Professional Documents
Culture Documents
Materi Kelompok Ii Wawancara
Materi Kelompok Ii Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
narasumber untuk memperoleh data
Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di
bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah
ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.
Wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan
tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi
dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan.
Koentjaraningrat
Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk
mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk
berkomunikasi tatap muka.
Lexy J. Moleong
Denzig
Wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk
menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan
mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung
alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten)
atau manifest.
Ankur Garg
Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan
oleh orang-orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau
orang-orang biasa yang mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari
informasi.
Bentuk wawancara
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
Jenis Wawancara
Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden,
namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang
diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
Wawancara terpimpin
Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang
lengkap dan terinci.
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak
kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu,
sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik
minat si responden.
Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden
dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua
responden bagaimanapun keberadaannya.
Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan,
jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang,
responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara
untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi
dan pembicaraan agar terarah.
Jenis-jenis wawancara
3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara
mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau
dibakukan.
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi
kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian
sebagai berikut.
Syarat wawancara
Syarat-syarat wawancara di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Ada pewawancara atau wartawan
2. Ada narasumber atau orang yang diwawancarai
3. Ada bahan yang di pertanyakan
5.Rangkumlah hasil wawancara, dan janganlah menulis yang bukan hal-hal pokok/penting
dari berita jadikanlah sebagai bahan menulis berita
Kerangka wawancara
Kerangka wawancara adalah segala hal yang berisi atau menyangkut kegiatan wawncara
seperti
1. Topik wawancara
2. Calon narasumber
3. Pokok-pokok isi pertanyaan
TUJUAN WAWANCARA
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasidi mana sang pewawancara
melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
LANGKAH WAWANCARA
8.
9. Mencatat semua informasi penting untuk mepermudah dalam membuat laporan
10. Mengucapkan terima kasih bila wawancarai telah selesai
ETIKA WAWANCARA
LAPORAN WAWANCARA
1. Topik
2. Narasumber
3. Tujuan wawancara
4. Tempat wawancara
5. Tanggal wawancara
6. Informasi hasil wawancara
7. Kesimpulan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan untuk melakukan
wawancara:
3.
4. Berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan santun.
5. Hindari pertanyaan yang menyinggung narasumber.
6. Cara melakukan wawancara
7. Tentukan topik dan narasumber yang akan kamu wawancarai.
8.
9. Susunlah daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepada narasumber
sesuai dengan topic yang kamu tentukan.
10.
11. Lakukan wawancara sederhana sesuai dengan daftar pertanyaan yang kamu
buat dengan narasumber.
12.
13. Gunakan bahasa Indonesia yang santun, baik, dan benar.
14. Catatlah semua informasi yang kamu peroleh.
15. Untuk penilaian catatlah informasi tersebut dalam bentuk laporan.
16. Serahkan laporan pada gurumu untuk dinilai.
Bentuk Wawancara
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
7.
8. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai
seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
9.
Keberhasilan atau kegagalan ditentukan oleh sikap wawancara selain jurnalis juga
ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya
mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias
komunikatif.
Wawancara yang komunikatif dan hidup juga dibentuk oleh isu-isu dan informasi tentang
materi pelajaran baik oleh pembicara dan wartawan.
Teknik Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data,sedangkan pengumpulan data
antara lain ada 3,yaitu:
Dalam pembagian diatas,dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data
langsung atau tidak langsung bergaul sampai dengan subjek penelitian
Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban tetapi
harus selalu bersikap netral
Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumya
pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide
andaikata pewawancara dan responden menganngap bahwa wawancara adalah bagian dari
penelitian,tetapi sukses tidakanya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses
interaksi yang terjadi.Suatu hal yang piling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah
wawasan dan pengertian(insight)
Metode Wawancara
A. MASA PERSIAPAN
Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan, beberapa hal harus sudah dipersiapkan
terlebih dahulu dengan masak.
Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden
sudah ditentukan. Sudah ditetapkan cara mencari ganti (subtitusi) responden yang karena
sesuatu hal tidak dapat ditemui. Kuesioner sudah disusun dengan baik dan sudah ditentukan
bahasa apa yang akan dipakai.
Bila akan menggunakan bahasa daerah, dapat ditempuh dua cara: pertama, terjemahan
kuesioner sudah selesai dikerjakan; kedua, terjemahan dikerjakan oleh seluruh
pewawancara secara “gotong-royong”, yaitu secara bergiliran pewawancara
menerjemahkan pertanyaan demi pertanyaan.
Sesudah itu, hasil terjemahan diperbaiki oleh peneliti, dan selanjutnya diperbanyak untuk
dibagikan kepada semua pewawancara sebagai pedoman menyampaikan pertanyaan.
Keuntungan cara yang kedua ini ialah pewawancara lebih menghayati isi tiap pertanyaan,
karena mereka ikut terlibat dalam pemikiran terjemahannya.
Jadwal latihan untuk pewawancara direncanakan dengan seksama. Organisasi lapangan dan
jadwal harian di lapangan di susun. Orientasi lapangan dilakukan oleh peneliti dan tempat
tinggal yang cocok ditetapkan.
B. MASA LATIHAN
Latihan wawancara diadakan untuk memberika bekal keterampilan kepada wawancara
untuk mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran standar untuk survei
ataupun pewawancara, maka tak ada pula program latihan yang baku.
Sifat, materi dan lamanya program latihan disesuaikan dengan kebutuhan survai yang akan
dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas pewawancara, waktu yang
tersedia, mudah atau sulitnya kuesioner yang harus dipelajari dan juga besarnya anggaran
yang tersedia. Pada prinsipnya yang perlu diberikan selama masa latihan formal ialah :
4.
5. Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuesioner, baik konsep yang
terkandung di dalamnya maupun tujuan pertanyaan tersebut. Diberikan
alasan mengapa pertanyaan disusun demikian. Apa tujuan pertanyaan
tertentu. Pada hakekatnya pewawancara harus mengetahui dengan tepat
maksud semua pertanyaan, supaya dapat mengumpulkan informasi yang
tepat dan jelas.
6.
7. Penjelasan cara mencatat jawaban responden. Bila jawaban belum jelas
digunakan teknik probing.
8.
9. Penjelasan cara pengisian dan arti dari semua tanda-tanda pengisian
kuesioner.
10.
11. Pengertian yang mendalam tentang pedoman wawancara, untuk
mengurangi sejauh mungkin kegagalan dalam mendekati responden.
Pedoman wawancara mencakup etika, sikap, persiapan dan taktik
wawancara.
12.
13. Prosedur wawancara, dari memperkenalkan diri sampai dengan
meninggalkan responden.
14.
15. Orientasi tentang masalah apa yang dapat timbul di lapangan dan
bagaimana mengatasinya.
16.
17. Latihan wawancara
C. RENCANAKAN KUNJUNGAN
D. PELAKSANAN KUNJUNGAN
OPENING INTERVIEW
Adalah wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya atau tidak
terkait
REAL INTERVIEW
CLOSING INTERVIEW
E. KONSEP WAWANCARA
SITUASI WAWNCARA
1. waktu wawancara harus dicari sedemikina rupa sehingga bagi responden merupakan
waktu yang tidak digunakan untuk pekerjaan lain,dan dijaga agar responden tidak
menggunakan waktu terlalu lama untuk wawancara
2. tempat untuk wawancara haruslah suatu tempat yang dapat diterima oleh responden dan
masyarakat sekelilingnya
3. kehadiran orang lain dalam wawancara dapat menambah komunikasi,dan ada pula yang
dapat mengurangi kelancaran komunikasi.
4. sikap masyarakat dalam wawancara ,harus diperhatikan,agar terjalin komunikasi yang baik
FAKTOR PEWAWANCARA
1.Karakteristik sosial
Keterampilan dalam bertanya ataupun gerak- gerik yang mengundang jawaban yang tepat
dan lancar sangat diperlukan bagi seorang pewawancara .
3.Motivasi
Pewawancara harus mempunyai motivasi yang tinggi serta meras aman dalam
melaksanakan wawancara.
4.Rasa aman
Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan serta situasi sedemikian rupa sehingga
responden mempunyai rasa aman.
FAKTOR RESPONDEN
ISI SCHEDULE KUISIONER
Kuisioner adalah alat lain untuk mengumpulkan data atau daftar pertanyaan. Pertanyaaan-
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut cukup terperinci dan lengkap. jika yang
menuliskan ke kuesioner adalah responden,maka daftar pertanyaan tersebut disebut
kuesioner.
Sedangkan yang vmenulis isiannya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam
suatu tatap muka,daftar pertanyaan tersebut disebut scedule.walaupun nama yang
diberikan kepada daftar pertanyaan disebut kuesioner atau schedule tetapi isi dari daftar
pertanyaan tersebut sama saja sifatnya.
kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis yang
berhubungan dengan masalah penelitian,dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-
jawanban yang mempunyai makana dalam menguji hipotesis.
Wawancara personal adalah wawancara pribadi misalnya seseorang tokoh penting didatangi
secara khusus untuk mendapatkan pendapat atau informasi tentang sesuatu yang perlu
dijelaskan secara panjang lebar.
Untuk wawancara model ini,wartawan perlu mempersiapkan gambaran masalah dan butir
pertanyaannya. Ini penting untuk mendapat informasi dan pendapat yang diinginkan. Dan
dengan persiapan itu wartawan dapat mengendalikan pembicaraan sehingga tidak
menyimpang kemana-mana.
WAWANCARA TELEPON
Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Lazim
digunakan dalam keadaan mendesak. Pada wawancara via telepon wartawan tidak
menangkap suasana orang yang diwawancarai.
Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden
dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternative saja.Jawaban yang paling
mudah terhadap pertanyaan terstruktur adalah “ya” atau “tidak”.Beberapa contoh dari
pertanyaan terstruktur adalah:
Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan
sebelumnya mengenai jenis-jenis pertanyaan, urutan, dan materi pertanyaannya.
Wawancara tak terstruktur atau disebut juga dengan pertanyaan terbuka berarti juga
pertanyaan yang dibuat sedemiakian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya
dapat bermacam-macam.Bentuk wawancara tertruktur jarang digunakan dalam
kuesioner,tetapi banyak digunakan dalam inter guide.Responden mempunyai kebebasan
dalam menjawab pertanyaan terbuka