Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Annisa Dian Rochana (AOA0200927)
Riko (AOA02009
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juga terus berkembang, sehingga dapat mengakses informasi yang sangat cepat di seluruh
dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan. Tenaga
perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang mempunyai kontribusi besar bagi
penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dapat
berbasis komputer.
Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar
perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari
mulai pengkajian sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai
yang baik, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses
terjadinya kelalaian dalam praktek. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5. Untuk mengetahui hal - hal yang disiapkan dalam penerapan SIM keperawatan?
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
Menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995 dikutip oleh Hariyati, RT., 2009) sistem
pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem
informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada
sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
berbasis komputer dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR
juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem Informasi
asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan
dilaksanakan dengan cepat dan lengkap. Data yang telah disimpan juga dapat lebih
efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian, dapat melihat kelanjutan dari edukasi
aman. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat
dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan.
Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003 beberapa institusi
tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk
dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan.
penyimpanan arsip.
jawabkan.
a. Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan cepat
diketahui.
b. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
produk SIM keperawatan yang siap pakai untuk diterapkan di Rumah Sakit.
Sekalipun memiliki harga yang cukup tinggi tetapi keberadaan perusahaan ini
c. Aspek etik karena sistem ini semaksimal mungkin dirancang untuk menjaga
boleh mengakses data melalui SIM ini, misalnya dokter, perawat, pasien sendiri.
2. Faktor Penghambat Pelaksanaan SIM Keperawatan di Indonesia yaitu:
Keperawatan berbasis komputer tidak terlalu mudah. Hal ini kerena pihak
keputusan tentang pelaksanaan SIM yang sudah disepakati oleh tim keperawatan
keseluruhan.
belum siap menghadapi sistem komputerisasi, hal ini dapat disebabkan karena
yang sedang berkembang. Pemahaman yang kurang tentang manfaat SIM menjadi
sakit memiliki dana operasional yang cukup besar, sehingga seringkali SIM
banyak mengalami kendala. Hal ini mengingat komponen-komponen yang ada dalam
banyak kelemahannya.
Kendala SIM yang lain adalah kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-
perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-
undang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun
sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam Compact Disk
Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang
aman. Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena peristiwa
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM (Sistem Informasi
pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh Doenges dan Moorhouse
dan standar evaluasi keperawatan dengan mengacu pada kriteria yang ada
dipergunakan sebagai petunnjuk dalam menjalankan profesi secara baik. Atau secara
berhasil dan bermutu . Berdasarkan alasan ini maka kehadiran standar Askep yang
c. Perencanaan keperawatan
d. Intervensi keperawatan
e. Evaluasi keperawatan
profesional . Dengan memahami dan mematuhi kriteria dalam standar askep, maka
diinginkan seperti:
perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas
3. Discharge Planning
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer, sehingga
kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian dengan tenaga
banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan,
angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari- hari, yang secara
8. Laporan Implementasi
pasien.Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan
pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat bantu
operan shift.
9. Laporan statistic
keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang tersebut.
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan
SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia.Dalam sistem informasi
manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat.
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses dalam
ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat dapat dilakukan on
akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada
masing-masing pasien.
16. Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh PN atau Kepala Ruang dapat dilakukan ketika PN atau
atau belum.
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan SIM
Keperawatan ialah :
1. Hard Ware
telah dibuat. Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat
perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan jaringan, sehingga tidak
2. Soft Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah gagap
teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke hadapan pasien, merasa
repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu yang cukup signifikan bagi
4. Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa diabaikan,
mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional. Bahasa label dalam NIC
adalah sesuatu yang baru, belum popular disamping membutuhkan pemahaman yang
sering membebani perawat karena perawat harus menuliskan dokumentasi pada form
yang telah tersedia dan membutuhkan waktu banyak untuk mengisinya. Permasalahan
lain yang sering muncul adalah biaya pencetakan form mahal sehingga sering form
A. Simpulan
1. Perkembangan SIM keperawatan di Indonesia masih sangat minim dan tampaknya belum
menjadi suatu kebutuhan dan prioritas utama bagi pihak manajemen rumah sakit.
pengambil kebijakan bukan dari profesi keperawatan, SDM keperawatan yang belum
3. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan SIM keperawatan di
Indonesia diantaranya adalah; peningkatan alokasi dana,
pendidikan keperawatan.
B. Saran
Diharapkan setelah membaca maklah ini, pembaca dapat mengetahui dan
di Indonesia. Khususnya bagi perawat dan calon perawat agar dapat menerapkannya