You are on page 1of 9

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415

Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR BRUSHLESS DC (BLDC)


MENGGUNAKAN METODE LOGIKA FUZZY

Agung Dwi Yulianta1, Sasongko Pramono Hadi2, Suharyanto3


1,2,3
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada

Masuk: 13 April 2015, revisi masuk : 12 Mei 2015, diterima: 2 Agustus 2015

ABSTRACT
BLDC motors were operated in many industrial environments, especially
flammable industry. Besides, it possessed higher efficiency than induction motors, and
smaller dimensions than a conventional direct current motors. Moreover, the absence of
brush allowed its treatment became easy and showed almost no noise.Fuzzy logic was
used as one of the motor speed controlling methods. The design of fuzzy controllers was
done by simulating the output speed based on fuzzy controlling reference in order to
obtain optimal control results. Several types of defuzzification used were COA / centroid,
bisector, MOM, LOM, and SOM. Transient and calculation methods were used to analyze
the ISE design optimization of control. The result showed that defuzzification method was
able to follow the speed setting that was provided by COA method.The testing on
changes of the speed setting from 1000 rpm to 2000 rpm showed the response
characteristics of conventional PID control system with an average value of the rise time
(tr) 0.29 second, steady time (ts) 0.9 second, overshoot 8.63%, and the percentage of
ISE 98.19%. While results generated on fuzzy control system were average value of rise
time (tr) 0.25 second, steady time (ts) 0.27 second, overshoot 0.15% and the percentage
of ISE 99.36%. The fuzzy control system which was implemented to set the BLDC motor
could improve the performance of conventional PID.

Keywords :control, BLDC, motor, fuzzy, defuzzification, response.

INTISARI
Motor BLDC banyak dioperasikan di lingkungan industri, terutama industri yang
mudah terbakar. Selain itu, Motor BLDC efisiensinya lebih tinggi daripada motor induksi,
dan berdimensi lebih kecil daripada motor arus searah konvensional. Dengan tidak
adanya sikat, maka perawatan menjadi mudah dan hampir tidak ada derau.Logika fuzzy
digunakan sebagai salah satu metode pengendalian kecepatan motor.Perancangan
pengendali fuzzy dilakukan dengan simulasi kecepatan keluaran berdasar referensi
pengendalian fuzzy sehingga diperoleh hasil pengendalian yang optimal.Beberapa jenis
defuzzifikasi yang digunakan adalah COA/centroid, bisektor, MOM, LOM, dan
SOM.Metode transien dan perhitungan ISE digunakan untuk menganalisis optimalisasi
perancangan pengendalian.Pada penelitian, dihasilkan bahwa metode defuzzifikasi yang
mampu mengikuti setting kecepatan yang diberikan adalah metode COA.Pengujian
perubahan kecepatan dari 1000 rpm sampai 2000 rpmdihasilkan karakteristik tanggapan
sistem kendali PID konvensional dengan rata-rata waktu kenaikan (tr) 0.29 sekon, rata-
rata waktu tunak (ts) 0.9 sekon, rata-rata overshoot sebesar 8.63 %, dan persentase ISE
sebesar 98.19%, sedangkan pada fuzzy dihasilkan rata-rata waktu kenaikan (tr) 0.25
sekon, rata-rata waktu tunak (ts) 0.27 sekon, rata-rata overshoot sebesar 0.15 % dan
persentase ISE sebesar 99.36%.Sistem pengendalian fuzzy yang diimplementasikan
untuk mengatur motor BLDC dapat memperbaiki kinerja PID konvensional.

Kata kunci : kontrol, BLDC, motor, fuzzy, defuzzifikasi, tanggapan.

1
E-mail: agungdy@gmail.com,
2
sasongko@te.ugm.ac.id,
3
suharyanto@ugm.ac.id 1
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

PENDAHULUAN merancang sebuah pengendali kecepat-


an motor BLDC dengan logika fuzzy
Kini telah berkembang mesin
dengan struktur yang optimal.
arus searah, terutama untuk mesin yang
Tujuan penelitian ini untuk
kecil, di antaranya sebagai motor kendali,
melakukan perancangan kendali kece-
ataupun motor servo. Mesin penggerak
patan motor BLDC dengan logika fuzzy
bertenaga elektrik yang populer adalah
dan mengetahui parameter-parameter
motor arus searah tanpa sikat (motor
yang digunakan untuk pengendalian
BLDC), karena memiliki kelebihan
kecepatan motor BLDC agar sesuai
dibandingdengan jenis mesin penggerak
dengan yang diharapkan.
bertenaga elektrik lainnya. Kelebihan
Tinjauan pustaka, pada peran-
motor BLDC adalah efisiensi lebih tinggi
cangan sistem kontrol dengan meng-
daripada motor induksi, dimensi lebih
gunakan logika fuzzy terdapat tiga
kecil daripada motor arus searah
proses, yaitu fuzzifikasi, logika peng-
konvensional. Selain itu, dengan tidak
ambilan keputusan/evaluasi rule dan
adanya sikat, maka perawatan menjadi
defuzzifikasi. Masing-masing proses
ringan, hampir tidak ada derau/noise,
tersebut akan mempengaruhi respon
dan bisa dioperasikan pada lingkungan
sistem yang dikendalikan. Defuzzifikasi
yang mudah terbakar. Kelebihan lain
merupakan langkah terakhir dalam suatu
dibanding mesin induksi adalah tang-
sistem logika fuzzy dengan bertujuan
gapannya lebih cepat, umur pakai lebih
mengkonversi setiap hasil dari inference
lama, dan mempunyai rentang kecepatan
engine yang diekspresikan dalam bentuk
yang lebar (Hidayat, 2014).
fuzzy set ke suatu bilangan real. Hasil
Sistem motor BLDC mengacu
konversi tersebut merupakan aksi yang
pada konsep rangkaian elektromekanik
diambil oleh sistem kendali logika
sistem penggerak yang tanggap dan
fuzzy.Karena itu, pemilihan metode
hemat energi. Sistem tersebut dibangun
defuzzifikasi yang sesuai juga turut
melalui perpaduan elektromekanik,
mempengaruhi sistem kendali logika
rangkaian elektronika, sistem sensor dan
fuzzy dalam menghasilkan respon yang
rangkaian logika atau algoritma kendali
optimum.Dalam penelitian ini meng-
mikro. Pada bagian elektromekanik
gunakan metode Mamdani dan diperoleh
menonjolkan konsep keunggulan motor
hasil bahwa metode defuzzifikasi yang
DC konvensional dalam hal pengenda-
terbaik sangat tergantung pada
lian, dan keunggulan motor sinkron 3
perancangan fungsi keanggotaan dan
fasa dalam hal efisiensi. Pada bagian
basis aturan fuzzy yang diguna-
elektronika terdiri dari saklar statik
kan(Sutikno, 2005).
dengan memamfaatkan komponen
Pada Gambar 1 menunjukkan
transistor untuk mengubah tegangan
bagianmelintang darimotorBLDCdengan
searah menjadi tegangan bolak balik
rotoryang memiliki N dan S magnet
(inverter). Pengaturan tegangan keluaran
perma-nen. Sensor hallterletak di bagian
inverter dilakukan dengan mengatur
stasioner motor.
lebar pulsa pensaklaran inverter di-
sesuaikan dengan kebutuhan kecepatan
atau torsi beban (Sutikno, 2005)
Motor BLDC sudah banyak
digunakan digunakandi industri seperti
industri otomotif, konsumsi,kesehatan,
otomasiindustri daninstrumentasi.Dengan
adanya keperluan pemakaian motor
BLDCdi berbagai bidang tersebut, maka
perlu diatur kecepatannya agar sesuai
dengan tanggapan kecepatan yang
diharapkan. Rumusan Masalah, ber-
dasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan sebelumnya dapat dirumuskan Gambar 1 Kontruksimotor BLDC
permasalahannya yaitu bagaimana (NXP,2010)

2
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

Untuk menyederhana-kan proses mum tanggapan yang melewati nilai


pemasangan sensor Hall kestator, steady state/keadaan tunak dengan
beberapa motor memiliki magnet sensor keadaan mantap. Parameter Mp
Hall padarotor, selain magnet rotor menunjukkan kestabilan relatif sistem.
utama. Oleh karena itu, setiap kalirotor Parameter ini didefinisikan seperti
berputar, magnet sensor Hall memberi- persamaan (1).
kan efek yang samaseperti magnet
utama. Sensor Hall biasanya dipasangdi
boarddan sifatnya tetap untuk penutup di (1)
ujungblok mesin. Hal ini memungkinkan
pengguna untuk menyesuaikan perakitn Waktu keadaan tunak, steady
lengkap sensor Hall, menyelaraskan state (ts) adalah waktu yang diperlukan
dengan magnet rotor, dan untuk kurva tanggapan untuk mencapai
mencapaikinerja terbaik. keadaan mantap dan menetap dalam
Motor BLDC tidak menggunakan daerah sekitar harga akhir yang
sikat-sikat untuk komutasinya dan ukurannya ditentukan dengan presentase
memiliki kecepatan yang sinkron antara mutlak dari harga akhir (biasanya 5%
medan putar stator dan rotornya. Rotor atau 2%).
motor BLDC adalah magnet permanen Apabila diilustrasikan, parameter-
sehingga tidak diperlukan kumparan parameter tersebut dapat dibuat seperti
penguat dan tidak ada arus beban yang Gambar2.
mengalirinya.Metode pengaturan
kecepatan pada motor BLDC ada 2
macam, yaitu pengaturan tegangan catu
dan pengaturan percepatan sudut fasa
(phase advance angle).Pada pengaturan
percepatan sudut fasa, kecepatan
optimal dapat diperoleh ketika arus dan
ggl bersamaan dalam waktu atau dengan
kata lain sefase(Munawar dkk, 2005).
METODE
Dalam pengendalian motor
BLDC, terdapat parameter yang dapat
sebagai dasar dari optimalisasi kinerja- Gambar 2 Grafik ilustrasi karakteristik
nya. Parameter-parameter tersebut control
adalah sebagai berikut (Suratno, 2002).
Waktu tunda (td) adalah waktu Perancangan program PID pada
yang diperlukan tanggapan untuk Matlab Simulink, dilakukan dengan
mencapai setengah nilai akhir yang metode auto-tune yang ada pada matlab
pertama kali. Waktu naik (tr) adalah sehingga diperoleh nilai Kp, Ki, dan Kd
waktu yang diperlukan tanggapan untuk dengan nilai yang optimal.
naik dari 10 sampai 90%, 5 sampai 95%, Perancangan struktur fuzzypada
atau 0 sampai 100% dari nilai akhirnya. Matlab Simulink dilakukan dengan
Untuk sistem orde kedua redaman melakukan perubahan nilai rentang dan
kurang, biasanya digunakan waktu 0 – bentuk dari fungsi keanggotaan yang
100%. Untuk sistem redaman lebih, digunakan, baik masukan maupun
keluaran.Karakteristik yang umum
biasanya digunakan waktu naik 10 –
dipergunakan dalam suatu pengendalian
90%. Waktu puncak (tp) adalah waktu sistem adalah stabilitas, sensitivitas,
yang diperlukan tanggapan untuk kecepatan tanggapan, dan akurasi
mencapai puncak lewatan yang pertama (Diepenbrock, 1998).
kali. Prosedur logika fuzzy yang
Persen lewatan maksimum (Mp) digunakan meliputi proses fuzzyfikasi,
adalah nilai relatif yang menunjukkan evaluasi rule dengan metode Mamdani
nilai perbandingan antara nilai maksi- dan proses defuzzifikasi. Data diambil

3
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

berdasarkan perubahan dari variasi dan rentang output dirancang dengan


setting point dan jenis fuzzyfikasinya. nilai (-10 – 4000). Bentuk fungsi keang-
Untuk memperoleh tanggapan kecepatan gotaan masukan error ditunjukkan pada
yang sesuai, dilakukan dengan per- Gambar 3 dan masukan derror pada
ubahan fungsi keanggotaan dengan Gambar4, sedangkan keluaran pada
rentang nilai tertentu. Data kecepatan Gambar 5.
dimasukkan ke dalam sistem pengendali
agar diperoleh data koreksi kecepatan
(error) dan selisih koreksi kecepatan
(derror), sedangkan output berupa error
yang semakin kecil (Mathworks, 1996).

Gambar 5 Perancangan output

Evaluasi aturan adalah proses


mengevaluasi derajat keanggotaan
setiap fungsi keanggotaan masukan ke
dalam basis aturan yang telah
ditetapkan. Dalam penelitian ini meng-
Gambar 3 Perancangan masukan error gunakan 7 (tujuh) variasi masukan,
sehingga akan diperoleh 49 (empat puluh
sembilan) aturan pengendalian fuzzy dan
dapat dibuat seperti Tabel 1.

Tabel 1 Basis Aturan Pengendalian


dengan Logika Fuzzy
Error \
N Z P
dError NB NS PS PB

NB N Z
NB NB NB NB NS
N N Z
NB NB NB NS PS
NS N Z P
NB NB NS PS
Z N Z P
NB NS PS PB
PS N Z P
NS PS PB PB
P Z P
NS PS PB PB PB
PB Z P
PS PB PB PB PB
Gambar 4 Perancangan input derror
Perancangan pengendali fuzzy
Rentang masukan error diran- dilakukan dengan simulasi kecepatan
cang dengan nilai (-10 – 4000), rentang keluaran berdasar kecepatan referensi
input derror dengan nilai (-100 – 500), pengendalian fuzzy sehingga diperoleh

4
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

hasil pengendalian yang optimal.Kendali keanggotaan maksimum.Secara umum


fuzzy ini menggunakan beberapa jenis dituliskan seperti persamaan (6).
defuzzifikasi, yaitu untuk COA/centroid,
bisector, MOM, LOM, dan SOM (6)
(Kusumadewi, 2002).
Metode defuzzifikasi pada Perancangan pengendali fuzzy dirancang
komposisi aturan MAMDANI, antara lain: seperti Gambar6.
Metode Centroid (Composite
Moment) Metode ini paling konsisten dan
memiliki tinggi serta lebar total daerah
fuzzy yang sensitif.Pada metode ini,
solusi crisp diperoleh dengan cara
mengambil titik pusat (z) daerah fuzzy.
Secara umum dirumuskan persamaan
(1) dan persamaan (2) sebagai berikut.

(1)

(2)

Metode Bisektor Gambar 6 Perancangan pengendali


Pada metode ini, solusi crisp fuzzy
diperoleh dengan cara mengambil nilai
pada domain fuzzy yang memiliki nilai Rancangan yang dibuat meng-
keanggotaan setengah dari jumlah total gunakan program Matlab Simulink.
nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. Eksperimen ini membutuhkan pemodelan
Secara umum dituliskan seperti motorBLDC yang telah diteliti oleh peneliti
persamaan (3). sebelumnya yang menggunakan metode
identifikasi model ARX (autoregressive
(3)
exogenous) dan kriteria pemilihan
persamaannya menggunakan kriteria
FPE (final prediction error) (Hidayat,
Metode Mean of Maximum (MOM)
2014). Dari penelitian tersebut, diperoleh
Pada metode ini, solusi crisp
persamaan fungsi transfer (TF) seperti
diperoleh dengan cara mengambil nilai
persamaan (7).
rata-rata domain yang memiliki nilai
keanggotaan maksimum. Secara umum 0.05264
dituliskan seperti persamaan (4). TF = (7)
2
z − 0.5243 z − 04271
(4) Untuk analisis sistem kendali
kecepatan motorBLDC, lebih mudah
Metode Largest of Maximum (LOM) apabila dilakukan pada sistem kontinyu,
Pada metode ini, solusi crisp sehingga persamaan (7) perlu diubah
diperoleh dengan cara mengambil nilai menjadi fungsi kontinyu. Untuk mengubah
terbesar dari domain yang memiliki nilai persamaan tersebut diperlukan
keanggotaan maksimum. Secara umum penentuan waktu pencuplikan yang
LOM dituliskan seperti persamaan (5). mengacu pada persamaan (8).
T ≤ 0.1τ (sekon) (8)
(5)
Dengan konstanta waktu
Metode Smallest of Maximum (SOM) motorBLDC adalah τ=0.6, maka diperoleh
Pada metode ini, solusi crisp T ≤ 0.06 sekon. Jika motorBLDC
diperoleh dengan cara mengambil nilai dioperasikan pada kecepatan maksimum
terkecil dari domain yang memiliki nilai sebesar 3000 rpm, makan kecepatan
sudut (ω) motorBLDC dapat dihitung ω =

5
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

2π.n / 60 = 2π.3000 / 60 = 100π dengan respons transient dilakukan dengan


pemba-tasan waktu cuplikan (2π/T) ≥ 2 menampilkan grafik hubungan kecepatan
ω, maka diperoleh T ≤ 0.01 dan waktu terhadap waktu.Analisis ISE untuk
sampling 0.01 sekon. menilai kenerja pengendali berdasarkan
error, yang dimulai dari kondisi peralihan
Dari parameter-parameter ter-
(transient) sampai kondisi tunak (Kealy,
sebut diperoleh fungsi transfer dalam
2003).Persamaan ISE yang digunakan
bentuk fungsi kontinyu seperti persamaan
adalah persamaan (10) atau (11).
(9).
Untuk mempermudah dalam
- 212 s + 39125 analisis, parameter transient dan nilai
TF = (9) ISE pada setiap struktur pengendali
2
17 s + 10592s + 36123 ditampilkan dalam Tabel 2.

Integral Square Error (ISE),Salah PEMBAHASAN


satu indikator analisis kinerja sistem Pengujian perbedaan defuzzifi-
pengendali adalah dengan kriteria kasi, dari penelitian diperoleh perbedaan
integral galat minimum (ISE). Sistem nilai parameter transien pada setiap jenis
kendali yang memiliki umpan balik dapat defuzzifikasi yang digunakan.Data yang
mengurangi galat suatu sistem pada diperoleh dibuat tabel untuk setiap jenis
setiap variabel dan akan mencapai nilai parameter yang dianalisis.
nol dengan cepat, sehingga kriteria yang
digunakan untuk mengukur kualitas Tabel 2. Parameter Transien Dengan
tanggapan sistem akan memperhi- Perbedaan Penggunaan Metode
tungkan variasi galat selama rentang Defuzzifikasi
waktu tertentu. ISE merupakan integrasi Referensi (rpm) Rat
Meto
kuadrat dari kesalahan dari waktu ke de
a-
10 15 18 20 rata
waktu.Dengan galat-galat yang kecil saja 00
1200
00 00 00
dapat menghasilkan ISE yang besar. 0.0 0.04 0.0 0.0 0.0 0.04
td
Sistem kendali yang ditentukan untuk 47 7 47 47 48 7
meminimalkan ISE akan cenderung COA tr
0.4 0.40 0.2 0.0 0.0 0.24
00 0 40 92 94 5
menghilangkan kesalahan besar dengan 0.4 0.40 0.2 0.0 0.1 0.26
cepat, tapi akan mentolerir kesalahan ts
00 0 50 99 80 6
kecil yang bertahan untuk jangka waktu td
0.0 0.04 0.0 0.0 0.0 0.04
yang lama (Kealy, 2003). 46 6 46 46 48 6
Bisek 0.3 0.30 0.1 0.0 0.0 0.18
Analisis ISE menggunakan tor
tr
00 0 45 91 94 6
persamaan fungsi sistem kontinyu (10) ts
0.3 0.36 0.1 0.1 0.1 0.23
atau sistem diskret (11). 72 5 71 30 45 7
0.0 0.03 0.0 0.0 0.0 0.04
2 td
ISE = ∫ e(t ) dt (10) 33 8 42 46 48 1
0.0 0.07 0.0 0.0 0.0 0.07
n 2 MOM tr
61 1 80 89 92 9
ISE = ∑ et ; t=0,1,2,3,..…n (11)
t =0 ts
0.1 0.10 0.1 0.1 0.2 0.14
11 8 20 44 19 0
dengant adalah error kecepatan pada 0.0 0.06 0.0 0.0 0.0 0.06
saat t, yang merupakan selisih antara td
65 2 59 63 70 4
setting kecepatan dengan kecepatan LOM tr
0.2 0.22 0.1 0.1 0.2 0.21
90 6 53 63 24 1
aktual pada saat t. Metode Analisis,
0.3 0.25 0.2 0.2 0.2 0.24
analisis data hasil pengujian dilakukan ts
00 3 32 04 52 8
dengan cara melakukan simulasi td
0.0 0.03 0.0 0.0 0.0 0.03
30 4 40 44 51 9
algoritmafuzzy yang optimal dengan
0.0 0.06 0.0 0.0 0.1 0.07
fungsi keanggotan tertentu yang SOM tr
51 1 72 83 00 3
menghasilkan fungsi respon yang 0.2 0.14 0.1 0.1 0.1 0.16
ts
optimal. 00 5 65 52 45 1
Analisis pengujian kinerja sistem
tersebut berdasar parameter respon Pada Tabel 2 menunjukkan
transient kecepatan motor BLDC, dan bahwa rata-rata waktu keadaan tunak
integral square error (ISE). Analisis yang paling kecil adalah metode

6
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

defuzzifikasi dengan MOM dengan waktu Secara grafik kecepatan ter-


0.14 sekon, sedangkan yang paling hadap waktu, bisa dibandingkan kelima
besar adalah dengan COA, yaitu 0.266 bentuk tanggapan pada kecepatan 2000
sekon, sedangkan waktu tunda rata-rata rpm sesuai Gambar7 bahwa metode
dan waktu naik rata-rata terkecil defuzzifikasi COA lebih mampu meng-
diperoleh dengan metode SOM dengan ikuti setting kecepatan yang diberikan
waktu 0.04 sekon dan 0.073 sekon. pada BLDC yang diuji meskipun secara
Perbandingan kelima metode rata-rata waktu tunda dan waktu naik
defuzzifikasi yang digunakan untuk lebih besar dari metode defuzzifikasi
pengendalian BLDC pada penelitian ini SOM.
ditunjukkan pada tabel 3 dan tabel 4, dan
diperoleh hasil bahwa metode defuzzi- Tabel 5 Parameter Reponse Transien
fikasi COA dapat mengendalikan sistem Transien
dengan persentase error dan overshoot Kontro
Setting point
paling kecil, yaitu pensentaseerror 0% l
1000 1200 1500 1800 2000
untuk semua kecepatan yang diberikan Tp
2.2 2.2 2.2 2.2 2.2
dan overshoot rata-rata 0.15% pada (s)
Td 0.18
rentang kecepatan 1000 rpm – 2000 rpm. (s)
0.19
7
0.187 0.187 0.187

O Tr 0.75
0.75 0.755 0.755 0.755
(s) 5
Tabel 3Persentase Error (dalam %) pen
Ts
Loop 2.2 2.2 2.2 2.2 2.2
Kece- Bisec- (s)
COA MOM LOM SOM
patan tor Mp 0% 0% 0% 0% 0%

1000 0.00 0.00 -0.02 -0.32 -13.91 Erro


8.4% 8.4% 8.4% 8.4% 8.3%
r
1200 0.00 0.00 0.00 -0.42 -5.25 Tp 0.41
0.41 0.411 0.411 0.411
(s) 1
1500 0.00 0.11 -1.53 -0.20 -7.00 Td 0.13 0.133
0.133 0.133 0.133
(s) 3 2
1800 0.00 0.44 -1.67 -0.06 -3.50 Tr 0.29
0.3 0.291 0.291 0.292
PID (s) 1
2000 0.00 0.84 -4.20 -0.10 -2.60 Ts 0.90
0.902 0.901 0.901 0.902
Rata- (s) 1
0.00 0.28 -1.48 -0.22 -6.45 Mp 8.6% 8.6% 8.6% 8.6% 8.6%
rata
Erro
0% 0% 0% 0% 0%
r
Tp
Tabel 4Persentase Overshoot(dalam %) (s)
0.4 0.4 0.24 0.099 0.097

Kece- Td 0.04 0.046


COA Bisector MOM LOM SOM 0.047 0.047 0.047
(s) 7 8
patan Tr
0.4 0.4 0.24 0.092 0.094
1000 0.05 0.00 0.65 0.00 1.00 Fuz (s)
zy Ts
1200 0.00 0.00 0.52 0.16 0.83 0.4 0.4 0.25 0.099 0.18
(s)
1500 0.00 0.11 0.67 0.63 0.67 0.05 0.25
Mp 0% 0% 0.46%
% %
1800 0.46 0.44 0.56 0.53 0.56 Erro 0% 0% 0% 0% 0%
2000 0.25 0.84 0.92 0.31 0.50 r

Rata-rata 0.15 0.28 0.66 0.33 0.71

Pemilihan metode defuzzifikasi


pada aturan Mamdani dalam penggunan
struktur pengendali fuzzy tergantung
pada perancangan fungsi keanggotaan
dan basis aturan fuzzy yang digunakan
untuk mengendalikan BLDC.
Pengujian Struktur Pengendali
Fuzzy, pengujian simulasi sistem
menggunakan struktur pengendali fuzzy,
PID, dan open loop secara bersamaan.
Parameter PID yang digunakan yaitu
hasil dari autotune dengan simulasi
matlab dan diperoleh nilai Kp = 1.95, Ki =
Gambar 7 Grafik tanggapan defuzzifikasi 7.18, Kd = -0.19, dengan koefisien filter N

7
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

= 7.08, sedangkan untuk struktur fuzzy, KESIMPULAN


defuzzifikasi menggunakan COA.
Dari analisis dapat disimpulkan
Pengujian yang dilakukan dalam
bahwa proses kendali dengan sistem
penelitian ini dapat dibuat tabel 5 yang
pengendalian fuzzy yang diimplementa-
berisi parameter transient. Analisis
sikan untuk mengatur motor BLDC dapat
menggunakan ISE diperoleh nilai yang
memperbaiki kinerja PID konvensional.
lebih terlihat, yaitu untuk pengendali
Pada penelitian, dihasilkan bahwa
fuzzy lebih rendah dibanding dengan
metode fuzzyfikasi yang mampu meng-
pengendali PID. Pengurangan ISE untuk
ikuti setting kecepatan yang diberikan
PID dan fuzzy, dengan struktur
adalah metode COA (center of area)
pengendali fuzzy sudah bisa mencapai
karena metode ini paling konsisten dan
99% sedangkan pada struktur PID
memiliki tinggi serta lebar total daerah
sekitar 98%, seperti pada tabel 6.
fuzzy Pada metode ini, solusi crisp
Analisis ini sesuai dengan tujuan
diperoleh dengan cara mengambil titik
pengendalian yaitu mendapatkan nilai
pusat daerah fuzzy.
kecepatan sesuai dengan yang
diharapkan dan tetap menjaga kondisi Pengujian perubahan setting
kecepatan dapat tetap dipertahankan kecepatan dihasilkan karakteristik tang-
sampai waktu tertentu. gapan sistem kendali PID konvensional
dengan rata-rata waktu kenaikan (tr) 0.29
Tabel 6 Pengurangan ISE sekon, rata-rata waktu tunak (ts) 0.9
sekon, rata-rata overshoot sebesar 8.63
Kecepatan PID Fuzzy %, dan rata-rata persentase ISE sebesar
98.19%, sedangkan fuzzy dihasilkan
1000 98.19% 99.35% rata-rata waktu kenaikan (tr) 0.25 sekon,
1200 98.19% 99.36% rata-rata waktu tunak (ts) 0.27 sekon,
1500 98.19% 99.37% rata-rata overshoot sebesar 0.15 % dan
1800 98.19% 99.36% rata-rata persentase ISE sebesar
2000 98.19% 99.35%
99.36%.
Rata-rata 98.19% 99.36%
Dengan demikian, proses kendali
dengan sistem pengendalian fuzzy yang
Pada pengujian perubahan diimplementasikan menggunakan defuzzi
kecepatan, diperoleh hasil bahwa struktur fikasi COA mampu meningkatkan kenerja
fuzzy dapat menyesuaikan kecepatan sistem dari pada pengendali PID
yang diberikan namun masih tertunda. konvensional.
Hasil tanggapan perubahan kecepatan
dari 1000 rpm menjadi 2000 rpm Saran
dihasilkan grafik kecepatan terhadap Penelitian tentang pengendalian
waktu seperti pada Gambar8. motor BLDC dengan menggunakan
logika fuzzy masih memerlukan pene-
litian lebih lanjut, yaitu.
Penerapan struktur pengendali
fuzzy dengan tunning output atau adaptif
pada pengendalian motor BLDC.
Penggunaan tipe fungsi
keanggotaan yang berbeda pada struktur
pengendali logika fuzzy untuk motor
BLDC
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 8 Grafik tanggapan perubahan Diepenbrock, J., 1998. On Power
kecepatan Electronics 3.pp 420, IEEE
Trans, North Carolina
Hidayat, Pengembangan Hybrid PID-
ANFIS (Proportional Integral

8
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 8 No. 1 Agustus 2015

Derivative-Adaptive Neuro Fuzzy Munawar,I. and Yahuarsyah,H., Pemo-


Inference Systems) sebagai delan dan Analisis Sistem
Pengendali Kecepatan Mesin Pensaklaran Motor Arus Searah
Arus Searah Tanpa Sikat Tanpa Sikat, 2005. Desertasi S3
(MASTS), 2014.Desertasi Uni- Jurusan Tenik Elektro ITB.
versitas Gadjah Mada. Yog- Bandung
yakarta NXP, 2010. AN10898 BLDC motor
Kealy,T. and O’Dwyer,A., 2003 . control with LPC1700. Rev. 01.
Analitycal ISE Calculation and NXP Semiconductors. Hongkong
Optimum Control System Suratno, Pengaruh Perbedaan Tipe
Design. Proceeding of 2003 The Fungsi Keanggotaan pada
Irish Signals and System Confe- Pengendali Logika Fuzzy ter-
rence, pp. 418-423.Irlandia. hadap Tanggapan Waktu Sistem
Kusumadewi, Sri, 2002. Analisis dan Orde Dua secara umum,
Desain Sistem Fuzzy meng- 2002.Tugas akhir Universitas
gunakan Toolbox Matlab, Graha Diponegoro, Semarang
Ilmu : Yogyakarta Sutikno, Perbandingan Metode Defuzzi-
Mathworks, 1996. Applications of Fuzzy fikasi Aturan Mamdani Pada
Logic in Control Design, The Sistem Kendali Logika Fuzzy,
MathworksInc : USA. 2005.Tugas akhir, Universitas
Diponegoro. Semarang

You might also like