Professional Documents
Culture Documents
Fatkhurahman
Program Doktor Manajemen Universitas Pasundan
fatkhurrahman@unilak.ac.id
Abstract
The objectives of the research are to obtain empirical evidence and to find clarity of phenomena, as
well as conclusions about the influence of entrepreneurship spirit and partnership on business policy
and performance of the manager and its impact on the competitive advantage of small food industry
by special souvenir of Riau region. The results of the study are expected to provide benefits in terms
of practical and also contribute to the development of management science, especially human
resource management.This research uses quantitative approach with inductive descriptive method,
that is collecting, presenting, analyzing and doing hypothesis testing and composing that
entrepreneurship spirit, business partnership, business policy and performance of manager and
competitive advantage according to perception of business manager is good enough to good.
Simultaneously and partially the entrepreneurial spirit and business partnership significantly
influence the business policy and also the performance of small food industry managers by souvenirs
typical of Riau region and also simultaneously and partially made business policy and the
performance of managers significantly influence the competitiveness of small food industry special
souvenirs of Riau. The research results emphasize the importance of entrepreneurship and
partnership development because it can be used as a basis in making policies and can improve
performance so as to realize the competitive advantages of small industries typical food of Riau
region.
Tujuan penelitian adalah mendapatkan bukti empirik dan menemukan kejelasan fenomena, serta
kesimpulan tentang tentang pengaruh jiwa kewirausahaan dan kemitraan terhadap kebijakan
bisnis dan kinerja pengelola serta dampaknya pada keunggulan bersaing usaha industri kecil
makanan oleh-oleh khas daerah Riau. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
dari segi praktis dan juga memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu manajemen,
khususnya manajemen sumber daya manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode deskriptif induktif, yaitu mengumpulkan, menyajikan, menganalisis dan melakukan
pengujian hipotesis serta menyusun bahwa jiwa kewirausahaan, kemitraan usaha, kebijakan
bisnis dan kinerja pengelola serta keunggulan bersaing menurut persepsi pengelola usaha sudah
cukup baik menuju baik. Secara simultan dan parsial jiwa kewirausahaan dan kemitraan usaha
berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan bisnis dan juga kinerja pengelola industri kecil
makanan oleh-oleh khas daerah Riau dan juga secara simultan dan parsial kebijakan bisnis yang
dibuat dan kinerja pengelola berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing industri
kecil makanan oleh-oleh khas daerah Riau. Hasil penelitian menegaskan pentingnya
pengembangan jiwa kewirausahaan dan jalinan kemitraan sebab dapat dijadikan dasar dalam
membuat kebijakan dan dapat meningkatkan kinerja sehingga dapat mewujudkan keunggulan
bersaing industri kecil makanan khas daerah Riau.
Kata Kunci: Jiwa Kewirausahaan, Kemitraan, Kebijakan Bisnis, Kinerja Pengelola dan
Keunggulan Bersaing.
Thoha (2010:125); Sulistyo dan Adiatma (2011); Dian Rudiyanto (2014); Kartasasmita dalam Tatang Suryana, Iman Sudirman, Ellen Rusliati
Widi Prasetyo, Idqan Fahmi, and Yossi Wibisono (2017); E. A. Pailis, Bambang Suroto, Hadiyati, Fatkhurahman (2016); Saparuddin M &
(2015); Muhammad Rheza Rizqiaputra Saefullah dan Basri Bado (2011); Suhail Sami Sultan (2014); Tatang Suryana, Iman Sudirman, Ellen
Gema Wibawa Mukti (2016); Sigit Setiyadi, Kifayah Rusliati (2017); Yiming Tang, Paul Wang, Yuli Zhang (2007); Herawati (2011); Sulistyo
Amar, Taufiq Aji (2011) dan Adiatma (2011); Mirza (2011)
No. Kabupaten/Kota Populasi Perhitungan Sampel
1 Kaupaten Kuantan 79 (79/650) x 247 30
Singingi
5 Kabupaten 71 (71/650) x 247 27
Pelalawan
6 Kabupaten Kampar 40 (40/650) x 247 15
7 Kabupaten Rokan 67 (67/650) x 247 25
Hilir
8 Kabupaten Siak 95 (95/650) x 247 36
9 Kota Dumai 75 (75/650) x 247 29
Jenis penelitian yang digunakan adalah 10 Kota Pekanbaru 9 (9/650) x 247 4
deskriptif–verifikatif, artinya penelitian Jumlah
650 247
berusaha menguji jawaban masalah yang
kebenarannya bersifat sementara (hipotesis) Kuesioner yang digunakan untuk
berdasarkan data empiris. Penelitian ini mengumpulkan data dari variabel-variabel
dilakukan terhadap sejumlah usaha industri yang diteliti menggunakan skala Likert untuk
kecil makanan di Propinsi Riau. setiap jawaban diberi skor nilai yang
Jenis data yang digunakan adalah data digunakan adalah tidak pernah (1) sampai
primer diperoleh dengan mengkoordinasikan dengan selalu (5), dan sangat tidak setuju (1)
tiga teknik pengumpulan data melalui sampai dengan sangat setuju (5). Pengujian
wawancara, observasi dan kuesioner. Populasi pengaruh variabel yang dihipotesiskan dalam
adalah pengelola unit usaha yakni usaha penelitian ini menggunakan model persamaan
industri kecil makanan yang memililki nilai struktural (structural equation model – SEM).
aset lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta Pertimbangan menggunakan model ini karena
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp kemampuannya untuk mengukur konstruk
500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak melalui indikator-indikatornya serta
termasuk tanah dan bangunan yang ditempati, menganalisis variabel indikator, variabel
atau penjualan tahunan lebih dari laten dan kekeliruan pengukurannya.
Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp2.500.0000.000 (dua HASIL
milyar lima ratus juta rupiah) yang berjumlah Berdasarkan hasil survey dan
650 orang. Sampel diambil dari usaha industri dianalisis secara deskriptif dan verifikatif,
kecil makanan oleh-oleh khas daerah maka diperoleh hasil penelitian, sebagai
berdasarkan keaktifan dan yang memiliki umur berikut:
Tabel 3:
usaha minimal 5 tahun dan sudah bermitra dari Nilai Deskriptif Variabel penelitian
pemerintah/perusahaan menengah/besar dan Nilai Skala
dari pihak perbankan serta perusahaaan Standar
Variabel Rata- Interva Kategori
Deviasi
menyampaikan laporan ke dinas perindustrian Rata l
dan perdagangan Propinsi Riau tahun 2014 Cukup
1.9162
dengan jumlah 247 pengelola usaha dengan Jiwa
3.0176 1.1014 s/d
Baik
menggunakan rumus Taro Yamane dengan kewirausahaan menuju
4.1190
tingkat signifikansi sebesar 5% (Wijayanto, Baik
2007:45) dapat dilihat pada tabel 2. Teknik 2.0449
Cukup
pengambil sampel dengan menggunakan Baik
Kemitraan 3.1128 1.0679 s/d
cluster proporsionale random sampling. menuju
4.1807
Baik
Tabel 2
Ukuran Sampel Berdasarkan Kabupaten/Kota Cukup
2.0165 Baik
No. Kabupaten/Kota Populasi Perhitungan Sampel Kebijakan
1 Kaupaten Kuantan 79 (79/650) x 247 30 3.1474 1.1309 s/d menuju
bisnis
Singingi 4.2783 Sangat
2 Kabupaten 22 (22/650) x 247 8 Baik
Bengkalis Kinerja 3.1022 1.1646 1.9376 Cukup
3 Kabupaten Indragiri 11 (11/650) x 247 4
Hilir pengelola s/d Baik
4 Kabupaten 181 (181/650) x 247 69 4.2668 menuju
Kepulauan Meranti Sangat
Baik tugas dan tanggungjawabnya masing-masing
Cukup dan selalu mendengarkan pendapat mitra
2.0124
Kinerja
3.0919 1.0795 s/d
Baik kerja dalam bekerja agar hubungan dapat
pengelola menuju terjaga. Aspek dua terendah antara lain:
4.1714
Baik
memegang amanah sesuai kesepakatan dalam
Sumber: Data diolah bermitra usaha dan saling menguatkan
Kondisi jiwa kewirausahaan industri bersama mitra kerja. Menurut expert jalin
kecil makanan oleh-oleh khas daerah di kemitraan secara berkesinambungan melalui
Propinsi Riau secara keseluruhan dapat pelaporan dan evaluasi program kemitraan
dikatagorikan cukup baik menuju baik. agar menjadi dasar kemitraan berikutnya.
Variabel jiwa kewirausahaan ini diperoleh Kondisi kebijakan bisnis industri kecil
dimensi terbesarnya adalah tekun dan makanan oleh-oleh khas daerah di Propinsi
melakukan perubahan serta semangat untuk Riau berada pada kategori cukup baik.
berkarya. Sedangkan dimensi terkecilnya Variabel kebijakan bisnis ini diperoleh
adalah keberanian mengambil resiko dan dimensi terbesarnya adalah keterpaduan
melihat peluang. Aspek yang tertinggi adalah hirarkis, sedangkan dimensi terkecilnya
selalu mengatur waktu dalam menghasilkan adalah kejelasan tujuan. Dalam menjalankan
produk makanan sehingga stok selalu ada. usahanya pengelola membuat kebijakan
Kemudian juga pada aspek selalu memiliki secara terpadu antar berbagai kepentingan
kemauan belajar untuk perbaikan ke depan. dalam rangka membuat produk dapat
Kondisi ini membuat jiwa kewirausahaan diterima pasar dan juga produk dapat
pengelola dalam mengelola usahanya diproduksi sesuai dengan kondisi bahan baku.
mendapatkan penilaian lebih baik dari yang Serta memahami kondisi persaingan yang
lainnya. Aspek yang terendah adalah mencoba dirasakan pengelola dalam menjalankan
mewujudkan ide usaha tanpa pikir panjang usahanya. Aspek yang tertinggi adalah saya
dalam mengembangkan usaha makanan, ini selalu mengendalikan anggaran dengan
menunjukkan bahwa masih perlunya usaha maksud produksi tetap stabil, hal ini dapat
untuk memupuk keberanian para pengelola dipahami, dikarenakan dengan adanya
usaha dalam menjalankan usahanya. Selalu pengendalian anggaran produksi yang baik
siap menghadapi kemungkinan kegagalan maka akan memudahkan pengelola usaha
dalam mencoba hal baru dalam usaha. Menurut industri kecil oleh-oleh khas Riau dalam
expert perlu adanya keberanian mengambil menjaga kestabilan produksinya sehingga
resiko dengan mencoba jika gagal menjadi dapat menjamin ketersedian produk. Juga
sebuah pembelajaran untuk perbaikan di masa pada aspek jalinan komunikasi yang
depan. harmonis antar pihak yang bekepentingan
Kondisi kemitraan usaha industri kecil dalam berusaha. Selalu membangun persepsi
makanan oleh-oleh khas daerah di Propinsi yang sama sesama stakeholders. Membangun
Riau secara keseluruhan dapat dikatagorikan prosedur kerja yang tetap dalam
cukup baik menuju baik, kemitraan usaha ini menghasilkan produk makanan. Selalu
diperoleh dimensi terbesarnya adalah mengevaluasi prosedur kerja demi perbaikan
kesetaraan dan kepercayaan. Sedangkan yang berkelanjutan. Selalu terbuka kepada
dimensi terkecilnya adalah saling menunjang karyawan mengenai berbagai hal yang
dan sikap profesional. Hal ini menunjukkan berkaitan dengan pekerjaan dalam bekerja.
bahwa adanya jalinan kemitraan yang dijalin Terbuka kepada pelanggan untuk mencari
dengan baik dan dapat saling mendukung informasi mengenai produk yang dikonsumsi
antara mitra dalam membangun industri kecil seperti: harga, komposisi dan diskon. Aspek
makanan yang unggul. Aspek yang tertinggi terendah, terdiri dari: tujuan yang dimiliki
adalah bersama mitra kerja menanggung risiko memiliki ukuran yang jelas dan terbuka
dalam berusaha. Kemudian kejujuran sebagai kepada pemerintah dalam melaporkan
dasar membangun kepercayaan bersama mitra perkembangan usaha. Menurut expert buat
usaha, menjaga hubungan baik sesama mitra kebijakan berdasarkan kekuatan, kelemahan
usaha, saling menghargai dengan menjalankan
yang dimiliki dan peluang dan ancaman yang zaman. Menurut expert perlu adanya produk
dirasakan sehingga lebih nyata dalam ukuran makanan yang unik dari sisi resep melayu
pencapainnya. dan produksi secara berkesinambungan dan
Kondisi kinerja pengelola industri kecil juga dikemas dalam kemasan melayu
makanan oleh-oleh khas daerah di Propinsi bersinerji dengan pemerintah.
Riau secara keseluruhan dapat dikatagorikan Kemudian berdasarkan analisis
cukup baik, kinerja pengelola ini diperoleh verifikatif diperoleh hasil sebagai berikut:
dimensi terbesarnya adalah efektifitas dan
kualitas. Sedangkan dimensi terkecilnya adalah
kuantitas dan kemandirian. Ini berarti bahwa
produk makanan oleh-oleh khas daerah secara
efektif dapat dihasilkan dipasarkan kepada
pelanggan dengan kualitas local yang menjadi
andalam selama ini. Aspek yang tertinggi
adalah selalu menghasilkan produk yang
diterima pelanggan. Selalu efektif dalam
menggunakan anggaran dengan ketepatan
anggaran yang ada. Selalu efektif dalam
Gambar 2:
menggunakan fasilitas kerja sesuai dengan Struktur Hubungan Seluruh Variabel Penelitian
kebutuhan produksi. Selalu mandiri dalam
menghasilkan produk. Aspek dua terendah, Berikut gambar mengenai pengaruh
terdiri dari: Selalu melakukan efisiensi biaya struktural dan koefisien jalur keseluruhan
dalam menghasilkan produk dan selalu mandiri variabel sebagai berikut.
dalam menentukan harga produk yang dijual
ke pasar. Memurut expert perlu pengelolaan ε1 : 39,69%
keuangan yang efisien dan juga perlu R2 = 60,31 %
kerjasama yang baik dengan pemerintah
melalui pameran-pameran UMKM. 1 0,64 ε3 : 24,68%
81 R2 = 75,32 %
Kondisi keunggulan bersaing industri 0,65 1
0,38
kecil makanan oleh-oleh khas daerah di 90 23
Propinsi Riau secara keseluruhan dapat 0,51 0,56 3
dikatagorikan cukup baik, Variabel 99 08
keunggulan bersaing ini diperoleh dimensi 0,59
terbesarnya adalah nilai sumber daya, 0,20 37
770,11
sedangkan dimensi terkecilnya adalah 2 2
47
ketersediaan barang pengganti. Aspek yang
tertinggi adalah menghasilkan produk yang ciri
khas lokal, memberikan nilai tambah kepada ε2 : 47,39 %
pelanggan dalam membeli produk, tingkat R2 = 52,61%
persaingan yang baik, selalu dipertimbangkan
dalam memberi produk, terjaga keasliannya, Gambar 3. Pengaruh Struktur dan Koefisien Jalur
proses pembuatannya, memiliki nama khas Keseluruhan Variabel 1, 2, 1, 2, dan 3
daerah, keunikan bahan baku, hanya dihasilkan Sumber : Data diolah 2017
di daerah, belum memiliki bahan baku
pengganti, belum ada produk yang sama 1 = Jiwa Kewirausahaan
ditempat lain, selera pelanggan belum 2 = Kemitraan Usaha
mengalami pergantian. Aspek terendah, terdiri 1 = Kebijakan Bisnis
dari: selalu menjaga kesinambungan bahan 2 = Kinerja Pengelola
baku untuk menopang jumlah produksi dan 3 = Keunggulan Bersaing
produk yang dihasilkan memiliki keunikan ε = Epsilon, yaitu menunjukkan
kemasan yang mengikuti perkembangan variabel atau faktor residual yang
menjelaskan pengaruh variabel lain signifikan, dengan total pengaruh sebesar
yang telah teridentifikasi oleh teori, 52,61 persen. Adapun pengaruh variabel lain
tetapi tidak diteliti atau variabel yang tidak diteliti, sebesar 47,39 persen.
lainnya yang belum teridentifikasi Pengaruh secara langsung variabel jiwa
oleh teori, atau muncul sebagai kewirausahaan (43,43 persen secara langsung
akibat dari kekeliruan pengukuran dan 47,36 persen secara tidak langsung) lebih
variabel. Jika diagram struktur yang besar dibandingkan dengan variabel variabel
lengkap ini dipecah maka akan kemitraan usaha (1,33 persen secara langsung
menjadi beberapa sub struktur. dan 5,25 persen secara tidak langsung)
Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap kinerja pengelola usaha indusri
dengan menggunakan program Lisrel, pada kecil.
persamaan struktural di atas terdapat tiga Secara simultan pengaruh kebijakan
substruktur persamaaan dengan menggunakan bisnis dan kinerja pengelola secara simultan
nilai estimasi equation, yaitu : terhadap keunggulan bersaing industri kecil
1 = γ111 + γ122 + ζ1 ……. (persamaan 1) makanan oleh-oleh khas daerah di Propinsi
1 = 0,6481*1 + 0,2077*2, + ζ1 .= 0,3969, Riau memberikan pengaruh yang signifikan,
R² = 0,6031 dengan total pengaruh sebesar 75,32 persen.
(0,09274) (0,07017) (0,09366) Adapun pengaruh variabel lain yang tidak
6,9883 2,9603 4,2372 diteliti, sebesar 24,68 persen. Pengaruh
secara langsung variabel kinerja pengelola
2 = γ111 + γ122 + ζ2 ……. (persamaan 2) usaha (35,25 persen secara langsung dan
2 = 0,6590*1 + 0,1147*2, + ζ2 .= 47,98 persen secara tidak langsung) lebih
0,4739 , R² = 0,5261 besar dibandingkan dengan variabel variabel
(0,08254) (0,05672) (0,08280) kebijakan bisnis (14,62 persen secara
7,9849 1,9731 5,7236 langsung dan 27,34 persen secara tidak
langsung) terhadap keunggulan bersaing
3 = β211 + β222 + ζ3 ………. (persamaan 3) industri kecil makanan oleh-oleh khas Riau.
3 = 0,3823*1 + 0,5937*2, + ζ3 = Secara parsial jiwa kewirausahaan
0,2468 , R² = 0,7532 terhadap kebijakan bisnis memberikan
(0,07438) (0,07608) (0,05047) pengaruh yang signifikan dengan total
5,1402 7,8026 4,8909 pengaruh sebesar 49,00 persen. Secara
Secara simultan pengaruh pengaruh parsial pengaruh kemitraan usaha terhadap
jiwa kewirausahaan dan kemitraan usaha kebijakan bisnis memberikan pengaruh yang
terhadap kebijakan bisnis pada industri kecil signifikan dengan total pengaruh sebesar
makanan oleh-oleh khas daerah di Propinsi 11.31 persen. Secara parsial jiwa
Riau memberikan pengaruh yang signifikan, kewirausahaan terhadap kinerja pengelola
dengan total pengaruh sebesar 60,31 persen. memberikan pengaruh yang signifikan
Adapun pengaruh variabel lain yang tidak dengan total pengaruh sebesar 47,36 persen.
diteliti, sebesar 39,69 persen. Pengaruh secara Secara parsial kemitraan usaha berpengaruh
langsung variabel jiwa kewirausahaan (42 terhadap kinerja pengelola memberikan
persen secara langsung dan 49 persen secara pengaruh yang signifikan dengan total
tidak langsung) lebih besar dibandingkan pengaruh sebesar 5,25 persen. Secara parsial
dengan variabel variabel kemitraan usaha kebijakan bisnis memberikan pengaruh yang
(4,31 persen secara langsung dan 11,31 persen signifikan terhadap keunggulan bersaing
secara tidak langsung) terhadap kebijakan dengan total pengaruh sebesar 27,34 persen.
bisnis. Secara parsial pengaruh kinerja pengelola
Secara simultan pengaruh jiwa terhadap keunggulan bersaing memberikan
kewirausahaan dan kemitraan usaha secara pengaruh yang signifikan dengan total
simultan terhadap kinerja pengelola industri pengaruh sebesar 47,98 persen.
Tabel 4:
kecil makanan oleh-oleh khas daerah di Pengaruh langsung dan tak langsung jiwa
Propinsi Riau memberikan pengaruh yang kewirausahaan dan kemitraan terhadap kebijakan
bisnis Untuk koefisien jalur X1 terhadap Y1 =
Koefisien Pengaruh
Pengaruh Melalui
Jiwa Kemitraan Total
0,6481, diperoleh nilai thitung sebesar 6,9883
Jalur Langsung
Kewirausahaan Usaha dengan mengambil taraf signifikansi α
Jiwa
Kewirausahaan
0,6481 42,00% 7,00% 49,00% sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0.05.247 =
Kemitraan
0,2077 4,31% 7,00% 11,31%
1,9697, sehingga dikarenakan thitung = 6,9883
Usaha
lebih besar dari t tabel =1,9697, maka H0 ditolak
Total 46,31% 7,00% 7,00% 60,31%
atau dengan kata lain Jiwa Kewirausahaan
Sumber: Data diolah
berpengaruh terhadap Kebijakan Bisnis
Tabel 5:
sebesar 0,6481 sehingga setiap kenaikan Jiwa
Pengaruh langsung dan tak langsung jiwa Kewirausahaan maka akan meningkatkan
kewirausahaan dan kemitraan usaha terhadap kinerja Kebijakan Bisnis sebesar 0,6481 satuan
pengelola Besarnya koefisien jalur X2 terhadap
Koefisien Pengaruh
Pengaruh Melalui Y1 = 0,2077, diperoleh nilai thitung sebesar
Total
Jalur Langsung Jiwa
Kewirausahaan
Kemitraan
Usaha
2,9603 dengan mengambil taraf signifikansi α
Jiwa
sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0,05.247 =
0,6590 43,43% 3,94% 47,36%
Kewirausahaan 1,9697, sehingga dikarenakan thitung = 2,9603
Kemitraan
Usaha
0,1147 1,33% 3,94% 5,25% lebih besar dari t tabel = 1,9697, maka H0
Total 44,77% 3,94% 3,94% 52,61% ditolak atau dengan kata lain Kemitraan
Sumber: Data diolah Usaha berpengaruh terhadap Kebijakan
Bisnis sebesar 0,2077 sehingga setiap
kenaikan Kemitraan Usaha maka akan
Tabel 6: meningkatkan Kebijakan Bisnis sebesar
Pengaruh langsung dan tak langsung kebijakan bisnis
dan kinerja pengelola usaha terhadap keunggulan 0,2077 satuan.
bersaing Berdasarkan perhitungan diperoleh
Pengaruh Melalui nilai Fhitung sebesar 134,8832, dimana kriteria
Koefisien Pengaruh
Jalur Langsung Kebijakan
Bisnis
Kinerja
Pengelola
Total
penolakan H0 jika Fhitung lebih besar daripada
Kebijakan
Ftabel atau F0> Ftabel, dengan derajat bebas v1=2
0,3823 14,62% 12,73% 27,34%
Bisnis dan v2 = 247–2–1 dan tingkat kepercayaan
Kinerja
Pengelola
0,5937 35,25% 12,73% 47,98% 95%, maka dari tabel distribusi F didapat
Total 49,86% 12,73% 12,73% 75,32%
nilai Ftabel untuk F0,05,2,247 = 3,0328.
Sumber: Data diolah Dikarenakan 125,9669 lebih besar dari
3,0328, maka H0 ditolak, artinya dapat
Tabel 7: disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara
Uji hipotesis secara simultan linear antara Jiwa Kewirausahaan dan
Stru Koefisien
F- Kemitraan Usaha Terhadap Kinerja
ktur deter F-hitung Kesimpulan
al minasi
tabel Pengelola, atau dapat diartikan bahwa
H0 ditolak, terdapat terdapat pengaruh secara bersama-sama
pengaruh yang antara Jiwa Kewirausahaan dan Kemitraan
siginifikan dari jiwa Usaha Terhadap Kinerja Pengelola.
γ111 0,6031 184 , 62243,032 kewirausahaan dan
kemitraan terhadap Besarnya koefisien jalur X1 terhadap
kebijakan bisnis Y2 = 0,6590, diperoleh nilai thitung sebesar
H0 ditolak, terdapat 7,9849 dengan mengambil taraf signifikansi α
pengaruh yang
siginifikan dari jiwa sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0.05.247 =
γ122 0,5261 134,88324
3,032
kewirausahaan dan 1,9761, sehingga dikarenakan thitung = 7,9849
kemitraan terhadap lebih besar dari t tabel =1,9761, maka H0 ditolak
kinerja pengelola
atau dengan kata lain Jiwa Kewirausahaan
H0 ditolak, terdapat
pengaruh yang berpengaruh terhadap Kinerja Pengelola
siginifikan dari sebesar 0,6590 sehingga setiap kenaikan Jiwa
β211 0,7532 370,80153,032 kebijakan bisnis dan Kewirausahaan maka akan meningkatkan
kinerja pengelola
terhadap keunggulan Kinerja Pengelola sebesar 0,6590 satuan.
bersaing Besarnya koefisien jalur X2 terhadap
Sumber: Data diolah
Y2 = 0,1147, diperoleh nilai thitung sebesar
H0 ditolak, terdapat
1,9731 dengan mengambil taraf signifikansi α pengaruh yang siginifikan
1,96
sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0.05.247 = β222 0,1475 2,9120
97
dari Kinerja Pengelola
terhadap Keunggulan
1,9697, sehingga dikarenakan thitung = 1,9731 Bersaing
lebih besar dari t tabel = 1,9697, maka H0 ditolak
atau dengan kata lain Kemitraan Usaha Sumber: Data diolah
berpengaruh terhadap Kinerja Pengelola Untuk koefisien jalur Y1 terhadap Z =
sebesar 0,1147 sehingga setiap kenaikan 0,6390, diperoleh nilai thitung sebesar 9,3936
Kemitraan Usaha maka akan meningkatkan dengan mengambil taraf signifikansi α
Kinerja Pengelola sebesar 0,1147 satuan. sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0.05.247 =
Berdasarkan perhitungan diperoleh 1.9697, sehingga dikarenakan thitung = 9,3936
nilai Fhitung sebesar 370,8015, dimana kriteria lebih besar dari t tabel =1,9697, maka H0 ditolak
penolakan H0 jika Fhitung lebih besar daripada atau dengan kata lain Kebijakan Bisnis
Ftabel atau F0> Ftabel, dengan derajat bebas v1=2 berpengaruh terhadap Keunggulan Bersaing
dan v2 = 247–2–1 dan tingkat kepercayaan sebesar 0,6390 sehingga setiap kenaikan
95%, maka dari tabel distribusi F didapat nilai Kebijakan Bisnis maka akan meningkatkan
Ftabel untuk F0,05,2,247 = 3,0328. Dikarenakan Keunggulan Bersaing sebesar 0,6390 satuan.
370,8015 lebih besar dari 3,0328, maka H0 Besarnya koefisien jalur Y2 terhadap Z
ditolak, artinya dapat disimpulkan bahwa = 0,1475, diperoleh nilai thitung sebesar 2,9120
terdapat hubungan secara linear antara dengan mengambil taraf signifikansi α
Kebijakan Bisnis dan Kinerja Pengelola sebesar 5%, maka nilai ttabel atau t0,05.247 =
Terhadap Keunggulan Bersaing, atau dapat 1,9697, sehingga dikarenakan thitung = 2,9120
diartikan bahwa terdapat pengaruh secara lebih besar dari t tabel = 1,9697, maka H0
bersama-sama antara Kebijakan Bisnis dan ditolak atau dengan kata lain Kinerja
Kinerja Pengelola Terhadap Keunggulan Pengelola berpengaruh terhadap Keunggulan
Bersaing. Bersaing sebesar 0,1475 sehingga setiap
Tabel 8: kenaikan Kinerja Pengelola maka akan
Uji hipotesis secara parsial meningkatkan Keunggulan Bersaing sebesar
Stru
ktur
Koefisien t- t-
Kesimpulan 0,1475 satuan.
jalur hitung tabel
al Hasil uji kelayakan model menunjukkan
H0 ditolak, terdapat bahwa model penelitian telah memenuhi
1,96 pengaruh yang siginifikan
γ111 0,6481 6,9883
97 dari Jiwa Kewirausahaan kriteria the goodness of an econometric
terhadap Kebijakan Bisnis model atau karakteristik yang dapat
H0 ditolak, terdapat
diharapkan dan dijabarkan sebagai berikut:
γ122 0,2077 2,9603
1,96 pengaruh yang siginifikan Model penelitian ini memperlihatkan
97 dari Kemitraan Usaha
terhadap Kebijakan Bisnis
bahwa hasil uji sesuai dengan ekspektasinya
dan teori manajemen Sumber Daya Manusia
1,96
H0 ditolak, terdapat
pengaruh yang siginifikan
yang menjadi dasar pemikiran dengan kajian
γ111 0,6590 7,9849
97 dari Jiwa Kewirausahaan Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan
terhadap Kinerja Pengelola Kemitraan Usaha Terhadap Kebijakan Bisnis
H0 ditolak, terdapat dan kinerja pengelola dan Implikasinya Pada
γ122 0,1147 1,9731
1,96 pengaruh yang siginifikan Keunggulan Bersaing.
97 dari Kemitraan Usaha
terhadap Kinerja Pengelola
Tabel 9.
Hasil Uji Kesesuaian Model
H0 ditolak, terdapat Pra- Pasca
pengaruh yang siginifikan Hubungan Antar Variabel Kesesuaian
1,96 estimasi estimasi
β211 0,6390 9,3936 dari Kebijakan Bisnis
97 Pengaruh Jiwa
terhadap Keunggulan
Kewirausahaan terhadap + + Sesuai
Bersaing
Kebijakan Bisnis
Pengaruh Kemitraan Usaha
+ + Sesuai
terhadap Kebijakan Bisnis
Pengaruh Jiwa
Kewirausahaan terhadap + + Sesuai
Kinerja Pengelola
Pengaruh Kemitraan Usaha + + Sesuai
terhadap Kinerja Pengelola dan kemitraan usaha terhadap kebijakan
Pengaruh Kebijakan Bisnis
terhadap Keunggulan + + Sesuai bisnis pada industri kecil makanan oleh-oleh
Bersaing khas daerah di Propinsi Riau memberikan
Pengaruh Kinerja Pengelola
terhadap Keunggulan + + Sesuai pengaruh yang signifikan, dengan total
Bersaing pengaruh sebesar 60,31 persen. Adapun
Sumber: Data diolah pengaruh variabel lain yang tidak diteliti,
Model penelitian ini menghasilkan sebesar 39,69 persen. Pengaruh secara
estimator koefisien jalur yang akurat atau tidak langsung variabel jiwa kewirausahaan (42
bias dan signifikan. Asumsi analisis terpenuhi persen secara langsung dan 49 persen secara
dan probabilitas kesalahan statistik dari model tidak langsung) lebih besar dibandingkan
sangat rendah (p-value =0,000) atau di bawah dengan variabel variabel kemitraan usaha
tingkat signifikansi yang ditetapkan yaitu (4,31 persen secara langsung dan 11,31
sebesar 0.05 untuk semua hipotesisnya. persen secara tidak langsung) terhadap
Terdapat pengaruh Jiwa kebijakan bisnis.
Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha terhadap Secara simultan maupun parsial
Kebijakan Bisnis pengaruh jiwa kewirausahaan dan kemitraan
SE Jiwa Kewirausahaan = 0,0927 < ½ (0,6481)
SE Kemitraan Usaha = 0,0701 < ½ (0,2077) usaha secara simultan terhadap kinerja
Terdapat pengaruh Jiwa pengelola industri kecil makanan oleh-oleh
Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha terhadap khas daerah di Propinsi Riau memberikan
Kinerja Pengelola pengaruh yang signifikan, dengan total
SE Jiwa Kewirausahaan = 0,0825 < ½ (0,6590) pengaruh sebesar 52,61 persen. Adapun
SE Kemitraan Usaha = 0,0567 < ½ (0,1147) pengaruh variabel lain yang tidak diteliti,
Terdapat pengaruh Kebijakan Bisnis sebesar 47,39 persen. Pengaruh secara
dan Kinerja Pengelola terhadap Keunggulan langsung variabel jiwa kewirausahaan (43,43
Bersaing persen secara langsung dan 47,36 persen
SE Kebijakan Bisnis = 0,0743 < ½ (0,3823)
SE Kinerja Pengelola = 0,0760 < ½ (0,5937) secara tidak langsung) lebih besar
Model penelitian ini memiliki dibandingkan dengan variabel variabel
kemampuan prediksi yang tinggi atas perilaku kemitraan usaha (1,33 persen secara langsung
variabel terikat sebagaimana ditunjukan oleh dan 5,25 persen secara tidak langsung)
tingginya koefisien determinasi model yang terhadap kinerja pengelola usaha indusri
mendekati atau melebihi 50% dengan kecil.
perincian sebagai berikut : Pengaruh Jiwa Secara simultan maupun parsial
Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha terhadap pengaruh kebijakan bisnis dan kinerja
Kebijakan Bisnis sebesar 60,31%. Pengaruh pengelola secara simultan terhadap
Jiwa Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha keunggulan bersaing industri kecil makanan
terhadap Kinerja Pengelola sebesar 52,61%. oleh-oleh khas daerah di Propinsi Riau
Pengaruh Kebijakan Bisnis dan Kinerja memberikan pengaruh yang signifikan,
Pengelola terhadap Keunggulan Bersaing dengan total pengaruh sebesar 75,32 persen.
sebesar 75,32 %. Dengan demikian dapat Adapun pengaruh variabel lain yang tidak
disimpulkan bahwa model yang disusun telah diteliti, sebesar 24,68 persen. Pengaruh
memenuhi kriteria kelayakan model (the secara langsung variabel kinerja pengelola
goodness of an econometric) yang dilandasi usaha (35,25 persen secara langsung dan
perspektif teori yang kuat, sehingga dapat 47,98 persen secara tidak langsung) lebih
memberikan sumbangan terhadap besar dibandingkan dengan variabel variabel
pengembangan ilmu dan bagi kebijakan atau kebijakan bisnis (14,62 persen secara
pemecahan masalah. langsung dan 27,34 persen secara tidak
langsung) terhadap keunggulan bersaing
KESIMPULAN industri kecil makanan oleh-oleh khas Riau.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa secara simultan maupun REFERENSI
parsial pengaruh pengaruh jiwa kewirausahaan
Mangkunegara. A.P. 2010. Evaluasi Kinerja Gerry, J. Whittington, R. Scholes, K. 2014.
SDM. Remaja Rosdakarya. Bandung. Exploring Strategy. Text & Cases.
. 2011. Manajemen Sumber Daya Ninth Edition. Prentice Hall. New
Manusia. Remaja Rosdakarya. York.
Bandung. Ghozali, I. 2008. Structural Equation
Alma, B. 2009. Kewirausahaan, edisi revisi. Modeling Metode Alternatif dengan
Alfabeta. Bandung. Partial Least Square. Badan
. 2010. Kewirausahaan untuk Penerbit Universitas Diponegoro.
Mahasiswa dan Umum. Bandung: Semarang.
Alfabeta. Gudono. 2012. Teori Organisasi. BPFE.
Anathan, L dan Ellitan, L. 2009. Supply Chain Yogyakarta.
Management : Teori dan Aplikasi. Handoko T.H. 2008. Manajemen Personalia
Alfabeta. Bandung. dan Sumber Daya Manusia. BPFE.
Azhar. A. 2015. Bahan Kuliah Management Yogyakarta.
Strategik & Strategic , 2011. Manajemen Personalia &
Competitiveness, Program Sumberdaya Manusia, BPFE,
Pascasarjana Unpas. Bandung. Yogyakarta.
Bateman dan Snell. 2009. Manajemen : Malayu, H.S.P., 2011. Manajemen Sumber
Kepemimpinan dan Kolaborasi dalam Daya Manusia. Bumi Aksara,.
Dunia yang Kompetitif. Buku 2. Jakarta
Salemba Empat, Jakarta. Heplin, P. 2011. Be an Entrepreuneur,
Bernardin, H.J and Russel. 2010. Human cetakan pertama, Graha Ilmu,
Resource Management. New York: Yogyakarta.
McGraw-Hill. Herman, A, 2009. Performance Management,
Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Second Edition, Pearson Education,
Propinsi Riau. 2017. Bahan Inc. Upper Saddle River, New
Persentasi FGD Kementerian Jersey.
Perindustrian dan Bidang Ekspor, Hisrich, R.D, Poters, Michael P., Shepered,
Pekanbaru. Dean A. 2008. Enterpreneurship,
Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM New York: McGraw Hill Com, Inc.
Propinsi Riau. 2016. Data UMKM by Hoesada, J. 2013. Taksonomi Ilmu
name by address. Pekanbaru. Manajemen. Andi. Jogjakarta.
Dharma, S. 2010. Manajemen Kinerja. Pustaka Hunger, J.D, Wheelen, T.L. 2010.
Pelajar. Yogyakarta. Manajemen Strategis. Andi.
Dessler, G. 2010. Manajemen Sumber Daya Yogyakarta.
Manusia, Alih Bahasa oleh Paramita Kasmir. 2015. Studi Kelayakan Bisnis.
Rahayu. PT. Indeks. Jakarta. Prenada Media Group. Jakarta.
Dewanti, R. 2008. Kewirausahaan. Mitra Keban, Y.T. 2004. Enam Dimensi Strategis
Wacana Media. Jakarta. Administrasi Publik Konsep, Teori
Du T., Erasmus dan Strydom. 2010. dan Isu, Penerbit Gaya Media
Introduction to Business Yogyakarta.
Management. 7 edition. Oxford
th
Kristanto, H. 2009. Kewirausahaan
Univesity Press. Café Town. Enterpreneurship. Graha Ilmu.
Edy, S. 2009. Manajemen Sumber Daya Yogyakarta.
Manusia. edisi pertama. Kencana. Lupiyoadi, R. 2007. Entrepreneurship From
Jakarta. Mindset to Statesy : Buku Pegangan
Fahmi, I. 2016. Manajemen Sumber Daya mata kuliah Kewirausahaan,
Manusia, Teori dan Aplikasi. LPFEVI. Jakarta.
Alfabeta. Bandung. Machasin, Susi, H. 2015. Entrepreneur,
Freemont. E.K. 2007. Organisasi dan Tantangan, Peluang Dan Strategi,
Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta. Unri Press, Pekanbaru.
Thoha, M. 2011. Perilaku Organisasi Konsep Program Pascasarjana Unpas.
Dasar dan Aplikasinya, PT. Bandung.
Rajagrafindo Persada. Yogyakarta. , 2015, Bahan Ajar ASEAN
Moeheriono, 2009. Pengukuran Kinerja Community, Program Pascasarjana
Berbasis Kompetensi, cetakan Unpas, Bandung.
pertama , Ghalia, Indonesia. Sidik, P, Dedi, H. 2013, Paradigma
Nawawi, H. 2008. Perencanaan SDM: Untuk Kepemimpinan di Indonesia, Telaah
Organisasi Profit yang Kompetitif; Tematik Optik Filosofis, Rasional,
Gadjah Mada University Press. Kritis, Reflektif, Radikal &
Yogyakarta. Kontemporer hingga Ki Sunda,
Pabundu, T. 2010. Budaya organisasi dan Logos Publising, Bandung.
peningkatan kinerja perusahaan, Solihin, I. 2009. Pengantar Manajemen.
Bumi Aksara. Jakarta. Erlangga. Jakarta.
Richard L. Daft. 2010. New Era of Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi, Andi,
Management , Alih Bahasa oleh: Tita Yogyakarta.
Maria Kanita. Era Baru Manajemen. Suharyadi, 2008. Kewirausahaan:
Buku 2, Edisi 9. Salemba Empat. Membangun Usaha Sukses Sejak
Jakarta. Usia Muda.Salemba Empat. Jakarta.
Robbins S.P, Mary. C. 2010. Management, Suhendar, S. 2013. Cara Mudah Menjadi
Alih Bahasa oleh: Bob Sabran, Wirausahawan Sukses, Bahan Ajar
Manajemen, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Mata Kuliah Kewirausahaan,
Penerbit Erlangga Jakarta. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Robbins, S dan Judge. 2007. Manajemen, PT. Suryana, 2009. Kewirausahaan: Pedoman
Indeks, Jakarta. Praktis Kiat dan Sukses Menuju
Robbins, S, Coulter, M. 2009. Manajemen, PT. Sukses. Salemba Empat. Jakarta.
Indeks, Jakarta. Suryana, S. 2007. Perilaku Keorganisasian,
. 2007. Management, 8th Edition. NJ: UNPAD, Bandung.
Prentice Hall. Teguh, B. 2011. Manajemen Stratejik. Edisi
. 2008, Perilaku Organisasi, Salemba ke 4. FE UGM. Yogyakarta.
Empat. Jakarta. Thoha, M. 2010. Kepemimpinan Dalam
Robbins, S. 2007. Organizational Behavior: Manajemen, Rajawali Pers, Jakarta.
Contemporary Issues in Leadership, Tjutju, Y. 2011. Manajemen Sumber Daya
13th Edition, Prentice Hall Inc., New Manusia, Alfabeta, Bandung.
Veithzal, R. 2013, Pemimpin dan
Jersey. Kepemimpinan dalam Organisasi.
Rohiat. 2009. Manajemen: Teori Dasar dan PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Praktek, Cetakan ke-2, Refika Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja Bisnis.
Aditama, Bandung. Rajawali Pers. Jakarta.
Rully, I dan Poppy, Y. 2014. Metodologi , 2013. Perilaku dalam Organisasi.
Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Wajahjono, Sentot, I. 2010. Perilaku
Campuran untuk Manajemen, Organisasi. Graha Ilmu.
Pembangunan dan Pendidikan. Yogyakarta.
Refika Aditama. Bandung. Wijayanto, Setyo, H. 2007. Structural
Saiman. L. 2009. Kewirausahaan, Teori, Equation Modeling dengan Lisrel
Praktik dan Kasus-kasus, Salemba 8.8 Konsep dan Tutorial. Graha
Empat, Jakarta. Ilmu. Yogyakarta.
Yusuf, W. 2007. Membedah Konsep dan
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia Aplikasi CSR. Fascho Publishing.
dan Produktivitas Kerja. C.V Mandar Gresik.
Maju, Bandung. Yuyun, W. 2015. Extended-Handout Ilmu
Sidik, P. 2015. Bahan Ajar Metode Analisa dan Seni Kewirausahaan. Program
Data dan Analisis Kuantitatif. Pascasarjana Unpas, Bandung.
Zimmerer, Thomas, W. Scarborough, dan
Norman, M. 2008. Essential of
Entrepreneurship and Small Business
Management. Terjemahan Yanto
Sidik dan Endina. Gramedia, Jakarta.