You are on page 1of 48

LAPORAN

PRAKTIKUM MANAJEMEN USAHA KECIL

“Flanel smart”

DOSEN

PENGAMPU:

Sakdiah,M.M

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

1. M. Nurholis Majid 200105101

2. Siti husnul Khatimah 200105105

3. Hadi Ahmad Papu 200105115

4. Zulfa 200105103

5. Muhammad Riki 200105100

6. Wiwin Meilia Safari 200105102

7. Muh. Rohid Zahid 200105104

PRODI TADRIS IPS EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa. Atas
karunianya kami dapat menulis laporan manajemen usaha kecil ini tepat pada
waktunya. Sholawat beriringkan salam semoga selalu tercurahkan kepada ke
haribaan junjungan alam yakni Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya yang setia.

Kami menyusun laporan ini berdasarkan sistematika penyusunan laporan usaha,


dimana kegiatan usaha kami selaku kelompok 3 begerak di bidang produksi
Gantungan kunci . Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung, memberi saran, dan masukan untuk kelancaran usaha ini. Semoga
Laporan ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan baru dan
mengembangkan kemampuan dalam berusaha.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen yang yang telah
membimbing kami, sehingga kami dapat menyusun laporan bisnis gantungan
kunci ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan pada laporan ini, baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki laporan Manajemen usaha
kecil ini. Kami berharap semoga laporan usaha ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh

LA RESORT, 14 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I UMKM................................................................................................1

A. Definisi UMKM Berdasarkan UU No 20 tahun 2008..........................1


B. Definisi UMKM Berdasarkan UU No 9 Tahun 1995...........................5
C. Landasan Usaha....................................................................................7
D. Profil Usaha..........................................................................................8

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN.......................................................9

A. Pengertian Manajemen pemasaran.......................................................9


B. Fungsi manajemen pemasaran..............................................................10
C. Tujuan Manajemen Pemasaran.............................................................12
D. Strategi pemasaran................................................................................13
E. Manajemen Pemasaran UMKM (Produk Kelompok 3).......................17

BAB III MANAJEMEN KEUANGAN.........................................................18

A. Pengertian manajemen keuangan..........................................................18


B. Tujuan manajemen keuangan...............................................................18
C. Fungsi manajemen keuangan................................................................19
D. Jenis jenis Laporan keuangan...............................................................20
E. Laporan keuangan yang anda milki......................................................26

BAB IV MANAJEMEN PRODUKSI...........................................................27

A. Pengertian manajemen produksi...........................................................27


B. Fungsi manajemen produksi.................................................................28
C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi..................................................30
D. Aspek-aspek manajemen produksi.......................................................30

iii
E. Bahan-bahan dan langkah-langkah produksi.......................................31
F. Manajemen Produksi UMKM (Produk Kelompok 3............................33

BAB V MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA................................35

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia....................................35


B. Fungsi manajemen sumber daya manusia............................................37
C. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia...........................................39
D. Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia............................39
E. Struktur usaha.......................................................................................41

BAB VI PENUTUP.........................................................................................42

A. Kesimpulan...........................................................................................42

B. Saran.....................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................44

iv
BAB I
UMK
M

A. Definisi UMKM berdasarkan UU No 20 tahun 2008

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi


yang berbeda pada setiap literatur menurut beberapa instansi atau lembaga
bahkan undang-undang. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM didefinisikan
sebagai berikut:

1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan


dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi bagian baik langsung
maupun tidak 7 langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Berdasarkan kekayaan dan hasil penjualan, menurut Undang-Undang


Nomor 20 tahun 2008 pasal 6, kriteria usaha mikro yaitu:

1
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh


juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).

Sedangkan kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus


juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Di Negara lain atau tingkat dunia, terdapat berbagai definisi yang


berbeda mengenai UKM yang sesuai menurut karakteristik masing –
masing Negara, yaitu sebagai berikut :

1. World Bank: UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja ± 30


orang, pendapatan per tahun US$ 3 juta dan jumlah aset tidak
melebihi US$ 3 juta.
2. Di Amerika: UKM adalah industri yang tidak dominan di
sektornya dan mempunyai pekerja kurang dari 500 orang.

2
3. Di Eropa: UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja 10-40
orang dan pendapatan per tahun 1-2 juta Euro, atau jika kurang dari
10 orang, dikategorikan usaha rumah tangga.
4. Di Jepang: UKM adalah industri yang bergerak di bidang
manufacturing dan retail/service dengan jumlah tenaga kerja 54-
300 orang dan modal ¥ 50 juta-300 juta.
5. Di Korea Selatan: UKM adalah usaha dengan jumlah tenaga kerja
≤ 300 orang dan aset ≤ US$ 60 juta.
6. Di beberapa Asia Tenggara: UKM adalah usaha dengan jumlah
tenaga kerja 10-15 orang (Thailand), atau 5–10 orang (Malaysia),
atau 10-99 orang (Singapura), dengan modal ± US$ 6 juta.
a. Karakteristik UMKM di Indonesia

Dalam karakteristik disini ada empat alasan yang


menjelaskan posisi strategis UMKM di Indonesia.Pertama, UMKM
tidak memerlukan modal yang 9 besar sebagaimana perusahaan
besar sehingga pembentukan usaha ini tidak sesulit usaha
besar.Kedua, tenaga kerja yang diperlukan tidak menuntut
pendidikan formal tertentu. Ketiga, sebagian besar berlokasi di
pedesaan dan tidak memerlukan infrastruktur sebagaimana
perusahaan besar. Keempat, UMKM terbukti memiliki ketahanan
yang kuat ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi.

b. Peranan dan kontribusi UMKM di Indonesia

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia


memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, terutama
dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Mengingat pentingnya peranan UMKM di bidang ekonomi, sosial
dan politik, maka saat ini perkembangan UMKM diberi perhatian
cukup besar di berbagai belahan dunia.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai


peranan yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional.

3
Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-
hasil pembangunan.UMKM diharapkan mampu memanfaatkan
sumber daya nasional, termasuk pemanfaatan tenaga kerja yang
sesuai dengan kepentingan rakyat dan mencapai pertumbuhan
ekonomi yang maksimum.Rahmana (2009) menambahkan UMKM
telah menunjukkan peranannya dalam penciptaan kesempatan kerja
dan sebagai salah satu sumber penting bagi pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB).Usaha kecil juga memberikan kontribusi
yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor-
sektor industri, perdagangan dan transportasi. Sektor ini
mempunyai 10 peranan cukup penting dalam penghasilan devisa
negara melalui usaha pakaian jadi (garment), barang-barang
kerajinan termasuk meubel dan pelayanan bagi turis.

Peranan dalam bidang sosial bahwa UMKM disini mampu


memberikan manfaat sosial yaitu mereduksi ketimpangan
pendapatan, terutama di negara negara berkembang. Peranan usaha
kecil tidak hanya menyediakan barang-barang dan jasa bagi
konsumen yang berdaya beli rendah, tetapi juga bagi konsumen
perkotaan lain yang berdaya beli lebih tinggi. Selain itu, usaha
kecil juga menyediakan bahan baku atau jasa bagi usaha menengah
dan besar, termasuk pemerintah lokal. Tujuan sosial dari UMKM
adalah untuk mencapai tingkat kesejahteraan minimum, yaitu
menjamin kebutuhan dasar rakyat.

c. Proses akuntansi

Beberapa siklus akuntansi sebagai berikut:

1. Pencatatan data ke dalam dokumen bukti atau sumber


transaksi.
2. Penjurnalan, yakni mencatat dan menganalisis transaksi ke
dalam jurnal atau buku harian.

4
3. Melakukan posting ke Buku Besar yakni memindahkan
kredit dan debit dari jurnal ke akun Buku Besar.
4. Penyusunan Neraca Saldo yakni menyiapkan Neraca Saldo
untuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
5. Membuat ayat jurnal penyesuaian serta memasukan jumlah
pada Neraca Saldo. Kemudian Neraca Saldo dan jurnal
penyesuaian disatukan dalam neraca lajur.
6. Membuat ayat-ayat penutup yakni menjurnal dan
memindah bukukan ayat ayat penutup.
7. Penyusunan Laporan Keuangan yakni Laporan Laba Rugi,
kemudian Laporan Perubahan Modal dan Neraca.
B. Definisi UMKM Berdasarkan UU No 9 Tahun

1995 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud

dengan :

1. Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil


dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-
undang ini;
2. Usaha Menengah dan Usaha Besar adalah kegiatan ekonomi yang
mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
lebih besar dari pada kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan
Usaha Kecil;
3. Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah,
dunia usaha, dan masyarakat dalam bentuk penumbuhan iklim
usaha, pembinaan dan pengembangan sehingga Usaha Kecil
mampu menumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha
yang tangguh dan mandiri;
4. Iklim usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah berupa
penetapan berbagai peraturan perundang-undangan dan kebijakan
di berbagai aspek kehidupan ekonomi agar Usaha Kecil
memperoleh kepastian, kesempatan yang sama, dan dukungan

5
berusaha yang seluas-luasnya sehingga berkembang menjadi usaha
yang tangguh dan mandiri;
5. Pembinaan dan pengembangan adalah upaya dilakukan oleh
Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melalui pemberian
bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan Usaha Kecil agar menjadi usaha yang
tangguh dan mandiri;
6. Pembiayaan adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, dunia usaha,
dan masyarakat melalui lembaga keuangan, bank, lembaga
keuangan bukan bank, atau melalui lembaga lain dalam rangka
memperkuat permodalan Usaha Kecil;
7. Pinjaman adalah pemberian jaminan pinjaman Usaha Kecil oleh
lembaga penjamin sebagai dukungan untuk memperbesar
kesempatan memperoleh pembiayaan dalam rangka memperkuat
permodalannya;
8. Kemitraan adalah kerja sama usaha antara Usaha Kecil dengan
Usaha Menengah atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan
pengembangan oleh Usaha Menengah atau Usaha Besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat,
dan saling menguntungkan.

Pemberdayaan Usaha Kecil bertujuan :

1. menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Usaha Kecil


menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang
menjadi Usaha Menengah;
2. meningkatkan peranan Usaha Kecil dalam pembentukan produk
nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan
ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk
mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh
struktur perekonomian nasional.

Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :

6
1. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. l
.000.000.000,• (satu milyar rupiah);
3. Milik Warga Negara Indonesia;
4. berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha
Besar;
5. berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum,
termasuk koperasi.
6. Kriteria sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b, nilai
nominalnya, dapat diubah sesuai dengan perkembangan
perekonomian, yang diatur dengan Peraturan Pemerintah
C. Landasan Usaha

Landasan usaha kelompok 3

Berdasarkan hasil diskusi dari Kelompok tiga yakni membuat


/menghasilkan produk mainan kunci yang terbuat dari bahan dasar kain
flanel dan tali kur dimana membuat mainan kunci ini tidak membutuhkan
banyak bahan alat dan banyak modal. Yang bisa di produksi oleh semua
orang yang mau berbisnis umkm. Yang ingin memulai ukm tapi tidak
punya banyak modal, tidak mau ribet dalam produksinya, dan tidak
membutuhkan alat dan bahan yang banyak dan mahal tapi bisa
menghasilkan produk mainan kunci yang bagus dan berkualitas.

7
D. PROFIL USAHA "FLANEL SMART"

Anggota kelompok 3

Ketua. : M. Nur Kholis

Majid Bendahara : Zulfa

Sekertaris. : Wiwin Melia safari

Anggota :

1. Siti Husnul Khatimah


2. Muh Rohid Zahid
3. Hadi Ahmad Papu
4. Muhammad Riki
1. Gantungan kunci dari kain flanel
● Bahan dan alat
● Kain flanel
● Tali kur
● Ring
● Lem tembak
● gunting
2. Gantungan kunci dari tali kur
● Bahan dan alat
● Tali kur
● Ring
● Gunting
● lilin

8
BAB II

MANAJEMEN PEMASARAN

A. Pengertian Manajemen pemasaran

Manajemen pemasaran (marketing management) merupakan


analisis perencanaan, implementasi, dan pengendalian atas program-
program yang didesain untuk menciptakan, membangun dan menjaga
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasional atau tujuan-tujuan perusahaan.

Manajemen pemasaran (marketing management) berasal dari dua


kata yaitu manajemen dan pemasaran. Pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, serta pengendalian dari program-program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling).

Manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk


merencanakan, menerapkan yang terdiri dari kegiatan mengorganisasikan,
mengarahkan serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran
dalam suatu perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan secara efisien dan
efektif.

Menurut Sofyan Assauri (2013) manajemen pemasaran merupakan


suatu kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk,
membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran
pasar guna mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

9
Philip (2005) juga menjelaskan bahwa manajemen pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga
promosi, serta penyaluran barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memenuhi sasaran-sasaran individu dalam organisasi.

Manajemen pemasaran melibatkan pengaturan tujuan dan sasaran


pemasaran, pengembangan rencana pemasaran, pengaturan fungsi
pemasaran, penerapan rencana pemasaran ke dalam tindakan, serta
mengontrol program pemasaran.

B. Fungsi manajemen pemasaran

Fungsi manajemen pemasaran diantaranya ada aktivitas


menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan
lingkungan pemasarannya sehingga dapat diperoleh seberapa besar
peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus
dimiliki.

1. Analisis pasar

Tidak semua perusahaan mempunyai bagian marketing dan


penjualan yang formal, akan tetapi setiap perusahaan pasti
mempunyai dan melaksanakan berbagai elemen penting yang
terdapat dalam aktivitas marketing dan penjualan yang bertujuan
utama membuat konsumen yang baru maupun yang lama tertarik
kembali untuk menggunakan produk dan fasilitas yang ditawarkan
secara terus menerus. Untuk mengetahui peluang dan ancaman
serta kebutuhan dan keinginan konsumen ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam proses kegiatan analisis pasar yaitu:
analisis terhadap peluang dan ancaman, serta analisis perilaku
konsumen.

2. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar ke dalam


kelompok-kelompok yang berbeda, di mana setiap kelompok

1
mempunyai ciri yang hampir sama. Dengan melakukan segmentasi
pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan
sumber daya di bidang pemasaran dapat digunakan lebih efektif
dan efisien.

3. Menetapkan pasar sasaran

Menetapkan pasar sasaran berarti memberikan nilai keaktifan


setiap bagian kemudian memilih salah satu dari bagian pasar atau
lebih untuk dilayani.Kegiatan menetapkan pasar sasaran meliputi:
evaluasi bagian pasar (ukuran dan pertumbuhan bagian seperti data
tentang usia nasabah, pendapatan, jenis kelamin dari setiap
segmen), struktural yang menarik dilihat dari segi profitabilitas,
dan sasaran serta sumber daya yang dimiliki.

4. Penempatan pasar

Perusahaan yang baru harus mampu melakukan identifikasi posisi


pesaing yang ada sebelum menentukan penempatannya sendiri.
Kotler (1992) menerangkan ada dua pilihan yaitu:

1. diri di sebelah salah satu pesaing yang ada dan berjuang


untuk mendapatkan bagian pasar. Pimpinan bisa melakukan
ini jika merasa perusahaan itu bisa membuat produk yang
unggul, pasarnya luas, dan memiliki lebih banyak sumber
daya.
2. Mengembangkan sebuah produk yang hari ini belum
pernah ditawarkan pada pasar. Sebelum mengambil
keputusan ini manajemen harus yakin bahwa secara teknis
dapat dibuat sebuah produk dengan cepat, secara ekonomis
dapat dibuat sebuah produk unggul pada tingkat harga yang
direncanakan, serta jumlah konsumen yang suka produk
tersebut yang memadai.
5. Perencanaan pemasaran

1
Aktivitas pemasaran (marketing) yang dilakukan sebuah
perusahaan penting untuk dikoordinasikan dan diarahkan untuk
mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang
pemasaran khususnya.

Alat koordinasi dan pengarahan pemasaran tersebut adalah


planning pemasaran. Terlepas dari jenis gaya manajemen apa yang
dianut oleh sebuah perusahaan dalam melakukan perencanaan
harus melaksanakan tiga tahapan sebagai berikut:

1. Menetapkan misi perusahaan


2. Mengenali unit-unit bisnis strategis perusahaan, menganalisis dan
mengevaluasi portofolio bisnis yang ada
3. Mengenali arena bisnis baru yang akan dimasuki

C. Tujuan Manajemen Pemasaran


1. Menciptakan demand atau permintaan

Tujuan manajemen pemasaran salah satunya adalah menciptakan


permintaan (demand) melalui berbagai cara. Membuat cara yang
berhubungan untuk mengetahui selera konsumen dan preferensi
konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Meningkatkan keuntungan

Tim pemasaran merupakan satu-satunya tim yang menghasilkan


pendapatan untuk perusahaan. Keuntungan yang cukup harus
diperoleh sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang ingin
memuaskan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan keuntungan,
maka perusahaan tersebut tidak akan mampu bertahan. Selain itu,
keuntungan juga diperlukan untuk pertumbuhan dan
menganekaragamkan perusahaan.

3. Menciptakan pelanggan baru

1
Perusahaan didirikan untuk menjual produk atau jasa kepada
pelanggan. Oleh sebab itu, konsumen adalah dasar dari sebuah
bisnis perusahaan. Konsumen lah yang memberikan pendapatan
kepada perusahaan dan menentukan apa yang akan dijual
perusahaan. Menciptakan konsumen baru itu artinya
mengeksplorasi dan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan secara
lebih luas. Jika suatu perusahaan ingin maju dan bertahan dalam
bisnis, menciptakan pelanggan baru menjadi hal yang krusial.
Maka perlu analisis dan memahami keinginan konsumen.

4. Memuaskan pelanggan

Menciptakan konsumen baru tidak cukup. Perusahaan harus


mengembnagkan dan mendistribusikan produk (barang atau jasa)
yang memenuhi ekspektasi pelanggan untuk memberikan
kepuasan. Jika konsumen tidak puas, maka bisnis tidak akan dapat
menghasilkan pendapatan untuk memenuhi biaya dan untuk
mendapatkan pengembalian modal yang wajar.

Konsumen atau pelanggan yang puas bukan berarti hanya membeli


barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen. Mereka juga
akan melakukan rekomendasi pada orang-orang terdekat mereka
dan bisa membuat barang atau jasa yang dipasarkan semakin
dikenal oleh banyak orang.

5. Mencitrakan produk yang baik di mata publik

Membangun citra produk yang baik di masyarakat menjadi tujuan


manajemen pemasaran lainnya. Apabila tim pemasaran
menyediakan barang dan jasa berkualitas kepada konsumen dengan
harga yang wajar, tentu akan menciptakan citra yang baik pada
konsumen.

D. Strategi pemasaran

1
Sederhananya strategi pemasaran adalah strategi yang dirancang
untuk mempromosikan barang atau jasa dengan tujuan untuk
menghasilkan keuntungan. Strategi pemasaran adalah sering juga disebut
sebagai marketing strategy.

Strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan usaha dari suatu


bisnis. Tujuannya adalah untuk menjangkau target konsumen yang
dianggap prospektif. Setelah itu, strategi pemasaran akan mengubah
mereka untuk menjadi seorang konsumen tetap.

Menurut Management Study Guide, strategi pemasaran adalah


keseluruhan rencana perusahaan untuk menjangkau calon konsumen dan
mengubah mereka menjadi pelanggan tetap produk atau layanan brand.

Sedangkan pengertian strategi pemasaran menurut beberapa ahli adalah


sebagai berikut:

● Tjiptono

Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang dirancang atau


direncanakan untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dengan
melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan lewat pasar yang dimasuki dan program yang
digunakan untuk melayani pasar sasarannya.

● Philip Kotler

Menurut Philip Kotler, strategi pemasaran adalah pola pikir yang


akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu
perusahaan, bisa mengenai strategi spesifik untuk pasar sasaran,
penetapan posisi, bauran pemasaran (marketing mix), dan besarnya
sebuah pengeluaran pemasaran.

Contoh strategi pemasaran

1. Iklan berbayar

1
Pertama, contoh strategi pemasaran adalah iklan berbayar. Jika
menggunakan iklan berbayar, perusahaan akan membayar
penyedia ruang iklannya. Tujuannya supaya dapat menampilkan
produknya di ruang yang sudah dibayarkan tersebut.

2. Pemasaran transaksional

Pemasaran transaksional juga menjadi salah satu contoh strategi


pemasaran. Salah satu tantangan besar yang harus dihadapi suatu
perusahaan adalah memenuhi target dari penjualan produk atau
jasanya. Akan tetapi, keadaan dari strategi pemasaran transaksional
ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi masalah tersebut.

3. Pemasaran media sosial

Selanjutnya, contoh strategi pemasaran adalah pemasaran melalui


media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook dan lain
sebagainya.

4. Pemasaran interaktif

Berikutnya, contoh strategi pemasaran adalah pemasaran interaktif.


Strategi pemasaran interaktif akan melibatkan partisipasi dari para
konsumen. Hal ini membuat konsumen ikut serta dalam proses
pemasaran yang dilakukan perusahaan itu sendiri

5. Pemasaran konten

Konten adalah suatu informasi yang tersedia melalui media atau


produk elektronik. Saat ini, konten sangat di menjadi daya tarik
banyak pengguna media sosial. Oleh karena itu, contoh strategi
pemasaran berupa konten dapat dimasukan ke daftar selanjutnya.

a. Pemasaran yang dilakukan oleh kelompok kami dengan


cara mempromosikan barang yang kami buat yakni mainan
kunci dan dengan cara langsung menawarkan barang ke
pelanggan dengan tatap muka, dengan cara promosi tatap

1
muka bisa kita jelaskan kelebihan produk yang kita buat ke
pelanggan dengan jelas dan pelanggan bisa bertanya tentang
produk yang akan mereka beli.

E. Pemasaran yang dilakukan oleh kelompok 3

1
1
BAB III

MANAJEMEN KEUANGAN

A. Pengertian manajemen keuangan

Keuangan dalam sebuah perusahaan menjadi pondasi yang kuat


terbangunnya sebuah perusahaan. Keuangan juga bersifat sangat riskan. Jika
tidak dikelola dengan baik akan menjadi amburadul dan tentunya akan
menghentikan jalannya sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan
dibutuhkan bidang sendiri yang mengurus bagian keuangan atau bisa juga
disebut manajemen keuangan.

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan,


penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu
perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang agar
tidak timbul masalah di kemudian hari.

B. Tujuan adanya manajemen keuangan

1) Menjaga Arus Kas

Dalam sebuah perusahaan, keluar masuknya uang kas harus dipantau


terus agar tidak terjadi pengeluaran yang membengkak. Akibatnya bisa
menyebabkan kerugian perusahaan. Uang kas biasanya dikeluarkan
untuk membeli bahan baku, menggaji karyawan, dan pengeluaran yang
lain.

2) Memaksimalkan Keuangan Perusahaan

Tugas manajemen keuangan bukan hanya mengawasi keuangan, tetapi


juga melihat aktivitas anggaran dana yang tidak menguntungkan bagi
perusahaan yang dapat dihilangkan dan diganti dengan aktivitas yang
lebih menguntungkan perusahaan.

3) Mempersiapkan Struktur Modal

1
Manajer Keuangan dalam merencanakan struktur modal harus bisa
menyeimbangkan anggaran yang dimiliki dengan dana yang dipinjam
perusahaan.

4) Memaksimalkan Keuntungan

Perencanaan keuangan yang tepat akan mampu memaksimalkan


keuntungan yang di dapat dalam waktu jangka yang panjang.

5) Meningkatkan Efisiensi

Dengan menganggarkan dana yang tepat pada semua aspek, maka


efisiensi dana perusahaan akan terus meningkat.

6) Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan

Manajer keuangan juga harus mampu membaca pasar saham. Dengan


memberikan pembagian laba semaksimal mungkin kepada pemegang
saham tentunya akan meningkatkan perusahaan dan memberikan
kepercayaan pemegang saham untuk terus berinvestasi di perusahaan.

7) Mengurangi Resiko Operasional

Keputusan yang tepat yang dilakukan manajer keuangan akan


berpengaruh terhadap resiko bisnis yang tidak pasti di setiap waktu.

8) Memastikan Kelangsungan Kehidupan Perusahaan

Manajer keuangan memegang peranan penting jalannya sebuah


perusahaan. Keputusan yang tepat akan mampu membuat perusahaan
bertahan di persaingan bisnis, namun sebaliknya keputusan yang tidak
hati-hati akan menyebabkan sebuah perusahaan bangkrut.

9) Mengurangi Biaya Modal

Manajer keuangan harus membuat perencanaan modal yang tepat, agar


penggunaan modal dapat diminimalisasi sedemikian rupa.

C. Fungsi manajemen keuangan

1
1) Planning

Merencanakan keuangan dalam sebuah perusahaan sangat lah


penting. Perencanaan keuangan meliputi mengatur uang kas,
menghitung rugi laba, merencanakan arus kas.

2) Budgeting

Budgeting merupakan kegiatan mengalokasikan dana untuk semua


keperluan perusahaan. Alokasi ini harus dilakukan seminimal
mungkin dan memaksimalkan anggaran yang ada.

3) Controlling

Controlling adalah melakukan pengontrolan atau evaluasi terhadap


keuangan yang sedang berjalan. Evaluasi dilakukan untuk
memperbaiki sistem keuangan perusahaan agar perusahaan dapat
bertahan.

4) Auditing

Auditing adalah proses pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan


keuangan perusahaan sesuai kaidah akuntasi akan menghindari
terjadinya penyelewengan dan penyimpangan dana perusahaan.

5) Reporting

Reporting adalah melaporkan keuangan. Melaporkan keuangan


perusahaan harus dilaksanakan secara terbuka dan transparan di
semua kalangan perusahaan. Laporan ini berguna untuk
memberikan informasi keadaan keuangan perusahaan.

D. Jenis-jenis laporan keuangan

1. Laporan laba rugi

2. Laporan arus kas

2
3. Laporan perubahan modal

4. Laporan neraca

C. Laporan keuangan yang anda miliki

Transaksi yang terjadi pada bul4an agustus – September 2022

22 agustus 2022 di setor modal awal berupa uang tunai sebanyak Rp.
70.000

23 agustus 2022 dibel4i kain pl4ane4l, sebanyak 6 l4embar seharga 4Rp.


22. 200

23 agustus 2022 dibel4i isi lem t4embak seharga Rp. 19.000

24 agustus 2022 dibeli ring sebanyak 2 bungkus seharga Rp. 6. 000

24 agustus 2022 dibeli tali kur sebanyak 1 bungkus seharga Rp. 10.000

1 Sep 2022 diproses bahan baku kain flanel 3 lembar seharga Rp. 11. 000
dan lem tembak sebanyak 24 buah seharga Rp. 3.280 dan menghasilkan
gantungan kunci menjadi 14 buah

8 Sep 2022 dijual sebanyak 5 buah gantungan kunci kain flanel seharga
Rp. 15.000

9 Sep 2022 dijual gantungan kunci kain flanel sebanyak 24 buah seharga
Rp. 6.000

12 Sep 2022 dijual sebanyak 3 buah gantungan kunci kain flanel seharga
Rp. 9. 000

14 Sep 2022 di beli bahan baku ring seharga Rp. 6. 000

15 Sep 2022 diproses bahan baku kain flanel 3 lembar seharga Rp. 11. 000
dan lem taembak sebanyak 2 buah seharga Rp. 3.280

15 Sep 2022 dijual gantungan kunci sebanyak 4 buah seharga Rp. 12. 000

21 Sep 2022 dibeli bahan baku t4al4i kur seharga 4Rp. 8. 000

2
21 Sep 2022 dibeli bahan baku ring sebanyak 1 bungkus seharga Rp. 10.
000

22 Sep 2022 diproses bahan baku t4al4i kur sat4u bungkus seharga 4R4p.
8. 000 menjadi 13 bijih seharga Rp.9. 000

23 Sep 2022 dijual gantungan kunci sebanyak 5 buah seharga Rp. 15. 000

24 Sep 2022 dijual gantungan kunci sebanyak 2 buah seharga Rp. 6. 000

Laporan Buku Besar

2
2
2
Lap.Laba/Rugi

2
2
BAB IV

MANAJEMEN PRODUKSI

A. Pengertian manajemen produksi

Manajemen produksi adalah suatu penataan terhadap proses


perubahan pada bahan mentah yang diolah menjadi sebuah produk
maupun jasa yang mempunyai nilai jual. Manajemen produksi ini juga
sangat berhubungan dengan pengambilan keputusan terkait proses
produksi agar tujuan perusahaan atau bisnis bisa tercapai. Tidak hanya itu,
terdapat 2 faktor yang mempengaruhi jenis manajemen ini.

Pertama, ada division of labour, yaitu faktor pembagian tanggung


jawab dan tugas secara tepat. Hal ini berguna agar aktivitas produksi
mampu menjaga kualitas dari barang atau jasa, serta memastikannya dapat
diterima oleh pasar. Faktor ini juga berhubungan dengan pembagian kerja
yang mampu membantu aktivitas produksi agar mampu berlangsung
dengan efektif dan juga efisien.

Faktor yang kedua adalah revolusi industri, yaitu pergantian dari


penggunaan tenaga manusia ke teknologi mesin atau robot pada aktivitas
produksi. Faktor revolusi industri ini juga bakal membuat target produksi
mampu tercapai dengan lebih optimal. Kendati demikian, pihak karyawan
perlu melakukan upaya lebih untuk meningkatkan keahliannya agar tidak
kalah bersaing dengan kemajuan teknologi tersebut.

Pengertian Manajemen Produksi Menurut Para Ahli

Selain pengertiannya secara umum di atas, ada pula pengertian manajemen


produksi berdasarkan penjelasan para ahli. Berikut adalah beberapa di
antaranya.

1. Sofjan Assauri

2
Manajemen produksi adalah aktivitas untuk mengatur serta
mengoordinasikan pemakaian sejumlah sumber daya, baik itu manusia,
alat, dana, maupun bahan. Melalui manajemen produksi yang
dieksekusi secara tepat, pengelolaan sumber daya tersebut bisa
dilakukan dengan lebih efisien dan efektif, sehingga mampu
menciptakan serta menambah fungsi atau kegunaan dari suatu jasa
maupun barang.

2. Handoko

Berdasarkan penjelasan dari Handoko, pengertian manajemen produksi


serta operasionalnya ialah beragam upaya pengelolaan dengan optimal
terkait penggunaan seluruh sumber daya. Beberapa faktor produksi
tersebut meliputi, tenaga kerja, peralatan, barang mentah, mesin, dan
sebagainya. Melalui seluruh faktor tersebut, bisnis mampu
mentransformasi bahan mentah menjadi beragam produk maupun jasa.

3. Irham Fahmi

Sementara itu, pengertian manajemen produksi dari Irham Fahmi


adalah suatu ilmu manajemen yang secara menyeluruh membahas
tentang cara manajemen produksi dari pihak perusahaan menggunakan
seni dan ilmu yang dimilikinya untuk mengatur dan mengarahkan
orang-orang dalam meraih hasil produksi sesuai target atau tujuan yang
diinginkan.

4. Heizer & Reider

Pengertian manajemen produksi menurut Heizer & Reider adalah


rangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dengan bentuk barang
maupun jasa dengan menjadikan input sebagai output.

B. Fungsi manajemen produksi

Fungsi manajemen produksi secara umum berkaitan dengan


pertanggungjawaban pada proses pengolahan dan mengubah input maupun

2
masukan menjadi keluaran atau output berupa jasa dan barang. Dengan
begitu, manajemen produksi mampu menghasilkan produk yang layak jual
dan memberikan pemasukan bagi sebuah perusahaan.

Selain itu, berdasarkan paparan Sofjan Assauri, ada 4 fungsi


penting dari manajemen produksi. Berikut adalah penjelasannya.

1) Perencanaan

Perencanaan mempunyai keterkaitan dengan aktivitas produksi yang


bakal dilakukan agar sesuai dengan durasi atau waktu yang telah
ditentukan. Melalui perencanaan yang tepat, biaya produksi juga bisa
diminimalkan sehingga mampu memasang harga jual produk yang
lebih optimal dan menguntungkan.

2) Jasa Pendukung

Maksud dari jasa pendukung adalah suatu sarana yang berguna untuk
menetapkan cara yang sebaiknya digunakan pada proses produksi agar
lebih efektif. Fungsi ini juga sering kali dibutuhkan guna membantu
bisnis agar mampu bersaing dengan sehat karena mampu
mengedepankan hasil produk lebih berkualitas.

3) Proses Pengolahan

Proses pengolahan ini bisa disebut sebagai metode yang dipakai dalam
pengolahan produk. Pada pelaksanaannya, proses tersebut amat
krusial, khususnya dalam pemanfaatan sumber daya dengan lebih
optimal.

4) Pengawasan atau Pengendalian

Fungsi manajemen produksi ini berguna untuk menjamin aktivitas


produksi agar berjalan sesuai rencana. Hal ini penting untuk
didapatkan karena mampu menjamin proses produksi dapat berjalan
dengan baik.

2
C. Ruang lingkup manajemen produksi
1. Ruang Lingkup berkaitan dengan desain
Bisa dikatakan ini adakah keputusan jangka panjang dalam
manajemen produksi. Mengapa demikian? Sebab, dalam keputusan
ini meliputi banyak hal seperti penentuan desain, lokasi, desain
pengadaan, metode, desain job description dan masih banyak
lainnya.
2. Ruang Lingkup berkaitan dengan Transformasi
Ini adalah keputusan yang bersifat jangka pendek/ keputusan ini
berkaitan dengan operasional dan taktis. Dalam keputusan ini
mencakup beberapa hal, seperti giliran kerja, jadwal produksi,
anggaran, jadwal penyerahan masukan, jadwal penyerahan masukan
pada subsistem pengolahan dan keluaran pelanggan.
3. Ruang Lingkup berkaitan dengan perbaikan
Kebijakan yang satu ini lebih bersifat pada kesinambungan. Oleh
sebab itu, kebijakan ini dilakukan secara rutin dan berkala. Adapun
beberapa kegiatan yang masuk dalam kategori ini seperti melakukan
perbaikan secara kontinu terhadap mutu pengeluaran.
Perbaikan terhadap efisien dan keefektifan sistem, kompetensi dari
para pekerja, kapasitas, dan perbaikan yang dilakukan secara terus
menerus dari metode yang digunakan dalam mengerjakan suatu
produk.

D. Aspek-aspek manajemen produksi

1. Perencanaan produksi Barang/jasa

Perencanaan produksi memiliki tujuan untuk melancarkan proses


produksi secara sistematis. Adapun dalam hal ini ada beberapa
keputusan yang harus diambil sebagai langkah awal. Diantaranya
seperti jenis barang, kualitas barang, bahan baku yang digunakan,
kuantitas barang serta pengendalian produksi itu sendiri.

3
2. Pengendalian produksi barang/jasa

Ini adalah tahapan kontrol produksi yang digunakan agar proses


produksi sesuai dengan perencanaan. Adapun beberapa kegiatan yang
berkaitan dengan pengendalian produksi diantaranya seperti membuat
perencanaan, menentukan target produk dan menyusun jadwal kerja.
Tujuan dari pengendalian produksi supaya mencapai hasil yang lebih
maksimal dengan biaya yang seoptimal mungkin.

3. Pengawasan produksi barang/jasa

Sedangkan aspek yang terakhir adalah pengawasan produksi. Tujuan


dari pengawasan ini dilakukan agar poses produksi bisa berjalan
sesuai dengan yang diinginkan, waktunya tepat, dan biaya
operasionalnya sesuai.

E. Bahan-bahan dan langkah-langkah produksi

1. Bahan-bahan dan alat produksi gantungan kunci kain planel

o Kain flanel
o Lem tembak
o Isi lem tembak
o Gunting
o Ring
o Tali kur

2. Langkah-langkah produksi gantungan kunci kain planel (BUKU)

o Siapkan 2 pola, pola 1/sampul :ukuran 4X7 cm dan pola


2/halaman buku :ukuran 4X6
o Potong kain flannel sesuai pola
o Untuk 1 buku, butuh 2 potong ukuran 4X6 cm dan 1 potong
ukuran 4X7
o Lipat sama rata 2 potong kain planel yang berukuran 4X6

3
o Rekatkan kedua potomgan kaon flannel ukuran 4X6 dengan
menggunakan lem tembak
o Kemudian ambil 1 potong kain falnel yang berukuran 4X7
o Lipat kain flannel yang berukuran 4X7 untuk menutupi 2
potong kain flannel yaberukuran 4X6 yang sudah di gabungkan
tadi
o Rekatkan menggunakan lem tembak
o Kemudian potong tali kur sedikit saja untuk dijadikan tempat
memasukan ring kunci
o Rekatkan tali kur yang sudah dipotong di bagian ujung di
dalam gantugan kunci menggunakan lem tembak
o Kemudian masukan ring kedalam tali kur yang sudah
direkatkan
o Berikan hiasan pada sampul gantungan kunci agar terlihat lebih
menarik
o Gantungan kunci tali kur siap di pasarkan.

3. Bahan produksi gantungan kunci tali kur

o Tali kur
o Ring
o Lilin
o Gunting
o Korek api

4. Langkah-langkah produksi gantungan kunci tali kur

o Siapkan tali kur ukuran 90 cm dan ukuran 40 cm


o Masukan tali kur ukuran 40 cm kedalam gantungan kunci
o Ambil tali ku ukuran 90 cm kemudian letakan dibawah bagian
tengah tali kur ukuran 40 cm dengan bagian sama besar
o Ikat tali kur ukuran 90 cm ke atas tali kur ukuran 40 cm
kemudia masukan ujungnya dan tarik agar rapi
o Lakukan hal yang sama untuk kedua kalinya

3
o Ambil satu ring kemudian letakan di bawah tali kur yang sudah
di ikat tadi
o Kemudian masukan tali kur ukuran 90 cm kedalam ring dari
atas lalu tarik ke atas dengan kuat agar rapi
o Lalu lanjutkan dengan memasukan tali kur dari bawah dan tarik
kebawah dengan kuat
o Lakukan langkah tersebut secara bergiliran sampai gantungan
kunci berbentuk setengah dari lingkaran ring tadi
o Lakukan hal yang sama dengan setengah bagian lingkaran
sampai lingkarannya penuh
o Ikat ujung tali kur kemudian masukan hiasan jika ingin
tampilan gantungan kunci menarik
o Rapikan menggunakan lilin yang sudah dinyalakan apinya
o Gantungan kunci siap dipasarkan

F. Manajemen Produksi Kelompok 3

3
3
BAB V

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pengertian SDM

Berbagai para ahli telah menguraikan dan menjelaskan pendapat


mereka mengenai Sumber Daya Manusia dan memiliki pemahaman yang
lebih luas. Untuk lebih jelasnya mari kita simak Teori Sumber Daya
Manusia (SDM) menurut para ahli berikut ini :

1. Sonny Sumarsono (2003, H 4)

Sumber Daya Manusia (Human Resources) menurut beliau


memiliki dua arti yang berbeda di antaranya adalah: SDM merupakan
suatu usaha kerja atau jasa yang memang diberikan dengan tujuan dalam
melakukan proses produksi. Dengan kata lain Sumber Daya Manusia
adalah kualitas usaha yang dilakukan seseorang dalam jangka waktu
tertentu guna menghasilkan jasa atau barang. Masih terkait dengan hal
yang pertama, pengertian SDM yang kedua adalah dimana manusia
mampu bekerja menghasilkan sebuah jasa atau barang dari usaha kerjanya
tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan beragam kegiatan
yang memiliki nilai ekonomis atau dengan kata lain adalah kegiatan
tersebut bisa menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup.

2. M.T.E. Hariandja (2002, H 2)

M.T.E. Hariandja berpendapat bahwa Sumber Daya Manusia


adalah salah satu faktor yang paling utama pada suatu perusahaan dilihat
dari faktor-faktor lainnya selain modal usaha. Oleh karenanya, SDM
sangat diperlukan untuk dikelola dengan baik agar efektivitas dan efisiensi
perusahaan semakin meningkat.

3
3. Hasibuan (2003, h 244)

Menurut ahli lainnya, yaitu Hasibuan (2003, h 244), beliau


berpendapat Sumber Daya Manusia memiliki arti keahlian terpadu yang
berasal dari daya pikir serta daya fisik yang dimiliki oleh setiap orang.
Yang melakukan serta sifatnya dilakukan masih memiliki hubungan yang
erat seperti keturunan dan lingkungannya, sedangkan untuk prestasi
kerjanya dimotivasi oleh sebuah keinginan dalam memenuhi
keinginannya. SDM meliputi daya pikir serta daya fisik pada setiap
individu. Lebih jelasnya SDM merupakan suatu kemampuan pada setiap
manusia yang ditentukan oleh daya pikir serta daya fisiknya.

SDM atau manusia menjadi unsur yang sangat penting dalam


berbagai kegiatan yang dilakukan. Meskipun peralatan yang ada cukup
canggih, tanpa adanya SDM berkualitas hal tersebut tidak akan berarti apa-
apa. Sebab Daya Pikir merupakan modal dasar yang dibawa sejak lahir
sedangkan keahlian dapat diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan).
Kecerdasan seseorang dapat diukur dari tingkat Intelligence Quotient (IQ)
dan Emotional Quality (EQ).

4. Mary Parker Follett

Menurut penjelasan yang disampaikan oleh Mary Parker Follett,


Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki arti suatu seni yang
dilakukan dengan tujuan organisasi / perusahaan tertentu melalui
pengaturan pihak lain dalam melaksanakan berbagai kegiatan/pekerjaan
yang dibutuhkan atau yang melakukan berbagai pekerjaan itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan oleh Mary Parker Follett,


memiliki arti yang terkait dengan para manajer untuk mencapai berbagai
tujuan organisasi / perusahaan dari berbagai setingan pihak lain dalam
melakukan kegiatan atau pekerjaan yang dibutuhkan, atau melakukan
berbagai pekerjaan itu sendiri. Sedangkan manajemen sendiri memiliki arti
yang cukup luas, namun jika dilihat dari penjelasan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa dalam mengelola sumber daya manusia bukan hanya

3
untuk keperluan material ataupun financial saja. Dengan kata lain, pihak
manajemen masih erat hubungannya dengan berbagai fungsi perencanaan
seperti penetapan (apa yang akan dilakukan), pengorganisasian
(perencanaan dan penugasan kelompok kerja), penyusunan personalia
(penarikan, seleksi, pengembangan, penilaian prestasi kerja, dan
pemberian kompensasi), pengarahan (kepemimpinan, motivasi, integrasi,
dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.

B. Fungsi manajemen SDM

Peran fungsi SDM disini bisa dibilang cukup banyak, seperti turut
menyumbang kontribusi dalam aktivitas perencanaan, pengarahan, dan
pengorganisasian jalannya sebuah perusahaan. Peran fungsi SDM dan
HRM adalah menentukan faktor produksi, membangun, serta
mengembangkan perusahaan. Jika tidak ada SDM yang mumpuni dan
memadai, pastinya secara otomatis perusahaan akan gagal meraih tujuan
yang ingin dicapai. Selain itu, keberadaaan dari SDM ini juga merupakan
faktor kunci dalam menentukan keberhasilan dan kesuksesan pada sebuah
perusahaan atau organisasi. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan
pengertian pemahaman, penjelasan fungsi dari sumber daya manusia:

a. Tenaga Kerja

Yang pertama, sebagai tenaga kerja. Fungsi keberadaan SDM sebagai


tenaga kerja adalah untuk menghasilkan barang atau jasa dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Individu yang termasuk dalam tenaga kerja
adalah mereka yang berada dalam usia kerja, yaitu 15-64 tahun. Usia
paling produktif seorang tenaga kerja biasanya terjadi pada usia 20-an
sampai dengan usia 40-an.

b. Tenaga Ahli

Lalu selanjutnya fungsi sebagai tenaga ahli. Sumber daya manusia


sebagai tenaga ahli menjadi keunggulan dalam pembangunan dan
pengembangan suatu perusahaan atau organisasi. Lalu keberadaan

3
SDM dibantu dengan kemajuan teknologi saat ini akan berperan
penting dalam menjaga keunggulan dan menghasilkan produk yang
bermutu tinggi.

c. Pemimpin

Selain itu, fungsi dari SDM sebagai pemimpin berfungsi untuk


mengatur jalannya perusahaan dari atas agar perusahaan bisa berjalan
dengan semestinya. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan
untuk memimpin dan membimbing individu atau tim yang berada
dalam kuasanya. Setiap perusahaan memerlukan kerja sama
antarindividu dalam menjalankan usahanya. Seorang pemimpin
diperlukan untuk memandu kerja antar individu tersebut agar tetap
padu dan tidak ada gesekan. Seorang pemimpin harus memiliki
pengalaman intuisi dan kecakapan praktis.

d. Pengusaha

Sumber daya manusia sebagai pengusaha harus mampu bekerja dengan


baik secara mandiri untuk mengembangkan usaha atau bisnisnya.
Pengusaha biasanya melibatkan dirinya sendiri dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang atau jasa. Seorang pengusaha harus
memiliki kemampuan dalam mengenali produk, menentukan cara
produksi, menyusun manajemen operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

e. Produsen

Sumber daya manusia sebagai produsen merupakan individu yang


menghasilkan barang dalam memenuhi kebutuhan manusia. Produsen
dapat menambah nilai atau manfaat suatu barang serta menciptakan
barang baru untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang
tidak ada habisnya.

f. Konsumen

3
Menurut KBBI, konsumen merupakan pemakai barang hasil produksi,
penerima pesan iklan, dan pemakai jasa. Jadi, SDM sebagai konsumen
adalah individu yang memakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat. Sebagian besar konsumen adalah pengguna akhir dari
suatu barang atau jasa yang diproduksi. Konsumen memakai barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam menjalani
hidup.

C. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Kompetensi

Kompetensi adalah Kompetensi hanya merupakan aspek – aspek pribadi


yang dapat diukur dan esensial untuk pencapaian kinerja yang berhasil.

2. Loyalitas

Loyalitas, yaitu sikap dan perbuatan mencurahkan kemampuan dan


keahlian yang dimiliki melaksanakan tugas dengan tanggung jawab,
disiplin serta jujur dalam bekerja, menciptakan hubungan yang baik
dengan atasan, rekan kerja serta bawahan dalam menyelesaikan tugas,
menjaga citra perusahaan dan bersedia bekerja dengan jangka waktu yang
panjang.

3. Motivasi

Motivasi yaitu energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri


pegawai yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku, tenaga dan waktunya berdasarkan lingkungan kerja.

4. Disiplin Kerja

Disiplin Kerja, yaitu suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan


taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun
tidak tertulis

D. Ruang Lingkup Manajemen SDM

3
1. MSDM dalam lingkup manajemen personalia

Ruang lingkup ini melibatkan perencanaan tenaga kerja, perekrutan


(rekrutmen dan seleksi), pelatihan dan pengembangan, induksi dan
orientasi, transfer, promosi, kompensasi, PHK dan pengurangan,
produktivitas karyawan.

Tujuan keseluruhannya adalah untuk memastikan pertumbuhan,


perkembangan, dan efektivitas individu yang secara tidak langsung
berkontribusi pada pengembangan organisasi.

Hal ini juga mencakup penilaian kinerja, pengembangan keterampilan


baru, pencairan upah, insentif, tunjangan, kebijakan dan prosedur
perjalanan, dan program tindakan terkait lainnya.

2. MSDM dalam lingkup kesejahteraan karyawan

Aspek khusus dari MSDM ini berkaitan dengan kondisi dan fasilitas kerja
di tempat kerja. Ini mencakup beragam tanggung jawab dan layanan
seperti layanan keselamatan, layanan kesehatan, dana kesejahteraan,
jaminan sosial, dan layanan medis.

MSDM juga mencakup pembentukan tim keselamatan kerja, membuat


lingkungan kerja yang layak, menghilangkan atau mengurangi resiko di
tempat kerja, dukungan oleh manajemen puncak, keselamatan kerja, mesin
pengaman, kebersihan, ventilasi dan penerangan yang tepat, sanitasi,
perawatan medis, tunjangan sakit, tunjangan kecelakaan kerja, cedera
pribadi, cedera pribadi tunjangan, tunjangan kehamilan, tunjangan
pengangguran dan tunjangan keluarga.

Ini juga berkaitan dengan pengawasan, konseling karyawan, menjalin


hubungan yang harmonis dengan karyawan, pendidikan dan pelatihan.
Kesejahteraan karyawan adalah tentang menentukan kebutuhan nyata
karyawan dan memenuhi mereka dengan partisipasi aktif dari manajemen
dan karyawan.

4
MSDM juga mencakup penyediaan fasilitas berupa kantin, ruang istirahat,
perumahan, transportasi, bantuan medis, pendidikan, kesehatan dan
keselamatan, fasilitas rekreasi, dan lainnya.

3. MSDM dalam hubungan industri

Karena ini adalah bidang yang sangat sensitif, perlu interaksi yang hati-
hati dengan serikat pekerja atau karyawan, mengatasi keluhan mereka dan
menyelesaikan perselisihan secara efektif untuk menjaga perdamaian dan
harmoni dalam organisasi.

Ini adalah seni dan ilmu untuk memahami hubungan kerja (manajemen
serikat), konsultasi bersama, prosedur disiplin, memecahkan masalah
dengan upaya bersama, memahami perilaku manusia dan memelihara
hubungan kerja, perundingan bersama, dan penyelesaian perselisihan.

Tujuan utamanya adalah untuk melindungi kepentingan karyawan dengan


mengamankan tingkat pemahaman tertinggi sejauh tidak meninggalkan
dampak negatif pada organisasi. Ini adalah tentang membangun,
menumbuhkan dan mempromosikan demokrasi industri untuk melindungi
kepentingan karyawan dan manajemen.

E. Struktur usaha “flannel smart”

STRUKTUR UMKM FLANEL SMART

KETUA
M.NURHOLIS MAJID

SEKRETARIS
BENDAHARA
WIWIN MEILIA SAFARI
SEKSI PEMEASARAN ZULFA
SITI HUSNUL KHATIMAH
HADI AHMAD PAPU

SEKSI PERLENGKAPAN SEKSI DOKUMENTASI


MUH.ROHID ZAHID MUHAMMAD RIKI

4
BAB VI

PENUTUP

A. kesimpulan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah sering disingkat


(UMKM),UMKM saat ini dianggap sebagai cara yang efektif dalam
pengentasan kemiskinan. UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi
terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup
pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta menjadi
dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Selain menjadi
sektor usaha yang paling besar kontribusinya terhadap pembangunan
nasional, UMKM juga menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi
tenaga kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya mengurangi
pengangguran.

Manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk


merencanakan, menerapkan yang terdiri dari kegiatan mengorganisasikan,
mengarahkan serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran
dalam suatu perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan secara efisien dan
efektif.

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan,


penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu
perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang
agar tidak timbul masalah di kemudian hari.

Manajemen produksi adalah suatu penataan terhadap proses


perubahan pada bahan mentah yang diolah menjadi sebuah produk
maupun jasa yang mempunyai nilai jual. Manajemen produksi ini juga

4
sangat berhubungan dengan pengambilan keputusan terkait proses
produksi agar tujuan perusahaan atau bisnis bisa tercapai.

B. Saran

Usaha mikro kecil dan menengah merupakan pilihan yang tepat


bagi masyarakat sekitar, karena dari segi modal usaha mikro kecil bisa
dijangkau sesuai keuangan yg ada dan bisa dilakukan secara mandiri
maupun kerja sama dengan teman-temannya, apalagi dari segi pemasaran
bisa dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari memanfaatkan
media sosial maupun yg lainnya. Jadi usaha mikro kecil dan menengah
memiliki hasil lebih baik dan memiliki prospek yg tinggi untuk
berkembang dimasa depan.

4
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, S. 2002. Paradigma Baru: Manajemen Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: Amara Books.

Kotler & Amstrong (2004). Dasar-dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid
1. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

UU No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil Mikro Dan

Menengah UU No 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil

Indriyo Gitosudarmo (1994). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE.

You might also like