You are on page 1of 16

BUKU JAWABAN UJIAN

(BJU) UAS TAKE HOME


EXAM (THE) SEMESTER
2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : RAHMI ARIZKA PUTRI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041557053

Tanggal Lahir : 29 JANUARI 2022

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4216/ METODE PENELITIAN SOSIAL

Kode/Nama Program Studi : 54/ MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 14/ UT PADANG

Hari/Tanggal UAS THE : RABU/ 28 DESEMBER 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : RAHMI ARIZKA PUTRI


NIM : 041557053
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4216/ METODE PENELITIAN SOSIAL

Fakultas : EKONOMI
Program Studi : 54/ MANAJEMEN
UPBJJ-UT : UT PADANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan
jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya
yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian
hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab
dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Padang, 28 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

RAHMI ARIZKA PUTRI


1. Berkaitan hal di atas lakukan analisis oleh saudara mengenai topik
penelitiantentang pemberian vaksinasi covid 19 di negara Indonesia, telusuri
data-datayangmendukungpermasalahanyangdiperolehdarisumber-
sumberinstansipemerintah pusat ataupun daerah. Selanjutnya tentukan objek
penelitian danrumusan masalah dengan menggunakan metode pendekatan
penelitian secarakualitatif !

Berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk pemberian vaksinasi covid-


19,yang merupakan salah satu cara atau strategi yang dilakukan pemerintah
Indonesiadalamrangkapencegahandanpenangananbencanawabahcovid-
19yangtelahberlangsung tepatnya bulan Maret 2019 sampai dengan sekarang.
permasalahan
iniakansayadukungdengandatadansumberterkaitsertamenggunakanmetodependeka
tan penelitian secara kualitatif (karena bersifat fleksibel dan peneliti
adalahinstrumennya).

VaksinasiCovid-
19merupakansalahsatudarisekianbanyakprogrampemerintahdalammenanggulangiw
abahCovid-19ini.sebagaimanatercantumdalam Keputusan Presiden No.12 Tahun
2020 tentang Penetapan Bencana Non
alamPenyebaranCoronaVirusDisease2019(COVID19)sebagaiBencanaNasional.Adapu
npelaksanaanprogramkebijakanpemerintahuntukpemberianvaksinasicovid-
19kepadamasyarakatterhambatatautidakmemenuhitargetdikarenakan:

a) TerbatasnyaPenyediaVaksinyangsudahmemenuhistandartdankualifikasiuntukpe
nyakitCOVID-19.

Keterbatasanterjadidikarenakanadanyatahapobservasidaripihakpemerintahatasefek
samping dosis vaksinasi tersebut, sehingga perlu kajian waktu relatif lama
yangmenyebabkanterlambatnyakegiatanvaksinasidikalanganmasyarakatdisuatunega
ra.

b) Kurangnyakepercayaandikalanganmasyarakatterhadapkemampuanvaksinyangak
andimasukankedalamtubuh mereka.

Dikarenakankurangnyakepercayaandiriterhadapvaksinasiviruscovid19yangdi
jalankanpemerintahitukurangnyaedukasiterhadapmasyarakatsetempatmengenaiefe
k dari vaksinasi yang di berikan kepada golongan masyaraat dengan yang
memilikiriwayat penyakit dalam sehingga kegiatan vaksinasi covid19 kurang di minati
olehmasyarakat karena kurangnya edukasi dari pemerintah terhadap masyarakat
yangakan menerima vaksinasi.

c) Pendistribusianyangtidakmerata.

Adapun distribusi yang tidak merata di karenakan adanya sulitnya akses menuju
ketempat singgah masyarakat setempat khususnya daerah pedalaman contohnya
diluarpulauterpencilyangsulituntukdidatangikarnakurangnyatransportasipendistribus
ianyangmemadaiuntukmenjangkau haltersebut.

d) Adanyapungliliar.

Selain daerah pedalaman yang susah di akses adanya permainan dari


oknumpemerintah yang kurang bertanggung jawab atas kinerja yang di
berikan yangseharusnya di jalankan akan tetapi dosis vaksinasi tidak
menjangkau untukkalangan masyarakat menengah kebawah, dan hanya bisa di
konsumsi untukkalanganmasyakat keatas.

Pemerintahmenyiapkanbeberapainstrumenhukumsebagailandasan hukumnamun
yang akan diulas dan dibahas lebih lanjut adalah mengenai penyiapan
danpembentukan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 yang sudah direvisi
dandiperkuatdengan PeraturanPresidenNomor14Tahun2021 dan
aturanpelaksanaan/turunan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun
2020tentangPelaksanaanPengadaanVaksinDalamRangkaPenanggulanganPandemiCO
VID-
19danPeraturanMenteriKesehatanNomor84Tahun2020tentangPelaksanaanVaksinasi
DalamRangkaPenanggulanganPandemiCOVID-19.

Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia mulai dilakukan oleh pemerintah,


padaRabu (13/1/2021) pagi di Istana Negara. Orang yang pertama kali disuntik
vaksinbuatanSinovacadalahPresidenJokoWidodo.Padasaatyangsama,sejumlah
pejabat,tokohagama,organisasiprofesisertaperwakilanmasyarakatturutmengikuti
vaksinasi. Ada empat tahapan yang dilalui oleh Presiden saat
menerimasuntikanvaksinCOVID-
19.Pertama,pendaftarandanverfikasidatayangdilakukan:

a. DiMeja1,skrinningberupaanamnesadanpemeriksaanfisiksederhana.

b. DiMeja2denganmelakukanpengecekantekanandarahdansuhutubuh.

c. Di Meja 3 Presiden menerima suntikan vaksin COVID-19 yang disuntikan


olehvaksinatorProf.dr.AbdulMuthalibyangmerupakandokterkepresidenan.

d. Di Meja 4 Usai divaksin, Presiden menuju ke meja 4 untuk dilakukan


pencatatan,dan harus menunggu selama 30 menit untuk mengantisipasi apabila ada
KejadianIkutan Pasca Imunisasi (KIPI). Sebagai penerima vaksin, Presiden juga diberi
kartuvaksinasidan edukasi pencegahanCOVID-19.

Sehari setelah penyuntikan kepada Presiden Joko Widodo, vaksinasi akan


dilakukanserentakdanbertahapkepadatenagaKesehatandantenagapenunjangKesehat
andi34 provinsi di Indonesia. Vaksinasi dapat dilakukan setelah terbitnya izin
penggunaandaruratEmergencyUseAuthorization(EUA)dariBadanPengawasObatdanM
akanan(BPOM)sertafatwahalaldariMajelisUlamaIndonesia(MUI).

Kebijakanpemerintahdenganadanyaprogramvaksinasigratisyangdiberikankepadamas
yarakatdiharapakan mampu menekan laju penyebaran dari COVID-19,
sehinggawabah ini bisa diatasi dengan tepat, dan kehidupan bisa kembali berjalan
normalsepertisebelumadanyawabahini.

Sumberdanreferensi:

• https://www.kompas.id/baca/riset/2021/08/14/mencari-solusi-
permasalahan-vaksinasi-covid-19-di-indonesia
• https://www.litbang.kemkes.go.id/tantangan-pelaksanaan-vaksinasi-
covid-19-di-indonesia/
• https://anggaran.kemenkeu.go.id/in/post/penanggulangan-pandemi-
covid-19-melalui-program-pengadaan-vaksin-dan-pelaksanaan-
vaksinasi-covid-19
• http://p2p.kemkes.go.id/program-vaksinasi-covid-19-mulai-dilakukan-
presiden-orang-pertama-penerima-suntikan-vaksin-covid-19/

2. Mengacu pada soal dan jawaban nomor sebelumnya yang


berkaitandenganpemberianvaksinasicovid-
19dinegaraIndonesia,saudaraselanjutnyamenentukan preposisi penelitian,
konsep dan variabel penelitian disertai denganidentifikasi dari variabel tersebut
merujuk padakajian teoretismenurut paraahli, serta tentukan desain penelitian
yang akan saudara pilih sesuaikan dengansifat masalahyangsaudararumuskan.

Dari topik permasalahan penelitian tentang terhambatnya atau tidak


tercapainyaprogrampemerintahuntukpemberianvaksinasicovid19dinegaraIndonesia
kepadamasyarakat,akan diuraikansebagai berikut :

Preposisipenelitianbivariat.

masyarakat cenderung tidak mengikuti kebijakan yang dilaksanakan


olehpemerintahdalampencegahandanpenangananbencanawabahcovid-
19. Sehingga data hasil vaksinasi covid 19 secara nasional 11
september2021 pukul 18.00 wib, untuk total vaksinasi dosis 1 hanya
34,87%dari72.612.926 vaksinasi dosis 1 yang disediakan, sementara total
vaksinaidosis2hanya19,99%dari41.632.717vaksinasidosis2yangtelahdised
iakan.

Konsepinduksi.

Kebijakanvaksinasiyangdilakukanpemerintah.
Variabeldikotomi.

Vaksinasidosis1danvaksinasidosis2.

Identifikasidarivariabel.

Yaitu karena data hasil vaksinasi covid 19 secara nasional 11


september2021 pukul 18.00 wib, untuk total vaksinasi dosis 1 hanya
34,87%dari72.612.926 vaksinasi dosis 1 yang disediakan, sementara total
vaksinaidosis2hanya19,99%dari41.632.717vaksinasidosis2yangtelahdised
iakan.

Desainpenelitiannya.

Desain penelitian dari topik masalah yang saya angkat ini adalah
desainpenelitiandeskriptif.penelitiandeskriptifdibuatuntukmendeskripsis
ecara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-
sifatpopulasiataudaerah tertentu,yang bertujuan :

a. mencari informasi faktual yang mendetail tentang gejala


yangada.

b. mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk


mendapatkanpengesahankeadaandanpraktek-
praktekyangsedangberlangsung.

c. membuatkomparasidanevaluasi.

d. mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain


dalammenangani masalah atau situasi yang sama agar dapat
belajardarimerekauntukkepentinganpembuatanrencanadanp
engambilan keputusan dimasadepan
Sumberdanreferensi:

• BMPISIP4216/MetodePenelitianSosialMODUL3KB1hal:3.3-3.12

• BMPISIP4216/MetodePenelitianSosialMODUL4KB2hal:4.14

3. Berdasarkanpadasoaldanjawabannomorsebelumnyatentangpemberianvaksinasi
covid-19 di Negara Indonesia dan tentunyasaudara sudah
memilikirancanganpenelitiandenganmetodedandesainyangjelas.Selanjutnyatent
ukan langkah-langkah penelitian berikutnya yaitu menentukan populasi
danpengumpulansertapengolahandaninterpretasidatasesuaidenganjenispeneliti
ankualitatif!

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif di


manadalam pengumpulan data penelitian ini mendalami data-data yang bersumber
daridokumen,jurnal,buku,websitedanmediasertadilakukandenganmetodewawancara
danobservasi.

PopulasipadapenelitianiniadalahseluruhmasyarakatpenerimavaksinCovid-
19denganpenentuansampelsecaranon-probabilitadenganteknikpenarikansampel
aksidental karena populasi penelitian yang relatif homogen serta
jumlahnyayangbegitubanyak.Denganteknikini,penarikansampeldilakukandenganmen
jadikanmasyarakatdikotaBekasiTimurkhususnyadidaerahPerumnas3,sebagaisampels
ejumlah100orang(atausejumlahyangdirasacukupolehpeneliti).

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data yang dikumpulkan
melaluiwawancara yang berasal langsung dari objek penelitian serta data yang
bersumberdariaturan dankebijakanterkait Covid-19.

Berkaitandarijawabansoalnomer2makatimbullahrancangan-rancanganpenelitian
yangperludijalankanpemerintahterhadapkegiatanvaksinasicovid19ini,rancangan-
rancangantersebutdapatdijelaskansepertiandibawahini:

● ObservasiVaksinasi

Kenapa Observasi ? di karenakan pemerintah harus mengetahui letak lokasi


darimasing-masing masyrakat disuatu daerah apakah dapat terjangkau oleh
transportasiyangdimilikipemerintahsetempat,apakahtransportasitersebutdalampend
istribusian dosis vaksinasi dapat mengjangkau atau tidak. selain itu
pemerintahperlumengetahuibanyaknyajumlahpopulasimasyarakatsetempatagardosi
svaksinasi yang didistribusikan dapat menjangkau jumlah populasi pendudukan
yangadadi daerahtersebut.

● Pendistribusianvaksinasi

Dalam hal pendistribusian sebelum pemerintah pusat turun langsung ke


masyrakatpemerintah pusat perlu melakukan kerjasama dengan pemerntah daerah
setempatagarpendistribusiandapatditerimasecarameratadanmengurangiadanyakete
rlambatankegiatanvaksinasicovid19.

● PelaksanaanKegiatanvaksinasi

Perlunya kepengurusan dalam menjalankan kegiatan vaksinasi covid19 di


karenakandengan adanya kepengurusan di bentuk dapat mempermudah
pemerintah setempatdalam mendata jumlah penduduk yang mengikuti program
vaksinasi. Dengan adanyakepengurusan ini dapat membantu masyarakat dalam
memperoleh informasi terkaitVaksinasidosis1dan dosis2.

4. Buatlahlaporanpenelitiankualitatifberupajurnalpenelitianyangdisesuaikan dengan

langkah-langkah penelitian yang telah dilakukan pada jawaban soal-soal

sebelumnya dengan mengacu kepada modul atau buu pendukungnya!


KEBIJAKANVAKSINASICOVID-19DIINDONESIA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pengaruh atau


dampakkebijakanvaksinasiterhadappenyebaranCovid-
19didalammemandangfungsinegaradanpemerintah.Saatini,Indonesiasedangm
enujuupayauntukmenyelesaikanpandemiCovid-
19denganmembuatkebijakanpelaksanaanvaksinasi dalam rangka
penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Harapannyaagar wabah Covid-19 yang
semakin luas di Indonesia bisa segera tertanganidemi memulihkan warga dan
ekonomi negara. Dalam analisisnya, penelitian inimenggunakan teori ekonomi
politik dari Caporaso dan Levine, terutama
dalammelihatrelasikekuasaandannegaraterhadapmekanismepasar,sehinggaak
anterlihat apakah negara dan pemerintah menjalankan fungsinya sebagai
bagiandari solusi atau justru menciptakan masalah baru dibalik vaksinasi Covid-
19.Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptifanalitik.Datadikumpulkansecarasekunderdandianalisismelaluitahapan
berupapengorganisasiandata,pembacaandanpencatatan,sertapendeskripsian,
pengklarifikasian, sertapenafsiran.

PENDAHULUAN

SejakJanuari2020,CoronaVirusDisease19(COVID-19)telahmenginfeksi
lebih dari 185.078.882 jiwa di seluruh dunia (WHO, 2021).
Lebihdari4.000.000orangtelahterkonfirmasimeninggalduniakarenavirusini(WH
O,2021).Olehkarenaitu,tidakheranapabilapemimpin-pemimpinpemerintahan di
banyak negara berjuang untuk keluar dari wabah Covid-
19denganpendekatannyamasing-
masing.DiChinamisalnya,pemerintahmerespons wabah Covid-19 dengan
menyediakan fasilitas kesehatan khususpasien virus korona, mengubah gedung
olahraga, aula, sekolah, dan juga
hotelmenjadirumahsakitsementara,melalukanrapidtestataupunpolymerasecha
inreaction(PCR)padabanyakwarga,mengimplementasikanmetodemengisolasiko
ta(lockdown),hinggamemberikanvaksinkeseluruhwarganegaraChina.Penangan
anpemerintahChinainiterbukti
suksesmembuatChinamenjadinegarayangdinyatakanbebasCovid-
19dansudahtidakadalagi
pemberlakukan wajib mengenakan masker di negara China. Di negara-
negaralain yang masih mengalami lonjakan kasus Covid-19, berbagai usaha
dilakukandemi memutus rantai penyebaran Covid-19 serta untuk memulihkan
kondisinegara,termasuk negaraIndonesia.
Penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini sedang memasuki babak
baru,seiringdenganmulaidilaksanakannyavaksinasiCovid-
19padaawaltahun2021. Berdasarkan data World Health Organization,
sebanyak 3.363.937.646dosis vaksin sudah diberikan di seluruh dunia, dan
sebanyak 926.065.044 orangdi sudah divaksinasi secara tuntas. Di Indonesia
sendiri, sebanyak 49.483.188dosis sudah diberikan dan sebanyak 14.622.502
orang sudah divaksinasi
secaratuntasatausebesar5,5%darijumlahpopulasimasyarakatIndonesia.Berdasa
rkan Keputusan Menteri Kesehatan
NomorHK.01.07/Menkes/12758/2020terdapattujuhjenisva
ksinyangdapatdigunakan dalam pelaksanaan vaksinasi di Indonesia yaitu yang
diproduksi olehPT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National
Pharmaceutical GroupCorporation (Sinopharm), Moderna, Novavax Inc, Pfizer
Inc. and BioNTech, danSinovacLifeSciencesCo.,Ltd.
Upayapemberianvaksininimerupakanbentuktindakantiapnegarauntuk
memperbaiki negaranya agar ekonomi bisa segera bangkit dan
wargamenjadipulihkembali.PresidenJokoWidododalampidatonyadisidangumu
mPBB pada 23 September 2020 menyatakan bahwa vaksin ini bakal
menjadipengubah permainan (game changer) dalam upaya memerangi
pandemi Covid-19 (CNNIndonesia, 2020). Sikap optimisme kepala negara atas
jalan yang akanditempuhdalammemberantaspenyebaranCovid-
19harussejalandengankeadaan yangdilakukandilapangan.
Pemerintah membuat kebijakan melalui Peraturan Presiden
(PERPRES)Nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasidalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Kebijakan ini
dibuat
karenatelahselesainyapenelitianvaksinolehbeberapanegaradiduniagunapenyel
esaian pandemi Covid-19 yang dilanjutkan dengan Peraturan
MenteriKesehatan Nomor 84 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
RangkaPenanggulangan Pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah terkait
vaksinasi inimerupakan suatu tindakan nyata pemberhentian penyebaran
Covid-19 yangsemakin besar, bukan seperti hanya membatasi pergerakan
masyarakat demimembatasipenyebaranCovid-
19,yangmanapembatasanpergerakanmengorbankan hal penting lain, yaitu
ekonomi. Vaksinasi dinilai menjadi
babakbarudanrasionaldalampemutusanrantaipenyebaranCovid-19.
PresidenJokoWidodomengumumkanvaksinakandiberikansecaragratiskep
adaseluruhmasyarakatIndonesia.MenteriKeuangan,SriMulyanijugatelah
menginstruksikan untuk memprioritaskan penganggaran keperluan
biayapengadaan dan distribusi vaksin gratis tersebut di APBN 2021. Dampak
Vaksintentunyatidakhanyasebagaipenangananlajupenyebaranvirusnamunjuga
sebagai faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia
dariberbagai sektor seperti sektor pariwisata, keuangan, perdagangan dan
akanmengembalikan mobilitas masyarakat yang tentunya mendorong
pergerakanperekonomian Indonesia.
Denganlatarbelakangdiatas,penulistertarikuntukmembuatpenelitia
ndengan rumusanmasalahsebagai berikut :

a. Bagaimana pengaruh Kebijakan pelaksanaan Vaksinasi Covid-


19terhadaptingkatpenyebaranCovid-19diIndonesia?

b. Apakahpemberianvaksinkepadamasyarakatdapatmenurunka
ntingkatpenyebaranCovid-19diIndonesia?

METODEPENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan


kualitatifyaitu sebuah analisis penelitian terhadap kata-kata yang berkaitan
dengan
ide,gagasan,kepercayaan,perasaan,kebiasaandanperilakumanusia(Williman,20
01). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruhmasyarakatIndonesiasebagaipenerimaVaksinCovid-19.
Dalam pengumpulan dilakukan melalui studi literatur (sekunder)
denganmenelaahsumber-
sumberdariberbagailiteratursepertijurnal,buku,dokumen, website, media dan
lain sebagainya. Sementara teknis analisis datayang digunakan pada penelitian
ini yaitu dengan memfokuskan analisa
datamelaluipengorganisasiandata,pembacaandanpencatatan,sertapendeskrips
ian, pengklarifikasian sertapenafsiran.

PEMBAHASAN

SebelumdikeluarkannyakebijakanpelaksanaanvaksinasibagimasyarakatIn
donesia, pemerintah Indonesia sudah mendapat banyak kritikan dalam
halpenangananpandemiCovid-
19diIndonesia.Penangananyangterkesanlambatdantidakpedulimembuatlonjak
ankasuspositifdiIndonesiasemakinmeningkatdariharikehari(WHO).Angkajumla
hpositifyangsemakinmeningkat ini membuat pemerintah Indonesia akhirnya
juga mengikuti negara-
negaralainuntukmemberikanvaksinuntukseluruhwarganya.Pemberianvaksin
kepada masyarakat Indonesia diberikan secara bertahap sesuai
denganketersediaan jumlah vaksin sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan
MenteriKesehatanNomorHK.01.07/Menkes/12758/2020.Pelaksanaanvaksinasi
di
Indonesia dimulai pada bulan Januari 2021 sebanyak 132.000 dosis diberikan
dihari pertama vaksinasi (22 Januari 2021). Sampai dengan tanggal 08 Juli
2021sebanyak49.483.188dosissudahdiberikanuntukwarganegaraIndonesiaden
gan jumlah 14.622.502 warga yang sudah divaksinasi dengan tuntas
atausebesar5,5%darijumlahpopulasimasyarakatIndonesia.Jumlahinisebenarny
amasihberadadibawahjumlahmasyarakatyangdivaksinasidengantuntasdiseluru
hdunia, yaitu sebesar11,9%(WHO).
Ahli Virologi, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika
menyebutkanefektivitasvaksinasidibeberapanegaraterbukticukupberhasilmeng
endalikanpandemi COVID-19. Menurutnya, terkendalinya pandemi di beberapa
negaraini juga sejalan dengan cakupan vaksinasi yang sudah cukup luas. Di
Inggrisyang cakupan vaksinasinya di atas 50% dan Amerika di atas 40%, kasus
COVID-19 sudah turun dengan angka yang luar biasa. Awal Januari 2021, kasus
diInggris hingga 70.000, sekarang hanya 2.000-3.000 kasus per hari.
MenurutProf.Dr.drh.IGusti
NgurahKadeMahardika,efektivitasdarivaksindanpenurunanjumlahkasuspositifd
iIndonesiaakanterjadiapabilajumlahmasyarakat yang divaksin lebih dari 50%
dari jumlah populasi. Hal ini
terbuktinyatadenganmasihtingginyatingkatpenyebaranCovid-
19diIndonesia.Sampai dengan 10 Juli 2020, sebanyak 2.491.006 orang sudah
terpapar virusCovid-
19denganjumlahyangmeninggalsebanyak65.457.Lonjakankasustertinggi malah
terjadi tanggal 08 Juli 2021 yaitu sebanyak 38.391
penambahankasusbarudiikutitanggal09Juli2021sebanyak 38.124kasusbaru.
Angka tersebut sangat jelas menunjukkan kurang atau tidak
efektifnyakebijakanvaksinasiterhadappenanggulanganCovid-
19diIndonesia.BerdasarkansitusKomitePenangananCovid-
19danPemulilanEkonominasional, covid19.go.id, provinsi DKI Jakarta
merupakan penyumbang terbesarjumlahkasusterkonfirmasipositifCovid-
19diIndonesiayaitusebanyak
649.302 kasus, diikuti oleh provinsi Jawa Barat sebanyak 445.306 kasus
danprovinsi Jawa Tengah sebanyak 288.966 kasus. Lonjakan yang tinggi
tersebutsebenarnyabukanhanyadisebabkankurangefektifnyakebijakanvaksinasi
yangdilakukan pemerintah Indonesia, namun juga kurangnya kesadaran
masyarakatIndonesia untuk menerima vaksin tersebut, terutama selama
periode Januari-
Maret2021.MasyarakatIndonesiamasihbanyakyangkurang/tidakmemahami
pentingnya vaksin untuk pemutusan penyebaran virus Covid-19.Per Mei 2021,
Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengungkapkan,persentase
keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin turun,
sebanyak80,8%masyarakatdiIndonesiabersediauntukmenerimavaksinCovid-
19,keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari
28,6%menjadi 19,2%. Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia
RubenHattarimenuturkansurveitersebutmelibatkan178.988respondendalampe
riode10Januari31Maret2021.SurveiitumengukurtingkatkeraguanvaksinCovid-
19yangdilaporkansendiri,alasankeraguan,sumberinformasiterpercaya,danperil
akuutamasepertipemakaianmaskerdanjaraksosialdi
TanahAir.
Berdasarkandatasurveikeinginanmasyarakatyangtinggi,vaksinasisebenarn
ya dapat dilaksanakan dengan baik, namun apabila melihat jumlahlonjakan
positif yang terjadi pada bulan Juli 2021 dirasa pelaksanaan
vaksinasiseharusnya dapat dilakukan sejalan dengan pengetatan kegiatan
masyarakat,seperti sosialisasi 3M yang sesering mungkin dilakukan, baik oleh
pemerintahpusat,daerah,maupunentitaslainsepertikantor,sekolah,danlainnya.

KESIMPULAN

Vaksinasi yang sedang berjalan di Indonesia dirasa belum maksimal,


yangdibuktikan dengan tetap meningkatnya jumlah terkonfirmasi positif Covid-
19
diberbagaidaerahdiIndonesia.Pemberianvaksinyangterkesanlambat,kesadaran
masyarakatterhadappentingnyavaksinasiuntukmemutuspenyebaranCovid-
19menjadipenghambatterbesaruntukmemutusrantaipenyebaran Covid-19.
Selain dikarenakan vaksinasi yang belum maksimal,
tidakditerapkannya3M(mencucitangan,memakaimasker,danmenjagajarak)mer
upakanpenyebabkasusCovid-19diIndonesiatetaptinggi,bahkansemakintinggi.
Peran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, entitas
lainsepertikantor,sekolah,organisasimasyarakat,bahkantiapmasyarakatmemeg
angkuncipentingdalampemutusanrantaipenyebaranCovid-19diIndonesia.
Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk divaksin,
semakintingginyapenerapan3Mdalamhidupsehari-
hari,sertasemakincepatnyaproses vaksinasi dilakukan, akan membuat jumlah
kasus positif di Indonesiaturun dengan signifikan. Jika minimal 50% dari
populasi masyarakat Indonesiasudahdivaksinasi,pasti
untukkekebalankelompok(HerdImmunity)akanterbentukdan
memutuspenyebaranvirusCovid-19.

DAFTARPUSTAKA

• Aslichati,Lilikdkk.2014.MetodePenelitianSosial(Edisi1).Uni
versitasTerbuka:TangerangSelatan

• KomitePenangananCovid-
19danPemulihanEkonomiNasional.(2021). Peta Sebaran COVID-
19.https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19.

• BPKRI.(2021).PengadaanVaksindanPelaksanaanVaksinasidalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019(Covid-
19).https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/147944/perpres-
no-99-tahun-2020

• BPK RI. (2021). Pelaksanaan Vaksinasi Dalam


RangkaPenanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-
19).https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/163019/permenkes
-no-84-tahun-2020.

• BPKRI.(2021).PerubahanatasKeputusanPresidenNomor7Tahu
n2020tentangGugusTugasPercepatanPenangananCorona
Virus Disease 2019 (Covid-
19).https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/134757/keppr
es-no-9-tahun-2020.

• BPKRI.(2021).GugusTugasPercepatanPenangananCoronaVirus
Disease 2019 (COVID-
19).https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/134544/keppr
es-no-7-tahun-2020.

• Kementerian Kesehatan RI.


(2021).https://www.kemkes.go.id/
index.php.WorldHealthOrganizatio
n.(2021).https://www.who.int/.

• HukumOnline.com.(2021).KeputusanMenteriKesehatanNomo
r Hk.01.07/menkes/12758/2020 Tahun
2020.https://covid19.hukumonline.com/2020/12/28/keputus
an-menteri-kesehatan- nomor-hk-01-07-menkes-12758-2020-
tahun-2020/

• Detik.com. (2021).AhliVirologiNilai Pandemi


TerkendaliJikaVaksinasi Capai 70%.
https://health.detik.com/berita-
detikhealth/d-5592830/ahli-virologi-nilai-pandemi-terkendali-jika-
vaksinasi-capai-70

You might also like