You are on page 1of 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/311654502

PROGRAM KAMPANYE PENCEGAHAN BULIMIA NERVOSA DAN ANOREXIA


NERVOSA PADA REMAJA

Conference Paper · December 2016

CITATIONS READS

0 489

8 authors, including:

Neisya laras citra Rita Ria Lita


Universitas Pembangunan Jaya Universitas Pembangunan Jaya
17 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    24 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Niken Laraswati Reza Rahma Yuliany


Universitas Pembangunan Jaya Universitas Pembangunan Jaya
20 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    20 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Understanding LGBT View project

Program Kampanye Pencegahan Bulimia Nervosa dan Anorexia Nervosa pada Remaja View project

All content following this page was uploaded by Rita Ria Lita on 15 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROGRAM KAMPANYE PENCEGAHAN BULIMIA NERVOSA DAN ANOREXIA
NERVOSA PADA REMAJA

Neisya Laras Citra1), Rita Ria Lita2),Muhammad Taufan Aldiprawira3), Niken


Laraswati4), Reza Rahma Yuliany5)
Psikologi, Fakultas Humaniora dan Bisnis, Universitas Pembangunan Jaya
1 Email: neisya.laras@student.upj.ac.id
2Email : rita.rialita@student.upj.ac.id
3 Email: muhammad.taufan@student.upj.ac.id
4 Email: niken.laraswati@student.upj.ac.id
5Email: reza.rahmayuliany@student.upj.ac.id

Abstract
The program is prevention campaigns againts Bulimia Nervosa and Anorexia Nervosa which
aims to provide information about wrong eating disorder behaviors , and improve the
awareness of adolescents to wrong eating disorders. This campaign is devoted for teenager in
high school in Jakarta which will be held every six months in one day in every high school of
Jakarta. Provision of educational intervention in the form of an informative as well as giving
examples and modeling of the right eating behavior and also the effects of Bulimia Nervosa is
expected to give teens information that still unknown previously , such as how to prevent eating
disorders. The program proposed by the authors can provide in-depth knowledge about
bulimia nervosa and anorexia nervosa for adolescents at high school. Authors assume that if
a resource like adolescents who have experienced eating disorders can recounts in depth, so
that the participants of the seminar will be building the desire to avoid the same experience as
the second speaker.

Keywords: Campaign, Bulimia Nervosa, Anorexia Nervosa.

1. PENDAHULUAN
Makan adalah kebutuhan bagi perempuan (National Mental Health dalam
setiap individu untuk menunjang aktivitas Hapsari, 2009).
sehari-hari dan mendukung proses Remaja perempuan merasa kurang
metabolisme tubuh (Hapsari, 2009). mampu menerima diri apa adanya,
Kebiasaan dan perilaku makan secara anggapan bahwa dengan memiliki tubuh
langsung mempengaruhi status gizi kurus akan lebih mudah beradaptasi dengan
seseorang. Tidak sedikit individu yang lingkungan pergaulan di sekitarnya
mengalami perilaku makan menyimpang (Ratnawati dan Sofiah, 2012). Berdasarkan
dan hal ini banyak terjadi pada kalangan persepsi yang salah tersebut akhirnya
mengakibatkan perilaku makan yang badan (American Psychiatric Assosiation
menyimpang sehingga berdampak buruk dalam Ratnawati dan Sofiah, 2012).
bagi status gizi individu tersebut (Hapsari, Penyebab anorexia nervosa tidak berbeda
2009). dengan penyebab bulimia nervosa yang
Menurut Mental Health Guidelines sudah disebutkan diatas.
dalam Hapsari (2009) ada tiga kategori Menurut National Institute of Mental
perilaku makan menyimpang yaitu Health (dalam Laila, 2013) gangguan makan
anorexia nervosa, bulimia nervosa, eating banyak terjadi pada kalangan remaja
disorders not otherwise specified. Setiap perempuan dibanding laki-laki. Hal ini
tipe perilaku makan menyimpang tersebut dikarenakan remaja perempuan cenderung
dapat memberikan dampak yang serius, sangat memperhatikan bentuk tubuh dan
contohnya pada penderita anorexia nervosa persepsi mereka bahwa bentuk tubuh yang
dapat menyebabkan terjadinya kemunduran baik dan ideal adalah tubuh yang kurus, dan
sistem imunitas karena kekurangan gizi, langsing (Laila, 2013). Penderita penyakit
gangguan lambung, kerusakan hati dan bulimia nervosa dan anorexia nervosa ini
yang terburuk adalah kematian (Brown sering menimpa wanita remaja dengan
dalam Hapsari, 2009). rentang usia 12 hingga 22 tahun, karena
dimasa ini remaja memiliki perubahan fisik
Bulimia Nervosa adalah sebuah yang cepat seperti tinggi badan, berat badan,
kondisi ketika seseorang berganti-ganti perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan
perilaku antara diet yang ekstrem dan makan karakteristik seksual (Santrock, 2006).
yang berlebihan atau sebaliknya. Beberapa Dalam studi kuantitatif mengenai
individu memaksa muntah setelah makan kecenderungan perilaku makan
dalam porsi yang besar. Makan yang menyimpang pada remaja di Jakarta
berlebih dan muntah yang dipaksakan dapat disebutkan bahwa 34,8% remaja di Jakarta
membahayakan kesehatan (Kalat, 2009) mengalami perilaku makan yang
Penyebab terjadinya bulimia nervosa menyimpang dengan spesifikasi 27%
yaitu masalah keluarga, perilaku mal-adaptif menderita bulimia nervosa dan 11,6%
(perilaku yang tidak normal), pertentangan menderita anorexia nervosa (Syafiq dan
identitas diri, masa pubertas, gangguan Tantiani dalam Hapsari, 2009). Oleh karena
adaptasi, lingkungan, dan penerimaan teman itu penulis ingin mengadakan program
sebaya (Columbia Asia, 2016). Individu dengan membuat kampanye tentang “STOP
yang menderita bulimia nervosa akan BULIMIA NERVOSA DAN ANOREXIA
mengalami kerusakan gigi, penurunanan NERVOSA”. Program ini dijalankan oleh
kadar kalium darah, userasi perut, seluruh anak remaja yang berada di Sekolah
pendarahan esophagus dan kematian Menengah Atas di seluruh Indonesia.
(Wardlaw dalam Hapsari, 2009). Penulis menawarkan solusi ini karena
Sedangkan anorexia nervosa adalah sebelumnya belum pernah ada dan terlihat
kesalahan memandang berat badan atau program serupa. Tujuan diadakan program
bentuk badan. Individu yang mengalami ini adalah untuk memberikan informasi
gangguan ini mengalami ketakutan yang kepada anak remaja mengenai pentingnya
amat sangat terhadap kenaikan berat badan, menjaga pola makan yang benar dan
sehingga cenderung melakukan penolakan mengurangi tingkat resiko bulimia nervosa
berat badan normal sesuai umur dan berat dan anorexia nervosa pada remaja.
2.2 Pihak-pihak yang Dapat Membantu
Melaksanakan Gagasan
2. METODE
Program kampanye “STOP BULIMIA Pihak-pihak yang dapat membantu
DAN ANOREXIA” pada remaja adalah melaksanakan gagasan penulis adalah
kegiatan yang dilakukan untuk psikolog klinis, sekolah dan remaja yang
meningkatkan awareness terhadap bulimia telah mengalami bulimia nervosa dan
nervosa dan anorexia nervosa pada remaja anorexia nervosa. Pihak ini dapat
SMA di Jakarta. Program kampanye ini membantu pelaksanaan kampanye “STOP
akan membahas mengenai bahaya akibat BULIMIA DAN ANOREXIA”. Psikolog
bulimia nervosa dan anorexia nervosa, klinis bekerja sama dengan penulis
penyebab gangguan makan dan bagaimana menyusun materi agar sesuai dengan
cara menghindarinya. Program ini keadaan remaja saat ini. Penulis
ditujukan untuk siswa-siswi sekolah menganggap psikolog klinis mampu
menengah atas di seluruh Indonesia. Pihak memberikan materi yang sesuai dan tepat
sekolah berperan sebagai pendukung dalam sasaran kepada siswa-siswi sekolah
kampanye ini berupa menyediakan waktu, menengah atas. Pihak sekolah mempunyai
tempat dan peserta di sekolah tersebut. peran dalam mendukung terlaksananya
kampanye ini dengan memberikan fasilitas
2.1 Tahap Persiapan kepada penulis. Selanjutnya penulis
menghadirkan remaja yang telah berhasil
Kampanye “STOP BULIMIA DAN
mengatasi bulimia nervosa dan anorexia
ANOREXIA” diselenggarakan untuk
nervosa untuk berbagi pengalamannya
mengurangi kuantitas penderita bulimia
kepada siswa-siswi yang mengikuti
nervosa dan anorexia nervosa pada remaja
kampanye.
di seluruh Indonesia. Program kampanye
ini bekerja sama dengan psikolog klinis 3. Hasil dan Pembahasan
untuk menyusun materi yang berkaitan 3.1 Tahap Pelaksanaan
dengan bulimia nervosa dan anorexia Penulis melakukan kampanye di
nervosa. Penulis melakukan pendekatan setiap sekolah menengah atas dalam waktu
kepada pihak sekolah untuk diadakan satu hari. Penulis menghadirkan para
kampanye “STOP BULIMIA DAN narasumber untuk memberikan materi
ANOREXIA” dalam waktu satu hari. kepada peserta. Tujuan penulis
Setelah itu sekolah akan memberikan melaksanakan kampanye “STOP
pengarahan dan informasi mengenai waktu BULIMIA DAN ANOREXIA” di sekolah
dan tempat untuk diadakannya kampanye. menengah atas agar para remaja peduli
Penulis menyiapkan beberapa properti dengan bulimia nervosa dan anorexia
berupa poster untuk memberikan informasi nervosa yang dapat merugikan penderita.
secara visual kepada siswa-siswi SMA. Peserta diberikan kesempatan untuk
Poster yang telah disiapkan oleh penulis melakukan tanya jawab seputar bulimia
sudah dipasang pada beberapa majalah nervosa dan anorexia nervosa. Kemudian
dinding yang tersedia kurang lebih peserta dibagi menjadi kelompok kecil dan
seminggu sebelum kampanye didampingi oleh satu fasilitator. Kelompok
dilaksanakan. tersebut akan mendapatkan satu kasus
terkait dengan bulimia nervosa dan
anorexia nervosa, kemudian mereka 4. KESIMPULAN
diberikan kesempatan untuk mengeluarkan
pendapat masing-masing. Pada akhir sesi Program kampanye pencegahan
diskusi, masing-masing kelompok Bulimia Nervosa dan Anorexia Nervosa
membuat poster mengenai kasus yang telah bertujuan untuk memberikan informasi
dibahas sebelumnya. Hal ini bertujuan mengenai perilaku gangguan makan yang
untuk meningkatkan kesadaran individu salah, meningkatkan awareness remaja
mengenai bahaya bulimia nervosa dan terhadap gangguan pola makan yang salah.
anorexia nervosa. Kegiatan kampanye ini dikhususkan
Siswa-siswi yang telah mengikuti kepada remaja Sekolah Menengah Atas
acara kampanye dapat foto bersama di (SMA) Jakarta yang akan diadakan setiap 6
tempat photobooth dan menggunakan bulan sekali dalam 1 hari di SMA- SMA
properti yang berhubungan dengan “STOP Jakarta. Penulis berharap pendekatan yang
BULIMIA DAN ANOREXIA” yang telah dilakukan dapat berhasil dan berjalan
penulis sediakan. Penulis dengan lancar serta tercapai tujuannya
menginformasikan kepada para remaja sehingga program kampanye ini dapat di
untuk mengunggah foto di aplikasi setujui dan realisasikan oleh semua SMA di
instagram dan memberi hashtag “STOP Jakarta . Prediksi kelancaraan program ini
BULIMIA DAN ANOREXIA” . Penulis dibantu oleh Psikologi klinis, remaja yang
juga menyediakan beberapa merchandise pernah mengalami gangguan pola makan
seperti pin,stiker, kaos, serta tas kanvas dan pihak-pihak sekolah.
yang bertuliskan STOP BULIMIA DAN
Pemberian kampanye berupa edukasi
ANOREXIA yang dapat digunakan sebagai
yang informatif serta pemberian contoh
alat promosi kampanye.
modelling dari perilaku makan benar dan
3.2 Pasca Pelaksanaan juga dampak dari Bulimia Nervosa
diharapkan dapat memberikan remaja
Penulis memantau foto yang telah
informasi-informasi yang sebelumnya
diunggah oleh para peserta kampanye
banyak tidak diketahui, seperti bagaimana
melalui hashtag “STOP BULIMIA DAN
mencegah terjadinya gangguan pola makan
ANOREXIA” dengan tujuan mengetahui
yang salah. Peserta yang mengikuti
berapa banyak respon peserta kampanye.
kampanye ini juga dapat menjadi
Penulis akan melakukan kampanye setiap 6
“penyambung lidah” bagi masyarakat yang
bulan sekali di sekolah yang berbeda.
lebih luas melalui hashtag yang diberikan
Penulis melakukan evaluasi kekurangan
penulis selesai acara kampanye ini
dan kelebihan kampanye agar selanjutnya
berlangsung sehingga tidak hanya remaja
dapat melaksanakan kampanye yang lebih
yang mengikuti kampanye yang
baik dari sebelumnya. Dengan demikian
mendapatkan informasi-informasi tetapi
diharapkan program kampanye ini dapat
juga masyarakat yang lebih luas.
membantu para remaja mendapatkan
infomasi mengenai bulimia nervosa dan Program yang diusulkan oleh penulis
anorexia nervosa. dapat memberikan pengetahuan yang
mendalam mengenai bulimia nervosa dan
anorexia nervosa pada remaja di sekolah
menengah atas. Penulis beranggapan
apabila narasumber remaja yang pernah http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345
mengalami gangguan pola makan dapat 6789/8517/1/930600004.pdf
menceritakan pengalamannya secara
mendalam, sehingga peserta seminar akan
lebih membangun keinginan untuk
menghindari pengalaman yang sama seperti
kedua narasumber tersebut.

5. Referensi

Columbia, A. (2016). Bulimia: ciri-ciri dan


penyebabnya. Medan: Sumatera Utara.
Diakses dari
http://www.columbiaasia.com/indonesi
a/health-articles/bulimia-ciri-ciri-dan-
penyebabnya

Hapsari, I. (2009). Hubungan faktor


personal dan faktor lingkungan dengan
kecenderungan perilaku makan
menyimpang Pada kalangan model di
QQ modeling school Jakarta Selatan
tahun 2009. Diakses dari
http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=1
25025&lokasi=lokal

Kalat, J. W. (2009). Biological psychology


(10th ed). Belmont: Wadsworth

Ratnawati, V., & Sofiah, D. (2012).


Percaya diri, body image dan
kecenderungan anorexia nervosa pada
remaja putri (Vol. 1). (Skripsi tidak
dipublikasikan). Surabaya: Universitas
17 Agustus 1945.
Santrock, J. W. (2006) life-span
development. perkembangan masa
hidup.(5thed.). Jakarta: Erlangga.

Sirait, A. M. G. (2008). Komplikasi bulima


nervosa dii tubuh dan manifestasinya di
rongga mulut. (Skripsi tidak
dipublikasikan). Diakses dari
View publication stats

You might also like