You are on page 1of 7

JURNAL MEKAR VOL.1. NO.1.

APRIL 2022| e-ISSN: xxxx-xxxx p-ISSN: xx xxxx

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN


PENGUNJUNG DI MUSEUM NASIONAL JAKARTA

Haufi Sukmamedian
Manajemen Devisi Kamar, Politeknik Pariwisata Batam
Sukmamedian@gmail.com

Nensi Lapotulo
Manajemen Divisi Kamar, Politeknik Pariwisata Batam
nlapotulo@btp.ac.id

ABSTRACT
The existence of the Museum in Indonesia is inseparable from the influence of the Dutch colonial period, especially
the Jakarta National Museum. Quality of service is one aspect in determining visitor satisfaction. This study aims to
determine the effect of service quality on visitor satisfaction at the Jakarta National Museum. This research uses
quantitative research methods with the type of associative research. The sample in this study used a non-probability
sampling technique consisting of visitors to the Jakarta National Museum, taken as many as 100 respondents with
data processing using SPSS. The T-Test results from the dimensions of physical evidence, reliability, and empathy
partially have an influence on visitor satisfaction while the dimension of quick response and partial assurance has no
effect on visitor satisfaction at the National Museum in Jakarta. The results of the F-Test are Service Quality
simultaneously has an influence on visitor satisfaction at the Jakarta National Museum. The R2 results obtained are
service quality affecting visitor satisfaction by 50.9% while the other 49.1% is obtained from other variables not
discussed in this study. Suggestions for companies in this study to maintain and improve the dimensions of service
quality in order to have a positive impact on visitor satisfaction at the National Museum in Jakarta.
Keywords: Service Quality, Customer Satisfaction

PENDAHULUAN yang ditawarkan. Tingkat kepuasan yang ingin di


capai oleh masing-masing konsumen tentu berbeda
Museum ini sangat di kenal di kalangan dan beragam. Tingkat kepuasan konsumen tidak
masyarakat Indonesia, khususnya penduduk Jakarta. hanya di ukur dari kualitas produk atau jasa yang
Mereka menyebutnya “Gedung Gajah” atau ditawarkansaja, melainkan juga pelayanan, harga,
“Museum Gajah” karena di halaman depan museum kebersihan suasana, dan sebagainya (Susetyarini &
terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Masjhoer,2018).
Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang
pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871. Kualitas yang unggul dan konsisten dapat
Kadang kala disebut juga “Gedung Arca” karena di menumbuhkan kepuasan pengunjung dan akan
dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai memberikan berbagai manfaat seperti hubungan
jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai perusahaan dan para pengunjungnya menjadi
periode. Terwujudnya Museum Nasional sebagai harmonis, memberikan dasar yang baik untuk
pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu kunjungan ulang, terciptanya loyalitas pelanggan,
mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan membentuk rekomendasi dari mulut kemulut yang
peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan dapat menguntungkan perusahaan (Sudarma, 2012).
national, serta memperkokoh persatuan dan Reputasi perusahaan menjadi baik di mata
persahabatan antar bangsa. pengunjung, dan keuntungan yang diperoleh dapat
meningkat. Kepuasan pengunjung dipandang sebagai
Tetapi biasanya museum sering hanya konsep multi dimensional yang melibatkan biaya,
ditempatkan pada posisi yang tidak berbeda dengan kemudahan sarana, aspek teknis, dan interpersonal
artshop atau gallery, indah tetapi kurang inofatif. serta hasil akhir. Kepuasan ini terjadi sebagai hasil
Biasanya hal tersebut yang akan berpengaruh pada berpengaruhnya keterampilan, pengetahuan, perilaku,
kepuasan pengunjung yang datang. Keramahan dan sikap, dan penyedia sarana. Tingkat kepuasan juga
kesopanan dalam pelayanan para karyawan pun amat subyektif dimana satu konsumen dengan
sangat diharapkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen lain akan berbeda satu samalainnya.
konsumen agar tetap bertahan pada produk atau jasa

34
JURNAL MEKAR VOL.1. NO.1. APRIL 2022| e-ISSN: xxxx-xxxx p-ISSN: xx xxxx
Kualitas layanan adalah kualitas dari KAJIAN PUSTAKA
pelayanan yang diberikan perusahaan kepada
pengunjung, sedangkan kepuasan pengunjung Kualitas Layanan
merupakan hasil dari pengalaman pengunjung Kualitas layanan menjadi suatu keharusan
tersebut. Apabila pengunjung merasa puas, maka yang harus dilakukan perusahaan supaya mampu
dalam dirinya akan timbul loyalitas sehingga dapat bertahan dan tetap mendapat kepercayaan
meningkatkan minat berkunjung kembali (Saidani & pengunjung. Polakonsumsi dan gaya hidup
Arifin, 2012). Kepuasan pengunjung dapat diterapkan pengunjung menuntut perusahaan mampu
pada usaha nirlaba seperti museum. Dalam hal ini memberikan layanan yang berkualitas. Keberhasilan
kepuasan konsumen berupa kepuasan pengunjung perusahaan dalam memberikan layanan yang
museum. Museum Nasional Jakarta merupakan salah berkualitas dapat ditentukan dengan pendekatan
satu lembaga edukatif bersejarah yang ada di Jakarta. Service Quality (Parasuraman et al., 1985). Definisi
Berikut adalah data mengenai jumlah pengunjung kualitas layanan dapat diartikan sebagai upaya
Museum Nasional Jakarta selama September 2021 – pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, serta
Februari 2022: ketepatannya dalam mengimbangi harapan konsumen
Tabel 1 Data Pengunjung Museum Nasional Jakarta (Tjiptono, 2019). Kualitas Layanan adalah tingkat
(Museum Gajah) keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas
tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pengunjung. Service Quality adalah
seberapa jauh perbedaan antara harapan dan
kenyataan para pengunjung atas layanan yang mereka
terima.
Service Quality dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi pengunjung atas layanan
yang benar-benar mereka terima dengan layanan
sesungguhnya yang merekaharapkan (Aryani &
Rosinta, 2011). Kualitas layanan di bangun atas
adanya perbandingan dua factor utama yaitu persepsi
pengunjung atas layanan yang nyata mereka
terima(perceivedservice) dengan layanan yang
Berdasarkan data diatas, jumlah kunjungan
sesungguhnya mereka harapkan atau inginkan
wisatawan ke Museum Nasional Jakarta rata-rata
mencapai 21.615 pengunjung. Penulis tertarik untuk (expectedservice). Service Quality dapat didefinisikan
melakukan penelitian serta membahas masalah sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan
tersebut dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan dan harapan pengunjung atas layanan yang mereka
terima atau peroleh (Lupiyoadi & Hamdani, 2011).
Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Museum
Nasional Jakarta”. Berdasarkan identifikasi masalah Kualitas layanan akan member manfaat yang
di atas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut: cukup besar bagi perusahaan sebagai berikut
1. Apakah terdapat pengaruh bukti-bukti fisik (Simamora, 2003). Layanan yang istimewa (nilai
terhadap kepuasan pengunjung di Museum layanan yang benar-benar di alami konsumen
Nasional Jakarta? melebihi harapannya) atau sangat memuaskan
merupakan suatu basis untuk penetapan harga
2. Apakah terdapat pengaruh keandalan terhadap
premium.
kepuasan pengunjung di Museum Nasional
Jakarta? Perusahaan yang mampu memberikan
3. Apakah terdapat pengaruh cepat tanggap terhadap kepuasan tinggi bagi pengunjungnya dapat
kepuasan pengunjung di Museum Nasional menetapkan suatu harga yang signifikan. Layanan
Jakarta? istimewa membuka peluang untuk diversifikasi
4. Apakah terdapat pengaruh jaminan terhadap produk dan harga. Misalnya layanan dibedakan
kepuasan pengunjung di Museum Nasional menurut kecepatan layanan yang di minta oleh
Jakarta? pengunjung yaitu tariff lebih mahal dibebankan untuk
5. Apakah terdapat pengaruh empati terhadap layanan yang membutuhkan penyelesaian yang cepat.
kepuasan pengunjung di Museum Nasional
Jakarta? Menciptakan loyalitas pengunjung.
Pengunjung yang loyal tidak hanya potensial untuk
penjualan yang sudah ada tetapi juga untuk produk-
produk baru dari perusahaan. Pengunjung yang
terpuaskan merupakan sumber informasi positif bagi

35
JURNAL MEKAR VOL.1. NO.1. APRIL 2022| e-ISSN: xxxx-xxxx p-ISSN: xx xxxx
perusahaan dan produk-produk kepada pihak luar, Hal ini merupakan penilaian mengenai bentuk
bahkan mereka dapat menjadi pembela bagi dari produk dan layanan, atau mengenai produk atau
perusahaan khususnya dalam menangkal isu-isu layanan itu sendiri, dalam menyediakan tingkat
negatif. kepuasan dari konsumsi yang terpenuhi (Zeithaml et
al., 2002). Kepuasan akan mendorong konsumen
Pengunjung merupakan sumber informasi bagi membeli dan mengkonsumsi ulang produk atau jasa
perusahaan dalam hal intelijen pemasaran dan tersebut. Sebaliknya perasaan tidak puasakan
pengembangan layanan atau produk perusahaan pada menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan
umumnya. pembelian kembali produk atau jasa tersebut.
Kualitas Layanan (Wardhani et al., 2015).

Konsep kualitas layanan yang dihasilkan Menurut (Tjiptono, 2019) mengidentifikasi


oleh Parasuraman adalah SERVQUAL. Terdapat 5 empat metode untuk mengukur kepuasan konsumen,
dimensikualitas layanan menurut (Parasuraman et al., yaitu sebagai berikut :
1985) sebagai berikut: Sistem keluhan dan saran
Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan Setiap perusahaan yang berorientasi kepada
suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya pengunjung (customer-oriented) perlu memberikan
pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan kesempatan seluas-luasnya bagi para
sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan pengunjung untuk menyampaikan saran, pendapat
lingkungan sekitarnya adalah buktinya sadari layanan dan keluhan mereka.
yang diberikan oleh pemberi jasa.
Survei kepuasan pengunjung
Reliability, atau keandalanya itu kemampuan
perusahaan untuk memberikan layanan sesuai yang Perusahaan yang responsive dalam mengukur
dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Harus sesuai kepuasan pengunjung dengan mengadakan survei
dengan harapan pengunjung berarti kinerja yang tepat berkala. Perusahaan mengirimkan daftar pertanyaan
waktu, layanan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan (kuesioner) atau menelepon suatu kelompok acak dari
dengan akurasi tinggi. pembeli untuk mengetahui perasaan mereka terhadap
berbagai kinerja perusahaan. Dalam konsep kepuasan
Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu pengunjung terdapat dua elemen yang
kemauan untuk membantu dan memberikan layanan mempengaruhi, yaitu harapan dan kinerja. Kinerja
yang cepat (responsive) dan tepat kepada pengunjung, adalah persepsi konsumen terhadap apa yang diterima
dengan penyampaian informasi yang jelas. setelah mengkonsumsi produk atau jasa. Harapan
Assurance, atau jaminan dan kepastianya itu adalah perkiraan konsumen tentang apa yang akan
pengetahuan, kesopan santunan, dan kemampuan para diterima apa bila ia mengkonsumsi produk (barang
pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa atau jasa) (Anggraeni et al., 2015). Kepuasan
percaya pengunjung kepada perusahaan. pengunjung merupakan fungsi dari kualitas layanan
dikurangi harapan pengunjung (Parasuraman et al.,
Empathy, yaitu memberikan perhatian yang 1985) dengan kata lain pengukuran kepuasan
tulus dan bersifat individual atau pribadi yang konsumen dirumuskan sebagai berikut:
diberikan kepada pengunjung dengan berupaya
memahami keinginan konsumen di mana suatu 1. Service quality < Expectation. Bila ini terjadi,
perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan dapat dikatakan bahwa layanan yang diberikan
pengetahuan tentang pengunjung. perusahaan buruk. Selain tidak memuaskan juga
tidak sesuai dengan harapan pengunjung. Jika
Kepuasan Konsumen service quality yang diberikan perusahaan lebih
kecil dari ekspektasi pengunjung, maka akan
Kepuasan pengunjung merupakan tingkat mengakibatkan ketidak puasan terhadap
perasaan seseorang setelah membandingkan hasil pengunjung.
yang dirasakan dengan harapannya. Seorang 2. Service quality = Expectation. Bila ini terjadi
pengunjung akan mengalami berbagai tingkat dapat dikatakan bahwa layanan yang diberikan
kepuasan bila kinerja produk dan produk yang tidak ada keistimewaan. Jika nilai kualitas layanan
dihasilkan sesuai dengan harapannya, dan akan yang diberikan perusahaan sama dengan harapan
merasa tidak puas bila barang yang dihasilkan tidak pengunjung, maka muncul kepuasan yang biasa
sesuai dengan harapannya (Armstrong et al., 2014). diinginkan pengunjung.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh (Rosita et al., 3. Service quality > Expectation. Bila ini terjadi
2016)bahwa yang dimaksud dengan kepuasan dapat dikatakan bahwa pengunjung merasakan
pengunjung merupakan respon pemenuhan dari layanan yang diberikan oleh perusahaan tidak
konsumen.

36
JURNAL MEKAR VOL.1. NO.1. APRIL 2022| e-ISSN: xxxx-xxxx p-ISSN: xx xxxx
hanya sesuai dengan kebutuhan, namun sekaligus Dari pengertian teori diatas, maka dalam penelitian
memuaskan dan menyenangkan. Jika kualitas ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengunjung
layanan lebih besar dari harapan yang diinginkan yang pernah berkunjung ke Museum Nasional
pengunjung, maka akan membuat kepuasan Jakarta.
pengunjung sangat luar biasa. Layanan ketiga ini
disebut layanan prima (excellent service) yang Sampel Menurut (S Arikunto, 2010) sampel
selalu diharapkan oleh pengunjung. adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
METODE dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
Objek Penelitian menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Teknik yang peneliti gunakan adalah teknik non-
Menurut (Purwanto & Sulistyasturi, 2017) probability sampling dengan jenis sampling
objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau purposive. Indikator dalam penelitian ini terdapat 1
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel bebas yang memiliki 5 dimensi dan 1
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk variabel terikat yang memiliki 1 dimensi. Terdapat
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 24 total pernyataan yang dibuat untuk penelitian ini.
Secara singkat, objek penelitian adalah sasaran atau Maka dari itu, perhitungan jumlah sampelnya
titik perhatian dalam suatu penelitian. Objek dalam menggunakan rumus Slovin adalah:
penelitian ini adalah Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Pengunjung di Museum Nasional Jakarta.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian memiliki kedudukan yang
sangat penting didalam penelitian, subjek penelitian
adalah sumber yang memberikan informasi tentang
data atau hal-hal yang diperlukan oleh peneliti
terhadap penelitian yang sedang dilaksanakan
(Suharsimi Arikunto, 2010). Subjek penelitian dapat
berupa hal, benda atau orang. Tetapi, pada umumnya
subjek penelitian adalah manusia atau apa saja yang
menjadi urusan manusia. Oleh sebab itu, maka subjek
dalam penelitian ini adalah Museum Nasional Jakarta.
Jenis Penelitian
Dalam membuat sebuah penelitian, peneliti Jadi, jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 99,92
harus menggunakan jenis penelitian yang tepat. Hal dan dibulatkan menjadi 100. Maka dari itu, jumlah
ini bermaksud untuk memperoleh gambaran masalah responden yang dibutuhkan adalah 100 orang.
yang jelas serta langkah-langkah yang dapat diambil
untuk memperoleh gambaran masalah yang jelas serta
langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi PEMBAHASAN
masalah tersebut. Metode penelitian kuantitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada Uji Validitas
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
Validitas menurut (Sugiyono, 2018)
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menunjukkan derajat ketepatan antara data yang
menggunakan instrument penelitian, analisis data
sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mencari validitas
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (S Arikunto,
sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan
2010). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
total item-item tersebut. Jika koefisien antara item
jenis penelitian kuantitatif dengan metode asosiatif dengan total item sama atau di atas 0,3 maka item
kausal (sebab-akibat)
tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya
Menurut (Suharsimi, 2006) populasi adalah di bawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau valid.
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

37
JURNAL MEKAR VOL.1. NO.1. APRIL 2022| e-ISSN: xxxx-xxxx p-ISSN: xx xxxx
Pada hasil uji validitas 30 responden, variabel Analisis Regresi Berganda
X yaitu Kualitas Layanan menunjukkan setiap Menurut (Sugiyono, 2018) analisis regresi
pernyataan menunjukkan nilai valid sebesar 0,361 linier berganda bermaksud meramalkan bagaimana
maka pertanyaan – pertanyaan yang ada di variabel X keadaan atau naik turunnya variabel dependen
valid. Begitu juga dengan variabel Y yaitu Kepuasan (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen
Pengunjung mnunjukkan setiap pernyataan yang ada sebagai faktor prediator dimanipulasi (dinaik
menunjukkan nilai valid sebesar 0,361 yang berarti turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda
setiap pertanyaan – pertanyaan yang ada di variabel Y akan dilakukan bila jumlah variabel
valid. independennya minimal 2.
Tabel 2. Uji Regresi Berganda
Uji Realibilitas
Uji reliabilitas berguna untuk memastikan
apakah kuesioner penelitian yang akan dipergunakan
untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel
atau tidak. Menurut (Sugiyono, 2018)) reliabilitas
adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan
menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Menurut (Ferdinand, 2014) dasar Sumber: data diolah penulis, 2022
pengambilan keputusan dalam penentuan suatu
instrumen dapat dikatakan reliabel apabila: Jika
ralpha positif dan ralpha > 0,6 , maka butir tersebut Uji T
reliabel. Jika ralpha positif dan ralpha < 0,6 , maka Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan
butir tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji, seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
menunjukkan bahwa variabel X Kualitas Layanan (independen) secara individual dalam
dinyatakan reliabel karna memiliki Cronbach Alpha > menerangkan variasi variabel dependen
0,6 yaitu 0,939 yang termasuk dalam kriteria Tabel 3. Uji T
reliabilitas sangat baik.
Berdasarkan hasil uji, menunjukkan bahwa
variabel Y Kepuasan Pengunjung dinyatakan
reliabel karna memiliki Cronbach Alpha > 0,6 yaitu
0,863 yang termasuk dalam kriteria reliabilitas sangat
baik.
Uji Normalitas
Sumber: data diolah penulis, 2022
Uji normalitas bertujuan untuk menguji Berdasarkan hasil output tabel SPSS diatas,
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu maka cara pengambilan keputusan uji parsial pada
atau residual memiliki distribusi normal. Seperti dimensi kualitas layanan dapat diartikan sebagai
diketahui bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa berikut:
nilai residual mengikuti distribusi normal. Menurut a. Dimensi bukti fisik (H1) memiliki hasil bukti fisik
(Sugiyono, 2018) ada dua cara untuk mendeteksi thitung > t tabel dengan nilai 2,344 > 1,98552
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dan nilai signifikansi dimensi bukti fisik sebesar
dengan analisis grafik dan uji statistik. Berdasarkan 0,021 < 0,05, maka secara parsial berpengaruh
hasil pengujian pada tabel diatas, hasil pengujian One signifikan terhadap kepuasan pengunjung di
Sample Kolmogorov-Smirnov test menghasilkan Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) atau
asymptotic significance > 0,05 yaitu 0,200 yang diterima.
dapat diartikan bahwa data diatas dinyatakan b. Dimensi keandalan (H2) memiliki hasil keandalan
berdistribusi dengan normal thitung > t tabel dengan nilai 3,719 > 1,98552
dan nilai signifikansi dimensi keandalan sebesar
Uji Heteroskedastisitas
0,000 < 0,05, maka secara parsial berpengaruh
Uji Heteroskedastisitas memiliki hasil signifikan terhadap kepuasan pengunjung di
pengujian bahwa data bersifat baik dan menyebar Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) atau
sehingga tidak menyebabkan terjadinya diterima.
heteroskedastisitas. c. Dimensi cepat tanggap (H3) memiliki hasil cepat
tanggap thitung < t tabel dengan nilai -0,356 <
1,98552 dan nilai signifikansi dimensi cepat
tanggap sebesar 0,723 > 0,05, maka secara parsial
tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung

38
JURNAL MEKAR VOL.1. NO.1. APRIL 2022| e-ISSN: xxxx-xxxx p-ISSN: xx xxxx
di Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) Koefisien Determinasi
atau ditolak. Hal ini disebabkan oleh pengunjung
dalam menentukan kepuasannya terhadap Koefisien determinasi merupakan kuadrat
layanan Museum Nasional Jakarta (Museum dari koefisien korelasi sebagai ukuran untuk
Gajah) tidak mengutamakan cepat tanggap. mengetahui kemampuan dari masing masing
d. Dimensi jaminan (H4) memiliki hasil jaminan variabel yang digunakan. Koefisien determinasi
thitung < t tabel dengan nilai -2,797 < 1,98552 (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model
dan nilai signifikansi dimensi jaminan sebesar yang dibentuk dalam menerangkan variasi
0,006 < 0,05, maka secara parsial tidak variabel independen. Nilai koefisien determinasi
berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung di (R2) yaitu antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) atau mengindikasikan variabel independen memberikan
ditolak. Hal ini disebabkan karena pengunjung hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
dalam menentukan kepuasannya terhadap layanan dilakukannya prediksi terhadap variabel
Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) tidak dependen (S Arikunto, 2010).
mengutamakan jaminan. Tabel 5. Kofisien Determinasi
e. Dimensi empati (H5) memiliki hasil empati
thitung > ttabel dengan nilai 3,041 > 1,98552 dan
nilai signifikansi dimensi empati sebesar 0,003 <
0,05, maka secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pengunjung di Museum
Nasional Jakarta (Museum Gajah) atau diterima. Sumber: data diolah penulis, 2022

Uji F Dalam hasil data diatas, terlihat R2 yaitu


Uji statistik F mengukur goodness of fit, yaitu 0,509. Dapat diartikan sebanyak 50,9% kepuasan
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai pengunjung Museum Nasional Jakarta (Museum
aktual. Jika nilai signifikansi F < 0,05, maka model Gajah) dipengaruhi oleh kualitas layanan, dan
regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel sisanya 49,1% dipengaruhi oleh variabel lain seperti
independen. Uji statistik F juga menunjukkan apakah kualitas produk dan harga yang tidak saya teliti.
semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. SIMPULAN
Uji statistik F mempunyai signifikansi 0,05. Kriteria Berdasarkan hasil penelitan dan analisis data
pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik F mengenai pengaruh kualitas layanan terhadap
adalah jika nilai signifikansi F < 0,05, maka kepuasan pengunjung di Museum Nasional Jakarta
hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan (Museum Gajah), dapat ditari kesimpulan sebagai
bahwa semua variabel independen secara simultan berikut:
dan signifikan mempengaruhi variabel dependen 1. Berdasarkan hasil uji t, dimensi bukti fisik
(Sugiyono, 2018). memiliki pengaruh terhadap kepuasan
pengunjung di pengunjung di Museum Nasional
Tabel 4. Uji F Jakarta (Museum Gajah) dengan nilai t hitung > t
tabel (2,344 > 1,98552) dan nilai signifikansi
(0,021 < 0,05).
2. Berdasarkan hasil uji t, dimensi keandalan tidak
memiliki pengaruh terhadap kepuasan
pengunjung di Museum Nasional Jakarta
Sumber: data diolah penulis, 2022 (Museum Gajah) dengan nilai t hitung > t tabel
(3,719 > 1,98552) dan nilai signifikansi (0,000 <
Dapat dilihat dari tabel ANOVA, dapat diartikan 0,05).
bahwa sig. 0,000 < 0,05. F hitung juga menunjukkan 3. Berdasarkan hasil uji t, dimensi cepat tanggap
angka 19,504; yang mana 19,504 > 2,47. Oleh tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan
karena itu dapat disimpulkan bahwa H06 ditolak dan pengunjung di Museum Nasional Jakarta
H6 diterima. Artinya variabel X (kualitas layanan) (Museum Gajah) dengan nilai t hitung < t tabel (-
jika diuji secara simultan berpengaruh positif 0,356 < 1,98552) dan nilai signifikansi (0,723 >
signifikan terhadap variabel Y (kepuasan 0,05).
pengunjung). 4. Berdasarkan hasil uji t, dimensi jaminan memiliki
pengaruh terhadap kepuasan pengunjung di
Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah)

39
JURNAL MEKAR VOL.1. NO.1. APRIL 2022| e-ISSN: xxxx-xxxx p-ISSN: xx xxxx
dengan nilai t hitung < t tabel (-2,797 < 1,98552) Manajemen Pemasaran jasa” edisi 2:
dan nilai signifikansi (0,006 < 0,05). Salemba Empat. Jakarta.
5. Berdasarkan hasil uji t, dimensi empati memiliki Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L.
pengaruh terhadap kepuasan pengunjung di (1985). A conceptual model of service
Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) quality and its implications for future
dengan nilai t hitung > t tabel (3,041 > 1,98552) research. Journal of Marketing, 49(4), 41–
dan nilai signifikansi (0,003 < 0,05). 50.
6. Berdasarkan hasil uji f, maka dapat disimpulkan Purwanto, E. A., & Sulistyasturi, D. R. (2017).
bahwa secara simultan dari dimensi bukti fisik, Metode penelitian kuantitatif.
keandalan, cepat tanggap, jaminan, dan empati Rosita, R., Marhanah, S., & Wahadi, W. H.
dalam kualitas layanan berpengaruh secara (2016). Pengaruh Fasilitas Wisata Dan
signifikan terhadap variabel kepuasan pengunjung Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
di Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) Pengunjung Di Taman Margasatwa
dengan nilai f hitung > f tabel (19,504 > 2,47) Ragunan Jakarta. Jurnal Manajemen Resort
dan nilai signifikansi (0,000 < 0,05). Dan Leisure, 13(1).
7. Hasil dari uji koefisien determinasi menuan Saidani, B., & Arifin, S. (2012). Pengaruh
bahwa kualitas layanan memberi sumbangan kualitas produk dan kualitas layanan
pengaruh terhadap tingkat kepuasan pengunjung terhadap kepuasan konsumen dan minat
di Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah) beli pada ranch market. JRMSI-Jurnal Riset
sebanyak 50,9%. Manajemen Sains Indonesia, 3(1), 1–22.
Simamora, B. (2003). Memenangkan Pasar dg
Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama.
DAFTAR PUSTAKA Sudarma, K. (2012). Mencapai sumber daya
manusia unggul (Analisis kinerja dan
Anggraeni, L. D., Deoranto, P., & Ikasari, D. M. kualitas pelayanan). JDM (Jurnal Dinamika
(2015). Analisis persepsi konsumen Manajemen), 3(1).
menggunakan metode importance Sugiyono. (2018). Sugiyono Metode Penelitian
performance analysis dan customer Kuantitatif Kualitatif. Metode Penelitian
satisfaction index. Industria: Jurnal Kuantitatif Kualitatif.
Teknologi Dan Manajemen Agroindustri, Suharsimi, A. (2006). metodelogi Penelitian.
4(2), 74–81. Yogyakarta: Bina Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Susetyarini, O., & Masjhoer, J. M. (2018).
pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Pengukuran Tingkat Kepuasan Wisatawan
Arikunto, Suharsimi. (2010). Metode peneltian. Terhadap Fasilitas Umum, Prasarana
Jakarta: Rineka Cipta. Umum, dan Fasilitas Pariwisata di
Armstrong, G., Adam, S., Denize, S., & Kotler, Malioboro Pascarevitalisasi Kawasan.
P. (2014). Principles of marketing. Pearson Jurnal Kepariwisataan, 12(1), 41–54.
Australia. Tjiptono, F. (2019). Strategi pemasaran.
Aryani, D., & Rosinta, F. (2011). Pengaruh Wardhani, W., Sumarwan, U., & Yuliati, L. N.
kualitas layanan terhadap kepuasan (2015). Pengaruh persepsi dan preferensi
pelanggan dalam membentuk loyalitas konsumen terhadap keputusan pembelian
pelanggan. BISNIS & BIROKRASI: Jurnal hunian Green Product. Jurnal Manajemen
Ilmu Administrasi Dan Organisasi, 17(2). Dan Organisasi, 6(1), 45–63.
Ferdinand, A. (2014). Metode Penelitian Zeithaml, V. A., Parasuraman, A., & Malhotra,
Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk A. (2002). Service quality delivery through
Penulisan Skripsi,Tesis Dan Disertasi Ilmu web sites: a critical review of extant
Manajemen. Edisi kelima. In Badan knowledge. Journal of the Academy of
Penerbit Universitas Diponegoro. Marketing Science, 30(4), 362–375.
Lupiyoadi, R., & Hamdani, A. (2011).

40

You might also like