You are on page 1of 9

eISSN 2337-5949 e-CliniC.

2022;10(2):181-189
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v10i2.37668
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic

Management and Outcome of Pediatric Appendicitis in COVID-19 Era


Manajemen dan Luaran Apendisitis pada Anak di Era COVID-19

Novia D. Yantika,1 Harsali F. Lampus,2 Angelica M. J. Wagiu2

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado,
Indonesia
2
Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia
Email: novia2yntk@gmail.com
Received: January 9, 2022; Accepted: April 18, 2022; Published on line: April 21, 2022

Abstract: The COVID-19 pandemic has an impact on health services including the management of
appendicitis in children both infected and infected with COVID-19. Change in the management of
appendicitis in children during the COVID-19 pandemic is still controversial regarding the outcomes
arising from this management. This study aimed to determine the management and outcome of
appendicitis in children infected and uninfected with COVID-19 during the COVID-19 pandemic.
This was a literature review study using databases of PubMed, ClinicalKey and Google Scholar and
keywords, as follows: (Management paediatric appendicitis and COVID) AND (outcome paediatric
appendicitis and COVID). The results obtained 19 articles. There was a modification in the
management of pediatric patients with appendicitis during the COVID-19 pandemic, which was an
increase in the use of open appendectomy procedures, especially in COVID-19 positive patients and
non-operative management, however, some still maintain the laparoscopic procedure. Meanwhile,
the outcome of the management showed that there was no significant difference related to the
occurrence of complications, the length of stay in patients with surgery, and the high failure rate in
patients with non-operative management, therefore, interval appendectomy was needed. In
conclusion, there is a modification in the management of appendicitis in children during the COVID-
19 pandemic with insignificant outcome in the operative action and failure related to the non-
operative management.
Keywords: management; outcome; pediatric appendicitis; COVID-19

Abstrak: Pandemi COVID-19 memberi dampak pada pelayanan kesehatan termasuk manajemen
apendisitis pada anak baik yang terinfeksi maupun tidak terinfeksi COVID-19. Perubahan
manajemen apendisitis pada anak selama pandemi COVID-19 masih menjadi kontroversial terkait
dengan luaran yang terjadi akibat manajemen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
manajemen dan luaran apendisitis pada anak yang terinfeksi maupun tidak terinfeksi COVID-19
selama pandemi COVID-19. Penelitian ini berbentuk literature review menggunakan database dari
PubMed, ClinicalKey dan Google Scholar dengan kata kunci (Management paediatric appendicitis
and COVID) AND (outcome paediatric appendicitis and COVID). Hasil penelitian mendapatkan 19
artikel. Terjadi modifikasi dalam manajemen pasien anak dengan apendisitis selama pandemi
COVID-19, yaitu peningkatan dalam penggunaan prosedur apendektomi terbuka terutama pada
pasien positif COVID-19 dan manajemen non-operatif, namun beberapa diantaranya tetap memper-
tahankan dilakukannya prosedur laparoskopi. Luaran dari manajemen yang dilakukan menunjukkan
bahwa tidak didapatkan perbedaan bermakna terkait terjadinya komplikasi, masa rawat inap pada
pasien dengan tindakan operatif, dan tingginya tingkat kegagalan pada pasien dengan manajemen
non-operatif; oleh karena itu apendektomi interval masih diperlukan. Simpulan penelitian ini ialah
adanya modifikasi dalam manajemen apendisitis pada anak selama pandemi COVID-19 dengan
luaran yang tidak berbeda bermakna dalam hal tindakan operatif dan kegagalan terkait manajemen
non-operatif.
Kata kunci: manajemen; luaran; apendisitis pada anak; COVID-19

181
182 e-CliniC, Volume 10, Nomor 2, Juli-Desember 2022, hlm. 181-189

PENDAHULUAN
Apendisitis akut merupakan status dan Royal College of Surgeons (RCS) mem-
kegawatdaruratan bedah anak yang memerlu- berikan rekomendasi terkait ditetapkannya
kan penanganan berupa operasi darurat.1 manajemen non-operatif terhadap kasus apen-
Terdapat 1-8% anak dengan keluhan nyeri disitis akut.1 Berdasarkan saran dari Royal
perut mengalami apendisitis akut.2 Di College of Surgeon di Inggris laparoskopi
Amerika Serikat terdapat sekitar 60.000- hanya diizinkan jika tingkat risiko pada pasien
80.000 kasus apendisitis akut pada anak per lebih tinggi dibandingkan risiko yang dialami
tahun.3 Sekitar 1 dari 12 orang di dunia dapat oleh tenaga kesehatan di ruang operasi.10 Hal
mengalami apendisitis dengan puncak ter- ini dikarenakan laparoskopi diyakini sebagai
tinggi terjadi pada usia remaja yaitu 10 dan 19 tindakan yang menghasilkan aerosol yang
tahun.4 Pedoman commissioning dari Royal dapat bertahan selama 3 jam. Severe acute
Colleges of Surgeons (RCS) pada tahun 2014 respiratory syndrome corona-virus-2 (SARS-
menyatakan bahwa tatalaksana lini pertama CoV-2) juga ditemukan di cairan peritoneum
pada apendisitis akut adalah apendisektomi yang memiliki keterlibatan dalam semua
laparoskopi.5 Sebagian besar kasus apendisitis operasi gastrointestinal.12
akut pada anak di United Kingdom ditangani Prosedur bedah terbuka harus dilakukan
secara darurat melalui pembedahan.6 dengan menggunakan alat pelindung diri
Di United Kingdom, tatalaksana non (APD) dan sebelum operasi harus dilakukan
operatif kasus apendisitis akut hanya dilaku- pemeriksaan radiologis untuk mengonfirmasi
kan oleh sebagian ahli bedah atau untuk diagnosis.13 Telah diketahui bahwa semakin
keperluan penelitian karena tatalaksan non- lama jarak antara timbulnya onset hingga
operatif tidak tersebar secara luas.7 Terdapat manajemen operasi dapat memperburuk dan
beberapa temuan dalam literatur pada bebe- meningkatkan risiko komplikasi pasca ope-
rapa tahun terakhir yang menyatakan adanya rasi. Terdapat literatur yang melaporkan bah-
kemungkinan tatalaksana non-operatif pada wa penundaan apendektomi dapat mening-
apendisitis akut yaitu pemberian antibiotik katkan tingkat risiko komplikasi apendisitis
dengan terjadinya kekambuhan pada tahun dan hal tersebut berpengaruh terhadap per-
pertama.8 Tatalaksana non-operatif dengan kembangan morbiditas dan mortalitas.14
antibiotik terbukti efektif pada pasien apen- Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis
disitis akut tanpa komplikasi dengan tingkat terdorong untuk mengetahui dan mengkaji
kekambuhan sekitar 39% setelah 5 tahun.9 lebih lanjut terkait manajemen dan luaran
Adanya pandemi COVID-19 telah me- apendisitis pada anak di era COVID-19.
nimbulkan masalah bagi rumah sakit di
seluruh dunia. Berdampaknya manajemen METODE PENELITIAN
apendisitis akut pada anak disebabkan karena Penelitian ini berbentuk suatu literature
masalah dalam pemberian pelayanan bedah review. Data yang digunakan bersumber dari
akut termasuk kapasitas ruang operasi, pemin- ClinicalKey, PubMed dan Google Scholar
dahan staf, dan dikhawatirkannya penularan dengan menggunakan kata kunci (Manage-
SARS-CoV-2 dari pasien ke tenaga kesehatan ment paediatric appendicitis and COVID)
selama proses anestesi dan pembedahan ter- AND (outcome paediatric appendicitis and
utama prosedur laparoskopi.10 Walaupun COVID). Literatur yang digunakan dilakukan
rumah sakit dapat melakukan tindakan opera- skrining berdasarkan kriteria inklusi dan
tif untuk pasien apendisitis namun rumah sakit eksklusi yaitu sesuai judul penelitian, subjek
memilih pemberian antibiotik untuk mana- penelitian, berbahasa Inggris, tersedia full text
jemen pasien apendisitis akut dengan tujuan dan dipublikasi pada tahun 2015-2021.
untuk mengurangi prosedur operasi darurat.
Rumah sakit juga melakukan modifikasi ter- HASIL PENELITIAN
hadap penggunaan antibiotik intravena untuk Berdasarkan penelusuran literatur yang
meminimalkan masa rawat inap pasien.11 dilakukan, terdapat 19 jurnal yang sesuai
American College of Surgeons (ACS) dengan kriteria inklusi dan eksklusi untuk
Yantika et al: Pediatric appendicitis in COVID -19 era 183

dilakukan review. Literatur yang didapat Hal yang sejalan juga dikemukakan oleh
memuat tentang manajemen dan luaran apen- Pergola et al,20 yaitu bahwa semua pasien baik
disitis pada anak di era COVID-19 dalam negatif maupun positif COVID-19 dilakukan
bentuk multicenter study, observational study, apendektomi, dimana prosedur laparoskopi
cohort study dan descriptive study yang lebih banyak dilakukan dibanding apendek-
disajikan pada Tabel 1. tomi terbuka. Penggunaan prosedur laparo-
skopi juga dilaporkan oleh Acevedo et al29
BAHASAN pada tiga pasien apendisitis dengan infeksi
Manajemen apendisitis pada anak di era COVID-19. Sebelumnya, aerosolisasi virus
COVID-19 telah terdeteksi dalam asap bedah selama
Dari 19 literatur yang membahas menge- prosedur laparoskopi, walaupun belum ada
nai manajemen dan luaran dari apendisitis penelitian tentang keberadaan RNA SARS-
pada anak selama periode COVID-19, telah CoV-2 dalam asap bedah pada prosedur
dilaporkan terkait adanya perubahan dalam laparoskopi.34
manajemen apendisitis. Menurut Ali et al22 Berbeda dengan penelitian Mai et al12
dan Velayos et al23 terdapat penurunan jumlah yang mendapatkan bahwa beberapa pasien
kasus apendisitis pada anak yang menyebab- dengan apendisitis tanpa komplikasi dikelola
kan menurunnya jumlah apendektomi dengan manajemen non-operatif. Antibiotik
dikarenakan menurunnya jumlah anak yang intravena yang digunakan ialah amoxicillin
dibawa ke rumah sakit selama pandemi atau ciprofloxacin untuk pasien yang alergi
COVID-19. Hal tersebut diperkuat oleh terhadap penicillin, metronidazole dan genta-
Maneck et al,17 yang melaporkan terjadi penu- micin serta co-amoxiclav atau ciprofloxacin
runan bermakna pada pasien usia 1-18 tahun dan metronidazole secara oral. Manajemen
yang menjalani apendektomi. Semakin muda non-operatif yang berhasil pada anak dengan
usia pasien dan semakin ringan tingkat apen- infeksi SARS-CoV-2 mungkin memerlukan
disitis, maka jumlah kasus relatif menurun modifikasi terkait gejala dari infeksi virus.33
karena pasien memilih pengobatan konser- Hal tersebut juga dikemukakan oleh Theodoru
vatif rawat jalan sehingga diduga akan et al15 yaitu terjadi peningkatan dua kali lipat
berakibat pada peningkatan jumlah apendek- yaitu sebesar 16,2% pada pengelolaan apendi-
tomi pada tahun berikutnya.32 sitis dengan manajemen non-operatif.
Sementara itu, Ulusoy et al26 mendapat- Penelitian Sheath et al18 melaporkan
kan bahwa apendektomi terbuka meningkat bahwa seluruh anak dilakukan manajemen
secara bermakna pada periode pandemi operatif, sedangkan Bethell et al16 menyata-
dengan alasan selain karena pandemi juga kan bahwa lebih banyak anak yang dirawat
dikarenakan adanya peningkatan kasus dengan manajemen non-operatif dan untuk
apendisitis rumit. Prosedur apendektomi ter- manajemen operatif, prosedur apendektomi
buka juga dilakukan pada pasien yang terbuka lebih banyak digunakan. Pada anak
terkonfirmasi positif COVID-19. Hal yang yang mendapat manajemen operatif umum-
serupa juga dilaporkan pada penelitian Percul nya memiliki apendisitis yang rumit diban-
et al,24 yaitu terdapat pembatasan dalam dingkan anak dengan apendisitis sederhana
dilakukannya prosedur laparoskopi karena yang mendapat manajemen non-operatif.
dianggap dapat meningkatkan tingkat aero- Sementara itu, Montalva et al21 menge-
solisasi partikel virus. Prosedur laparoskopi mukakan bahwa semua anak baik yang
hanya dilakukan pada pasien yang positif terinfeksi COVID-19 atau tidak terinfeksi,
COVID-19, sedangkan pasien dengan hasil dikelola dengan manajemen operatif yaitu
tes negatif dan tidak melakukan tes dilakukan apendektomi laparoskopi. Terdapat 19% anak
apendektomi terbuka. Pasien dengan apen- dengan apendisitis akut yang memenuhi
dektomi harus dipertimbangkan untuk dipu- syarat untuk manajemen non-operatif, namun
langkan pada hari yang sama pasca operasi.33 tidak dilakukan karena memerlukan manaje-
Namun, Schäfer et al30 menunjukkan men standar yang kuat. Seperti halnya Bada-
bahwa prosedur laparoskopi terus meningkat. Bosch et al19 yang melaporkan bahwa semua
184 e-CliniC, Volume 10, Nomor 2, Juli-Desember 2022, hlm. 181-189

pasien dilakukan manajemen operatif, dengan memiliki pemulihan pasca operasi yang baik
prosedur laparoskopi lebih tinggi dibanding dan tidak ada komplikasi yang ditemukan.
apendektomi terbuka meskipun perbedaannya Schäfer et al30 mendapatkan bahwa rerata
tidak bermakna. Meyer et al27 melaporkan masa rawat inap ialah 5,3 hari. Tingkat
empat pasien dengan apendisitis yang terkon- kebutuhan operasi ulang sedikit lebih rendah
firmasi positif COVID-19. Seluruh pasien pada periode pandemi. Sejalan dengan peneli-
diberi antibiotik intravena sebelum operasi tian oleh Bada-Bosch et al19 yang melaporkan
dan seluruh pasien menjalani prosedur bahwa tidak ditemukan perbedaan bermakna
laparoskopi. Hal berbeda dilaporkan dalam terhadap kejadian komplikasi yaitu abses
penelitian oleh Jones et al28 pada pasien apen- intra-abdomen pasca operasi dan jumlah
disitis dengan infeksi COVID-19 yang pasien yang memerlukan perawatan PICU
diberikan manajemen non-operatif. pasca operasi. Rerata masa rawat inap pasien
Penelitian yang dilakukan oleh Gerall et selama periode COVID-19 lebih tinggi.
31
al pada pasien apendisitis yang memiliki Namun, menurut Velayos et al,23 tingkat
hasil tes COVID-19 negatif menyatakan komplikasi pasca operasi lebih tinggi. Rerata
bahwa manajemen operatif dilakukan pada masa rawat inap lebih lama pada periode
pasien apendisitis tanpa perforasi dan setelah penetapan status waspada. Montalva et
apendisitis perforasi tanpa abses, sedangkan al21 melaporkan bahwa setelah menjalani
manajemen non-operatif dilakukan pada apendektomi, terdapat 14% anak mengalami
pasien apendisitis dengan abses yang diiden- abses intra-abdominal karena penundaan
tifikasi pada temuan radiografi dan yang dengan rerata selama 8 hari dan beberapa anak
positif COVID-19. Penelitian Kvasnovsky et kembali mengunjungi UGD dalam waktu 30
al11 melaporkan bahwa semua anak dikelola hari setelah keluar rumah sakit termasuk
dengan manajemen non-operatif termasuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.
anak yang positif COVID-19, kecuali salah Rerata lama rawat inap untuk anak dengan
satu anak yang dioperasi karena nyeri perut apendisitis akut ialah 4 hari.
yang parah. Sebagian besar anak yang dirawat Pada penelitian Ulusoy et al,26 dilaporkan
78,2% tidak memenuhi kriteria manajemen kejadian komplikasi pasca operasi pada
non-operatif sesuai dengan pedoman konsor- periode pandemi sedikit lebih rendah dengan
sium bedah anak Midwestern yaitu pening- kondisi yaitu infeksi luka. Pasien yang positif
katan white blood cell count (WBC), adanya COVID-19 juga tidak mengalami komplikasi
fecalith dan durasi nyeri. Sejalan dengan itu, pasca operasi. Masa rawat inap meningkat
Colvin et al25 mengenukakan bahwa lebih sekitar 44,2% selama pandemi karena durasi
banyak pasien yang mendapat manajemen gejala yang berkepanjangan. Demikian Percul
non-operatif. Seluruh pasien yang mendapat et al,24 juga melaporkan tidak ada perbedaan
manajemen non-operatif telah didiskusikan signifikan dalam tingkat komplikasi setelah
mengenai apendektomi interval. operasi pada periode sebelum dan selama
COVID-19. Tidak terdapat perbedaan ber-
Luaran dari manajemen apendisitis pada makna terkait waktu pengenalan kembali
anak di era COVID-19 makanan dan masa rawat inap, namun sedikit
Adanya perubahan dalam manajemen lebih lama pada pasien dengan prosedur
apendisitis anak selama pandemi COVID-19 apendektomi terbuka.
memiliki dampak pada luaran yang terjadi. Selain itu, Acevedo et al29 dan Meyer et
27
Perubahan manajemen apendisitis pada anak al melaporkan bahwa manajemen operatif
selama pandemi COVID-19 memiliki luaran bekerja dengan baik pada pasien apendisitis
berbeda-beda yang ditemukan pada beberapa sederhana dengan infeksi COVID-19 sedang-
literatur. Pada penelitian yang dilakukan oleh kan pasien apendisitis dengan presentasi rumit
Pergola et al20 dilaporkan adanya komplikasi memerlukan perawatan lebih lama. Tidak
pada pasien apendisitis rumit yang terkon- terdapat laporan mengenai penularan infeksi
firmasi positif COVID-19, sedangkan pada SARS-CoV-2 ke tenaga kesehatan. Jones et
pasien lain yang juga positif COVID-19 al28 melaporkan hal yang berbeda dalam
Yantika et al: Pediatric appendicitis in COVID -19 era 185

penelitiannya, yaitu pasien apendisitis dengan manajemen non-operatif daan pada pasien
infeksi COVID-19 mendapat manajemen apendisitis rumit sebesar 40%. Semakin
non-operatif dan dapat dipulangkan. Kvas- banyak pengalaman manajemen non-operatif
novsky et al11 dan Bethell et al16 melaporkan dalam bedah anak, protokol manajemen non-
lebih dari setengah anak dengan manajemen operatif rawat jalan mungkin dapat dimulai
non-operatif mengalami kegagalan dan dan dipelajari dalam waktu dekat.36
memerlukan tindakan operatif. Di antara anak Theodoru et al15 juga melaporkan bahwa
yang berhasil terdapat yang positif COVID- intervensi tambahan pada periode COVID-19
19. Secara keseluruhan, median masa rawat yang memerlukan penempatan drainase lebih
inap untuk anak dengan manajemen non- rendah. Adanya peningkatan masa rawat inap
operatif ialah 22,5 jam. Tidak terdapat yang bertambah 1 hari diakibatkan karena
perbedaan masa rawat inap antara anak adanya penurunan jumlah pasien yang
dengan apendisitis sederhana yang mendapat dioperasi pada hari masuk rumah sakit dan
manajemen operatif dengan yang berhasil diberlakukannya tes COVID-19. Tidak dite-
dengan manajemen non-operatif. Berdasarkan mukan perbedaan bermakna pada kedua
protokol kolaboratif bedah anak Midwestern periode terhadap jumlah penerimaan kembali.
dimana syarat pasien untuk menerima mana- Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mai et
jemen non-operatif untuk apendisitis tanpa al12 dilaporkan bahwa tingkat kegagalan
komplikasi ialah jika nyeri perut kurang dari manajemen non-operatif sebesar 33,3%
48 jam.35 Tingkat keberhasilan manajemen dibandingkan dengan manajemen operatif
non-operatif telah dilaporkan sekitar 65% yaitu 0%. Oleh karena itu, Mai et al menyaran-
hingga 75% pada satu tahun. Namun, hasil kan bahwa manajemen operatif tetap menjadi
tersebut masih dianggap kontroversial karena pengobatan lini pertama dan manajemen non-
sekitar 23% dari anak tersebut memerlukan operatif dilakukan pada pasien yang dicurigai
apendektomi dalam satu tahun dan 46% atau terbukti terinfeksi COVID-19.
dalam waktu 5 tahun.36,37 Terjadinya abses
pasca operasi dikaitkan dengan kejadian SIMPULAN
apendisitis perforasi, dimana kejadian tersebut Terjadi modifikasi dalam pemilihan
akan meningkat jika terjadi keterlambatan manajemen yang dilakukan, yaitu terjadi
dalam pengobatan karena presentasi yang peningkatan pada penggunaan prosedur apen-
tertunda atau misdiagnosis. Namun, Geral et dektomi terbuka terutama pada pasien positif
al31 berhipotesis bahwa alasan utama penun- COVID-19 dan terdapat peningkatan penggu-
daan selama pandemi ialah karena ketakutan naan manajemen non-operatif. Luaran mana-
akan tertularnya infeksi COVID-19 di rumah jemen yang dipilih menunjukkan bahwa tidak
sakit.38 Dikatakan bahwa anak dengan gejala terdapat perbedaan bermakna dari tingkat kom-
yang lebih dari 24 jam memiliki kemungkinan plikasi dan masa rawat inap pada pasien
lebih dari lima kali untuk mengalami apen- dengan tindakan operatif namun beberapa
disitis rumit atau komplikasi.39 kasus berkaitan dengan keterlambatan diagno-
Gerall et al31 mengemukakan bahwa sis dan tingginya kegagalan pada pasien
terjadi kegagalan pada setengah dari jumlah dengan manajemen non-operatif.
pasien yang dirawat dengan manajemen non- Disarankan untuk melakukan penelitian
operatif. Masa rawat inap lebih lama pada terkait manajemen dan luaran apendisitis anak
pasien dengan manajemen non-operatif. pada periode pandemi di Indonesia. Diharap-
Menurut Sheath et al,18 tidak terdapat laporan kan adanya penelitian lebih lanjut terkait
mengenai komplikasi pasca operasi. Tingkat temuan partikel virus COVID-19 pada prose-
keberhasilan dari manajemen non-operatif dur laparoskopi dan penelitian terpisah terkait
telah dilaporkan oleh Colvin et al,25 dengan kriteria dilakukannya manajemen non-
tingkat keberhasilan manajemen non-operatif operatif pada anak dengan apendisitis.
mencapai 72% dan penerimaan kembali
dalam 30 hari mencapai 18%. Pada pasien Konflik Kepentingan
apendisitis sederhana, 96% berhasil dengan Penulis menyatakan tidak terdapat kon-
186 e-CliniC, Volume 10, Nomor 2, Juli-Desember 2022, hlm. 181-189

flik kepentingan dalam studi ini. mentary on acute appendicitis manage-


ment during the COVID-19 pandemic: a
DAFTAR PUSTAKA prospective cohort study from a large
1. Somers K, Abd Elwahab S, Raza MZ, O’Grady UK centre. Int J Surg [Internet]. 2021;88
S, DeMarchi J, Butt A, et al. Impact of (March):105914. Available from: https:
the COVID-19 pandemic on manage- //doi.org/10.1016/j.ijsu.2021. 105914
ment and outcomes in acute appendi- 9. Antakia R, Xanthis A, Georgiades F, Hudson V,
citis: Should these new practices be the Ashcroft J, Rooney S, et al. Acute
norm? Surgeon. 2021;(5):e310-e317. appendicitis management during the
2. Almaramhy HH. Acute appendicitis in young COVID-19 pandemic: A prospective
children less than 5 years: review article. cohort study from a large UK centre. Int
Ital J Pediatr [Internet]. 2017;43:1-9. J Surg [Internet]. 2021;86(November
Available from: http://dx.doi.org/10. 2020):32–7. Available from: https://doi.
1186/s13052-017-0335-2 org/10.1016/j.ijsu.2020.12.009
3. Neufeld MY, Bauerle W, Eriksson E, Azar FK, 10. De Simone B, Chouillard E, Di Saverio S,
Evans HL, Johnson M, et al. Where did Pagani L, Sartelli M, Biffl WL, et al.
the patients go? Changes in acute appen- Emergency surgery during the COVID-
dicitis presentation and severity of illness 19 pandemic: what you need to know for
during the coronavirus disease 2019 practice. Ann R Coll Surg Engl. 2020;
pandemic: a retrospective cohort study. 102(5):323-32.
Surg (United States) [Internet]. 2021; 11. Kvasnovsky CL, Shi Y, Rich BS, Glick RD,
169(4):808-15. Available from: https:// Soffer SZ, Lipskar AM, et al. Limiting
doi.org/10.1016/ j.surg.2020.10.035 hospital resources for acute appendicitis
4. Knaapen M, Hall NJ, Van Der Lee JH, Butcher in children: Lessons learned from the
NJ, Offringa M, Van Heurn EWE, et al. U.S. epicenter of the COVID-19 pan-
Establishing a core outcome set for demic. J Pediatr Surg [Internet]. 2021;
treatment of uncomplicated appendicitis 56(5):900-4. Available from: https://doi.
in children: Study protocol for an inter- org/10.1016/j.jpedsurg.2020.06.024
national Delphi survey. BMJ Open. 12. Mai DVC, Sagar A, Menon NS, Claydon O,
2019;9(5):e028861. Park JY, Down B, et al. A local
5. Anderson I, Barrow E, Lees N, Epstein J, experience of non-operative manage-
Tierney G, Cameron I, et al. Commis- ment for an appendicitis cohort during
sioning guide: Emergency general sur- COVID-19. Ann Med Surg [Internet].
gery (acute abdominal pain). R Coll 2021;63(February):102160. Available
Surg [Internet]. 2017;(July 2017):1–31. from: https://doi.org/10.1016/j.amsu.
Avail-able from: https://www.rcseng.ac. 2021.02.006
uk/-/media/files/rcs/library-and- 13. Bajomo O, Hampal R, Sykes P, Miah A.
publications/non-journal-publications/ Managing appendicitis during the
emergency-general-surgery-- COVID-19 era: A single centre expe-
commissioning-guide.pdf rience & implications for future prac-
6. Giuliani S, Cecil E V, Apelt N, Sharland M, tice. Ann Med Surg (Lond) [Internet].
Saxena S. Pediatric emergency appen- 2021;63 (December 2020):102168.
dectomy and 30-day postoperative out- Available from: https://doi.org/10.1016
comes in district general hospitals and /j.amsu. 2021.02.014
specialist pediatric surgical centers in 14. Bowen JM, Sheen JRC, Whitmore H, Wright
England, April 2001 to March 2012: C, Bowling K. Acute appendicitis in the
retrospective cohort study. Ann Surg. COVID-19 era: A complicated situa-
2016;263(1):184-90. tion? Acute appendicitis in the COVID-
7. Hall NJ, Eaton S, Sherratt FC, Reading I, 19 era. Ann Med Surg [Internet]. 2021;
Walker E, Chorozoglou M, et al. 67(June):102536. Available from: https:
CONservative TReatment of Appendi- //doi.org/10.1016/j.amsu.2021.102536
citis in Children: a randomised control- 15. Theodorou CM, Beres AL, Nguyen M, Castle
ed feasibility Trial (CONTRACT). Arch SL, Faltermeier C, Shekherdi-mian S, et
Dis Child. 2021;106(8):764-73. al. Statewide impact of the COVID
8. Chiarello MM, Cariati M, Brisinda G. Com- pandemic on pediatric appendicitis in
Yantika et al: Pediatric appendicitis in COVID -19 era 187

California: A multicenter study. J Surg 24. Percul C, Cruz M, Meza AC, González G,
Res [Internet]. 2021;267 (267):132-42. Lerendegui L, Malzone MC, et al.
Available from: https: //doi.org/10. Impact of the COVID-19 pandemic on
1016/j.jss.2021.05.023 the pediatric population with acute
16. Bethell GS, Rees CM, Sutcliffe JR, Hall NJ. appendicitis: experience at a general,
Management and early outcomes of tertiary care hospital. Arch Argent
children with appendicitis in the UK and Pediatr. 2021; 119(4):224-9.
Ireland during the COVID-19 pande- 25. Colvin D, Lawther S. A surge in appendicitis:
mic: a survey of surgeons and obser- Management of paediatric appendicitis
vational study. BMJ Paediatr Open. during the covid-19 surge in the royal
2020;4(1):1-9. belfast hospital for sick children. Ulster
17. Maneck M, Günster C, Meyer HJ, Heidecke Med J. 2021;90(2):86-9.
CD, Rolle U. Influence of COVID-19 26. Ulusoy O, Karakuş OZ, Ateş O, Aydın E,
confinement measures on appendecto- Hakgüder G, Olguner M, et al. Paedia-
mies in Germany—a claims data tric appendicitis management during the
analysis of 9797 patients. Langenbeck’s COVID-19 pandemic: what has
Arch Surg. 2021;406(2):385-91. changed? Turkish J Pediatr Emerg
18. Sheath C, Abdelrahman M, MacCormick A, Intensive Care Med. 2021;8(2):109-13.
Chan D. Paediatric appendicitis during 27. Meyer JS, Robinson G, Moonah S, Levin D,
the COVID-19 pandemic. J Paediatr McGahren E, Herring K, et al. Acute
Child Health. 2021;57(7):986-9. appendicitis in four children with
19. Bada-Bosch I, de Agustín JC, de la Torre M, SARS-CoV-2 infection. J Pediatr Surg
Ordóñez J, Blanco MD, Pérez-Egido L, Case Reports [Internet]. 2021;64:
et al. Pediatric surgical activity during 101734. Available from: https://doi.org/
the SARS-CoV-2 pandemic: experience 10.1016/ j.epsc.2020.101734
at a tertiary hospital. Cir Pediatr [Inter- 28. Jones BA, Slater BJ. Non-operative manage-
net]. 2021;34(1):28-33. Available from: ment of acute appendicitis in a pediatric
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ patient with concomitant COVID-19
33507641 infection. J Pediatr Surg Case Reports
20. La Pergola E, Sgrò A, Rebosio F, Vavassori D, [Internet]2020;59(2020):101512.
Fava G, Codrich D, et al. Appen-dicitis Available from: https://doi.org/10.
in children in a large Italian COVID-19 1016/j.epsc.2020.101512
pandemic area. Front Pediatr. 2020;8 29. Acevedo MJ, Steffey D, Dillon JE, Lee JT,
(December):1-5. Worhunsky DJ. Concurrent COVID-19
21. Montalva L, Haffreingue A, Ali L, Clariot S, infection in children with acute appen-
Julien-Marsollier F, Ghoneimi A El, et dicitis: A report of three cases. Radiol
al. The role of a pediatric tertiary care Case Reports [Internet]. 2021;16(10):
center in avoiding collateral damage for 2972–7. Available from: https://doi.org/
children with acute appendicitis during 10.1016/j.radcr.2021.06.067
the COVID-19 outbreak. Pediatr Surg 30. Schäfer FM, Meyer J, Kellnar S, Warmbrunn
Int [Internet]. 2020;36(12):1397-405. J, Schuster T, Simon S, et al. Increased
Avail-able from: https://doi.org/10. incidence of perforated appendicitis in
1007/s00383-020-04759-0 children during COVID-19 pandemic in
22. Ali S, Khan MA, Rehman IU, Uzair M. Impact a Bavarian Multi-Center Study. Front
of covid 19 pandemic on presentation, Pediatr. 2021;9(May):1-8.
treatment and outcome of paedia-tric 31. Gerall CD, DeFazio JR, Kahan AM, Fan W,
surgical emergencies. J Ayub Med Coll Fallon EM, Middlesworth W, et al.
Abbottabad. 2020;32 1(4):S621-4. Delayed presentation and sub-optimal
23. Velayos M, Muñoz-Serrano AJ, Estefanía- outcomes of pediatric patients with
Fernández K, Sarmiento Caldas MC, acute appendicitis during the COVID-
Moratilla Lapeña L, López-Santamaría 19 pandemic. J Pediatr Surg [Internet].
M, et al. Influence of the coronavirus 2 2021; 56(5):905–10. Available from:
(SARS-Cov-2) pandemic on acute https://doi.org/10.1016/j.jpedsurg.
appendicitis. An Pediatría (English Ed). 2020.10.008
2020;93(2):118-22. 32. Harnoss JC, Zelienka I, Probst P, Grummich
188 e-CliniC, Volume 10, Nomor 2, Juli-Desember 2022, hlm. 181-189

K, Müller-Lantzsch C, Harnoss JM, et 06.013


al. Antibiotics versus surgical therapy 36. Minneci PC, Hade EM, Lawrence AE, Sebas-
for uncomplicated appendicitis: syste- tião YV, Saito JM, Mak GZ, et al.
matic review and meta-analysis of Association of nonoperative manage-
controlled trials (PROSPERO 2015: ment using antibiotic therapy vs
CRD42015016 882). Ann Surg. 2017; laparoscopic appendectomy with treat-
265(5):889-900. ment success and disability days in
33. Polites SF, Azarow KS. Perspectives on children with uncomplicated appendi-
pediatric appendicitis and appendecto- citis. JAMA. 2020;324(6):581-93.
my during the severe acute respiratory 37. Patkova B, Svenningsson ÃYA, Almstro ÃM,
syndrome coronavirus 2 pandemic. J Eaton S, Wester T, Svensson JF.
Laparoendosc Adv Surg Tech. 2020; Nonoperative treatment versus appen-
30(4):356-7. dectomy for acute nonperforated appen-
34. Moletta L, Pierobon ES, Capovilla G, Costan- dicitis in children. Ann Surg. 2020;
tini M, Salvador R, Merigliano S, et al. 271(6):1030-5.
International guidelines and recommen- 38. St. Peter SD, Sharp SW, Holcomb GW, Ostlie
dations for surgery during Covid-19 DJ. An evidence-based definition for
pandemic: a systematic review. Int J perforated appendicitis derived from a
Surg [Internet]. 2020; 79(May):180-8. prospective randomized trial. J Pediatr
Available from: https://doi.org/10. Surg [Internet]. 2008;43(12):2242-5.
1016/j.ijsu. 2020.05.061 Available from: http://dx.doi.org/10.
35. Minneci PC, Hade EM, Lawrence AE, Saito 1016/j.jpedsurg.2008.08.051
JM, Mak GZ, Hirschl RB, et al. Multi- 39. Pham XBD, Sullins VF, Kim DY, Range B,
institutional trial of non-operative mana- Kaji AH, de Virgilio CM, et al. Factors
gement and surgery for uncomplicated predictive of complicated appendicitis
appendicitis in children: Design and in children. J Surg Res [Internet]. 2016;
rationale. Contemp Clin Trials [Inter- 206(1):62-6. Available from: http://dx.
net]. 2019;83(June):10-7. Available doi.org/10.1016/j.jss.2016.07.023
from: https://doi.org/10.1016/j.cct.2019.
Yantika et al: Pediatric appendicitis in COVID -19 era 189

Tabel 1. Hasil penelitian studi pustaka


Peneliti dan tahun Hasil Penelitian
Manajemen Luaran
15
Theodorou et al, 2021 Terjadi peningkatan penggunaan manaje- Intervensi tambahan lebih rendah, rawat
men non-operatif sebesar 16,2% inap lebih lama dan tidak ada perbedaan
bermakna penerimaan kembali pada
periode pandemi
Mai et al, 202112 Beberapa pasien mendapat manajemen Tingkat kegagalan manajemen non-operatif
operatif dan yang lainnya mendapat mana- sebesar 33,3% dan operatif sebesar 0%
jemen non-operatif
Bethell et al, 202016 Lebih banyak anak mendapat manajemen Manajemen non-operatif mengalami kega-
non-operatif dan apendektomi terbuka galan sebesar 54% dengan rawat inap lebih
dibanding prosedur laparoskopi singkat
Maneck et al, 202017 Terjadi penurunan jumlah apendektomi
pada wanita usia 1-18 tahun
Sheath et al, 202118  Semua anak mendapat manajemen ope- Tidak ada komplikasi pasca operatif dan
ratif. Terdapat satu anak mendapat mana- anak dengan manajemen non-operatif
jemen non-operatif dipertimbangkan untuk apendektomi
interval
Bada-Bosch et al, 202119 Semua pasien dilakukan manajemen ope- Tingkat komplikasi tidak berbeda secara
ratif signifikan serta rawat inap lebih lama
Pergola et al, 202020 Seluruh pasien apendisitis baik yang ter- Salah satu pasien apendisitis COVID-19
konfirmasi positif maupun negatif COVID- mengalami komplikasi pasca apendektomi
19 menjalani apendektomi
Montalva et al, 202021 Seluruh anak dengan apendisitis yang Terdapat 14% anak negatif COVID-19
terinfeksi maupun tidak terinfeksi COVID- mengalami abses pasca laparoskopi dan
19 dilakukan prosedur laparoskopi anak positif COVID-19 dengan apendisitis
rumit memiliki rawat inap lebih lama
Ali et al, 202022 Jumlah apendektomi menurun selama
periode COVID-19
Velayos et al, 202023 Jumlah apendektomi menurun setelah Komplikasi lebih tinggi dan rawat inap
penetapan status waspada lebih lama
Percul et al, 202124 Prosedur laparoskopi dilakukan pada anak Komplikasi lebih ringan pada periode
yang negatif COVID-19 dan apendektomi pandemi dan waktu pengenalan makanan
terbuka pada anak yang positif dan tidak dan rawat inap lebih lama pada pasien
melakukan tes COVID-19 apendektomi terbuka
Colvin et al, 202125 Lebih banyak pasien ditangani secara non- Tingkat keberhasilan mencapai 72%
operatif
Ulusoy et al, 202126 Dilakukan apendektomi terbuka pada Komplikasi lebih rendah dan rawat inap
pasien positif COVID-19 dan apendisitis lebih lama pada pandemi.
rumit, sedangkan pasien lainnya dilakukan Pasien positif COVID-19 memiliki pemu-
laparoskopi lihan yang baik tanpa komplikasi
Kvasnovsky et al, 202011 Semua anak yang positif maupun negatif Lebih dari setengah jumlah pasien meng-
COVID-19 mendapat manajemen non- alami kegagalan.
operatif kecuali 1 anak apendisitis perforasi Pasien positif COVID-19 memiliki pemu-
dengan infeksi COVID-19 menjalani apen- lihan yang baik pasca operatif
dektomi
Meyer et al , 202127 Seluruh pasien apendisitis dengan infeksi Pasien apendisitis tanpa komplikasi dipu-
COVID-19 ditangani dengan laparoskopi langkan pada hari yang sama
Jones et al, 202028 Pasien apendisitis dengan COVID-19 Pemulihan yang baik tanpa komplikasi
diberikan manajemen non-operatif
Acevedo et al, 202129 Semua pasien apendisitis dengan infeksi Pasien dengan apendisitis rumit memer-
COVID-19 mendapat prosedur laparoskopi lukan rawat inap lebih lama pasca operasi
Schäfer et al, 202130 Seluruh pasien dilakukan manajemen ope- Tingkat kebutuhan operasi ulang lebih
ratif rendah selama pandemi
Gerall et al, 202031 Manajemen operatif dilakukan pada pasien Beberapa pasien memerlukan antibiotik
apendisitis tanpa perforasi dan perforasi pasca operasi. Lebih dari setengah pasien
tanpa abses sedangkan manajemen non- dengan manajemen non-operatif gagal,
operatif pada pasien apendisitis dengan masa rawat inap lebih lama serta salah satu
abses dan yang terinfeksi COVID-19 pasien positif COVID-19 gagal dan perlu
tindakan operatif

You might also like