You are on page 1of 12

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

FISIKA

Disusun Oleh :
Nama : Krispinus Terano Mingge
NIM : 2022/23921/THP
Kelas : STIPP B
Kelompok : 10 (Sepuluh)
Acara III : Hukum Boyle
Co. Ass : Muhammad Hafiz Fauzi
Dosen Pengampu : Kuni Faizah,S.Si,M.Si

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2022
I. ACARA II : Hukum Boyle
II. HARI, TANGGAL : Jumat,9 Desember 2022
III. TUJUAN :
1. Mahasiswa mampu mengukur tekanan dan volume gas pada tekanan
atmosfer serta penggunaan hukum boyle untuk mendapatkan nilai
tekanan atmosfer.
2. Mahasiswa mampu menghitung tekanan atmosfer P0 dan persentase
error.

IV. DASAR TEORI


Salah satu contoh alat dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan
hukum Boyle adalah manometer.Pada dasarnya manometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup. Salah satu
jenis manometer adalah manometer kolom cairan.Manometer kolom fluida
biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu tinggi
(mendekati tekanan atmosfer).Namun,hasil pengukuran pada manometer
tidak menunjukkan tekanan udara dari tempat itu kita mengukur.Tapi itu
menunjukkan perbedaan antara tekanan pada ruang yang diukur dengan
udara luar(Wardhana,2013).
Berdasarkan data percobaan akan diperoleh perbedaan ketinggian
kolom udara dan panjang kolom udara.Dengan mengetahui panjang kolom
udara maka dapat menghitung volume udara dalam ruang tertutup.Dengan
menggunakan persamaan tekanan mutlak dan menganggap tekanan
perbedaan antara tekanan dalam ruang tertutup dan tekanan atau tekanan
udara luar ditunjukkan pada manometer terbuka yaitu perbedaan ketinggian
permukaan merkuri kedua kaki interval kemudian akan dapat menghitung
nilainya tekanan atmosfir.Ini dilakukan dengan cara memplot data pada
grafik dengan menggunakan analisis kuantitatif sehingga pada mendapatkan
nilai tekanan atmosfer.Dengan data yang pada gilirannya digunakan untuk
menentukan hubungan antara stres dan volume.Hubungan ini adalah
dasarnya rumusan Hukum Boyle.Mempelajari hukum Boyle dan sebagai alat
ukur sederhana untuk tentukan nilai tekanan atmosfir
tempat(Dzirwatul,2016).
Pandangan teori kinetik gas menganggap zat cair sebagai kelanjutan
dari fasa gas (jika temperatur diturunkan) dimana jarak antar molekul sudah
sangat kecil, sehingga gaya interaksi tarik menarik antar molekul mulai
berperan untuk mengatasi gerakan bebas.Keadaan ini dapat dicapai dengan
cara menurunkan temperatur (agar energi kinetik mengecil dan tekanan naik
sehingga jarak antar molekul menjadi kecil).Gerakan molekul masih tetap
bebas, tetapi terbatas dalam arti molekul-molekul gas tidak menempati
posisi tertentu seperti pada fasa padat.Zat cair memiliki volume tertentu,
tetapi tidak memiliki bentuk tertentu dan menyesuaikan bentuk
wadah.Segala sesuatu yang telah diketahui dalam dunia fisika dan tentang
prinsip-prinsip yang mengatur sifat-sifat dapat dipelajari melalui proses
pengamatan dan pengukuran.Gejala-gejala alam yang sukar ditemukan, yang
tidak bisa diamati dari dekat dan sulit diamati dengan indera mata, dapat
dibuat modelnya dalam laboratorium.Kondisinya diatur sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan gejala alam yang sebenarnya serta proses dan
hasilnya dapat diamati atau diukur.Kemudian hasil pengukuran itu dapat
diolah.Dari hasil pengolahan inilah dapat ditarik kesimpulan apakah suatu
gejala alam sama atau tidak dengan Hukum atau teori yang ada dalam
fisika.Salah satu contoh besaran yang ada di alam adalah tekanan
udara.Dalam pembelajaran fisika pada saat pembelajaran tentang teori
kinetik gas (Hukum Boyle).Sudah sampai pada tahapan analisis. Sehingga
perlu dibuat alat hukum 240 ruang tertutup pada suhu tetap (Hukum Boyle)
atau mempelajarkan hukum Boyle dan layak digunakan sebagai alat ukur
sederhana untuk menentukan nilai tekanan atmosfer (P 0) Salah satu jenis
manometer adalah manometer kolom cairan.Manometer kolom cairan
biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak tinggi mendekati
tekanan atmosfir (Wardana ,2016).
Namun, hasil pengukuran pada manometer tidak menunjukkan tekanan
udara dari tempat yang kita ukur.Akan tetapi menunjukkan selisih antara
tekanan pada ruang yang diukur dengan udara luar.Berdasarkan data
percobaan maka akan didapatkan perbedaan ketinggian kolom udara dan
panjang kolom udara.Dengan mengetahui panjang kolom udara maka dapat
dihitung volume udara pada ruang tertutup.Dengan menggunakan
persamaan tekanan mutlak dan menganggap tekanan perbedaan antara
tekanan pada ruang tertutup dan tekanan udara luar atau tekanan yang yang
ditunjukkan pada manometer terbuka yaitu perbedaan ketinggian permukaan
raksa kedua kaki selang maka akan dapat dihitung nilai tekanan
atmosfer.Hal ini dilakukan dengan cara memplotkan data pada grafik dengan
menggunakan analisisi kuantitatif sehingga di dapatkan nilai tekanan
atmosfer. Selain itu dengan data yang pula digunakan untuk menetukan
hubungan antara tekanan dan volume. Hubungan ini yang menjadi dasar
perumusan Hukum Boyle,sehingga diharapkan dari alat yang dibuat
digunakan sebagai media untuk membelajarkan hukum Boyle dan sebagai
alat ukur sederhana untuk menetukan nilai tekanan atmosfer suatu tempat
(Muna.,dkk 2016).
V. ALAT DAN BAHAN
1. Dudukan Komponen
2. Lapisan Pelindung
3. Pompa Bertekanan
4. Piston Bertekanan
5. Manometer
6. Katup
7. Penutup Karet.
VI. CARA KERJA
1. Buka katup (jika gagang pemutar sejajar dengan tabung, maka katup
terbuka. Jika tegak lurus dengan tabung, maka katup tertutup)
2. Buka penutup karet.
3. Putar gagang agar piston bergerak sejauh 24 cm ke arah kanan (karena
piston menunjukkan skala 24 cm).
4. Setelah mencapai skala 24 cm, tutup katup dan pasang penutup karet,
5. kemudian catat posisi piston pada saat itu dan posisi awal manometer
(manometer tidak akan selalu mulai bergerak dari angka nol).
6. Putar gagang searah jarum jam secara perlahan untuk menekan kolom
udara sepanjang 6 cm. Pada kondisi ini, posisi piston berada pada skala
18 cm.
7. Catat nilai tekanan manometer (jika posisi awal manometer bukan di
skala nol, nilai tekanan harus dihitung dari posisi awal).
8. Pastikan untuk memperhatikan posisi awal manometer dan tidak
langsung mencatat nilai tekanan manometer).
9. Putar gagang ke kiri secara perlahan untuk menekan kolom udara
sepanjang 1 cm, kemudian catat nilai tekanan manometer.
10. pada Tabel Data 1. Berdasarkan Tabel data 1, ulangi langkah 5 dan catat
perubahan tekanan manometer pada setiap perubahan kolom udara.
VII. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Data Percobaan
Panjang Kolom Pembacaan Nilai P Tekanan Persentase
Udara (cm) Barometer P (Kpa) Atmosfer Po Error(%)
(cm Hg) (Kpa)
18 0 0 0 0
17 2 2,666 5,068 52,6%
16 3 3,999 6,277 63,7%
15 4 5,332 6,995 76,2%
14 5 6,666 7,37 90,4%
13 6 7,999 7,494 106,7%
12 7 9,332 7,431 125,5%
11 7 9,332 6,321 147,6%
10 7 9,332 5,37 173,7%
Rata- 6,61725
104,55%
Rata

Perhitungan Tekanan Atmosfer Po (Kpa)

Lin+0,74
Po = x P.
Lo−Lin

Lin 18
1. Po = = x 0 = 0 kPa
L0−Lin 24−18

Lin 17
2. Po = = x 2,666= 5,068 kPa
L0−Lin 18−17

Lin 16
3. Po = =¿ x 3.999 = 6,277 kPa
L0−Lin 17−16

Lin 15
4. Po = = x 5,332 = 6,995 kPa
L0−Lin 16−15

Lin 14
5. Po = =¿ x 6,666 = 7,37 kPa
L0−Lin 15−14

Lin 13
6. Po = =¿ x 7,999= 7,494 kPa
L0−Lin 14−13
Lin 12
7. Po = = x 9,332 = 7,431 kPa
L0−Lin 13−12

Lin 11
8. Po = = x 9,332 = 6,321 kPa
L0−Lin 12−11

Lin 10
9. Po = = x 9,339 = 5,37 kPa
L0−Lin 11−10

Perhitungan Persentase Error (%)

P
x 100 %
Po

P 0
1. % = ×100 %= x 100 % =0%
P0 0

P 2,666
2. % = ×100 %= x 100 % = 52,6 %
P0 5,068

P 3,999
3. % = ×100 %= x 100 % = 63,7 %
P0 6,277

P 5,323
4. % = ×100 %= x 100 % = 76,2 %
P0 6,995

P 6,666
5. % = ×100 %= x 100 % = 90,4 %
P0 7,37

P 7,999
6. % = ×100 %= x 100 % = 106,7%
P0 7,494

P 9,332
7. % = ×100 %= x 100 % = 125,5%
P0 7,431

P 9,332
8. % = ×100 % ¿ x 100 % = 147,6%
P0 6,321

P 9,332
9. % = ×100 % ¿ x 100 % = 173,7%
P0 5,37
VIII. PEMBAHASAN
Dalam percobaan atau praktikum kali ini, materi yang dibahas adalah
Hukum Boyle Pada percobaan Hukum Boyle memilik dua tujuan yang
ingin dicapai, diantaranya, mengetahen konsep eksponmen Hulum Boyle
dan mempelajari hubungan antara tekanan dan volume Hukum Teori yang
Boyle merupakan hukum finka yang membahas tentang hubungan antara
tekanan dan volume suatu gas ditemukan oleh fisikawan bernama Robert
Boyle ini berbunyi "Pada suhu tetap, tekanan gas di dalam ruang tertutup
berbanding terbalik dengan Volumenya dan akan dibuktikan melalui
percobaan atau praktikum dengan menggunakan suatu alat yang telah
disiapkan.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa suhu lingkungan
atau yang dikenal dengan suhu ruangan adalah 31ºC.Kemudian untuk
panjang awal kolom udara adalah 24 cm, dan skala awal manometer
adalah 0. Selanjutnya dilakukan pengukuran pada panjang kolom udara
dengan satuan (cm).Panjang awal kolom udara didapatkan secara berturut-
turut yaitu 18 cm, 17 cm, 16 cm, 15 cm, 14 cm, 13 cm, 12 cm, 11 cm, dan
10 cm. Kemudian dihasilkan pengukuran oleh barometer sebesar 0 cmHg,
2 cmHg, 3 cmHg, 4 cmHg, 5 cmHg, 6 cmHg, 7 cmHg, 7 cmHg, dan 7
cmHg. Untuk mencari tekanan atmosfer nya menggunakan rumus
L¿ +0,74
Po= , sehingga diperoleh besar tekanan atmosfer berturut-turut
L o−L¿
adalah 0 KPa, 5,068 KPa, 6,277 KPa, 6,995 KPa, 7,37 KPa, 7,494 KPa,
7,431 KPa, 6,321 KPa, dan 5,37 KPa.Kemudian menghitung presentase
p
error dengan menggunakan rumus, persentase error = x 100 %.Sehingga
po
didapatkan persentase error sebesar 0%, 52,6%, 63,7%, 76,2%, 90,4%,
106,7%, 125,5%, 125,5%, 147,6%, dan 173,7%.

IX. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1. Hukum Boyle adalah hukum fisika yang menjelaskan bagaimana
kaitan antara tekanan dan volume suatu gas pada suhu yang
konstan adalah berbanding terbalik.
2. Jika volume diubah menjadi setengahnya, maka tekanan berubah
dua kali lipat dari sebelumnya. Alasan untuk epek Ini adalah bahwa
gar terdiri dari molekul dengan jarak longgar bergerak secara acak
3. Jika gas dikompresi dalam sebuah wadah, molekul ini mendorong
bersama, dengan demikian gas menempati sedikit volume Molekul-
molekul memiliki sedikit ruang untuk bergerak, dan memantul
dinding wadah sehingga tekanan meningkat.
4. Persamaan gas secara umum yang menyatakan hubungan
perubahan tekanan dan volume terhadap perubahan
suhu.
5. Dengan kata lain hasil kali tekanan absolut dan volume akan selalu
konstan.
B. Saran
Saran praktikan semoga untuk pertemuan selanjutnya para
pratikan bisa praktek langsung dengan bantuan para Co. Ass agar
praktikan bisa mengerti apa yang di praktekan.

DAFTAR PUSTAKA

Dzirwatul.2016. Pemeliharaan/Servis Dan Perbaikan Kompresor Udara Dan


Komponen komponennya.modul teknik mesin.Universitas Negeri
Yogyakarta.(vol.1,pp 4-9)

Muna.& Masithoh.2016. Pembuatan Alat Percobaan Manometer Terbuka Untuk


Menentukan Nilai PO Berdasarkan Hukum Boyle. In Prosiding SNPS
(Seminar Nasional Pendidikan Sains) (Vol. 3, pp. 239 - 244).

Wardhana.2013.Vacum.Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Untag


Surabaya
Yogyakarta,15 Desember 2022

Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Muhammad Hafiz Fauzi ) (Krispinus Terano Mingge)

You might also like