Professional Documents
Culture Documents
NIM : 19410066
Landasan Teori Secara garis besar teori yang dipakai menjadi dasar dari 2 variabel yang
diteliti:
1) Sense of humor menggunakan teori Thorson dan Powel
2) Stres kerja menggunakan teori Robbins (2008)
LAMPIRAN
REVIEW JURNAL2 (2)
Latar Belakang Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti, ditemukan bahwa sense of
humor mampu membantu individu memiliki kemampuan interpersonal
yang baik sehingga individu mampu menjalin hubungan yang baik dengan
individu lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara sense of humor dengan kemampuan interpersonal pada
karyawan PT. Unicam Indonesia
Landasan Teori Teori humor oleh Hartanti (2008), Hughes (2008) dan Martin (2007)
Skala Humor menggunakan teori Thorson dan Powell (1997)
Pengumpula Kuesioner
n Data
Populasi dan Seluruh karyawan PT. Unicam Indonesia yang berjumlah 22 orang.
Sampel
Validitas danValiditas menggunakan Expert Judgement dan Pearson Product Moment
Reablitias SPSS
Metode
2
Dentang Gagat Satria, “Hubungan Antara Sense Of Humor Dengan Kemampuan Interpersonal Karyawan PT. Unicam
Indonesia,” Acta Psychologia 2, no. 1 (2020): 49–54, https://doi.org/10.21831/ap.v1i1.34117.
REVIEW JURNAL3
Latar Belakang Pada kenyataannya, cukup banyak mahasiswa yang mengalami berbagai
kesulitan dalam mengerjakan skripsi sehingga menyebabkan stres. Tingkat
stres dapat dipengaruhi oleh respons seseorang terhadap stres. Respons
terhadap stres dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu respons fisiologis,
respons kognitif, respons emosi, serta respons tingkah laku. Berdasarkan
hal tersebut untuk mengatasi stres salah satunya adalah dengan berhumor.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui adakah hubungan sense of
humor dengan tingkat stres pada mahasiswa akhir Jurusan Psikologi
Universitas Negeri Padang.
Landasan Teori Teori humor oleh Izati (2019)
REVIEW JURNAL4
3
Yudha Prayetno and Zulian Fikry, “Hubungan Antara Sense of Humor Dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Akhir
Jurusan Psikologi Universitas Negeri Padang,” Psikologi 3, no. 4 (2021): 289–302,
http://ejournal.pamaaksara.org/index.php/sohum/article/view/287.
4
L Latipun, “The Sense of Humor as Mediator Variable of the Relationship Self-Esteem and Happiness Among the
Elderly in the Villages of Indonesia,” Research on Humanities and Social Sciences, 2019,
Fokus Variabel Humor
Latar Belakang Kebahagiaan adalah keinginan yang ingin dicapai setiap individu atas
tindakannya. Terutama para lansia, mereka menyadari bahwa
kebahagiaan sangat penting untuk dicapai. Orang dahulu percaya bahwa
pengalaman
kebahagiaan individu adalah karunia Tuhan, itu bukan sesuatu yang
merupakan upaya individu. Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi
kebahagiaan, harga diri sebagai prediktor penting untuk mencapai
pengalaman kebahagiaan individu, terutama bagi orang tua. Dalam proses
perubahan dan kemunduran pada masa lanjut usia, mereka menginginkan
kebahagiaan dalam hidupnya dengan melindungi diri sebagai individu
yang berharga bagi dirinya dan orang lain. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa harga diri berkorelasi positif dengan rasa humor.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu dengan harga diri
tinggi cenderung memiliki selera humor yang tinggi. Penelitian
sebelumnya memperoleh hasil yang sejalan bahwa rasa humor dan
kebahagiaan berkorelasi positif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh humor sebagai
mediator hubungan antara harga diri dan kebahagiaan pada lansia di Desa
Landasan Teori Multidimensional Sense of Humor Scale (Thorson & Powel, 1993)
https://doi.org/10.7176/rhss/9-6-06.
5
Ryota Tsukawaki et al., “Relationship between Types of Humour and Stress Response and Well-Being among Children
in Japan,” Asian Journal of Social Psychology 22, no. 3 (2019): 281–89, https://doi.org/10.1111/ajsp.12369.
Fokus Variabel Humor & Stres
Latar Belakang Ketika kesehatan psikologis kelompok dibandingkan, selfdefeaters
menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam gejala yang berhubungan
dengan depresi dari Time 1 ke Time 2. bila dibandingkan dengan humoris
interpersonal dan humoris adaptif. Namun, tidak ada perbedaan antara
self-defeaters dan humor endorser. Selain itu, humoris adaptif melaporkan
kesepian yang lebih rendah daripada self-defeaters dan pendukung humor
sedangkan tidak ada perbedaan antara dua kelompok terakhir. Mengingat
hasil ini, efek negatif dari humor yang merugikan diri sendiri dianggap
diimbangi sampai batas tertentu ketika digunakan dalam kombinasi dengan
bentuk humor lainnya (Fox et al., 2016). Dengan demikian, studi
menggunakan analisis klaster dapat membantu memperluas pengetahuan
kita tentang humor konvensional.
Sampel
Validitas dan Reablitias menggunakan Cronbach Alpha SPSS
Reablitias - Stress, r sebesar 0,841
- Sense of Humor, r sebesar 0,85
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan korelasional.
Hasil Studi dengan anak-anak ini berkontribusi pada generalisasi hasil yang diperoleh
dari studi berbasis orang dewasa yang menemukan bahwa di Jepang, humor
agresif berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis seseorang
sedangkan humor yang mengalahkan diri sendiri bermanfaat. Secara khusus, hasil,
yang berbeda dari yang di Barat, yang menemukan bahwa humor yang merusak
diri sendiri berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis, signifikan
dalam hal itu mereka menunjukkan perbedaan budaya dalam hubungan antara
jenis humor dan kesehatan psikologis serta kesejahteraan. Namun, karena humor
lucu terlihat berbeda, hasil antara orang dewasa dan anak-anak. Tipe humor ini
mungkin memiliki dampak yang berbeda tergantung usia seseorang.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Bahasa yang diguanakan mudah diapahami, menggukaan sistematika yang sudah
tetatur. Secara umum metode yang digunakan sudah lumayan lengkap
Kekurangan Tidak disebutkan teknik analisis dibagian metode
KESIMPULAN
Masalah ini dapat dihindari dengan menggunakan evaluasi humor pihak ketiga. Selain itu,
pengamatan dapat digunakan untuk menetapkan skor numerik untuk penggunaan humor
individu dalam kehidupan sehari-hari mereka, memeriksa hubungannya dengan kesehatan dan
kesejahteraan psikologis individu. Untuk menggeneralisasi hasil yang diperoleh dalam penelitian
ini, perlu diperoleh hasil yang serupa dari penelitian yang menggunakan metode pengukuran
yang berbeda. Di masa depan, mengidentifikasi dengan jelas jenis humor yang bermanfaat atau
berbahaya bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis seseorang dapat mengarah pada
pengembangan program promosi kesehatan pribadi yang melibatkan pelatihan humor seseorang
REVIEW JURNAL6
Judul Hubungan Antara Gaya Mengatasi Stres dan Gaya Sense of Humor Pada
Remaja
Latar Belakang Lelucon yang sehat adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi
tekanan hidup. Humor dihilangkan atau dicegah dengan menerima harga
diri sesaat dari keinginan tersembunyi, yang menciptakan kesenangan
atau kebahagiaan, sementara pada saat yang sama mengurangi
penderitaan yang sering mewujudkan keajaiban keinginan. Pelepasan
ketegangan secara tiba-tiba, kejutan yang menyenangkan Bawalah.
Namun, akar tak sadar dari stres seseorang berubah entah bagaimana
menjadi lelucon, yang seringkali tidak membuat nyaman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara gaya koping dengan gaya humor pada remaja.
Landasan Teori Standart Sense of Humor Scale (Martin, 1988)
Sampel
Validitas dan Reablitias menggunakan Principal Components Analysis
Reablitias - Sense of Humor, r sebesar 0,83
Analisis Penelitian ini kuantitatif menggunakan analisis regresi berganda
Hasil Secara keseluruhan, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
orangorang dengan keterikatan dan gaya humor yang meningkat. biasanya
bertindak dengan cara yang stres, berfokus pada masalah, dan berfokus
pada emosi, dan individu dengan gaya humor yang agresif dan merusak
diri sendiri lebih banyak menghadapi stres. Hindari akting. Di antara gaya
koping stres, gaya berorientasi masalah dan berfokus pada emosi memiliki
hubungan yang signifikan dan langsung dengan gaya humor keterikatan
dan peningkatan diri, dan gaya penghindaran memiliki hubungan yang
signifikan dan terbalik dengan gaya humor keterikatan dan peningkatan
diri. memiliki hubungan langsung dan signifikan dengan gaya agresif dan
bunuh diri. Karena perkembangan kehidupan mesin dan meningkatnya
tekanan psikologis pada manusia, perlu untuk memberikan solusi yang
menjaga kesehatan mental manusia pada tingkat yang diinginkan dan
mengatasi masalah dan hambatan adaptasi manusia terhadap linkungan.
ANALISIS JURNAL
Kelebihan Analasis Relibialitas menggunakan SPSS dirinci per itemnya sehingga
mendapatkan hasil yang lebih komperehensif
Kekurangan Penelitian ini juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti: Perubahan status fisik
7
Narges Mirani Sargazi et al., “The Relationship Between Stress Coping Styles and Sense of Humor Styles Among
Teenagers,” American Journal of Health Research (article.ajhealthres.net, 2021),
https://doi.org/10.11648/j.ajhr.20210901.12.
dan psikologis beberapa remaja yang termotivasi untuk bunuh diri dapat
mempengaruhi respon mereka terhadap kuesioner dan kurangnya penelitian
serupa mengenai judul penelitian dan keterbatasan sumber daya ilmiah.
KESIMPULAN
Diperlukan adanya uji reabilitasn per aitem yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi setiap item reliabel atau tidak.