You are on page 1of 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

ASWAJA

Oleh :
PUTRI INDAYANI
202210045

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2023
FORM REVIEW ARTIKEL

The contribution of Ahlussunnah Waljamaah’s theology in establishing moderate


Judul artikel
Islam in Indonesia

Pengarang Imam Kanafi, Harapandi Dahri, Susminingsih Susminingsih, Syamsul Bakhri


Nama jurnal HTS Teologiese Studies/Theological Studies

Volume, issue,
20 May 2021
tahun,
ISSN: (Online) 2072-8050, 1-10
halaman
Reviewer Putri Indayani

Tanggal 12 Mei 2023

Untuk memahami dan menganalisis teologi Ahlussunnah Waljamaah di enam


Tujuan
organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia dalam menerapkan moderasi
penelitian
beragama
Dasar Teori  Teologi Ahlusunnah Waljamaah
Berdasarkan bahasa,Ahlussunnah Waljama'ah(‫(والجماعة السنة اهل‬terdiri dari tiga kata
yaituAhl(ya), Al-Sunnah(‫نة‬E‫(الس‬Dan Al-Jama'ah (‫(الجماعة‬.Ahlberarti keluarga, kelas
atau pengikut.Al-Sunnahcara al-thariqah wa hukum ghaira mardhiyahatau cara
meskipun itu tidak menyenangkan. Sementara itu,Al Jama'ahberasal dari kata
jama'a, yang berarti mengumpulkan sesuatu dengan cara mendekatkan sebagian
dengan sebagian yang lain. Kata 'Jama'ah' juga berasal dari kataijtima' (asosiasi),
yang merupakan kebalikan daritafarruq(perceraian) dan juga kebalikan darifirqah
(divisi).Jama'ahatau jemaah adalah sekelompok besar orang atau sekumpulan
manusia yang berkumpul berdasarkan satu tujuan. Selain itu, jemaah juga berarti
orang yang menyepakati suatu masalah
 Eksternalisasi Teologi Ahlussunnah Waljamaah
Eksternalisasi dalam penelitian ini merupakan proses adaptasi dan proses
pembelajaran bagi anggota ormas dan pimpinan ormas Islam di Indonesia tentang
konsep Ahlussunnah Waljama'ah. Pemahaman para pemimpin ormas Islam di
Indonesia tentang konsep Ahlussunnah Waljama'ah relatif sama, yaitu orang atau
kelompok yang dibimbing dan menjalankan ajaran Nabi (saw) dan para sahabatnya.
Terdapat sedikit perbedaan pemahaman yaitu dari tokoh LDII dan al-Irsyad yang
lebih menekankan penerapan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai tolok ukur atau
kriteria Ahlussunnah Waljama'ah.
1. NU : Orang yang mengikuti ajaran Nabi dan para sahabatnya
2. Rifaiyyah : Masyarakat yang selalu berpedoman pada sunnah Nabi dan jalan
para sahabatnya
3. Muhammadiyah : masyarakat muslim yang melaksanakan ajaran yang
sesuai dengan ajaran Nabi dan para sahabatnya
4. Al irsyad : Mayoritas masyarakat yang mengikuti ajaran Al-Qur'an dan al-
Sunnah
5. LDII : Orang-orang yang mengikuti Al-Qur'an dan alSunnah
6. FPI : Pemahaman keagamaan yang mengikuti sunnah Nabi dan para
sahabatnya.

Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi


Penelitian
Hasil dan menunjukkan bahwa enam ormas Islam terbesar di Indonesia menerapkan teologi
pembahasan Ahlussunnah Waljamaah. Ormas-ormas Islam tersebut berbeda-beda memahami
eksternalisasi teologi Ahlussunnah Waljamaah berdasarkan ajarannya. Dengan
demikian berimplikasi pada model penerapan (objektifikasi) Aswaja dalam bidang
kenegaraan, dakwah, kehidupan sosial dan budaya. Internalisasi Aswaja tercermin
dari karakter moderat para tokoh dan pengikut ormas di Indonesia. Ormas Islam
berkontribusi membangun karakter moderasi Islam dengan menerapkan teologi
Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten di berbagai bidang. Ormas-
ormas Islam tersebut berbeda-beda memahami eksternalisasi teologi Ahlussunnah
Waljamaah berdasarkan ajarannya. Dengan demikian berimplikasi pada model
penerapan (objektifikasi) Aswaja dalam bidang kenegaraan, dakwah, kehidupan
sosial dan budaya. Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter moderat para tokoh
dan pengikut ormas di Indonesia.
Ormas Islam berkontribusi membangun karakter moderasi Islam dengan
menerapkan
teologi Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten di berbagai bidang.
Ormas-ormas Islam tersebut berbeda-beda memahami eksternalisasi teologi
Ahlussunnah Waljamaah berdasarkan ajarannya. Dengan demikian berimplikasi
pada model penerapan (objektifikasi) Aswaja dalam bidang kenegaraan, dakwah,
kehidupan sosial dan budaya. Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter moderat
para tokoh dan pengikut ormas di Indonesia. Ormas Islam berkontribusi
membangun karakter moderasi Islam dengan menerapkan teologi Ahlussunnah
Waljamaah yang mapan dan konsisten di berbagai bidang. Internalisasi Aswaja
tercermin dari karakter moderat para tokoh dan pengikut ormas di Indonesia. Ormas
Islam berkontribusi membangun karakter moderasi Islam dengan menerapkan
teologi Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten di berbagai bidang.
Internalisasi Aswaja tercermin dari karakter moderat para tokoh dan pengikut ormas
di Indonesia. Ormas Islam berkontribusi membangun karakter moderasi Islam
dengan menerapkan teologi Ahlussunnah Waljamaah yang mapan dan konsisten di
berbagai bidang

Konstruksi sosial teologi Ahlussunnah Waljamaah dalam moderasi Islam di


Indonesia dapat menjadi model bagi negara lain. Indonesia dengan karakteristik
multikulturalnya berhasil mengimplementasikannya sebagai gerakan sosial
moderasi Islam. Proses eksternalisasi teologi Ahlussunnah Waljama'ah dari enam
Kesimpulan ormas Islam terbesar di Indonesia dipahami secara berbeda dalam basis ajarannya.
Sehingga berimplikasi pada model penerapan (objektifikasi) Aswaja dalam bidang
kenegaraan, dakwah, kehidupan sosial dan budaya. Internalisasi Aswaja tercermin
dari karakter
moderat para tokoh dan pengikut ormas di Indonesia.
Artikel ini mengikuti semua standar etika untuk penelitian tanpa kontak
Keunggulan
langsung dengan subjek manusia atau hewan.

Kekurangan Penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan keuangan atau pribadi
yang mungkin memengaruhi mereka secara tidak tepat dalam menulis artikel ini.
(drawbacks) Penelitian ini tidak menerima hibah khusus dari lembaga pendanaan mana pun di
sektor publik, komersial, atau nirlaba

Pembagian data tidak berlaku untuk artikel ini karena tidak ada data baru yang
Keterbatasan
dibuat atau dianalisis dalam penelitian ini.
Rekomendasi Pandangan dan pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis
Penelitian dan tidak mencerminkan kebijakan atau posisi resmi dari agensi afiliasi penulis
Masa Depan mana pun.

You might also like