You are on page 1of 13

Makalah Evaluasi dan Supervisi

“ PRINSIP DAN PROSEDUR


JENIS-JENIS EVALUASI
HAMBATAN DALAM MELAKUKAN EVALUASI BK”

Dosen Pembimbing:
Drs. Martunis, M.Si
Jamilah Aini Nasution, S.Pd.,
M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 1:
Amir Rullah 2006104030071
Annisa Geubrina 2006104030101

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah sehingga kami dari kelompok 1 dapat menyelesaikan Makalah Mata
Kuliah Evaluasi dan Supervisi dengan judul ” Prinsip Dan Prosedur Evaluasi,
Jenis- Jenis Evaluasi, Hambatan Dalam Melakukan Evaluasi Bk “, Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga,
sahabat, dan pengikutnya yang selalu istiqamah di jalanNya. Semoga pula tercurah
atas keluarga dan sahabat yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.

Dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing Bapak
Drs. Martunis, M.Si dan Ibu Jamilah Aini Nasution, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen
pembimbing pada mata kuliah Evaluasi dan Supervisi yang telah banyak membantu,
serta meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing kelompok,
sehingga tersusun makalah ini sebagaimana yang diharapkan, dan seluruh teman-
teman yang telah turut memberikan pendapat, motivasi, dan bantuan lainnya semasa
kelompok menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, kelompok menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan wawasan yang kelompok miliki. Oleh karena itu, kelompok mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 25 Januari 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................1
1.4 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II.PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1. Prinsip dan Prosedur Evaluasi........................................................................3
2.2. Jenis-jenis Evaluasi BK..................................................................................6
2.3 Hambatan dalam melakukan Evaluasi BK.....................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prinsip merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Prinsip diartikan sebagai
asas atau kebenaran yang menjadi dasar berpikir dan bertindak. Dalam kaitannya
dengan evaluasi belajar dibidang pendidikan, prinsip diperlukan sebagai pemandu
dalam kegiatan evaluasi. Dengan demikian, tidak hanya diutamakan prosedur dan
teknik evaluasi, tetapi prosedur dan teknik itu harus dilakukan dalam paduan
prinsip tersebut. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan
evaluasi harus bertitik tolak pada prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran. selain itu
juga harus mengetahui jenis-jenis alat yang digunakan untuk melaksanakan
evaluasi pembelajaran. Menurut Aunurrahman, agar evaluasi yang dilakukan
memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan, maka evaluasi harus
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang tepat.
Evaluasi dalam pembelajaran adalah untuk mengevaluasi kegiatan atau
mengoreksi hal-hal yang telah terjadi atau dilakukan selama pembelajaran. Dengan
demikian evaluasi dalam proses pembelajaran memiliki tujuan untuk menentukan
efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran baik pada tujuan, materi, media,
sumber belajar, lingkungan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja Prinsip dan Prosedur Evaluasi

2. Apa Saja Jenis-jenis Evaluasi BK?


3. Apa saja Hambatan dalam melakukan Evaluasi BK?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Prinsip dan Prosedur Evaluasi.

2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Evaluasi BK.


3. Untuk Mengetahui Hambatan dalam melakukan Evaluasi BK.

1
1.4 Manfaat
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi baru,
wawasan, dan pengetahuan yang dapat memperkaya dan memperbanyak ilmu
pengetahuan. Dan diharapkan makalah ini dapat menjadi sumber referensi dan
pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
“Prinsip Dan Prosedur Evaluasi, Jenis-Jenis Evaluasi, Hambatan Dalam
Melakukan Evaluasi Bk”.

2
BAB II.PEMBAHASAN

2.1. Prinsip dan Prosedur Evaluasi


Evaluasi program bimbngan dan konseling merupakan proses pemberian nilai
kepada seluruh program dalam rangka mengambil keputusan. Pengambilan
keputusan yang bertujuan agar adanya perbaikan pada program. Dalam menjaga
tujuanya untuk melakukan perbaikan, maka ketika evaluasi dilakukan, evaluator
(orang melakukan evaluasi) harus memegang erat 7 prinsip dasar dalam evaluasi
program bimbingan dan konseling. Ketujuh prinsip dasar ini harus menjadi pedoman
bagi evaluator dalam melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling.
Untuk mencapai tujuan dan terlaksananya fungsi program bimbngan dan
konseling, maka pelaksanaannya harus dikelola seefisien serta seefektif mungkin
selaras dengan prinsip-prinsip suatu program. Beberapa prinsip yang harus
diperankan dalam penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling diantaranya:
a. Evaluasi yang efektif menuntut pengenalan terhadap tujuan-tujuan program.
Ini berarti perlu adanya kejelasan mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam
suatu kegiatan evaluasi.
b. Evaluasi yang efektif tergantung pada pelaksanaan pengukuran yang valid
terhadap kriteria.
c. Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang profesional. Dalam program
bimbingan dan konseling dituntut keterlibatan pihak-pihak yang benar-benar
profesional dalam bidang bimbingan dan konseling secara keseluruhan.
d. Menuntut umpan balik (feed back) dan tindak lanjut (follow up) sehingga
hasilnya dapat digunakan untuk membuat kebijakan atau keputusan. Adapun
keputusan dapat menyangkut:
1. Personalia yang terlibat dan kemampuannya menggantikan atau penambahan
tenaga.
2. Jenis kegiatan dan pelaksanaannya disusun berdasarkan prioritas kegiatan dan
subjek yang ditangani.
3. Pembiayaan, waktu dan fasilitas lainnya harus dipertimbangkan.

3
e. Evaluasi yang efektif hendaknya terencana dan berkesinambungan. Hal ini
berarti bahwa evalusi program bimbingan dan konseling bukan merupakan
kegiatan yang bersifat incidental, melainkan proses kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan. (Sukardi Dewa ketut 2002).
f. Evaluasi yang efektif membutuhkan kriteria pengukuran yang valid.
g. Evaluas menekankan pada kepositifan. (Aip badjrujaman 2011).

Dalam mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan


konseling di sekolah dapat melalui prosedur sebagai berikut:

1) Fase Persiapan
Pada fase persiapan ini terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi.
Dalam kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi ini langkah-langkah yg dilalui adalah:

a. Langkah pertama penetapan aspek-aspek yang dievaluasi. Aspek-aspek yang


dievaluasi adalah:
· Penentuan dan perumusan masalah yang hendak dipecahkanatau tujuan yang
akan dicapai.
· Program kegiatan bimbingan.
· Personel atau ketenagaan.
· Fasilitas teknik dan administrasi bimbingan.
· Pembiayaan.
· Partisipasi personel.
· Proses kegiatan.
· Akibat sampingan

b. Langkah-langkah kedua penetapan kriteria keberhasilan evaluasi. Misalnya, bila


proses aspek kegiatan yang akan dievaluasi maka kriteria yang dapat dievaluasi
ditinjau dari: lingkungan bimbingan, sarana yang ada, dan situasi daerah.
c. Langkah ketiga penetapan alat-alat/ instrument evaluasi. Misalnya aspek proses
kegiatn yang hendak dievaluasi dengan kriteria bagian b di atas, maka instrument

4
yang harus digunakan ialah: ceklis, observasi kegiatan, tes situsasi, wawancara,
dan angket
d. Langkah keempat penetapan prosedur evalusi.
Seperti contoh pada butir b dan c di atas, maka prosedur evaluasinya mlalui:
penelaahan, kegiatan, penelaahan hasil kerja, konfrensi kasus, dan lokakarya
e. Langkah kelima penetapan tim penilaian atau evaluator .
Berkaitan dengan contoh diatas, maka yang harus menjadi evaluator dalam
penilaian proses kegiatan ialah: ketua bimbingan dan konseling, kepala sekolah,
tim bimbingan dan konseling, dan konselor.

2) Fase persiapan alat atau instrument evaluasi


Dalam fase kedua ini dilakukan kegiatan di antaranya:
a. Memilih alat-alat atau instrumen evaluasi yang ada atau menyusun dan
mengembangkan alat-alat evaluasi yang diperlukan.
b. Penggandaan alat-alat instrumen evaluasi yang akan digunakan.

3) Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi


Dalam fase pelaksanaan evaluasi ini, evaluator melalui kegiatan, yaitu:
a. Persiapan pelaksanaan kegiatan evaluasi;
b. Melaksanakan kegiatan evaluasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

4) Fase menganalisis hasil evaluasi


Dalam fase analisis hasil evaluasii dan pengolahan data hasil evaluasi ini dilakukan
mengacu kepada jenis datanya. Data-data itu, diantarnya:
a. Tabulasi data;
b. Analisis hasil pengumpulan data melalui statistik atau non-statistik

5
5) Fase penafsiran atau interprestasi dan pelaporan hasil evaluasi.
Pada fase ini dilakukan kegiatan membandingkan hasil analisis data dengan
kriteria penilaian keberhasilan & kemudian diinterprestasikan dng memakai kode-kode
tertentu, untuk kemudian dilaporkan serta digunakan dalam rangka perbaikan dan atau
pengembangan program layanan Bimbingan Konseling.

2.2. Jenis-jenis Evaluasi BK


a. Evaluasi Peserta Didik ( Input )
Pemahaman terhadap peserta didik yang mendapatkan bimbingan dan konseling
penting dan perlu. Pemahaman mengenai peserta didik perlu dilakukan sedini
mungkin. Evaluasi jenis ini dimulai dari layanan pengumpulan data pada saat peserta
didik diterima oleh dekolah bersangkutan. Adapun jenis data yang dikumpulkan dari
peserta didik dapat berupa: kemampuan sekolastik, bakat, minat, kepribadian, prestasi
belajar, riwayat kependidikan, riwayat hidup, citia-cita pendidikan atau jabatan, hobi
dan penggunaan waktu luang, kebiasaan belajar, hubungan sosial, keadaan fisik dan
kesehatan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan minat terhadap mata pelajaran
sekolah.
b. Evaluasi Program
Jenis evaluasi program ini dilakukan demi untuk peningkatan mutu program
bimbingan dan konseling di sekolah dibagi menjadi beberapa kegiatan layanan, yaitu:
· Layanan kepada peserta didik.
· Layanan kepada guru.
· Layanan kepada kepala sekolah.
· Layanan kepada orang tua siswa atau masyarakat.
Kegiatan operasional dari masing-masing layanan hendaknya disusun dalam
suatu sistematika tertentu. Jenis evaluasi pelaksanaan program ini memerlukan alat-
alat atau instrumen evaluasi yang baik.

6
c. Evaluasi Proses
Dalam evaluasi proses, yang dievaluasi adalah proses pelayanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan. Eveluasi
proses ini bertujuan untuk mengetahui efesiensi dan efektivitas proses dan pada
gilirannya untuk meningkatkan kualitas proses bimbingan itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu program, dituntut suatu
proses pelaksanaan yang mengarah kepada tujuan yang diharapkan. Didalam proses
pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di sekolah banyak faktor yang terlihat
khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan. Hal itu dapat diuraikan seperti
berikut :
· Organisasi dan administrasi program bimbingan.
· Personal / petugas pelaksana.
· Fasilitas dan perlengkapan.
· Kegiatan Bimbingan.
· Partisipasi guru.
· Anggaran pembiayaan
d. Evaluasi Hasil
Aspek yang paling penting keberhasilan suatu program dari pelaksanaan program
itu sendiri. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil yang diharapkan sesuai dengan
tujuan pelayanan bimbingan dapat tercapai atau tidak, akan tercermin dalam diri siswa
yang mendapat pelayanan bimbingan itu sendiri.
Hal – hal yang menyangkut diri siswa sesuai dengan tujuan pelayanan bimbingan
dapat dilihat dalam segi :
a). Pandangan para tamatan / lulusan tentang program pendidikan di sekolah yang
telah ditempuhnya.
b). Kualitas prestasi (performance) bagi tamatan / lulusan.
c). Pekerjaan / jabata yang dilakukan oleh siswa yang telah menamatkan program
pendidikannya .
d). Proporsi tamatan / lulusan yang bekerja dan yang belum bekerja.

7
2.3 Hambatan dalam melakukan Evaluasi BK
Ada beberapa hambatan yang dirasakan sampai saat ini dalam evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:

a). Pelaksana bimbingan di sekolah tidak mempunyai waktu yang cukup memadai
untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program BK.
b). Pelaksana bimbingan dan konseling memiliki latar belakang pendidikan yang
bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang maupun programnya, sehingga
kemampuannya pun dalam mengevaluasi pelaksanaan program BK sangat
bervariasi termasuk dalam menyusun, membakukan dan mengembangkan
instrumen evaluasi.
c). Belum tersedianya alat-alat atau instrument evaluasi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah yang valis, reliable, dan objektif.
d). Belum diselenggarakannya penataran, pendidikan, atau pelatihan khusus yang
berkaitan tentang evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada
umumnya, penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah.
e). Penyelenggaraan evaluasi membutuhkan banyak waktu dan uang. Tidak dapat
diragukan lagi untuk memulai mengadakan evaluasi tampaknya memerlukan
baya yang cukup mahal dan perlu biaya yang banyak.
f). Belum adanya guru inti atau instruktur BK yg ahli dlm bidang evaluasi
pelaksanaan peogram BK di sekolah. Sampai saat ini kebanyakan yg terlibat
dlm bidang ini adalah dari perguruan tinggi yang sudah tentu konsep dan
kerangka kerjanya tidak berorientasi kepada kepentingan sekolah
g). Perumusan kriteria keberhasilan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan yang tegas
dan baku belum ada sampai saat ini.

8
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pentingnya evaluasi program bimbingan konseling adalah untuk meninjau
seberapa jauh program terlaksana sehingga mengetahui apa-apa ang perlu diperbaharui
dan dperbaiki untuk kedepannya. Prinsip dasar evaluasi program bimbingan dan
konseling meliputi pengenalan awal atas tujuan-tujuan program, membutuhkan kriteria
pengukuran yang valid, pelaksanaan pengukuran yang vald, melibatkan seluruh aspek
yang berpengaruh, adanya feed back, harus direncanakan, dan menekan kepada
kepositifan. Kriteria merupakan karakteristik program yang dianggap sebagai basis
relevan dan penting untuk melakukan evaluasi. Pemberian nilai pada kriteria
didasarkan pada keyakianan, pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, dan hasil
kajian teortis.

3.2. Saran
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah Konsep Utama Kebudayaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Badrujaman, Aip. 2011. Teori dan Aplikasi Bimbingan Konseling. PT Indeks. Jakarta.

Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di


Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002) hal 185

Dewa ketut sukardi, Pengantar pelaksanaan program bimbingan sekolah. Hal 251

Dewa ketut sukardi, Pengantar pelaksanaan program bimbingan sekolah. Hal 257

Dewa ketut sukardi, Proses bimbingan dan penyuluhan disekolah. ( Jakarta: Rineka Cipta,
1995 ), hal 105-106

Dewa Ketut, Sukardi. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. PT Rineka Cipta. Jakarta.

http://mariberlari.blogspot.com/2011/03/evaluasi-program-bimbingan-konseling.html

Tohirin, bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah. Hal 353

You might also like