Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok 7
Mustakim : A1G121064
Aproita : A1G121090
Haslina : A1G121100
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dra. Sakka Hasan, M.Pd. pada mata kuliah Pendidikan Inklusif.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kita tentang
karakteristik anak berkebutuhan khusus bagi para pembaca dan juga kami sebagai
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu pada bidang studi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan kami sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari
makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca sangat kami nantikan untuk menjadi acuan kami agar bisa
menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi masyarakat saat ini masih banyak yang belum terbuka dengan
ABK. Permaslahan ini menunjukkan budaya masyarakat Indonesia yang masih
belum tumbuh menjadi budaya yang inklusif yang ramah dengan ABK. Penulisan
artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang
1
karakteristik setiap jenis ABK dan bagaimana pemenuhan kebutuhan layanan
yang disesuaikan dengan setiap karakteristik mereka
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anak berkebutuhan khusus?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian anak berkebutuhan khusus
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas apabila
dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus
adalah anak yang dalam pendidikannya memerlukan pelayanan yang spesifik dan
berbeda dengan anak pada umumnya. Menurut Mangunsong, penyimpangan yang
menyebabkan anak berkebutuhan khusus berbeda terletak pada perbedaan ciri
mental, kemampuan sensori, fisik dan neuromoskuler, perilaku sosial dan
emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau tiga dari hal-
hal tersebut.
3
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diberikan oleh para tokoh di atas,
anak berkebutuhan khusus dapat didefinisikan sebagai individu yang memiliki
karakteristik fisik, intelektual, maupun emosional, di atas atau di bawah rata-rata
individu pada umumnya
Kelainan fisik adalah kelainan yang terjadi pada satu atau lebih organ
tubuh tertentu. Akibat kelainan tersebut timbul suatu keadaan pada fungsi fisik
tubuhnya tidak dapat menjalankan tugasnya secara normal. Tidak berfungsinya
anggota fisik terjadi pada: alat fisik indra, misalnya kelainan pada indra
pendengaran (tunarungu), kelainan pada indra penglihatan (tunanetra), dan
kelainan pada fungsi organ bicara (tunawicara) dan kelainan pada pada sistem
otot, tulang, dan persendian (tunadaksa).
4
2) Dilihat dari segi motorik anak tunanetra kurang mampu melakukan
orientasi lingkungan sehingga mereka harus belajar bagaimana berjalan
dengan anak dan efisien dalam suatu lingkungan dengan berbagai
keterampilan orientasi dan mobilitas.
5
b) Katakteristik Anak Tunarungu
2) Anak tunarungu bahasanya miskin akan kosa kata, sulit mengartikan kata-
kata yang mengandung ungkapan dan tata bahasanya kurang teratur.
4) Anak tunarungu dalam hubungan sosialnya denga orang lain sering merasa
curiga, bersikap agresif. Hal ini terjadi karena mereka tidak dapat
memahami apa yang dibicarakan orang lain akibat dari kelainan pada
fungsi pendengarannya.
6
1) Pada umumnya anak tuna wicara memiliki kelambatan dalam
perkembangan bahasa wicara bila dibandingkan dengan perkembangan
bicara anak-anak normal.
Ciri-ciri fisik dan psikis anak tunawicara diantaranya berbicara keras dan
tidak jelas, suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya, telinga
mengeluarkan cairan, biasanya menggunakan alat bantu dengar, bibir sumbing,
suka melakukan gerakan tubuh,cenderung pendiam, suara sengau, cadel.
3) Tingkat kecerdsan pada anak cerebral palcsy bervariasi mulai dari tingkat
yang paling rendah sampai giffed. Sekitar 45% mengalami
keterbelakangan mental, dan 35% lagi mempunyai tingkat kecerdasan
normal dan di atas rata-rata sedangkan sisanya cenderung dibawah rata-
rata.
7
4) Anak cerebral palcsy mengalami gangguan wicara yang disebabkan oleh
kelainan motorik otot-otot wicara terutama pada organ artikulasi seperti
lidah, bibir, dan rahang bawah, ada pula yang disebabkan karena kurang
terjadi proses interaksi dengan lingkungan. Dengan kondisi seperti itu
maka anak-anak cerebral palcsy berbicara kurang jelas dan sulit diterima
oleh orang lain.
5) Emosi anak cerebral palcsy secara umum tidak jauh berbeda dengan anak-
anak normal pada umumnya, hal saja jika ada kebutuhan yang tidak
terpenuhi dapat menyebabkanemosinya tidak terkendali. Selain itu
dipengaruhi juga oleh sikap masyarakat terhadap anak-anak yang kurang
beruntung tersebut dapat menimbulkan anak rendah diri, mudah
tersinggung, menyendiri, kepercayaan dirinya kurang, kurang dapat
menyesuaikan diri dan kurang dapat bergaul dengan lingkungannya.
8
2) Dalam hal bersosialisasi anak tunagrahita mengalami keterlambatan jika
dibanding dengan anak normal pada umumnya. Selain itu anak tunagrahita
kurang dapat mengurus atau memelihara dirinya sendiri, sehingga selalu
tergantung pada orang lain.
9
Selain karakteristik seperti apa yang dijelaskan di atas, dapat
dispesifikasikan berdasarkan berat ringannya kelainan pada anak tunagrahita
yaitu;
1) karakteristik Umum
10
c. Kurang dewasa, suka berfantasi, berangan-angan, mudah dipengaruhi,
kaku, pasif, suka mengantuk, mudah bosan dan sebagainya.
3) Karakteristik Akademik
11
kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak berbakat adalah anak-anak
mengalami intelektual di atas rata-rata, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
c) Rajin membaca
2) Karakteristik Sosial-Emosional
3) Karakteristik Fisik-Kesehatan
12
b) Kesehatannya berada lebih baik di atas rata-rata.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15