You are on page 1of 2

Nama : Evi Avriliyanti Pratiwi

NIM : 215040200111222

Fakultas : Fakultas Pertanian

Program Studi : Agroekoteknologi

Cluster : 64

Pentingnya Penerapan Kebijkan Pembatasan Sosial dan Pembatasan Kontak Fisik pada Kehidupan Di
Masa Pandemi Covid-19

Sejak Maret 2020, di Indonesia sedang melaksanakan pembatasan kegiatan dengan melakukan
Work From Home dikarenakan pandemi covid-19. Di masa pandemi covid-19 yang melanda Indonesia
saat ini, masyarakat harus selalu waspada dalam melakukan kegiatan apapun terkhusus saat di luar
rumah. Melakukan kegiatan di luar harus memperhatikan protokol kesehatan guna meminimalisir
penyebaran virus covid. Untuk itu, pemerintah mengambil keputusan yaitu menerapkan kebijakan
pembasan sosial (Social Distancing) dan pembatasan kontak fisik (Physical Distancing). Dari kebijakan itu,
banyak sekali pro dan kontra dari masyarakat. Ada yang beranggapan bahwa kebijakan pembatasan
sosial sangat efektif dalam memutus rantai penyebaran covid, namun ada juga yang beranggapan
bahwa pembatasan sosial dapat memutus perekonomian sehari-hari.

Sosial Distancing atau Physical Distancing merupakan upaya menjaga jarak sosial. Dalam
keadaan ini, masyarakat dianjurkan untuk bekerja dari rumah, belajar di rumah, dan beribadah di
rumah. Pada penerapannya , masyarakat belum menindaklanjuti panggilan ini. Pasalnya, mereka yang
memiliki kondisi perekonomian menengah ke bawah harus bekerja sebagai pedagang kaki lima, ojek
online dan masyarakat yang bergantung pada upah harian. Jika ini masih terjadi, tidak mungkin untuk
mencegah penyebaran virus. Padahal pada hakekatnya, kebijakan ini juga ditujukan untuk kepentingan
seluruh masyarakat agar tidak terpapar virus covid.

Dengan diberlakukannya kebijakan social distancing ini, diharapkan masyarakat patuh dan selalu
memegang teguh protokol kesehatan. Pada pembatasan sosial ini bukan berarti masyarakat tidak bisa
berkomunikasi dengan sanak saudara lain , hal ini bisa diatasi dengan kontak secara virtual melalui
panggilan video atau lainnya agar tidak berkontak fisik secara langsung. Ini menandakan bahwa
pemerintah menyadari sepenuhnya penularan virus covid ini bersifat droplet percikkan lendir kecil-kecil
dari saluran pernapasan masyarakat yang terpapar covid. Oleh karena itu pemerintah menganjurkan
kepada siapapun yang sedang yang sakit untuk selalu menggunakan masker dan menghindari
kerumunan dikarenakan membatasi percikkan droplet dari yang bersangkutan. Selain membatasi
kegiatan sosial agar tidak terjadi kerumunan, pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk tetap
menjaga jarak antar sesama masyarakat lain agar peluang tertular virus bisa diminimalisir. Implikasinya
bahwa kerumunan kerumunan dengan jumlah yang besar dan yang memungkinkan terjadinya
penumpukan orang harus dihindari.

Saat ini diperlukan dengan tegas kesadaran dari seluruh masyarakat agar bisa bahu-membahu
untuk melaksanakan perintah Pemerintah. Karena perlu disadari, bahwa tenaga medis juga kurang
memadai dalam menangani covid-19, sehingga diperlukan kerjasama dari masyarakat agar tetap berada
di rumah dan menjaga jarak antar sesama. Hal ini dianggap salah satu kebijakan yang efektif untuk
meminimalisir sebaran virus. Oleh karena itu, social distancing harus selalu diimplementasikan baik
dalam kehidupan di lingkungan rumah , di lingkungan kerja, ataupun di lingkungan luar. Selain dengan
menerapkan sosial distancing, pencegahan lain juga bisa diterapkan untuk menunjang keberhasilan
pencegahan yaitu dengan memakai masker berlapis, menerapkan pola hidup sehat, mencuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, serta menggunakan hand sanitizer dimanapun
keberadaannya. Dengan mematuhi segala protokol kesehatan tersebut, akan dapat mengurangi jumlah
terdampak covid, sehingga angka orang yang meninggal karena kasus covid-19 juga menyusut. Guna
menghindari berita yang simpang siur btanpa diketahui keasliannya, pemerintah menganjurkan
masyarakat untuk terus memantau penyebaran covid didaerahnya masing-masing dapat dilihat di web
kementrian kesehatan , dapat juga menggunakan aplikasi untuk smartphone yang lebih mudah diakses
yaitu aplikasi PeduliLindungi. Hal ini akan sangat membantu masyarakat agar tidak termakan berita hoax
mengenai angka virus covid-19.

Referensi :

Nurhalimah, N. (2020). Jurnal Covid-19. Upaya Bela Negara Melalui Social Distancing dan Lockdown
untuk Mengatasi Wabah Covid-19 , 2-4.

Thorik, S. H. (2020). Jurnal Covid-19. Efektifitas Pembatasan Berskala Besar di Indonesia dalam
Penanggulangan Pandemi Covid-19 , 2-5.

https://www.instagram.com/p/CTBid3ahJiJ/?utm_medium=copy_link

You might also like