You are on page 1of 4

Nama: NAZILLA KHAIRANI

No. BP: 2210252060


Kelas: DDPT Prot. D
Dosen Pengampu: ZURAI RESTI, S.P, M.P
Tugas 1 DDPT
Tipe-Tipe Gejala Penyakit Berdasarkan Patogen Nya Dan Contoh Nya
Berdasarkan sifatnya gejala penyakit tanaman dibagi menjadi dua yaitu gejala local dan
gejala sistemik. Gejala local dicirikan perubahan atruktur yang jelas dan terbatas. Biasanya
dalam bentuk bercak atau kanker pada bagian bagian tertentu dari tanaman seperti daun, buah
atau akar, contohnya . Gejala sistemik merupakan kondisi serangan penyakit lebih luas
contohnya virus mozaik dan kerdil.
Berdasarkan bentuknya gejala penyakit dibagi menjadi gejala morfologi dan gejala
histologi. Gejala Morfologi adalah gejala luar yang dapat dilihat dan dapat diketahui melalui bau,
rasa dan raba. Gejala histologi adalah gejala yang hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan
mikroskopis dari jaringan yang terserang penyakit. Gejala histologi dibedakan menjadi tiga
gejala yaitu:
A. Gejala Nekrotik
Gejala nekrotik terjadu karena adanya kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian
sel. Nekrosis ditandai oleh adanya regenerasi protoplas dan diikuti dengan kematian sel,
jaringan, organ atau seluruh tubuh tanaman. Kerusakan pada klorofil ditimbulkan dengan gejala
menguning. Gangguan pada sistem pengangkutan air dapat menyebabkan turgor di dalam sel
berkurang sehingga terjadi layu. Untuk menggambarkan jaringan sakit yang menunjukkan gejala
kebasah-basahan dan tembus cahaya dugunakan istilah hidrosis. Hidrosis ini biasanya
mendahului perkembangan gejala seperti busuk, barcak dan hawar (blight).
Pembusukan sering terjadi pada organ penyimpanan seperti buah, biji, umbi, akar dan
rimpang. Kelayuan yang mendadak dan terkulainya kecambah sebagai akibat nekrosis batang
dekat permukaan tanah sering disebut gejala rebah kecambah (damping-off).
Bercak (spot) adalah gejala pada daun ataupun buah yang berupa nekrosis terbatas, berwarna
abu-abu atau kecoklat-coklatan dengan batas yang biasanya gelap. Nekrosis yang terjadi pada
sepanjang batang dan tulang daun disebut jalur (streak), sedangkan nekrosis yang terjadi pada
jaringan lamina diantara tulang-tulang daun graminae disebut garis (stripe). Nekrosis yang
meluas secara cepat meliputi hampir seluruh daun disebut hawar daun (leaf blight). Gugur buah
disebabkan oleh terjadinya nekrosis yang meluas sehingga buah rontok sebelum waktunya.
Nekrosis tajuk yang meluas dari bagian pucuk disebut mati pucuk (dieback). Nekrosis yang
terbatas pada jaringan korteks batang atau akar dan biasanya dikelilingi kalus disebut kanker.
Gejala nekrotik dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:

1. Nekrosis atau matinya bagian tanaman Sekumpulan sel yang terbatas dalam jaringan
tertentu mati dan pada alat tanaman terlihat adanya bercak-bercak atau bintik-bintik
hitam.
2. Hidrosis disebabkan karena air sel keluar dari ruang sel masuk ke dalam ruang sela-
sela sel, bagian ini akan tampak kebasah-basahan.
3. Klorosis, yaitu rusaknya kloroplas yang menyebabkan menguningnya bagian-bagian
yang lazimnya berwarna hijau.
4. Layu, yaitu gejala sekunder yang disebabkan karena adanya gangguan dalam berkas
pengangkutan atau adanya kerusakan pada susunan akar yang menyebabkan tidak
seimbangnya penguapan dengan pengangkutan air.
5. Gosong atau scorch yang sering disebut terbakar adalah mati dan mengeringnya
bagian tanaman tertentu hampir sama dengan gejala nekrosis.
6. Mati ujung, biasanya terjadi pada ranting atau cabang yang dimulai dari ujungnya
baru meluas ke pangkal.
7. Busuk yang disebabkan karena rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan. Busuk dipakai
untuk bagian-bagian yang tebal seperti buah, batang, akar. Busuk terbagi menjadi dua
yaitu busuk basah dan busuk kering. Busuk basah biasanya disertai bau yang tidak
enak atau cairan-cairan yang kental biasanya terjadi pada bagian tanaman yang
berdaging, sedangkan busuk kering jarang berbau.
8. Rebah semai jamur yang biasanya menyerang adalah jenis Rhizoctonia, Sclerotium,
Fusarium, Phytium, Phytophthora dan menyebakan batang membusuk atau tanaman
rebah.
9. Kanker, gejala ini lazimnya terjadi pada bagian-bagian yang berkayu pada batang,
ranting ataupun akar.
10. Perdarahan atau eksudasi, gejala ini biasanya ditunjukkan dengan adanya cairan-
cairan yang keluar bagian tanaman. 

B. Gejala Hipoplastik

Gejala hipoplastik disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel.


Hipoplasis merupakan kegagalan organ tanaman untuk berkembang penuh. Contoh yang umum
adalah kerdil, bulai dan klorosis. Mosaik adalah gejala belang-belang hijau dan kuning pada
daun. Tipe hipoplastik, yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena adanya hambatan atau
terhentinya pertumbuhan (underdevelopment) sebagian atau seluruh jaringan tanaman akibat
serangan patogen. Contoh gejala yang termasuk tipe hipoplastik yaitu:
a. Kerdil (atropik) yaitu gejala yang diakibatkan oleh terhambatnya pertumbuhan sehingga
seluruh bagian tubuh tanaman ukurannya menjadi lebih kecil darim ukuran normal.
b. klorosis umum yaitu gejala yang disebabkan oleh kurang atau tidak terbentuknya klorofil
akibat racun patogen, kekurangan mineral, pencemaran udara, kekurangan air, atau
karena bahan kimia.
c. Etiolasi yaitu pertumbuhan memanjang yang berlebihan yang diikuti oleh terhambatnya
pembentukan daun, klorofil dan bunga karena kekurangan cahaya.

C. Gejala Hyperplastik

Tipe hiperplastik, yaitu tipe gejala yang diakibatkan karena adanya pertumbuhan jaringan
yang melebihi (overdevelopment) dari pada pertumbuhan yang biasa. Contoh kerusakan yang
termasuk tipe hiperplastik antara lain yaitu:

a. withes broom (sapu setan), yaitu gejala berkembangnya tunas-tunas aksiler yang biasanya
laten menjadi berkas ranting-ranting yang rapat.
b. tunas air (proplepsis),
c. tumor (gall, cecidia), yaitu pembengkakan setempat pada jaringan tanaman sehingga
terbentuk bintil atau benjolan setempat. Ada dua macam sesidia, yaitu fitosesidia jika
disebabkan oleh serangan patogen dan zoosesidia jika disebabkan oleh serangan hewan.
d. Menggulung atau mengeriting, yaitu gejala gulung daun (leaf roll) atau gejala
mengeriting (curling) yang disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari
bagian-bagian daun.
e. Rontok, peristiwa ini dianggap sebagai gejala penyakit jika terjadi sebelum waktunya
(prematur) dan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
f. Perubahan warna, yaitu perubahan warna yang bukan klorosis misalnya daun yang sakit
berubah warna menjadi keunguan karena membentuk antosianin.

D. Tipe Injury

Tipe injury, yaitu tipe kerusakan yang disebabkan karena hilangnya sel atau jaringan akibat
adanya aktivitas hama tertentu. Contohnya serangga Kumbang Tanduk yang memakan daun
kelapa yang masih muda dan Belalang yang memakan dedaunan tanaman.
Daftar Pustaka

Bambang Purnomo, 2006. Konsep Ilmu Penyakit Hutan. Faperta, UNIB.

Priyono.Wahid. 2019. Contoh Gejala Nekrotik, Hipoplastik, dan Hiperplastik Pada Tanaman.
Hama dan Penyakit.

Rakhma Sakina. 2022. 5 Cara Mengendalikan Hama Kumbang Tanduk pada Tanaman Kelapa.
Jakarta.

Tjahjoyo.Budi., . Ilmu Penyakit Tumbuhan. Pekanbaru. UNRI.

You might also like