You are on page 1of 14

Tindakan Persona Non Grata Terhadap Pejabat Diplomatik Dalam Rangka

Implementasi Hukum Diplomatik (Studi Persona Non Grata Pejabat


Diplomatik Rusia Untuk PBB Oleh Negara Amerika Serikat)

Oleh : Iing Maida Sari


Pembimbing I : Dr. Evi Deliana, HZ, SH.,LL.M.
Pembimbing II : Widia Edorita, SH., M.H.
Alamat: Jalan Sariamin, Kelurahan Cinta Raja.
Email: iingmaidasari0597@gmail.com / Telepon : 0823 87702940

ABSTRACT

Persona non grata actions are common in diplomatic relations between two
countries. However, if the Persona non grata is carried out on diplomatic officials who are
permanent representatives of a member country of an International Organization, namely the
United Nations, how do Diplomatic Laws see this matter and how Diplomatic Law regulates
this. From the background of the problem, the formulation of the problem was born, namely,
first. What is the perspective of Diplomatic Law on the Persona non grata action by the
United States of America against the diplomatic officials of the Russian State for the United
Nations? second, How is the Implementation of Diplomatic Law in the Persona non grata
action by the United States of America against the diplomatic officials of the State of Russia
to the United Nations? to know the Implementation of Diplomatic Law in the Persona non
grata action by the United States of America against the Diplomatic Official of the State of
Russia for the United Nations.
The type of research conducted can be classified as normative-juridical research in
which this research is carried out on legal principles that are based on certain areas of legal
governance, by first identifying legal principles that have been formulated in certain laws. In
this study, the data sources used were secondary data with primary, secondary, and tertiary
legal materials carried out by means of library research.
From the results of the study it was found that, first, the diplomatic legal perspective
on the actions of Persona non grata carried out by the United States of America against
Russian diplomatic officials for the United Nations is an act that is contrary to Diplomatic
Law. Persona non grata actions carried out by the United States of America against
Diplomatic Officers who are permanent representatives of Russia to the United Nations
based on Diplomatic Law cannot be justified unilaterally. There must be coordination and
approval from the United Nations. Secondly, the implementation of Diplomatic Law on cases
of Persona non grata carried out by the United States of America against Russia's permanent
representatives to the United Nations has not been implemented. Because it is proven that
this Persona non grata action should not be carried out unilaterally by the United States of
America but this is still done by the United States of America. And many provisions contained
in diplomatic law are not renewing Visas 5 permanent representatives of Russia to the United
nations, and not resolving matters that are not desirable by the United States or the
problemsthat are relatedto either United Nations or member countries. As contained in
Article 20 and 21 Headquarter Agreements, namely by forming the United Nations Committe
and forming other agreements agreed upon by the United States and the United Nations.

Keywords: Persona Non Grata - Diplomatic Law - and United Nations

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 1
BAB I juga memiliki hak dan kewajiban
sebagaimana yang dimaksud.
PENDAHULUAN
PPB sebagai suatu Organisasi
A. Latar Belakang Masalah Internasional tidak mempunyai
Negara merupakan subjek hukum kedaulatan teritorial sendiri, maka ia
internasional yang paling utama, sebab harus mendirikan tempatnya di wilayah
negara dapat mengadakan hubungan- suatu negara. 6 Sehingga PBB
hubungan hukum internasional dalam mengadakan Perjanjian Internasional
segala bidang kehidupan masyarakat dengan Negara Amerika Serikat
internasional, baik dengan sesama Agreement Between The United States
negara maupun dengan subjek-subjek of America anf The United Nations on
hukum internasional lainnya. 1 Pada Headquarter yang dikenal dengan
awalnya negaralah yang memiliki sebutan Headquarters Agreement.
yurisdiksi secara mutlak dan Pada perjanjian itu umumnya
ekslusifitas teritorialnya. 2 ditegaskan adanya kewajiban bagi
Namun dalam perkembangannya, seluruh orang yang mengelola
karena adanya keinginan bekerjasama Sekretariat untuk menghormati hukum
dalam hal ini adalah kerjasama negara tuan rumah sedangkan negara
internasional untuk saling memenuhi tuan rumah wajib memberikan
kebutuhan antar negara yang satu perlindungan dan fasilitas kepada
dengan negara yang lain maka mereka. Piagam PPB juga mengatur
muncullah organisasai internasional. mengenai kekebalan dan keistimewaan
Organisasi internasional tumbuh karena untuk perwakilan setiap negara di PBB
adanya kebutuhan dan kepentingan sebagaimana terdapat dalam pasal 105
masyarakat antar-bangsa sebagai wadah ayat (2) yang menyatakan
serta alat untuk melaksanakan bahwa: 7 “Wakil-wakil Anggota-anggota
kerjasama internasional. 3 Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
Sebagai subjek Hukum pejabat-pejabat Organisasi ini
Internasional, Organsiasi Internasional memperoleh hak-hak istimewa dan
merupakan personalitas hukum ( legal kekebalan-kekebalan yang sama yang
Personality) di dalam Hukum diperlukan untuk melaksanakan secara
Internasional.4Organisasi Internasional bebas tugas-tugasnya yang berkaitan
mempunyai hak dan kewajiban yang dengan Organisasi ini. Dalam
ditetapkan dalam konvensi-konvensi menjalankan hubungan diplomatik juga
internasional yang merupakan dikenal dengan adanya Persona non
semacam anggaran dasarnya.5 grata, dimana Persona non grata ini
Oleh sebab itu, PBB sebagai merupakan bentuk ketidak sukaan
salah satu organisasi internasional negara penerima terhadap pejabat
diplomatik yang akan dikirim maupun
pejabat diplomatik yang sedang
1 melaksanakan tugas diplomatiknya dan
I Wayan Parthiana, Pengantar Hukum
Internasional, Mandar Maju, Bandung, 2003, hlm. juga berupa pengusiran terhadap
88. pejabat diplomatik tersebut. Pada tahun
2
Ade Maman Suherman, Organisasi 2018 terdapat kasus Persona Non Grata
Internasional & Integritas Ekonomi Regional yang dilakukan oleh Negara Amerika
Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2003, hlm. 23
3 6
Ibid, hlm.4 Henry G. Schermere, International
4
Ibid, hlm.5 Institutional Law,Vol.1, A.W.Sitjhoff, Loidon,
5
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, 1972, hlm.193
7
Pengantar Hukum Internasional, PT. Alumni, Lihat Pasal 105 ayat (2) Charter of United
Bandung, 2003, hlm.101 Nations (Piagam PBB)

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 2
serikat terhadap perwakilan tetap
negara Rusia Untuk PBB , dimana C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
terdapat 60 pejabat diplomatik yang di 1. Tujuan Penelitian
Persona Non Gratakan yang 12 a. Diketahuinyapersfektif Hukum
diantaranya merupakan perwakilan Diplomatik terhadap tindakan
tetap Negara Rusia untuk PBB. Persona Non grata oleh Negara
Ketika praktik Persona non Amerika serikat terhadap
grata antar negara merupakan suatu Pejabat Diplomatik Negara
yang diperbolehkan oleh Konvensi Rusia untuk PBB.
Wina 1961 tentang Hubungan b. Diketahuinya Implementasi
Diplomatik sebagiamana yang terdapat Hukum Diplomatik dalam
pada Pasal 9 ayat (1). Tetapi dalam tindakan Persona non grata
kasus ini terjadi Persona non grata oleh Negara Amerika serikat
terhadap perwakilan tetap Negara Rusia terhadap Pejabat Diplomatik
untuk PBB oleh negara AS, dimana Negara Rusia untuk PBB.
bukan antar negara lagi tetapi juga
berkaitan dengan Organisasi 2. Kegunaan Penelitian
Internasional Oleh karena itu, Penulis a. Kegunaan bagi penulis, penulis
bermaksud membahas mengenai dapat menyelesaikan tugas akhir
bagaimana perspektif Hukum sarjananya serta memberikan
Diplomatik melihat tindakan Persona pemahaman bagi penulis terhadap
non grata yang berakhir pengusiran suatu penulisan karya tulis illmiah
pejabat diplomatik Rusia untuk PBB yang baik dan benar.
yang dilakukan oleh Amerika Serikat b. Kegunaan Praktis
dan bagaimana implementasi Hukum Kegunaan bagi dunia akademik,
Diplomatik dalam kasus ini yang diharapkan dari hasil penelitian
penulis beri judul “Tindakan Persona yang akan dilakukan dapat
Non Grata Terhadap Pejabat memberikan sumbangan pemikiran
Diplomatik Dalam Rangka bagi dunia akademik khsusunya
Implementasi Hukum Diplomatik dibidang hukum, serta
(Studi Persona Non Grata Pejabat pengembangan ilmu hukum
Diplomatik RusiaUntuk PBB Oleh diplomatik, sehingga hasil
Negara Amerika Serikat)” penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi serta menambah
B. Rumusan Permasalahan literatur dalam melakukan kajian
Adapun permasalahan yang penulis dan penulisan ilmiah bidang hukum
angkat selanjutnya.
adalah sebagai berikut : c. Kegunaan bagi instansi terkait,
1. Bagaimanakah persfektif Hukum adapun kegunaan dari hasil
Diplomatik terhadap tindakan penelitian ini yaitu, memberikan
Persona non grata oleh Negara bahan pertimbangan bagi isntansi
Amerika Serikat terhadap Pejabat terkait baik itu Kementrian Luar
Diplomatik Negara Rusia untuk Negeri, dan juga Kedutaan Besar
PBB? Republik Indonesia supaya dapat
2. Bagaimanakah Implementasi berhati-hati dalam mengambil
Hukum Diplomatik dalam tindakan setiap tindakan yang dapat
Persona non grata oleh Negara merugikan dan juga dapat dijadikan
Amerika Serikat terhadap Pejabat pembelajaran bagi pemerintah
Diplomatik Negara Rusia untuk Indonesia.
PBB?

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 3
Adapun konsep-konsep yang
D. Kerangka Teoritis digunakan dalam penulisan penelitian
1. Teori Kebutuhan Fungsional ini yaitu:
(Functional Necessity Theory) 1. Organisasi Internasional adalah suatu
Funnctional Necessity Theory organisasi yang dibentuk dengan
dalam bahasa Indonesia disebut teori Perjanjian Internasional oleh dua
kebutuhan fungsional. Menurut teori negara atau lebih berisi fungsi,
ini, hak-hak istimewa dan kekebalan tujuan, kewenangan, asas, struktur
diplomatik perlu diberikan kepada organisasi.11
diplomat agar dapat melaksanakan 2. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB,
fungsinya secara optimal sehingga Bahasa Inggris: United Nations,
hasil pekerjaannya memuaskan negara disingkat UN) adalah Organisasi
penerima dan negara pengirim.8 Internasional yang didirikan pada
Menurut teori ini dasar dari tanggal 24 Oktober 1945 untuk
pemberian hak kekebalan seorang mendorongkerjasama internasional.12
wakil diplomatik adalah bahwa 3. Rusia adalah negara republik federal
seorang wakil diplomatik harus dan degan wilayah mencakup kawasan
perlu diberi kesempatan seluas-luasnya Eropa Timur dan Asia Utara.13
untuk melakukan tugasnya dengan 4. Amerika Serikat disingkat dengan
sempurna. Segala hal yang buruk yang AS (Bahasa Inggris: United States of
mempengaruhi haruslah dicegah.9 America/ U.S.A. disingkta United
States/ US adalah Negara Republik
2. Prinsip Resiprositas Konstitusional Federal yang terdiri
Pemufakatan bersama itu dari lima puluh negara bagian dan
dituangkan dalam suatu bentuk sebuah distrik federal.14
persetujuan bersama atau komunikasi 5. Persona non grata adalah seseorang
bersama atau pernyataan bersama. yang tidak disenangi dan biasanya
Sesuai dengan prinsip-prinsip hukum istilah ini ditujukan kepada anggota
internasional yang berlaku, setiap korps diplomatik yang tidak disukai
negara dapat melakukan hubungan atau dan berarti harus segera meningalkan
pertukaran perwakilan didasarkan atas negara dimana ia ditempatkan.15
prinsip-prinsip hukum yang berlaku 6. Pejabat Diplomatikadalah perutusan-
yaitu prinsip resiprositas ini. 10 Prinsip perutusanatau perwakilan perwakilan
Resiprositas tidak hanya berlaku untuk yang ditunjuk oleh suatu negara
hubungan antara negara denga negara dengan memberikan tanggung jawab
tetapi juga berlaku untuk hubungan dalam menjalankan misi-misi
antara suatu negara dengan Organisasi
Internasional dan antara negara dengan
negara dalam suatu Organisasi
11
Internasional. Sefriani, Hukum Internasional: Suatu
Pengantar, Rajawali Pers, Jakarta, 2014, hlm.29.
12
E. Kerangka Konseptual Http://www.un.org/en/sections/history/history-
united-nations/index.html, diakses, tanggal, 31
Januari 2019
8 13
widodo, Hukum Diplomatik dan Konsuler Ensiklopedia Indonesia Seri Geografi,
Pada Era Globalisasi, Laksbang Justitia, Surabaya, Eropa, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 1999, hlm.211.
14
2009, hlm.1.
9
Syahmin AK, Hukum Diplomatik: Suatu Https://www.cia.gov/library/publications/the-word-
Pengantar, Armico, Bandung, 1988,hlm.70. factbook/geos/us.html, diakses, tanggal. 31 Januari
10
Setyo Widagdo dan Hanif Nur Widhiyanti, 2019.
15
Hukum Diplomatik dan Konsuler, Bayumedia Simorangkir, et. al, Kamus Hukum, Sinar
Publishing, Malang, 2008. Grafika, Jakarta, 2000, hlm. 128.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 4
diplomatik di negara mana pejabat internasional yang saling
diplomatik tersebut ditugaskan.16 berpengaruh kompleks, dengan
melibatkan pemerintah dan
7. Implementasi adalah pelaksanaan organisasi internasional untuk
dan penerapan, dimana kedua hal ini mencapai tujuan-tujuannya, melalui
bermaksud untuk mencari bentuk perwakilan diplomatik atau organ-
tentang hal yang disepakati terlebih organ lainnya.20
dahulu implementasi adalah
memastikan terlaksananya suatu F. Metode Penelitian
kebijakan dan tercapainya kebijakan 1. Jenis dan Sifat Penelitian
tersebut.17 Jenis penelitian yang
8. Hubungan Diplomatik adalah digunakan dalam penelitian ini
manajemen hubungan antar negara merupakan penelitian hukum normatif
atau hubungan antar negara dengan atau yang dikenal legal research. 21
aktor-aktor lain berusaha Penelitian hukum yang dilakukan
menyampaikan, mengkoordinasikan dengan cara meneliti bahan pustaka
dan mengamankan kepentingan atau data sekunder belaka, dapat
nasional khusus yang lebih luas, dinamakan penelitian hukum normatif
yang dilakukan melalui atau penelitian hukum kepustakaan
korespondensi, pembicaraan yang (disamping adanya penelitian hukum
tidak resmi, saling mencapai cara sosiologis atau empiris yang terutama
pandang, lobby, kunjungan, meneliti data primer).22 Penelitian ini
aktivitas-aktivitas lainnya yang menggunakan metodologi penelitian
terkait.18 terhadap asas-asas hukum. Penelitian
9. Hukum Diplomatik adalah ketentuan ini adalah penelitian yang bersifat
atau prinsip-prinsip hukum deskriptif.
internasional yang mengatur
hubungan diplomatik antara negara 2. Sumber Data
yang dilakukan atas dasar Sumber data berdasarkan data
pemufakatan bersama dan ketentuan sekunder yang terdiri dari :
atau prinsip-prinsip tersebut a. Bahan Hukum Primer
dituangkan di dalam instrumen- Bahan Hukum Primer merupakan
instrumen hukum sebagai hasil dari data yang diperoleh penulis dari
kodifikasi hukum kebiasaan hasil menelusuri perpustakaan
internasional dan pengembangan dengan cara membaca peraturan
kemajuan hukum internasional.19 perundang-undangan, traktat, buku-
10. Diplomasi adalah kegiatan politik buku, literatur, jurnal dan pendapat
dan merupakan bagian dari kegiatan para ahli lainnya. Data primer yaitu
Charter of United Nations (Piagam
16
Afreni Sya’diah,“Tinjauan Yuridis PBB), Konvensi Wina 1961
Penolakan Duta Besar Berdasarkan KonvensiWina
Tentang Hubungan Diplomatik,
1961 Tentang Hubungan Diplomatik (Studi Kasus
Penolakan Duta Besar RI Di Brasil)”, Skripsi, Agreement Between The United
Program Sarjana Universitas Riau, Riau, 2016,
hlm.15.
17 20
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Sumaryo Suryokusumo, Praktik Diplomasi,
Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, PT BP. IBLAM, Bandung, 2004, hlm. 54.
21
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008, hlm.259. Peter Maahmud Marzuki, Penelitian
18
Sukawarsini Djelantik, Diplomaso Antara Hukum, Edisi Revisi, Kencana, Jakarta, 2013, hlm.
Teori dan Praktik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008, 47.
22
hlm. 4. Soerjono Soekanto & Sri Mamudji,
19
Sumaryo Suryokusumo, Hukum Diplomatik Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Teori dan Kasus, Alumni, Bandung, hlm.5 Singkat, Rajawali Pers, Jakarta, 2014, hlm. 14.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 5
States of America anf The United mendiskripsikan suatu realitas.
Nations on Headquarter Penulis menarik suatu kesimpulan
(HeadquartersAgreement),Convent secara deduktif, yaitu menarik
ion on The Privileges and kesimpulan dari hal-hal yang
Immunities of The United Nations bersifat umum ke hal-hal yang
1946 (Konvensi PBB 1946) bersifat khusus, dimana kedua
b. Bahan Hukum Sekunder fakta tersebut dijembatani oleh
Bahan Hukum Sekunder teori-teori yang ada.
merupakan bahan hukum yang
memberikan penjelasan bahan II. HASIL PENELITIAN DAN
hukum primer, yaitu dapat berupa PEMBAHASAN
rancangan Undang-Undang, hasil- A. Perspektif Hukum Diplomatik
hasil penelitian, hasil karya ilmiah Terhadap Tindakan Persona Non
dari kalangan hukum dan Grata Oleh Negara Amerika Serikat
sebagainya. Terhadap Pejabat Diplomatik
c. Bahan Hukum Tersier Negara Rusia Untuk PBB.
Yaitu bahan hukum yang Salah satu aspek pendirian
memberikan petunjuk maupun Organisasi Internasional adalah aspek
penjelasan terhadap bahan hukum hukum, dan personalitas hukum atau
primer dan sekunder, seperti kamus yuridis termasuk dalam aspek
hukum, ensiklopedia, indeks tersebut. 24 Personalitas yuridis yang
23
komulatif dan sebagainya. dimiliki oleh Organisasi Internasional
dapat dibedakan menjadi dua
3. Teknik Pengumpulan Data pengertian, yaitu personalitas yuridis
Teknik pengumpulan data dalam kaitannya dengan Hukum
yang digunakan dalam Penelitian Nasional dan dengan Hukum
25
Hukum Normatif adalah metode internasional.
penelitian kepustakaan. Penelitian Personalitas yuridis dalam
kepustakaan (library research) yaitu kaitannya dengan hukum nasional
memanfaatkan perpustakaan sebagai dapat dilihat dari khsusnya apabila
sarana dalam mengumpulkan data, suatu Organisasi Internasional akan
dengan mempelajari buku-buku mendirikan Sekretariat tetap atau
sebagai bahan referensi yang Markas Besar (Headquarters
berhubungan dengan penelitian. Agreement). 26 Personalitas yuridis
dalam kaitannya dengan Hukum
4. Analisis Data Internasional dapat diartikan bahwa
Dalam penelitian ini, analisis yang Organisasi Internasional memiliki hak
digunakan peneliti adalah analisis dan kewajiban berdasarkan Hukum
kualitatif. Analisis kualitatif data Internasional.
analisis dengan tidak menggunakan Hal yang menjadi sorotan dari
statistik atau matematika ataupun personalitas yuridis yang dimiliki oleh
sejenisnya, namun cukup dengan Organisasi Internasional ini adalah
menguraikan secara deskriftif dari mengenai Personalitas Yuridis dalam
data yang diperoleh. Analisis yang kaitanya dengan hukum nasional.
dilakukan secara kualitatif yaitu Yakni berbicara bagaimana kedudukan
bertujuan memahami, suatu Organisasi Internasional dalam
menginterpretasikan,
24
Wiwin Yulianingsih dan Firdaus Sholihin,
Hukum Organisas.....Op.cit, hlm.38.
23 25
Burhan Asshofa, Metode Penelitian Hukum, Ibid, hlm.39.
26
Jakarta, Rineka Cipta, 2010, hlm. 103. Ibid.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 6
hukum nasional suatu negara atau menjalankan tugasnya selama di PBB.
negara anggotanya. Khususnya Diberikan kemudahan komunikasi dan
berbicara mengenai kekebalan dan transit atau perjalanan menuju dan
keistimewaan suatu Organisasi selama di Markas Besar PBB yang
Internasional dalam wilayah negara dalam artian tidak akan mengalami
anggotanya yang juga merupakan gangguan dan hambatan dari negara
negara tuan rumah dari suatu Otoritas federal, negara bagian, atau
Organisasi Internasional yang lokal Amerika Serikat. Hal ini
berkaitan dengan tempat dirikannya diperkuat oleh Pasal 12 Headquarters
Markas Besar suatu Organisasi Agreement yang menyatakan bahwa:29
Internasional. “Ketentuan-ketentuan Pasal 11
Mengenai kasus ini, akan akan berlaku terlepas dari
dilihat dari berbagai Konvensi dan hubungan yang ada antara
perjanjian mengenai Hubungan Pemerintah dari orang-orang yang
Diplomatik atau dilihat dari Hukum disebut dalam bagian itu dan
Diplomatik. Pertama kali dapat dilihat Pemerintah Amerika Serikat".
dari Perjanjian Internasional anatara
PBB dengan Negara AS yakni, Pasal 12 Headquarters
Agreement Between The United States Agreement memberikan jaminan yang
of America anf The United Nations on kuat bagi setiap pejabat diplomatik
Headquarter yang dikenal dengan yang merupakan perwakilan tetap dari
sebutan Headquarters Agreement. negara-negara anggota PBB.
Disamping itu terdapat juga beberapa Penegasan lebih lanjut terdapat dalam
Headquarters Agreement yang dibuat Pasal 13 Headquarters Agreement.
oleh PBB dengan beberapa negara Pasal 13 Headquarters Agreement
seperti Negara Belanda, Switzerland dapat kita lihat bahwa hukum dan
dan Australia dimana terdapat markas- peraturan yang ada di Negara AS
markas Besar PBB. 27 Pada Pasal 8 mengenai orang asing tidak dapat
Headquarters Agreement dijelaskan berlaku jika menganggu hak istimewa
bahwa PBB memiliki wewenang untuk dari pihak-pihak yang telah disebutkan
membuat peraturan mengenai operasi dalam Pasal 11 dan bahkan Negara AS
di dalam distrik markas yang ditujukan harus mengeluarkan Visa jika Visa
untuk pelaksanaan penuh fungsi- dibutuhkan oleh pihak-pihak tersebut.
fungsinya. Tidaka ada Undang-undang
Namun dalam Pasal 13 ini juga
Federal, negara bagian atau lokal atau
dinyatakan adanya pengecualian yang
Peraturan AS yang tidak konsisten
berhubungan dengan penyalah gunaan
dengan peraturan PBB yang disahkan
hak istimewa tempat tinggal dalam
dibagian ini, sejauh berlaku di dalam
kegiatan di Negara AS di luar
Distrik Markas.28
kapasitas resminya. Namun
demikian, persetujuan tersebut tidak
Pada pasal 11 angka (1) dapat secara khusus merinci keistimewaan
kita lihat bahwa seorang pejabat dan kekebalan para wakil negara
diplomatik yang merupakan anggotanya, kecuali bagi mereka yang
perwakilan tetap dari Negara anggota bertempat tinggal baik di dalam
PBB mendapatkan kemudahan dalam maupun di luar distrik distrik tempat
Markas Besar PBB dan dapat
27
Sumaryo Suryokusumo, Studi Kasus Hukum menikmati keistimewaan serta
Organisasi Internasonal, PT.Alumni, Bandung, kekebalan di wilayah AS, dengan
2012, hlm.52.
28
Lihat Halaman 47, Pasal 8 Headquarters
29
Agreement. Lihat Pasal 12 Headquarters Agreement

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 7
syarat-syarat atau kewajiban yang PBB sebagai Organisasi Internasional
telah disetujui bagi wakil-wakil tempat para diplomat tersebut
diplomatik yang diakreditasikan di bernaung mendapatkan kekebalan dan
negara itu. 30 Sedangkan bagi negara- keistimewaan dari AS sebagai negara
negara yang tidak diakui oleh AS, tuan rumah sebagaimana yang telah
keistimewaan dan kekebalan hanya dicantumkan dalam Headquarters
diberikan dalam lingkungan distrik Agreement.
tempat Markas Besar PBB berada,
rumah kediaman, kantor yang berada Harus diingat bahwa
di luar distrik dan di dalam distrik dari perwakilan-perwakilan itu tidak
dan ke negara lain. diakreditasikan kepada negara tuan
rumah, tetapi kepada Organisasi.
Piagam PBB sebagai konstitusi Meskipun perwakilan-perwakilan itu
pendirian PBB telah merinci tidak diakreditasikan kepada negara
menjelaskan semua hal tentang PBB, tuan rumah, tetapi kepada Organisasi,
termasuk salah satunya menjamin sebagai negara tuan rumah yang
mengenai hak istimewa dan kekebalan memberikan keistimewaan dan
PBB sebagimana yang terdapat dalam kekebalan kepada PBB, sudah
Pasal 104 dan 105 Piagam PBB. Pasal seharusnya AS sebagai negara tuan
104 dan 105 Piagam PBB sudah rumah memberlakukan mereka
menjadikan jaminan kepada negara- sebagai diplomat yang dikareditasikan
negara anggotanya mengenai kepadanya, dalam artian bahwa
keamanan dari wakil negaranya yang perwakilan-perwakilan tersebut
ada di PBB. merupakan satu kesatuan dengan
PBB, sehingga hak keistimewaandan
Perspektif Hukum Diplomatik kekebalan juga melekat kepada
mengenai tindakan Persona non grata perwakilan-perwakilan tersebut.
yang berakhir dengan pengusiran
diplomat Rusia di PBB oleh Negara Tindakan Persona non grata
AS dapat dilihat dari berbagai yang dilakukan AS terhadap
ketentuan dan konvensi sebagaimana perwakilan tetap Rusia di PBB juga
yang telah diuraikan dalam data tidak dapat dibenarkan dalam General
penelitian diatas. Pertama dalam Convention. Sebagaimana yang
Headquarters Agreement, dilihat dari terdapat dalam Pasal 11 yang
alasan Persona non grata yang menyatakan bahwa perwakilan-
berakhir pengusiran diplomat Rusia perwakilan dari negara anggota juga
yang merupakan perwakilan tetap mendapatkan hak istimewa dan
Rusia untuk PBB, Dilihat dari segi kekebalan sebagaimana yang
kekebalan dan keistimewaan yang didapatkan oleh seorang pejabat
dinikmati oleh para diplomat, maka diplomatik. Meskipun ada
hal itu akan selalu dihubungkan pengecualian didalamnya akan tetapi
dengan negara tuan rumah. Hal ini negara tuan rumah tidak bisa
berarti kebal terhadap hukum AS dan mempersona non gratakan dan
mendapatkan keistimewaan fasilitas- melakukan pengusiran secara sepihak.
fasilitas yang diberikan oleh Negara
AS meskipun diplomat tersebut Dalam Organisai Internsional
berhubungan dengan PBB bukan juga digunakan Teori Fungsional.
dengan AS. Karena pada dasarnya Perwakilan-perwakilan dari negara-
negara anggota dan pegawai-pegawai
30
Organisasi Internasional akan
Sumaryo Suryokusumo, Studi Kasus
Hukum..... Op.cit.
menikmati hak-hak istimewa dan

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 8
imunitas-imunitas demikian Representation of States in their
sebagaimana diperlukan bagi Relatio with International
pelaksanaan fungsi-fungsi secara Organization of Universal Character)
independen dalam hubungannya tahun 1975, Pasal 5 menentukan
dengan Organisasi. Pada kasus bahwa negara anggota dapat
Persona non grata yang berakhir mengirimkan utusan tetap pada
pengusiran yang dilakukan oleh Organisasi bila peraturan Organisasi
Negara AS terhadap pejabat Internasional itu memungkinkan. Jika
diplomatik Negara Rusia yang tidak ada peraturan lain yang dibuat
merupakan perwakilan tetap Rusia di dalam Organisasi Internasional
PBB jika dilihat dari Teori Kebutuhan tersebut atau dalam peraturan antara
Fungsional merupakan tindakan yang Organisasi Internasional dengan negr
menyalahi teori ini, karena pada a tuan rumah, negara anggota tidak
sejatinya Teori Kebutuhan Fungsional perlu memerlukan izin negara tuan
ini menekankan pada pemberian hak rumah atau Organisasi internasional
istimewa dan imunitas kepada pejabat tersebut.32
diplomatik termasuk didalamnya PBB sebagai suatu Organisasi
perwakilan suatu negara dalam internasional yang juga memiliki
Organisasi Internasinal adalah untuk anggota-anggotanya yangg berupa
menjamin agar para wakil negara negara-negara anggota juga menjamin
anggota tersebut dapat menjalankan hal yang sama bagi negara
fungsinya dengan baik dan lancar. anggotanya. Dimana setiap negara
anggota dapat mengirimkan
B. Implementasi Hukum Diplomatik perwakilan tetapnya pada PBB. Dan
dalam Tindakan Persona Non Grata berdasarkan Piagam PBB
oleh Negara Amerika Serikat perwakailan-perwaklian tetap dari
terhadap Pejabat Diplomatik negara anggota ini juga mendapatkan
Negara Rusia untuk PBB. hak-hak istimewa dan kekebalan
sebagaimana yang telah disebutkan
Dalam hubungan internasional, dalam 105 (2) Piagam PBB.
negara-negara juga mempunyai
perwakilan-perwakilan tetap pada Pada kasus Persona non grata
Organisasi Internasional. Perwakilan- yang dilakukan oleh Negara AS
perwakilan tersebut dilengkapi dengan terhadap Pejabat diplomatik Rusia
hak-hak istimewa dan kekebalan yang merupakan perwakilan tetap
seperti juga halnya dengan pejabat- Rusia untuk PBB dimana tindakan
pejabat yang bekerja di perwakilan Persona non grata ini berhubungan
tersebut. Disampin itu Organisasi- dengan Negara AS sebagai negara
organisasi Internasional tentu juga tuan rumah dan sekaligus juga
mempunyai wakil-wakil di negara merupakan anggota PBB dengan
anggota.31 Negara Rusia yang merupakan negara
Dalam Konvensi Wina tentang pengirim sekaligus negara anggota
tentang Perwakilan Negara dalam PBB dengan PBB yang merupakan
Kaitannya dengan Organisasi Organisasi internasional tempat kedua
Internasional yang Bersifat Universal negara ini bernaung. dimana dalam hal
(Vienna Convention on the ini terdapat hubungan Tripartit yang
pada akhirnya menyangkut hak-hak
31
Boer Mauna, Hukum Internasional
istimewa dan kekebalan.
Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam
32
Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, 2013, Wiwin Yulianingsih dan Firdaus Sholihin,
hlm. 569. Hukum Organisas.....Op.cit, hlm.64.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 9
Negara AS sebagai negara tuan non grata yang terjadi terhadap
rumah sebelum melakukan tindakan perwakilan tetap Rusia di PBB
Persona non grata terhadap seharusnya AS melakukan langkah-
perwakilan tetap Rusia di PBB, juga langkah sebagaimana yang telah
melakukan tindakan yang seolah-olah ditentukan dalam perjanjian ini.
ingin mempersulit perwakilan tetap Namun dalam kenyataannya AS
Rusia yang bekerja di PBB yaitu melakukan pengusiran secara sepihak
dengan melaui tidak memperbaharui dengan tidak membicarakan terlebih
Visa untuk para diplomat Rusia yang dahulu dengan PBB dalam hal ini
bekerja di New York yakni sebanyak Sekretaris Jendral PBB.Sekretaris
lima orang. Dimana Visa ini Jenderal digambarkan oleh Piagam
merupakan suatu hal yang penting PBB sebagai kepala administrasi
yang menjadi kebutuhan perwakilan organisasi. Sebagai diplomat dan
tetap Rusia untuk PBB agar bisa aktivis, penganjur dan juru damai,
keluar masuk AS dalam rangka Sekretaris Jenderal berdiri di depan
menajalankan Fungsi dan misinya. masyarakat internasional sebagai
lambang utama PBB, Berdasarkan
Tindakan AS ini bertentangan amanat yang telah diberikan oleh
dengan Pasal 13huruf a Headquarter Piagam PBB salah satunya sebagai
Agreement, Berdasarkan dari pasal 13 kepala administrasi Organisasi
huruf a ini dapat dilihat bahwa sebagai Sekretaris Jendral dalam hal ini yang
negara tuan rumah salah satu berhak mempersona non gratakan dan
kewajiban AS adalah mengeluarkan mengusir perwakilan tetap negara
Visa bagi orang-orang yang telah anggota PBB, dan sudah seharusnya
ditentukan dalam Perjanjian ini, salah AS sebagai negara anggota PBB
satunya yaitu terhadap orang-orang menghormati tugas dan fungsi yang
yang merupakan perwakilan tetap dari telah diamanatkan oleh Piagam PBB
suatu negara anggota PBB. Karena kepada Sekretaris Jendral ini.
yang mengeluarkan Visa bagi Pegawai
PBB dan orang-orang yang Pada kasus ini, AS sebagai
berkepentigan dengan PBB adalah negara tuan rumah juga tidak
AS. mengimplementasikan pasal 20 dan
Pasal 21 Headquarter Agreement yang
Mengenai pengusiran Pejabat sebenarnya bisa menjadi solusi dari
diplomatik yang merupakan setiap permasalahan yang terjadi
perwakilan tetap suatu negara untuk antara AS dengan PBB termasuk
PBB harus dilihat juga ketentuan dan dengan anggota PBB didalamnya.
langkah-langkah yang diambil Sebagaimana dalam Pasal 20
sebagaimana yang terapat dalamPasal menekankan bahwa PBB dan AS akan
13 (b1), Dalam Pasal ini juga membuat suatu cara penyelesaian
dinyatakan bahwa tindakan melalui pembentukan suatu komite
pengusiran hanya bisa dilakukan oleh PBB atau melalui perjanjian lainnya
negara tuan rumah dalam hal ini yakni yang berhubungan dengan semua hal
AS dengan adanya izin dari AS yang berkaitan dengan PBB, dan
dengan syarat telah berkonsultasi atau dalam kedua Pasal ini tetap
membicarakan hal ini dengan menekankan harus adanya konsusltasi
perwakilan tetap dari suatu negara dan pembicaraan antara perwakilan
anggota, Sekretaris Jendral PBB, dan khusus dari AS dengan Sekretaris
pejabat eksekutif utama dari badan Jenderal PBB.
khusus yang sesuai dengan kasus yang
terjadi. Berdasarkan kasus Persona

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 10
Pada akhirnya terhadap orang perwakilan tetap Rusia untuk
kasus Persona non grata dan PBB. Dalam hal ini terlihat bahwa
pengusiran yang dilakukan oleh AS adanya hubungan timbal balik yang
terhadap perwakilan tetap Rusia untuk tidak terlaksana, disaat negara anggota
PBB dilihat dari segi PBB dan PBB diminta untuk
pengimplementasian Hukum menghormati hukum nasional dari AS
Diplomatik dapat dilihat bahwa akan tetapi AS sendiri juga tidak
tindakan AS tersebut merupakan memberikan kemudahan bagi PBB
tindakan yang tidak dan juga anggotanya dalam
mengimplementasikan Hukum menjalankan fungsi misi yaitu dengan
Diplomatik dan merupakan tindakan melakukan tindakan Persona non
yang tidak diperbolehkan dan grata dan pengusiran terhadap
bertentangan dengan Hukum perwakilan tetap Rusia untuk PBB.
Diplomatik seperti Konvensi Wina Dengan demikian berdasarkan teori
1961,Headquarter Agreement, kebutuhan fungsional dan prinsip
General Convention 1946 dan juga resiprositas tindakan Persona non
menyalahi Piagam PBB. Dan tindakan grata dan pengusiran yang dilakukan
Persona non grata yang dilakukan ini oleh AS terhadap Pejabat diplomatik
dapat memicu Konflik diantara kedua yang merupakan perwakilan tetap
nengara, karena kedua negara tersebut Rusia untuk PBB merupakan sikap
merupakan negara yang cukup kuat dan tindakan yang bertentangan
dan memiliki perananan yang cukup dengan kedua teori ini. Bahwa
penting di PBB. Sehingga dapat tindakan persona non grata yang
mengancam keamanan dan dilakukan oleh AS terhadap
perdamaian dunia. perwakilan tetap Rusia untuk PBB
tidak mewujudkan tujuan dari kedua
Berdasarkan Prinsip teori yang penulis gunakan, yaitu
Resiprositas, tindakan dari AS ini juga untuk menjamin keberlangsungan
bertentangan dengan teori ini, teori ini fungsi mis dari perwakilan tetap suatu
menitik beratkan kepada hubungan negara dan adanya hubungan timbal
timbal balik dan saling balik yang saling menguntang baik
menguntungkan diantara kedua belah antara Organisasi Internasional
pihak. Pada kasus Persona non grata dengan negara tuan rumah, maupun
yang dilakukan oleh AS terhadap antara suatu Organisasi Internasional
perwakilan tetap Rusia di PBB dapat dengan negara anggota.
dilihat bahwa AS telah melanggar
perjanjian yang dibuat antara AS BAB IV
dengan PBB yaitu Headquarter PENUTUP
Agreement dimana dalam perjanjian A. Kesimpulan
tersebut telah diatur hak dan 1. Implikasi Tindakan Persona non
kewajiban dari kedua belah pihak grata dan pengusiran yang
yaitu AS dan PBB. dilakukan AS terhadap Pejabat
Diplomatik yang merupakan
Pada kenyataannya AS tidak perwakilan tetap Rusia untuk PBB
memenuhi kewajibannya sebagai dilihat dari Perspektik Hukum
negara tuan rumah sekaligus anggota Diplomatik merupakan suatu
PBB yaitu memberikan kemudahan tindakan yang bertentangan
bagi setiap orang yang berhubungan dengan Hukum Diplomatik,
dan mempunyai kepentingan dengan dimulaidariHeadquarterAgreemen
PBB. Seperti tidak melakukan t, General Convention 1946,
perpanjangan Visa untuk 5 (lima)

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 11
Konvensi Wina 1961 dan juga timbul anatara AS dengan PBB
Piagam PBB termasuk negara anggotanya
B. Implementasi Hukum Diplomatik seharusnya AS mengadakan
terhadap tindakan Persona non grata komunikasi dengan PBB dan
yang dilaukan oleh AS terhadap berdasarkan Pasal 20 dan 21
Pejabat Diplomatik yang merpakan perjanjian ini pembentukan suatu
Perwakilan tetap Rusia untuk PBB Komite PBB maupun pembentukan
tidak dijalankan dengan semestinya. suatu perjanjian Lainnya adalah suatu
Dimana seharusnya AS tidak langkah yang harus dilakukan oleh
melakukan tindakan ini dengan cara AS dan bukan dengan cara
sepihak karena yang berhak untuk melakukan tindakan Persona non
melakukannya adalah PBB dalam grata terhadap perwakilan tetap suatu
hal ini Sekretaris Jenderal PBB dan negara anggota PBB.
seharusnya AS mengeluarkan Visa
bagi perwakilan tetap Rusia untuk DAFTAR PUSTAKA
PBB karena merupakan
kewajibannya sebagaimana yang A. Buku
terdapat dalam Headquarter
Agreement. Ashofa, Burhan, 2010, Metode
C. Saran Penelitian Hukum, Rineka
1. Diharapkan AS sebagai Negara tuan Cipta, Jakarta.
rumah dapat menjalankan kewajiban
dengan baik sesuai dengan ketentuan Departemen Pendidikan Nasional,
yang telah disepakati. Dan sebagai 2008, Kamus Besar Bahasa
negara tuan rumah PBB tidak boleh Indonesia Pusat
memasukan alasan politik dalam Bahasa, PT Gramedia
melakukan Persona non grata dan Pustaka Utama, Jakarta.
pengusiran terhadap Pejabat
Diplomatik Rusia untuk PBB, dalam Djelantik, Sukawarsini, 2008,
hal ini AS tidak boleh mengusir Diplomasi Antara Teori
perwakilan tetap suatu negara untuk Dan Praktik, Graha
PBB karena para perwakilan tetap ini Ilmu, Yogyakarta.
bekerja dan di akreditasikan kepada
PBB dan dijamin oleh Piagam PBB. Kusumaatmaja, Mochtar dan Etty
2. Terhadap permasalahan ini R. Agoes, 2003, Pengantar
Diharapkan kedepannya bahwa PBB Hukum Internasonal, PT
lebih tegas dalam melindungi negara Alumni, Bandung.
anggotanya. Lebih tegas terhadap
negara anggota nya agar tidak ada Maman, Ade Suherman, 2003,
negara yang secara sepihak dapat Organisasi Internasional &
mempersona non gratakan dan Integritas Ekonomi
mengusir perwakilan tetap dari Regional Dalam Perspektif
negara anggotanya. Dalam hal ini Hukum dan Globalisasi,
seharusnya AS sebagai negara tuan Ghalia Indonesia, Jakarta.
rumah Berdasarakan Headquarter
Agreement yang telah disepakati oleh Marzuki, Peter Mahmud, 2013,
AS dan PBB yang mana perjanjian Penelitian Hukum, Edisi
ini mengikat bagi para pihak maka Revisi, Kencana,
jika ada hal-hal yang tidak diinginkan Jakarta.
dan terhadap permasalahan yang

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 12
Partiana,I Wayan, 2003, Widagdo, Setyo dan Hanif Nur
Pengantar Hukum Widhiyanti, 2008, Hukum
Internasonal, Mandar Diplomatik dan
Maju, Bandung. Konsuler, Bayumedia
Publishing, Malang.

Schermere.G, Henry,1970
International Institutional Yulianingsih, Wiwin dan Firdaus
Law, Vol. 1. A. W, Sholihin, 2014, Hukum
Sijthoff, Leiden. Organisasional
Internasional, C.V. Andi,
Sefriani, 2014, Hukum Yogyakarta.
Internasional: Suatu
Pengantar, Rajawali B. Jurnal/Kamus/Makalah/Skripsi
Pers, Jakarta.
Afreni Sya’diah, 2016, “Tinjauan
Simorangkir, 2000, Kamus Hukum, Yuridis Penolakan Duta
Sinar Grafika, Jakarta. Besar Berdasarkan
Konvensi Wina 1961
Soekanto, Soerjono dan Sri Tentang Hubungan
Mahmudji, 2014, Penelitian Diplomatik (Studi Kasus
Hukum Normatif Suatu Penolakan Duta Besar RI
Tinjauan Singkat, Rajawali Di Brasil)”, Skripsi,
Pers, Jakarta. Program Sarjana
Universitas Riau, Riau.
Suryokusumo, Sumaryo, 2004,
Praktik Diplomasi, Ensiklopedia Indonesia Seri Geografi,
BP.IBLAM, Bandung. Eropa, PT Ichtiar Baru Van
Hoeve, 1999.
___________, 2005, Hukum
Diplomatik Teori Dan C. Peraturan Perundang – Undangan /
Kasus, Alumni, Konvensi / Protokol
Bandung.
Agreement Between The United States
___________, 2012, Studi Kasus of America anf The United Nations on
Hukum Organisasi Headquarter (Headquarters
Internasonal, PT.Alumni, Agreement).
Bandung.
Charter of United Nations (Piagam
Syahmin AK, 1988, Hukum PBB).
Diplomatik: Suatu
Pengantar, Armico, Convention on The Privileges and
Bandung. Immunities of The United Nations 1946
(Konvensi PBB 1946).
Widodo, 2009, Hukum Diplomatik
dan Konsuler Pada Era Konvensi Wina Tahun 1961 Tentang
Globalisasi, Laksbang Hubungan Diplomatik.
Justitia, Surabaya.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 13
Kovensi Wina Tahun 1975 Tentang
Hubungan Perwakilan Negara-negara
dengan Organisasi internasional.

D. Website
Http://www.un.org/en/sections/history
/history-united-
nations/index.html,diakses, tanggal,
31 Januari 2019.

Https://www.cia.gov/library/publicati
ons/the-word-factbook/geos/us.html,
diakses, tanggal. 31 Januari 2019.

JOM Fakultas Hukum Universitas Riau Volume VI Edisi 1 Januari - Juni 2019 Page 14

You might also like