You are on page 1of 36

KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN PERSONAL SAFETY

EQUIPMENT DALAM MENGURANGI RESIKO

KECELAKAAN KERJA DIATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program PendidikandanPelatihanPelaut Diploma III

BACHTIAR NUGROHO

NIT. 04.16.034.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2020
OPTIMALISASI PENGGUNAAN PERSONAL SAFETY
EQUIPMENT DALAM MENGURANGI RESIKO KECELAKAAN
KERJA DIATAS KAPAL

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

BACHTIAR NUGROHO

NIT. 04.16.034.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2020

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : BACHTIAR NUGROHO

Nomor Induk Taruna : 04.16.034.1.41

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

“OPTIMALISASI PENGGUNAAN PERSONAL SAFETY EQUIPMENT

DALAM MENGURANGI RESIKO KECELAKAAN KERJA DI ATAS

KAPAL”. Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut,

kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi

yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

Surabaya, 2020

Bachtiar Nugroho
NIT.04.16.034.1.41

ii
PERSETUJUAN SEMINAR

KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : OPTIMALISASI PENGGUNAAN PERSONAL


SAFETY EQUIPMENT DALAM MENGURANGI
RESIKO KECELAKAAN KERJA DI ATAS KAPAL
NamaTaruna : BACHTIAR NUGROHO
NIT : 04.16.034.1.41
Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk di seminarkan

SURABAYA,……………………….. 2020

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

A.A. NGURAH ADE DWI P.Y, S.Si.T, M.Pd ANTONY DAMANIK, SE


Penata (III/c) Penata TK. I (III/d)
NIP. 19830226 201012 1 003 NIP. 197509111997031005

Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika

DAVIQ WIRATNO, S.Si.T., M.T.


Penata Tk.I (III/d)
NIP. 19790107 200212 1 002

iii
PENGESAHAN

KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUAAN PERSONAL SAFETY EQUIPMENT DALAM

MENGURANGI KECELAKAAN KERJA DI ATASA KAPAL

Disusun Oleh :

BACHTIAR NUGROHO

NIT.04.16.034.1.41

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan

Politeknik Pelayaran Surabaya

SURABAYA ..............................2020

Menyetujui:

Penguji I Penguji II Penguji III

Capt. Tri Mulyatno B, S.Si.T,M.Pd., M.Mar A.A. Ngurah Ade P.Y, S.Si.T, M.Pd Antony Damanik, SE
Pembina (III/c) Penata (III/c) Penata TK. I (III/d)
NIP. 197511012009121002 NIP. 19830226 201012 1 003 NIP. 197509111997031005

Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika

Daviq Wiratno, M.T.,M.Mar.


Penata TK.I (III/d)
NIP. 19790107 200212 1 002

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya
Ilmiah Terapan ini dengan judul OPTIMALISASI PENGUNAAN PERSONAL
SAFETY EQUIPMENT DALAM MENGULANGI RESIKO KECELAKAAN
KERJA DI ATAS KAPAL. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka
menyelesaikan tugas sebagai kelengkapan syarat praktek laut dan program
DIPLOMA III di Politeknik Pelayaran Surabaya.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Yth. Capt.Heru Susanto,M.M.selaku Direktur Politeknik Pelayaran
Surabaya.
2. Dosen pembimbing IBapak A.A Ngurah Ade Dwi P.Y S.Si.T, M.Pd. yang
memberi petunjuk dengan baik.
3. Dosen pembimbing II Bapak Antony Damanik, S.E. yang juga turut
memberi arahan dan bimbingan.
4. Bapak Daviq Wiratno, S.Si.T., M.T.,M.Mar. selaku Ketua Jurusan Nautika
yang selamainimemberidukungansecaramorilterhadap para taruna.
5. Kepada kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat dan doa.
6. Civitas AkademikaPoliteknik Pelayaran Surabaya.
7. Kepada seluruh rekan-rekan taruna angkatan VII POLTEKPEL Surabaya.
8. Dan PT. TONASA LINE yang telah bersedia menerima saya untuk
melaksanakan praktek laut diatas kapal KM.TL IX.
Demikian, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
mengetahui tentang optimalisasi penggunaan personal safety equipment dalam
mengurangi resiko kecelakaan kerja diatas kapal.
Surabaya, 2020

Bachtiar Nugroho

NIT.04.16.034.1.41

v
ABSTRAK
BACHTIAR NUGROHO, 2018. Optimalisasi Penggunaan Personal Safety Equipment
dalam Mengurangi Resiko Kecelakaan Kerja di atasKapal. Di bimbing oleh Bapak A.A Ngurah
Ade Dwi P.Y, S.Si. T, M.Pd dan Bapak Antony Damanik, S.E.
Keadaan darurat merupakan situasi yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja dalam
kegiatan pelayaran. Dalam keadaan seperti ini, tidak sedikit yang memakan korban jiwa. Salah
satu factor selain kehendak Tuhana dalah kurangnya pemahaman tentang cara pemakaian dan
fungsi dari masing – masingalat Personal Safety Equipment. Hal inilah yang menjadi titik awal
tentang peranan Personal Safety Equipment dalam mengurangi resiko kecelakaan kerja diatas
kapal. Karena tanpa disadari keacuhan awak kapal tentang peranan alat keselamatan dikapal
akan berujung pada kecelakaan. Penelitian ini dilaksanakan saat prala diatas kapal untuk
memperoleh data primer melalui riset lapangan, maka penulis akan menggunakan teknik sebagai
berikut dengan melakukan pengamatan langsung pada obyek yang diselidiki dan wawan cara
dengan awak kapal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengoptimalan penggunaan Personal
Safety Equipment berdampak positif karena dapat mengurangi resiko kecelakaan diatas kapal.
Kata kunci: Personal Safety Equipment, kecelakaan.

vii
ABSTRACT
BACHTIAR NUGROHO, 2018. Optimizing the Use of Personal Safety Equipment in Reducing
the Risk of Work Accidents on Ships. In guidance by Mr. A.A Ngurah Ade Dwi P.Y, S.Si. T, M.Pd
and Mr. Antony Damanik, S.E.
Emergency is a situation that can happen anytime and anywhere in a shipping activity. In these
circumstances, not a few who claimed casualties. One of the factors besides God's will is the lack
of understanding of how the use and function of each Personal Safety Equipment appliance
works. This is the starting point about the role of Personal Safety Equipment in reducing the risk
of work accident on board. Because unwittingly the crew's misguidance about the role of safety
equipment on the vessel will lead to an accident. This research is carried out when prale on the
ship to obtain primary data through field research, then the author will use the following
techniques by doing direct observation on the object under investigation and interview with the
crew. The results of this study indicate that the optimization of the use of Personal Safety
Equipment positive impact because it can reduce the risk of accidents on the ship.
Keywords: Personal Safety Equipment, accident.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN SEMINAR ......................................................................... iii

PENGESAHAN PROPOSAL........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Batasan Masalah ................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 4

A. Review Penelitian Sebelumnya ............................................................ 4


B. Landasan Teori ..................................................................................... 6
1. Pengertian Optimalisasi ..................................................................... 6
2. Pengertian Penggunaan ...................................................................... 6
3. Pengertian Personal Safety Equipment .............................................. 7
4. Jenis – Jenis Personal Safety Equipment ........................................... 7
5. Definisi Kapal .................................................................................... 14
C. KERANGKA PENELITIAN ............................................................... 17

viii
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 18

A. JENIS PENELITIAN............................................................................ 18
B. LOKASI PENELITIAN ....................................................................... 18
C. JENIS DAN SUMBER DATA ............................................................. 18
D. PEMILIHAN INFORMAN .................................................................. 20
E. TEKNIK ANALISIS DATA ................................................................ 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 23

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................... 23


B. HASIL PENELITIAN .......................................................................... 25
1. Penyajian Data .......................................................................... 25
2. Analisis Data ............................................................................. 31
C. PEMECAHAN MASALAH ................................................................. 33

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 38

A. KESIMPULAN .................................................................................... 38
B. SARAN ................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 41

LAMPIRAN 1 ................................................................................................ 42

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Review Penelitian ........................................................................... 4

Tabel 4.1 Catatan Kecelakaan Yang Terjadi Di KM.TL IX .......................... 30

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Safety Goggles .................................................................................... 8


Gambar 2.2 Ear Plug ............................................................................................... 9
Gambar 2.3 Safety Helm ......................................................................................... 9
Gambar 2.4 Breathing Apparatus .......................................................................... 10
Gambar 2.5 Boiler Suit ......................................................................................... 11
Gambar 2.6 Sarung Tangan................................................................................... 12
Gambar 2.7 Safety Shoes ...................................................................................... 14
Gambar 4.1 KM.TL IX ......................................................................................... 25
Gambar 4.2 Melakukan gurinda ridak memakai kaca mata .................................. 27
Gambar 4.3 Membersikan Bag Filter Tidak Menggunakan Werpack .................. 27
Gambar 4.4 Pengecekan Propeller Menggunakan Werpack dan Helm ................ 28
Gambar 4.5 Kadet Mengecat Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri .............. 28
Gambar 4.6 Pengarahan Captain Agar Menggunakan Alat Pelindung Diri Dengan
Benar ..................................................................................................................... 29
Gambar 4.7 Cadet Mesin Jaga Tidak Menggunakan Safety Shoes ...................... 29

xi
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUISIONER PENELITIAN ................................................. 42

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kapal adalah alat transportasi laut yang berguna untuk

mengangkut penumpang dan barang. Dalam dunia perdagangan dan

transportasi, angkutan laut merupakan sarana yang sangat penting, karena

barang atau penumpang yang diangkut bisa lebih banyak dari pada

menggunakan angkutan darat. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah

suatu kegiatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman

dan cara peningkatan serta pemeliharaan kesehatan tenaga kerja baik

jasmani, rohani dan sosial. Keselamatan secara khusus bertujuan untuk

mencegah atau mengurangi kecelakaan diatas kapal dan untuk

mengamankan awak kapal serta barang-barang yang dibawa agar selamat

sampai tempat tujuan.

Namun, banyak sekali kejadian kecelakaan di laut seperti

tubrukan, kebakaran, kecelakaan kerja awak kapal dan sebagainya. Ada

beberapa faktor yang menyebabkan hal-hal tersebut terjadi yaitu karena

cuaca, human eror dan kurangnya perhatian awak kapal terhadap

pemakaian alat keselamatan.Komponen terpenting dalam menjaga

keselamatan jiwa dan keselamatan peralatan kerja adalah pengetahuan

tentang penggunaan perlengkapan keselamatan kerja bagi awak kapal.

Permasalahan keselamatan diri di atas kapal masih sering

diabaikan oleh semua awak kapal, akibatnya sering terjadi kecelakaan

1
kerja di atas kapal. Hal ini bisa terjadi karena kurang disiplinnya para

awak kapal dalam menggunakan fungsi dari Personal Safety Equipment.

Personal Safety Equipment adalah perlengkapan kerja yang harus

dikenakan oleh pekerja pada lingkungan kerja tertentu dengan tujuan

untuk mengurangi dampak kecelakaan kerja. Personal Safety Equipment

sangat penting digunakan pada saat bekerja, karenaapabila awak kapal

tidak mengindahkan tentang keselamatan di kapal dan menggunakan alat

perlindungan diri pada saat bekerja, maka ini sangat merugikan

perusahaan kapal, penumpang dan awak kapal.

Sedangkan pada saat ini banyak awak kapal yang tidak

mengetahui manfaat dan pentingnya Personal Safety Equipment. Sehingga

hal ini berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja bagi awak kapal.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis menulis Karya Ilmiah

Terapan yang berjudul”OPTIMALISASI PENGGUNAAN PERSONAL

SAFETY EQUIPMENT DALAM MENGURANGI RESIKO

KECELAKAAN KERJA DI ATAS KAPAL”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

dengan demikian penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana mengoptimalkan penggunaan Personal Safety Equipment

dalam mengurangi resiko kecelakaan kerja di kapal?

2
C. BATASAN MASALAH

Oleh karena luasnya masalah yang akan timbul dari pemahaman

judul maka penulis membatasi ruang lingkup data, yaitu mengoptimalkan

penggunaan Personal Safety Equipment dalam mengurangi resiko

kecelakaan kerja di kapal pada saat proses bongkar muat di pelabuhan.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan proposal ini

diantaranya adalah:

Untuk mengoptimalkan penggunaan Personal Safety Equipment dalam

mengurangi resiko kecelakaan kerja di atas kapal.

E. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini berguna sebagai masukan dan menambah

pengetahuan tentang peranan Personal Safety Equipmen tuntuk

mengurangi resiko kecelakaan kerja di kapal yang diterapkan pada

perusahaan yang bersangkutan.

2. Bagi Pembaca

Sebagai pengetahuan dan membantu pembaca dalam

meningkatkan perbendaharaan ilmu, serta sebagai acuan untuk

melakukan tindakan yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Tabel 2 1 Review Penelitian

Nama Judul
No Hasil Penelitian
Penulis Penelitian

1. Danis Evaluasi dan Unsafe behavior pekerja yang sering

Maulana, Perbaikan terjadi adalah kurangnya kesadaran

Ir.Sritomo Sistem pekerja menggunakan APD (Alat

Wignjosoe Manajemen Pelindung Diri). Solusi yang diberikan

broto M.sc, Keselamatan adalah memberikan tambahan prosedur

2009 dan Kesehatan keselamatan yaitu prosedur

Kerja (SMK3) keselamatan masuk lokasi kerja,

untuk sehingga fungsi kontrol terhadap

Menekan kelengkapan APD dan perawatan bisa

Unsafe terintegrasi dengan sistem manajemen

Behavior perusahaan. Saran mitigasi yang

Pekerja (Studi diberikan adalah pemilihan sub

Kasus kantraktor dengan melihat aspek

PT.DPS) keselamatan dan kesehatan kerja,

4
sehingga berkompetensi dan perhatian

terhadap potensi kecelakaan kerja.

2. Hutomo Gambaran Potensi bahaya yang terdapat di PT.

Hinawan, Sistem Polypet Karyapersada adalah

2010 Emergency kebakaran, peledakan dan mesin

Response And sedangkan faktor bahayanya berasal

Preparedness dari bahan baku proses produksi dan

Sebagai Upaya limbah telah dilakukan pengendalian

Pengendalian sesuai dengan Undang-Undang

Kondisi Keselamatan Kerja No: 1 tahun 1970

Darurat Di Pt. dan Kepmenaker No: 186/MEN/1999.

Polypet Karya Sistem keselamatan dan kesehatan

persada kerja di PT. Polypet Karyapersada

Cilegon- dapat dilihat pada penggunaan sistem

Banten ijin kerja, inspeksi peralatan, rencana

tanggap darurat, pengendalian

kebakaran, investigasi kecelakaan,

pengamanan alat dan pemberian alat

pelindung diri sesuai dengan Peraturan

Menteri Tenaga Kerja No.

05/MEN/1996 Bab III pasal 2.

5
B. LANDASAN TEORI

Pada landasan teori ini tentang sumber teori yang kemudian akan

menjadi dasar dari pada penelitian. Hal ini penting karena pembaca akan

dapat memahami mengapa masalah atau tema yang diangkat dalam

penelitiannya. Disamping itu, landasan teori juga bermaksud untuk

menunjukkan bagaimana masalah tersebut dapat dikaitkan dengan hasil

penelitian dengan pengetahuan yang lebih luas.Pada landasan teori ini

penulis memaparkan tentang pengertian, jenis-jenis, sistem kerja dari

Personal Safety Equipment .

1. Pengertian Optimalisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Optimalisasi adalah

berasal dari kata dasar optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling

menguntungkan, menjadikan paling baik, menjadikan paling tinggi,

pengoptimalan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan (menjadikan

paling baik, paling tinggi, dan sebagainya) sehingga optimalisasi adalah

suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu

(sebagai sebuah desain, sistem, atau keputusan) menjadi

lebih/sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih efektif.

2. Pengertian Penggunaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penggunaan diartikan

sebagai proses, cara perbuatan memakai sesuatu, pemakaian. (KBBI,

2002:852).Penggunaan sebagai aktifitas memakai sesuatu barang atau alat.

6
Dalam penelitian ini penggunaan adalah pemakaian alat pelindung diri

diatas kapal.

3. PENGERTIAN PERSONAL SAFETY EQUIPMENT

Menurut OSHA (Occupational Safety and Health

Administration), Personal Safety Equipment atau alat pelindung diri

didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi awak kapal

dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan

bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis,

radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya. Personal Safety Equipment

adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap

bahaya – bahaya kecelakaan dan wajib digunakan saat bekerja sesuai

bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan awak kapal itu

sendiri dan orang di sekelilingnya. Syarat – syarat Personal Safety

Equipment adalah:

a. Personal Safety Equipment harus dapat memberikan perlindungan

yang kuat terhadap bahaya yang akan dihadapi oleh awak kapal,

b. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak

menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan,

c. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel,

d. Bentuknya harus cukup menarik,

e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama,

f. Alat tidak menimbulkan bahaya–bahaya tambahan bagi pemakainya,

g. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ditentukan,

7
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan bagi pemakainya,

i. Suku cadangnya harus mudah didapatkan guna untuk mempermudah

pemeliharaan dan perawatannya.

4. Jenis – Jenis Personal Safety Equipment

Jenis – jenis Personal Safety Equipment berdasarkan target

organ tubuh yang berpotensi terkena resiko dari bahaya, antara lain :

a. Mata

Gambar 2.1 Safety Goggles

Fungsi alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung

yang berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan

kimia berbahaya, paparan partikel-partikel yang melayang di udara

dan di badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap panas,

radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang

tidak mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras

atau benda tajam.

Sumber bahaya:cipratan bahan kimia atau logam cair, debu, katalis

powder, proyektil, gas, uap dan radiasi.

Alat Personal Safety Equipment : safety spectacles, goggle,

faceshield, welding shield.

8
b. Telinga

Gambar 2.2 Ear Plug

Fungsi alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang

berfungsi untuk melindungi alat pendengaran terhadap kebisingan

atau tekanan.

Sumber bahaya : suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB.

Alat Personal Safety Equipment : ear plug, ear muff, canal caps.

c. Kepala

Gambar 2.3 Safety Helmet

Fungsi alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang

berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan

atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang atau

meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api,percikan bahan-

bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim.

9
Sumber bahaya : tertimpa benda jatuh, terbentur benda keras, rambut

terlilit benda berputar.

Alat Personal Safety Equipment : helm, bump caps.

d. Pernapasan

Gambar 2.4 Breathing apparatus

Fungsi alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya

adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi organ

pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih dan sehat danatau

menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel yang

berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.

Sumber bahaya : debu, uap, gas, kekurangan oksigen (oxygen

defiency).

Alat Personal Safety Equipment : respirator, breathing apparatus.

10
e. Tubuh

Gambar 2.5 Boiler Suit

Fungsi pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan

sebagian atau seluruh bagian badan dari bahaya temperatur panas

atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-benda panas,

percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas,

benturan (impact) dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores,

radiasi, binatang, mikro – organisme patogen dari manusia, binatang,

tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur.

Sumber bahaya: temperature ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan

kimia atau logam cair, semburan dari tekanan yang bocor.

Alat Personal Safety Equipment : boiler suits, chemical suits, vest,

apron, full body suit, jacket.

11
f. Tangan dan Lengan

Gambar 2.6 Sarung Tangan

Fungsi alat pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat

pelindung yang berfungsi untuk melindungi tangan dan jari – jari

tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin, radiasi

elektromagnetik, radiasi mengion,arus listrik, bahan kimia, benturan,

pukulan, tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad

renik.

Sumber bahaya : temperatur ekstrim, benda tajam, tertimpa benda

berat, sengatan listrik, bahan kimia, infeksi kulit.

Alat Personal Safety Equipment : sarung tangan (hand gloves),

armlets, mitts.

Jenis – jenis sarung tangan (hand gloves) :

1) Sarung tangan vinyl (Neoprene gloves) adalah sarung tangan

yang digunakan untuk menangani bahan kimia beracun dan

berbahaya.

2) Sarung tangan kulit (Leather gloves) adalah sarung tangan yang

digunakan untuk permukaan kasar secara umum untuk

melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan.

12
3) Sarung tangan tahan listrik (electrical gloves) adalah sarung

tangan yang terbuat dari karet biasanya digunakan dalam

menangani kelistrikan / menghindari tersengat listrik.

4) Sarung tangan busa / kain ( Padded cloth gloves) adalah sarung

tangan yang melindungi tangan dari benda tajam, bergelombang

atau kotor.

5) Sarung tangan tahan panas (Heat ressistance glove) adalah

berfungsi melindungi tangan dari panas api.

6) Sarung tangan lateks (Latex disposal glove) adalah sarung

tangan lateks anti kuman / bakteri yang biasanya digunakan oleh

dokter.

7) Sarung tangan besi (Metal mesh gloves / Ironclad gloves) adalah

sarung tangan khusus untuk menangani pekerjaan yang

berhubungan dengan besi, timah, kabel, sarung tangan ini tahan

gesekan sekalipun dengan permukaan besi yang tajam, sehingga

aman bagi tangan anda.

8) Sarung Tangan Karet (Rubber Gloves) adalah sarung tangan

yang digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan

bahan kimia seperti oli, minyak, perekat dan grease.

9) Sarung Tangan Katun (Cotton Gloves), digunakan untuk

melindungi tangan dari tergores, tersayat dan luka ringan.

13
g. Kaki

Gambar 2.7 Safety Shoes

Fungsi alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki

dari tertimpa atau berbenturan dengan benda-benda berat, tertusuk

benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, terkena

suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik,

tergelincir.

Sumber bahaya : lantai licin, lantai basah, benda tajam, benda jatuh,

cipratan bahan kimia dan logam cair, aberasi.

Alat Personal Safety Equipment : safety shoes, safety boots, legging,

spat.

5. Definisi Kapal

Menurut UU RI No 21 tahun 1992 mengenai definisi

kapal,kapal adalah suatu kendaraan yang kompleks dimana dia dituntut

untuk mampu tetap beroperasi dan bertahan dengan daya tahan yang

tinggi dalam waktu yang relatif lama dalam lingkungan yang cepat

berubah dan menghidupi anak buah kapal maupun penumpang yang ada

di dalam kapal. Berdasarkan tuntutan tersebut di kapal disediakan

berbagai macam peralatan dan sistem sehingga kita dapat persamakan

14
kapal dengan perkampungan yang terapung, dimana segala dasar

kebutuhan hidup dan komunikasi harus tersedia di kapal.

Klarifikasi Kapal

Berdasarkan ILLC (International Load Line Convention)

kapal mempunyai banyak bentuk dan jenis, secara umum kapal dapat

digolongkan menurut fungsi dari kapal tersebut, fungsi-fungsi yang

umum dari kapal yaitu

1) Kapal penumpang berfungsi untuk mengangkut penumpang dari

suatu tempat ke tempat lain. Kapal penumpang yang termasuk

jenis ini adalah :

a) Kapal fery: kapal yang menempuh jarak pendek dan tidak

memakan waktu yang lama,

b) Kapal penumpang antar pulau: kapal yang menempuh jarak

jauh dan memakan waktu yang relatif lama,

c) Kapal pesiar: kapal yang ditekankan pada kenyamanan dan

kemewahan dari fasilitas yang ada di kapal.

2) Kapal barang berfungsi untuk mengangkut barang dari suatu

tempat ke tempat lain. Kapal barang yang termasuk jenis ini,

yaitu :

a) Kapal kontainer berfungsi untuk mengangkut barang yang

dikemas didalam kontainer-kontainer,

b) Kapal curah berfungsi untuk mengangkut barang yang

berbentuk curah atau terurai (tidak dalam kemasan),

15
c) Kapal Tanker berfungsi untuk mengangkut barang cair yang

memerlukan tekanan tinggi untuk menyimpannya, seperti

crude oil, HDO, MFO, Chemical, LNG, LPG, Clean Product.

3) Kapal perang yang fungsinya untuk perang sehingga bermacam –

macam dan dibentuk sesuai fungsinya.

16
C. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

MASALAH POKOK
A.
Personal Safety Equipment Dalam Mengurangi Resiko Kecelakaan
B.
Kerja Di Kapal

Penyebabnya?

1. Kurangnya pemahaman awak kapal terhadap pemakaian Personal


C. Safety Equipment yang tidak benar
2. Tidak displinnya awak kapal dalam menggunakan Personal Safety
D. Equipment

Mengapa terjadi masalah?

E.1. Kurangnya pemaksimalan pemakaian Personal Safety Equipment oleh


awak kapal
F.
2. Cara perawatan Personal Safety Equipment yang sering diabaikan

Bagaimana penanganannya?

1. Melakukan penjelasan kepada awak kapal tentang cara penggunaan


Personal Safety Equipment yang baik dan benar
2. Melakukan perawatan secara rutin sesuai prosedur yang telah
ditentukan

JUDUL KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUNAANPERSONAL SAFETY EQUIPMENT


DALAM MENGURANGI RESIKO KECELAKAAN KERJA DI
ATAS KAPAL

17
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian yang dibuat oleh penulis ini menggunakan system

kualitatif yang merupakan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif

dan cenderung menggunakan analisis data.Metode penelitian kualitatif

mengandalakan pengumpulan data melalui wawancara lansung dengan

narasumber serta melihat dan meneliti secara lansung di lokasi penelitian.

B. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini akan di laksanakan di KM.TL IX sesuai dengan

penempatan Praktek Laut (Prala) yang akan di lakukan oleh penulis

sendiri. Hal ini diharap menyesuaikan setelah penulis memperoleh kapal

ketika sudah melaksanakan Praktek Laut (Prala), dikarenakan belum

ditentukannya tempat (kapal) yang akan menjadi tempat praktek penulis

sendiri sebagai lokasi penelitian dalam melaksakan penelitian ini.

C. JENIS DATA DAN SUMBER DATA

Menurut Arikunto (2002:116) sumber data adalah benda, hal atau

orang, tempat peneliti mengamati, membaca atau bertanya tentang data.

Data penelitian ini meliputi :

a. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan informan kunci, informan pendukung dan observasi.

18
b. Data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh dari

dokumentasi ataupun kepustakaan yang berkaitan dengan penelitian.

Data merupakan suatu pemaparan kejadian yang dialami secara

langsung atau dapat dikatakan sebagai pencapaian suatu keputusan dari

kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan fakta-fakta yang didapat.

Adapun data dalam penelitian ini adalah diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi.

Wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau suatu

pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu hal

yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain

dengan cara tanya jawab.

Tujuan dari pewawancara untuk memperoleh keterangan atau

pendapat dimaksud untuk digunakan sebagai masukan suatu penelitian

atau digunakan sebagai bahan berita untuk dimuat di massa media.

Dengan demikian, kedudukan yang diwawancarai adalah sumber

informasi, sedangkan pewawancara adalah penggali informasi.

Observasi adalah laporan yang berisi penjabaran umum atau

melaporkan sesuatu hasil dari pengamatan (observasi). Jenis

teksinimendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat

umum (general) seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau

peristiwa yang terjadi di alam semesta kita.

Studi Pustaka, menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul

“Metode Penelitian” mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan :

19
“Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang

dipecahkan.” (Nazir,1988:111).

Studi Kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara

mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya

dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.

Dunia pelajar (2014:07), dokumentasi adalah proses yang

dilakukan secara sistematis mulai dari pengumpulan hingga pengelolaan

data yang menghasilkan kumpulan dokumen. Dokumentasi itu sendiri

tujuannya adalah untuk memperoleh dokumen yang dibutuhkan berupa

keterangan dan hal-hal yang membuktikan adanya suatu kegiatan yang

didokumentasikan.

Menurut Ardila (2011:10), dokumentasi adalah kumpulan dari

dokumen-dokumen yang dapat memberikan keterangan atau bukti yang

berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengolahan dokumen yang

berbentuk barang, gambar ataupun tulisan sebagai bukti dan dapat

memberikan keterangan yang penting secara sistematis serta

menyebarluaskan kepada pemakai informasi tersebut.

D. PEMILIHAN INFORMAN

Selanjutnya menurut Sugiyono (2005:50) sample dalam penelitian

kualitatif bukan dinamakan responden melainkan informan kunci,

20
narasumber, partisipan, teman atau guru dalam penelitian. Sugiyono

(2005:54) menyatakan bahwa penentuan informan kunci dalam penelitian

kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama

penelitian berlangsung yaitu memilih orang tertentu yang

dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan dan selanjutnya

berdasarkan data atau informasi kunci yang lainnya yang diharapkan

dapat memberikan data yang lebih lengkap, sehingga informan dalam

penelitian ini ialah seluruh kru di deck kapal yang meliputi Kapten,

Mualim 1 Mualim 2, Mualim 3, Jurumudi, Mandor Kapal dan ABK,

karena peneliti sendiri berasal dari jurusan Nautika Pelayaran sehingga

akan lebih banyak berada di anjungan kapal bersama orang-orang deck

Department dan akan meneliti peralatan keselamatan kerja yang ada di

deck, tetapi tidak menutup kemungkinan peneliti bisa memperoleh data

dari Engine Department.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam

penelitian ilmiah sebab dengan adanya analisis data tersebut akan

memberikan arahan dan makna yang berguna dalam pemecahan masalah

penelitian (Nazir, 1999:405).

Ada berbagai cara untuk menganalisi data. Usman dan Akbar

(2000:86-87) mengemukakan 3 cara menganalisis data, yaitu :

21
a. Reduksi data

Menurut Miles and Huberman (dalam Mustaji, 2009:45) tahap

reduksi adalah proses pemilihan informasi yang relevan dan layak

untuk disajikan dari informasi yang telah terkumpul demikian banyak

dan komplek. Usman dan Akbar (2000:87) menambahkan data-data

yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang

hasil pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencarinya jika

sewaktu-waktu diperlukan.Reduksi dapat pula membantu dalam

memberikan kode-kode pada aspek-aspek tertentu.

b. Display data

Display data ialah menyajikan data dalam bentuk matrik, network,

chart, atau grafik, dan sebagainya. Dengan demikian peneliti dapat

menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk data (Usman dan

Akbar, 2000:87).

c. Pengambilan keputusan dan verifikasi

Menurut Miles and Huberman (dalam Mustaji, 2009:45), pada

tahap ini peneliti selalu melakukan uji kebenaran setiap makna yang

muncul dari data. Di samping menyandarkan pada klarifikasi data, peneliti

juga memfokuskan pada abstraksi data.Setiap data yang menunjang

komponen, diklarifikasi kembali dengan informan di lapangan.Apabila

hasil klarifikasi memperkuat kesimpulan atas data, maka pengumpulan data

untuk komponen tersebut siap dihentikan.

22
DAFTAR PUSTAKA

FarobiPujokuncoro. Alat Safety Kapal Laut. Tersedia:

http;//www.academia.edu/9656794/Alat_Safety_kapal_laut

Ibrahim, M.A, Dr. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif . Pontianak.

International Maritime Organization, (2004). SOLAS Consolidated 2004

Jurnal K3, (27 Desember 2011), BAGAIMANA JENIS DAN CARA 1

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG BENAR. Tersedia:

http;jurlank3.com/bagaimana-jenis-dan-penggunaan-alat-pelindung-diri-yang-

benar.html

Konsul Kesehatan, (3 Maret 2008). Keselamatan Kerja, Tersedia;

file;///C;/User/se7en/Documents/Keselamatan%20Kerja%20_%20Kesehatan%

20Kerja.htm

POLTEKPEL–SBY, (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Terapan,Surabaya:TimPOLTEKPEL-SBY

Tim penyusun, Buku Basic Safety Training, Surabaya; Politekik Pelayaran Surabaya

Tim penyusun, Buku Advance Fire Fighting, Surabay; Politeknik Pelayaran Surabaya

23

You might also like