You are on page 1of 18

PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE

TERHADAP KINERJA KEUANGAN


PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI Tbk
TAHUN 2012-2021

Ade Sumantri
adhe.ryan61@gmail.com

Program Studi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


ABSTRACT

This study aims to determine the effect of liquidity and leverage on financial performance at
PT. Astra Agro Lestari, Tbk (period 2012-2021) either partially or simultaneously. The
population in this study is PT. Astra Agro Lestari Tbk (the Company) was established under
the name PT Suryaraya Cakrawala on October 3, 1988, which later changed to PT. Astra
Agro Niaga on August 4, 1989. The company started its commercial operations in 1995
which is engaged in oil palm plantations. The data used in this study are secondary data with
documentation techniques obtained from the Annual Report Published for the period 2012-
2021. Data analysis methods used include descriptive statistical analysis, classical
assumption test, correlation test, coefficient of determination, multiple linear regression, T
test and F test with the help of the Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 25
program. The results show that The Liquidity Ratio as proxied by the Current Ratio has a
partially significant effect on Financial Performance (Return On Assets). This can be seen
from the test results which show that the value of tcount -2.849 > ttable 2.36462, with a
significant level of 0.025 < 0.05. While the Leverage Ratio proxied by the Debt to Equity
Ratio does not have a partial significant effect on Financial Performance (Return On Assets).
This can be seen from the test results which show that the value of t count -1.603 < ttable 2.36462,
with a significant level of 0.153 > 0.05. The Liquidity Ratio as proxied by the Current Ratio
and Leverage as proxied by the Debt to Equity Ratio have a significant simultaneous effect
on Financial Performance (Return On Assets). this can be seen from the results of the F test
test which shows that the value of Fcount is 4.467 > Ftable 4.46, with a significant level of 0.056
<0.05. Meanwhile, the results of the analysis of the coefficient of determination (R Square)
with a value of 0.561 or 56.1% means that liquidity proxied by the Current Ratio and
Leverage proxied by the Debt to Equity Ratio has an influence of 56.1% on Financial
Performance (Return On Assets) while the rest of 43.9% influenced by other variables not
examined in this study.

Keywords: Liquidity, Leverage and Financial Performance.

1
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Likuiditas dan Leverage Terhadap
Kinerja Keuangan Pada PT. Astra Agro Lestari, Tbk (Tahun 2012-2021) baik secara parsial
maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Astra Agro Lestari Tbk
(Perseroan) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang
kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai
beroperasi komersial pada tahun 1995 yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
Data yang digunakan dalam penelitian berupa data sekunder dengan teknik dokumentasi yang
diperoleh dari Laporan Tahunan Publikasi tahun 2012-2021. Metode analisa data yang
digunakan antara lain adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji korelasi, uji
koefisien determinasi, regresi linier berganda, uji T dan uji F dengan bantuan program
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Rasio Likuiditas yang diproksikan oleh Current Ratio berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Kinerja Keuangan (Return On Asset) hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang
menunjukan bahwa nilai thitung -2,849 > ttabel 2,36462, dengan tingkat signifikan sebesar 0,025
> 0,05. Sedangkan Rasio Leverage yang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Keuangan (Return On Asset) hal ini
dapat dilihat dari hasil pengujian yang menunjukan bahwa nilai t hitung -1,603 < ttabel 2,36462,
dengan tingkat signifikan sebesar 0,153 > 0,05. Rasio Likuiditas yang diproksikan oleh
Current Ratio dan Leverage yang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap Kinerja Keuangan (Return On Asset) hal ini dapat dilihat
dari hasil pengujian uji F yang menunjukan bahwa nilai Fhitung 4,467 > Ftabel 4,46, dengan
tingkat signifikan sebesar 0,056 < 0,05. Sementara hasil analisis koefesien determinasi (R
Square) dengan nilai 0,561 atau 56,1% artinya Likuiditas yang diproksikan oleh Current
Ratio dan Leverage yang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh sebesar
56,1% terhadap Kinerja Keuangan (Return On Asset) sedangkan sisanya sebesar 43,9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Likuiditas, Leverage dan Kinerja Keuangan.

1. PENDAHULUAN Penulis memilih PT. Astra Agro


1.1. Latar Belakang Penelitian Lestari Tbk (Perseroan) yang merupakan
Dengan adanya kemajuan perusahaan yang bergerak
teknologi seperti saat ini banyak mengembangkan industri perkebunan
perusahaan-perusahaan yang didirikan kelapa sawit di Indonesia sejak lebih dari
seperti perusahaan jasa, dagang dan 30 tahun yang lalu. Karena perannya
industri. Perusahaan tersebut merupakan dalam membangun perekonomian negara,
faktor pendukung utama yang dapat maka kondisi keuangan PT. Astra Agro
mempengaruhi tingkat perkembangan Lestari Tbk harus tetap stabil. Itulah
perekonomian di Indonesia. Semakin sebabnya analisis rasio keuangan perlu
banyak perusahaan yang didirikan, maka dilakukan agar kita dapat mengetahui
semakin kuat persaingan antar perusahaan gambaran posisi keuangan dari perusahaan
oleh sebab itu perusahaan-perusahaan tersebut. Bagi para pengguna laporan
tersebut harus siap bersaing dengan keuangan, mengetahui posisi keuangan
menjaga kualitas dan eksistensi dari suatu perusahaan adalah hal yang sangat
masing-masing perusahaan, tidak hanya itu penting karena pada dasarnya akan
perusahaan juga dituntut untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
meningkatkan kinerja agar dapat menentukan keputusan.
memenangkan persaingan tersebut.

2
Berikut ini penulis menampilkan
data tentang informasi mengenai Leverage
Likuiditas yang diproksikan oleh Current 100
Ratio, Leverage yang diproksikan oleh 80

Pertumbuhan
60
Debt to Equity Ratio dan Kinerja keuangan 40
yang diproksikan oleh Return On Asset 20
pada PT. Astra Agro Lestari Tbk Tahun 0
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2012-2021. Sebagaimana tampak pada 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
gambar 1: Sumber: Financial Report PT. Astra Agro Lestari
Tbk. (data diolah di excel 2022)
Gambar 2
Likuiditas Leverage (debt to equity ratio) pada PT.
3.00
Astra Agro Lestari Tbk
Tahun 2012-2021
Pertumbuhan

2.00
1.00 Berdasarkan grafik 2, terlihat bahwa
0.00 rata-rata Laverage yang diproksikan oleh
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Debt to Equity Ratio mengalami fluktuatif.
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Sumber: Financial Report PT. Astra Agro Lestari Angka tertinggi kenaikan pada tahun 2015
Tbk. (data diolah di excel 2022) sebesar 84% yang artinya semakin besar
Gambar 1 tingkat Debt to Equity Ratio maka akan
Likuiditas (Current Ratio) pada PT. berpengaruh buruk terhadap Kinerja
Astra Agro Lestari Tbk Keuangan (Return On Asset) suatu
Tahun 2012-2021 perusahaan. Dalam arti yang lebih luas
menurut Kasmir (2012:151) dapat
Berdasarkan grafik 1, terlihat bahwa dikatakan bahwa rasio solvabilitas
rata-rata Likuiditas yang diproksikan olehh digunakan untuk mengukur kemampuan
Current Ratio pada PT. Astra Agro Lestari perusahaan dalam membayar seluruh
Tbk tahun 2012-2021 mengalami kewajibannya, baik jangka panjang
fluktuatif dan dapat disimpulkan bahwa maupun jangka pendek apabila perusahaan
nilai Current Ratio tertinggi perusahaan dilikuidasi.
terjadi pada tahun 2020 sebesar 3,31.
Sedangkan untuk nilai Current Ratio
terendah perusahaan terjadi pada tahun Kinerja Keuangan
2013 yaitu sebesar 0,45. Current Ratio 25
yang baik umumnya berkisar antara angka 20
Pertumbuhan

15
1,5 dan 3. Meskipun begitu, rentang nilai 10
rasio lancar yang ideal bergantung pada 5
jenis industrinya. Setiap industri 0
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
mempunyai kisaran ideal masing-masing, 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
sehingga setiap perusahaan harus Sumber: Financial Report PT. Astra Agro Lestari
dibandingkan dengan perusahaan lain pada Tbk. (data diolah di excel 2022)
sektor yang sama. Gambar 3
Kinerja Keuangan (Return On Asset)
pada PT. Astra Agro Lestari Tbk
Tahun 2012-2021

Berdasarkan gambar 3, tersebut,


terlihat bahwa Kinerja Keuangan yang
diproksikan oleh Return On Asset atau

3
hasil pengembalian dari aktiva pada PT. PT. Astra Agro Lestari Tbk Tahun
Astra Agro Lestari Tbk tahun 2012-2021 2012-2020.
mengalami penurunan. Terlihat pada tahun 2. Untuk mengetahui pengaruh Leverage
2012-2021 terjadi penurunan atas hasil yang diproksikan Debt to Equity Ratio
pengembalian dari aktiva yang dimiliki terhadap kinerja keuangan yang
perusahaan. Sempat mengalami kenaikan diproksikan oleh Return On Asset pada
pada tahun 2012 sebesar 19%, namun PT. Astra Agro Lestari Tbk Tahun
mengalami penurunan pada tahun 2019 2012-2021.
sebesar 1%. 3. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas
Berdasarkan latar belakang yang diproksikan oleh Current Ratio
masalah yang telah diuraikan diatas, maka dan Leverage yang diproksikan Debt to
penulis tertarik untuk melakukan Equity Ratio secara bersama-sama
penelitian dengan judul “Pengaruh terhadap kinerja keuangan yang di
Likuiditas dan Leverage terhadap proksikan oleh Return On Asset pada
Kinerja Keuangan pada PT. Astra Agro PT. Astra Agro Lestari Tbk Tahun
Lestari Tbk Tahun 2012-2021” 2012-2021.

1.2. Rumusan Masalah 2. TINJAUAN PUSTAKA


Setelah diuraikan permasalahan- 2.1. Landasan Teori
permasalahan sebagaimana tersebut di atas 2.1.1. Manajemen Keuangan
dan kemudian dilakukan pembatasan 1. Pengertian Manajemen Keuangan
masalah, maka penulis dapat merumuskan Manajemen keuangan adalah
permasalahan tersebut: gabungan ilmu dan seni yang membahas,
1. Apakah terdapat pengaruh Likuiditas mengkaji dan menganalisa tentang
yang diproksikan oleh Current Ratio bagaimana seorang manajer keuangan
terhadap kinerja keuangan yang yang mempergunakan seluruh sumberdaya
diproksikan oleh Return On Asset pada perusahaan guna mencari dana, mengelola
PT. Astra Agro Lestari Tbk Tahun dana, serta membagi dana bertujuan agar
2012-2021? mampu memberikan profit atau laba dan
2. Apakah tedapat pengaruh Leverage kemakmuran para pemegang saham dan
yang diproksikan Debt to Equity Ratio suistainability (keberlanjutan) usaha bagi
terhadap kinerja keuangan yang perusahaan (Fahmi, 2018:2). Manajemen
diproksikan oleh Return On Asset pada keuangan merupakan kegiatan
PT. Astra Agro Lestari Tbk Tahun merencanakan, mengorganisasikan,
2012-2021? melaksanakan, serta mengendalikan
3. Apakah terdapat pengaruh Likuiditas pencarian dana dengan biaya serendah-
yang diproksikan oleh Current Ratio rendahnya dan menggunakannya secara
dan Leverage yang diproksikan Debt to baik dan tepat untuk kelangsungan operasi
Equity Ratio secara bersama-sama organisasi (Westeon dan Brigham dalam
terhadap kinerja keuangan yang di Utari, 2012).
proksikan oleh Return On Asset pada
PT. Astra Agro Lestari Tbk Tahun 2. Fungsi Manajemen Keuangan
2012-2021? Menurut Fahmi (2012:3)
manajemen keuangan berfungsi bagi
1.3. Tujuan Penelitian manajer perusahaan untuk dijadikan
Tujuan dari penelitian ini adalah: pedoman dalam pengambilan setiap
1. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas keputusan yang akan dilakukan. Artinya,
yang diproksikan oleh Current Ratio seorang manajer keuangan diperbolehkan
terhadap kinerja keuangan yang untuk melakukan suatu inovasi, tetapi
diproksikan oleh Return On Asset pada tidak sampai mengesampingkan kaidah-

4
kaidah yang sudah ditetapkan dalam ilmu terhadap rumusan masalah. Karena
manajemen keuangan. Misal, mematuhi sifatnya masih sementara, maka perlu
aturan yang ada dalam SAK (Standar dibuktikan kebenarannya melalui data
Akuntansi Keuangan). GAAP (General empiris yang terkumpul. Adapun hipotesis
Accepted Accounting Principle), undang- yang diajukan dalam penelitian ini adalah
undang dan peraturan tentang pengelolaan sebagai berikut:
keuangan perusahaan, dan lain sebagainya.
Dalam menjalankan tugasnya manajemen 2.1.1. Likuiditas (Curret Ratio)
keuangan mempunyai beberapa tugas Terhadap Kinerja Keuangan
untuk mencapai tujuannya. Tugas (Return to Asset).
(kewajiban) ini dilaksanakan dalam Rasio lancar atau Current Ratio
berbagai kegiatan yang terlebih dulu harus merupakan rasio yang digunakan untuk
direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan mengukur seberapa besar likuiditas yang
dikendalikan supaya dapat melancarkan dimiliki suatu perusahaan, sehingga sangat
tujuan tersebut, sebagai pimpinan tertinggi mendasar bagi perusahaan karena
departemen keuangan, direktur keuangan merupakan tolak ukur kemampuan
atau manajemen keuangan lebih banyak perusahaan dalam melunasi hutang jangka
bertanggungjawab dalam tugas ini pendek. Rasio lancar adalah rasio antara
(Kasmir, 2010:16). aset lancar dan hutang lancar. Rasio lancar
yang tinggi berarti terlalu banyak aset
2.1.2. Laporan Keuangan lancar, yang akan berdampak buruk pada
1. Pengertian Laporan Keuangan profitabilitas perusahaan, begitu pula
Laporan keuangan perusahaan sebaliknya.
umumnya terdiri dari laporan laba rugi, H1: Diduga Likuiditas (Current Ratio)
laporan posisi keuangan, laporan berpengaruh terhadap kinerja
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan keuangan (Return On Asset).
catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari 2.1.2. Leverage (Debt to Equity Ratio)
proses akuntansi yang dapat digunakan Terhadap Kinerja Keuangan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara (Return On Asset).
data keuangan atau aktivitas suatu Debt to Equity Ratio merupakan
perusahaan dengan pihak-pihak yang salah satu dimensi yang menentukan
berkepentingan dengan data atau aktivitas solvabilitas perusahaan. Solvabilitas
perusahaan tersebut. (Munawir, 2012:2). adalah kemampuan perusahaan untuk
melunasi hutang, tidak terbatas pada
2. Tujuan Laporan Keuangan hutang jangka pendek. Jatuh tempo hutang
Menurut Hutauruk, M. R. jangka panjang pada akhirnya akan
(2017:10) tujuan laporan keuangan adalah mempengaruhi likuiditas. Solvabilitas
menyediakan informasi yang menyangkut melibatkan pengaruh struktur modal dan
posisi keuangan, kinerja serta perubahan biaya tetap (bunga) terhadap keuntungan
posisi keuangan suatu entitas yang perusahaan. Jika biaya hutang yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna tercermin dalam biaya pinjaman lebih
dalam pengambilan keputusan ekonomi. besar dari pada biaya modal sendiri, maka
Laporan keuangan yang disusun rata-rata biaya modal akan semakin besar
untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan sehingga Return On Asset akan semakin
bersama sebagian besar pengguna. kecil, demikian sebaliknya. Semakin tinggi
Debt to Equity Ratio menunjukkan
2.1. Pengembangan Hipotesis semakin besar kepercayaan dari pihak luar,
Menurut Sugiyono (2017:118) hal ini sangat memungkinkan
hipotesis merupakan jawaban sementara meningkatkan kinerja perusahaan, karena

5
dengan modal yang besar maka berupa angka-angka, dengan tujuan untuk
kesempatan untuk meraih tingkat menguji hipotesis yang diterapkan”.
keuntungan juga besar jika modal tersebut
digunakan dengain baik. Sehingga
hipotesis kedua yang diajukan dalam
penelitian adalah: 3.2. Operasional Variabel Penelitian
H2: Diduga Leverage (Debt to Equity Menurut Sugiyono (2017:38)
Ratio) berpengaruh terhadap kinerja mengemukakan bahwa variabel adalah
keuangan (Return On Asset). segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
2.1.3. Likuiditas (Curret Ratio) dan mempelajari sehingga diperoleh informasi
Leverage (Debt to Equity Ratio) tentang hal tersebut, kemudian ditarik
Terhadap Kinerja Keuangan kesimpulan. Variabel penelitian ini terdiri
(Return On Asset). dari dua variabel bebas (independent
Perusahaan dalam meningkatkan variabel) dan satu variabel terikat
kinerjanya harus memperhatikan (dependent variabel).
perkembangan Current Ratio dan Debt to
Equity Ratio. Dimana jika Current ratio 3.2.1. Variabel Bebas (Independent
meningkat dan Debt to Equity Ratio Variabel)
meningkat akan menurunkan Return On Variabel independent adalah
Asset, begitupun sebaliknya jika Current serangkaian ariab yang dimanipulasi oleh
Ratio menurun dan Debt to Equity Ratio peneliti, dan menghasilkan satu atau lebih
menurun maka akan meningkatkan Return hasil, yang disebut sebagai variabel
On Asset perusahaan. Sehingga hipotesis dependen. Menurut sugiyono (2017:39)
ketiga yang diajukan dalam penelitian “variabel bebas merupakan variabel yang
adalah: mempengaruhi atau yang menjadi sebab
H3: Diduga Likuiditas (Current Ratio) dan perubahan atau timbulnya variabel
Laverage (Debt to Equity Ratio) dependen (terikat)”.
berpengaruh secara simultan terhadap Dalam hal ini variabel bebas yang
kinerja keuangan (Return On Asset). akan berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti adalah variabel X1 adalah
3. METODE PENELITIAN Likuiditas (Curent Ratio) dan X2 adalah
3.1. Jenis Penelitian Leverage (Debt to Equity Ratio). Dalam
Ditinjau dari permasalahan yang operasionalisasi-nya variabel ini, diukur
diteliti penilaian kinerja keuangan selama dengan instrument pengukur dalam bentuk
beberapa kurun waktu, yang berkaitan rasio.
dengan data yang diperoleh dalam bentuk
laporan keuangan atau data yang berupa 3.2.2. Variabel Terikat (Dependen
angka-angka maka jenis penelitian yang Variabel)
digunakan ialah jenis penelitian kuantitatif Variabel terikat atau dependen
dengan sifat asosiatif. adalah apa yang Anda ukur dalam
Menurut Sugiyono (2017:7) percobaan dan apa yang dipengaruhi
“penelitian kuantitatif merupakan sebagai selama percobaan. Variabel terikat
metode penelitian yang berlandas filsafat merespons variabel bebas. Disebut
positivisme, digunakan untuk meneliti dependen karena “tergantung” pada
pada populasi atau pun sampel tertentu, variabel independen. Menurut
pengumpulan data menggunakan Widianto (2013), mengemukakan
instrument penelitian, analisis data bersifat bahwa variabel dependen adalah variabel
kuantitatif/statistik, dan data penelitian yang keberadaannya dipengaruhi oleh
variabel lain.

6
Menurut Ghozali (2016:134) uji ini
dilakukuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
3.3. Analisis Deskriptif variance dari residual satu pengamatan ke
Statistik deskriptif merupakan pengamatan yang lain. Deteksi ada
analisis yang berguna untuk tidaknya heteroskedastisitas dapat
menggambarkan besar kecilnya tingkat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
variabel (Independen dan Dependen) pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika
dalam tahun penelitian. Menurut Sugiyono ada pola tertentu yang yang teratur seperti
(2017:147) “statistik deskriptif adalah titik-titik yang ada membentuk pola yang
statistik yang digunakan untuk teratur seperti bergelombang, melebar
menganalisa data dengan cara kemudian menyempit, maka
mendeskripsikan atau menggambarkan mengindikasikan telah terjadi
data yang telah terkumpul sebagaimana heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola
adanya tanpa bermaksud kesimpulan yang yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
berlaku untuk umum atau generalisasi”. dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4. Uji Asumsi Klasik 4. Uji Autokorelasi
Pengujian asumsi klasik diperlukan Uji Autokorelasi digunakan untuk
sebelum dilakukan pengujian hipotesis. mengetahui apakah terjadi korelasi antar
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan anggota serangkaian obervasi yang
yaitu uji normalitas, uji heteroskidasitas, diurutkan, menurut waktu (data time
uji multikolonearitas, dan uji autokorelasi. series) atau ruang (data cross section).
1. Uji Normalitas Beberapa faktor yang menyebabkan
Uji normalitas data sebaiknya adanya autokorelasi adalah tidak
dilakukan sebelum data diolah berdasarkan dimasukkannya variabel bebas yang lain,
model-model statistik parametrik. Menurut misalnya pada suatu model regresi yang
Ghozali (2016:154), uji normalitas seharusnya model tersebut terdiri dari dua
bertujuan untuk menguji apakah dalam variabel bebas dan satu variabel terikat,
model regresi, variabel pengganggu atau dalam pembuatan model dimasukkan satu
residual memiliki distribusi normal, bila variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya
asumsi ini dilanggar maka uji statistik autokorelasi atau tidak dalam suatu model
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel regresi dilakukan dengan menggunakan
kecil. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji Durbin Watson (Imam Ghozali,
F mengasumsikan bahwa nilai residual 2016:108).
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi 3.5. Analisis Regresi
tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Analisis regresi merupakan suatu
2. Uji Multikolinearitas metode atau teknik analisis hipotesis
Uji ini bertujuan untuk mengetahui penelitian untuk menguji ada tidaknya
ada tidaknya korelasi yang sangat kuat perngaruh antara variabel satu dengan
diantara variabel independen dalam model variabel lain, yang dinyatakan dalam
regresi. Multikolinieritas dapat dilihat juga bentuk persamaan matematik (regresi).
dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Terdapat dua jenis dasar regresi yaitu:
variance inflation factor (VIF). Jika nilai 1. Regresi Linier Sederhana
tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF Regresi linier sederhana digunakan untuk
kurang dari 10 maka dapat disimpulkan mendapatkan hubungan matematis dalam
tidak ada multikolineritas antar variabel bentuk suatu persamaan antara variabel tak
bebas dalam regresi (Ghozali, 2016:104). bebas tunggal dengan variabel bebas
3. Uji Heteroskedastisitas tunggal. Regresi linier sederhana hanya

7
memiliki satu perubah yang dihubungkan terbatas. Sebaliknya, jika R2 yang
dengan satu perubah tidak bebas. Analisis mendekati satu, menandakan variabel-
regresi linear sederhana menurut Sugiyono variabel bebas memberikan hampir semua
(2016:188), persamaan regresi linear informasi yang dibutuhkan oleh variabel
sederhana yang ditetapkan adalah sebagai terikat, nilai yang digunakan adalah R
berikut: Square karena variabel bebas yang
Y= α + β X digunakan dalam penelitian ini lebih dari
dua (Priyatno, 2013:86).
Keterangan:
Y = Persistensi Laba
α = Koefisien Konstanta 3.6. Uji Hipotesis dan Signifikasi
β = Koefisien Regresi 3.6.1. Uji Parsial (t)
X = Book-tax differences Menurut Ghozali (2016:97) Uji t
2. Regresi Linier Berganda pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
Menurut Sugiyono (2016:192) pengaruh satu variabel independen secara
analisis regresi linier berganda merupakan individual dalam menerangkan variasi
regresi yang memiliki satu variabel variabel dependen. Variabel independen
dependen dan dua atau lebih variabel yang terdiri atas Likuiditas (Current
independen. Adapun persamaan regresi Ratio) dan Leverage (Debt to Equity
berganda dapat dirumuskan sebagai Ratio) terhadap Kinerja Keuangan (Return
berikut: On Asset) yang merupakan variabel
Y = a + β 1𝒙 1+ β 2𝒙 2+ e dependennya. Seperti halnya dengan uji
hipotesis secara simultan, pengambilan
Keterangan : keputusan uji hipotesis secara parsial yang
Y = Kinerja Keuangan didapatkan dari hasil pengelolahan data
𝑥1 = Likuiditas melalui program SPSS. Untuk
𝑥2 = Leverage membuktikan kebenaran analisis secara
β1 dan β2 = Koefisien regresi parsial, dilakukan dengan menggunakan
a = Konstanta uji-uji yang menyatakan ada tidaknya
e = Error pengaruh dari masing-masing variabel.
3. Analisis Koefisien Korelasi dan a. Mencari nilai ttabel dengan menggunakan
Koefisien Determinan (R2) rumus:
1) Analisis Koefisien Korelasi
Menurut (Dadang, 2016: 27), analisis Ttabel = t (α/2 ; n-k-1)
korelasi adalah analisis statistik yang
digunakan untuk mengukur tingkat Dimana:
asosiasi atau hubungan antara dua variabel Menggunakan tingkat signifikan (α) =
(variabel (X) dan variabel (Y)) ukuran 0,05/2 = 0,025 dengan pengujian dua arah.
korelasi linier adalah ukuran atau n = Jumlah Pengamatan
perhitungan relevansi. k = Jumlah Variabel Bebas
2) Analisis Koefisien Determinasi (R2) b. Kriteria keputusan sebagai berikut:
Koefisien Determinasi (R2) 1) Tingkat sig t < (0,05) dan atau thitung >
digunakan untuk mengetahui seberapa ttabel maka hipotesis diterima artinya
besar presentase sumbangan pengaruh variabel X1 dan X2 secara parsial
variabel bebas secara serentak terhadap berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. Dari tabel model summary variabel Y.
dapat diketahui jika R2 yang kecil berarti 2) Tingkat sig t > (0,05) dan atau thitung <
kemampuan variabel-variabel bebas ttabel maka hipotesis ditolak, artinya
menjelaskan variabel terikat sangat variabel X1 dan X2 secara parsial

8
berpengaruh tidak signifikan terhadap terhadap Kinerja Keuangan (Return On
variabel Y. Asset) sebagai variabel dependen.

3.6.2. Uji Simultan (F) 1. Hasil Perhitungan Likuiditas


Menurut Ghozali (2016:96) (Current Ratio) pada PT. Astra Agro
menyatakan bahwa pada dasarnya uji F Lestari Tbk
menunjukkan apakah semua variabel Rasio lancar atau Current Ratio
independen yang dimasukan dalam model merupakan rasio yang digunakan untuk
mempunyai pengaruh secara simultan mengukur seberapa besar likuiditas yang
terhadap variabel dependen. dimiliki suatu perusahaan, sehingga sangat
a. Mencari nilai Ftable menggunakan mendasar bagi perusahaan karena
rumus: merupakan tolak ukur kemampuan
Ftabel =F(k ; n-k) perusahaan dalam melunasi hutang jangka
pendek. Rasio lancar adalah rasio antara
Dimana: aset lancar dan hutang lancar. Rasio lancar
Menggunakan tingkat signifikan (α) = yang tinggi berarti terlalu banyak aset
0,05 lancar, yang akan berdampak buruk pada
n = Jumlah Pengamatan profitabilitas perusahaan, begitu pula
k = Jumlah Variabel Bebas sebaliknya. Rumus yang digunakan untuk
b. Kriteria keputusan sebagai berikut: mencari Current Ratio adalah sebagai
1) Tingkat sig F < (0,05) dan atau Fhitung > berikut:
Ftabel maka hipotesis diterima, artinya
variabel X1 dan X2 secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap Aktiva Lancar
Current Ratio=
variabel Y. Hutang Lancar
2) Tingkat sig F > (0,05) dan atau Fhitung <
Ftabel maka hipotesis ditolak, artinya 2. Hasil Perhitungan Leverage (Debt to
variabel X1 dan X2 secara bersama- Equity Ratio) pada PT. Astra Agro
sama berperngaruh tidak signifikan Lestari Tbk
terhadap variabel Y. Debt to Equity Ratio merupakan
rasio yang mengukur seberapa jauh
4. HASIL PENELITIAN DAN perusahaan dibiayai oleh hutang dan
PEMBAHASAN kemampuan perusahaan untuk memenuhi
4.1. Analisis dan Pembahasan Hasil kewajibannya dengan ekuitas yang
Penelitian dimiliki. Rumus yang digunakan untuk
Berdasarkan laporan keuangan yang mencari Debt to Equity Ratio adalah
disajikan dalam neraca dan laporan laba sebagai berikut:
rugi selama periode 2012 sampai dengan
tahun 2021, maka selanjutnya akan
disajikan hasil dari penelitian serta
pembahasannya sebagai berikut:
3. Perhitungan Kinerja Keuangan
4.1.1. Analisis Variabel
(Return on Asset) pada PT. Astra Agro
Hasil dari analisis data berdasarkan
Lestari Tbk
pengamatan beberapa variabel yang
Return On Asset adalah rasio yang
digunakan untuk mengetahui apakah
digunakan untuk menilai kemampuan
terdapat pengaruh Likuiditas (Current
manajemen perusahaan dalam
Ratio) dan Leverage (Debt to Equity
mendapatkan laba secara menyeluruh.
Ratio) sebagai variabel independen
Rumus yang digunakan untuk mencari
Return On Asset adalah sebagai berikut:

9
Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal.
Dibawah ini gambar hasil uji normalitas:

4.2. Analisis Statistik Deskriptif

Pada pengujian ini digunakan untuk


mengetahui nilai minimum dan maksimum
tertinggi, nilai rata-rata dan standar deviasi dari
masing-masing variable. Adapun hasilnya sebagai
berikut:
Tabel 1
Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Min Max Mean Std. Deviation

Likuiditas 10 8.00 331.00 138.6000 105.14984


Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS
Leverage 10 377.00 8389.00 4252.6000 2004.08584 versi 25
Kinerja 10 3.00 1941.00 768.1000 602.64038 Gambar 4
Keuangan Uji Normalitas (Normal P-Plot)
Valid N 10 Grafik P-Plot dari model regresi
(listwise) Likuiditas (Current Ratio), Leverage
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS (Debt to Equity Ratio) dan Kinerja
versi 25 Keuangan (Return On Asset) tampak pada
Nilai Likuiditas (Current Ratio) gambar 4 di atas. Berdasarkan tampilan
menunjukan nilai minimum sebesar 8,00 grafik tersebut menunjukkan bahwa titik-
dan nilai maksimum sebesar 331,00 titik menyebar di sekitar garis diagonal dan
dengan nilai rata-rata (mean) sebesar penyebarannya mengikuti arah garis
138,6000 dan standard deviation sebesar diagonal sehingga model regresi ini
105,14984. memenuhi asumsi normal.
Sedangkan nilai Leverage (Debt to
Equity Ratio) menunjukan nilai minimum 2. Uji Multikolinearitas
sebesar 377,00 dan nilai maksimum Uji ini bertujuan untuk mengetahui
sebesar 8389,00 dengan nilai rata-rata ada tidaknya korelasi yang sangat kuat
(mean) sebesar 4252,6000 dan standard diantara variabel independen dalam model
deviation sebesar 2004,08584. regresi. Pengujian adanya multikolinier
dapat diketahui dengan nilai VIF
4.3. Uji Asumsi Klasik (Variance Inflation Factor) dari masing-
Pengujian asumsi klasik diperlukan masing variabel. Tidak terjadi gejala
sebelum dilakukan pengujian hipotesis. multikolinieritas jika nilai Tolerance > 0,1
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dan nilai VIF < 10.
yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, Hasil pengolahan SPSS pada
uji multikolinearitas, uji autokorelasi. penelitian ini untuk mengetahui ada
Dibawah ini berikut penjelasannya: tidaknya multikolinearitas dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
1. Uji Normalitas Tabel 2
Uji normalitas bertujuan untuk Uji Multikolinearitas
menguji apakah dalam model regresi,
Coefficientsa
Variabel pengganggu atau residual
memiliki distribuusi normal atau tidak. Model Collinearity Statistics

10
Tolerance VIF Uji ini digunakan untuk menguji
Likuiditas .934 1.070 apakah dalam suatu model regresi linier
1
Leverage .934 1.070 terdapat korelasi antara kesalahan
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan pengganggu pada periode tertentu dengan
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS kesalahan pengganggu pada periode
versi 25 selanjutnya. Untuk menguji ada tidaknya
Nilai Tolerance Likuiditas autokorelasi menggunakan statistik uji
(Current Ratio) dan Leverage (Debt to Durbin-Watson.
Equity Ratio) sebesar 0,934 yang berarti Hasil pengolahan SPSS pada
lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF penelitian ini untuk mengetahui ada
Likuiditas (Current Ratio) dan Leverage tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada
(Debt to Equity Ratio) sebesar 1,070 lebih tabel-tabel berikut:
kecil dari 10, hal ini berarti bahwa tidak Tabel 3
terjadi penyimpangan asumsi Uji Autokorelasi
multikolinearitas. Model Summaryb
R Adjusted Std. Error of Durbin-
3. Uji Heteroskedastisitas Model R Square R Square the Estimate Watson
Uji ini digunakan untuk 1 .749a .561 .435 452.90270 1.499
mengetahui ada tidaknya penyimpangan
a. Predictors: (Constant), Leverage, Likuiditas
adanya ketidaksamaan varians dari
residual untuk semua pengamatan pada b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS
model regresi. Deteksi ada tidaknya
versi 25
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada Dapat diketahui nilai DW sebesar
grafik scatterplot. 1,499. Nilai dU dicari berdasarkan K (2)
Berikut ini adalah hasil dari uji dan N (10) dengan signifikansi 5%. dU
heteroskedastisitas berdasarkan grafik (1,6413) > Durbin Watson (1,499) < 4-dU
scatterplot: (2,3587). Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat autokorelasi. Untuk mengatasi
autokorelasi tersebut peneliti
menggunakan Uji Runs Test dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4
Uji Runs Test
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea 23.50063
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS Cases < Test Value 5
versi 25 Cases >= Test Value 5
Gambar 5 Total Cases 10
Grafik Scatterplot Number of Runs 6
Z .000
Berdasarkan grafik scatterplot di Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
atas menunjukkan bahwa titik-titik a. Median
menyebar di atas dan di bawah angka 0 Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS
dan tidak membentuk pola tertentu versi 25
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
Dari hasil uji statistik Runs Test
terjadi heteroskedastisitas.
diatas diperoleh nilai signifikansi (1,000) >
4. Uji Autokorelasi 0,05. Karena nilai signifikansi diatas lebih

11
besar dari 0,05, maka dapat ditarik Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
kesimpulan bahwa data tidak terjadi Model B Std. Error Beta T Sig.
problem/gangguan autokorelasi pada 1 (Constan 1057.521 482.394 2.192 .060
t)
model penelitian atau memenuhi asumsi Levera -.068 .104 -.226 -.657 .530
klasik autokorelasi, sehingga penelitian ge
dapat dilanjutkan. a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
4.4. Analisa Regresi Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS
1. Analisa Regresi Linier Sederhana versi 25
Regresi linier sederhana digunakan Berdasarkan hasil pengujian pada
untuk mendapatkan hubungan matematis tabel di diperoleh persamaan regresi Y
dalam bentuk suatu persamaan antara = 1057,521 - 0,068X. Dari persamaan
variabel tak bebas tunggal dengan variabel tersebut dijelaskan sebagai berikut:
bebas tunggal. Regresi linier sederhana 1. Konstanta sebesar 1057,521,
hanya memiliki satu perubah yang mengandung arti bahwa nilai
dihubungkan dengan satu perubah tidak konsisten variabel Kinerja Keuangan
bebas. Hasil dari pengujian analisis regresi (Return On Asset) adalah sebesar
linear sederhana dapat dilihat dari tabel 1057,521.
berikut ini. 2. Koefisien regresi likuiditas (current
Tabel 5 ratio) sebesar = -0,068, angka ini
Coefficients Likuiditas (Current Ratio) negatif artinya setiap ada peningkatan
Coefficientsa
likuiditas (current ratio) sebesar -
Unstandardized Standardized 0,068 maka Kinerja Keuangan
Coefficients Coefficients (Return on Asset) akan mengalami
Model B Std. Error Beta t Sig. penurunan sebesar -0,068.
1 (Consta 1270.112 268.163 4.73 .001
nt) 6 2. Analisa Regresi Linier Berganda
Likuidi -3.622 1.570 -.632 - .050 Regresi linier berganda adalah
tas 2.30
6 analisis regresi yang menjelaskan
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan hubungan antara perubah respon (variabel
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS dependen) dengan faktor-faktor yang
versi 25 mempengaruhi lebih dari satu prediktor
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel (variabel independen). Tujuan analisis
di diperoleh persamaan regresi Y = regresi linier berganda adalah untuk
1270,112 - 3,622X. Dari persamaan mengukur intensitas hubungan antara dua
tersebut dijelaskan sebagai berikut: variabel atau lebih dan membuat prediksi
1. Konstanta sebesar 1270,112, perkiraan nilai Y atas X.
mengandung arti bahwa nilai Tabel 7
konsisten variabel Kinerja Keuangan Uji Regresi Linier Berganda
(Return On Asset) adalah sebesar Coefficientsa
1270,112. Standardi
zed
2. Koefisien regresi likuiditas (current Unstandardized Coefficie
ratio) sebesar = -3.622, angka ini Coefficients nts
negatif artinya setiap ada peningkatan
likuiditas (current ratio) sebesar - Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Const 1886.022 455.722 4.139 .004
3,622 maka Kinerja Keuangan ant)
(Return on Asset) akan mengalami Likuid -4.232 1.485 -.738 - .025
penurunan sebesar -3,622. itas 2.849
Tabel 6 Levera -.125 .078 -.416 - .153
Coefficients Leverage (Debt to Equity ge 1.603
Ratio) a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Coefficientsa

12
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS independen terhadap variabel dependen.
versi 25 Adapun hasil pengujian sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 8
tabel di diperoleh persamaan regresi Y = Uji Korelasi
1886,022 - 4,232X1 - 0,125X2 + e. Dari Correlations
persamaan tersebut dijelaskan sebagai Kinerja
Likuidit Leverag Keuang
berikut: as e an
1. Konstanta (a) sebesar 1886,022, Likuiditas Pearson 1 -.256 -.632*
menunjukan bahwa jika perubahan Correlation
variabel Likuiditas (Current Ratio) dan Sig. (2-tailed) .475 .050
N 10 10 10
Leverage (Debt to Equity Ratio) Leverage Pearson -.256 1 -.226
bernilai nol (CR dan DER = 0), maka Correlation
nilai variabel Kinerja Keuangan Sig. (2-tailed) .475 .530
(Return On Asset) adalah sebesar N 10 10 10
Kinerja Pearson -.632* -.226 1
1886,022. Keuangan Correlation
2. Variabel Likuiditas (Current Ratio) Sig. (2-tailed) .050 .530
sebesar = -4,232 artinya adalah jika N 10 10 10
variabel independen lain nilainya tetap *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
dan Likuiditas (Current Ratio) Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS
versi 25
mengalami perubahan 1 kali maka
Kinerja Keuangan (Return On Asset)
Berdasarkan tabel di atas,
akan mengalami penurunan sebesar -
menunjukan bahwa besarnya hubungan
4,232. Koefisien bernilai negative
antara variabel Likuiditas (Current Ratio)
artinya terjadi hubungann negative
terhadap Kinerja Keuangan (Return On
antara Likuiditas (Current Ratio)
Asset) sebesar -0,632. Nilai ini mempunyai
dengan Kinerja Keuangan (Return On
arti hubungan kedua variabel tersebut kuat.
Asset), semakin naik Likuiditas
Sedangkan korelasi untuk Likuiditas
(Current Ratio) maka semakin turun
(Current Ratio) sebesar -0,632 adalah
Kinerja Keuangan (Return On Asset).
korelasi negative, dimana setiap kenaikan
3. Variabel Leverage (Debt to Equity
nilai Kinerja Keuangan (Return On Asset)
Ratio) sebesar = -0,125 artinya adalah
diikuti oleh penurunan Likuiditas (Current
jika variabel independen lain nilainya
Ratio) begitupula sebaliknya.
tetap dan Leverage (Debt to Equity
Besarnya hubungan antara variabel
Ratio) mengalami perubahan 1 kali
Leverage (Debt to Equity Ratio) terhadap
maka Kinerja Keuangan (Return On
Kinerja Keuangan (Return On Asset)
Asset) akan mengalami penurunan
sebesar -0,226. Nilai ini mempunyai arti
sebesar -0,125. Koefisien bernilai
hubungan kedua variabel tersebut lemah.
negative artinya terjadi hubungann
Sedangkan korelasi untuk Leverage (Debt
negative antara Leverage (Debt to
to Equity Ratio) sebesar -0,226 adalah
Equity Ratio) dengan Kinerja Keuangan
korelasi negative, dimana setiap kenaikan
(Return On Asset), semakin naik
nilai Kinerja Keuangan (Return On Asset)
Leverage (Debt to Equity Ratio) maka
diikuti oleh penurunan Leverage (Debt to
semakin turun Kinerja Keuangan
Equity Ratio) begitupula sebaliknya.
(Return On Asset).
b. Koefisien Determinasi (R2)
3. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
a. Analisis Koefisien Korelasi besar presentase sumbangan pengaruh
Analisis koefesian korelasi variabel bebas secara serentak terhadap
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat variabel terikat. Dari tabel model summary
kekuatan hubungan dari variabel dapat diketahui jika R2 yang kecil berarti

13
kemampuan variabel-variabel bebas Std.
menjelaskan variabel terikat sangat B Error Beta
1 (Cons 1886.02 455.722 4.139 .004
terbatas. Sebaliknya, jika R2 yang
tant) 2
mendekati satu, menandakan variabel- Likui -4.232 1.485 -.738 -2.849 .025
variabel bebas memberikan hampir semua ditas
informasi yang dibutuhkan oleh variabel Lever -.125 .078 -.416 -1.603 .153
terikat, nilai yang digunakan adalah R age
Square karena variabel bebas yang a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
digunakan dalam penelitian ini lebih dari Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS
versi 25
dua (Priyatno, 2013:86).
Tabel 9
Pengujian pada tabel di atas,
Koefisien Determinasi
Model Summary b dilakukan untuk melihat bagaimanakah
Std. Error pengaruh Likuiditas (Current Ratio) dan
Adjusted R of the Leverage (Debt to Equity Ratio) terhadap
Model R R Square Square Estimate Kinerja Keuangan (Return On Asset)
1 .749a .561 .435 452.90270 secara parsial.
a. Predictors: (Constant), Leverage, Likuiditas 1. Pengaruh Likuiditas (Current Ratio)
b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS
terhadap Kinerja Keuangan (Return On
versi 25 Asset).
Berdasarkan tabel diatas, dapat
Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Likuiditas (Current
dilihat nilai R Square atau Koefisien Ratio) memiliki nilai thitung sebesar -2,849
Determinasi yaitu sebesar 0,561, hal ini sedangkan ttabel dengan tingkat signifikansi
mengandung arti bahwa pengaruh variabel = 0,05 : 2 = 0,025 dan derajat kebebasan
Likuiditas (Current Ratio) dan Leverage (df) = n – k = 10 – 3 = 7 adalah sebesar
(Debt to Equity Ratio) terhadap variabel 2,36462 sehingga uji t menunjukan bahwa
Kinerja Keuangan (Return On Asset) nilai signifikansi Likuiditas (Current
sebesar 56,1% dan 43,9% dipengaruhi oleh Ratio) (X1) terhadap Kinerja Keuangan
variabel lain. (Return On Asset) (Y) adalah 0,025 < 0,05
dan nilai thitung -2,849 > ttabel 2,36462 maka
4.5. Uji Hipotesis dan Uji Signifikasi hipotesis diterima. Artinya terdapat
1. Uji t (Parsial) pengaruh Likuiditas (Current Ratio)
Uji t digunakan untuk menguji terhadap Kinerja Keuangan (Return On
pengaruh variabel independen secara Asset) secara signifikan.
parsial terhadap variabel dependen, yaitu 2. Pengaruh Leverage (Debt to Equity
pengaruh dari masing-masing variabel Ratio) terhadap Kinerja Keuangan
independen yang terdiri atas Likuiditas (Return On Asset).
(Current Ratio) dan Leverage (Debt to Berdasarkan tabel diatas, dapat
Equity Ratio) terhadap Kinerja Keuangan dilihat bahwa variabel Leverage (Debt to
(Return On Asset) yang merupakan Equity Ratio) memiliki nilai thitung sebesar -
variabel dependennya. 1,603 sedangkan ttabel dengan tingkat
Hasil dari pengujian analisis uji t signifikansi = 0,05 : 2 = 0,025 dan derajat
dapat dilihat pada tabel berikut ini: kebebasan (df) = n – k = 10 – 3 = 7 adalah
Tabel 10 sebesar 2,36462 sehingga uji t menunjukan
Hasil Pengujian Uji T bahwa nilai signifikansi Leverage (Debt to
Coefficientsa Equity Ratio) (X2) terhadap Kinerja
Model Unstandardized Standar T Sig. Keuangan (Return On Asset) (Y) adalah
Coefficients dized
Coeffici
0,153 > 0,05 dan nilai thitung -1,603 < ttabel
ents 2,36462 maka hipotesis ditolak. Artinya
tidak terdapat pengaruh Leverage (Debt to

14
Equity Ratio) terhadap Kinerja Keuangan Tbk Tahun 2012-2021. Berikut adalah
(Return On Asset) secara signifikan. beberapa kesimpulan yang dapat diberikan
berdasarkan hasil analisis data penelitian:
2. Uji F (Simultan) 1. Rasio Likuiditas yang diproksikan oleh
Uji F ini dilakukan untuk Current Ratio berpengaruh signifikan
mengetahui apakah variabel independen secara parsial terhadap Kinerja
secara keseluruhan atau bersama-sama Keuangan (Return On Asset) karena
mempunyai pengaruh terhadap variabel memiliki nilai signifikansi sebesar
dependen. 0,025 < 0,05 dan nilai thitung (-2,849) >
Hasil dari analisis uji F dapat ttabel (2,36462).
dilihat pada tabel berikut ini: 2. Rasio Leverage yang diproksikan oleh
Tabel 11 Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
Hasil Pengujian Uji F signifikan secara parsial terhadap
ANOVAa Kinerja Keuangan (Return On Asset)
Sum of Mean karena memiliki nilai signifikansi
Model Squares Df Square F Sig.
sebesar 0,153 > 0,05 dan nilai thitung (-
1 Regre 1832732. 2 916366.4 4.467 .056b
ssion 899 50 1,603) < ttabel (2,36462).
Resid 1435846. 7 205120.8 3. Rasio Likuiditas yang diproksikan oleh
ual 001 57 Current Ratio dan Leverage yang
Total 3268578. 9 diproksikan oleh Debt to Equity Ratio
900 berpengaruh signifikan secara simultan
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan terhadap Kinerja Keuangan (Return On
b. Predictors: (Constant), Leverage, Likuiditas
Sumber: Data di olah menggunakan IBM SPSS Asset) karena memiliki nilai
versi 25 signifikansi sebesar 0,056 < 0,05 dan
nilai Fhitung 4,467 > Ftabel 4,46.
Dari tabel ANOVA (Analysis of
Varians) atau uji F, menunjukan bahwa 5.2 Saran
nilai Fhitung sebesar 4,467 dengan nilai Dari hasil kesimpulan dalam
signifikan sebesar 0,056. Sedangkan untuk penelitian ini, maka saran yang dapat
mencari Ftabel dengan jumlah sample (n) = diberikan penelitian adalah sebagai
10; jumlah variabel bebas (k) = 2; taraf berikut:
signifikan 𝛼 = 0,05 untuk mencari Ftabel 1. Bagi Perusahaan
yaitu dengan df1 = k = 2 dan df2 = n-k Untuk dapat meningkatkan kinerja
=10-2 = 8 diperoleh nilai ftabel 4,46 perusahaan, dengan cara melalui
sehingga uji F menunjukan bahwa nilai pemanfaatan aktiva, hutang, dan modalnya
signifikansi adalah 0,056 < 0,05 dan nilai secara efisien dan efektif, agar
fhitung 4,467 > ftabel 4,46 maka hipotesis menghasilkan keuntungan yang
diterima. Artinya secara simultan terdapat direncanakan. Selain itu perusahaan dapat
pengaruh Likuiditas (Current Ratio) dan mengontrol sejauh mana beban hutang
Leverage (Debt to Equity Ratio) terhadap yang ditanggung perusahaan. Sejatinya
Kinerja Keuangan (Return On Asset) perusahaan yang terlalu banyak memiliki
secara signifikan. beban hutang akan semakin berat atau sulit
untuk melunasinya, kecuali pengembalian
5. KESIMPULAN DAN SARAN atau keuntungan yang diharapkan mampu
5.1 Kesimpulan menutupi hutang-hutang perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk 2. Bagi para Investor
mengetahui Pengaruh Likuiditas (Current Sebaiknya sebelum melakukan invetasi
Ratio) dan Leverage (Debt to Equity terlebih dahulu mencari tahu mengenai,
Ratio) terhadap Kinerja Keuangan (Return Current ratio, Debt to Equity Ratio dan
On Assets) pada PT. Astra Agro Lestari Return On Asset perusahaan tersebut, agar

15
dapat dijadikan bahan pertimbangan yang Kota Palembang - Integritas Jurnal
akan mempengaruhi keputusan dalam Manajemen), 1,(1).
berinvestasi
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Aziz, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen
Diharapkan dapat meneliti dengan Investasi Fundamental, Teknikal,
variabel- variabel lain diluar variabel ini Perilaku Investor, dan Return
agar memperoleh hasil yang lebih Saham. Cetakan pertama. Edisi
bervariatif yang dapat menggambarkan pertama. Jakarta: Deepublish.
hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh
terhadap profitabilitas dan dapat Brigham, Eugene F. dan Weston, J. Fred.
memperpanjang periode amatan. 2012. Dasar-dasar Manajemen
Disarankan juga menggunakan informasi Keuangan Edisi 11 Buku 2.
internal lainnya seperti rasio-rasio Jakarta : Salemba Empat.
keuangan lain (ROE, EPS, NPL dan
lainnya) dan informasi eksternal Dewa, Yogaswara., & Sunrowiyati, Siti.
perusahaan yang menyangkut kondisi 2016. Analisis Rasio Keuangan
makro ekonomi misalnya seperti tingkat sebagai Alat Penilaian untuk
inflasi, suku bunga dan lain-lain. Mengukur Kinerja Keuangan
Perusahaan pada SPBU Gedog.
DAFTAR PUSTAKA Riset Mahasiswa Ekonomi. Vol. 3,
No. 2.
Agus, Mikha widiyanto. 2013. Statistika
Terapan. Konsep dan Aplikasi Fahmi, Irham. 2012. “Analisis Kinerja
dalam Penelitian Bidang Keuangan” , Bandung: Alfabeta.
Pendidikan, Psikologi dan Ilmu
Sosial Lainnya. Jakarta: PT Elex Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan
Media Komputindo. Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Akbar, Saeful. Pengaruh Debt to Assets Fahmi,Irham. 2018. Pengantar Manajemen


Ratio dan Debt to Equity Ratio Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Terhadap Return on Assets pada
Perusahaan Sektor Food & Gunde, Yulita M. (2017). Pengaruh
Beverage yang terdafiar di BEI Leverage yang diukur dengan Debt
Tahun 2012-2015 - Prosiding to Asset Ratio dan Debt to Equity
Manajemen. 2460-8657. Ratio terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Manufaktur yang di
Arief Sugiono & Edi Untung. 2016. BEI 2012-2015 - Jurnal EMBA, 5
Analisis Laporan Keuangan. (3), 4185-4194.
Jakarta: PT. Grasindo.
Hanafi, Mamduh. M., Halim, Abdul. 2016.
Arief Sugiono, 2009. “Panduan Praktis Analisis Laporan Keuangan Edisi
Dasar Analisa Laporan Keuangan”. ke5. Yogyakarta: UPP STIM
PT. Grasindo : Jakarta. Hlm 162. YKPN.

Aulia, Mutiara. Harsi Romli, Luis Harahap, R. A. P., Setiawan, S., &
Marnisah. (2020). Pengaruh Simamora, R. H. (2022).
Current Ratio. Debt to Equity Ratio Pengalaman Mekanisme Koping
dan Debt to Asset Ratio Terhadap Perawat Pelaksana IGD yang
Return on Asset Pada Koperasi di Mengalami Stres Kerja. Jurnal

16
Keperawatan Silampari, 5(2), Kasmir. 2016. Analisis Laporan
1003-1012. Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Harahap, Sofyan Syafri. 2016. Analisis
Kritis Laporan Keuangan. Jakata: Kridasusila, Andy. (2016). Pengaruh
PT Raja Grafindo Persada. Current Ratio, Inventory Turnover,
Debt to Equity Ratio (DER),
Harmono. (2011). Manajemen Keuangan terhadap Return On Asset (ROA)
Berbasis Balanced Scorecard pada perusahaan automotive and
Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset allied products yang terdaftar di
Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara. Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2010-2013. Jurnal
Herliana, Dessi. (2021). Pengaruh Current Dinamika Sosial Budaya, 18 (1).
Ratio dan Debt to Equity Ratio
Terhadap Return On Asset pada Mahardhika. (2016). Pengaruh Current
Perusahaan pertambangan sub Ratio Dan Debt to Equity Ratio
sektor batubara yang terdaftar di Terhadap Return On Assets.
BEI tahun 2016-2018 - Jurnal (Perusahaan yang dijadikan sampel
Mahasiswa Akuntansi Unsurya, 1, adalah perusahaan dari industri
(1). perbankan dengan nilai kapitalisasi
yang besar) Widyakala, 3. 2337-
Hery. 2016. Analisis Laporan 7313.
Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Hutauruk, M. R. (2017). Akuntansi Marjohan, Masno. 2016. Analisa Laporan
Perusahaan Jasa. Jakarta: Indeks. Keuangan Perusahaan. Yogyakarta:
Sibuku Media.
Kasmir, 2016. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta : PT. Mulyadi, 2007, Balanced Scorecard: Alat
RajaGrafindo Persada. Manajemen Kontemporer Untuk
Pelipatgandaan Kinerja Keuangan
Kasmir. (2012), Analisis Laporan Perusahaan, Edisi kelima, Salemba
Keuangan. Jakarta : PT. Raja Empat, Jakarta.
Grafindo Persada.
Munawir, S. 2012. Analisis Informasi
Kasmir. (2013). “Analisis Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Keuangan”. Edisi 1. Cetakan ke-6,
Jakarta: Munawir, S.2011. Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Keempat.
Kasmir. (2017). Analisis Laporan Yogyakarta: Liberty.
Keuangan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada. Munawir. (2010). Analisis Laporan
Keuangan. Edisi Empat.
Kasmir. 2010. Dasar-dasar Yogyakarta: Liberty.
Perbankan.Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. Putri, Dwi dkk. 2014. Pengaruh Rasio
Likuiditas, Rasio Leverage dan
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Rasio Aktivitas terhadap Kinerja
Keuangan. Edisi Satu. Jakarta: PT Keuangan Perusahaan Food and
RajaGrafindo Persada. Beverage di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)

17
Vol. 8 No. 1. diakses pada 2 Maret
2022, dari Susetyo, Aris (2017). Pengaruh Current
https://media.neliti.com/media/publ Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
ications/79254-ID-pengaruh-rasio- Asset Turnover,Terhadap Return
likuiditas-rasio-leverage.pdf on Asset baik secara parsial
Rajawali Pers. maupun simultan pada perusahaan
yang tercatat di Jakarta Islamic
Ross, S.A., Westerfield, R.W., Jordan, Index periode tahun 20152016 -
B.D., Lim, J., dan Tan, R. 2015. Jumal llmiah Akuntansi dan
Pengantar Keuangan Perusahaan. Keuangan, 6 (1).
Edisi Global Asia. Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat. ISBN: 978-979- Wartono, Tri. (2018). Pengaruh Current
061-590-8. Ratio dan Debt to Equity
RatioTerhadap Return on Assets
Rusmanto, & Mentayani, I. Model (Studi pada PT Astra International,
Pengukuran Kinerja pada Tbk). Jurnal KREATIF, 6 (2).
Perusahaan Jasa Konstruksi di Kota
Banjarmasin. Jurnal Aplikasi Wibowo . (2014) . Manajemen Kinerja .
Manajemen. 2011, Jil. 10. Tidak 3. Edisi Keempat . Jakarta : Rajawali
Pers.
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Reformasi Wiyono, Gendro dan Kusuma, Hadri.
Birokrasi dan Manajemen Pegawai 2017. Manajemen Keuangan
Negeri Sipil, Cetakan Kelima, PT Lanjutan Berbasis Corporate Value
Refika Aditama, Bandung. Creation Edisi kesatu. Yogyakarta.
UPP STIM YKPN.
Sirait Pirmatua. 2017. Analisis
Laporan Keuangan, Ekuilibria. Sumber Lainnya:
Yogyakarta.
https://www.idx.co.id
Subramanyam. K. R dan John J. Wild.
2014. Analisi Laporan Keuangan. www.idnfinancials.com
Penerjemah Dewi Y. Jakarta:
Salemba Empat. www.google.com

Sugiyono (2019). Statistika untuk https://www.Astra.co.id


Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV.

Supardi, Herman (2016). Pengaruh


Current Ratio. Debt to Asset Ratio .
Total Asset Turn Over dan Inflasi
terhadap Return on Asset Koperasi
(Studi Empiris Koperasi di
Wilayah Kabupaten Indramayu).
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi
Fakultas Ekonomi), 2 (2), 16-27.

18

You might also like