Professional Documents
Culture Documents
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Abstract
This writing is done with the aim of knowing how the provisions of children outside of
marriage are recognized according to the Civil Code (KUHPerdata) and how the rights and
positions of children outside marriage are recognized as inheritance according to the Civil
Code. By using the normative juridical research method, it can be concluded that every child
born outside of a legal marriage bond is a child outside of marriage. Based on the provisions
of the Civil Code, children outside of marriage are deemed not to have any legal relationship
with their parents if there is no acknowledgment from the father or mother, thus if the outside
child is recognized and followed by the legalization of the child from the parents, then he or
she can inherit the inheritance from the parent. admit it, and of course the distribution of
inheritance based on law. Based on the Marriage Law, namely Law Number 1 of 1974 (Article
43 paragraph (1)), even illegitimate children who are not recognized automatically have a
civil relationship with their mother and their mother's family. The rights and position of out-
of-wedlock children in relation to the inheritance of the parents who admit it on the child
legitimacy are basically the same as the legal children. The recognized and legalized
illegitimate child is truly an heir who has the same rights as a child born in a legal marriage.
Judging by civil law, the distribution of inheritance has been determined based on the groups
of heirs.
Keywords: Rights and Position; Out of Marriage Children
Abstrak
Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana ketentuan anak luar nikah
yang diakui menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan bagaimana
hak dan kedudukan anak di luar nikah yang diakui dalam pewarisan menurut KUHPerdata.
Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, maka dapat disimpulkan Setiap
anak yang dilahirkan di luar suatu ikatan perkawinan yang sah adalah merupakan anak luar
kawin. Berdasarkan ketentuan KUHPerdata Anak luar kawin dianggap tidak mempunyai
hubungan hukum apapun dengan orang tuanya apabila tidak ada pengakuan dari ayah maupun
ibunya, dengan demikian bila anak luar kawin tersebut diakui dan diikuti pengesahan anak
dari orang tuanya, maka ia dapat mewaris harta peninggalan dari orang tua yang mengakuinya,
dan tentunya pembagian warisan berdasarkan undang-undang. Berdasarkan Undang-Undang
Perkawinan yaitu Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Pasal 43 ayat (1)), maka anak luar
kawin yang tidak diakui pun dengan otomatis mempunyai hubungan perdata dengan ibunya
dan keluarga ibunya. Hak dan kedudukan anak luar kawin terhadap harta warisan orang tua
yang mengakuinya pada pengesahan anak pada dasarnya sama dengan anak sah. Anak luar
kawin yang diakui dan disahkan adalah benar-benar sebagai ahli waris yang mempunyai hak
seperti anak yang lahir dalam perkawinan yang sah. Ditinjau secara hukum perdata telah
ditentukan pembagian warisan berdasarkan golongan-golongan ahli waris.
Kata Kunci : Hak dan Kedudukan; Anak Luar Nikah
126
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
pihak yang melangsungkan pernikahan anak hasil diluar nikah akan memperoleh
hubungan perdata dengan bapaknya, yaitu
itu sendiri, maupun dengan pihak lain
dengan cara memberi pengakuan terhadap
yang mempunyai kepentingan tertentu.
anak luar nikah. Dalam Pasal 280 – Pasal
Apabila dari pernikahan tersebut
281 KUHPerdata menegaskan
dilahirkan anak, maka timbul hubungan
bahwasannya dengan pengakuan terhadap
hukum antara anak dengan orang anak diluar nikah, terlahirlah hubungan
tuanya. Sebagai warga negara setiap perdata antara anak itu dan bapak atau
anak berhak tumbuh berkembang ibunya. Pengakuan terhadap anak di
sesuai dengan kodratnya sebagai luar nikah dapat dilakukan dengan suatu
mahkluk Tuhan. Anak-anak berhak akta otentik, bila belum diadakan dalam
mendapatkan pendidikan, asuhan, akta kelahiran atau pada waktu
pengarahan sehingga menjadi dewasa. pelaksanaan pernikahan. Pembagian hak
Menurut Konvensi Hak Anak bahwa waris anak hasil diluar nikah yang diakui
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
pengethuan dan teknologi dan/atau alat oleh si ayah dan oleh si ibu. Sebelum
bukti lain yang menurut hukum membicarakan pasal-pasal yang
mempunyai hubungan darah termasuk bersangkutan, perlu ditegaskan sekali
hubungan perdata dengan keluarga lagi bahwa hukum waris dari anak ini
ayahnya. hanya terdapat antara ia sendiri dengan
Menurut istilah Paul Scholten, orang tua yang mengakuinya. Pasal
yang dimaksud anak luar kawin adalah 863: Jika pewaris meninggalkan
anak luar kawin di luar anak sumbang keturunan yang sah atau seorang
dan anak zinah yang mempunyai isteri/suami maka bagiannya adalah 1/3
hubungan hukum dengan pewaris dan dari bagian jika ia itu anak sah. Dengan
untuk selanjutnya disebut anak luar kata lain jika ia mewaris bersama-sama
kawin saja. Sedang anak zinah dan dengan waris golongan I.5
anak sumbang meski merupakan anak Pasal 250 KUH-Perdata,
luar kawin, akan tetapi karena tidak dijelaskan bahwa: “Anak yang
dapat diakui maka tidak mempunyai dilahirkan atau dibesarkan selama
kedudukan dan hak waris atas harta perkawinan, memperoleh si suami
peninggalan orang tuanya. sebagai ayahnya”. Selanjutnya dalam
Menurut Pasal 272 BW bahwa Pasal 272 dijelaskan bahwa anak di
anak-anak luar kawin yang dapat luar kawin kecuali yang dilahirkan dari
diakui adalah anak yang dilahirkan perzinahan, disahkan oleh perkawinan
oleh seorang ibu tetapi yang tidak yang menyusul dari ayah dan ibu
dibenihkan oleh seorang pria yang mereka, bila sebelum melakukan
berada dalam ikatan perkawinan sah perkawinan mereka telah melakukan
dengan ibu si anak tersebut dan tidak pengakuan secara sah terhadap anak
termasuk di dalam kelompok anak itu, atau bila pengakuan itu terjadi
4
zinah dan anak-anak sumbang. dalam akta perkawinannya sendiri. Dan
Adapun yang sekarang perlu mendapat dalam Pasal 280 dijelaskan lagi bahwa
keterangan ialah hukum waris seorang anak di luar kawin memperoleh
anak di luar kawin tapi yang diakui hubungan perdata dengan ayah atau
4
J. Andy Hartanto. Hukum Waris, Kedudukan
ibunya melalui pengakuan.
dan Hak Waris Anak Luar Kawin Menurut
“Burgerlijk Wetboek”, Pasca Putusan
Mahkamah Konstitusi (Surabaya: LaksBang,
5
2015). Andy Hartanto
130
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Pengakuan ini adalah suatu hal tidak sama antara satu dengan anak
yang lain sifat dari pengesahan. satu. Mereka (anak luar kawin) tidak
Dengan pengakuan seorang anak itu berada dibawah kekuasaan orang tua,
tidak menjadi anak sah. Anak yang lahir di tetapi dibawah kekuasaan perwalian,
luar perkawinan itu baru menjadi anak sah sehingga hak dan bagian mereka di
jika kedua orang tuanya kemudian kawin, dalam warisan pun tidak sama besarnya
setelah mereka itu kedua-duanya mengakui
dan selanjutnya pengakuan hanya
anak itu, atau jika pengakuan itu dilakukan
menimbulkan hubungan hukum antara
dalam akta perkawinan itu sendiri.
si anak dengan orang tua yang
Demikian ketentuan yang dimuat
mengakui saja, jadi tidak termasuk
dalam Pasal 272.8
dengan keluarga yang mengakuinya.
B. Hak dan Kedudukan Anak Luar 1) Bagian Anak Luar Kawin Jika
Nikah yang Diakui Terhadap Mewaris Bersama Ahli Waris
Warisan Tanah Menurut Kitab Golongan I
Undang-Undang Hukum Perdata Apabila pewaris meninggal
Menurut Klaassen, Eggens dan dunia dengan meninggalkan
keturunan yang sah dan/atau
Polak 9 hak anak luar kawin terhadap suami/isteri yang hidup terlama,
harta warisan orang tua yang maka anak luar kawin yang
mengakuinya pada asasnya adalah sama diakuinya mewaris sepertiga
bagian dari yang mereka
dengan anak sah. Mereka (anak luar
sedianya harus mendapat
kawin yang diakui) adalah benar-benar seandainya mereka adalah anak
sebagai ahli waris yang mempunyai hak sah (Pasal 863 B.W. bagian
pertama). Keturunan atau anak-
saissine, hak heredetatis petition dan
anak yang sah dan atau
hak untuk menuntut pemecahan suami/isteri pewaris yang masih
warisan. Akan tetapi apabila diteliti hidup terlama adalah termasuk
lebih lanjut ternyata persamaannya ahli waris golongan I. Jadi disini
diatur perkawinan anak luar
hanyalah sampai di situ saja karena kawin bersama-sama dengan
dalam hal selebihnya bagian mereka golongan I. Dalam hal demikian
anak luar kawin menerima
8
Ali Afandi. Hukum Waris, Hukum Keluarga,
sepertiga dari hak yang mereka
Hukum Pembuktian Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata (Jakarta: PT. Bina sedianya terima seandainya
Aksara, 1984). mereka sebagai anak sah. Jadi
9
J.G. Klaassen, J. Eggens dan J.M. Polak.
Huwelijkgoederen end Erfrecht, handleiding cara menghitung hak bagian anak
bij be Studie en Practijk (Tjeenk Willink luar kawin adalah mengandalkan
Zwolle, 1956).
132
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
adalah tiga per empat dari harta dengan golongan IV, serta jika
warisan, sedang sisa harta mewaris dengan golongan yang
warisan yang seperempat dibagi berlainan derajat. Namun ada
bersama di antara para ahli waris kemungkinan seorang pewaris
golongan IV yaitu paman dan tidak meninggalkan ahli waris
bibi, atau keturunannya/saudara dari golongan I sampai golongan
sepupu atau misanan tersebut. 12 IV, akan tetapi hanya
Dari ketentuan mengenai bagian meninggalkan anak luar kawin.
warisan anak luar kawin seperti Dalam hal keadaan yang
tersebut di atas, maka dapat demikian, maka anak luar kawin
dikatakan bahwa semakin dekat yang diakui oleh pewaris secara
derajat ahli waris sah yang sah akan mewaris seluruh harta
mewaris bersama-sama dengan warisan (Pasal 865 B.W).
anak luar kawin, maka semakin Anak luar kawin menurut
kecil bagian yang diperoleh anak hukum dianggap tidak sah,
luar kawin semakin besar. Hal ini meskipun demikian anak tersebut
adalah wajar karena meski boleh memperoleh haknya, akan
menjadi anak luar kawin, namun tetapi bukan waris, misalnya
hubungan antara anak luar kawin berupa hibah dan sedekah,
dengan pewaris adalah lebih dikarenakan anak tersebut
dekat dibandingkan dengan ahli dianggap anak luar nikah yang
waris golongan II, III dan hanya memiliki hubungan
golongan IV meski mereka perdata dengan ibu dan keluarga
adalah ahli waris yang sah ibunya saja, terkecuali terhadap
menurut undang-undang, anak luar kawin yang diakui
sehingga oleh karenanya anak- (vide Pasal 862 – 866 KUH-
anak luar kawin akan mendapat Perdata). Disamping itu anak luar
bagian yang lebih besar dari harta kawin tersebut juga berhak atas
warisan orang tua yang sudah nafkah alimentasi atau hak
mengakuinya. nafkah atas anak luar kawin,
termasuk anak yang dilahirkan
4) Bagian Anak Luar Kawin Jika dari perzinahan dan anak
Menjadi Satu-Satunya Ahli sumbang (Lihat Pasal 867 B.W).
Waris Kendati demikian, khusus anak
Uraian pada beberapa bab zina dan anak sumbang tidak
di atas adalah jika anak luar mungkin memiliki hubungan
kawin mewaris bersama-sama secara yuridis dengan ayah
dengan ahli waris golongan lain, kandungnya karena orang tua dan
baik dari golongan I, II, III atau anak tersebut dilarang oleh
12
Anisitus Amanat. Membagi Warisan
Berdasarkan Pasal-Pasal Hukum Perdata BW .
134
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137
Hijawati dan Rizayusmanda, Hak dan Kedudukan Anak Luar Nikah Yang Diakui Terhadap Warisan
Tanah Ditinjau dari Hukum Perdata, Halaman 126-137