You are on page 1of 30

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENINGKATAN MUTU KESELAMATAN PASIEN

PUSKESMAS KOTAKULON
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN PENINGKTAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS KOTAKULON KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2017

A. Latar belakang
Isu tentang keselamatan pasien mendapatkan perhatian pemerintah seperti yang
dituangkan dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Puskesmas wajib
melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif,
dengan mengutamakan kepentingan pasien. Puskesmas wajib memenuhi hak pasien
memperoleh keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di Puskesmas. Acuan
bagi Puskesmas untuk pelaksanaan pogram keselamatan pasien sesuai standar yang
ditetapkan.

Rangkaian kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien laksana rantai
tindakan yang kompleks dan terintegrasi yang diawali dari pengalaman masyarakat sebagai
pengguna layanan, proses pelayanan klinis dalam tingkatan mikro, konteks organisasi
sebagai fasilitator pelayanan klinis serta lingkungan eksternal yang dapat
mempengaruhinya.

Organisasi dengan fungsi manajemennya di Puskesmas memiliki peran penting


dalam program keselamatan pasien. Hal ini dikarenakan organisasi dan manajemen berada
di ranah latent failure terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan medis pada pasien. Oleh
karena itu diperlukan eksplorasi yang lebih intensif untuk dapat mengetahui peran
organisasi dalam menciptakan manajemen keselamatan pasien yang baik. Pelaksanaan
fungsi dan kewajiban Puskesmas untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dikelola
dengan baik melalui fungsi manajemen tersebut difokuskan pada keselamatan pasien dan
upaya peningkatan mutu pelayanan.

B. TUJUAN :
- Umum :
Agar Puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan, melalui implementasi
standar akreditasi yang berorientasi kepada keselamatan pasien.
- Khusus :
1. Menetapkan standar/prosedur layanan klinis yang dibakukan berdasarkan
prioritas fungsi dan proses pelayanan
2. Menyusun rencana pengukuran mutu klinis yang mencakup aspek penilaian
pasien, pelayanan penunjang diagnosis, penggunaan antibiotika, dan
pengendalian infeksi nosokomial.
3. Melakukan monitoring melalui survey mutu layanan klinis dan keselamatan
secara teratur
4. Melakukan analisis penyebab masalah
5. Menetapkan indikator pengukuran keselamatan pasien meliputi: tidak terjadi
kesalahan identifikasi pasien,tidak terjadi kesalahan pemberian obat, tidak terjadi
kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, pengurangan terjadinya
resiko infeksi silang di puskesmas, dan tidak terjadi pasien jatuh.
6. Melakukan identifikasi dan dokumentasi kejadian tidak diinginkan (KTD),
Kondisi Potensial Cidera (KPC), dan kejadian nyaris cidera (KNC).
7. Melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian dengan menggunakan indikator
mutu layana klinis untuk menyusun rencana perbaikan

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1.Evaluasi indikator klinis pelayanan puskesmas meliputi


a. Pengumpulan/ pencatatandan Pelaporan Indikator Pelayanan Klinis
b. Pengolahan Data Indikator Pelayanan Klinis
c. Analisis Data Data Indikator Pelayanan Klinis
d. Tindak Lanjut (Penyebarluasan informasi Kebijakan dan Perbaikan)
2. Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Kotakulon dan Jaringannya
a. Survey Kepuasan Pasien Rawat Jalan
b. Survey Kepuasan Pasien Rawat Inap
c. Survey Kepuasan Pasien Gawat Darurat
d. Survey Kepuasan Pasien Pustu Dan Polindes/Ponkesdes
3.Pelaksanaan Audit
a. Rawat Jalan
b. Rawat inap dan UGD
c. Poned
d. Pustu Dan Polindes/Ponkesdes
4.Peningkatan Mutu SDM
a. Orientasi Pegawai Baru
b. Pelatihan internal dan eksternal

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membentuk Tim Menejemen Mutu Puskesmas Kotakulon
2. Rapat Tim Menejemen Mutu Puskesmas Kotakulon untuk membahas rencana kerja dan
penentuan penanggungjawab kegiatan pokok program peningkatan mutu Puskesmas
Kotakulon
3. Pelaksanaan Evaluasi Indikator Klinis Pelayanan Puskesmas Kotakulon
a. Rapat Tim Menejemen mutu Puskesmas penanggungjawab khusus evaluasi indikator
klinis
b. Membuat formulir pencatatan dan pelaporan indikator pelayanan klinis
c. Rapat sosialisasi evaluasi indikator klinis kepada seluruh staf
d. Melaksanakan pengumpulan dan pelaporan indikator klinis oleh unit rawat jalan, rawat
inap/UGD, Poned, Pustu, dan Polindes/ponkesdes
e. Pengolahan data Indikator Pelayanan Klinis oleh Kepala Instalasi RawatInap
f. Rapat Tim Menejemen Mutu Puskesmas untuk melakukan analisis data Indikator
Pelayanan Klinis setiap bulan triwulan
g. Memberikan hasil rekomendasi hasil analisis indikator klinis kepada Kepala
Puskesmas sebagai bahan tindak lanjut kebijakan dan melaksanakan perbaikan.
4. Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas
a. Rapat Tim Menejemen Mutu Puskesmas dan penanggungjawab khusus evaluasi
kepuasan pasien
b. Membuat proposal evaluasi pengukuran kepuasan pasien termasuk membuat kuisioner
evaluasi kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap dangawat darurat.
c. Menyebarkan kuisioner pengukuran evaluasi kepuasan pasien rawat jalan,rawat inap
dan gawat darurat
d. Melakukan pengolahan dan analisis data hasil pengkuran evaluasi kepuasan pasien
rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat, sertakepuasan secara keseluruhan
e. Membuat laporan hasil pengukuran evaluasi kepuasan pasien rawat jalan,rawat inap
dan gawat darurat, termasuk rekomendasi untuk tindak lanjut.

5. Audit.
a. Rapat Tim Menejemen Mutu Puskesmasdan penanggungjawab khusus Audit Intrenal
Puskesmas
b. Melakukan audit pada kasus maternal dan perinatal, pemberian obat yang
rasional/menejemen obat, dan audit asuhan keperawatan.

6. Peningkatan Mutu SDM


a. Rapat Tim Peningkatan Mutu SDM untuk membahas rencana kerja
b. Melakukan analisis ketenagaan, kuantitas, kualifikasi.
c. Melakukan pelatihan internal : orientasi pegawai baru di setiap unti kerja
d. Melakukan pelatihan internal dalam bidang teknis tertentu sesuaikebutuhan
masyarakat dan atau rumah sakit
e. Mendorong pelatihan eksternal sesuai kebutuhan mayarakat dan atau Puskesmas
E. SASARAN
1. Tercapainya pencatatan dan pelaporan indikator klinis dari setiap Unit (Rawat jalan,
minimal 90 % dari seluruh Unit setiap bulan
2. Tercapainya pengolahan data indikator klinis setiap bulan
3. Tercapainya analisis data indikator klinis setiap bulan
4. Terlaksananya pengukuran kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap dangawat darurat
setiap 6 (enam) bulan sekali
5. Terlaksananya Audit Intrenal Puskesmas minimal 2 kali/ tahun untuk 1-4 kasus
6. Terlaksananya peningkatan mutu SDM 1 kali/ tahun untuk 1-2 unit kerja
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tahun 2017
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk Tim Menejemen Mutu √
2 Rapat Tim Menejemen Mutu √
3 Evaluasi Indikator klinis
a. Pengumpulan/pencatatan dan √ √ √
pelaporan indikator pelayanan
Klinis
b. Pengolahan data indikator √ √ √
pelayanan klinis
c. Melakukan analisis indikator √ √ √
pelayanan klinis
4 Pengukuran kepuasan pelayanan √ √ √
Puskesmas
a. Pengukuran kepuasan pasien √ √ √
rawat jalan
b. Pengukuran kepuasan rawat inap √ √ √
c. Pengukuran kepuasan unit gawat √ √ √
darurat
5 Audit internal Puskesmas
a. Rapat Tim Menejemen Mutu √ √
Puskesmas dan penanggung
jawab khusus Audit Intrenal
Puskesmas
b. Melakukan audit pada kasus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
maternal dan perinatal, pemberian
obat yang rasional/menejemen
obat, dan audit asuhan
keperawatan, audit insiden
keselamatan pasien
6 Peningkatan Mutu SDM
a. Rapat Tim Peningkatan Mutu √ √ √
SDM untuk membahas rencana
kerja

b. Melakukan analisis ketenagaan, √ √ √


kuantitas, kualifikasi
c. Melakukan pelatihan internal : √ √ √
orientasi pegawai baru di setiap
unti kerja
d. Melakukan pelatihan internal √ √ √
dalam bidang teknis tertentu
sesuai kebutuhan masyarakat dan
atau Puskesmas

e. Mendorong pelatihan eksternal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


sesuai kebutuhan mayarakat dan
atau Puskesmas
N PENANGGU
URAIAN KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU KET
O NG JAWAB
1 Persiapan
a. Melakukan koordinasi Menentukan - Dokter Kepala Minggu
pembentukan tim staf yang - TU puskesmas pertama
menejemen mutu berkompeten - Perawat Januari
Puskesmas dalam hal - bidan 2017
menejemen - Staf
mutu administr
puskesmas asi
- Petugas
kamar
obat
b. Pertemuan/rapat Tim Menyamakan Tim Ketua Tim Setiap
Menejemen Mutu visi dan misi Menejemen Menejemen bulan
Puskesmas kerja tim Mutu Mutu
menejemen Puskesmas Puskesmas
mutu
Puskesmas
c. Pelatihan menejemen Meningkatkan Staf yang Kepala Tiap 6
mutu bagi staf yang pemahaman telah Puskesmas bulan
telah ditunjuk tentang ditunjuk
menejemen
mutu
pelayanan
d. Melakukan sosialisasi Meningkatkan Tim Kepala Tiap 3
ke semua unit pemahamam menejemen Puskesmas bulan
pelayanan petugas mutu
e. Melakukan survey Mengidentifik Tim Kepala Tiap 6
kepuasan asi tingkat menejemen Puskesmas bulan
pelanggan/monitoring kepuasan mutu
pelanggan
f. Melakukan analisa Menentukan Tim Kepala Tiap 6
data masalah menejemen Puskesmas bulan
prioritas mutu
g. Menyusun rencana Menentukan Tim Kepala Tiap 6
kegiatan langkah menejemen Puskesmas bulan
berikutnya mutu
h. Melaksananakan Meningkatkan Tim Kepala Tiap 6
rencana menejemen kualitas menejemen Puskesmas bulan
mutu pelayanan mutu
i. Melakukan evaluasi Mendentifikas Tim Kepala Tiap 6
i tingkat menejemen Puskesmas bulan
efektivitas mutu
kinerja
j. Melakukan rencana Menentukan Tim Kepala Tiap 6
perbaikan/modifikasi renacana menejemen Puskesmas bulan
tindak lanjut mutu
G. Rencana Kegiatan Menjemen Mutu
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Setiap 3 bulan Tim Menejemen Mutu membuat laporan pelaksanaan evaluasi indikator
klinis
2. Setiap 3 bulan Tim Menejemen Mutu membuat laporan pelaksanaanpengukuran kepuasan
pasien
3. Setiap 3 bulan Tim Menejemen Mutu membuat laporan pelaksanaanaudit medis (bila ada
kejadian/insidens)
4. Setiap semester Tim MenejemenMutu SDM membuat laporanpelaksanaan peningkatan
mutu SDM

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Indikator Klinis
a. Setiap Ruangan Rawat Inap, IGD,Poned, Pustu, Polindes/Ponkesdes wajib mencatat
danmelaporkan indikator klinis melalui format yang telah disediakan
b. Tim menejemen mutu melakukan analisis data.
2. Pengukuran Kepuasan pasien
Setiap tahun minimal melakukan pengukuran kepuasan pasienterhadap pasien Ruangan
Rawat Inap, IGD,Poned, Pustu, Polindes/Ponkesdes (3pengukuran).
3. Membuat laporan hasil pengukuran kepuasan pasien.
4. Melakukan Audit .
Tim Menejemen Mutumelakukan audit, menyusun BAP, menentukan rencana, melakukan
evaluasi, dan membuat rencana tindak lanjut
5. Mutu SDM
Setiap unit kerja membuat laporan peningkatan mutu sesuaikebutuhan

J. Indikator Pelaksanaan PMKP pada Unit Kerja


I. Identifikasi pasien dengan benar
- Pengertian
Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti–
bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan keterangan
tersebut dengan individu seseorang. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau
menerima perawatan medis. Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada
pasien untuk membedakan antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar
atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien

- Tujuan
Tujuan identifikasi pasien antara lain :
1. Untuk memberikan identitas pada pasien.
2. Untuk membedakan pasien.
3. Untuk menghindari kesalahan medis ( mal praktek )

- Identifikasi pasien dilakukan pada saat :


1. Pada saat sebelum pemberian obat.
2. Pada saat pemberian darah atau produk darah.
3. Pada saat sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk pemeriksaan klinis.
4. Pada saat sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau prosedur.

II. Cara memberikan obat yang benar


Persiapan pemberian obat
Ada 6 persyaratan sebelum pemberian obat yaitu dengan prinsip 6 benar :

1. Tepat Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya Petugas harus memperhatikan kebenaran obat
sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.

2. Tepat Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harusdiperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur,
spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan
obat benar untuk diberikan kepada pasien.

3. Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.

4. Tepat cara pemberian obat


Petugas menjelaskan tentang obat yang diberikan apakah melalui oral, intravena,
intramuskuler, intrakutan, atau di oles/obat luar

5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.

6. Tepat pendokumentasian
Petugas melakukan dokumentasi obat : mencatat di register obat dengan memilah obat
dengan pengawasan khusus; mengandung unsur napza ata tidak
III. Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan
Setiap petugas pada unit kerja harus memiliki
- Ada SOP untuk menjalankan pelayanan
- Dokter menegakkan diagnosa didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan laboratorium,
dan anamnese pasien
- Kompetensi petugas yang sesuai dengan tugas yang diberikan terutama yang bertugas di
unit Rawat Jalan, UGD, Poned, maupun di Pustu, Polindes/ponkesdes.
- Perawat/bidanmembuat rencana asuhan keperawatan/asuhan kebidanan berdasarkan
data klinis dan keluhan pasien, serta melakukan kolaburasi dengan medis atau tenaga
profesi lain sesuai dengan kebutuhan asuhan keperawatan/asuhan kebidanan.

IV. Mencegah terjadinya infeksi silang


Infeksi silang dapat terjadi antara perawat-klien, lingkungan-klien, petugas-petugas
lainnya. Pencegahan dilakukan dengan pemakaian
- APD dengan benar
- cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- mengelola limbah/sampah medis dengan benar
- menggunakan peralatan (khusus untuk satu orang pasien)
- menggunakan dispossible syringe/alat sekali pakai
- mengelola linen dengan benar

V. Mencegah resiko jatuh


- Orentasikan pasien dengan lingkungan sekitarnya
- Informasikan kepada pasien alat bantu panggilan darurat
- Posisikan alat bantu panggilan darurat agar mudah dijangkau
- Posisikan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien
- Menyediakan pegangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong
- Posisikan sandaran tempat tidur penderita pada posisi yang rendah ketika pasien
beristirahat dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidur
- Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada dalam lingkungan perawatan
- Menjaga roda kursi roda pada posisi terkunci ketika stasioner
- Gunakan alas yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien
- Gunakan lampu malam hari yang terang atau pencahayaan tambahan
- Kondisikan permukaan lantai kamar mandiselalu bersih, dan tidak tergenang air sabun.
- Menjaga lantai kamar perawatan selalu bersih dan kering
- Segera bersihkan sisa tumpahan cairan yang ada di lantai
- Kondisikan daerah perawatan yang rapi
- Terapkan kegiatan yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur
dan meninggalkan tempat tidur
H. Alur Pelaporan ketika terjadi insiden

Kejadian/insiden

1. Petugas pada masing-masing unit kerja melakukan identifikasi kejadian insiden sesuai
dengan format pelaporan yang telah disediakan

2. Petugas melakukan tindakan penanggulangan segera setelah kejadian sesuai dengan


kompetensi petugas

3. Petugas melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas dan Menejemen Mutu

4. Petugas melakukan evaluasi tindakan, apakah efektif/tidak atau perlu alternatif solusi untuk
mengatasi masalah, dan melaporkan setiap insiden minimal 2x24 jam

5. Tim Menejemen Mutu melakukan audit

6. Tim Menejemen Mutu menyusun BAP

7. Tim Menejemen Mutu menyusun perencanaan

8. Tim Menejemen Mutu membuat


rencana tindak lanjut

9. Tim Menejemen Mutu melakukan


melakukan evaluasi

10.Tim Menejemen Mutu menentukan rencana tindak


lanjut
REGISTER INSIDEN KTD, KPC, DAN KNC

UMU NO JENIS EVALUASI AKIBAT


KRONOLO
NAMA R REKA UNIT INSIDEN TINDAKAN YG SETELAH INSIDEN
NO TGL GIS
BLN PASIEN M KERJA KTD/KPC/ DILAKUKAN DILAKUKAN TERHADAP
INSIDEN
L P MEDIS KNC TINDAKAN PASIEN
I.
Lampiran 2
FORMAT LAPORAN INSIDEN
KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN (KTD), KONDISI POTENSIAL CIDERA, DAN KONDISI
NYARIS CIDERA
PUSKESMAS GRUJUGAN 2016

I . DATA PASIEN
Nama :
No MR :
Ruangan :
Umur : 􀀀 0-1 bulan 􀀀> 1 bulan – 1 tahun
􀀀> 1 tahun – 5 tahun 􀀀> 5 tahun – 15 tahun
􀀀> 15 tahun – 30 tahun 􀀀> 30 tahun – 65 tahun
􀀀> 65 tahun
Jenis kelamin : 􀀀 Laki-laki 􀀀 Perempuan
Penanggung jawab pembayaran :
􀀀 Pribadi
􀀀 Asuransi Swasta
􀀀 ASKES Pemerintah
􀀀 Perusahaan
􀀀 JAMKESMAS
􀀀 Jaminan Kesehatan Daerah
Tanggal Masuk Puskesmas :
Jam :
II. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : Jam :
2. Insiden : ......................................................................................................................
3. Kronologis Insiden :

4. Jenis Insiden :
􀀀 Kejadian Nyaris Cedera / KNC
􀀀 Kejadian Tidak Cedera/KTC
􀀀 Kejadian Tidak diharapkan / KTD

5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden


􀀀 Dokter / Perawat / Petugas lainnya
􀀀 Pasien
􀀀 Keluarga / Pendamping pasien
􀀀 Pengunjung
􀀀 Lain-lain ..................................................................................................
(sebutkan)
6. Insiden terjadi pada* :
􀀀 Pasien
􀀀 Lain-lain
.....................................................................................................................(sebutkan)
Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien
7. Insiden menyangkut pasien :
􀀀 Pasien rawat inap
􀀀 Pasien rawat jalan
􀀀 Pasien UGD
􀀀 Lain-lain ..................................................................................................
(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ................................................................................................(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
 Unitap rawat jalan Induk
 PONED
 Rawat Inap
 Pustu
 Polindes
Lokasi kejadian ............................................................................................(sebutkan)
10.Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden
Unit kerja penyebab .....................................................................................(sebutkan)
11.Akibat Insiden Terhadap Pasien* :
􀀀 Kematian
􀀀 Cedera Irreversibel / Cedera Berat
􀀀 Cedera Reversibel / Cedera Sedang
􀀀 Cedera Ringan
􀀀 Tidak ada cedera
12.Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
13.Tindakan dilakukan oleh* :
􀀀 Tim : terdiri
dari : .....................................................................................................
􀀀 Dokter
􀀀 Perawat
􀀀 Petugas lainnya .......................................................................................................
14.Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?
􀀀 Ya 􀀀 Tidak
Apabila ya, Kapan :
Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebutuntuk mencegah terulangnya
kejadian yang sama?

Tgl : Tgl :
Pelapor : Pelapor :
Paraf : Paraf :
Lampiran 3

Cek List Pengawasan Pelaksanaan PMKP Sesuai Indikator Klinis Dan Pemantauan Kepatuhan
Petugas Pada Unit Kerja
Berikan tanda centang (√) pada opsi ya dan tidak
1 Apakah petugas telah melakukan identifikasi pasien dilakukan pada
saat :
- Pada saat sebelum pemberian obat ya tidak
- Pada saat sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk ya tidak
pemeriksaan klinis
- Pada saat sebelum pemberian pengobatan dan tindakan atau ya tidak
prosedur.

2 Cara memberikan obat yang benar


Apakah petugas telah melakukan 6 cara memberikan obat dengan
benar ?
Tepat Obat ya tidak
- Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya Petugas harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika
memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan
Tepat Dosis ya tidak
- Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan
dosis harusdiperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti
obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok
khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien
Tepat pasien ya tidak
- Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan
mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program
pengobatan pada pasien.
Tepat cara pemberian obat ya tidak
- Petugas menjelaskan tentang obat yang diberikan apakah melalui
oral, intravena, intramuskuler, intrakutan, atau di oles/obat luar
Tepat waktu ya tidak
- Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat
Tepat pendokumentasian ya tidak
- Petugas melakukan dokumentasi obat : mencatat di register obat
dengan memilah obat dengan pengawasan khusus; mengandung
unsur napza ata tidak

3 Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan


Apakah Setiap petugas pada unit kerja telah memiliki persyaratan di
bawah ini?
- Ada SOP untuk menjalankan pelayanan ya tidak
- Dokter menegakkan diagnosa didasarkan pada gejala klinis, ya tidak
pemeriksaan laboratorium, dan anamnese pasien
- Kompetensi petugas yang sesuai dengan tugas yang diberikan ya tidak
terutama yang bertugas di unit Rawat Jalan, UGD, Poned, maupun
di Pustu, Polindes/ponkesdes.
- Perawat/bidan membuat rencana asuhan keperawatan/asuhan ya tidak
kebidanan berdasarkan data klinis dan keluhan pasien, serta
melakukan kolaburasi dengan medis atau tenaga profesi lain sesuai
dengan kebutuhan asuhan keperawatan/asuhan kebidanan

4 Mencegah terjadinya infeksi silang


Infeksi silang dapat terjadi antara perawat-klien, lingkungan-klien,
petugas-petugas lainnya. Apakah petugas telah melakukan tindakan
berikut ini :
- APD dengan benar ya tidak
- cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan ya tidak
- mengelola limbah/sampah medis dengan benar ya tidak
- menggunakan peralatan (khusus untuk satu orang pasien) ya tidak
- mengelola linen dengan benar ya tidak
- menggunakan dispossible syringe/alat sekali pakai ya tidak

5 Mencegah resiko jatuh


Untuk mencegah resiko jatuh, apakah petugas melakukan tindakan-
tindakan seperti di bawah ini :
- mengorentasikan pasien dengan lingkungan sekitarnya ya tidak
- memberikan Informasi kepada pasiententang alat bantu panggilan ya tidak
darurat
- menempatkan alat bantu panggilan darurat agar mudah dijangkau ya tidak
- menempatkan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien ya tidak
- Menyediakan pegangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan ya tidak
lorong
- Menempatkan sandaran tempat tidur penderita pada posisi yang ya tidak
rendah ketika pasien beristirahat dan posisikan sandaran tempat
tidur yang nyaman ketika pasien tidur
- Menempatkan rem tempat tidur terkunci pada saat berada dalam ya tidak
lingkungan perawatan
- Menjaga roda kursi roda pada posisi terkunci ketika stasioner ya tidak
- mengguanakan alas yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien ya tidak
- menggunakan lampu malam hari yang terang atau pencahayaan ya tidak
tambahan
- menjaga kebersihan permukaan lantai kamar mandi selalu bersih, ya tidak
dan tidak tergenang air sabun.
- Menjaga lantai kamar perawatan selalu bersih dan kering ya tidak
- Segera membersihkan sisa tumpahan cairan yang ada di lantai ya tidak
- menciptakan daerah perawatan yang rapi ya tidak
- menerapkan kegiatan yang aman ketika membantu pasien pada saat ya tidak
akan ke tempat tidur dan meninggalkan tempat tidur

Mengetahui
Kepala Puskesmas Grujukan Ketua Tim Menejemen Mutu

Dr. Indah Yuli Hartatik


NIP. 19780708200604 2 020 Ratih Anggraeni
NIP 19800903 201409 2 001

You might also like