Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pertambahan jumlah coffee shop di kota Denpasar dan keluhan terkait pelayanan coffee shoP
di Kota Denpasar menjadi alasan penelitian ini dilakukan. Perbedaan tujuan mengunjungi
coffee shop, melahirkan harapan yang berbeda. Memahami kemampuan pelayanan coffee shop
dalam memenuhi harapan pengunjung merupakan tujuan penelitian ini. Pendekatan kualitas
diterapkan untuk mengeksplorasi faktor-faktor mendasar persepsi kualitas pelayanan coffe shop
di Kota Denpasar. Seratus pengunjung dilibatkan sebagai responden untuk mengukur kualitas
pelayanan coffe shop. Hasil analisis Faktor menunjukkan bahwa Lingkungan pisik
menyumbangkan variasi terhadap variasi kualitas yang terbesar, disusul oleh reliabilitas,
kepastian, daya tanggap dan empati. Temuan penelitian ini merekomendasikan investor agar
meletakkan perbaikan aspek pisik dalam prioritas utama, pemilihan lokasi yang strategis,
kemudahan pembayaran, dan perhatian dan keramahan karyawan perlu ditingkatkan melalui
pelatihan kompetensi untuk membangun sikap kerja yang sesuai.
Kata Kunci: kualitas, lingkungan pisik pelayanan, keandalan, daya tanggap, kepastian ,
empati.
ABSTRACT
Increasing number of coffee shop s operating during the Pandemy in Denpasar City is the
main reason of the present study. There is number coffee shop s available, while on the other
hand Government regulation limited operating hours and capacity utilization which insist them
to manage product and service delivery properly to their prospective custumer. Preliminary
study uncovered that some areas dont meet customer expectancy such as waiter service
behavior and appearance. The present study objective is exploring the fundamental factors that
construct the quality of coffe shop in Denpasar area based on data accumulated from 100 coffe
shop visitos. The result confirmed that dimensions of tangibility, reliability , responsiveness;
assurance and empathy significantly explained variance of coffee shop quality. The
Implication of the research finding is that investor have to put physical aspect improvement
on the first priority to build positive consumer quality perception, chose strategic location,
employ non cash payment method, and keep on improving cleanliness as well as train the
employees to internalize hospitality attitude properly.
Yusak et al., (2013) menyatakan bahwa kesalahan merupakan wujud daya tanggap
bukti pisik termasuk kebersihan peralatan (Ababneh et al., 2018) seperti kecepatan
makan, ruangan coffee shop sementara karyawan dalam mengganti minuman yang
Pakurar et al., (2019) menyatakan bahwa tumpah, mengganti makanan yang salah
lingkungan pisik pelayanan membentuk disajikan.
citra coffee shop. Shin,C.S.,et al., (2015) Vanharanta, H., Kantola, J.,&
membuktikan bahwa kualitas pelayanan Seikola,S.(2015) melaporkan bahwa
coffee shop secara signifikan dipengaruhi pengalaman individu pelanggan merupakan
oleh kualitas athmosfer toko dan kualitas komponen yang penting dalam
pelayanan coffee shop. pembentukan kualitas pelayanan coffee
Sejadi dan Rizzuto (2013) shop. Pengalaman individu pelanggan
mendefinisikan keandalan sebagai dibentuk oleh proses interaksi pelanggan
kemampuanunt untuk menyediakan dan service provider yang dilaksanakan
produk/layanan sesuai apa yang telah oleh karyawan garda depan para waiter
disepakati/dijanjikan pada konsumen. maupun waitress.
Parasuraman et al., (1988) menyatakan Dimensi jaminan pelayanan
bahwa keandalan merupakan kemampuan (Assurance). menyatakan bahwa assurance
untuk memberikan pelayanan secara akurat, adalah kemampuan pelayan coffee shop
menyajikan pesanan tepat waktu atau dalam memberikan kenyamanan dan
pelayanan yang cepat (Nguye et al.,2018). keamanan kepada pengunjung (Sajadi dan
Lee, J. H. (2013) mengungkapkan bahwa Rizzuto, 2013), keramah-tamahan petugas
diantara faktor-faktor kualitas pelayanan pelayanan, pengetahuan pelayan terhadap
coffee shop kualitas minuman kopi yang menu-menu yang tersedia, dan kemampuan
ditawarkan dan kepercayaan pada karyawan menjelaskan menu (Yusak, 2013).
tidak signifikan dampaknya, sementara Dimensi Empati (Empahty)
karakteristik menu dan lingkungan menyatakan kemampuan memberikan
pelayanan signifikan pengaruhnya terhadap perhatian secara kusus kepada pengunjung
kualitas pelayanan. sesuai kebutuhan (Sejadi dan Rizzuto,
Daya tanggap (Responsiveness) 2013). Ladhari, R., Ladhari, I., & Morales,
adalah tindakan memberikan bantuan M.(2011) menemukan bahwa dimensi
kepada pengunjung mengatasi masalah empati sebagai sebagai kemampuan
(Sajadi dan Rizzoto, 2013). Kecepatan memberikan perhatian personal pada
dalam menanggapi dan memperbaiki individu nasabah Bank merupakan faktor
yang paling penting bagi nasabah Bank di menyumbangkan variasi yang signifikan
Canada. terhadap variasi kualitas layanan Coffee
Model penelitian ini shop .
mengidentifikasi struktur dimensi kualitas Penelitian ini mengambil lokasi
pelayanan coffee shop di Kota Denpasar. pengumpulan di Kota Denpasar dengan
Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1985), responden penelitian adalah pengunjung
Shin et al.,(2015) dan Merimadi et al.,(2012) usaha coffee shop periode bulan Oktober
untuk lingkungan pelayanan coffee shop 2020 sampai Juli 202 dengan desain
yang terdiri dari lima elemen/faktor kualitas penelitian survei. Jumlah responden
yaitu lingkungan pisik, keandalan, daya penelitian ditetapkan 100 orang pengunjung
tanggap, kepastian, dan empati dengan 20 coffee shop berdasarkan pertimbangan
indikator kualitas pada gambar 1. jumlah butir indikator instrumen
pengukuran data yang digunakan yaitu 20
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
dengan minimal 5 data pengamatan per
positif seperti Petugas Pelayanan (Sangat signifikansi lima dimensi kualitas yang
tidak memuaskan ----- Sangat memuaskan); membentuk model konseptual kualitas.
Secara lengkap instrumen pengukuran data Hasil ekstraksi mengidentifikasi
dimensi kualitas produk dan pelayanan Faktor-faktor inti yang dinilai signifikan
coffe shop disajikan pada tabel 1. dengan nilai Eigen minimal 1,0. Faktor inti
Tabel 1. merupakan representasi dimensi kualitas
Instrumen pengukuran Data
produk dan layanan coffee shop yang
Variable Indikator Kode Sumber
Responsiveness 1.
pengunjung.
Karyawan selalu bersedia membantu
X11 Merimadi et al
(2012), Shin et al
metode Varimax menghasilkan elemen
(daya tanggap) pelanggan ketika mengalami kesulitan. X12 (2015), Sejadi dan
2. Karyawan memberikan pelayaan secara
cepat kepada pengunjung. X13
Rizzoto, 2013,
Yusak, 2013. pembentuk faktor berdasarkan data empirik.
3. Karyawan memberikan pelayanan secara
konsisten. X14
Responsiveness
X13 Karyawan memberikan
pelayanan tepat kepada
4,08 Memuaskan (4,54). Indikator keamanan pengunjung
(daya tanggap) pengunjung
Faktor – faktor tersebut yaitu Faktor Elemen faktor keandalan karyawan yang
Lingkungan pisik menyumbangkan variasi memiliki korelasi paling kuat hingga paling
kualitas pelayanan coffee shop sebesar 19,8 lemah dengan faktor keandalan
persen dengan nilai Eigen 3,960. Data skor ditunjukkan oleh nilai Loading berturut-
rata-rata faktor kepastian layanan adalah turut adalah : Ketrampilan karyawan
4,37, dikategorikan sangat memuaskan. (0,879); Keramahan karyawan (0,870);
Tabel 10
Rotated Component Matrix Pengetahuan karyawan (0,684); Kecepatan
Component
1 2 3 4 5
Kebersihan ruangan X1 ,791 dan ketepatan pelayanan ( 0,576); Elemen
Lokasi coffee shop X2 ,791
Kebersihan peralatan X3 ,776
Kerapihan penampilan karyawan
X4
,798 kesamaan perlakuan / karyawan tidak
Harga produk X5 ,840
Kemudahan pembayaran X6
Daya tarik sajian minuman X7
,620 ,424
,496 membeda-bedakan pengunjung (0,505).
Ketrampilan karyawan X8 ,879
Pengetahuan karyawan X9 ,684
Keramahan karyawan X10 ,870 Elemen faktor keandalan yang paling kuat
Kecermatan mencatatat X11 ,630 ,460
Kesediaan membantu X12 ,419 ,458
Kecepatan pelayanan X13
Konsistensi pelayanan X14
,573 ,460
,619
dampaknya terhadap kualitas adalah
keamanan lingkungan pelayanan
,661
X15
kejujuran karyawan X16 ,567 ,562
ketrampilan karyawan (0,879).
kenyamanan ruangan X17 ,763
Perhatian karyawan X18 ,824
Keadilan pelayanan X19 ,505 ,488 Faktor empati karyawan memiliki
Kepekaan karyawan X20 ,515 ,675
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2021.
nilai Eigen sebesar 2,532 dan
Elemen faktor lingkungan pisik yang menyumbangkan variasi terhadap kualitas
memiliki korelasi paling kuat hingga paling pelayanan coffee shop sebesar 12,6 persen.
lemah dengan faktor lingkungan pisik Elemen faktor empati karyawan yang
ditunjukkan oleh nilai Loading berturut- memiliki korelasi paling kuat hingga paling
turut adalah : Kebersihan ruangan (0,791); lemah dengan faktor empati ditunjukkan
Lokasi coffee shop (0,791); Penampilan oleh nilai Loading berturut-turut adalah :
karyawan yang bersih dan rapi (0,798); Perhatian karyawan (0,824); Pemahaman
Kebersihan peralatan makan dan minum pada Kebutuhan pelanggan (0,661);
(0,776); Kecermatan memproses pesanan Keamanan (0,661);Metode pembayaran
pelanggan (0,630); Kejujuran karyawan pembayaran (0,620). Elemen faktor
(0,567). Elemen lingkungan pisik yang keandalan yang paling kuat dampaknya
memiliki dampak paling kuat terhadap terhadap kualitas adalah perhatian
kualitas adalah Kebersihan ruangan coffee karyawan (0,824).
shop. Faktor jaminan pelayanan memiliki
Faktor keandalan karyawan nilai Eigen sebesar 2,228 dan
memiliki nilai Eigen sebesar 3,402 dan menyumbangkan variasi terhadap kualitas
menyumbangkan variasi terhadap kualitas pelayanan coffee shop sebesar 11,1
pelayanan coffee shop sebesar 17 persen. persen. Elemen faktor jaminan kualitas
pelayanan yang memiliki korelasi paling beroperasi di Kota Denpasar. Nilai Eigen
kuat hingga paling lemah dengan faktor dan nilai total explained variance masing-
empati ditunjukkan oleh nilai Loading masing faktor menceriminkan pengaruh
berturut-turut adalah : Keamanan relatif terhadap variasi persepsi kualitas
bertransaksi (0,736); Konsistensi pelayanan pelayanan. Faktor lingkungan pisik
pelanggan (0,619); Membantu kesulitan pelayanan, memberikan sumbangan variasi
pengunjung (0,458); Metode pembayaran terhadap persepsi kualitas coffee shop
pembayaran (0,620).Elemen faktor yang paling kuat yaitu sebesar 19,8 persen
kepastian pelayanan yang paling kuat dengan elemen yang paling kuat
dampaknya terhadap kualitas adalah korelasinya terhadap faktor lingkungan
perhatian karyawan (0,736). pisik adalah kerapihan penampilan
Faktor Menu dan tampilan minuman karyawan (0,798). Elemen lingkungan pisik
memiliki nilai Eigen sebesar 1,630 dan yang paling lemah korelasinya adalah
menyumbangkan variasi terhadap kualitas kejujuran karyawan (0,567). Hasil analisis
pelayanan coffee shop sebesar 8,1 persen. data deskriptif menunjukkan bahwa elemen
Elemen faktor Variasi Menu dan tampilan faktor lingkungan pisik yang paling rendah
minuman yang memiliki korelasi paling skornya berdasarkan persepsi pelanggan
kuat hingga paling lemah dengan faktor adalah lokasi coffee shop (3,98), sementara
Menu dan tampilan minuman ditunjukkan skor tertinggi adalah elemen Kerapihan
oleh nilai Loading berturut-turut adalah : penampilan karyawan (4,41). Informasi ini
Variasi Menu (0,736); Penampilan merekomendasikan bahwa manajemen
minuman (0,496).Elemen faktor Menu dan coffee shop dengan memilih lokasi coffee
tampilan minuman yang paling kuat shop yang mudah dijangkau oleh calon
dampaknya terhadap kualitas adalah Variasi pelanggan.
menu (0,840). Nilai Eigen dan nilai loading faktor
Pembahasan Dan Implikasi Temuan. keandalan pelayanan memberikan
Berdasarkan nilai total akumulatif sumbangan variasi terhadap persepsi
parameter Total Explained Variance kualitas coffee shop sebesar 17 persen
sebesar 68,76 persen, menunjukkan bahwa dengan elemen faktor yang paling kuat
kelima faktor yang dibentuk oleh 20 elemen korelasinya terhadap faktor keandalan
aspek pelayanan coffee shop mampu pelayanan adalah ketrampilan karyawan
menjelaskan 68,76 persen variasi persepsi (0,879). Elemen keandalan pelayanan yang
kualitas pelayanan coffee shop yang paling lemah korelasinya dengan faktor
kualitas pelayanan berdasarkan indikator pelayanan coffee shop, namun temuan ini
lingkungan pisik coffee shop. memiliki keterbatasan karena hanya
Hasil rotasi komponen matrik melibatkan pengunjung lokal sebagai
mengungkapkan bahwa kemudahan responden penelitian. Tingkat keterlibatan
pembayaran berkorelasi dengan faktor dibuktikan mempengaruhi persepsi kualitas
empati dan faktor harga. Penelitian pelayanan coffee shop . Penelitian
selanjutnya perlu memasukkan variabel berikutnya disarankan untuk memasukkan
harga dengan nilai yang bervariasi dan variabel keterlibatan pelanggan coffee shop
variasi metode pembayaran untuk menguji dalam model konseptual penelitian, untuk
hubungannya dengan empati pelayanan. menguji apakah terdapat perbedaan struktur
Apakah kemudahan pembayaran dan harga faktor pembentuk kualitas pelayanan coffee
yang terjangkau mencerminkan shop pada kelompok pelanggan dengan
peningkatan daya jangkau pelayanan bagi keterlibatan tinggi dibandingkan kelompok
pelanggan. Indikator kesediaan membantu pelanggan dengan keterlibatan tinggi.
mengatasi masalah pelanggan dan Informasi terkait perilaku pelanggan coffee
kecepatan pelayanan berkorelasi dengan shop yang memiliki keterlibatan tinggi
faktor empati dan faktor kepastian merupakan masukan berharga dalam
pelayanan. Temuan ini menunjukkan merumuskan strategy pemasaran coffee
bahwa kesediaan membantu mengatasi shop karena kelompok pelanggan ini
masalah pelanggan dan kecepatan melakukan volumen pembelian dan nilai
pelayanan memberikan sumbangan varian pembelian yang lebih tinggi dibandingkan
terhadap faktor empati karyawan dan kelompok pelanggan dengan keterlibatan
kepastian pelayanan. Penelitian selanjutnya rendah sehingga mewujudkan kualitas
perlu menguji lebih lanjut bagaimana pelayanan berdasarkan perspektif
kecepatan pelayanan berkorelasi dengan kelompok pelanggan ini memberikan
empati dan kepastian pelayanan. peluang perolehan manfaat ekonomi yang
Keterbatasan Penelitian lebih tinggi dan keberlanjutan usaha yang
Meskipun temuan penelitian memberikan lebih tinggi. Pengumpulan data penelitian
informasi terkait kualitas pelayanan coffee ini dilakukan pada saat pandemic Covid-19,
shop di wilayah kota Denpasar dan faktor- sehingga terdapat keterbatasan pengunjung
faktor pelayanan yang memberikan yang menjadi responden dalam menjawab
sumbangan signifikan terhadap kualitas pertanyaan dan harus tetap menaati
pelayanan serta indikator kualitas protokol kesehatan yang ada, sedangkan
Cronin, J. J., dan Taylor, S. A. 1992. shop . The Journal of the Korea
Measuring Service Quality: A Contents Association. 13(12):428-
Reexamination and Extention. 438
Journal of Marketing. 56(3):55-68
Kim, H. A. (2008). Importance-
Demirgunes, B. K. 2015. Relative performance analysis of service
Importance of Perceived Value, quality of in campus specialty coffee
Satisfaction and Perceived Risk on shop . Journal of the Korean Society
willingness to Pay More. of Food Science and Nutrition, 37(8),
Internasional Review of Management 1069-1078.
and Marketing. 5(4):211-220
Kim, H., & Kim, B. G. (2015). Comparison
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis with service quality models in coffee
Multivariat dengan Program IMB shop . Culinary science and
SPSS. Yogyakarta: Universitas hospitality research, 21(5), 50-58.
Diponegoro.
Lankton, N. K., & McKnight, H. D. (2012).
Vanharanta, H., Kantola, J., & Seikola, S. Examining two expectation
(2015). Customers’ conscious disconfirmation theory models:
experience in a coffee shop . assimilation and asymmetry effects.
Procedia Manufacturing, 3, 618-625. Journal of the Association for
Information Systems, 13(2), 1.
Heary, F. A. 2014. Studying the Effect of
Food Quality and Dimension Lazarevic, V. 2012. Encouraging Brand
(Physical Enviroment, Food and Loyalty in Fickle Generation Y
Service) on Mental Image of the Consumers. Young Consumer.
Restaurant and Customer Satisfaction 13(1):45-61.
and Internasional Based on Kisang
Ladhari, R., Ladhari, I., & Morales, M.
Model. Internasional Journal of
(2011). Bank service quality:
Academic Research in Business and
comparing Canadian and Tunisian
Social Sciences. 4(7):415-430
customer perceptions. International
J. Joseph Cronin, Jr. and Steven A, Taylor. Journal of Bank Marketing.
2012. Measuring Service Quality: A
Lee, J. H. (2013). A study on the effect of
Reexamination and Extention Jurnal
coffee shop service quality on
Marketing. 55.56-68
perceived value and behavioral
Ishak, R. P., dan Maharani, N. 2020. intention-Focusing on Busan-area
Pengaruh Kualitas Pelayanan college students. Culinary science and
terhadap Kepuasan Konsumen di hospitality research, 19(3), 218-233.
Coffee Toffeen Post Shop Bogor.
Mohajerani, P., dan Miremadi, A. 2012.
Jurnal Perjalanan Wisata Destinasi
Customer Satisfaction Modeling in
dan Hospitality. 3(1):17-34
Hotel Industry: a Case Study of Kish
Kotler, P., dan Armstrong, G. 2012. Prinsip- Island in Iran. International Journal of
prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Marketing Studies. 4(3):134-152
Jakarta: Erlangga
Moleong, L. 2014. Metodologi Penelitian
Kim, B., Yoon, J., dan Moon, S. 2013. Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT
Effects of Service Quality on Remaja Rosdakarya
Customer Satisfaction, Brand Image,
and Customer Loyalty of Female
University Students in a Coffee