You are on page 1of 26

JURNAL STANDARDISASI ISSN 1411-0822

MAJALAH ILMIAH STANDARDISASI


Volume 24 Nomor 1, Maret 2022
Terakreditasi Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Nomor 200/M/KPT/2020

REDAKSI

Jurnal Standardisasi memuat karya tulis ilmiah hasil penelitian bidang standardisasi. Jurnal ini
terbit secara berkala sejak tahun 1999 setiap bulan Maret, Juli dan November.
Penanggungjawab
Kepala Pusat Pengembangan Standardisasi SDM dan SPK
Mitra Bebestari
Jurnal Standardisasi memuat karya tulis ilmiah hasil penelitian bidang standardisasi. Jurnal ini
terbit secara berkala sejak tahun 1999 setiap bulan Maret, Juli dan November.
Penanggungjawab
Kepala Pusat Riset dan Pengembangan Standardisasi
Mitra Bebestari
1. Krisdianto Kementerian - Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Carunia Mulya Firdausy - Badan Riset dan Inovasi Nasional
3. Wiwik Hartatik - Badan Riset dan Inovasi Nasional
4. Himawan Adinegoro - Badan Riset dan Inovasi Nasional Wiwik Hartatik
5. Achmad Dinoto - Badan Riset dan Inovasi Nasional
6. Oman Zuas - Badan Riset dan Inovasi Nasional
7. Joko Prayitno- Badan Riset dan Inovasi Nasional
8. Arif Dwi Santoso - Badan Riset dan Inovasi Nasional
9. Buana Ma'ruf - Badan Riset dan Inovasi Nasional
10. Lukman Shalahuddin - Badan Riset dan Inovasi Nasional
11. Wahyudi Sutopo - Universitas Sebelas Maret
12. Yeyet Cahyati - Institut Teknologi Bandung
13. Ida Busneti - Universitas Trisakti
14. Wini Trilaksani - Institut Pertanian Bogor
15. Nurjanah - Institut Pertanian Bogor
16. Indra Surjati - Universitas Trisakti
17. Dini Andiani - Universitas Kristen Krida Wacana
18. Hita Pandita - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
19. Daru Sugati - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
20. Suheryanto - Universitas Sriwijaya
21. Sugeng Winarso - Universitas Jember
22. Reny Sukmawani - Universitas Muhammadiyah Sukabumi
23. Aries Susanty - Universitas Diponegoro
24. Dea Winiarti - Badan Standardisasi Nasional
25. Denny Kusuma Hendraningrat - Badan Standardisasi Nasional
26. Dadang Jatmiko - Badan Standardisasi Nasional
27. Puji Winarni - Badan Standardisasi Nasional
28. Wahyu Purbowasito - Badan Standardisasi Nasional
29. Bambang Prasetya - Badan Riset dan Inovasi Nasional

i
JURNAL STANDARDISASI ISSN 1411-0822
MAJALAH ILMIAH STANDARDISASI
Volume 23 Nomor 1, Maret 2021
Ketua Editor
Arini Widyastuti
Juli Hadiyanto
Fransiska Sri Rahayu
M. Dzikri Anugerah
Rika Saputri
Dhandy Arisaktiwardhana
Harry Budiman
Dewi Komalasari

Alamat:
Pusat Pengembangan SDM SPK - Badan Standardisasi Nasional

Gedung 420, Jl. Komp. Puspiptek, Muncul, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten 15314 Telp:
021 – 3927422 Fax: 021 – 3927527

E-mail: jurnalstandardisasi@gmail.com, Website: js.bsn.go.id

Halaman Judul.. .......................................................................................................................... i


Daftar Isi …..…………………………………………………………………………..……………...... iii
Kata Pengantar ………..…………………………………………………………………..………...... iv
Lembar Abstrak …………………………………………………………………………………….... .. v

1. Evaluating the Quality Of Petroleum Diesel-Biofuel Blends


Hermawan Febriansyah …………................................................................................... 1 - 12

2. Rancang Bangun Sistem Pemanas Air Otomatis pada Pengujian Mesin Cuci
Irawan Sukma, Faqih Muhammad Al Mujahid …………………………………………… 13-20

3. Penentuan Titik Kritis Persyaratan Pada SNI 8211:2015 dan Regulasi Teknis Terkait
Benih Tanaman Kelapa Sawit Untuk Meningkatkan Produktivitas
Utari Ayuningtyas …………………………………………………………………………… 21-32

4. Manajemen Risiko Pengendalian Mutu pada Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi


PRTBBN Sesuai Persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017
Masripah, Septi Rizkine Pramukti, Zaidi Oktari, Mustika Fadila ………………………... 33 - 44

5. Uji Parameter Kekuatan Produk Sesuai ISO 7176-8:2014 untuk Pengembangan Standar
Kursi Roda Manual di Indonesia
Meilinda Ayundyahrini, AM Boynawan, Fakhrina Fahma, Susanto Susanto………….. 45-56

ii
JURNAL STANDARDISASI ISSN 1411-0822
MAJALAH ILMIAH STANDARDISASI
Volume 23 Nomor 1, Maret 2021
6. Analisis SWOT dan QSPM Pada Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) X Demi
Keunggulan Bersaing Dalam Pemberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk
Pelumas Secara Wajib
Mohamad Andhika Satryo, Tukhas Silul Imaroh, Tukhas Silul Imaroh…………......... 57-70

Ucapan Terimakasih ………………………………………………………………………………. ix


Pedoman Penulisan ………………………………………………………………………………... xii

iii
JURNAL STANDARDISASI ISSN 1411-0822
MAJALAH ILMIAH STANDARDISASI
Volume 24 Nomor 1, Maret 2022

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, majalah berkala ilmiah “Jurnal
Standardisasi” Volume 24 Nomor 1 edisi Maret 2022 dapat diterbitkan. Edisi kali ini menyajikan karya
tulis ilmiah (KTI) hasil penelitian dan pengembangan standardisasi dengan tema: “Peran
standardisasi secara nasional”. Untuk itu disajikan sejumlah 10 (sepuluh) judul KTI bidang
Standardisasi, meliputi: 1) Evaluating the Quality Of Petroleum Diesel-Biofuel Blends; 2) Rancang
Bangun Sistem Pemanas Air Otomatis pada Pengujian Mesin Cuci; 3) Penentuan Titik Kritis
Persyaratan Pada SNI 8211:2015 dan Regulasi Teknis Terkait Benih Tanaman Kelapa Sawit Untuk
Meningkatkan Produktivitas; 4) Manajemen Risiko Pengendalian Mutu pada Laboratorium Pengujian
dan Kalibrasi PRTBBN Sesuai Persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017; 5) Uji Parameter Kekuatan
Produk Sesuai ISO 7176-8:2014 untuk Pengembangan Standar Kursi Roda Manual di Indonesia; 6)
Analisis SWOT dan QSPM Pada Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) X Demi Keunggulan Bersaing
Dalam Pemberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk Pelumas Secara Wajib.

Diharapkan bahwa KTI yang telah dipublikasikan pada Jurnal Standardisasi Volume 24 Nomor 1 Edisi
Maret 2022, bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dan pemerhati standardisasi,
serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya, dalam memberikan kontribusi untuk mendukung
pengembangan standardisasi nasional.

Tangerang Selatan, Maret 2022


Redaksi Jurnal Standardisasi

iv
Lembar Abstrak

JURNAL STANDARDISASI

ISSN 1411-0822 Vol. 24, No. 1, Maret 2022


EVALUATING THE QUALITY OF PETROLEUM DIESEL-BIOFUEL BLENDS

Hermawan Febriansyah
(Research Center for Sustainable Production System and Life Cycle Assessment)

Jurnal Standardisasi Vol. 24 No. 1, Maret 2022: Hal 1 - 12

As one of the largest archipelagic countries, there is a challenge in biofuel production and distribution because the
raw materials, biodiesel refineries, and the fuel blending terminal are separated far apart. It creates a problem in
maintaining quality. A good quality product of biofuel will raise customer acceptance. This paper aims to investigate
the quality system of petroleum diesel-biodiesel blends in Indonesia after implementing B30 in 2020. This descriptive
study was conducted with a quantitative approach showing that fuel producers should comply with the blending
mandate and fuel standard to get the subsidies. But there is only one accredited laboratory to control the quality. The
B30 quality verification report is also government subjectivity because it is not published. To ensure the acceptance
of new biofuel specifications, the Government of Indonesia (GoI) established road tests and trial tests. The Indonesian
automotive association, which Japan Manufacturers dominate, accepted the development of new biofuel
specifications. The quality of biofuel production has been a concern for GoI. Still, there is a need to study the business
model because the implementation of biofuel in Indonesia is highly dependent on subsidies.

Keywords: biofuel blend, biofuel policy, biodiesel quality, palm oil biodiesel.

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANAS AIR OTOMATIS PADA PENGUJIAN MESIN CUCI

Faqih Muhammad A1, Muhidin1, Fithri Muliawati1, Prayoga Bakti2,


Iwan Sumirat3, Tyas Ari Wahyu Wijanarko4, Dwi Mandaris4, Irawan Sukma4*
1Program Studi Teknik Elektro – Universitas Ibn Khaldun Bogor
2Teknik Industri, Universitas Pamulang
3Pusat Riset Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir – Badan Riset dan Inovasi Nasional
4Pusat Penelitian Teknologi Pengujian dan Standar– Badan Riset dan Inovasi Nasional

Jurnal Standardisasi Vol. 23 No. 1, Maret 2021: Hal 13-20

Setiap produk rumah tangga berbasis elektronik khususnya mesin cuci perlu dilakukan pengujian sesuai standar untuk
keamanan dan keselamatan pengguna, Pada SNI IEC 60335-2-7 klausul 3.1.9 dijelaskan, bahwa untuk pengujian
mesin cuci tanpa elemen pemanas perlu dioperasikan dengan air bersuhu 65 °C dengan toleransi ±5 °C. Penelitian
ini dirancang sistem pemanas air otomatis yang mampu menghasilkan suhu sesuai dengan parameter yang
ditetapkan oleh standar, sehingga dapat memperbaiki kelemahan penelitian sebelumnya. Pembuatan sistem
pemanas terdiri dari tangki pemanas air berbentuk tabung dengan panjang 60 cm dan lebar 41 cm berbahan stainless
steel, dan di dalam tabung tersebut terdapat elemen pemanas listrik dengan daya 1200 Watt. Untuk memperoleh
suhu air dengan presisi yang lebih baik, pengendalian suhu air dalam penelitian ini dirancang menggunakan metode
Proportional Integral Derivative (PID). Hasil respon pengendali PID mendapatkan waktu awal kenaikan sekitar 4,08
detik dan mencapai keadaan tunak sekitar 4,83 detik dari pembacaan sensor. Respon tersebut juga menghasilkan
suhu air yang stabil dan masih dalam batas toleransi yang ditentukan standar, yaitu 65 °C±5 °C.

Kata kunci: pemanas air, PID, suhu, standar, pengujian.

v
Lembar Abstrak

PENENTUAN TITIK KRITIS PERSYARATAN PADA SNI 8211:2015 DAN REGULASI


TEKNIS TERKAIT BENIH TANAMAN KELAPA SAWIT UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS

Utari Ayuningtyas1, Febrian Isharyadi1, Ary Budi Mulyono2, Ellia Kristiningrum2, Biatna Dulbert
Tampubolon2, Nur Tjahyo Eka Darmayanti2, Novin Aliyah2, Daryono Restu Wahono2, Nuri
Wulansari3 dan Rika Dwi Susmiarni3
1Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup, Badan Riset dan Inovasi Nasional,
2Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar, Badan Riset dan Inovasi Nasional,
3Badan Standardisasi Nasional

Jurnal Standardisasi Vol. 23 No. 1, Maret 2021: Hal 21-32

Mutu benih sawit merupakan faktor terpenting yang memengaruhi produktivitas kelapa sawit. Terjadinya pemalsuan
benih sawit atau benih yang tidak bersertifikat akan berdampak buruk bagi perkebunan kelapa sawit Indonesia, karena
menyebabkan penurunan produktivitas benih kelapa sawit. Oleh sebab itu, diperlukan penentuan titik kritis
persyaratan atau tolok ukur untuk meningkatkan produktivitas benih kelapa sawit. Pada Standar Nasional Indonesia
(SNI) 8211:2015 dan beberapa peraturan Kementerian Pertanian terdapat persyaratan atau tolok ukur yang masing-
masing memiliki konteks yang mendukung perbaikan mutu benih kelapa sawit. Untuk dapat menentukan titik kritis
dari persyaratan atau tolok ukur yang ditetapkan, maka dalam penelitian ini dilakukan penyandingan atau komparasi
antara SNI dengan beberapa peraturan Kementerian Pertanian tersebut yang selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis, tahapan dalam produksi benih
kelapa sawit dibagi menjadi 4 bagian diantaranya tahapan pemuliaan, tahapan reproduksi benih, tahapan pemrosesan
benih, dan tahapan pengecambahan benih. Dari masing-masing tahapan tersebut diperoleh titik kritis persyaratan
atau tolok ukur, yaitu pada tahapan pemuliaan terdapat 4 parameter kritis seperti pembentukan populasi dasar,
prosedur pemuliaan, pengujian progeni, dan kriteria seleksi persilangan. Pada tahapan reproduksi benih terdapat 2
parameter kritis, yaitu mating design dan reproduksi benih, dan kondisi fisik tanaman. Pada tahapan pemrosesan
benih terdapat 2 parameter kritis, yaitu unit persiapan benih, dan unit pengecambahan. Kemudian, tahapan
selanjutnya pengecambahan benih terdapat 1 titik kritis, yaitu mutu fisiologis kecambah. Titik kritis persyaratan atau
tolok ukur dari setiap tahapan tersebut jika dipenuhi dan diterapkan dengan baik dan benar akan meningkatkan
produktivitas mutu benih unggul yang komersial dan berkualitas tinggi.

Kata kunci: benih, kelapa sawit, produktivitas, Standar Nasional Indonesia

MANAJEMEN RISIKO PENGENDALIAN MUTU PADA LABORATORIUM PENGUJIAN DAN


KALIBRASI PRTBBN SESUAI PERSYARATAN SNI ISO/IEC 17025:2017

Masripah, Septi Rizkine Pramukti, Zaidi Oktari, Mustika Fadila

(Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PRTBBN) OR TN Badan Riset dan Inovasi Nasional, )

Jurnal Standardisasi Vol. 23 No. 1, Maret 2021: Hal 33 – 44

Manajemen risiko pengendalian mutu pada laboratorium pengujian dan kalibrasi Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar
Nuklir (PRTBBN) sesuai persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017 dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi risiko,
mengukur dampak atau konsekuensi dari risiko pada kegiatan laboratorium yang dapat mempengaruhi validitas hasil
pengujian/kalibrasi, sehingga dapat menentukan tindakan pengendalian yang tepat terhadap dampak yang
ditimbulkan untuk memastikan mutu keluaran hasil laboratorium selalu terjaga. Penelitian ini dilakukan dengan terlebih
dahulu mengidentifikasi potensi hambatan dari kegiatan yang dilakukan, kemudian melakukan penilaian dan analisis
risiko menggunakan metode matriks peta risiko (probabilitas dan dampak) dan pengukuran tingkat keparahan dampak
sesuai pedoman MIL-STD-882B System Safety Program Requirements dan Risk Management Guidelines Companion
to AS/NZS 4360:2004, melakukan penentuan pengendalian risiko dan pemantauannya. Hasil identifikasi dan analisa
risiko pada kegiatan pengendalian mutu laboratorium uji dan kalibrasi PRTBBN diperoleh adanya 6 kegiatan pokok
yang dapat menjadi hambatan dan mempengaruhi mutu dan validitas dari output layanan laboratorium uji dan
kalibrasi. Berdasarkan 6 kegiatan tersebut kemudian diperoleh 14 potensi hambatan, dan memiliki 3 peringkat risiko

vi
Lembar Abstrak

yang berbeda dengan rincian 4 kegiatan dengan kategori peringkat risiko rendah, 7 kegiatan dengan peringkat risiko
sedang, dan 3 kegiatan dengan peringkat risiko tinggi dan nilai pareto 40%. Setiap risiko ditentukan langkah tindakan
preventif untuk pengendalian risiko. Risiko tersebut kemudian di monitoring dan evaluasi secara berkala untuk
memastikan setiap proses dilakukan dengan benar, efektif dan masih relevan penerapannya. Manajemen Risiko
dapat memudahkan pengambilan keputusan dalam kegiatan peninjauan kembali kedepannya dan untuk peningkatan
berkelanjutan.

Kata kunci: SNI ISO/IEC 17025, manajemen risiko, pengendalian resiko

UJI PARAMETER KEKUATAN PRODUK SESUAI ISO 7176-8:2014 UNTUK


PENGEMBANGAN STANDAR KURSI RODA MANUAL DI INDONESIA
Meilinda Ayundyahrini1, AM Boynawan2, Fakhrina Fahma3, Susanto4
1
Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar, Badan Riset dan Inovasi Nasional
2
Direktorat Standar Nasional Satuan Ukuran- Badan Standardisasi Nasional
3
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jurnal Standardisasi Vol. 23 No. 1, Maret 2021: Hal 45-56


SNI 09-4663-1998 dianggap telah tidak memenuhi perkembangan produk sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang
yang diawali dengan mengukur kemampuan pasar dan produsen. Penelitian ini melakukan pengujian parameter
kekuatan meliputi kekuatan statis, impact, dan fatik yang menjadi usulan parameter utama SNI, serta menjadi
parameter yang berkaitan erat dengan keamanan dan keselamatan pengguna. Pengujian menggunakan 5 sampel,
terdiri dari 2 produk dalam negeri dan 3 produk impor yang banyak ditemui di pasaran. Prosedur dan spesifikasi
pengujian mengacu pada ISO 7176-8 dan dilakukan di laboratorium PT Mega Andalan Kalasan (terakreditasi SNI
ISO/IEC 17025:2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel dapat memenuhi uji kekuatan statis
dengan 3 sampel membutuhkan perbaikan pada tipping lever. Pada pengujian stabilitas statis, 80% sampel dapat
memenuhi standar. Sedangkan untuk uji fatik rem dapat dipenuhi oleh semua sampel, namun semua sampel tidak
dapat memenuhi uji jatuh. Siklus tertinggi untuk uji jatuh yang tercapai, yaitu 2000 siklus oleh produk impor dan 1500
siklus oleh produk dalam negeri. Sedangkan untuk uji multidrum, hanya 50% dapat memenuhi uji dan 1 sampel tidak
dapat dapat mengikuti uji multidrum karena mengalami deformasi pada uji jatuh. Kondisi semua sampel tidak dapat
memenuhi uji jatuh. Uji Jatuh pada ISO 7176-8 dapat dijadikan syarat uji dengan pertimbangan mempersiapkan
kemampuan produsen dalam negeri sehingga selain dapat menguasai pasar lokal dan produk dalam negeri dapat
menjangkau pasar ekspor. Tipping lever dapat diusulkan menjadi salah satu syarat di SNI karena merupakan
keunggulan produk dalam negeri dan mendukung keamanan pengguna kursi roda.
Kata kunci: Kursi roda manual, keandalan produk, ISO 7176-8, standardisasi.

ANALISIS SWOT DAN QSPM PADA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK (LSPRO) X


UNTUK KEUNGGULAN BERSAING DALAM PEMBERLAKUKAN STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI) PRODUK PELUMAS SECARA WAJIB
Mohamad Andhika Satryo dan Tukhas Shilul Imaroh

Universitas Mercu Buana

Jurnal Standardisasi Vol. 23 No. 1, Maret 2021: Hal 57 - 70

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta faktor
eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dan mengetahui strategi bersaing yang tepat bagi LSPro X dalam
pemberlakuan SNI Wajib produk Pelumas berdasarkan analisa SWOT dan QSPM. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive dengan informan kunci Managing Director LSPro X, informan utama
Operations Departement LSPro X, dan informan tambahan berasal dari Quality & Compliance Departement LSPro X.
Metode pengolahan dan analisis data menggunakan metode kualitatif dengan eksplorasi secara SWOT dan QSPM.
Hasil penelitian menunjukan strategi yang menjadi prioritas utama adalah pengembangan pemasaran dengan

vii
Lembar Abstrak

meningkatkan kemampuan dan saluran pemasaran terhadap layanan sertifikasi SNI Produk lain yang dimiliki oleh
LSPro X.
Kata kunci: SWOT, QSPM, LSPro, SNI.

viii
UJI PARAMETER KEKUATAN PRODUK SESUAI ISO 7176-8:2014 UNTUK
PENGEMBANGAN STANDAR KURSI RODA MANUAL DI INDONESIA
TESTING PARAMETERS OF PRODUCT STRENGTH FOLLOWING ISO 7176-8:2014 FOR THE
DEVELOPMENT OF MANUAL WHEELCHAIR STANDARDS IN INDONESIA"

Meilinda Ayundyahrini1, AM Boynawan2, Fakhrina Fahma3, Susanto4


1Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar, Badan Riset dan Inovasi Nasional
2DirektoratStandar Nasional Satuan Ukuran- Badan Standardisasi Nasional
Gedung 430 Lantai 2, Komplek Puspiptek, Muncul, Kec. Setu, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
3Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jl. Ir. Sutami No.36 A, Pucangsawit, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
4PT Mega Andalan Kalasan

e-mail: m.ayundyahrini@gmail.com

Diterima: 27 Juli 2022, Direvisi: 14 September 2022 , Disetujui: 9 November 2022

Abstrak

SNI 09-4663-1998 dianggap telah tidak memenuhi perkembangan produk sehingga perlu dilakukan pengkajian
ulang yang diawali dengan mengukur kemampuan pasar dan produsen. Penelitian ini melakukan pengujian
parameter kekuatan meliputi kekuatan statis, impact, dan fatik yang menjadi usulan parameter utama SNI, serta
menjadi parameter yang berkaitan erat dengan keamanan dan keselamatan pengguna. Pengujian menggunakan
5 sampel, terdiri dari 2 produk dalam negeri dan 3 produk impor yang banyak ditemui di pasaran. Prosedur dan
spesifikasi pengujian mengacu pada ISO 7176-8 dan dilakukan di laboratorium PT Mega Andalan Kalasan
(terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel dapat memenuhi uji
kekuatan statis dengan 3 sampel membutuhkan perbaikan pada tipping lever. Pada pengujian stabilitas statis, 80%
sampel dapat memenuhi standar. Sedangkan untuk uji fatik rem dapat dipenuhi oleh semua sampel, namun semua
sampel tidak dapat memenuhi uji jatuh. Siklus tertinggi untuk uji jatuh yang tercapai, yaitu 2000 siklus oleh produk
impor dan 1500 siklus oleh produk dalam negeri. Sedangkan untuk uji multidrum, hanya 50% dapat memenuhi uji
dan 1 sampel tidak dapat dapat mengikuti uji multidrum karena mengalami deformasi pada uji jatuh. Kondisi semua
sampel tidak dapat memenuhi uji jatuh. Uji jatuh pada ISO 7176-8 dapat dijadikan syarat uji dengan pertimbangan
mempersiapkan kemampuan produsen dalam negeri sehingga selain dapat menguasai pasar lokal dan produk
dalam negeri dapat menjangkau pasar ekspor. Tipping lever dapat diusulkan menjadi salah satu syarat di SNI
karena merupakan keunggulan produk dalam negeri dan mendukung keamanan pengguna kursi roda.
Kata kunci: Kursi roda manual, keandalan produk, ISO 7176-8, standardisasi.

Abstract

SNI 09-4663-1998 is considered to have failed to meet product developments. So it is necessary to review it, starting
with measuring market and producer capabilities. This study tested the strength parameters, including static
strength, impact, and fatigue which were proposed as the main parameters of SNI, as well as parameters related
to user safety and security. The test uses five samples, consisting of 2 domestic products and three imported
products commonly found in the market. The test procedures and specifications refer to ISO 7176-8 and are carried
out at the PT Mega Andalan Kalasan laboratory (accredited to SNI ISO/IEC 17025:2017). The results showed that
all samples could meet the static strength test, with three requiring improving the tipping lever. In the static stability
test, 80% of the samples can meet the standard. Meanwhile, the brake fatigue test can be completed by all samples,
but all samples cannot meet the drop test. The highest cycle for the drop test was achieved, namely 2000 cycles
for imported products and 1500 cycles for domestic products. As for the multidrum test, only 50% can fulfil it, and 1
sample cannot take the multidrum test because it is deformed in the drop test. The condition of all samples cannot
meet the drop test. Drop Test on ISO 7176-8 can be used as a test requirement with consideration of preparing the
ability of domestic producers so that in addition to being able to dominate the local market and domestic products,
they can reach the export market. The tipping lever can be proposed as one of the requirements in SNI because it
is an advantage of domestic products and supports the safety of wheelchair users".
Keywords: Manual wheelchair, product reliability, ISO 7176-8, standardization.

1. PENDAHULUAN 0,42% yang berarti sebesar 99,58% dipasok


dari kursi roda impor (Ayundyahrini et al., 2019).
Produksi kursi roda di Indonesia oleh Di Indonesia, kursi roda yang beredar di pasar
perusahaan lokal sangat kecil, yaitu hanya komersial didominasi oleh produk impor dari

45
Jurnal Standardisasi Volume 24 Nomor 1, Maret 2022: Hal 45 - 56

China dengan harga yang terjangkau (Pradita kualitas produk, terutama kegagalan pada uji
et al., 2018). Harga kursi roda yang statis, impact, dan fatik (Fitzgerald et al., 2001;
menggunakan standar ISO 7176 series Rentschler et al., 2004). Di Indonesia
berkisar antara Rp 2.400.000,- sampai Rp berdasarkan informasi lapangan juga banyak
3.200.000,-. Sedangkan kursi roda impor ditemukan produk pasaran yang mengalami
dipatok dengan harga yang cukup terjangkau, kegagalan produk. Umumnya, produk banyak
yaitu sekitar Rp 950.000,- sampai Rp terjadi patah pada as roda handrim
1.350.000,-.Sedangkan salah satu kursi roda (Ayundyahrini et al., 2019).
dalam negeri yang berbahan dasar stainless Penelitian ini bertujuan untuk
steel dan steel dengan kisaran harga Rp memberikan masukan revisi SNI 09-4663-1998
2.400.000,- sampai Rp 2.600.000,- (Pradita et dengan memperhatikan kemampuan pasar dan
al., 2018). produsen dalam negeri. Masukan standar
Pengawasan kursi roda di Indonesia baik dilakukan dengan melakukan pengujian
impor maupun produk lokal selama ini parameter kekuatan produk yang meliputi
dilakukan secara post border, sehingga kekuatan statis, fatik, dan impact.
masyarakat tidak dapat memastikan kualitas
produk. Sedangkan untuk persyaratan izin
2. METODE PENELITIAN
edar, pemerintah belum menggunakan standar
sebagai persyaratan (Ayundyahrini et al.,
2019). Penelitian ini diawali dengan penelusuran
Indonesia memiliki standar tentang kursi referensi yang berhubungan dengan kegagalan
roda yang tertuang dalam SNI 09-4663-1998. kursi roda, standar ISO 7176 series, dan
Standar tersebut meliputi acuan, definisi, pengujian kursi roda dan standar (Mhatre,
bahan, tipe, syarat mutu, cara pengambilan Martin, et al., 2017). Pengujian parameter kursi
contoh, cara uji, syarat lulus uji, syarat roda manual dilakukan di Laboratorium PT
penandaan dan pengemasan kursi roda. SNI Mega Andalan Kalasan (MAK), Yogyakarta dan
09-4663-1998 sendiri telah mengacu ISO pembelian sampel dilakukan di Yogyakarta dan
7176/1 dan 7176/5 yang merupakan standar Bogor. Alat dan proses pengujian dilakukan
internasional kursi roda dan JIS G 3141 SPCC dengan mengacu pada ISO 7176 series.
untuk kesesuaian bahan kursi roda. Namun, Laboratorium PT MAK telah terakreditasi SNI
standar ini dianggap tidak dapat memenuhi ISO/IEC 17025:2017.
perkembangan produk saat ini (Ayundyahrini et
al., 2019; Pratiwi, Fahma, Sutopo, Pujiyanto, et Tabel 1 Standar acuan untuk pengujian kursi
al., 2018). Selain itu, standar referensi ISO roda.
6440-1985 yang menjadi acuan SNI kursi roda
No. Parameter Pengujian Standar Acuan
telah tidak berlaku sehingga perlu dilakukan
pengkajian kembali (Rahmawati et al., 2020).
1. Kekuatan Statis ISO 7176-8:2014
Standar yang menunjukkan dan
merupakan tingkat kualitas minimum dapat
memudahkan pengguna menemukan atau 2. Fatigue ISO 7176-8:2014
menafsir produk mana yang bertahan lebih
lama atau membutuhkan lebih sedikit 3. Impact ISO 7176-8:2014
perawatan. Penyusunan standar yang nantinya
akan berlaku di sebuah negara sebaiknya Data primer yang digunakan adalah
dilakukan pengukuran kemampuan pasar yang pengujian kursi roda terhadap parameter
ada di negara tersebut terhadap standar yang parameter yang meliputi kekuatan statis,
akan diacu. kekuatan fatik, dan kekuatan impact. Pemilihan
Banyak penelitian yang bertujuan untuk parameter ini disebabkan merupakan
meminimalisir kekurangan standar yang telah parameter yang perlu dipertimbangkan dalam
ada. Mhatre et al. (2017) menyampaikan bahwa SNI kursi roda (Ayundyahrini et al., 2021) dan
kegagalan produk banyak disebabkan karena terkait dengan keselamatan dan keamanan
kastor kursi roda dalam pengujian stastis, pengguna (Ayundyahrini et al., 2021; Cooper et
impact, dan fatik. Kegagalan kastor disebabkan
retakan, korosi, sampah atau kotoran yang
menempel pada bantalan poros, dan keausan
ban. Selain itu, kegagalan di daerah tropis
ditunjang dengan suhu yang tinggi dan
kelembapan menyebabkan adanya penurunan
46
Uji Parameter Kekuatan Produk Sesuai ISO 7176-8:2014 untuk Pengembangan Standar Kursi Roda
Manual di Indonesia
(Meilinda Ayundyahrini, AM Boynawan, Fakhrina Fahma, Susanto)

Waktu
al., 1996; Fitzgerald et al., 2001; Goosey- No Kegiatan
(jam)
Komponen pengujian
Tolfrey & Leicht, 2013). • Dukungan Kaki
Sampel produk yang digunakan untuk 3 Fatigue 177 • Multi-drum test
• Drop Test (Uji Jatuh)
pengujian parameter kursi roda manual adalah
• Pengujian fatik untuk rem
purposive sampling, yaitu 3 (tiga) produk impor parkir
dan 2 (dua) produk dalam negeri. Merek kursi
roda impor dipilih berdasarkan produk yang Analisis data yang digunakan pada
beredar dipasaran dan banyak digunakan oleh pengujian parameter kursi roda manual adalah
konsumen. Inisial untuk produk dalam negeri gap analysis yaitu membandingkan hasil uji
dan produk impor dirahasiakan, yaitu A1, A2, dengan standar, publikasi, dan temuan
A3, A4, dan A5. Spesifikasi sampel adalah jenis lapangan. Data ini digunakan untuk mengetahui
kursi roda manual standar, menggunakan kondisi kursi roda yang beredar di pasaran,
handrim, dan velg racing. Pengujian dilakukan apakah usulan parameter standar yang telah
secara berurutan dengan memperhatikan dilakukan dapat diterapkan di Indonesia atau
tingkat kerusakan yang ditimbulkan seperti tidak. Selain itu, digunakan untuk mengetahui
pada Tabel 2. Urutan pengujian ini sesuai potensi daya saing produk kursi roda manual
dengan klausul 7 pada ISO 7176-8. dengan produk impor.

Tabel 2 Urutan dan Durasi Pengujian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Parameter Kekuatan Kursi Roda Manual.
Waktu
No Kegiatan Komponen pengujian
(jam) 3.1 Pengujian Kekuatan Statis
1 Kekuatan 2 • Dukungan Lengan: Daya
statis tahan terhadap gaya kebawah Peralatan yang digunakan meliputi alat uji
• Dukungan Kaki: Daya tahan berupa bidang uji, busur, dan remote control
terhadap gaya kebawah Lunak HBW073-005. Pada pengujian ini
• Tipping levers dilakukan pendefinisian kerusakan dalam
• Handgrip
2 Impact 2 • Dukungan Punggung beberapa keberterimaan sesuai dengan
• Handrim pengujian seperti pada Tabel 3.
• Castor

Tabel 3 Tujuan dan definisi kegagalan produk pada Pengujian Statis.


Jenis Pengujian Tujuan Keterangan
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
Uji Tekan Armrest
bahwa armrest kursi roda harus mampu
menahan beban statis. Armrest kursi roda
tidak boleh mengalami patah, retak, bengkok,
dan lepas setelah ditekan dengan waktu
pembebanan 10 detik. Dokumen terkait ISO
7176-8 2014. Sub pasal 8.4 – Arm supports:
Resistance to downward forces.

Uji Tekan Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui


Footrest bahwa footrest kursi roda harus mampu
menahan beban statis. Footrest kursi roda
tidak boleh mengalami pecah, retak,
bengkok, dan lepas setelah ditekan dengan
waktu pembebanan 10 detik. Dokumen
terkait ISO 7176-8 2014 Sub pasal 8.5 – Foot
supports: Resistance to downward forces.

47
Jurnal Standardisasi Volume 24 Nomor 1, Maret 2022: Hal 45 - 56

Jenis Pengujian Tujuan Keterangan


Uji Tekan Tipping Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
Lever bahwa tipping lever (lengan ungkit) kursi roda
harus mampu menahan beban statis. Tipping
lever (lengan ungkit) kursi roda tidak boleh
mengalami patah, retak, dan bengkok setelah
ditekan dengan waktu pembebanan 10 detik.
Dokumen terkait ISO 7176-8 2014. Sub pasal
8.6 – Tipping levers
Uji Tarik Handgrip Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
bahwa handgrip kursi roda harus mampu
menahan beban statis. Handgrip kursi roda
tidak boleh mengalami lepas, kendor, atau
putus setelah ditarik dengan waktu
pembebanan 10 detik. Dokumen terkait ISO
7176-8 2014. Sub pasal 8.7 – Handgrips.
Sumber: (ISO 7176-8, 2014)

Pada pengujian ini, gaya yang diberikan Tabel 4 Perhitungan Besar Gaya Pada Uji
menyesuaian dengan massa dummy dan Tipping Lever dan Handgrip.
massa kursi roda. Pengujian yang dilakukan Massa Besar Gaya (N)
menggunakan massa dummy 100 kg dan Sampel Kursi Roda Tipping Handgrip
(kg) Lever
massa kursi roda sesuai pada Tabel 4 adalah
17 kg dan tertinggi 20 kg. Besar gaya yang A1 17,5 1527,5 898,81
dipengaruhi massa kursi roda adalah pengujian A2 17,5 1527,5 898,81
tipping lever dan handgrips, sedangkan A3 17,8 1531,4 901,11
keempat pengujian kekuatan statis harus
A4 17 1317 894
memperhatikan massa dummy. Setiap
pengujian memiliki rumus yang berbeda untuk A5 20 1560 917,93
menentukan besar gaya, yaitu:

(𝑀 ×𝑆×𝑔) Perhitungan menunjukkan bahwa besar


𝐹𝑎𝑟𝑚𝑒𝑠𝑡 = 𝑑 0 .................................. (1.1) gaya uji tipping lever lebih besar dari 1.000 N,
2𝑐𝑜𝑠15
𝐹𝑓𝑜𝑜𝑡𝑠𝑢𝑝 = (𝑀𝑑 × 𝑔) ................................ (1.2) pada ISO 7176-8 2014. Sub klausul 8.6
𝐹𝑡𝑖𝑝𝑙𝑒𝑣 = 13 × (𝑀𝑑 + 𝑀𝑤 ) ....................... (1.3) menyebutkan bahwa besar gaya yang diizinkan
𝐹ℎ𝑎𝑛𝑑𝑔𝑟𝑖𝑝 = 0,52 × (𝑀𝑑 + 𝑀𝑤 ) × 𝑆 × 𝑔 ... (1.4) adalah 1.000 N sehingga gaya yang akan
digunakan adalah 1.000 N. Untuk pengujian
handgrip, hasil perhitungan gaya melebihi 750
Keterangan: N, sedangkan ISO 7176-8 2014. Sub klausul
Farmrest = Gaya tekan armrest atau sandaran 8.7 menyebutkan bahwa gaya yang diizinkan
tangan adalah 750 N.
Ffootsup = Gaya tekap foot support atau
dudukan kaki Tabel 5 Hasil Pengujian Kekuatan Statis.
Ftiplev = Gaya tekan tipping lever Poin Sampel Kursi Roda
Parameter Keberterimaan
Fhandgrip = Gaya tarik handgrip Pengujian A1 A2 A3 A4 A5
Md = Massa dummy Retak x x x x x
Mw = Massa kursi roda Armrest Patah x x x x x
Kanan Bengkok x x x x x
S = konstanta faktor keamanan dengan
nilai 1,5 Uji Tekan Lepas x x x x x
Armrest Retak x x x x x
g = konstanta gravitasi (9,807 m/s2)
Armrest Patah x x x x x
Kiri Bengkok x x x x x
Lepas x x x x x
Retak x x x x x
Uji Tekan Footrest
Pecah x x x x x
Footrest Kanan
Lepas x x x x x
48
Uji Parameter Kekuatan Produk Sesuai ISO 7176-8:2014 untuk Pengembangan Standar Kursi Roda
Manual di Indonesia
(Meilinda Ayundyahrini, AM Boynawan, Fakhrina Fahma, Susanto)

Poin Sampel Kursi Roda sampel A3 sebesar 880 N setara massa dummy
Parameter Keberterimaan
Pengujian A1 A2 A3 A4 A5 50 kg. Hal ini disebabkan pada besar gaya
Retak x x x x x tersebut tipping lever telah menunjukkan
Footrest
Kiri
Pecah x x x x x perubahan bentuk, yaitu bengkok pada
Lepas x x x x x sambungan rangka, sehingga pengujian tidak
Tipping Retak x x v v v dilanjutkan dengan gaya yang lebih besar
Lever Patah x x v v v sebab dikhawatirkan sampel akan retak atau
Uji Tekan Kanan Bengkok x x v v v
Tipping patah. Berdasarkan hasil pengamatan
Lever Retak x x v v v ketidaktahanan ini berhubungan dengan
Tipping
Patah x x v v v panjang rangka tipping lever, semakin panjang
Lever Kiri
Bengkok x x v v v rangka tipping lever maka semakin kecil gaya
Kendur x x x x x yang mampu ditahan. Adapun panjang tipping
Handgrip
Lepas x x x x x lever masing-masing sampel adalah: A1 115
Kanan
Uji Tarik Putus x x x x x mm, A2 130 mm, A3 110 mm, A4 205 mm, dan
Handgrip Kendur x x x x x
Handgrip A5 140 mm.
Lepas x x x x x
Kiri
Putus x x x x x
Catatan: x : tidak ada kerusakan 3.2 Impact Test
v : ada kerusakan Pengujian ini dilakukan pada sandaran
Sumber: Data Olah (2019) punggung (backrest), dukungan kaki (footrest),
kastor, dan handrim. Pegujian impact dilakukan
Proses pengujian uji tekan tipping lever dengan menggunakan pendulum dengan
pada beberapa sampel menunjukkan deformasi massa 25 kg ± 0,5 untuk impact backrest dan
dengan capaian besar gaya tertentu. Pada 10 kg ± 0,5 untuk impact castor, footrest dan
sampel A1 dan A2 mampu menahan gaya handrim.
1.000 N, sedangkan sampel A4 dihentikan pada
gaya 850 N setara massa dummy 48 kg,

Tabel 6 Nilai dan Spesifikasi Pengujian Impact.


Simbol Nilai Uraian
n1 2 kali Jumlah siklus pengujian impact backrest

n2 1 kali setiap castor Jumlah siklus pengujian impact castor

n3 2 kali setiap footrest Jumlah siklus pengujian impact footrest

n4 2 kali Jumlah siklus pengujian impact handrim

θ1 30o Sudut ayunan pendulum impact backrest


𝑀𝑤
θ2 𝐶𝑜𝑠𝐴 = 1(𝑀𝑑 + ) Sudut ayunan pendulum impact castor
377
𝑀𝑤
θ3 𝐶𝑜𝑠𝐴 = 1(𝑀𝑑 + ) Sudut ayunan pendulum impact footrest
377
θ4 45o Sudut ayunan pendulum impact handrim

m1 25 kg ± 0,5 kg Massa pendulum impact backrest

m2 10 kg ± 0,2 kg Massa pendulum impact castor, footrest, dan handrim

Ρ 75 ± 15 kg/m3 Massa jenis pendulum

H 325 ± 60 N Kekerasan pendulum


Sumber: (ISO 7176-8, 2014)

Tabel 7 Hasil pengujian impact.


Sampel Kursi Roda
Parameter Poin Pengujian Keberterimaan
A1 A2 A3 A4 A5
Kendur x x x x x
Impact Backrest Vinyl backrest Sobek x x x x x
Lepas x x x x x
Retak x x x x x
Impact Castor Castor Kanan Pecah x x x x x
Bengkok x x x x x
49
Jurnal Standardisasi Volume 24 Nomor 1, Maret 2022: Hal 45 - 56

Sampel Kursi Roda


Parameter Poin Pengujian Keberterimaan
A1 A2 A3 A4 A5
Lepas x x x x x
Retak x x x x x
Pecah x x x x x
Castor Kiri
Bengkok x x x x x
Lepas x x x x x
Retak x x x x x
Pecah x x x x x
Footrest Kanan
Bengkok x x x x x
Lepas x x x x x
Impact Footrest
Retak x x x x x
Pecah x x x x x
Footrest Kiri
Bengkok x x x x x
Lepas x x x x x
Retak x x x x x
Patah x x x x x
Sambungan pada Handrim
Bengkok x x x x x
Lepas x x x x x
Impact Handrim
Retak x x x x x
Antara Sambungan Handrim Patah x x x x x
Bengkok x x x x x
Lepas x x x x x
Sumber: Data Olah (2019)

Hasil pengujian pada Tabel 7 menunjukkan dilakukan pengujian impact. Ini menunjukkan
bahwa semua sampel kursi roda tidak bahwa semua sampel memiliki ketahanan
mengalami kerusakan atau deformasi setelah impact sesuai yang disyaratkan oleh standar.

(a) (b)

(c) (d)
Gambar 1 Pengujian impact: (a) Dukungan Punggung, (b) Handrim, (c) Castor, (d) Dukungan Kaki
(dokumen pribadi).

50
Uji Parameter Kekuatan Produk Sesuai ISO 7176-8:2014 untuk Pengembangan Standar Kursi Roda
Manual di Indonesia
(Meilinda Ayundyahrini, AM Boynawan, Fakhrina Fahma, Susanto)

3.3 Uji Fatik roda, bukan merupakan kegagalan struktur


Peralatan yang digunakan meliputi alat uji roda atau elemen lainnya seperti bantalan.
berupa Universal Kontroler no LPKR-MA-PM-
03, Reference drum, Kamera CCTV, dan
Pemutus arus. Prosedur pengujian dapat
melihat LPTMAK-SOP-W-007 dan LPTMAK-
IK-W-007. Secara umum pengujian ini untuk
mengetahui ketahanan kursi roda ketika
dioperasikan secara keseluruhan. Pengujian ini
penting sebab berhubungan dengan
keselamatan pengguna. Pengujian fatik terdiri
dari 3 pengujian, yaitu multidrum test, uji jatuh,
dan fatik rem parkir.
Tabel 8, 9, dan 10 merupakan hasil
pengujian fatik yang terdiri dari 3 (tiga)
parameter uji. Jumlah siklus dan spesifikasi
pengujian yang harus dilakukan pada ISO 7176
tertuang pada Tabel 16. Definisi keberterimaan
juga mengikuti ISO 7176 pada Tabel 16. Pada Gambar 1 Uji Fatik Rem Parkir (ISO 7176-8,
uji jatuh di lakukan siklus sebanyak 2.222 kali. 2014).
Hal ini diperkenankan karena pada klausul 4.1
ayat a.4 yang menyebutkan bahwa selama Uji kelelahan rem parkir bertujuan untuk
pengujian fatik memungkinkan pergantian mengetahui kekuatan rem parkir kursi roda.
sebanyak maksimal 2 (dua) kali, meliputi ban Rem parkir harus tahan selama pengujian
(termasuk ban solid), ban dalam, sabuk berlangsung dan tidak boleh mengalami patah,
pengaman, karet roda castor. Dalam kasus kendur atau lepas. Pengujian dilakukan
roda castor pergantian diizinkan dengan sebanyak 60.000 siklus dengan frekuensi
persyaratan kegagalan karena permukaan pengujian 0,5 Hz.

Tabel 8 Hasil Pengujian Fatik Rem Parkir.


Sampel Kursi Roda
Parameter Poin Pengujian Siklus Keberterimaan
A1 A2 A3 A4 A5
Patah x x x X x
10.000 Kendur x x x X x
Lepas x x x X x
Patah x x x X x
20.000 Kendur x x x X x
Lepas x x x X x
Patah x x x X x
30.000 Kendur x x x x x
Lepas x x x x x
Fatik Rem Parkir Mekanisme Rem Kursi Roda
Patah x x x x x
40.000 Kendur x x x x x
Lepas x x x x x
Patah x x x x x
50.000 Kendur x x x x x
Lepas x x x x x
Patah x x x x x
60.000 Kendur x x x x x
Lepas x x x x x
Sumber: Olah Data (2019)

3.4 UJI JATUH (DROPTEST) bengkok, dan lepas setelah dijatuhkan dari
ketinggian selama pengujian. Pengujian
Uji jatuh bertujuan untuk mengetahui kekuatan dilakukan sebanyak 6.666 siklus. Ketinggian
dan ketahanan kursi roda apabila terjatuh. sampel dari lantai adalah 50 mm. Pengamatan
Kursi roda tidak boleh mengalami pecah, retak, pengujian pada sub rakitan castor 8 inci, sub

51
Jurnal Standardisasi Volume 24 Nomor 1, Maret 2022: Hal 45 - 56

rakitan castor 24 inci, rangka kursi roda, dan


vynil (lapisan sandaran).

Gambar 2 spesifikasi droptest berdasarkan ISO 7176-8.


.
Tabel 9 Hasil Uji Jatuh.
Sampel Kursi Roda
Poin Pengujian Siklus Keberterimaan
A1 A2 A3 A4 A5
Retak x x x x x
500 Patah x x x x x
Bengkok x v x x x
Retak x x x x x
1.000 Patah x x x x x
Bengkok x v v v x
Retak x x x x x
Rangka Kursi Roda 1.500 Patah x x x x x
Bengkok v v v v x
Retak x x x x x
2.000 Patah x x x x x
Bengkok v v v v v
Retak x x x x x
2.222 Patah x x x x x
Bengkok v v v v v
Sobek v v v v x
500
Lepas x x x x x
Sobek v v v v x
1.000
Lepas x x x x x
Vynil (Lapisan Sobek v v v v v
1.500
sandaran) Lepas x x x x x
Sobek v v v v v
2.000
Lepas x x x x x
Sobek v v v v v
2.222
Lepas x x x x x
Sumber: Olah Data (2019)

Poin pengujian adalah rakitan sub castor mengalami bengkok pada 2.000 siklus dan
8 inci, rakitan sub castor 24 inci, rangka kursi mengalami kerusakan vynil pada 1.500 siklus.
roda, dan vynil yang merupakan sandaran kursi Sedangkan keempat sampel lainnya
roda. Pengujian menunjukkan bahwa rakitan mengalami sobek vynil pada 500 siklus.
sub castor 8 inci dan rakitan sub castor 24 inci Sampel A5 memiliki ketahanan uji jatuh
tidak mengalami kerusakan hingga memenuhi lebih tinggi, selain dikarenakan rangka yang
2.222 siklus (tidak dilampirkan pada tabel). lebih tebal (ditunjukkan dengan berat total
Pada uji jatuh, kegagalan produk produk), produsen tersebut menerapkan uji
ditunjukkan pada poin parameter rangka dan jatuh yang mengacu SNI 09-4663-1998 (1998)
vynil. Kegagalan rangka kursi roda pertama dengan spesifikasi uji sebagai berikut:
oleh sampel A2 mengalami kegagalan berupa • Kursi dalam keadaan terlipat atau tidak
bengkok rangka pada uji sebanyak 500 siklus. • Cara uji : diangkat setinggi 1,1 m ± 0,1 m
Sampel yang memiliki ketahanan uji jatuh dari lantai sampai sisi roda pada
paling tinggi adalah sampel A5, yaitu posisi miring 300 arah samping

52
Uji Parameter Kekuatan Produk Sesuai ISO 7176-8:2014 untuk Pengembangan Standar Kursi Roda
Manual di Indonesia
(Meilinda Ayundyahrini, AM Boynawan, Fakhrina Fahma, Susanto)

• Frekuensi : 3 kali ke kiri, 3 kali ke kanan Deformasi produk ditunjukkan pada poin
• Landasan : lantai ubin pengujian rangka kursi roda dan vynil. Rangka
Spesifikasi uji jatuh pada SNI 09-4663- mengalami deformasi rangka pada sampel A3
1998 cukup berbeda dengan ISO 7176-8 yang dari siklus 10.000 dan deformasi sampel A4
dilakukan pada ketinggian 50 mm (5 cm) pada siklus 40.000. Sampel A1 dan A4 tidak
sebanyak 66.666 siklus. Perbedaan spesifikasi mengalami deformasi. Sampel A4 tidak
uji yang signifikan ini menujukkan perbedaan mengalami deformasi karena melakukan
produk dibandingkan produk impor (A1-A3) dan pengujian multidrum sesuai ISO 7176-8 untuk
A4 yang tidak melakukan uji jatuh. Uji jatuh persyaratan ekspor. Sedangkan semua sampel
pada SNI 09-4663-1998 belum dapat mengalami deformasi berupa sobek pada
dibuktikan secara saintifik apakah berpengaruh lapisan vynil.
pada kualitas produk karena belum dilakukan
pengujian. Namun, sampel A5 menunjukkan Poin Sampel Kursi Roda
Keberteri
Pengujia Revolusi
keunggulan pada uji jatuh. maan A1 A2 A3 A4 A5
n
Retak x - x x x
C. MULTI DRUM TEST 10.000 Patah x - x x x
Pengujian multidrum bertujuan untuk Bengkok x - v x x
mengetahui ketahanan kursi roda. Kursi roda Retak x - x x x
20.000 Patah x - x x x
harus tahan terhadap efek guncangan yang
Bengkok x - v x x
disebabkan penghalang yang harus dilewati
Retak x - x x x
roda pada poros drum dan tidak boleh 30.000 Patah x - x x x
mengalami pecah, retak, bengkok, dan lepas. Bengkok x - v x x
Pengujian dilakukan sebanyak 200.000 siklus. Retak x - x x x
Kecepatan putar mesin 1 m/s ± 0,1 m/s. Rangka
40.000 Patah x - x x x
Kursi Roda
Pencatatan dilakukan setiap pengulangan Bengkok x - v x v
10.000 siklus. Retak x - x x x
50.000 Patah x - x x x
Bengkok x - v x v
Retak x - x x x
60.000 Patah x - x x x
Bengkok x - v x v
Retak x - x x x
66.666 Patah x - x x x
Bengkok x - v x v
Sobek v - v v v
10.000
Lepas x - x x x
Sobek v - v v v
20.000
Lepas x - x x x
Sobek v - v v v
30.000
Lepas x - x x x
Vynil Sobek v - v v v
(Lapisan 40.000
sandaran) Lepas x - x x x
Sobek v - v v v
50.000
Lepas x - x x x
Sobek v - v v v
60.000
Lepas x - x x x
Gambar 3 Pengujian Kursi Roda Berdasarkan 66.666
Sobek v - v v v
ISO 7176-8. Lepas x - x x x

Sampel A2 tidak dilakukan pengujian Tabel 10 Hasil Pengujian Multidrum


multidrum karena sampel mengalami Sumber: Olah Data (2019).
deformasi bengkok pada uji jatuh sehingga
produk tidak dapat berfungsi sebagaimana Pengujian yang telah dilakukan
mestinya. Poin pengujian adalah rakitan sub menunjukkan keunggulan dan kemampuan
castor 8 inci, rakitan sub castor 24 inci, rangka yang dimiliki oleh masing-masing sampel.
kursi roda, dan vynil yang merupakan sandaran Terdapat 8 pengujian yang dilakukan sesuai
kursi roda. Pengujian menunjukkan bahwa dengan ISO 7176 series. Kebutuhan dan
rakitan sub castor 8 inci dan rakitan sub castor pengaruh parameter kursi roda terhadap
24 inci tidak mengalami kerusakan hingga standardisasi berdasarkan stakeholder dapat
memenuhi 66.666 siklus. dihitung menggunakan Structural Equation

53
Jurnal Standardisasi Volume 24 Nomor 1, Maret 2022: Hal 45 - 56

Model (SEM). Urutan pengaruh parameter Pengujian pada penelitian ini adalah
tersebut adalah ketahanan pengapian, menggunakan beban dummy sehingga
kekuatan fatik, kekuatan statis, kekuatan mengabaikan aspek kemampuan pengguna
impact, dan stabilitas statis. Sedangkan dalam mengendalikan kursi roda, sedangkan
kemampuan manuver, keefektifan rem, dalam operasional kesehariannya performa
dimensi dianggap tidak memiliki pengaruh kursi roda sangat dipengaruhi oleh psikologi
signifikan karena nilai average variance dan kemampuan pengguna (Goosey-Tolfrey &
axtracted (AVE) kurang dari 0.5 (Pratiwi, Leicht, 2013; Rushton et al., 2012). Tentunya
Fahma, Sutopo, & Pujiyanto, 2018). pengujian di lapangan dapat menjadi
Apabila mengacu pada hasil pemodelan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya.
SEM, maka kelima parameter dapat diusulkan Kualitas kursi roda manual bervariasi
dalam kerangka standar kursi roda. Merujuk sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh
pada hasil pengujian bahwa semua sampel produsen (standar privat). Kompetisi harga
dapat dikatakan dapat memenuhi pengujian menjadi salah satu pertimbangan produsen
standar. Sampel memerlukan perbaikan desain dalam menentukan kulitas produk. Kualitas
untuk dapat memenuhi uji kekuatan statis pada harus didefinisikan dari perspektif pengguna,
tipping lever pada 3 (tiga) sampel, yaitu A3, A4, klinis, dan teknik (Cooper et al., 1996). Standar
dan A5. Namun, terdapat hal yang disayangkan ISO-ANSI/RESNA memberikan informasi yang
meskipun A1 dan A2 memenuhi uji tipping lever berguna dan dapat digunakan untuk
namun bagian ini tidak dapat berfungsi memastikan tingkat kualitas minimum. Pembeli
sebagaimana mestinya. Sedangkan tipping harusnya tidak hanya mempertimbangkan
lever berfungsi sebagai salah satu penunjang harga, namun siklus hidup produk yang
keamanan karena dapat menahan kursi roda berujung pada kualitas.
agar tidak terbalik.
Parameter stabilitas statis merupakan 4. KESIMPULAN
salah satu pendukung aspek keamanan pasien
bersifat absolut untuk dipenuhi. 80% sampel
dianggap dapat memenuhi pengujian ini Pengujian parameter kekuatan meliputi
meskipun tidak memenuhi uji stabilitas statis kekuatan statis, impact, dan fatik produk.
secara keseluruhan. Hanya 1 (satu) sampel Pengujian dilakukan pada 5 (lima) sampel yang
yang hanya memenuhi 30% uji stabilitas statis, terdiri dari 3 (tiga) produk impor dan 2 (dua)
yaitu roda terkunci paling stabil kearah depan, produk dalam negeri. Hasil penelitian
roda terkunci paling stabil kearah belakang, menunjukkan bahwa seluruh produk (5 dari 5)
roda tidak terkunci paling stabil kearah dapat memenuhi uji kekuatan statis dengan 3
belakang. sampel membutuhkan perbaikan pada tipping
lever. Pada pengujian stabilitas statis, 80% (4
Pada uji kelelahan produk (fatik) yang
dari 5) dapat memenuhi uji stabilitas statis.
terdiri dari uji rem parkir, uji jatuh, dan uji
Sedangkan untuk uji fatik rem dapat dipenuhi
multidrum. Seluruh sampel memenuhi uji rem
oleh semua sampel, namun berlainan dengan
parkir. Sedangkan pada uji jatuh, sampel A5
uji jatuh. Semua sampel tidak dapat memenuhi
memiliki ketahanan paling tinggi selain desain
uji jatuh, siklus tertinggi untuk uji jatuh yang
yang lebih kuat karena ditunjukkan pada berat
tercapai, yaitu 2000 siklus oleh produk impor
produk paling tinggi, A5 juga menerapkan SNI
dan 1500 siklus oleh produk dalam negeri.
09-4663-1998. Pada uji multi drum, sampel A1
Sedangkan untuk uji multidrum, hanya 50% (2
dan A4 dapat memenuhi jumlah revolusi yang
dari 4) dapat memenuhi uji dan 1 sampel tidak
disyaratkan oleh ISO 7176-8, yaitu 66.666
dapat dapat mengikuti uji multidrum karena
revolusi. Sampel A5 dianggap dapat bersaing
mengalami deformasi uji jatuh.
pada uji multi drum meskipun mengalami
kegagalan di 40.000 revolusi. Hal ini Kondisi semua sampel tidak dapat
menunjukkan bahwa uji jatuh pada SNI 09- memenuhi uji jatuh menyebabkan untuk
4663-1998 dapat dipertimbangkan tetap mempertimbangkan tetap menggunakan uji
menjadi salah satu persyaratan revisi SNI jatuh pada SNI 09-4663-1998. Namun, perlu
mengingat semua sampel terutama produk dilakukan kembali penelitian keefektifan uji
dalam negeri belum bisa mengikuti persyaratan jatuh SNI 09-4663-1998. Uji Jatuh pada 7176-
ISO 7176-8. Uji Jatuh pada 7176-8 dapat 8 dapat dijadikan syarat uji dengan
dijadikan syarat uji dengan pertimbangan pertimbangan mempersiapkan kemampuan
mempersiapkan kemampuan produsen dalam produsen dalam negeri sehingga selain dapat
negeri sehingga selain dapat menguasai pasar menguasai pasar lokal, produk dalam negeri
lokal, produk dalam negeri dapat menjangkau dapat menjangkau pasar ekspor. Selain itu,
pasar ekspor. tipping lever dapat diusulkan menjadi salah

54
Uji Parameter Kekuatan Produk Sesuai ISO 7176-8:2014 untuk Pengembangan Standar Kursi Roda
Manual di Indonesia
(Meilinda Ayundyahrini, AM Boynawan, Fakhrina Fahma, Susanto)

satu syarat di SNI karena merupakan Medicine and Rehabilitation, 82(10),


keunggulan produk dalam negeri dan 1484–1488.
mendukung keamanan pengguna kursi roda. https://doi.org/10.1053/apmr.2001.26139
Pengujian sampel dilakukan Goosey-Tolfrey, V. L., & Leicht, C. A. (2013).
menggunakan beban dummy. Dalam Field-based physiological testing of
penggunaan harian performa dan keandalan wheelchair athletes. Sports Medicine,
kursi roda dipengaruhi oleh kemampuan dan 43(2), 77–91.
psikologi pengguna (Rushton et al., 2012), https://doi.org/10.1007/s40279-012-
sehingga perlu dilakukan pengujian produk di 0009-6
lapangan oleh pengguna sehingga diketahui International Organization for Standardization.
bahwa parameter tersebut memenuhi (2014). ISO 7176-8 Wheelchair:
persyaratan untuk penggunaannya. Requirements and test methods for static,
impact and fatigue strengths. ISO.
UCAPAN TERIMAKASIH Mhatre, A., Martin, D., McCambridge, M.,
Reese, N., Sullivan, M., Schoendorfer, D.,
Wunderlich, E., Rushman, C., Mahilo, D.,
Ucapan terima kasih disampaikan kepada
& Pearlman, J. (2017). Developing
Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya
product quality standards for wheelchairs
Manusia – Badan Standardisasi Nasional yang
used in less-resourced environments.
telah membiayai penelitian ini melalui program
African Journal of Disability, 6(0), 1–15.
DIPA tahun anggaran 2019. Tim penelitian juga
https://doi.org/10.4102/ajod.v6i0.288
mengucapkan terima kasih kepada Tim
Mhatre, A., Ott, J., & Pearlman, J. (2017).
laboratorium PT Mega Andalan Kalasan
Development of wheelchair caster testing
Yogyakarta yang mendukung kelangsungan uji
equipment and preliminary testing of
produk. Serta tidak lupa disampaikan kepada
caster models. African Journal of
narasumber dan pihak-pihak yang mendukung
Disability, 6, 1–16.
penelitian ini. Kontributor utama penelitian
https://doi.org/10.4102/ajod.v6i0.358
adalah penulis pertama.
Pratiwi, R. A., Fahma, F., Sutopo, W., &
Pujiyanto, E. (2018). USULAN
DAFTAR PUSTAKA
KERANGKA STANDAR KURSI RODA
MANUAL SEBAGAI ACUAN
Ayundyahrini, M., Anggraeni, P., Fahma, F., &
PENYUSUNAN STANDAR NASIONAL
Sutopo, W. (2021). Main Parameter and
INDONESIA ( SNI ). Jurnal Standardisasi,
Readiness for Conformity Asessment
20(3), 207–217.
Body of Manual Wheelchair on Standard
Pratiwi, R. A., Fahma, F., Sutopo, W.,
Development in Indonesia. Jurnal
Pujiyanto, E., Suprapto, & Ayundyahrini,
Standardisasi, 23(1), 33–42.
M. (2018). Designing Parameter for
Ayundyahrini, M., Suprapto, S., Anggraeni, P.,
Developing Standard of Manual
Fakhrina, F., & Sutopo, W. (2019).
Wheelchair. International Journal of
Penerapan dan kemutakhiran SNI 09-
Applied Science and Engineering, 15(2),
4663-1998 tentang kursi roda oleh
127–134.
pemangku kepentingan. Jurnal
https://doi.org/10.6703/IJASE.201810
Standardisasi, 21(2), 135–142.
Rahmawati, D. P., Fahma, F., Sutopo, W., &
Badan Standardisasi Nasional. (1998). SNI 09-
Anurogo, R. P. (2020). Technical
4663-1998 Kursi roda.
feasibility for technology
Cooper, R. A., Robertson, R. N., Lawrence, B.,
commercialization of comformity
Heil, T., Albright, S. J., VanSickle, D. P., &
assessment laboratory (study case:
Gonzalez, J. (1996). Life-cycle analysis of
Manual wheelchair testing laboratory).
depot versus rehabilitation manual
AIP Conference Proceedings,
wheelchairs. Journal of Rehabilitation
2217(April).
Research and Development, 33(1), 45–
https://doi.org/10.1063/5.0000740
55.
Rentschler, A. J., Cooper, R. A., Fitzgerald, S.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/886
G., Boninger, M. L., Guo, S., Ammer, W.
8417
A., Vitek, M., & Algood, D. (2004).
Fitzgerald, S. G., Cooper, R. A., Boninger, M.
Evaluation of selected electric-powered
L., & Rentschler, A. J. (2001).
wheelchairs using the ANSI/RESNA
Comparison of fatigue life for 3 types of
standards. Archives of Physical Medicine
manual wheelchairs. Archives of Physical
and Rehabilitation, 85(4), 611–619.

55
Jurnal Standardisasi Volume 24 Nomor 1, Maret 2022: Hal 45 - 56

https://doi.org/10.1016/j.apmr.2003.06.02 questionnaire. Archives of Physical


3 Medicine and Rehabilitation, 93(12),
Rushton, P. W., Kirby, R. L., & Miller, W. C. 2313–2318.
(2012). Manual wheelchair skills: https://doi.org/10.1016/j.apmr.2012.06.00
Objective testing versus subjective 7

56
UCAPAN TERIMAKASIH

Redaksi Jurnal Standardisasi mengucapkan terimakasih kepada para Mitra Bebestari yang telah
berpartisipasi dalam menelaah naskah yang diterbitkan di jurnal ilmiah ini, sehingga jurnal ini dapat terbit
tepat pada waktunya. Mitra Bebestari yang telah berpartisipasi dalam terbitan Volume 24 Nomor 1, Maret
2022 adalah :
1. Krisdianto Kementerian - Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Carunia Mulya Firdausy - Badan Riset dan Inovasi Nasional
3. Wiwik Hartatik - Badan Riset dan Inovasi Nasional
4. Himawan Adinegoro - Badan Riset dan Inovasi Nasional Wiwik Hartatik
5. Achmad Dinoto - Badan Riset dan Inovasi Nasional
6. Oman Zuas - Badan Riset dan Inovasi Nasional
7. Joko Prayitno- Badan Riset dan Inovasi Nasional
8. Arif Dwi Santoso - Badan Riset dan Inovasi Nasional
9. Buana Ma'ruf - Badan Riset dan Inovasi Nasional
10. Lukman Shalahuddin - Badan Riset dan Inovasi Nasional
11. Wahyudi Sutopo - Universitas Sebelas Maret
12. Yeyet Cahyati - Institut Teknologi Bandung
13. Ida Busneti - Universitas Trisakti
14. Wini Trilaksani - Institut Pertanian Bogor
15. Nurjanah - Institut Pertanian Bogor
16. Indra Surjati - Universitas Trisakti
17. Dini Andiani - Universitas Kristen Krida Wacana
18. Hita Pandita - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
19. Daru Sugati - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
20. Suheryanto - Universitas Sriwijaya
21. Sugeng Winarso - Universitas Jember
22. Reny Sukmawani - Universitas Muhammadiyah Sukabumi
23. Aries Susanty - Universitas Diponegoro
24. Dea Winiarti - Badan Standardisasi Nasional
25. Denny Kusuma Hendraningrat - Badan Standardisasi Nasional
26. Dadang Jatmiko - Badan Standardisasi Nasional
27. Puji Winarni - Badan Standardisasi Nasional
28. Wahyu Purbowasito - Badan Standardisasi Nasional
29. Bambang Prasetya - Badan Riset dan Inovasi Nasional

PEDOMAN PENULISAN MAKALAH JURNAL STANDARDISASI

• Ruang lingkup makalah meliputi penelitian • Judul makalah harus spesifik, jelas, singkat,
terhadap: kebijakan standardisasi nasional, informatif, menggambarkan substansi dari tulisan,
pengembangan standar, harmonisasi standar, dan tidak perlu diawali dengan kata penelitian/
penerapan standar (akreditasi, sertifikasi, analisis/studi, kecuali kata tersebut merupakan
pengujian, metrologi, inspeksi teknis, pengawasan pokok bahasan. Ditulis dalam dua bahasa (Bahasa
pra dan pasca pasar, dampak sosial ekonomi, dll), Indonesia dan Bahasa Inggris). Diketik dengan
pemasyarakatan standar, regulasi teknis, dan huruf besar (bold) kecuali nama latin.
aspek yang terkait dengan standardisasi. • Nama penulis ditampilkan dengan jelas, lengkap
• Makalah merupakan pemikiran sendiri, belum tanpa menyebutkan gelar, dan merupakan nama
pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian asli. Penulisan nama tidak disingkat tetapi bila
dan bersifat ilmiah. disingkat harus mengikuti kaidah dan konsisten.

ix
Pedoman Penulisan

Nama penulis utama diletakkan pada urutan paling Contoh:


depan. ….Sementara itu menurut Agustien (2006):
• Alamat penulis berisi nama instansi/lembaga “…Tidak jelas benar kapan manusia mulai
tempat penulis bekerja dan alamat e-mail penulis menggunakan bahasa ….”
(bukan alamat e-mail instansi). − Jika kutipan lebih dari lima baris maka kalimat
• Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu Bahasa atau paragraf yang dikutip harus dicetak khusus
Indonesia yang memuat tidak lebih dari 250 kata dengan huruf yang berbeda dari teks lain dan
dan Bahasa Inggris yang memuat tidak lebih dari agak dipisah dari uraian lain.
200 kata. Bersifat mandiri (stand alone). Abstrak Contoh:
harus berisi permasalahan pokok, tujuan penelitian,
…Menurut Arendt (2007), kekuatan (strenght)
metode penelitian, dan pernyataan singkat hasil
adalah sesuatu yang dimiliki seorang. Kekuatan
serta manfaatnya.
seseorang tidak tergantung pada orang lain.
• Kata kunci ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Daya adalah semacam energi yang dilepaskan
Indonesia dan Bahasa Inggris), ditempatkan di oleh gerakan sosial atau bencana alam…
bawah abstrak, dan dapat berupa kata tunggal atau
• Catatan kaki (footnotes) adalah informasi yang
kata majemuk yang terdiri dari 3 - 5 kata.
menjelaskan tentang sesuatu yang dinyatakan
• Isi makalah penelitian terdiri dari: dalam teks. Penjelasan tersebut di luar konteks dari
➢ Pendahuluan (latar belakang dan tujuan) teks. Catatan kaki diberi nomor berurutan menurut
➢ Tinjauan Pustaka teks. Tempat catatan kaki di bagian bawah halaman
➢ Metode Penelitian yang dijelaskan.
➢ Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: Catatan kaki berisi:
gambar, tabel, grafik, foto, diagram, dan lain- 1. keterangan khusus atau tambahan penting tetapi
lain) tidak dimasukkan dalam teks karena uraiannya
➢ Kesimpulan akan menyimpang dari garis besar karya ilmiah
➢ Ucapan Terima Kasih atau menyebabkan uraiannya menjadi panjang
dan di luar konteks
➢ Daftar Pustaka (paling sedikit 10 referensi).
2. komentar khusus dari bagian yang berkaitan
• Makalah diketik 1 spasi pada kertas A4, tidak bolak- dengan teks
balik, menggunakan huruf Arial font 10, terdiri dari 5
- 10 halaman, dan tidak lebih dari 10.000 kata (tidak 3. petunjuk sumber referensi yang diberi komentar
termasuk lampiran dan daftar pustaka). Makalah tambahan
diketik dalam format 2 (dua) kolom. Satu kalimat • Didukung minimal 10 daftar pustaka yang 80%
terdiri dari 17 kata. referensinya mengacu pada terbitan 10 tahun
• Tabel diberi nomor berurutan, judul tabel tidak lebih terakhir dan 80% referensinya berasal dari sumber
dari 10 (sepuluh) kata, ditempatkan di atas table, acuan primer.
dan ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama • Lampiran digunakan sebagai data pendukung
pada kata pertama harus ditulis dengan huruf dalam penilaian dan tidak dicetak dalam majalah
kapital (kecuali singkatan). Jurnal Standardisasi.
• Tabel dibuat hanya dengan menggunakan garis • Tata cara penulisan daftar pustaka:
horizontal. − Daftar pustaka dituliskan dan disusun secara
Contoh: sistematis serta diurutkan sesuai abjad/
Tabel 5 Tingkat kebutuhan rumah tangga. alphabet berdasarkan nama penulis dari
referensi yang diacu
NAMA TINGKAT
SKOR − Bila referensi yang digunakan nama penulisnya
NO TINGKAT sama tetapi tahun terbitnya berbeda maka yang
PRODUK KEBUTUHAN
KEBUTUHAN
ditulis lebih dahulu adalah terbitan yang lebih
1 AC PRIMER 5 awal. Bila nama penulis dan tahun
penerbitannya sama maka setiap referensi
2 COMPO SEKUNDER 3
dituliskan dengan membedakan tahun terbitnya
3 JUSER SEKUNDER 3 menggunakan huruf abjad. Penulisan nama
lengkap penulis pada daftar pustaka dengan
KIPAS
4
ANGIN
PRIMER 5 keadaan referensi tersebut hanya dicantumkan
pada data pertama, sedangkan data
• Gambar diberi nomor berurutan, judul gambar tidak selanjutnya cukup diberi tanda: ------- (lima atau
lebih dari 10 (sepuluh) kata, dan diletakkan di tujuh strip, secara konsisten)
bawah gambar.
Contoh:
• Tata cara pengutipan:
Sigian, Sondang. (1995). Filsafat Administrasi.
− Jika berupa kutipan pendek (satu kalimat) maka Jakarta, Gunung Agung
kutipan ditempatkan langsung dalam kalimat, ------- (1997), Manajemen Sumberdaya
diberi tanda petik, dan dituliskan nama penulis Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
beserta tahun publikasinya.

x
Pedoman Penulisan

Sudjana, (1996a), Metode Statistik. Bandung, Teichler (Ed.) ERASMUS in the


Tarsito SOCRATES programme, finding of an
------- (1996b), Tehnik Analisis Regresi Dan evaluation study (pp. 117-135). Bonn:
Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung, Lemmens.
Tarsito • Dokumen Online
• Unsur-unsur daftar pustaka meliputi: nama penulis, Patria, B. (2006). Factor analysis on the
tahun terbit publikasi, judul publikasi, tempat terbit, characteristics of occupation. Retrieved
dan penerbit February 14, 2006 from
http://inparametric.com/bhinablog/downlo
• Sistem penulisan nama dalam daftar pustaka
adalah: nama belakang ditulis diawal, kemudian
ad /factor_analysis_patria.pdf.
nama depan. • Naskah yang tidak diterbitkan
Patria, B. (2007). Problem-based learning and
• Pedoman penulisan daftar pustaka menurut kaidah graduates' competencies. Unpublished
APA (American Psychological Association) manuscript, University of Kassel, Kassel,
sebagai berikut : Germany.
Contoh: • Artikel Non-English, judul ditranslate ke
• Terbitan Berkala (Jurnal, Makalah, Karya English
Ilmiah) : Suwardjono. (2005). Belajar-mengajar di
Baldrige, V. J. (1999). Organizational perguruan tinggi: Redefinisi makna kuliah.
characteristics of colleges and universities. [Teaching and learning in university:
Management and Decision-Making in Redefinition of class-meeting meaning].
Higher Education Institutions, 8, 133-152. Retrieved November 25, 2007 from:
• Terbitan tidak berkala (buku, laporan, http://www.inparametric.com/bhinablog/do
brosur, risalah, dan buku petunjuk) wnload/Artikel1.pdf
Fullan, M. D. & Stiegelbauer, S. (1991). The • Disertasi Doctor
new meaning of educational change. New Miao, Y. (2000). Design and implementation of
York: Teachers College Press. a collaborative virtual problem-based
• Artikel dari terbitan tidak berkala learning environment. Unpublished
Fremerey, M. (2006). Resistance to change in doctoral dissertation, Technischen
higher education: Threat or opportunity? In Universität Darmstadt, Darmstadt,
M.Fremerey, & M. Pletsch-Betancourt. Germany.
(Eds.) Prospects of change in higher • Tesis Master
education: Towards new qualities & Patria, B. (2008). Problem-based learning and
relevance. Frankfurt: IKO-Vlg fur Interkult, graduates' professional success.
GW/Transaction Pubs. Unpublished master's thesis, University of
Jahr, V. & Teichler, U. (2002). Employment and Kassel, Kassel, Germany.
work of former mobile students. In U.

xi
Pedoman Penulisan

Template Makalah

JUDUL MAKALAH JURNAL STANDARDISASI


Judul Makalah Jurnal Standardisasi - Bahasa Inggris

Penulis pertama1, Penulis kedua2, Penulis kedua3, (tanpa gelar)


1Institusi dan Alamat Penulis 1 (9 pt, Arial, center)
2Institusi dan Alamat Penulis 2 (9 pt, Arial, center)
3Institusi dan Alamat Penulis 3 (9 pt, Arial, center)

e-mail: alamat email penulis (9 pt, Arial, center)

Diterima: --, Direvisi: --, Disetujui: --

Abstrak

Abstrak dalam paragraf justified, Arial, 9 pt, satu spasi, ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, satu kolom
penuh, maksimal 250 kata, mengandung intisari dari seluruh tulisan mengenai pendahuluan, tujuan, metode, dan
hasil penelitian secara singkat. Panjang makalah minimal 5 halaman dan maksimal 10 halaman pada kertas ukuran
A4. Margin halaman dengan aturan sebagai berikut: 3,4 cm margin atas, 3 cm margin kiri, 2 cm margin kanan, dan
bawah. Gunakan font Arial, dengan baris satu spasi. Judul makalah 15 kata, bold, centered, dan diikuti dengan
satu baris kosong, judul makalah dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Nama penulis diketik dengan
10 point, centered, antara nama penulis masing-masing dipisahkan dengan koma dan diikuti dengan angka
(superscript) untuk membedakan institusinya. Institusi penulis diketik dengan 9 point, centered diketik terpisah
dalam baris yang terpisah antara institusi yang berbeda dan diikuti dengan satu baris kosong. Email korespondensi
hanya satu diketik dengan 9 point, centered diikuti dengan dua baris kosong. Kata kunci berisi 3-4 kata.
Kata kunci: volume uji, meter air, Standar Nasional Indonesia (SNI).

Abstract

Abstrak dalam paragraf justified, Arial, 9 pt, satu spasi, ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris, satu kolom
penuh, maksimal 250 kata, mengandung intisari dari seluruh tulisan mengenai pendahuluan, tujuan, metode, dan
hasil penelitian secara singkat. Panjang makalah minimal 5 halaman dan maksimal 10 halaman pada kertas ukuran
A4. Margin halaman dengan aturan sebagai berikut: 3,4 cm margin atas, 3 cm margin kiri, 2 cm margin kanan, dan
bawah. Gunakan font Arial, dengan baris satu spasi. Judul makalah 15 kata, bold, centered, dan diikuti dengan
satu baris kosong, judul makalah dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Nama penulis diketik dengan
10 point, centered, antara nama penulis masing-masing dipisahkan dengan koma dan diikuti dengan angka
(superscript) untuk membedakan institusinya. Institusi penulis diketik dengan 9 point, centered diketik terpisah
dalam baris yang terpisah antara institusi yang berbeda dan diikuti dengan satu baris kosong. Email korespondensi
hanya satu diketik dengan 9 point, centered diikuti dengan dua baris kosong. Kata kunci berisi 3-4 kata.
Kata kunci: test volume, water meter, Standar Nasional Indonesia (SNI).

1. PENDAHULUAN Tata cara penulisan Tabel diberi nomor


berurutan, judul tabel paling banyak 10 (sepuluh)
Makalah ditulis dalam paragraph justified, Arial, kata dan ditempatkan di atas tabel dengan ditulis
10 pt, 1 spasi ditulis dalam bahasa Indonesia atau dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada
Inggris. Panjang makalah minimal 5 halaman dan kata pertama ditulis dengan huruf kapital (kecuali
maksimal 10 halaman pada kertas A4. Margin singkatan). Gambar diberi nomor berurutan, judul
halaman dengan aturan sebagai berikut: 3,4 cm gambar paling banyak terdiri dari 10 (sepuluh)
margin atas, 3 cm margin kiri, 2 cm margin kanan, kata ditempatkan di bawah gambar.
dan bawah. Format makalah: Abstrak, Makalah dikirimkan ke alamat email
Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode jurnalstandardiasi@gmail.com dan/atau ke
Penelitian, Hasil Dan Pembahasan, Kesimpulan, litbang@bsn.go.id dengan subjek dan nama file
Ucapan Terima Kasih, dan Daftar Pustaka. Submit Makalah Jurnal Standardisasi dalam
format document (doc./docx.)
xii
Pedoman Penulisan

Baldrige, V. J. (1999). Organizational


2. TINJAUAN PUSTAKA characteristics of colleges and universities.
Management and Decision-Making in
Higher Education Institutions, 8, 133-152.
Arial, 10 pt, 1 spasi.
Fullan, M. D., & Stiegelbauer, S. (1991). The new
meaning of educational change. New York:
3. METODE PENELITIAN Teachers College Press.
Fremerey, M. (2006). Resistance to change in
Arial, 10 pt, 1 spasi. higher education: Threat or opportunity? In
M.Fremerey, & M. Pletsch-Betancourt.
(Eds.) Prospects of change in higher
4. HASIL DAN PEMBAHASAN education: Towards new qualities &
relevance. Frankfurt: IKO-Vlg fur Interkult,
Arial, 10 pt, 1 spasi. Contoh penulisan gambar GW/Transaction Pubs.
dan tabel sebagai berikut: Jahr, V., & Teichler, U. (2002). Employment and
work of former mobile students. In U.
Teichler (Ed.) ERASMUS in the
SOCRATES programme, finding of an
evaluation study (pp. 117-135). Bonn:
Lemmens.
Patria, B. (2006). Factor analysis on the
characteristics of occupation. Retrieved
February 14, 2006 from
http://inparametric.com/bhinablog/downloa
d /factor_analysis_patria.pdf.
Patria, B. (2007). Problem-based learning and
Gambar 3 Nama gambar maksimal 10 kata. graduates' competencies. Unpublished
manuscript, University of Kassel, Kassel,
Germany.
Tabel 1 Judul tabel maksimal 10 kata.
Suwardjono. (2005). Belajar-mengajar di
Tabel A Tabel B Tabel C perguruan tinggi: Redefinisi makna kuliah.
(Q1) 0,15 0,59% 0,36% [Teaching and learning in university:
(Q2) 0,22 0,21% 0,98% Redefinition of class-meeting meaning].
Retrieved November 25, 2007 from:
(Q3) 1,5 -0,41% 0,22% http://www.inparametric.com/bhinablog/do
(Q4) 3,0 -0,78% 0,21% wnload/Artikel1.pdf
Miao, Y. (2000). Design and implementation of a
5. KESIMPULAN collaborative virtual problem-based
learning environment. Unpublished
doctoral dissertation, Technischen
Arial, 10 pt, 1 spasi. Universität Darmstadt, Darmstadt,
Germany.
UCAPAN TERIMA KASIH Patria, B. (2008). Problem-based learning and
graduates' professional success.
Unpublished master's thesis, University of
Arial, 10 pt, 1 spasi. Kassel, Kassel, Germany.

DAFTAR PUSTAKA

xiii

You might also like