KONSEP ONE HEALTH

Bahan Kuliah Prodi Magister Epidemiologi Semester 1

Kamis, 16 Maret 2023

Agus Suwandono,
www.indohun.org

Guru Besar FKM Undip/Sekolah Pasca Sarjana Undip

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Pokok Bahasan

I. Latar Belakang
II. Konsep dan Pendekatan One Health
III. OH Core Competency
IV. Penerapan One Health di Indonesia
V. Kesimpulan
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Pokok Bahasan

I. Latar Belakang
II. Konsep dan Pendekatan One Health
III. OH Core Competency
IV. Penerapan One Health di Indonesia
www.indohun.org

V. Kesimpulan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Latar Belakang
Saat ini dunia kita diancam oleh 2 macam bencana:

1. Bencana alam yang banyak sekali kejadian dan macamnya: banjir, gempa
bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, tsunami etc

2. Bencana non-alam, seperti:

a. Penyakit tidak menular dan kegizian: cardiovascular, diabetes,
malignancy, stunting, kegemukan, accident – injury
b. Anti Microbial Resistence (AMR)
c. Emerging, reemerging diseases and bioterrorism
www.indohun.org

→ “The Diseases of Tomorrow” → UMUMNYA

ZOONOSIS
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Mengenal Penyakit Zoonotik atau ZOONOSIS
Dapat berupa bakteri, parasite, virus,
Penyakit atau infeksi yang secara jamur, dan agen non-konvensional
alami dapat ditularkan melalui
hewan vertebrata ke manusia Bakteri:
Salmonelosis
(anthropozoonosis) dan sebaliknya Brucellosis
(zooanthroponosis). Leptospirosis
Atau Amphixenosis. Bisa bolak Parasit:
Toksoplasmosis
balik - WHO (2020) Trematodosis
Taeniasis
Virus:
Rabies
3 dari 5 penyakit infeksi Flu burung
Ebola
emerging baru setiap Jamur:
www.indohun.org

tahunnya adalah Dermatofitosis

Sporotrkosis
penyakit zoonotic/
ZOONOSIS
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Cara Penularan Penyakit Zoonotik / Zoonosis

Melalui udara

Melalui makanan: Penyebaran Penyakit Zoonotik / ZOONOSIS

Konsumsi daging, susu,
telur dari hewan yang Kontak tidak langsung:
terinfeksi Bersentuhan dengan area
tempat tinggal hewan seperti
kendang, tempat makan, dll
www.indohun.org

Kontak langsung:
Gigitan, feses, darah, saliva,
Melalui vektor: gigitan serangga mukosa, dll
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
 Sumber : Emerging & Re-E. Infectious Disease Chalenges. Nature 430: 242-49 (Morenz. DM et al, 2004)

The Diseases of Tomorrow

SARS 2002
2004
H5N1 2004

* Emerging Infectious Disease (70%

zoonosis)
 2017 → Diseases of Tomorrow
Sumber : Emerging & Re-E. Infectious Disease Challenges. Nature (Morenz. DM et al, 2018) → Diseases of Tomorrow

2017
A(H1N1)pdm0:
Total confirmed
casesi 60.8 M
and 17,798 dead
cases
MERS-CoV: Total
confirmed cases
2,494 M and 858
dead cases (CFR
34.4%)
(WHO,2012)

H7N9: Total
cases 1565
(CDC,2017)

COVID-19: 24
April 2020, total
of 2,708,470
confirmed cases
and 190,788
dead cases

US NIH NIAID - https://www.niaid.nih.gov/news-events/three-decades-responding-infectious-disease-outbreaks

 Wabah / Pandemi Yg Pernah Terjadi

• Pandemi Flu Spanyol 1918-1920 → Indonesia +

• Pandemi Flu Asia 1957-1958→ Indonesia +
• Pandemi (?) HIV/AIDS: 1991 – sekarang → Indonesia +
• PHEIC SARS Co V 2002 → Indonesia -
• PHE Flu Burung 2003-2010→ Indonesia +
• Pandemi Flu Babi 2009 → Indonesia +
• PHEIC MERS Co V 2012 → Indonesia –
• Pandemi COVID – 19 → Indonesia +
 PERBEDAAN KARAKTERISTIK (1)
FLU BURUNG A
SARS MERS CoV 2019-Covid 19
(H5N1)
JENIS VIRUS Coronaviridae Coronaviridae Orthomyxoviridae Coronaviridae
Famili Betacorona virus Betacorona virus Influenzavirus A Betacorona virus lineage B
Genus lineage B lineage C
MASA 2-7 hari (bisa sd 10 2-14 hari 2-5 hari (bisa sd 17 Rata-rata 5 hari (bisa sd 12.5
INKUBASI hari) hari) hari)

NEGARA 2002-China 2012- Saudi Arabia 1997- China 2019-China (Wuhan, Hubei)
PERTAMA YG (Guangdong) (Hongkong)
MELAPOR
HEWAN Kelelawar ; kucing Unta Dromedari Unggas Kelelawar, tp belum pasti,
PENULAR civet masih di teliti

TRANSMISI Droplet, kontak Droplet, kontak Droplet, kontak Droplet dan kemungkinan
dengan benda dengan benda dengan benda airborne,
terkontaminasi, terkontaminasi, terkontaminasi,
penularan antar penularan antar penularan antar
manusia manusia terbatas manusia terbatas
Sumber: Ditjen P2P, 31 Maret 2020

ANUNG untuk RAKORNAS FARMALKES 10

 PERBEDAAN KARAKTERISTIK (2)
SARS MERS CoV FLU BURUNG A (H5N1) 2019-Covid 19

GEJALA DAN Gangguan Gangguan saluran Gangguan saluran Gangguan saluran

TANDA saluran pernapasan pernapasan: ringan - pernapasan :ringan –
pernapasan: umumnya pneumonia pneumonia. Umumnya
ringan - pneumonia; ringan, 20% berat
pneumonia Gangguan ginjal

ANGKA 14-15% 35 % Global 50%. 2,9 %

KEMATIAN Indonesia 84%

PENGOBATAN • Suportif • Supportif • Antivirus→neuramini • Suportif

DAN VAKSIN • Belum ada • Belum ada vaksin dase inhibitor • Belum ada vaksin
vaksin (oseltamivir)
• Belum ada vaksin
PENETAPAN Tidak Tidak Tidak Ya
PANDEMI
KASUS DI Belum ada Belum ada 2005-2017→ 200 kasus 25 Juni 2020 → =/- + 50
INDONESIA dengan 168 kematian ribuan → sekarang > 6 jt dg
Sumber: Ditjen P2P, 31 Maret 2020 (Modifikasi oleh Agus Suwandono 17 Feb 2022) Kwmatuian 2,47 %

ANUNG untuk RAKORNAS FARMALKES 11

 Potential of Mosquitoes, Rats and Bats
as Disease Vector & Reservoir in Indonesia (as an example)

• Mosquitoes
• Until 1981, it was reported that 18 genus consisting of 456 mosquito species had
been identified throughout Indonesi tahun 1981, .
• No less than 150 species of mosquitoes, have been confirmed as vectors of Malaria,
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Chikungunya, Japanese Encephalitis,
Lymphatic Filariasis and so on.

• Rats
• In Indonesia there are 154 species of rats.
• To date, 8 species of rats have been reported as reservoirs of diseases transmitted directly
to humans, such as Leptospirosis and Hanta virus infections..
• Rats have also been reported for a long time as an intermediate host for PES disease in
Indonesia
• Bats
• No less than 250 species of bats have been identified in Indonesia
• To date, 2 species of which act as reservoirs for Japanese encephalitis, Nipah
virus, Lyssa virus and Hendra virus.
12
Source: Trihono, Rikhus Vektora 2018
 Catatan: Faktor sosial
budaya misal
memakan binatang
liar, kontak dan
pelihara mereka juga
www.indohun.org

penting
diperhitungkan di
negara2 Afrika-Asia
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN

Tenggara dan
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 CONTOH: PASAR DAGING HEWAN LIAR DI INDONESIA
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Penyakit Emerging/ZOONOSIS dalam 30 tahun terakhir:
Dampak pada Interaksi Manusia-Hewan-Lingkungan
Berdampak pada:

Keamanan dan
ketersediaan pangan global

Kebijakan pemberian pakan

ternak

Kebijakan impor-ekspor
bahan pangan

Kebijakan konsumsi hewan

liar/eksotis

Kebijakan aktivitas yang

berpotensi meningkatkan
kontak manusia-hewan
www.indohun.org

Sektor pariwisata karena

penyakit zoonosis di negara
tertentu

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
Economic shock of disease emergence is rising exponentially
50

SARS
China/HongKong H1N1 FLU
40 /Singapore Global,
/Canada, $44-55bn
$30-50bn
SARS-CoV-2
Estimated Cost (Billions)

Ebola Global,
West Africa,
30 H5N1 Avian Flu $31-33bn $ Trillions
Global,
$30bn

20

Foot &
Mouth
UK,
Foot & Mouth $10-15bn
BSE Covid-19
Taiwan, $5-8bn
CA, $3bn Global, 2019 -
10 BSE
E Coli MRSA Est $8.1-15.8tn
Nipah US, $3.5bn
Lyme disease 0157:H7 US,
BSE SE Asia, US, $1.8bn
UK, US, $200m $5-10bn
$550-$65m
$5bn

0
1994 1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016
World Economic Forum
Marsh Inc [2008] called "The economic and social impact of emerging infectious disease: mitigation through detection,
research, and response."
 Akselerasi Penyebaran Penyakit Zoonotik/ ZOONOSIS

Membutuhkan pendekatan yang

melibatkan sektor kesehatan manusia,
hewan dan lingkungan secara
bersamaan untuk memutus rantai
penyebaran secara menyeluruh
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
 Pokok Bahasan

I. Latar Belakang

II. Konsep dan Pendekatan One Health

III. OH Core Competency
IV. Penerapan One Health di Indonesia
www.indohun.org

V. Kesimpulan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Definisi One Health hasil review Tim Modul INDOHUN (2016, 2020):
One Health dikenal sebagai kesehatan manusia, hewan dan
ekosistem yang saling terkoneksi diantara ketiganya dan
sektor lain yang terkait. Hal ini meliputi pendekatan yg
mengedepankan kooperasi, koordinasi, komunikasi,
dan kolaborasi (4K) antardisiplin (transdiciplinary) dan
antar sektoral cross sectoral) untuk mengantisipasi potensi /
risiko & mengendalikan zoonoses yg berasaldari interface
antara hewan/satwa - manusia –ekosistem serta masalah
kesehatan komplekslainnya
Joint Tripartite (FAO,OIE, WHO) dan UNEP dalam One Health High Level Expert Panel
(OHHLEP), 2021 memberikan definisi operasional yang baru pada ”One Health” yaitu
“an integrated, unifying approach that aims to sustainably balance and optimize the
www.indohun.org

health of people, animals and ecosystems”. Atau “suatu pendekatan terpadu yang
bertujuan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan kesehatan masyarakat,
hewan dan ekosistem secara berkelanjutan”.
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 20
GLOBAL HEALTH VS ONE HEALTH
Global Health definition published in the Lancet in 2009
by J.P. Koplan et al:
Global health is an area for study, research, and practice that places a priority on improving health and achieving equity in health for
all people worldwide. Global health emphasizes transnational health issues, determinants, and solutions; involves many disciplines
within and beyond the health sciences and promotes interdisciplinary collaboration; and is a synthesis of population-based prevention
with individual-level clinical care.

One Health definition developed by the OHHLEP:

One Health is an integrated, unifying approach that aims to sustainably

balance and optimize the health of people, animals and ecosystems.

It recognizes the health of humans, domestic and wild animals, plants, and
the wider environment (including ecosystems) are closely linked and inter-
dependent.

The approach mobilizes multiple sectors, disciplines and communities at

varying levels of society to work together to foster well-being and tackle
threats to health and ecosystems, while addressing the collective need for
clean water, energy and air, safe and nutritious food, taking action on
climate change, and contributing to sustainable development
 ONE HEALTH: Pendekatan Terbaik untuk Penyakit Zoonotik/ZOONOSIS
Makanan Pendekatan kolaboratif, multisectoral, dan transdisiplin
Determinan Sosial
untuk mencapai Kesehatan yang optimal dengan
Keamanan pangan Perpindahan menimbang keterhubungan antara manusia, hewan dan
populasi lingkungan sekitar - CDC

Antibiotik dan Prinsip One Health….

Antimikrobial • Mengakui saling ketergantungan
lainnya • Mengedepankan kooperasi, koordinasi,komunikasi,
Perubahan
kolaborasi, dan peningkatan kapasitas antara praktisi
iklim
kesehatan
• Memiliki visi yang jelas dan logis
Polusi air • Meningkatkan surveilans. promotif, preventif dan
Ternak respons terhadap penyakit menular
Polusi udara • Menekankan partisipasi komunitas dan
pengembangan kapasitas komunitas
• Membutuhkan pendekatan ‘ground up’ dan ‘top down.’
Vektor
www.indohun.org

Deforestrasi • Mengakui bahwa memahami ekosistem, termasuk

penyakit
ekologi & biologi molekuler merupakan sebuah bagian
penting dari One Health
Biodiversitas
• Mengakui bahwa One Health merupakan sebuah
komponen besar dari keamanan pangan
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
ZOONOTIC DISEASE EMERGENCE AND SPREAD

Karesh, et al, The Lancet, 2012

www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 EMPAT “AKSI” UNTUK MENGURANGI ANCAMAN ZOONOSIS

Penemuan Asesmen atau

Mikroba pencarian
penyebab faktor resiko, Inti pendekatan OH adalah
penyakit komunikasi dan penerapan Koordinasi,
manajemennya Kolaborasi, Kooperasi
dan Komunikasi (4K)
Strategi, untuk:
kapasitas dan 1. Detect/Predict
upaya Mengurangi 2. Prevent/Pencegahan dan
pengendalian resiko Promote/Promosi
www.indohun.org

outbreak/wabah/ penularan 3. Respon/Pengendalian

KLB pada (DPR)
manusia
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Emerging Threats Program

 Pokok Bahasan

I. Latar Belakang
II. Konsep dan Pendekatan One Health

III. OH Core Competency

IV. Penerapan One Health di Indonesia
www.indohun.org

V. Kesimpulan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Implementasi One Health melalui Pendalaman Core Competencies

SOFTSKILL HARDSKILL

Budaya dan Konsep dan Dasar-Dasar

Berpikir Sistem Manajemen Pengetahuan One Kesehatan Ekosistem Kesehatan
Kepercayaan
Health Masyarakat

Kolaborasi dan Dasar-Dasar Penyakit

Kepemimpinan Nilai dan Etika Epidemiologi dan
Kerjasama Perubahan Perilaku Infeksi & practical lab
Analisis Risiko
techniques

Surveilance Practical &

www.indohun.org

Komunikasi dan
Manajemen Penyakit
Informatika
Infeksi & Outbreak Appropriate
Investigation Data Analysis

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
 One Health Soft Skill 1: Kepemimpinan
Kunci kepemimpinan dalam One Health:
-> bekerja dengan lintas sektor menimbulkan tantangan,
kendala dan permasalahan baru

Perlu pendekatan dan gaya kepemimpinan yang dapat

mengakomodasi seluruh sektor:
- Bureaucratic: mengacu pada peraturan/kebijakan yang ada,
menghargai hirarki/struktur organisasi
- Transformational: berpikir luas, kreatif, memberi contoh
- Democratic: mengakomodasi seluruh sektor dalam membuat
keputusan
- Servant: skill komunikasi yang kuat, mengedepankan
kolaborasi

Tantangan kepemimpinan pada One Health:

- Koordinasi yang penting antara lintas sektor dan disiplin ilmu
- Isu-isu one health yang terintegrasi yang terkadang
dipegnaruhi oleh sosial, politik dan ekonomi
www.indohun.org

- Aksi kolektif dibutuhkan untuk membuat perubahan

- Aksi dilakukan pada tingkat lokal, nasional, regional dan global

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 One Health Soft Skill 2: Manajemen
Manajemen dalam one Membangun rencana Memastikan kebijakan Mengawasi Mengatasi masalah dan
health: mengelola kerja untuk monitor dan peraturan dipatuhi implementasi agar mengambil aksi korektif
kegiatan lintas sektor progress dan tujuan dalam prosesnya sesuai dgn koridor OH dalam pelaksanaannya

Elemen kunci manajemen One Health:

Ruang Lingkup, Jadwal, Sumber Daya

Ruang Lingkup Jadwal Sumber Daya

Merujuk kepada apa Merujuk kepada jumlah Merujuk kepada orang,

yang harus dilakukan waktu yang tersedia budget, bahan, dan hal
untuk menghasilkan untuk menyelesaikan lain yang tersedia untuk
produk inisiatif proyek menghasilkan produk
inisiatif
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 One Health Soft Skill 3: Kolaborasi dan Kerjasama
Kementerian
dan Lembaga Identifikasi Keterlibatan Sektor/ Pemangku
Kepentingan
Lembaga Kelompok
Pemerintah akademisi
Kolaborasi melibatkan: non K/L

• Kesadaran
• Motivasi Lembaga
Pihak non
• Partisipasi Swasta pemerintah
• Timbal balik (NGO)
• Mediasi
• Refleksi Lembaga di Lembaga
tingkat daerah internasional

Sektor yang berada di kotak penting dan

www.indohun.org

Lembaga berpengaruh menjadi sektor utama yang

professional / perlu menjadi pertimbangan penting.
asosiasi

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 One Health Soft Skill 4: Berpikir Sistem
Contoh berpikir sistem pada penyelesaian masalah
Mengidentifikasi jejaring Kesehatan berbasis One Health:
kerja lintas sektor yang
terlibat

Membuat peta
kolaborasi dari jejaring
yang ada untuk
penyelesaian masalah

Mengidentifikasi
ketidaksesuaian
dilapangan
www.indohun.org

Memanfaatkan hasil
temuan ketidaksesuaian
untuk rencana perbaikan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 One Health Soft Skill 5: Komunikasi dan Informatika
Kategori Komunikasi -> verbal, non verbal, visual

Verbal: komunikasi tertulis dan oral

Non Verbal: gerak tubuh, gestur, sikap
Visual: penyampaian melalui gambar, grafik, diagram, dll

KARAKTERISTIK KOMUNIKASI YANG BAIK DALAM

KERJASAMA LINTAS SEKTOR
1. JELAS, yaitu mudah dimengerti, tidak bermakna
ganda, sederhana
2. RINGKAS, mengacu pada tujuan komunikasi, topik
atau pesan yang akan disampaikan
3. KONKRIT, pesan yang disampaikan didukung oleh
fakta dan argument yang tepat
4. KOHEREN, sesuai alur, logis dan berurutan,
sehingga tidak membingungkan penerima pesan
Komponen proses komunikasi: 5. SOPAN, memanfaatkan gerak tubuh, gestur dan
1. Pengirim pesan sikap yang mendukung informasi yang akan
Proses penyampaian pesan disampaikan
www.indohun.org

2.
3. Pesan 6. MENDENGARKAN, tidak hanya menyampaikan saja
4. Kanal/media penyampaian pesan tetapi juga berusaha memahami pesan yang
5. Penerima disampaikan oleh orang lain
6. Interpretasi pesan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 One Health Soft Skill 6&7: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi
pengaruh budaya, kepercayaan, nilai dan etika terhadap
intervensi Kesehatan:

1. Jangan menghakimi budaya/kepercayan tertentu

meskipun dapat berdampak negative
2. Mencari tahu dan memahami budaya dan kepercayaan
yang berlaku pada suatu tempat/wilayah sebelum
melakukan kegiatan agar dapat mempersiapkan lebih
awal
3. Berikan informasi dengan jelas dan menggunakan
pendekatan budaya dan kepercayaan pada wilayah
tersebut
4. Bangun hubungan dan kolaborasi dengan
komunitas/orang/tokoh yang dihormati/disegani dan
libatkan mereka dalam intervensi agar lebih mudah
Pendekatan One Health sangat perlu diterima
5. Sebisa mungkin anggota tim yang terlibat telah
mempertimbangkan keragaman budaya,
www.indohun.org

mengikuti pembekalan atau pelatihan terkait

kepercayaan, nilai dan etika, karena hal-hal tersebut
pengaruh budaya dan kepercayaan pada persepsi
mempengaruhi perilaku dan kebiasaan seorang
terhadap kesehatan
individu yang berkaitan dengan Kesehatan.

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Implementation of One Health Softskill in Controlling Zoonotic
Diseases
Addition of inspection
facilities, maintenance,
Gathering information,
preparation of related policies,
suggestions, input, criticism
• ST: SYSTEM THINKING involvement of all elements
from implementation,
• CB: CULTURE AND determining corrective steps
BELIEFS L M L
M
• M: MANAGEMENT CB CI
ST
• CT: COLLABORATION &
TEAMWORK PLANNING PREPARING IMPLEMENTING EVALUATING
• L: LEADERSHIP CB ST
• VE: VALUE DAN ETHICS
• CI: COMMUNICATION M CT CT CY L
CB VE CT
DAN INFORMATICS

Assessment of the emergency Enforcement of policies,

www.indohun.org

situation, case projections, monitoring of implementation,

determination of the concept of maximizing operations,
mitigation measures, assessment strategies based on regional
of further research needs characteristics
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
INDONESIA ONE HEALTH
UNIVERSITY NETWORK
INDOHUN adalah sebuah jejaring dari perguruan tinggi
di Indonesia yang mempromosikan kolaborasi
multidisiplin pada manusia, hewan dan lingkungan di
Indonesia.
Saat ini, terdapat 34 fakultas dan 20 universitas
yang tergabung dalam jejaring INDOHUN.
Terdapat 5 fokus area aktivitas INDOHUN:

Pendidikan dan Penguatan Institusi

Pelatihan pendidikan

Kerjasama Multi Penelitian Pemberdayaan

Fakultas & Sektor Masyarakat
 20 Universitas
5 Pusat Kolaborasi
Syiah Kuala
University

University of
North
Sam Ratulangi
Sumatera
University
Andalas
University Mulawarman
University Cendrawasih
Sriwijaya University
University
Hasanuddin
University
Prof Buya Hamka Diponegoro
University Universitas University Brawijaya
Indonesia University
Airlangga
Bogor Agriculture University of
Padjajaran University
University Gadjah Mataram University of West Nusa
University
Mada Udayana Tenggara
University University of Nusa
University
Cendana
INDOHUN Faculty Members

Existing One Health Collaboration Center

New Initiatives of One Health Collaboration Center
Kegiatan INDOHUN dalam penanaman nilai One Health
pada tenaga kesehatan di Sektor Pemerintah (1)

1) Pelatihan Diplomasi 2) Pelatihan Manajemen

Kesehatan (Global Health
Diplomacy)
Bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan diplomasi bidang kes
dan hubungan antar-pemangku
kepentingan di tingkat Kab, Prov,
Nasional hingga Internasional. Pada
tahun 2019 bekerja sama dengan
BBPK Ciloto & BBPKH Cinagara
telah mendapatkan akreditasi dari
BPPSDM KemKes untuk Kurikulum
Pelatihan dan Modul Pelatihan.
Investigasi KLB/Wabah dng
Pendekatan One Health
Berfokus pada penguatan kapasitas
manajemen dalam mendeteksi,
mencegah & mengontrol wabah
zoonosis berbasis OH. Pada tahun
2018 dan 2019 telah mendapatkan
akreditasi dari BPPSDM Kemkes
untuk Kurikulum Pelatihan dan
Modul Pelatihan. Kerja sama dg
BBPK Ciloto & BBPKH Cinagara
3. Pelatihan OH-SMART
Tools
Bertujuan untuk menganalisis
interaksi antar sistem dari
sektor/program yang berbeda-beda
dalam penanganan permasalahan
zoonosis dan memperkuat
koordinasi, kolaborasi &
komunikasi lintas sektor. Telah
dilaksanakan sebanyak 5 kali dan
bekerja sama dengan BBPK Ciloto.
& BBPKH Cinghara
Kegiatan INDOHUN dalam penanaman nilai One Health
pada tenaga kesehatan di Sektor Pemerintah (2)

4. Pelatihan Global Health True 5. Penelitian & Capacity Builfing
Leaders (GHTL)
Telah dilakukan sejak 2014, Global
Health True Leaders memiliki lebih
dari 500 alumni dengan keterampilan
kepemimpinan kolaboratif. GHTL
telah menjangkau lebih dari siswa dari
30 provinsi di Indonesia untuk
memperkuat kapasitas mereka.
Pelatihan lain: 7) OH Concept,
8. OH TRACK dsb
DEAL
Proyek DEAL (Disease Emergence
and Economic Evaluation of Altered
Landscapes) merupakan upaya
awal untuk memahami dampak
penggunaan lahan dengan fokus
pada keanekaragaman hayati dan
mendokumentasikan dampak
kesehatan yang mungkin timbul dari
penggunaan lahan terhadap
kesehatan masyarakat Indonesia.
6. One Health Laboratory
Network (OHLN)
Proyek ini membantu membangun
dan memperkuat Biosafety &
Biosecurity & pemgawasan nya,
menghubungkan laboratorium
universitas dan pemerintah. Ini akan
mendukung Pemerintah Indonesia
dan otoritas terkait dalam
menetapkan strategi pengawasan
dan pengendalian nasional, dan
untuk berbagi sumber daya
 Modul-Modul yang telah dikembangkan oleh INDOHUN terkait dengan One Health

Modul softskill dan 5 Seri Modul One Health Ekosistem (2017) Modul Global Health Diplomacy (2017, Modul GHTL
hardskill One Health (2015) 2018, 2019) (2018)

OHLN
-Map
-LAT
Biorisk
-SMBL
Module
Modul Investigasi KLB Wabah (2017, 2018, 2019) Modul Academic dan Grant Modul OHSMART Tahap 1-6
Writing (2018) & 7-9 (2018 & 2019) s 2020
www.indohun.org

6 Modul Field Epidemiology Training Program - OH (2017, 2018, 2019) BRP One 4 Seri Modul Travel Medicine (Kesehatan Perjalanan)
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International Health (2019) (2019)
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network)

Total 32 Modul dari tahun 2015-2019

INDOHUN involvement for National COVID-19 Task Force
PREVENT DETECT RESPONSE

>100 Medicine and Medical Tools Review (PPE, Testing Kits RT PCR, Antibody >20 Guidelines and Recommendation
Kits, etc) for COVID-19 handling

Expert Support through 95 National

National Integrated System “BLC” for COVID-19 Data
Experts in 12 experts area

Reopening Sectors Recommendation

COVID-19 Risk Mapping Indicator for 512 district/city level
& Guidelines for New Normal Era

PPE 100% made in Indonesia with Support National and International

International Standard approved COVID-19 Public Communication

>60 expert & stakeholders panel National Task Force Policy Making : 30
for current issues (vaccines, 2nd 3rd circular letter & addendums
waves prediction, standarizes
medical tools and testing) Protocol for PTM Policy, National &
International Events
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States
Agency for International Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of
(Indonesia One Health University Network) INDOHUN and do not necessarily reflect the views of USAID or the
United States Government.”
 Pokok Bahasan

I. Latar Belakang
II. Konsep dan Pendekatan One Health
III. OH Core Competency

IV. Penerapan One Health di Indonesia

www.indohun.org

V. Kesimpulan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Implementasi One Health di Indonesia
Tertuang dalam… IHR 2005
1. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun "untuk mencegah, melindungi,
mengendalikan, dan memberikan respons
2019 tentang Peningkatan Kemampuan kesmas thd penyebaran penyakit
dalam Mencegah, Mendeteksi, dan internasional dengan cara yang tepat dan
Merespon Wabah Penyakit, Pandemi terfokus pd risiko kesmas, dan menghindari
penyebarannya lewat lalu lintas dan
Global, dan Kedaruratan Nuklir, perdagangan internasional".
Biologi, dan Kimia
2. Permendagri No. 101/2018 tentang
Standar Teknis Pelayanan Dasar pada
GHSA 2012 JOINT EXT RPJMN IV
Standar Pelayanan Minimal Sub-
Urusan Bencana Daerah Penilaian kapasitas dalam EVALUATION 2020-2024
detect, prevent, respond
Kabupaten/Kota Indikator
● JEE tool Dalam 7 agenda
3. Permenkes No. 1501/2010 tentang 1. Kesepakatan 3 sektor dalam
● Melibatkan 3 sektor pembangunan -> nomor 3
penentuan penyakit zoonosis prioritas
Jenis Penyakit Menular Tertentu yang ● Melibatkan eksternal “SDM Berkualitas dan
2. Adanya kapasitas untuk
www.indohun.org

dapat menimbulkan wabah dan upaya asesor internasional Berdaya Saing”

berkolaborasi untuk preparedness,
penanggulangannya ● Menghasilkan
detection, assessment dan respond
rekomendasi prioritas
4. Permentan No. 237/2019 tentang
Skor JEE: 2-4, Overall Score:
Penetapan Zoonosis Prioritas 53%
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber: https://development.asia/explainer/what-asia-can-do-protect-
against-animal-borne-diseases
 Penyakit Zoonotik/ ZOONOSIS Prioritas dan Peran Petugas Kesehatan
KEMENKES KEMENTAN KLHK
Permenkes 1501/2010 Permentan 237/2019 Avian Influenza, Rabies, Antraks,
Kolera, PES, DBD, Campak, Polio, Difteri, Avian Influenza, Rabies, Antraks, Nipah, Leptospirosis, Brucellosis,
Pertusis, Rabies, Malaria, Avian Brucellosis, Leptospirosis, Japanese Tuberculosis, Malaria, Melioidosis,
Influenza, Antraks, Leptospirosis, Encephalitis, Bovine Tuberculosis, Psittacine Break & Father Disease, dst
Hepatitis, Influenza A Baru, Meningitis, Salmonellosis, Schistosomiasis, Q (27)
Yellow Fever, Chikungunya Fever, Camphylo-bacteriosis,
Trichinellosis, Para Tuberculosis,
Toxoplasmosis, Cysticercosis dan
Taeniasis

KESEPAKATAN 3 SEKTOR: Sinergi yang baik antar

1. Avian Influenza ketiga sektor dengan:
Rabies Pengendaliannya dapat 1. Kooperasi Yang dilaksanakan
www.indohun.org

2.
3. Antraks tercapai apabila dengan baik oleh Petugas
2. Kolaborasi
4. Leptospirosis 3. Koordinasi
4K Kesehatan yang memadai
5. Nipah 4. Komunikasi
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
PEDOMAN KOORDINASI

Pelaksanaan setiap tahapan dilakukan secara simultan

sesuai karakter ancaman yang dihadapi
Trajectory of COVID-19 General Policy /Governance

[20 March 2020] [20 July 2020]

[13 March 2020]
President decree [revision of the previous President decree of the National
Ad hoc Committee President decree about National
one] about National Task force of COVID- Committee for COVID-19 and
Task force of COVID-19
19 Economic recovery

[31 March 2020] [3 April 2020]

Intervention
President decree about Large MoH decree about Large Scale [4 August 2020]
Scale Social Distancing (PSBB) Social Distancing (PSBB) President instruction about
discipline & law enforcement
for health protocol
implementation for COVID-19
Status [31 March 2020]
prevention and control
President decree about Determination of public health
emergencies of COVID-19

[6 April 2020] [13 July 2020]

Guidelines MoH decree about COVID-19 Prevention & Control’s MoH decree about COVID-19 Prevention & Control’s
Guideline Guideline 5th Revision

[22 July 2020]

[1 July 2020] MoH decree about technical guideline for reimburse claim
Lab MoH decree about COVID-19 for treatment of patient with emerging infectious disease
Detection Lab Network for hospital which provide COVID-19 treatment

[31 March 2020]

Economic Government decree about State’s finance and financial stability
for COVID-19 response and responding an urgent condition that
threat national economic and financial stability

Sumber: Kemenko PMK, September 2020

 Kebijakan Peningkatan dan Penegakan Protokol Kesehatan
dalam Pengendalian COVID-19

Instruksi Presiden RI Instruksi Mendagri RI Instruksi Mendagri RI Instruksi Mendagri RI No.

No. 6 Tahun 2020 No. 4 Tahun 2020 No. 6 Tahun 2020 15,16,17,18,19,20 Tahun 2021
Peningkatan Disiplin dan Penegakan Pedoman Teknis Penyusunan Penegakan Protokol Kesehatan 15,16, 18, dan 19 tahun 2021: PPKM Darurat Jawa-Bali.
TENTANG Hukum Protokol Kesehatan dalam Peraturan Kepala Daerah dalam untuk Pengendaliaan COVID-19 17: PPKM Mikro dan Optimalisasi Posko Desa/Kel,
Pencegahan dan Pengendalian Penerapan Disiplin dan Penegakan 20: Perubahan No.17, PPKM Darurat Luar Jawa-Bali,
COVID-19 Hukum Protokol Kesehatan PPKM Mikro diperketat

1. Instruksi kepada seluruh 1. Instruksi kepada Gubernur 1. Instruksi kepada Gubernur 1. Pengetatan aktivitas dan edukasi:
PEMBAHASAN Kementerian/Lembaga, TNI, dan Bupati/Walikota untuk: dan Bupati/Walikota untuk: a. Penularan COVID-19 di kondisi
POLRI, Gubernur, dan a. Sosialisasi masif a. Konsisten penegakan tertutup, >15 menit, jarak dekat,
Bupati/Walikota untuk b. Penyusunan dan protokol kesehatan keramaian, tidak pakai masker, dsb
memperkuat dan penetapan peraturan (3M) b. Penggunaan masker dengan benar dan
meningkatkan upaya kepala daerah tentang b. Langkah proaktif untuk konsisten
efektivitas pencegahan dan penerapan protokol mencegah penularan c. Mencuci tangan dengan sabun / hand
pengendalian COVID-19 kesehatan sesuai COVID-19 dan cara sanitizer setelah menyentuh barang
2. Upaya pendisiplinan kearifan lokai daerah humanis, termasuk d. Jenis masker (masker ganda, N95)
masyarakat dapat berupa masing-masing. pembubaran e. Faktor ventilasi udara, durasi, dan jarak
www.indohun.org

sosialisasi massif penerapan kerumunan secara f. Pertimbangan jarak, durasi, dan

protkes, monitoring dan tegas dan terukur ventilasi
evaluasi, pendampingan c. Kepala daerah sebagai g. Membatasi mobilitas masyarakat
daerah, pembuatan peraturan teladan bagi h. Penguatan 3T
sesuai kearifan lokal di masyarakat dalam i. Percepatan vaksinasi
daerah, dan pembinaan mematuhi protokol
masyrakat. kesehatan.
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for
International Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health
University Network) INDOHUN and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 Cross Ministerial and Institutional Responsibilities of COVID-19 Handling
Preventive and Promotive Policies
COVID-19 Vaccination
Public Activities Restrictions
● Selection of the Type of COVID-19 Vaccine
● Decree of the Minister of Health No. HK.01.07/Menkes/4776/2021
General
● Implementation of COVID-19 Vaccination
● Instruction of the Minister of Home Affairs No. 20 and 21 of 2022→ Provisions for ● Minister of Health Regulation No. 10, 18, and 23 of 2021 → implementation of COVID-19
PPKM Java Bali and Outside Java Bali vaccination
● KMK No. HK.01.07/MENKES/382/2020 → Prokes in Public Places and Facilities ● Minister of Health Regulation No. 16 of 2021 → procurement of COVID-19 vaccination
● KMK No. HK.01.07/MENKES/6424/2021 → guidelines for the implementation of COVID-19
G20 event vaccination
● Task Force Circular Letter No. 6 of 2022 → G20 Implementation Process ● KMK No. HK.01.07/MENKES/6688/2021 → vaccination of children aged 6-11 years
Religious activity
● Minister of Religion Circular Letter No. 6 of 2022 → Worship Activities in Places of
Curative and Rehabilitative Policies
Worship
● Minister of Religion Circular Letter No. 8 of 2022 → Ramadan and Eid al-Fitr Worship Testing, Tracing, Treatment
in 2022
● Guidelines for the Implementation of COVID-19 Examination, Tracking, Quarantine, and
Learning Activities Isolation: Decree of the Minister of Health No. HK.01.07/MENKES/4641/2021
● SKB Mendikbudristek, Menag, Menkes, and Minister of Home Affairs No.
05/KB/2021, No. 1347 of 2021, No. HK.01.08/MENKES/6678/2021, and No. 443-
5847 Year 2021→ Learning Guide in the COVID-19 Pandemic Supportive Policies
● Minister of Religion Circular Letter No. 7 of 2022 → Adjustment of 4 Ministerial
Decrees Task Force Regulations
● Formation of Regional Task Force
Mobility Arragements ● Task Force Circular No. 2 Year 2020
Update Data:29 November 2020

● Establishment of 3M Health Protocol Task Force in Public Facilities

Overseas Travel ● Task Force Circular No. 19 Year 2021*
● Task Force Circular Letter No. 17 of 2022 → General PPLN Prokes
● Minister of Transportation Circular Letter No. 42 Year 2022 → Air Transport
● Menhub Circular Letter No. 43 Year 2022 → Sea Transportation Funding Regulations
● Domestic Travel
● Task Force Circular Letter No. 16 of 2022 → General PPDN Prokes ● PEN program
● Minister of Transportation Circular Letter No. 25 Year 2022 → Rail Transport*
● Minister of Finance Regulation No. 24/PMK.02/2022
● Minister of Transportation Circular Letter No. 36 Year 2022 → Air Transport
● Minister of Transportation Circular Letter No. 37 Year 2022 → Sea Transportation ● Transfer to the region and village funds
● Minister of Transportation Circular Letter No. 38 Year 2022 → Land Transportation ● Minister of Finance Regulation No. 94/PMK.07/2021
● Ready-to-Use Funds (Disaster management including COVID-19)
● National Disaster Management Agency Regulation No. 4 Year 2020
@TimPakarSatgasCOVID19
 Lindungi Bangsa:
Meningkatkan Ketahanan Kesehatan Masyarakat

Disiplin Individu dan

Kolektif mengubah
Perilaku
Kedaruratan Target >80% masyarakat telah
melaksanakan praktik
Kesehatan protokol kesehatan Meningkatkan
Masyarakat Imun Ketahanan Kesehatan
Istirahat cukup, Masyarakat
Virus melalui Droplet batuk, olahraga teratur, tidak
bersin masuk melalui panik, bergembira,
mukosa Mulut, Hidung, dan konsumsi makanan gizi
Mata
Aman seimbang
-Memakai
www.indohun.org

Iman masker -
Beribadah Menjaga jarak -
sesuai agama Mencuci
1-2 tangan
dan m
kepercayaan

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for
International Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health
University Network) INDOHUN and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber:Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan

COVID-19.
 PENANGANAN COVID-19
DENGAN PENDEKATAN 5S1T & KOLABORASI PENTAHELIKS BERBASIS KOMUNITAS

5 S (Strategi, Struktur, Sistem, Skill, Speed) 1 T (Target) Pemerintah

Media
Swasta

STRATEGI STRUKTUR SISTEM SKILL SPEED TARGET

Akademisi Masyaraka
t

Mengedepankan Kolaborasi pusat

Manajemen
penanganan
Kepakaran Kedisiplinan,
komitmen dan
EDUKASI,
preventif dan daerah (kesehatan
promotif untuk dengan
berbasis gotong masyarakat, militansi, dan rantai Yang sehat tetap sehat, yang SOSIALISASI,
www.indohun.org

royong, taktis, kurang sehat harus sembuh,

DAN MITIGASI
meningkatkan pendekatan epidemiologi, komando dari pusat
dan strategis medis, teknologi sampai ke RT/RW dan yang sakit diobati sampai
kesehatan pentahelix
masyarakat berbasis alkes, ekonomi, sebagai kunci sembuh. Menurunkan
kecepatan penambahan kasus harian Dilakukan oleh :
komunitas hukum, sosial,
penanganan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,
budaya,dll) hingga <10.000/hari
Partai Politik, Komunitas Lokal, hingga
ke Tingkat RT/RW
This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for
International Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health
University Network) INDOHUN and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”

Sumber:Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan

COVID-19.
 GOTONG ROYONG MELAWAN COVID 19

• PENANGANAN COVID 19 MEMBUTUHKAN SINERGI

SEMUA ELEMEN MASYARAKAT
• KUNCI KEBERHASILANNYA : PENGETAHUAN, SIKAP DAN
PERILAKU MASYARAKAT → KEBERSAMAAN, TIDAK HANYA
INDIVIDUAL
• GOTONG ROYONG MENUJU ADAPTASI KEBIASAAN BARU
 JOGO TONGGO
adalah JEJARING GOTONG ROYONG
MASYARAKAT SEMESTA

SINERGI ANTARA ASPEK KESEHATAN,

PEMBERDAYAAN & KEKUATAN SOSIAL
POTENSI MASYARAKAT
 PENGERTIAN
Satgas kesehatan Jogo Tonggo adalah Satuan Tugas yang bertugas untuk mendorong,
memastikan dan memantau terselenggaranya protokol kesehatan melawan covid-19 dengan benar
dan efektif di wilayah RW

Satuan Tugas JOGO TONGGO berasal dari warga RW setempat dapat sebagai :
✓ kader RW (linmas , karang taruna, dasa wisma, pendamping PKH, PPL, pendamping desa ,
ormas, warga dsb)
✓ mahasiswa kesehatan/ non kesehatan
✓ masyarakat umum terlatih kesehatan
✓ kader Kesehatan
✓ tenaga kesehatan (perawat, bidan, dsb) / tenaga medis (on call)

Puskesmas adalah pembina pelayanan kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer di
tingkat Kecamatan.
 Pokok Bahasan

I. Latar Belakang
II. Konsep dan Pendekatan One Health
III. OH Core Competency
IV. Penerapan One Health di Indonesia

V. Kesimpulan
www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”
 1. Diseases of Tomorrow
What, when and where and how is the next??? → G 20 memprioritaskan OH

Morens and Fauci. Cell 182, 2020

 2. Kondisi AMR di Level Global 55

• AMR mengancam pencegahan dan

pengobatan infeksi akibat bakteri,
parasit,virus
• Secara global 480,000 orang mengalami
MDR TB/tahun
• Perkiraan kematian akibat AMR saat ini
sebesar 700.000/tahun
• Tahun 2050 terdapat sekitar 10 juta
kematian/tahun akibat AMR
• Dalam dekade terakhir AMR telah dilaporkan
terjadi pada penyakit bakterial, parasit dan
viral seperti : Gonorrhea, TB, Malaria, HIV
dan Influenza; INDOHUN
© 2019
Sumber: O’Neill, Jim. 2014.
 3. Kecenderungan Meningkatnya PTM / Injury
• DM dan kelainan penyakit endokrin lainnya
• Hypertensi dan CV
• Keganasan
• Penyakit /kelainan jiwa dan yang berhubungan
• Kecelakaan, trauma, injury dan sebagainya
• Maslah gizi, stunting, obesitas dan sebagainya

Ke 3 hal penyakit EID/zoonosis, AMR dan PTM memerlukan

pencegahan yang inti utamanya adalah PERUBAHAN
PERILAKU UNTUK HIDUP SEHAT dan ini memerlukan
Kebijakan Disiplin Yang Tegas, Jelas dan Konstan DENGAN
Cara Pelaksanaan Komprehensif, Sederhana, 56
• Salah satu Ancaman bencana non alam dimasa depan adalah Zoonosis: Penyakit yang secara alami
dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya → Disease of Tomorrow → ancaman
KLB/Pandemi di masa mendatang → Pandemi COVID-19 → warning bagi kita semua. Penyebab
utama terjadinya pandemi: ke tidak seimbangan ekosistem yang disebabkan berbagai faktor
• Pengalaman penanganan utama COVID-19: 3 T, 3 M dg OH → Harus dilestarikan sedini
mungkin sejak anak sekolah dan dalam keluarga dalam konteks perubahan perilaku hidup
sehat dan keseimbangan ekosistem. Penting peran linsek (psikolog, antropolog, sosiolog, ekonom
dsb), msyarakat (tokoh agama, adat, tradisional) Univ/Dosen/mahasiswa bersama NAKES berperan
lebih serius dengan pendekatan OH. Peran ini tidak hanya utk kebijakan tapi juga aplikasi /
penterjemakan kebijakan kepada upaya pencegahan sesuai sikon, kearifan dan budaya setempat
• Persiapan pandemi mendatang memerkukan intensifikasi pendekatan OH rumpun kesehatan &
lingkungan + pendukung lainnya → prinsip Koordinasi, Komunikasi, Kolaborasi dan Kooperasi (4
K) dalam DPR mulai pre, saat dan pasca pandemi → PENTAHELIX: Akademisi, Bisnis,
Community, Gov & Media (ABC-GM) → Perlu direalisasikan Sistem Ketahanan Kesehatan
Indonesia dan perbaikan Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, faskes, lab dan nakes
• INDOHUN → Jaringan universitas yang membantu pemerintah memecahkan masalah kesehatan
dengan pendekatan OH pada komponen deteksi, pencegahan, promosi, prediksi & respon.
Konsentrasi INDOHUN → preservice dan inservice training untuk peningkatan kualitas SDM
Kesehatan → Percepatan produksi tenaga epodemiologi kes mas & keswan
• Rekomendasi G 20: Pencegahan, Deteksi dini. Promosi kesehatan → prioritas Dana pandemic,
disamping persiapan respon dg OH. Ke 3 nya hanya 2% dari biaya kl terjadi pandemi
Penugasan
• Bagi kelas menjadi 3 kelompok: 1. Kelompok Leptospirosis, 2. Kelompok Filariasis dan 3. Kelompok
Rabies
• Masing-masing kelompok membahas:
1. Bagaimana program pengendalian masing-masing penyakit di Jateng
2. Menurut kelompok, sektor2 mana saja yang harus ikut serta dalam pengendalian masing2
penyakit tersebut?
3. Menurut kelompok, bagaimana mekanisme penterapan kooperasi, koordinasi, komunikasi
dan kolaborasi (4K) untuk deteksi dini, preventif & promotive, dan respon (DPR) terhadap
masing-masing penyakit tsb?
• Masing-masing kelompok membuat membuat jawaban dalam bentuk ppt yang maksimal 12 slides
per kelompok
• Presentasikan pada saat kuliah Kamis 24 Maret 2023 atau kalau cuti bersama puasa maka pada
kuliah 31 Maret 2023
 Terima
Kasih!
CONTACT:
Kampus Baru Universitas Indonesia Depok Faculty of Public Health, G Building, 3rd Floor, Room
G316 Universitas Indonesia, Depok, West Jawa, Indonesia

+62 2129302084 nco@indohun.org indohun.org

www.indohun.org

This presentation is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International
Development (USAID). The contents of this publication are the sole responsibility of (Indonesia One Health University Network) INDOHUN
and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.”