You are on page 1of 10

Loyalitas Pelanggan

JURNAL SAINS PEMASARAN INDONESIA


Volume XIII, No. 1, Mei 2014, halaman 45 - 54

MENINGKATKAN LOYALITAS PELANGGAN DALAM


MENGHADAPI PERSAINGAN RITEL
(Studi Pada Toko Warakas)

Andi Hafif

Abstract

Competition in the retail business is growing rapidly Semarang, where there are currently
many emerging minimarket in the entire city of Semarang. The level of competition in the
retail world market is very tight and had too many players who are involved with very large
capital, to face the market competition is too tight the need for the concept of different strategies
with other competitors who have very large capital. Right strategy to enter the market with
different marketing concept is the social business strategy, and grew to involve the community,
where companies try to gain an advantage, but also to solve social problems by using business
methods.
This research will discuss about improving customer loyalty through customer retention to
support competitiveness of prices, incentives and community stakeholders the role of social
communities. The sampling technique used in this study is purposive sampling method.
Respondents who used as much as 115 respondents are mothers decision makers in the
community entered by Warakas.
The data analysis technique used is stuctural equation model (SEM) of the software AMOS
21. Results of SEM analysis for the full model has met the criteria for Goodness of Fit - Full
Model is a chi square of 97.016; probability of 0.139; CMIN / DF amounted to 1,169; GFI by
0904; TLI was 0.970; CFI of 0.976; RMSEA of 0.038. Thus it can be said that this model is
feasible to use.
The test results of the four hypotheses, proving the existence of a single hypothesis is rejected.
Based on this research can be concluded that there are two factors that significantly affect
customer retention is the price competitiveness of the social and community stakeholders.
The price competitiveness of the factors proved to have the strongest influence on customer
retention than the social community stakeholders while not proven community incentives affect
customer retention.
Keywords: Competitiveness of Price, Incentive Community, Social Community Stakeholder
Roles, Customer Retention, Customer Loyalty.

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 45


Andi Hafif

PENDAHULUAN pemasaran, database pemasaran, permission


marketing, dan kemajuan-kemajuan (Kaplan
dan Norton 1996 : 73). Retensi pelanggan
P ersaingan bisnis ritel di Semarang sangat
berkembang pesat, dimana saat ini
terdapat banyak bermunculan minimarket di
merupakan bentuk loyalitas yang
berhubungan dengan perilaku setia yang
seluruh wilayah kota Semarang. Pertumbuhan diukur berdasarkan perilaku beli konsumen
minimarket tersebut dari tahun ketahun yang ditunjukkan dengan tingginya frekuensi
mengalami pertumbuhan yang signifikan. konsumen membeli suatu produk. (Novianti,
Pada saat ini tingkat persaingan pasar 2012)
di dunia ritel sangat ketat dan sudah terlalu
banyak pemain yang berkecimpung dengan Hubungan Kebersaingan Harga
kapital yang sangat besar, untuk menghadapi Dengan Retensi Pelanggan
persaingan pasar yang terlalu ketat perlu Menetapkan harga saat ini yang
adanya konsep strategi yang berbeda dengan menyebabkan beberapa pelanggan untuk
pesaing lain yang memiliki modal yang sangat beralih ke pemasok alternatif memiliki dampak
besar. Startegi yang tepat untuk masuk ke dinamis pada keuntungan masa depan karena
pasar dengan konsep pemasaran yang pelanggan ini akan menjadi terkunci ke
berbeda yaitu dengan strategi bisnis social, pesaing, pelanggan melakukan pencarian
dan bertumbuh melibatkan komunitas, dimana harga untuk melakukan pembelian ulang
perusahaan mencoba untuk mendapatkan (Trachter,2013).
keuntungan namun juga untuk memecahkan Harga mungkin menjadi salah satu
masalah sosial dengan menggunakan metode faktor penentu yang paling penting dari
bisnis (Muhammad Yunus, Grameen group, keputusan pelanggan (Srivastava dan Lurie,
2010). 2001). Untuk menganalisis kemudahan bagi
Penelitian ini akan membahas agar perusahaan untuk meningkatkan retensi
tercapainya target pelanggan pada warakas pelanggan, dengan cara mencocokkan harga
dengan cara meningkatkan loyalitas terendah (Hidalgo, 2008).
pelanggan melalui retensi pelanggan dengan
dukungan kebersaingan harga, insentif H1 : semakin harga bersaing, maka
komunitas dan peran stakeholder komunitas retensipelanggan akan tinggi
social.

Hubungan Insentif Komunitas Dengan


TELAAH PUSTAKA
Retensi Pelanggan
Perusahaan mengaitkan ukuran
Retensi Pelanggan
kepuasan pelanggan, retensi pelanggan dan
Bahwa Retensi Pelanggan (customer pelanggan baru dalam pemberian insentif
retention) adalah suatu aktivitas yang (Kaplan dan Norton 2001). Retensi karyawan
diarahkan untuk mampu menjaga interaksi tidak dapat terjadi, bila atas pengorbanan-
yang terus berkelanjutan dengan pelanggan pengorbanan yang telah dilakukan karyawan
melalui hubungan berkelanjutan, loyalitas tidak dapat mendapat penghargaan dari

46 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Loyalitas Pelanggan

perusahaan, oleh karena itu agar retensi Retensi pelanggan merupakan bentuk
karyawan dapat terjadi perusahaan perlu loyalitas yang berhubungan dengan perilaku
memberi penghargaan dalam bentuk insentif setia yang diukur berdasarkan perilaku beli
(Kaplan dan Norton 1996). konsumen yang ditunjukkan dengan tingginya
frekuensi konsumen membeli suatu produk
H2 : Semakin besar insentif komunitas, maka (Buttle, 2004). Retensi pelanggan akan juga
semakin tinggi retensi pelanggan menjadi manifestasi potensi loyalitas (Aspinall,
2001).
Perusahaan-perusahaan peningkatan
Hubungan Peran Stakeholder dengan meningkatkan retensi pelanggan 5%
Komunitas Sosial Dengan Retensi dapat menghasilkan peningkatan laba
Pelanggan jangkapanjang 25-95% (TeleTech Holdings,
Komunitas sosial pelanggan Inc. 2011). Retensi pelanggan pada gilirannya
mempengaruhi keputusan perpindahan yang menghasilkan reputasi bisnis yang baik dan
signifikan, paparan tetangga defecting membuka pasar baru, Retensi pelanggan
dikaitkan dengan peningkatan hingga 150% adalah bukti terbaik mengenai kualitas produk
pada bahaya seseorang tentang pembelotan, dan layanan yang diberikan kepada
dan 80% ketika mengendalikan untuk konsumen (Khan 2012). Retensi pelanggan
sejumlah pembelian sosial, pribadi dan adalah penghubungan antara loyalitas
variabel terkait. Efek social dari pengaruh pelanggan dan profitabilitas (Anderson dan
tetangga mempengaruhi retensi, dimana Mittal, 2000).
kedekatan tetangga akan mempengaruhi
Pembelian konsumen (Nitzan, 2011).
H4 : Semakin besar retensi pelanggan, maka
Anggota komunitas seringkali semakin tinggi loyalitas pelanggan.
mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan rangsangan dari luar
(bukan dari diri sendiri) salah satu METODE PENELITIAN
rangsangan yaitu sesama anggota kelompok
yang memiliki kekuatan untuk memberikan Pada penilitian ini dipilih tehnik
rangsangan (Solomon, 2009). purposive sampling. Yaitu informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh dari satu
H3 : semakin besar peran stakeholder kelompok sasaran tertentu yang mampu
komunitas social, maka semakin tinggi retensi memberikan informasi yang dikehendaki
pelanggan peneliti. Kriteria sampel yang digunakan
adalah responden pengambil keputusan
kaum ibu dalam komunitas yang di masuki
Hubungan Retensi Pelanggan dengan oleh warakas. Penelitian ini menggunakan
Loyalitas Pelanggan analisis SEM (Structural Equation Modeling).

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 47


Andi Hafif

HASIL PENELITIAN

Gambar 1
Analisis Full Model

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Tabel 1
Hasil Pengujian Kelayakan Full Model

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

48 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan analisis yang dilakukan dibawah harga mutlak 2.58. Uji normalitas
yang disajikan dalam tabel 1 dengan jumlah multivariate memberikan nilai critical ratio
sampel 115. Nilai Chi-Square = 105,267 2,203 atau dibawah 2.58. Jadi secara
dengan df =83 dan probabilitas 0.139. Hasil multivariate berdistribusi normal.
Chi-Square ini menunjukkan bahwa hipotesis 2. Evaluasi Outliers
nol yang menyatakan model sama dengan Outliers adalah kondisi observasi daru
data empiris diterima yang berarti model suatu data yang memiliki karakteristik unik
adalah fit. yang terlihat sangat berbeda jauh dari
observasi-observasi lainnya dan muncul
Pengujian Asusmsi SEM dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk
sebuah variabel tunggal ataupun variabel-
1. Evaluasi Normalitas data variabel kombinasi (Hair, et.al, 1995). nilai
Evaluasi normalitas dilakukan dengan Chi-squares pada derajat kebebasan
menggunakan kriteria critical ratio (degree of freedom) 83 yaitu jumlah
skewness value sebesar ± 2.58 pada variabel indikator pada tingkat signifikansi
tingkat signifikansi 0.01. Data dapat p < 0.001. Nilai Mahalanobis distance Ç2
disimpulkan mempunyai distribusi normal (83, 0.001) = 115,876. maka dapat
jika nilai critical ratio skewness value disimpulkan tidak ada outliers pada data.

Tabel 2
Hasil Analisis Outlier Multivariate

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 49


Andi Hafif

3. Evaluasi Multikolinearitas program AMOS 21.0 dapat dilihat dalam


Multikolinearitas dapat dilihat melalui lampiran, jadi kesimpulannya bahwa data
determinan matriks kovarians. yang digunakan dalam penelitian ini dapat
Nilai determinan yang sangat kecil diterima secara signifikan karena nilai
menunjukkan indikasi terdapatnya residualnya <± 2,58.
masalah multikolinearitas atau 5. Evaluasi Variance Extracted dan
singularitas, sehingga data itu tidak dapat Construct Reliability
digunakan untuk penelitian. Hasil output Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana
AMOS memberikan nilai Determinant of suatu alat ukur dapat memberikan hasil
sample covariance matrix = 0.03 nilai yang relatif sama apabila dilakukan
ini jauh dari angka nol sehingga dapat pengukuran kembali pada obyek yang
disimpulkan bahwa tidak terdapat sama. Nilai reliabilitas minimum dan
masalah multikolinearitas dan singularitas dimensi/indicator pembentuk variabel laten
pada data yang dianalisis. yang dapat diterima adalah sebesar 0.70.
4. Pengujian terhadap Nilai Residual Sedangkan pengukuran Variance Extract
Pengujian terhadap nilai residual menunjukkan jumlah varians dari indikator
mengindikasikan bahwa secara signifikan yang diekstraksi oleh konstruk/variabel laten
model yang sudah dimodifikasi tersebut yang dikembangkan. Nilai Variance Extract
dapat diterima dan nilai residual yang yang dapat diterima adalah minimal 0.50.
ditetapkan adalah ± 2,58 pada taraf Hasil perhitungan Reliability dan Variance
signifikan 1% (Hair, 1995). Adapun standard Extract dapat dilihat pada tabel 3.
residual yang diolah dengan menggunakan

Tabel 3
Reliability dan Variance Extract

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

50 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil perhitungan dalam Pengujian Hipotesis


tabel 3 terlihat bahwa masingmasing variabel Pengujian keempat hipotesis yang
laten dapat memenuhi kriteria reliabilitas dan diajukan dalam penelitian ini didasarkan pada
variance extract. nilai Critical Ratio (CR) dari suatu hubungan
kausalitas.

Tabel 4
Pengujian Hipotesis

Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Pengujian Hipotesis 1 variabel insentif komunitas berpengaruh negatif


Parameter estimasi antara dan tidak signifikan terhadap variabel retensi
kebersaingan harga menunjukkan hasil yang pelanggan. Dengan demikian hipotesis 2 tidak
positif dan signifikan dengan nilai CR sebesar dapat diterima atau ditolak, artinya insentif
3,075 dengan probabilitas sebesar 0.002. komunitas, tidak berpengaruh terhadap tingkat
Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 dan nilai retensi pelanggan dalam penelitian ini terbukti
CR > 2.58 maka dapat disimpulkan bahwa secara statistik.
variabel kebersaingan harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel retensi Pengujian Hipotesis 3
pelanggan. Dengan demikian hipotesis 1 Parameter estimasi antara pengaruh
dapat diterima artinya semakin harga stakeholder komunitas sosial menunjukkan
bersaing, maka retensi pelanggan akan tinggi hasil yang positif dan signifikan dengan nilai
dalam penelitian ini terbukti secara statistik. CR sebesar 2,678 dengan probabilitas
sebesar 0,007. Oleh karena nilai probabilitas
Pengujian Hipotesis 2 < 0.05 dan nilai CR > 2.58 maka dapat
Parameter estimasi antara disimpulkan bahwa variabel stakeholder
insentif komunitas menunjukkan hasil yang komunitas sosial berpengaruh positif dan
positif dan signifikan dengan nilai CR sebesar signifikan terhadap variabel retensi pelanggan.
0,171 dengan probabilitas sebesar 0,864. Dengan demikian hipotesis 3 dapat diterima
Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 dan nilai artinya semakin besar peran stakeholder
CR > 2.58 maka dapat disimpulkan bahwa komunitas sosial, maka semakin tinggi retensi

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 51


Andi Hafif

pelanggan dalam penelitian ini terbukti secara harga dengan harapan diantaranya dapat
statistik. direalisasikan dengan toko warakas mampu
meberikan kualitas produk yang baik dengan
Pengujian Hipotesis 4 harga yang bersaing dengan pesaing/toko lain
Parameter estimasi antara retensi dimana konsumen selalu mengutamakan
pelanggan menunjukkan hasil yang positif dan harga yang diharapkan dari toko/perusahaan
signifikan dengan nilai CR sebesar 7,453 adalah yang terjangkau dengan kualitas yang
dengan probabilitas sebesar 0,000. Oleh karena cukup baik pula, dan indicator yang terakhir
nilai probabilitas < 0.05 dan nilai CR > 2.58 dalam berkontribusi terhadap kebersaingan
maka dapat disimpulkan bahwa variabel retensi harga ialah diskon, yang dapat direalisasikan
pelanggan berpengaruh positif dan signifikan dengan pemberian potongan harga yang
terhadap variabel loyalitas pelanggan. Dengan menarik bagi konsumen dengan nominal yang
demikian hipotesis 4 dapat diterima artinya lumayan menggiurkan bagi konsumen atau
semakin besar retensi pelanggan, maka dengan program buy one get one free pada
semakin tinggi loyalitas pelanggan dalam moment yaitu pada awal bulan dan akhir bulan
penelitian ini terbukti secara statistik. dimana konsumen butuh potongan harga
dalam setiap pembeliannya.
Kedua, stakeholder komunitas social
IMPLIKASI MANAJERIAL
mampu mempengaruhi retensi pelanggan
melalui tiga indicator yang berperan paling
Setelah pengujian hipotesis serta besar dalam stakeholder komunitas social
dimunculkannya implikasi teoritis, selanjutnya adalah mereferensikan produk, berdasarkan
perlu dikembangkan implikasi manajerial yang hal tersebut maka toko warkas perlu
diharapkan mampu memberikan sumbangan memfokuskan pendekatan lebih insentif
teoritis terhadap praktek manajemen. Implikasi kepada para stakeholder yang bertujuan agar
manajerial diturunkan dari teori-teori yang mereka para stakeholder dapat
dibangun dan didasarkan pada penelitian yang mempengaruhi para anggota komunitasnya
telah dilakukan. Beberapa implikasi manajerial dalam setiap pembeliannya di toko warakas,
yang diperoleh dari penelitian ini adalah karena konsumen akan lebih mudah percaya
sebagai berikut. kepada orang yang dirasa menjadi panutan
Pertama, kebersaingan harga dalam sebuah produk atau merek dalam
merupakan elemen penting dalam terciptanya keputusan Pembelian serta stakeholder dapat
retensi pelanggan dalam meningkatkan mempengaruhi perilaku seseorang dalam
loyalitas pelanggan, sedangkan indicator yang pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh
paling tinggi ialah harga murah, oleh karena konsumen dalam bertingkah laku, dan juga
itu untuk meningkatkan retensi pelanggan, menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera.
dengan cara mencocokkan harga terendah. Ketiga, retensi pelanggan, indicator
Dengan kata lain toko warakas menetapkan yang mampu menjelaskan paling besar adalah
harga terendah untuk bersaing dengan pasar, kepuasan pelanggan, dengan kepuasan
karena harga merupakan penentu konsumen pelanggan yang dirasakan oleh para pelanggan
untuk melakukan pembelian, kesesuaian terhadap toko warakas pada gilirannya akan

52 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia


Loyalitas Pelanggan

menghasilkan reputasi bisnis yang baik dan diperoleh dalam penelitian ini tentunya
membuka pasar baru, kepuasan pelanggan belum memungkinkan untuk dijadikan
adalah bukti terbaik mengenai kualitas produk kesimpulan yang berlaku umum jika
dan layanan yang diberikan kepada diterapkan pada obyek lain diluar
konsumen. Toko warakas berusaha penelitian ini.
memuaskan pelanggan pada konsumen
komunitas social agar mendapatkan dan Penelitian Yang Akan Datang
mempertahankan pelanggan dan bersaing dari Penelitian lanjutan dapat dilakukan
persaingan ritel yang ketat. Oleh karena itu dengan melihat keterbatasan-keterbatasan
membangun hubungan baik dengan konsumen pada penelitian ini yaitu :
dengan memberikan pelayanan yang lebih baik
1. Keterbatasan mengenai objek
maka akan menciptakan loyalitas pelanggan.
penelitian yang hanya menggunakan
Keempat, sedangkan loyalitas responden pada komunitas PKK di
pelanggan, indicator yang mampu empat RT di kelurahan meteseh
menjelaskan paling besar adalah setia kecamatan tembalang. Sehingga
terhadap perusahaan, dengan besarnya penelitian selanjutnya dapat
kesetiaan pelanggan kepada toko warakas dilaksanakan dengan menggunakan
telah dapat mencerminkan sebuah loyalitas objek yang lebih luas. Untuk lebih
pelanggan kepada toko warakas. mendapatkan hasil yang lebih umum
terhadap factor-faktor yang
KETERBATASAN PENELITIAN mempengaruhi loyalitas pelanggan.
2. Penelitian lanjutan yang melengkapi
Penelitian ini tidak lepas dari variable-variabel yang sudah ada
keterbatasan maupun kelemahan. Disisi lain, pada penelitian ini perlu dilakukan
keterbatasan dan kelemahan yang ditemukan untuk semakin menyempuranakan
dalam penelitian ini dapat menjadi masukan pemahaman terhadap factor-faktor
bagi penelitian yang akan datang. Adapun lain yang mempengaruhi loyalitas
keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain: pelanggan selain kebersaingan harga,
1. Pada hasil uji kelayakan full model insentif komunitas, stakeholder
dengan Stuctural Equation Modeling komunitas social dan retensi
(SEM) (Tabel 4.15) terdapat criteria pelanggan.
goodness of fit yang marginal AGFI
sebesar 0.857. hal ini menunjukan *****
bahwa model masih perlu
penyempurnaan lebih lanjut. DAFTAR PUSATAKA
2. Penelitian ini mengambil obyek
penelitian pada komunitas social PKK
Al-Nazer and Alrubaiee, 2010, Investigate the
skala kecil di Kelurahan Meteseh,
Impact of Relationship Marketing
Kecamatan Tembalang, Semarang.
Orientation on Customer Loyalty: The
Dengan demikian, kesimpulan yang
Customer’s Perspective. International

Jurnal Sains Pemasaran Indonesia 53


Andi Hafif

Journal of Marketing Studies, Vol. 2, Kaplan, R. S and Norton, D. P, 2001, The


No. 1. Strategy Focused Organization, How
Balanced Scorecard Company Thrive
Anderson, E. W., and V. Mittal, 2000,
In The New Business Environment.
“Strengthening the Satisfaction-Profit
Havard Business Press Boston
Chain”. Journal of Service Research,
Vol. 3 No. 2, pp. 107-120. Khan, I. A and Singh, R. 2012, An Approach
to Increase Customer Retention and
Aspinall, E, 2001, The meaning and
Loyalty in B2CWorld, International
measurement of customer retention.
Journal of Scientific and Research
Henry Stewart Publications, Journal of
Publications, Volume 2, Issue 6.
Targeting, Measurement and Analysis
for Marketing Vol. 10, 1, 79-87. Nitzan, I, 2011, Social Effects on Customer
Retention. Journal of Marketing Article
Buttle, F, 2004, Customer retention
Postprint,
management processes, European
Journal of Marketing,Vol. 40 No. 1/2, Odekerken, G.S, Wulf, K and Schumacher,
pp. 83-99 P, 2011, Strengthening outcomes of
retailer–consumer relationships: The
Dessler, Gary, 1997, Manajemen Sumber
dual impact of relationship marketing
Daya Manusia, PT. Prenhallindo,
tactics and consumer personality.
Jakarta.
Journal of Business Research, vol.
.Faliany, L. J, 2009, pengaruh variabel insentif 56, issue 3, pages 177-190
terhadap terjadinya hubungan sebab-
Srivastava J, Lurie N. A Consumer Perspective
akibat dalam balanced scorecard :
On Price-Matching Refundpolicies:
Studi Pada Perusahaan Manufaktur
Effect On Price Perceptions And
di Jakarta, Universitas Katolik
Search Behavior. J Consum Res
Indonesia Atmajaya.
2001; 28(2): 296–307.
Ferdinand, A. T, 2013, Metode Penelitian
TeleTech Holdings, Inc., 2011, Retention
Manajemen: Pedoman Penelitian
Program Creates Customer Loyalty
untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan
and Increases Sales Win Rates by
Disertasi. Edisi 4 Semarang: BP
20%.
UNDIP.
Trachter, N. Paciello, L and Pozzi, A, 2013,
Hildago, P. Manzur, E. Olavarrieta, S. Farias,
Price Setting with Customer Retention
P, 2008, Customer retention and price
Concerns, Einaudi Institute for
matching: The AFPs case, Business
Economics and Finance.
Department, School of Economic and
Business, Universidad de Chile, Yunus, M. Moingeon, B. and Ortega, L, 2010,
Diagonal Paraguay 257, Santiago, Chile Building Social Business Models:
Lessons from the Grameen
Kaplan, R. S and Norton, D. P, 1996, The
Experience, Long Range Planning 43
Balanced Scorecard: Translating
(2010) 308-325
Strategy into Action.

54 Jurnal Sains Pemasaran Indonesia

You might also like