You are on page 1of 15

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh

Ni Made Agustina Dewi (045299388)

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UPBJJ-DENPASAR
2022.2

i
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulisa dapat menyelesaikan “E-llearning Pada Masa
Pandemi Covid-19” dengan baik. Makalah ini, dapat di selesaikan dengan baik karena
dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua puhak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini
yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.

Penulis menyadari tiada suatu yang sempurna di dunia ini, begitupun makalah
yang telah penulis buat, baik dalam isi maupun penulisannya. Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi
kemajuan ilmu pengetahuan, baik di Universitas Terbuka maupun di masyarakat.

Denpasar 8 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
1.4. Manfaat .......................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian E-learning .................................................................................................... 3
2.2 Dampak yang Ditimbul Akibat E-learning .................................................................5
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Proses Belajar E-learning ............................................ 6
2.4 Strategi Belajar Selama Pandemi ................................................................................. 8
BAB III ....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 10
3.2 Saran ..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 telah memberikan tantangan
tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan
virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical
distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini
mengharuskan masyarakat untuk tetap diam dirumah, belajar, bekerja dan beribadah
di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah
maupun perguruan tinggi menghentikan proses menghentikan proses pembelajaran
secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring
yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
pelaksaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease
(COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui
pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun siswa merupakan
tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan pembelajaran daring ini
memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau laptop, gawai, dan alat bantu
lain sebagai perantara yang tentu saja harus terhubung dengan koneksi internet.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan E-learning?
2. Dampak apa saja yang timbul akibat E-learning?
3. Apa kelebihan dan kekurangan proses belajar E-learning?
4. Bagaimana strategi belajar selama pandemi?

1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan wawasan kepada para pembaca mengenai E-learning.
2. Untuk mengetahui dampak apa saja akibat proses kegiatan E-learning
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan E-learning
4. Untuk mengetahui strategi belaja selama pandemi.

1
1.4. Manfaat
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dalam hal
mengembangkan proses belajar E-learning yang dapat dilakukan di masa
pandemi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-learning


E-learning merupkan sebuah metode pembelajaran berbasis internet atau
belajar online yang harus dijalanin semua siswa-siswi hingga mahasiswa-mahasiswa
di Indonesia bahkan seluruh wilayah di dunia yang terpapar pandemic Covid-19 guna
menyambung proses belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing atau
tidak berkerumunan untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19. Di Indonesia,
sistem e-learning bukan lagi sesuatau yang asing, hanya saja tidak semua sekolah
pernah menerapkan sistem ini, terutama sekolah-sekolah yang berada didaerah
terpencil atau didesa-desa. Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe yaitu
synchronous atau asynchronous. Synchronous berarti pada waktu yang sama.
Proses pembelajaran terjadi pada proses yang sama antara pendidik dan
peserta didik. Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta
didik secara online. Dalam pelaksanaan, synchronous training mengaharuskan
pendidik dan peserta didik mengakses internet secara bersamaan. Pendidik
memberikan materi pembelajaran dalam bentuk makalah atau slide presentasi dan
peseserta didik dapat mendengarkan presentasi secara langsung ataupun melalui chat-
window. Asynchronous training merupakan gambaran dar kelas nyata, namun bersifat
maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui internet. Synchronous
training sering juga disebut sebagai virtual classroom (Hartanto : 2016).
Proses belajar berbasis e-learning membutuhkan sarana dan prasarana yang
mendukung agar pembelajaran dapat berlangsung dan memiliki kualitas pembelajaran
yang lebih baik (Rustiani,dkk., 2019). Sarana dan prasarana tersebut diantaranya
adalah smartphone (handphone pintar), komputer/laptop, aplikasi serta jaringan
internet yang digunakan sebagai media dalam berlangsungnya pembelajaran berbasis
e-learning. Namun, tidak semua keluarga/orang tuas mampu memenuhi sarana dan
prasarana tersebut mengingat status perekonomian yang tidak merata. Sehingga
proses pembelajaran berbasis e-learning tidak tersampaikan secara sempurna. Seperti
yang dialami oleh sebagian orang tua murid di SD banguajuh 6 kamal, kurangnya
fasilitas membuat anak mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan
sebagaimana mestinya.

3
Pemaduan penggunaan sumber belajar tradisional (offline) dan online adalah suatu
keputusan demokratis untuk menjebatanin derasnya arus penyebaran sumber belajar
elektronik (e-learning) dan kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan sumber-
sumber belajar yang digunakan dalam ruang kelas. Artinya, e-learning bagaimanapun
canggingnya teknologi yang digunakan belum mampu menggantikan pelaksanaan
pembelajaran tatap muka karena metode interaksi tatap muka konvensional masih
jauh lebih efektif dibandingkan pembelajaran online atau e-learning. Selain itu,
keterbatasan dalam aksesibilitas internet, perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), serta pembiayaan sering menjadi hambatan dalam memaksimalkan
sumber-sumber belajar online (Yaumi, 2018).
Keefektifan pembelajaran Online Salma, dkk (2013 : 105) menjelaskan
persiapan sebelum memberikan layanan belajar merupakan salah satu faktor penentu
dalam keberhasian belajar, terutama pada online learning di mana adanya jarak antara
pebelajar dan pemelajar. Pada pembelajaran ini pemelajar harus mengetahui prinsp-
prinsip belajar dan bagaimana pebelajar belajar. Rovai (Mahadika:2002) menyatakan
bahwa alat penyampaian bukanlah faktor penentu kualitas belajar, melainkan desain
mata pelajaran menentukan keefektifan belajar. Salah satu alasan memilih strategi
pembelajaran adalah untuk mengangkat pembelajaran bermakna. Sehingga efektif
atau tidaknya pembelajaran dapat diindentifikasi melalui perilaku-perilaku antar
pemelajar terhadap apa yang disampaikan oleh pemelajar.
Keefektifan dalam KBBI adalah keadaan berpengaruh, hal berkesan,
keberhasilan tentang usaha atau tindakan, hal mulai berlakunya tentang undang-
undang atau peraturan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid19) yang
berlaku untuk seluruh masyarakat yang mengenyam pendidikan di Indonesia.
Disamping keharusan belajar dalam jaringan yang menjadi kendala lainnya adalah
kurangnya fasilitas penunjang pembelajaran online. Namun usaha tetap harus
dilaksanakan semaksimal mungkin, mengingat, sebagai orang tua wajib memberikan
yang terbaik untuk anak-anaknya termasuk harta berupa pendidikan. Disisi lain,
tingkat semangat belajar murid juga memicu akan efektif atau tidaknya pembelajaran
online ini mengingat budaya belajar tatap muka yang masih melekat dalam diri

4
sehingga, selama kegiatan belajar online ini tidak jarang banyak murid yang merasa
jenuh atau bosan, sehingga membuat hasil belajar yang diharapkan tidaklah efektif.

2.2 Dampak yang Ditimbul Akibat E-learning


Adapun dampak positif dari pembelajaran online menggukana media E-
learning bagi peserta didik dan tenaga pendidik yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan partisipasi keatifan peserta didik.


2. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta didik.
3. Materi lebih muda diserap dan dipahami karena pada E-learning sudah
tersedia icon-icon materi yang sudah disiapkan oleh pendidik dan E-learning
juga memiliki fasilitas multimedia yang bisa berupa suara atau video.
4. Lebih ringkas, maksudnya tidak berbelit-belit akan tetapi langsung ke pokok
bahasan materi pelajaran sesuai kebutuhan.
5. E-learning bisa diakses selama 24 jam, maksudnya materi-materi yang ada di
E-learning bisa dibuka dan dipelajari kembali.
6. E-learning lebih menghemat waktu dan biaya

Selain dampak positif dari pembelajaran online menggunakan media E-


learning dampak negatifnya tentunya juga ada. Adapun dampak negatifnya sebagai
berikut :

1. Kesulitan memahami sistem yang ada di E-learning.


2. Adanya batasan waktu yang disetting oleh pendidik dalam pengumpulan tugas
dan absensi di E-learning.
3. Adanya tuntutan dari pendidik agar menggunakan E-learning secara maksimal.
4. Berubahnya peran seorang pendidik yang awalnya dituntut untuk menguasai
teknik pembelajaran yang konvesional, dimasa pandemi ini tenaga pendidik
dituntut untuk memahami dan mengimplementasikan pembelajaran
menggunakan ICT.
5. Bagi peserta didik yang rumahnya berada diwilayah tidak strategis maka akan
kesulitan dalam mengakses E-learning karena membutuhkan internet yang
stabil.

5
6. Kurangnya penguasaan terhadap bahasa computer, mengakibatkan kita
kesulitan dalam menggunakan E-learning secara maksimal.
7. Peserta didik bisa frustasi jika tidak bisa mengakses E-learning dengan
maksimal, karena itu bisa berpengaruh terhadap nilai mereka nantinya.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Proses Belajar E-learning


Kelebihan dari penggunaan e-learning menurut salah satu sumber yaitu:
1. Merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel untuk
menyampaikan materi elearning dari seorang pakarnya

2. Mencakup area yang luas

3. Peserta memperoleh visualisasi lengkap pembicarannya.

4. Kelas Besar atau kecil : Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik lagi,
semuanya dapat dibangun dalam aplikasi Internet.

5. Kapan saja, dimana saja : Dapat diakses dari lokasi mana saja dan
bersifat global. Elearning menghilangkan batasan waktu dan tempat
dengan karakteristik kelas tradisonal dengan menggunakan mode
komunikasi asynchronous seperti email, diskusi online, mahasiswa
dapat mengakses 24 jam setiap hari.

6. Membangun Komunitas : Pembelajaran adalah proses sosial. Siswa


dapat belajar saling tukar informasi satu dengan yang lain seperti
dengan instruktur. Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time
maupun non-real time.

7. Peningkatan Pembelajaran siswa : Melalui Internet organisasi akan


dapat lebih fokus pada penyelenggaraan program
pendidikan/pelatihan. Mengakomodasi keseluruhan proses belajar
dan juga transaksi. Materi dapat dirancang secara multimedia dan
dinamis. Peserta belajar dapat terhubung ke berbagai perpustakaan
maya di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian
dalam meningkatkan pemahaman pada bahan ajar.
Guru/instruktur/dosen dapat secara cepat menambahkan referensi
bahan ajar yang bersifat studi kasus, trend industri dan proyeksi
teknologi ke depan melalui berbagai sumber untuk menambah
wawasan peserta terhadap bahan ajarnya. Sedangkan untuk

6
keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah
kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online,
tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
 Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa

 Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung

 Blended Learning = combining instructional modalities (or delivery


media),

 Blended Learning = combining instructional methods

Adapun kekurangan dari sistem pembelajaran E-Learning adalah sebagai berikut:

1. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial.

2. Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada


pendidikan.

3. Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik


pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik
pembelajaran yang menggunakan ICT.

4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung


gagal

5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini


berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun
komputer).

6. Kurangnya penguasaan komputer.

7. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu


sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
values dalam proses belajar-mengajar. Sedangkan kekurangan pada
penerapan Blended Learning menurut analisis yang saya lakukan
adalah bahwa penerapan ataupun penggunaan blended learning ini
sangat baik, di mana sistem pembelajaran campuran antara
pembelajaran on line (melalui media internet) dan juga pembelajaran
face – to- face (tatap muka langsung dengan pengajar) , Kelebihan
lainnya adalah, pengajar mampu memonitor perkembangan

7
siswa ,karena hal itulah membuat saya sendiri binggung apa
kekurangan dari sistem pembelajaran ini.

2.4 Strategi Belajar Selama Pandemi


Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring menuntut para siswa untuk
belajar mandiri. Artinya, siswa tidak lagi mengantungkan diri kepada orang lain,
siswa memiliki inisiatif dan bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya hingga
selesai. Melalui belajar secara mandiri, setiap siswa mampu membuat keputusan-
keputusan penting yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya

Adapun Strategi belajar disaat pandemi sebagai berikut:


1. atur manajemen waktu dengan baik: membuat jadwal “to-do list” dengan
menuliskan apa saja yang harus kamu kerjakan dalam satu hari. Mempunyai
target yang harus dicapai.
2. susun menu belajar: Belajar memang penting, tapi jangan lupa kalau kamu
juga butuh istirahat. Ini adalah salah satu menu yang perlu kamu siapkan kalau
ingin belajar secara mandiri, yaitu waktu belajar. Waktu istirahat bisa dengan
melakukan refreshing untuk menjaga kesehatan mental kita.
3. Ketiga, inisiatif melibatkan orang lain: Dalam konteks belajar di rumah, kamu
bisa melakukan inisiatif dengan melibatkan orang lain dalam proses belajar.
Orang lain dapat berfungsi sebagai pihak yang bisa mengevaluasi pemahaman
kamu terhadap sebuah materi pelajaran. Komunikasi antara orang tua dengan
anak sangat penting terlibat dalam hal ini. Supaya adanya komunikasi dua arah
yang menjadi hal positif.
4. Keempat, konsentrasi penuh: Jauhkan perhatian kamu dari benda-benda yang
sekiranya menciptakan distraksi. Seperti gim di ponsel atau hal lain yang
membuat kamu tidak fokus dengan belajar via daring ini. Menjaga kualitas
tidur sangat penting supaya tetap fokus dalam belajar.
5. kenali irama dan jam biologis badan: Setiap orang memiliki irama kerja dan
jam biologis badan yang berbeda. Sebagian orang lebih aktif di pagi hari,
sebagian lagi lebih mudah berkonsentrasi dan bekerja di malam hari.
6. Keenam, tidak menunda-nunda: Jadwal dan target yang telah kita susun
berguna agar kita tidak menunda-nunda mengerjakan sesuatu. Jadi, penting
agar kita tetap dan terus mengerjakan apa-apa yang harus dituntaskan.

8
7. Ketujuh, menjaga kesehatan: Sangat penting menjaga kesehatan di masa
pandemi ini. Menjaga kualitas tidur yang baik, dan hidup sehat berolaharga
sangat membantu kita dalam mengoptimalkan jadwal belajar mandiri di masa
pandemi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahan pada BAB sebelumnya adalah
dimasa pandemi ini memang sulit untuk meneruskan proses belajar seacara tatap
muka. Sehingga pemilihan metode E-learning adalah metode yang tepat untuk saat ini.
Namun, proses pembelajaran daring belum bisa memenuhi kebutuhan pendidikan para
mahasiswa, karena banyaknya kendala baik dari segi ekonomi sampai cara belajar
setiap individu dan ketidaksiapan teknologi juga menjadi satu dalam berlangsungnya
kegiatan belajar online. Maka dari iu, perlunya strategi-strategi baru dalam metode E-
learning selama masa pandemi.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran sehubungan dengan
program aplikasi e-Learning yang telah dibuat yaitu:
1. Aplikasi e-Learning yang telah dibuat ini dapat diterapkan dan dapat lebih
dikembangkan dimasa yang akan datang.
2. Sangat diharapkan pihak sekolah baik guru maupun siswa tertarik untuk
menggunakan aplikasi ini karena begitu banyak keuntungan yang bisa dicapai
ketika aplikasi ini diterapkan.
3. Aplikasi ini masih dapat dikembangkan lagi dengan adanya fitur yang
menyajikan informasi dalam bentuk multimedia, sehingga bisa dihasilkan
materi yang bersifat edutaiment.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adit, A. (2020). 12 Aplikasi Pembelajaran Daring Kerjasama Kemendikbud, Gratis!.


https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/123204571/12-
aplikasipembelajaran-daring- (Online) Tersedia : kerjasama-kemendikbud-
gratis?page=all (Diakses : 7 November 2022)

Arizona, kurniawan. Et.all. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu
Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal
Ilmiah Profesi Pendidikan. Volume 5 No. 1 Mei 2020. (Online) Tersedia:
https://jipp.unram.ac.id/index.php/jipp/article/download/111/99. DOI:
10.29303/jipp.v5i1.111 (Diakses : 7 November 2022)

Ardini, Lilis, dkk. (2020). Efektivitas Penggunaan E-learning Sebagai Media


Pembelajaran Saat ​ Pandemi Covid 19. JKBM (Jurnal Konsep Bisnis dan
Manajemen), 7 (1) November 2020.

Dadang. 2021. Efektivitas Pembelajaran Online Learning Pada Masa Pandemi


Covid-19 di ​ Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang.
Jurnal Pendidikan, ​ Hukum, dan Bisnis Vol. 6 No. 1 Tahun 2021, Pp 15 - 24

Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020) Dampak Covid-19 terhadap Implementasi


Pembelajaran Daring diSekolah Dasar Edukatif JurnaL Imu Pendidikan Vol 2
No 1 April 2020. (Online) Tersedia:
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/89 (Diakses : 7 November
2022)

Ginting, Henndy. (2020). Perubahan Perilaku sebagai Respon terhaap Wabah


COVID-19, Tulisan Edukasi HIMPSI di Masa Pandemi COVID-19-Seri 14.
(Online) Tersedia : https://Covid19.go.id/edukasi/masyarakat-
umum/perubahan-perilaku-sebagai-respon-terhadapwabah-covid-19 (Diakses :
7 November 2022)

11
Hartanto, W. (2016). Penggunaan Elearning sebagai Media Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1-8. “Indonesia confirms first cases of
coronavirus “. Bangkok Post (dalam bahasa Inggris). Reuters. 2 Maret
2020. Diakses tanggal 7 November 2022).

Hamid, Rimba dkk. (2020). Online learning and its problems in the Covid-19
emergency period. Jurnal Prima Edukasia, 8 (1), 2020, 86-95

Hermawan, Daniel. (2021). The Rise of E-learning in COVID-19 Pandemic in Private


University: Challenges and Opportunities. International Journal of Recent
Educational Research. IJORER, Vol. 2, No. 1, January 2021 : 86 - 95

HMPS MPI UIN Malang. 20 November 2020. Dampak Positif dan Negatif m
Pembelajaran Daring Menggunakan E-learning. hmjmpuinmaliki.or.id
https://www.hmjmpiuinmaliki.or.id/2020/11/dampak-positif-dan-negatif-
pembelajaran.html?m=1

Hoerunnisa, Alin dkk. (2019). The Effectivenes of the use of E-learning in multimedia
classes to improve vocational students learning achievement and motivation.
Jurnal Teknologi ​ Pendidikan Vol: 07/02 Desember 2019.

Husain, Balqis dan Megawati Basri. (2021). Pembelajaran E-learning Di Masa


Pandemi .Surabaya: Pustaka Aksara.

Prawiradilaga, Salma, dkk. 2016. Mozaik Teknologi Pendidikan : Elearning. Jakarta :


Prenadamedia Group. Ratcliffe, Rebecca (2 Maret 2020). “First coronavirus
cases confirmed in Indonesia amid fearsnation is ill-prepared for an
outbreak”. The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7
November 2022

sis.binus.ac.id Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan E-learning.


https://sis.binus.ac.id/2017/01/18/apa-saja-kelebihan-dan-kelemahan-
penggunaan-e-learning/
12

You might also like