You are on page 1of 8

Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an

Vol. 9, No. 1, 2022, pp. 1-8


Available online: https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/trihayu

Pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi


dalam pembelajaran
(studi kasus di sd swasta Asisi Fodo)

Destin Ricardo Lasea1a*, Ade Irianib2b, Sophia Tri Satyawatic3c


1,2,3
Magister Administrasi Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia
a
942021012@student.uksw.edu bade.iriani@uksw.edu, csophia.trisatyawati@uksw.edu
*Corresponding Author

Received: 06 July 2022; Revised: 25 July 2022; Accepted: 26 July 2022

Abstract: ICT has contributed to developing quality as well as innovation in educational institutions.
Teachers and students are expected to be able to adapt and be creative in the use of ICT facilities. The
purpose of this study was to see the extent to which an educational institution integrates ICT facilities in
the process of learning activities in schools. This research method uses descriptive qualitative using
interviews, observations, and documentation studies at SD Swasta Asisi Fodo. The technique of analyzing
data is according to the Miles and Huberman method which consists of data reduction, presentation,
and conclusion. The results of the study show: 1) The availability of ICT facilities and infrastructure in
educational institutions allows for creativity and innovation; 2) Teachers and students can adapt to using
ICT; 3) Educational institutions offer quality educational programs to the community.

Keywords: ICT, learning, primary school

Abstrak: TIK telah berkontribusi dalam mengembangkan kualitas serta inovasi di lembaga pendidikan.
Guru dan peserta didik diharapkan mampu beradaptasi serta berdaya kreatif dalam pemanfaatan sarana
TIK. Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana sebuah lembaga pendidikan dalam
mengintegrasikan sarana TIK dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Metode penelitian ini
menggunakan deskriptif kualitatif dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi di SD Swasa
Asisi Fodo. Teknik menganalis data sesuai dengan metode Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi
data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Ketersediaan sarana dan
prasarana TIK dalam lembaga pendidikan memungkinkan ada kreativitas serta inovasi; 2) Guru dan
peserta didik mampu beradaptasi dalam menggunakan TIK; 3) Lembaga pendidikan menawarkan
program pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat.
Kata Kunci: TIK, pembelajaran, sekolah dasar

How to Cite: Ricardo Lase, D., Iriani, A., & Tri Satyawati, S. (2022). Pengintegrasian
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran (Studi Kasus di SD Swasta
Asisi Fodo): Indonesia. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9(1).
https://doi.org/10.30738/trihayu.v9i1.12635

This is an open access article under the CC–BY-SA license.

10.30738/trihayu.v9i1.12635
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9 (1), 2022, 2
Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati

Pendahuluan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan manusia serta menjadi kebutuhan dasar manusia untuk mengembangkan diri baik
dari segi pengetahuan, wawasan, ketrampilan maupun relasi dengan dunia sekitar. Era
digitalisasi saat ini yang ditandai dengan kecanggihan TIK memungkinkan terjadinya
pertukaran arus informasi yang begitu cepat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena
itu, manusia diharapkan terus beradaptasi dan memanfaatkan sarana dan prasarana tersebut
dalam seluruh proses interaksi dan aktivitasnya dalam mencapai potensi maksimal, Hidayat, et
al., (2016) mengungkapkan bahwa hidup manusia pada saat ini sangat dipengaruhi oleh TIK
baik secara individu maupun kelompok.
Zhang (2022) mengemukakan bahwa kehadiran TIK telah memasuki sisi kegiatan
manusia di tempat kerja, bisnis, pendidikan, hiburan dan lain sebagainya. TIK telah membudaya
dalam kehidupan manusia dan pengaruh ini akan terus berkelanjutan di masa mendatang.
Ratheeswari (2018) mengungkapkan hal yang sama bahwa TIK membuka akses bagi manusia
akan berbagai kemajuan dan perkembangan. Sebuah organisasi yang berdaya saing dalam era
digital saat ini diharuskan menguasai dan memiliki pemahaman yang mendalam akan TIK.
Budiman (2017) menyatakan bahwa kenyataan demikian juga terjadi dalam lembaga
pendidikan, arus TIK diharuskan untuk diintegrasikan dalam seluruh kegiatan sekolah baik
dalam kegiatan internal maupun eksternal. TIK membantu sekolah untuk mengikuti berbagai
perkembangan terbaru baik dari segi keilmuan maupun cara pelayanan pendidikan yang
dilaksanakan oleh sekolah terutama para guru dalam pengajarannya terhadap para peserta
didik. Ahmet (2017) memberi gambaran tentang pengintegrasian TIK dalam pendidikan
sebagai berikut: 1) E-learning 2) Manajemen informasi, 3) Teknologi informasi 4) Sistem
informasi manajemen, 5) Teknologi komputer 6) sistem berbasis data dan lain sebagainya.
Pengintegrasian TIK ini terikat satu sama lain dalam implementasinya.
Muningsih (2016) menguraikan pengertian TIK adalah sebuah media yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi antar individu dan dapat digunakan sebagai media
komunikasi. Pemanfaatan media tersebuat telah digunakan dalam pembelajaran secara efektif
yang mampu membantu para guru dan peserta didik untuk lebih interaktif dalam proses
belajar mengajar.
Tujuan akhir TIK untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan pada tiap satuannya.
Guru dan para peserta didik memanfaatkan TIK dalam menambah wawasan dan ketrampilan.
Tujuan ini dapat di bandingkan dalam hasil penelitian Khudayberganovich, et al., (2020), TIK
mendorong lembaga pendidikan untuk terus mengintegrasikan TIK dalam seluruh sistem yang
ada di sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanannya. Hasil penelitian
yang sama ditemukan oleh Gasaymeh, et al., (2017) dalam jurnalnya yang mengungkapkan
bahwa integrasi TIK dapat meningkatkan praktek mengajar para guru, meningkatkan cara
belajar para peserta didik dan adanya peningkatan kinerja. Pernyataan tersebut
mengindikasikan bahwa teknologi informasi memiliki kaitan erat dengan praktek belajar
mengajar pada saat ini.
SD Swasta Asisi Fodo dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengintegrasikan TIK dalam
meningkatkan mutu karya pelayanannya sebagai penyedia jasa pendidikan. Hal ini terjadi
akibat pandemi Covid 19 yang mengharuskan setiap sekolah untuk meniadakan pembelajaran
secara tatap muka serta tuntutan kurikulum merdeka belajar yang mengharuskan sekolah
untuk menyediakan sarana dan prasarana TIK dalam seluruh kegiatannya. Maka penelitian ini

Copyright © 2022, Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati
2356-5470 (ISSN Online) | 2579-5120 (ISSN Print)
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9 (1), 2022, 3
Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati

bertujuan untuk meneliti: 1) Sejauh mana sekolah telah menyediakan sarana dan prasarana
teknologi informasi dan komunikas; 2) Bagaimana sekolah memanfaatka sarana TIK; 3)
Perubahan apa yang dialami oleh sekolah dengan adanya sarana TIK serta wujud penggunaan
TIK.

Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif untuk menjawab persoalan
penelitian. Lokasi penelitian adalah SD Swasta Asisi Fodo, Kota Madya Gunungsitoli, Provinsi
Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui
wawancara dan studi dokumen. Data didapatkan melalui hasil wawancara dengan kepala
sekolah, waka bidang kurikulum dan waka bidang sarana dan prasarana. Teknik analisis data
dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles & Huberman (2014) yang
meliputi pengumpulan data, reduksi data, pemodelan data, dan penarikan kesimpulan.
Pengumpulan data berarti mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan dalam
penelitian. Reduksi data berarti merangkum, memilih yang esensial, memfokuskan pada yang
esensial, mencari tema dan pola, dan menghilangkan yang tidak perlu. Pemodelan data
dilakukan sebagai proses analitis untuk mengumpulkan data yang ditemukan di lapangan dan
kemudian menginterpretasikan hasilnya. Penarikan kesimpulan merupakan langkah terakhir
dari data yang disajikan untuk menginterpretasikan masalah yang diteliti (Sugiyono, 2016).

Hasil dan Pembahasan


Hasil
1) Sarana Pendukung TIK
Berdasarkan hasil observasi dan wawacancara dengan teknik focus group discussion
(FGD), ketersediaan sarana dan prasara TIK di SD Swasta Asisi Fodo cukup lengkap. Sarana dan
prasarana TIK yang dimiliki sekolah antara lain: adanya komputer dan laptop (laboratorium
komputer), jaringan internet, daya listrik, dan jaringan telefon. Sedangkan fasilitas yang dimilki
oleh para guru antara lain: laptop dan handphone. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
peserta didik pada umumnya handphone android.

2) Model Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran


Sejak dikeluarkannya surat edaran Menteri Pendidikan tata cara pelaksanaan dan
antisipasi penyebaran virus corona yang begitu masif di tengah masyarakat, SD Swasta Asisi
Fodo memanfaatkan TIK dalam proses belajar mengajar melalui E-learning untuk mengaktifkan
siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun. E-Learning ini memiliki dua tipe yakni
Synchronous yang berarti pada waktu yang sama antara guru dan peserta didik melakukan
proses belajar mengajar secara interaktif online. Kedua, Asynchronous yang berarti peserta
didik dapat mengakses mata pelajaran yang telah disediakan oleh para guru kapanpun dan
dimana saja. Selain itu, pemanfaatan Google Classroom untuk memaksimalkan penyampaian
materi pelajaran terhadap peserta didik. Para guru dapat mengecek kapanpun tugas para
peserta didik yang telah dikirimkan dalam platform Google Classroom. Penggunaan zoom dan
whatsapp untuk memperlancar proses belajar mengajar.

3) Pengaruh TIK dalam pelayanan Pendidikan


Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumen terhadap pengaruh teknologi dan
komunikasi dalam pelayanan pendidikan di SD Swasta Asisi Fodo antara lain: ada perubahan

Copyright © 2022, Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati
2356-5470 (ISSN Online) | 2579-5120 (ISSN Print)
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9 (1), 2022, 4
Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati

mendasar dalam hal guru mengajar di sekolah. Guru semakin kreatif dan berinovasi dalam
menyampaikan bahan ajar terhadap peserta didik sehingga proses belajar mengajar menjadi
menarik bagi peserta didik. Kedua, minat belajar para siswa semakin meningkat serta akses
terhadap sumber mata pelajaran tidak lagi terbatas pada pengajaran guru. Ketiga, adanya
kemudahan dalam pelaksanaan manajemen sekolah dari manual ke gital.

Pembahasan
Sarana Teknologi informasi
Ketersediaan adanya sarana dan prasarana TIK dalam lembaga pendidikan merupakan
tahap awal dalam mengembangkan dan mengimplementasikasi serta mengintegrasikan
seluruh kegiatan sekolah secara terstruktur dan sistematis berdasarkan rencana kerja sekolah.
Sekolah berusaha melengkapi sarana dan prasana untuk itu demi kelancaran pelayanan
berbasis teknologi. Usaha yang dilakukan oleh sekolah antara lain dengan menghadirkan
laboratoriun komputer dan penyediaan sarana internet. Manfaat penggunaan sarana ini dapat
diuraikan dari jurnal Aka (2017) pemanfaatan komputer atau laptop telah luas digunakan di
lembaga pendidikan. Alat ini berguna untuk mengolah data yang ada di sekolah menjadi
sebuah informasi yang digunakan dalam lingkungan sekolah maupun ke khalayak umum
sesuai dengan proses dan pemanfaatannya.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Cholik (2017) penyediaan sarana dan prasarana TIK sudah
selayaknya sekarang ini disediakan oleh lembaga pendidikan sebagai upaya peningkatan
kualitas serta mutu pelayanan pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar. Guru
bersama dengan peserta didik belajar untuk menguasai dan berproses dalam menggunakan
TIK sehingga metode lama sebagaimana dilakukan oleh guru dalam pengajarannya melalui
ceramah dan guru menjadi pusat serta sumber pengetahuan, dalam TIK terjadi perubahan dan
paradigma baru, guru sebagai fasilitator yang membimbing para peserta didiknya sesuai
dengan potensi yang mereka miliki.
Beberapa lembaga pendidikan telah memilki laboratorium yang dikhususkan untuk
computer atau laptop yang dapat dimanfaat oleh para guru dan peserta didik. Beberapa
manfaat sarana tersebut antara lain: sebagai sarana penyimpanan data sekolah dan berbagai
model dan cara pembelajaran yang dilaksanakan oleh para guru kepada peserta didik. Selain
itu, dalam pengembangan profional pelayanan para guru alat ini digunkan sebagai media
audio dan visualisasi dalam berbagai materi mata pelajaran di sekolah. Yang terakhir menjadi
softwere dalam berbagai program yang memperlancar kegiatan pelayanan di sekolah.
Kenyataan tersebut sesuai dengan pengalaman yang nyatakan oleh Inayah, et al., (2021) dalam
penelitiannya bahwa sarana dan prasarana TIK yang tersedia di sekolah dapat meningkatkan
prestasi siswa. Kenyataan ini ditemukan dalam penelitiannya pada sekolah Indonesia Den
Haag. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sulfemi (2020) bahwa dengan adanya sarana dan
prasara TIK dapat mendorong para guru untuk semakin termotivasi dan kreatif untuk
meningkatkan pelayanan belajar mengajar di sekolah. Pengaruh lebih mendalam dari TIK di
sekolah diungkapkan oleh Nuro (2020) bahwa TIK turut mempengaruhi cara dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah, TIK memperlancar komunikasi kepala sekolah dengan para
guru dan peserta didik serta orangtua murid.

Integrasi TIK dalam Pembelajaran di sekolah


Pada era merdeka belajar dan situasi pandemik Covid 19 mengkondisikan setiap sekolah
untuk mengintegrasikan TIK dengan fasilitas digital sebagai sumber belajar, sarana belajar dan

Copyright © 2022, Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati
2356-5470 (ISSN Online) | 2579-5120 (ISSN Print)
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9 (1), 2022, 5
Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati

pembuatan inovasi pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang


berimplikasi pada mutu sekolah. Berhadapan dengan situasi ini sekolah terus mendorong para
guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan TIK melalui berbagai kegiatan
pelatihan baik yang diselenggaran dalam internal sekolah dan yayasan maupun dengan mitra
kerja terutama kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui cabang dinas
pendidikan.
Dalam pelaksanaan serta penerapan serta pemanfaatan media TIK dalam seluruh
kegiatan belajar mengajar antara guru dan peserta didik, mengalami kendala terutama
kemampuan para guru dalam memanfaatkan media tersebut akibat kurang memadainya
keterampilan serta ilmu teknologi ditambah lagi dengan kurangnya fasilitas komputer dan
peralatan TIK lainnya di sekolah. Semestinya teknologi informasi dan teknologi memainkan
peran yang sangat strategis dalam menjawab kebutuhan pada situasi sulit yang terjadi saat ini.
Teknologi informasi menjadi solusi dalam memperlancar proses belajar mengajar serta seluruh
arus informasi yang hendak di sampaikan sekolah ke pihak luar. Untuk mengatasi kendala ini
sekolah tetap berkoordinasi dengan pihak yayasan dan pemerintah sebagai jejaring pada
pengadaan sarana dan prasarana teknologi informasi.
Gerakan pengintegrasin TIK yang dilakukan oleh SD Swasta Asisi Fodo ini sesuai juga
dengan hasil penelitian Ega (2020) yang menyatakan bahwa teknologi yang ada saat ini telah
memudahkan para guru dan peserta didik dalam mengakses berbagai pembelajaran secara
online, pembelajaran tersebut ada pada berbagai level dan berbagai mata pelajaran baik teori
maupun prakteknya. Pengintegrasian TIK proses pelaksanaan belajar mengajar mestinya
memperkaya para guru untuk merancang berbagai bahan ajar dengan metode dan gaya yang
baru, melaksanakannya secara daring serta mampu dievaluasi secara berkala. Pengintegrasian
TIK pada kegiatan belajar mengajar mampu memberikan pengaruh dan semangat bagi peserta
didik untuk terus mengasah diri serta meningkatkan hasil belajarnya melalui pendampingan
dengan cara baru secara daring.
Beberapa model pembelajaran yang telah diterapkan pada SD Swasta Asisi Fodo antara
lain penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran. Pembelajaran ini tak terelakkan ketika
seluruh proses pembelajaran di kelas dihentikan akibat penyebaran Covid 19 yang begitu
masif. Proses belajar mengajar baik secara daring maupun individu pada saat ini merupakan
perkembangan yang luar biasa, seluruh kegiatan tersebut dapat dilaksanakan tanpa ada batas
ruang dan waktu, memberi berbagai kemudahan bagi para peserta didik serta pemerataan
penerimaan manfaat pendidikan. Guru bersama dengan para peserta didiknya dapat
mengakses berbagai materi pembelajaran yang ada sesuai dengan bakat dan minat. Meskipun
proses belajar mengajar tidak terlaksana sebagaimana biasanya namun proses pembelajaran
tetap terlaksana dengan cara serta model yang berbeda. Seluruhnya menjadi efisien dan
efektif. Hal ini menjadi tanggung jawab sekolah dalam menyelenggarakan materi pembelajaran
secara baik dan terstruktur sesuai dengan kemampuan para peserta didik. Syamsinar, et al.,
(2020) memberi petunjuk bahwa penggunaan e-learning pada masa pandemik ini salah satu
cara untuk mendorong kemampuan para peserta didik dalam mengakses informasi
pembelajaran secara luas tanpa mengalami kendala jarak dan ruang dengan sekolah.
Keberhasilan pembelajaran e-learning bergantung pada kemampuan para guru dalam
mengimplementasikan pelatihan yang telah mereka ikuti.
Dewi (2019) dan Andriani (2016) memberikan solusi dalam meningkatkan kemampuan
para guru dalam penguasaan TIK: 1) Mengirim para guru untuk mengikuti pelatihan, seminar
maupun penataran yang dapat menunjang profesionalismenya sebagai guru; 2) Mengadakan

Copyright © 2022, Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati
2356-5470 (ISSN Online) | 2579-5120 (ISSN Print)
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9 (1), 2022, 6
Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati

pelatihan TIK yang melibatkan seluruh guru dengan mendatangkan nara sumber dari luar
sekolah; 3) Melatih para guru untuk mengadakan bahan pembalajaran bagi peserta didik
berbasis TIK; 4 ) Mengadakan studi banding ke sekolah lain yang lebih maju di bidang TIK.

Pengaruh Teknologi Informasi dan Komuniasi pada Mutu Pendidikan


Agustian, et al., (2021) mengungkapkan dalam jurnalnya bahwa perkembangan TIK telah
memiliki pengaruh besar dalam sistem pendidikan. Sekolah mangatur ulang sistem
pendidikannya dengan manfaatkan sarana dan prasarana TIK. Perubahan ini memberi banyak
tawaran program sekolah kepada masyarakat yakni sebagai sekolah unggul, model,
internasional dan lain sebagainya. Jadi dapat simpulkan bahwa inovasi pendidikan dan TIK
memiliki kesatuan yang tak terpisahkan.
Keberadaan TIK terus dimaknai sebagai upaya peningkatan efektivitas dan efisiensi
pelayanan pendidikan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
Berkaitan dengan hal ini, pelayanan pendidikan sebagai produk dan proses. Ceha, et al., (2016)
mengungkapkan bahwa dengan adanya TIK dalam ranah pendidikan telah menjadi upaya
sekolah dalam mendorong para guru dan peserta didik untuk terus berkembang dan berdaya
saing dengan sekolah-sekolah lainnya. TIK turut memberi daya dan upaya bagi guru untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sebagai tenaga pendidik dalam menyiapkan
generasi yang terbaik di masa mendatang.
Syafriafdi (2020) memberikan gambaran tentang pengaruh TIK dalam lembaga
pendidikan dalam peningkatan mutu dan kualitas pelayanannya antara lain sebagai berikut:
1)TIK mampu meningkatkan produktivitas pendidikan melalui percepatan tahapan
pembelajaran yang dilakukan antara guru dan peserta didik, guru memiliki waktu untuk
mengembangkan dirinya melalui media pembelajaran yang ada di internet; 2) Memberi
kemungkinan kepada peserta didik untuk belajar mandiri dalam memperoleh pengetahuan
dan keterampilan yang telah tersedia dalam berbagai media pembelajaran, sehingga
mengurangi cara pengajaran guru yang kaku dan tradisional serta memberi kesempatan bagi
para siswa berkembang sesuai minat dan bakat yang mereka miliki. 3) Melalui TIK
memungkinkan adanya pemerataan pendidikan yang bermutu terutama bagi mereka yang
tidak mampu secara ekonomi dan mereka yang jauh secara geografis dari pusat pendidikan.
Pengalaman yang sama di alami oleh SD Swasta Asisi Fodo dalam peningkatan
kapasitasnya dalam memberi pelayanan pendidikan dengan mengintegrasikan TIK dalam
seluruh manajemen sekolah. Keberadaan TIK membantu sekolah dalam meningkatkan
kualititas pelayanannya baik terhadap para peserta didik, orangtua dan masyarakat luas. TIK
membuka akses informasi yang memadai terhadap berbagai pihak.

Kesimpulan

Ketersediaan sarana dan prasaran TIK di lembaga pendidikan, para guru dan peserta
didik dalam kategori cukup lengkap yang memungkinkan adanya inovasi dan kreativitas dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar. Guru dan peserta didik dituntut untuk terus beradaptasi
dalam memanfaatkan sarana dan prasana TIK. Dengan demikian guru memiliki kompetensi di
bidang TIK dan peserta didik berkembang sesuai dengan minat dan talenta yang ia miliki.
Lembaga pendidikan dapat memberi penawaran program pendidikan kepada masyarakat
sesuai dengan kualitas dan mutu yang ia miliki melalui pengintegrasian TIK.

Copyright © 2022, Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati
2356-5470 (ISSN Online) | 2579-5120 (ISSN Print)
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9 (1), 2022, 7
Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati

Daftar Pustaka
Agustian, N., & Salsabila, U. H. (2021). Peran Teknologi Pendidikan dalam
Pembelajaran. Islamika, 3(1), 123-133.

Andriani, T. (2016). Sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sosial
Budaya, 12(1), 117-126.

Aka, K. A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Sebagai Wujud
Inovasi Sumber Belajar Di Sekolah Dasar. ELSE (Elementary School Education Journal):
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2a).

Budiman, H. (2017). Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 31-43.

Ceha, R., Prasetyaningsih, E., & Bachtiar, I. (2016). Peningkatan kemampuan guru dalam
pemanfaatan teknologi informasi pada kegiatan pembelajaran. ETHOS: Jurnal
Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, 131-138.

Cholik, C. A. (2017). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan


pendidikan di Indonesia. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(6), 21-30.

Dewi, S. Z., & Hilman, I. (2019). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media Pembelajaran
Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education, 2(2), 48-53.

Gasaymeh, A. M., Al-hasanat, H., Kraishan, O., & Abutayeh, K. (2017). Motivational factors
affecting the integration of information and communication technology (ICT) in
education by faculty members: a developing country perspective. International Journal
of Education, 9(3), 168-182.

Hidayat, W. N., Muladi, M., & Mizar, M. A. (2016). Studi integrasi TIK dalam pembelajaran di
sekolah menengah kejuruan. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 1(12), 2281-2291.

Inayah, C., Ahsani, E. L. F., Mastura, E., Ni’mah, L. S., & Amalia, V. (2021). Pengaruh Sarana
Prasarana Dalam Menunjang Prestasi Belajar Siswa SD Di Sekolah Indonesia Den
Haag. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 8(1), 52-68.

Khairunisa, R. (2017). Penggunaan Media Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas III B SDN 005 Awang Long
Samarinda. PENDAS MAHAKAM: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah
Dasar, 2(1), 100-107.

Copyright © 2022, Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati
2356-5470 (ISSN Online) | 2579-5120 (ISSN Print)
Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 9 (1), 2022, 8
Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati

Khudayberganovich, E. B., & Kuronboyevich, M. K. (2020). Using of information and


communication technologies in the teaching of the school course in general
physics. International Journal of Scientific and Technology Research, 9(2), 4119-4124.

Nuro, Y. S. (2020). Pengaruh Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar di SMP Negeri 2 Lebatukan. e-Jurnal Mitra Pendidikan, 4(11), 759-770.

Muningsih, S. (2016, January). Implementasi TIK dalam Pembelajaran Mendengarkan di Sekolah


Dasar. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan.

Ratheeswari, K. (2018). Information communication technology in education. Journal of


Applied and Advanced Research, 3(1), 45-47.

Sugiyono (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D: Bandung, Alfabeta.

Sulfemi, W. B. (2020). Pengaruh Sarana Prasarana Sekolah Dengan Motivasi Mengajar Guru di

SMA Negeri Pamijahan Kabupaten Bogor.

Syamsinar, S., Firawati, F., Hafid, R., Elihami, E., & Asikin, A. (2020). Pelatihan Model
Pembelajaran Kooperatif E-Learning pada Peserta didik di Sekolah Dasar. Maspul
Journal Of Community Empowerment, 2(2), 81-90.

Syafriafdi, N. (2020). Peran Teknologi Pendidikan Dalam Pembelajaran. Al-Aulia: Jurnal


Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 6(1), 1-8.

Zhang, C., Khan, I., Dagar, V., Saeed, A., & Zafar, M. W. (2022). Environmental impact of
information and communication technology: Unveiling the role of education in
developing countries. Technological Forecasting and Social Change, 178, 121570.

Copyright © 2022, Destin Ricardo Lase, Ade Iriani, Sophia Tri Satyawati
2356-5470 (ISSN Online) | 2579-5120 (ISSN Print)

You might also like