You are on page 1of 3

PSIKOSOSIAL & BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

Nama : Risma Yuliana Pratiwi Napitupulu


NIM : 4338114201210003
Program Study : S1 Keperawatan 2A

TUGAS

1. Jelaskan globalisasi dan perspektif transkultural


2. Jelaskan diversity dalam masyarakat
3. Jelaskan pengaruh-pengaruh diversity dalam masyarakat
4. Jelaskan alternatif pemecahan masalah yang Timbul dalam Masyarakat Multikulturan
5. Jelaskan Pengembangan Sikap Kritis, Sikap Toleransi, dan Empati Sosial dalam Kehidupan
Masyarakat Multikultural

JAWABAN
1. Globalisasi menyebabkan masyarakat hidup dalam suasana multikultural yang disebabkan
karena migrasi antar daerah dan negara menjadi lebih mudah. Keperawatan transkultural
menjadi komponen utama dalam kesehatan dan menjadi konstituen penting dari perawatan,
yang mengharapkan para perawat kompeten secara budaya dalam praktek sehari-hari. Perawat
yang kompeten dalam budaya memiliki pengetahuan tentang budaya lain dan terampil dalam
mengidentifikasi pola-pola budaya tertentu sehingga dirumuskan rencana perawatan yang akan
membantu memenuhi tujuan yang telah ditetapkan untuk kesehatan pasienKebudayaan
merupakan fenomena yang universal, yang memiliki gambaran yang khas tiap kelompok
tertentu, mencakup pengetahuan, kepercayaan, adat dan ketrampilan yang dimiliki anggota
kelompok tersebut. Pada era globalisasi kemajuan teknologi, transportasi, telekomunikasi dan
informasi telah semakin menghubungan dunia dalam berbagai aspek kehidupan, dan dengan
sangat cepat dan kuat masuk ke seluruh bangsa-bangsa di dunia.Dengan berbagai kemajuan
tersebut, mobilitas penduduk dunia semakin meningkat, dan informasi tentang berbagai hal di
dunia dengan cepat mengglobal. Perubahan tersebut membawa dampak terjadinya perubahan
budaya pada penduduk dunia. Penduduk dari kelompok sosiokultural yang berbeda akan
mempunyai perbedaan budaya, kepercayaan, tata nilai dan gaya hidup. Beberapa faktor
tersebut secara bermakna akan mempengaruhi cara individu berespon terhadap masalah
keperawatan, terhadap pemberi pelayanan keperawatan dan terhadap keperawatan itu sendiri.
2. Keragaman suku, agama, budaya, bahasa di Indonesia menjadi sesuatu hal yang tidak dimiliki
oleh Negara lain, karena itu keragaman ini dapat dijadikan sebagai sesuatu yang positif dalam
mendukung pembangunan nasional disegala bidang. Walaupun menurut beberapa ahli bahwa
keragaman itu dapat memberikan pengaruh positif, namun ada juga yang melihat bawha
keragaman tersebut ada pengaruh negative.
3. Pengaruh diversity dibagi menjadi 2 yaitu
a. Pengaruh positif
 Bidang politik
 Bidang ekonomi
 Bidang sosial
 Bidang pariwisata
 Bidang budaya
 Bidang inovasi
b. Pengaruh negativ
 Konflik bersifat ideologis
 Konflik bersifat politiis
4. Beberapa Alternatif pemecahan masalah yang Timbul dalam Masyarakat Multikultural yaitu:
a) Integrasi Sosial dalam Masyarakat Multikultural
 Pengertian Intergrasi Sosial, menurut Abdul Syabu, integrasi social adalah
menghubungkan individu dengan individu yang lainnya sehingga terbentuk menjadi
masyarakat; Menurut Festiger, integrasi social terjadi apabila keseluruhan anggota
dalam suatu kelompok berkemauan untuk tetap dalam kelompoknya, seolah-olah satu
sama lain saling terkait; Menurut Soerjono Soekanto, integrasi (penggabungan) adalah
pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu system social, membuat
suatu keseluruhan dari unsure-unsur tertentu.
 Teori integritas Sosial, Teori Konflik (Menurut Karl Mark) yakni setiap masyarakat selalu
berada dalam ketegangan dan konflik, oleh karena itu agar terjadi integrasi maka perlu
dilakukan tekanan oleh pihak satu kepada pihak yang lainnya; Teori Fungsional
(Menurut Kingley Davis dan Wilbert More) yakni setiap masyarakat selalu stabil dan
relative terintegrasi oleh karena itu agar tetap terintegrasi maka diperlukan adanya
consensus antar anggota-anggotanya.
 Tipe dan bentuk Integrasi Sosial, 1) Integrasi Fungsional: proses penyesuaian antara
anggota-anggota dalam suatu kelompok atau antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain dalam suatu masyarakat atas dasar fungsi aktivitas individu atau
kelompok yang saling melengkapi satu sama lain.2) Integrasi Normatif: proses
penyesuaian antara anggota-anggota dalam satu kelompok atau antara kelompok yang
satu dengan yang lain dalam suatu masyarakat atas dasar norma-norma tertentu.
b) Bentuk Integrasi dalam Kehidupan Masyarakat Multikultural
 Integrasi internal, eksternal, vertikal, dan horizontal
Menurut Soerjono Soekanto menyebutkan:
(1)Integrasi Internal, yakni proses integrasi dengan cara menyatukan anggota-anggota
dalam satu kelompok.
(2)Integrasi Eksternal, yaitu proses integrasi dengan cara menyatukan berbagai macam
kelompok ke dalan suatu kelompok yang lebih besar atau suatu masyarakat. Misalnya:
Organisasi kecil ke organisasiBesar.
(3)Integrasi Vertikal, yaitu proses integrasi dengan cara melakukan pengendalian
tunggal terhadap beraneka ragam individu atau kelompok-kelompok yang memiliki
perbedaan-perbedaan.
(4)Integrasi Horizontal, yaitu proses integrasi dengan cara melakukan pengendalian
tunggal terhadap beraneka ragam individu atau kelompok yang memiliki persamaan-
persamaan. Misalnya: Kelompok pelajar dan kelompok seni.
5. Pengembangan sikap kritis sikap toleransi dan empati sosial
 Sikap Kritis, yakni perbuatan yang didasarkan pada pendirian (pendapat atau keyakinan).
Bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan atau tajam dalam
penganalisaan.
 Sikap Toleransi, yakni sikap menghargai pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan orang lain yang berbeda dengan diri sendiri.
 Sikap Empati, yakni keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasikan dirinya dengan pihak lain atau kelompok lain.

You might also like