You are on page 1of 10

PENGARUH PROGRAM GREEN HOTEL TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI

THE ROYALE KRAKATAU HOTEL CILEGON BANTEN

PENGARUH PROGRAM GREEN HOTEL TERHADAP KEPUTUSAN


MENGINAP TAMU DI THE ROYALE KRAKATAU HOTEL CILEGON BANTEN
Taufik Abdullah
Kiki Pebriyanti

Manajemen Pemasaran Pariwisata, FPIPS UPI

Abstract

Tourism is an industry that is considered promising is helping the economy and prosperity of a
country. There are many things that support tourism, a sector that is important in the means of
accomodation. There are several accomodation facilities such as travel agent, hotels and
restaurants. Hotel is one property which is important for travelers to stay. Nowdays, competition
among hotel industries is very high. There are a lot of hotel that have proven strategies in
marketing their hotels. The Royale Krakatau is one of hotels which located in Cilegon, Banten
area. The royale krakatau hotel is a hotel that has been existing for a long time, was originally
only in the form of a guest house, and now it has become a 4 star hotel. Although the royale
krakatau hotel has been existing for a long time, the available facilities are not less complete
than other hotels. The royale krakatau hotel does various methods to compete than other hotels
in order to enhance guest staying decision. One of them is by using green hotel program. Green
hotel is a strategy in which the implementation of thie program considers several things such as
clean, green, and well-organized environment concept. Green hotel is x variable in this study
which consist of recyled materials, recyclable, Low-polluting and energy saving. The depend
variable in this study is a decision to stay which consist of product selection, brand selection,
visit time, total purchases and payment method. This reserch is descriptive verification, and
sampling method is obtained from 100 respondent of FIT guest who stay at The Royale Krakatau
Hotel Cilegon. The used technique of data analysis and hypothesis testing is multiple regression
analysis. The result showed that the positive influances between hotel program an decison to
stay at The Royale Krakatau Hotel Cilegon.

Keywords: green hotel, recyled materials, recycled materials, recylable, low polluting and
energy saving, decision guest stay, The royale Krakatau Hotel.

I. PENDAHULUAN Mayoritas penduduk beragama Islam dengan mata


1.1 Latar Belakang Penelitian pencaharian dari sektor pertanian, perdagangan,
Pariwisata dinilai sebagai industri yang industri dan jasa.
menjanjikan dalam membantu keadaan ekonomi Kota Cilegon terkenal dengan kawasan
sebuah negara dikarenakan setiap negara di dunia industrinya namun selain kawasan industry cilegon
memanfaatkan karakteristik pariwisata yang tidak juga memiliki tempat-tempat pariwisata yang
dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. alami dengan pemandangan asri dan sejuk.
Fenomena krisis global yang dialami sejak bulan Meskipun kota ini dijuluki sebagai kota baja,
Agustus 2008 telah berdampak pula terhadap namun terdapat pula daerah-daerah yang memiliki
industri pariwisata, khususnya terhadap kunjungan potensi wisata alam yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan dari negara-negara yang terkena krisis wisatawan.
ataupun negara yang terkena dampaknya. Sarana akomodasi seperti travel agent, hotel
Kepariwisataan dapat memberikan dorongan dan restoran sebagai bisnis yang potensial di Kota
dan sumbangan terhadap pelaksanaan Cilegon untuk merenggut pangsa pasar wisatawan.
pembangunan proyek-proyek berbagai sektor bagi Hotel merupakan salah satu akomodasi yang
Negara-Negara yang telah berkembang atau penting bagi wisatawan untuk dapat menginap.
perekonomiannya maju. Peluang bisnis tersebut menjadi tugas para pemilik
Peningkatan ekonomi suatu daerah tidak hotel dan penyedia jasa penginapan lainnya untuk
terlepas dari kineja bisnis dan industi pariwisata, berperan serta secara aktif dalam meningkatkan
diantaranya meliputi fasilitas akomodasi, penyedia tingkat kunjungan ke Kota Cilegon dengan tujuan
makanan dan minuman, ataupun bidang usaha untuk meningkatkan tingkat hunian kamar hotel di
lainnya. Provinsi Banten secara geografis berada di Kota Cilegon.
Pulau Jawa berdekatan dengan Pulau Sumatera. The Royale Krakatau Hotel terletak strategis
Luas wilayah Banten 9.662,92 km2 dengan ditengah pertumbuhan kota industri Cilegon. 100
populasi penduduk mencapai 11.005.518 jiwa kilometer dari barat Jakarta yang dapat dijangkau
berdasarkan Banten Dalam Angka tahun 2012. oleh 1 jam berkendara dari Jakarta. Sebagai hotel

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1023


Taufik Abdullah, Kiki Pebriyanti

yang berdiri cukup lama di Cilegon, menjadikan The Royale Krakatau Hotel mendapatkan
The Royale Krakatau Hotel Cilegon melakukan apresiasi dari Dinas Pariwisata Provinsi Banten
berbagai upaya dan strategi untuk tetap yang bekerjasama dengan Persatuan Hotel
meningkatkan tingkat occupancy. Berikut Republik Indonesia (PHRI) menjadikan The
disajikan tingkat occupancy The Royale Krakatau Royale Krakatau Hotel sebagai salah satu hotel
Hotel Cilegon pada tabel 1.4 : terbaik dalam melaksanakan program Green
TABEL 1.4 Management Hotel atau Green Hotel dalam hal ini
TINGKAT OCCUPANCY THE ROYALE program tersebut di jadikan sebagai starategi untuk
KRAKATAU HOTEL meningkatkan jumlah tamu untuk menginap di The
Tahu Room Room Tingkat Royale Krakatau Hotel khususnya untuk
n Available Sold Okupansi meningkatkan tamu jenis FIT.
2012 42.461 36.419 77% Berdasarkan strategi dari program yang
2013 46.669 38.909 79% dilaksanakan oleh The Royale Krakatau Hotel
2014 40.215 32.785 75% yaitu melakukan strategi atau program green hotel
Sumber : Front-Office Dept. The Royale Krakatau yang terdiri dari recycled material, recyclable,
Hotel 2014. low-polluting and energy-saving diharapkan akan
Berdasarkan Tabel 1.4 di atas tingkat mempengaruhi keputusan menginap di The Royale
occupancy The Royale Krakatau Hotel mengalami Krakatau Hotel. Berdasarkan latar belakang
penurunan pada tahun 2014, hal ini dikarenakan tersebut maka perlu diadakan suatu penelitian
banyaknya jumlah pendirian hotel baru baik hotel tentang “PENGARUH PROGRAM GREEN
melati atau bintang serta menjamurnya pendirian HOTEL TERHADAP KEPUTUSAN
guest house di Kota Cilegon. MENGINAP TAMU DI THE ROYALE
Turunnya tingkat occupancy di The Royale KRAKATAU HOTEL KOTA CILEGON
Krakatau Hotel berpengaruh pula pada revenue BANTEN”.
hotel. Berikut disajikan Tabel 1.5 mengenai
revenue The Royale Krakatau Hotel tahun 2012- II. KAJIAN PUSTAKA
2014 : 2.1 Konsep Green Marketing
2.1.1 Defenisi Green Marketing
TABEL 1.5 Pendit (2006 : 14) mengemukakan bahwa
TOTAL REVENUE THE ROYALE “Pariwisata adalah segala sesuatu yang
KRAKATAU HOTEL berhubungan dengan wisata, termasuk objek dan
Tahun Total Revenue daya tarik serta usaha-usaha yang terkait di bidang
2012 618. 325.599.453 tersebut, kepariwisataan adalah segala sesuatu
2013 656.400.052.754 yang berhubungan dengan penyelenggaran
2014 559. 641.874.743 pariwisata”.
Sumber : Front-Office Dept. The Royale Krakatau Green marketing termasuk dalam pemasaran
Hotel 2014 yang bertanggung jawab sosial dalam aspek
Tabel 1.5 data revenue The Royale Krakatau lingkungan. Konsep pemasaran sosial menegaskan
Hotel pada tahun 2012-2014. Dapat kita lihat bahwa tugas organisasi adalah menetapkan
selisih penurunan dari pendapatan pada tahun 2013 kebutuhan, keinginan dan kepentingan sasaran
sebesar Rp.38.074.453.301,- 2014 sedangkan pada pasar dan menyerahkan kepuasan yang diinginkan
tahun 2014 total revenue The Royale Krakatau secara lebih efektif dan efisien ketimbang pesaing
Hotel mengalami penurunan sebesar dengan cara memelihara dan meningkatkan
Rp.58.683.724.710,-. kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Industri hotel di seluruh dunia saat ini
Upaya yang dilakukan oleh The Royale semakin menunjukkan kepeduliannya terhadap
Krakatau Hotel dalam meningkatkan revenue dan isu-isu lingkungan. Bohdanowicz dan martinac
tingkat occupancy antara lain melakukan strategi dalam Ying-Chang Chen & Yu-Ta Chen
promosi dan bekerja sama dengan travel agent. (2012:211) menunjukkkan bahwa 75% dari
Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
Kepariwisataan Daerah Tahun 2012-2025 industri hotel adalah energi, air limbah, dan asap.
(RAPPIRDA Kota Cilegon) mengenai peraturan Banyak pemerintah dan asosiasi membuat
pengembangan akomodasi, bahwasanya strategi upaya penanaman semangat perlindungan
pengembangan akomodasi baik hotel dan restoran lingkungan kedalam manajeman hotel. Seperti
yang merupakan sarana pendukung pariwisata yang dikemukakan oleh green hotels association
Cilegon harus memperhatikan beberapa hal seperti dalam Judy, et al, (2007:212) eco-hotel merupakan
lingkungan yang bersih, hijau, dan tertata rapi “a hotel which saves water and energy in a
melalui penerapan pembangunan pengembangan constructive manner and reduces solid wastes to
akomodasi berwawasan lingkungan maintain our enviroment”. Dapat dikatakan bahwa
eco hotel menjalankan efisiensi sumber daya yang

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1024


PENGARUH PROGRAM GREEN HOTEL TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI
THE ROYALE KRAKATAU HOTEL CILEGON BANTEN

ada seperti air, energi, serta mengurangi limbah Kotler dan Keller (2012:151) mengemukakan
untuk menjaga lingkungan alam. bahwa, “Perilaku konsumen merupakan sebuah
pembelajaran bagaimana individu-individu,
2.1.2 Dimensi Green Hotel kelompok-kelompok, dan organisa-organisasi
Menurut Judy dalam Yung dan Yu Chan memilih, membeli, menggunakan, dan membuang
(2012:2) bahwasanya “The fundamental barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
orientations of a green hotel include memuaskan apa yang mereka butuhkan dan
1. Recycled material such as aluminum, glass, mereka inginkan”.
iron, steel, brick should have priority for Menurut Kotler dan Keller (2012:161), dalam
brightness of the building, radiating effect, and melaksanakan niat menginap, tamu dapat membuat
waste material disposal should all be taken lima sub keputusan menginap yaitu:
into account when designing the construction 1. Pilihan Produk
as well being used in construction.Recycled Perusahaan harus memusatkan perhatiannya
material, penggunaan bahan-bahan bangunan kepada tamu yang berminat memilih sebuah
seperti alumunium, Kaca, besi, baja, batu bata produk serta alternatif yang mereka
harus memiliki prioritas untuk kecerahan, pertimbangkan.
mengurangi efek radiasi, semua harus a. Keunggulan produk, berupa tingkat
diperhitungkan saat mendesain konstruksi. kualitas yang diharapkan oleh tamu pada
2. Recyclable can be divided into paper and produk yang dibutuhkannya dari
magazine, glass bottles aluminum and iron berbagai pilihan yang ada.
bottles, and plastic bottles. Provision isalso b. Manfaat produk, berupa tingkat
taken that the polluting material such as kegunaan yang dapat dirasakan oleh
battery and cartridge is retrieved properly. tamu pada tiap pilihan produk dalam
Other types of garbage can be picked up by the memenuhi kebutuhannya.
contracted recycling company. c. Pemilihan produk, berupa pilihan tamu
Recyclableseperti antara sampah kertas dan pada produk yang dipilihnya sesuai
majalah, botol kaca alumunium, dan botol dengan kualitas yang diinginkan dan
plastik harus dipisahkan dan kemudian sampah manfaat akan diperolehnya.
tersebut dapat didaur ulang oleh perusahaan. 2. Pilihan merek
3. Low-polluting of green hotel needs to promote Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan
the idea of environmental protection through tersendiri, sehingga tamu harus memutuskan
operating recycling, planning recycle system, merek mana yang akan dipilih. Dalam hal ini
and utilizing solar energy, wind energy, manajemen harus mengetahui bagaimana
biomass energy, hydraulic power. tamu memilih sebuah merek.
Low-polluting, green hotel perlu a. Ketertarikan pada merek, berupa
mempromosikan ide mengenai perlindungan ketertarikan pada citra merek yang telah
terhadap lingkungan melaui operasi operasi melekat pada produk yang
daur ulang, perencanaan sistem daur ulang, dan dibutuhkannya
memanfaatkan energi surya, energi angin, b. Kebiasaan pada merek, tamu memilih
energi biomassa, dan tenaga hidrolik. produk yang dibelinya dengan merek
4. Energy-saving is suggested that government tertentu, karena telah biasa
should allot funds or exempt taxes to encourage menggunakan merek tersebut pada
hotels to set up related hardware (for water- produk yang diputuskan untuk dibelinya.
saving and energy-saving) and improve c. Kesesuaian harga, tamu selalu
software such as improving service procedure mempertimbangkan harga yang sesuai
or adding the idea of environmental protection dengan kualitas dan manfaat produk.
into training courses. It can reduce hotel Jika sebuah produk dengan citra merek
managers’ doubts about implementing green yang baik, kualitas yang bagus dan
policies. manfaat yang besar, maka tamu tidak
Energy-saving seperti, disarankan agar akan segan mengeluarkan biaya tinggi
pemerintah mendorong hotel untuk untuk mendapatkan produk tersebut.
mendukung kegiatan (untuk hemat air dan 3. Pilihan penyalur
hemat energi) dan meningkatkan prosedur Tamu harus mengambil keputusan tentang
pelayanan atau menambahkan ide penyalur yang akan dikunjungi. Setiap tamu
perlindungan lingkungan kedalam pelatihan. berbeda dalam hal menentukan penyalur
Hal ini dapat mengurangi keraguan hotel karena lokasi yang dekat, harga yang murah,
manajer tentang pelaksanaan kebijakan hijau. persediaan barang yang lengkap,
kenyamanan, keleluasaan tempat dan lain
2.2. Pengertian Keputusan Menginap sebagainya.
2.2.1 Pengertian Keputusan Menginap 4. Waktu menginap

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1025


Taufik Abdullah, Kiki Pebriyanti

Keputusan menginap tamu dilakukan dalam Berdasarkan pemaparan ini, maka hipotesis
pemilihan waktu yang berbeda-beda, sesuai penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai
dengan kapan produk tersebut dibutuhkan. berikut:
a. Kesesuaian dengan kebutuhan ketika “Program Green Hotel berpengaruh terhadap
seseorang merasa membutuhkan sesuatu keputusan menginap baik simultan maupun
dan merasa perlu menginap maka ia akan parsial.”
menginap. Tamu selalu memutuskan
menginap pada suatu hotel, pada saat III. METODE PENELITIAN
benar-benar membutuhkannya. 3.1 Objek Penelitian
b. Keuntungan yang dirasakan, ketika tamu Penelitian dilakukan untuk menganalisis
memenuhi kebutuhannya pada suatu pengaruh citra destinasi pariwisata Kabupten
produk, maka saat itu tamu akan Belitung terhadap perilaku pasca berkunjung
merasakan keuntungan. wisnus. Adapun yang menjadi objek penelitian
c. Alasan menginap, setiap perusahaan sebagai variabel bebas (X) adalah green hotel yang
selalu memiliki alasan untuk memenuhi terdiri dari recycled material (X1), recyclable (X2),
kebutuhan tamu pada saat ia low-polluting (X3) and energy-saving (X4).
membutuhkannya. Seseorang memilih Sedangkan keputusan menginap sebagai variabel
suatu produk dengan pilihan merek terikat (Y) yang terdiri dari Pilihan produk (Y1)
tertentu dan kemudian menginap, maka ,Pemilihan merek (Y2), pemilihan jalur (Y3),
ia telah memenuhi kebutuhan yang Waktu Menginap (Y4), jumlah pembelian (Y5),
dirasakan dan mengambil keputusan metode pembayaran (Y6).
membeli dengan tepat. Unit analisis dalam penelitian ini adalah tamu
5. Metode Pembayaran FIT yang menginap di The Royale Krakatau Hotel
Tamu dalam melakukan keputusan membeli Cilegon Banten.
dapat memilih metode pembayaran, apakah
dengan tunai (cash) atau dengan kredit (credit 3.2 Metode Penelitian
card). Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti
6. Jumlah pembelian maka metode penelitian yang dipergunakan adalah
Tamu dapat mengambil keputusan tentang metode penelitian deskriptif dan verifikatif.
berapa banyak kamar yang akan dipesan pada
suatu saat. Menginap mungkin dilakukan 3.4 Metode Penarikan Sampel
mungkin lebih dari satu.dalam hal ini Ukuran sampel dihitung dengan menggunaan
perusahaan harus mempersiapkan banyaknya rumus Slovin (Husein Umar,2002:59).
kamar sesuai dengan keinginan yang Berdasarkan rumus tersebut, dengan derajat
berbeda-beda dari setiap tamu. Pihak hotel kesalahan sebesar 10%, maka jumlah responden
The Royale Krakatau berusaha menyediakan yang dijadikan ukuran sampel dalam penelitian ini
berbagai macam fasilitas yang ada sesuai ialah sebanyak 100 responden.
dengan kebutuhan tamu.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
2.3. Paradigma Penelitian Teknik pengumpulan data yang
Untuk menjawab keseluruhan permasalahan digunakan oleh penulis adalah sebagai
seperti yang dijelaskan dalam rumusan masalah, berikut:
maka paradigma penelitian digambarkan pada 1.Kuesioner
Gambar berikut: 2.Studi Literatur
Green 3.wawancara
Hotel 4.Observasi

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas


Recycled Selanjutnya, sebelum didistribusikan kepada
material
responden, instrumen penelitian yang berupa
Recyclable Keputusan kuesioner diuji terlebih dahulu. Uji yang dilakukan
Menginap meliputi uji validitas dan reliabilitas. Hasil
menunjukan bahwa instrumen penelitian valid dan
Low- reliabel.
polluting

3.7 Pengujian Hipotesis


Energy- Proses untuk menguji hipotesis dimana
saving metode analisis yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah metode analisis verifikatif, maka
2.4. Hipotesis dilakukan analisis regresi linear berganda.

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1026


PENGARUH PROGRAM GREEN HOTEL TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI
THE ROYALE KRAKATAU HOTEL CILEGON BANTEN

Sugiyono (2014:275) mengemukakan bahwa TABEL 4.1


analisis regresi linear berganda digunakan bila REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN
peneliti bermaksud untuk meramalkan bagaimana RESPONDEN TERHADAP GREEN
keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila HOTELTHE ROYALE KRAKATAU HOTEL
dua atau lebih variabel independen sebagai faktor Jumla
Sub. Tota Rata- %
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). h Item
No. Variabel/ l rata Sk
Pertan
Dimensi Skor Skor or
Berdasarkan hipotesis konseptual yang yaan
menyatakan terdapat pengaruh sub variabel Recycled 313.3 22,
independen terhadap variabel dependen, 1. 940 3
Material 3 8%
maka terlebih dahulu hipotesis tersebut Recylabl 326.6 23,
digambarkan dalam paradigma sebagai 2. 980 3
e 7 8%
berikut. Low- 107 358.0 26
3. 3
polluting 4 0 %
X1 Energi 111 372.6 27
4 3
saving 8 7 %
X2 591 1370, 10
Total 12
Y 4 67 0%
X3 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2015
Data pada tabel 4.1, hasil rekapitulasi
menunjukan bahwa dimensi Energi saving
X4 memiliki nilai skor tertinggi dengan jumlah 372.67
GAMBAR 3.1 atau 27% dibandingkan dengan dimensi Recycled
REGRESI BERGANDA Material dengan skor 313.33atau 22,8%, dimensi
Keterangan: recylable dengan skor nilai 326.67atau 23,8%dan
X1 = Recyled material dimensi Low-polluting dengan skor nilai 358.0
X2 = recylable atau 26%.
X3 = Low-polluting Adapun gambaran pada garis kontinum
X4 = Energy- saving menunjukan tanggapan dari 100 responden bahwa
Y = keputusan menginap green hotel berada pada kategori baik dengan skor
nilai 4112 dengan presentase 68,5%.Ini artinya
Dalam penelitian ini hipotesis diuji yaitu bahwa respon yang diberikan oleh responden
keputusan menginap tamu FIT The Royale terhadap program green hotel yang sedang
Krakatau Hotel Cilegon (Y) berdasarkan pengaruh dijalankan oleh hotel diterima dengan baik oleh
dari green hotel (X) dapat ditulis sebagai berikut: para responden. Mereka mendukung kegiatan yang
Ha ≠ b1 Terdapat pengaruh yang signifikan dilakukan oleh pihak hotel.
dari green hotel (X) yang terdiri dari
recyled material (X1), recylable 4.2 Tanggapan Responden Terhadap
(X2), low-polluting (X3), dan energi Keputusan menginap di The Royale Krakatau
saving (X4) terhadap keputusan Hotel
menginap (Y) tamu. Rekapitulasi mengenai hasil tanggapan
Ho = bi Tidak terdapat pengaruh yang responden terhadap keputusan menginap di The
signifikan green hotel (X) yang Royale Krakatau Hotel dapat dilihat pada Tabel
terdiri dari recyled material (X1), 4.2.2 yang disajikan berikut ini:
recylable (X2), low-polluting (X3),
dan energi saving (X4) terhadap
keputusan menginap (Y) tamu.

IV. HASIL PENELITIAN DAN TABEL 4.2


PEMBAHASAN REKAPITULASI HASIL TANGGAPAN
4.1. Hasil Tanggapan Responden Terhadap RESPONDEN TERHADAP KEPUTUSAN
Green hotel The Royale Krakatau Hotel MENGINAP DI THE ROYALE KRAKATAU
HOTEL
Rekapitulasi gambaran hasil tanggapan
responden terhadap green hotel The Royale
Krakatau Hotel berdasarkan pengolahan data yang
dilakukan pada setiap dimensi produk seperti
recycled Material, recylable, low-polluting, dan
energi saving, dapat dilihat pada tabel 4.1:

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1027


Taufik Abdullah, Kiki Pebriyanti

Juml
ah 4.3. Pengaruh pelaksanaa program Green hotel
Sub. Rata- % Terhadap Keputusan Menginap
Total Item
Variabel/ rata Sko Pengujian hipotesis mengenai pengaruh
No. Skor Pert
Dimensi Skor r green hotel(X) yang terdiri dari recycled
anya
an Material(X1), recylable (X2), low-polluting (X3),
Pemilihan dan energi saving (X4) terhadap keputusan
produk menginap (Y) dilakukan dengan melakukan
1. analisis regresi berganda. Hasil dari perhitungan
barang dan 16,6
jasa 739 2 369.50 % analisis regresi berganda dapat dilihat sebagai
Pemilihan 16,4 berikut:
2.
Merek 731 2 365.50 %
Pemilihan 16,5 4.3.1 Uji Asumsi Regresi Berganda
3. Sebelum dilakukan pengujian analisis
Penyalur 737 2 368.50 %
Waktu 15,6 regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian
4. asumsi atau uji prasyarat. Pengujian asumsi terdiri
Menginap 1041 3 347,00 %
Jumlah 16 dari uji asumsi normalitas, uji asumsi
5. multikolinearitas, uji asumsi heteroskedstisitas.
Pembelian 709 2 354.50 %
Adapun hasil uji asumi regresi dalam penelitian ini
Metode 18,8
6 adalah sebagai berikut:
Pembayaran 837 2 418.50 %
A. Uji Asumsi Normalitas
100
Total Pengujian normalitas residu dilakukan untuk
4794 13 2223,5 %
memenuhi asumsi regresi yang baik apabila
residual nilai taksiran model regresi berdistribusi
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015
normal. Pada penelitian ini uji normalitas model
Berdasarkan tabel 4.13 hasil rekapitulasi
regresi dilakukan dengan menggunakan Uji
tanggapan responden terhadap keputusan
Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan uji
menginapdi The Royale Krakatau Hotel, sub
normalitas residual dari persamaan taksiran yang
variabel yang memiliki nilai skor tertinggi ada
diperoleh menggunakan SPSS adalah sebagai
pada sub variabel/dimensi metode
berikut.
pembayarandengan skor 418.50 atau 18,8%.
yang baik apabila residual nilai taksiran
Metode pembayaran memiliki skor tertinggi
model regresi berdistribusi normal. Pada penelitian
dikarenakan para tamu FIT yang menginap
ini uji normalitas model regresi dilakukan dengan
merasakan kemudahan ketika melakukan proses
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil
pembayaran.. Sedangkan untuk nilai skor terendah
perhitungan uji normalitas residual dari persamaan
yaitu pada sub variabel atau dimensi waktu
taksiran yang diperoleh menggunakan SPSS
menginapdengan skor 347.00atau 15,6%.
adalah sebagai berikut.
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat terlihat
TABEL 4.1
bahwa sub variabel dari perilaku pasca berkunjung
HASIL UJI NORMALITAS
yang mendapatkan penilaian tertinggi yaitu Post-
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
visit Actions dengan total skor 2185, skor rata-rata
Test
sebesar 364,16 dengan persentase 33,95%.
Wisatawan memberikan tanggapan yang baik Unstanda
terhadap sub variabel tersebut dikarenakan mereka rdized
menyatakan bahwa bersedia merekomendasikan Residual
Belitung kepada rekannya. N 100
Penilaian terendah pada sub variabel Post-visit Mean 0E-7
Normal
Satisfaction yang mendapatkan nilai sebesar 2113 Std. .4135251
Parametersa,b
dengan skor rata-rata 352,16 dan persentase Deviation 0
32,83%.Hal ini dikarenakan destinasi pariwisata Absolute .083
Most Extreme
Kabupaten Belitung masih memiliki beberapa Positive .031
Differences
kekurangan yang harus diperbaiki yang Negative -.083
menyebabkan wisatawan merasa kurang puas. Kolmogorov-Smirnov Z .831
Berdasarkan garis kontinum bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) .495
tanggapan responden terhadap keputusan a. Test distribution is Normal.
menginapdi The Royale Krakatau Hotel memiliki b. Calculated from data.
nilai skor 4794 atau 73,8%. Dalam hal ini, dapat Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015
disimpulkan bahwa rekapitulasi tanggapan
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel
responden terhadap keputusan menginapdi The
4.1, nilai asymp.sig(2-tailed) mempunyai nilai
Royale Krakatau Hotel berada pada kategori
0,495> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
tinggi.

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1028


PENGARUH PROGRAM GREEN HOTEL TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI
THE ROYALE KRAKATAU HOTEL CILEGON BANTEN

data yang berada dalam penelitian ini berdistribusi


normal. C. Uji Asumsi Heteroskedastisitas
Selain menggunakan uji statistik, dalam Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
melihat normalitas model juga digunakan cara lain mengetahui apakah galat atau residu pada model
dengan melihat grafik normal P-P Plot of regresi bersifat heterogen atau homogen. Apabila
Regression Statistic. Model regresi telah bersifat heterogen, akan menyebabkan model
memenuhi asumsi normalitas bila titik-titik data regresi tidak mampu meramalkan dengan akurat,
pada grafik P-P Lot menyebar di sekitar garis karena memiliki residu yang tidak teratur. Pada
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hasil penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya
Grafik uji normalitas pada penelitian ini dapat problem heteroskedastisitas juga digunakan scatter
dilihat pada gambar berikut. plot. Kriterianya adalah apabila titik titik pada
scatter plot atau diagram pencar tidak membentuk
pola tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa model
regresi tidak terkendala heteroskedastisitas.

GAMBAR 4.1
GRAFIK NORMAL P-PLOT (ASUMSI GAMBAR 4.2
NORMALITAS) GRAFIK UJI HETEROKEDASTISITAS
Dari gambar 4.1 Normal Probability Plot di
atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar Berdasarkan gambar 4.11 scatter plot di atas, dapat
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, dilihat bahwa titik-titik temu tidak
dan menunjukkan pola distribusi normal, sehingga membentuk pola tertentu dan sebagian besar
dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas telah menyebar. Hal ini berarti bahwa model regresi
terpenuhi. diasumsikan tidak terdapat problem
B. Uji Asumsi Multikolinearitas heteroskedastisitas.

TABEL 4.2 4.3.2 Pengujian Hipotesis dan Koefesien (Uji t)


HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS Uji t merupakan pengujian hipotesis yang
Coefficientsa dilakukan untuk melihat pengaruh yang nyata atau
tidak antara setiap sub variabel independen (X)
Model Collinearity
terhadap variabel dependen (Y). Hasil uji t pada
Statistics
penelitian ini dihitung menggunakan SPSS
Toleranc VIF ver.20for
e Hasil perhitungan uji t pada penelitian ini dapat
X1 (Recyled disimpulkan bahwa nilai t hitung setiap sub
.660 1.516
Material) variabel atau dimensi lebih besar dibandingkan
X2 (Recylable ) .983 1.017 dengan t tabel yaitu 1,985. Dilihat dari
1 X3 (Low- signifikansinya, setiap sub variabel X1, X2, X3
.757 1.322 dan X4 memiliki nilai signifikasi kurang dari 0,05.
Polluting)
X4 (Energi Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel green
.682 1.466 hotel yang terdiri dari recyled material (X1),
Saving)
recylable (X2), low-polluting (X3), dan energi
a. Dependent Variable: Y (Keputusan saving (X4) memiliki pengaruh terhadap keputusan
Menginap) menginap (Y).
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada 4.3.3 Pembahasan Hasil Pengaruh Green Hotel
tabel 4.2, dapat dilihat bahwa keempat dimensi Terhadap Keputusan Menginap Di The Royale
atau sub variabel masing-masing memiliki nilai Krakatau Hotel
VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan Analisis data variabel green hotel dan
bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel keputusan menginap berdasarkan hasil
bebas. perhitungan yang telah dilakukan, diketahui bahwa

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1029


Taufik Abdullah, Kiki Pebriyanti

variabel green hotel yang terdiri dari Recycled 1. Temuan menunjukan bahwa peran green hotel
material, recyclable, low-polluting, energy-saving secara simultan memberikan pengaruh
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap tamu di The
terhadap keputusan menginap, hal ini disebabkan Royale Krakatau Hotel. Maka strategi green
karena keseluruhan variabel memiliki nilai hotel dapat dijadikan salah satu upaya yang
signifikan lebih kecil dari 0,05 atau nilai thitung dapat mempengaruhi tamu dalam hal
5,067 > nilai ttabel1,985. keputusan menginap.
Berdasarkkan perhitungan dan pengujian 2. Strategi green hotel mendapatkan beragam
spss maka terdapat hubungan antara green hotel tanggapan dari tamu yang menginap di The
dengan keputusan menginap adalah 0,729. Maka Royale Krakatau Hotel. Dimana stategi green
dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi green hotel ini meliputi Recyled Material, Recylable,
hoteldengan keputusan menginap berada pada Low-Polluting, dan Energi Saving.
tingkat tinggi atau kategori kuat.Sedangkan untuk Berdasarkan hasil penelitianenergy saving
koefesien determinan menunjukan hasil sebesar memiliki nilai tertinggi di bandingkan dengan
0,532 atau 53,2%. Nilai koefesien determinan 3 sub variabel lainnya. Energi saving
menunjukan bahwa variabel green hotel merupakan salah satu dimensi dari green hotel
memberikan kontribusi sebesar 53,2% dalam dimana kesadaran tamu dalam menghemat
mempengaruhi keputusan menginap, dan sisanya penggunaan energi memberikan dampak yang
46,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang baik dalam hal memperhatikan kepedulian
tidak diteliti dalam penelitian ini. Sehingga green lingkungan.
hotel yang dilaksanakan oleh The Royale Krakatau 3. Keputusan menginap tamu yang terdiri dari
Hotel dapat dijadikan salah satu strategi dalam hal pemilihan produk dan jasa, pemilihan merek,
meningkatkan keputusan menginap tamu. pemilihan penyalur, waktu menginap, jumlah
4.4 Implikasi Hasil Temuan Penelitian pembelian dan metode pembayaran. Nilai
4.4.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik tertinggi dibandingkan dengan sub variabel
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian, lainnya adalah metode pembayaran. Dalam
penulis memperkuat konsep yang dimensi metode pembayaran tamu memiliki
dikemukakan oleh Naik dan Piersma dalam beberapa metode pembayaran yaitu bisa
Hanapi (2006:15) dampak dari melalui cash maupun menggunakan kartu, baik
pengurangan polusi, penghematan energi itu kartu kredit maupun debit. Kemudahan
serta pengolahan limbah yang baik dalam dalam metode pembayaran merupakan salah
suatu perusahaan dapat menciptakan satu fasilitas pelayanan yang mampu
motivasi konsumen untuk datang. Dalam memberikan kenyamanan terhadap para tamu.
hal ini keputusan menginap tamu
merupakan bagian dari perilaku konsumen. V. KESIMPULAN & REKOMENDASI
2. Hawthorne, et al. (2008:2) 5.1 Kesimpulan
Green mangement hotel adalah inti dari Berdasarkan hasi penelitian yang telah
program pemasaran terpadu, bisa dilakukan dengan menggunakan analisis
memungkinkan pemasar untuk dapat deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan
mengirim pesan mereka pada tamu regresi linear berganda antara program green
prospektif dengan cepat dan secara efektif. hotel terhadap keputusan menginap tamu di
3. Berdasarkan hasil temuan penelitian, The Royale Krakatau Hotel Cilegon Banten,
penulis memperkuat konsep yang maka penelitian tersebur dapat dapat diambil
dikemukakan oleh Baris dan Indra (2007:7) kesimpulan sebagai berikut:
mengemukakan bahwa perusahaan 1. Green hotel di The Royale Krakatau Hotel
akomodasi khususnya perhotelan harus terdiri dari recyled material, recylable, low
dapat menjaga lingkungan seperti memiliki polluting dan energy saving. Tanggapan
taman untuk mengurangi polusi sehingga tamu mengenai sub variabel energy saving
pada akhirnya akan menciptakan memiliki penilaian tertinggi dari tamu.
kenyamanan bagi tamu. Penerapan konsep Energy saving memiliki peranan penting
green hotel dapat memberikan dampak karena indikatir berupa tingkat
positif bagi perusahaan, salah satu manfaat penghematan energy di The Royale
yang diperoleh yakni meningkatkan citra Krakatau Hotel,tingkat penghematan air,
perusahaan. dan kenyamanan tamu terhadap program
4.4.2 Temuan Yang Bersifat Empirik penghematan energy lebih mudah
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh dipahami oleh para tamu. Sedangkan
green hotel terhadap keputusan menginap tamu di recyled material memiliki nilai terendah
The Royale Krakatau Hotel, maka terdapat dari tamu, ini dikarenakan indikator yang
temuan-temuan yang bersifat empirik yaitu ada kurang di pahami oleh para tamu.
sebagai berikut: Peran serta dari para staff sangat

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1030


PENGARUH PROGRAM GREEN HOTEL TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU DI
THE ROYALE KRAKATAU HOTEL CILEGON BANTEN

mempengaruhi para tamu dalam dalam 3. Secara keseluruhan program green hotel
mengerti program green hotel. terbukti dapat mempengaruhi dalam
2. Keputusan menginap di The Royale pengambilan keputusan menginap. Namun
Krakatau Hotel memiliki sub variabel dalam pengaplikasianya perlu di
yang tediri dari pemilihan produk dan tingkatkan lagi kinerja dari program green
jasa, pemilihan merek, pemilihan hotel tersebut.
penyalur, waktu menginap, jumlah
pembelian dan metode pembayaran.nilai DAFTAR PUSTAKA
tertinggi jika dibandingkan dengan sub Aaker, David. A. 2006. Marketing Research. John
variabel lainnya adalah metode Wiley & Sons.
pembayaran. Dalam dimensi metode Asep Hermawan. 2005. Penelitian Bisnis
pembayaran memiliki metode pembayaran Paradigma Kuantitatif. Jakarta:
yaitu dengan cara menggunakan kartu, Grasindo.
baik itu kartu kredit maupunn debit, Batra, A. 2006. Tourism Marketing for
kemudian dengan cara cash ataupun uang sustainaible development. ABAC
tunai. Sedangkan penilaian terendah dari Journal.
para responden adalah pada waktu Baris. 2009. Why Go Green? The Businns Case
menginap. Mengetahui bahwa The Royale For Environmental Commitment in The
Krakatau merupakan hotel bisnis maka Canadian Hotel Industri. Journal of
frekuensi tamu menginap lebih didominasi Management and Sustainability
pada saat weekday, untuk weekend dan Bly. 2008. The Advantage of Green Management
hari libur lainnya masih kurang, Hotel For Competitivenes in Taiwan.
hendaknya The Royale Krakatau Hotel di Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan
tuntut untuk memberikan inovasi terlebih Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
pada saat weekend maupun hari lbur Bowie dan Buttle. 2004. Hospitality Marketing.
lainnya. Elsevier Butterworth. Heinemann.
3. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Camino. 2007. Re-evaluating green marketing
terdapat pengaruh antara program green strategy: a stakeholder perspective.
hotel terhadap keputusan menginap tamu Europan Journal of marketing Vol.41 Iss:
di The Royale Krakatau Hotel. 11 pp. 1328-1358.
Charter M, Ottman. J, Poonsky M, 2002,
5.1 Rekomendasi Marketing and Suistainability, BRASS in
Berdasarkan hasil penelitian yang telah acossiation with The Center of
dilakukan, penulis merekondasikan beberapa Sustainabilitu Design.
hal mengenai program green hotel terhadap Charter Martin and Polonsky. M (1999),
keputusan menginap tamu di The Royale Greener Marketing. UK, Greenleaf
Krakatau Hotel Cilegon Banten sebagai Publishing Limited
berikut: Dahlstrom, Robert. 2011. Green marketing
1. Berdasarkan penelitian subvariabel management. South-Western: Cengage
recycled material memiliki penelitian Learning.
yang rendah dari tanggapan tamu, Damaiyanto, Ingkondo. Recyled Dalam Aplikasi
indikator kesesuaian tampilan, desain dan Material pada Bangunan (Skripsi).
pembangunan hotel dengan Depok. 2007
memperhatikan lingkungan harus lebih Dief, Mohammed El., & Font, Xavier. 2010. The
diperjelas. Hal ini agar tamu lebih Determinants of Hotel “Marketing
mengerti bagaimana sesungguhnya desain Managers” Green Marketing Behaviour.
yang baik dalam suatu pembangunan yang Journal of Sustainable Tourism, 157-174.
didalamnya mengandung unsur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten. 2014.
kepedulian lingkungan. Engel, James E., Blackwell, Roger D. And
2. Pada variabel keputusan menginap Miniars, Paul W. 2006. Perilaku
dimensi waktu menginap mandapatkan Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.
penilaian terendah, maka The Royale Fandy Tjiptono. 2008. Strategi pemasaran.
Krakatau Hotel hendaknya meningkatkan Yogyakarta: Andi Offset.
lagi pelayanan maupun meningkatkan Gizmen dan Hogen. 2009. The Advantages of
fasilitas , merancang sesuatu yang lebih Green Management for Hotel Competitiveness.
menarik pada saat weekend maupun hari Taiwan: In the Viewpoint of Senior Hotel
libur lainnya sehingga dapat menarik Managers
perhatian tamu untuk menginap di The Hermawan Kartajaya. 2006. Hermawan Kartajaya
Royale Krakatau Hotel. on Marketing Mix. Bandung: Mizan
Pustaka.

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1031


Taufik Abdullah, Kiki Pebriyanti

Judy, L., Holcomb, Randall, S., Upchurch & An International Journal Vol.8 No.4, pp.
Fevzi Okumus. (2007). Corporate social 357-370
responsibility: what are top hotel Polanski, A List Of Candidate Cancer Biomarkers
companies reporting? International For Targeted Proteois. The Plasma
Journal of Conteporary Hospitality Proteome Institute. Washington USA
Management, 461-475. 1994
Kong Fang Zheng, Xu Hong Zhe, Huang Hui Reid, Robert D. & David C. Bojanic. 2006.
Fen & Fu Yan Jing. 2001. Hospitality Marketing Management, 4th
Environmental Management System in Edition. New Jersey. John Willey & Sons
the Hotel Industry. Case of Consumers Inc.
Acceptance in Taipe Area. 1-26 Sedamayanti dan Hidayat. 2011. Metoe
Kotler, Bowen, and Maken. 2010. Marketing for Penelitian.
Hospitality and Tourism, Fifth Editions. Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif,
Pearson Internasional Alfabeta: Bandung.
Kotler, P., & Amastrong, G. 2012. Principles of Wakefield, K.L., Blodgett, J.G., 1996. The effect
Marketing. New Jersey: Pearson. of Serviscape on Customer Behavioral
______., & Keller, K. L. 2009. Manajemen Intentions in Leisure Service Setting.
Pemasaran Jilid 1, Edisi 13. Jakarta: Journal Of Sevices Marketing.
Erlangga Ying-Chang % Yu-Ta Chen. 2012. Journal The
______., & _______,. 2012. Marketing Avantages of green Management for
Management, 14th edition. Mew Jersey: Hotel Conpetitiveness in Taiwan: In The
Prentice Hall. Viepoint of Senior Hotel Managers.
Lee Ni. 2002. Green Leaves label for Green Hotel. Canadian Center of Sciene and
China Airlines Journal,May, 20-22. Education.
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty, WEBSITE:
Menumpuhkan dan Mempertahankan Berita resmi statistik perkembangan pariwisata dan
Kesetian Pelanga, Jakarta: Erlangga transportasi nasional 2014
Maholtra, Naresh K. 2005. Riset Pemasaran, www.bps.go.id (diakses pada 20/3/2014)
Pendekatan Terapan edisi ke-4 Jilid 1. Berita resmi statistik pariwisata kota cilegon
Jakarta: PT. Indeks Gramedia. banten 2014. Dalam
Mohamad Nazir.2003. Metode Penelitian. http://cilegon.bps.go.id/webbeta/fronted/
Jakarta: Ghalia Indonesia. (diakses 03/2/2015)
Morisson, 2010, Periklanan: Komunikasi Defenisi pariwisata menurut UNWTO United
Pemasaran Terpadu, Prenada Media Nation World Tourism Organization
Group, Jakarta. dalam www.world-tourism.org (diakses
Naik, Prasad A., Nana Piersman. 2002. 09/01/2015).
Understanding The Role Of Marketing Green Hotel Association. 2007. What are green
Communication in Direct Marketing. hotels. Dalam
Erasmur University of Rotterdam. http://www.greenhotels.com/whatare.ht
Nyoman S. Pendit. (2006). Ilmu Pariwisata m.
(Sebuah Pengantar Perdana). Jakarta: Pt Green hotel in the green mountain state. 2006.
Raja Grafindo Persada. What is A Green Hotel. Dalam
Peattie, Ken and Crane, Andrew. 2005. Green http://www.vtgreenhotels.org/whatis.htm
Marketing: Legend, Myth, Farce or
Propeshy? Qualitative Market Research.

Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol.VI No.1.2016- 1032

You might also like