Professional Documents
Culture Documents
BJU Metode Penelitian Sosial
BJU Metode Penelitian Sosial
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halamanini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuranakademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulistangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuranakademik.
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : 54/ MANAJEMEN
UPBJJ-UT : UT PADANG
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepadasiapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UASTHE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di UniversitasTerbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan
jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya
yang bertentangan dengan peraturan akademik UniversitasTerbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian
hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab
dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
VaksinasiCovid-
19merupakansalahsatudarisekianbanyakprogrampemerintahdalammenanggulangiw
abahCovid-19ini.sebagaimanatercantumdalam Keputusan Presiden No.12 Tahun
2020 tentang Penetapan Bencana Non
alamPenyebaranCoronaVirusDisease2019(COVID19)sebagaiBencanaNasional.Adapu
npelaksanaanprogramkebijakanpemerintahuntukpemberianvaksinasicovid-
19kepadamasyarakatterhambatatautidakmemenuhitargetdikarenakan:
a) TerbatasnyaPenyediaVaksinyangsudahmemenuhistandartdankualifikasiuntukpe
nyakitCOVID-19.
Keterbatasanterjadidikarenakanadanyatahapobservasidaripihakpemerintahatasefek
samping dosis vaksinasi tersebut, sehingga perlu kajian waktu relatif lama
yangmenyebabkanterlambatnyakegiatanvaksinasidikalanganmasyarakatdisuatunega
ra.
b) Kurangnyakepercayaandikalanganmasyarakatterhadapkemampuanvaksinyangak
andimasukankedalamtubuh mereka.
Dikarenakankurangnyakepercayaandiriterhadapvaksinasiviruscovid19yangdi
jalankanpemerintahitukurangnyaedukasiterhadapmasyarakatsetempatmengenaiefe
k dari vaksinasi yang di berikan kepada golongan masyaraat dengan yang
memilikiriwayat penyakit dalam sehingga kegiatan vaksinasi covid19 kurang di minati
olehmasyarakat karena kurangnya edukasi dari pemerintah terhadap masyarakat
yangakan menerima vaksinasi.
c) Pendistribusianyangtidakmerata.
Adapun distribusi yang tidak merata di karenakan adanya sulitnya akses menuju
ketempat singgah masyarakat setempat khususnya daerah pedalaman contohnya
diluarpulauterpencilyangsulituntukdidatangikarnakurangnyatransportasipendistribus
ianyangmemadaiuntukmenjangkau haltersebut.
d) Adanyapungliliar.
Pemerintahmenyiapkanbeberapainstrumenhukumsebagailandasan hukumnamun
yang akan diulas dan dibahas lebih lanjut adalah mengenai penyiapan
danpembentukan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 yang sudah direvisi
dandiperkuatdengan PeraturanPresidenNomor14Tahun2021 dan
aturanpelaksanaan/turunan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun
2020tentangPelaksanaanPengadaanVaksinDalamRangkaPenanggulanganPandemiCO
VID-
19danPeraturanMenteriKesehatanNomor84Tahun2020tentangPelaksanaanVaksinasi
DalamRangkaPenanggulanganPandemiCOVID-19.
a. DiMeja1,skrinningberupaanamnesadanpemeriksaanfisiksederhana.
b. DiMeja2denganmelakukanpengecekantekanandarahdansuhutubuh.
Kebijakanpemerintahdenganadanyaprogramvaksinasigratisyangdiberikankepadamas
yarakatdiharapakan mampu menekan laju penyebaran dari COVID-19,
sehinggawabah ini bisa diatasi dengan tepat, dan kehidupan bisa kembali berjalan
normalsepertisebelumadanyawabahini.
Sumberdanreferensi:
• https://www.kompas.id/baca/riset/2021/08/14/mencari-solusi-
permasalahan-vaksinasi-covid-19-di-indonesia
• https://www.litbang.kemkes.go.id/tantangan-pelaksanaan-vaksinasi-
covid-19-di-indonesia/
• https://anggaran.kemenkeu.go.id/in/post/penanggulangan-pandemi-
covid-19-melalui-program-pengadaan-vaksin-dan-pelaksanaan-
vaksinasi-covid-19
• http://p2p.kemkes.go.id/program-vaksinasi-covid-19-mulai-dilakukan-
presiden-orang-pertama-penerima-suntikan-vaksin-covid-19/
Preposisipenelitianbivariat.
Konsepinduksi.
Kebijakanvaksinasiyangdilakukanpemerintah.
Variabeldikotomi.
Vaksinasidosis1danvaksinasidosis2.
Identifikasidarivariabel.
Desainpenelitiannya.
Desain penelitian dari topik masalah yang saya angkat ini adalah
desainpenelitiandeskriptif.penelitiandeskriptifdibuatuntukmendeskripsis
ecara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-
sifatpopulasiataudaerah tertentu,yang bertujuan :
c. membuatkomparasidanevaluasi.
• BMPISIP4216/MetodePenelitianSosialMODUL3KB1hal:3.3-3.12
• BMPISIP4216/MetodePenelitianSosialMODUL4KB2hal:4.14
3. Berdasarkanpadasoaldanjawabannomorsebelumnyatentangpemberianvaksinasi
covid-19 di Negara Indonesia dan tentunyasaudara sudah
memilikirancanganpenelitiandenganmetodedandesainyangjelas.Selanjutnyatent
ukan langkah-langkah penelitian berikutnya yaitu menentukan populasi
danpengumpulansertapengolahandaninterpretasidatasesuaidenganjenispeneliti
ankualitatif!
PopulasipadapenelitianiniadalahseluruhmasyarakatpenerimavaksinCovid-
19denganpenentuansampelsecaranon-probabilitadenganteknikpenarikansampel
aksidental karena populasi penelitian yang relatif homogen serta
jumlahnyayangbegitubanyak.Denganteknikini,penarikansampeldilakukandenganmen
jadikanmasyarakatdikotaBekasiTimurkhususnyadidaerahPerumnas3,sebagaisampels
ejumlah100orang(atausejumlahyangdirasacukupolehpeneliti).
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data yang dikumpulkan
melaluiwawancara yang berasal langsung dari objek penelitian serta data yang
bersumberdariaturan dankebijakanterkait Covid-19.
Berkaitandarijawabansoalnomer2makatimbullahrancangan-rancanganpenelitian
yangperludijalankanpemerintahterhadapkegiatanvaksinasicovid19ini,rancangan-
rancangantersebutdapatdijelaskansepertiandibawahini:
● ObservasiVaksinasi
● Pendistribusianvaksinasi
● PelaksanaanKegiatanvaksinasi
4. Buatlahlaporanpenelitiankualitatifberupajurnalpenelitianyangdisesuaikan dengan
Abstrak
PENDAHULUAN
SejakJanuari2020,CoronaVirusDisease19(COVID-19)telahmenginfeksi
lebih dari 185.078.882 jiwa di seluruh dunia (WHO, 2021).
Lebihdari4.000.000orangtelahterkonfirmasimeninggalduniakarenavirusini(WH
O,2021).Olehkarenaitu,tidakheranapabilapemimpin-pemimpinpemerintahan di
banyak negara berjuang untuk keluar dari wabah Covid-
19denganpendekatannyamasing-
masing.DiChinamisalnya,pemerintahmerespons wabah Covid-19 dengan
menyediakan fasilitas kesehatan khususpasien virus korona, mengubah gedung
olahraga, aula, sekolah, dan juga
hotelmenjadirumahsakitsementara,melalukanrapidtestataupunpolymerasecha
inreaction(PCR)padabanyakwarga,mengimplementasikanmetodemengisolasiko
ta(lockdown),hinggamemberikanvaksinkeseluruhwarganegaraChina.Penangan
anpemerintahChinainiterbukti
suksesmembuatChinamenjadinegarayangdinyatakanbebasCovid-
19dansudahtidakadalagi
pemberlakukan wajib mengenakan masker di negara China. Di negara-
negaralain yang masih mengalami lonjakan kasus Covid-19, berbagai usaha
dilakukandemi memutus rantai penyebaran Covid-19 serta untuk memulihkan
kondisinegara,termasuk negaraIndonesia.
Penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini sedang memasuki babak
baru,seiringdenganmulaidilaksanakannyavaksinasiCovid-
19padaawaltahun2021. Berdasarkan data World Health Organization,
sebanyak 3.363.937.646dosis vaksin sudah diberikan di seluruh dunia, dan
sebanyak 926.065.044 orangdi sudah divaksinasi secara tuntas. Di Indonesia
sendiri, sebanyak 49.483.188dosis sudah diberikan dan sebanyak 14.622.502
orang sudah divaksinasi
secaratuntasatausebesar5,5%darijumlahpopulasimasyarakatIndonesia.Berdasa
rkan Keputusan Menteri Kesehatan
NomorHK.01.07/Menkes/12758/2020terdapattujuhjenisva
ksinyangdapatdigunakan dalam pelaksanaan vaksinasi di Indonesia yaitu yang
diproduksi olehPT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National
Pharmaceutical GroupCorporation (Sinopharm), Moderna, Novavax Inc, Pfizer
Inc. and BioNTech, danSinovacLifeSciencesCo.,Ltd.
Upayapemberianvaksininimerupakanbentuktindakantiapnegarauntuk
memperbaiki negaranya agar ekonomi bisa segera bangkit dan
wargamenjadipulihkembali.PresidenJokoWidododalampidatonyadisidangumu
mPBB pada 23 September 2020 menyatakan bahwa vaksin ini bakal
menjadipengubah permainan (game changer) dalam upaya memerangi
pandemi Covid-19 (CNNIndonesia, 2020). Sikap optimisme kepala negara atas
jalan yang akanditempuhdalammemberantaspenyebaranCovid-
19harussejalandengankeadaan yangdilakukandilapangan.
Pemerintah membuat kebijakan melalui Peraturan Presiden
(PERPRES)Nomor 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksinasidalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Kebijakan ini
dibuat
karenatelahselesainyapenelitianvaksinolehbeberapanegaradiduniagunapenyel
esaian pandemi Covid-19 yang dilanjutkan dengan Peraturan
MenteriKesehatan Nomor 84 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
RangkaPenanggulangan Pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah terkait
vaksinasi inimerupakan suatu tindakan nyata pemberhentian penyebaran
Covid-19 yangsemakin besar, bukan seperti hanya membatasi pergerakan
masyarakat demimembatasipenyebaranCovid-
19,yangmanapembatasanpergerakanmengorbankan hal penting lain, yaitu
ekonomi. Vaksinasi dinilai menjadi
babakbarudanrasionaldalampemutusanrantaipenyebaranCovid-19.
PresidenJokoWidodomengumumkanvaksinakandiberikansecaragratiskep
adaseluruhmasyarakatIndonesia.MenteriKeuangan,SriMulyanijugatelah
menginstruksikan untuk memprioritaskan penganggaran keperluan
biayapengadaan dan distribusi vaksin gratis tersebut di APBN 2021. Dampak
Vaksintentunyatidakhanyasebagaipenangananlajupenyebaranvirusnamunjuga
sebagai faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia
dariberbagai sektor seperti sektor pariwisata, keuangan, perdagangan dan
akanmengembalikan mobilitas masyarakat yang tentunya mendorong
pergerakanperekonomian Indonesia.
Denganlatarbelakangdiatas,penulistertarikuntukmembuatpenelitia
ndengan rumusanmasalahsebagai berikut :
b. Apakahpemberianvaksinkepadamasyarakatdapatmenurunka
ntingkatpenyebaranCovid-19diIndonesia?
METODEPENELITIAN
PEMBAHASAN
SebelumdikeluarkannyakebijakanpelaksanaanvaksinasibagimasyarakatIn
donesia, pemerintah Indonesia sudah mendapat banyak kritikan dalam
halpenangananpandemiCovid-
19diIndonesia.Penangananyangterkesanlambatdantidakpedulimembuatlonjak
ankasuspositifdiIndonesiasemakinmeningkatdariharikehari(WHO).Angkajumla
hpositifyangsemakinmeningkat ini membuat pemerintah Indonesia akhirnya
juga mengikuti negara-
negaralainuntukmemberikanvaksinuntukseluruhwarganya.Pemberianvaksin
kepada masyarakat Indonesia diberikan secara bertahap sesuai
denganketersediaan jumlah vaksin sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan
MenteriKesehatanNomorHK.01.07/Menkes/12758/2020.Pelaksanaanvaksinasi
di
Indonesia dimulai pada bulan Januari 2021 sebanyak 132.000 dosis diberikan
dihari pertama vaksinasi (22 Januari 2021). Sampai dengan tanggal 08 Juli
2021sebanyak49.483.188dosissudahdiberikanuntukwarganegaraIndonesiaden
gan jumlah 14.622.502 warga yang sudah divaksinasi dengan tuntas
atausebesar5,5%darijumlahpopulasimasyarakatIndonesia.Jumlahinisebenarny
amasihberadadibawahjumlahmasyarakatyangdivaksinasidengantuntasdiseluru
hdunia, yaitu sebesar11,9%(WHO).
Ahli Virologi, Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika
menyebutkanefektivitasvaksinasidibeberapanegaraterbukticukupberhasilmeng
endalikanpandemi COVID-19. Menurutnya, terkendalinya pandemi di beberapa
negaraini juga sejalan dengan cakupan vaksinasi yang sudah cukup luas. Di
Inggrisyang cakupan vaksinasinya di atas 50% dan Amerika di atas 40%, kasus
COVID-19 sudah turun dengan angka yang luar biasa. Awal Januari 2021, kasus
diInggris hingga 70.000, sekarang hanya 2.000-3.000 kasus per hari.
MenurutProf.Dr.drh.IGusti
NgurahKadeMahardika,efektivitasdarivaksindanpenurunanjumlahkasuspositifd
iIndonesiaakanterjadiapabilajumlahmasyarakat yang divaksin lebih dari 50%
dari jumlah populasi. Hal ini
terbuktinyatadenganmasihtingginyatingkatpenyebaranCovid-
19diIndonesia.Sampai dengan 10 Juli 2020, sebanyak 2.491.006 orang sudah
terpapar virusCovid-
19denganjumlahyangmeninggalsebanyak65.457.Lonjakankasustertinggi malah
terjadi tanggal 08 Juli 2021 yaitu sebanyak 38.391
penambahankasusbarudiikutitanggal09Juli2021sebanyak 38.124kasusbaru.
Angka tersebut sangat jelas menunjukkan kurang atau tidak
efektifnyakebijakanvaksinasiterhadappenanggulanganCovid-
19diIndonesia.BerdasarkansitusKomitePenangananCovid-
19danPemulilanEkonominasional, covid19.go.id, provinsi DKI Jakarta
merupakan penyumbang terbesarjumlahkasusterkonfirmasipositifCovid-
19diIndonesiayaitusebanyak
649.302 kasus, diikuti oleh provinsi Jawa Barat sebanyak 445.306 kasus
danprovinsi Jawa Tengah sebanyak 288.966 kasus. Lonjakan yang tinggi
tersebutsebenarnyabukanhanyadisebabkankurangefektifnyakebijakanvaksinasi
yangdilakukan pemerintah Indonesia, namun juga kurangnya kesadaran
masyarakatIndonesia untuk menerima vaksin tersebut, terutama selama
periode Januari-
Maret2021.MasyarakatIndonesiamasihbanyakyangkurang/tidakmemahami
pentingnya vaksin untuk pemutusan penyebaran virus Covid-19.Per Mei 2021,
Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengungkapkan,persentase
keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin turun,
sebanyak80,8%masyarakatdiIndonesiabersediauntukmenerimavaksinCovid-
19,keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari
28,6%menjadi 19,2%. Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia
RubenHattarimenuturkansurveitersebutmelibatkan178.988respondendalampe
riode10Januari31Maret2021.SurveiitumengukurtingkatkeraguanvaksinCovid-
19yangdilaporkansendiri,alasankeraguan,sumberinformasiterpercaya,danperil
akuutamasepertipemakaianmaskerdanjaraksosialdi
TanahAir.
Berdasarkandatasurveikeinginanmasyarakatyangtinggi,vaksinasisebenarn
ya dapat dilaksanakan dengan baik, namun apabila melihat jumlahlonjakan
positif yang terjadi pada bulan Juli 2021 dirasa pelaksanaan
vaksinasiseharusnya dapat dilakukan sejalan dengan pengetatan kegiatan
masyarakat,seperti sosialisasi 3M yang sesering mungkin dilakukan, baik oleh
pemerintahpusat,daerah,maupunentitaslainsepertikantor,sekolah,danlainnya.
KESIMPULAN
DAFTARPUSTAKA
• Aslichati,Lilikdkk.2014.MetodePenelitianSosial(Edisi1).Uni
versitasTerbuka:TangerangSelatan
• KomitePenangananCovid-
19danPemulihanEkonomiNasional.(2021). Peta Sebaran COVID-
19.https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19.
• BPKRI.(2021).PengadaanVaksindanPelaksanaanVaksinasidalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019(Covid-
19).https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/147944/perpres-
no-99-tahun-2020
• BPKRI.(2021).PerubahanatasKeputusanPresidenNomor7Tahu
n2020tentangGugusTugasPercepatanPenangananCorona
Virus Disease 2019 (Covid-
19).https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/134757/keppr
es-no-9-tahun-2020.
• BPKRI.(2021).GugusTugasPercepatanPenangananCoronaVirus
Disease 2019 (COVID-
19).https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/134544/keppr
es-no-7-tahun-2020.
• HukumOnline.com.(2021).KeputusanMenteriKesehatanNomo
r Hk.01.07/menkes/12758/2020 Tahun
2020.https://covid19.hukumonline.com/2020/12/28/keputus
an-menteri-kesehatan- nomor-hk-01-07-menkes-12758-2020-
tahun-2020/