You are on page 1of 6

Jurnal Lahan Suboptimal

ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online, www.jlsuboptimal.unsri.ac.id)


Vol. 4, No.1: 25-30, April 2015

Pendeteksian Ketinggian Air di Lahan Basah Memakai Teknologi Radio


Frequency Identification (RFID) dalam Upaya Memonitor Ketersediaan
Air untuk Persawahan di Area Pasang Surut
Detection of Water at Wetlands Altitude with Using Technology of Radio Frequency
Identification (RFID) in Effort to Monitor Water Availability for Rice Field in Tidal Areas
Irwin Bizzy*)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Sriwijaya
Tel./Faks. +62711352052
*)
Penulis untuk korespondensi: irwin@unsri.ac.id; irwin_bizzymt@yahoo.co.id

ABSTRACT
Indonesia has quite a lot of scattered wetlands in Sumatra, Borneo, and Papua so that
it takes the right technology development to optimize the use of agricultural wetlands for
welfare. Tidal wetlands will determine the success of the harvest of food crops, sometimes
the tide caused the death of crops due to the amount of water beyond the plant it self or
otherwise drought. A technology Radio Frequency Identificationor RFID is one way to
monitor water levels in wetlands remotely using radiowaves. This technology is an
automate detection system with information technology and communication devices
without cables consisting of RFID, reader signal, and a computer. Reader will send signals
to RFID to identify or communicate to move the data and will be responded to by the
software installed in the computer. The software will immediately respond to convert the
data that informed and also to filter or delete data that is not desirable. The data on wetland
water level can be monitored as a function of time and recorded in the computer, making it
easier to collect these data. These data will be used in planning for the time of planting and
crops adapted to the conditions of water throughout the year. It is expected that increase in
crop yields in the wetland have ups and downs throughout the year with the availability of
accurate data on the water level every season throughout the year.
Keywords: Crops, level of water, RFID, tidal, wetlands

ABSTRAK
Indonesia memiliki cukup banyak lahan basah yang tersebar di pulau Sumatera,
Kalimantan, dan Papua sehingga dibutuhkan pengembangan teknologi yang tepat untuk
mengoptimalkan hasil pertanian yang menggunakan lahan basah untuk kesejahteraan
masyarakatnya. Pasang surut air di lahan basah akan menentukan keberhasilan panen
tanaman pangan, kadangkala air pasang menyebabkan kematian tanaman pangan
dikarenakan tergenangnya air melampaui tanaman itu sendiri atau sebaliknya terjadi
kekeringan. Sebuah teknologi Radio Frequency Identification atau RFID merupakan salah
satu cara memonitor ketinggian air di lahan basah jarak jauh menggunakan gelombang
radio. Teknologi ini merupakan sebuah sistem pendeteksi otomatis dengan perangkat
teknologi informasi dan komunikasi tanpa kabel yang terdiri dari RFID, alat pembaca
sinyal, dan komputer. Alat pembaca akan mengirim sinyal ke RFID untuk diidentifikasi
atau berkomunikasi untuk memindahkan data tersebut dan akan direspon oleh perangkat
lunak yang dipasang di komputer. Perangkat lunak akan segera merespon untuk
mengkonversikan data yang diinformasikan dan juga menyaring atau menghapus data-data
yang tidak diinginkan. Data-data ketinggian air di lahan basah bisa dimonitor sebagai
26 Bizzy: Pendeteksian ketinggian air di lahan basah

fungsi waktu dan direkam di dalam komputer sehingga memudahkan mengkoleksi data-
data tersebut. Data-data ini akan dipakai dalam perencanaan untuk waktu penanaman dan
jenis tanaman pangan yang disesuaikan dengan kondisi air sepanjang tahun. Diharapkan
adanya peningkatan hasil tanaman pangan di lahan basah yang mengalami pasang surut
sepanjang tahun dengan ketersediaan data yang akurat tentang ketinggian air setiap musim
sepanjang tahun.
Kata kunci: Ketinggian air, lahan basah, pasang surut, RFID, tanaman pangan

PENDAHULUAN Huron telah diteliti memakai pengontrolan


percobaan laboratorium (Steinman 2012).
Tanaman di lahan basah
Penelitian di atas telah memperjelas
memanfaatkan anatomi dan morfologi
akan pentingnya pengontrolan ketinggian
khusus untuk meningkatkan fotosintesis
air di lahan basah. Untuk itu, teknologi
bawah air, aerasi maupun memperpanjang
RFID dapat dipakai untuk memonitor dari
kelangsungan hidup tanaman tersebut.
jarak jauh ketinggian air di lahan basah
Pasang surut air di lahan basah merupakan
sebagai fungsi waktu. Teknologi ini
fenomena alami yang memiliki keuntungan
memanfaatkan gelombang radio dan
dan kerugian apabila tidak dikendalikan
merupakan teknologi tanpa kabel yang
dengan baik dan bertambah sulit saat ini
berkembang pesat saat ini dikarenakan
mengetahui keadaan pasang surut air secara
fleksibilitasnya, ketahanannya dan biaya
pasti mengingat kerusakan ekosistem
murah dalam mendeteksi objek serta
semakin cepat oleh adanya pertambahan
jangkauannya yang luas dan akan menjadi
penduduk dan peningkatan pembangunan di
proyek teknologi bebas polusi (Duroc
segala sektor untuk memenuhi kebutuhan
2012). RFID telah dipakai untuk
hidup manusia itu sendiri. Konektivitas
penyederhanaan prosedur kerja,
hidrologi adalah kunci pengendali struktur
peningkatan visibilitas dan produktivitas
dan fungsi ekosistem dataran banjir. Dalam
(Poon 2009). Penggunaan teknologi RFID
pengertian ekologi bahwa konektivitas
yang digabungkan dengan Web-GIS juga
hidrologi mengacu pada pertukaran massa,
telah dilakukan oleh Rada (2013).
energi dan organisme antara saluran utama
Teknologi modern ini dapat dipakai sebagai
dan dataran banjir. Telah pula diteliti oleh
standarisasi peralatan yang memakai
Amanda et al. (2008) tentang efek dari
internet dalam pengoperasiannya, mampu
turun naiknya air sungai pada sedimentasi
meningkatkan efisiensi, dapat mengurangi
dan nutrisi di lahan basah. Gambaran
biaya operasi, data yang dihasilkan akurat
tentang keadaan tropik sungai dan
dan cepat. Teknologi ini dapat dipakai pada
hubungannya terhadap ketinggian air di
sistem suplai air, listrik dan gas serta
sebuah taman lahan basah perkotaan di
dikembangkan untuk aplikasi lainnya.
Xixi, Cina telah diteliti dengan hasil
Adapun tujuan penelitian pendeteksian
kualitas air secara signifikan berubah dari
ketinggian air di lahan basah memakai
hulu ke hilir, nutrisi tertinggi di musim
teknologi RFID ini adalah untuk
panas dan terendah di musim dingin,
mengembangkan aplikasi teknologi RFID
hubungan antara kualitas air dan ketinggian
yang mampu mengambil data secara akurat
air berbeda secara dramatis dan perlu
fungsi waktu dan jarak jauh sehingga data
memperkuat manajemen masuk dan ke luar
ketinggian air dapat diatur sesuai kebutuhan
air secara terus menerus agar kualitas air
tanaman di persawahan di area pasang surut
lebih baik serta diperlukan pengendalian air
bahkan sumber air masyarakat.
(Li 2012). Pemodelan respon tumbuh-
tumbuhan di lahan basah terhadap
LAHAN BASAH
perubahan ketinggian air (Hebb 2013).
Pengaruh fluktuasi air pada pertukaran Ekologi atau ilmu lingkungan
nutrisi air sedimen di danau Michigan dan merupakan ekspresi dari adanya dinamika
Jurnal Lahan Suboptimal, 4(1) April 2015 27

fisiologi mahluk hidup atau mahluk hidup perlu diperhatikan dengan serius ketika
berinteraksi dengan lingkungannya. tidak ada air atau kekeringan karena akan
Ilmuwan sangat tertarik dengan ilmu mudah menimbulkan kebakaran yang
lingkungan khususnya lahan basah berkepanjangan di musim kemarau atau
dikarenakan adanya kerusakan hutan akibat panas. Salah satu akan timbul bencana
aktivitas penebangan liar dan banyaknya kabut asap yang dapat mengganggu
kawasan hutan yang telah berubah fungsi pernapasan dan transportasi udara, laut,
menjadi lahan perkebunan, salah satunya maupun darat. Dampak yang nyata adalah
telah menyebabkan tingginya laju erosi di butuh biaya yang sangat besar untuk
bagian hulu yang berdampak pada memadamkan api dan menanggulangi asap
tingginya sedimentasi di bagian hilir aliran tersebut, bahkan bencana asap kabut ini ikut
sungai sehingga akan mengancam mahluk pula dirasakan oleh negara tetangga
hidup di sekitarnya dan juga berdampak Indonesia, seperti Singapura dan Malaysia
tingginya biaya menormalisasi sungai yang setiap tahun memberikan komentar
tersebut. Lahan basah diartikan sebagai karena kabut asap sering menutupi kedua
lahan yang secara alami memperoleh air negara ini.
dari curahan air hujan ke tanah daratan Pengertian pasang surut air di sini
pinggiran sungai dan danau, sekitar muara, adalah dikaitkan dengan pasang surut air
perairan rawa dan payau, atau sepanjang laut yang merupakan suatu fenomena
daerah pantai. Sedangkan rawa adalah pergerakan naik turunnya permukaan air
kawasan sepanjang pantai, aliran sungai, laut secara berkala yang diakibatkan oleh
danau atau lebak yang menjorok masuk ke kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik
pedalaman sampai sekitar 100 km atau menarik dari benda-benda astronomi
sejauh dirasakannya pengaruh gerakan terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
pasang. Pada saat musim hujan lahan Gambar 1 menjelaskan kurva tinggi pasang
tergenang sampai satu meter, tetapi pada surut atau tidal range dan periode pasang
musim kemarau menjadi kering bahkan surut atau wave periode. Tinggi pasang
sebagian muka air tanah turun mencapai surut adalah jarak vertikal antara air
kedalaman > 50cm dari permukaan tanah. tertinggi atau puncak air pasang dan air
Turunnya air tanah pada kedalaman terendah atau lembah air surut yang
> 50 cm ini akan menyebabkan beberapa berturutan, sedangkan periode pasang surut
jenis tanaman akan mati dikarenakan adalah waktu yang diperlukan dari posisi
kekurangan air bahkan sampai ke sumber muka air pada muka air rata-rata ke posisi
air masyarakat. Fenomena ketinggian air ini yang sama berikutnya dan bergantung pada
perlu dimonitor agar kekeringan tidak tipe pasang surut. Periode pada mana
terjadi dan mencegah terjadinya kebakaran, permukaan air naik dinamakan pasang dan
khususnya di lahan basah bergambut. pada saat permukaan air turun dinamakan
Keberadaan gambut di lahan basah juga surut.

Gambar 1. Kurva pasang surut permukaan air.


28 Bizzy: Pendeteksian ketinggian air di lahan basah

Ketinggian air di area persawahan harus berkembang ke arah yang sama dalam
pasang surut perlu di monitor dengan baik beberapa fungsi yang saling terkait.
agar padi atau tanaman lainnya dapat Drainase alami untuk beberapa daerah
menghasilkan panen yang maksimal. sudah mencukupi untuk memungkinkan
Berikut sketsa pengendalian ketinggian air intensitas tanam yang berkesinambungan
di pintu air saluran irigasi. serta produktivitas yang diinginkan, tetapi
seringkali membutuhkan fasilitas buatan
untuk memindahkan dan membuang air
berlebih dari lahan pertanian, seperti hujan,
rembesan dari saluran atau waduk, air
banjir, bahkan mengatur air di lahan
perkebunan sawit yang bila tidak diatur
secara baik akan menimbulkan kekeringan
untuk kawasan tertentu dan kebakaran
untuk kawasan yang memiliki tanah
bergambut dikarenakan permukaan air
tanah menurun jauh dari ketentuannya.

TEKNOLOGI RFID
Gambar 2. Pintu air sebagai pengendali ketinggian Teknologi RFID merupakan
air teknologi sensor tanpa kabel atau wireless
didasarkan pada deteksi sinyal-sinyal
Sejalan yang disampaikan oleh Ochs elektromaknetik (McCarthy, 2003). Tiga
et al. (2002) bahwa pertanian modern komponen sistem RFID yaitu RFID tag,
menjadi semakin rasional menuju arah RFID reader, dan program unik yang
intensifikasi, pelipatgandaan, dan dipasang di komputer. Berikut dijelaskan
diversifikasi. Drainase yang merupakan ketiga komponen dimaksud dapat dilihat
elemen penting untuk pertanian yang pada Gambar 3.
berkesinambungan, efisien, dan produktif

Gambar 3. Sistem RFID

RFID dipasang pada sebuah objek Perangkat lunak akan segera merespon
(penunjuk ketinggian air) dan diberi sebuah untuk mengkonversikan data yang
kode khusus untuk memudahkan identifkasi diinformasikan dan juga menyaring atau
dan dipasang secara permanen. Selanjutnya, menghapus data-data yang tidak diinginkan.
alat pembaca akan mengirim sinyal ke Informasi tinggi rendahnya permukaan air
RFIDreader untuk diidentifikasi atau yang sesuai ketentuan yang diinginkan akan
berkomunikasi untuk memindahkan data diteruskan oleh operator komputer ke
tersebut dan akan direspon oleh perangkat petugas pintu air untuk segera mengatur
lunak yang dipasang di komputer. buka tutup pintu air melalui komunikasi
Jurnal Lahan Suboptimal, 4(1) April 2015 29

handphone atau handy talky atau peralatan meningkatkan produksi tanaman di lahan
komunikasi lainnya. Bahkan bisa basah tersebut. Selain itu, teknologi ini
dilengkapi dengan kamera televisi sirkuit relatif murah dan tidak memerlukan
tertutup atau closed circuit television perawatan yang terlalu rumit. Keunikannya
(CCTV). terdapat pada pembuatan programdi
Kelemahan selama ini belum adanya komputer sehingga mampu dimonitor
peralatan yang memonitor secara cepat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
ketinggian permukaan air yang ada di
daerah pasang surut atau irigasi sehingga UCAPAN TERIMA KASIH
petugas kesulitan mengetahui kapan air
Tulisan ini merupakan salah satu upaya
pasang atau surut secara pasti. Selanjutnya,
untuk memperkenalkan teknologi RFID
teknologi ini dapat dikembangkan dengan
dalam memonitor ketinggian air di lahan
menambahkan peralatan Global Positioning
basah pasang surut atau lainnya. Penulis
System atau GPS untuk menentukan titik
mengucapkan terima kasih kepada seluruh
koordinat dan lainnya. Untuk itu, sistem
panitia Seminar Nasional Lahan
RFID diharapkan bisa mengontrol tinggi
Suboptimal 2014 atas kesempatan
rendahnya permukaan air secara cepat dan
diikutsertakannya artikel ini dan masukan
tidak dibatasi oleh waktu dan jarak.
yang berarti dari para dosen dan kawan-
Menurut Betoni et al. (2010) bahwa
kawan angkatan 2014 S3-Ilmu Lingkungan
teknologi RFID dapat juga diaplikasikan
Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya.
untuk mendifinisikan pergerakan dan
pemotretan kekasaran sedimentasi bawah
air. Keandalannya adalah menggunakan DAFTAR PUSTAKA
frekuensi rendah (125 kHz) dengan sinyal Betoni DB, Sarti G, Benelli G, Pozzebon A,
yang baik dan mampu mentransformasikan Raguseo G. 2010. Radio Frequency
data dalam air dimaksud. Teknologi ini Identification (RFID) technology
telah berhasil menerapkan pemahaman applied to the definition of
situasi sedimentasi dalam air sehingga underwater and subaerial coarse
dapat melakukan penelitian lebih lanjut. sediment movement. Sedimentary
Sedangkan Ren et al. (2011) bahkan Geology 228: 140-150.
memakai teknologi ini untuk memfasilitasi Duroc Y, Kaddour D. 2012. RFID potential
memanajemen material konstruksi di dalam impacts and future evolution for
kegiatan proyek pensuplai air. Teknologi green projects. Energy Procedia 18:
ini digunakan untuk memonitor 91-98.
perencanaan penundaan dan penundaan Hebb AJ. 2013. Modeling wetland
material, penghematan biaya dan lainnya vegetation community response to
secara aktif dan akurat. water level change at long point,
Ontario. Great Lakes Research 39(2):
KESIMPULAN 191-200.
Teknologi Radio Frequency Li Y, Liu H, Hao J, Zheng N, Cao X. 2012.
Identification atau RFID merupakan sebuah Trophic states of creeks and their
inovasi bidang teknologi informasi tanpa relationship to changes in water level
kabel yang dapat digunakan oleh hampir in Xixi National Wetland Park,
semua bidang ilmu pengetahuan dalam China. Environ Monit Asses 184:
memanajemen, mengidentifikasi, 2433-2441.
menginput data dan melaporkannya secara McCarthy JF.2003. Proactive displays and
cepat dan akurat. Khusus dalam bidang the experience ubicomp project.
pertanian lahan basah pasang surut dapat Adjunct Proceedings of the Fifth
dipakai untuk memonitor ketinggian air International Conference on
fungsi waktu sehingga diharapkan Ubiquitous Computing.Seattle, 12-15
30 Bizzy: Pendeteksian ketinggian air di lahan basah

October 2003. Seatlle: Ubicomp management system for managing


page 78-81. order-picking operations in
Nahlik, Amanda M, Mitsch, William J. warehouses. Expert System with
2008. The effect of river pulsing on Application 36: 8277-8301.
Sedimentation and nutrients in Rada EC, Ragazzi M, Fedrizzi P. 2013.
created riparian wetlands. Web-GIS oriented systems viability
Environmental Quality. 37(4): 1634- for municipal solid waste selective
1643. collection optimization in developed
Ochs, Walter J, Bishay, Bishay G. 2002. and transient economics. Waste
Petunjuk Drainase: Panduan untuk Management 33: 785-792.
Manajemen Lahan dan Air Daerah Ren Z. 2011. RFID-facilitated construction
Rawa. Alih Bahasa: Robiyanto H. materials management (RFID-CMM)-
Susanto dan Rahmad H. Purnomo. A case study of water project.
Inderalaya: Pusat Penelitian Advanced Engineering Informatics
Manajemen Air dan Lahan Fakultas 25: 198-207.
Pertanian Universitas Sriwijaya. Steinman AD. 2012. Water level fluctuation
Poon TC, Choy KL, Chow HKH, Lau and sediment-water nutrient exchange
HCW, Chan FTS, Ho KC. 2009. A in great lakes coastal wetlands. Great
RFID case-based logistics resource Lakes Research 38(4): 766-775.

You might also like