You are on page 1of 3

 JUDUL : EKSISTENSI MUHAMMADIYAH DALAM DUNIA

PENDIDIKAN DI INDONESIA
 IDENTITAS PENULIS :
Nama : M AGIL MUKHTAR ISMAIL
NIM : 202210130311093
ABSTRACT ; Muhammadiyah is a socio-religious organization
that was born in 1912 and was founded by KH. Ahmad Dahlan
in the Yogyakarta area which at that time became an alternative
solution to the complex problems faced by Muslims and
Indonesia, such as social-religious education, heretical
behavior, deviant and superstitious teachings, and the shackles
of Dutch colonial rule. These problems derailed the social
situation at that time, causing the decline of Islamic civilization
in Indonesia, where the proportion of the population with
Islamic education was still relatively small due to the increasing
number of educational institutions managed by the Dutch
colonial powers, so that the government itself underestimated
the existence of traditional educational institutions such as
Islamic boarding schools. Traditional Islamic educational
institutions, which were expected to balance the secular
educational methods of the Dutch colonialists, were powerless.
The establishment of Muhammadiyah was part of the creative
power of Indonesian Muslims. Therefore, the history of the
development of Muhammadiyah is the dynamics and mechanism
of the relationship between the creativity of the Muslim human
mind and various problems in his life with the standard
doctrines that apply in Islam. The Muhammadiyah Education
Movement basically uses a national education model that aims
to be an inclusive and progressive organization by not forgetting
humanist goals and principles as well as identity, because
basically everyone is unique, has individual potential and an
inner desire to grow and develop determines his behavior.
humanistic psychology). The essence of humanistic psychology
is recognition and respect for human dignity as a whole. This
perspective recognizes the existence of humans with potential,
talent, creativity and independence, every human being is
different from other human beings, and this will later affect the
world of education. These basic human values affect education.
If we use that, we should at least be able to take into account all
these human values.

Keywords: Organization, Religion, Muhammadiyah, Humanistic


Psychology

 ABSTRAK : Muhammadiyah merupakan organisasi sosial


keagamaan yang lahir pada tahun 1912 dan didirikan oleh KH.
Ahmad Dahlan di daerah Yogyakarta yang dimana kala itu
menjadi solusi alternatif bagi persoalan kompleks yang
dihadapi umat Islam dan Indonesia, seperti pendidikan sosial
keagamaan, perilaku bid'ah, ajaran ajaran yang menyimpang
dan tahayul, serta belenggu penjajahan kolonial Belanda.
Permasalahan tersebut menggelincirkan situasi sosial pada
masa itu sehingga menyebabkan terpuruknya peradaban Islam
di Indonesia, dimana proporsi penduduk yang berpendidikan
Islam masih relatif kecil akibat bertambahnya jumlah lembaga
pendidikan yang dikelola kekuasaan kolonial Belanda sehingga
pemerintah sendiri menyepelekan keberadaan lembaga
pendidikan tradisional seperti pesantren. Lembaga pendidikan
Islam tradisional, yang diharapkan dapat mengimbangi metode
pendidikan sekuler dari kolonial belanda , ternyata tidak
berdaya.Didirikannya Muhammadiyah merupakan bagian dari
daya kreatif umat Islam Indonesia. Oleh karena itu, sejarah
perkembangan Muhammadiyah merupakan dinamika dan
mekanisme hubungan antara kreativitas akal manusia muslim
dengan berbagai persoalan hidupnya dengan doktrin-doktrin
baku yang berlaku dalam Islam. Gerakan Pendidikan
Muhammadiyah pada dasarnya menggunakan model
pendidikan nasional yang bertujuan menjadi organisasi yang
inklusif dan berkemajuan dengan tidak melupakan tujuan dan
prinsip serta jati diri yang humanis, karena pada dasarnya
setiap orang adalah unik, memiliki potensi individu dan
keinginan batin untuk tumbuh dan berkembang menentukan
perilakunya(psikologi humanistik) .Inti dari psikologi
humanistik adalah pengakuan dan penghormatan terhadap
martabat manusia secara keseluruhan. cara pandang ini
mengakui keberadaan manusia dengan potensi, bakat,
kreativitas dan kemandirian, setiap manusia berbeda dari
manusia yang lain, dan ini kemudian nantinya akan
mempengaruhi dunia pendidikan. Nilai-nilai dasar
kemanusiaan ini mempengaruhi pendidikan. Jika kita
menggunakan itu, kita setidaknya harus dapat
memperhitungkan semua nilai kemanusiaan ini.

KataKunci:
Organisasi,Keagamaan,Muhammadiyah,Psikologi
Humanistik

You might also like