You are on page 1of 12

Pemberian Oksigen Melalui Nasal Kanula

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. Yesima 8. Rizka

2. Sherly 9. Sariana

3. Sonya 10. Siti

4. Rini 11. Sastry

5. Warhamni 12. Sarah

6. Vio Nily 13. Romasta

7. Try 14. Rumondang


Pemberian oksigen Melalui Nasal Kanula

Menurut Suparmi dalam Liberty (2018), pemberian terapi okesigen dengan menggunakan
nasal kanula dalah pemberian oksigen kepada klien yang memerlukan oksigen ekstra
dengan cara memasukkan selang yang terbuat dari plastik kedalam lubang hidung dan
mengaitkannya di belakang telinga. Panjang selang yang di masukkan ke dalam lubang
hidung hanya berkisar 0,6 sampai dengan 1,3cm. Nasal kanul mengalirkan oksigen dengan
konsentrasi 23-42% dengan kecepatan aliran 1-6liter/menit.
Tujuan pemberian oksigen nasal kanula

Penggunaan model terapi oksigen nasal kanul bertujuan untuk membantu


pasien memenuhi kebutuhan pasokan oksigen didalam tubuh, terutama jika
pasien mengalami hipoksia
Kegunaan nasal kanula

a. Untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen


(Rahayu&Harnanto, 2016)
b. Pemberian O2stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur.
c. mudah memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan, bergerak,
berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan nyaman.
Prinsiptindakan pemberian nasal kanula

1. Mencuci tangan
2. Mengucapkan salam pada klien, perkenalkan diri, jelaskan prosedur, tujuan, persetujuan
klien, kontrakwaktu.
3. Atur posisi semi fowler
4. Selang dihubungan dengan tabung oksigen ke pasien
5. Menjaga kebersihkan selang oksigen yang akan dipasangkan kepada pasien.
6. Memastikan flowmeter dibuka, dan udara sudah mengalir melalui selang kanul.
7. Memberi fixasi pada pemasangan kanul hidung bertujuan agar kanal tidak mudah
terlepas.
8. Membuka flowmeter sesuai dengan advis dokter.
9. Mengevaluasi tindakan
Hal Yang Perlu Diperhatikan saat melakukan tindakan pemberian
nasal kanula

1. Amati tanda-tanda vital sebelum, selama, dan sesudah pemberian oksigen

2. Jauhkan hal-hal yang dapat membahayakan misalnya,api, yang dapat menimbulkan


kebakaran
3. Airpelembab harus diganti setiap 24 jam dan isi sesuai batas yang ada pada botol

4. Nasal prong dan masker harus dibersihkan, didisenfeksi dan disimpan kering

5. Pemberian oksigen harus hati-hati terutama pada penderita penyakit paru kronis
karena pemberian oksigen yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan hipoventilasi,
hypercarbia diikuti penurunan kesadaran.
6. Terapi oksigen sebaiknya diawali dengan aliran 1-2liter/menit, kemudian dinaikkan
pelan-pelan sesuai kebutuhan.
Indikasi dan kontra indikasi Pemberian Nasal Kanula


Indikasi

Pada pasien terapi oksigen dengan kebutuhan oksigen rendah hingga sedang


Kontra Indikasi

1. Jalan napas tersumbat, baik akibat trauma hidung,penggunaan tampon


hidung atau akibat infeksi/inflamasi

2. Pada pasien tanpa hipoksia justru akan menyebabkan kerusakan jaringan


akibat peningkatan reactive oxygen species (ROS).
Komplikasi Pemberian Nasal Kanula

1. Rasa tidak nyaman akibat keringnya mukosa hidung

2. Iritasi kulit

3. Hiperoksia dan hiperkapnia


PersiapanAlat

1. APD

2. Tabung oksigen dengan manometer dan sarung tabung oksigen

3. Flowmeter

4. Humidifier (yang sudah diisi dengan aquadest)

5. Kanula nasal

6. Selang oksigen

7. Rebreathing mask

8. Tanda ”dilarangmerokok”
Prosedur pemberian nassal kanula

1. Mencuci tangan

2. Memakai APD(masker, handscoon)

3. Sambung kanul nasal ke selang oksigen dari humidifier

4. Tekan tombol flowmeter sampai kecepatan yang diprogramkan dan mencoba aliran pada kulit
muka melalui ujung selang

5. Masukan cabang kanul ke dalam lubang hidung klien 1-2cm dan kaitkan tali dibelakang telinga
klien, lalu rapatkan pengatur selang oksigen dibawah dagu klien

6. Minta klien untuk menarik napas melalui hidung

7. Menanyakan kepada klien apakah sesaknya berkurang atau tidak

8. Mengobservasi status pernapasan klien


Evaluasi

1. Pengkajian tingkat kecemasan 11.Tanda Hipoksia


2. Kemudahan bernapas ketika
alat dipasang 12.Tanda Hiperkabia
3. TTV 13.Bunyi napas bilateral
4. Pola napas 14.AGD
5. Pergerakan dada 15.Toleransi aktivitas
6. Warna kulit 16.Adanya takikardia
7. Kuku 17.Dispenia

8. Bibir 18.Konfusi
9. Telinga 19.Kelelahan
10. Membran mukosa hidung

mulut dan faring 20.Sianosis


TERIMAKASIH

You might also like