Professional Documents
Culture Documents
1 PB PDF
1 PB PDF
marinirehanisafira14@gmail.com, charlina@lecturer.unri.ac.id,
elvrinseptyanti@lecturer.unri.ac.id
Abstract: Functional Language in the Indonesian National Police. A Study: Semantics. The purpose of
this research is to (1) analyze the forms of functional language in the Indonesian National Police. (2)
Analyzing Functional Language Function in the Police of the Republic of Indonesia. (3) Analyzing the
Meaning of Functional Language in the Police of the Republic of Indonesia. The Approach Used In This
Research Is Qualitative Research. The Method Used Is The Method To Listen, Record And Note. Listening
and Recording Research Objects Are Done By Listening To The Language Used In The Police, In Other
Words The Listening Method Using A Recorder. When observing written data, what the research does is
read the entire contents of the required data repeatedly and then records the form, meaning and function of
functional language. The technique of collecting data in this study is a note taking technique. Data Analysis
Techniques In This Research Is To Identify, Classify, Analyze, Determine, Describe And Summarize The
Form, Meaning And Function Of Functional Language In The Police Of The Republic Of Indonesia. Sources
of data in this study are functional languages in the Indonesian National Police. Based on the research
conducted by the author, it can be concluded that there are 2 forms of language in the functional language of
the Police, namely the form of words and phrases. Word Form Consists Of 15 Data And Phrase Form Consists
Of 71 Data. The meaning contained in the functional language of the police is the meaning of orders or
directions in the functional language of the police. This Meaning is Analyzed Using the Meanings of the
Terms in the Police Functional Language. Language Functions Available in Police Functional Languages ,
namely, MetalingualFunctions , Directive, FunctionsFunctions Interpersonal (Progmatics), andFunctions
Referential.
Abstrak: Bahasa Fungsional di Kepolisian Republik Indonesia. Sebuah Kajian : Semantik. Tujuan
Penelitian Ini Adalah Untuk (1) Menganalisis Bentuk-Bentuk Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik
Indonesia. (2) Menganalisis Fungsi Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik Indonesia. (3) Menganalisis
Makna Yang Terdapat Pada Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik Indonesia. Pendekatan Yang
Dipakai Dalam Penelitian Ini Adalah Penelitian Kualitatif. Metode Yang Digunakan Adalah Metode Simak,
Rekam Dan Catat. Menyimak Dan Merekam Objek Penelitian Dilakukan Dengan Menyimak Bahasa Yang
Dipakai Di Kepolisian, Dengan Kata Lain Metode Simak Rekam Menggunakan Alat Perekam. Saat
Mengamati Data Tertulis, Yang Dilakukan Oleh Penelitian Adalah Membaca Keseluruhan Isi Data Yang
Diperlukan Secara Berulangulang Kemudian Mencatat Bentuk, Makna Dan Fungsi Bahasa Fungsional.
Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Ini Adalah Teknik Catat. Teknik Analisis Data Dalam Penelitian
Ini Adalah Mengidentifikasi, Mengklasifikasi, Menganalisis, Menentukan, Memaparkan Dan Menyimpulkan
Bentuk, Makna Dan Fungsi Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik Indonesia. Sumber Data Pada
Penelitian Ini Adalah Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik Indonesia. Berdasarkan Penelitian Yang
Dilakukan Oleh Penulis Dapat Disimpulkan Bahwa Bentuk Bahasa Yang Terdapat Dalam Bahasa Fungsional
Kepolisian Ada 2 Bentuk Yaitu Bentuk Kata Dan Bentuk Frasa. Bentuk Kata Terdiri Dari 15 Data Dan
Bentuk Frasa Terdiri Dari 71 Data. Adapun Makna Yang Terdapat Dalam Bahasa Fungsional Kepolisian
Adalah Berupa Makna Pada Perintah Atau Arahan Dalam Bahasa Fungsional Kepolisian. Makna Ini
Dianalisis Menggunakan Makna Istilah Yang Terdapat Dalam Bahasa Fungsional Kepolisian. Fungsi Bahasa
Yang Terdapat Pada Bahasa Fungsional Kepolisian Yaitu, Fungsi Metalingual, Fungsi Direktif, Fungsi
Interpersonal (Progmatik), Dan Fungsi Referensial.
2. sepuluh-delapan 2. siaga 1
Fungsi bahasa Fungsi bahasa
yang terdapat pada yang terdapat pada
Bahasa fungsional Bahasa fungsional
kepolisian “ kepolisian “siaga 1”
sepuluh-delapan” ini adalah fungsi
ini adalah fungsi direktif yaitu fungsi
metalingual yaitu bahasa membuat
diliat dari fungsi pendengar atau
kode atau simbol lawan tutur
berupa angka yang melakukan sesuatu
memiliki makna. sesuai dengan apa
Bahasa fungsional yang diutarakan
kepolisian “sepuluh- penutur. Bahasa
delapan” memiliki fungsional
makna keinginan kepolisian “siaga 1”
atau pesan yaitu memiliki makna
memberi informasi keadaan bahaya
bahwa si penutur atau perlu ditangani
akan menuju ke oleh lawan tutur.
posisi lawan tutur.
b. Fungsi Direktif c. Fungsi
Fungsi direktif Interpersonal
merupakan fungsi Fungsi bahasa yang
bahasa yang dilihat dari bersifat interpersonal
segi pendengar atau yaitu yang menunjukkan
lawan bicara, maka adanya suatu pesan atau
bahasa berfungsi direktif keinginan penutur
(mengatur tingkah laku (message).
pendengar). 1. empat-empat
Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik Indonesia Sebuah Kajian: Semantik (Hal. 51-58)
55
Fungsi bahasa d. Fungsi Referensial
yang terdapat pada Fungsi referensial
Bahasa fungsional adalah fungsi bahasa
kepolisian “empat- yang dilihat dari segi
empat” ini adalah topik ujaran, bahasa
fungsi berfungsi referensial.
Interpersonal 1. tiga-enam-tiga
(Progmatik) yaitu Fungsi bahasa
dilihat dari adanya yang terdapat
suatu pesan atau pada Bahasa
keinginan penutur. fungsional
Bahasa fungsional kepolisian “tiga-
kepolisian “empat- enam-tiga” ini
empat” memiliki fungsi referensial
keinginan atau untuk
pesan penutur membicarakan
yaitu untuk objek atau
memberi informasi peristiwa di
kepada lawan lingkungan
bicara bahwa penutur berupa
penerimaan berita suatu kejadian.
kurang bagus Bahasa
karena terkendala fungsional
jaringan maupun kepolisian “tiga-
hal lainnya. enam-tiga”
memiliki
2. lima-lima keinginan atau
Fungsi bahasa pesan penutur
yang terdapat pada yaitu adanya
Bahasa fungsional pencurian di
kepolisian “lima- lingkungan
lima” ini adalah tersebut.
fungsi 2. timor bandung
Interpersonal satu
(Progmatik) yaitu Fungsi bahasa
dilihat dari adanya yang terdapat
suatu pesan atau pada Bahasa
keinginan penutur. fungsional
Bahasa fungsional kepolisian “timor
kepolisian “lima- bandung satu” ini
lima” memiliki adalah fungsi
keinginan atau referensial untuk
pesan penutur membicarakan
yaitu memberi objek atau
informasi kepada peristiwa di
lawan bicara lingkungan
bahwa penerimaan penutur. Bahasa
informasi berjalan fungsional
dengan baik lawan kepolisian “timor
tutur harap bandung satu”
hubungi penutur memiliki fungsi
kembali. pernyataan bagi
lawan bicara.
Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik Indonesia Sebuah Kajian: Semantik (Hal. 51-58)
56
Bahasa kebakaran. Biasanya
fungsional digunakan untuk
kepolisian “timor memberi informasi
bandung satu” terjadinya kebakaran
memiliki yang disebabkan oleh
keinginan atau hal-hal yang bersifat
pesan penutur membakar dengan
yaitu terkait sengaja atau tidak
dengan Kapolri sengaja di suatu
yang sedang tempat.
berada di
lingkungan SIMPULAN
tersebut Berdasarkan hasil dan
analisis yang dilakukan di
d. Makna Bahasa Kepolisian Polda Riau. Bahasa
Makna istilah sering Fungsional Kepolisian telah
disebut juga makna khas ditemukan beberapa bentuk
yang digunakan hanya pada bahasa yaitu bentuk bahasa
bidang atau kegiatan ‘frasa’ dan bentuk bahasa ‘kata’.
tertentu. Makna ini berbeda Data yang telah diidentifikasi
tergantung bidang dan penulis berjumlah 86 data.
kegiatan sehingga tiap Bentuk bahasa ‘kata’ yang dalam
bidang memiliki makna penelitian ini yaitu berjumlah 15
istilah bahasa masing- data. Terdiri dari 10 data bentuk
masing. Makna pada kata dasar, 1 data bentuk kata
penelitian ini adalah makna berimbuhan, dan 4 data bentuk
istilah pada bidang akronim. Sedangkan bentuk
Kepolisian. Berikut makna ‘frasa’ berjumlah 71 data. Terdiri
Istilah dalam data bahasa dari 36 data bentuk frasa
fungsional kepolisian: numeralia dan 35 data bentuk
1. satu-satu frasa nomina.
Bahasa fungsional Adapun makna yang
kepolisian “satu-satu” terdapat dalam Bahasa
bermakna hubungi per Fungsional Kepolisian ini adalah
telepon atau hubungi makna istilah. Penelitian ini
melalui telepon untuk dikaji melalui makna istilah yaitu
memberikan makna khusus yang digunakan
informasi atas sebuah pada bidang Kepolisian.
kejadian. Selanjutnya fungsi Bahasa
2. satu-empat Fungsional Kepolisian ada 4
Bahasa fungsional yaitu, Fungsi metalingual, fungsi
kepolisian “satu- direktif, fungsi Interpersonal
empat” bermakna (Progmatik), dan fungsi
ingin bicara langsung referensial. Dalam sebuah
atau berkeinginan bahasa fungsional terdapat lebih
untuk bertemu dan dari 1 fungsi. Fungsi terkait yang
berbicara secara ditemukan dalam penelitian ini
langsung bukan adalah bahasa fungsional yang
berbicara lewat udara. terdapat 86 data fungsi
3. jaya enam lima metalingual, 38 data fungsi
Bahasa fungsional direktif, 86 data fungsi
kepolisian “jaya enam interpersonal (Progmatik) dan 48
lima” bermakna data fungsi referensial.
Bahasa Fungsional Di Kepolisian Republik Indonesia Sebuah Kajian: Semantik (Hal. 51-58)
57
Berdasarkan simpulan Realisme Metaphidik.
yang telah dipaparkan, maka Yogyakarta: Rake
penulis mengajukan Sarasin.
rekomendasi yang dipandang Muhammad. (2011). Metode
berguna dan yang dapat Penelitian Bahasa.
mempertimbangkan agar dapat Yogyakarta: Ar-Ruzz
meningkatkan penelitian Media.
mengenai bahasa dan sastra Sukartha, I Nengeh, dkk. (2016).
sebagai berikut: (1) untuk Bahasa Indonesia
Mahasiswa Program Studi Akademik Untuk
Pendidikan Bahasa dan Sastra Perguruan Tinggi. Bali:
Indonesia adalah hasil penelitian Udayana University
memperlihatkan bahwa Press.
penelitian ini dapat diteliti tidak Suwandi, Sarwiji. (2011).
hanya bentuk, makna dan fungsi Semantik Pengantar
bahasa, namun dapat dikaji Kajian Makna.
struktur bahasa fungsional Yogyakarta: Media
Kepolisian. (2) untuk Penelitian Perkasa.
Selanjutnya adalah Hasil Tarigan, Henry Guntur. (2009).
penelitian memperlihatkan Pengajaran Semantik.
bahwa penelitian ini tidak hanya Yogyakarta: Penerbit
dapat dikaji secara semantik, Angkasa.
namun dapat dikaji dengan teori
lain seperti sosiolinguistik.
DAFTAR RUJUKAN