Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The use of Big Five Personality taxonomy in psychology research gradually is getting more
and more popular. The Big Five Personality Inventory (BFI) is utilized to predict
consumptive behavior, entrepreneurship interest, customer satisfaction and organizational
commitment. Some use the term Big Five Inventory and some use Five Factor Model. The
items also vary in number. It may consist of 44 items, 50 items, 100 items, or even 300 items.
The research aiming to adapt the Big Five Inventory into Indonesian language was conducted
in two stages. The first consisted of a process of translating Oliver John’s Big Five
Personality Scale of 44-item version and discussing the translation result. This stage was
done by two Indonesian people with background of psychology who had lived in United
States of America for more than five years. The discussion was mediated by a psychologist
who earned Ph.D. in the US. The agreed translation result was retranslated into English by a
professional translator who had no background of psychology. The result of this re-
translation was then compared to the original BFI to see the similarity in meaning. The re-
translation result indicated no differences in meaning compared to the original BFI.
Subsequently, the BFI of Indonesian version was read by three lay-people in order to find out
whether the translated items can be understood consistent with their meanings of its original
source. The second stage was to test the Indonesian-version BFI to 790 people with different
backgrounds of age, education and places of origin. Result of the first stage was presented in
the format of a description of translation process. The second stage, which was a
confirmatory factor analysis (CFA) resulted in two measuring models, namely M2 and M3.
The M2 model consisted of 37 items whose quality was good enough, showing the score of λ
ranging between 0.32 and 0.78 and the reliability α between 0.70 and 0.79. The M3 models
consisted of 28 items with good quality, showing the score of λ between 0.43 and 0.80 and its
reliability α between 0.70 and 0.79. In conclusion, items with lower loading factor indicate
that sentences of the BFI translation must be corrected in the next research. Keywords: Big
Five Inventory, cultural translation, language, personality traits
Akhir-akhir ini,1 kategorisasi ciri kepribadian yang pertama kali dikemukakan oleh Goldberg
(McCrae & Costa, 1996; dan John & Soto, 2007) semakin populer digunakan terutama untuk
tujuan penelitian. John, Naumann, dan Soto (2008) menggunakan database PsyINFO untuk
1 Koresponden untuk penelitian ini dapat dilakukan melalui: neila_psi@ugm.ac.id
membandingkan jumlah artikel yang dipublikasikan di berbagai jurnal penelitian menemukan
bahwa artikel yang memuat kata kunci yang berhubungan dengan kepribadian Big Five, Five
Factor Model, dan 5 Factor Model terus menerus meningkat di awal tahun 2000-an. Big Five
adalah taksonomi kepribadian yang disusun berdasarkan pendekatan lexical, yaitu
mengelompokkan kata-kata
ADAPTASI BAHASA DAN BUDAYA, Keantusiasan mereka ini tercermin di
INVENTORI BIG FIVE dalam pancaran emosi positif. Mereka
tegas dan asertif dalam bersikap. Bila tak
JURNAL PSIKOLOGI 190
setuju, mereka akan menyatakan tidak
atau bahasa yang digunakan di dalam sehingga mereka mampu menjadi
kehidupan sehari-hari, untuk pimpinan sebuah organi
menggambarkan ciri-ciri individu yang
sasi. Di dalam artikel ini, kata extraversion
membedakannya dengan individu lain.
digunakan secara bergantian dengan
Allport dan Odbert (dalam John, et al.,
ekstraversi. (2) Agreeableness, mempunyai
2008) berhasil mengumpulkan 18.000
ciriciri ketulusan dalam berbagi, kehalusan
istilah yang digunakan untuk membedakan
perasaan, fokus pada hal-hal positif pada
perilaku seseorang dengan lainnya. Daftar
orang lain. Di dalam kehidupan seharihari
ini menginspirasi Cattell menyusun model
mereka tampil sebagai individu yang baik
multidimensional dari kepribadian (John,
hati, dapat kerjasama, dan dapat dipercaya.
1990). Dari 18.000 ciri sifat ini, Cattell
Untuk selanjutnya, dimensi ini disebut
mengelompokkannya kedalam 4.500 ciri
bergantian dengan kemufakatan. (3)
sifat, kemudian melakukan analisis faktor
Conscientiousness, dengan kata lain
sehingga diperoleh 12 faktor. Karya besar
sungguh-sungguh dalam melakukan tugas,
Cattell ini merupakan pemicu bagi
bertanggung jawab, dapat diandalkan, dan
peneliti-peneliti kepribadian lainnya, baik
menyukai keteraturan dan kedisiplinan. Di
untuk meneliti maupun menganalisis ulang
dalam kehidupan seharihari mereka tampil
data dari kalangan yang bervariasi. Data
sebagai seorang yang hadir tepat waktu,
ini mulai dari anakanak hingga dewasa.
berprestasi, teliti, dan suka melakukan
Khusus subjek dewasa, latar belakang
pekerjaan tingga tuntas. Untuk selanjutnya,
pekerjaan mereka antara lain adalah
conscientiousness akan ditulis secara
supervisor, guru, dan klinisi yang
bergantian dengan kesungguhan. (4)
berpengalaman. Dari sinilah diperoleh
Neuroticism sebagai lawan dari Emotional
lima faktor yang sangat menonjol, yang
stability. Neuroticism sering disebut juga
kemudian diberi nama oleh Goldberg
dengan ’sifat pencemas’ sedangkan
dengan Big Five (Goldberg, 1981; Tupes
emotional stability disebut dengan
& Christal, 1992). Pemilihan nama Big
kestabilan emosi. Sifat neuroticism ini
Five ini bukan berarti kepribadian itu
identik dengan kehadiran emosi negatif
hanya ada lima melainkan
seperti rasa khawatir, tegang, dan takut.
pengelompokkan dari ribuan ciri ke dalam
Seseorang yang dominan sifat
lima himpunan besar yang berikutnya
pencemasnya mudah gugup dalam
disebut dimensi kepribadian. Goldberg
menghadapi masalah-masalah yang
(1981; 1992) mengemukakan bahwa
menurut orang kebanyakan hanya sepele.
kelima dimensi itu adalah: (1)
Mereka mudah menjadi marah bila
Extraversion, ditandai oleh adanya
berhadapan dengan situasi yang tidak
semangat dan keantusiasan. Individu
sesuai dengan yang diinginkannya. Secara
ekstraver bersemangat di dalam
umum, mereka kurang mempunyai
membangun hubungan dengan orang lain.
toleransi terhadap kekecewaan dan
Mereka tidak pernah sungkan berkenalan
konflik. Di dalam tulisan ini, kata
dan secara aktif mencari teman baru.
Neuroticism akan digunakan secara 2008), dan kepuasan konsumen (Priyudha,
bergantian dengan sifat pencemas. (5) 2009). Penelitian lain dilakukan untuk
Openness atau openness to experience, membandingkan alat ukur Big Five dengan
untuk selanjutnya disebut secara kecerdasan emosi (Margono, 2008),
bergantian dengan ’keterbukaan’. Dimensi kemudian Mastuti (2005) mengungkap
ini erat kaitannya dengan keterbukaan faktorfaktor alat ukur Big Five versi 300
wawasan dan orisinalitas ide. Mereka yang aitem sedangkan Atmoko (2011) menguji
terbuka siap menerima berbagai stimulus konfirmatori faktor-faktor BFI. Dari
yang ada dengan sudut pandang yang penelitian-penelitian yang dilakukan
terbuka karena wawasan mereka tidak tersebut, belum diperoleh informasi yang
rinci tentang proses adaptasi bahasa dan
RAMDHANI
budaya terhadap alat ukur Big Five ke
JURNAL PSIKOLOGI 191
dalam bahasa Indonesia. Padahal,
hanya luas namun juga mendalam. Mereka informasi ini sangat dibutuhkan untuk
senang dengan berbagai informasi baru, interpretasi hasil penelitian yang
suka belajar sesuatu yang baru, dan pandai dilakukan. Aitem-aitem terjemahan yang
menciptakan aktivitas yang di luar dilakukan oleh Andik Wijaya sebagai
kebiasaan. Perkembangan taksonomi salah satu anggota tim peneliti dari
kepribadian Big Five semakin pesat Schmitt, Allik, McCrae, dan Nez (2007),
setelah penelitian yang dilakukan terus sejauh pengetahuan penulis hingga saat ini
menerus di berbagai negara. Beberapa alat belum pernah dipublikasi secara meluas.
ukur telah dikembangkan, antara lain Big Penelitian ini bertujuan untuk
Five Inventory (selanjutnya disebut BFI) mendapatkan alat ukur kepribadian Big
terdiri dari 44 aitem yang dikembangkan Five versi bahasa Indonesia yang
oleh John (1990), IPIP yang terdiri dari terstandardisasi. Penerjemahan tidak hanya
100 aitem maupun versi singkat 50 aitem dilakukan dalam hal bahasa saja tetapi juga
yang dikembangkan oleh Goldberg (1992), perlu dilakukan penyesuaian budaya
NEO PI-R/FFI (Costa & McCrae, 1995). karena di dalam salah satu koresponden
Di Indonesia, alat ukur berbasis taksonomi personal dengan Goldberg, dikatakannya
Big Five ini sudah diterjemahkan oleh bahwa dimensi-dimensi Big Five ini
beberapa peneliti. Website http://ipip. bersifat universal namun aitem-aitem yang
ori.org/newAitemTranslations.htm digunakan harus sesuai dengan target
(diakses 9 Januari 2008) mencantumkan populasi (Goldberg dalam salah satu
nama Adriaan H. Boon van Ostade dari korespondensi pribadi melalui email,
Radboud University in Nijmegen, the 2008). Analisis faktor yang dilakukan di
Netherlands bekerjasama dengan dalam penelitian ini lebih bertujuan untuk
Universitas Padjadjaran menerjemahkan mengkonfirmasi kesesuaian aitem-aitem
IPIP versi 100 aitem dan Ruth Dwi terjemahan dengan dimensi Big Five
Wiedyanti dari Universitas Indonesia bukan mengeksplorasi faktor lain yang
menerjemahkan IPIP versi 300 aitem. Alat mungkin terbentuk.
ukur Big Five juga digunakan untuk
Metode
mengungkap performansi kerja
(Suhartanto, 2003), komitmen Tahap 1. Penerjemahan BFI Subjek
organisasional (Haryati, 2006), Penelitian Penelitian tahap satu melibatkan
keberhasilan kewirausahaan (Haryanto, tujuh orang subjek, yaitu dua orang
2007), perilaku konsumen (Harahap, penerjemah berkebangsaan Indonesia
dengan latar belakang ilmu psikologi yang Inggris yang dilakukan oleh penerjemah
pernah tinggal di Amerika Serikat selama profesional. (4) Hasil terjemahan ulang ke
lebih dari lima tahun, seorang penerjemah dalam bahasa Inggris dilihat kesesuaian
professional yang tidak berlatar belakang maknanya dengan cara
ilmu psikologi, seorang moderator yaitu membandingkannya dengan BFI versi asli.
pakar psikologi yang bergelar Ph.D lulusan Diskusi dilakukan oleh tim penerjemah
Amerika Serikat, dan tiga orang awam dipandu oleh moderator. Bila ada
yang bertugas membaca aitem pada perbedaan dalam penerjemahan ulang ke
periode cognitive debriefing. dalam bahasa Inggris, dicari kompromi
terhadap aitem terjemahan bahasa
ADAPTASI BAHASA DAN BUDAYA,
Indonesia yang dianggap tidak
INVENTORI BIG FIVE
menyimpang dari makna bahasa Inggris
JURNAL PSIKOLOGI 192 sesuai dengan definisi konstruk masing-
masing dimensi BFI. (5)
Kedua orang penerjemah yang latar
belakang pendidikannya psikologi secara Berdasarkan langkah ke empat selanjutnya
terpisah menerjemahkan BFI. Penerjemah dilakukan modifikasi penulisan aitem BFI
professional yang tidak berlatar belakang versi bahasa Indonesia yang diperoleh dari
pendidikan psikologi menerjemahkan langkah ke dua agar lebih sesuai dengan
ulang BFI versi bahasa Indonesia ke dalam gaya bahasa dan konteks budaya
bahasa Inggris. Moderator yang Indonesia. (6) BFI versi bahasa Indonesia
merupakan seorang pakar psikologi dan yang dihasilkan dari langkah kelima ini
menguasai bahasa Inggris dan mengenali disajikan kepada tiga orang pembaca
budaya tempat BFI ini dikembangkan aitem, yaitu guru dan mahasiswa S1
berperan dalam proses diskusi dan psikologi. Langkah ini dilakukan untuk
penyetaraan hasil terjemahan maupun mengetahui pemahaman awam terhadap
terjemahan ulang. Tiga orang awam pernyataan dari setiap aitem. (7) Penataan
bertugas membaca aitem dan letak (lay-out) dari aitem-aitem BFI versi
diwawancarai oleh peneliti sehingga bahasa Indonesia sehingga siap untuk
peneliti dapat memperoleh data bahwa BFI disajikan kepada subjek penelitian.
versi bahasa Indonesia tersebut sudah Penelitian tahap-2 bertujuan untuk menguji
dapat dipahami oleh orang awam. kesesuaian model pengukuran tiap dimensi
Prosedur Penelitian Penelitian tahap-1 BFI versi bahasa Indonesia. Dimensi
dilakukan dengan mengacu kepada proses extraversion terdiri dari delapan aitem,
adaptasi bahasa dan budaya alat ukur yang agreeableness terdiri dari sembilan aitem,
dikemukakan oleh Brislin (1980) dan conscientiousness terdiri dari sembilan
Wild, Grove, Martin, Eremenco, Verje- aitem, neuroticism terdiri dari delapan
Lorenz, dan Erikson (2005), yaitu: (1) aitem, dan openness terdiri dari sepuluh
Kedua orang penerjemah secara terpisah aitem. Model utama ini selanjutnya disebut
menerjemahkan BFI dari bahasa Inggris ke M1. Langkah ini dilakukan sebagai
bahasa Indonesia. (2) Kedua hasil berikut; (1) Analisis CFA untuk melihat
terjemahan dilihat kesetaraannya kesesuaian M1 dengan data. (2) Apabila
kemudian melalui diskusi yang dipandu M1 belum memenuhi kriteria fit maka
oleh moderator. Langkah ini menghasilkan peneliti menyusun model baru. Di dalam
draf BFI versi bahasa Indonesia. (3) Draf penelitian ini, modifikasi dilakukan
BFI versi bahasa Indonesia ini dengan dua cara sehingga menghasilkan
diterjemahkan ulang ke dalam bahasa dua model modifikasi yaitu M2 dan M3.
Model M2 dikembangkan dengan cara bahasa Indonesia. Proses adaptasi BFI
menghilangkan item-item yang memiliki dilakukan dengan mengacu kepada Brislin
nilai λ ≤ 0,30 (Hair, 2010) sedangkan M3 (1980) dan Wild, et al. (2005). Kesesuaian
diperoleh dengan cara menghilangkan item model pengukuran dilakukan dengan
yang memiliki nilai λ ≤ 0,4 (Lau, Wan, mengacu Kline (2011) yaitu Chi-square
Yin, Chan, & Guo, 2010; Howitt & (χ2), nilai p, dan RMSEA yang wajib
Cramer, 2011). Model pengukuran baru ini dilaporkan. Sedangkan, CFI dan RMR
diuji dengan metode yang sama dengan menjadi data yang disarankan untuk
langkah 1 dengan menggunakan AMOS dilaporkan. Kriteria fit mensyaratkan Chi-
16. Disamping uji model dengan CFA ini, square (χ2) diharapkan kecil, p ≥ 0,05;
dilakukan juga analisis reliabilitas dengan RMSEA ≤ 0,05; CFI ≥ 0,90 dan RMR ≤
menggunakan Cronbach-Alpha terhadap 0,05.
RAMDHANI Hasil penelitian tahap 1. Adaptasi BFI ke
dalam bahasa Indonesia
JURNAL PSIKOLOGI 193
Untuk pernyataan pengantar, I see myself
skala BFI versi bahasa Indonesia yang
as someone who …. kedua penerjemah
sudah memenuhi kriteria fit ini.
tidak menemui kesulitan di dalam
Confirmatory factor analysis (CFA) ini
menentukan satu kalimat pengantar skala
melibatkan 790 orang terdiri dari subjek
kepribadian ini. Kata ’menilai’ digunakan
berusia 15-60 tahun. Mereka adalah kepala
oleh penerjemah A sedangkan penerjemah
sekolah SD dan SMP (138 orang), guru
B menggunakan kata ’memandang’
(423 orang), mahasiswa (50 orang), dan
sebagai terjemahan dari see. Berdasarkan
siswa SMA (179 orang) dari kota
diskusi dari tim penerjemah disepakati
Yogyakarta, Pandeglang, Jakarta, dan
pengantar ini diterjemahkan menjadi ’saya
Surabaya. Dari keseluruhan subjek
menilai diri saya sebagai seseorang yang
penelitian, 249 orang adalah laki-laki, dan
….’
468 adalah perempuan, sedangkan sisanya
tidak mencantumkan data jenis Extraversion
kelaminnya. BFI versi bahasa Indonesia
Dalam BFI versi bahasa Inggris, dimensi
hasil terjemahan yang dianalisis terdiri dari
ekstraversi ini diungkap oleh delapan
44 aitem, 15 aitem favorable sedangkan
aitem yang terdiri dari lima pernyataan
sisanya unfavorable. Setiap aitem
yang mendukung definisi konstruk
memberikan peluang tujuh jawaban mulai
(favorable) sedangkan tiga aitem lainnya
dari sangat setuju hingga sangat tidak
yang berlawanan dengan definisi konstruk
setuju. Pernyataan favorable diberi skor
(unfavorable). Sebagai sebuah dimensi
satu untuk jawaban sangat tidak setuju
yang populer aitem-aitem dari dimensi
hingga tujuh untuk pilihan jawaban sangat
ekstraversi ini dapat diterjemahkan dengan
setuju. Sedangkan pernyataan unfavorable
relatif mudah, baik secara bahasa maupun
diberi skor sebaliknya.
kultural. Dari delapan aitem yang ada, lima
Hasil diterjemahkan dengan kata-kata yang
relatif sama, yaitu is talkative, is full of
Hasil penelitian ini disajikan secara
energy, tend to be quiet, has an assertive
berurutan, mulai dari penelitian tahap satu
personality, dan is outgoing, sociable (lihat
yaitu proses adaptasi BFI ke dalam bahasa
Tabel 1). Sedangkan, tiga pernyataan lain
Indonesia diikuti dengan penelitian tahap
yaitu is reserved, generates a lot of
dua yaitu pengujian aitemaitem BFI versi
enthusiasm, dan is sometimes shy, tersebut terletak pada penggunaan kata
inhibited. Aitem is reserved diterjemahkan mem
oleh penerjemah A sebagai ‘tertutup’
bangkitkan dan memancarkan sebagai
sedangkan penerjemah B menerjemahkan
pengganti ‘menyebabkan sesuatu menjadi
dengan mencantumkan acuan dari
ada’ yang dirasakan terlalu panjang. Di
Microsoft® Encarta (2008), bahwa
dalam bahasa Indonesia, membangkitkan
reserved adalah ‘retain something for your
mengandung makna aktif, sebagaimana
own benefit: to retain the option of future
membangunkan orang yang sedang tidur,
action on somebody’s or your own behalf’.
atau menghidupkan kembali (KBBI
Secara bahasa, reserved adalah menunda
daring, 2011). Kata membangkitkan
sesuatu, dapat berupa tindakan, atas
mengandung suatu semangat dan membuat
kemauan sendiri.
pihak lain yang dibangkitkan itu memiliki
ADAPTASI BAHASA DAN BUDAYA, semangat yang sama. Memancarkan
INVENTORI BIG FIVE biasanya disamakan dengan memancurkan
atau menyemburkan. Benda yang
JURNAL PSIKOLOGI 194
dipancarkan dapat berupa cahaya, sinar,
atau air (KBBI daring, 2011). Dengan
demikian pihak yang menerima pancaran
Berdasarkan pengertian ini, penerjemah B
ini akan mendapatkan manfaat dari sifat
menyatakan reserved bermakna ’suka
atau isi dari benda yang dipancarkan
menahan suatu keputusan atau tindakan’.
tersebut. Berdasarkan diskusi yang
Apabila dikaitkan dengan definisi konstruk
dilakukan disepakati bahwa kata
ekstraversi yang menggambarkan
‘membangkitkan semangat orang lain’
seseorang yang terbuka, spontan, dan
lebih sesuai untuk digunakan karena lebih
bersemangat maka sebagai aitem yang
sesuai dengan kriteria kepribadian
tidak mendukung konstruk reserved
ekstraversi. Agak sama dengan aitem ini
disepakati untuk diterjemahkan sebagai
adalah pernyataan yang berbunyi is
‘tidak terbuka, tidak spontan, dan tidak
sometime shy, inhibited. Kata is sometime
bersemangat’. Untuk menghindari
shy diikuti dengan inhibited, secara bahasa
penggunaan kata ‘tidak’ maka tim
diterjemahkan oleh penerjemah A sebagai
penerjemah memutuskan untuk
’terkadang
menggunakan kata ‘tertutup’. Aitem lain
yang juga didiskusikan adalah generate a Tabel 1 Penerjemahan aitem-aitem
lot of enthusiasm diterjemahkan oleh dimensi ekstraversi
penerjemah A sebagai ‘membangkitkan
No* Pernyataan asli Terjemahan A
banyak antusiasme’ sedangkan penerjemah
Terjemahan B
B ‘memancarkan banyak antusiasme atau
sering antusias’. Untuk memilih kata yang E-1 ….. is talkative Banyak bicara
paling tepat, tim penerjemah Cerewet/banyak bicaranya E-6(R) …is
mendiskusikan kedua terjemahan ini reserved Tertutup Suka menahan suatu
dengan mengacu kepada Cambridge keputusan atau tindakan E-11 is full of
Dictionaries online (2008). Kata generate energy Penuh aktivitas Penuh dengan
berarti to cause something to exist atau energi/bersemangat E-16 generates a lot of
‘menyebabkan sesuatu menjadi ada’. enthusiasm Membangkitkan banyak
Perbedaan antara kedua terjemahan antusiasme Memancarkan banyak
antusiasme/sering antusias E-21(R) tends
to be quiet Cenderung pendiam Cenderung dalam bahasa Inggris mengandung arti
pendiam E-26 has an assertive personality yang sama. Cambridge Dictionaries
Mempunyai kepribadian asertif Memiliki mencantumkan bahwa cold berarti not
kepribadian yang asertif E-31(R) is showing kindness, not friendly sedangkan
sometimes shy, inhibited Terkadang aloof berarti not interested or involved,
pemalu, segan Terkadang malu, menarik usually because you do not approve of
diri dari pergaulan E-36 is outgoing, what is happening. Penerjemah A
sociable Ramah dan suka bergaul Mudah mencantumkan ’bisa dingin dan menarik
bergaul, supel diri’ sedangkan penerjemah B
mencantumkan ’dapat menjadi dingin dan
*) Nomor urut berdasarkan BFI (John,
suka menyendiri dari pergaulan sosial’.
1990)
Hasil terjemah yang agak berbeda ini
RAMDHANI mengundang moderator untuk mendis
dari dimensi ini adalah reliabel, sesuai Tabel 3 Penerjemahan item-item dimensi
aturan, disiplin, mementingkan conscientiousness
kompetensi, gigih, dan mengontrol impuls.
No* Pernyataan asli Terjemahan A
Setelah mendiskusikan lebih lanjut, tim
Terjemahan B
penerjemah sepakat menggunakan
pernyataan ‘kurang hati-hati’. Aitem lain C-3 .. does a thorough job Menuntaskan
yang mendukung definisi kesungguhan pekerjaan Melakukan pekerjaan dengan
adalah perseveres until the task is finished. sangat berhati-hati
Penerjemah A menerjemahkan aitem ini
C-8(R) Can be somewhat careless
dengan ’gigih sampai tugas diselesaikan’
sedangkan penerjemah B ’bertekad hingga Kadang-kadang bisa sembrono
tugas telah selesai’. Dalam diskusi yang
dilakukan tim penerjemah dengan Terkadang dapat menjadi tak acuh
mengacu kepada Cambridge Dictionaries C-13 Is a reliable worker Seorang pekerja
daring bahwa persevere adalah try to do or yang handal Seorang pekerja yang handal
continue doing something in a determined
way, despite having problems. Seorang C-18(R) Tends to be disorganized
yang mendapatkan skor tinggi dalam Cenderung tidak teratur Cenderung suka
dimensi conscientiousness ini akan tidak teratur C-23(R) Tends to be lazy
melakukan dan terus berusaha secara Cenderung pemalas Cenderung dapat
sungguh-sungguh menyelesaikan tugas menjadi (seorang) pemalas
dengan cara tertentu walaupun banyak C-28 Perseveres until the task is finished
rintangan yang dihadapinya. Dengan Gigih sampai tugas diselesaikan
demikian, kata ’gigih’ atau ’bertekad kuat
untuk menyelesaikan suatu tugas’ sangat Bertekad hingga tugas telah selesai
tepat untuk digunakan. Di akhir diskusi C-33 Does things efficiently Mengerjakan
pernyataan ini diterjemahkan sebagai sesuatu secara efisien
’gigih mengerjakan tugas hingga selesai’.
Disamping gigih, seorang yang Melakukan sesuatu dengan efisien
bersungguh-sungguh mempunyai sifat C-38 Makes plans and follows through
sesuai dengan pernyataan makes plans and with them
follows through with them. Aitem ini
diterjemahkan oleh penerjemah A sebagai
Membuat rencana-rencana dan penerjemah B mencantumkan ’kadang
melaksanakannya dapat menjadi tegang’. Diskusi yang
dilakukan oleh tim penerjemah
Membuat perencanaan dan mengikutinya
menyatakan bahwa kata-kata ’bisa tegang’
C-43(R) Is easily distracted Mudah kacau cenderung ditujukan kepada sebuah benda.
pikiran Pikirannya mudah Sifat manusia lebih tepat apabila
dialihkan/pikirannya mudah diganggu *) menggunakan kata ’merasa tegang’
Nomor urut berdasarkan BFI (John, 1990) sehingga apabila diletakkan di dalam
kalimat menjadi ’kadang merasa tegang’.
ADAPTASI BAHASA DAN BUDAYA, Disamping rasa tegang, sifat pencemas
INVENTORI BIG FIVE dikonotasikan dengan perasaan mudah
JURNAL PSIKOLOGI 198 berubah karena lemahnya kemampuan
dalam mengatasi perubahan dan
kekecewaan. Aitem lain yang mengungkap
them lebih sesuai diterjemahkan sebagai sifat pencemas adalah can be moody.
’melaksanakannya’. Dengan demikian Aitem ini mengundang diskusi yang cukup
aitem makes plan and follows through with panjang diantara tim penerjemah. Secara
them diterjemahkan sebagai ’membuat bahasa, kata moody dapat diterjemahkan
rencana-rencana dan melaksanakannya’. sebagai berubah perasaan, biasanya
disebabkan oleh adanya hal-hal yang tidak
Neuroticism disukai atau kesedihan (Cambridge
Dimensi ini banyak berhubungan dengan Dictionaries Online, 2008). Berdasarkan
emosi negatif. Sering dikaitkan dengan definisi inilah, penerjemah A
sifat pencemas pada kutub yang sesuai Tabel 4 Penerjemahan item-item dimensi
dengan definisi konstruknya hingga neuroticism
kondisi kestabilan emosi pada kutub lain
yang tidak mendukung definisi No* Pernyataan asli Terjemahan A
konstruknya. Dari delapan aitem yang Terjemahan B
disediakan BFI, lima aitem mendukung N-4 …Is depressed, blue Depresi, murung
definisi sifat pencemas. Ketiga aitem yang Depresi, murung N-9(R) Is relaxed,
tidak mendukung definisi konstruk ini handles stress well Santai, mengatasi stress
diterjemahkan relatif serupa oleh kedua dengan baik Santai, mengatasi stress
penerjemah. Sedangkan, dari lima aitem dengan baik N-14 Can be tense Bisa
yang mendukung definisi ada dua yang tegang Kadang dapat menjadi tegang N-19
perlu didiskusikan karena perbedaan Worries a lot Terlalu khawatir Sering
terjemahan. Pernyataan yang sudah (merasa) khawatir N-24(R) Is emotionally
disepakati adalah is depressed, blue, is stable, not easily upset Stabil secara
relaxed, handles stress well, worries a lot, emosional. Tidak mudah marah Secara
is emotionally stable, not easily upset, emosional stabil, tidak mudah kesal N-29
remains calm in tense situations, dan get Can be moody Bisa murung Kadang
nervous easily (lihat Tabel 4). Aitem mudah berubah-ubah emosi N-34(R)
pertama yang didiskusikan Remains calm in tense situations Tetap
adalah can be tense. Secara bahasa, tense tenang dalam situasisituasi tegang Tetap
bermakna tegang. Pernyataan can be tense tenang dalam situasisituasi yang
ini oleh penerjemah A diterjemahkan menegangkan N-39 Get nervous easily
sebagai ’bisa tegang’ sedangkan Mudah gugup Mudah grogi
*) Nomor urut berdasarkan BFI (John, pernyataan ’is ingenious, a deep thinker’
1990) diterjemahkan oleh penerjemah A sebagai
’banyak akal, seorang pemikir yang serius’
RAMDHANI
sedangkan penerjemah B mencantumkan
JURNAL PSIKOLOGI 199 ’cerdas, pemikir yang dalam’. Berdasarkan
diskusi lebih lanjut
menggunakan ’bisa murung’. KBBI daring
(2011) mencantumkan kata murung semua tim penerjemah sepakat
bermakna mudah sedih. Penerjemah B menggunakan pernyataan terakhir. Aitem
mencantumkan ’kadang mudah berubah- lain yang masih didiskusikan adalah values
ubah emosi’. Setelah diskusi kedua artistic, aesthetic. Penerjemah A
penerjemah sepakat menggunakan menuliskan bahwa aitem ini mengandung
pernyataan ’memiliki suasana hati yang makna ’menghargai
mudah berubah’. pengalamanpengalaman artistik, estetik’.
Sedangkan, penerjemah B menuliskan
Openness to Experience kalimat ’menghargai karya seni,
Ciri sifat ini dijabarkan ke dalam sifatsifat pengalaman-pengalaman keindahan’.
keluasan wawasan, pemikiran yang Cambridge Dictionaries mencantumkan
mendalam, ide-ide yang orisinil, dan bahwa value sebagai kata kerja bermakna
pengalaman kehidupan mental yang tinggi menilai ’penting’ atau ’menghargai’. Di
kompleksitasnya. Dimensi ini diungkap dalam diskusi yang dilakukan oleh tim
oleh 10 aitem, dua diantaranya pernyataan penerjemah disepakati untuk
yang tidak mendukung definisi. Hasil menggunakan kalimat ’menghargai hal-hal
penerjemahan yang dilakukan yang artistik dan estetik’ daripada
memperlihatkan bahwa beberapa aitem menghargai karya seni mengingat
sudah relatif serupa, yaitu is original, pengalaman artistik dan estetik lebih luas
comes up with new ideas, is curious about cakupannya daripada karya seni. Aitem
many different things, has an active berikut yang juga mendukung definisi
imagination, is inventive, prefers work that konstruk keterbukaan yaitu like to reflect,
is routine, has few artistic interests, dan is play with ideas. Dua frase yang
sophisticated in arts, music, or literature. mengungkap keterbukaan wawasan
Tiga aitem lainnya didiskusikan untuk seseorang. Like to reflect diterjemahkan
mendapat terjemahan yang disepakati oleh sebagai suka merenung sedangkan play
tim (lihat Tabel 5). Aitem pertama is with ideas diterjemahkan oleh penerjemah
ingenious, a deep thinker. Kata ingenious A sebagai mengutak-atik berbagai
diterjemahkan sebagai seseorang yang gagasan. Penerjemah B menerjemahkan
sangat pandai atau cerdas atau banyak frase ini sebagai suka introspeksi, bermain
akal. A deep thinker adalah seseorang dengan ide-ide. Namun demikian tim
pemikir yang dalam atau pemikir serius penerjemah sepakat bahwa hal ini harus
(Cambridge Dictionaries Online, 2008). melibatkan ’utak-atik gagasan’ dan
Pada saat mendiskusikan pernyataan aitem merenung. Kata ’merenung’ harus diikuti
ini, penerjemah mengacu kepada ciri-ciri dengan ’mengutak-atik gagasan’ karena
kepribadian seorang openness, yaitu suka merenung saja tanpa adanya aktivitas
belajar sesuatu yang baru, jika berpikir mengutak-atik gagasan akan
mempelajari sesuatu akan didalami hingga mengandung makna yang berbeda. Maka
amat paham, kreatif, dan dapat menelorkan dari itu, pernyataan yang tepat untuk aitem
ide-ide brilian. Dengan demikian ini adalah ’suka merenung, mengutak-atik
gagasan’ Penerjemahan ulang ke bahasa ditugasi membaca aitem untuk mengetahui
Inggris yang dilakukan oleh seorang apakah aitem-aitem BFI versi bahasa
penerjemah profesional dengan latar Indonesia dipahami oleh awam sesuai
belakang keilmuan non psikologi dengan tujuan aitem terse
memperlihatkan bahwa secara keseluruhan
Tabel 5 Penerjemahan aitem-aitem
tidak ada perbedaan makna. Beberapa kata
dimensi openness to experience
yang diterjemahan
No* Pernyataan asli Terjemahan A
ADAPTASI BAHASA DAN BUDAYA,
Terjemahan B
INVENTORI BIG FIVE
O-5 is original, comes up with new ideas
JURNAL PSIKOLOGI 200
Orisinil, mengajukan gagasangagasan baru
Orisinil, suka menemukan ideide baru
dengan menggunakan kata yang berbeda
namun makna tetap sama, misalnya untuk O-10 is curious about many different
aitem tend to find fault with others yang things
diterjemahkan menjadi ’saya cenderung
mencari kesalahan orang lain’. Penerjemah Ingin tahu tentang banyak hal yang
C menuliskan captious to others. Kedua berbeda
kata ini berbeda namun Cambridge Suka penasaran dengan banyak hal yang
Dictionaries mencantumkan to find fault berbeda
with adalah to criticize someone or
something, especially without good O-15 is ingenious, a deep thinker
reasons sedangkan captious adalah often Banyak akal, seorang pemikir yang serius
expressing criticisms about matters that are
not important. Aitem lain yang Cerdas, pemikir yang dalam
diterjemahkan ulang ke dalam bahasa O-20 has an active imagination Memiliki
Inggris dengan menggunakan kata yang imajinasi aktif Memiliki imajinasi yang
berbeda adalah is reserved diterjemah ke aktif
dalam bahasa Indonesia ’saya adalah
seorang yang tertutup’ diterjemahkan O-25 is inventive Berdaya cipta Suka
ulang sebagai taciturn. Cam menciptakan hal-hal baru
Review jurnal
Kelebihan : jurnal ini ditulis dengan
mengaplikasikan dua Bahasa yaitu Bahasa
inggris dan indonesia