You are on page 1of 7

Vol. 3 No.

1 Tahun 2022
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
myjmfkk@umj.ac.id
e-issn: 2722–8088

Artikel Penelitian

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pencegahan Terjadinya Fluor


albus Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Jakarta

Elsa Nadia Wahyuningsih1*, Adinta Anandani2


1Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
2Departemen Mikrobiologi-Parasitologi Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia

*Corresponding author: elsanadiaa@gmail.com

ABSTRACT
Background: Fluor albus is a symptom that is often experienced by women. As many as 75%
of women have experienced fluor albus in Indonesia. The level of knowledge and attitude to
prevent the occurrence of fluor albus can be a trigger factor for the increased number of fluor
albus. Purposes: The purpose of this study was to describe the level of knowledge and attitudes
to prevent the occurrence of fluor albus in female students of the 2020-2021 class of the Faculty
of Medicine, University of Muhammadiyah Jakarta. Methods: Type of research was
descriptive. Sampling in this study used a total sampling technique. The subjects of this study
were 183 female students of the 2020-2021 class of the Faculty of Medicine, University of
Muhammadiyah Jakarta. Data collection tools using questionnaires statement of knowledge
and attitudes. Data was collected by distributing online. The data analysis technique used
univariate analysis. Results: Based on this study, the results obtained were 159 respondents
(86.9%) with good knowledge levels, 23 respondents (12.6%) with sufficient knowledge levels,
and 1 respondent (0.5%) with a poor level of knowledge. In the attitude variable, the results
obtained were 181 respondents (98.9%) with a positive attitude and 2 respondents (1.1%) with
a negative attitude. Conclusion: Based on the results of this study, it can be concluded that the
knowledge and attitudes of the respondents are mostly good.

Keywords: fluor albus, knowledge, attitude

ABSTRAK
Latar Belakang: Fluor albus merupakan salah satu gejala yang sering dialami oleh wanita.
Sebanyak 75 % wanita pernah mengalami fluor albus di Indonesia. Tingkat pengetahuan dan
sikap pencegahan terjadinya fluor albus dapat menjadi faktor meningkatnya angka kejadian
fluor albus. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui gambaran tingkat pengetahuan
dan sikap pencegahan terjadinya fluor albus pada mahasiswi angkatan 2020-2021 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta. Metode: Jenis penelitian deskriptif.
Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Subjek penelitian ini berjumlah 183
mahasiswi angkatan 2020-2021 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Alat pengumpul data menggunakan kuesioner pernyataan pengetahuan dan sikap.
Pengumpulan data dilakukan secara online. Analisis data dilakukan secara univariat. Hasil:
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil sebanyak 159 responden (86,9 %) dengan tingkat
pengetahuan baik, 23 responden (12,6%) dengan tingkat pengetahuan cukup, dan sebanyak 1
responden (0,5%) dengan tingkat pengetahuan kurang baik. Pada variabel sikap, didapatkan
hasil sebanyak 181 responden (98,9 %) dengan sikap positif dan 2 responden (1,1 %) dengan

Disubmit: 08/08/2022 Diterima: 07/06/2022 Dipublikasi: 31/07/2022 DOI: 10.24853/myjm.3.1.11-17 | 11


Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
myjmfkk@umj.ac.id
e-issn: 2722–8088

sikap negatif. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan dan sikap responden terhadap fluor albus sebagian besar tergolong baik.

Kata kunci: fluor albus, pengetahuan, sikap

PENDAHULUAN meningkatnya hasrat seksual, pada bayi


Fluor albus/keputihan/leukorrhea/vaginal baru lahir sampai usianya kira-kira 10 hari ,
discharge merupakan salah satu gejala yang masa ovulasi, dan terjadi selama kehamilan
paling sering dialami oleh wanita dengan (8). Fluor albus patologis dapat disebabkan
tanda keluarnya cairan dari organ genitalia oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus.
serta terdapat dua kondisi yaitu kondisi Fluor albus juga dapat disebabkan oleh
fisiologis (normal) dan kondisi patologis bahan kimia atau iritasi mekanik,
(abnormal) (1). Fluor albus patologis penggunaan feminine hygiene secara
biasanya terjadi pada vaginosis bakterialis, berlebihan, kontraseptif, tidak menjaga
candidasis, dan trikomoniasis. Vaginosis kebersihan pada alat kelamin dan
bakterialis merupakan penyebab paling penggunaan pemilihan bahan pada pakaian
umum dari fluor albus patologis (2). yang dipakai di area kewanitaan (9). Fluor
Menurut Centers for Disease Control and albus dapat juga disebabkan oleh adanya
Prevention (CDC) tahun 2020 prevalensi ketidakseimbangan mikrobioma vagina.
vaginosis bakterialis di Amerika Serikat Mikrobioma vagina yang sehat dapat
pada wanita dengan rentang usia 14-49 menjaga pH normal pada vagina dan
tahun diperkirakan mencapai 21,2 juta jiwa membuat keanekaragaman spesies di
atau 29,2% (3). Fluor albus patologis dapat daerah vagina tetap rendah. Adanya
juga ditemukan pada kasus Pelvic ketidakseimbangan mikrobioma vagina ini
Inflammatory disease (PID) serta dapat ditandai dengan jumlah Lactobacillus spp
juga ditemukan pada kasus wanita yang yang sedikit dan terjadinya peningkatan
menderita Gonorrhea (4). Pada penelitian populasi mikroba tertentu di dalam vagina
yang dilakukan pada tahun 2018 sehingga menyebabkan timbulnya fluor
mengatakan bahwa di Asia terdapat albus patologis. Lactobacillus spp
masalah kesehatan reproduksi wanita menghasilkan sejumlah senyawa yang
sebanyak 76% yang mengalami fluor albus bersifat mirip dengan antimikroba yang
(5). Sebanyak 75% wanita pernah dapat membunuh berbagai mikroba yang
mengalami fluor albus di Indonesia (5). berpotensi berbahaya dan menghambat
Pada penelitian tahun 2021 menyebutkan pertumbuhannya (10). Nilai pH pada
bahwa di Indonesia kejadian fluor albus vagina juga diketahui dapat menjadi
umumnya terjadi pada rentang usia 15-24 indikator fluor albus patologis, pH vagina
tahun (6). Hal ini dikarenakan pengaruh normal adalah < 4,5 (11).
dari daerah Indonesia yang beriklim tropis, Pada kondisi fisiologis, sekret
sehingga jamur, virus, dan bakteri mudah berwarna jernih atau putih yang terdiri dari
untuk tumbuh dan berkembang (7). sel epitel, lendir, dan bakteri. Sedangkan
Fluor albus fisiologis disebabkan pada kondisi patologis, terdapat beberapa
oleh adanya faktor hormonal seperti, perubahan pada sekret yang keluar dari
sebelum atau sesudah menstruasi, vagina seperti warna, konsistensi, jumlah

Disubmit: 08/08/2022 Diterima: 07/06/2022 Dipublikasi: 31/07/2022 DOI: 10.24853/myjm.3.1.11-17 | 12


Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
myjmfkk@umj.ac.id
e-issn: 2722–8088

(volume), bau, dan bisa juga timbul gejala dengan karakteristik populasi tamatan
seperti gatal serta nyeri pada vagina (12). sekolah dasar (SD) merupakan komunitas
Fluor albus patologis dapat dicegah yang memiliki tingkat pengetahuan dan
dengan cara menjaga kebersihan terutama ekonomi yang rendah terhadap masalah
pada daerah kewanitaan, memotong kuku kesehatan reproduksi (15). Sedangkan pada
tangan ketika sudah panjang untuk penelitian lain yang dilakukan pada pelajar
mencegah perpindahan bakteri dari tangan SMA yang dimana merupakan remaja dan
ke organ kewanitaan, mencuci tangan dianggap memiliki minim akan
dengan sabun sebelum menyentuh organ pemahaman dan kesalahan persepsi
kewanitaan, menggunakan air bersih yang mengenai kesehatan reproduksi (16).
mengalir saat membasuh organ kewanitaan, Pengetahuan dan sikap yang baik dapat
membasuh atau membersihkan organ dipengaruhi oleh faktor informasi,
kewanitaan dengan benar yaitu dengan cara pendidikan, pengalaman, sosial budaya
membasuhnya dari arah depan (vagina) ke ekonomi, usia, serta lingkungan (17).
arah belakang (anus) agar bakteri yang ada Alasan peneliti mengambil responden
di anus tidak masuk ke dalam mahasiswi Fakultas Kedokteran karena
vagina,menjaga vagina supaya tidak peneliti ingin mengetahui apakah
lembab, menggunakan celana dalam yang mahasiswi pendidikan dokter yang
berbahan katun, mencukur bulu kemaluan merupakan calon tenaga kesehatan telah
secara rutin dengan gunting pribadi dan mengetahui dengan baik mengenai
steril, hindari penggunaan pembalut yang pengetahuan dan sikap pencegahan fluor
memiliki bau harum dan mengandung gel, albus. Karena faktor tersebut dapat
penggunaan pembalut lebih dianjurkan mempengaruhi baik atau buruknya sikap
dilakukan pergantian setiap 3-4 jam sekali maupun pengetahuan terhadap pencegahan
untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri fluor albus.
karena darah merupakan tempat yang baik Berdasarkan paparan di atas,
untuk bakteri berkembang, tidak penelitian ini memiliki tujuan untuk
menggunakan antiseptik untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap
membersihkan organ kewanitaan dalam pencegahan terjadinya fluor albus pada
frekuensi yang sering (5), tidak melakukan mahasiswi angkatan 2020-2021 Fakultas
hubungan seksual ketika mengalami fluor Kedokteran Universitas Muhammadiyah
albus patologis serta tidak sering berganti Jakarta.
pasangan seksual, merupakan pencegahan
yang paling efektif pada kasus Infeksi METODE
menular seksual (13). Penelitian ini dilakukan dengan metode
Pengetahuan tentang cara merawat deskriptif menggunakan kuesioner secara
organ kewanitaan sangat diperlukan karena online dengan google form. Penelitian ini
hal itu merupakan faktor utama dalam dilakukan di Fakultas Kedokteran
menjaga kesehatan organ reproduksi. Universitas Muhammadiyah Jakarta
Kurangnya pengetahuan dalam memelihara dengan periode waktu penelitian ini dimulai
kesehatan dan kebersihan organ reproduksi pada bulan Oktober – November 2021.
wanita dapat menimbulkan risiko fluor Dalam penelitian ini yang menjadi target
albus patologis (14). Penelitian yang populasi adalah seluruh mahasiswi
dilakukan di Sri Lanka pada tahun 2017 pendidikan dokter angkatan 2020-2021

Disubmit: 08/08/2022 Diterima: 07/06/2022 Dipublikasi: 31/07/2022 DOI: 10.24853/myjm.3.1.11-17 | 13


Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
myjmfkk@umj.ac.id
e-issn: 2722–8088

Fakultas Kedokteran Universitas


Muhammadiyah Jakarta dengan total 183 HASIL
orang. Hasil penelitian di bawah ini disajikan
Pengambilan sampel secara total dalam bentuk tabel mengenai jumlah
sampling. Kriteria inklusi, yaitu mahasiswi persentase responden yang akan
pendidikan dokter angkatan 2020-2021 dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu
Fakultas Kedokteran Universitas responden yang memiliki kategori
Muhammadiyah Jakarta, bersedia menjadi pengetahuan baik, cukup , dan kurang.
responden, sedangkan kriteria eksklusi
pada penelitian ini yaitu, mahasiswi Tabel 1. Tingkat Pengetahuan dan Sikap
pendidikan dokter angkatan 2020-2021 Pencegahan Terjadinya Fluor albus
Frekuensi Persentase
Fakultas Kedokteran Universitas Pengetahuan
(n) (%)
Muhammadiyah Jakarta yang tidak mengisi Baik 159 86,9 %
kuesioner penelitian. Cukup 23 12,6 %
Cara pengumpulan data dilakukan Kurang 1 0,5 %
Sikap
dengan online, yang didahului dengan
Positif 159 86,9 %
penjelasan cara mengisi kuesioner. Negatif 23 12,6 %
Instrumen penelitian atau alat ukur yang Total 183 0,5 %
digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini berupa kuesioner yang Berdasarkan tabel 1, didapatkan hasil
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. sebanyak 159 responden (86,9 %) dengan
Kuesioner yang digunakan memiliki 10 tingkat pengetahuan baik, 23 responden
pernyataan untuk pengetahuan dan 14 (12,6%) dengan tingkat pengetahuan
pernyataan untuk sikap mengenai cukup, dan sebanyak 1 responden (0,5%)
pencegahan fluor albus. Pada penelitian ini dengan tingkat pengetahuan kurang baik.
terdapat variabel independen yaitu tingkat
Pada variabel sikap hasil sebanyak 181
pengetahuan pencegahan fluor albus dan
responden (98,9 %) dengan sikap positif
sikap dalam pencegahan fluor albus, serta
dan 2 responden (1,1 %) dengan sikap
variabel dependen yaitu pencegahan fluor
negatif.
albus.
Penentuan kriteria terhadap tingkat
PEMBAHASAN
pengetahuan, yaitu baik nilainya ≥ 76-
Tingkat Pengetahuan
100%, cukup nilainya 60-75%, dan kurang
Berdasarkan hasil penelitian dapat
nilainya < 60% (18). Penentuan kriteria
ditunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
sikap dalam pencegahan fluor albus, yaitu
dan sikap pencegahan terhadap fluor albus
positif (Median ≤ x ≤ Skor Maksimal) dan
pada mahasiswi Fakultas Kedokteran
negatif ( Skor minimal ≤ x ≤ Median) (18).
tergolong baik jika dibandingkan dengan
Dengan keterangan skor minimal 14, skor
penelitian sebelumnya yang rata-rata
median 42, dan skor maksimal 70.
dilakukan bukan pada mahasiswi
Responden dengan sikap positif memiliki
kesehatan. Salah satu hasil penelitian yang
skor (42 ≤ x ≤ 70), sedangkan responden
tidak tidak sejalan dengan penelitian ini
dengan sikap negatif memiliki kisaran skor
yaitu penelitian yang dilakukan oleh
(14 ≤ x ≤ 42).
Revalina Hutami (2017), mendapatkan

Disubmit: 08/08/2022 Diterima: 07/06/2022 Dipublikasi: 31/07/2022 DOI: 10.24853/myjm.3.1.11-17 | 14


Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
myjmfkk@umj.ac.id
e-issn: 2722–8088

hasil pengetahuan dari 125 responden yang Sikap


sebagian besar berpengetahuan cukup Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan jumlah 63 responden (50,4%), 37 penelitian yang dilakukan oleh Revalina
responden (29,6%) berpengetahuan kurang, Hutami (2017) yang sebagian besar
dan 25 responden (20%) berpengetahuan responden memiliki sikap positif berjumlah
baik, respondennya siswi SMA, tingkat 101 orang (80,8%) dari 125 responden,
pendidikan diketahui berbeda dengan sedangkan 24 responden (19,2%) memiliki
penelitian ini yang dimana responden sikap negatif (18). Hasil penelitian ini juga
merupakan mahasiswi kedokteran sehingga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
menghasilkan tingkat pengetahuan yang oleh Nissa Hanipah dan Novita Nirmalasari
dominan baik (18). (2020) yang mendapatkan hasil bahwa
Hasil penelitian ini tidak sejalan sebagian besar responden memiliki sikap
dengan penelitian di Sri Lanka dan India positif yaitu sebanyak 66 responden
didapatkan hasil 98,5% responden (97,1%) dan 2 responden (2,9%) memiliki
memperoleh skor <50 % dari total sikap negatif (19). Hal ini dapat
responden 428 orang yang tinggal di dipengaruhi dari adanya tingkat
kawasan perkebunan. Hal ini dapat pengetahuan yang baik sehingga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena menghasilkan sikap yang positif.
kurangnya akses sumber informasi serta Sikap belum tentu otomatis akan
tingkat pendidikan yang rendah dapat terbentuk menjadi perilaku yang sesuai.
menyebabkan kurangnya pengetahuan Faktor yang mempengaruhi sikap yaitu
dalam pencegahan fluor albus (15). pengalaman pribadi, pengetahuan, budaya,
Hasil penelitian ini sejalan dengan media, pendidikan, faktor lingkungan atau
penelitian yang dilakukan oleh Nissa eksternal dan masalah emosional. Adanya
Hanipah dan Novita Nirmalasari (2020) peningkatan pengetahuan dapat
mengungkapkan bahwa sebagian besar mengarahkan pada sikap positif dan praktik
responden sebanyak 49 orang (72,1%) dari yang lebih baik, karena sikap secara
68 orang siswi SMKN 2 Godean yang bertahap berubah dengan dipengaruhi
memiliki tingkat pengetahuan baik. Pada faktor lingkungan yang mendukung (20).
penelitian ini diketahui 66 siswi pernah Semakin banyak informasi yang diketahui
memiliki riwayat fluor albus. Hal ini dapat oleh seseorang maka akan mempengaruhi
dipengaruhi dari pengalaman seseorang atau menambah tingkat pengetahuan
yang dapat menjadi faktor bertambahnya seseorang yang akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan (19). sikapnya terhadap suatu hal, dalam hal ini
Peneliti berpendapat bahwa semakin adalah pencegahan terjadinya fluor albus
baik pengetahuan seorang wanita tentang (21).
fluor albus maka semakin baik juga
tindakan dalam pencegahan yang akan SIMPULAN
dilakukan responden dalam mencegah fluor Pengetahuan responden mengenai
albus. Pengetahuan yang baik dapat pencegahan fluor albus hampir seluruhnya
dipengaruhi oleh faktor informasi, tergolong baik yaitu sebanyak 159
pendidikan, pengalaman,sosial budaya mahasiswi (86,9%) serta sikap responden
ekonomi, usia, serta lingkungan. tergolong baik yaitu sebanyak 181
mahasiswi (98,9%). Perbedaan yang

Disubmit: 08/08/2022 Diterima: 07/06/2022 Dipublikasi: 31/07/2022 DOI: 10.24853/myjm.3.1.11-17 | 15


Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
myjmfkk@umj.ac.id
e-issn: 2722–8088

mendasar berdasarkan penelitian Lage; 2018. 1–392 p.


sebelumnya dilihat dari beberapa faktor 5. Nikmah US, Widyasih H. Personal
yang dapat mempengaruhi tingkat hygiene habits and occurrence of
pengetahuan dan sikap seseorang, yang pathological fluor albus on
dimana hal ini dapat dipengaruhi oleh santriwati of PP Al-Munawwir,
karakteristik responden yang pada dasarnya Yogyakarta. J MKMI.
merupakan mahasiswi Fakultas 2018;14(1):36–43.
Kedokteran. 6. Ilmassalma SY, Wardani HE,
Hapsari A. Hubungan pengetahuan
UCAPAN TERIMA KASIH dan sikap terhadap kejadian
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan keputihan. 2021;3(9):663–9.
baik berkat bantuan dari berbagai pihak, 7. Nurhumairah N, Salmah U, Tamar
untuk itu peneliti mengucapkan terima M. The effect of reproductive health
kasih kepada supervisor penelitian, serta education with video learning
mahasiswi angkatan 2020-2021 Fakultas multimedia and education on the
Kedokteran Universitas Muhammadiyah increasing of knowledge and attitude
Jakarta yang telah memberikan kerjasama about prevention of Fluor Albus
yang baik terhadap penelitian ini. pathology of female adolescent. Int J
Multicult Multireligious Underst.
KONFLIK KEPENTINGAN 2020;7(4):161–7.
Penulis tidak memiliki konflik kepentingan 8. Rifdah Amaal Pawennei. Hubungan
dan tidak ada afiliasi atau koneksi dengan pengetahuan dengan perilaku
organisasi apapun yang dapat menimbulkan vaginal hygiene terhadap kejadian
pertanyaan bias dalam diskusi dan fluor albus patologis pada siswi
kesimpulan hasil penelitian ini. SMAN 8 Luwu Utara 2020. J Chem
Inf Model. 2020;2(1):5–7.
REFERENSI 9. Kalavati Suvarna CRM. Textbook of
1. Rao VL, Mahmood T. Vaginal diagnostic microbiology. Sixth edit.
discharge. Obstet Gynaecol Reprod Textbook of Diagnostic
Med. 2019;30(1):11–8. Microbiology. Elsevier Ltd; 2019.
2. Venugopal S, Gopalan K, Devi A, 1060 p.
Kavitha A. Epidemiology and 10. Joseph RJ, Ser HL, Kuai YH, Tan
clinico-investigative study of LTH, Arasoo VJT, Letchumanan V,
organisms causing vaginal et al. Finding a balance in the vaginal
discharge. Indian J Sex Transm Dis. microbiome: How do we treat and
2017;38(1):69–75. prevent the occurrence of bacterial
3. Bacterial Vaginosis (BV) Statistics. vaginosis? Antibiotics.
CDC. 2020. 2021;10(6):1–39.
4. Levinson W, Chin-hong P, Joyce 11. Riedel S, Hobden JA, Miller S.
EA, Nussbaum J, Schwartz B. Jawetz, Melnick and Adelberg’s
Review of microbiology, virology, Medical microbiology: 28th Edition.
immunology. 15th ed. Medical Jawetz, Melnick & Adelberg’s
Microbiology, Virology, Medical Microbiology. 2019. 746–
Immunology. USA: Mc Graw Hiill 747 p.

Disubmit: 08/08/2022 Diterima: 07/06/2022 Dipublikasi: 31/07/2022 DOI: 10.24853/myjm.3.1.11-17 | 16


Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
jurnal.umj.ac.id/index.php/MyJM
myjmfkk@umj.ac.id
e-issn: 2722–8088

12. Hay P. Vaginal discharge. Med sebuah pengantar proses belajar


(United Kingdom). 2018;46(6):319– mengajar dalam pendidikan.
24. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007.
13. Sjaiful Fahmi Daili. Infeksi menular 18. Hutami R. Hubungan pengetahuan,
seksual. Kelima. Jakarta: Badan sikap dan perilaku kebersihan organ
Penerbit FK UI; 2017. reproduksi dengan kejadian
14. Monintja HE, Anandani A. keputihan pada siswi SMA Angkasa
Characteristics of pathological fluor 1 Jakarta Periode Januari 2017.
albus on outpatient in Permata 2017;9–11.
Serdang mother and child hospital 19. Hanipah N, Nirmalasari N.
year 2019. Muhammadiyah Med J. Gambaran pengetahuan dan sikap
2020;1(2):57. vulva hygiene dalam menangani
15. Ilankoon MPS, Goonewardena CSE, keputihan (Fluor Albus) pada remaja
Fernandopulle RC, Rasika Perera putri. J Kesehatan Mesencephalon.
PP. Women’s knowledge and 2020;6(2):132–6.
experience of abnormal vaginal 20. Sumarah S, Widyasih H. Effect of
discharge living in estates in vaginal hygiene module to attitudes
Colombo District, Sri Lanka. Int J and behavior of pathological vaginal
Women’s Heal Reprod Sci. discharge prevention among female
2017;5(2):90–6. adolescents in Slemanregency,
16. Pradnyandari IAC, Surya IGNHW, Yogyakarta, Indonesia. J Fam
Aryana MBD. Gambaran Reprod Heal. 2017;11(2):104–9.
pengetahuan, sikap, dan perilaku 21. Citrawati NK, Nay HC, Lestari RTR.
tentang vaginal hygiene terhadap Hubungan tingkat pengetahuan
kejadian keputihan patologis pada tentang keputihan dengan perilaku
siswi kelas 1 di SMA Negeri 1 pencegahan keputihan pada remaja
Denpasar periode Juli 2018. Intisari putri di SMA Dharma Praja
Sains Medis. 2019;10(1):88–94. Denpasar. Bali Med J. 2019;6(1):71–
17. Mubarak WI. Promosi kesehatan 9.

Disubmit: 08/08/2022 Diterima: 07/06/2022 Dipublikasi: 31/07/2022 DOI: 10.24853/myjm.3.1.11-17 | 17

You might also like