You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN

PATENT DUCTUS ARTERIOUSUS


Kelompok :

Agustin Dwi Jayanti (20161660001)


Samsul Hadi (20161660050)
Riskiyatul M. (20161660067)
PATENT DUCTUS ARTERIOUSUS

Patent Duktus Arteriosus (PDA) adalah


tetap terbukanya duktus arteriosus
setelah lahir, yang menyebabkan
dialirkannya darah secara langsung dari
aorta (tekanan lebih tinggi) ke dalam
arteri pulmoner (tekanan lebih rendah).
ETIOLOGI

Faktor Prenatal Faktor Genetik

• Ibu menderita penyakit • Anak yang lahir


infeksi : Rubella. sebelumnya menderita
• Ibu alkoholisme. penyakit jantung bawaan.
• Umur ibu lebih dari 40 • Ayah / Ibu menderita
tahun. penyakit jantung bawaan.
• Ibu menderita penyakit • Kelainan kromosom
Diabetes Mellitus (DM) seperti Sindrom Down.
yang memerlukan insulin. • Lahir dengan kelainan
• Ibu meminum obat-obatan bawaan yang lain.
penenang atau jamu
Patofisiologi
Normalnya, duktus arteriosus menutup pada saat kadar postagladin yang
dihasilkan plasenta menurun dan kadar oksigen meningkat. Proses penutupan ini harus
segera di mulai ketika bayi menarik nafas yang pertama tetapi biasanya memerlukan
waktu 3 bulan pada beberapa anak.

A. Mekanisme sirkulasi darah B. Mekanisme sirkulasi darah


janin pada BBL
1. Cabang yang kecil bersatu
1. Tahanan vascular paru
dengan vena aorta
menurun dan tahanan sistemik
2. Cabang satunya lagi duktus
meningkat sehingga aliran
venosus aranti yang langsung
darah ke paru meningkat
masuk ke dalam vena cava
2. Tahanan sistemik meningkat
inferior
3. penutupan duktus arteosus
3. Darah dari vertikel kanan ini
4. Penutupan foramen ovale
dipompakan ke paru-paru
5. Penutupan duktus venosus
melalui arteri pulmonalis
Manifestasi klinis PDA

Bayi dengan PDA kecil mungkin


Jika PDA memiliki lubang yang asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar
dapat menunjukkan tanda-tanda gagal
besar, maka darah dalam jumlah
jantung kongestif (CHF) :
yang besar akan membanjiri •Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal
paru-paru. Anak tampak sakit, jantung
dengan gejala berupa: •Tekanan nadi besar , Nadi menonjol dan
• Tidak mau menyusui meloncat-loncat, Tekanan nadi yang lebar
• Berat badannya tidak bertambah (lebih dari 25 mm Hg)
•Takhikardia
• Berkeringat •Resiko endokarditis dan obstruksi
• Kesulitan dalam bernafas pembuluh darah pulmonal.
• Denyut jantung yang cepat. •Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
•Apnea, Tachypnea, Nasal flaring, Retraksi
dada, Hipoksemia, Takhikardia
Klasifikasi
Penyakit jantung bawaan sianotik :
Penyakit jantung bawaan • Dengan vaskularisasi paru bertambah:
non-sianotik : transposisi arteri besar tanpa stenosis
• Dengan vaskularisasi paru normal: pulmonal, double outlet right
stenosis aorta, stenosis pulmonal, ventricle tanpa stenosis pulmonal,
trunkus arteriosus persisten, ventrikel
koarktasio aorta, kardiomiopati.
tunggal tanpa stenosis pulmonal,
• Dengan vaskularisasi paru
anomaly total drainase vena
bertambah: defek septum atrium, pulmonalis.
defek atrioventrikularis, defek • Denganstenosis pulmonal berat pada
septum ventrikel, duktus arteriosus neonates, tetralogi Fallot, atresia
persisten, anomaly drainase vena pulmonal, atresia tricuspid
pulmonalis parsial.. vaskularisasi paru berkurang:, anomaly
Ebstein.
Pemeriksaan Diagnostik, Penatalaksanaan

Pemeriksaan Diagnostik Penatalaksanaan

1. Foto Thorak 1. Penatalaksanaan Konservatif :


2. Ekhokardiografi Restriksi cairan dan bemberian
obat-obatan
3. Pemeriksaan dengan Doppler
2. Pembedahan
berwarna 3. Obat vasodilator, obat antagonis
4. Elektrokardiografi (EKG) kalsium untuk membantu pada
5. Kateterisasi jantung pasien dengan resistensi kapiler
paru yang sangat tinggi dan tidak
dapat dioperasi.
4. Non pembedahan : Penutupan
dengan alat penutup dilakukan
pada waktu kateterisasi jantung.
Asuhan Keperawatan

Pengkajian Pengkajian Fisik

1. Identitas ( Data Biografi) 1. Pernafasan B1 (Breath) : Nafas cepat,


2. Keluhan Utama : Merasa lelah, sesak nafas ,bunyi tambahan
sesak napas 2. Kardiovaskuler B2 ( Blood) : Jantung
3. Riwayat penyakit sekarang : membesar, hipertropi ventrikel kiri,
peningkatan tekanan darah sistolik, edema
diawali dengan tanda-tanda tungkai, sianosis
respiratory distress, dispnea, 3. Persyarafan B3 ( Brain) : Otot muka
tacipnea, hipertropi ventrikel kiri, tegang, menangis, penurunan kesadaran.
retraksi dada dan hiposekmia 4. Perkemihan B4 (Bladder) : Produksi urin
4. Riwayat penyakit terdahulu : menurun
5. Pencernaan B5 (Bowel) : Nafsu makan
apakah pasien lahir prematur atau menurun (anoreksia), porsi makan tidak
ibu menderita infeksi dari rubella. habis.
5. Riwayat penyakit keluarga 6. Muskuloskeletal/integument B6 (Bone) :
6. Riwayat Psikososial Kemampuan pergerakan sendi terbatas,
kelelahan.
Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan


keletihan otot pernafasan
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mencerna makanan
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
riwayat kardiovaskuler pada keluarga
4. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan
tidak adekuatnya suplay oksigen dan zat nutrisi ke
jaringan
5. Intoleran aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen

You might also like