Professional Documents
Culture Documents
Artikel ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Lingkungan Industri
Dosen Pengampu :
Dr. Wahyu Widowati, M.Si
Disusun oleh :
Hizki Johannes (2223023)
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas artikel sistem
lingkungan industri yang berjudul “Diskripsi Proyek” dengan tepat waktu dan tanpa
halangan.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Wahyu Widowati,
M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Sistem Lingkungan Industri yang sudah
memberikan tugas artikel ini guna menambahkan pemahaman saya dalam membuat
artikel dan menambah wawasan saya mengenai Diskripsi Proyek.
Saya berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan artikel ini. Saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan dalam penyusunan artikel
ini. Semoga artikel yang saya dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga untuk
penulis sendiri.
Hizki Johannes
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.4 Manfaat Penulisan
Berdasarkan perumusan dan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Manfaat Teoritis
Berdasarkan tulisan ini diharapkan mampu memberikan sumbangan teori
mengenai Diskripsi Proyek. Kiranya kita sebagai masyarakat harus bisa
mengetahui hal tersebut guna bisa memberikan pengetahuan akan hal
tersebut agar kita sebagai masyarakat tidak dibodohi dengan pemikiran atau
perilaku yang kurang baik.
• Manfaat Praktis
Berdasarkan tujuan penulisan diatas, penulis ini diharapkan mampu
memberikan manfaat praktis :
dengan demikian tulisan ini diharapkan agar masyarakat lebih paham dan
mengetahui Diskripsi Proyek yang sangat berguna bagi kehidupan kita demi
menjaga kualitas pembuatan proyek dan terus merawat lingkungan sekitar
kita dalam melaksanakan kegiatan proyek
5
BAB II
PEMBAHASAN.
2. 1 Diskripsi Proyek
Deskripsi adalah suatu tulisan yang isinya menggambarkan atau
menjelaskan tentang suatu objek atau keadaan tertentu secara ringkas dan tepat.
Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya
pembangunan sesuatu bangunan, mencakup pekerjaan pokok dalam bidang teknik
sipil dan arsitektur. Jadi berdasarkan pengertian deskripsi dengan proyek, bisa
disimpulkan bahwa deskripsi proyek adalah penggambaran atau penjelasan tentang
suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu
bangunan konstruksi. Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai project jika memiliki
beberapa karakteristik di bawah ini :
1. Project adalah bersifat sementara, tidak akan selamanya dilaksanakan.
2. Memiliki potensi sebagai hal yang berkelanjutan untuk ditingkatkan dalam
pelaksanaan berikutnya.
3. Memiliki hasil unik karena di setiap project tidak menghasilkan hal yang sama,
pasti berbeda.
4. Hasil yang terukur karena sudah diketahui lingkup kegiatannya dengan jelas
5. Bermanfaat bagi banyak pihak.
6. Memiliki konflik yang nantinya butuh penyelesaian.
7. Memiliki tim pelaksana.
Hubungan proyek dengan lingkungan saling berkaitan lantaran di Indonesia
sendiri mempunyai hukum seperti AMDAL yang ada untuk studi kelayakan karena
tercantum dalam undang-undang dan peraturan pemerintah serta menjaga
lingkungan dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan.
6
2. Langkah kedua. Menyetujui singkat, inspektur penerimaan mengirimkan
tugas manajer-tsehoviki atau kantor pekerja di elaborasi proyek.
3. Langkah ketiga. Ini merupakan diagram alir proses lengkap yang
menunjukkan periode yang masing-masing kegiatan tertentu dilakukan
secara berurutan.
4. Langkah keempat. Setelah menghabiskan bagian utama dari rencana skema
rekonsiliasi, semua tindakan lebih lanjut konsisten dengan pelanggan. Rinci
dan suplemen jelas dinegosiasikan, menambahkan tugas, tujuan sebenarnya
diproyeksikan dan merangkum pembayaran akhir.
5. Langkah kelima. Staf seluruh proyek dan untuk menyelesaikan itu,
kontraktor mengirimkan klien solusi turnkey. Itu, pada gilirannya,
memegang perhitungan akhir.
8
saat dimulainya suatu usaha atau kegiatan sehingga sering kali disebut semuanya
saling berhubungan dan terkait. Dari kenyataan yang dapat disaksikan pada
hakekatnya adalah tidak demikian, karena sebelumnya komponen lingkungan
hidup masing-masing mempunyai daya dukung, daya tampung dan kelentingan
(resilience), sehingga apabila dampak yang ditimbulkan oleh suatu usaha atau
kegiatan terjadi maka sesuai dengan kondisi masing-masing komponen lingkungan
hidup yang ada pada lokasi tersebut dihubungkan dengan potensi dampak yang
bersumber dari kegiatan atau usaha yang sedang berlangsung, maka akan terjadi
interaksi sehingga menghasilkan intensitas dampak yang dapat diindikasikan dalam
wujud penurunan kualitas lingkungan. Apabila intensitas dampak masih dalam
batas ambang (thresh hold) dari komponen lingkungan, maka komponen
lingkungan tersebut mampu menetralkan akibat dampak tersebut. Terkadang
ketidaktegasan dalam pelingkupan juga dapat terjadi karena belum tumbuhnya
kesadaran bahwa target dari dokumen amdal sebenarnya bukan untuk rekayasa
rancang bangun (engineering design), tetapi sebetulnya harus diarahkan untuk
mengangkat persyaratan-persyaratan tindakan yang harus dilanjutkan untuk
langkah pembuatan rekayasa rancang bangun oleh proponen setelah dokumen
amdal telah disetujui. Langkah-langkah pelingkupan perlu selalu mengarah kepada
konteksnya dengan dampak-dampak penting dan kegiatan-kegiatan yang potensial
dan selalu dengan proses pengambilan keputusan. Dengan kata lain suatu dokumen
amdal yang dihasilkan dengan pelingkupan yang tepat, akan menghasilkan
kemudahan dalam proses pengambilan keputusan untuk menetapkan suatu rencana
usaha atau kegiatan yang diajukan disetujui atau tidak. Jadi pegangan yang dapat
dihunakan dalam pelingkupan adalah mengangkat komponen-komponen kegiatan
yang penting atau potensial dan komponen-komponen lingkungan yang
diperkirakan akan terkena dampak penting dalam batas-batas wilayah suatu yang
bersangkutan.
Sebagai pendekatan untuk pelingkupan dampak penting dapat menggunakan
criteria sebagai berikut :
• Jumlah manusia yang terkena dampak
• Luas wilayah persebaran dampak
• Lamanya dampak berlangsung
• Intensitas dampak
• Banyaknya komponen lingkunan yang akan terkena dampak
• Sifat komulatif dampak tersebut
• Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) suatu dampak.
9
Atas dasar beberapa criteria tersebut diatas maka dengan mempelajari deskripsi
proyek dari kegiatan yang akan dibuat dokumen amdalnya, dapatlah
diindentifikasikan kegiatan-kegiatan dalam proyek tersebut yang mempunyai
potensi menimbulkan dampak tersebut dalam kriteria tersebut. Namun demikian
perlu juga dalam pelingkupan ini memperhatikan komponen-komponen lingkungan
apa saja yangada pada lokasi proyek, karena tidak semua lokasi proyek mempunyai
komponen-komponen lingkungan yang sama, belum tentu mempunyai peruntukan
tata ruang yang sama sesuai dengan yang telah dituangkan dalam rencana tata ruang
daerah pada masing-masing daerah dimana rencana kegiatan atau usaha yang akan
dilakukan.
Sedangkan kriteria untuk mencari kegiatan-kegiatan yang potensi menimbulkan
dampak penting adalah ;
• Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
• Eksploitasi sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui atau yang tidak dapat
diperbaharui.
• Proses dan kegiatan yang potensial dapat menimbulkan pemborosan, kerusakan
dan kemrosotan sumber daya alam dan pemanfaatannya.
• Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan sosial budaya.
• Mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi.
• Introduksi tumbuh-tumbuhan, hewan dan jasad renik.
• Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.
• Penerapan teknologi yang mempunyai potensi besar mempengaruhi lingkungan.
• Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi mempengaruhi pertahanan Negara.
10
b. Batas ekologis, batas ini sangat dipengaruhi cara penentuannya oleh komponen-
komponen lingkungan yang ada pada lokasi proyek. Kemudian berdasarkan
prakiraan dampak yang akan terjadi terhadap komponen lingkungan yang ada pada
lokasi tersebut oleh kegiatan proyek yang dapat diikuti oleh deskripsi proyek maka
akan diperoleh rancangan batas jarak dan luas komponen lingkungan dimana
dampak yang ditimbulkan tidak lagi melampaui ambang yang telah ditentukan
(thresh hold limit) dari tiap-tiap komponen lingkungan. Batas inilah yang diartikan
dengan batas ekologis. Batas ekologis akan menjadi luas bila kondisi rona awal
kualitas komponen lingkungan tersebut telah rendah atau peruntukan menurut
rencana tata ruangnya yang menuntut persyaratan yang ketat karena peruntukannya
misalnya ditentukan sebagai kawasan hunian murni.
c. Batas sosial, batas sosial termasuk juga budaya dan ekonomi. Batas ini ditentukan
berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan proyek yang sedang
direncanakan terhadap aspek social, aspek budaya dan aspek ekonomi. Baik pada
tahapan pra-konstruksi maupun pada konstruksi, maupun selanjutnya pada saat
operasi atau tahap rehabilitasi.
12
• Metode pelingkupan (scoping)
• Metode penentuan adanya dampak
• Metode penentuan dampak penting
• Metode pengumpulan data bio-geo-fisik
• Metode analisis dampak lingkungan
• Metode identifikasi, prediksi dan evaluasi dampak lingkungan.
Metode-metode tersebut di atas bukan terbatas dari apa yang telah disebutkan,
tetapi masih ada metode jenis lain yang tidak disebutkan. Dalam penyajian
berikutnya akan diuraikan metoda secara rinci untuk dapat digunakan sebagai
pedoman yang sekiranya memberikan manfaat bagi penyusun dokumen amdal atau
bagi para penilai dalam forum komisi amdal tingkat daerah maupun tingkat pusat.
Diharapkan dengan membiasakan pemanfaatan metoda dalam penyusunan
dokumen amdal, maka akan dapat menghemat banyak waktu dan disamping itu
dapat mengarah kepada pencapaian tujuan dari amdal itu sendiri, yaitu suatu telaah
atau kajian yang dapat memberikan prinsip-prinsip dan persyaratan-persyaratan
yang harus diambil dalam penanganan dampak lingkungan yang dapat dilanjutkan
untuk rekayasa rancangan bangunan oleh proponen setelah dokumen amdal telah
disetujui oleh pihak yang berwewenang.
Ketiga pertimbangan tersebut pada dasarnya dapat terwujud dengan baik dalam
dokumen KA, bila dalam penyusunan KA ditempuh suatu proses yang dikenal
sebagai pelingkupan (scoping). Kegiatan pelingkupan (scoping) merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari penyusunan KA dan hasilnya dapat berpengaruh besar
pada kualitas dokumen andal/sel. Semakin baik hasil proses pelingkupan semakin
baik pula dokumen andal/sel yang dihasilkan, berkat identifikasi dampak yang
semakin tajam, dan adanya arahan yang tegas dalam lingkup serta kedalaman studi
andal/ sel. Menyadari pentingnya arti kegiatan pelingkupan ini dipandang penting
disusun suatu panduan pelingkupan yang komprehensif. Panduan ini merupakan
pendukung (suplemen) untuk penyusunan KA sehingga dokumen KA yang
dihasilkan dapat memenuhi persyaratan teknis seperti yang digariskan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Panduan pelingkupan ini disusun
dengan maksud agar pemraakarsa kegiatan, dan instansi pemerlntah yang
berwenang/terkait dapat memahami pengertian, tujuan, manfaat, proses, metode,
dan prosedur pelingkupan untuk penyusunan dokumen KA.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
“Deskripsi Proyek”
https://www.coursehero.com/file/60759060/DESKRIPSI-PROYEK-klp-1pptx/
Maulan Shofa, Nisa. “Project Adalah: Pengertian, Unsur, Karakteristik, dan Jenis”.
kitalulus.com, September 21, 2022,
https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/project-adalah
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/6._Pelingkupan.pdf
https://portal.sukabumikota.go.id/sosial-ekonomi/
https://astekita.wordpress.com/2011/03/24/pelingkupan-scoping-2/
17