau konstruksi di masa kini ! The Company has a present legal or constructive obligation as a
sebagai akibat dari kejadian di masa lalu; result of past events;

! Terdapat kemungkinan diatas 50% bahwa akan ada arus keluar ! There is a probable over 50% of expenses outflow in order to fulfill
sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; the obligation;

! Jumlahnya dapat diestimasi secara handal. ! The amount has been reliably estimated.

p. Pajak Penghasilan p. Income Tax

Pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan berdasarkan laba Income tax in the statement of income is determined based on taxable
kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Pajak penghasilan atas income for current year. Income tax resulting from land or building rental
pendapatan dari persewaan tanah dan / atau bangunan, ditentukan is determined based on taxable income, complying with the effective tax
berdasarkan penghasilan kena pajak sesuai dengan Peraturan yang regulation.
berlaku.

q. Imbalan Pasca Kerja q. Post Employment Benefit


Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk The Company provides defined pension benefit plan for all of its
seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun permanent employees. The program is managed by the Dana Pensiun of
Angkasa Pura II (DPAP2). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung Angkasa Pura II (DPAP2). This pension benefit that will be paid is
berdasarkan penghasilan dasar pensiun (PhDP) dan masa kerja calculated based on the basic income of the pension (PhDP) and the
karyawan. Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari kontribusi pemberi employment period of the employees. The financing of DPAP2 mainly
kerja sebesar 27,59% dan karyawan 5% dari PhDP. Biaya jasa kini diakui derives from the contributions from the employer at 27.59% and
sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan employees at 5% of the PhDP. Current service cost is recognized as
dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif expenses for the current year. Past service cost, actuary correction and
diamortisasi selama estimasi kerja rata-rata karyawan sebagaimana the effect of assumption alteration to the active pension members are
ditentukan oleh aktuaris. amortized based on the estimation of the average employment period as
determined by the actuary.

Perseroan juga menyelenggarakan Program Tunjangan Hari Tua (THT) The Company conducts old age welfare program (THT) of which the fund
yang pendanaannya diserahkan kepada PT Asuransi Jiwasraya dan PT is submitted to PT Asuransi Jiwasraya and PT Asuransi Bumiputera. The
Asuransi Bumiputera. Manfaat imbalan pasca kerja yang diperoleh post employment benefit provided from the pension program and THT
melalui program dana pensiun dan program THT ternyata telah melebihi exceed the amount stated in the labor Law No 13 year 2003, therefore
manfaat imbalan pasca kerja berdasarkan UU No.13 tahun 2003 tentang the Company does not provide allowance for post employment benefit at
ketenagakerjaan, sehingga Perseroan tidak perlu lagi mencadangkan the end of the year.
kewajiban imbalan pasca kerja pada akhir tahun.

Disamping itu Perseroan juga menyelenggarakan Program Pemberian The Company also conducts housing allowance program at the end of
Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas. Program tersebut tidak employment period. The program is unfunded, therefore the Company
didanai, oleh karena itu dilakukan pencadangan imbalan pasca kerja provides allowance of post employment benefit for the program at the
untuk program tersebut pada akhir tahun. end of year.

r. Dividen r. Dividends
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui Dividends distributions to the Company's shareholders are recognized as
sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan pada periode ketika a liability in the financial statements in the period in which the dividend is
dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. approved by the Company's shareholders.

20

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 159


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES
NOTES TO FINANCIAL
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
STATEMENTS
Untuk tahun
UNTUK yang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam rupiah,
dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

3. Penyajian kembali Laporan Keuangan 3. Restatement of Financial Statements

Pada tahun 2009 Perseroan melakukan penyesuaian atas akun-akun yang In the year 2009 the Company made an adjustment to the accounts relating
berhubungan dengan Laporan Keuangan tahun 2008. Sesuai dengan PSAK to the Financial Statements for the year 2008. In accordance with PSAK 25,
25, maka untuk tujuan komparatif dilakukan penyajian kembali atas Laporan then for comparative purposes, the restatement of financial statements for
Keuangan tahun 2008, sebagai berikut : the year 2008 is made, as follows:

2008

Laporan terdahulu Disajikan kembali


Prior report Restated
NERACA BALANCE SHEET
Aset Asset
Akumulasi Penyusutan 1.978.809.975.055 1.978.742.393.996 Accumulated depreciation
Pajak dibayar di muka 90.286.535.081 71.435.177.264 Prepaid taxes

Kewajiban dan Ekuitas Liabilities and Equity


Kewajiban pajak tangguhan 8.047.958.261 7.344.488.727 Deferred tax liabilities
Kewajiban imbalan pasca kerja 43.475.718.898 45.098.218.898 Post-employment benefit liabilities
Saldo laba 713.966.373.809 694.263.566.585 Retained earnings

LAPORAN LABA RUGI INCOME STATEMENT


Beban penyusutan 194.942.105.779 195.772.670.892 Depreciation expenses
Beban pegawai 636.542.109.911 631.884.609.911 Personnel expenses
Beban umum dan aset dibiayakan 254.896.767.199 280.028.125.016 general expenses and expensed assets
Laba bersih 692.394.832.590 671.793.879.194 Net income
Penghasilan (beban) pajak Deferred revenue (expense)
Beban pajak tangguhan 16.594.407.349 15.890.937.815 Deferred tax expenses

Penjelasan mengenai penyajian kembali atas masing-masing akun tersebut A description of the restatement of each of these accounts can be seen in notes
dapat dilihat pada catatan 10, 13, 24, 32 dan 35. 10, 13, 24, 32 and 35.

21

160 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
UNTUK
Untuk tahun TAHUN
yang YANG
berakhir padaBERAKHIR
tanggal 31PADA TANGGAL
Desember 2009 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARForENDED DECEMBER
the years ended on31, 2009 31, 2009
December
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith FIGURES
ComparativeFORFigures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam rupiah,
dinyatakan lain)kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, stated)
unless otherwise stated)

4. Kas Dan Setara Kas 4. Cash And Cash Equivalents

2009 2008
Kas : Cash and Cash Equivalent:
Rupiah 150.853.182 245.710.190 Rupiah
USD 114.743.166 144.827.352 USD
265.596.348 390.537.542

Bank : Cash in Banks:


Rupiah 25.692.974.733 19.067.313.314 Rupiah
USD 18.435.969.071 23.349.299.581 USD
44.128.943.804 42.416.612.895
Deposito berjangka : Time Deposit :
Rupiah 407.960.000.000 32.850.000.000 Rupiah
USD 1.732.764.750.000 1.861.660.000.000 USD
2.140.724.750.000 1.894.510.000.000
Jumlah kas dan setara kas 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Total

Tingkat bunga deposito berjangka - Rupiah 7% - 9,25% 6,75% - 13,25% Time Deposit Interest Rate - Rupiah
Tingkat bunga deposito berjangka - USD 3,75% - 4,25% 3,50% - 4,50% Time Deposit Interest Rate - USD

Rincian kas dan setara kas kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai Details of cash and cash equivalents in head office and its branches are as
berikut : follows:
Kas : Cash on Hand:
Kantor Pusat 82.820.700 81.776.850 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 116.140.182 114.987.175 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 9.478.399 11.358.257 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 6.096.079 3.783.318 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 2.017.500 888.000 Supadio Airport
Bandara Polonia 14.004.800 69.816.394 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 1.913.422 33.059.573 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 20.198.394 16.333.472 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 1.198.819 43.418.798 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 4.765.736 4.396.000 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah 442.516 6.085.041 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 2.546.286 2.343.064 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 3.973.515 2.291.600 Depati Amir Airport
Jumlah kas 265.596.348 390.537.542 Total Cash on Hand

Bank : Cash in Banks :


Rupiah : Rupiah :
PT Bank Mandiri 7.260.035.372 9.766.860.299 PT Bank Mandiri
PT Bank BNI 1.671.313.810 3.340.613.398 PT Bank BNI
PT Bank Rakyat Indonesia 7.367.107.292 2.658.639.003 PT Bank Rakyat Indonesia
Bank Nagari 2.473.908.026 2.172.607.496 Bank Nagari
Citibank 428.912.687 431.660.689 Citibank
Bank Bukopin 4.222.966.298 417.749.717 Bank Bukopin
PT Bank Jabar 2.268.731.248 279.182.712 PT Bank Jabar
Jumlah dipindahkan 25.692.974.733 19.067.313.314 Total Carried Forward

22

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 161


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANPT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN 31 Desember
ATAS LAPORAN 2009
KEUANGAN For the yearsSTATEMENTS
NOTES TO FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED with Comparative
DECEMBER Figures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, kecuali ANGKA PEMBANDING
dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. Kas Dan Setara Kas (Lanjutan) 4. Cash And Cash Equivalents (Continued)

Jumlah Pindahan 25.692.974.733 19.067.313.314 Total Carried forward


Bank : Cash in Banks :
USD : USD :
Citibank 655.915.738 10.601.588.739 Citibank
PT Bank Mandiri 15.657.731.998 8.638.592.202 PT Bank Mandiri
BRI 502.914.288 - BRI
PT Bank BNI 1.619.407.047 4.109.118.640 PT Bank BNI
Jumlah bank 44.128.943.804 42.416.612.895 Total Cash in Banks

Deposito berjangka (kantor pusat) Time Deposits (Head Office) :


Rupiah : Rupiah :
PT Bank Mandiri 568.600.000.000 504.600.000.000 PT Bank Mandiri
PT Bank Bukopin 308.965.000.000 453.940.000.000 PT Bank Bukopin
PT Bank Rakyat Indonesia 427.400.000.000 318.100.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank BNI 278.500.000.000 298.600.000.000 PT Bank BNI
PT Bank Jabar 83.500.000.000 159.200.000.000 PT Bank Jabar
PT Bank Mega Syariah 55.799.750.000 97.220.000.000 PT Bank Mega Syariah
PT Bank Niaga - 20.000.000.000 PT Bank Niaga
PT Bank Muamalat 10.000.000.000 10.000.000.000 PT Bank Muamalat

USD : USD :
PT Bank Mandiri - 16.425.000.000 PT Bank Mandiri
PT Bank BNI 266.960.000.000 16.425.000.000 PT Bank BNI
PT BRI 141.000.000.000 - PT BRI
Jumlah deposito berjangka 2.140.724.750.000 1.894.510.000.000 Total Time Deposits

Jumlah kas dan setara kas 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Total Cash and Cash Equivalents

Rincian saldo bank kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of cash in banks of head office and its branch offices as of December
31, 2009 and 2008 are as follows :

2009 2008
Bank : Cash in Banks :
Kantor Pusat 32.408.583.209 32.493.987.041 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 4.311.060.192 3.276.879.674 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 11.443.249 13.139.000 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 103.373.804 1.000.000 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Polonia 3.520.986.265 2.647.896.525 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 37.029.730 36.459.807 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 3.304.728.064 2.827.295.024 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 24.166.581 612.526.579 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah 22.884.774 306.475.342 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 302.627.422 141.500.216 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 82.060.514 59.453.687 Depati Amir Airport
Jumlah bank 44.128.943.804 42.416.612.895 Total cash in banks

5. Surat Berharga 5. Marketable Securities

2009 2008
Obligasi yang diperdagangkan 95.259.567.400 175.924.492.500 Marketable bonds
Unit Penyertaan Reksadana 43.223.670.042 54.795.608.908 Mutual funds
Saham yang diperdagangkan di bursa efek 9.877.950.000 3.317.040.000 Securities for trading in Stock Exchange
Jumlah surat berharga 148.361.187.442 234.037.141.408 Total marketable securities

23

162 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. Surat Berharga (Lanjutan) 5. Marketable Securities (Continued)


a. Obligasi yang diperdagangkan a. Details of marketable bonds
2009 2008
Obligasi PGN Euro Finance Ltd - 55.058.242.500 Bonds of PGN Euro Finance Ltd
Obligasi a/n Medco (USD) 16.446.240.000 22.173.750.000 Bonds of Medco (USD)
Obligasi a/n Bond Bonds of Republic of Indonesia RI Seri
Republic of Indonesia RI seri 2014 - 19.710.000.000 2014 Bonds
Syariah Negara (SBSN) IFR 0001 20.800.000.000 18.600.000.000 Syariah Negara (SBSN) IFR 0001
Obligasi PLN IX Seri A tahun 2007 8.572.840.000 10.075.000.000 Bonds of PLN IX Seri A tahun 2007
Obligasi Pemerintah FR0028 9.892.000.000 9.000.000.000 Bonds of Pemerintah FR0028
Obligasi Perum Pegadaian XII Seri A 7.148.439.900 7.000.000.000 Bonds of Perum Pegadaian XII Seri A
Obligasi Danareksa II Tahun 2007 4.950.000.000 5.512.500.000 Bonds of Danareksa II Tahun 2007
Obligasi Indosat VI Seri A th. 2008 5.075.350.000 5.000.000.000 Bonds of Indosat VI Seri A th, 2008
Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun 5.225.592.500 5.000.000.000 Bonds of Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007
Obligasi Mobile 8 I Tahun 2007 2.714.645.000 4.895.000.000 Bonds of Mobile-8 I Tahun 207
Obligasi Bakrieland dev. Seri A th. 2008 4.355.000.000 4.430.000.000 Bonds of Bakrieland dev, Seri A th, 2008
Obligasi Indofood IV th. 2007 4.617.000.000 4.250.000.000 Bonds of Indofood IV Tahun 2007
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Seri E 3.700.000.000 3.700.000.000 Bonds of Astra Sedaya Finance IX Seri E
Obligasi Syariah Ijarah PLN II 1.762.460.000 1.520.000.000 Bonds of Syariah Ijarah PLN II
Jumlah obligasi yang diperdagangkan 95.259.567.400 175.924.492.500 Total marketable bonds

b. Unit Penyertaan Reksadana b. Mutual Funds


2009 2008
Mutual Funds of PS.Uang Sidana
Reksadana PS. Uang Sidana Kas Maxima 20.000.000.000 20.082.851.996 Kas Maxima
Reksadana Schroder D.T II - 19.992.399.073 Mutual Funds of Schroder D,T II
Reksadana Mandiri Investa Berimbang 9.791.875.660 6.413.743.118 Mutual Funds of Mandiri Investa Berimbang
Reksadana Mandiri Investa Aktif 4.685.345.901 2.797.664.137 Mutual Funds of Mandiri Investa Aktif
Reksadana IPB Syariah 4.456.182.480 2.312.405.104 Mutual Funds of IPB Syariah
Reksadana Syariah Batasa Kombinasi 2.232.840.000 1.661.040.000 Mutual Funds of Syariah Batasa Kombinasi
Reksadana Paramita Platinum 2.057.426.001 1.535.505.480 Mutual Funds of Paramita Platinum
Jumlah unit penyertaan reksadana 43.223.670.042 54.795.608.908 Total Mutual Funds

c. Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek c. Securities for Trading in Stock Exchange
2009 2008
Shares of Bank Negara Indonesia
Saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 9.877.950.000 3.317.040.000 (Persero) Tbk
Jumlah Surat Berharga 148.361.187.442 234.037.141.408 Total Marketable Securities

Semua surat berharga tersebut diatas dinilai berdasarkan nilai wajar efek All securities are value based on fair value which is determined from the
yang ditentukan dari nilai pasar yang tersedia pada Bursa Efek Indonesia effects of market value available on the Indonesia Stock Exchange as of
per 31 Desember 2009. December 31, 2008.

Tingkat Bunga : Bonds Interest :


2009 2008
Tingkat bunga obligasi - Rupiah 10,125% - 11,80% 10,01% - 12,38% Bonds interest rate - Rupiah
Tingkat bunga obligasi - Dollar Amerika 8,75% 6,75% - 8,75% Bonds interest rate - US Dollar

24

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 163


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN
KEUANGAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIALSTATEMENTS
STATEMENTS (continued)
Untuk tahun
UNTUK yang berakhir
TAHUN YANGpada tanggal 31PADA
BERAKHIR Desember
TANGGAL2009 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith FIGURES
ComparativeFORFigures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam rupiah,
dinyatakan lain)kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, stated)
unless otherwise stated)

6. Piutang Usaha 6. Accounts Receivable


2009 2008
Piutang usaha : Accounts receivable :
Aeronautika 132.277.491.537 362.259.539.849 Aeronautic
Non Aeronautika 169.347.269.180 171.118.649.958 Non Aeronautic
Piutang PPN Keluaran 18.750.203.920 22.968.528.293 Prepaid VAT - Output
Sub jumlah 320.374.964.637 556.346.718.100 Sub Total
Cadangan penyisihan piutang tak tertagih : Allowance for doubtful accounts :
Saldo awal cadangan piutang usaha (223.146.459.729) (165.689.649.797) Beginning balance
Pembentukan selama tahun berjalan (9.684.061.053) (57.456.809.932) Reserve for current year
Pengurangan selama tahun berjalan 129.273.118.889 - Deduction for the current year
Saldo akhir cadangan piutang usaha (103.557.401.893) (223.146.459.729) Ending balance
Jumlah bersih 216.817.562.744 333.200.258.371 Total Receivables - Net

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Details of aging schedule are as follows :
2009 2008
Lancar 178.753.623.454 220.407.267.940 Current
Lewat jatuh tempo Maturity :
Antara 1 sampai 2 tahun 39.794.649.472 84.704.987.544 1 - 2 years
Antara 2 sampai 3 tahun 22.027.269.088 98.528.499.548 2 - 3 years
Lebih 3 tahun 79.799.422.623 152.705.963.068 More than 3 years
320.374.964.637 556.346.718.100
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih (103.557.401.893) (223.146.459.729) Net of allowance for doubtful accounts
Jumlah bersih 216.817.562.744 333.200.258.371 Total receivables - net

Cadangan penyisihan piutang tak tertagih mengalami pengurangan selama Allowance for bad debts is experiencing an deduction, including diverting
tahun berjalan yang terdiri dari; pengalihan pencadangan piutang usaha PT balance of account receivable of PT Garuda Indonesia (Persero) amounting
Garuda Indonesia (Persero) sebesar Rp 123.429.040.329 menjadi Rp 123,429,040,329 to deferred revenue due to the reclassification to other
Pendapatan Yang Ditangguhkan dikarenakan direklasifikasi ke piutang lain- receivables in accordance with the Debt Conversion Agreement Trade Become
lain sesuai dengan perjanjian Konversi Hutang Dagang Menjadi Pinjaman Shareholder Loans between the Company and PT Garuda Indonesia (Persero)
Pemegang Saham antara Perseroan dengan PT Garuda Indonesia (Persero) and the settlement of Accounts Receivable that have been reserved amounting
dan pelunasan Piutang Usaha yang telah dicadangkan sebesar Rp to Rp 8,639,760,918.
8.639.760.918.

25

164 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. Piutang Usaha (Lanjutan) 6. Account receivable (Continued)


Rincian piutang per debitur per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai Details of accounts receivable as of December 31, 2009 and 2008 are as
berikut : follows :
2009 2008
PT. Garuda Indonesia (Persero) 18.453.184.756 251.312.628.303 Garuda Indonesia (Persero), PT
Purantara Mitra Angkasa 18.191.465.457 16.617.408.909 Purantara Mitra Angkasa
Singapore Airlines 10.872.079.628 16.380.607.797 Singapore Airlines
Lion Air 10.631.033.176 9.103.238.770 Lion Air
Cathay Pacific Airways 9.545.537.742 8.157.117.407 Cathay Pacific Airways
Merpati Nusantara A/L 8.904.256.792 8.804.312.696 Merpati Nusantara A/L
Gapura Angkasa 8.720.558.972 4.173.927.773 Gapura Angkasa
Air Asia 8.179.697.821 9.376.409.119 Air Asia
PT. Jasa Angkasa Semesta 8.002.921.128 8.909.962.046 Jasa Angkasa Semesta, PT
PT. Wahana Dirgantara 7.744.228.001 3.979.207.800 Wahana Dirgantara, PT
Angkasa Citra Saran / ACS 5.579.225.725 2.577.185.417 Angkasa Citra Saran / ACS
Malaysia Airlines System 5.254.857.525 1.149.973.231 Malaysia Airlines System
Emirat Arab 4.627.552.987 2.545.454.718 Emirat Arab
Perum Telekomunikasi 4.421.884.764 3.014.725.553 Perum Telekomunikasi
Korean Airlines 3.995.508.553 1.483.554.444 Korean Airlines
Mandara Jasindo Sena 3.904.066.009 1.244.776.315 Mandara Jasindo Sena
Pertamina 3.886.292.505 1.657.147.544 Pertamina
PT. Adam Air 3.837.165.438 4.553.384.542 Adam Air, PT
PT. Metro batavia 3.707.167.475 1.369.476.478 Metro batavia, PT
PT. Jatayu 3.663.859.386 4.491.853.810 Jatayu, PT
Dewata Agung Wibawa 3.542.877.971 7.182.129.108 Dewata Agung Wibawa
Sanggraha Daksa Mitra 3.194.308.959 2.931.140.354 Sanggraha Daksa Mitra
Macau Eagle 3.009.790.136 2.041.843.762 Macau Eagle
PT. Inti Dufree Promosindo 2.928.507.284 2.969.865.112 Inti Dufree Promosindo, PT
Silk Air 2.724.986.636 2.870.301.008 Silk Air
Java Jet Jeppesen 2.395.902.080 2.790.971.040 Java Jet Jeppesen
Thai Internatianal A/W 2.206.199.275 2.201.578.410 Thai Internatianal A/W
KLM Royal Dutch Airlines 2.132.210.558 2.761.818.535 KLM Royal Dutch Airlines
PT. Level Delapan Utama 2.001.711.634 2.724.545.380 Level Delapan Utama, PT
Unex Inti Indonesia 1.784.877.632 1.497.625.747 Unex Inti Indonesia
PT. Indonesia Airlines 1.778.404.967 1.872.840.034 Indonesia Airlines, PT
Air India 1.739.609.018 1.156.201.521 Air India
PT. GMF Aero Asia 1.559.735.899 11.420.237.128 GMF Aero Asia, PT
Griya Kaya Kreasi Graha 1.554.323.071 1.681.873.936 Griya Kaya Kreasi Graha
Yemen Airways 1.545.582.745 1.626.780.275 Yemen Airways
Air Lanca, Ltd 1.443.836.037 1.524.237.919 Air Lanca, Ltd
Air Nuigini 1.376.792.244 1.603.816.497 Air Nuigini
PT. Profita garda Kencana 1.186.805.517 1.186.805.417 Profita garda Kencana, PT
Qatar Airways 1.151.507.222 1.840.717.647 Qatar Airways
PT. Mitra Karsa Media 1.138.352.337 1.139.773.717 Mitra Karsa Media, PT
Value Air 1.104.887.656 1.526.649.876 Value Air
Jetstar Airways 1.098.739.492 2.183.230.053 Jetstar Airways
Lufthansa GA 1.081.763.029 1.174.608.977 Lufthansa GA
Qantas Airways 1.047.016.161 4.473.837.864 Qantas Airways
Tiger Airways 920.211.718 1.354.415.136 Tiger Airways
Eva Air 792.790.039 1.123.115.141 Eva Air
Gulf Air Company 382.725.946 1.668.172.945 Gulf Air Company
Bank Central Asia (BCA) 344.380.525 1.079.266.033 Bank Central Asia (BCA)
China Airlines 57.675.851 66.066.900 China Airlines
PT. Plasma Inti Media 3.600.000 1.553.645.352 Plasma Inti Media, PT
Pertamina/Yos Sudarso - 9.668.519.160 Pertamina/Yos Sudarso
Lain-lain 121.022.309.160 114.547.735.444 Others
Jumlah piutang usaha 320.374.964.637 556.346.718.100 Total account receivables

26

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 165


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS 31
pada tanggal LAPORAN
DesemberKEUANGAN
2009 NOTES TO For
FINANCIAL
the yearsSTATEMENTS
ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. Piutang Usaha (Lanjutan) 6. Account receivable (Continued)


PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

Pada tanggal 27 Mei 2009 telah disepakati untuk dilakukan restukturisasi It has been agreed on May 27, 2009 to restructurize PT Garuda Indonesia
Hutang Dagang PT Garuda Indonesia (Persero) melalui Perjanjian Konversi (Persero)'s account payable into shareholder's Loan, amounting to USD
Hutang Dagang Menjadi Pinjaman Pemegang Saham, yaitu sebesar USD 21,052,103.19. PT Garuda Indonesia (Persero) will make the initial payment
21,052,103.19. PT Garuda Indonesia (Persero) akan melakukan pembayaran and the interest based on the payment schedule that has been agreed upon
pokok dan bunga berdasarkan jadwal pembayaran yang telah disepakati that's been divided into 7 (Seven) steps (see notes No 6).
yang terbagi dalam 7 (tujuh) tahap (Lihat catatan no. 6).

PT Adam Air PT Adam Air

PT Adam Air telah dinyatakan pailit pada tanggal 18 Maret 2008. Tagihan PT Adam Air was declared bankrupt on March 18, 2008. The invoice submitted
yang diajukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) selanjutnya disampaikan by PT Angkasa Pura II (Persero) will be submited to the Curator team of PT
kepada tim kurator PT Adam Skyconnection Airlines (dalam Pailit). Saldo PT Adam Skyconnection Airlines (in bankruptcy). PT Adam Air's balance per
Adam Air per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 3.837.165.438, atas December 31, 2009 amounting Rp 3,837,165,438, on this balance has been
saldo ini telah dilakukan penyisihan sebesar 100%. provided 100% allowance for uncollectible amount.

Rincian piutang kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of accounts receivables in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008

Kantor Pusat 15.299.021.484 19.030.951.731 Head Office


Bandara Internasional Soekarno-Hatta 226.505.167.986 456.977.763.392 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 13.384.190.552 10.361.744.950 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 5.298.300.727 5.177.500.585 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 2.607.924.052 2.495.385.112 Supadio Airport
Bandara Polonia 40.831.090.903 48.313.699.448 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 4.857.291.404 4.120.693.657 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 6.764.822.768 5.289.566.672 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 1.376.164.163 1.890.429.287 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 2.056.616.468 1.415.456.580 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah 220.697.088 225.260.087 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 670.315.191 495.937.478 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 503.361.850 552.329.121 Depati Amir Airport
320.374.964.637 556.346.718.100
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih (103.557.401.893) (223.146.459.729) Less : Allowance for doubtful accounts
Jumlah bersih 216.817.562.744 333.200.258.371 Total receivables - net

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan Based on the review of the status of the individual receivable at the end of the
pada akhir tahun, manajemen perseroan berpendapat bahwa penyisihan year, The Company's management believes that the allowance for doubtful
piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak account is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
tertagihnya piutang tersebut.

27

166 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN
KEUANGAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
STATEMENTS (continued)
Untuk tahun
UNTUKyang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka PembandingDENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, dalam rupiah,
kecuali dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

7. Piutang lain-lain 7. Other Receivables

2009 2008
Piutang kepada PT Garuda Indonesia (Persero) 215.526.169.453 - Loan to PT Garuda Indonesia (Persero)
Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol 11.383.101.561 12.381.887.700 Loan to PT Angkasa Pura Schipol
Piutang Pegawai 3.526.020.253 3.253.193.443 Loan to Employee
Lain-lain 27.619.902.499 2.280.323.817 Others
Jumlah 258.055.193.766 17.915.404.960 Total

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

Piutang kepada PT Garuda Indonesia (Persero) merupakan hasil konversi Accounts receivable from PT Garuda Indonesia (Persero) is the conversion of
hutang usaha menjadi pinjaman pemegang saham berdasarkan perjanjian accounts payable to shareholders loan based on the agreement no.
no. PJJ.05.04/00/05/2009/104 yang telah disepakati pada tanggal 27 Mei PJJ.05.04/00/05/2009/104 agreed on May 27, 2009. The first payment was
2009. Pembayaran tahap pertama telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juli held on July 6, 2009 is EUR 210,521,03 or 1% of the total outstanding principal
2009 yaitu USD 210,521,03 atau 1% dari keseluruhan pinjaman pokok dan and the last payment is due on December 30, 2015. While the interest rates at
pembayaran terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2015. LIBOR (London Inter Bank Offer Rate) period 3 (three) months plus 0.9%
Sedangkan bunganya menggunakan tarif LIBOR (London Inter Bank Offer which is payable at end of period 3 (three) months, which is at each of August
Rate) periode 3 (tiga) bulan ditambah 0,9% yang dibayarkan setiap akhir 27, 27 November, 27 February and 27 May (see note no. 5).
periode 3 (tiga) bulan yaitu setiap tanggal 27 Agustus, 27 November, 27
Pebruari dan 27 Mei (lihat catatan no. 5).

PT Angkasa Pura Schiphol PT Angkasa Pura Schiphol

Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol merupakan pemberian pinjaman Accounts receivable from PT Angkasa Pura Schiphol representing loans for
untuk proyek pengembangan dan pengoperasian automated border passage project development and operation of the automated border passage system
system (electronic immigration system) sebesar USD 1,130,766 berjangka (electronic Immigration system) amounted to USD 1,130,766 for a term of 5
waktu selama 5 tahun (periode 2 Maret 2007 sampai dengan 2 Maret 2013 years (the period March 2, 2007 until March 2, 2013 with interest rate of 6%
dengan tingkat bunga 6% per tahun. Saldo piutang tersebut per 31 Desember per year. Balance accounts receivable as of December 31, 2009 amounted to
2009 berjumlah Rp 11.383.101.561 yang terdiri dari piutang pokok sebesar Rp 11,383,101,561 which consists of receivables amounting to Rp
Rp 10.629.200.401 dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo per 2 Maret 10,629,200,401 and interest on loans that had matured as of March 2, 2009
2009 sebesar Rp 753.901.160 atau setara dengan USD 263,257.08. amounted to Rp 753,901,160 or equivalent to USD 263,257.08

Pada saldo lain-lain sebesar Rp 27.619.902.499 terdapat uang muka In other outstanding amounting to Rp 27,619,902,499 including advances
pembayaran Deviden interm tahun 2009 sebesar Rp 25.000.000.000 yang interm year 2009 Dividend payment amounting to Rp 25,000,000,000, payable
dibayarkan berdasarkan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara no. by letter of the State Minister for State Owned Enterprises no. S-
S-785/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009. 785/MBU/2009 dated October 19, 2009.

28

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 167


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS31 DesemberKEUANGAN
LAPORAN 2009 NOTES TOFor the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. Persediaan 8. Inventories
2009 2008
Pemeliharaan elektronika 5.206.911.148 5.422.401.649 Electronic Maintenance
Pemeliharaan listrik dan air 4.193.481.280 3.894.236.606 Electricity and water maintenance
Pemeliharaan peralatan mekanikal & AC 1.955.155.222 2.095.875.584 Mechanical tools and AC maintenance
Keperluan PKP PK 1.095.671.635 1.151.416.185 PKP-PK Purposes
Transportation vehicles,
Alat angkut, alat-alat berat kendaraan PKP-PK 543.009.101 569.042.589 heavy machines PKP-PK
Keperluan elektronika 431.803.586 516.109.436 Electronic purposes
Keperluan ATK dan cetakan umum 627.735.297 393.527.832 Office supplies and printing matters
Keperluan listrik dan air 181.130.550 259.740.800 Utilities
Pemeliharaan bangunan 106.468.000 150.718.000 Building maintenance
Keperluan bahan bakar pelumas 428.972.389 98.110.291 Fuel and lubricant
Keperluan mekanik dan AC 53.717.300 77.990.300 Mechanical and AC purposes
Keperluan kebengkelan 72.430.080 73.493.280 Workshop purposes
Keperluan lain-lain 7.809.400 12.207.637 Others
Jumlah 14.904.294.989 14.714.870.189 Total

Rincian persediaan kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of the Inventories in the head office and branch offices are as follows :

2009 2008
Kantor Pusat 110.343.900 108.049.972 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 7.608.450.703 7.682.208.839 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 615.852.105 473.796.705 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 192.612.608 135.496.598 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 184.877.166 144.913.258 Supadio Airport
Bandara Polonia 1.203.600.487 1.222.461.062 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 486.847.546 546.967.412 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 176.530.763 91.515.638 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 201.852.077 194.825.287 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 71.219.500 87.583.693 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah 4.002.815.992 4.007.236.650 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 45.906.642 16.111.475 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 3.385.500 3.703.600 Depati Amir Airport
Jumlah 14.904.294.989 14.714.870.189 Total
Perseroan tidak mengasuransikan persediaan yang dimiliki terhadap The Company does not insure the inventories against a possible risks of fire
kemungkinan risiko kebakaran dan risiko lainnya. and other risks.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir Based on the review of the conditons of inventories at the end of year, the
tahun, manajemen Perseroan berpendapat bahwa penyisihan untuk Company's management believes that allowance for damage and obsolete
persediaan barang rusak, barang usang tidak diperlukan. inventory is not necessary.

29

168 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS31 DesemberKEUANGAN
LAPORAN 2009 NOTES TOFor the years STATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures for Year 2008
31, 2009
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9. Biaya dibayar di muka 9. Prepaid Expenses


2009 2008
Biaya umum 14.295.671.805 10.674.458.474 General
Biaya pegawai 10.668.278.026 7.587.269.645 Employees
Biaya persediaan 385.852.950 431.843.570 Inventory
Biaya pemeliharaan 524.629.008 98.369.600 Maintenance
Lain-lain 1.168.406.480 406.146.699 Others
Jumlah 27.042.838.269 19.198.087.988 Total
Rincian biaya dibayar di muka kantor pusat dan cabang-cabang sebagai Details of Prepaid expenses in the head office and branch offices are as
berikut : follows :
2009 2008
Kantor Pusat 8.974.529.447 10.621.403.166 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 5.675.893.828 3.788.736.665 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 574.249.465 425.579.859 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 554.998.607 493.302.737 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 239.336.379 297.099.173 Supadio Airport
Bandara Polonia 6.526.747.033 1.548.084.226 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 775.726.504 529.163.267 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 1.399.175.214 294.794.000 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 490.707.384 372.670.826 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 1.005.401.770 335.279.088 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah 317.743.644 155.616.693 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 292.589.242 187.277.742 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 215.739.753 149.080.546 Depati Amir Airport
Jumlah 27.042.838.269 19.198.087.988 Total
10. Pajak dibayar di muka 10. Prepaid Taxes
2009 2008
Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Overpayment on Corporate Income tax
2007 - 15.186.315.174 of 2007
Tax assesment of overpayment
(SKPLB) No 00068/406/05/051/07 in
SKPLB 00068/406/05/051/07 tahun 2006 44.765.486.207 44.765.486.207 2006
Tax assesment of overpayment
SKPLB No. 08/207/05/051/07 tahun 2005 10.518.373.513 10.518.373.513 (SKPLB) No 08/207/05/051/07 in 2005
Uang muka PPN Banding tahun 2005 9.982.792.093 - Advance VAT in 2005
Uang muka PPN Banding tahun 2006 75.000.000.000 - Advance
Tax assesment VAT in 2006
of overpayment
(SKPLB) No 023/206/04/051/06 tahun
SKPLB No. 023/206/04/051/06 tahun 2004 300.000.000 300.000.000 2004
Tax assesment of overpayment
(SKPLB) No 0131/207/03/051/05 tahun
SKPLB No. 0131/207/03/051/05 tahun 2003 500.000.000 500.000.000 2003
Pajak Penghasilan pasal 21 tahun 2004 165.002.370 165.002.370 Income tax article 21 in 2004
Jumlah 141.231.654.183 71.435.177.264 Total
Pada tanggal 28 Juni 2007, KPP BUMN telah melakukan pemindahbukuan On June 28, 2007, KPP BUMN has transferred an amount of Rp
sebesar Rp 10.518.373.513 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) 10,518,373,513 from Letter Tax Overpayment (SKPLB) corporate income tax
PPh badan tahun 2005, dan pada tanggal 12 Agustus 2008 pemindahbukuan year 2005, and on August 12, 2008 amounting to Rp 44,765,486,207 the
sebesar Rp 44.765.486.207 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) transfer of Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB ) corporate income
PPh Badan tahun 2006 dikarenakan Perseroan memperoleh Surat Ketetapan tax in 2006 is because the Company received tax assessments (SKPKB)
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 08/207/05/051/07 atas PPN Dalam Negeri No. Domestic 08/207/05/051/07 of VAT in 2005. The Company filed an
tahun 2005. Perseroan mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas appeal to the tax court for VAT SKKB through letter no.
SKKB PPN tersebut melalui surat no. 05.05/00/10/2008/189 tanggal 23 05.05/00/10/2008/189 dated October 23, 2008 and made cash payments
Oktober 2008 dan melakukan pembayaran tunai sebesar Rp 9.982.792.093 amounting to Rp 9,982,792,093

30

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 169


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS31 DesemberKEUANGAN
LAPORAN 2009 NOTES TOFor the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. Pajak dibayar di muka (Lanjutan) 10. Prepaid Taxes (Continued)

Pada tanggal 10 September 2009 untuk melengkapi 50% dari jumlah pajak On September 10, 2009 for completing 50% of the amount of tax payable,
yang terutang, yaitu Rp 65.266.651.813 sebagai persyaratan pengajuan namely Rp 65,266,651,813 as requirements for filing an appeal.
banding.

Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN No. The Company received a tax assessment (SKPKB) VAT No.
80/207/06/051/08 tahun pajak 2006 sebesar Rp 146.194.367.207. Atas SKKB 80/207/06/051/08 fiscal year 2006 amounting to Rp 146,194,367,207.
tersebut Perseroan telah mengajukan banding melalui surat No Because of the SKKB, the company has filed an appeal through the letter
05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009, dan melakukan No 05.05/00/12/2009/035 dated December 11, 2009, and made cash
pembayaran tunai berjumlah Rp 75.000.000.000, yaitu sebagai persyaratan payments totaling Rp 75,000,000,000, namely as a condition of appeal.
mengajukan banding.

Terdapat penyajian kembali atas saldo uang muka pajak tahun 2008, yang There are a restatement of prepaid tax for the year 2008, which is caused
disebabkan hasil pemeriksaan atas uang muka pajak tahun 2007 pada tahun by the result of the review of prepaid tax year 2007 in the year 2009 that are
2009 yang tidak diakui sebagai pengurang pajak badan untuk tahun 2007. not recognized as a reduction of corporate tax for the year 2007.

11. Pendapatan yang masih harus diterima 11. Accrued Revenues


2009 2008
Jasa Aeronautika 96.847.015.806 98.991.168.136 Aeronautic service
Jasa Non Aeronautika 43.861.999.842 36.475.176.048 Non-Aeronautic service
Jasa Kargo 22.470.100 59.564.241 Cargo service
Jumlah 140.731.485.748 135.525.908.425 Total

Rincian pendapatan yang masih harus diterima kantor pusat dan cabang- Details of accrued revenues in the head office and branch offices are as
cabang sebagai berikut : follows :
2009 2008
Kantor Pusat 7.015.704.587 10.875.243.976 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 125.602.864.933 115.235.265.683 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 944.522.242 2.003.822.937 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 1.790.481.753 2.138.667.861 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 455.075.815 329.468.522 Supadio Airport
Bandara Polonia 2.907.637.857 2.446.479.863 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 475.078.216 264.092.353 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 472.568.088 1.461.553.984 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 40.515.326 21.848.636 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 411.511.743 199.952.047 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah 51.625.194 17.130.908 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 328.729.692 321.256.724 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 235.170.302 211.124.931 Depati Amir Airport
Jumlah 140.731.485.748 135.525.908.425 Total
12. Penyertaan 12. Investments
2009 2008
PT Garuda Indonesia (Persero) 201.817.000.000 201.817.000.000 PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Angkasa Pura Schiphol - - PT Angkasa Pura Schiphol
PT Purantara Mitra Angkasa Pura - - PT Purantara Mitra Angkasa Pura
PT Gapura Angkasa 95.937.045.868 89.043.931.940 PT Gapura Angkasa
PT Railink Indonesia 43.284.209.437 42.725.176.660 PT Railink Indonesia
Jumlah 341.038.255.305 333.586.108.600 Total

31

170 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS 31
pada tanggal LAPORAN
Desember KEUANGAN
2009 NOTES TO For
FINANCIAL
the yearsSTATEMENTS
ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)


Investasi pada PT Gapura Angkasa Investment in PT Gapura Angkasa
Merupakan kepemilikan Perseroan atas 31,25% saham-saham yang Represents Company's direct ownership interest of 31.25% shares of PT
dikeluarkan oleh PT Gapura Angkasa, Perseroan yang bergerak dalam Gapura Angkasa, which core business is ground handling services.
bidang ground handling services.
Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008
Nilai perolehan 67.200.000.000 67.200.000.000 Acquisition value
Bagian laba bersih kumulatif 22.906.431.940 14.550.523.376 Equity in cummulative net gain
Dividen (1.062.500.000) (1.062.500.000) Dividend
Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 - 8.355.908.564 Equity in net gain (losses) in 2008
Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 6.893.113.928 - Equity in net gain (losses) in 2009
Nilai tercatat akhir tahun 95.937.045.868 89.043.931.940 Carrying Amount At The End of The Year
Sampai dengan laporan ini selesai, Laporan Keuangan PT Gapura Angkasa Until this report is complete, the audited Financial Statements of PT Gapura
per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima. Angkasa per December 31, 2009, have not been received.
Investasi pada PT Angkasa Pura Schiphol Investment in PT Angkasa Pura Schiphol
Merupakan kepemilikan Perseroan atas 50% saham-saham yang dikeluarkan Represents Company's direct ownership interest of 50% shares of PT
oleh PT Angkasa Pura Schiphol, sebesar USD 1,500,000 dengan kurs Rp Angkasa Pura Schiphol amounting to USD 1,500,000, with exchange rate of
2.308 atau setara dengan Rp 3.462.000.000, sesuai dengan persetujuan Rp 2,308 or equivalent to Rp 3,462,000,000, as approved by the Minister of
Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S.688/M.K.016/1995 tanggal 27 Finance of The Republic of Indonesia in his Decision Letter No
Nopember 1995. PT Angkasa Pura Schiphol bergerak dalam bidang jasa S.668/M.K.016/1995, PT Angkasa Pura Schiphol core business is flight
konsultan penerbangan. consultant services.

Kepengurusan (manajemen) PT Angkasa Pura Schiphol merupakan PT Angkasa Pura I (Persero) Schiphol's management is under joint
kepengurusan bersama antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan management of Schiphol Management Service BV and the Company as
Schiphol / management Service BV sesuai dengan akta notaris Sutjipto, SH., stipulated in the notarial deed No 90 dated April 8, 1996 of Sutjipto, SH.
No. 90 tanggal 8 Apil 1996.
Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008
Nilai perolehan 3.462.000.000 3.462.000.000 Acquisition value
Bagian laba (rugi) bersih kumulatif (1.434.429.911) (591.245.413) Equity in cummulative net gain
Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 (2.027.570.089) (843.184.498) Equity in net gain (losses) in 2008
Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 - (2.027.570.089) Equity in net gain (losses) in 2009
Nilai tercatat akhir tahun - - Carrying Amount At The End of The Year

Nilai tercatat penyertaan PT Angkasa Pura II pada awal tahun telah nihil dan Carrying value of investments of PT Angkasa Pura II at the beginning of the
berdasarkan Laporan Keuangan 2009 (tidak diaudit), bagian kerugian PT year has been nil and based on Financial Statements 2009 (unaudited), the
Angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar Rp 1.942.128.325. Sampai dengan loss of PT Angkasa Pura II (Persero) is Rp 1,942,128,325. Until the financial
laporan keuangan ini selesai, Laporan Keuangan PT Angkasa Pura Schiphol statements is completed, the audited Financial Statements of PT Angkasa
per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima. Pura Schiphol per December 31, 2009, have not been received.

32

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 171


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)


Investasi pada PT Garuda Indonesia (Persero) Investment in PT Garuda Indonesia (Persero)

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT According to Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Angkasa
Angkasa Pura II (Persero) No. RIS -02/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008, Pura II (Persero) No RIS-02/MBU/2008 dated June 27, 2008 the shareholder
pemegang saham (pemerintah) menyetujui pelaksanaan konversi sertifikat (Government) had approved the conversion of mandatory Convertible Bonds
obligasi wajib konversi menjadi 201.817 lembar saham biasa dengan nominal into 210,817 shares of common stock with par value of Rp 1,000,000 each
@Rp 1.000.000 yang dilakukan pada tanggal 1 Nopember 2006. which was done on November 1, 2006.

Pada tanggal 11 Maret 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menerima On March 11, 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) has received share
asli surat kolektif saham sejumlah 201.817 saham dengan nomor urut collective letter of 210,817 shares from No 0007950813 until 0008152629
0007950813 sampai dengan 0008152629 yang seluruhnya bernilai nominal with a par value of Rp 210,817,000,000 issued in Jakarta on February 9,
Rp 201.817.000.000 yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 9 Pebruari 2009 for and under the name PT Garuda Indonesia (Persero).
2009 untuk dan atas nama PT Garuda Indonesia (Persero).

Berdasarkan keputusan para pemegang saham di luar rapat umum Based on the decision of the shareholders outside the general meeting of
pemegang saham PT Garuda Indonesia (Persero) No. BA.477/HK.09.01/2009- shareholders of PT Garuda Indonesia (Persero) No. BA.477/HK.09.01/2009-
DU tanggal 28 Desember 2009. Para pemegang saham PT Garuda Indonesia DU dated December 28, 2009. The shareholders of PT Garuda Indonesia
(Persero) menyetujui untuk mengeluarkan 967.869 lembar saham baru dalam (Persero) agreed to issue 967,869 new shares with a nominal deposit of Rp
simpanan dengan nominal Rp 1.000.000 dalam rangka mengkonversi sisa 1,000,000 in order to convert the remainder of the principal Convertible
dari pokok Obligasi Wajib Konversi senilai kurang lebih 95% atau sebesar Rp Bonds amounting to approximately 95%, or Rp 967,869,000,000 to
967.869.000.000 menjadi Saham Hasil Konversi yang diambil bagian oleh Conversion Shares that has been taken by Bank Mandiri.
Bank Mandiri.

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008
Nilai perolehan 201.817.000.000 201.817.000.000 Acquisition value
Nilai tercatat akhir tahun 201.817.000.000 201.817.000.000 Carrying Amount At The End of The Year

Sampai dengan laporan ini selesai, Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Until this report is complete, the audited Financial Statements of PT Garuda
(Persero) per 31 Desember 2009 yang diaudit belum diterima. Indonesia (Persero) per December 31, 2009, have not been received.

Investasi pada PT Purantara Mitra Angkasa Dua Investment in PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 20% saham-saham yang dikeluarkan Represents Company's direct ownership interest at 20% shares of PT
PT Purantara Mitra Angkasa Dua sebesar Rp 5.253.280.125, merupakan Purantara Mitra Angkasa Dua amounting to Rp 5,253,280,125, which is a
kompensasi sewa tanah selama periode 11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan compensation for land rental for the period of 11 (eleven) years and 3 (three)
dilaksanakan di muka sebagai setoran sesuai dengan perjanjian sewa tanah months paid-in advance as a payment of PT Angkasa Pura II (Persero)
No. SPSW.02.1.A/TU.308/AP II-2002-APII. according to land rental agreement No SPSW.02.1.A/TU.308/2002-APII.

33

172 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008
Nilai perolehan 5.253.280.125 5.253.280.125 Acquisition value
Bagian laba (rugi) bersih kumulatif (5.253.280.125) (5.253.280.125) Equity in cummulative net gain (losses)
Nilai tercatat akhir tahun - - Carrying Amount At The End of The Year

Nilai tercatat penyertaan PT Angkasa Pura II (Persero) pada awal tahun telah Carrying value of investments of PT Angkasa Pura II (Persero) at the
nihil dan berdasarkan Laporan Keuangan 2009 (tidak diaudit), bagian beginning of the year has been nil and based on Financial Statements 2009
kerugian PT angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar Rp 1.334.999.525. (unaudited), the loss of PT Angkasa Pura II (Persero) is Rp 1,942,128,325. Up
Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan PT Purantara Mitra to this report is completed, the audited financial statements of PT Purantara
Angkasa Dua per 31 Desember 2009 yang diaudit belum diterima. Mitra Angkasa II for the year ended December 31, 2008 have not been
received.

Investasi pada PT Railink Indonesia Investment in PT Railink Indonesia

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 40% saham-saham yang dikeluarkan Represents Company's direct ownership interest of 40% shares of PT Railink
PT Railink Indonesia sebesar Rp 40.000.000.000. PT Railink Indonesia Indonesia amounting to Rp 40,000,000,000, PT Railink Indonesia is joint
merupakan Perseroan Joint Venture (patungan) antara Perseroan dengan PT venture company owned by PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api
Kereta Api Indonesia yang bertugas untuk mengelola kegiatan usaha kereta Indonesia, conducting its business in managing train and airport under joint
api bandara, yang dibentuk berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan antara venture agreement between PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api
Perseroan dengan Kereta Api Indonesia No. SPKS.023.1/KS.006.2006-APII Indonesia No SPKS.023.1/KS.006.2006-APII and No 98/HK/UM/2006 dated
dan nomor 98/HK/UM/2006 tanggal 14 Agustus 2006. August 14, 2006.

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008
Nilai perolehan 40.000.000.000 40.000.000.000 Acquisition value
Bagian laba (rugi) bersih kumulatif 2.667.200.788 2.014.383.238 Equity in cummulative net gain (losses)
Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 - 710.793.422 Equity in net gain (losses) in 2007
Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 617.008.649 - Equity in net gain (losses) in 2008
Nilai tercatat akhir tahun 43.284.209.437 42.725.176.660 Carrying Amount At The End of The Year

Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan PT Railink Indonesia Up to this report is completed, the audited financial statements of PT Railink
per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima. Indonesia for the year ended December 31, 2008 have not been received.

34

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 173


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN
KEUANGAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
STATEMENTS (continued)
Untuk tahun
UNTUKyang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, dalam rupiah,
kecuali dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

13. Aset Tetap 13. Fixed Assets


2009
Saldo Saldo
Jenis Aset tetap 1 Jan 2009 Penambahan Pengurangan 31 Des 2009 Type of Fixed Assets
Balance Jan 1, 2009 Addition Deduction Balance Dec 31, 2009
Nilai Tercatat Carrying value
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah 336.545.315.314 1.977.149.182 - 338.522.464.496 Land
Bangunan dan lapangan 1.312.932.734.121 131.826.467.530 2.902.023.835 1.441.857.177.816 Field construction
Bangunan Gedung 1.044.850.184.009 356.926.188.174 5.186.625.287 1.396.589.746.896 Building
Peralatan terminal dan gedung 843.919.402.418 63.891.249.975 76.133.410.041 831.677.242.352 Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan 845.161.234.976 86.837.580.606 1.409.756.619 930.589.058.963 Networking & installation
Alat bantu navigasi 719.849.248.104 79.488.639.896 69.625.222.509 729.712.665.491 Navigation equipment
Alat pengangkutan 179.118.569.677 26.441.781.853 3.715.476.592 201.844.874.938 Transportation equipment
Alat-alat kantor 81.428.506.023 42.084.341.606 759.656.633 122.753.190.996 Office equipment
Perlatan bengkel 3.374.275.847 429.000.000 24.456.434 3.778.819.413 Workshop tools
Lain-lain 86.341.633.899 63.344.507.628 82.906.161.628 66.779.979.899 Others
5.453.521.104.388 853.246.906.451 242.662.789.578 6.064.105.221.261
Aset tetap kerjasama operasi 29.257.216.961 408.260.000 - 29.665.476.961 Fixed Assets of joint operation
Aset tetap dalam konstruksi 283.824.090.929 - 148.056.403.590 135.767.687.339 Construction in progress
Jumlah nilai tercatat 5.766.602.412.278 853.655.166.451 390.719.193.168 6.229.538.385.561 Total carrying value

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation


Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan dan lapangan 235.310.386.290 33.656.146.302 274.506.088 268.692.026.504 Field construction
Bangunan Gedung 313.043.793.996 33.006.494.230 2.420.869.297 343.629.418.929 Building
Peralatan terminal dan gedung 393.469.482.873 55.841.847.916 5.592.540.357 443.718.790.432 Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan 419.237.329.829 74.927.934.671 184.719.530 493.980.544.970 Networking & installation
Alat bantu navigasi 360.736.495.282 72.661.246.726 42.110.364.879 391.287.377.129 Navigation equipment
Alat pengangkutan 119.438.800.559 13.948.011.644 2.188.780.232 131.198.031.971 Transportation equipment
Alat-alat kantor 68.761.834.885 11.938.527.844 428.191.742 80.272.170.987 Office equipment
Perlatan bengkel 1.670.854.360 604.052.839 36.430.987 2.238.476.212 Workshop tools
Lain-lain 65.317.450.801 3.689.560.902 12.743.613.966 56.263.397.737 Others
Jumlah akumulasi penyusutan 1.976.986.428.875 300.273.823.075 65.980.017.078 2.211.280.234.872 Total accumulated depreciation

Aset tetap kerjasama operasi 1.755.965.121 830.277.707 - 2.586.242.828 Fixed Assets of joint operation
Jumlah akumulasi penyusutan 1.978.742.393.996 301.104.100.782 65.980.017.078 2.213.866.477.700 Total accumulated depreciation
Nilai buku 3.787.860.018.282 4.015.671.907.861 Book value

35

174 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. Aset Tetap (Lanjutan) 13. Fixed Assets (Continued)


2008
Saldo Saldo
Jenis Aset tetap 1 Jan 2008 Penambahan Pengurangan 31 Des 2008 Type of Fixed Assets
Balance Jan 1, 2008 Addition Deduction Balance Dec 31, 2008
Nilai Tercatat Carrying value
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah 334.509.923.080 2.035.392.234 - 336.545.315.314 Land
Bangunan dan lapangan 1.020.720.433.782 292.212.300.339 - 1.312.932.734.121 Field construction
Bangunan Gedung 1.015.385.848.330 29.464.335.679 - 1.044.850.184.009 Building
Peralatan terminal dan gedung 843.919.402.418 - - 843.919.402.418 Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan 747.402.100.090 97.759.134.886 - 845.161.234.976 Networking & installation
Alat bantu navigasi 622.506.259.137 97.342.988.967 - 719.849.248.104 Navigation equipment
Alat pengangkutan 164.134.937.365 14.983.632.312 - 179.118.569.677 Transportation equipment
Alat-alat kantor 73.878.700.851 7.549.805.172 - 81.428.506.023 Office equipment
Perlatan bengkel 1.388.412.578 1.985.863.269 - 3.374.275.847 Workshop tools
Lain-lain 86.341.633.899 - - 86.341.633.899 Others
4.910.187.651.530 543.333.452.858 - 5.453.521.104.388
Aset tetap kerjasama operasi 29.257.216.961 - - 29.257.216.961 Fixed Assets of joint operation
Aset tetap dalam konstruksi 85.175.205.092 198.648.885.837 - 283.824.090.929 Construction in progress
Jumlah nilai tercatat 5.024.620.073.583 741.982.338.695 - 5.766.602.412.278 Total carrying value

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation


Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan dan lapangan 190.299.490.919 45.010.895.371 - 235.310.386.290 Field construction
Bangunan Gedung 290.030.112.672 23.013.681.324 - 313.043.793.996 Building
Peralatan terminal dan gedung 381.652.387.452 11.817.095.421 - 393.469.482.873 Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan 408.031.297.078 11.206.032.751 - 419.237.329.829 Networking & installation
Alat bantu navigasi 278.657.669.863 82.078.825.419 - 360.736.495.282 Navigation equipment
Alat pengangkutan 109.994.368.296 9.444.432.263 - 119.438.800.559 Transportation equipment
Alat-alat kantor 57.995.958.193 10.765.876.692 - 68.761.834.885 Office equipment
Perlatan bengkel 718.490.588 952.363.772 - 1.670.854.360 Workshop tools
Lain-lain 65.317.450.801 - - 65.317.450.801 Others
Jumlah akumulasi penyusutan 1.782.697.225.862 194.289.203.013 - 1.976.986.428.875 Total accumulated depreciation

Aset tetap kerjasama operasi 1.170.643.414 585.321.707 1.755.965.121 Fixed Assets of joint operation
Jumlah akumulasi penyusutan 1.783.867.869.276 194.874.524.720 1.978.742.393.996 Total accumulated depreciation
Nilai buku 3.240.752.204.307 3.787.860.018.282 Book value

Kenaikan akumulasi penyusutan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing Increase in accumulated depreciation for the years 2009 and 2008
sebesar Rp 238.316.217.459 dan 195.772.670.892, perbedaan tersebut respectively amounting to Rp 238,316,217,459 and 195,772,670,892, the
disebabkan adanya reklasifikasi harga perolehan dan akumulasi penyusutan difference was due to reclassification of cost and accumulated depreciation
dari hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan from the results of the Financial and Development Supervisory Agency
(BPKP) terhadap aset tetap Perseroan pada tahun 2008. (BPKP) against the assets of the Company in 2008.

36

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 175


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. Aset Tetap (Lanjutan) 13. Fixed Assets (Continued)


Aset KSO Joint Operation Assets
Aset KSO merupakan aset tanah Perusahaan yang dikelola oleh investor Joint assets represents the Company's lands managed by the investors in the
dalam rangka kerjasama operasi dan bangunan serta fasilitas yang dibangun framework of joint operations and buildings and facilities built by investors who
oleh investor yang telah ditransfer kepada Perseroan dalam rangka have been transferred to the Company within the framework of joint operations
kerjasama operasi (BTO), dengan pola kerjasama per 31 Desember 2009 dan (BTO), with a pattern of cooperation as of December 31, 2009 and 2008 as
2008 sebagai berikut : follows:
2009 2008
Build, Operate, Transfer (BOT) Build, Operate, Transfer (BOT)
PT Sanggraha Daksa Mitra 1.982.182.417 1.982.182.417 PT Sanggraha Daksa Mitra
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 575.850.000 575.850.000 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
PT Mandara Jasindo Sena 291.497.414 291.497.414 PT Mandara Jasindo Sena
PT Garuda Indonesia (Persero) 151.688.850 151.688.850 PT Garuda Indonesia (Persero)
Koperasi Satya Ardhia 408.260.000 - Satya Ardhia Cooperation
Build, Transfer, Operate (BTO) Build, Transfer, Operate (BTO)
PT Wahana Dirgantara 13.097.219.110 13.097.219.110 PT Wahana Dirgantara
PT Garuda Angkasa 7.968.685.000 7.968.685.000 PT Garuda Angkasa
PT Birotika Semesta 2.843.130.000 2.843.130.000 PT Birotika Semesta
PT Dharma Bandar Mandala 2.346.964.170 2.346.964.170 PT Dharma Bandar Mandala
Jumlah 29.665.476.961 29.257.216.961 Total
Aset KSO diatas belum termasuk Aset yang bersifat tambahan atas interior, Joint operation Assets stated above excluded additional Assets of the interior,
renovasi yang melekat pada bangunan terminal dan sekitarnya atas sewa renovation attached to the surrounding of the terminal building on lease and
dan konsesi. Pada tahun 2009 Aset tetap telah diasuransikan kepada PT concession, in 2009 fixed Asset has been insured to PT Asuransi Jasindo with
Asuransi Jasindo dengan nilai pertanggungan sebesar Rp insurance coverage amounting to Rp 5,249,955,000,000. Management
5.249.955.000.000. Manajeman Perseroan beranggapan bahwa believes that the amount is sufficient to cover the risk of loss that will occur.
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang akan
terjadi.
Aset dalam Konstruksi Construction in progress

2009 2008
Bangunan gedung dalam pengadaan 55.920.517.634 209.350.150.892 Building in progress
Bangunan lapangan dalam pengadaan 50.154.455.814 39.734.438.244 Field construction in progress
Tanah dalam Pengadaan 1.409.924.318 5.076.512.818 Land in progress
Alat bantu navigasi dalam pengadaan 4.038.636.364 2.280.284.225 Navigation equipment in progress
Instalasi dan jaringan dalam pengadaan 5.932.121.727 1.086.325.818 Network & installation in progress
Alat-alat terminal dan gedung dalam pengadaan 9.933.392.231 471.533.768 Terminal & building equipment in progress
Lain-lain Aset dalam pengadaan 8.378.639.251 25.824.845.164 Others in progress
Jumlah 135.767.687.339 283.824.090.929 Total
Rincian Aset dalam konstruksi kantor pusat dan cabang-cabang sebagai Details of construction in progress in the head office and branch offices are as
berikut : follows :
2009 2008
Kantor Pusat 7.493.091.750 5.055.649.931 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 69.142.659.557 192.174.072.604 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 413.893.136 2.465.860.364 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 1.409.924.318 3.099.363.636 Supadio Airport
Bandara Polonia - 1.046.848.105 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 15.358.264.545 2.440.047.043 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 12.946.616.908 2.316.947.274 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 4.720.510.909 66.010.452.062 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah 5.694.979.595 1.497.954.545 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 11.840.037.683 7.371.934.230 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 6.747.708.937 344.961.135 Depati Amir Airport
Jumlah 135.767.687.339 283.824.090.929 Total

37

176 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. Aset lain-lain 14. Other Assets

2009 2008
Uang jaminan listrik dan air 4.659.187.660 2.337.448.530 Electricity and water deposits
Biaya yang ditangguhkan - Overlay Deferred charges - Overlay
Biaya perolehan 149.512.424.944 63.560.907.277 Acquisition cost
Akumulasi amortisasi (42.156.745.877) (16.089.861.877) Accumulated amortization
Bersih 107.355.679.067 47.471.045.400 Net
Aset non operasional Non operating Assets :
Proyek Kualanamu 170.749.253.174 222.084.894.087 Kualanamu project
Dana THT 6.150.815.092 63.224.964.136 THT (old age welfare) program fund
Tanah eks pool PPD 56.088.006.568 56.088.006.568 Land ex PPD
Aset non operasional lainnya 400.142.899.734 31.686.368.358 Others
Jumlah Aset non operasional 633.130.974.568 373.084.233.149 Total non operating Assets
Jumlah 745.145.841.295 422.892.727.079 Total

Dana THT THT (old age welfare)

Dana THT per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 6.150.815.092 dan This program fund for the years ended December 31, 2009 and 2008
63.224.964.136, merupakan dana titipan THT Kumpulan Karyawan PT amounting to Rp 6,150,815,092 and Rp 63,224,964,136, represents temporary
Angkasa Pura II (Persero) yang ditempatkan pada bank mandiri Cabang deposit of old age welfare program fund of the employees Association of PT
Soekarno-Hatta rekening nomor 1160000070665. (lihat catatan 21). Angkasa Pura II (Persero) which is placed at PT Bank Mandiri, Soekarno-Hatta
branch a/c No 1160000070665. (See note 21)

Rincian Aset lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang sebagai berikut : Details of other Assets in the head office and branch offices are as follows :

2009 2008
Kantor Pusat 65.018.865.344 120.404.667.242 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 5.502.281.168 4.023.577.164 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 11.006.295.774 14.412.985.822 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 39.782.796.710 20.190.677.381 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 13.116.920.333 1.956.951.591 Supadio Airport
Bandara Polonia 190.762.583.934 20.962.029.385 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 22.595.529.828 7.644.163.691 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 4.944.405.902 4.948.383.170 Minangkabau Airport
Proyek Kualanamu 386.083.931.288 222.084.894.087 Kualanamu Project
Bandara Husein Sastranegara 1.001.614.371 786.189.322 Husein Sastranegara Airport
Bandara Sultan Thaha 2.124.419.674 901.374.890 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 3.206.196.970 4.576.833.334 Depati Amir Airport
Jumlah 745.145.841.295 422.892.727.079 Total

15. Biaya yang masih harus dibayar 15. Accrued Expenses

2009 2008
Biaya pegawai 100.618.608.024 70.009.967.321 Employee expenses
Biaya kontrak 78.303.486.819 32.939.485.893 Contract expenses
Biaya sewa 18.524.884.646 16.656.706.402 Rental expenses
Biaya umum 14.079.901.826 8.569.141.200 Rental expenses
Biaya pemeliharaan 6.943.448.545 6.248.607.628 Maintenance expenses
Biaya Persediaan 3.804.131.056 3.547.280.299 Inventory expenses
Aset yang dibebankan 856.103.000 247.990.550 Paid Assets
Lain-lain 1.529.414.832 1.401.552.051 Others
Jumlah 224.659.978.748 139.620.731.344 Total

38

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 177


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES
NOTES TO FINANCIAL
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
STATEMENTS
Untuk tahun
UNTUK yang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam rupiah,
dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

16. Hutang pembelian Aset tetap 16. Payables On Fixed Asset Purchase

2009 2008
PT Adhi Karya 10.962.194.983 - PT Adhi Karya
LPPM ITB Bandung 688.636.364 - LPPM ITB Bandung
Combina Costraco 360.892.000 - Combina Costraco
PT Dekorindo S.N 322.727.272 - PT Dekorindo S.N
PT Indotasik Graha Utama 201.931.818 - PT Indotasik Graha Utama
Sultan Avant Permana 192.780.727 - Sultan Avant Permana
PT Citac LTD 177.603.709 - PT Citac LTD
PT Sinar Cempaka Raya 169.092.727 - PT Sinar Cempaka Raya
PT Rohde Schwartz IND 157.000.000 - PT Rohde Schwartz IND
PT Mobilindo Sumber Karya - 3.384.240.000 PT Mobilindo Sumber Karya
PT Waskita Karya - 1.909.090.909 PT Waskita Karya
PT Surya Putra - 1.046.590.910 PT Surya Putra
PT Lubuk Minturun KP - 897.717.273 PT Lubuk Minturun KP
LPPM ITB Bandung - 688.636.364 LPPM ITB Bandung
PT Elektrindo Nusantara - 680.385.494 PT Elektrindo Nusantara
PT Asaba Computer Cebtre - 546.779.983 PT Asaba Computer Cebtre
PT Jaya Trade Indonesia - 352.000.000 PT Jaya Trade Indonesia
PT Dassindo Internusa Semesta - 339.204.545 PT Dassindo Internusa Semesta
CV Menara Alam Sakti - 268.181.818 CV Menara Alam Sakti
PT Dharma Dimensi - 132.849.499 PT Dharma Dimensi
Lain-lain 952.333.979 2.008.582.177 Others
Jumlah 14.185.193.579 12.254.258.972 Total

Rincian hutang pembelian Aset tetap kantor pusat dan cabang-cabang adalah Details of payables on fixed Asset purchase in the head office and branch
sebagai berikut : offices are as follows :

2009 2008
Kantor Pusat 1.938.501.264 6.004.828.591 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 11.131.287.710 1.361.187.636 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Supadio 13.245.135 25.795.543 Supadio Airport
Bandara Polonia 160.472.027 160.472.027 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 54.497.900 54.497.900 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 641.234.181 1.965.741.593 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 49.204.818 1.927.272.727 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 35.712.863 - Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Depati Amir 161.037.681 754.462.955 Depati Amir Airport
Jumlah 14.185.193.579 12.254.258.972 Total

Hutang kepada PT Adhi Karya per 31 Desember 2009 sebesar Rp Payables to PT Adhi Karya as of December 31, 2009 amounting to Rp
10.962.194.983 merupakan retensi dari proyek pengadaan Aset tetap 10,962,194,983 represent retention from the deferred fixed Assets project,
pembangunan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Dan telah dilunasi pada building of terminal 3 Soekarno-Hatta Airport And the payables has been
tanggal 24 Pebruari 2010. settled on February 24, 2010.

17. Hutang dana pensiun 17. Payables Pension Fund

2009 2008
Hutang iuran pensiun 2.102.921.116 2.116.223.953 Pension contribution payables
Hutang iuran THT 2.769.250.734 1.420.626.275 THT contribution payables
Jumlah 4.872.171.851 3.536.850.228 Total

39

178 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES
NOTES TO FINANCIAL
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
STATEMENTS
Untuk tahun
UNTUK yang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam rupiah,
dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

18. Hutang lain-lain 18. Other Payables

2009 2008
Titipan debitur 30.750.881.470 28.025.390.704 Debtors temporary deposit
Uang titipan lainnya 40.669.452.059 25.395.305.847 Other temporary deposits
Hutang BMG 5.042.143.823 4.994.200.332 BMG's payable
PT Angkasa Pura I (Persero) 2.720.048.379 1.559.569.672 PT Angkasa Pura I (Persero)
Hutang jangka pendek lainnya 13.536.603.000 3.852.000.000 Other current payables
Jumlah 92.719.128.731 63.826.466.555 Total

Titipan debitur per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 30.750.881.470 Debtors temporary deposits for the years ended December 31, 2009 and 2008
dan Rp 28.025.390.704 merupakan setoran debitur yang tidak teridentifikasi. amounting to Rp 30,750,881,470 and Rp 28,025,390,704 represent
unidentified debtors payment.

Uang titipan lainnya sebesar Rp 40.669.452.059 dan Rp 25.395.305.847, Other temporary deposits amounting to Rp 40,669,452,059 and Rp
terdiri dari : 25,395,305,847, are as follows :

2009 2008
PPN KMK 575 tahun 2005 13.901.432.410 13.901.432.410 PPN KMK 575 year 2005
Koperasi karyawan 2.322.101.653 3.907.033.786 Employees cooperation
Parkir distribusi parkir PEMDA 1.582.708.361 3.082.881.077 Parking distribution to PEMDA
(Regional Government)
PNBP Dep. Hub. 11.298.244.800 - PNBP Dep. Hub.
Pas bandara 2.252.814.436 2.248.684.000 Airport pass
Lain-lain 9.312.150.400 2.255.274.574 Others
Jumlah 40.669.452.059 25.395.305.847 Total

Hutang kepada PT Angkasa Pura I (Persero) timbul dari konsekuensi Surat Debt to PT Angkasa Pura I (Persero) arises from the Mutual Agreement
Keputusan Bersama antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan Perseroan between PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero) No
Nomor SP.104/HK.10.5/2005-DU dan SPKS.052/KM.006/2005-AP II tentang SP.104/HK.10.5/2005-DU and SPKS,052/KM.006/2005-AP II concerning the
pelaksanaan pungutan jasa penerbangan luar negeri oleh PT Angkasa Pura I execution of overseas air transportation service collection by PT Angkasa Pura
(Persero) dan Perseroan. I (Persero) and the Company.

Berdasarkan PP No. 6 tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 terhadap Based on PP No. 6 of 2009 dated January 16, 2009 to income of aviation
pendapatan jasa penerbangan PT Angkasa Pura II (Persero) dikenakan tarif services of PT Angkasa Pura II (Persero) charged at non-tax revenues to the
PNBP untuk Direktorat Jendral Perhubungan Udara sebesar 10% untuk PJP Directorate General of Civil Aviation of 10% for International PJP and 15% for
Internasional dan 15% untuk PJP Domestik. Yang mulai berlaku satu bulan Domestic PJP. Which will be applied one month after the regulation was
sejak dikeluarkan Peraturan Pemerintah tersebut. issued.

19. Pendapatan yang diterima di muka 19.Unearned Income

2009 2008
Sewa ruang 53.267.823.085 43.534.185.699 Space rental
Pemasangan reklame 25.264.041.910 13.724.552.894 Advertising
Sewa tanah 4.406.690.942 6.298.039.865 Land rental
Konsesi dan pas 2.220.217.187 4.045.197.912 Concession and pass
Pendapatan insidentil 899.838.441 946.860.943 Incidental income
Pemakaian listrik 123.921.315 295.503.336 Electricity
Sewa telepon 812.867 5.225.000 Telephone
Lain-lain 103.480.569 32.985.767 Others
Jumlah 86.286.826.317 68.882.551.416 Total

40

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 179


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS31 DesemberKEUANGAN
LAPORAN 2009 NOTES TOFor the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. Pendapatan yang diterima di muka (Lanjutan) 19.Unearned Income (Continued)


Rincian pendapatan yang diterima di muka kantor pusat dan cabang-cabang Details of unearned income in the head office and branch offices are as follows
sebagai berikut : :
2009 2008
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 78.692.695.820 64.254.591.899 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 708.343.660 9.225.457 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 2.410.716.649 2.043.953.960 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 581.264.056 211.620.711 Supadio Airport
Bandara Polonia 1.310.380.436 624.120.000 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 628.072.147 529.421.202 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 3.609.000 - Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 442.320.069 162.245.633 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 845.414.069 580.964.530 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 19.638.818 22.141.835 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 445.053.623 258.398.189 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 199.317.971 185.868.000 Depati Amir Airport
Jumlah 86.286.826.317 68.882.551.416 Total

20. Hutang pajak 20. Taxes Payable

2009 2008
Pajak Penghasilan Income tax :
Pasal 21 1.536.718.613 26.970.035.090 Article 21
Pasal 23 3.036.882.961 1.196.624.105 Article 23
Pajak Penghasilan pasal 25 Income tax article 25
(bulan desember terhutang) 14.793.721.501 13.854.909.941 (Payables for December)
Pajak penghasilan 29 81.223.347.727 23.286.032.160 Income tax article 29
Pajak Pertambahan Nilai Value added tax
PPN Masukan (53.268.682.876) (18.039.764.856) VAT In
PPN Keluaran 54.621.152.636 28.579.223.755 VAT Out
PPN-bersih 1.352.469.760 10.539.458.899 VAT - Net
Jumlah 101.943.140.563 75.847.060.195 Total

21. Hutang Jaminan 21. Guarantee Payables


2009 2008
Sewa ruang 10.127.461.165 9.257.949.575 Space rental
Instalasi listrik dan air 1.502.011.924 1.245.671.606 Electricity and water installation
Sewa air - 144.776.258 Water rental
Sewa tanah 85.850.400 88.345.900 Land rental
Konsesi 83.226.000 44.616.000 Concession
Lain-lain 819.546.499 819.545.499 Others
Jumlah 12.618.095.988 11.600.904.838 Total
Rincian hutang jaminan kantor pusat dan cabang-cabang sebagai berikut : Details of guarantee payables in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008
Kantor Pusat 13.014.250 13.014.250 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 8.873.994.918 8.137.036.128 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 1.456.079.649 1.317.326.649 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Polonia 1.555.507.398 1.618.163.488 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 285.139.917 277.434.417 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 359.580.104 166.720.154 Minangkabau Airport
Bandara Husein Sastranegara 32.676.459 32.676.459 Husein Sastranegara Airport
Bandara Sultan Thaha 5.083.293 5.083.293 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 37.020.000 33.450.000 Depati Amir Airport
Jumlah 12.618.095.988 11.600.904.838 Total

41

180 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS31
pada tanggal LAPORAN
DesemberKEUANGAN
2009 NOTES TOForFINANCIAL
the yearsSTATEMENTS
ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. Dana Titipan Program Tunjangan Hari Tua (THT) 22. Temporary Deposit of Old Age Welfare Program Fund (THT)
Per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 9.110.606.175 dan Rp As of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 9,110,606,175 and Rp
68.370.339.852 merupakan sisa Dana Titipan Tunjangan Hari Tua karyawan 68,370,339,852 is the remainder of Old Age Welfare Fund of the employee of
PT Angkasa Pura II (Persero) yang belum diserahkan kepada pihak ketiga, PT Angkasa Pura II (Persero), which has not been submitted to a third party,
yaitu PT Asuransi Jiwasraya sebagai pengelola dana THT karyawan yang namely PT Asuransi Jiwasraya, as fund manager of the old age welfare that
perjanjiannya telah diadakan sejak tahun 2003. Dana tersebut disimpan pada the agreement has been held since 2003. The funds are kept in PT Bank
PT Bank Mandiri Cabang Soekarno-Hatta rekening no. 1160000070665. Pada Mandiri Branch Soekarno-Hatta account no. 1160000070665. On January 28,
tanggal 28 Januari 2009 telah dibayar premi PSL dan kekurangan premi 2009 the premium PSL has been paid and lack of monthly premiums for
bulanan untuk Januari 2008 sampai Juni 2008 akibat perubahan manfaat dari January 2008 until June 2008 due to changes in the benefits of a package of
paket gaji ke gaji dasar Asuransi THT Kumpulan karyawan PT Angkasa Pura basic salary to the salaries of employees Group Insurance of old age welfare
II (Persero) sebesar Rp 58.488.347.146. PT Angkasa Pura II (Persero) amounting to Rp 58,488,347,146.

23. Pendapatan yang ditangguhkan 23. Deferred Income


Pendapatan yang ditangguhkan sebesar 122.194.749.925 merupakan Deferred income amounting to Rp 122,194,749,925, to be received from
pendapatan yang akan diperoleh dari penerimaan pembayaran Piutang PT payment of account receivables of PT Garuda Indonesia (Persero), which is
Garuda Indonesia (Persero) yang merupakan konversi piutang usaha PT the conversion of PT Garuda Indonesia (Persero)'s account receivables that
Garuda Indonesia (Persero) yang telah dicadangkan 100% menjadi have been reserved a 100% loan based on agreement no.
pemberian pinjaman berdasarkan perjanjian no. PJJ.05.04/00/05/2009/104 PJJ.05.04/00/05/2009/104 (see note no. 6).
(lihat catatan no. 6).

24. Kewajiban imbalan pasca kerja 24. Post Employment Benefit


Pencadangan terhadap program tabungan perumahan akhir masa tugas yang Allocation of housing savings programs at the end of the task that has not
belum didanai dan menjadi beban saat jatuh tempo pembayaran, been funded and became an expense on the maturity date, based on the
berdasarkan laporan Aktuaris Bestama Aktuaria No. 076/APII/EP/II/2010 Actuary report No. 076/APII/EP/II/2010 of Bestama Actuaries, dated February
tanggal 22 Pebruari 2010 adalah sebagai berikut : 22, 2010 is as follows:

a. Beban imbalan pasca kerja karyawan a. Post employment benefits expense


Rekonsiliasi beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba Reconciliation of employee benefit expense recognized in the income
rugi : statement:
2009 2008
Biaya jasa kini 2.840.870.285 2.867.157.732 Current service expense
Biaya bunga 5.071.604.747 4.745.424.223 Interest expense
(Keuntungan) kerugian Aktuaria yang belum diakui - - Unrecognized (Gain) loss Actuarial
Biaya jasa lalu yang diakui - Non Vested 871.406.174 871.406.174 Past service expense - Non Vested
Biaya jasa lalu yang diakui - Vested - - Past service expense - Vested
Jumlah beban imbalan kerja karyawan 8.783.881.206 8.483.988.129 Total of employee benefits expense
b. Kewajiban imbalan kerja karyawan b. Employee benefit liabilities
Jumlah kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut : Total employee benefit liabilities are as follows:
2009 2008
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 51.012.892.167 50.716.047.468 Present value of defined benefit liabilities
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui 1.983.245.335 364.615.002 Unrecognized (Gain) loss Actuarial
Biaya jasa masa lalu yang belum diakui (5.111.037.398) (5.982.443.572) Past service expense not yet recognized
Kewajiban yang diakui di Neraca 47.885.100.104 45.098.218.898 Liability recognized in Balance Sheet
c. Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut : c. Mutation in employee benefit liabilities are as follows:
2009 2008
Kewajiban bersih awal periode 45.098.218.898 41.271.730.769 Net liabilities at the beginning of period
Biaya tahun berjalan 8.783.881.206 8.483.988.129 cost of the current year
Pembayaran imbalan kerja (5.997.000.000) (4.657.500.000) Payment of employee benefits
Kewajiban bersih akhir periode 47.885.100.104 45.098.218.898 Net liabilities at the end of period
Terdapat penyajian kembali atas saldo kewajiban imbalan kerja untuk tahun There are a restatement of the balance of benefits liability for the year 2008,
2008, yang disebabkan perbedaan jumlah pembayaran imbalan kerja untuk which was caused by differences in the amount of benefit payments for the
tahun 2008 dan aktuaris telah merubah perhitungannya untuk tahun 2008 year 2008 and actuaries have changed the calculations for the year 2008 in
dalam laporan aktuaris tersebut diatas. the actuarial reports of the above.

42

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 181


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS31 DesemberKEUANGAN
LAPORAN 2009 NOTES TOFor the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas 25. Capital

2009 2008
Modal dasar 7.600.000.000.000 7.600.000.000.000 Authorized capital
Modal belum ditempatkan (5.700.000.000.000) (5.700.000.000.000) Unissued capital
Modal ditempatkan dan disetor 1.900.000.000.000 1.900.000.000.000 Issued and paid - up capital
Modal disetor lainnya 2.145.166.313.058 2.133.167.141.520 Additional paid - up capital
Penyertaan modal Pemerintah 118.955.039.293 118.955.039.293 Government's capital investment
Jumlah 4.164.121.352.351 4.152.122.180.813 Total

i. Modal ditempatkan i. Issued and Paid - up Capital

Sesuai akta No. 3 Anggaran Dasar Perseroan dari Muhani, SH., notaris di Based on the Company's articles of association No 3 dated January 2, 1993 of
Jakarta, tanggal 2 Januari 1993, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar Muhani Salim SH, Notary in Jakarta, the Company's authorized capital
Rp 8.845.000.000.000 terbagi atas 8.845.000 lembar saham yang terdiri amounting to Rp 8,845,000,000,000 comprising 8,845,000 shares, consist of
dari 1.769.000 Saham Prioritas dan 7.076.000 Saham Biasa. Dari modal 1,769,000 preferred stocks, and 7,076,000 common stocks. From the total
dasar Perseroan tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh secara amount of the shares, Rp 1,769,000,000,000 which entirely consists of
tunai oleh pemegang saham sebesar Rp 1.769.000.000.000 yang preferred stocks, has been paid by share holders.
seluruhnya merupakan Saham Prioritas.

Berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 19 dari H. Based on the amendment of the Company's articles of Association No 19
Harjono Moekiran, SH., notaris di Jakarta tanggal tanggal 21 Juli 1998, dated July 21, 1998 of H. Harjono Moekiran, SH, Notary in Jakarta, the
pemegang saham telah memutuskan dan meyetujui Penurunan Modal authorized capital is decreased from Rp 8,845,000,000,000 to Rp
Dasar Perseroan dari Rp 8.845.000.000.000 menjadi 7.600.000.000.000 7,600,000,000,000 and the paid-in capital is increased from Rp
dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 1,769,000,000,000 to Rp 1,900,000,000,000. The composition of paid-in
1.769.000.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000.000, dengan komposisi capital is as follows :
sebagai berikut :

Lembar saham Persentase Jumlah


Uraian Shares Percentage Total Description
Negara Republik Indonesia 1.900.000 100 1.900.000.000.000 The Republic of Indonesia
Jumlah 1.900.000 100 1.900.000.000.000 Total

ii. Modal disetor lainnya ii. Other Paid-in Capital


2009 2008
Cadangan modal tahun 1998 81.099.573.644 81.099.573.644 Capital reserve in 1998
Bantuan Pemerintah yang belum Unappropriated Government's grant
ditentukan statusnya 2.064.066.739.414 2.052.067.567.876
Jumlah 2.145.166.313.058 2.133.167.141.520 Total
a. Cadangan modal tahun 1998 a. Capital reserve in 1998
2009 2008
Cadangan modal 177.103.463.570 177.103.463.570 Capital reserve
Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Government's Additional
berdasarkan : investment based on :
PP No. 26 tahun 1994 83.308.265.552 83.308.265.552 Government Regulation No 26 in 1994
PP No. 10 tahun 1998 91.150.231.722 91.150.231.722 Government Regulation No 10 in 1998
Jumlah Tambahan Penyertaan Modal 174.458.497.274 174.458.497.274 Total additional capital investment
Saldo Modal disetor lainnya
pada awal tahun 1998 351.561.960.844 351.561.960.844 Other paid-in capital balance in 1998 :
Digunakan untuk setoran modal
pada tahun 1998 (351.561.960.844) (351.561.960.844) Used for capital in 1998
Cadangan modal tahun 1998 81.099.573.644 81.099.573.644 Capital reserve in 1998
Jumlah 81.099.573.644 81.099.573.644 Total

43

182 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS 31
pada tanggal LAPORAN
Desember KEUANGAN
2009 NOTES TO For
FINANCIAL
the yearsSTATEMENTS
ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)


b. Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS) b. Unappropriated Government's Grant

BPYBDS merupakan aset Pemerintah eks Proyek Ditjen Unappropriated government's grant represents governmental Assets from Ex-
Perhubungan Udara yang telah diserahterimakan pada Persero. projects of Directorate General of Air Transportation transferred to the
Pada tahun 2009 terdapat perubahan nilai BPYBDS sebesar Rp Company. In the year 2009 there are changes in the Unappropriated
11.999.171.538 yang disebabkan koreksi Badan Pengawas Governments Grant value amounting to Rp 11,999,171,538 which is caused by
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada Bandara Internasional the correction of Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) at
Minangkabau sebesar minus Rp 10.000.000 dan pada Bandara Minangkabau International Airport amounting to minus Rp 10,000,000 and at
Sultan Mahmud Badaruddin II sebesar plus Rp 12.009.171.538 the Sultan Mahmud Badaruddin II Airport amounting to plus Rp
sehingga rincian Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan 12,009,171,538, with the following details :
Statusnya (BPYBDS) adalah sebagai berikut :

2009 2008
1. Bandara Sultan Mahmud 1. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport-
Badaruddin II-Palembang 63.564.716.173 63.564.716.173 Palembang
2. Fasilitas Elektronika dan Listrik di 2. Electronic and Electricity in Supadio
Bandara Supadio-Pontianak 6.349.493.728 6.349.493.728 Airport - Pontianak
3. Fasilitas Elektronika dan Listrik di 3. Electronic and Electricity in Husein
Bandara Husein Sastranegara-Bandung 1.123.733.251 1.123.733.251 Sastranegara Airport - Bandung
4. Fasilitas Penunjang Lainnya di 4. Other Supporting Facilities in Husein
Bandara Husein Sastranegara-Bandung 1.894.000.000 1.894.000.000 Sastranegara Airport - Bandung
5. Bandara Internasional 5. Minangkabau International Airport -
Minangkabau-Padang 957.198.633.855 957.208.633.855 Padang
6. Bandara Sultan Mahmud 6. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport-
Badaruddin II-Palembang 860.655.027.501 848.645.855.963 Palembang
7. Bandara Depati Amir-Bangka 29.513.144.090 29.513.144.090 7. Depati Amir Airport - Bangka
8. Bandara Sultan Thaha-Jambi 26.110.147.231 26.110.147.231 8. Sultan Thaha Airport - Jambi
9. Fasilitas Keamanan 9. Security Facility in Soekarno-Hatta
Bandara Soekarno-Hatta-Jakarta 18.801.412.311 18.801.412.311 Airport - Jakarta
10. Fasilitas Keamanan Bandara Polonia-Medan 4.684.083.358 4.684.083.358 10. Security Facility in Polonia Airport-
11. Pekerjaan Badan Rekonstruksi dan 11. Medan
Task of Reconstruction and
Rehabilitasi NAD-NIAS 82.899.042.916 82.899.042.916 Rehabilitation Board NAD - NIAS
12. Pengembangan Bandar Udara 12. Development of Jakarta Centre Airport
Pusat Jakarta pada Bandar Udara to Husein Sastranegara Airport -
11.273.305.000 11.273.305.000 Bandung
Husein Sastranegara-Bandung
Jumlah 2.064.066.739.414 2.052.067.567.876 Total

Aset nomor 1 sampai 3 telah diaudit oleh Badan Pengawas Assets in point 1 to 3 have been audited by the Finance and Development
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan DKI Jakarta I Supervisory Agency (BPKP), Jakarta I Regional Reoresentative Office as
sesuai Laporan Hasil Audit Nomor LAP-592/PW09/4/2003 tanggal 9 stated in the Audit Report No LAP-592/PW09/4/2003 dated January 9, 2004.
Januari 2004. Proses penetapan status aset butir 1 sampai 3 The status determination of the Assets in point 1 to 3 is still on the process of
tersebut diatas saat ini masih dalam proses mendapat persetujuan approval from the president of the Republic of Indonesia to be determined as
Presiden Republik Indonesia untuk ditetapkan sebagai Tambahan the Government's Additional Capital Investment to the Authorized Capital of PT
Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham Perseroan Angkasa Pura II (Persero), there Government Regulation. This approval
melalui Penerbitan peraturan Pemerintah. Permohonan persetujuan request has been proposed through the Minister of Finance of the Republic of
Presiden Republik Indonesia tersebut telah diajukan melalui Menteri Indonesia in his Letter No S-176/MK.02/2004 dated June 9, 2004.
Keuangan Republik Indonesia Nomor S-176/MK.02/2004 tanggal 9
Juni 2004.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Operasi Bandar Udara Based on the record of transfer of Operation the Minangkabau Airport in
Internasional Minangkabau di Padang, Propinsi Sumatera barat Padang, West Sumatera to the Company No AU/3186/KU.298/05 and No
kepada Perseroan, Nomor AU/3186/KU.298/05 dan Nomor BA.DU/035/PL.04/2005-APII dated July 21, 2005, the operation of
BA.DU.035/PL.04/2005-AP.II tanggal 21 Juli 2005, dilakukan serah Minangkabau International Airport has been transferred from the Ministry of
terima operasi Bandar Udara Internasional Minangkabau dari Transportation Republic of Indonesia to the Company. Based on audit by.
Dephub.

44

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 183


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)


Kepada Perseroan. Berdasarkan Hasil Audit BPKP Perwakilan The Finance and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II
Propinsi DKI Jakarta II sesuai nomor S-2906/PW.30/4/2008 tanggal Regional Representative Office as stated in audit report No S-
15 Juli 2008 diperoleh Nilai Final Hasil Pelaksanaan Kegiatan pada 2906/PW.30/4/2008 dated July 15, 2008 with a final value of The Working
Satker Pengembangan Bandar Udara Ketaping Padang Sumatera Performance of Unit in Charge for the Development of the Airport of Ketaping
Barat sebesar Rp 957.208.633.855, namun hingga saat ini belum Padang, West Sumatera amounting to Rp 957,208,633,855, however, up to
ada kejelasan dari pemerintah mengenai kejelasan status the audit report date, the ownership status of Assets used in the operation of
kepemilikan aset yang digunakan dalam pengoperasian Bandara Minangkabau International Airport is still unclear from the Government.
Internasional Minangkabau dimaksud.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Sementara hasil Proyek Based on the record of temporary transfer of project result of working unit in
Satuan Kerja Pengembangan Bandar Udara Sultan Mahmud charge for development of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang to
Badaruddin II Palembang untuk dipergunakan dalam tugas - tugas be used in the operations of PT Angkasa Pura II (Persero). No 356/P.101/P-
operasional PT Angkasa Pura II (Perseroan), Nomor 356/P.101/P- SMB/X/2005 and No CSMB.2358/KU.106/2005-APII dated October 5, 2005,
SMB/X/2005 dan Nomor CSMB.2358/KU.106/2005-APII tanggal 5 there has been a temporary transfer upon the project results of the work unit in
Oktober 2005, telah diadakan serah terima sementara Hasil Proyek charge for development of the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II
Satuan Kerja Pengembangan Bandar Udara Sultan Mahmud Palembang to PT Angkasa Pura II (Persero). Based on audit of the Finance
badarruddin II Palembang kepada Perseroan. Berdasarkan Hasil and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II Regional Office as
Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II sesuai Nomor S- stated in audit report No S-4121/PW.30/4/2008 dated October 23, 2008, and
4121/PW.30/4/2008 tanggal 23 Oktober 2008 dan dikoreksi melalui corrected by LHA-3225/PW30/4/2009 dated July 21, 2009. Final value of the
LHA-3225/PW30/4/2009 tanggal 21 Juli 2009 diporoleh Nilai Final working performance of unit in charge for the development of Sultan Mahmud
Hasil Audit atas Aset BPYBDS Sultan Mahmud Badarudin II Badaruddin II Airport Palembang amounting to Rp 860,655,027,501.
Palembang sebesar Rp 860.655.027.501.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Peralatan Keamanan Based on the record of Transfer Airport Security Equipment used in the
Bandar Udara untuk dipergunakan dalam tugas-tugas operasional operation of PT Angkasa Pura II (Persero) No. AU.872/KU/2007. and No.
PT Angkasa Pura II (Perseroan) No. AU.872/KU/2007 dan No. BAC.12.03/00/03/2007/302 March 1, 2007, the Company received the
BAC.12.03/00/03/2007/302 tanggal 1 Maret 2007, Perseroan temporary transfer of a number of airport security equipment placed in the
menerima pelimpahan (serah terima) sementara sejumlah peralatan Soekarno-Hatta Airport and Polonia Airport branch offices amounting to Rp
keamanan bandar udara yang ditempatkan di Cabang Bandara 18,801,412,311 and Rp 4,684,083,358. The value based on Audit Report of the
Soekarno-Hatta dan Cabang Bandara Polonia dengan nilai masing- Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) Jakarta Regional
masing sebesar Rp 18.801.412.311 dan Rp 4.684.083.358. Nilai Office No LHA-5431/PW.30/4/2007 dated December 19, 2007. The ownership
dimaksud sesuai Laporan Hasil Audit BPKP perwakilan Propinsi DKI status of the said airport security equipment will be legalized in accordance
Jakarta II Nomor LHA-5431/PW.30/4/2007 tanggal 19 Desember with the prevailing rules and regulations.
2007. Penetapan status kepemilikan peralatan-peralatan keamanan
bandar udara dimaksud akan dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.

Pada tahun 2007, terdapat 2 Bandara yang bergabung dengan PT In 2007, there were two airports joining with PT Angkasa Pura II (Persero),
Angkasa Pura II (Persero), yaitu Cabang Depati Amir dan Cabang which are Depati Amir Airport and Sultan Thaha Airport Branch Offices. Based
Bandara Sultan Thaha. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima on the record of Temporary Operation Transfer of Depati Amir Airport in
Pengoperasian/Pengelolaan Sementara Bandara Udara Depati Amir Bangka Belitung and Sultan Thaha Airport in Jambi to the Company No
Propinsi Bangka Belitung dan Bandara Sultan Thaha di Propinsi AU/871/KU.81/2007 and No. BAC.02.07/00/02/2007/015 dated March 1, 2007,
Jambi kepada Perseroan, No. AU/871/KU.81/2007 dan No. the operations of Depati Amir Airport-Bangka Belitung and Sultan Thaha
bac.02.07/00/02/2007/015 tanggal 1 Maret 2007, telah diadakan Airport-Jambi are transferred to PT Angkasa Pura II (Persero). The audit report
serah terima pengoperasian dan pengelolaan sementara Bandar of the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II
Udara Depati Amir-Bangka Belitung dan Bandar Udara Sultan Thaha- Regional Representative Office No LHA-3910/PW.30/4/2008, dated September
Jambi kepada Perseroan. Berdasarkan laporan hasil 23, 2008 with a final value of assets in Depati Amir Airport

45

184 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)


audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Nomor LHA- and Sultan Thaha Airport Amounting to Rp 29,513,144,090 and Rp
3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September 2008 Diperoleh Nilai Final 26,110,147,231.
Aset Bandar Udara Depati Amir dan Bandar Udara Sultan Thaha
masing-masing sebesar Rp 29.513.144.090 dan Rp 26.110.147.231.

Nilai Aset Hasil Proyek Pengembangan Bandar Udara Pusat Jakarta Asset value of Development of Jakarta Centre Airport to Husein Sastranegara
pada Bandar Udara Husein Sastranegara untuk dipergunakan dalam Project will be used by PT Angkasa Pura II (Persero) operational tasks, No
tugas-tugas operasional PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor 349/BA-DTBU/XI/2006 on November 1, 2006 based on the results of the audit
349/BA-DTBU/XI/2006 tanggal 1 Nopember 2006 berdasarkan report of BPKP DKI Jakarta II Regional Representative Office No LHA-
Laporan Hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Nomor 3910/PW.30/4/2008 on September 23, 2008 amounting to Rp 11,273,305,000.
LHA-3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September 2008 adalah
sebesar Rp 11.273.305.000.

Pekerjaan Badan Rekonstruksi dan rehabilitasi NAD-NIAS sebesar Task of Reconstruction and Rehabilitation Board NAD-NIAS amounting to Rp
Rp 82.899.042.916. Berdasarkan Ketetapan Direktur Jenderal 82,899,042,916. Based on decision of Treasury General Director of Finance
Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia tentang Department of the Republic of Indonesia regarding the Reporting rules of
Tata Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Government grant which status has not been determined for Government
Statusnya Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Financial Statements preparation under No PER-10/PB/2007 dated March 7,
Nomor PER-10/PB/2007 tanggal 7 Maret 2007, ditetapkan bahwa 2007, it was determined that the unappropriated Governmental grant,
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya, sesuai according to substance over form of the Government accounting standards
dengan prinsip substance over form Standar Akuntansi Pemerintah, that state owned property which is used by State Owned Enterprises is treated
maka Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN diperlakukan as capital and will be reported in balance sheet as a Government equity in
sebagai unsur modal, dan dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas State Owned Enterprises with adequate disclosures. These provisions applied
pemerintah pada BUMN dengan pengungkapan yang memadai. since January 1, 2007, the account of unappropriated Government grant is
Ketetapan ini berlaku tanggal 1 Januari 2007, sehingga sejak tanggal recorded by the Company substance over form of the as other paid-in Capital.
1 Januari 2007 akun Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan
Statusnya oleh Perseroan dicatat sebagai Modal Disetor Lainnya dan
belum dilakukan audit oleh BPKP.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tanggal 30 Juni 2001 Based on the Government Regulation No 53 dated June 30, 2001 the
telah ditetapkan penambahan Modal Negara Republik Indonesia ke Government's additional capital to the Company's equity amounting to Rp
dalam Modal saham PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp 118,955,039,293, with the following details as follows :
118.955.039.293, dengan rincian sebagai berikut :

2009 2008
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 51.003.189.899 51.003.189.899 Soekarno-Hatta International Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 1.583.000.000 1.583.000.000 Sultan Mahmud Badaruddin II Airport
Bandara Supadio 6.485.718.646 6.485.718.646 Supadio Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 3.566.000.000 3.566.000.000 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 5.440.763.020 5.440.763.020 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 3.697.500.998 3.697.500.998 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 47.178.866.730 47.178.866.730 Raja Haji Fisabilillah Airport
Jumlah 118.955.039.293 118.955.039.293 Total

46

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 185


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN
KEUANGAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
STATEMENTS (continued)
Untuk tahun
UNTUKyang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka PembandingDENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, dalam rupiah,
kecuali dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

26. Pendapatan Usaha 26. Operating Revenues

2009 2008
Aeronautika : Aeronautics :
Jasa pendaratan 312.099.906.828 289.734.563.255 Landing services
Jasa Penempatan 13.108.608.815 10.789.438.884 Locating services
Jasa Pelayanan Penerbangan 239.434.354.055 246.704.063.717 Flight services
Jasa Penerbangan Lintas 195.850.735.657 204.589.641.120 Over-flying services
Jasa Parking Surcharge 7.382.447.556 6.239.884.898 Parking surcharge services
Jasa Pelayanan Penumpang 1.226.403.971.384 850.653.928.758 Passenger services
Jasa Counter 60.880.290.379 55.300.628.941 Counter
Pemakaian Aviobridge 54.454.715.168 50.354.619.550 Aviobridge
Jumlah 2.109.615.029.843 1.714.366.769.123 Sub total

Non Aeronautika : Non Aeronautics :


Sewa ruangan 144.433.427.789 136.050.799.565 Space rental
Konsesi 181.198.607.707 172.482.964.620 Concession
Pas Pelabuhan 7.988.590.833 12.703.466.039 Airport pass
Parkir kendaraan 59.475.102.854 53.855.983.656 Parking services
Sewa tanah 31.819.367.923 26.737.372.397 Land rental
Utilitas 63.315.073.284 63.528.641.262 Utilities
Pemasangan reklame 54.802.791.274 46.450.794.320 Advertising
AMACS 1.479.745.802 1.038.119.939 AMACS
Lainnya 52.258.233.296 12.059.098.258 Others
Jumlah 596.770.940.761 524.907.240.056 Sub Total
Kargo Cargo
Jasa gudang kargo 39.093.019.445 37.250.413.617 Cargo services
Jumlah 2.745.478.990.049 2.276.524.422.796 Total

Rincian pendapatan usaha kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai Details of operating revenues in the head office and branch offices are as follows
berikut : :

2009 2008
Aeronautika : Aeronautics :
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 1.709.373.887.137 1.373.262.096.555 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 15.777.174.674 16.113.594.138 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 51.527.018.308 42.210.834.685 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 30.920.235.264 25.954.051.873 Supadio Airport
Bandara Polonia 141.697.434.593 125.176.427.533 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 43.529.582.250 37.686.017.714 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 48.489.281.247 38.648.540.629 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 17.477.626.410 14.244.135.951 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 25.022.474.948 15.991.547.881 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 6.023.442.177 5.770.373.336 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 9.680.603.863 9.526.201.396 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 10.096.268.971 9.782.947.432 Depati Amir Airport
Jumlah 2.109.615.029.843 1.714.366.769.123 Sub Total

47

186 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN
KEUANGAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
STATEMENTS (continued)
Untuk tahun
UNTUKyang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka PembandingDENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, dalam rupiah,
kecuali dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

26. Pendapatan Usaha (Lanjutan) 26. Operating Revenues (Continued)

Non Aeronautika : Non Aeronautics :


Kantor Pusat 1.357.949.508 910.641.669 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 496.413.329.999 433.582.456.117 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 18.168.470.205 21.874.552.073 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 12.586.471.603 11.216.433.268 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 6.616.698.991 5.955.224.496 Supadio Airport
Bandara Polonia 24.624.387.807 21.282.930.887 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 14.391.439.849 11.675.205.047 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 9.757.329.096 8.793.444.290 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 3.425.416.945 2.412.258.036 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 2.265.151.877 1.753.832.306 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 473.973.429 282.588.544 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 2.852.151.732 2.058.951.198 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 3.838.169.721 3.108.722.125 Depati Amir Airport
Jumlah 596.770.940.761 524.907.240.056 Sub Total
Kargo : Cargo
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 24.850.365.986 22.853.435.081 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 2.788.246.386 2.952.058.872 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 2.078.516.100 1.577.234.071 Supadio Airport
Bandara Polonia 3.890.599.231 3.978.581.108 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 2.133.866.685 2.314.585.664 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 2.686.664.837 3.137.962.186 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 188.370.278 178.736.307 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 180.911.287 186.138.860 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 292.153.655 71.681.468 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 3.325.000 - Sultan Thaha Airport
Jumlah 39.093.019.445 37.250.413.617 Sub Total
Jumlah 2.745.478.990.049 2.276.524.422.796 Total

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Departemen Perhubungan Direktorat In accordance with the Ministry of Transportation Directorate General of Civil
Jendral Perhubungan Udara Nomer ADSH/69/KA.301/II/2009 mengenai Aviation Number ADSH/69/KA.301/II/2009 on the implementation of issuing
Pelaksanaan Penerbitan atau Perijinan Pas Pekerja, terhitung mulai tanggal or Worker Licensis Pass , effective February 16, 2009 Issuance of Pas
16 Pebruari 2009 Penerbitan Pas Pekerja Bandara dilaksanakan oleh Airport Workers as conducted by the Government through the Administrative
Pemerintah melalui Kantor Administrasi Bandar Udara Internasional Jakarta Office of the Jakarta International Airport Soekarno - Hatta.
Soekarno - Hatta.

Tarif Jasa Pelayanan Penumpang Udara untuk dalam dan luar negeri Air Passenger Service tariff for domestic and international experienced some
mengalami perubahan. Yaitu perubahan tarif Jasa Pelayanan Penumpang changes. Namely tariff changes to the Air Passenger Service in the country,
Udara untuk dalam negeri, perubahan berdasarkan SK Direksi Nomor, changes based on the Decree of Directors Number, KEP.15.01.01/02/2009,
KEP.15.01.01/02/2009, yang berlaku mulai tanggal 15 Maret 2009 dan which began on March 15, 2009 and changes in rates for Air Passenger
perubahan tarif Jasa Pelayanan Penumpang Udara untuk luar negeri Service based overseas SK KEP Directors. 15.01.01/02/2009.1, which take
berdasarkan SK Direksi Nomor KEP.15.01.01/02/2009.1, yang mulai berlaku effect starting on March 1, 2009.
mulai tanggal 1 Maret 2009.

48

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 187


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 For the years ended on December 31, 2009
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan
(Disajikan lain) kecuali dinyatakan lain)
dalam rupiah, (Expressed
(Expressed in Rupiah, in Rupiah,
unless unlessstated)
otherwise otherwise stated)

27. Beban pegawai 27. Employee Expenses


2009 2008
Gaji dan upah 99.508.303.614 94.517.044.921 Salary and wages
Tunjangan : Allowances :
Merit 163.093.193.012 165.639.617.529 Marriage
Bonus 106.809.480.000 85.502.762.780 Bonus
Pension and THT
Beban pensiun dan THT 47.754.888.969 48.953.535.079 (old age welfare fund) expense
Pajak Pengahsilan 34.336.897.751 42.904.455.513 Income tax
Pengobatan 44.025.553.170 37.722.708.878 Medical
Transportasi 47.119.429.596 29.965.686.012 Transportation
Perumahan 22.559.512.000 22.524.865.000 Housing
Khusus 21.419.976.361 20.011.462.157 Special
Cuti pegawai 19.658.560.703 19.328.472.865 Leave allowance
Uang lembur 19.795.543.910 16.258.616.708 Overtime
Beban pendidikan/diklat 17.824.533.477 14.523.989.267 Education/training
Pangan 23.448.691.055 14.138.365.236 Meal
Seragam 9.560.342.093 7.006.910.209 Uniform
Lainnya 13.951.642.869 12.886.117.757 Others
Jumlah 690.866.548.580 631.884.609.911 Total
Rincian beban pegawai kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai Details of employee expenses in the head office and branch offices are as
berikut : follows :

2009 2008
Kantor Pusat 226.875.764.692 211.278.650.778 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 247.767.107.444 224.674.338.132 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 20.764.910.739 19.004.132.326 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 23.657.479.626 21.687.510.362 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 16.926.215.444 15.085.316.595 Supadio Airport
Bandara Polonia 58.058.996.008 52.736.356.701 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 22.594.057.025 20.331.895.601 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 22.454.583.491 22.336.930.744 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 12.084.871.335 10.419.771.676 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 11.956.760.432 11.653.918.358 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 7.248.411.563 6.006.089.307 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 11.174.657.312 9.178.055.487 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 9.302.733.470 7.491.643.844 Depati Amir Airport
Jumlah 690.866.548.580 631.884.609.911 Total

28. Beban pemeliharaan dan persediaan 28. Maintenance and Inventory Expenses

2009 2008
Pemeliharaan kebersihan 38.794.890.913 32.267.642.469 Maintenance
Bangunan lapangan dan tanah 25.554.959.008 23.938.091.903 Field construction and land
Instalasi dan jaringan 24.912.766.468 19.813.911.423 Installation and networking
Bangunan gedung 19.282.728.341 15.826.591.486 Building
Alat bantu navigasi 19.360.052.483 15.785.827.855 Navigation equipment
Peralatan terminal dan gedung 13.573.221.868 9.575.109.078 Terminal and building equipment
Alat-alat pengangkutan 6.971.378.445 5.935.067.602 Transportation equipment
Peralatan bengkel dan kantor 1.148.991.918 1.243.658.393 Workshop tools and office equipment
Aset tetap lainnya 956.913.450 443.423.198 Other fixed Assets

Sub jumlah 150.555.902.895 124.829.323.407 Sub Total


Beban persediaan 29.213.025.039 24.096.617.137 Inventory expenses
Jumlah 179.768.927.934 148.925.940.544 Total

49

188 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS31
pada tanggal LAPORAN
DesemberKEUANGAN
2009 NOTES TOForFINANCIAL
the years STATEMENTS
ended on December 31, 2009
dengan UNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures for Year 2008
31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. Beban pemeliharaan dan persediaan (Lanjutan) 28. Maintenance and Inventory Expenses (Continued)
Rincian beban pemeliharaan dan persediaan kantor pusat dan cabang- Details of maintenance and inventory expenses in the head office and branch
cabang adalah sebagai berikut : offices are as follows :

2009 2008
Kantor Pusat 9.107.594.037 7.067.506.298 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 109.509.074.375 95.697.218.643 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 8.705.568.641 6.446.404.209 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 7.923.009.446 5.182.739.787 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 3.198.672.250 2.786.430.188 Supadio Airport
Bandara Polonia 15.333.386.075 13.256.493.091 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 5.772.898.018 5.127.987.977 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 5.241.542.387 5.811.178.793 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 5.086.935.627 1.871.138.976 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 3.442.720.642 1.690.964.883 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 1.798.198.528 1.408.342.837 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 2.111.862.003 839.051.074 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 2.537.465.907 1.740.483.788 Depati Amir Airport
Jumlah 179.768.927.934 148.925.940.544 Total

29. Beban Sewa 29. Rental Expenses


2009 2008
Listrik 171.790.019.938 152.206.575.062 Electricity
Air 20.424.729.073 17.989.827.065 Water
Saluran Komunikasi 10.873.171.322 8.235.306.041 Telecommunication line
Telepon 5.833.802.735 7.660.383.207 Telephone
Lainnya 4.352.180.000 4.280.892.727 Others
Jumlah 213.273.903.068 190.372.984.102 Total

Rincian beban sewa kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut Details of rental expenses in the head office and branch offices are as follows :
:

2009 2008
Kantor Pusat 2.216.681.707 2.031.467.225 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 169.872.252.818 146.758.935.376 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 7.187.220.633 9.183.078.830 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 6.520.573.075 6.850.640.706 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 1.789.686.318 1.809.360.013 Supadio Airport
Bandara Polonia 11.378.022.544 10.511.619.104 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 2.936.297.859 2.745.957.410 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 5.890.260.370 6.351.996.296 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 1.174.797.717 835.366.768 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 1.032.642.693 816.739.326 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 473.373.994 405.642.716 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 1.747.013.405 1.110.694.374 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 1.055.079.935 961.485.958 Depati Amir Airport
Jumlah 213.273.903.068 190.372.984.102 Total

50

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 189


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA PT ANGKASA
II (Persero)PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTSSTATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 For the years ended on December 31, 2009
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam
(Disajikan dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain)
rupiah, (Expressed
(Expressed in Rupiah, in Rupiah,
unless unlessstated)
otherwise otherwise stated)

30. Beban umum dan Aset dibiayakan 30. General Expenses and Financed Asset
2009 2008
Pajak bumi dan bangunan 73.971.211.106 59.543.479.037 Land and building tax
Beban pajak lainnya 3.210.618.561 46.831.184.829 Other tax expenses
Beban keamanan 21.201.036.692 20.987.997.359 Security expenses
Gaji direksi dan komisaris 32.144.656.565 21.973.585.787 Directors and commissioners salary
Beban outsourcing 28.544.147.305 21.456.884.508 Outsourcing expenses
Perjalanan dinas 18.791.593.614 14.995.679.455 Travel allowance
Beban penagihan 11.694.051.583 11.270.050.098 Collection expenses
Beban Common use check-in 7.842.316.034 8.562.105.130 Common use check-in expenses
Asuransi, astek dan jamsostek 23.666.636.405 8.010.433.514 Insurance, Astek and Jamsostek
Kendaraan/mobilitas di Bandara 4.003.690.152 7.685.097.522 Vehicle/mobility at the airport
Rapat dinas 6.517.174.536 5.548.996.892 Official meetings
Jasa konsultan 9.783.266.324 4.481.280.621 Consultants
Iklan dan promosi 6.239.299.083 4.382.831.555 Advertising and promotion
Kewajiban imbalan pasca kerja 8.783.881.206 8.483.988.129 Post employment benefit expenses
Beban umum lainnya 35.005.833.454 31.672.751.034 Others
Sub jumlah 291.399.412.622 275.886.345.470 Sub total
Aset dibayarkan 7.049.393.707 4.141.779.546 Financed Asset
Jumlah 298.448.806.329 280.028.125.016 Total
Rincian beban umum dan Aset dibiayakan kantor pusat dan cabang-cabang Details of general expenses and financed Asset in the head office and branch
adalah sebagai berikut : offices are as follows :
2009 2008
Kantor Pusat 103.107.508.805 123.417.209.016 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 125.111.286.645 100.316.028.059 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 6.368.561.820 3.539.123.451 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 5.777.901.648 4.333.722.124 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 3.697.416.887 3.254.046.419 Supadio Airport
Bandara Polonia 29.789.414.711 25.958.224.673 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 5.978.255.671 3.891.373.155 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 7.172.183.606 7.053.397.954 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 3.098.614.684 2.221.284.997 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 2.051.587.047 2.226.453.939 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 1.716.982.077 912.578.958 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 1.800.902.555 1.177.514.691 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 2.778.190.172 1.727.167.580 Depati Amir Airport
Jumlah 298.448.806.329 280.028.125.016 Total
31. Beban piutang tak tertagih 31. Bad Debts Expenses
2009 2008
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 6.335.262.051 54.065.806.368 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 525.507.295 516.721.969 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 177.335.467 81.589.165 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 126.598.606 32.959.974 Supadio Airport
Bandara Polonia 1.022.517.531 1.571.253.472 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 120.086.114 139.238.529 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 1.296.365.690 905.108.852 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 45.381.631 51.426.762 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 23.767.015 86.148.476 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 11.239.653 - Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha - 3.656.889 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir - 2.899.476 Depati Amir Airport
Jumlah 9.684.061.053 57.456.809.932 Total

51

190 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS 31
pada tanggal LAPORAN
DesemberKEUANGAN
2009 NOTES TO For
FINANCIAL
the yearsSTATEMENTS
ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32. Beban penyusutan dan amortisasi 32. Depreciation and Amortization Expenses
2009 2008
Beban penyusutan 238.316.217.459 195.772.670.892 Depreciation expenses
Beban amortisasi 26.066.884.000 16.089.861.876 Amortization expenses
Jumlah 264.383.101.459 211.862.532.768 Total

Rincian beban penyusutan kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai Details of depreciation and amortization expenses in the head office and
berikut : branch offices are as follows :
2009 2008
Kantor Pusat 7.894.930.658 7.302.735.049 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 83.784.800.988 66.758.691.725 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 2.986.068.514 2.443.257.637 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 49.233.471.810 49.105.148.784 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 5.041.709.272 4.824.144.591 Supadio Airport
Bandara Polonia 12.416.575.271 11.340.786.161 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 4.219.325.426 3.943.084.337 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 56.117.881.811 39.220.349.762 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 8.186.459.706 3.069.594.000 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 2.009.878.246 1.913.104.112 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 1.220.468.662 1.260.328.477 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 2.087.321.190 1.932.260.455 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 3.117.325.905 2.659.185.802 Depati Amir Airport
Jumlah 238.316.217.459 195.772.670.892 Total

Terdapat penyajian kembali atas beban penyusutan tahun 2008 yang There are a restatement of depreciation expense in 2008 due to examination
dikarenakan pemeriksaan oleh Badan Pengawas Keuangan dan by the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) against the
Pembangunan (BPKP) terhadap aset perseroan pada tahun 2008. Company's assets in the year 2008.

33. Pendapatan lain-lain 33. Other Income


2009 2008
Interest income on time deposits and
Bunga deposito dan jasa giro 205.707.159.167 147.907.857.360 demand deposit
Pendapatan selisih kurs -bersih - 77.127.904.613 Gains on foreign currency translation - net
Bunga obligasi 14.872.927.468 33.690.059.583 Bond interest
Bagian laba bersih anak Perseroan 10.801.677.914 9.707.326.987 Subsidiaries - net profit
Pendapatan investasi jangka pendek 15.765.098.640 4.415.438.495 Short term investment
Pendapatan insidentil 2.385.161.171 3.597.236.975 Incidental income
Pendapatan denda 1.640.840.343 1.847.538.186 Penalty income
Pendapatan lelang 1.715.949.517 1.763.605.917 Auction income
Keuntungan penjualan Aset tetap - 198.009.600 Gains on sale of fixed Assets
Lain-lain 8.488.268.333 4.974.233.539 Others
Jumlah 261.377.082.554 285.229.211.255 Total

52

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 191


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. Pendapatan Lain-Lain (Lanjutan) 33. Other Income (Continued)


Rincian pendapatan lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang adalah Details of other income in the head office and branch offices are as follows :
sebagai berikut :
2009 2008
Kantor Pusat 254.749.063.722 237.445.405.290 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 2.899.060.443 42.159.806.100 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 387.092.626 547.258.388 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 534.545.608 1.138.058.525 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 245.708.289 245.975.286 Supadio Airport
Bandara Polonia 736.264.939 2.943.889.947 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 502.382.797 209.750.379 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 640.367.059 1.981.524 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 175.282.199 85.560.586 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 171.402.940 111.898.685 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 124.944.857 54.173.789 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 101.840.525 163.355.426 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 109.126.549 122.097.330 Depati Amir Airport
Jumlah 261.377.082.554 285.229.211.255 Total

34. Beban lain-lain 34. Other Expenses


2009 2008
Tax expense on demand
Beban pajak jasa giro/deposito 43.445.207.978 31.515.450.925 deposits / time deposits
Kerugian penempatan reksadana - 15.511.544.714 Loss on placement of mutual fund
Beban Bina Lingkungan - 14.958.000.000 Environment development expenses
Kerugian penurunan nilai obligasi 5.896.682.600 6.963.651.712 Loss on impairment of Bonds
Kerugian penurunan nilai saham - 6.292.620.000 Loss on impairment of Shares
Bagian rugi bersih anak Perseroan - 2.027.570.089 Subsidiaries - net loss
Beban Penyimpanan surat berharga 217.205.905 201.214.852 Securities safekeeper's expense
Beban pembinaan (pegel) - 200.102.590 Education and training expenses
Beban selisih kurs-bersih 69.627.467.806 - Foreign exchange-net expenses
Lain-lain 29.167.212.979 13.872.992.172 Others
Jumlah 148.353.777.268 91.543.147.054 Total
Rincian beban lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai Details of other expenses in the head office and branch offices are as follows :
berikut :

2009 2008
Kantor Pusat 107.249.264.222 84.715.849.474 Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta 31.952.736.352 2.643.071.232 Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma 736.219.863 415.642.453 Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II 756.810.708 392.674.059 Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio 292.421.766 212.312.173 Supadio Airport
Bandara Polonia 3.898.946.642 1.446.944.645 Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II 812.774.185 219.852.735 Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau 752.085.421 320.320.638 Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda 481.837.261 247.656.004 Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara 500.363.325 192.988.799 Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah 120.524.207 347.867.083 Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha 172.097.770 227.239.653 Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir 627.695.546 160.728.106 Depati Amir Airport
Jumlah 148.353.777.268 91.543.147.054 Total

53

192 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. Taksiran Pajak Penghasilan 35. Estimated Income Tax

2009 2008
Perhitungan penghasilan bukan final 304.721.791.080 247.326.268.400 Non final income tax
Pajak penghasilan final Final income tax
(Persewaan tanah dan bangunan serta konsesi) 16.533.434.303 14.668.399.315 (land and building rental and concession)
Jumlah 321.255.225.383 261.994.667.715 Total

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan Reconciliation between net profit before income tax as per income
laba kena pajak adalah sebagai berikut : statements and taxable income is as follows :

2009 2008
Laba sebelum pajak penghasilan 1.202.076.946.912 949.679.484.724 Profit before income tax
Perbedaan temporer : Temporary difference :
Penyusutan Aset tetap (67.387.604.164) (130.519.066.354) Depreciation
Amortisasi (4.757.587.188) (166.875.777) Amortization
Penyisihan piutang tak tertagih 9.684.061.053 57.456.809.932 Allowance for bad debts
Kewajiban imbalan pasca kerja 2.786.881.206 3.826.488.129 Post employment benefits
Subjumlah (59.674.249.092) (69.402.644.070) Sub total
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Permanent difference :
Beban pegawai 29.356.565.851 23.697.832.291 Personnel expenses
Beban umum 34.301.508.960 45.968.084.404 General expenses
Beban lain-lain 67.107.069.976 71.983.105.264 Others
Penghasilan bunga (237.100.176.902) (186.013.355.438) Interest income
Pendapatan sewa tanah/bangunan/konsesi (175.813.175.712) (162.788.171.963) Land/building Rental/concession income
Beban berhubungan dengan persewaan 238.757.198.525 155.928.315.468 Expenses related to rental
Aset tetap yang masa manfaat satu tahun 5.287.045.280 3.106.334.660 Fixed Assets with one year useful life
Kerugian (pendapatan) yang bukan merupakan objek pajak (5.204.944.695) - Non taxable losses (gains)
Bagian laba anak Perseroan (10.801.677.914) (7.679.756.898) Minority interest of subsidiaries
Subjumlah (54.110.586.631) (55.797.612.212) Sub total

Laba kena pajak 1.088.292.111.189 824.479.228.442 Taxable profit


pembulatan 1.088.292.111.000 824.479.228.000 Rounded off

10% x Rp 50.000.000 5.000.000 10% x Rp 50,000,000


15% x Rp 50.000.000 7.500.000 15% x Rp 50,000,000
30% x Rp 824.379.228.000 247.313.768.400 30% x Rp 824,379,228,000
28% x Rp 1.062.886.088.000 304.721.791.080 - 28% x Rp 1,062,886,088,000
Jumlah pajak penghasilan 304.721.791.080 247.326.268.400 Total income tax
Pajak Penghasilan Final 16.533.434.303 14.668.399.315 Final income tax
321.255.225.383 261.994.667.715
Dikurangi pajak dibayar di muka Less prepaid taxes
PPh final (16.533.434.303) (14.668.399.315) Final income tax
PPh pasal 22 (1.738.130) - Income tax article 22
PPh pasal 23 (45.972.047.211) (57.781.316.948) Income tax article 23
PPh pasal 25 (177.524.658.012) (166.258.919.292) Income tax article 25
Jumlah pajak dibayar di muka (240.031.877.656) (238.708.635.555) Total prepaid taxes
Kurang bayar pajak tahun berjalan 81.223.347.727 23.286.032.160 Under payment of tax in current year

54

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 193


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. Taksiran Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Estimated Income Tax (Continued)
Perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut : Calculation on deferred tax Assets (liabilities) is as follows :

Pendapatan
(dibebankan) pada
Efek ubah tarif
laporan laba rugi

Income (credited to
income statement) The effect of rate charges

2008 2009
Penyusutan Aset tetap (74.496.052.328) (18.868.529.166) (8.986.037.925) (102.350.619.419) Depreciation
Amortisasi biaya ditangguhkan 41.718.944 (1.332.124.413) 5.006.273 (1.285.399.196) Deferred amortization expenses
Penyisihan piutang tak tertagih 55.786.614.932 2.711.537.095 6.694.393.792 65.192.545.819 Allowance for bad debts
Kewajiban imbalan pasca kerja 11.323.229.725 2.459.486.738 1.304.271.567 15.086.988.030 Post employment benefit
(7.344.488.727) (15.029.629.746) (982.366.293) (23.356.484.766)

Pendapatan
(dibebankan) pada
Efek ubah tarif
laporan laba rugi

Income (credited to The effect of rate charges


income statement)

2007 2008
Penyusutan Aset tetap (48.714.276.350) (32.588.238.333) 6.806.462.355 (74.496.052.328) Depreciation
Amortisasi biaya ditangguhkan 172.741.650 (41.718.944) (89.303.762) 41.718.944 Deferred amortization expenses
Penyisihan piutang tak tertagih 44.706.464.558 14.364.202.483 (3.284.052.109) 55.786.614.932 Allowance for bad debts
Kewajiban imbalan pasca kerja 12.381.519.230 1.005.297.032 (2.063.586.537) 11.323.229.725 Post employment benefit
8.546.449.088 (17.260.457.762) 1.369.519.947 (7.344.488.727)

Terdapat penyajian kembali atas saldo kewajiban pajak tangguhan 2008, There are a restatement of depreciation expense in 2008 due to the
yang disebabkan perubahan beban penyusutan dan beban imbalan kerja changes on depreciation expenses and employment benefit expenses for
untuk tahun 2008. the year 2008.
36. Dividen tunai dan cadangan 36. Cash Dividend and Reserve
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Angkasa Based on the minutes of Shareholders' General Meeting of PT Angkasa Pura II
Pura II (Persero) No. RIS-31/D3-MBU/2009 ditetapkan penggunaan laba (Persero) No RIS-31/D3-MBU/2009 it was stated that the use of operating
usaha tahun buku 2008 sebesar Rp 692.394.832.590 setelah dikurangi laba profit on the 2008 book year amounting to Rp 692,394,832,590 net of sales of
penjualan aset tetap sebesar Rp 198.009.600 menjadi sebesar Rp fixed Assets amounting to Rp 198,009,600 to Rp 692,196,822,990 as follows :
692.196.822.990 sebagai berikut :

• 25% atau sebesar Rp 173.050.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai • 25% or equivalent to Rp 173,050,000,000 is distributed as cash dividend to
kepada pemegang saham. shareholders,
• 1% atau sebesar Rp 6.923.948.000 dibagikan sebagai tambahan dana • 1% or equivalent to Rp 6,923,948,000 is distributed as additional
Kemitraan. Partnership funds,
• 2% atau sebesar Rp 13.847.896.000 dibagikan sebagai tambahan dana • 2% or equivalent to Rp 13,847,896,000 is distributed as additional funds for
Bina Lingkungan. Community Development
• 72% atau sebesar Rp 498.374.978.990 digunakan untuk Cadangan • 72% or equivalent to Rp 498,374,978,990 is used as General reserve.
umum.
Dalam berita acara Rapat Umum Pemegang Tahunan Pemegang Saham No. In the minutes of Shareholders' General Meeting No RIS-31/D3-MBU/2008 it
RIS-31/D3-MBU/2008 ditetapkan penggunaan laba usaha tahun buku 2007 was stated that the use of operating profit on the 2007 book year amounting to
sebesar Rp 498.587.661.291 setelah dikurangi laba penjualan Aset tetap Rp 498,587,661,291 net of sales of fixed Assets amounting to Rp 960,844,444
sebesar Rp 960.844.444 menjadi sebesar Rp 497.626.816.847 sebagai to Rp 497,626,816,847 as follows :
berikut :
• 25,05% atau sebesar Rp 124.647.000.000 dibagikan sebagai dividen • 25.05% or equivalent to Rp 124,647,000,000 is distributed as cash dividend
tunai kepada pemegang saham. to shareholders,
• 74,95% atau sebesar Rp 372.979.816.847 digunakan untuk cadangan • 74.95% or equivalent to Rp 372,979,816,847 is used as general reserve.
umum.

55

194 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37. Informasi penting lainnya 37. Other Significant Information


Program Pensiun Pension Plan
Dana Pensiun Angkasa Pura II (DPAP2) merupakan kelanjutan dari Yayasan Pension fund of PT Angkasa Pura II (Persero) was established with the name
Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP) yang akta pendiriannya of Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP), which was
telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat legalized by the Minister of Finance Republic Of Indonesia through his
Keputusan No S-694/MK-13/1989 tanggal 2 Juni 1989. Dalam rangka Decision Letter No S-694/MK-13/1989 dated June 2, 1989. Complying with the
penyesuaian dengan Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992, regulation of Pension Fund No 11 of the year 1992, the Company have
Perseroan telah menetapkan peraturan DPAP2 dengan Keputusan Direksi stipulated DPAP2 regulation through the Decision Letter No
No. KAP.549.4/KP.308/AP2-98 tanggal 6 Oktober 1998. Peraturan Dana KAP.549.4/KP.308/AP2-98 dated October 6, 1998. The regulation of Pension
Pensiun ini telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Fund has been legalized by the Minister of Finance Republic of Indonesia
dengan Surat Keputusan No. KEP 391/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember through his Decision Letter No. KEP 391/KM.17/1999 dated November 15,
1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 1999 and was published in the State Gazette No 96 dated November 30,
tanggal 30 Nopember 1999, Tambahan No. 53. 1999, Supplement No 53.

Berdasarkan peraturan DPAP2, Perseroan menyelenggarakan program Complying with the DPAP2 regulation, the Company applies fixed benefit
pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang telah berusia 18 tahun pension plan for employees who are 18 years old or are married. The pension
atau telah menikah. Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan will be computed based on the basic retirement income and working period in
Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dan masa kerja karyawan. the Company.

Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja sebesar Financing of DPAP2 is mainly derived from contribution of the Company at
27,59% dan karyawan sebesar 5% dari PhDP. 27.59% and of employees at 5% of their basic retirement income.

Aset dana pensiun terutama terdiri dari bank dan deposito berjangka, saham Assets of pension fund mainly consist of cash in banks and time deposits,
dan obligasi. stocks and bonds.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat dan Main assumptions that are used to determine post employment benefit by
pensiun oleh Bestama Aktuaria, aktuaris independen, adalah sebagai berikut : Bestama Actuary, an independent actuary, are as follows :

Tingkat kematian : Tabel mortalita Indonesia Tahun 1949 Mortality rate : Indonesia Mortality Table year 1949
Umur Pensiun Normal : 56 tahun Normal pension age : 56 years
Kenaikan PhDP : 1,5% setahun Salary increase : 1.5% per annum
Tingkat Bunga Aktuaria : 10% setahun Interest rate : 10% per annum
Biaya pengelolaan : 5% dari PhDP Management costs : 5% of basic retirement income
Perhitungan manfaat pensiun : 2,5% x masa kerja x PhDP Pension benefit : 2.5% x working period x basic retirement income

Metode Aktuaris : Benefit Cost Method Actuary method : Benefit Cost Method
38. Transaksi hubungan istimewa 38. Related Parties Transaction
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan In the course of its business, the Company conducts transactions with related
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut : parties as follows :

a. Perseroan menempatkan dana pada Bank Pemerintah dengan a. The Company deposits an amount of fund in the governmental Banks with
persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana berlaku untuk normal conditions and interest rate commonly applied to third parties,
nasabah bank pihak ketiga.
b. Perseroan membeli obligasi, wesel tagih dan efek dibeli dengan janji jual b. The Company bought bonds, promissory notes, and marketable securities
kembali yang diterbitkan oleh BUMN lain. with resell arrangement issued by other State Owned Enterprises (SOE),

c. Sebagian pekerjaan Aset tetap Perseroan dilaksanakan oleh BUMN lain. c. Several construction projects are conducted by other State Owned
Enterprises,
d. Sejak tanggal 24 Agustus 1998, Perseroan mengadakan kesepakatan d. Starting from August 24, 1998, the Company entered into agreement with PT
bersama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) mengenai pembagian Angkasa Pura I (Persero) concerning profit sharing of International flight
pendapatan jasa pelayanan penerbangan International (route charge) (route charges) and overflying services.
dan jasa penerbangan lintas.

56

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 195


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38 Transaksi hubungan istimewa (Lanjutan) 38. Related Parties Transaction (Continued)


Saldo yang berhubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan Balance connected to related parties on balance sheet date is as follows :
istimewa pada tanggal neraca adalah sebagai berikut :

Persentase terhadap total Aset /


kewajiban
Jumlah Percentage of Total
Total Assets/Liabilities
2009 2008 2009 2008
Aset Assets
Piutang usaha Accounts receivable :
PT Garuda Indonesia (Persero) 18.453.184.756 251.312.629.302 0,22 3,39 PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Purantara Mitra Angkasa Dua 18.191.465.457 16.617.408.909 0,22 0,22 PT Purantara Mitra Angkasa Dua
PT Gapura Angkasa 8.720.558.972 4.089.240.252 0,11 0,05 PT Gapura Angkasa
Dharma Wanita 20.446.325 23.559.287 0,00 0,00 Dharma Wanita
Jumlah piutang usaha 45.385.655.509 272.042.837.750 0,55 3,66 Total accounts receivable

Piutang non usaha Other receivable


PT Garuda Indonesia (Persero) 215.526.169.453 - 2,61 PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Angkasa pura Schiphol 11.383.101.561 10.650.684.954 0,14 0,14 PT Angkasa pura Schiphol
Jumlah Aset 272.294.926.522 282.693.522.704 3,30 3,80 Total Assets

Kewajiban Liabilities
Hutang lain-lain Other payable :
PT Angkasa Pura I 2.720.048.379 1.559.569.672 0,36 0,02 PT Angkasa Pura I
Jumlah hutang lain-lain 2.720.048.379 1.559.569.672 0,36 0,02 Total other payable

Hutang jaminan yang akan Guarantee payables to be compensated :


diperhitungkan :
PT Garuda Indonesia (Persero) 60.070.000 60.070.000 0,01 0,00 PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Gapura Angkasa 28.489.500 29.119.500 0,00 0,00 PT Gapura Angkasa
Jumlah hutang jaminan yang akan Total guarantee payables to be
diperhitungkan 88.559.500 89.189.500 0,01 0,00 compensated

Jumlah kewajiban 2.808.607.879 1.648.759.172 0,37 0,02 Total Liabilities

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang Details type of relationship and transaction with related parties as follows :
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Pihak yang mempunyai Sifat hubungan


No hubungan istimewa istimewa Perseroan Transaksi Related parties Nature of relationships Transaction
1 PT Garuda Indonesia (Persero) Perseroan Afiliasi Jasa Penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Affiliated Company Airline service
2 PT Purantara Mitra Angkasa Dua Perseroan Afiliasi Sewa tanah PT Purantara Mitra Angkasa Dua Affiliated Company Land rental
3 PT Gapura Angkasa Perseroan Afiliasi Ground handling service PT Gapura Angkasa Affiliated Company Ground handling
service
4 Dharma Wanita Perseroan Afiliasi Kantin Dharma Wanita Affiliated Company Canteen
5 PT Angkasa Pura Schiphol Perseroan Afiliasi Konsultan penerbangan PT Angkasa Pura Schiphol Affiliated Company Airline consultant
6 PT Angkasa Pura I Perseroan Afiliasi Jasa Penerbangan PT Angkasa Pura I Affiliated Company Air traffic service

39. Perikatan 39. Commitments


a. Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan a. The Company entered into an agreement with PT Mandara Jasindo Sena
Bandara Soekarno-Hatta seluas 150.000 m! dengan PT Mandara Jasindo (MJS) to utilize land in Soekarno-Hatta International Airport of approximately
Sena (MJS). MJS menggunakan lahan tersebut untuk membangun dan 150,000 sqm. MJS uses the land for building, and providing facilities such as
mengusahakan fasilitas hotel, balai sidang dan perkantoran. hotel, convention hall and office space.

57

196 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)


i. Tahap pertama meliputi lahan seluas 50.000 m! untuk jangka waktu i. The first stage includes land of approximately 50,000 sqm, with period of
30 tahun yang berakhir Maret 2021. Perseroan memperoleh 30 years, up to March 2021. The Company receives compensation
kompensasi sebesar Rp 10,8 milyar. Perseroan juga memperoleh amounting to Rp 10.8 Billion. The Company also receives concession up
konsesi sebesar prosentase tertentu dari pendapatan bersih atas to certain percentage from total net income of commercial facility
operasi komersial dari fasilitas, terhitung sejak dimulainya operasi operation, starting from commercial facility operation is open,
komersial dari fasilitas.

ii. Tahap kedua meliputi lahan seluas 100.000 m! untuk jangka waktu ii. The second stage includes land of approximately 100,000 sqm, with
30 tahun yang berakhir tanggal 8 Pebruari 2026. Perseroan tenor of 30 years, due on February 8, 2026. Company receives
memperoleh kompensasi yang setiap lima tahun meningkat mulai compensation every 5 years increasing from Rp 600 to Rp 3,226.94 per
dari Rp 600 hingga Rp 3.226,94 per m! per bulan atau seluruhnya sqm per month or in total amounting to Rp 58,765,800,000. The
sebesar Rp 58.765.800.000. Perseroan juga memperoleh Company also receives concession at certain percentage from total
pendapatan konsesi sebesar prosentase tertentu dari pendapatan. revenue,

iii. Pada akhir periode perjanjian, MJS akan mengembalikan lahan iii. In the final stage of agreement period, MJS will return the land and
tersebut dan mengalihkan kepemilikan seluruh fasilitas yang telah transfer the ownership of facilities built on that land to the Company.
dibangun diatas lahan tersebut kepada Perseroan.

Sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi sejak tahun 1997 sampai In connection with the economic crisis from 1997 to 2003. PT MJS is
dengan 2003. PT MJS terkena dampak dari krisis ekonomi tersebut dan affected by the economic crisis and PT MJS can not meet the provisions in
PT MJS tidak dapat memenuhi ketentuan dalam perjanjian kerjasama the agreement of the use of land, to develop 100,000 sqm of land that has
pemanfaatan tanah, untuk mengembangkan lahan 100.000 m! yang telah been mentioned in previous agreements.
disebutkan dalam perjanjian sebelumnya.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka PT Angkasa Pura II By considering these conditions, PT Angkasa Pura II through the letters of
melalui surat Direksi PT Angkasa Pura II Nomor 15.02.01/00/10/2007/004 Directors of PT Angkasa Pura II Number 15.02.01/00/10/2007/004 dated
tanggal 4 Oktober 2007 telah membatalkan Perjanjian SPKL.01 yang October 4, 2007 has canceled SPKL.01 agreement concerning the land area
menyangkut lahan seluas 100.000 m!. of 100,000 sqm

Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Lahan dan sertifikat Hak Guna Under the Official Report of Land and Hak Guna Bangunan certificate
Bangunan Nomor 15.02.01/00/05/2008/101, tanggal 21 Mei 2008. PT Number 15.02.01/00/05/2008/101, dated May 21, 2008. PT Mandara
Mandara Jasindo Sena menyerahkan fisik lahan seluas 100.000 m! dan 4 Jasindo Sena handed physical land area of 100,000 sqm and 4 (four) titles
(empat) buah sertifikat Hak Guna Bangunan kepada PT Angkasa Pura II to PT Angkasa Pura II, with details as set out in Figure Location of Land
dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Gambar Lokasi Kontrak Hotel Sheraton in appendix Land Use Letter Agreement No. SPKS.21/TU.
Tanah Hotel Sheraton pada lampiran Surat Perjanjian Kerjasama 208/APII-96 dated March 1, 1996.
Pemanfaatan Lahan Nomor SPKS.21/TU.208/APII-96 tanggal 1 Maret
1996.

Pelepasan Hak Atas Tanah Tersebut telah disyahkan melalui Akte Notaris Disposal of land rights had been legalized by Notary Mohammad Taufiq, SH.
Mohammad Taufiq,SH. Notaris di Tangerang Nomor 04 tanggal 16 April Notary in Tangerang No. 04 dated 16 April 2009.
2009.

b. Perseroan mengadakan perjanjian penggunaan tanah di Bandara b. The Company entered into an agreement with PT Sanggraha Daksa Mitra
Soekarno-Hatta seluas 1.020.000 m! dengan PT sanggraha Daksamitra (SDM) to use land in Soekarno-Hatta International Airport of approximately
(SDM). Perseroan menyewakan tanah tersebut kepada SDM untuk 1,020,000 sqm. Company rents the land to be managed by PT SDM for
dikelola sebagai fasilitas usaha : Lapangan golf, taman niaga dan pusat facilities such as : golf course, commercial facilities and international stores
pertokoan internasional berikut fasilitas penunjangnya. Perjanjian ini and the supporting facilities. This agreement is valid for 20 years starting
berlaku untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak fasilitas usaha from when the commercial facilities are open, and may be extended. The
beroperasi secara komersial dan dapat diperpanjang. Perseroan Company receives compensation for land utilization as follows :
memperoleh kompensasi atas penggunaan tanah tersebut sebagai
berikut :

58

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 197


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES
NOTES TO FINANCIAL
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
STATEMENTS
Untuk tahun
UNTUK yang berakhir
TAHUN padaBERAKHIR
YANG tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam rupiah,
dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

Kompensasi per tahun (USD)


Compensation per year (USD)
Tahun ke 1-2 (USD 0,20/m! per tahun) 204.000 1st-2nd year (USD 0.20/sqm per year 0
Tahun ke 3-5 (USD 0,26/m! per tahun) 265.200 3rd-5th year (USD 0.26/sqm per year)
Tahun ke 6-10 (USD 0,34/m! per tahun) 346.800 6th-10th year (USD 0.34/sqm per year)
Tahun ke 11-sampai perjanjian berakhir (USD 0,44/m! per tahun) 448.000 11th-end of agreement (USD 0.44/sqm per year)

Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi yang dihitung The Company also receives concession revenues calculated based on
berdasarkan jumlah pendapatan kotor dengan prosentase sebagai berikut gross income with percentage as follows :
:

Tahun Persentase (%)


Year Percentage (%)
- 1-3 5
- 3-8 6
- 8-20 7

Pada akhir periode perjanjian, PT SDM wajib mengembalikan tanah At the end of agreement period, PT SDM is obliged to return the land to the
tersebut kepada Perseroan dan Perseroan wajib membayar kepada PT Company, and the Company is obliged to pay to PT SDM the amount of fair
SDM sebesar nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung serta market value for buildings and their supporting facilities, including equipment
kelengkapannya yang melekat termasuk infrastruktur yang terdapat di in the stores and commercial facilities infrastructure.
pusat pertokoan dan taman niaga.

c. Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Lahan/Tanah No. S/PERJ/DZ- c. Based on agreement to utilize land No DS/PERJ/DZ-3018/2008 or
3018/2008 atau PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 tanggal 15 Pebruari 2008 PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 dated February 15, 2008 between PT
antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero). Angkasa Pura II (Persero) with PT Garuda Indonesia (Persero). Details of
Adapun isi perjanjian sebagai berikut : agreement are as follows :

• Lahan yang dimanfaatkan seluas 236.865 m!. • Land used is 236,865 sqm.
• Tujuan pemanfaatan lahan untuk administrasi perkantoran, • Land used in purpose to administrative office, flight operations supporting
penunjang kegiatan operasional penerbangan berikut fasilitas activities and supporting facilities.
penunjangnya.
• Jangka waktu perjanjian 1 Januari 2007 sampai dengan 31 • An agreement is valid from January 1, 2007 to December 31, 2011.
Desember 2011.
• Kompensasi pemanfaatan lahan sampai dengan 25.000 m! sebesar • Compensation to utilize land approximately of 25,000 sqm amounting to
Rp 1.000 permeter persegi per bulan sehingga jumlah kompensasi Rp 1,000 per square meter a month, hence accumulated compensation a
setiap bulan adalah Rp 25.000.000. Luas lahan 25.001 m! sampai month amounting to Rp 25,000,000. Land of approximately 25,001 sqm
dengan 100.000 m! sebesar Rp 795 per meter persegi perbulan to 100,000 sqm amounting to Rp 795 per square meter a month. Total
sehingga jumlah kompensasi setiap bulan adalah Rp 59.625.000. compensation for a month amounting to Rp 59,625,000. Land of
Sedangkan luas lahan 100.001 m! sampai dengan 400.000 m! approximately 100,001 sqm to 400,000 sqm amounting Rp 490 per
sebesar Rp 490 per meter persegi per bulan sehingga jumlah square meter a month. Total compensation for a month amounting to Rp
kompensasi setiap bulan sebesar Rp 67.063.850. Total kompensasi 67,063,850. Total compensation to utilize land amounting to Rp
pemanfaatan lahan sebesar Rp 151.688.850. Pembayaran 151,688,850. Compensation payments are paid 1 month in advance.
kompensasi dilaksanakan 1 bulan di muka.

59

198 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA PT ANGKASA
II (Persero)PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES
NOTES TO FINANCIAL
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
STATEMENTS
Untuk tahun
UNTUKyang berakhir
TAHUN YANGpadaBERAKHIR
tanggal 31PADA
Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on 31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008 PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith Comparative
FIGURES FOR Figures
2008 for Year 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam
(Disajikan dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain)
rupiah, (Expressed
(Expressed in Rupiah, in Rupiah,
unless unlessstated)
otherwise otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

d. Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan tanah dan konsesi usaha PT d. PT Angkasa Pura II (Persero) entered into agreement with PT Garuda
Angkasa Pura II (Persero) dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Maintenance Facility Aero Asia, based on agreement letter
Asia, dengan nomor perjanjian PJJ.15.06/00/01/2008/008 atau No. PJJ.15.06/00/01/2008/008 or No GMF/PERJ/DT-3011/2008 dated January
GMF/PERJ/DT-3011/2008 tanggal 25 Januari 2008, telah disepakati : 25, 2008 as follows :

• Lahan yang dimanfaatkan seluas 900.000 m!. • Land used of approximately 900,000 sqm,
• Pemanfaatan lahan digunakan untuk usaha aircraft maintenance. • Land is being used for aircraft maintenance,

• Jangka waktu perjanjian 14 Juli 2005 sampai dengan tanggal 31 • Agreement is valid from July 14, 2005 to December 31, 2011,
Desember 2011.
• Tarif kompensasi pemanfaatan tanah per meter persegi per bulan • Compensation rate for land utilization per square meter a month is as
sebagai berikut : follows :
» Terhitung mulai tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan tanggal » Starting from July 14, 2005 until December 31, 2006 rate per square
31 Desember 2006 tarif per meter persegi per bulan sebesar meter a month amounting Rp 165, total compensation every month
Rp 165, sehingga jumlah kompenssi setiap bulannya adalah amounting to Rp 148,500,000.
Rp 148.500.000.
» Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 » Starting from January 1. 2007 until December 31, 2011 rate per
Desember 2011, tarif per meter persegi per bulan square meter a month is using degresive pattern which considered
menggunakan pola degresive,yaitu luas tanah sampai that land with approximately of 25,000 sqm amounting to Rp 2,000
dengan 25.000 m! sebesar Rp 2.000 per meter persegi per per sqm per month, total compensation per month amounting to Rp
bulan sehingga jumlah kompensasi setiap bulan Rp 50,000,000, land approximately of 25,001 to 100,000 sqm
50.000.000. Luas tanah 25.001 sampai dengan 100.000 m! amounting to Rp 1,200 per square meter per month, total
sebesar Rp 1.200 per meter persegi per bulan sehingga compensation every month amounting to Rp 90,000,000. Land
jumlah kompensasi setiap bulan sebesar Rp 90.000.000. Luas approximately of 100,001 to 400,000 sqm amounting to Rp 625 per
tanah 100.001 sampai dengan 400.000 m! sebesar Rp 625 square meter per month, total compensation amounting to Rp
per meter persegi per bulan sehingga jumlah kompensasi 187,500,000. Land approximately of 400,001 to 750,000 sqm
setiap bulan sebesar Rp 187.500.000. Luas tanah 400.001 amounting to Rp 536 per square meter per month, and
sampai dengan 750.000 m! sebesar Rp 536 per meter persegi compensation every month amounting to Rp 187,600,000, and land
per bulan sehinga jumlah kompensasi setiap bulan sebesar with approximately of 750,001 to 1,000,000 sqm amounting to Rp
Rp 187.600.000. Dan luas tanah 750.001 Sampai dengan 405 per square meter per month.Total compensation every month
1.000.000 m! sebesar Rp 405 per meter persegi per bulan amounting to Rp 60,750,000. Therefore total land utilization
sehingga jumlah kompensasi setiap bulan sebesar Rp compensation every month amounting to Rp 575,850,000.
60.750.000. Sehingga total kompensasi pemanfaatan tanah
setiap bulan sebesar Rp 575.850.000.

• Pembayaran kompensasi pemanfaatan tanah adalah terhitung mulai • The payment of land utilization compensation is starting from July 14,
tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan 31 Desember 2006 dibayar 1 2005 to December 31, 2006 will pay one month in advance, meanwhile
bulan di muka, sedangkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 starting from January 1, 2007 to December 31, 2011 the payment will be
sampai dengan 31 Desember 2011 dibayar 3 bulan di muka. settled 3 months in advance.

60

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 199


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA PT ANGKASA
II (Persero)PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 For the years ended on December 31, 2009
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
dengan Angka Pembanding Tahun 2008 with Comparative Figures for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam
(Disajikan dinyatakan lain) kecuali dinyatakan lain)
rupiah, (Expressed
(Expressed in Rupiah, in Rupiah,
unless unlessstated)
otherwise otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

e. Berdasarkan perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan Tanah e. Based on the agreement of warehouse rental and land utilization No
No.SPKS.049/KM.102/2005-AP II tanggal 22 Nopember 2005 antara Pt SPKS.049/KM.102/2005-AP II dated November 22, 2005 between PT
Wahana Dirgantara dengan PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun isi Wahana Dirgantara and PT Angkasa Pura II (Persero). The agreement is as
perjanjian sebagai berikut : follows :

• Fasilitas gudang seluas 2.292 m! ditambah ruangan perkantoran • Warehouse facility approximately 2,292 sqm with office space thereon.
didalamnya.
• Fasilitas bongkar muat barang (staging area) seluas 2.664 m!. • Staging area facility for loading and unloading activities approximately
2,664 sqm.
• Fasilitas peralatan parkir kendaraan seluas 2.584 m!. • Parking facility approximately 2,584 sqm
• Ruangan perkantoran dalam gudang seluas 340 m!. • Office space in warehouse area approximately 340 sqm
Tanah tersebut terletak dan berlokasi di belakang gudang PT Pos The land was placed at the backyard of PT Pos Indonesia cargo area at
Indonesia Area kargo Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno- Soekarno - Hatta International Airport,
Hatta (Bandara).
• Sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan kompensasi • Warehouse rental, office space rental and land utilization compensation
pemanfaatan tanah untuk tempat bongkar muat barang (staging to be used as staging area for loading and unloading activities are
area) diatur sebagai berikut : arranged as follows :
» Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 16.960 per m!/bulan dan » Warehouse rental amounting to Rp 16,960 per sqm/month and
ditinjau setiap 2 tahun. subject to review every 2 years.
» Sewa ruangan perkantoran (ruangan dalam gedung yang » Office space rental (space inside warehouse that are used for office
digunakan untuk kegiatan adminstrasi / perkantoran) seluas or administration activities) approximately 340 sqm is determined at
340 m! ditetapkan sebesar Rp 70.000 per-m! / bulan dan Rp 70,000 per-sqm/month and subject to review every 2 years,
ditinjau setiap 2 tahun.
» Besaran kompensasi pemanfaatan tanah untuk tempat » The land utilization compensation used for staging area for loading
bongkar muat barang (staging area) ditetapkan sebesar Rp and unloading activities is determined at Rp 10.000 per-sqm/month
10.000 per-m! / bulan dan ditinjau setiap 2 tahun. and subject to review every 2 years.

» Pembayaran sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan » Payment of warehouse rental, office space rental and land utilization
kompensasi pemanfaatan tanah setiap 6 bulan dibayar di compensation is settled 6 (six) months in advance.
muka.
• Selain membayar sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan • Besides payments of warehouse rental, office space rental and land
kompensasi pemanfaatan tanah, diwajibkan pula untuk membayar utilization compensation, PT WD is also required to pay business
konsesi usaha sebesar 8% dari total pendapatan kotor setiap concession payment of 8% from total gross income every month, with
bulannya, dengan jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp minimum gross revenues guarantee amounting to Rp 150,000,000 every
150.000.000 setiap bulannya. Besarnya konsesi sesuai tersebut month. The business concession payment excluded value added tax
belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang besarnya (VAT) which amount is in accordance with tax regulations.
sesuai ketentuan peraturan perpajakan.

• PT Wahana Dirgantara diwajibkan membayar uang kesanggupan • PT Wahana Dirgantara is supposed to pay surcharge payment, which is
(surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa gudang, sewa ruangan 2 month fees of warehouse rental, office space rental and land utilization
perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah atau sebesar Rp compensation amounting to Rp 179,000,000 and will be paid all at once
179.000.000. yang dibayarkan sekaligus selambat-lambatnya 14 hari at least 14 days after principal permit issued or before this agreement is
kalender setelah dikeluarkan surat ijin prinsip atau sebelum signed.
perjanjian ini ditandatangani.

61

200 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal
CATATAN ATAS 31 Desember
LAPORAN 2009
KEUANGAN NOTES TO For the yearsSTATEMENTS
FINANCIAL ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN
(Disajikan dalam rupiah, ANGKA PEMBANDING
kecuali dinyatakan lain) TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39 Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)


• Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan berakhir • The agreement is valid since the date of signing and will expire after 5
setelah 5 tahun. years.
• Biaya pembangunan jalan akses menuju ke lokasi gudang serta • The entire cost of road access to the warehouse location and the related
biaya terkait dengan pembangunan, termasuk biaya rancang costs with the construction, including the cost of project design, licenses
bangun, perizinan dan lain sebagainya dengan standar biaya yang and others with the standard fee at mutual agreement amounting to Rp
disepakati setinggi-tingginya sebesar Rp 13.097.219.110. 13,097,219,110.

f. Perseroan mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di Bandara f. The Company entered into an agreement with PT Birotika Semesta/DHL to
Soekarno-Hatta dengan PT Birotika Semesta/DHL seluas 1.411,20 m!. utilize land at Soekarno - Hatta International Airport of approximately
Tanah tersebut dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan gudang dan 1,411.20 sqm. The land is used to build warehouse and office building as
kantor yang disepakati dengan harga Rp 2.843.130.000. Bangunan agreed at the price of Rp 2,843,130,000. The building will be used for DHL's
tersebut akan digunakan untuk kegiatan usaha jasa pengurusan activities such as transportation and express delivery services. The
transportasi dan jasa pengiriman ekspres. Perjanjian ini berlaku untuk agreement is valid for 5 years since the minutes of building operation was
jangka waktu 5 tahun sejak berita acara pengoperasian bangunan signed and it could be extended for 3 periods (15 years), maturity in 2019.
tersebut ditandatangani dan dapat diperpanjang sebanyak 3 (tiga)
periode (15 tahun) yang berakhir pada tahun 2019.

Perseroan memperoleh kompensasi atas pemanfaatan tanah tersebut The company receives compensation for land utilization from DHL as follows
dari DHL sebagai berikut : :
Periode Perjanjian Kompensasi per tahun (Rp) Agreements period
Compensation per year (Rp)
Pertama Rp 10.000/m! perbulan 169.344.000 First Rp 10,000 sqm per month
Kedua Rp 15.000/m! perbulan 254.016.000 Second Rp 15,000 sqm per month
Ketiga Rp 22.500/m! perbulan 381.024.000 Third Rp 22,500 sqm per month
Keempat Rp 33.750/m! perbulan 571.536.000 Fourth Rp 33,750 sqm per month
Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi sebesar 5% dari The Company also receives concession income of 5% of operating cost
operating cost sebesar Rp 150.000.000 sampai dengan 30 September amounting to Rp 150,000,000 up to September 30, 2002 and starting from
2002 dan mulai 1 Oktober 2002 sampai dengan 30 September 2004 October 1, 2002 to September 30, 2004 amounting to Rp 233,000,000. At
sebesar Rp 233.000.000. Pada akhir periode perjanjian, bangunan the end of the agreement period, the ownership status of the building and its
berikut dengan perlengkapannya yang didirikan oleh DHL diserahkan equipment, built by DHL, will be handed over to the Company without any
kepemiliknya kepada Perseroan tanpa ganti rugi. compensation.

g. Berdasarkan Perjanjian sewa ruangan No SPSW.021/KM.102/2005-AP II g. Based on space rental agreement No SPSW.021/KM.102/2005-AP II dated
tanggal 8 Agustus 2005 antara PT Gapura Angkasa dengan PT Angkasa August 8, 2005 between PT Gapura Angkasa and PT Angkasa Pura II
Pura II (Persero). Adapun isi perjanjian adalah sebagai berikut : (Persero) it was stated as follows :

• PT Angkasa Pura II (Persero) menyerahkan sebidang tanah yang • PT Angkasa Pura II (Persero) handed over a part of land that will be built
selanjutnya dibangun fasilitas gudang seluas 3.000 m! ditambah as warehouse facilities approximately 3,000 sqm with addition
ruangan perkantoran didalamnya yang terletak dan berlokasi antara approximately 3,000 sqm office space located between 510 and 520 area
gudang 510 dan 520 area kargo Bandar Udara International Jakarta cargo at Soekarno - Hatta International Airport.
Soekarno-Hatta (Bandara).

• Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur sebagai berikut : • Warehouse rental and office space rental, is set as follows :

» Sewa gudang seluas 3.000 m! ditetapkan sebesar Rp 16.960 » Warehouse rental approximately of 3,000 sqm amounting to Rp
per-m!/bulan, dan ditinjau setiap 2 tahun. 16,960 per-sqm/month and subject to review every 2 years.

» Sewa ruangan perkantoran (ruang dalam gudang yang » Office space rental include space inside warehouse that is used for
digunakan untuk kegiatan administrasi / perkantoran) seluas office and administration activities is approximately of 700 sqm is
700 m! ditetapkan sebesar Rp 70.000 per-m!/bulan, dan stated at Rp 70,000 per-sqm/month and subject to review every 2
ditinjau setiap 2 tahun. years.

62

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 201


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS 31
pada tanggal LAPORAN
DesemberKEUANGAN
2009 NOTES TO For
FINANCIAL
the yearsSTATEMENTS
ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)


» Pembayaran sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran » Payments of Warehouse rental and office space rental is settled 3
dilaksanakan setiap 3 bulan dibayar di muka. months in advance.

• Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran, • Besides payment of warehouse rental and office space rental, DHL is
diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar 5% dari also required to pay 5% of gross income every month as business
total pendapatan kotor (omzet bruto) setiap bulannya, dengan concession payment, with minimum guarantee gross income every
jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp 600.000.000 setiap month amounting to Rp 600,000,000.
bulannya.
• PT Gapura Angkasa diwajibkan membayar uang kesanggupan • PT Gapura Angkasa is required to pay surcharge payment for 2 month
(surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa gudang dan sewa ruangan rental of warehouse rental, office space rental and land utilization
perkantoran atau sebesar Rp 200.000.000 yang dibayarkan compensation amounting to Rp 200,000,000 that should be paid all at
sekaligus sebelum perjanjian ditandatangani. once before this agreement is signed.

• Perjanjian berlaku 5 tahun terhitung sejak penyelesaian • The agreement is valid since the date of signing and will expire after 5
pembangunan fisik. years.
• Biaya pembangunan fasilitas/bangunan gudang dan biaya • The entire cost of access road to the warehouse location and the related
pembangunan jalan akses menuju ke lokasi gudang serta biaya yang costs with construction, such as cost of project design, licenses, and
terkait dengan pembangunan, termasuk biaya rancang bangu, others with the standard fee at mutual agreement amounting to Rp
perizinan dan lain sebagainya, dengan standar biaya yang disepakati 7,968,685,000. Compensation for the entire cost of construction of the
setinggi-tingginya sebesar Rp 7.968.685.000. Kompensasi atas facility / warehouse buildings is compensated with warehouse rental
seluruh biaya pembangunan fasilitas / bangunan gudang offset.
dikompensasikan dengan sewa gudang.

h. Berdasarkan Perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan Tanah No. h. Based on agreement of warehouse rental and land utilization No
SPSW.026/KM.102/2005-AP II tanggal 25 Oktober 2005 antara PT SPSW.026/KM.102/2005/AP II dated October 25,2005 between PT Dharma
Dharma Bandar Mandala (PT DBM) dengan PT Angkasa Pura II Bandar Mandala (PT DBM) and PT Angkasa Pura II (Persero), it was stated
(Persero). Isi perjanjian sebagai berikut : as follows :

• PT DBM menerima sebidang tanah yang akan dibangun : • PT DBM receives a land that will be built for :
» Fasilitas gudang seluas 678,4 m! (84,8 m x 8 m) ditambah » Warehouse facility approximately of 678,4 sqm (84.8 m x 8 m) and
ruangan perkantoran didalamnya. addition of space to be used as office inside the warehouse.

» Ruang perkantoran dalam gudang seluas 200 m!. » Office inside the warehouse area approximately of 200 sqm.
• Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur sebagai berikut : • Rental warehouse and office rental are set as follows :

» Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 25.000 per-m!/bulan. » Warehouse rental amounting to Rp 25,000 per-sqm/month.

» Sewa ruangan perkantoran ditetapkan sebesar Rp 90.000 per » Rental of office space amounting to Rp 90,000 per-sqm/month.
m!/bulan.
» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » Rental rate subject to review every 2 years.
• Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran, PT • PT DBM is also required to pay the business concession fee of 8% from
DBM diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar 8% the total gross income every month, with a minimum guarantee gross
dari total pendapatan kotor setiap bulannya, dengan jaminan revenues as follows :
minimum omzet bruto sebagai berikut :

» Tahun I sebesar Rp 200.000.000 per bulan; » 1st year is amounting to Rp 200,000 per month;
» Tahun II sebesar Rp 300.000.000 per bulan; » 2nd year is amounting to Rp 300,000 per month;
» Tahun III sebesar Rp 350.000.000 per bulan; » 3rd year is amounting to Rp 350,000 per month;
» Tahun IV sebesar Rp 400.000.000 per bulan; » 4th year is amounting to Rp 400,000 per month;
» Tahun V sebesar Rp 450.000.000 per bulan. » 5th year is amounting to Rp 450,000 per month.
• PT DBM diwajibkan membayar uang kesanggupan (surcharge ) • PT DBM is required to pay surcharge payment for 2 month rental
sebesar 2 bulan nilai sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran warehouse and rental of office space amounting to Rp 70,000,000 that
sebesar Rp 70.000.000 yang dibayarkan sekaligus selambatnya 1 should be paid all at once at least 1 week after the principle permits
minggu setelah ijin prinsip keluar. released.

63

202 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT ANGKASA PURA II (Persero)
(lanjutan) PTNOTES
ANGKASA PURA II (Persero)
TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Untuk tahun yang berakhir CATATAN ATAS 31
pada tanggal LAPORAN
DesemberKEUANGAN
2009 NOTES TO For
FINANCIAL
the yearsSTATEMENTS
ended on December 31, 2009
denganUNTUK
Angka Pembanding
TAHUN YANG Tahun 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009
BERAKHIR FOR THE YEAR ENDEDwith Comparative
DECEMBERFigures
31, 2009for Year 2008
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39 Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)


• Jangka waktu perjanjian 5 tahun sejak tanggal ditandatangani • The agreement period is valid for 5 years since the agreement is signed.
perjanjian.
• Seluruh biaya pembangunan fasilitas/bangunan dan biaya yang • The entire cost of facilities/buildings and related cost with the
terkait dengan pembangunan tersebut, termasuk biaya rancang construction, including design cost, licenses and others will be done by
bangun, perizinan dan lain sebagainya menjadi tanggung jawab PT PT DBM with maximum agreed upon standard charge amounting to Rp
DBM, dengan standar biaya yang disepakati setinggi-tingginya 2,346,964,170.
sebesar Rp 2.346.964.170.

i. Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Tanah No. i. Based on the agreement of land utilization No PJJ.04.04.03/00/11/2009/269
PJJ.04.04.03/00/11/2009/269 tanggal 6 Nopember 2009 antara PT dated November 6, 2009 between PT Pertamina (Persero) and PT Angkasa
Pertamina (Persero) dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PT Pertamina Pura II (Persero). PT Pertamina will receive land to be used to build facilities
menerima beberapa bidang tanah yang akan dibangun fasilitas sebagai as follows :
berikut :
• Fasilitas Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU). • Airplane Charging Depo Facility (DPPU).
» Luas lahan yang disewa 78.600 m!. » Land rented approximately 78,600 sqm.
» Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 2.500 per m!/bulan, total » Rate of Land rental is set at Rp 2,500 per-sqm/month,
sewa per bulan Rp 196.500.000. Total rent per month amounting to Rp 196,500,000.

» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.
• Fasilitas Satelit 1 dan Satelit 2 • Satellite 1 and Satellite 2 Facilities
» Luas lahan yang disewa 9.942 m!. » Land rented approximately 9,942 sqm.
» Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 2.500 per m!/bulan, total » Rate of Land rental is set at Rp 2,500 per-sqm/month, Total rent per
sewa per bulan Rp 24.885.000. month amounting to Rp 24,885,000.
» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.
• Fasilitas Jalur Pipa Teluk Naga (Desa Muara) sampai dengan Pagar • Pipe line of Teluk Naga (Muara Village) to perimeter fence of Belimbing
Perimeter Desa Belimbing. Village.
» Luas lahan yang disewa 100.330 m!. » Land rented approximately 100,330 sqm.
» Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 5.000 per m!/bulan, total » Rate of Land rental is set at Rp 5,000 per-sqm/month, Total rent per
sewa per bulan Rp 50.165.000. month amounting to Rp 50,165,000.
» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.
• Perjanjian berlaku 5 tahun yaitu : sejak tanggal 1 Januari 2009 • The agreement period is valid for 5 years, since January 1, 2009 until
sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. December 31, 2013.
j. Selain perjanjian sewa lahan untuk fasilitas tersebut diatas PT Angkasa j. Besides the agreement of land utilization for building facilities, PT Angkasa
Pura II (Persero) juga mengadakan perjanjian dengan PT Pertamina. Pura II (Persero) also made an agreement with PT Pertamina (Persero),
Yaitu pengenaan Throughput Fee atas penyelenggaraan pelayanan which is the establishment of Throughput fee for the organizing of airplane
pengisian bahan bakar pesawat udara di bandar udara yang dikelola oleh refueling services at airports managed by PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura II melalui Perjanjian No. PJJ.12.01.01/00/05/2009/098 through agreement No PJJ.12.01.01/00/05/2009/098 which is signed on May
yang ditandatangani tanggal 7 Mei 2009. 7, 2009.

• Besarnya Throughput fee yang disepakati. • The amount of agreed Throughput fee is as follows :
» Untuk Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Throughput fee » At Soekarno-Hatta Airport, Tangerang, the Throughput fee for
penerbangan domestik adalah Rp 30 per liter. Sedangkan domestic flight is Rp 30 per liter. Whereas for International flight is
untuk penerbangan Internasional adalah US$ cent 0.30 per US cent 0.30 per liter.
liter.
» Untuk Bandara Polonia Medan, Throughput fee penerbangan » At Polonia Airport, Medan, The Throughput fee for domestic and
domestik dan Internasional adalah Rp 7 per liter. international flight is Rp 7 per liter.

k. Sehubungan dengan aktivitas normalnya, Perseroan mengadakan k. In the normal course of its business, the Company entered into rental
perjanjian persewaan tanah, bangunan beserta fasilitasnya dan perjanjian agreements of land and building, along with its facilities, and concession
konsesi dengan para pihak yang melakukan aktivitas usaha di lingkungan agreement with respective parties who perform their commercial activities at
Bandara yang dikelola Perseroan. the Airport managed by the Company.

64

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 203


PT ANGKASA PURA II (PERSERO) PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)PURA II (PERSERO)
PT ANGKASA
CATATAN ATAS LAPORAN CATATAN
KEUANGAN ATAS(lanjutan)
LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL
NOTES TO FINANCIALSTATEMENTS
STATEMENTS (continued)
Untuk tahun
UNTUK yang berakhir
TAHUN YANGpada tanggal 31PADA
BERAKHIR Desember 2009 31 DESEMBER 2009
TANGGAL FOR THE YEARFor the years
ENDED ended on31,
DECEMBER December
2009 31, 2009
dengan Angka Pembanding
DENGAN Tahun 2008PEMBANDING TAHUN 2008
ANGKA WITH COMPARATIVEwith FIGURES
Comparative FORFigures
2008 for Year 2008
(Disajikan
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dalam rupiah,
dinyatakan lain)kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless
(Expressed otherwise
in Rupiah, unlessstated)
otherwise stated)

40 Kejadian setelah tanggal neraca 40. Subsequent Events

Pada tanggal 11 Januari 2010 Perseroan menerima surat keputusan dari On January 11, 2010 the Company received a decision letter from the tax
pengadilan pajak No. Put.21026/PP/M.III/16/2009 yang berisi diterimanya court No. Put.21026/PP/M.III/16/2009 containing an appeal that is filed by
Banding yang diajukan Perseroan terhadap SKLB No. 08/207/05/051/07 atas the Company against SKLB No. 08/207/05/051/07 of VAT in 2005. By the tax
PPN Dalam Negeri tahun 2005. Oleh pengadilan pajak pengembalian uang court, the refund of the excess payment to the amount of Rp 65,336,124,568
muka dan kelebihan pembayaran tersebut yang seluruhnya berjumlah Rp was transferred for the payment of Advance tax assessment no.
65.336.124.568 dipindahbukukan untuk pembayaran Uang Muka SKPKB 80/207/06/051/08 fiscal year 2006 which is currently submitted to the Court
PPN no. 80/207/06/051/08 tahun pajak 2006 yang pada saat ini sedang of Tax Appeals Board letter No. 05.05/00/12/2009/035 dated December 11,
diajukan Banding ke Pengadilan Pajak melalui surat Direksi No. 2009.
05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009.

41 Penyelesaian Laporan Keuangan 41. Completion of Financial Statements


Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan Laporan Company management is responsible for the preparation of the financial
Keuangan yang telah diuraikan di muka dan diselesaikan pada tanggal 30 statements that have been outlined in advance and completed on March 30,
Maret 2010. 2010.

65

204 Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009


Laporan Tahunan 2009 Annual Report

PT Angkasa Pura II

Head Office:
Jakarta International Airport
Soekarno - Hatta
Building 600, PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120 Indonesia

Tel : (62-21) 550 5079, 550 5074


Fax : (62-21) 550 2141
www.angkasapura2.co.id

You might also like