You are on page 1of 6

Kegiatan Penyuluhan Tentang Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M

a. Deskripsi Kegiatan

Setelah di lakukan pengkajian dan observasi di Desa Talulobutu Selatan

Kecamatan Tapa, didapatkan bahwa dalam kurun waktu 1 tahun terakhir di Desa

Talulobutu Selatan pernah mengalami kejadian wabah DBD dimana seluruh Desa

Talulobutu Selatan dilakukannya voging oleh Pemerintah Dinas Kesehatan Bone

Bolango. Dalam menyikapi hal ini, maka kami melakukan intervensi berupa Pelaksanaan

Penyuluhan Tentang Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M.

Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat

desa Talulobutu Selatan tentang Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M. Dalam

penyuluhan materi yang diberikan meliputi Bahaya DBD dan Pencegahan DBD dengan

Gerakan 3M. Hal ini sejala dengan teori tentang Gerakan 3 M, Menurut Kementerian

Kesehatan RI 2019 menyebutkan Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di

lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk

yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, talang air,

dan media penyimpanan lainnya yang menampung air seperti sampah sampah kaleng dan

botol minuman. Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara teratur setiap minggu dan

konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan

cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup) dan melakukan fogging di tempat-tempat

yang dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara berkala.


b. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat mampu mengetahui tentang bahaya DBD

dan cara pencegahan DBD dengan konsep 3M serta masyarakat mampu terbiasa

melakukan Gerakan 3M dikehidupan sehari-hari. Adapun alur kegiatan yakni kami

melakukan penyuluhan terkait Bahaya DBD dan Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M

pada Hari Jumat Tanggal 17 Desember 2021 pukul 15.00 Wita sampai dengan selesai.

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa profesi ners dan dihadiri oleh masyarakat Desa

Talulobutu Selatan.

c. Evaluasi

Berdasarkan hasil pengkajian kami selama 7 hari di lingkungan Desa Talulobutu

Selatan didapatkan bahwa Desa Talulobutu Selatan pernah mengalami kejadian wabah

DBD sebanyak 5 warga yang terkena penyakit DBD (15,6%), didapatkan 117 KK

mengatakan vektor yang paling mengganggu yakni nyamuk (60,3%), dan 28 KK

didapatkan tempat penyimpanan air terbuka (14.4%).

Hal ini yang mendasari diberikannya penyuluhan kepada masyarakat Desa

Talulobutu Selatan tentang “Bahaya DBD dan Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M”

dimana target yang akan diberikan penyuluhan yakni sebanyak 32 KK yang mewakili

kondisi rumahnya banyak vektor nyamuk, tempat penyimpanan air-nya terbuka, dan yang

pernah menderita DBD. Sasaran yang ingin dicapai adalah pengetahuan masyarakat dan

perubahan perilaku masyarakat akan bahaya DBD dan cara pencegahannya melalui

gerakan 3M. Target waktu pelaksanaan kegiatan yakni sore hari dimana alasan pada sore

hari mudah mengumpulkan masyarakat karena pada sore hari masyarakat berada

dirumah.
Penyuluhan tentang “Bahaya DBD dan Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M”

dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Desember 2021 pukul 15.00 dilakukan di Aula Kantor

Desa Talulobutu Selatan. Sebelum diberikan penyuluhan, masyarakat di evaluasi secara

subjektif dengan memberikan pertanyaan langsung kepada masyarakat terkait:

(1) Apakah masyarakat mengetahui penyebab DBD?

Jawaban masyarakat : “nyamuk”

(2) Apakah masyarakat mengetahui tentang tanda dan gejala DBD?

Jawaban masyarakat : “demam tinggi yang lama”

(3) Apakah masyarakat mengetahui bagaimana cara mencegah DBD?

Jawaban masyarakat : “membasmi nyamuk”

Kemudian setelah masyarakat di evaluasi tentang pengetahuan, dilanjutkan

dengan pemberian materi penyuluhan tentang:

(1) Ditampilkan video

(2) Penyebab DBD

(3) Tanda dan gejala DBD

(4) Cara pencegahan DBD dengan gerakan 3M

Selanjutnya masuk ke sesi tanya jawab, dan di akhiri dengan evaluasi subjektif

kembali tentang pengetahuan masyarakat setelah mendengar penyuluhan yang dijelaskan.

Dari hasil penyuluhan, evaluasi yang didapatkan menunjukkan yang ikut dalam

kegiatan penyuluhan sejumlah 25 masyarakat ditambah dengan aparat Desa Talulobutu

Selatan. Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan penerimaan BLT.

Masyarakat yang tidak ikut dalam penyuluhan dikarenakan beberapa masyarakat yang

terlambat datang, masyarakat yang tidak mau mengikuti penyuluhan malah fokus ke
penerimaan BLT. Selanjutnya saat sebelum diberikan penyuluhan, masyarakat di

evaluasi subjektif tentang pengetahuannya dengan diberikan 3 pertanyaan. Ketiga

pertanyaan bisa di jawab oleh masyarakat tetapi jawaban masyarakat hanya secara

singkat dan belum tepat.

Selama proses penyuluhan berlangsung masyarakat antusias dan memperhatikan

dengan baik apa yang dijelaskan. Setelah pemberian materi, masuk ke sesi tanya-jawab.

Ada 3 orang masyarakat yang bertanya. Pertanyaan yang diberikan masyarakat ini dapat

dianggap bahwa masyarakat memberikan feedback positif dimana menandakan

masyarakat menyimak dengan baik dan ada masyarakat yang mengatakan bahwa ingin

sama sama dengan mahasiswa untuk mendemonstrasikan pelaksanaan 3M secara

langsung. Setelah sesi tanya jawab selesai, masyarakat di evaluasi subjektif kembali

tentang pengetahuan bahaya DBD dan Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M. Evaluasi

yang diberikan yakni 3 pertanyaan yang sama.

(1) Apakah masyarakat mengetahui penyebab DBD?

Jawaban: “Nyamuk dengan tanda garis putih-putih yang kebanyakan dimusim

hujan”.

(2) Apakah masyarakat mengetahui tentang tanda dan gejala DBD?

Jawaban: “Demam tinggi yang lama, muncul bintik-bintik merak dibadan,

muntaber”.

(3) Apakah masyarakat mengetahui bagaimana cara mencegah DBD?

Jawaban: “Dengan gerakan 3M”

“Memakai kelambu dan anti nyamuk”


Dari jawaban yang disampaikan masyarakat dapat dinilai bahwa pengetahuan

masyarakat tentan Bahaya DBD dan Pencegahan DBD dengan Gerakan 3M meningkat.

Selanjuntnya masyarakat mengatakan akan mulai menerapkan gerakan 3M dirumah

masing-masing. Perubahan perilaku masyarakat juga terlihat dengan jelas selama 3

minggu setelah diberikan penyuluhan dimana pada hari Jumat tanggal 24 Desember 2021

banyak masyarakat yang bersama-sama dengan mahasiswa membersihkan desa, ada yang

menguras bak penampungan air, ada yang sudah menutup tempat penampungan air, dan

ada yang mengumpul sampah sampah bekas dengan cara langsung dibakar 2 hari sekali

dan ada yang di angkut ke TPA. Masyarakat juga menyapaikan keinginan masyarakat

kepada pihak PKM melalui mahasiswa yakni untuk adanya pengadaan kelambu kepada

masyarakat Talulobutu Selatan.


d. Dokumentasi

You might also like