Professional Documents
Culture Documents
158-Article Text-279-1-10-20190809
158-Article Text-279-1-10-20190809
Oleh :
Tiara Suri Handayani
AMIK Bina Sriwijaya Palembang
Jl.H.M. Ryachudu No. 24 (8 Ulu) Palembang 30129
HP: 0811 710 1718, Email : iratiarasayank17@gmail.com
Abstract The Ministry of Education Indonesia held a national examination for high school
students every year with the aim of assessing the achievement of competency standards on
specific subjects nationally and as the basis of selection into the next education level. Fraud in
paper-based implementation of National Examination often found, although it can not be
completely eliminated but it can be minimized. National Exam-based computer is one of the
policies that can be used to reduce the risk of fraud or violations committed by students, teacher,
schools and others who intentionally used for a particular purpose. National Exambased
computer will also improve the effectiveness and efficiency of the budget, because it does not use
paper media that will be replaced with computer media and its oversight will be easier. In this
research scenario will be simulated implementation of National Examination using a computer-
based modeling of dynamic systems. Hopefully, through modeling of dynamic systems can be
known factors that cause fraud or breach, as well as a variable in the National Exam that can be
analyzed to improve the effectiveness and efficiency of the budget, so the goal of the National
Examination can be achieved in order to improve the quality of education in Indonesia.
Keywords: Dynamic Systems, National Exam, Cheat, Efficiency and Effectiveness of Budget
Abstrak Kementrian Pendidikan Indonesia setiap tahun mengadakan Ujian Nasional untuk siswa
sekolah menengah dengan tujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata
pelajaran tertentu secara nasional dan sebagai dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
Kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional berbasis kertas kerap ditemukan, meskipun tidak
bisa sepenuhnya ditiadakan tetapi dapat diminimalkan. Ujian Nasional berbasis komputer adalah
salah satu kebijakan yang bisa digunakan untuk mengurangi resiko kecurangan atau pelanggaran
yang dilakukan siswa, pengawas, sekolah dan pihak lain yang sengaja memanfaatkan untuk
tujuan tertentu. Ujian Nasional berbasis komputer juga akan meningkatkan efektifitas dan
efisiensi anggaran, karena tidak menggunakan media kertas yang akan digantikan dengan media
komputer serta pengawasannya akan semakin mudah. Dalam skenario penelitian ini akan
disimulasikan pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer menggunakan pemodelan sistem
dinamik. Diharapkan melalui pemodelan sistem dinamik bisa diketahui faktor penyebab
kecurangan atau pelanggaran, serta variabel dalam Ujian Nasional yang bisa dianalisis untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi anggaran, sehingga tujuan dari Ujian Nasional bisa
tercapai demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Kata kunci: Sistem dinamik, Ujian Nasional, Kecurangan, Efektifitas dan Efisiensi anggaran.
1
1. PENDAHULUAN dalam standarisasi skor ujian, dipengaruhi
oleh beberapa variabel yang bisa diukur
Sejumlah penelitian telah dilakukan meliputi : teacher-student ratio, curriculum
yang menggambarkan penggunaan scope, teacher attrition, student graduation
pemodelan sistem dinamik pada rates, school accountability ratings
permasalahan bidang pendidikan dalam (Sterling, 2013).
beberapa isu topik yaitu : Planning, Dalam pelaksanaan evaluasi
Resourcing & Budgeting, Teaching Quality, pendidikan di Indonesia menggunakan Ujian
Teaching Practice, Corporate Governance, Nasional yang selanjutnya disebut UN
Microworlds and Enrolment Demand sebagai alat untuk mengukur capaian
(Kennedy, 2005). Munculnya permasalahan kompetensi siswa secara nasional pada
dalam manajemen pendidikan dikarenakan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
lembaga pendidikan dituntut terus Dalam pelaksanaan UN di Indonesia Sejak
berkembang untuk memenuhi permintaan tahun 1950 hingga tahun 2015 masih
para stakeholdernya (Kennedy dan Clare, terdapat beberapa permasalahan yang
1999). Hasil identifikasi Galbraith dibidang timbul, mulai minimnya jumlah siswa yang
strategy, planning, resourcing & budgeting, lulus, kendali mutu yang rendah, rekayasa
menemukan bahwa banyak terdapat loops nilai rapor, pro-kontra dihapusnya UN, dan
positif dan negatif. Sebagai contoh proses masih terjadinya kecurangan sampai saat ini
loop positif dalam meningkatkan jumlah (Hasil Evaluasi UN - BSNP, 2015). Isu yang
pendaftar siswa baru dimana akan banyak disorot oleh pemerintah dan
mempengaruhi penambahan jumlah staf masyarakat saat ini adalah masalah
akademik, dari peningkatan jumlah kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan
pendaftar akan menambah jumlah siswa UN berlangsung. Tahun 2015 kementrian
yang ada, kemudian akan mempengaruhi pendidikan mengeluarkan kebijakan
penambahan sumber daya yang lain, seperti pelaksanaan UN yang selama ini
kelas, pengajar, gaji pegawai dan lain menggunakan kertas (paper base test)
sebagainya (Galbraith, 1998). Berbeda digantikan menggunakan media komputer
dengan yang ditemukan oleh Barlas, ketika (computer base test). Dalam penelitian ini
dihadapkan dengan meningkatnya jumlah akan dibuat pemodelan dan simulasi sistem
pendaftar, ukuran kelas kecil akan tetap dinamik pelaksanaan UN yang bisa
dipertahankan, ini berarti jumlah pertemuan menggambarkan pelaksanaan UN
akan bertambah, yang akan mempengaruhi sebenarnya. Dengan pemodelan diharapkan
peningkatan beban mengajar sehingga sulit bisa diketahui hubungan sebab-akibat
dalam mempertahankan potensi institusi dan (causal) dari variabel-variabel yang
laju pertumbuhan akan berhenti (Barlas, berpengaruh signifikan, sehingga diketahui
1996). Penurunan sumber daya anggaran dampaknya dari berbagai intervensi pada
pada institusi pendidikan menurut Davies, sistem dan hasil luarannya. Sistem dinamik
dikarenakan adanya pembatasan pengeluaran menjadi teknik pemodelan yang sesuai untuk
anggaran oleh pemerintah yang akan manajemen pendidikan, sistem ini dapat
mengakibatkan melambatnya pertumbuhan dicirikan sebagai interaksi rantai tertutup
institusi (Davies, 1997). Salah satu indikator (atau umpan balik) bila dikombinasikan akan
pengukuran keberhasilan dalam mendesain membentuk struktur sistem dan berperilaku
kebijakan pendidikan adalah prestasi siswa dari waktu ke waktu.
2
2. TINJAUAN PUSTAKA
3
Judul Penulis/Tahun Hasil
Implementing Performance- Gloria Grizzle (2014) Model untuk mengevaluasi
Based Program Budgeting: A reformasi anggaran yang
System Dynamics Perspectiv menggabungkan wawasan
dari penganggaran,
pelaksanaan kebijakan dan
sistem dinamik.
Public Administration
Review, Volume 62
Prosedur Operasional Standar Badan Nasional Standar Kumpulan peraturan
Ujian Nasional Pendidikan (2014) Pelaksanaan Ujian Nasional
4
Tabel 2. Variabel-Variabel Pelaksanaan UN
5
- Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota
- Penyusunan dan pengiriman laporan UN Satuan
Pendidikan
Tingkat Kecurangan - UN sebagai syarat kelulusan
- Kurangnya percaya diri pada siswa
- Dampak kemajuan teknologi
- Ketakutan Institusi/Pemerintah Daerah karena
penurunan prestise
- Sanksi terhadap guru karena prestasi siswa
menurun
- Rendahnya prestasi siswa akibat kurangnya fasilitas
6
Pada causal loop diatas, variabel meliputi UN sebagai syarat kelulusan,
anggaran UN keseluruhan diperoleh dari Kurangnya percaya diri pada siswa, Dampak
akumulasi anggaran biaya tingkat pusat, kemajuan teknologi, Ketakutan
provinsi, Kab/Kota, dan satuan pendidikan Institusi/Pemerintah Daerah karena
yang masing-masing mempunyai variabel- penurunan prestise, Sanksi terhadap guru
variabel pembentuk lainnya (POS karena prestasi siswa menurun, dan
Penyelenggaraan UN, 2015). Sedangkan rendahnya prestasi siswa akibat kurangnya
untuk Penyebab tingkat Kecurangan dalam fasilitas (Rohma, 2013).
Ujian Nasional terdiri dari faktor-faktor yang
7
Gambar 3. Hasil simulasi tingkat kecurangan sebelum skenario
Dari hasil pembangunan model dan skenario maka resume dari penelitian ini
berdasarkan kondisi saat ini (base model) adalah sebagai berikut :
8
Tabel 3. Resume Skenario
Biaya tambahan yang timbul setelah komputer tergantung dari kesiapan dari
dilakukan identifikasi resiko bidang satuan pendidikan masing-masing.
teknologi hanya dikeluarkan oleh Upaya skenario dengan
penyelenggara ujian pada satuan pendidikan menggunakan ujian berbasis komputer
atau sekolah, karena 90% fasilitas yang adalah salah satu cara mengurangi
digunakan dalam ujian berbasis komputer kecurangan UN dari sudut pandang
memberdayakan fasilitas yang dimiliki oleh teknologi, akan tetapi jika kecurangan terjadi
satuan pendidikan sebelumnya. Sehingga dilakukan oleh beberapa pihak yang bekerja
kesuksesan kebijakan ujian nasional berbasis sama mulai dari siswa, pengawas, guru dan
sekolah maka upaya mengurangi tingkat
9
kecurangan dengan ujian berbasis komputer 6. DAFTAR PUSTAKA
tidak akan ada artinya.
Saran untuk penelitian selanjutnya Akdemir, O., & Oguz, A. (2008). Computer-
adalah memasukkan unsur sanksi yang lebih based testing: An alternative for the
berat misal hukuman penjara beberapa tahun assessment of Turkish
bagi siapapun yang terlibat dalam undergraduate students. Computers
kecurangan khususnya siswa dan & Education , 1198–1204.
dilaksanakan dengan tegas. Di dalam
Prosedur Operasional Standar UN 2010 Alawiyah, F. (2012, Mei). Pelaksanaan
sudah terdapat adanya sanksi terhadap Ujian Nasional 2012 . Jakarta, DKI
pelaku kecurangan yang dilakukan oleh Jakarta: (P3DI) Setjen DPR RI.
siswa, pengawas, dan sekolah, akan tetapi
sanksi tersebut terlalu ringan hanya sanksi Mingat, A., & Tan, J.-P. (2003). Tools for
administratif saja dan tidak dilaksanakan Education Policy Analysis.
sepenuhnya dengan tegas sehingga Washington: The International Bank
kecurangan tetap terjadi. Matindas (2010) for Reconstruction and Development
memaparkan beberapa hal yang mendorong / The Word Bank.
terjadinya kecurangan akademik, antara lain:
Individu yang bersangkutan tahu hal Piaw, C. Y. (2012). Replacing paper-based
tersebut tidak boleh dilakukan tetapi testing with computer-based testing
yakin bahwa individu tersebut dapat in assessment: Are we doing wrong?
melakukannya tanpa ketahuan. Procedia - Social and Behavioral
Individu yang bersangkutan tidak yakin Sciences , 655 – 664.
bahwa perbuatan tersebut tidak akan
diketahui, tetapi individu tersebut tidak Piaw, C. Y., & Mohd, Z. D. (2013). Effects
melihat kemungkinan lain untuk of computer-based educational
mencapai tujuan utamanya (lulus atau achievement test on test performance
mendapat nilai kredit untuk kenaikan), and test takers motivation.
dan berharap agar perbuatannya tidak Computers in Human Behavior ,
ketahuan. 1889–1895.
Individu yang bersangkutan tidak
percaya bahwa ancaman sanksi akan POS Penyelenggaraan UN. (2015, Desember
benar-benar dilakukan. 22). Jakarta, Indonesia: Badan
Individu yang bersangkutan tidak merasa Standar Nasional Pendidikan.
malu apabila perbuatannya diketahui
orang lain. Rohma, F. (2013). Kecurangan Ujian dalam
Nasional. Artikel Ilmiah Hasil
Penelitian Mahasiswa 2013,4.
10