You are on page 1of 17

MATERI KELOMPOK II WAWANCARA

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
narasumber untuk memperoleh data

Pengertian Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.

 Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.


 Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat
atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut
dengan informan.


 Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di
bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.

Menurut Para Ahli

 Charles Stewart dan W.B. Cash

Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah
ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.

 Robert Kahn dan Channel

Wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan
tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi
dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.

 Koentjaraningrat
Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk
mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk
berkomunikasi tatap muka.

 Lexy J. Moleong

Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan


oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan
diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu).

 Denzig

Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di


mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.

 Lexy   J   Moleong   (1991:135)

Menjelaskan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode


ini peneliti dan responden berhadapanlangsung (tatap muka) untuk mendapatkan
informasi secara lisan dengan mendapatkandata tujuan yang dapat menjelaskan
masalah penelitian.

 Sutrisno Hadi ( 1989:192 )

Wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk
menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan
mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung
alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten)
atau manifest.

 Ankur Garg

Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan
oleh orang-orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau
orang-orang biasa yang mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari
informasi.

Bentuk wawancara
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:

1. Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.


2. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
3. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
4. Wawancara pribadi.
5. Wawancara dengan banyak orang.
6. Wawancara dadakan / mendesak.
7. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang,
pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.

Jenis Wawancara
Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

Wawancara bebas

Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden,
namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang
diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.

Wawancara terpimpin

Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang
lengkap dan terinci.

Wawancara bebas terpimpin

Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas


dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa
pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.

Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara

Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak
kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu,
sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:

 Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju


terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah
merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau
tidak.


 Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik
minat si responden.


 Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden
dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua
responden bagaimanapun keberadaannya.


 Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan,
jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang,
responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara
untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi
dan pembicaraan agar terarah.

Jenis-jenis wawancara

1).Wawancara serta merta


Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah.
Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.

2). Wawancara dengan petunjuk umum


Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-
pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.

3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara
mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau
dibakukan.

 Tahap Tahap Wawancara


1). Tahap Persiapan

a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).


b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d. Menyusun daftar pertanyaan.

2). Tahap Pelaksanaan

a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi
kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian
sebagai berikut.

a. Tema atau topik wawancara.


b. Tujuan atau maksud dari wawancara.
c. Identitas narasumber.
d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam
bentuk narasi.

1. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung


a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan
sebelumnya.
c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong pembicaraan narasumber.
e. Bersikap lebih pandai dari narasumber.

Syarat wawancara
Syarat-syarat wawancara di antaranya adalah sebagai berikut:
1.    Ada pewawancara atau wartawan
2.    Ada narasumber atau orang yang diwawancarai
3.    Ada bahan yang di pertanyakan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwawancara adalah sebagai berilut:

1.    Menentukan topik wawancara


2.    Menetapkan narasumber
3.    Menulis daftar pertanyaan
4.    Merencanakan kegiatan wawancara
5.    Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara
6.    Membuat janji dengan narasumber dan mengawali kegiatan wawancara
7.    Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara
8.    Melaksanakan wawancara

Persiapan seorang wawancara


Persiapan seoarang pewawancara antaralain sebagai berikut:
1.Sebelum melakukan wawancara seroang pewawancara sebaiknya menyusun daftar
pertanyaan serang pewawancara harus memiliki pengetahuan seputar hal-hal yang akan di
wawancarai

2.Ketika melakukan wawncara bersikaplah sopan dan jangan memojokkan narasumber

3. Jadilah pendengar yang baik, jangan mengulang pertanyaan


4.Catatlah hal-hal pokok/penting dari hasil wawancara

5.Rangkumlah hasil wawancara, dan janganlah menulis yang bukan hal-hal pokok/penting
dari berita jadikanlah sebagai bahan menulis berita

Kerangka wawancara
Kerangka wawancara adalah segala hal yang berisi atau menyangkut kegiatan wawncara
seperti
1.    Topik wawancara
2.    Calon narasumber
3.    Pokok-pokok isi pertanyaan

TUJUAN WAWANCARA
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasidi mana sang pewawancara
melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

LANGKAH WAWANCARA

1. Menentukan topik wawancara


2. Menentukan tujuan wawancara
3. Menyusun daftar pertanyaan
4. Menentukan narasumber
5. Melakukan wawancara
6. Mencatat pokok-pokok wawancara
7. Menyusun laporan wawancara
SAAT WAWANCARA

1. Memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan wawancara


2. Menyebutkan nama narasumber dengan benar
3. Bersikap sopan terhadap narasumber
4. Pertanyaan harus sesuai dengan tema
5. Hindari pertanyaan yang berbelitdan membingungkan
6. Jadilah pendengar yang baik saat wawancara
7. Jangan berdebat dengan narasumber

8.
9. Mencatat semua informasi penting untuk mepermudah dalam membuat laporan
10. Mengucapkan terima kasih bila wawancarai telah selesai

ETIKA WAWANCARA

1. Identifikasi diri dengan menyebutkan nama


2. Jelaskan tujuan dan topic wawancara
3. Datanglah tepat waktu yang dijanjikan
4. Memperhatikan penampilan , termasuk cara berpakaian
5. Bersikap sopan , satun , dan ramah
6. Menggunakan Bahasa yang komunikatif

LAPORAN WAWANCARA

1. Topik
2. Narasumber
3. Tujuan wawancara
4. Tempat wawancara
5. Tanggal wawancara
6. Informasi hasil wawancara
7. Kesimpulan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan untuk melakukan 
wawancara:

1. Tentukan topic wawancara dan nara sumber yang akan diwawancarai.


2. Tanyakan informasi yang ingin didapat dari narasumber secara singkat
sesuai dengan topik dan narasumber.

3.
4. Berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan santun.
5. Hindari pertanyaan yang menyinggung narasumber.
6. Cara melakukan wawancara
7. Tentukan topik dan narasumber yang akan kamu wawancarai.

8.
9. Susunlah daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepada narasumber
sesuai dengan topic yang kamu tentukan.

10.
11. Lakukan wawancara sederhana sesuai dengan daftar pertanyaan yang kamu
buat dengan narasumber.

12.
13. Gunakan bahasa Indonesia yang santun, baik, dan benar.
14. Catatlah semua informasi yang kamu peroleh.
15. Untuk penilaian catatlah informasi tersebut dalam bentuk laporan.
16. Serahkan laporan pada gurumu untuk dinilai.

Bentuk Wawancara
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:

1. Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.


2. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
3. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
4. Wawancara pribadi.
5. Wawancara dengan banyak orang.
6. Wawancara dadakan / mendesak.

7.
8. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai
seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.

9.

Keberhasilan atau kegagalan ditentukan oleh sikap wawancara selain jurnalis juga
ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya
mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias
komunikatif.

Wawancara yang komunikatif dan hidup juga dibentuk oleh isu-isu dan informasi tentang
materi pelajaran baik oleh pembicara dan wartawan.

Teknik Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data,sedangkan pengumpulan data
antara lain ada 3,yaitu:

 Metode pengmatan secara langsung


 Metode dengan menggunakana pertanyaan(wawancara)
 Metode khusus

Dalam pembagian diatas,dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data
langsung atau tidak langsung bergaul sampai dengan subjek penelitian

Perbedaan wawancara dengan dengan percakapan sehari-hari:

 Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal


 Responden selalu menjawab pertanyaan
 Pewawancara selalu bertanya


 Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban tetapi
harus selalu bersikap netral


 Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumya
pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide

Wawancara merupakan  proses interakasi anatara pewawancara dan responden.walaupaun 


bagi pewawancara proses tersebuta adalah satu bagian dari langkah-langkah dalam
penelitian,tetapi belum tentu bagi responden ,wawancara  adalah langkah dalam
penelitian,tetapi belum tentu bagi responden,wawancar adalah bagian dari penelitian.

andaikata pewawancara dan responden  menganngap bahwa wawancara adalah bagian dari
penelitian,tetapi sukses tidakanya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses
interaksi yang terjadi.Suatu hal yang piling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah
wawasan dan pengertian(insight)

Masalah isyarat-isyarat yang berada di bawah persepsi(subliminal cues) sukar dikenali


karena antara pewawancara dan responden belum saling mengenal.Karena itu
pewawancara sedapat mungkin dapat memperbaiki wawasan atau pengertian dalam
interaksi,antara lain:

1. Siaga terhadap banyak isyarat dan mencoba isyarat tertentu


2. Memcoba membawa isyarat tersebut ke batas yang diberi makna

Metode Wawancara
A. MASA PERSIAPAN
Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan, beberapa hal harus sudah dipersiapkan
terlebih dahulu dengan masak.
Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden
sudah ditentukan. Sudah ditetapkan cara mencari ganti (subtitusi) responden yang karena
sesuatu hal tidak dapat ditemui. Kuesioner sudah disusun dengan baik dan sudah ditentukan
bahasa apa yang akan dipakai.

Bila akan menggunakan bahasa daerah, dapat ditempuh dua cara: pertama, terjemahan
kuesioner sudah selesai dikerjakan; kedua, terjemahan dikerjakan oleh seluruh
pewawancara secara “gotong-royong”, yaitu secara bergiliran pewawancara
menerjemahkan pertanyaan demi pertanyaan.

Sesudah itu, hasil terjemahan diperbaiki oleh peneliti, dan selanjutnya diperbanyak untuk
dibagikan kepada semua pewawancara sebagai pedoman menyampaikan pertanyaan.
Keuntungan cara yang kedua ini ialah pewawancara lebih menghayati isi tiap pertanyaan,
karena mereka ikut terlibat dalam pemikiran terjemahannya.

Jadwal latihan untuk pewawancara direncanakan dengan seksama. Organisasi lapangan dan
jadwal harian di lapangan di susun. Orientasi lapangan dilakukan oleh peneliti dan tempat
tinggal yang cocok ditetapkan.

B. MASA LATIHAN
Latihan wawancara diadakan untuk memberika bekal keterampilan kepada wawancara
untuk mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran standar untuk survei
ataupun pewawancara, maka tak ada pula program latihan yang baku.

Sifat, materi dan lamanya program latihan disesuaikan dengan kebutuhan survai yang akan
dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas pewawancara, waktu yang
tersedia, mudah atau sulitnya kuesioner yang harus dipelajari dan juga besarnya anggaran
yang tersedia. Pada prinsipnya yang perlu diberikan selama masa latihan formal ialah :

1. Penjelasan tujuan penelitian


2.
3. Penjelasan tujuan tugas pewawancara dan menekankan pentingnya peranan
pewawancara.

4.
5. Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuesioner, baik konsep yang
terkandung di dalamnya maupun tujuan pertanyaan tersebut. Diberikan
alasan mengapa pertanyaan disusun demikian. Apa tujuan pertanyaan
tertentu. Pada hakekatnya pewawancara harus mengetahui dengan tepat
maksud semua pertanyaan, supaya dapat mengumpulkan informasi yang
tepat dan jelas.

6.
7. Penjelasan cara mencatat jawaban responden. Bila jawaban belum jelas
digunakan teknik probing.

8.
9. Penjelasan cara pengisian dan arti dari semua tanda-tanda pengisian
kuesioner.

10.
11. Pengertian yang mendalam tentang pedoman wawancara, untuk
mengurangi sejauh mungkin kegagalan dalam mendekati responden.
Pedoman wawancara mencakup etika, sikap, persiapan dan taktik
wawancara.

12.
13. Prosedur wawancara, dari memperkenalkan diri sampai dengan
meninggalkan responden.
14.
15. Orientasi tentang masalah apa yang dapat timbul di lapangan dan
bagaimana mengatasinya.

16.
17. Latihan wawancara

C. RENCANAKAN KUNJUNGAN
D. PELAKSANAN KUNJUNGAN

 OPENING INTERVIEW

Adalah wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya atau tidak
terkait

 REAL INTERVIEW
 CLOSING INTERVIEW

E. KONSEP WAWANCARA

 SITUASI WAWNCARA

situasi wawancara terbabi menjadi 4,yaitu

1. waktu wawancara harus dicari sedemikina rupa sehingga bagi responden merupakan
waktu yang tidak digunakan untuk pekerjaan lain,dan dijaga agar responden tidak
menggunakan waktu terlalu lama untuk wawancara
2. tempat untuk wawancara haruslah suatu tempat yang dapat diterima oleh responden dan
masyarakat sekelilingnya

3. kehadiran orang lain dalam  wawancara dapat menambah komunikasi,dan ada pula yang
dapat mengurangi kelancaran komunikasi.

4. sikap masyarakat dalam wawancara ,harus diperhatikan,agar terjalin komunikasi yang baik

 FAKTOR PEWAWANCARA

Faktor pewawancara ada empat yaitu

1.Karakteristik sosial

Yaitu faktor yang pentung dalam komunikasi wawancara.penampilan dari


pewawancara ,latar belakang dari sosial dari pewawancara , merupkana sifat yang dapat
melancarkan atau menghambat komunikasi.ciri-ciri sosial, sikap, kesehatan, latar belakang
dari responden juga merupakan sifat-sifat yang mempengaruhi interaksi .

2.Keterampilan melaksanakan wawancara

Keterampilan dalam bertanya ataupun gerak- gerik yang mengundang jawaban yang tepat
dan lancar sangat diperlukan bagi seorang pewawancara .

3.Motivasi

Pewawancara harus mempunyai motivasi yang tinggi serta meras aman dalam
melaksanakan wawancara.

4.Rasa aman
Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan serta situasi sedemikian rupa sehingga
responden mempunyai rasa aman.

 FAKTOR RESPONDEN
 ISI SCHEDULE KUISIONER

Kuisioner adalah alat lain untuk mengumpulkan data atau daftar pertanyaan. Pertanyaaan-
pertanyaan  yang terdapat dalam kuesioner tersebut cukup terperinci dan lengkap. jika yang
menuliskan ke kuesioner adalah responden,maka daftar pertanyaan tersebut disebut
kuesioner.

Sedangkan yang vmenulis isiannya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam
suatu tatap muka,daftar pertanyaan tersebut disebut scedule.walaupun nama yang
diberikan kepada daftar pertanyaan disebut kuesioner atau schedule tetapi isi dari daftar
pertanyaan tersebut sama saja sifatnya.

kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis yang
berhubungan dengan masalah penelitian,dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-
jawanban yang mempunyai makana dalam menguji hipotesis.

Ciri – Ciri Wawancara


WAWANCARA PERSONAL

Wawancara personal adalah wawancara pribadi misalnya seseorang tokoh penting didatangi
secara khusus untuk mendapatkan pendapat atau informasi tentang sesuatu yang perlu
dijelaskan secara panjang lebar.
Untuk wawancara model ini,wartawan perlu mempersiapkan gambaran masalah dan butir
pertanyaannya. Ini penting untuk mendapat informasi dan pendapat yang diinginkan. Dan
dengan persiapan itu wartawan dapat mengendalikan pembicaraan sehingga tidak
menyimpang kemana-mana.

WAWANCARA TELEPON
Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Lazim
digunakan dalam keadaan mendesak. Pada wawancara via telepon wartawan tidak
menangkap suasana  orang yang diwawancarai.

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya


telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang ditanya  dan materi pertanyaannya.

Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden
dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternative saja.Jawaban yang paling
mudah terhadap pertanyaan terstruktur adalah “ya” atau “tidak”.Beberapa contoh dari
pertanyaan terstruktur adalah:

Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan
sebelumnya mengenai jenis-jenis pertanyaan, urutan, dan materi pertanyaannya.

Wawancara tak terstruktur atau disebut juga dengan pertanyaan terbuka berarti juga
pertanyaan yang dibuat sedemiakian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya
dapat bermacam-macam.Bentuk wawancara tertruktur jarang digunakan dalam
kuesioner,tetapi banyak digunakan dalam inter guide.Responden mempunyai kebebasan
dalam menjawab pertanyaan terbuka

You might also like