You are on page 1of 206
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS Khusus sebagai bahan pembelajaran Mahasiswi Kebidanan Bay / Pendekatan kurikulum akademi kebidanan berbasis kompotensi’ SANDRA G. J. TOMBOKAN, SSiT., MKes ‘ATIK PURWANDARI, SKM. MKes NAOMY M. TANDO, SSiT,, MMKes iN MEDIA ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS Sandra G. J. Tombokan, SSif., MKes ‘Atik Parwandari, SKM., MKes Naomy M, Tando, SSiT., MMKes Hak Cipta ©2016 di Penulis, Diterbitkan oleh: Penerbit IN MEDIA “Telp/Faks. (021) 824283771(021) 82425377 Website butp//www. penerbitinmedia. com penerbitinmedia@gmail. com iNwepia Email Hak cipta dilindungi undang-undang, Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa iin tertulis dari Penerbit UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA 7. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau member’ izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5, 000, 000. 000, 00 (lima miiar rupiah). 2. Batang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada unum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tabun dan/atau ddenda paling banyak Rp 500.000, 000,00 (ima ratusjuta rupiah). Penexbit IN MEDIA - Bogor Anggota IKAPI No 250/BA/2014 1 jil., 14x21 em, 404 hal ISBN 978-602 Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) 1. Kebidanan 2. Asuban Kebidanan Komunitas KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan anugerahNYA sehingga buku ini dapat disusun sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan pemahaman tentang pelayanan kebidanan di komunitas, buku ini dapat dijadikan sebagai buku referensi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peningkatan mutu pelayanan keschatan dan kebidanan karena disusun sesuai dengan kurikulum perkuliahan akademi kebidanan dan dilengkapi dengan soal soal latihan yang sering menjadi materi ujian tengah semester atau ujian akhir semester Bidan_ sebagai tenaga kesehatan yang berada di ujung tombak pelayanan kesehatan ditengah-tengah masyarakat Indonesia akan semakin membutuhkan penuntun pelayanan kebidanan yang bermutu, Pelayanan Kesehatan dan kebidanan yang diselenggarakan dengan sistem pelayanan yang. sesuai standar akan memberikan pelayanan ‘yang terprogram dan berkualitas. Pelaksanaan pelayanan yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat tentang kesehatan dimasa mendatang Buku ini disajikan dengan topik ~ topik yang diharapkan dapat memberikan kemampuan bagi mahasiswa dan pembace untuk cepat memahami dan mengerti bagaimana pelayanan kebidanan diselenggarakan sesuai standar yang telah ditetapkan, menilai langkah- langkah penyempurnaan dari kekurangan-kekurangan pelayanan kesehatan dan kebidanan yang telah di lakukan kepada seluruh masyarakat yang memerlukannya Setelah mahasiswa membaca buku ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan ilmu pengetahuannya tentang 1. Konsep pelayanan kebidanan komunitas dan keluarga sebagai pusat pelayanan. 2, ‘Tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas. 3, Asuhan kebidanan komunitas dengan menerapkan dasar-dasar komunikasi 4, Program pemerintah yang berkaitan dengan KIA/KB di wilayah kerja. 5. Monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan omunitas, 6. Pendokumentasian asuhan kebidanan di komunitas. Pemahaman dan keterampilan bagi pembaca sangat penting karena setelah mereka dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan dengan mendeteksi secara langsung penyebab- penyebab yang mungkin terjadi pada saat pelayanan Kesehatan dan kebidanan 4diselenggarakan akan berdampak lebih dalam terhadap keamauannya ‘memeriksakan kesehatannya pada tempat-tempat pelayanan kesehatan. Demikian disampaikan dan kepada semua pihak yang telah ‘membantu dalam penyelesaian penyusunan bukt ini, kami mengucapkan terima kasih dengan harapan buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, selalu memberkati, Amin. Manado, Januari 2016 iv ‘Asuhan Kebidanan Komunitas DAFTAR ISI kata Pengantar.. Daftar si Bab | Bab Babi Konsep pelayanan kebidanan komunitas dan keluarga sebagai pusat pelayanan 1 Konsep keluarga en. Masalah kesehatan dalam kelvarga = Konsep dasar kebidanan komunitas . Bekerja di komunitas Jaringan kerja kebidanan di komunitas. Masalah kebidanan di komUnitaS un Strategi pelayanan kebidanan di komunitas... Millennium development goal ( MDGs ). ‘Tugas dan tanggungjawab bidan di komunitas 1 2, Tugas dan tanggung jawab bidan Bidan praktik swasta dan bidan delima ..... Standar asuhan antenatal di Komunitas 1 2 3 4 Standar asuhan antenatal di komunitas, Standar minimal pelayanan antenatal rn Standar minimal pelayanan antenatal. Standar minimal peralatan pelayanan antenatal di komunitas. : Standar minimal tempat pelayanan antenatal di komunitas.. Manajemen asuhan antenatal. Bab IV, Standar asuhan intranatal di komunitas. 103 1, Standar asuhan intranatal dikomunitas e103) 2. Standar minimal pelayanan intranatal 0... 104 3. Standar peralatan pada pelayanan intranatal AT KOMUNAS nomen _ 119 4, Standar tempat pelayanan intranatal dikommunitas.... 120 Bab, Standar asuhan postnatal di komunttas .n-m 137 1. Standar asuhan postnatal di komunitas. 137 2, Standar minimal asuhan postnatal di komunitas.n. 137 3, Standar minimal peralatan dalam pelayanan postnatal di KOMUNIAS 152 4, Standar tempat untuk pelayanan postnatal di komunitas 152 5. Postpartum group 156 BabVI. Asuhan bayu baru lahirdan neonatus di KOMUNIAS wane 167 1, Standar pelayanan bayi baru lahir di komunitas 167 2, Standar peralatan pelayanan bayi baru Fahir dan neon atUs seen 189 3, Standar tempat pelayanan bay! baru lahir dan neonatus - : 190 Bab Vil. Asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas, Yang berkaitan dengan program pemerinta 197 1, Standar minimal pelayanan kebidanan bayi di komunitas. vevmnnnnae 197 2. Standar minimal pelayanan kebidanan anak balita di komunitas sven 204 3. Standar minimal peralatan pelayanan bayi dan balita di komunitas....« sncnmnenns 220 4, Standar minimal tempat pelayanan bayi dan balita di komunitas.... vs 221 Bab VIll,Pelayanan lansia yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi di KOMUNAS nner 231 1 Pengertian usia lanjut nnn nn 23 2. Pengertian kesehatan reproduks 233 3. Perubahan dan reaksi yang terjadi pada usia lanjut. .. 235 4, Pelayanan kesehatan usialanjut see 236 vi ‘Asuhan Kebidanan Komunitas Bab IK. Bab X Bab x! Bab xt Daftarisi 5. Perubshan sistim reproduksi pria pada lansia 6. Perubahan sistim reproduksi pada wanita 7. Pelayanan kesehatan reproduksi usialanjut Mengelola program pemerintah yang berkaitan dengan kia : 1. Peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita yang menjangkau seluruh sasaran, 2, Peningkatan deteksidinirisko/ komplikasi kebidanan, tanda bahaya dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat 3. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan tanda bahaya bayl baru lahir oleh tenaga kesehatan 4, Peningkatan pelayanan ibu nifas dan pelayanan KG. menjangkau seluruh sasaran Mengelola program pemerintah yang berkaitan dengan KB di wilayah komunitas mengelola program, pemerintah yang berkaltan dengan KB di wilayah komunitas 1. Pengertian KB. Tujuan dan sasaran KB dikomunitas. Pelaksanaan pelayanan KB di komunitas, Upaya peningkatan pelayanan KB di komunitas Pencatatan dan pelaporan pelayanank® di komunitas, Monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan dikomunitas 1, Pendataan dati dalam dan luar gedung 2. Perencanaan pelayanan kebidanan di komunitas 3. Pelaksanaan pelayanan kebidanan di komunitas 4, Monitoring dan evaluasi pelayanan kebidanan di komunitas, Pendokumentasian pelayanan kebidanan dikomunitas 1. Pengertian pendokumentasian. 237 238 262 2 271 279 283 285 297 297 299 300 316 318 331 331 335 336 340 351 351 2, Tujyan pendukumentasian nnnnnnnnnsennninnnnne 352 3. Fungsi pendokumentasian nu. 352 4. Aspeklegal dokumentas pelayanan Kebidanan wun 354 5. Prinsip~ prinsip pendokumentasian pelayanan kebidanan : 355 6. Langkal-langkah pendokumentasian -vcnenwnmm 355 7. Teknik dan model pendokumentasian: e 357 8, Metode pendokumentasian. 360 DAFTAR GAMBAR 9. Penyimpanan dokumen cnnnnnne 368 DAFTAR PUSTAKA = nnn 393 Gambar: 1 Sebuah Keluarga 1 Gambar: 2 Cara menimbang bayi di posyandu 16 Gambar: 3. Bidan sebagai pendicie 50 Gambar: 4 Polindes & Poskesdes Desa Campurejo 122 Gambar: 5 Proses ersalinan Kala 126 Gambar: 6 ProsesPersalinan Kala 129 Gambar: 7 ProsesPersainan kal ill 130 Gambar: 8 Prosespersalinan ala IV 132 Gambar: 9 Teknik pemotongan tall pusat 139 Gambar: 10 Teknik menimbang bayi baru ahi 140 Gambar: 11 Pemberian ASI pada satu jam pertama 142 Gambar: 12 Kunjungan rumah 154 Gambar: 13. Bayi baru lahir 167 Gambar: 14 Langkah-langkah pencegahan infeksi 172 Gambar: 15 Keputusan tindakan resusitasi pada BBL 174 Gambar: 16 Teknik pemotongan tlipusat 176 Gambar: 17 Cara Menimbang berat dan mengukur panjang Bayi barulahir 176 Gambar: 18 Langkah-langkab inisias! Menyusu Dini IMD) W7 Gamar: 19. Cara penyuntikan intramuskular 179 Gambar: 20 Cara Pemberian ASI Exskulisit 131 Gambar.: 21. Rawat gabung 187 Gambar: 22 Tumbuh Kembang Bayi Usia Satu Bulan 201 Gambar: 23 Tumbuh kembang bayi usia 3 Bulan 202 Gambar: 24 Tumbuh kembang anak 6 bulan 202 Gambar: 25 Tumbauh Kembang anak9 bulan 203 oar ‘Asulan Kebidanan Komunites id amber: 26 Tohopan PeerbanganAnakUmur2Bbulan 205 Ganbars 27 TahopanPevembanganAnakUnur B24 Dulan 206 Bab { ambar: 26 Tahapan Peiembangan Anak Urur2636bulon 207 Gambar: 29 Tahapan Perkembangan Anak Umur 36-48 bulan 208 KONSEP PELAYANAN Gambar: 30 Tahapan Perkembangan Anak Umur 48-60 bulan 208 KEBIDANAN KOMUNITAS DAN Gambar: 31. Pemberian Imunisasi pada balita na KELUARGA SEBAGAI PUSAT Gambar: 32 llustrasibaylyang akan di imunisasi 215 Gambar : 33 Profil Lansia yang berumur 75-84 tahun 231 PELAYANAN Gambar: 34. ProfilLanjut Usa Indonesai 232 Gambar: 35. Organ Reproduksi Pia 234 Gambar : 36 Organ Reproduksi Wanita 234 Gamar: 37, Disfungs Ereksi (DE) Pada Usia Lanju 236 Gamar: 38 Inkontinensia Urine 246 Gambar: 39 Menopause Bukan Alasan Untuk Berhenti Bercinta 257 Gambar: 40. Proses nisiasi Menyusu Dini 273 Gambar: 41. Pelayanan kesehatan bayi 276 1. KONSEP KELUARGA Gambar: 42 Pelayanan balita dengan MTBS 27 a. Pengertian keluarga Gambar: 43. Neonatus dengan komplikasi 284 Pengertian keluarga dari berbagsi —_Gambr:1 Sebuah Keuarga Gambar: 45 Contoh Kondom Pra 308 sumber adalah: Contr. 57 Catohioneps00 a DA CURN aaa Teen Pasal I Ayat 10, Keluarga adalah Gambar: 48. Proses Vasektomi 310 eee 3 sebagai unit sosial - ekonomi terkecil dalam masyarakat yang ‘merupakan landasan dasar dari semua institusi, merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi gumberqueenshe wordpress.com interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi 2) Duvall dan Logan (1986): Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan ‘meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. * ‘Asuhan Kebidanan Komunitas 1 3) Bailon dan Maglaya (1978) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing ‘masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya Jadi Keluarga adalah suatu tempat dimana dua atau lebih individu ‘yang dikat och hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang hidup bersama dan berinteraksi satu sama lain yang masing- masing mempunyai peran sosial suami, istr, anak, kakak dan adik, menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosialnya. b. Peranan Keluarga Peranan dari masing-masing anggota keluarga selalu di dasari harapan dan pola perilaku dari anggotanya sebagai bagian dari kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut 1) Peranan ayah : Ayah sebagai kepala keluarga yang memiliki tanggungjawab penul terhadap kesejahteraan Keluarganya dalam, mencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota ‘masyarakat dari lingkungannya 2) Peranan ibu : Sebagai ibu dari anak-anaknya bertanggungjawab atas kenyaman dilingkungan rumah tangganya, mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung anak-anaknya untuk berinteraksi dalam kelompok sosial, serta sebagai anggota rmasyarakat dari lingkungannya, kadang-kadang dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya, 3) Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual. ¢. Ciri-ciri struktur Keluarga Manurut Burgest dan Locke (1960) yang dikutip Puspitawati, H. (2012 ) mengemukakan 4 (empat) citi keluarga yaitu 2 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas 2) 3) 4) Keluarga adalah susunan orang - orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan ( pertalian antar suami dan istri ), darah (hubungan antara orang tua dan anak) atau adopsis Anggota - anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama ibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga ‘Tempat kost dan rumah penginapan bisa saja menjadi rumah tangga, tetapi tidak akan dapat menjadi keluarga, Karena anggota -anggotanya tidak ada hubungan darah, perkawinan atau adopsi, Keluarga merupakan Kesatuan dari orang - orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki laki dan perempuan, saudara laki-laki dan saudara perempuans, Peranan - peranan tersebut diperkuat oleh kekuatan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengslaman; dan Keluarga adalah pémelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh dari kebudayaan umum, Struktur Keluarga » Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun ‘melalui jalur ayah Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur gars ibu Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi agian keluarge karena adanya hubungan dengan suami atau ist Fungsi Keluarga Berdasarkan UU No. 10 tahun 1992 jo PP NO.21 tahun 1994 fungsi keluarga dibagi dalam 8 ( delapan ) fungsi, yaitu » Fungsi keagamaan yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan mengamalkan ajaran keagamaan, ‘Bab 1 :Konsep Pelayanan 3 3) 4) 5) ° 8) ungsi budaya yaitu keluanga yang dapat di nilai dari cara menyapa dan berperilaku di lingkungan sosialnya terutama pada keluarga lain yang berada di sekitarnya Fungsi cinta kasi, yaitu keluarga yang memiliki hubungan yang, saling mengasihi diantara para anggotanya dan memberikan Kenyamanan dan kedamaian bagi anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dewasanya Fungsi perlindungan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keamanan yang primer schingga mampu melindungi dan pencegahan terhadap perilaku yang behubungan dengan pelanggaran norma yang mungkin dialami keluarga Fungsi reproduksi,yaitu keluarga bukan hanya mengembangkan eturunan, tetapi juga merupakan tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara universal (menyeluruh), diantaranya seks yang schat dan berkualitas, pendidikan seks bagi anak, dan yang lain, Fungsi sosialisasi, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial dengan melakukan Jnubungan komunikasi di luar rumah, Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya keluarga Fungsi pelestarian lingkungan yaitu fungsi membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian linglungan yang scrasi,selaras dan seimbang antara lingkungan keluarga dengan lingkungan hidup ‘masyarakat sekitarnya Secara umum fungsi Keluarga adalah sebagai berikut a) Menurut Friedman, 1998 1) Fungsi aktif (the affective function). adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu, untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain 2) Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi(sosialization and social placement fungetion). adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah ‘untuk bethubungan dengan orang Jain di luar rumab. ‘Asuhan Kebidanan Komunitas b) ° 4d 3) Fungsi reproduksi (the reproductive function), adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. 4) Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 5) Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan (the halth care function) yaitu fngsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang keschatan, ‘Menurut United Nations (1993) fungsi keluarga meliputi 1) Pengukuliai-ikatan suami sti, 2). Prokreasi dan hubungan seksual, 3). Sosialisasi dan pendidikan anak, 4) Pemberian nama dan status, 5) Perawatan dasar anak, 6) Perlindungan anggota keluarga, 7) Rekreasi dan perawatan emosi, 8) Pertukaran barang dan jasa. Menurut Mattensich dan Hill (1995 ) fungsi keluarga terditi atas 1) Pemeliharaan fisik sosialisasi dan pendidikan, 2). Akuisisi anggota keluarga baru melalui prokreasi atau adopsi, 3) Kontrol perilaku sosial dan seksual, 4) Pemeliharaan moral keluarga 5) Pendewasaan anggota keluarga melalui pembentukan pasangan seksual, 6) Melepaskan anggota keluarga dewasa, Menurut Rice dan Tucker (1986) menyatakan bahwa fungsi keluarga meliputi 1) Fungsi ekspresif, yaitu fungsi untuk memenuhi kebutuhan emosi dan perkembangan anak termasuk ‘moral, loyalitas dan sosialisasi anak ‘Bab 1 :Konsep Pelayanan 5 2) Fungsi instrumental yaitu fungsi manajemen sumber dlaya keluarga untuk mencapat berbagai tujuan keluarga ‘melalui prokreasi dan sosialisasi anak dan dukungan serta pengembangan anggota keluarga. ‘Tujuan Keluarga Secara umum tujuan dan fungsi keluarga dapat diuraikan sebagai beri: 1) Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, Keluarga memiliki Kewajiban untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan anggota xeluarganya yang meliputi kebutuhan fisik (makan dan minum), psikologi (disayangi/ diperhatikan), spiritual/ agama, dan sebagainya. ‘Adapun tujuan membentuk keluarga adalah untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi anggota keluarganya, serta untuk melestarikan keturunan dan budaya suatu bangsa ‘Menurut Landis ( 1989) dan BKKBN (1992) Keluarga yang sejahtera diartikan: (4) Sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, (2) Mampu memenubi kebutuhan fisik dan mental yang layak, (3) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta (4) Memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota keluarga, dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungannya 2) Pitts yang dikutip oleh Kingsbury dan Scanzzoni (Boss etal 1993 ) menjelaskan bahwa tujuan dari terbentuknya Keluarga adalah untuk mewujudkan suatu struktur atau hierarkis yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis para anggotanya dan untuk memelihara kebiasaan/ budaya masyarakat yang lebih Iuas, 3) Dalam mencapai tujuan keluarga, Peraturan Pemerintah (PP) ‘Nomor 21 Tahun 1994 (BKKBN, 1996) menyebutkan adanya delapan fungsi pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik yang hharus dijalankan oleh keluarge untuk mencapai tujuan keluarga, ‘meliputi: (a) Keagamaan, 6 ‘Asuhan Kebidanan Korunitas 2 (b) Sosial, (©) Budaya, (4) Cinta kasi, (6) Perlindungan, (f) Reproduksi, (g) Sosialisasi dan pendidikan, (h) Ekonomi, (i) Pembinaan lingkungan. Mengingat manusia adalah makhluk sosial, dan keluarga ‘merupakan lembaga sosial terkecil yang menyangkut hubungan antar pribadi dan hubungen antara manusia dengan lingkungan i sekitarnya, maka keluarga tidak dapat berdiri sendiri tetapi sangat tergantung dengan lingkungan di sekitarnya. MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA Kesehatan Dalam Keluarga ‘Kemajuan pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi semakin timbulnya berbagai macam penyakit yang mengancam kehidupan manusia sehingga bidang Kesehatan menjadi prioritas utama dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Dalam menanggulangi timbulnya berbagai penyakit di masyarakat menuntut semua pihalc bertanggungjawab dalam upaya perbaikan kesehatan keluarga dan masyarakat. Kepala keluarga harus mengenal lebih dekat kesehatan dari seluruh anggota keluarganya Karena secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga sclama dalam lingkungannya. Untuk melaksanakan fungsi pemeliharaan Kesehatan yang baik, kepala keluarga mempunyai peran dan tugas yang perlu dipahami dan dilakukan yang meliputi: 1) Mampu Mengenal Masalah Kesehatan ‘Masalah kesehatan dalam keluarga merupakan kebutuhan dari seluruh anggota keluarga sehingga a) Kepala keluarga harus memperhatikan anggota keluarga yang sakit, schingga penyakit yang diderita secepatnya teratas : Bab 1: Konsep Pelayanan 7 2) 3) 4) bb) Seluruh kekuatan somber daya dan dana keluarga harus dlisiapkan ©) Kepala keluarga secepatnya mengambil keputusan untuk ‘melakukan pengobatan pada sarana kesehatan. ‘Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat Kepala keluarga secepatnya memutuskan mencari pertolongan ‘yang sesuai dengan keadaan keluarga. Dalam pengambilan keputusan tentunya kepala keluarga melakukan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut (1) Penyakit yang di derita anggota tersebut sangat dirasakan oleh keluarga karena kondisinya sangat serius. (©) Diagnosis yang dilakukan terhadap anggota keluarganya belum terdeteksi dengan tepat sehingga harus dirujuk kefasilitas kesehatan yang lebih memadai. (6) Besarnya biaya yang harus ditanggung untuk membiayai penyakit yang diderita anggota keluarganya sampai sembuh. (4) Kemampuannya untuk mendampingi anggota keluarganya yang sakit yang akan dirujuk Ke fasilitas rumah sakit yang ‘mempunyai peralatan dan tenaga kesehatan yang berkulitas. emampuan memberikan Perawatan Keluarga Yang Sakit Dirumah seorang ibu sebagai anggota keluarga harus memiliki kemampuan dalam melakukan pertolongan pertama sebagai berikut (1) Keluarga aktif mencari informasi kepada orang lain yang, ada dilingkungan tempat tinggalnya tentang cara perawatan dan tempat pengobatan yang tepat untuk perawatan anggota keluarganya yang sakit. (2) Keluarga menyediakan obat2an yang dapat digunakan secepatnya apabila seorang anggota keluarga yang terserang penyakit secara mendadak, (3) Keluarga secepatnya _mencari pertolongan dan mengerti tentang perawatan yang diperlukan pasien. Kemampuan Memanfaatkan Lingkungan Untuk Menjamin Kesehatan Keluarga Pengetahuan keluarga tentang Kesehatan lingkungan merupakan, pondasi utama untuk menentukan tingkat kesehatan anggota keluarganya dengan langkah-langkah sebagai berikt ‘Asuhan Kebidanan Komunitas (1) Kemampuan keluarga untuk menggunakan lahan disekitar tempat tinggel mereka sebagai sumber obat2an dengan ‘menanam tanaman yang dapat dijadikan obat, hal ini sangat, ‘membantu kesehatan keluarga disaat kondisi darurat @) Kemampuan memahami tentang pentingnya sanitasi Jingkungan dan manfaat penggunaannya, (3) Kebersamaan menunjang keschatan dengan meningkatkan dan memelihara lingkungan disekitar rumahnya. 5) Kemauan menggunakan Pelayanan Kesehatan Keluarga mengerti dan memahami membawa anggota keluarganya ke tempat pengobatan yang terdekat, bukan membawanya ke dukun. Keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut (1) Keluarga mengetahui fasiitas keschatan yang terdekat dan dapat dijangkau dalam waktu singkat (2) Manfaat yang diperoleh keluarga dari adanya fasilitas kesehatan tersebut, (3) Fasilitas pelayanan kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik dan hasilnya dapat memberikan kepuasan bagi si sakit. (4) Tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas kesehatan dapat berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti oleh sisakit dan keluarganya. Tujuan Kesehatan Keluarga Dalam memberikan asuhan kesehatan kepada keluarga mempunyai tujuan sebagai berikut ane aa 1) Tyjuan umum, ‘Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara Kesehatan anggota keluarga mereka sehingga status keschatan keluarga teratasi menuju keluarga sehat pisik dan jiwanya, 2). Tujuan Khusus (1) Meningkatkan kemampuan Keluarga untuk memberikan asuhan terhadap anggota keluarga yang sakit sehingga sejak. dini dapat mengatasi masalah Kesehatan anggota keluarga. Bab 1: Konsep Pelayanan e (2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil Keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan eluarga (3) Meningkatkan kemampuan keluarga untuk sedini mungkin ‘mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh eluarga, (4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah Kesehatan dasar yang terjadi dalam keluarga. (5) Meningkatkan produktifitas keluarga untuk menjamin kkelangsungan kualitas hidupnya. Hambatan-Hambatan Kesehatan Keluarga Hambatan yang paling besar dihadapi bidan dalam memberikan pelayanan keschatan keluarga adalah: 1, Hambatan dari keluarga 1). Tingkat pendidikan keluarge yang masih rendah 2). Keterbatasan keuangan Keluarga 3) Keterbatasan tempat tinggal keluarga. 4) Kebiasaan-kebiasaan yang melekat 5) Sosial budaya yang menunjang 2. Hambatan dati bidan 1) Keterbatasan sarana transportasi 2) Keterbatasan peralatan dan obat2 yang tersedia di daerahnya, 3) Kondisi geografl yang sult dijangkau 44) Kesulitan berkomunikasi dengan pasien karena kurang ‘memahami bahasa setempat. 5) Keterbatasan pengetahuan bidan tentang budaya keluarga |. Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan keluarga ‘Terdapat 4 ( empat ) faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan keluarga yaitu: 1). Faktor Perilaku, Perilaku sangat berperan mempengaruhi derajat kesehatan, ‘banyak jenis penyakit yang timbul karena berbasis perilaku dan gaya hidup. 10 Asuhan Kebidanan Komunites a) Perilaku pola makan yang kurang sehat dapat menimbulkan penyakit tertentu, seperti: (a) penyakit jantung, (b) darah tinggi, (©) stroke, (@) kegemukan, (©) diabetes mellitus dan lain-lain, b) Perilaku atau Kebiasaan mencuci tangan sebelum_makan dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran pencernaan, 2) Faktor Lingkungan, Lingkungan hidup yang bersih sangat berperan dalam ‘meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Lingkungan yang tidak bersih, seperti banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan, pembuangan sampah tidak pada tempatnya menyebabkan penyakit demam berdarah, penyakit ‘gatal, infeksi saluran pencernaan dan lain-lain, 3) Faktor Keturunan Penyakit bawaan atau keturunan merupakan penyakit yang telah ada dalam diri seseorang yang berasal dari genetik orang tuanya, Sebelum muncul, penyakit tersebut dapat di hambat dengan melakukan berbagai kegiatan yang dapat menghambat ‘munculnya penyakittersebut seperti mengatur pola makan yang sehat, berolah raga yang teratur dan menghindarijenis makanan yang dapat memicu munculnya penyakit tersebut 4) Paktor Pelayanan Kesehatan, Ketersediaan fasilitas pelayanan yang bermutu secara merata dan terjangkau akan mempermudah masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan mereka seperti a) Ketersediaan tenaga kesehatan yang kompeten. )_ Ketersediaan peralatan medik yang berkualitas pada tempat: tempat pelayanan keschatan. ©) Ketersediaan tasilitas pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas, Polindes, Pustu dan jejaring lainnya. @) Pelayanan rujukan cepat pada rumah sakit yang terdekat di setiap kabupaten/kota, Ke empatfaktor yang mempengaruhi keschatan tersebut diatas tidak berdiri sendiri,tetapi saling berkaitan satu sama yang lain, Bab 1 :Konsep Pelayanan H fe. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga. 1 Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Kontek (Family as Context) Pendekatan ini merupakan kesinambungan pelayanan kesehatan ‘yang menempatkan Keluarga sebagai Kontak, yakni + 1) Individu ditempatkan pada fokus pertama sedangkan keluarga yang Kedua 2). Fokus pelayanan keperawatan: individu 3) Individu atau anggota keluarga akan dikaji dan diintervensi 44) Keluarga akan dilibatkan dalam berbagai kesempatan. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as Client) Pendekatan ii merupakan kesinambangan playanan eschatan ‘yang menempatkan keluarga sebagai klien, yakni: 1) Perhatian atama pada keluarga sedangkan individu kedua 2) Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu anggota keluar 4). Dethatian dikunsentrasikan bagaimana kesehatan individ berdampak pada keluarga secara keseluruhan Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Sistem (Family as System) Pendekatan ini merupakan kesinambungan pelayanan kesehatan ‘dengan menempatkan keluarga sebagai suatu sistem, yakni: 1) Fokus pada keluarga sebagai suatu klien dan keluarga adalah sistem yang berinteraksi 2) Pendekatan pada individu sebagai anggota Keluarge dan keluarga secara bersamaan 3) Interaksi antara anggota keluarga menjadi target intervensi kkeperawatan ( seperti: hubungan orang tua dan anak, antara hirarki orang tua) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Komponen Sosial (Family as Component of Society) Pendekatan ini merupakan kesinambungan pelayanan kesehatan dengan menempatkan keluarga sebagai komponen sosial, yakni: 1) Keluarga dilihat sebagai sebuah insttust sosial, pendidikan, spiritual, ekonomi, dan kesehatan R “Asuhan Kebidanan Komunitas 2) Kelurga adalah unit utama dan kumpulan Keluarga akan membentuk sistem yang lebih besar yaitu masyarakat 3) Keluarga berinteraksi dengan institut lain untuk menerima, bertukar dan saling member layanan, Didalam promosi kesehatan menurut Similarly, Ewles dan Simnett (1999) membagi pendekatan keluarga pada pencegahan penyakit sebagai berikut 1. Pendekatan medis (preventif) Pendekstan yang dikonsepkan pada keberadaan penyakit ‘Tindakan digunakan untuk mencegah penyakit dan ematian dengan melakukan imunisasi. Kegiatan melalui kampanye media dan edukasi Fokus : individu membuat keputusan untuk tetap sehat dengan mencegah penyakit 2. Pendekatan Perilaku Pendekatan yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengadopsi perilaku Kesehatan yang digunakan dalam pemelinaraan kesehatan. Pendekatan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bebas membvat pilihan tentang perubahan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, Kegiatan : Komunikasi dan konseling 3. Pendokatan edukasi Pendekatan ini memfasilitasi proses belajar melalui dialog dan diskusi dengan mengintegrasikan Kehidupan dengan ‘model pendidikan ‘Taktik yang digunakan ialah : Health Education Authority (HEA), seperti meningkatkan kepedulian resiko merokok pada ibu hamil 4. Pendekatan perubahan sosial Pendekatan ini harus menjamin bahwa sehat lebih mudah dicapai dan mendukung perhatian kesehatan untuk semua, Fokus tidak meruibah perilaku individu tetapi pada pengaruh, Positif kesehatan masyarakat, Pendekatan berpusat pada klien Pendekatan ini berdasar pada hubungan seimbang antara profesi kesehatan dengan klien ‘ab 1 :Konsep Pelayanan 1B a Profesi keschatan member bimbingan, dukungan dan ddorongan agar Klien dapat membuat plthan KONSEP DASAR KEBIDANAN KOMUNITAS Pengertian Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian fertentu yang dijadikan dasar untuk menganalisa sesuatu sebagai bbahan pengetahuan. Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang, berarti kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasif daerah/ area tertentu Pengertian kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan tethadap masalah Kesehatan Tbu bayi baru lahir, bayi dan dan anak balita di dalam keluarga dan masyarakat, Pelayanan Kebidanan komunitas adalah pelayanan yang dilakukan bidan kepada masyarakat yang bermukim diwilayah kerjanya yang, ‘memiliki masalah kesehatan kebidanan. Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu a) Manusia b) Masyarakat /lingkungan, ©) Kesehatan 4) Pelayanan kebidanan yang mengaca pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat ‘Tujuan: 1. Tujuan umum kebidanan komunitas adalah keinginan masyarakat untuk meningkatkan derajat keschatannya melalui pelayanan kebidanan secara berkala dan berkualitas yang tersedia di sekitar tempat tinggalnya, Tujuan Khusus kebidanan komunitas adalah 1) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, ddan masyarakat tentang pengertian keschatan. 2) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, ‘dan masyarakat dalam mengatasi masalah Kesehatan 3) Menciptakan dukungan bagi individu yang terkait 4 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas 4) Mengendalikan lingkungan fisik dan sosial untuk menjaga kondisi kesehatannya. 5) Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan disekitar tempat bermukim suatu kelompok masyarakat. ¢. Sasaran bidan dikumunitas a) Secara garis besar sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah Individu, Keluarga, dan Kelompok masyarakat, Ibu, bayi baru Tahir, bayi dan anak balita yang berada didalam keluarga dan masyarakat merupakan sasaran utama dari pelayanan kebidanan komunitas. Bidan memandang pasiennya sebagai mahluk sosial yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi ‘oleh kondisi ekonomi, politik, sosial budaya dan lingkungan sekitarnya Menurat UU No, 23 tahun 1992 yang dimaksud dengan keluarga adalah suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya b)_ Kelompok sasaran di masyarakat adalah kelompok bayi, kelompok balita, kkelompok remaja, kelompok ibu hamil, kelompok ibu nifas, kelompok ibu menyusui ©) Sasaran kegiatan pelayanan kebidanan adalah 1. Upaya pencegahan penyakit, 2. Upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat Kesehatan 3. Penyembuhan serta pemulihan Kesehatan 4. Riwayat kebidanan komunitas di Indonesia dan di beberapa negara 1. Riwayat kebidanan komunitas di Indonesia a. Pada tahun 1807 (Zaman Gubernur Jendral Hendrik William Deandels ) para dukun dilatih dalam pertolongan persalinan, tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama karena tidak adanya pelatihan kebidanan. b. Pada tabun 1851, dibuka Pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh seorang dokter militer Belanda (Dr.W.Bosch) lulusan ini kemudian bekerja di Rumah sakit juga di masyarakat. Bab 1: Konsep Pelayanan 1s 16 Pada tahun 1952 diadakan pelatihan bidan untuk ‘meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang, pelayanan Kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dimasyarakat Pada tahun 1953 di dirikanlah Balai Kesehatan Ibu dan ‘Anak (BKIA) dimana bidan sebagai penanggung jawab pelayanan kepada masyarakat, 1) Bidan melaksanakan pelayanan antenatal.itra natal, post natal dan pemeriksaan bayi dan anak termasuk imunisasi dan penyuluhan gizi. 2) Bidan diluar BKIA, dapat memberikan pertolongan persalinan di rumah keluarga dan melakukan kunjungan rumah Pada tahun 1957. didirikan Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) dimana bidan dapat memberikan pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung pada wilayah kerjanya Pelayanan diluar gedung berorientasi pada pelayanan terpadu sebagai berikut 1) Pelayanan kebidanan yang diberikan di luar gedung adalah pelayanan Kesehatan di pos pelayanan terpada (Posyandu). 2). Pelayanan di posyandu mencakup empat kegiatan yaitu (1) pemeriksaan kehamilan, (2) pelayanan keluarga berencana, (3) pelayanan imunisasi (4) peningkatan gizi dan (5) kesehatan lingkungan. Gambar:2. Cara menimbang bay di posyandu Sumber: wwvekhususkebidanan.com. ‘Asuhan Kebidanan Komunitas Pada tahun 1967, pelayanan BKIA menjadi bagian dari pelayanan Puskesmas. Secara tidak langsung, hal ini ‘menyebabkan penyusutan peran bidan di masyarakat. Bidan di puskesmas tetap memberikan pelayanan KIA dan KB di uar gedung maupun didalam gedung, namun hanya sebagai staf pelaksana pelayanan KIA, KB, Posyandu, UKS dan bukan sebagai perencana dan pengambil keputusan pelayanan di masyarakat, Tanpa disadari, bidan kehilangan keterampilan menggerakan masyarakat, karena hanya sebagai pelaksana, Pada tahun 1990 pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Pada tahun 1992 dilakukan pendidikan bidan yang akan di tempat tugaskan didesa dengan tugas pokok sebagai berikut 1) Sebagai pelaksanaan kesehatan KIA. Khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir, termasuk pembinaan dukun bayi 2) Menjadi pelaksana pelayanan Kesehatan bayi dan kkeluarga berencana 3) Melaksanakan kunjungan rumah pada ibu dan anak. 4) Mengadakan pembinaan pada posyandu 5) Mengembangkan pondok Bersalin sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pada tahun 1994 hasil konferensi Kepandudukan Dunia di Kairo yang memperluas tugas bidan pada kesehatan, reproduksi di masyarakat sebagai berikut 1) Safe Motherhood. Termasuk bayi baru lahir dan perawatan abortus. 2) Family Planning 3) Penyakit menular seksual termasuk infeksi saluran alat reproduksi. 4) Kesehatan reproduksi remaja 5) Kesehatan reproduksi orang tua. Pada tahun 1996 melalui Permenkes No, $72/V1/1996, Bidan dalam melaksanakan prakteknya diberi kewenangan yang mandir Sab 1: Konsep Pelayanan v 1) pelayanan kebidanan yang meliputi pelayanan ibu dan anak. 2) Pelayanan keluarga berencana. 3). Pelayanan Kesehatan masyarakat. Pada tahun 1996 dilaksanakan Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang diprakarsai oleh Kantor Menteri Pemberdayaan Perempuan melibatkan bidan dalam gerakan sayang ibu di ‘masyarakat, Pada tahun 1996 Tkatan Bidan Indonesia (IBI) melakukan advokasi pada pemerintah yang melahirkan program pendidikan Diploma III Kebidanan dengan tujuan ‘meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menurunkan AKL. Pada tahun yang sama (1996), Program baru ini memasukkan materi yang memberikan kemampuan bidan baik sebagai petugas pelayanan di fasilitas Klinis maupun, sebagai agen pembaharu di masyarakat 2. Riwayat Kebidanan Komunitas di Negara-negara lainnya 18 Yunani Pada antara tahun 460-370 sebelum masehi, Hipocrates sangat menaruh perhatian besar terhadap perawatan dan pengobatan dalam pelayanan kebidanan. Hipocrates menganjurkan ibu bersalin a) Ditolong dengan perikemanusiaan dengan mengurangi penderitaan ib b) Dirawat dengan baik dan layak sehingga secepatnya terjadi pemulihan kesehatannya ©) Diberikan pengobatan dengan pelayanan kebidanan yang mead. b. Roma 1. Pada tahun 98-138 masehi . Soranus, yang disebut bapak Kebidanan Karena dari beliaulah pertama kali menaruh pethatian terhadap kebidanan dan berpendapat bahwa seorang bidan hendaklah seorang, ‘bu yang telah mengalami kelahiran bayi, ibu yang tidak takut akan hantu, setan, serta menjauhkan tahayul 2. Pada tahun 139 masehi, Moscion seorang murid Soranus, menulis buku yang berjudul * Katekismus” ‘Asuhan Kebidanan Korunitas ¢ yang merupakan pengajaran bagi bidan. Karena Bidan- bidan saat itu tidak mendapatkan pengetahuan dari buku, tetapi melaksanakan pelayanan ibu bersalin berdasarkan pengalaman dan keberanian.. Setelah Moscion meninggal maka sampai abad pertengahan pelayanan bidang perawatan, dimana perawatan pada ‘umumnya menjadi mundur, Di Eropa ilmu pengobatan kuno menjadi satu dengan astrologi sedangkan yang masih berusaha menpertahankan pengobatan kebanyakan hanya tabib-tabib bangsa Arab, pelayanan kebidanan pada saat itu juga mengalami kemunduran, 3. Pada tahun 129-201 Masehi Galen menulis beberapa teks tentang pengobatan termasuk Obstetri. dan Gynekologi dan memberikan pengetahuan bagaimana bidan mélakukan dilatasi Servik. Italia Pada abad ke XV tingkat pendidikan dan pengetahuan di Italia maka perkembangan pengobatan dan pelayanan, kesehatan sangat maju. terutama menganai antomi dan fisiologi tubuh menusia, Diantara guru-guru besar Itai yang terkenal dan berjasa adalah a) Vesalius b) Febricus ©) Bustachius yang menemukan tuba Eustachius (saluran yang menghubungkan hidung,telinga dan tenggorokan). 4) Fallopius menemukan Tuba Fallopii (saluran yang, ‘menghubungkan ovarium dan uterus ) €) Arantius menemukan Ductus Arantii (pembuluh darah, sementara pada janin) Perancis Perkembangan pengetahuan hasil temuan oleh para guru besar di Italia sangat mempengaruhi pelayanan kebidanan di Perancis yang dipelopori oleh para wanita bangsawan yang memanggil bidan kalau akan bersalin, kemudian, berkembang pula pada kaum terpelajar dan wanita-wanita Bob 1: Konsep Pelayanan 19 20 Tokoh yang terkenal dalam pelayanan kebidanan di Perancis adalah 1 “Amroise Pare (1510-1590) beliau dikenal sebagai seorang, ahli bedah, tetepi juga memberikan kontribusi dalam bidang Obstetri dan Gynekologi. Beliau menemukan Versi Podali yang dahulu telah dikemukakan oleh Soranus, tetapi beliau memberikan cara-cara dengan lengkap. Perasad ini dikenal dengan Versi Ekstaksi ( diputar) kemudian ditarik keluar, Grullemau, beliau adalah marid dari Amroise Pare yang, ‘membantu dan meneruskan temuan gurunya, Louise Bourgeois/ Boursie ( 1563-1636 ) seorang bidan yang cakap, juga murid dari Amroise Pare. Turut ‘memperkenalkan versi ektraksi pada persalinan sukar, Ja pertama kali menerbitkan buku tentang kebidanan Francois Mauriceau Menemukan statu cara untuk melahirkan kepala pada letak sungsang agar lebih ‘mudah yaitu dengan memasukkan dua jari ke dalam ‘mulut bayi agar kepala bertambah fleksi. Cara ini hingga sekarang terkenal dengan istilah Cara Mauriceau atau Perasad Mauriceau. e. Inggris| 1 William Smellie,( 1697-1763) Beliau mengubah bentuk cunam, serta menulis buku tentang pemasangan cunam dengan tulisan yang lengkap, ukuran-ukuran panggul ddan perbedaan panggul sempit dan biasa William Hunter (1718-1783) dia adalah seorang murid dari Willian Smellie, yang pada saat gurunya meninggal, maka William Hunter meneruskan hasil temuan ‘gurunya dalam pelayanan kebidanan. f. Amerika Serikat 1 Samuel Fuller dan Istrinya pertama kali malakakan praktik pelayanan kebidanan di AS Pada tahun 1634 Anne Hutchinson menjadi bidan di Boston dan melaporkan bahwa dia telah menolong persalinan dengan baik sehingga menghilangkan ‘Asuhan Kebidanan Korunitas kepercayaan lama, Namun nasib malang menimpa Anne Hutchinson ketika menolong Marry Dyer melahirkan anak dengan Anencephalus. Masyarakat mengecam Anne sebagai seorang wanita ali sihir Anne Hutchinson meninggalkan Boston dan pergi ke Long Island, kemudian ke Pelham, New York. Anne Hutchinson terbunuh waktu ada pemberontakan orang- orang Indian. Anne Hutchinson diperingati dengan ‘nama Hutchinson River Parkway karena sebagai orang, yang berjasa dalam bidang kebidanan. rr James Lloyd (1728-1810) Betiau berasal dari Boston, belajar di London di RS Guy dan RS Saint’ Thimas untuk, memperdalam pengetahuan dalam bidang kesehatan. Dr. Willian Shippen (1736-1808) Beliau berasal dari Philadelphia, belajar pada Willian Smellie dan Jhon, William Hunter dan Mackanzie, Sekembalinya di AS ‘mengembangkan kebidanan di Amerika. Pada tahun 1762 Dr. W. Shippen diizinkan mendirikan kursus kebidanan di Philadelphia Gazette, Masyarakat banyak menaruh minat, pria maupun wanitanya , sehingga kursusnya terdiri dari dari murid-murid pria dan wanita. Dalam praktik kebidanan murid- mutid dipisahkan, murid pria berpraktik pada praktik pratikulienya sendiri, Kemudian didirikan rumah sakit bersalin yang khusus untuk latihan muridnya. Kursus ini berlangsung terus sampai tahun 1765, kemudian dlitutup karena adanya sekolah kedokteran dari Collage Philadelpjia. Dr. William Shippen diangkat menjadi professor Anatomi, Pembedahan dan kebidanan diajarkan bersama-sama dengan ‘Thomas Chalkley James. Pada tahun 1810 Thomas Chalkley James diangkat sebagai professor kebidanan dan menganjurkan partus buatan pada bayi premature bila pinggul ibunya sempit. Dr. Samuel Brad (1742-1821) . setelah menamatkan pelajarannya beliau pergi ke Eropa belajar di Edenburgh hingga tamat, Kemudian meneruskan lagi ke London Bab 1: Konsep Pelayanan ot hhingga pada tahun 1768 kembali ke Amerika Serikat 4. BEKERJA DI KOMUNITAS pada umur 26 tahun, Beau terkenal dengan memajukan Bidan yang bekerja di komunitas perlu memiliki kemampuan dan berdirinya bagian kedokteran di King College yang. P 2 keterampilan serta pengetahuan pelayanan kebidanan yang cukup sekarang menjadi Universitas Columbia schingga dapat melaksanakan tugas dan tanggungiawab dengan baik 8. Dr, LVL. Tennet yang bekerja juga pada universitas itu dan dapat cepat diterima oleh masyarakat. ‘menyebutnya sebagai professor kebidanan yang pertama ‘Adapun beberapa kemampuan keterampilan dan pengetahuan yang i King College diperlukan sebagai berikut 9, Dr Samuel Bard menulis buku kebidanan yang lain dan memuat pelajaran bagi dokter dan bidan, Isi buku tersebut antara lain sebagai berikut : a. Cara pengukuran Conyungata diagonalis b. Kelainan-kelainan panggul ©. Melarang pemeriksaan dalam bila tidak ada indikasi kala, dari permulaan persalinan sampai pembukaan 1, Mampu melakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat dengan bahasa yang dapat dimengert. 2. Mampu melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, pemuka agama, pemerintah, pemimpin organisasi Kemasyaralatan dan slur manyarakat yang ada diviaysh crjanya. 3. Mampu berperilaku yang baik sehingga dapat menjadi panutan lengkap kal dat pembukaan lengkap sampat ayiahir oleh masyarakat {Lala Ill, dari bayi lahir sampai keluarnya plasenta 4. Mampu melaksanakan pelayanan kebidanan yang berkualitas & Kala IV, dari lahirnya plasenta.sampai 2 jam sesudah yang hasilnya cepat dipercaya masyarakat. Tahir plasenta 5. Mampu bekerjasama dengan pihak lain baik secara individu, h. Menasehatkan jangan menarik tali pusat untuk kelompok dan organisasi. ‘mencegah terjadinya inversion uteri. 6. Mampu terlibat dalam suatu kelompok atau organisasi yang ada i. Mengajarkan bahwa letak muka dapat lahir spontan diwilayah kerjanya. j. Melarang pemakaian cunam yang berulan-ulang 7. Memiliki kemauan untuk menerima masukan dari orang lain, arena banyak menimbulkan kerugian, 8. Memiliki kemampuan menerima pasien dengan senyum baik 10, Dr. Walter Channing (1786-1876) Walter Channing pada waktu melakukan pelayanan maupun pada pergaulan ‘mula-mula belajar kedokteran di universitas Pensylvania, dimasyarakat kemudian meneruskan ke Edenburgh dan London, 9. Memiliki kemauan untuk selalu mengembangkan keterampilan Sekembalinya di Amerika Serikatbeliau diangkat sebagai diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, Profesor kebidanan di Sekolah Kedokteran Harvard, di 10. Selalu berpikir kritis demi kemajuan pelayanan kebidanan yang mana sebelumnya diajarkan subjek kebidanan sebagai sedang dilaksanakan, subjek tersendiri, Dr. Walter Channing juga seorang 11. Mampu menyampaikan petunjuk2 dan arahan2 baik melalui dkter yang pertama kali memperhatikan Keadaan nifas pelaksanaan sosialisasi maupun kegiatan penyuluhan i RSU Boston, Amerika Serikat Bidan yang bekerja di komanitas memiliki peranan dalam pelayanian sebagai berikut ‘@._Memberikan pelayanan kebidanan secara lansung kepada pasien, 2 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas Bab 1:Konsep Pelayanan FD b. -Memberikan pengetahuan pelayanan kebidanan kepada anggota ‘masyarakat yang memiliki penyakit yang bersiko tinge c. Mengelola (merencanakan, mengorganisasi, menggerakan dan mengevaluasi) pelayanan kebidanan dengan menggunakan peran aktif masyarakat. d. Memberi konseling / bimbingan tentang masalah kesehatan sesuai prioritas kepada kader, keluarga dan masyarakat ‘e. Memberikan dorongan secara verbal atau keterlibatan berdiskusi dengan petugas kesehatan lain, instansi atau anggota keluargs dan masyarakat dalam pelayanan kebidanan. f. Memberikan pelayanan Kebidanan secara Kolaborasi dengan disiplinilmu lain, baiklintas progam maupun lintas sektoral. 4g. Mengikutkan masyarakat berpartisipasi dalam perencanaan progam pelayanan kebidanan. h. Melakukan penelitian untuk mengembangkan pelayanan kebidanan, JARINGAN KERJA KEBIDANAN DI KOMUNITAS ‘Di komunitas terdapat beberapa tempat bidan bekerja baik secara individu maupun sebagai bagian dari sebuah institusi seperti Puskesmas kecamatan, Puskesmas Pembantu, BPS, Polindes, Posyandu, Rumah pasien, Dasa Wisma, dan lain-Iain. Bidan di jaringan kerjanya di komunitas dapat bertindak sebagai: a, Dipuskesmas bidan bertindak sebagai bagian dari suatu institusi yang bertugas pada poliklinik kebidanan dan KIA, baik sebagai bidan koordinator maupun sebagai kepala ruangan bersalin dan ruangan KIA. Bidan dalam menjslankan tugas dan fungsinya bertanggungjawab kepada pimpinan Puskesmas. b. Di BPS bidan sebagai pengelola yang sekaligus sebagai penaggungjawab penuh atas semua pelayanan kebidanan yang dilakukan. ¢. Di Polindes dan Posyandu, bidan sebagai Pembina dan penangunigjawab terlaksananya pelayanan kebidanan, 4d. Dirumah pasien, bidan sebagai pelaksana dan penanggungjawab keselamatan pasien 24 ‘Asuhan Kebidanan Komunltas Keberhasilan pelayanan kebidanan dalam jaringan kerja bidan di komunitas diperlukan kerjasama sebabgai berikut a Kerjasama lintas program merupakan bentuk k yentuk kerjasama yan; dilasanakan di dalam stu instansi teat misslnyas a) Kegiatan imunisasi, b) Kegiatan pemberian tablet FE, ©) Kegiatan pemberian Vitamin A, 4d) Kegiatan pemberian PMT dan sebagainya. bb. Kerjasama lintas sektor merupakan kerjasama yang melibatkan institusi / departemen lain, misalnya : 2) Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), b) Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan sebagainya, . ©) Kegiatan pelayanan keluarga berencana ‘Tujuan dari kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam kebidanan komunitas antara lain. a. Meningkatkan koordinasi merupakan suatu keharusan.untuk memecahkan suatu masalah kesehatan b. Meningkatkan komunikasi yang efektif melalui pertemuan: pertemuan berkala berdasarkan kesepakatan bersama.antara pemerintahan dan swasta tentang masalah kesehatan, ¢ Meningkatkan kemampuan bersama dalam menanggulangi ‘masalah Kesehatan dan _memaksimalkan keuntungan semua pihak. 4. Meningkatkan komitmen bersama, Komitmen mengenai kesediaan dan pengorbanan (waktu, pikiran, tenaga, dan sebagainya) masing-masing anggota kemintraan terhadap program atau upaya pemecahan masalah kesehatan yang telah disepakati bersama. fe. Tercapainya upaya kesehatan yang efisien dan efektif yang berdaya guna dan berhasil guna. Bekerja dikomunitas bidan perlu melakukan pendekatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral antara lain: 3) Input Bab 1: Konsep Pelayanan mee 25 ») a 4 Input sebuah kerjasama adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing unsur yang terjalin dalam kerjasama, terutama sumber daya manusia, dan sumber daya yang lain seperti dana, sistem informasi,teknologi, dan sebagainya, Selain itu, jumlah atau banyaknya mitra yang terlibat juga merupakan input. Proses. Proses dalam kerjasama pada hakikatnya adalah kegiatan: egiatan untuk membangun Kerjasama tersebut Output. Output adalah terbentuknya Kerja atau networking, forum, dan sebagainya yang terdiri dari berbagei unsur dan tersusunnya program dan pelaksanaannya berupa kegiatan bersama dalam rangka memecahkan masala kesehatan, Selain it, juga tersusun, ‘uraian tugas dan fungsi untuk masing-masing anggota Outcome Outcome adalah dampak dari pada kerjasama terhadap ppeningkatan Kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, outcome dapat dilihat dari indikator-indikator derajet kesehatan ‘masyarakat, yang sebenarnya merupakan akumulasi dari dampak ‘upaya-upaya lain di samping kemitraan. Dengan demikian, outcome adalah meningkatnya angka atau indikator kesehatan, ‘misalnya meningkatnya status gizi anak balita, meningkatnya penduduk yang terakses air bersih, dan lain sebagainya 5, MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS Kematian fbu dan anak Kematian ibu adalah kematian seorang perempuan saat hamil atau dalam 42 minggu setelah berhentinya kehamilan, tanpa memandang durasi atau lokasi kehamilan, karena berbagai penyebab yang berhubungan dengan atau di stimulasi oleh Kehamilan dan penangannya, tetapi tidak dari kasus-kasus kecelakaan atau incidental (Depkes RI, 1998). [Angka Kematian Ibu (AK!) adalah jumlah kematian ibu (15-49 tahun) per 100,000 perempuan per tahun. 26 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas Ukuran ini merefleksikan 1) risiko kematianibu hamil dan baru saja ham, 2) proposi perempuan menjadi hamil pada tahun tersebut. ‘Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi sla ec uo tpt am per 1.0 Feehan Beberapa faktor penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah: (2) perdarahan, (b) eklampsia, dan (6) infeksi Sedangkan faktor penyebab tidak langsung kematian i tet da terra dengan nares (a) Faktor kemudahan akses, (b) Faktor sosial budaya, (c) Faktor pendidikan, dan (4) Faktor ekonomi Penanggulangan kematian ibu belum banyak kemajuan yang tercapai, AKI masih 230 per 100,000 kelahiran hidup (SDK, 2004), AKB 42 per 1.000 kelahiran hidup (UNDP, 2004). Angka-angka tersebut masih jauh dari kesepakatan Millinewnt Development Goal MDG) pada tahun 2015 dimana AKI menjadi 115/100,000 kelahiran hidup dan AKB 25/1000 kelahiran hidup Bidan sebagai ujung tombak penanggulangan Angka Kematian Ibu dan Anak di masyarakat dapat melakukan upaya strategi untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Anak dengan ‘memberikan perhatin dan perlakukan khusus pada fbu hamil, bersalin,nfas, dan bayi baru lahir dengan cara sebagai berikut 1) Membina dan mengarahkon masyarakat ager mampu mengeaui seca teat dan epthemana dan apa ars ‘merujuk ka menghadapi ki inggi dan kompli ier menghadapi asses ting dan konpa 2) Melakukan pembinaan kader untuk memantau atau melakukan pengamatan sehati-hariterhadap kondisiibu ham, bersalin,nifos, dan bayi baru lahin 3) Memberi penyuluhan dan mensosialisasikan tentang suami siaga. ab 1: Konsep Pelayanan Se Rees ay 44) Menggalang tabungan ibu bersalin (Tabulin) di masyarakat Kesehatan Reproduksi Remaja erkembangan masa remaja adalah masa yang paling penting dalam kehidupan seseorang, karena (2) Merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa (2) Masa mengalami proses berkembang kearah kematangan. atau kemandirian. (3) Masa muncul dorongan untuk mengetahui dan mencoba hal-hal baru dalam usahanya untuk mencarijatidiri dan (4) Masa mencapai kematangan pribadi sesuai_tugas perkembangannnya. Pada masa remaja terjadi perubahan yang paling menonjol dan memberikan dinamika psikologis yang besar pada proses tumbuh kembang remaja adalah kematangan organ reproduksi dan seksual. Kematangan ditandai dengan meningkatnya hormone seks dalam darah yang berdampak pada perubahan fisik berupa munculnya ciri-ciri seks primer, sekunder, serta perubahan psikologis berupa dorongan seksual. Masalah keschatan reproduksi remaja yang terjadi dimasyarakat dikarenakan (1) remaja tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kesehatan reproduks dan seksual, (2) remaja perempuan tidak memiliki akses tethadap pelayanan dan informasi kesehatan reproduksi sehingga (a) rentan terhadap kematian ibu, anak, bayi, (b) aborsi tidak aman, (c) infeksi menular seksual (a) kekerasan dan pelecehan seksual, (e) tertular HIV/AIDS. lak aman Aborsi yang’ Berkow dan Talbott (1977) aborsi adalah keluarnya janin ket beratnya masih Kurang dari $00 gram atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Sedangkan WHO (2003) memberi pengertian bahvva aborsi adalah penghentian kehamilan sebelum janin mampu hidup diluar rahim. suhan Kebidanan Kornunitas a ‘Asuhan Kebidanan Ko Menurut Hull, 1993, Kejadian aborsi pada perempuan berkisar antara 750.000 sampai 2 juta per tahunnya Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tanga (SKRT, 1995) angka aborsi tidak aman mencapai 11,1%. Aborsi tidak aman 30% ikut berkontribusi dalam menunjang AKI, yaitu dari 9 ibu yang melakukan aborsi tidak aman akan meninggal dunia. Beberapa faktor penyebab seorang perempuan melakukan aborsi adalah; (1) faktor psikososial, adalah tindakan melakukan hubungan seksual diluar nikah, pemerkosaan, dan kemiskinan, (2) faktor gagal dalam program KB |. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) BBLR merupakan masalah utama di Negara berkembang termasuk Indonesia. BBLR merupakan penyebab terjadinya peningkatan angka mortalitas (kematian) dan morbiditas (kesakitan) pada bayi yang disebabkan_prematuritas. BBLR adalah bayi lahir dengan berat badan 1.500 gram sampai kurang dari 2.500 gram . Tingkat Kesuburan ‘Angka kesuburan adalah jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya dengan asumsi ia mengikuti pola fertiltas yang berlaku dari usia 15-49 tahun Untuk mengatasi permasalahan tingkat kesuburan masyarakat bidan dapat melakukan upaya sebagai berikut (1) melakukan analisis situasi tentang demografi dan program keluarga berencana, (2) memberikan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi, (3) melakukan kemitraan dengan petugas KB dan kader, (4) melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi dengan tujuan membentuk keluarga PEDULI : Keluarga Peduli KB dan Kespro, Keluarga Peduli Ketahanan Keluarga, Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Non-Kesehatan Pertolongan persalinan di desa adalah karena budaya yang sudah berakar dimasyarakat dimana mereka dengan kemudahan dan Bab 1: Konsep Pelayanan 29 biaya yang dapat terjangkau merupakan pendorong masyarakat lebih memilih ke dukun, ‘enyebab masih banyaknya pertolongan persalinan oleh dukun adalah : (1) Otonomi daerah sangat bervariasi, (2) Sarana yang tersedia belum sesuai standar, (3) Belum semua petugas memiliki kompetensi yang baik (4) Sistem rujukan belum berjalan dengan baik, (5) Belum semua kab/kota melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP) non-medis, dan (6) Belum semua desa mempunyai tenaga bidan. Rasio bidan per 100.000 perempuan usia reproduksi 1 : 71, sedangkan rasio bidan per 100,000 penduduk 1 : 19, Penyakit Menular Seksual (PMS) PMS adalah penyakit yang banyak terjadi di masyarakat karena ‘muncul dalam perilaku yang semakin tidak terkendali Karena ‘meningkatnya penggunaan obat-obatan terlarang terjadinya seks bebas. Infeksi saluran reproduksi (ISR) adalah istilah unum terhadap tiga tipe infeksi yaitu, (2) penyakit dan infeksi memular seksual / IMS, (2) infeksi-infeksi endogen vagina, (G) infeksi-infeksi yang berhubungan dengan prosedur saluran reproduksi Infeksi menular seksual berhubungan dengan keadaan akut, kronik dan kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan ehamilan, seperti Gonore, Chlamidya, Siflis, Herpes kelamin, Hepatitis, Kutil kelamin, Trichomoniasis, HIV/AIDS. Setiap tahunnya ada sckitar 30,000 orang menderita infeksi rmenular sekswal, sebagian besar (50%) perempuan yang tidak menyadari dirinya terinfeksi, h, Pengaruh perilaku dan aspek sosial budaya pada pelayanan kebidanan di komunitas Perilaku kesehatan merupakan salah sat faktor determinan pada derajat Kesehatan, 30 “Asuhan Kebidanan Komunitas Diantara perilaku dan aspek sosial budaya yang berpengaruhi pada pelayanan kebidanan di komunitas sebagi berikut : (1), Health Believe, kebiasaan-kebiasan pemberian makanan bayi yang telah dilakukan secara turun temurun. (2) Life style, gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. (3) Health seeking behavior, bentuk perilaku sosial budaya masyarakat yang hanya menggunakan hal-hal sederhana dalam menyelesaikan masalh kesehatannya. 7. STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS 1 Melakukan Pendekatan Edukatif melalui Peran Serta Masyarakat Bidan melakukan pendekatan secara sistematis, terencana, terarah, dengan partisipasi aktif individu, keluarga, masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan memperhitungkan faktor ekonomi dan budaya setempat. Pendekatan dapat dilakukan dengan a. Bidan dapat_mengembangkan pelayanan kesehatan berdasarkan pola hidup masyarakat dibidang kesehatan, b. Bidan memahami sepenuhnya bahwa pelayanan Kesehatan ‘merupakan bagian integral dari sistem Kesehatan nasional dan pola pelayanan serasi dan saling menunjang di masiing ‘masing tingkat administras. c. Bidan harus mengerti dengan baik bahwa pelayanan ebidanan merupakan pelayanan terpadu dan terkoordinir sehingga harus terintegrasi dengan kegiatan sektor lain d. Bidan harus melibatkan masyarakat setempat untuk secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pelayanan kebidanan dengan. memprioritaskan kebutuhan setempat. Untuk itu perla interaksi yang dinamis, timbal balik dan berkesinambungan antara masyarakat dan bidan. e. Bidan dalam melaksanakan pelayanan harus mampu ‘memacu, menggali dan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat. Bab 1: Konsep Pelayanan fr 2 f. Bidan yang melaksanakan pelayanan hendaklah bidan yang, ‘memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sudah disiapkan.schingga bisa diterima oleh masyarakat. g. Bidan perlu meningkatkan pengetahuan dan awareness (Kesadaran) tentang tanda bahaya melalui pelatihan kepada masyarakat, tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat yang terdapat di komunitas. fh. Bidan perlu meningkatkan kesiapan keluarga dan masyarakat dalam menghadapi persalinan dan bahaya yang mungkin terjadi (pendanaan dan transportasi) i. Bidan perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan anak |. Bidan perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ‘menjaga mutu pelayanan kebidanan yang mereka lakukan, Melakukan pelayanan yang Berorientasi pada Kebutuhan Masyarakat Bidan melakukan pelayanan kebidanan yang berorientasi pada kebutuban masyarakat dengan langkah-langkah strategi sebagai berikut a. Bidan melaksanakan pelayanan kebidanan yang sesuai ‘dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat dengan penuh, tanggung jawab. b. Bidan dalam menjalankan tugas pelayanan kebidanan senantiasa mendahulukan kepentingan pasien secara individu, keluarga dan masyarakat. ¢. Bidan bersama dengan petugas Kesehatan lainnya dan pemuka masayarakat dapat meningkatkan dan ‘mengembangkan program pelayanan kebidanan di wilayah kerjanya dengan mengkaji kebutuhan kesehatan ibu dan anak 4d. Bidan dapat menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama masyarakat fe. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan Kesehatan ibu dan anak dengan menentukan kegiatan prioritas yang langsung ‘mempengaruhi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). ‘Asuhan Kebidanan Komunitas 3. Menggunakan / Memanfaatkan Fasilitas dan Potensi yang, ‘Ada di Masyarakat Bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan perlu ‘memanfaatkan sumber daya yang terdapat di masyarakat dengan strategi sebagai berikut: a. Bidan dapat mengembangkan dan meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta Keluarga Berencana (KB) dengan memnfaatkan sumber-sumber daya yang terdapat dalam program sektor terkait, b. Bidan dapat memanfaatkan sumber daya seperti keberadaan organisasi pemuda, tokok masyarakat, orang, yang berpengaruh dan pemerintah untuk menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dalam memelihara keschatannya. 7. MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDGs ) a Pengertian Millennium Development Goals ( MDGs ) adalah suatu komitmen dari pemimpin-pemimpin dunia dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani penyelesaian yang terkait dengan isu- isu yang sangat mendasar tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan. Deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan maja. Negara negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan Kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan ‘memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. Kesepakatan oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tersebut dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu: 1) Memberantas kemiskinan dan kelaparan. Bab 1: Konsep Pelayanan 33 34 2) 3) 4) 5) 6) 1. Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari satu dollar pethari 2, Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang kelaparan 3, Pendapatan populasi dunia schari $10000. 4, Menurunkan angka kemiskinan. “Mewujudkan pendidikan dasar bagi semua penduduk dunia (2) Menjamin agar semua anak perempuan dan laki-laki rmenyelesaikan jenjang pendidikan dasar (2) Setiap penduduk dunia mendapatkan pendiikan dasar. Mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan. (1) Menghapus ketidaksetaraan jender dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005, dan di semua tingkat pendidikan pada tahun 2015 ‘Target 2005 dan 2015: (2) Mengurangi perbedaan dan diskriminas gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015. ‘Menurunkan angka kematian balita (2), Mengurangi dua pertiga dari anka tingkat kematian anak di bawab usia lima tahun (2) Target untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tabun. ‘Meningkatkan kesehatan ib (1) Mengurangi tiga perempat dari angka tingkat kematian ibu (2) Target untuk 2015 adalah Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan, Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya (1) Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran HIV/ AIDS (2), Menghentikan dan mengurangi laju penyebaran malaria serta penyakit menular utama lainnya ‘Asuhan Kebidanan Komunites 7) 8) (3) Target untuk 2015 adalah menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit berat lainnya, Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup (1) Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan kke dalam Kebijakan dan program program di tingkat nasional serta mengurangi perusakan sumber daya alam (2) Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang tidak memiliki akses kepada air bersih yang layak minum Berhasil meningkatkan kehidupan setidaknya 100 juta penghuni kawasan kumuh pada tahun 2020 Mengintegrasikan_prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan rogram serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan.. (4) Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses| air minum yang sehat. (5) Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh, Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan (2) Mengembangkan lebih lanjut sistem perdagangan dan keuangan terbuka yang berdasar aturan, dapat diandalkan dan tidak diskriminatif, (2) Melaksanakan tata pemerintahan yang baik, pembangunan dan pemberantasan kemiskinan ~ baik secara nasional maupun internasional menangani Kebutuhan khusus negara-negara yang kurang berkembang, (3) Mencakup pemberian bebas tarif dan bebas kuota untuk ekspor (4) Keringanan_pembayaran hutang bagi negara-negara miskin yang terjerat hutang, (5) Pembatalan hutang bilateral (6) Pemberian bantuan pembangunan yang lebih besar untuk negara-negara yang berkomitmen untuk ‘mengurangi kemiskinan 3 Bab 1: Konsep Pelayanan 38 b. Pelaksanaan MDGs Kesehatan di Indonesi ‘Sasaran MDGs Kesehatan 36 (7) Menangani kebutuhan khusus negara-negara yang terkurung daratan dan negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara yang menyepakati program MDGs bertekat untuk melaksanakan tujuan program MDGs bidang kesehatan bisa tercapai. Komitmen Pemerintah dalam Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan dengan sasaran sebagai berikut : Sasaran utama MDGs Kesehatan yaitu 4. meningkatkan cakupan antenatal, 2. meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga keschatan terlatih, 3, meningkatkan cakupan neonatal, 4, meningkatkan prevalensi kurang gizi pada balita, dan 5, meningkatkan tingkat kunjungan penduduk miskin ke puskesmas (wartapedia.com) Tyjuan MDGs Kesehatan di Indonesia. “Tujuan -tujuan MDGs yang berkaitan Jangsung dengan keschatan dan saling berkaitan satu sama lain, yaitu a) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, Salah satu target spesifik yang telah ditetapkan untuk tujuan antara lain adalah menurunnya jumlah balita dengan berat badan rendah/Kekurangan gizi.. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyatakan bahwa capaian penurunan persentase anak malnutrisi tahun 2010 ‘mencapai 17,9%6 , masih sedikit di atas target MDGs 2015 yaitu 15,59. Usaha pemerintah untuk memperbaiki gizi anak-anak sudah cukup baik yang diwujudkan dalam bentuk 1) Pemberian Makanan Tambahan (PMT), 2) pemberian vitamin serta suplemen yang dibutuhkan bagi balita oleh Posyandu dan Puskesmas, 3). Perbaikan layanan kesehatan, “Asuhan Kebidanan Komunitas b) ‘Tapi sampai saat ini masih banyak anak-anak yang tidak, mendapatkan akses untuk layanan kesehatan yang baik karena (1) Masalah sarana dan prasarana (jalan yang rusak, rumah yang terpencil) (2) Masalah ekonomi keluarga kurang. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk ‘meningkatkan pelayanan Kesehatan adalah (1) Memperbaiki akses menuju tempat pelayanan kesehatan di desa-desa. (2) Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui penambahan lapangan kerja, (3) Meningkatan program PMT. (4) Memberikan_ penyuluhan tentang giri makanan yang séimbang ke sekolah-sekolah dasar dan menengeh, (6) Pemberian makanan yang menyehatkan dan bernutrisi baik di sekolah-sekolah. Menurunkan angka kematian anak, Data dari BPS dan SDKI menunjukkan bahwa penurunan angka kematian anak sudah sejalan dengan sasaran MDGs, yaitu angka kematian balita dari 97 (tahun 1991) menjadi 44 perseribu kelahiran hidup wun 2007), angka kematian bayi dari 68 menjadi 34 perseribu Kelahiran, dan neonatal dari 32 menjadi 19 perseribu kelahiran. Hal ini sekali lagi menunjukkan inerja pemerintah yang patut kita apresiasi dalam hal ini. Berdasarkan data tersebut diatas , penurunan angka kematian anak dalam perkembangannya sudah lebih baik tetapi pemerintah tetap berusaha untuk ‘mencapailebih baik lagi dengan jalan 1) Memperhatikan asupan makanan bergizi yang cukup bagi anak-anak, 2) Memperkuat program ASI Eksklusif, 3) Meningkatkan kemampuan bidan melalui pelatihan- pelatihan Bab 1: Konsep Pelayanan EF 4) Mencermati penanganan kelahiran oleh tenaga (1) Target MDGs 4 yang berkaitan dengan penurunan keschatan yang berpengalaman, kematian balita. Angka kematian balita, bayi da mi ita, bayi dan neonatal 5) Meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil terus mengalami penurunan, Data Survey Demografi dan dan bersalin untuk tidak mempercayakan proses Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan persalinannya kepada dukun a) Angka kematian balita sebesar 44/1000, 6) Mencermati penggunaan peralatan medis yang ster b) Angka kematian bayi 43/1000. 7) Memperbaiki Kemudahan akses pelayanan ¢) Angka kematian neonatal 19/1000. keshatan yang diperakan (2) Target MDGs 5 yang terkait dengan penurunan Angka 6) Meningatkan esha vacate Kematian Ibu (AKI). indikator AKI merupakan indikator ‘AKI atau angka Kematian ibu dan meningkatkan yang diramalkan sulit dicapai.. Data terakhir pada 2007 Kesehatan fo nator AKI merspaan sah sty ‘menunjukkan :AKT sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, yang mudah diramalkan tetapi sult untuk dicapai, Data smasih jauh dari target MDGs seb SDKI pada 2007 menunjukkan AKI sebesar 228/100.000 hidup. a ee kelabiran hidup, masth jauh dari harapan MDGs sebesar (3) Target MDGs 6 yang terkait dengan peny: 102/100.000kelahiranbidyp. Ta da seca eee Penyebabnya: a) Tahun 2010 jumlah kasus HIV yang masul 1) Kurangnya aks erhadap playanan Kesehatan renga pentgltenscbanjak 62750 2) Kurangnya tenaga kesehatan berpengalaman seperti b) Tahun 2010 jumlah kasus AIDS sebanyak 4.158 orang, biden di daerah- der pens. ©) Tahun 2009 angka penemuan kasus TB (CDR), dan 3) Pembangunan yang tidak merata antara satu angka keberhasilan TB (SR) sudah melampaui target provinsi dengan provinsi lain, yang menyebabkan ‘MDGs tahun 2015. ance tersedinya ayaa Kesehatan yang tidak sebanding )_Sementara angka kesakitan malaria yang diukur dengan antar provinsi, angka API (Annual Paras c 4) Rasio jumlah Puskesmas yang tidak sebanding penuruinan “ a i Eee ee Sate oe ica nat : riode 5 tahun si menjadi _._ dengan jmla pend: KB angka 1,58, Angkt ini telah mendekat target MDGs 5) Pemakaian kontrasepsi yang kurang dan jarak yang harus dicapai pada tahun 2015 kelahiran yang terlalu dekat dapat meningkatkan resiko kematian ibu. 6). Pernikahan dini yang dilakukan oleh perempuan yang belum cukup umur dan secara fisik belum ‘mampu untuk proses kehamilan ¢. Pencapaian MDGs di Indonesia sampai sekarang Pencapaian MDGs bidang Kesehatan sangat menggembirakan, ‘walaupun masih cukup jauh dari harapan dari target MDGs 4 di tahun 2015 yaitu mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun-yaitu 38 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas 8b 1:KonsepPelayanan 39 SOAL- SOAL LATIHAN PILIH JAWABAN YANG PALING BENAR DENGAN MEMBERIKAN TANDA (X) 1, Keluarga adalah sebagai unit sosial - ekonomi terkecil dalam ‘masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi nerupakan kelompok primer yang terdri dari dua atau lebih orang yang mempunya jeringan interaks! interpersonal, hubungan darah, snubungan perkawinan, dan adopsi. Pengertian tersebut menurut : ‘A. UU Nomor 10 Tabun 1992 Pasal 1 Ayat 10, B. UU Nomor 10 Tahun 1993 Pasal 1 Ayat 10, CC. UU Nomor 1] Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10, D. UU Nomor 10 Tahun 1990 Pasal 1 Ayat 10, 2 Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, ‘mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisiky ‘mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarge. Pengertian tsb menurut pendapat : ‘A. Duvall dan Logan ( 1986) B, Bailon dan Maglaya ( 1978 ) CC. Bailon dan Logan (1986 ) D. Duvall dan Bailon ( 1986) 3, Salah satu cir-ciristruktur Keluarga yaitu Anggota -anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan sustinan satu rumah tangge. ii-ciri keluarga tersebut menurut pendapat ‘A. Bailon dan Maglaya B, Burgest dan Locke C._ Burgest dan Locke yang dikutip Puspitawati, H. D. Duvall dan Bailon 4. Dalam struktur Keluarga dikenal adanya keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana shubungan itu disusun melalui jalur ayah. Struktur keluarga demikian disebut : 40 ‘Asuhan Kebidanan Komunitos Matrilineal Patrilineal Matrilokal Patrilokal pore Dalam struktur Keluarga dil ase ami iste y tng besomo iehargsedanhsuan ne Struktur keluarga demikian disebut: A. Patrilineal B. Patrilokal C. Matrilokal D. Matrilineal 6. Dalam suatu keluarga bukan hanya mengembangkan keturunan, tetapi juga merupakan tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara universal (menyéluruh), diantaranya: seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan seks bagi anak, dan yang lan, Fungsi keluarga tersebut diatas adalah ‘A. Fungsi perlindungan, 8, Fungsi reproduksi C. Fungsi cinta kasih D. Fungsi sosialisasi 7. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu — tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau Pendapat ini menurut a. Ballon dan Maglaya b. Duvall dan Logan UU Nomor 10 Tahun 1992 4. Haryono Suyono 8, Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disustin melalui jar ayab, Adalah struktur keluarga _ & Matrilineal b. Patrlineal Patrilokal Bab 1: Konsep Pelayanan Pict a 10. ML. 2. 4. Matrilokal Hiubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan Keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya Jrubungan dengan suami atau istr Adalah struktur keluarga a. Matrilokal b, Keluarga kawinan c. Matrilineal 4. Patrilokal Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami ‘Adalah struktur keluarga .... a. Matrilokal b. Patrilokal c. Matrilineal 4d, Keluarga kawinan Keluarga yang dapat di nilai dari cara menyapa dan berperilaku di Jingkungan sosialnya terutama pada Keluarga lain yang berada dit sekitarnya, Berdasarkan UU No. 10 tahun 1992 jo PP NO.21 tahun 1994 adalah fungsi... Fungsi sosialisasi Fungsi reproduksi, Fungsi budaya Fungsi ekonomi e wutuhan keamanan yang Keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhs primer sings ‘mampu melindungi dan pencegahan terhadap perilaku yang behubungan dengan pelanggaran norma yang ‘mungkin dialami keluarga. Berdasarkan UU No. 10 tahun 1992 jo PPO. tahun 1994 adalah fungsi pose a. Pungsi perlindungan bb Fungsi cinta kasih c. Pungsi reproduksi, dd. Fungsi budaya shan Kebidanan Komunitas A ‘Asuhan Ket 13, Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk ‘mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lan. Menurut Friedman adalah fungsi... a. Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan (the halth care function) b. -Fungsi aktif (the affective function). &Fungsi ekonomi (the economic function), 4d. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (sosialization and social placement fungction) 14, Fungsi Prokreasi dan hubungan seksual, ‘Merupakan fungsi keluarga menurut. a. United Nations b. Friedman, © Mattensich dan Hill d. Rice dan Tucker 15, Fungsi ekspresif, yaitu fungsi untuk memenuhi kebutuhan emosi dan perkembangan anak termasuk moral, loyalitas dan sosialisasi anak, dan ‘Merupakan fungsi keluarga menurut... a. Menurut Rice dan Tucker b. UU No. 10 tahun 1992 jo PP NO.21 tahun 1994 ©. United Nations 4. Mattensich dan Hill 16, Fungsi instrumental yaitu fungsi manajemen sumber daya keluarga untuk mencapai berbagai tujuan Keluarga melalui prokreasi dan sosialisasi anak dan dukungan serta pengembangan anggota keluarga ‘Merupakan fungsi keluarga menurut.... a. UUNo. 10 tahun 1992 jo PP NO.21 tahun 1994 b. Menurut Rice dan Tucker © Mattensich dan Hill 4. Friedman, 17. Salah satu fungsi keluarga adalah perawatan / pemeliharaan keschatan, (the halth care function) yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan Kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas ab 1: Konsep Pelayanan B tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas Keluarge di bidang kesehatan, Fungsi keluarga terscbut diatas menurut pendapat: A. United Nations (1993) 8. Friedman, (1998) - CC. Mattensich dan Hill (Zeitlin etal. 1995) D. Rice dan Tucker (1986) i instrumental yaitu fungsi 18, Salah satu fangsi keluarga adalah fungsi instrumental y ‘manajemen sumber daya Keluarga untuk mencapei berbagaitujuan eluarga melalui prokreast dan sosialisasi anak dan dukungan serta pengembangan anggota keluarga. Fungsi keluarga tersebut diatas menurut pendapat A. United Nations (1993) B. Friedman, (1998) C. Mattensich dan Hill (Zeitlin etal. 1995) D._ Rice dan Tucker (1986) 19, ‘Tujuan dar terbentuknya keluarga adalah untuk mewujudkan suat struktur atau hierarkis yang dapat memenubi kebutuhan fisik dan psikologis para anggotanya dan untuk _memelihara kebjasaan/ ‘budaya masyarakat yang lebih luas. Tujuan keluarga tersebut diatas menurut pendapat A. Landis ( 1989) B. Pitts dikutip Kingsbury dan Scanzoni ( Boss etal 1993 ) Landis (1989) dan BKKBN (1992) D. BKKBN, 1996 20, Kepala keluarga secepatnya mengambil keputusan yang cepat dan tepat untuk mencari pertolongan yang sesuai dengan keadaan keluarga ‘dap pertimbangan-pertimbangan yang harus dipkirkan kepala keluarge: A. Jumlah anggota keluarga untuk mendampingi B. Besarnya biaya yang harus ditanggung keluarganya sampai sembuth. CC. Yang menjaga anak yang lain 1D. Jenis makanan dan pakaian yang disediakan tsuhan Kebidanan Komunitas “4 ‘Asuhan Kebi 21. Mencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagei anggota ‘masyarakat dari lingkungannya Peranan tersebut dalam sebuah keluarga adalah a. Peranan ibu b. Peranan ayah ¢. Peranan anak 4. Peranan anggota keluarga lainnya 22. Seorang bidan yang bertugas di Desa Tombatu 1 Kabupaten Minahasa Tenggara tidak dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan bailc Karena sering mendapat hambatan-hambatan. Hambatan dari keluarga seperti: a. Tingkat pendidikan keluarga yang masih rendah b. Keterbatasan peralatan dan obat2 yang tersedia di daerahnya. c. Kondisi geografi yang suit dijangkau 4, Keterbatasan sarana transportai 23, Pendekatan Kesehatan Keluarga yang menempatkan Individu pada fokus pertama sedangkan Keluarga yang Kedua adalah 2. Straregi Pendekatan Family as Client , Straregi Pendekatan Family as Context c. Straregi Pendekatan Family as System 4. Straregi Family as Component of Society 24, Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Komponen Sosial (Family as Component of Society) merupakan kesinambungan pelayanan keschatan dengan menempatkan a Interaksi antara anggota keluarga menjadi target intervensi keperawatan b. Kelwarga berinteraksi dengan i © insttusi lain untuk menerima, bertukar dan saling memberi pelayanan, 4. Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu anggota keluarga Beberapa bulan yang lalu Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara melaksanakan promosi kesehatan melalui kampanye media 81: KonsepPeayanan 7 28, 29, dan edukasi mencegah penyakit dan kematian dengan melakukan smunisasi dengan pendekatan Keluarga untuk pencegahan penyakit adalah ... ‘a. Pendckatan medis (preventif) b. Pendekatan edukasi . Pendekatan Perilak. 4. Pendekatan perubahan sosial Klinik Shalom yang belokasi di Tangerang Selatan pada bulan Oktober 2015 telah mengkampanyekan kepada masyarakat dan kceluarga untuk meningkatkan kepedulian resiko merokok pada ibu hhamil merupakan taktik dalam pendekatan edukast melalut ‘a. Health Education Authority (HEA), b, -Mendukung pethatian keschatan untuk semua ¢ Dukungan dan dorongan ager klien dapat membuat pilihan 4. Masyarakat bebas membuat pilihan tentang perubahan perilak ‘Cara untuk melahirkan kepala pada letak sungsang agar lebih mudah yaitu dengan memasukkkan dua jari ke dalam mulut bayl agar kepala sertambah fleksi yang ditemukan oleh Francois Mauriceau. Cara ini hingga sekarang terkenal dengan A. Perasad Mauriceau, B. Versi Bkstaksi C. Versi Podali D. Perasad William Smellie, ‘Tuba Eustachius yang merupakan saluran yang menghubungkan hhidung, telinga dan tenggorokan. Ditemukan oleh. ‘A. Vesalius dan Bustachius B. Febricus dan Eustachius C. Febricus D. Eustachius Fallopius adalah guru besar Ital yang terkenal dan berjasa pada abad ke XV dalam perkembangan pengobatan dan pelayanan Kesehatan mengenai antomi dan fisiologi tubuh menusia. Yang bersangkutan telah menemukan 46 ‘Asuhan Kebidanan Komunitos ‘A. Tuba Bustachius yang merupakan saluran yang menghubungkan hhidung, telinga dan tenggorokan. B, Tuba Fallopii_ yang merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dan uterus Ductus Arantii_ yang merupakan pembuluh darah sementara pada janin D. Versi Ekstaksi_ merupakan cara melahirkan dengan memutar kemudian ditarik keluar. 30, Versi Ekstaksi merupakan cara melahirkan dengan memutar kemudian ditarik keluar Ditemukan oleh A. Francois Mauriceau B. Fallopius C. Amroise Pare D. Grullemau 31. Anne Hutchinson seorang bidan yang dikecam sebagai seorang wanita abli sihir ketika menolong Marry Dyer melahirkan anak dengan Anencephalus yang terbunui dalam melaksanak pelayanan keschatan di Pelham, New York. : Karena sebagai orang yang berjasa dalam bidang kebidanan maka diperingati dengan nama A. Hutchinson Pelham Parkway B, Hutchinson River Parkway . Hutchinson Pelham New York, D. Hutchinson Long Island 32, Pada tahun 1810 Thomas Chalkley James seorang professor kebidanan yang mengajarkan pembedahan bersama-sama dengan Dr. William Shippen pada kursus kebidanan i Philadelphia Gazette Yang bersangkutan menganjurkan A. Melahirkan dengan cara memutar dan menarik keluar B. Partus buatan pada bayi premature bila pinggul ibunya sempit. C. Memasukkan dua jati ke dalam mulut bayi D, Memakai pengungkit untuk menarik bayi keluar Bob 1: Konse b 1: Konsep Pelayanan 7 Bab 2 TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BIDAN DI KOMUNITAS 1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN 1) Tugas Bidan Di Komunitas a. Tugas Utama bidan di Komunitas a) Pelaksana asuhan/pelayanan kebidanan (a) Melakukan bimbingan terhadap kelompok remaja masa pranikah (b) Memberikan asuhan kebidanan dengan standar professional (©) Melaksanakaan asuhan kebidanan ibu hamil normal ‘dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien/keluarga (4) Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan keluarga/klien (©) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan komplikasi, patologis dan resikotinggi dengan melibatkan keluarga/klien (f) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan ‘menyusui normal dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan keluarga/klien (g) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan Klien/keluarga os * (h) Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan sistem reproduksi dengan melibatkan Klien/keluarga (i) Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas melibatkan Mien/keluarga () Melaksanakan pelayanan keluarga berencana melibatkan Klien/keluarga (&) Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan 'b) Pengelola pelayanan KIA-KB (a) Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit KIA, puskesmas, polindes, posyandu dan praktik bidan (b) Bidan memimpin dan membina bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah (©) Bidan mengembangkan pelayanan keschatan masyarakat terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat di wilayah kerjanya dengan melibatkan keluarga dan masyarakat (4) Berpartisipasi sebagai bagian dari tim untuk melaksanakan program kesehatan dan program sektor hain diwilayah kerjanya (e) Bidan meningkatkan kemampuaan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga keschatan lain yang berada diwilayah kerjanya ©) Pembina dan pendidik terhadap individu, keluarga dan masyarakat Camber: 3 Bian sebagai pend ‘Sumber: sherngioshidupsehat blogspot.com 50 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas Melaksanakan bimbingan, penyuluhan, pendidikan yang berhubungan dengan KIA/KB kepada tenaga kesehatan yang, ‘masih muda, siswa bidan/keperawatan yang sedang PKL dan -masyarakat ( organisasi pemuda, tokoh masyarakat, kader dan dukun bay.) 4) Peneliti dalam asuhan kebidanan (a) Bidan dapat melaksanakan penelitian secara mandiri atau bekerjasama secara kolaboratf dalam tim penelitian tentang pelayanan kebidanan, (b) Bidan perlu memahami dasar-dasar penelitian seperti pencatatan, pengolahan dan analisa data (©) Bidan dapat memberikan kesimpulan atau hipotesa Secara sedethana atashasil analisisnya, (@) Bidan dapat menyusun rencana dan tindakan sesuai dengan perniasalahan yang ditermui, (©) Bidan juga harus mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukannya, b. Tugas Tambahan bidan di Komunitas ) Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan plus- KIA b)-Meningkatkan perbaikan kesehatan lingkungan ©) Mengelola dan memberikan obat-obatan sederhana sesuai dengan kewenangannya 4) Survailance penyakit yang timbul di masyarakat. €) Menggunakan tehnologi kebidanan tepat guna . Tanggungjawab Bidan Di Komunitas 4) Menjaga agar pengetahuannya tetap up-to-date, Terus ‘mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemahirannya agar bertambah luas serta mencakup semua aspek dari peran seorang bidan b)Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya melampaui wewenangan dalam praktik tiniknya ©) Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekwensi dari keputusan itu 862: Tugas dan Tanggungjawab 31 4) Berkomunitas dengan pekerja Kesehatan professional Iainnya (bidan, Dokter, dan perawat) dengan hormat dan martabat ©) Memelihara kerja sama yang baik dengan staf Kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem penyuluhan sng optimal oD) Kegiaten memantau mutu, yang bisa mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, kaj ulang kasus-kasus, ddan audit maternal / perinatal )Bekerja sama dengan masyatakat memantau dan meningkatkan akses dan mutu asuhan kesehatan ‘Menjadi bagian dari upaya untuk meningkat status wanita serta ets hilup mereka sera menghlangkanpraktikpraktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita 3. Keterampilan Bidan Di Komunitas a. Keterampilan dasar Bidan komunitas a) Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas, laktasi, bayi, balita dan KB di masyarakat b) Mengidentfikasi status keschatan ibu dan anak ©) Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes 4) Mengelola pondok bersalin desa (polindes) ¢) Melaksanakan Kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi, bayi dan balita| f) Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya-upaya Kesehatan ibu dan anak. b. Keterampilan Tambahan 1. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi. Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kewenangannya 4. Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna suhan Kebidanan Komunitas a ‘Asuhan Kebidanan Ke 2 1 BIDAN PRAKTIK SWASTA DAN BIDAN DELIMA. Bidan Praktik Swasta a Pengertian. Bidan praktik swasta merupakan bentuk pelayanan Kesehatan dibidang kesehatan dasar. Praktik bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien ( individu, keluarga, dan masyarakat ) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki SIPB sehingga dapat menjalankan praktk sesuai sasaran kesehatan atau program. Persyaratan bidan praktik swasta Menurut KEPMENKES RI NO. 900/MENKES/SK/VI1/2002 tentang registrasi dan praktik bidan, BPS diselenggarakan oleh perorangan dengaspersyaratan sebagai berikut: a) Bidan dalam menjalankan praktiknya harus: (a) Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi persyaratan kesehatan (b) Menyediakan tempat tidur untuk persalinan, minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur (©) Memilki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku (@) Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku )_Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan izin praktik bidannya atau fotocopy izin praktiknya di ruang praktik, atau tempat yang mudah dilihat ©) Bidan dalam praktiknya menyediakan lebih dari 5 tempat tidur, harus memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya 4) Bidan yang menjalankan praktik harus mempunyai peralatan ‘minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat praktiknya ©) Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan praktik bidan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan 8062 :Tugos dan Tangqungiancb 83 {) Dalam menjalankan tugas ‘bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain: (a) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan (b) Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh organisasi profesi (© Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan ‘untuk praktik agar tetap siap dan berfungsi dengan baik Selain itu jugan harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi 1) Papan nama : (() Untuk membedakan identitas maka setiap bentuk pelayanan medik dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa di bidang Kesehatan, atau yang telah meninggal ataa nama lain yang sesuai dengon fungsinya (2) Ukuran papan nama seluas maksimal 1x 1,5 meter (3) Tulisan balok warna hitam, dan dasarnya berwarna putih (4) Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas terbaca oleh masyaraket 2) Tata Ruang (1) Setiap ruang periksa mempunyai luas minimal 2x 3 meter (2) Setiap bangunan pelayanan, minimal mempunyai ruang periksa, ruang administrasi/kegiatan lain sesuai Kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi / WC masing-masing 1 buah (3) Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan 3). Lokast (1) Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui ‘oleh Pemerintah Daerah setempat (tata kota) tidak 54 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas Bab 2: Tugas dan Tanggungiawab berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya (2) Tidak berdekatan dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya dan juga agar sesuai dengan fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat 4) Hak Guna Pakai (1) Mempunyai surat kepemilikan bangunan (surat hak rilik /surat hak guna pakai) (2) Mempunyai surat hak guna pakai (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun Perizinan SIPB dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang seterusnya akari disampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat dengan tembusan kepada otganisasi profesi setempat, Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana dan Prasarana Bidan Praktik Swasta 1) Kelengkapan Administrasi a) Memiliki papan nama bidan praktek swasta b)_Mempunyai SIPB yang masih berlaku ©) Ada visi dan misi 4) Ada falsafah ©) Memiliki buku standar pelayanan kebidanan f) Ada buku pelayanan KB 8) Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal 1h) Ada buku register pasien 4) Ada format catatan medik yang terdiri 1. Antenatal 8. Laporan 2. Persalinan 9, Surat Kelahiran 3. Nifas 10. Surat Kematian 4. Bayi BaruLahir 11, Partograf 5. Keluarga Berencana 12, Informed Consent 6. Bayi Sehat 13, Formulir Permintaan Darah 7. Rujukan 2) Peralatan dan obat-obatan b). Peralatan Steril a) Peralatan tidak steril 1. Klem pean 11. Mangkok metal kci Lo 24. Masker 2 Klem #4 kocher 12, Pengikat tal pust 2. Stetoskop biokaler 25, Pengaman mata 3. Korentang 13, Pengisap lendit 3, Stetoskop monokuler 26, Sarung kaki lasik 4. Gunting tal pusat 14, Tampon tang dan tampon 4, Timbangan dewasa 27. Ins set 5. Gunting benang vagina 5, Timbangan bayl 28. Standat infuse 6. Gumting episiotomy 415, Pemegang rum 6. Pengukuran panjang bay 29, Semprit disposable 7. Kateter kare metal 16, Jarum kulit dan otot 7. ‘Thermometer 30. ‘Tempat kotoran / sampah 8. Pinset anatomis 17. Serung tangan 8. Oksigen dalam regulator Se eerie 9, inset chirurple 18. Benang suter+cagut 9, Ambu bag dengan masker 32, Tema plasenta 410. Speculum vagina 19. Dock ster rents burbayi) 33, Pot . 10. Penghisaplendir- Lamu sorot 34, Pala gina bengkok 1 reging a 35. Sa Bahan Habis Paka 12, Sterilzator 36, Sabun dan tempatnya 1. Kapas 13. Bak instrument dengan tutup 37. Kertas lakmus 2. Kain kasa 14, Reflk Hammer 38. Serpe glserin 3. Plester 15, Alatpemeriksaan Hb (Sahli) _-39,Gunting verband 4. Handuk 16, Setpemeriksaan urine (protein + 40. Spateln dah 5. Pembalut wanita reduksi) 41, TUDKt 17, Pita pengukur 42, implant kit ©) Formulir yang disediakan 18, Alatpemerikssan Hb (Sahl) 43, Covis Formulir Informed Consent 19. Set pemeriksaan urine (protein + 44, Suction Formulir ANC reduksi) 45. Geng implant Partograf 20, Pita pengukur 21, Plastik penutup instrument stil 22, Sarung tangan karet untuk ‘mencuctalat 23, Apron /celemek Formulir persalinan /nifas dan KB Formulirrujukan Formulir surat kelahiran Formulir permintaan darah Formulir kematian 56 AsuhanKebidanon Komunitos ab 2:Tugas dan Tanggungiawab ‘7 4) Obat-obatan ©. Aspek Pendidikan, Pengalaman, Peran dan Fungsi Bidan di BPS 1. Roborantia 6 Uterotoika @) Pendidikan Tambahan oe 7 Antipintea Seorang bidan harus dapat meningkatkan dan 2 re latic A eae mengembangkan pengetahuannya serta keterampilan pc Brera profesinya dengan mengikuti kegiatan akademis sesuai dengan bidang tugasnya baik yang diselenggarakan 7 iyserin anneen 7 ee fs pemerintah maupun oleh organisasi profesi antara lain: ee bat ka (a) Diploma Ill Kebidanan er me mae ree ee (b) Diploma II Keperawatan © Dopamine i coos (©) Diploma IV Kebidanan acca ee pnrae (@) Diploma IV Keperawatan 5 Antibiot amas (© $1 Kebidanan 7 3. ng (O81 Keperawatan Ruang asuhan Bayi ROOMING-IN / Rawat Gabung © Matode rooming-in dengan mendekatkan ibu dan (®) $1 Kesehatan Masyarakat anak yang dilakukan dalam suatu ruangan. Ruangan b) Peletiben yang dikutt roming-in harus dilengkapi Selain dari jenjang formal yang juga seharusnya diikuti oleh (@) tempat tidur bu bidan adalah berbagai macam pelatihan atau pendidikan (b) box tempat tidur bayi yang baru lahir informal dalam rangka meningkatkan pengetahuan baik (©) pendingin ruangan teks maupun on kbs ars hain: (q)kamar mandi WC (a) Asuhan persalinan norm: (¢) meja kecil tempat obat-obatan ® ee (6) Ruang tunggu (©) Diklat jarak jauh bidan (gat a Rel berencna (hy Tempat sampal Ruang tempat periksa (O) Pemasangan AKBK ee ren ee (j) Ada media penyul ners 1, Ada poster di dinding h) Pelatihan isu gen (a) Pesan-pesan ASI Ekstusif ()Pelatihan kesehatan reproduksi (b) Pesan Immunisasi ©) Keikutsertaan Dalam Organisasi (c) Pesan Vitamin A i Dalam organisasi TBI, seorang bidan hendaknya dapat (@) Persalinan menjalankan peran dan fungsinya sebagai (c) Tanda Bahaya (@) Sebagai anggota IBI 2. Ada leaflet (b) Sebagai pengurus aktif BI 3. Ada booklet 4, Ada majalah bidan dan lainnya 5 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas 0b 2: Tugas dan Tanggungiawab 39 d) Fungsi BPS » dah berfungitempat pdayanan masyaratt tert be ddan anak, hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat, misalnya {a) kegiatan posyandu (b) membina posyandu (©) membina kader (a) membina dukun (e) menjadi ibu asuh (£) membina dasa wisma (g) menjadi anggota organisasi kemasyarakatan ) Penghargaan ; Seorang idan jage dituntut mempunyai kualitas yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ‘dan memiliki kompetitif yang tinggi dan sehat, berkaitan dengan hal itu ada beberapa penghargaan yang diterima oleh bidan baik dari pemerintah, organisasi profesi maupun pihak swata / LSM berupa: (a) Bidan teladan (b) RB/Klinik teladan. (©) Penghargaan lainnya yang berkaitan dengan bidan dalam menjalankan peran dan fungsinya f) Kegiatan pelayanan kebidanan yang dilaksanakan dl BPS ‘Adapun kegiatan ~ kegiatan pelayanan Kesehatan yang, dilaksanakan oleh seoang bidan di BPS adalah sebagai berikut (a) Penyuluhan kesehatan (&) Konseling KB (2) ANC (@) Asuhan Persalinan () Perawatan Nifas (8) Perawatan Bayi (g) Pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil) (h) Imunisasi (ibu dan bayi ) (i) Kesehatan Reproduksi Remaja (j)_ Perawatan Pasca Keguguran, 60 “Asuhan Kebidanan Komunitas 8) bh) (&) Perawatan Lansia yang berkaitan dengan organ reproduksi Pelaksanaan Manajemen Laktasi Program pemberian ASI Ekslusif, bidan hendaknya melaksanakan manajemen laktasi, antara lain: (a) Penyuluhan tentang: + Perawatan buah dada + Memberikan ASI Ekslusif + Cara meyusui_ yang baik dan benar + Cara mengatasi masalah menyusui (b) Melaksanakan bonding (©) Melatih bayi untuk menyusu segera setelah bayi lahir (4) Melakukan program ASI Ekslusif ‘Wewenang Bidan Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan, meliputi: a. Pelayanan kebidanan Pelayanan kebidanan ditujukan kepada ibu dan anak. ) Pelayanan kepada ibu diberikan pada : (a) masa pra nikah, (b) masa kehamilan, (c)_ masa persalinan, (4) masa nifas dan (e) masa antara (periode interval), b) Pelayanan kepada ibu meliputi (a) Penyuluhan dan konseling (b) Pemeriksaan fisik (©) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal (@) Pertolongan pada kehamilan abnormal yang ‘mencakup 1)_ibu hamil dengan abortus iminens, 2) hypetemesis gravidarum tingkat 1, 3). pre eklampsi ringan 4) anemia ringan (6) Pertolongan persalinan normal (f) Pertolongan persalinan abnormal yang ‘mencakup Bab 2: Tugas dan Tanggungiawab al oe 1) Jetak sunsang, 2) partus macet, 3) kepala didasar panggul , 4) tanpa infeksi, 5) perdarahan post partum, 6) laserasi jalan lahir, 7). distosia karena inersia uteri primer, 8) post term 9) preterm (g) Pelayanan pada ibu nifas normal yang ‘mencakup: 1) retensio plasenta, 2) renjatan 3). infeksi ringan. (h) Pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi 1) Keputihan , 2) Perdarahan yang tidak teratur 3) Perdarahan hatd «¢) Pelayanan kebidanan kepada anak diberikan pada (a) masa bayi baru tabi, (b) masa bayi, (©) masa anak balita dan (a) masa pra sekolah. 4€) Pelayanan kebidanan pada anak meliputi (a) pemeriksaan bayi baru lahir (b) perawatan tali pusat (©) perawatan bayi (@) resusitasi pada BBL (@) pemantauan tumbuh kembang anak (£)_pemberian imunisasi (g) pemberian penyuluhan Pelayanan keluarga berencana. ‘Bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana berwenang untuk a) Memberikan obat dan kontrasepsi oral, suntikan dan ‘AKDR, AKBK dan kondom ‘Asuhan Kebidanan Komumites b) Memberikan penyuluhan atau konseling pemakaian kontrasepsi ©) Melakukan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit tanpa penyulit 4) Melakukan pencabutan alat kontrsepsi dalam rahim €) Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, keluarga berencana dan kesehatan masyarakat ©. Pelayanan kesehatan masyarakat Bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan -masyarakat berwenang untuk 1. Membina peran serta masyarakat dibidang kesehatan ‘bu dan anak 2. Memantau tumbuh kembang 3. Melaksanakan pelayanan kebidanan komuniti 4. Melaksanakan deteksi dini, ‘Melaksanakan pertolongan pertama, 6. Merujuk 7. Memberikan penyuluhan infeksi menular seksual (PMS), 8. Penyalak gunaan narkotika, 9. Psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) serta 10. Penyakitlainnya, 2. Bidan Delima Defenisi Dan Pengertian a. Menurat WHO (2004), adalah orang yang telah mengikuti program pendidikan yang diakui oleh negara, telah menyelesaikan serangkaian pelatihan dan pendidikan kebidanan, menerima kualifikasi dan terdaftar secara legal serta mempunyaiijin praktik kebidanan. Bidan dapat melaksanakan praktik di rumah sakit, Klinik, unit-unit Kesehatan lingkungan pemukiman dan unit pelayanan lainnya Dalam menjalankan praktik bidan berwenang untuk _memberikan pelayanan yang meliputi a) pelayanan kebidanan; ) pelayanan keluarga berencana; 806 2: Tugas dan Tanggungiawab 6 ©) pelayanan kesehatan masyarakat. b. Menurut TBI (2004), adalah Bidan Praktik Swasta (BPS) yang memberikan pelayanan KB/KR yang berkualitas, sudah ‘mengikuti standar pelayanan kebidanan sesuai dengan ketentuan Kepmenkes No. 900/Vi1/2002 dan standar WHO. Bidan Delima merupakan suatu program terobosan strategis yang mencakup: a) Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup Keluarga Berencana (KB ) dan Kesehatan Reproduksi (KR); b) Merk dagang / brand; ©) Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap, dan memiliki hak paten. 4) Rekrutmen bidan delima ditetapkan dengan Kriteria, sistem, dan proses baku yang harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan, ©) Menganut’prinsip pengembangan diri dan semangat tumbuh bersama Syarat Menjadi Bidan Delima roses pendaftaran dan pembentukan Bidan Delima antara lain melipati a. Pendaftaran dan pengisian formulir prakualifikasi, Pengisian formulir prakualifikesi bertujuan untuk mendapatkan gambaran pelayanan bidan yang berminat menjadi Bidan Delima, bidan yang berminat menilai diri sendiri. Syarat nilai minimal untuk menjadi calon bidan delima (CBD) adalah 75% dari hasil pengamatan mengenai fasilitas, praktlk pencegahan infeksi, konseling pada klien pelayanan KB, Klien asuhan selama kehamilan, persalinan, dan nif. b. Pengisian buku kajian mandiri ‘Untuk mengukur tingkat pelayanan yang diberikan, calon Bidan Delima diminta untuk belajar dan mengisian buku ajian mandiri, Kafian mandiri merupakan penilaian senditi oleh bidan terhadap kinerja pelayanan KB dan persalinan. Bila pada saat mengisi buku kajian mandiri merasa ada ‘kekurangan, dapat berkonsultasi kepada fasilitator ataupun ‘Asuhan Kebidanan Komunitas, unit pelaksana Bidan Delima cabang yang akan memberikan solusi, apakah dengan magang atau mengikuti pelatihan ‘linis. Validasi dilakukan setelah CBD merasa siap untuk divalidasi cc. Validas ‘Validasidilakukan setelah CBD merasa siap untuk divalidasi Prosedur validasi standar dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang diberikan oleh Bidan Praktik Swasta yang bersangkutan. Bagi yang lulus, yaita yang telah memenuhi seluruh persyaratan minimal dan prosedur standar dengan kriteria nilai harus mencapai (100%), diberikan sertifikat yang berlaku selama 5 tahun dan tanda pengenal signage, pin, apron (celemek) dan buku-buku. Bagi yang belum lulus, faslitator terus membimbing sampai berhasil lulus jadi Bidan Delima. 3. Tyjuan Bidan Delima ‘Tujuan pelaksanaan Bidan Delima adalah a. Meningkatkan kualitas pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR), b. Meningkatkan kebanggaan profesional bidan, Mengembangkan kepemimpinan bidan di masyarakat dan 4d. Meningkatkan cakupan pelayanan KB/KR 4, Sasaran Bidan Delima Sasaran Bidan Delima adalah: a. Bidan Praktik Swasta minimal telah melaksanakan praktik 3 tahun dan memiliki Surat jin Praktik Bidan yang masih berlaku; b.-Mempunyai motivasi untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan stantdar terkini c. Bersedia memenuhi ketentuan fasilitas, kompetensi ketrampilan, perilaku dan pengetahuan sesuai standar Manfaat Bidan Delima Bidan delima mempunyai manfaat sebagai berikut a. Bagi Bidan Praktik Swasta yaitu : Bab 2: Tugas dan Tanggungiawab 65 1) Mendapat_pengakuan dari organisasi dan masyarakat sebagai petugas yang melaksanakan_ pelayanan berknalitas, b) Membantu dalam menjamin kualitas pelayanan KB dan KR, ©) Mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan terkini, promosi, Klien meningkat, fasilitas sesuai standar; b. Bagi masyarakat yaitu a) Mendapatkan pengetahuan pelayanan kebidanan berkualitas, b) Mendapatkan pelayanan kebidanan berkualitas, ©) Mendapatkan pelayanan kebidanan yang cepat, lancar dan terjangkau Bagi Dinas Kesehatan yaitu a) Bidan Praktik Swasta dibina sesuai standar, b) Masyarakat terayomi untuk mendapatkan pelayanan, berkualitas, ©) Mengetahui jumlah BPS yang berkualitas dan yang masih perlu ditingkatkan diwilayahnya 6. Monitoring Dan Evaluasi Bidan Delima Untuk mempertahankan kualitas pelayanan Bidan Delima sesuai standar WHO dan Kepmenkes No.900/VI1/2002, maka digunakan sistem monitoring dan evaluasi yang mencakup antara lain: 11) Pemantauan lapangan secara berkala minimal 3 bulan sekali; 2) Pemantauan kualitas pelayanan bidan delima mencakup kaji ulang mengenai ketrampilan klinis, Kelayakan sarana, prasarana dan fasilitas; 3) Pemantauan kinerja fasilitator melalui wawancara kepada bidan delima yang dipilih secara acak untuk mengevaluasi proses validasi, mentoring dan coaching sesuai standar prosedur. 4) Melakukan analisa hasil pemantauan lapangan dan ‘memberikan umpan balik. Pemantauan kegiatan bidan delima dilakukan oleh a). Unit pelaksana Bidan Delima, 66 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas, b) Pengurus 1BI, ©) Koordinator Bidan Delima 4) Fasilitator. etugos Kesehatan yang memberikan | BIDAN pelayanan yong berkualitas, ramah-tamah, | -———— aman-nyaman, terjangkou delam bidang | ' Kesehatan Reprodubsi, Keluarga Berencana | {dan kesehatan unum dasar selama 24 jam Deuima { Buah yang trheal sebegalbuah yarg 1 [PR comida ert it dan cram rans rmelonbarglankesiburan (eprodus). 4 Warna melambangkan keberonian dalam rmenghadapi tantargan dan pergambilan eputusan yang cepat, tepat dalam ‘membantu masyarakat BO MERAH HITAM | Warna yang melambangkan ketegasan don [> kesetiaan dalam melayontkoum perempuan + | + (Mbu don anak) tanpa membedakan { Molambangian pelayanan Bian yang | ATI | manusiowi, penuh kath soya (yong I | dan sayong Bay) dam servo tindakan/ | interes playnon. ; 7. Arti Lambang ( Logo ) Bidan Delima Bidan Delima melambangkan a) Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana yang berkualitas, berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah, sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai standar dan kode etik profes bb) Logo/ branding/merk bidan delima menandakan bahwa BPS telah memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas dan telah diakreditasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Bab 2: Tugas dan Tanggunglawab o7 ©) Telah memberikan pelayanan kebidanan yang berorientasi ‘pada kebutuhan dan kepuasan pasien. Peran Bidan Delima dalam Bidang Kesehatan Bidan Delima dibutuhkan dalam rangka: a. Mempertahankan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan BPS, sesua kebutuhan masyarakat b. _Melindung masyarakat sebagai Konsumen dan bidan sebagai provider, dari praktik yang tidak terstandar cc. Sebagai standarisasi pelayanan kebidanan bagi BPS sejalan dengan rencana strategis IBI 4. Menjadi standar dalam mengevaluasi pelayanan kebidanan di BPS karena memiliki tools (perangkat) yang lebih lengkap. fe. Sebagai bagian dari pelaksanaan rencana kerja IBI dalam pelayanan kebidanan, sekaligus untuk mempertabankan dan ‘meningkatkan citra IBI { Sebagai tempat pilihan terbatk bagi praktik pendidikan bidan, Nilai-nilai Bidan Delima a. Kepatuhan pada standar pelayanan kebidanan Standar harus dipahami sebagai nilaiutama untuk menekankan bahwa sebuah standar dalam pelayanan kebidanan harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh anggota Bidan. b. Tambuh Bersama ‘Untuk menggambarkan bahwa semua anggota Bidan harus ‘merasakan kemajuan dan terus berusaha untuk maju secara elompok. c. Keterbukaan Nilai-nilai yang wajib dilaksanakan_ oleh anggota agar tercipta hubungan yang erat dan harmonis dalam komunitas 4. Profesionalisme Selaras dengan nilai kepatuhan pada standar pelayanan, maka profesionalisme diharapkan dapat menjadi semacam “Tabel bagi setiap pribadi anggota Bidan. e. Kewirausahaan “Asuhan Kebidanan Komunitas Semangat wirausaha diharapkan dapat mewarnai setiap pribadi anggota Bidan, sehingga selalu ada upaya untuk, terus maju dan tumbuh lebih baik dari pada sebelumnya, CONTOH SOAL - SOAL LATIHAN Salah satu tugas utama bidan sebagai Pengelola pelayanan KIA-KB adalah. a. Meningkatkan kemampuaan dukun bayi, kader Kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada diwilayah kerjanya 'b. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui normal dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan ‘melibatkan keluarga ©. Melaksanakan bimbingan, penyuluhan, pendidikan yang berhubungan dengan KIA/KB kepada tenaga Kesehatan yang ‘masih muda 4d. Memberikan kesimpulan atau hipotesa Secara sederhana atas haasil analisisnya, Salah satu tugas utama bidan sebagai peneliti dalam asuhan kebidanan adalah. a. Melakukan bimbingan terhadap kelompok remaja masa pranikah b. Berpartisipasi sebagai bagian dari tim untuk melaksanakan program kesehatan dan program sektor lain diwilayah kerjanya &.-Mampu melaksanakan evaluasiatas tindakan yang dilakukannya. 4. Memimpin dan membina bidan lain atau tenaga keschatan yang pendidikannya lebih rendah Salah satu tugas utama bidan sebagai pembina dan pendidik terhadap individu, keluarga dan masyarakat adalah. a. Melaksanakan bimbingan yang berhubungan dengan KIA/KB kepada siswa bidan / keperawatan yang sedang PKL, b. Memahami dasar-dasar penelitian seperti pencatatan, pengolahan dan analisa data © Menyusun rencana dan tindakan sesuai dengan permasalahan yang ditemui, 4d. Mengembangkan pelayanan Kesehatan masyarakat Bob 2: Tugas dan Tanggungiawab 6 Scbagai tenaga keschatan yang bertugas di desa bidan juga dibebani "TUGAS tambahan di Komunitas salah satunya adalah, a. Survailance penyakit yang timbul di masyarakat b. Melaksanakan penelitian secara mandiri Memimpin dan membina bidan lain 4. Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan komplikasi Disamping tugas tambahan tersebut pada No. 4 diatas bidan masih dibebani tugas tambahan di Komunitas diantaranya adalah a. Menggunakan tehnologi kebidanan tepat guna b. Melaksanakan evaluasiatas tindakan yang dilakukannya, < Memahami dasar-dasar pencatatan, pengolahan dan analisa data Salah satu tugas Utama bidan di Komunitas adalah. a. Pengelola pelayanan KIA-KB b. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan plus-KIA c. Meningkatkan perbaikan kesehatan lingkungan 4. Survailance penyakit yang timbul di masyarakat Bidan sebagai pelaksana tugas Utama asuhan kebidanan di komunitas mempunyai tugas-tugas yang salah satu diantaranya adalah ‘._Melakukan bimbingan terhadap kelompok remaja masa pranikah, >. Bidan memimpin dan membina bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah Bidan meningkatkan kemampuaan dukun bayi ‘4. Bidan mengembangkan pelayanan Kesehatan masyarakat Disamping tugas bidan tersebut mereka juga sebagai peneliti dalam asuhan kebidanan divwilayah kerjanya dengan kegiatan diantaranya.. ‘a. Bidan perlu memahami dasar-dasar penelitian seperti pencatatan, pengolahan dan analisa data. bb. -Melaksanakan bimbingan yang berhubungan dengan KIA/KB Sebagai bagian dari tim untuk melaksanakan program kesehatan d. Memberikan penyuluhan, kepada tenaga Kesehatan yang masih muda 70 ‘Asuhan Kebidanan Kemunitas 9. Tugas utama bidan dikomunitas adalah pembina dan pendidik terhadap individ, hlurgs. dan masyarakat dengan keystanentar a Meningkatkan kemampuaan, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain b. Melaksanakan bimbingan yang berhubungan dengan KIA/ KB kepada siswa bidan / keperawatan yang sedang PKL dan ‘masyarakat Membina_bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih rendah mar J 4. Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan : 10, Disamping tugas utama tersebut bidan yang bekerja di komunitas ‘mempunyai tugas tambahan bidan di Komunitas dengan kegiatan, antara lain... . . Survailance penyakit yang timbul di masyarakat b. -Menyusun rencana dan tindakan sesuai dengan permasalahan yang ditemui. © Bekerjasama_secara kolaboratif dalam tim penelitian tentang pelayanan kebidanan. d. Memahami dasar-dasar pen pengolahan dan analisa data. jan seperti pencatatan, 11, Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan_ mempunyai tanggungjawab dengan mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya agar a. Tidakberupaya melampaui wewenangan dalam praktik kliniknya b.-Mengambil keputusan serta konsekwvensi dari keputusan c. Memastikan sistem penyuluhan yang optimal 4. Menghilangkan praktik-praktik kaltur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita 12, Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan_ mempunyai tanggungjawab dengan memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit pendukang untuk 4. Menmastikan sistem penyuluhan yang optimal . Meningkatkan akses dan muta asuhan kesehatan ab 2:Tugas dan Tanggungiawab a c. Meningkat status wanita serta kondisi hidupnya ‘d. Menghilangkan praktik-praktik kultur yang sudah terbukti merugikan kaum wanita 13, Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan_mempunyai tanggungjawab dengan menjaga agar pengetahuannya tetap Up- to-date terus mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemahirannya agar... ‘a. Bertambah luas serta mencakup semua aspek dari peran seorang bidan b. Berkomunitas baik dengan pekerja kesehatan professional Jainnya, ¢ Meningkatkan akses dan mutu asuhan kesehatan 4d. Mengenali batas-batas pengetahuan, Keterampilan pribadinya 14, Bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan_mempunyai tanggungjawab dengan bekerja sama dengan masyarakat memantau dengan kegiatan.... a. Meningkatkan akses dan mutu asuhan kesehatan b. Mengkaji ulang kasus-kasus kesehatan . Melakukan audit maternal / perinatal 4. Melakukan penilaian terhadap sejawat 15. Bidan yang ditempatkan di suatu wilayah seharusnya memiliki keterampilan dasar dalam melaksanakan asuhan Kebidanan yang baik salah satu kegiatannya adalah... 2 Mengelola pondok bersalin desa (polindes) b. Menggunakan teknologi kebidanan tepat guna & Mengelola dan memberikan obat-obatan sesuai dengan kkewenangannya 4. Melakukan pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA 16, Disamping keterampilan dasar tersebut seorang bidan di komunitas dibebani juga keterampilan tambahan, salah satu kegiatannya adalah a. Melaksanakan pelatihan dan pembinaan dukun bayi. b.-Melakukan pertolongan persalinan di rumah dan polindes ‘¢-Melakukan penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat 4. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak 72 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas Praktik bidan swasta adalah serangkaian kegiatan pelayanan Kesehatan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. kepada. a. Individu, keluarga, dan masyarakat b. Tokoh masyarakat ©. Pemuka-pemuka agama 4. Pejabat-pejabat pemerintah 18, Seorang bidan yang bertugas di wilayah kerjanya sebagai bidan komunitas hendaknya dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam organisasi profesinya yaitu. a. PAL Br « IDI d. PPI 19, Selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu dan anak, hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyaraket, misalnya a. membina posyandu b.membina kader ¢membina dukun 4. semuanya jawaban benar 20, Program pemberian ASI Ekslusif di BPS, bidan hendaknya melaksanakan manajemen laktasi,antara lain 4. Melatih bayi untuk menyusu segera setelah bayi lahir b. Memandikan bayi baru labir -Mengeringkan tubuh bayi 4. Memberikan selep mata 21. Kewenangan bidan untuk pelayanan kepada ibu di BPS pada pertolongan persalinan abnormal antara lain adalah... 4. perdarahan post partum hyperemesis gravidarum tingkat I, pre eklampsi ringan anemia ringan aos Bab 2: Tugas dan Tanggungiawab 3 22. Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pertolongan pada kehamilan abnormal antara lain adalah... a. _hyperemesis gravidarum tingkat I b. letak sunsang, c.partus macet, ._kepala didasar panggul 23, Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan pada ibu nifas normal antara lain adalah. a. retensio plasenta >. Keputihan c. Perdarahan yang tidak teratur d. Perdarahan haid 24, Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi antara lain adalah, a. Perdarahan yang tidak teratur b. renjatan c._ infeksi ringan. _retensio plasenta 25, Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang memberikan pelayanan keluarga berencana antara lain adalah. ‘a. Memberikan obat dan kontrasepsi oral, suntikan dan AKDR, AKBK dan kondom b, Melakukan pencabutan alat kontrasepsi bawah kulit tanpa penyulit ¢. Melakukan pencabutan alat kontrsepsi dalam rahim 4. Semua jawaban benar STUDY KASUS Bidan Leny Damongilala, umur 26 tahun yang ditempatkan oleh pemerintah sebagai PNS di Kecamatan Silian Raya Kabupaten Minahasa Tenggara jarak antara tempat tinggalnya dengan tempat Kerjanya sekitar 10 km, maka disamping sebagai pegawai Puskesmas kecamatan yang bersangkutan juga ingin mendirikan tempat prakiik dirumahnya untuk melayani masyarakat ” ‘Asuhan Kebidanan Komunitas ‘yang membutuhkan pelayanan kebidanan yang berada disekitarnya, untuk memenuhi Keinginannya bidan Leny Domangilala harus melakukan... 1. BPS Bidan Leny Domangial harus emit SIPB yang diebitkan a. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota b. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi ©. Onganisasi profesi setempat. d. Menteri Kesehatan 2, BPS Bidan Leny Domangilala harus memiliki papan nama yang a. Berukuran maksimal 1 x 1,5 meter dengan tulisan balok warna putih , dan dasarnya berwarna hitam b. Berukuran maksimal 1 x 1,5 meter dengan tulisan balok warna hitam, dan dasarnya berwarna putih ¢. Berukuran maksimal 1 x 1,5 meter dengan tulisan balok warna ‘merah, dan dasarnya berwarna putih d. Berukuran maksimal 1x 1 meter dengan tulisan balok warna hitam, dan dasarnya berwarna putih 3. BPS Bidan Leny Domangilala harus memiliki setiap ruang periksa dengan luas. 2. Mempunyai luas minimal 2x 3 meter dengan ventilasi dan enerangan / pencahayaan b, Mempunyai Iuas minimal 2 x 2 meter dan tanpa ventilasi dan penerangan ¢ -Mempunyai luas minimal 2x2,5 meter dan tanpa ventilasi dan penerangan 4. Mempunyai luas minimal 2 x 2,5 meter dengan ventilasi dan enerangan 4. BPS Bidan Leny Domangilala harus memiliki Kelengkapan Administrasi antara lain... a. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan b. Memiliki buku standar pemeriksaan Hb (Sahli) ¢.Memiliki buku standar pemasangan infuse d. Memiliki buku standar pemeriksaan urine (protein + reduksi) Bab 2:Tugas dan Tanggungjawab % adalah, Formulir Informed Consent b, Formulir Pendidikan Tambahan STANDAR ASUHAN c co eee oa ANTENATAL d. Formulir pelatihan keset pt DI KOMUNITAS 5, BPS Bidan Leny Domangilala harus menyediakan salah satu Formulit Bah 4 1. STANDAR ASUHAN ANTENATAL DI KOMUNITAS a. Pengertian Asuhan Antenatal adalah: pemeriksaan kehamilan untuk ‘mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga ‘mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan memberikan ASI, dan pemulihan kesehatan reproduksi secara wajar Pengertian asuhan Antenatal secara luas di komunitas sebagai berikut a) Merupakan upaya mempersiapkan pasangan remaja yang baru menikah untuk menjadi orang tua yang efektif. b) Meningkatkan pengertian bahwa keluarga adalah bagian dati masyarakat. ©) Mencari faktor sosial budaya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kesehatan ibu. 4) _Meningkatkan pengertian dan merencanakan program keluarga | berencana ©) Menanamkan pengertian tentang hubungan seksual yang sehat guna meningkatkan keharmonisan keluarga, £)Pemberian konseling tentang kehamilan, ssuhan Kebidanan Komunitas 5 76 ‘Asuhan Ket ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan janin berlangsung normal. Bidan harus mengenal kehamilan risti/kelainan, Khususnya anemia, kurang gizi,hipertensi, PMS / infeksi HIV; Bidan harus memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan keschatan serta tugas lain yang terkait dengan pelayanan Puskesmas. Bidan harus dapat mencatat data yang tepat pada setiap unjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampit mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya, Hasil yang diharapkan adalah a. Ibu hamil mendapatkan. pelayanan antenatal minimal 4x selama kehamilan. b. Meningkatnya pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat. Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan. 4. Ibu hamil, suami, keluarga Masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus dilakukan, b. Tyjuan asuhan antenatal 1, Tyjuan Umum Tujuan wnum adalah Meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu dan janin yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga kehamilan 5 dapat beriumbuh dengan baik dan persalinan berjalan secara normal serta bayi lahir dengan sehat.tanpa cacat 2. Tujuan Khusus : a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan : keschatan serta pertumbuhan dan perkembangan janin secara normal. b. Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin c. Merencanakan asuhan Khusts sesuai dengan kebutuhan d. Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam ‘menghadapi komplikasi ibu dan bayi pada saat persalinan. ce. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI Ekslusif 2. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-wakta terjadi Standar pelayanan asthan antenatal di komunitas tidak berbeda kedaruratan, dengan pelayanan di Klinik yaitu 3. Standar 5 : palpasi abdominal 1. Standar 3: identifikasi ibu hamil Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamailan, Bila mmasyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan umur kehiamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah, memotivasiibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong masuknya kepala ke dalam rongga panggul, untuk mencari ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara dini dan secara Kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. teratur. Hasil yang diharapkan adalah : Hiasil yang diharapkan adalah a. Perkirsan usia kehamilan yang lebih baik. a. Thu memahami tanda dan gejala kebamilan, b. Diagnosis dini kelainan letak, dan merujuknya sestai dengan b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari_ manfaat kebutuhan pemeriksaan kehamilan secara dini dan teratur, serta Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain, serta ‘mengetahui tempat pemeriksaan hamil. ‘merujuknya sesuai dengan kebutuhan, ¢. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan ditt 4. Standar 6: pengelolaan anemia pada kehamilan sebelum kehamilan 16 minggu. | Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penangaran, 2. Standar 4 pemeriksaan dan pematauan antenatal dan/atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai 1. Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. dengan ketentuan yang berlaku Dengan melakukan pemeriksaan anamnesis dan pemantauan 8 ‘Asuhan Kebidanan Komunitas, Sab 3:StandarAsuhan Antenatal 9 Hiasil yang diharapkan adalah a, Ibu hamil dengan anemia berat segera dirujuk. , Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan anemia. . Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia / BBLR Standar 7: pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan Bidan menemukan secara dini seiap Kenaikan tekanan dareh pada kehan ‘mengambil indakan yang teat dan merajuknya Hasil yang diharapkan adalsh a. Ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang memadai dan tepat waktu. b._ Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat preeklamsia. lan dan mengenali tanda serta gejela preeklamsia Iainnya, serta Standar 8 : persiapan persalinan 1. Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami 1 keluarganya pada trimester IIL 2. Bidan memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan ‘aman dan suasana yang menyenangkan akan direncanakan, dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi Keadaan gawat darurat. 3. Bidan mengusahskan untuk melakukan kunjungan ke setiap rumah ‘ou hamid Hasil yang diharapkan adalah : a. Ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk ‘merencanakan persalinan yang bersih dan aman. b. Persalinan direncanakan di tempat yang aman dan. ‘memadai dengan pertolongan bidan terampil. ¢. Adanya persiapan sarana transportasi / biaya untuk merujuk ibu bersalin jika perlu. 4. Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila diperlukan. 3. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL 1 Pelayanan Antenatal ‘Asuhan kebidanan pada ibu hamiltidak dapat dipisahkan dengan pelayanan persalinan, pelayanan nifas dan pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Kualitas pelayanan antenatal yang diberikan akan ‘Asuhan Kebidanan Komunitas ‘mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya, bu bersalin dan bayi baru lahir serta ibu nifas Dalam pelayanan antenatal tenaga Kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal. Setiap kehamilan, dalam perkembangannya mempunyai risiko ‘mengalami penyulit atau komplikasi, maka untuk mendapatkan pelayanan antenatal yang berkualitas, pelayanan harus dilakukan secara rutin dan sesuai standar. Pelayanan antenatal yang berkualitas meliputi hal-hal sebagai berikut: E a. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat dan selamat. b. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulity komplikasi kehamilan Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman; 4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini_ untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi e. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan. £ Melibatkan ibu dan Keluarganya terutama suami dalam menjaga Kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, bidan harus ‘memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri dari: 1) Timbang berat badan Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin, Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. Bab 3: Standar Asuhan Antenatal 81 82 2 3) 4) 5) 6) ‘Ukur lingkar lengan atas (LiLA). Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun ) dimana LiLA kurang dari 23,5 em. Thu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat labir rendah (BBLR). Ukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmFig) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria) Ukur tinggi fundus uteri Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjangan antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ‘ada gangguan pertumbuhan janin, Standar pengukuran, ‘menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu. Hitung denyut jantung janin (DJ}) Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester T dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat janin, Menghitung denyut jantung janin selama satu menit. ‘Tentukan presentasi janin; Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada elainan letak, panggul sempit atau ada masalab lain. ‘Asuhan Kebidanan Komunitas 7) Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil hharus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi T'T-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuai dengan status imunisasi ibu saat ini. Dengan pemberian imunisasi TT diharapkan bayi yang dilshirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum dalam Jkurun waktu 3 tahun: Dalam memberikan imunisasi TT, harus dikaji tentang status imunisasi TT ibu yaitu: + Usia /tahun kelahiran WUS ( mencari rivayat imunisasi bayi) + Umur dibawah 20 tahun (lahir setelah 1987) Seorang WUS muda sebagian besar diperkirakan telah mendapat imunisasi lengkap pada waktu bayi dan sekolah, sehingga sudah memiliki status TT lengkap 5 dosis, + Umur antara 20-30 tahun (lahir antara 1987-1997) ‘Tanyakan imunisasi yang pernah diterima pada saat bayi, anak sekolah, calon pengantin, dan kehamilan sebelumnya. Bila tidak mempunyai catatan / kartu imunisasi saat bayi maka abaikan pertanyaan imunisasi saat bayi 8) Beri tablet tambah darah (tablet besi), ‘Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus ‘mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama. 9) Periksa laboratorium (rutin dan khusus) emeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi (a) Pemeriksaan golongan darah, Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya ‘untuk mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan. Bab 3:Standar Asuhan Antenatal 83

You might also like