Tadulako; antara Ide (ntitas), Seni dan Komiu.
Peradaban (kebudayaan junto kesenian) keduanya merupakan
manisfestasi dari seluruh perjalanan hidup dan kehidupan manusia. Tata
nilai, norma, alas pikir hingga segala praktiknya tumbuh dan berkembang
didalamnya sampai pada praktik-praktik hidup dan kehidupan yang
kemudian terus berlangsung dari generasi ke generasi. Setiap masa
periodik menyumbang gagagasan pemikiran yang besar tak hanya sebatas
symbol, perlbagai hal lainnya diterurai dalam cara pandang, pola
percakapan hingga praktik hidup dan hal itu mampu bertahan sebagai
identitas utuh pun membentuk menjadi karakter yang kuat.
Karakter yang kokoh menjadi capain sekaligus memberikan pengaruhyang
tidak saja akan memberikan dampak positif khususnya bagi masyarakat
pendukungnya namun hal tersebut juga akan dirasakan dan memberi
dampak terhadap peradaban (kebudayaan junto kesenian) lain
disekitarnya. Akulturasi dan transformasi yang akan, sedang atau saat ini
tengah dihadapi meski dimaknai bahwa peradaban itu bertumbuh dan
berkembang.
Kita tidaklah hadir dari sebuah bangsa yang besar seperti saat ini. Ke-
Bangse-an ini terwujud atas keragaman suku-suku bangsa yang secara
keseluruhan ditempa zaman yang tentunya pasang surut dinamika yang
turut hadir membersamai, Namun dengan pelbagai potensi dan kekuatan
yang dimiliki kita mampu meniti zaman.
Kita-Sulawesi Tengah adalah bagian dari suku-suku bangsa yang kala itu
turut serta. menjalin keakraban, merajut kebersamaan, untuk
berkesepahaman dalam semboyan Bhinek Tunggal Ika kernudian berikrar
menentukan sikap dalam bingkai peradaban lalu mendaklarasikan diri atas.
nama INDONESIA.
Gelar Karya Komunitas Seni Tadulako dilaksanakan sebagai upaya
membangun ruang “percakapan” yang utuh atas teks peradaban yunto
kebudayaan dan kesenian serta segala hal yang terkait. Kesempatan yang
baik ini juga jadi penguatan kembali untuk menguji sikap kritis juga
komitmen kita terhadap dinamika perubahan yang kini jelas menuntut
tidak saja cara pandang namun juga bagaiamana perubahan itu dimaknaimenjadi kekuatan bagi peradaban manusia. Pertemuan kita kali ini
bukanlah hanya untuk menghafal soal kedahsyatan atas puncak-puncak
peradaban dalam setiap zaman itu namun kita ingin melakukan
percakapan yang jauh lebih dalam tentang apa, kenapa, atau bagaimana
peradaban (kebudayaan-kesenian) itu mampu mengakar dan bertumbuh
menjadi apa yang kita sebut ide (ntitas) itu.