You are on page 1of 10

Nama : M Ulyaul Umam

NIM : 19410066

REVIEW JURNAL1 (1)


Latar Belakang Perawat pasien stroke akan bekerja lebih ekstrim ketika kondisi pasien
mengalami kelumpuhan fisik. Hal tersebut lebih lanjut dapat menyebabkan
stress kerja. Stres kerja perawat merupakan masalah serius karena dapat
berimplikasi terhadap penanganan pasien dan burnout. Terdapat beberapa
cara perawat dalam mengatasi stressor yang muncul. Hasil wawancara dari
25 orang, 6 diantaranya adalah dengan cara bergurau dengan rekan kerja.
Orang dapat bergurau dengan baik salah satunya dipengaruhi oleh aspek
kepribadian, sense of humor adalah aspek kepribadian yang menunjukkan
sesorang tampak mudah tertawa dan gembira dengan melakukan atau
merespon sebuah candaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana kontribusi sense of humor terhadap stress kerja pasien.

Landasan Teori Secara garis besar teori yang dipakai menjadi dasar dari 2 variabel yang
diteliti:
1) Sense of humor menggunakan teori Thorson dan Powel
2) Stres kerja menggunakan teori Robbins (2008)

Pengumpula Kuosioner menggunakan skala


n Data 1) Multidimensional Sense of Humor Scale (MSHS) yang diadaptasi dari
alat ukur yang disusun oleh Putri (2017)
2) skala stres kerja yang disusun berdasarkan aspek dari Robbins (2018)
Populasi dan Sampel perawat pasien stroke yang bekerja di Rumah Sakit Stroke
Sampel Bukittinggi (RSSN) di bagian ruang rawat inap A dan C. Jumlahnya 53 orang.
Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah cluster
Metode

random sampling. Teknik cluster random sampling merupakan teknik


pengambilan sampel dengan cara melakukan randomisasi terhadap
kelompok, bukan terhadap subjek secara individual
Validitas dan Cronbach Alpha SPSS
Reablitias 1) Sense of Humor, r sebesar 0,097
2) Stress kerja, r sebesar 0,936
Analisis - Uji Normalitas mengunnakan One Sample Kolmogrov-Smirnov
- Uji linier
- Korelasional menggunakan analisis regresi
Hasil 1) Tingkat sense of humor perawat pasien stroke berada pada kategori
sedang.
2) Stres kerja perawat pasien stroke berada pada kategori rendah.
3) Terdapat kontribusi sense of humor terhadap tingkat stres kerja pada
perawat pasien stroke. Korelasi koefisien dalam penelitian ini bernilai
negatif yang artinya jika tingkat sense of humor meningkat maka stres
kerja.
ANALISIS JURNAL (1)
1
Nabella Aprina Lovy and Yolivia Irna Aviani, “Kontribusi Sense of Humor Terhadap Stres Kerja,” Jurnal Riset Psikologi
01 (2020): 1–12, http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/psi/article/view/7965.
Kelebihan Terdapat analisis perbandingan antara data hipotetik dan empirik sehingga
dapat mengetahi bagaiamana nilai stress kerja dan sense of humor sampel
secara keseluruhan dibandingkan dengan umumnya orang.
Kekurangan Dalam kajian teori tidak disebutkan dimensi dari masing-masing variabel yang
diteliti.
Tidak disebutkan hasil uji normalitas.
KESIMPULAN
Bahwa dalam penyusunan instrument dapat dilakukan dengan mengadopsi skala asal yang telah
dimodifikasi oleh peneliti yang lebih terbaru.
Penyusunan instrumen harus didasarkan pada dimensi-dimensi sesuai dengan teori yang
dijadikan ladasan.

LAMPIRAN
REVIEW JURNAL2 (2)
Latar Belakang Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa sense of
humor mampu membantu individu memiliki kemampuan interpersonal
yang baik sehingga individu mampu menjalin hubungan yang baik dengan
individu lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara sense of humor dengan kemampuan interpersonal pada
karyawan PT. Unicam Indonesia
Landasan Teori Teori humor oleh Hartanti (2008), Hughes (2008) dan Martin (2007)
Skala Humor menggunakan teori Thorson dan Powell (1997)
Pengumpula Kuesioner
n Data
Populasi dan Seluruh karyawan PT. Unicam Indonesia yang berjumlah 22 orang.
Sampel
Validitas danValiditas menggunakan Expert Judgement dan Pearson Product Moment
Reablitias SPSS
Metode

Reablitias menggunakan Cronbach Alpha SPSS


- Kemampuan interpersonal, r sebesar 0,704
- Sense of Humor, r sebesar 0,863
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan metode ex-post facto yang bertujuan
meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
dan uji hipotesis menggunakan uji korelasi Kendall’s tahu-b.
Hasil 1) Kemampuan interpersonal karyawan PT. Unicam Indonesia sebagian
besar berada pada kategori sedang.
2) Sense of humor karyawan PT. Unicam Indonesia sebagian besar
berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi.
3) Terdapat hubungan antara sense of humor dengan kemampuan
interpersonal pada karyawan PT. Unicam Indonesia.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Bahasa yang diguanakan mudah diapahami, menggukaan sistematika yang
sudah tetatur, alat ukur merujuk kepada aslinnya, bukan hasil adopsi
Kekurangan Tidak disebutkan hasil uji normalitas.
Tidak disebutkan teknik sampling
KESIMPULAN
Penyusunan instrumen harus didasarkan pada dimensi-dimensi sesuai dengan teori yang
dijadikan ladasan.
Dalam penyusunan instrumen, Penelitian ini langsung merujuk kepada teori asal, tidak
mengambil alat ukur yang sudah dimodifikasi oleh peneliti lain.

2
Dentang Gagat Satria, “Hubungan Antara Sense Of Humor Dengan Kemampuan Interpersonal Karyawan PT. Unicam
Indonesia,” Acta Psychologia 2, no. 1 (2020): 49–54, https://doi.org/10.21831/ap.v1i1.34117.
REVIEW JURNAL3
Latar Belakang Pada kenyataannya, cukup banyak mahasiswa yang mengalami berbagai
kesulitan dalam mengerjakan skripsi sehingga menyebabkan stres. Tingkat
stres dapat dipengaruhi oleh respons seseorang terhadap stres. Respons
terhadap stres dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu respons fisiologis,
respons kognitif, respons emosi, serta respons tingkah laku. Berdasarkan
hal tersebut untuk mengatasi stres salah satunya adalah dengan berhumor.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui adakah hubungan sense of
humor dengan tingkat stres pada mahasiswa akhir Jurusan Psikologi
Universitas Negeri Padang.
Landasan Teori Teori humor oleh Izati (2019)

Pengumpula Kuesioner menggunakan google form


n Data
Populasi dan 150 Mahasiswa Akhir Jurusan Psikologi Universitas Negeri Padang dengan teknik
Metode

Sampel purposive sampling


Validitas dan Reablitias menggunakan Cronbach Alpha SPSS
Reablitias - Stress, r sebesar 0,841
- Sense of Humor, r sebesar 0,901
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan korelasional.
Hasil 1) Tingkat stres yang dimiliki mahasiswa akhir Jurusan Psikologi
Universitas Negeri Padang berada pada kategori sedang;
2) Mahasiswa akhir Jurusan Psikologi Universitas Negeri Padang
memiliki tingkat sense of humor pada taraf sedang;
3) Tidak terdapat hubungan antara sense of humor dengan tingkat
stres pada mahasiswa akhir Jurusan Psikologi Universitas Negeri
Padang. Artinya tinggi rendahnya sense of humor yang dimiliki, tidak
memprediksi tinggi rendahnya stres yang dihadapi
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Bahasa yang diguanakan mudah diapahami, menggukaan sistematika yang sudah
tetatur. Secara umum metode yang digunakan sudah lumayan lengkap
Kekurangan Tidak disebutkan teknik analisis dibagian metode
KESIMPULAN
Penetian ini tidak menggunakan uji validitas karena telah mengambil cukup dari uji validitasa yang
dilakukan oleh peneltiti yang menyusun alat ukur dimana ia mengadopsinya

REVIEW JURNAL4

3
Yudha Prayetno and Zulian Fikry, “Hubungan Antara Sense of Humor Dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Akhir
Jurusan Psikologi Universitas Negeri Padang,” Psikologi 3, no. 4 (2021): 289–302,
http://ejournal.pamaaksara.org/index.php/sohum/article/view/287.
4
L Latipun, “The Sense of Humor as Mediator Variable of the Relationship Self-Esteem and Happiness Among the
Elderly in the Villages of Indonesia,” Research on Humanities and Social Sciences, 2019,
Fokus Variabel Humor
Latar Belakang Kebahagiaan adalah keinginan yang ingin dicapai setiap individu atas
tindakannya. Terutama para lansia, mereka menyadari bahwa
kebahagiaan sangat penting untuk dicapai. Orang dahulu percaya bahwa
pengalaman
kebahagiaan individu adalah karunia Tuhan, itu bukan sesuatu yang
merupakan upaya individu. Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi
kebahagiaan, harga diri sebagai prediktor penting untuk mencapai
pengalaman kebahagiaan individu, terutama bagi orang tua. Dalam proses
perubahan dan kemunduran pada masa lanjut usia, mereka menginginkan
kebahagiaan dalam hidupnya dengan melindungi diri sebagai individu
yang berharga bagi dirinya dan orang lain. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa harga diri berkorelasi positif dengan rasa humor.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu dengan harga diri
tinggi cenderung memiliki selera humor yang tinggi. Penelitian
sebelumnya memperoleh hasil yang sejalan bahwa rasa humor dan
kebahagiaan berkorelasi positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh humor sebagai
mediator hubungan antara harga diri dan kebahagiaan pada lansia di Desa
Landasan Teori Multidimensional Sense of Humor Scale (Thorson & Powel, 1993)

Pengumpulan Kuesioner menggunakan google form


Data
Populasi dan Subjek penelitian adalah 208 lansia berusia 60-70 tahun di desa-desa di
Metode

Sampel Kecamatan Lampung Selatan, Indonesia


Validitas dan Reablitias menggunakan Principal Components Analysis
Reablitias - Sense of Humor, r sebesar 0,85
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan analisis regresi mediasi
Hasil Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri dan rasa
humor secara positif dan signifikan berpengaruh kepada kebahagiaan
lansia di desa-desa Indonesia. Harga diri juga secara positif dan signifikan
memprediksi rasa humor di antara orang tua.
Selera humor merupakan mediator hubungan antara harga diri dan
kebahagiaan lansia. Dengan demikian, peningkatan harga diri dapat
mempengaruhi kebahagiaan di kalangan lansia, dan itu mempengaruhi
lebih banyak jika rasa humor sebagai variabel yang dimediasi.
Studi ini memberikan implikasi bahwa rasa humor akan meningkatkan
kebahagiaan di kalangan orang tua, terutama di desa.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Metode analisis dilakukan dengan baik dengan mempertimbangkan uji linier,
normalitas dan uji heteroskedastisitas.
Kekurangan Tidak menyebutkan analisis valitidas dari alat ukur yang digunakan
KESIMPULAN
Diperlukan adanya uji heteroskedastisitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
REVIEW JURNAL5

https://doi.org/10.7176/rhss/9-6-06.
5
Ryota Tsukawaki et al., “Relationship between Types of Humour and Stress Response and Well-Being among Children
in Japan,” Asian Journal of Social Psychology 22, no. 3 (2019): 281–89, https://doi.org/10.1111/ajsp.12369.
Fokus Variabel Humor & Stres
Latar Belakang Ketika kesehatan psikologis kelompok dibandingkan, selfdefeaters
menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam gejala yang berhubungan
dengan depresi dari Time 1 ke Time 2. bila dibandingkan dengan humoris
interpersonal dan humoris adaptif. Namun, tidak ada perbedaan antara
self-defeaters dan humor endorser. Selain itu, humoris adaptif melaporkan
kesepian yang lebih rendah daripada self-defeaters dan pendukung humor
sedangkan tidak ada perbedaan antara dua kelompok terakhir. Mengingat
hasil ini, efek negatif dari humor yang merugikan diri sendiri dianggap
diimbangi sampai batas tertentu ketika digunakan dalam kombinasi dengan
bentuk humor lainnya (Fox et al., 2016). Dengan demikian, studi
menggunakan analisis klaster dapat membantu memperluas pengetahuan
kita tentang humor konvensional.

Berdasarkan temuan dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan


orang dewasa, hipotesis dibuat bahwa meskipun humor agresif akan
menunjukkan korelasi positif terhadap indeks respons stres dan korelasi
negatif terhadap indeks kesejahteraan, humor yang mengalahkan diri
sendiri dan humor yang menyenangkan akan menunjukkan korelasi yang
berlawanan. Sejak analisis klaster dilakukan atas dasar eksplorasi, tidak ada
hipotesis yang jelas dapat dibuat; bagaimanapun, diharapkan bahwa
kelompok yang dapat dirincikan oleh penggunaan mereka humor yang
merusak diri sendiri dan menyenangkan akan melaporkan nilai yang rendah
respons stress atau kesejahteraan yang sedikit tinggi, sebaliknya, kelompok-
kelompok yang dapat dicirikan oleh penggunaan humor agresif, mereka
akan memilki yang tinggi respon stress dan kesejahteraan yang rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara 3 jenis humor


anak dan respon stress serta kesejahteraan anak anak dalam konteks
jepang
Landasan Teori Teori humor oleh Tsukuwaki (2018), dimensinya:
- Aggressive Humour
- Self Defeating Humour
- Playful Humour
The Stress Response Scale for Children (SRS-C; Shimada, Togasaki, & Sakano,
1994), dimensinya:
- Physical States
- Depresive-Anxious Feelling
- Irritate/Angry Felling
- Helpsesness
Pengumpula Kuesioner
n Data
Populasi dan 500 orang, 250 siswa SD dan 250 siswa SMP
Metode

Sampel
Validitas dan Reablitias menggunakan Cronbach Alpha SPSS
Reablitias - Stress, r sebesar 0,841
- Sense of Humor, r sebesar 0,85
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan korelasional.
Hasil Studi dengan anak-anak ini berkontribusi pada generalisasi hasil yang diperoleh
dari studi berbasis orang dewasa yang menemukan bahwa di Jepang, humor
agresif berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis seseorang
sedangkan humor yang mengalahkan diri sendiri bermanfaat. Secara khusus, hasil,
yang berbeda dari yang di Barat, yang menemukan bahwa humor yang merusak
diri sendiri berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis, signifikan
dalam hal itu mereka menunjukkan perbedaan budaya dalam hubungan antara
jenis humor dan kesehatan psikologis serta kesejahteraan. Namun, karena humor
lucu terlihat berbeda, hasil antara orang dewasa dan anak-anak. Tipe humor ini
mungkin memiliki dampak yang berbeda tergantung usia seseorang.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Bahasa yang diguanakan mudah diapahami, menggukaan sistematika yang sudah
tetatur. Secara umum metode yang digunakan sudah lumayan lengkap
Kekurangan Tidak disebutkan teknik analisis dibagian metode
KESIMPULAN
Masalah ini dapat dihindari dengan menggunakan evaluasi humor pihak ketiga. Selain itu,
pengamatan dapat digunakan untuk menetapkan skor numerik untuk penggunaan humor
individu dalam kehidupan sehari-hari mereka, memeriksa hubungannya dengan kesehatan dan
kesejahteraan psikologis individu. Untuk menggeneralisasi hasil yang diperoleh dalam penelitian
ini, perlu diperoleh hasil yang serupa dari penelitian yang menggunakan metode pengukuran
yang berbeda. Di masa depan, mengidentifikasi dengan jelas jenis humor yang bermanfaat atau
berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis seseorang dapat mengarah pada
pengembangan program promosi kesehatan pribadi yang melibatkan pelatihan humor seseorang
REVIEW JURNAL6
Judul Hubungan Antara Gaya Mengatasi Stres dan Gaya Sense of Humor Pada
Remaja
Latar Belakang Lelucon yang sehat adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi
tekanan hidup. Humor dihilangkan atau dicegah dengan menerima harga
diri sesaat dari keinginan tersembunyi, yang menciptakan kesenangan
atau kebahagiaan, sementara pada saat yang sama mengurangi
penderitaan yang sering mewujudkan keajaiban keinginan. Pelepasan
ketegangan secara tiba-tiba, kejutan yang menyenangkan Bawalah.
Namun, akar tak sadar dari stres seseorang berubah entah bagaimana
menjadi lelucon, yang seringkali tidak membuat nyaman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara gaya koping dengan gaya humor pada remaja.
Landasan Teori Standart Sense of Humor Scale (Martin, 1988)

Pengumpulan Kuesioner menggunakan google form


Data
Populasi dan sampel penelitian terdiri dari 270 siswa remaja kelas 10, 11 dan 12 siswa
Metode

Sampel laki-laki dan perempuan menggunakan random sampling


Validitas dan Reablitias menggunakan Principal Components Analysis
Reablitias - Sense of Humor, r sebesar 0,83
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan analisis regresi berganda
Hasil Secara keseluruhan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
orangorang dengan keterikatan dan gaya humor yang meningkat. biasanya
bertindak dengan cara yang stres, berfokus pada masalah, dan berfokus
pada emosi, dan individu dengan gaya humor yang agresif dan merusak
diri sendiri lebih banyak menghadapi stres. Hindari akting. Di antara gaya
koping stres, gaya berorientasi masalah dan berfokus pada emosi memiliki
hubungan yang signifikan dan langsung dengan gaya humor keterikatan
dan peningkatan diri, dan gaya penghindaran memiliki hubungan yang
signifikan dan terbalik dengan gaya humor keterikatan dan peningkatan
diri. memiliki hubungan langsung dan signifikan dengan gaya agresif dan
bunuh diri. Karena perkembangan kehidupan mesin dan meningkatnya
tekanan psikologis pada manusia, perlu untuk memberikan solusi yang
menjaga kesehatan mental manusia pada tingkat yang diinginkan dan
mengatasi masalah dan hambatan adaptasi manusia terhadap linkungan.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Analasis Relibialitas menggunakan SPSS dirinci per itemnya sehingga
mendapatkan hasil yang lebih komperehensif
Kekurangan Penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti: Perubahan status fisik
dan psikologis beberapa remaja yang termotivasi untuk bunuh diri dapat
mempengaruhi respon mereka terhadap kuesioner dan kurangnya penelitian
serupa mengenai judul penelitian dan keterbatasan sumber daya ilmiah.
KESIMPULAN
Diperlukan adanya uji reabilitasn per aitem yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi setiap item reliabel atau tidak.
6
Narges Mirani Sargazi et al., “The Relationship Between Stress Coping Styles and Sense of Humor Styles Among
Teenagers,” American Journal of Health Research (article.ajhealthres.net, 2021),
https://doi.org/10.11648/j.ajhr.20210901.12.
REVIEW JURNAL7
Fokus Variabel Humor dan Stres
Latar Belakang Hasil penelitian tentang humor coping sampai saat ini menunjukkan bahwa
orang yang lebih sering menggunakan humor untuk mengatasi stres memiliki
penilaian kognitif ancaman yang lebih realistis dan fleksibel dari situasi yang
berpotensi menimbulkan stres. Mereka mengatasi stres dengan menggunakan
berbagai strategi pencegahan dan pertahanan, dan mengelola emosi mereka
dengan lebih efektif. Mereka dicirikan oleh kemampuan beradaptasi yang lebih
tinggi. Pentingnya dasar humor dalam menghadapi stres yang ekstrim
ditekankan oleh Viktor Frankl [untuk: 8], yang dalam konteks pengalaman orang-
orang yang dipenjara di kamp konsentrasi selama Perang Dunia II
menggambarkan humor sebagai “jenis senjata yang berbeda untuk jiwa. dalam
perjuangan untuk bertahan hidup”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan
gender dan usia dalam koping humor; untuk mengeksplorasi hubungan
antara koping humor dan rasa stres, gaya dan strategi koping stres; dan
untuk mengeksplorasi peran perantara koping humor dalam hubungan
antara strategi koping stres dan rasa stres
Landasan Teori Standart Sense of Humor Scale (Martin, 1988)

Pengumpulan Kuesioner menggunakan google form


Data
Populasi dan 119 orang (113 perempuan dan 86 laki-laki) usia 20-60
Metode

Sampel
Validitas dan Reablitias menggunakan Principal Components Analysis
Reablitias - Sense of Humor, r sebesar 0,83
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan analisis regresi berganda
Hasil Secara keseluruhan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
orangorang dengan keterikatan dan gaya humor yang meningkat. biasanya
bertindak dengan cara yang stres, berfokus pada masalah, dan berfokus
pada emosi, dan individu dengan gaya humor yang agresif dan merusak
diri sendiri lebih banyak menghadapi stres. Hindari akting. Di antara gaya
koping stres, gaya berorientasi masalah dan berfokus pada emosi memiliki
hubungan yang signifikan dan langsung dengan gaya humor keterikatan
dan peningkatan diri, dan gaya penghindaran memiliki hubungan yang
signifikan dan terbalik dengan gaya humor keterikatan dan peningkatan
diri. memiliki hubungan langsung dan signifikan dengan gaya agresif dan
bunuh diri. Karena perkembangan kehidupan mesin dan meningkatnya
tekanan psikologis pada manusia, perlu untuk memberikan solusi yang
menjaga kesehatan mental manusia pada tingkat yang diinginkan dan
mengatasi masalah dan hambatan adaptasi manusia terhadap linkungan.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Analasis Relibialitas menggunakan SPSS dirinci per itemnya sehingga
mendapatkan hasil yang lebih komperehensif
Kekurangan Penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti: Perubahan status fisik

7
Narges Mirani Sargazi et al., “The Relationship Between Stress Coping Styles and Sense of Humor Styles Among
Teenagers,” American Journal of Health Research (article.ajhealthres.net, 2021),
https://doi.org/10.11648/j.ajhr.20210901.12.
dan psikologis beberapa remaja yang termotivasi untuk bunuh diri dapat
mempengaruhi respon mereka terhadap kuesioner dan kurangnya penelitian
serupa mengenai judul penelitian dan keterbatasan sumber daya ilmiah.
KESIMPULAN
Diperlukan adanya uji reabilitasn per aitem yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi setiap item reliabel atau tidak.

You might also like