You are on page 1of 29

BAB 1.

DASAR MESIN KONVERSI ENERGI

A. Macam Energi

Macam energi yang kita kenal antara lain adalah :

1. Energi Mekanik
2. Energi Potensial
3. Energi Listrik
4. Energi Elektromagnetig
5. Energi Kimia
6. Energi Nuklir
7. Energi Termal
8. Energi Angin
9. Energi lainnya

B. Pembagian Mesin Konversi Energi


1. Mesin pembkaran luar (External combustion)
a. Turbin
b. Air condition/compresor
c. Pompa
2. Mesin Pembakaran dalam (internal combustion)
a. Mesin diesel
b. Mesin bensin
 Mesin 2 tak
 Mesin 4 Tak
C. Sejarah Motor
No Penemu Tahun Uraian
1 Lenoir 1864 Mesin pembakaran dalam dengan tekanan kompresi
2 Rudolf Diesel 1892 Pada tahun 1892, Seorang berkebangsaan Jerman
yang bernama Rudolf menerima hak patennya atas
penemuan cara kerja mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine). Rudolf segera
memulai proyek besarnya mengembangkan apa
yang dekmudian hari dikenal sebagai mesin diesel
3 Nikolaus August 1876 Nikolaus August Otto lah seorang berkebangsaan
Otto Jerman yang pada tahun 1876 telah menciptakan
mesin/motor dengan pembakaran empat langkah.
Suatu jenis mesin yang dipakai jutaan manusia yang
dibuat sejak saat itu hingga kini untuk

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 1


menggerakkan mobil dan kendaraan lainnya.
4 Felix Wankel 1957 Mesin ini dikembangkan oleh insinyur Jerman Felix
Wankel. Dia memulai penelitiannya pada awal tahun
1950an di NSU Motorenwerke AG (NSU) dan
prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957.
NSU selanjutnya melisensikan konsepnya kepada
beberapa perusahaan lain di seantero dunia untuk
memperbaiki konsepnya.Karena mesin wankel
sangat kompak, ringan, mesin ini banyak digunakan
pada berbagai kendaraan dan peralatan seperti
pada mobil balap, pesawat terbang, go-kart, speed
boat.

D. Konsep Kerja Motor Diesel


Konsep kerja motor diesel 4 tak dan tabel kerja tersebut dapat dilihat pada gambar
1.1

Gambar 1.1. kerja motor diesel dan instalasinya


Kerja motor diesel
No Langkah Gerakan Keadaan Keadaan Katup Keterangan
Piston Katup Buang
Masuk
1 Hisap TMA-TMB terbuka tertutup 1800 PE (1/2
putaran PE
2 Kompresi TMB-TMA tertutup tertutup Pemasukan bahan
bakar/penginjeksian
3 Usaha TMA-TMB tertutup tertutup
4 Buang TMB-TMA tertutup terbuka

E. Konsep Kerja Bensin 2 Tak


Motor 2 tak bekerja satu kali putaran poros engkol = 360 0 PE. Kerja motor 2 tak
tersebut dapat dilihat pada gambar 1.2.

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 2


Gas baru

Gas bekas

Gambar 1.2. kerja motor bensin dan komponen


Kerja motor 2 tak
No Langkah Gerakan Piston Keterangan
1 Scaving,Compression TMB-TMA Gas baru dari karburator masuk
And Intake
2 Explosion and Exhaust TMA-TMB Letikan bunga api dan gas bekas
keluar

F. Konsep Kerja Bensin 4 Tak


Motor 4 tak bekerja dua kali putaran poros engkol = 720 0 PE akan mendapatkan
sekali usaha/tenaga. Kerja motor 4 langkah atau 4 tak tersebut dapat dilihat pada
gambar 1.3.

Gambar 1.3. kerja motor bensin 4 langkah


Tabel kerja motor bensin 4 langkah
N Langkah Geraka Keadaan Keadaan Derajat/ Letikan
o n Katup Katup putaran Poros Bunga Api

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 3


Piston Masuk Buang Engkol
1 Hisap TMA- terbuka tertutup 1800 PE (1/2
TMB putaran PE
2 Kompresi
3 Usaha
4 Buang

G. Siklus Motor Diesel


Diagram Tekanan dan volume pada siklus motor diesel 4 langkah dapat dilihat pada
gambar 1.4.

Proses adiabatic

Gambar 1.4. Siklus diesel 4 langkah


Diagram P-V ( Diagram Tekanan dan Volume)
Titik 0-1 Titik 1-2 Titik 2-3 Titik 3-4 Titik 4-1
Langkah Isap Kompresi Pembakaran Buang Buang

Keterangan (adiabatis) (isobaric) (adibatis) (Isovolumic)


(Kerja/Q1) (Kerja/Q2)

Penjelasan lainnya mengenai diagram tekanan dan volume P-V, diagram energi
dalam dan temperatur ( T-S) dan kerja motor diesel 4 langkah serta siklus campur
motor diesel tersebut dapat dilihat pada gambar 1.5 sampai dengan gambar 1.9
pada halaman berikut ini

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 4


Gambar 4.5 .Siklus isothermal Gambar 4.6 .kerja masuk (Q1)

Gambar 4.7 .Siklus T-S

Gambar 4.8.Siklus diesel campur gambar 1.9.siklus diesel

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 5


Siklus diesel campur
A-C Kompresi C-Z0 Zo-Z Z-B B-A
adiabatis Pembakaran Pembakaran Usaha/expansi buang
isobaric Isovolumic adiabatis
(Q1) (Q2) (Q3)

H. Siklus Motor Bensin


Diagram P-T motor bensin 4 langkah dapat dilihat pada gambar 1.10

T0-T1= Isobaric
T2-T3= Iso volumic
T4-T1= Isovolumic
Q1= Usaha Pembakaran
Q2= Usaha Pembuangan
Effesiensi = Q1-Q2

gambar 1.10.siklus motor bensin 4 langkah


Keterangan

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 6


 Q1= Jumlah kalor yang dimasukan
 Q2= Jumlah kalor yang dikeluarkan
 Q1= G.Cv (T3-T2)
 Q2= G.Cv (T4-T1)
 G= Berat gas yang dipergunakan (kg)
 Cv= Berat jenis pada volume tetap

ηth=Q1-Q2/Q1= 1-Q2/Q1 atau


ηth= G cv ((T4-T1) = 1- (T4-T1)
G.cv (T3-T2) (T3-T2)

gambar 1.11.siklus motor bensin 4 langkah (kerja Q)

Dari T1-T2 berlaku T1,V1k-1 = T2.V2k-1


T1/T2 = ( V2/V1)k-1 = ( 1/C)k-1

Dari T3-T4 berlaku T3,V3k-1 = T4.V4k-1


T4/T3 = ( V2/V1)k-1 = ( 1/C)k-1
Jadi
T4/T3 = T1/T2= ( 1/C) k-1
T4-T1 = T1 = (1/C) k-1

Maka diperoleh effesiensi thermis:


ηth= 1-(1/C) k-1
k = 1.3

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 7


ηth=Q1-Q2/Q1= 1-Q2/Q1 atau
ηth= G cv ((T4-T1) = 1- (T4-T1) 1
G.cp (T3-T2) (T3-T2) k
1 Cv
k Cp

gambar 1.12.siklus motor diesel 4 langkah (kerja Q

Dari T1-T2 berlaku T1,V1k-1 = T2.V2k-1


T1/T2 = ( V2/V1)k-1 ............... T1= ( 1/C)k-1 T2
Dari T2-T3 berlaku:
T3/T2 = ( V2/V1) ..............T3= V3/V2 T2 = € .T2
Dari T3-T4 berlaku:
T3. V3k-1 = T4 .V k-1
T4 = (V3/V1) k-1. T3
V3 = V3 . V2 = €
V1 V2 V1 C
(V3/V1)k-1 = €/Ck-1

T4= (€/C)k-1. € . T2 = €/Ck-1 .T2


T4-T1= 1/ Ck-1 (€k-1) T2
T3-T2= (€-1) T2

Jadi effesiensi thermis

ηth= 1 - (€k -1) T2


k. Ck-1 (€-1) T2

ηth= 1- (€k -1) T2


k. Ck-1 (€-1) T2

ηth= 1- (€k -1)


k. Ck-1 (€-1)

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 8


Usaha thermis
 Q1= G.cp (T3-T2)
 Q2= G.cv (T4-T3)
 Q3= G.cp (T5-T1)

Gambar 1.13.Grafik randemen thermis motor diesel 4 langkah proses gabungan

ηth= Q3 = Cv (T5-T1)
Q1+Q2 Cv (T2-T1) + Cp(T4-T3))

ηth= Q3 = 1- (T5-T1)
Q1+Q2 k (T4-T3) + Cp(T3-T2)

I. Angka Perbandingan Kompresi


Angka perbandingan kompresi adalah angka dimana (RC) perbandingan antara
volume ruang bakar dengan volume total:

RC= Volume total /Volume ruang bakar =.... cc


Volume ruang bakar= CC(cm3)
Volume total = volume langkah+ volume ruang bakar
Contoh
Sebuah motor bensin 4 tak 4silinder memiliki volume total 1500 CC, volume ruang
bakar presi tersebut 10% dari volume langkah . Hitunglah angka perbandingan
kompresi tersebut
Volume ruang bakar = 10%. 1500 = 150 CC
RC= 150 + 1500/150 = 11

Angka perbandingan kompresi


Motor bensin 6 sd 12
Motor diesel 12 sd 14

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 9


J. Daya Motor
Daya motor yang memiliki satuan HP(Horse Power) rumus menghitung daya motor
adalah sebagai berikut :

Daya motor 4 tak (Ne) Ne= Pe. Vt . Ne /900000 =...... Hp


Daya motor 2 tak (Ne) Ne= Pe. Vt. Ne /450000 = ......Hp
Pe= tekanan effective rata2= kg/cm 2

Vt= volume total silinder = CC(cm 3)


Ne= Putaran mesin ((rpm)
Atau daya motor dalam Kilowatt (P)
P = Mp .n = .....Kw atau..... P= 2πrn. F/1000.60 = Nm/dt
9550
F.r = momen puntir
Watt = Nm/detik

Rumus menghitung volume total mesin


Volume langkah Ω/ 4 d2=0,785 d2 S I = cc

D= diameter piston (cm2)


S= langkah (cm)
I = jumlah silinder

Gambar 1.14. Ukuran motor


Contoh
Sebuah motor bensin 4 tak 4silinder memiliki volume total 1500 CC, volume ruang
bakar tekanan effective rata-rata motor bensin tersebut adalah Pe= 11.5 kg/cm 2 ,

putaran mesin untuk menghasilkan daya maksimal 3500 rpm . Hitunglah daya motor
tersebut
Ne= Pe. Vt . Ne /900000 =...... Hp
Ne= 11.5 . 1500. 4000/900000= 67.08 Hp

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 10


K. Satuan Internasional
Adapun satuan- satuan yang selalu digunakan dalam dunia otomotif adalah sebagai
berikut, yakni satuan :
1. Satuan Internasional (SI)
2. Satuan British

Satuan Internasional (SI)


No Uraian Simbol Satuan
1 Momen puntir ( gaya x jarak) Mt Nm.kgcm
2 Gaya F Kg . N
3 panjang L m
4 Volume ( luas penampang X langkah) Vt cm3
5 Luas ( panjang x lebar) Lt cm2
6 Tekanan ( gaya/luas penampang) P Kg/cm2,
bar,pascal
7 Usaha (gaya x jarak) W Kg .m/dtk= joule
8 Daya hp
L. Satuan British
No Uraian Simbol Satuan
1 Momen puntir ( gaya x jarak) Mt Ft lb
2 Gaya F lb
3 panjang L Ft.inc,yard
4 Volume ( luas penampang X langkah) Vt In3. .ft3
5 Luas ( panjang x lebar) Lt In2.. ft2
6 Tekanan ( gaya/luas penampang) P Psi
7 Usaha (gaya x jarak)/second W Kg .m/dt= joule

1kg= 0.1 N
1in = 25.4 mm
1ft = 12 in
1pascal = 1000000 nm/cm2 = 1 bar atau kurang lebih 1 kg/cm2
1 hp = 736 watt

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 11


BAB 2. PERALATAN BENGKEL DAN FASTENER
.
A. Intalasi Udara dan Kelengkapannya

1. Instalasi udara
Instalasi udara ini sangat dibutuhkan dalam melayani perbaikan dalam bengkel sepeda
motor ataupun dibengkel mobil. Instalasi udara ini terdiri dari kompressor sebagai sumber
yang memberikan udara keseluruh sistem. Manometer tekanan udara berfungsi mengatur
tekanan udara. Sedangkan selang dan pipa udara berfungsi mengalirkan udara pada
sistem. Pistol udara berfungsi memberikan udara yang digunakan untuk pembersihan dalam
perbaikan, misalnya membersihkan kotoran pada karburator, membersihkan kotoran pada
perbaikan mesin. Instalasi udara tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 sampai gambar 2.4
dibawah ini.

Gambar 2.1. Instalasi udara pada bengkel sepeda motor

2. Komponen Instalasi Udara


Adapun komponen utama dari instalasi udara tersebut adalah sebagai berikut ini :
1. Kompressor
2. Tire inflating ( pengukur tekanan udara)
3. Air gun (pistol udara)
4. Air plastic pipe ( selang plastic pipa plastic)
5. Air pipe Instalation/pipe lay out for air line system ( Instalasi pipa udara)
6. Spray gun ( pistol udara pengecatan)
7. Impact wrench piston ( pistol udara pembuka/ pengencangan baut dan mur)

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 12


Komponen-komponen pada instalasi udara tertsebut dapat dilihat pada gambar 2.2 sampai
gambar 2.9,

Gambar 2.2. instalasi udara dan peralatan pada bengkel otomotif

3. Data Tehnik Air Compressor

Spesifikasi Air Compressor


Hp/Kw 1/4/0,9
Voltage V/Ph 220/1phase
Maximum Air Deplacement I/min 47
Working Pressure Bar 8
Cylinder(diameter bore (mm ) x piece) 51/1
Tank Volume Liter 30
Packing Dimension L WH (cm) 74x38x67
Weight Kg 40
Rotating Speed rpm 650

4. Penulisan Spesifikasi Compressor

Gambar 2.3. peralatan instalasi udara pada bengkel otomotif

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 13


Gambar 2.4. Macam dan type pistol udara

Spesifikasi Pistol Driver

Model FPT-110D-1 (10) FPT-330D-1(10) FPT-440D-1(10) FPT-660D-1(10)


Bolt size (mm) M5-M6 M5-M6 M6 M6-M8
Torque Range (kgf.m) 0,4-0,7 0,6-1,1 1,0-1,6 1,7-2,6
Free speed (min-1 6000 6000 6700 5400
Bit shank size (in) 1/4 1/4 1/4 1/4
Overall length (mm) 197,5 198 193 202
Mass (kg) 0,95 1,2 1,2 1,3
Air Cons (m3/min) 0,2 0,39 0,35 0,4
Air inlet Thread (in) 1/4 1/4 1/4 1/4
Air Hose Size (mm) 6,3 6,3 6,3 9,5

B. Fastener
Fastener atau yang lazim disebut alat-pengikat pada pekerjaan ototomotif antara lain
kunci-obeng,tang, alat-alat spesial servise Tools dan lain sebagainya.

1. Kunci Ring (Ring Wrench) Kunci Ring (Ring Wrench)


digunakan untuk membuka atau
mengunci kepala mur /kepala baut
berbentuk segi enam, segi delapan
dan lain sebagainya.

Gambar 2.5. kunci ring

Contoh pembacaan spesifikasi kunci ring dalam satu set yang terdiri dari 11 kunci yang
dibuat oleh salah satu distributor penjual alat dapat dilihat gambar 2.6. tabel kunci
dihalaman berikut.

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 14


Gambar 2.6. Unit dan Ukuran kunci ring

No order Type Size (mm) Quality Weight


(Pcs) (g)
Kw 149 8x10,9x11,10x12,12x14,14x17,17x19 11 3275
2300610 10x22,22x24,24x27,27x30,30x32 mm

Data PT Kawan Lama .

2. Kunci Pas ( Spanner Wrench)

Kunci pas (Fast Wrench/ spanner Wrench


atau Open End Wrench) digunakan untuk
membuka dan mengunci kepala mur atau
baut satu kunci pas 1 set 12 buah dalam
ukuran millimeter adalah 6x7, 8x9, 10x11,
12x13, 14x15, 16x17, 19x21,21x23, 22x24,
24x27, 25x28, 30x32 mm
Gambar 2.7. Kunci pas

3. Kunci Kombinasi (Fast Combination Wrench)


Kunci kombinasi (Fast combination Wrench)
kunci ini adalah kombinasi antara kunci pas
dan kunci ring. Kunci ini memiliki ukuran
dan kegunaan sama seperi kunci ring dan
kunci pas. Kunci ini dalam 1 setnya
(Combination Wrench set) bervariasi, ada
yang satu set 16 buah kunci dengan ukuran
kunci 6-7-8-9-10-11-12-13-14-15-16-17-18-
Gambar 2.8. Kunci kombinasi
19-22-24 mm (gambar 2.8)

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 15


4. Kunci Ingris ( Adjustable Wrench) Kunci ingris (Adjustable Wrench)
digunakan untuk membuka mur/baut.
Kunci. Kunci ini dapat distel sesuai
dengan besar kepala baut/mur. Bahan
kunci ini terbuat dari chrom- vanadium
alloy steel dan ditambah anti karat
seperti cobalt. Kunci ingris memiliki
kemampuan penyetelan, hal ini
tergantung pada tipe dan ukuran.
Kemampuan stell seperti 6 inci, 8 inci ,
10 inci dan 12 inci . ukuran kunci pas
tersebut dapat dilihat pada gambar 2.9

Gambar 2.9. Kunci inggris dan gambar 2.10 serta tabel kunci
inggris

Spesifikasi Adjustable Wrench

Size (inch) A (mm) B (mm) C (mm) D (mm) E (mm)


6“ 150 44 12 5,5 17
8“ 200 55 14 7 22,5
10 “ 250 70 16,55 7 27
12 “ 300 83 20 8 32
15 " 380 105 22 10 42
Kawan lama

Gambar 2.10. Kunci inggris

Ukuran kunci adjustable wrench

Number L(mm) K(mm) Weight (g)


125-1006 200 24 255
125-1008 250 30 401
125-1010 300 36 655

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 16


5. Kunci Sock Kunci sock atau sock wrench. Kunci ini
membuka baut/mur segi 6, segi 8 dan segi
12. Adapun ukuran kunci sock panjang kunci
(L), Tinggi mulut kunci (S), tempat dudukan
masuknya gagang kunci C atau SQ.
Spesifikasi, ukuran, type salah satu jenis
socket sets yang terdapat dipasaran. Kunci
shock tersebut dapat dilihat pada gambar
2.11

Gambar 2.11. Kunci shock

Type S(mm) L (mm) C(inch) Weight (g)


108-19 19 60 622
108-22 22 60 658
108-24 24 60 663
108-27 27 60 672
108-32 32 60 710
108-36 36 70 1 835

6. Kunci L ( L shaped Wrench)

Kunci L ( L Shaped Wrench)


digunakan untuk penguncian baut
berbentuk segi enam segi delapan
atau segi dua belas. Adapun bentuk
baut tersebut umumnya condong
masuk kedalam (berlubang). Bentuk
baut dan kunci L Shaft . kunci L

Gambar 2.12. Kunci L tersebut dapat dilihat gambar 2.12.

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 17


Kunci Momen ( Torque Wrench) digunakan
8. Kunci Moment penguncian baut dan mur agar momen
penguncian baut dan mur menjadi merata
seperti penguncian pada baut kepala
silinder, penguncian baut poros engkol,
penguncian pada baut blok silinder dan lain
sebagainya . Kunci ini mempunyai banyak
tipe dan kemampuan mulai dari pengikatan
yang kecil sampai yang besar. Misal Torque
wrench SQ ½” 40-200Nm, SQ ½” 10-100Nm,
SQ= C pada kunci sock
SQ ¾” 10-50Nm, SQ ¼” 0.5-15Nm , SQ 1”
10-100 kg cm. Kunci momen tersebut
Dapat dilihat pada gambar 2.13
Gambar 2.13. Kunci momen

Tang yang secara (Plier) mempunyai


7. Tang (Plier)
kegunaan untuk menjepit, menahan,
memegang, memotong, membengkokkan,
mengupasdan lain sebagainya pada benda
praktek. Tang memiliki tipe dan jenis yang
bermacam-macam sebagaimana akan dijelaskan
pada halaman berikut ini. Tang dan jenis serta
ukurannya dapat dilihat pada gambar 2.14 sampai
Gambar 2.14. Tang gambar 2.16 dan tabel

7. 1. Spesikasi Tang
Adapun ukuran dan spesifikasi tang mulut panjang atau yang sering disebut dengan
Long noise plier

Gambar 2.15. Tang mulut lancip

Type L(mm) L1(mm) Weight (g)


254-1002 200 74 280

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 18


7. 2. Macam dan Jenis Tang

Tang termasuk salah satu alat tangan yng mempunyai jenis dan model yang sangat banyak.
Macam dan jenis

Gambar 2.16. macam tang dan adjustable joint plier

Spesifikasi/ukuran Adjustable joint plier

Type A B C
AP 10 11 1 3/4 10
AP 12 13 2 1/16 12
AWP 65 5 7/8 7

8. Obeng ( Screw Driver)

Obeng ( Screw Driver) digunakan untuk membuka


kepala baut berbentuk lubang positip (+) dan kepala
baut negatip (-) dan bentuk lainnya sebagaimana
dibawah ini

Macam dan type obeng (screw driver ) adalah


sebagai berikut
1. Screw Driver
2. Prowist Screw Driver
3. Nut driver
4. Impact Screw driver
5. Torque Screw Driver dan lain sebagainya

Gambar 2.17. macam jenis obeng

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 19


Spesifikasi/ukuran obeng dapat dilihat pada
table dibawah ini. Ukuran obeng secara
umum menggunakan satuan mm
Adapun ukuran obeng tersebut adalah
L= panjang obeng keseluruhan (mm)
L1= Panjang batang obeng (mm)
B = Lebar mata obeng (mm)
Gambar 2.18. obeng L = Tebal bilah obeng (mm)
Berat obemg (g=gram)

Type L1(mm) L(mm) H(mm) B(mm) Weight (g)


260-1012 100 182 0.5 4 42
260-1020 150 262 0.8 6 105
260-1028 250 362 1.4 9 175
Data PT kawan lama

Obeng ketok (impact srew driver)

Torque Srew Driver

Gambar 2.19. obeng ketok

Spesipication of Torque Screw Driver


Type Discription
RTD 15 CN Torque Screw driver 2-15 cN.M
RTD 30 CN Torque Screw driver 4-30 cN.M
1,5 RTD Torque Screw driver 0,2-1,5kgf.cm
3 RTD Torque Screw driver 0,4-3 kgf.cm

Untuk penyusunan alat-alat pastener pada suatu trolley box dapat dilihat pada gambar 2.20 pada
halaman berikut ini

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 20


Gambar 2.20. Penyusunan alat fastener dan perlengkapan pada trolley box

C. Penggunaan Alat Tangan

1. Penggunaan Alat yang salah


Penggunaan kunci yang salah
1. Ukuran tidak Cocok
2. Cara penggunaan yang
salah
3. Posisi penggunaan
4. Pengikatan yang berlebihan
Penggunaan alat fastener yang
benar dan salah dapat dilihat pada
gambar 2.21

Gambar 2.21. Penggunaan fastener yang benar dan yang salah

2. Faktor – faktor Kesalahan Penggunaan Alat

Penggunaan kunci/alat yang salah dapat mengakibatkan kerusakan pada bautdan mur dan
disamping tidak mendapatkan hasil pengecangan baut yang diharapkan. Jika hasil

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 21


pengecangan tidak baik maka akan terjadi kelonggaran. Jika kelonggaran terjadi pada
bagian mesin yang berputar atau bergerak maka akan mengakibatkan kerusakan yang fatal
pada mesin itu sendiri.

Bentuk kesalahan pada penggunaan alat antara lain :

1. Kesalahan yang diakibatkan manusia (human error) misal, ceroboh, gegabah,tidak


sabar,lalai,tak perduli dan alain sebagainya
2. Kesalahan prosedural
3. Kesalahan akibat kelalaian
4. Kesalahan dikarenakan ketidak tahuan
5. Kesalahan pemilihan alat

Kesalahan kesalahan dalam operasional penggunaan tersebut anatara lain


1. Kesalahan ukuran kunci yang digunakan
2. Kesalahan penggunaan /cara penggunaan
3. Kesalahan posissi penggunaan
4. Kesalahan pemilihan kunci atau alat tangan yang dipakai
5. Kesalahan pemilihan ukuran momen pengencangan
6. Dan lain sebagainya.

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 22


BAB 3. PERPAK DAN BEARING
A. Perpak
Perpak adalah bahan untuk pelapis pada kendaraan agar cairan dan gas atau udara
yang ada dalam tabung/wadah tidak bocor. Perpak terdiri atas paking dan seal.

B. Bahan Perpak
Bahan perpak terdiri dari bermacam jenis, ada yang tebuat dari bahan sintentis
seperti karet, gabus,kertas dan lain sebagainya dan ada juga yang terbuat dari
bahan logam seperti aluminium, asbes, tembaga dan lainnya. Bahan tersebut sangat
tergantung pada penggunaan perpak, perpak ataupun paking yang sederhana
dapat dibuat sendiri dan ada yang dibuat industri maupun home industri. Perpak dan
seal tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 dan gambar 3.2.dibawah ini

Gambar 3.1. Macam paking untuk mobil dan sepeda motor

Gambar 3.2. Macam seal poros engkol


sepeda motor dan knalpot sepeda motor

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 23


C. Bearing
Bearing memiliki nama lain lahar. Bearing digunakan untuk menumpu beban,
melancarkan putaran serta mengurangi gesekan antara poros dengan dudukannya.
Bearing jika ditinjau dari macam dan jenisnya dapat dibagi atas:
1. Putaran
 Putaran dalam
 Putaran luar
2. Gerakan
 Luncur
 putar
Dalam mengganti bearing yang perlu kita ketahui ukuran dan jenis antara lain:
 Diameter luar
 Diameter dalam
 Tebal atau panjang bearing
 Jenis bearing tipe bola/jarum
 No seri bearing
 Dan lain sebagainya
Macam dan jenis bearing tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3 sampai gambar 3.6
dibawah ini

Gambar 3.3. Ball bearing Gambar 3.4. Needle roller bearing

Gambar 3.6 Pilow block ball bearing


Gambar 3.5 bearing type kerucut/tapers roller

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 24


BAB 4. MOTOR LISTRIK DAN TRANSFORMATOR

A. Jenis Motor Listrik Yang Digunakan Pada Otomotif

Motor yang digunakan pada pendukung mobil yakni

1. Motor satu phasa ( motor starter)


2. Motor tiga phasa (alternator)

Gambar 4.1. Motor starter dan komponen motor starter

Gambar 4.2. Komponen pengisian Gambar 4.3.Gelombang Output altenator non dioda

Gambar 4.5. lilitan stator alternator dan alternator

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 25


B. Transformator
Konsep trafo peningkatan tegangan atau yang dikenal dengan Step up dipakai pada
ignition coil pada sistim pengapian. Kerja ignition coil dalam menaikan tegangan
terjadi saat induksi medan magnit, dimana lilitan primer sekitar 300sd400 volt dan
lilitan sekunder sekitar 10000 sd 15000 Volt. Rumus menghitung besarnya tegangan
antara lilitan primer dan sekunder, Llilitan primer dan skunder dapat dilihat dapat
dilihat pada gambar 4.4.
Es= Ep x Ns/Np= (Volt)

Gambar 4.4. lilitan primer dan skunder serta rangkaian pengapian

C. Sistem Pendingin AC
AC merupakan sistem untuk kenyamanan penumpang pada mobil. Prinsip kerja
sistem Air Condition menggunakan prinsip perbedaan tekanan. Sistem Ac dan
komponen tersebut dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5. komponen dan instalasi sistem AC mobil

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 26


D. Sistem Pendinginan Air
1. Distribusi Panas Pembakaran
Fungsi dari motor bakar mengubah energi panas yang terkandung dalam bahan
bakar menjadi tenaga gerak. Distribusi panas pada mesin bensin dan diesel adalah
sebagaimana pada gambar 4.6 dan tabel dibawa ini :
Tabel pendistribusian panas pembakaran mobil
No Uraian distribusi panas Bensin Diesel
1 Tenaga penggerak 32% 43%
2 Gas buang 32 % 31%
3 Gesekan-gesekan 7% 7%
4 Bagian yang diserap motor 29% 19%
Itu sendiri

Kehilangan energi
Akibat Gas buang
Energi tenaga yang
Kehilangan energi
Dipergunakan mesin
Akibat pendinginan

Kehilangan energi
Akibat gesekan

 Pada suhu tinggi bahan akan lunak


 mengakibatkan jarak antara komponen (clereance) menjadi lebih kecil
 oli akan menjadi rusak
 terjadi knocking, kerena pembakaran tidak normal.
Pencampuran bahan bakar atau tenaga yang optimal didapat pada temperatur
kerja mesin, yaitu kira-kira 80-90 derajat celcius. Dan hal ini tergantung dari
pabrik. Pada gambar 2 bisa kita lihat perkiraan suhu pada mesin yang sedang
bekerja.

Gambar 4.6 distribusi panas

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 27


Pendinginan yang baik memungkinkan untuk mendapatkan:
 Pemasukan udara ke silinder baik
 Menghindari ketukan (knocking)
 Kompresi yang tinggi
 Tenaga besar dan irit bahan bakar
 Temperature mesin yang merata

2. Jenis pendinginan
a. Pendinginan udara
 Pendinginan udara alamiah
 Pendinginan udara bertekanan
b. Pendinginan air
2.1. Keuntungan dan kerugian pendinginan udara:
 Konstruksi lebih sederhana
 Berat kendaraan relatif ringan
 Perawatan relatif tidak ada
Kerugiannya, yaitu:
 Temperature mesin tidak merata
 Mengambil tenaga mesin 3-4 % jika menggunakan sudu
 Suara berisik karena getaran sirip-sirip
 Perpindahan panas dari sirip-sirip ke udara tidah begitu bagus

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 28


DAFTAR PUSTAKA

1 Europa Lehr Mittle Fachkunde Kraftfahrzeugtechnik , Nourney,Vollmer GmbH Haan –


Gruiten – Germany – tahun 2001
2 Lehr Blatt – ABS – IFB – Manheim – Germany – 2003
3 Bosch Kraftfahrzeugtechnisches Taschenbuch 23 Auflage Wiesbaden:
Vieweg 1999 Germany
4 Toyota step 2 PT Toyota Astra Motor
5 Internet bearing, perpak dan konversi energi
6 Internal combustion internet

Mesin Konversi Energi ................................Ir.Supriyadi.MT...................................................... Page 29

You might also like