You are on page 1of 18

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP

KETERSEDIAAN PAKAN TERNAK


DI SUMATERA BARAT
EFFECTS OF THE COVID-19 PANDEMIC ON THE FEED
AVAILABILITY OF LIVESTOCK IN WEST SUMATERA
Harmen

Laboratorium Pengujian Mutu Produk Peternakan


Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat.
Jl. Rasuna Said 68 Padang 25139 Sumatera Barat, Indonesia. Tel./Fax. (0751) 28060,
email: harmen.disnak@gmail.com.

Naskah Masuk: 27-09-2020 Naskah Diterima: 22-10-2020 Naskah Disetujui: 6-11-2020

ABSTRACT

The COVID-19 pandemic has affected many things, because of the conditions and consequences as well
as the regulations made by the government. This factor also indirectly affects the livestock sector,
especially in the supply of feed ingredients and animal feed. Observations have been made to study the
side effects of the COVID-19 pandemic on the availability of feed ingredients and animal feed in West
Sumatra. The survey was conducted using a purposive random sampling method in 9 districts where there
are many livestock businesses. Data collected by interview owners or entrepreneurs of feed distributors,
retailers, and breeders as consumers. Observations are; availability of feed/feed ingredients, prices,
peoples purchasing ability before and during the COVID-19 pandemic. The results showed that there was
no impact of the COVID-19 pandemic on the availability of feed ingredients/animal feed, at the
distributor, retailer, and farmer levels. The impact of the pandemic affected transportation when the
PSBB regulations were implemented, causing transportation to be less fast (more than one day). The
impact at the trader level, from the time before and during the pandemic, there was a decrease in the
price of local feed raw materials (maize, rice bran). The decline ranged from 15-20%, while the price of
manufactured feed (concentrate) decreased by 5%. The people's purchasing power for livestock
production during the COVID-19 pandemic has also decreased by 30-38%. Conditions returned to
normal after there was a new normal rule issued by the government.

Keywords: Animal feed, COVID-19 pandemic, effect.

ABSTRAK

Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi banyak hal, karena kondisi dan akibat yang ditimbulkan serta
peraturan yang dibuat pemerintah. Faktor ini secara tidak langsung juga mempengaruhi bidang
peternakan, terutama penyediaan bahan pakan dan pakan ternak. Telah dilakukan pengamatan dengan
tujuan untuk mempelajari dampak pandemi COVID-19 terhadap ketersediaan bahan pakan dan pakan
ternak di Sumatera Barat. Survey dilakukan dengan metoda purposive random sampling (sampling
dengan alasan) di sembilan Kabupaten/ Kota yang terdapat banyak usaha peternakan. Pengambilan data
dengan cara wawancara kepada pemilik atau pengusaha distributor pakan, pengecer dan peternak
sebagai konsumen. Pengamatan adalah; tingkat ketersediaan bahan pakan/pakan, harga, daya beli
masyarakat sebelum dan pada saat terjadi pandemi COVID-19. Hasil pengamatan menunjukan bahwa
tidak ada dampak pandemi COVID-19 terhadap ketersediaan bahan pakan/pakan ternak, di tingkat
distributor, pengecer dan peternak. Dampak pandemi berpengaruh terhadap transportasi pada saat
dilakukan aturan PSBB, menyebabkan transportasi kurang lancar (lebih dari 1 hari). Dampak terlihat
pada tingkat pedagang pengecer, dari waktu sebelum dan saat pandemi terjadi penurunan harga bahan
baku pakan lokal (jagung, dedak padi). Penurunan berkisar 15-20 %, sedangkan harga pakan pabrikan
(konsentrat) turun 5 %. Daya beli masyarakat terhadap produksi hasil peternakan pada kondisi pandemi

130 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
COVID-19 juga mengalami penurunan sebanyak 30-38%. Kondisi kembali normal setelah ada aturan
new normal yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Kata kunci: pakan ternak, dampak, pandemi COVID-19

PENDAHULUAN hari semakin meningkat. Untuk

COVID-19 adalah penyakit menekan dan menghambat penyebaran

menular yang disebabkan oleh jenis virus ini pemerintah telah mengambil

corona virus yang baru ditemukan. beberapa kebijakan memutus rantai

Corona virus merupakan virus baru dan penyebaran virus Corona melalui

penyakit yang sebelumnya tidak beberapa kebijakan dan peraturan,

dikenal. Awal terjadinya wabah di diantaranya Peraturan Pemerintah

Wuhan, Tiongkok bulan Desember Nomor 21 Tahun 2020, tentang

2019. Penyakit ini menyebar ke Pembatasan Sosial Berskala Besar

berbagai negara termasuk ke Indonesia (PSBB) Tanggal 31 Maret 2020.

pada awal tahun 2020. PSBB merupakan sebuah

Penyebaran COVID-19 yaitu dari penyelenggaraan pembatasan kegiatan-

orang yang terjangkit virus, dapat kegiatan di tempat umum dan

menyebar dari orang ke orang melalui mengarantinakan diri sendiri di dalam

percikan-percikan dari hidung atau rumah. Tujuan dari PSBB yaitu untuk

mulut (droplet) yang keluar saat orang mencegah meluasnya penyebaran virus

batuk atau mengeluarkan nafas. Sudah COVID-19 yang sedang terjadi saat ini.

187 negara dan wilayah didunia Di Sumatera Barat PSBB mulai

terinfeksi virus ini dengan jumlah diberlakukan pada tanggal 22 April

kematian per tanggal 3 Mei 2020 2020.

sebanyak 243.000 orang (WHO, 2020). Di bidang peternakan,

Virus ini menyebar dengan cepat Pembatasan Sosial Berskala Besar

keseluruh dunia. Pada tanggal 11 Maret (PSBB) memberikan dampak terutama

2020, Organisasi Kesehatan Dunia terhadap peternakan komersial. Perlu

(WHO) telah mengumumkan status kajian dan teknologi peternakan dan

pandemi global. Pandemi ini telah kesehatan hewan yang harus diciptakan

menyebabkan gangguan sosial ekonomi menghadapi era normal setelah pandemi

global yang parah, termasuk Indonesia. COVID-19 (Tiesnamurti, 2020).

Penyebaran virus Corona ini semakin Pandemi ini telah memberi dampak

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 131
Harmen
yang besar termasuk di bidang diberlakukan Pembatasan Sosial
peternakan terutama ketika ada aturan Berskala Besar (PSBB) (Maret s/d Juni
PSBB. Dampak ini dapat dilihat pada 2020 di Sumatera Barat. Survey
mobilitas manusia secara umum dilakukan pada distributor, pengecer
termasuk kebutuhan pokok peternakan. dan pengguna bahan pakan/pakan
Di samping itu, PSBB juga akan ternak di 9 daerah yaitu Kabupaten
berpengaruh terhadap distribusi atau Limapuluh Kota, Kota Payakumbuh,
transportasi bahan pakan, pakan, harga Kab. Padang Pariaman, Kab. Pesisir
dan lain-lain. Secara tidak langsung, Selatan, Kab. Dharmasraya, Kab.
diduga terdapat dampak akibat adanya Pasaman Barat, Kab. Pasaman, Kota
aturan tentang PSBB dan aturan lain Padang, Kota Pariaman.
yang membatasi aktifitas manusia Penelitian ini menggunakan metode
terhadap ketersediaan pakan ternak. survey yang dilakukan di 9 kabupaten
Untuk itu perlu diamati dampak dan kota. Pengambilan sampel
pandemi COVID-19 terhadap dilakukan dengan metoda purposive
ketersediaan pakan ternak, produk random sampling (pengambilan sampel
peternakan dan daya beli masyarakat di dengan alasan). Daerah sampel ada di
lapangan. Tujuan pengamatan ini adalah sembilan Kabupaten/Kota yang terdapat
untuk mendapatkan informasi tentang banyak usaha peternakan. Survey
distribusi dan ketersediaan bahan pakan berupa wawancara langsung kepada
/pakan ternak, harga dan daya beli responden di daerah yang ditetapkan.
masyarakat terhadap produksi Sampel atau responden adalah
peternakan pada kondisi pandemi pengusaha di tingkat distibutor pakan,
COVID-19 di beberapa daerah di pengusaha pengecer bahan pakan/pakan
Sumatera Barat. ternak, dan pengguna/peternak, pasar
daerah.
METODA PENELITIAN Tekhnik pengambilan data yaitu
a. Waktu dan tempat melalui wawancara langsung kepada
Penelitian dilaksanakan sebelum pengusaha distributor bahan
Pandemi COVID-19 (Januari s/d pakan/pakan ternak, poultry shop, kios-
Februari 2020) sampai ketika sudah kios pakan ternak dan peternak di 9
terjadi pandemi COVID-19 dan Kabupaten/kota. Pengambilan data

132 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
sekunder dilakukan pada Dinas Pengamatan dilakukan terhadap
Peternakan dan Kesehatan Hewan harga pakan dan bahan pakan
Provinsi Sumatera Barat. ternak sebelum pandemic dan saat
Variabel Pengamatan: pandemi ketika diberlakukan
1. Distribusi dan ketersediaan bahan Pembatasan Sosial Berskala Besar
pakan/pakan ternak unggas dan (PSBB). Kriteria perubahan harga
sapi. adalah:
a. Pengamatan dilakukan terhadap Naik: Jika harga pada saat pandemi
kelancaran transportasi, dari lebih tinggi dibandingkan dengan
produsen ke distributor dengan pada saat sebelum pademi.
kriteria: Turun: Jika harga pada saat
• Lancar: Lama diperjalanan pandemi lebih rendah dibanding
1 x 24 jam pada saat sebelum pandemi
• Kurang lancar: Lama Tetap: Jika harga pada saat
perjalanan 2 x 24 jam pandemi sama dibanding pada saat
• Tidak lancar: Lama sebelum pandemi
perjalanan > 2 x 24 jam 3. Daya beli masyarakat/peternak
b. Ketersediaan bahan pakan dan terhadap bahan pakan dan pakan
pakan di distributor (agen), ternak
Pengecer (poultry shop (PS), Pengamatan dilakukan terhadap
kios-kios yang menjual pakan omzet penjualan per hari pada
ternak, dan pengguna/peternak poultry shop dan kios-kios yang
dengan kriteria: menjual pakan ternak. Data diambil
• Tidak cukup : Bahan adalah data sebelum pandemic dan

pakan/pakan yang pada saat pandemic ketika

dibutuhkan peternak tidak diberlakukan PSBB. Dihitung

tersedia di kios/poultry shop berdasarkan hasil penjualan per hari

• Cukup : Semua pakan/bahan (Rp), sebelum pandemi

pakan yang dibutuhkan dibandingkan dengan saat pandemi

• peternak tersedia di kios. (PSBB). Persentase penurunan atau

2. Harga bahan pakan dan pakan peningkatan dihitung dengan

ternak rumus:

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 133
Harmen
P = N-n/N x 100% Tabel 1. Dampak diberlakukan PSBB terhadap
ketersediaan dan distribusi pakan ternak
P = Persentase Selisih hasil
di tingkat Distributor.
penjualan sebelum dan saat
No Parameter Sebelum Saat Pandemic
pandemi Pandemic dan
PSBB
N = Penjualan sebelum pandemi 1 Ketersediaan Cukup Cukup
pakan unggas
n = Penjualan pada saat pandemi 2 Ketersediaan Cukup Cukup
pakan sapi
4. Harga hasil produksi peternakan 3 Distribusi Lancar Kurang lancar
pakan
(Rp)
Pengamatan dilakukan terhadap Dari tabel di atas dapat dilihat
harga telur, karkas ayam potong bahwa ketersediaan pakan unggas dan
dan daging sapi, day old chick pakan sapi di tingkat distributor boleh
(DOC) sebelum dan pada waktu dikatakan tidak ada pengaruh
pandemik ditingkat produsen/ Pembatasan Sosial Berskala Besar
peternak dan pasar daerah. (PSBB) pandemi COVID-19.
b. Analisis data Ketersediaan pakan dan bahan pakan
Data dianalisis secara deskriptif, sebelum dan waktu diberlakuakan
ditampilkan dalam bentuk tabel atau PSBB tersedia dengan cukup, baik
gambar. jumlah maupun jenis pakan ternak.
Cukup dalam arti pakan unggas dan
HASIL DAN PEMBAHASAN pakan sapi selalu tersedia di tingkat
Ketersediaan dan distribusi bahan distributor.
pakan dan pakan ternak unggas dan Pemberberlakukan kebijakan
sapi. Pembatasan Sosial Berskala Besar
Hasil pengamatan terhadap distribusi (PSBB) mempengaruhi distribusi atau
dan ketersediaan bahan pakan/pakan transportasi pakan ternak dari produsen
untuk semua jenis pakan ternak di ke distributor yang agak terhambat atau
tingkat distributor pada beberapa lokasi kurang lancar. Transportasi bisa
terlihat tidak ada dampak dikategorikan lancar apabila dalam
diberlakukannya Pembatasan Sosial pengantaran pakan/bahan pakan bisa
Berskala Besar saat pandemi COVID- dilaksanakan dalam 1 x 24 jam.
19 sebagaimana dapat dilihat pada Transportasi sebelum terjadi pandemi
Tabel.1 dibawah ini selalu lancar. Sedangkan dengan adanya

134 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
pandemi dan diberlakukan PSBB, Ketersediaan pakan/bahan pakan
transportasi yang biasanya bisa sampai ternak sangat penting dan dibutuhkan,
dalam waktu 1x24 jam menjadi 2x24 terutama bagi usaha peternakan
jam. Keterlambatan pengantaran pakan komersial. Produktivitas usaha
ini dikategorikan transportasi yang peternakan komersial sangat tergantung
kurang lancar. Lalu lintas pakan ternak pada pakan pabrikan (baik pakan
antar provinsi secara tidak langsung komplit atau konsentrat). Ketersediaan
juga agak terhambat atau kurang lancar. pakan/bahan pakan ternak akan
Transportasi bahan pakan/pakan menentukan keberlangsungan usahanya
ternak terutama pakan pabrikan kurang terutama bahan pakan konsentrat.
lancar akibat setiap daerah melarang Pakan konsentrat adalah sumber
warga untuk masuk ke suatu tempat protein yang memiliki kandungan
karena kondisi darurat/pandemi protein tinggi mencapai 27–42%.
(lockdown). Berdasarkan kondisi yang Biasanya pemberian konsentrat masih
demikian pemerintah melalui Dirjen dicampur dengan bahan pakan lainnya
Perhubungan Darat Kementerian (Purnamasari, et al, 2016).
Perhubungan mengeluarkan kebijakan Kemudian hasil pengamatan
lalu lintas untuk ekspedisi bahan pakan dampak pandemi COVID-19 terhadap
ternak dengan menggunakan stiker ketersediaan bahan pakan/pakan ternak
Pakan Ternak yang ditempelkan pada unggas dan sapi di tingkat pedagang
kendaraan ekspedisi. Kebijakan ini pengecer (poultry shop, kios pakan
dapat mengatasi hambatan/kendala lalu ternak) dapat dilihat pada Tabel 2 di
lintas pakan ternak antar provinsi. bawah ini :

Tabel 2. Dampak diberlakukan PSBB terhadap ketersediaan dan distribusi bahan pakan/pakan
ternak di tingkat pengecer.
No Parameter Sebelum Saat Keterangan
Pandemic Pandemic dan
PSBB
1 Ketersediaan pakan unggas layer Cukup Cukup Semua produk
dari berbagai
2 Ketersediaan pakan unggas Broiler Cukup Cukup
produsen
3 Ketersediaan pakan sapi Cukup Cukup tersedia Poultry
Shop (PS).
4 Ketersediaan dedak padi Cukup Cukup
5 Ketersediaan jagung Cukup Cukup
6 Cukup Cukup
Pakan konsentrat sapi potong
7 Transportasi/distribusi pakan Lancar Kurang lancar

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 135
Harmen
Dari tabel di atas dapat dilihat pemeriksaan di daerah perbatasan
bahwa ketersediaan pakan/bahan pakan karena semua daerah lockdown wilayah.
ternak baik untuk sapi maupun unggas Secara langsung kondisi ini berdampak
di tingkat pengecer tersedia dengan kepada para pengemudi ekspedisi yang
cukup. Tidak ada dampak tidak mau melakukan perjalanan dan
pemberlakuan Pembatasan Sosial lebih memilih istirahat atau berdiam di
Berskala Besar pandemi COVID-19 rumah.
terhadap ketersediaan pakan ternak dan Selanjutnya hasil pengamatan
bahan pakan. Hanya saja ketersediaan pakan dan bahan pakan
transportasi/distribusi pakan sedikit ternak di tingkat pengguna/peternak
terganggu, dari distributor ke pedagang sebagaimana terlihat pada Tabel 3
pengecer yang disebabkan oleh berikut :

Tabel 3. Dampak diberlakukan PSBB terhadap ketersediaan bahan pakan/pakan ternak di


tingkat pengguna/peternak.
No Parameter Sebelum Pandemic Saat Pandemic dan
PSBB
1 Ketersediaan pakan unggas layer Cukup Cukup
2 Ketersediaan pakan unggas Broiler Cukup Cukup
3 Ketersediaan pakan sapi Cukup Cukup
4 Ketersediaan Dedak padi Cukup Cukup
5 Ketersediaan jagung Cukup Cukup
6 Pakan konsentrat sapi potong Cukup Cukup

Dari Tabel 3 di atas, ketersediaan diberlakukannya PSBB adalah


bahan pakan dan pakan ternak pada mempengaruhi waktu
tingkat pengguna/peternak, sebelum distribusi/transportasi pakan/bahan
pandemic dan pada saat pandemi ketika pakan ternak. Transportasi pakan
diberlakukan Pembatasan Sosial mencapai waktu hampir 2 x 24 jam,
Berskala Besar (PSBB) tidak ada yang bisa dikategorikan kurang lancar.
dampak nyata bagi peternak. Akan tetapi secara teknis tidak
Ketersediaan bahan pakan dan pakan di memberikan dampak yang merugikan
semua tingkatan (distributor, pengecer kepada peternak, karena stock bahan
dan peternak) baik jumlah, maupun pakan dan pakan masih tersedia dan
jenis pakan tersedia dengan cukup. mudah didapatkan oleh peternak.
Pada tingkat distributor dan Bagi peternak yang telah
pengecer yang terpengaruh dengan berpengalaman dalam bidang

136 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
peternakan dapat menyusun ransum daging, tepung bulu,
tepung darah
untuk ternak ayam petelurnya secara Mineral DiCalcium Phosphate,
MonoCalcium Phosphate,
mandiri guna menghemat biaya pakan tepung tulang, tepung
batu, garam, tepung kulit
(Abidin, 2003). Peternak biasa kerang
Tambahan Asam amino (lisin,
menggunakan pakan yang dicampur (supplemen) metionin, treonin,
triptofan), vitamin,
sendiri. Pakan tersebut terdiri dari bahan premiks, termasuk
choline, trace element
pakan konsentrat, yang ditambahkan mix
Imbuhan (additives) Growth promoter
dengan bahan pakan lainnya seperti
(antibiotik dan bahan
dedak, jagung dan beberapa bahan kimia), coccidiostat,
enzim, pengawet,
suplemen. Sedangkan peternak ayam processing aid, dll.

pedaging umumnya memberikan pakan Pencampuran bahan pakan oleh


pabrikan/komersial sejenis pakan peternak dengan formula ransum pakan
komplit. untuk ayam broiler dan petelur seperti
Dari contoh pola penggunaan contoh Tabel 5. di bawah ini :
pakan diketahui peternak ayam petelur Tabel 5 . Contoh formula pakan ayam broiler
selalu melakukan pencampuran pakan. dan petelur
Bahan Pakan Komposisi (%)
Menurut Tangendjaja (2007) untuk Broiler Petelur
Jagung 58,9 52,1
memenuhi kebutuhan gizi, ternak harus Dedak 0 15,5
diberi ransum yang terdiri dari Bungkil kedelai 27,8 18
Tepung batu kapur 0,5 7,6
campuran berbagai bahan baku pakan. Tepung daging 4 3
Corn gluten meal 2 2
Bahan baku dapat diklasifikasikan ke Premiks 0,19 0,13
Minyak sawit 2,8 0,5
dalam beberapa kelompok berdasarkan Garam 0,31 0,32
Metionin 0,24 0,1
kandungan gizinya. Hal ini secara rinci Lisin 0,19 0,05
Rapeseed meal 2 -
disajikan dalam Tabel 4 dibawah ini : Dikalsiumfosfat 1,07 0,69
Jumlah 100 99,99

Tabel 4. Klasifikasi bahan baku pakan


didasarkan atas sumber gizinya Harga bahan pakan dan pakan
Sumber Jenis Bahan Baku ternak
Energi Jagung, gaplek, sorgum,
minyak sawit Hasil pengamatan terhadap harga
Protein nabati Bungkil kedelai, corn
gluten meal, bungkil bahan pakan dan pakan komplit di
kanola (rapeseed),
bungkil kacang tanah,
tingkat distributor, pengecer dan
dried distillers grain and peternak dapat dilihat pada gambar di
solubles (DDGS), bungkil
biji matahari bawah ini. (Gambar 1)
Protein hewani Tepung ikan, tepung

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 137
Harmen
Harga (rupiah)
10000 Pakan ayam pedaging
5000
0 Pakan jadi layer

sebelum

sebelum

sebelum
Waktu

Waktu

Waktu
Pakan konsentrat layer

PSBB

PSBB

PSBB
PSBB

PSBB
Dedak padi

Distributor Pengecer Peternak Jagung pupil

Gambar 1. Perbandingan harga beberapa jenis pakan sebelum Pandemic dan Saat Pandemic
ketika diberlakukan PSBB pada tingkat distributor, pedagang pengecer sampai peternak.

Dari gambar 1 di atas dapat dilihat terpengaruh, termasuk dimasa PSBB


bahwa pada tingkat distributor harga pandemi COVID-19.
bahan pakan dan pakan ternak sebelum Penyediaan bahan pakan dan
Pandemic dan saat pandemic ketika pakan di masa PSBB pandemi COVID-
diberlakukan PSBB harga tidak 19 menjadi masalah jika bahan berasal
berbeda. Hanya harga jagung (lokal) dari luar daerah. Berbeda dengan usaha
turun yang sebelum PSBB Rp. 4000/kg ternak sapi potong, sebagian besar
Waktu PSBB pandemi COVID-19 merupakan peternakan rakyat, pakan
menjadi Rp.3500/kg atau turun sebesar yang diberikan biasanya menggunakan
10-15%. Turunnya harga bahan baku rumput sebagai pakan utama. Pakan
pakan lokal jagung, ini disebabkan konsentrat biasanya menggunakan
karena daerah-daerah sentra jagung pakan campuran sendiri (dedak, sagu,
seperti Kabupaten Pasaman Barat, dan bahan pakan lokal lainnya). Akan
Kabupaten Pesisir Selatan, masyarakat tetapi pakan konsentrat pabrikan untuk
petani jagung sedang panen raya. sapi potong di kios-kios penjual pakan
Laporan Rahayu, 2019). Bahwa ternak tersedia dengan baik dan cukup
panen raya jagung di beberapa daerah di dengan harga stabil.
Indonesia berimbas terhadap harga Hasil pengamatan di kios-kios
pakan ternak. Ketersediaan jagung penjual bahan pakan/pakan ternak
sebagai sumber pakan dapat bertahan sebagai pengecer menunjukan bahwa
sampai waktu panen berikutnya. Di harga bahan pakan seperti jagung,
beberapa daerah, panen tidak selalu dedak dan pakan konsentrat layer turun.
serentak sehingga ketersediaan jagung Sebelum Pandemic harga jagung pupil
di lapangan tetap ada dan cukup. Hal ini Rp. 4000/kg, dedak Rp. 2400 dan
yang menyebabkan harga tidak terlalu konsentrat layer Rp. 8.000/kg (Januari

138 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
s/d Februari) kemudian saat pandemi peremajaan ternak unggas
COVID-19 ketika diberlakukan PSBB (mengosongkan sementara
harga jagung turun Rp. 3500/kg (Maret kandangnya). Kondisi ini juga terjadi di
s/d Juni 2020), dedak Rp. 2000/kg, dan kabupaten lain seperti Limapuluh Kota
konsentrat layer Rp. 7600/kg. yang juga menjadi sentra peternakan
Untuk mendapatkan bahan pakan unggas dan sapi.
dan pakan ternak oleh pengecer kepada Harga bahan pakan dan pakan
distributor tidak sulit. Setiap permintaan ternak di tingkat pengguna/peternak di
order (PO) pengecer tetap terpenuhi Kabupaten Limapuluh Kota naik dari
seperti kondisi normal. Hanya saja sebelum PSBB. Harga pakan jadi untuk
penjualan pakan dan bahan pakan yang ayam petelur (layer) sebelum PSBB Rp.
terpengaruhi akibat kondisi pandemi 5500/kg. Waktu PSBB naik Rp.
karena daya beli masyarakat yang 6000/kg dengan persentase kenaikan 8-
menurun. 10%. Pakan konsentrat layer sebelum
Di beberapa kabupaten, akibat PSBB Rp. 7900/kg waktu PSBB harga
rendahnya daya beli maka harga bahan Rp. 8200/kg atau naik 4%. Dedak padi
pakan dan pakan ternak di tingkat naik waktu PSBB Rp. 3800 sebelum
pedagang pengecer jadi turun. PSBB Rp. 3200 atau naik 15-20%.
Kabupaten Pesisir Selatan misalnya, Naiknya harga bahan pakan dan
dari beberapa pedagang diperoleh pakan ternak di kabupaten Limapuluh
informasi bahwa harga pakan ayam Kota dipengaruhi oleh terhambatnya
pedaging turun 5-7% dari harga transportasi bahan pakan dan pakan
sebelum pandemi. Harga pakan ayam ternak. Bahan pakan seperti jagung dan
petelur, dedak padi tetap, hanya harga dedak kebanyakan berasal dari beberapa
jagung turun waktu PSBB Rp. 3000 daerah di luar Kabupaten Limapuluh
yang sebelumnya Rp. 3900.- atau turun Kota. Pakan pabrikan umumnya datang
sebesar 20-25%. Turunnya harga jagung dari Sumatera Utara.
ini disebabkan karena di Kabupaten Informasi harga bahan pakan dan
Pesisir Selatan juga panen jagung. pakan ternak dari Asosiasi Peternak
Terjadi penurunan tingkat Unggas (PINSAR) Sumatera Barat yang
permintaan jagung yang disebabkan berada di Kabupaten Limapuluh Kota,
banyak peternak yang mengurangi menunjukan pakan jadi layer harganya

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 139
Harmen
naik. Harga sebelum PSBB Rp. 5500.- Sosial Berskala Besar (PSBB) pandemi
/kg menjadi Rp. 7000.- /kg atau naik COVID-19 telah merubah tatanan
sebesar 20-25 %. Sedangkan jagung kehidupan sosial, budaya dan
pupil harga turun dari sebelum PSBB perekonomian masyarakat. Adanya
Rp. 4500,-/kg menjadi Rp. 4200.-/kg aturan yang dikeluarkan pemerintah
atau turun sebesar 5-8 %. untuk memutus penyebaran virus
Kenaikan harga pakan jadi untuk COVID-19. Kebijakan tersebut untuk
ayam petelur, kemungkinan disebabkan melindungi manusia dari ancaman
naiknya harga bahan pakan impor penularan penyakit yang disebabkan
seperti kedele. Demikian juga dengan oleh virus, namun juga memberikan
pakan pabrikan (konsentrat) harganya dampak negatif terhadap usaha
ikut naik. Hal ini terjadi diduga akibat peternakan.
tergganggu transportasi dan lalu lintas Menurut Armelia, et al. (2020)
barang, karena seluruh daerah pandemi COVID-19 dapat memberi
melakukan lockdown wilayahnya. dampak negatif terhadap usaha
Harga bahan pakan dan pakan peternakan. Dampak negatif tersebut
ternak di lokasi lain, yaitu di Kabupaten mengakibatkan penurunan produktivitas
Padang Pariaman setelah PSBB usaha dan pendapatan peternak serta
menunjukan kecendrungan naik ancaman keberlanjutan usaha
terutama pakan pabrikan. Pakan jadi peternakan seperti broiler.
layer sebelum PSBB harga Rp. 5.700 Daya beli masyarakat terhadap
setelah diberlakukan PSBB naik Rp. bahan pakan dan pakan ternak
7.300 atau naik sebesar 21%. Kemudian Hasil pengamatan daya beli
bahan pakan lokal seperti jagung masyarakat terhadap bahan pakan dan
cendrung turun. Harga jagung pupil pakan ternak umumnya terjadi
saat diberlakukan PSBB Rp.4.200. penurunan. Rata-rata persentase
sebelum PSBB Rp. 4500, atau turun penurunan daya beli dapat dilihat pada
7,14%. Gambar 2 berikut :
Naik turunnya harga bahan pakan
dan pakan ternak, memang disebabkan
dampak diberlakukannya Pembatasan

140 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
40 38 38
35 35 35
35 31

Persentase
30 30 30
30
25
20
15
10
5
0


h

an
ng

ng
an
ya

t
a

an
ra
ot

bu

ra
at

m
da

da
Ba

m
K

um

as

ria
Se
Pa

Pa
sa
h

an
rm
lu

Pa
Pa
ir
ya

m
u

ha
sis
ap

sa
Pa

D
Pe
m

Pa
Li

Gambar 2. Rata-rata persentase penurunan daya beli masyarakat terhadap bahan pakan dan pakan
ternak

Pembatasan Sosial Berskala Besar pakan ternak saat pandemic dan ketika
(PSBB) Pandemi COVID-19 sangat diberlakukan PSBB pandemi COVID-
berpengaruh terhadap daya beli 19, disebabkan karena kekuatiran
masyarakat. Omzet penjualan pakan dan peternak. Peternak kuatir dengan situasi
bahan pakan ternak di poultry shop, dan kondisi yang kurang menjamin
kios-kios penjual pakan ternak turun keberlanjutan usaha karena ada pandemi
hingga 38 %. Rata rata penurunan daya COVID-19. Hal lain juga akibat
beli di Kabupaten Limapuluh Kota, menurunnya permintaan hasil produk
Padang dan Pariaman adalah 30%. peternakan. Akibatnya peternak untuk
Lebih rendah dibanding kabupaten dan sementara waktu tidak melakukan
kota lain di Sumatera Barat. Penurunan peremajaan ternaknya. Ada rasa
di Padang Pariaman, Dharmasraya dan ketidakpastian dalam berusaha, atau
Pasaman, yaitu 35%. Sedangkan di untuk mengembangkan usahanya.
Kota payakumbuh terjadi penurunan Belum adanya penambahan populasi
sebanyak 31%. Penurunan daya beli ternak oleh pengusaha, juga berdampak
yang lebih tinggi dibanding lokasi yang terhadap daya beli pakan/bahan pakan.
lain adalah di Kabupaten Pesisir Selatan Peternak mempunyai rasa
dan Pasaman Barat yaitu 38% (Gambar kekuatiran/kecemasan melihat kondisi
2). situasi ekonomi masyarakat saat
Jika diamati turunnya daya beli pandemi melanda. Tingkat
masyarakat terhadap bahan pakan dan pengangguran meningkat, jaminan

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 141
Harmen
pasar kurang stabil dan harga produk kegagalan panen tidak menyebabkan
hasil peternakan dari hari ke hari proses produksi periode berikutnya
cendrung semakin menurun. terhenti karena perusahaan inti akan
Contohnya; harga ayam potong hidup tetap menyediakan sarana produksi
sebelum Pandemic Rp. 21.000 /kg, Saat ternak (DOC, pakan, obat dan vaksin).
pandemic ketika diberlakuan PSBB Rp. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh
18.000/kg, sementara Harga Pokok peternak nonmitra, resiko kegagalan
Produksi (HPP) ayam hidup (Live bird) usaha akan ditanggung sendiri sehingga
di kisaran Rp. 16.500-17.500/ekor. jika harus memulai proses produksi
Harga ayam hidup (live bird) ditingkat pada berikutnya mereka harus mampu
peternak (farm gate) mengacu pada mencari sumber modal baru (Wijayanto,
Peraturan Menteri Perdagangan et al, 2013). Sistim ini biasanya bisa
(Permendag) Nomor 96 tahun 2018 bertahan dalam menghadapi
tentang Harga Acuan Pembelian di permasalahan. Sebab inti menyuplai
Tingkat Petani dan Harga Acuan kebutuhan secara keseluruhan mulai
Penjualan di Tingkat Konsumen. dari Day Old Chicken (DOC), obat-
Melemah atau turunnya daya beli obatan, pakan langsung ke peternak,
masyarakat terhadap hasil produksi termasuk pemasaran. Pola usaha juga
ternak tentu memberikan dampak mempengaruhi kekuatan suatu usaha
langsung terhadap penerimaan peternakan. Di daerah Bengkulu usaha
pendapatan peternak. Dampak ini mandiri dinyatakan lebih
sangat dirasakan oleh peternak mandiri menguntungkan dibanding dengan
maupun peternak kemitraan. Peternak usaha mitra nasional maupun asing
mandiri yaitu usaha yang digerakkan (Harianto et al. 2019).
secara mandiri dan tidak melibatkan Harga produksi hasil peternakan
kerjasama dengan pihak perusahaan Pengamatan harga produksi hasil
inti. Jadi untung ruginya ditanggung peternakan seperti telur, karkas ayam
sendiri. potong, daging sapi dan DOC di
Peternak kemitraan ialah usaha yang tingkat produsen dan konsumen
digerakan dengan sistim kerjasama sebelum PSBB dan pada waktu
antara perusahaan inti dengan plasma diberlakukan Pembatasan Sosial
(peternak). Peternak peserta kemitraan,

142 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
Berskala Besar (PSBB) dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini :

140000
120000
100000
Harga (rupiah)

80000 Ayam potong hidup


Telur
60000
Daging sapi (BH)
40000
DOC Broiler
20000
DOC Layer
0
sebelum Waktu PSBB sebelum Waktu PSBB
PSBB PSBB
Produsen/peternak Konsumen

Gambar 3. Harga produksi hasil peternakan di tingkat produsen dan konsumen

Pada Gambar 3 di atas demand menurut Didik Purwanto, ketua


menunjukan bahwa di tingkat peternak ISPI dalam Obrolan Peternakan
harga hasil produksi ternak (ayam (OPERA) yang diselenggarakan oleh
potong hidup, telur, daging sapi ) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM pada
menunjukan penurunan. Penurunan 3 Juli 2020 melalui Zoom Meeting
terjadi pada saat pandemi atau setelah (Nadia, 2020).
diberlakukan PSBB pandemi COVID- Harga jual hasil produksi
19. Harga ayam potong hidup Rp. peternakan (ayam hidup, telur, kecuali
18.000/kg sedangkan sebelum PSBB daging) terus anjlok akibat dampak
Rp. 21.000/kg atau turun sebesar 14%. pandemi COVID-19. Pada tanggal 8
Telur sebelum PSBB Rp. 1.225/butir Juni 2020 pemerintah mengeluarkan
waktu PSBB Rp. 1.150/butir atau turun kebijakan baru yang disebut dengan
sebesar 6%. Hanya saja harga daging New Normal, dimana kebiasaan dan
sapi yang relatif stabil. Kebutuhan prilaku yang baru berbasis pada
masyarakat terhadap daging sapi tidak adaptasi untuk membudayakan prilaku
terjadi peningkatan, kemungkinan hal hidup bersih dan sehat. Penerapan
ini yang menyebabkan harga stabil. pembatasan sosial berskala besar
Berbeda jika dilihat secara nasional (PSBB) mempengaruhi daya beli
yang masih ada gap antara suplay dan masyarakat. Kondisi ini kemungkinan

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 143
Harmen
disebabkan karena masyarakat DOC Layer sebelum PSBB harga Rp.
dianjurkan untuk tidak keluar rumah. 10.000/ekr sedangkan setelah
Hasil produksi seperti telur tidak bisa diberlakuakn PSBB harga Rp.
dikirim keluar daerah karena terhalang 14.500/ekor atau naik sebesar 31%.
dengan perjalanan dengan segala aturan Akibat kenaikan harga memberi
yang mungkin agak berat bagi dampak negatif terhadap peternak.
pengusaha. Pemilik ekspedisi lebih Banyak peternak menunda peremajaan
cendrung tidak melakukan aktifitas unggas dan kandang dibiarkan kosong
untuk kendaraannya. untuk sementara.
Aktifitas manusia seperti sopir Melemahnya harga produksi hasil
kendaran, juga terpengaruh dalam peternakan setelah diberlakukan
perjalanan. Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar
PSBB, semua kegiatan pergerakan pandemi COVID-19 disebabkan
orang atau barang dihentikan sementara, turunnya daya beli masyarakat. Pada
kecuali untuk pemenuhan kebutuhan masa pandemi seluruh aktivitas sosial
pokok, aspek pertahanan dan keamanan. masyarakat dikurangi bahkan dilarang.
Untuk jenis moda transportasi, Pemerintah tidak memberi izin untuk
kendaraan bermotor pribadi, angkutan mengadakan pesta perhelatan,
orang dengan kendaraan bermotor pariwisata, restoran, pasar dan
umum, angkutan perkeretaapian, pertemuan-pertemuan. Pelarangan
angkutan sungai, danau, serta terhadap pertemuan atau acara yang
penyeberangan agak dibatasi. Akibatnya melibatkan orang banyak berkumpul
hasil produksi peternakan sulit sebagai penerapan Pembatasan Sosial
dipasarkan, ditambah lagi melemahnya Berskala Besar (PSBB). Tingkat
permintaan karena pembatasan kegiatan permintaan produksi peternakan seperti
sosial masyarakat. telur misalnya, ditentukan oleh momen
Dampak pandemi COVID-19 ini, di tengah masyarakat. Adanya momen
juga berpengaruh terhadap pembelian peringatan hari besar tertentu
dan penjualan produk peternakan. menentukan tingkat permintaan telur
Harga pembelian DOC ayam pedaging misalnya (Ilham dan Saptana, 2019)
dari Rp. 400.000/ktk naik menjadi Rp. Sedangkan hasil produksi
650.000/ktk (Harga naik sebesar 38 %). pabrik/perusahaan yang dibutuhkan

144 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
oleh peternak untuk peremajaan daerah produsen. Pemberlakuan
usahanya seperti bibit, pakan dan obat- kebijakan Pembatasan Sosial Berskala
obatan cendrung naik. Kenaikan harga Besar, pedagang lebih banyak
kemungkinan disebabkan karena beristirahat dirumah dan tidak ada
meningkatnya biaya operasional akibat pengiriman produk peternakan.
adanya pembatasan sosial berskala Pedagang beralasan perjalanan akan
besar (PSBB). terganggu karena ada pemeriksaan di
Harga bibit yang dihasilkan setiap perbatasan wilayah. Untuk
perusahaan hatcery juga cendrung naik. pemasaran produk peternakan, peternak
Ini akibat meningkatnya biaya perlu memperbarui caranya, sudah
operasional karena dampak PSBB. seharusnya dengan cara online
Dampak langsung yang dirasakan (Simamora, 2020).
peternak dengan turunnya beberapa Permintaan produksi hasil
harga jual produksi hasil peternakan peternakan seperti telur, ayam potong,
menurunya pendapatan. daging melemah dan harga turun.
Harga produksi hasil peternakan Beberapa faktor yang mempengaruhi
(karkas ayam potong, telur, daging sapi, permintaan yaitu ketersediaan barang,
DOC) di pasar daerah, setelah konsumsi dan pendapatan masyarakat,
diberlakukan PSBB pandemi COVID- perubahan pendapatan selalu
19 menunjukan trend naik. Karkas menimbulkan perubahan permintaan
ayam potong sebelum PSBB Rp. berbagai jenis barang (Sukirno, 2004).
30.700/kg sedangkan waktu PSBB KESIMPULAN
harga naik Rp. 34.100/kg atau naik Hasil pengamatan yang dilakukan
sebesar 10%. DOC broiler dan layer di 9 kabupaten kota di Sumatera Barat
naik waktu Pembatasan Sosial Berskala dapat disimpulkan:
Besar (PSBB) masing-masing sebesar 1. Tidak ada dampak pandemi
29 dan 24%. COVID-19 terhadap ketersediaan
Kecenderungan kenaikan harga bahan pakan/pakan ternak, di
komoditi peternakan di pasar daerah tingkat distributor, pengecer dan
karena berkurangnya ketersediaan peternak.
barang. Kondisi ini disebabkan 2. Dampak pandemi sangat
terganggunya distribusi barang dari berpengaruh terhadap distribusi

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 145
Harmen
bahan pakan/pakan ternak pada Peternakan VII-Webinar: Prospek
Peternakan di Era Normal Baru
saat dilakukan aturan PSBB,
Pasca Pandemi COVID-19,
menyebabkan transportasi kurang Fakultas Peternakan Universitas
Jenderal Soedirman, 27 Juni 2020,
lancar (lebih dari 1 hari)
ISBN: 978-602-52203-2-6.
3. Pada tingkat pedagang pengecer Budi Tangendjaja, 2007. Inovasi
Teknologi Pakan Menuju
dari waktu sebelum dan saat
Kemandirian Usaha Ternak
pandemi terjadi penurunan harga Unggas, Wartazoa, Vol 17. No. 1.
Tahun 2007. Balai Penelitian
bahan baku pakan lokal (jagung,
Ternak, PO Box 221, Bogor 16002.
dedak padi). Penurunan berkisar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Sumatera Barat, Imformasi
15-20 %, sedangkan harga pakan
harga komoditi peternakan di
pabrikan (konsentrat) turun 5 %. Tingkat Produsen dan konsumen.
September 2020.
4. Daya beli masyarakat terhadap
Harianto, P.S Asriani, dan N.N. Ariati,
produksi hasil peternakan pada 2019. Perbandingan pendapatan
dan efisiensi usaha peternakan
kondisi pandemi COVID-19 juga
ayam potong pada berbagai pola
mengalami penurunan sebanyak usaha di kabupaten bengkulu utara.
Jurnal ilmu pertanian Agric. Vol.
30-38%.
31, no. 2, desember 2019: 123-136.
REKOMENDASI Ilham, Nyak dan Saptana, 2019.
Fluktuasi harga telur ayam ras dan
Perlu dibuka akses pasar bagi
faktor penyebabnya. J. Analisis
produsen peternakan, baik untuk Kebijakan Pertanian, Vol. 17 No. 1,
Juni 2019:27-38 DOI:
mendapatkan bahan pakan maupun
http://dx.doi.org/10.21082/akp.v17
untuk memasarkan produknya. Akses n1.2019.27-38
Keputusan Gubernur Sumatera Barat
pasar bisa dibuka melalui kebijakan
Nomor 180-297-2020 tentang
oleh pemerintah daerah, berupa izin Pemberlakuan PSBB di Wilayah
Provinsi Sumatera Barat Dalam
untuk dibukanya restoran, hotel,
Rangka Percepatan Penanganan
pariwisata dan lain lain. COVID-19.
Nadia, 2020. Dinamika industri sapi
DAFTAR PUSTAKA
potong di masa pandemi COVID-
Abidin, Z, 2003. Meningkatkan 19.
Produktivitas Ayam Ras Petelur, Https://fapet.ugm.ac.id/id/dinamika
Depok: Agromedia Pustaka -industri-sapi-potong-di-masa-
Armelia, V., N. D. Arkan, Ismoyowati pandemi-COVID-19-2/. Diakses 27
dan N. A. Setianto, 2020. Dampak September 2020
sosial ekonomi COVID-19 Peraturan Pemerintah Republik
terhadap usaha peternakan broiler Indonesia Nomor 21 Tahun 2020.
di Indonesia. Prosiding Seminar Tentang Pembatasan Sosial
Teknologi dan Agribisnis Berskala Besar Dalam Rangka

146 – | Jurnal Pembangunan Nagari |Volume 5 Nomor 2 Edisi Desember 2020 : 130 - 147
Percepatan Penanganan Corona Bupati dan Walikota se Sumbar,
Wrus Disease 2019 (COVID-19) untuk memastikan pelaksanaan
Tanggal 31 Maret 2020. PSBB dalam bentuk pembatasan
Diundangkan Di Jakarta, Pada aktivitas di luar rumah oleh setiap
Tanggal 31 Maret 2020, Menteri orang dilakukan dengan penuh
Hukum Dan Hak Asasi Manusia kesadaran dan disiplin di wilayah
Republik Indonesia. Kabupaten/Kota masing-masing.
Peraturan Menteri Perdagangan Tiesnamurti, B. 2020. Prospek
(Permendag) Nomor 96 tahun peternakan di era normal baru
2018. Tentang Harga Acuan pasca pandemi COVID-19:
Pembelian di Tingkat Petani dan pemanfaatan berkelanjutan
Harga Acuan Penjualan di Tingkat sumberdaya genetik ternak sebagai
Konsumen. penyedian pangan hewani.
Peraturan Gubernur Sumatera Barat, Prosiding Seminar Teknologi dan
Nomor 20 Tahun 2020. Tentang Agribisnis Peternakan VII–
Pedoman Pembatasan Sosial Webinar: Prospek Peternakan di
Berskala Besar Dalam Penanganan Era Normal Baru Pasca Pandemi
COVID-19 di Provinsi Sumatera COVID-19, Fakultas Peternakan
Barat Universitas Jenderal Soedirman, 27
Purnamasari D. K, Erwan, Juni 2020, ISBN: 978-602-52203-
Syamsuhaidi, dan M. Kurniawan, 2-6
2016. Evaluasi Kualitas Pakan Wijayanto, N. Z. Fanani, B.A. Nugroho,
Komplit dan Konsentrat Unggas 2013. Analisis Kinerja Finansial
Yang Diperdagangkan di Kota Peternakan Broiler Antara Pola
Mataram. Jurnal Peternakan Kemitraan Dan Pola Mandiri
Sriwijaya Vol.5 No.2. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.n
Rahayu, R.N. 2019. Harga pakan et/35522291/analisis-kinerja-
terimbas turun akibat panen raya finansial-peternakan1.
jagung dibeberapa daerah. Media
online Okezone.com 27 Februari
2019. https://news.okezone.com/
diakses tanggal 21 September 2020.

Simamora, T. 2020. Dampak pandemi


COVID-19 terhadap pemasaran
produk peteranakan.
https://radarntt.co/opini/2020/damp
ak-pandemi-COVID-19-terhadap-
pemasaran-produk-peternakan/.
Diakses 27 September 2020.
Sukirno, 2004. Pengantar Teori
Ekonomi Mikro. Edisi Kelima,
Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Surat Edaran Gubernur Sumbar Nomor
: 360/056/COVID-19-SBR/IV-
2020. Menginstruksikan para

DAMPAK PANDEMI COVID–19 TERHADAP KETERSEDIAAN


PAKAN TERNAK DI SUMATERA BARAT – | 147
Harmen

You might also like