This document summarizes a study on organizational communication patterns between project teams and account executives at CV. Kenongo Citra Kirana Production, an event organizer in Kediri, Indonesia. The study found that communication occurred through internal communication between different divisions, and external communication with clients. Common barriers to effective communication identified were technical disturbances, semantic disorders, physical barriers, psychological factors, and differences in perspectives. The document provides background on the importance of organizational communication and describes the methodology used in the study.
This document summarizes a study on organizational communication patterns between project teams and account executives at CV. Kenongo Citra Kirana Production, an event organizer in Kediri, Indonesia. The study found that communication occurred through internal communication between different divisions, and external communication with clients. Common barriers to effective communication identified were technical disturbances, semantic disorders, physical barriers, psychological factors, and differences in perspectives. The document provides background on the importance of organizational communication and describes the methodology used in the study.
This document summarizes a study on organizational communication patterns between project teams and account executives at CV. Kenongo Citra Kirana Production, an event organizer in Kediri, Indonesia. The study found that communication occurred through internal communication between different divisions, and external communication with clients. Common barriers to effective communication identified were technical disturbances, semantic disorders, physical barriers, psychological factors, and differences in perspectives. The document provides background on the importance of organizational communication and describes the methodology used in the study.
between the project team and account executive involved in the event. Project team is assigned to perform the project tasks while account executive is responsible to initiate and maintain favorable relationship between the company's internal team. The purpose of this research is to analyse the communication flows between project team and account executive at Kenongo Event Organizer and to investigate the common communication obstacles in Kenongo. The conceptual framework used was organizational communication theory. The research used qualitative method. The subjects were employees of Kenongo who acted as project team and account executive. Data were collected through interviews and observations of four Kenongo employees. The results revealed that the organizational communication occured between the project team and account executive at Kenongo was internal and external communication. The internal communication flew in four directions: upward, downward, diagonal, and horizontally. Communication barriers found were technical disturbances, semantic disorders, physical barriers, psychological disorders and perceptual gap, all of which might cause problems if the event organized failed to meet clients’ expectations.
Berhasilnya sebuah event membutuhkan komunikasi yang
baik antara project team dan account executive yang terlibat dalam event tersebut. Project team bertugas untuk menyelenggarakan acara sedangkan tugas dari account executive adalah menjadi mediator antara project team dengan kliennya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola komunikasi yang berlangsung antara project team dan account executive di event organizer Kenongo. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Kenongo yang berperan sebagai project team dan account executive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi terhadap dua orang narasumber yang bekerja di Kenongo Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi organisasi yang digunakan oleh project team dan account executive di Kenongo adalah komunikasi internal dan eksternal . Komunikasi internal berlangsung dalam empat arah yaitu, komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi diagonal, dan komunikasi horizontal. Adapun hambatan yang ada dalam proses komunikasi organisasi yaitu gangguan teknis, gangguan semantik, rintangan fisik, gangguan psikologis dan perbedaan kerangka berpikir, yang kesemuanya akan menimbulkan masalah apabila event yang diselenggarakan tidak sesuai dengan ekspektasi klien.
Kata kunci: Project Team, Account Executive, Event, Komunikasi
Organisasi.
PENDAHULUAN
Pernikahan merupakan prosesi pengikatan jani suci antara
kaum laki laki dan perempuan. Pernikahan merupakan sebuah ibadah yang sangat mulia dan suci. Maka oleh sebab itu, pernikahan tidak bolh dilakukan semabrangan karena pernikahan merupaan sebuah ibadah terpanjang dan dapat dijaga hingga maut memisahkan.
Pernikahan merupakan momen yang sangat penting dan
bermakna bagi kedua mempelai dalam hidup mereka. Banyak pasangan (klien) yang ingin menggelar resepsi pernikahan. Ada berbagai keinginan untuk mendukung penyambutan, seperti mencari waktu yang pas. Pernikahan yang tepat, pilih gaun pengantin, tempat resepsi, atur undangan, souvenir, dan perlengkapan yang dibutuhkan selama pesta pernikahan, antara lain bridal, catering, isian acara, MC, foto, dll. Banyak pelanggan tidak punya banyak waktu untuk pergi ke beberapa titik dukungan. Sambil memikirkan konsep pernikahan di pesta pernikahan, banyak tempat bisnis sekaligus menawarkan berbagai layanan dan konsep menarik untuk mendukung resepsi pernikahan.
Untuk mendukung latar belakang diatas, diperlukan suatu
teknik yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan apa yang anda butuhkan untuk mengatur resepsi pernikahan termasuk biaya yang harus disediakan. Selain itu, diharapkan system informasi akan tersedia untuk membantu mengatur acara untuk penyelenggara pernikahan, dan memberikan kemudahan kepada pelanggan, juga memberikan proses bisnis baru yang dapat meningkatkan kinerja individu.
Perusahaan mengalami perkembangan akibat pesatnya
kemajuan teknologi komunikasi sangat penting dalam berorganisasi, walaupun komunikasi penting dalam semua tingkat manajemen, tetapi memiliki maksud sebagai sarana memadukan aktivitas- aktivitas dalam berorganisasi atau sarana penghubung antar orang di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu pentingnya suatu komunikasi menentukan maju mundurnya suatu perusahaan.
METODE
Meode penelitian yang digunakan berupa metode kualitatif
dengan metode pengumpulan data serta metode analisa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan secara wawancara dan observasi atau melakukan pengamatan langsung di lapangan. Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan metode analisis data secara deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi). (Suharsimi Arikunto, 1996:206). Penulis menggunakan metode deskriptif dimaksudkan agar memperoleh gambar dan data secara sistematis tentang berbagai hal yang berkaitan erat dengan tinjauan tentang gaya-gaya komunikasi organisasi serta kendala-kendala, sehingga penulis akan dapat mengolah dan mengajukan data yang sistematis, fakta dan aktual serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Penelitian dilakukan pada informan selaku CEO dan HRD
Kenogo Organizer bulan Oktober sampai November 2022. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pola komunikasi organisasi adalah gaya di mana cara
berkomunikasi yang berupa penyampaian atau pengiriman informasi dari pengirim kepada penerima dan dapat dipahami. Maka pola komunikasi organisasi dituntut untuk dapat mengekspresikan ide-ide yang berkualitas guna untuk memajukan perusahaan. Fakta yang terjadi dalam penerapan pola komunikasi organisasi di CV. Kenongo Citra Kirana Production terdapat berbagai macam perbedaan pendapat yang ada di dalam perusahaan dengan teori yang ada. Mengenai pendapat yang terjadi di perusahaan terdapat dua perbedaan sisi positif dan negatif. Pendapat mengenai sisi positif di dalam perusahaan, yaitu, sikap saling keterbukaan dalam semua kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan. Antara lain, pengekspresian ide-ide dengan melalui keputusan bersama dalam organisasi di perusahaan.
Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi merupakan
pengiriman serta penerimaan berbagai pesan organisasi baik di kelompok organisasi formal maupun informal. Komunikasi formal merupakan jalur komunikasi resmi yang terkait dengan rantai komando atau hubungan tugas dan tanggung jawab di dalam organisasi. Adapun jalur komunikasi informal merupakan jalur komunikasi tidak resmi, baik di dalam maupun di luar organisasi, tetapi masih berkaitan dengan fungsi tidak langsung para pimpinan organisasi (Yuliana, 2012).
Proses Komunikasi
Dari hasil penelitian, proses komunikasi yang dilakukan
oleh tim event organizer dengan klien sejak awal pitching hingga terselenggaranya event tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pertemuan klien dengan EO
Proses penyelenggaraan event dimulai ketika klien
mengundang tim event organizer, yang meliputi account executive dan tim kreatif. Tim tersebut diberi briefing mengenai kebutuhan event dan gambaran konsep yang diinginkan. Kepada account executive, klien memberikan rincian budget yang akan mereka keluarkan untuk event yang akan dijalankan. Komunikasi yang dilakukan oleh klien dengan account executive merupakan komunikasi eksternal.
2. Briefing Konsep
Setelah itu, account executive mengadakan
briefing internal dengan tim kreatif mengenai konsep event. Selanjutnya, tim kreatif akan berusaha mendesain acara yang semenarik mungkin agar perusahaannya menang pitching project event tersebut. Komunikasi yang dilakukan antara account executive dengan tim kreatif merupakan komunikasi horizontal. Setelah tim kreatif mematangkan konsep tersebut, account executive akan mengecek terlebih dahulu apakah konsep tersebut dapat diimplementasikan dengan batasan budget yang klien inginkan.
3. Pengajuan Proposal ke Klien
Jika konsep tersebut sudah sesuai dengan budget
yang disarankan, account executive akan membuat proposal untuk diserahkan kepada klien.
4. Persetujuan dan Perjanjian Proposal
Jika konsep yang dibuat oleh tim kreatif telah disetujui klien, account executive akan melakukan dealing dengan klien dan membuat perjanjian mengenai pembagian tugas untuk menjalankan event tersebut.
5. Persiapan Materi
Setelah disetujui oleh klien, account executive
memberikan brief kepada project team mengenai konsep tersebut. Di dalam project team terdapat head of project division, project manager dan project officer. Konsep tersebut kemudian dijabarkan secara lebih detail oleh project team untuk disusun menjadi manual book serta checklist yang akan menjadi acuan project officer dalam menyelenggarakan event sesuai dengan flow yang telah disusun. Komunikasi horizontal yang terjadi pada proses ini adalah komunikasi yang dilakukan antara account executive dan project manager. Adapun komunikasi diagonal terjadi pada komunikasi yang dilakukan antara account executive dengan head of project division dan project officer.
6. Eksekusi
Dalam proses ini, yang bertugas hanyalah project
team. Di lapangan, project team akan mengurus dan melengkapi semua kebutuhan event sesuai dengan checklist dan timeline yang telah dibuat sebelumnya. Komunikasi vertikal terjadi pada saat head of project division memberikan arahan di lapangan kepada project manager maupun project officer.
7. Evaluasi
Setelah event selesai, project team akan membuat
evaluasi dan report tentang event yang telah diselenggarakan, yang kemudian akan dipresentasikan ke depan klien saat meeting evaluasi. Proses komunikasi yang terjadi saat project team memberikan evaluasi dan report event merupakan komunikasi eksternal.
Arah Komunikasi
Vertikal (ke atas)
Project Manager (AA) ke Head of Project Division (GT)
Dalam komunikasi ini dibahas mengenai plotting tim yaitu pembagian tim untuk event yang akan dijalankan dan kerja sama dengan EO partner untuk event yang diselenggarakan di luar Jakarta. Komunikasi ke atas yang dilakukan terjadi hampir setiap hari melalui telepon.
Project Officer (AS) ke Head of Project Division (GT)
dan Project Manager (AA) Dalam komunikasi ini dibahas mengenai aspek normatif dari pekerjaan. Komunikasi ke atas terjadi pada proses komunikasi langsung di forum atau meeting maupun tidak langsung melalui media komunikasi seperti whatsapp group, email, ataupun telepon.
Vertikal (Ke Bawah)
Head of Project Division (GT) ke Project Manager (AA)
dan Project Officer (AS)
Dalam proses ini dibahas tentang kebutuhan manpower yaitu kru
tambahan (freelancer) untuk membantu pelaksanaan event. Di samping itu juga dibahas tentang target key performance indicator (KPI) project event, dilakukan koordinasi mengenai pengurangan budget yang dilakukan oleh account executive dan koordinasi dengan vendor yang bekerja sama untuk event-event besar yang membutuhkan lebih banyak equipment. Komunikasi ke bawah dilakukan melalui meeting internal minimal seminggu sekali. Jika ada lebih dari satu event yang sedang ditangani, komunikasi dapat terjadi dua kali dalam seminggu, sedangkan komunikasi yang dilakukan melalui media komunikasi seperti whatsapp group terjadi setiap hari.
Project Manager (AA) ke Project Officer (AS)
Dalam komunikasi ini dibahas mengenai masalah flow event dan update mengenai event yang sedang berjalan. Komunikasi ke bawah yang dilakukan secara langsung jarang terjadi, yaitu hanya saat weekly meeting. Akan tetapi, komunikasi dengan bawahan via telepon sering dilakukan.
Horizontal
Project Manager (AA) ke Account Executive (RA)
Dalam proses ini akan dibahas mengenai perubahan tim koordinasi
dari klien. Komunikasi horizontal dilakukan hampir setiap hari melalui tatap muka pada saat meeting maupun melalui telepon.
Account Executive (RA) ke Project Manager (AA)
Dalam komunikasi ini dilakukan penyatuan persepsi tentang proyek
yang akan dijalankan. Komunikasi horizontal terjadi sebanyak tiga kali dalam seminggu melalui tatap muka pada saat meeting di kantor maupun di luar kantor, sedangkan komunikasi melalui media komunikasi seperti whatsapp dan email terjadi setiap hari.
Diagonal
Head of Project Division (GT) ke Account Executive
(RA) Dalam proses ini dibahas mengenai budget, deadline, manual book untuk project officer dan kru yang melaksanakan event dan checklist kebutuhan event. Komunikasi diagonal sering dilakukan oleh head of project division dengan account executive secara langsung di kantor maupun melalui whatsapp group.
Project Officer (AS) ke Account Executive (RA)
Dalam proses ini dibahas mengenai project approval, yaitu
pengajuan ide dan saran kepada klien mengenai event yang akan dijalankan dan dampaknya ke budget klien. Selain itu, juga akan dibahas mengenai margin perusahaan.
Account Executive (RA) ke Head of Project Division
(GT) dan Project Officer (AS)
Dalam proses ini dibahas mengenai checklist event yang memuat
daftar kebutuhan event, timeline event (rundown), dan briefing mengenai project event. Di dalamnya akan dibicarakan tentang eksekusi konsep tim kreatif oleh project team dan ekspektasi klien terhadap event tersebut. Tujuan dari pembahasan ini adalah agar klien puas dengan konsep yang direalisasikan oleh project team. Komunikasi diagonal dilakukan sebanyak tiga kali seminggu saat meeting dan setiap hari melalui whatsapp group dan email.
Eksternal
Head of Project Division (GT) ke klien
Dalam komunikasi ini dibahas mengenai persiapan event, yang mencakup kebutuhan klien, target event yang sedang dijalankan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan event.
Project Manager (AA) ke klien
Dalam komunikasi ini dibahas tentang hasil survei lokasi
event.
Project Officer (AS) ke klien
Dalam komunikasi ini dibahas mengenai printing dan
design approval yaitu desain untuk banner, backdrop, souvenir event, poster ataupun desain cetak yang akan digunakan untuk mendukung event, gimmick berupa souvenir maupun material pendukung event dan talent untuk pengisi acara.
Account Executive (RA) ke Klien
Dalam komunikasi ini dibahas mengenai tim
internal klien dan approval budget yaitu anggaran yang disetujui oleh klien. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian di atas
dihasilkan kesimpulan sebagai berikut : Komunikasi organisasi yang dilakukan oleh project team dan account executive di event organizer CV. Kenongo Citra Kenanga Production memiliki dua dimensi yaitu internal dan eksternal. Dimensi internal terbagi menjadi empat arah komunikasi yaitu komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal. Komunikasi eksternal yang dilakukan oleh project team dan account executive merupakan komunikasi mereka dengan kliennya. Adapun komunikasi internal terjadi saat account executive memberikan brief mengenai konsep kepada tim kreatif dan project team.
Komunikasi internal berlangsung dalam empat arah.
Pertama adalah komunikasi horizontal, yang berlangsung saat account executive berkomunikasi dengan project manager dan tim kreatif. Kedua, komunikasi vertikal yang terbagi menjadi dua arah, yaitu komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah terjadi saat head of project division berkomunikasi dengan project officer dan project manager ataupun sebaliknya. Adapun komunikasi ke atas berlangsung saat project manager dan project officer berkomunikasi dengan atasannya.
Terakhir adalah komunikasi diagonal yang terjadi saat
account executive berkomunikasi dengan head of project division dan project officer. DAFTAR PUSTAKA
1. Alvian, Y. (2016). Audit Mini Mengenai Kepuasan
Komunikasi Organisasi di UD. Prima Jaya. Jurnal E- Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra, Surabaya, 4(1), 1–12. Retrieved from http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmukomunikasi/arti cle/view/4843/4452. 2. Ishak, A. (2012). Peran Public Relations Dalam Komunikasi Organisasi. Komunikasi Aspikom, 1, 373– 380.
3. Yuliana, R. (2012). Peran Komunikasi Dalam Organisasi.
Jurnal STIE Semarang, 4(3), 52– 58. Retrieved from http://jurnal3.stiesemarang.ac.id/index.php/jur nal/article/view/162.
4. Tumewu, E. L., Lumanauw, B., & Ogi, I. (2014).
Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, dan Karakteristik Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Event Organizer Reborn Creative Center Manado. Jurnal EMBA, ISSN 2303-1174, 2(1), 532–542.
5. Suseno, I. K. (2005). Cara Pinter Jadi Event Organizer.