You are on page 1of 77

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PU T U S A N

si
Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram
memeriksa dan memutus perkara-perkara perselisihan hubungan industrial pada
tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

do
gu gugatan antara:
PT. MAN Energy Solutions Indonesia (dahulu bernama PT. MAN

In
A
Diesel & TurboIndonesia) yang diwakili oleh Goetz
Henning Kassing, jabatan Presiden Direktur dan Ir.
ah

lik
Hery Setyawan, jabatan Wakil Presiden Direktur dari
perseroan tersebut berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai
am

ub
Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT. MAN Energy Solutions Indonesia No. 2
ep
tanggal 10 Juli 2019 yang dibuat dihadapan Dini
k

Kasiyanti, S. Kom, S.H., M.Kn, selaku notaris


ah

pengganti dari Kiki Hertanto, S.H., Notaris di Jakarta,


R

si
perseroan berkedudukan di Menara Palma Lantai 17,
Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X2 Kav. 6, Jakarta

ne
ng

Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Para Kuasan


hukumnya yaitu Darwin, S.H. dan M.H. Luqmanul

do
gu

Hakim, S.H., M.Kn., Para advokat pada kantor hukum


D&A Advocates beralamat di Intiland Tower Lantai 3,
Jl. Panglima Sudirman 101-103, Kota Surabaya,
In
A

Provinsi Jawa Timur, dengan alamat e-mail:


dna.advocates@gmail.com, berdasarkan Surat
ah

lik

Kuasa Khusus tanggal 24 Januari 2022 (terlampir),


sah bertindak secara bersama-sama maupun sendiri-
m

ub

sendiri untuk dan atas nama PT. MAN Energy


Solutions Indonesia (Penggugat), selanjutnya
ka

disebut sebagai Penggugat;


ep

Melawan
ah

Setio Hasmoro, beralamat di Jl. Garuda Dusun Pasir RT 002, RW 008,


R

Kel/Desa : Lab. Sumbawa, Kecamatan : Labuhan


es

Badas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa


M

ng

Tenggara Barat, dalam hal ini diwakili oleh Kuasan


on
gu

Halaman 1 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hukumnnya yaitu Samsuri S.H, Aep Risnandar S.H,

si
Achmad Novel S.H, dan Mahfud Siddik S.H, Para
Pengurus Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik

ne
ng
Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP
SPEE FSPMI).Fauzan dan Rusman masing-masing
sebagai Pengurus Dewan Pipimpinan Wilayah

do
gu Serikat Pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Nusa Tenggara

In
A
Barat Yang berdomisili hukum di Jl. Raya Pondok
Gede No. 11 Dukuh Kramat Jati, Jakarta 13550 Telp
ah

lik
(021) 87796916 Fax (021) 8413954. Berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Februari 2022,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
am

ub
Pengadilan Hubungan Industrial tersebut;
Membaca berkas perkara yang bersangkutan;
ep
Mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
k

Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak;


ah

R
TENTANG DUDUK PERKARA

si
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 14 Februari

ne
ng

2022 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang diterima dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan

do
Negeri Mataram dalam Register Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr, telah
gu

mengajukan gugatan sebagai berikut :


1. Bahwa Tergugat adalah pekerja yang bekerja pada Penggugat terhitung
In
A

sejak tanggal 1 Maret 2019 sampai dengan gugatan a quo didaftarkan


ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram
ah

lik

Kelas 1A, dengan tempat penerimaan Sumbawa dan lokasi kerja di


area operasi pembangkit listrik Penggugat di Sumbawa, berdasarkan
Perjanjian Kerja tertanggal 1 Maret2019 (“Perjanjian Kerja”);
m

ub

2. Bahwa jabatan terakhir Tergugat adalah Assistant Operation Engineer


ka

Control Room, dengan jumlah upah terakhir adalah sebesar Rp.


ep

6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu Rupiah) setiap bulannya sebelum
dipotong pajak;
ah

3. Bahwa Penggugat telah menyusun dan membuat Peraturan Perusahaan


es

PT. MAN Energy Solutions Indonesia (”Peraturan Perusahaan”) yang


M

telah disahkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial


ng

on
gu

Halaman 2 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan

si
Transmigrasi Republik Indonesia berdasarkan surat nomor KEP.4/
HI.00.00/ 00.0000.200910006/ B/X/2020 pada tanggal 12 Oktober 2020

ne
ng
dan mulai berlaku sejak tanggal 12 Oktober 2020 sampai dengan
tanggal 11 Oktober 2022, pada pokoknya mengatur hak dan kewajiban
pengusaha dan pekerja, syarat kerja, tata tertib perusahaan, dan

do
gu merupakan landasan yang kuat dalam menjembatani hubungan
industrial antara Penggugat dan para pekerjanya in casu Tergugat,

In
A
termasuk menjadi landasan hukum untuk menyelesaikan setiap
permasalahan hubungan industrial, termasuk pemutusan hubungan
ah

lik
kerja;
4. Bahwa berdasarkan Pasal 7 Perjanjian Kerja, Tergugat telah menyetujui
untuk tunduk terhadap Peraturan Perusahaan, sehingga setiap
am

ub
ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Perusahaan wajib untuk
dilaksanakan dan setiap pelanggaran kerja dapat dikenakan sanksi
ep
sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan.
k

Peraturan Perusahaan berlaku secara khusus untuk Penggugat dan


ah

para pekerjanya in casu Tergugat dan oleh karenanya menurut


R

si
ketentuan Pasal 1338 alinea kesatu Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“KUHPerdata”) juncto Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang

ne
ng

Nomor 13 tentang Ketenagakerjaan (“UU No. 13/2003”) junctis Pasal 3


Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 28

do
gu

Tahun 2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan


Perusahaan Serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja
Bersama (“Permenaker No. 28/2014”), maka Peraturan Perusahaan
In
A

tersebut berlaku mengikat sebagai hukum yang harus ditaati dan


dilaksanakan oleh Penggugat dan Tergugat termasuk seluruh
ah

lik

pekerja/karyawan Penggugat tanpa terkecuali;


5. Bahwa Pasal 1338 alinea kesatu KUHPerdata juncto Pasal 111 ayat
m

ub

(1) UU No. 13/2003 junctis Pasal 3 Permenaker No. 28/2014 pada


pokoknya menyatakan:
ka

5.1 Pasal 1338 alinea kesatu KUHPerdata:


ep

”Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku


ah

sebagai undang-undang bagi mereka yang


R

membuatnya.”
es

5.2 Pasal 111 ayat (1) UU No.13/2003


M

ng

mengatur: “Peraturan perusahaan


on
gu

Halaman 3 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sekurang-kurangnya memuat:

si
a. hak dan kewajiban pengusaha;
b. hak dan kewajiban pekerja/buruh;

ne
ng
c. syarat kerja;
d. tata tertib perusahaan; dan
e. jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan”

do
gu 5.3 Pasal 3 Permenaker No. 28/2014 mengatur:
”Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dapat dibuat 1 (satu)

In
A
PP yang berlaku bagi seluruh pekerja/buruh di
perusahaan yang bersangkutan baik PKWT maupun
ah

lik
PKWTT;
6. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan atau Medical Check
Up (“MCU”) yang dilakukan di lokasi kerja dan pada jam kerja atas nama
am

ub
Tergugat tertanggal 29 Oktober 2021 oleh pihak laboratorium resmi,
pihak laboratorium resmi telah memberikan saran kesehatan kerja yang
ep
menyatakan Tergugat: “Tidak Laik Bekerja untuk Sementara (Temporary
k

UNFIT), Morphin (Opiat) urine positif”;


ah

7. Bahwa setelah menerima hasil pemeriksaan kesehatan (MCU) tersebut,


R

si
pada tanggal 19 November 2021, Penggugat telah menegur Tergugat
untuk meminta penjelasan atas hasil pemeriksaan kesehatan dan

ne
ng

menanyakan mengapa ditemukan morphin (opiat) dalam hasil


pemeriksaan urinenya. Tergugat mengakui bahwa morphin (opiat)

do
gu

tersebut berasal dari codein (narkotika) yang dikonsumsinya;


8. Bahwa Tergugat kemudian menyampaikan resep dokter tertanggal 20
Juli 2020, dimana resep dokter tersebut bukan diberikan untuk Tergugat,
In
A

melainkan untuk individu atas nama orang lain (Putri Rezki Utami)
yang dalam resep dokter tersebut, salah satu obatnya adalah codein
ah

lik

(narkotika);
9. Bahwa berdasarkan keterangan dari pihak laboratorium resmi yang
m

ub

melakukan pemeriksaan atau MCU kepada Tergugat, pada tanggal 23


November 2021 Tergugat menjelaskan bahwa sebelumnya minum obat
ka

Decolgen (bukan narkotika) namun kemudian menunjukkan resep dokter


ep

tertanggal 20 Juli 2020 atas nama orang lain (Putri Rezki Utami) serta
ah

berupaya untuk meminta pihak laboratorium agar menyampaikan


R

kepada Penggugat bahwa Tergugat tidak memakai narkotika dan/atau


es

menyalahgunakan obat-obatan;
M

ng

10. Bahwa mengacu kepada hal tersebut di atas, Penggugat berpendirian


on
gu

Halaman 4 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bahwa Tergugat tidak menunjukkan kejujuran dan itikad baik dalam

si
hubungan kerjanya dengan Penggugat dan karenanya menimbulkan
ketidakharmonisan dalam hubungan kerja antara Penggugat dan

ne
ng
Tergugat di lingkungan kerja;
11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat terbukti telah
melakukan pelanggaran kerja yang diatur secara khusus dalam Pasal

do
gu 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan yaitu memakai narkotika
dan/atau menyalahgunakan obat-obatan yaitu morphin (opiat) yang

In
A
termasuk golongan II narkotika mengacu Undang-Undang No. 35 Tahun
2009 tentang Narkotika (UU No. 35/2009) juncto Peraturan Menteri
ah

lik
Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2021 tentang Perubahan
Penggolongan Narkotika (“Permenkes No. 4/2021);
12. Bahwa pelanggaran kerja yang dilakukan Tergugat tersebut merupakan
am

ub
pelanggaran kerja yang jika sekali saja dilakukan, sanksinya adalah
pemutusan hubungan kerja (“PHK”) sesuai ketentuan Pasal 30 angka 7.1
ep
huruf (c) Peraturan Perusahaan yang pada pokoknya mengatur:
k

”Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya


ah

dengan seorang Karyawan yang telah melakukan


R

si
kesalahan besar sbb:
……. (c). mabuk, meminum minuman beralkohol hingga

ne
ng

mabuk, mengedarkan dan/atau memakai narkotika,


psikotropika, dan zat- zat terlarang lainnya serta

do
gu

menyalahgunakan obat-obatan dilingkungan kerja.”;


13. Bahwa ketentuan pasal yang dilanggar oleh Tergugat tersebut di atas,
sama sekali tidak mensyaratkan Penggugat untuk terlebih dahulu
In
A

memberikan sanksi surat peringatan pertama, kedua dan ketiga kepada


Tergugat sebelum sanksi PHK, karena ketentuan-ketentuan tersebut
ah

lik

mengatur bahwa jika sekali saja pekerja in casu Tergugat melakukan


pelanggaran memakai narkotika dan/atau menyalahgunakan obat-
m

ub

obatan di lingkungan kerja, maka sanksi yang harus dikenakan terhadap


Tergugat adalah pemutusan hubungan kerja (PHK);
ka

14. Bahwa sejak tanggal 19 November 2021, Penggugat telah


ep

membebastugaskan dan melakukan skorsing kepada Tergugat dari tugas


ah

dan tanggung jawabnya sebagai pekerja di lingkungan kerja untuk


R

proses lebih lanjut ke tahap PHK, dengan tetap membayar hak-hak


es

Tergugat berupa upah pokok dan tunjangan tetap setiap bulannya


M

ng

melalui rekening Tergugat yang tercatat dalam dataPenggugat;


on
gu

Halaman 5 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun

R
2015 (”SEMA 03/2015”), pelanggaran kerja yang dilakukan Tergugat

si
tersebut tidak memerlukan untuk dilakukannya proses pelaporan pidana

ne
ng
lebih dulu untuk mendapatkan putusan pidana yang mempunyai
kekuatan hukum tetap, dan berdasarkan Pasal 7 Perjanjian Kerja
juncto Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan, Tergugat

do
gu telah memahami dan menyepakati bahwa terhadap pelanggaran kerja
memakai narkotika dan/atau menyalahgunakan obat-obatan di

In
A
lingkungan kerja, sanksinya adalah PHK;
16. Bahwa sebagai upaya untuk menyelesaikan perselisihan PHK
ah

lik
sehubungan dengan pelanggaran kerja yang dilakukan oleh Tergugat
tersebut, sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
am

ub
(“UU No. 2/2004”), Penggugat telah melakukan perundingan bipartit
pada tanggal 15 Desember 2021, namun tidak mencapai kesepakatan;
ep
17. Bahwa berdasarkan hasil perundingan bipartit pada tanggal 15
k

Desember 2021, Tergugat mengakui telah mengkonsumsi obat codein


ah

(narkotika) dimaksud namun beralasan tidak mengetahui kandungan


R

si
obat dimaksud, dengan turut dihadiri oleh serikat pekerja dimana
Tergugat bergabung sebagai anggota serikat pekerja tersebut;

ne
ng

18. Bahwa dengan tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan


hubungan industrial antara Penggugat dan Tergugat dalam perundingan

do
gu

bipartit, maka pada tanggal 29 Desember 2021 telah dilakukan upaya


penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui mediasi dengan
bantuan mediator Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
In
A

Sumbawa, namun pada upaya mediasi tersebut tidak diperoleh


kesepakatan sehingga mediator mengeluarkan surat anjuran nomor:
ah

lik

567/721/HI&Jamsos/XII/2021 tertanggal 30 Desember 2021 yang


menganjurkan:
m

ub

1. Kepada PT. MAN Energy Solutions Indonesia untuk


mempekerjakan kembali Saudara Setio Hasmoro
ka

selama Putusan Lembaga Penyelesaian Perselisihan


ep

Hubungan Industrial belum ditetapkan.


ah

2. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas


R

Anjuran tersebut selambat-lambatnya dalam waktu 10


es

(sepuluh) hari kerja setelah menerima surat anjuran


M

ng

ini.
on
gu

Halaman 6 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Dalam hal Anjuran ditolak salah satu pihak, maka

si
penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Peradilan
Hubungan Industrial di Pengadilan Negeri Mataram

ne
ng
dengan mengajukan gugatan oleh salah satu pihak.;
19. Bahwa terhadap anjuran dari Mediator, Penggugat telah menyampaikan
tanggapan secara tertulis sebagaimana termuat dalam surat Penggugat

do
gu tertanggal 12 Januari 2022 yang pada pokoknya menyatakan bahwa
Penggugat menolak anjuran yang disampaikan oleh Mediator;

In
A
20. Bahwa sehubungan dengan tidak adanya kesepakatan dalam upaya
penyelesaian secara mediasi maka berdasarkan ketentuan pasal 14
ah

lik
ayat (1) UU No. 2/2004, Penggugat melanjutkan penyelesaian
perselisihan PHK terhadap Tergugat ke Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Mataram Kelas 1A sebagai pengadilan yang
am

ub
berwenang untuk memeriksa dan memutusnya;
21. Bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
ep
Kerja (UUNo. 11/2020) mengatur:
k

21.1 Pasal 81 Angka 16 yang mengubah Pasal 61 UU No.


ah

13/2003, padaayat 1 huruf (e), mengatur:


R

si
“Ketentuan Pasal 61 diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut:

ne
ng

Pasal 61
(1) Perjanjian kerja berakhir apabila:

do
gu

……… atau (e). adanya keadaan atau kejadian


tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
In
A

bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya


hubungan kerja.”;
ah

lik

21.2 Pasal 81 Angka 42 yang menyisipkan satu pasal di antara


Pasal 153 dan Pasal 155 UU No. 13/2003, yakni Pasal 154A,
m

ub

pada ayat 1 huruf (k) mengatur:


“ Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi karena alasan:
ka

….. (k). pekerja/buruh melakukan pelanggaran


ep

ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja,


ah

peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja


R

bersama dan sebelumnya telah diberikan surat


es

peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara


M

ng

berturut- turut masing-masing berlaku untuk paling


on
gu

Halaman 7 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lama 6 (enam) bulan kecuali ditetapkan lain dalam

si
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama.”;

ne
ng
22. Bahwa mengingat sanksi atas pelanggaran kerja yang dilakukan
Tergugat adalah pemutusan hubungan kerja (PHK), sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan

do
gu yang tidak mensyaratkan agar Penggugat untuk terlebih dahulu
memberikan sanksi surat peringatan pertama, kedua dan ketiga kepada

In
A
Tergugat sebelum sanksi PHK, maka adalah sah dan beralasan hukum
bagi Penggugat untuk memohon kepada Pengadilan agar memutus
ah

lik
hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat melalui pemutusan
hubungan kerja (PHK) sehubungan dengan pelanggaran kerja yang
dilakukan oleh Tergugat tersebut;
am

ub
23. Bahwa Penjelasan Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021 mengatur:
“Pelanggaran bersifat mendesak yang dapat diatur dalam
ep
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian
k

Kerja Bersama sehingga Pengusaha dapat langsung


ah

memutuskan Hubungan Kerja terhadap Pekerja/Buruh,


R

si
misalnya dalam hal:
a. melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan

ne
ng

barang dan/atau uang milik Perusahaan;


b. memberikan keterangan palsu atau dipalsukan

do
gu

sehingga merugikan Perusahaan;


c. mabuk, meminum minuman keras yang
memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan
In
A

narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di


lingkungan kerja;
ah

lik

d. melakukan perbuatan asusila atau perjudian di


lingkungan kerja;
m

ub

e. menyerang, menganiaya, mengancam, atau


mengintimidasi teman sekerja atau Pengusaha di
ka

lingkungan kerja;
ep

f. membujuk teman sekerja atau Pengusaha untuk


ah

melakukan perbuatan yang bertentangan dengan


R

peraturan perundang-undangan;
es

g. dengan ceroboh atau sengaja merusak atau


M

ng

membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik


on
gu

Halaman 8 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi

si
Perusahaan;
h. dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman

ne
ng
sekerja atau Pengusaha dalam keadaan bahaya di
tempat kerja;
i. membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan

do
gu yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan negara;atau

In
A
j. melakukan perbuatan lainnya di lingkungan
Perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima)
ah

tahun atau lebih.”;

lik
24. Bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021,
pelanggaran kerja yang dilakukan oleh Tergugat tersebut termasuk
am

ub
pelanggaran kerja yang bersifat mendesak, sehingga adalah sah dan
berdasar hukum apabila dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
ep
dengan kualifikasi pelanggaran kerja yang bersifat mendesak terhadap
k

Tergugat;
ah

25. Bahwa apabila tindakan Tergugat yang telah memakai narkotika


R

si
dan/atau menyalahgunakan obat-obatan di lingkungan kerja dibiarkan
tanpa pemberian sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan

ne
ng

perusahaan dan peraturan perundang-undangan di bidang


ketenagakerjaan maka akan menjadi preseden buruk bagi pekerja

do
gu

lainnya yang bekerja pada Penggugat, karenanya terhadap Tergugat


perlu diberikan sanksi PHK sesuai Pasal 30 angka 7.1 huruf (c)
Peraturan Perusahaan juncto Penjelasan Pasal 52 ayat 2 PP No.
In
A

35/2021untuk meningkatkan disiplin di lingkungan perusahaan;


26. Bahwa Pasal 52 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021
ah

lik

tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan
Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja (“PP No. 35/2021”)
m

ub

mengatur:
“(2) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan
ka

Kerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasan


ep

Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran bersifat


ah

mendesak yang diatur dalam Perjanjian Kerja,


R

Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama


es

maka Pekerja/Buruh berhak atas:


M

ng

a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat (4);


on
gu

Halaman 9 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan

si
b. uang pisah yang besarannya diatur dalam
Perjanjian Kerja,Peraturan Perusahaan, atau

ne
ng
Perjanjian Kerja Bersama.”
27. Bahwa Pasal 58 ayat (1) PP No. 35/2021 mengatur:
“Pengusaha yang mengikutsertakan Pekerja/Buruh dalam

do
gu program pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dibidang dana pensiun, iuran yang

In
A
dibayar oleh Pengusaha dapat diperhitungkan sebagai
bagian dari pemenuhan kewajiban Pengusaha atas uang
ah

lik
pesangon dan uang penghargaan masa kerja serta uang
pisah akibat Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 sampai dengan Pasal 52 dan
am

ub
Pasal 54 sampai dengan Pasal 57”;
28. Bahwa Penggugat mengikut sertakan seluruh pekerjanya termasuk
ep
Tergugat dalam program jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan yang
k

iurannya telah dibayarkan oleh Penggugat sejak Tergugat diterima


ah

bekerja sampai dengan gugatan a quo didaftarkan, yaitu sebesar Rp.


R

si
4.620.000,- (empat juta enam ratus dua puluh ribu Rupiah), sehingga
pembayaran hak-hak kepada pekerja in casu Tergugat yang diputus

ne
ng

hubungan kerjanya, haruslah dipotong dan diperhitungkan dengan nilai


iuran program jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan yang telah

do
gu

dibayarkan Penggugat;
29. Bahwa mengacu pada Pasal 52 ayat (2) PP No. 35/2021, besarnya hak-
hak yang akan diterima oleh Tergugat adalah sebesar Rp. 2.880.000,-
In
A

(dua juta delapan ratus delapan puluh ribu Rupiah) setelah


diperhitungkan iuran program pensiun yang telah dibayarkan Penggugat
ah

lik

dan sebelum dipotong pajak, dapat diperincikan sebagai berikut :


No. Rincian Nilai
m

ub

1. Uang Penggantian Hak (Pasal 40 Rp. 7.500.000,-


ayat 4 PP 35/2021)
ka

2. Uang Pisah (Peraturan Perusahaan) Rp. 0,- +


ep

Subtotal: Rp. 7.500.000,-


ah

3. Iuran Program Pensiun yang Rp. 4.620.000,- -


R

dibayarkan Penggugat:
es
M

Hak Tergugat sebelum dipotong pajak: Rp. 2.880.000,-


ng

30. Bahwa mengacu pada Pasal 58 UU No. 2/2004 mengatur:


on
gu

Halaman 10 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Dalam proses beracara di Pengadilan Hubungan

si
Industrial, pihak- pihak yang berperkara tidak dikenakan
biaya termasuk biaya eksekusi yang nilai gugatannya di

ne
ng
bawah Rp. 158.000.000,00 (seratus lima puluh juta
rupiah)”;
31. Bahwa nilai gugatan a quo di bawah Rp. 158.000.000,- (seratus lima

do
gu puluh juta Rupiah) sehingga tidak dikenakan biaya.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon

In
A
kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Mataram Kelas 1A untuk berkenan memberikan putusan
ah

lik
sebagai berikut:
MENGADILI:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
am

ub
2. Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Mataram Kelas 1A berwenang untuk memeriksa, mengadili dan
ep
memutus perkara a quo;
k

3. Menyatakan bahwa Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions


ah

Indonesia adalah sah berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat


R

si
serta seluruh pekerja Penggugat;
4. Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran kerja yang bersifat

ne
ng

mendesak yang sanksinya pemutusan hubungan kerja (PHK)


sesuai dengan ketentuan Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan

do
gu

Perusahaan juncto Penjelasan Pasal 52 ayat 2 huruf (c) PP No.


35/2021;
5. Menetapkan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus
In
A

sejak tanggalputusan ini diucapkan;


6. Menyatakan Penggugat untuk membayar hak-hak Tergugat yang masih
ah

lik

ada di Penggugat mengacu Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021 yaitu


sebesar Rp. 2.880.000,- (dua juta delapan ratus delapan puluh ribu
m

ub

Rupiah) setelah diperhitungkan pembayaran iuran program jaminan


pensiun, sebelum dipotong pajak, dengan rincian sebagai berikut:
ka

No Rincian Nilai
ep

.
ah

1. Uang Penggantian Hak (Pasal 40 ayat 4 Rp. 7.500.000,-


R

PP 35/2021)
es

2. Uang Pisah (Peraturan Perusahaan) Rp. 0,- +


M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Subtotal: Rp. 7.500.000,-

si
3. Iuran Program Pensiun yang dibayarkan Rp. 4.620.000,- -
Penggugat:

ne
ng
Hak Tergugat sebelum dipotong pajak: Rp. 2.880.000,-
7. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara a qu kepada

do
Negara;
gu atau
apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

In
A
adilnya menuruthukum (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, baik
ah

lik
Penggugat maupun Tergugat menghadap Kuasanya masing-masing;
Menimbang, bahwa sebelum persidangan dilanjutkan, Majelis Hakim
menyarankan agar tetap dilakukan perdamaian di luar persidangan kepada
am

ub
kedua belah pihak secara damai, akan tetapi hingga putusan ini dibacakan
permadaian tersebut tidak berhasil;
ep
Menimbang, bahwa setelah membacakan surat gugatan nya penggugat
k

menyatakan tetap dengan isi gugatan tersebut serta dipertahankan oleh


ah

Penggugat;
R

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
memberikan jawaban sebagai berikut:

ne
ng

DALAM EKSEPSI :
A. KOPETENSI RELATIF PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI)

do
gu

MATARAM;
- Bahwa dalam siding Pertama (1) yang dilakukan pada tanggal 7 Maret
In
2022, Surat Kuasa Khusus Penggugat yang diberikan Kuasa kepada
A

D&A Advocates, dengan jelas Domisili PT. MAN Energy Solution


Indonesia selaku Pemberi Kuasa Khusus beralamat di Prim Serv O&M
ah

lik

Surabaya, Komplek Pergudangan Surimulia Permai, Jl. Margomulyo,


No. 44, Kav. E-15, Surabaya – Jawa Timur (60183);
m

ub

Dengan Demikan, seharusnya Penggugat mendaftarkan Gugatannya di


PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI) PROVINSI JAWA
ka

TIMUR (SURABAYA);
ep

B. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS/KABUR (OBSCUUR LIBEL)


ah

- GUGATAN PENGGUGAT TIDAK NYAMBUNG ANTARA HAL


R

GUGATAN DENGAN PETITUM


es

Bahwa dalam Prihal Gugatan Penggugat adalah “Perselisihan


M

ng

Pemutusan Hubungan Kerja”. Akantetapi dalam Petitum Gugatan


on
gu

Halaman 12 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat Point 3, Penggugat mendalilkan “Menyatakan bahwa

si
Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solution Indonesia adalah sah
berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat Serta Seluruh Pekerja

ne
ng
Penggugat”;
sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 2
Tahun 2004 tentang jenis perselisihan hubungan industrial,

do
gu Perselisihan hubungan industrial hanya ada 4 saja :
Pasal 2 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004

In
A
1) Perselisihan Hak;
2) Perselisihan Kepentingan;
ah

lik
3) Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja;
4) Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan;
am

ub
Tidak seharusnya pont 3 dalam Petitum Gugatan Penggugat
dimasukan kedalam Petitum. Maka sangat jelas sekali dalam hal ini
ep
Gugatan Penggugat menjadi TIDAK JELAS;
k

- OBJEK SENGKETA TIDAK JELAS, KARENA ALASAN PENGGUGAT


ah

MELAKUKAN PHK TERHADAP TERGUGAT KARENA MELAKUKAN


R

si
KESALAHAN BERAT;
Dalam Gugatan Penggugat yang pada intinya menggunakan Pasal 30

ne
ng

angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan PT. MAN Energy Solution
Indonesia untuk melakukan PHK terhadap Tergugat adalah menjadi

do
gu

Kabur Gugatan tersebut, karena Pelanggaran dalam Pasal 30 angka


7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan PT. MAN Energy Solution Indonesia
In
Mengadopsi utuh Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
A

Tentang Ketenagakerjaan. Dimana Pasal 158 Undang-undang Nomor


13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Sudah dicabut oleh
ah

lik

Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28


Oktober 2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
m

ub

(Menakertrans) Surat Edaran No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7


Januari 2005;
ka

Dalam Hal ini Tergugat tidak pernah terbukti melakukan kesalahan


ep

berat tersebut terlebih Pihak Penggugagat Tidak Dapat membuktikan


ah

secara Hukum Kesalahan Berat yang dilakukan oleh Tergugat;


R

Bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan


es

putusan perkara Nomor: 012/PUU-1/2003 tentang permohonan


M

ng

pengujian UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


on
gu

Halaman 13 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam salah satu putusannya MK menyatakan bahwa pasal 158 dan

si
pasal 159 Undang-Undang Ketenagakerjaan dinyatakan bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

ne
ng
dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
Bahwa Pasal 158 ini telah dianulir oleh putusan Mahkamah Konstitusi
No 012/PUU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004, karena Dengan adanya

do
gu ketentuan tersebut, telah terjadi pergeseran penilaian bersalah tidaknya
pekerja, khususnya yang menyangkut perbuatan Pidana (kesalahan

In
A
berat yang dituduhkan kepada pekerja pada dasarnya adalah
menyangkut perbuatan tindak pidana) adalah merupakan kewenangan
ah

lik
pengadilan Negri bukan Pengadilan Hubungan Industrial, tetapi apabila
memenuhi salah satu alat bukti diatas, pengusaha dapat mengadakan
pemutusan hubungan kerja tanpa melalui ijin Panitia Daerah/Pusat atau
am

ub
penetapan. Sehingga pengusaha dalam hal ini telah menjalankan
kewenangan pengadilan
ep
Bahwa Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
k

:SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005, yang menegaskan


ah

sebagai berikut :
R

si
Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Undang-undan Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, khusus Pasal 158; Pasal 159 ; Pasal 160 ayat

ne
ng

(1) sepanjang mengenai anak kalimat "....bukan atas pengaduan pengusaha";


Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat "...Pasal 158 ayat (1) ..."; Pasal

do
gu

171 sepanjang menyangkut anak kalimat ....Pasal 158 ayat (1) ... " Pasal 186
sepanjang mengenai anak kalimat "...Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) .... "
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
In
A

Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 maka Pasal-pasal Undang-undang


Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dinyatakan tidak
ah

lik

mempunyai kekuatan hukum mengikat, dianggap tidak pernah ada dan tidak
dapat digunakan lagi sebagai dasar/acuan dalam penyelesaian hubungan
m

ub

industrial;
Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 dan 2 di atas, maka penyelesaian
ka

kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pekerja/buruh melakukan


ep

kesalahan berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


ah

a. Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan


R

pekerja/buruh melakukan kesalahan berat (eks Pasal 158 ayat (1),


es

maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakim pidana yang
M

ng

telah mempunyai kekuatan hukum tetap;


on
gu

Halaman 14 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Apabila pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib dan

si
pekerja/buruh tidak dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana
mestinya maka berlaku ketentuan Pasal 160 Undang-undang

ne
ng
Nomor 13 Tahun 2003;
DALAM KONVENSI :
DALAM POKOK PERKARA :

do
gu 1. Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi, menolak seluruh dalil
Gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi kecuali yang diakui

In
A
secara tegas dalam jawaban ini;
2. Bahwa hal-hal yang telah di kemukakan Tergugat Konvensi/Penggugat
ah

lik
Rekonvensi dalam eksepsi mohon di anggap termuat dalam uraian ini;
3. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi, menyangkal semua
dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
am

ub
dalam gugatannya karena dalil-dalil yang dikemukakan tersebut tidak
berdasarkan fakta-fakta atas kejadian yang sebenarnya dilapangan dan
ep
tanpa didukung oleh bukti-bukti yang sah dan dapat diterima menurut
k

hukum;
ah

4. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan


R

si
tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi pada point 4 dan 5 halaman 2 & 3 dengan alasan sebagai

ne
ng

berikut :
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :

do
gu

a. Dalam Pasal 1320 KUHPerdata tentang Syarat syarat sahnya


perjanjian maka harus terpenuhi 4 unsur pasal tersebut adalah :
1. Sepakat;
In
A

2. cakap;
3. Suatu hal tertentu;
ah

lik

4. suatu sebab(alasan/tujuan) yang halal (sesuai dengan hukum, UU,


ketertiban umum dan kesusilaan);
m

ub

Alasan / tujuan membuat perjanjian harus sesuai atau tidak


bertentangan dengan :
ka

- Undang-undang;
ep

- Ketertiban umum;
ah

- Kesusilaan;
R

Pasal 1320 ayat 1 dan 2 adalah subyektif dan ayat 3 adalah obyektif;
es

- Jika subyektif tidak dipenuhi maka konsekuensinya perjanjian


M

ng

tersebut dapat dibatalkan;


on
gu

Halaman 15 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Jika obyektif tidak dipenuhi maka konsekuensinya perjanjian

si
tersebut batal demi hukum atau dianggap TIDAK ADA pada saat
itu juga Perjanjian tersebut;

ne
ng
Maka dalam hal ini Pasal 7 Perjanjian kerja antara Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi yang disandingkan dengan Peraturan Perusahaan yang

do
gu menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah ber tentangan dengan Undang-

In
A
undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat terbentuknya Pasal
ah

lik
30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan Sudah dicabut/dianulir oleh
Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28
Oktober 2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans)
am

ub
Surat Edaran No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
b. Bahwa dalam Pasal 111 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun
ep
2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : “Ketentuan dalam
k

peraturan perusahaan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan


ah

peraturan perundang-undangan yang berlaku” maka jika isi Peraturan


R

si
Perusahaan bertentangan dengan Undang-undang, konsekuensinya
adalah isi Peraturan Perusahaan tersebut BATAL DEMI HUKUM.

ne
ng

termasuk Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan karena


bertentangan dengan Undang-undang;

do
gu

5. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan


tegas dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
In
pada point 6, 7, 8, 9 dan 10 halaman 3 & 4 dalam;
A

6. gugatan, Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang menyatakan


Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang pada intinya sebagai
ah

lik

berikut :
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
m

ub

a. Bahwa Laboratorium Klinik Prodia adalah klinik yang ditunjuk oleh


Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk melakukan Medical
ka

Check UP (MCU) kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi.


ep

Hasil Medical Check UP yang dikeluarkan oleh Laboratorium Klinik


ah

Prodia tertuang di halaman 4 “pemeriksaan ini merupakan


R

pemeriksaan skrining. Untuk pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan


es

pemeriksaan konfirmasi dengan metode yang lebih sepesifik”. Namun


M

ng

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak menjalankan hal


on
gu

Halaman 16 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut. Artinya, hasil pemerikasaan tersebut belum bisa dijadikan

si
hasil akhir dan acuan untuk memvonis Tergugat mengkonsumsi
Narkotika;

ne
ng
b. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengkonsumi obat
yang dimana Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak
mengetahui terdapat kandungan Codein (opiate) Mengingat Tergugat

do
gu Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah bukan ahli dibidang obat-
obatan atau medis;

In
A
c. Bahwa obat yang dikonsumsi Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi adalah obat sisa dari Tergugat Konvensi/Penggugat
ah

lik
Rekonvensi saat terpapar Covid-19 pada tanggal 07 Agustus 2021
yang didapatkan atas dasar rekomendasi dari Adik kandung Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang mana Adik kandung Tergugat
am

ub
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah mantan Perawat/Tenaga
medis di salah satu Rumah Sakit di Kota Mataram. Dimana obat
ep
tersebut merupakan obat khusus untuk menyembuhkan penyakit
k

batuk, flu dan peredah nyeri. Pada saat Tergugat


ah

Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengalami batuk, flu dan badan


R

si
meriang, Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi teringat sisa obat
tersebut dan mengkonsumsinya dengan harapan segera sembuh dari

ne
ng

penyakit yang di deritanya. Yang mana Tergugat Konvensi/Penggugat


Rekonvensi tidak pernah tahu kandungan dalam obat tersebut. Obat

do
gu

tersebut dikonsumsi tiga hari sebelum melakukan MCU dengan


harapan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi bisa mengikuti
MCU dalam kondisi sehat sebagai bentuk loyalitas yang tinggi dalam
In
A

bekerja terhadap Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi, dan


juga Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak ingin ada yang
ah

lik

tertular dengan sakit batuk dan flu yang dideritanya baik itu dengan
keluarganya maupun rekan kerja ditempat bekerja;
m

ub

d. Bahwa selama proses perkara ini berlangsung Tergugat


Konvensi/Penggugat Rekonvensi selalu menunjukan
ka

keprofesionalannya sebagai pekerja dalam hal ini kejujuran dan itikad


ep

baik kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan


ah

menyampaikan apa adanya terkait obat tersebut;


R

7. Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan tegas


es

seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi


M

ng

pada point 11, 12 dan 13 halaman 4 dengan alasan sebagai berikut :


on
gu

Halaman 17 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :

si
Isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan yang menjadi
dasar untuk melakukan PHK terhadap Tergugat Konvensi/Penggugat

ne
ng
Rekonvensi adalah ber tentangan dengan Undang-undang. Karena Pasal
158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
yang menjadi dasar kuat terbentuknya Pasal 30 angka 7.1 huruf (c)

do
gu Peraturan Peusahaan Sudah dicabut/dianulir oleh Keputusan Mahkamah
Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri

In
A
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
ah

lik
Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah keliru memahami
dan juga tidak utuh mengerti esensi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c)
Peraturan Perusahaan, dalam isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan
am

ub
Perusahaan tersebut diakhir kalimat pasal terdapat frasa kata
“….menyalahgunakan obat-obatan DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN”
ep
sementara Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi Tidak Pernah
k

Terbukti SECARA HUKUM Menggunakan dan mengkonsumsi Obat-


ah

obatan terlarang Apalagi DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN;


R

si
8. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan
tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat

ne
ng

Rekonvensi pada point 14 halaman 4 dengan alasan sebagai berikut :


Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :

do
gu

Bahwa Surat Skorsing tertanggal 19 November 2021 yang di berikan


Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi kepada Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi disampaikan tanggal 13 januari 2022,
In
A

dimana pihak Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi memberikan


surat PHK terhadap Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
ah

lik

tertanggal 23 November 2021 dan bipartite tanggal 15 Desember 2021.


Hal ini menunjukan bahwa pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
m

ub

Rekonvensi diduga ingin menyembunyikan kebenaran yang


sesungguhnya;
ka

9. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan


ep

tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat


ah

Rekonvensi pada point 15 halaman 5 dengan alasan sebagai berikut :


R

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :


es

Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah keliru memahami


M

ng

dan juga tidak mengerti esensi Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3
on
gu

Halaman 18 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2015 (SEMA 03/2015) menyatakan "Dalam hal terjadi PHK

si
terhadap pekerja/buruh karena alasan melakukan kesalahan berat ex
Pasal 158 UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerajaan (Pasca

ne
ng
Putusan MK Nomor 012/PUU-I/2003, tanggal 28 Oktober 2004), maka
PHK dapat dilakukan tanpa harus menunggu putusan pidana
berkekuatan hukum tetap (BHT)”;

do
gu Yang dimaksud dengan Surat Edaran Mahkamah Aging Nomor 3 Tahun
2015 (SEMA 03/2015) adalah jika terjadi poses siding Pidana maka

In
A
boeleh melakukan PHK. Sementara Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi tidak pernah menjalani proses pidana tersebut;
ah

lik
10. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan
tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi pada point 17 halaman 5 dengan alasan sebagai berikut :
am

ub
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
Bahwa yang terjadi sebenarnya dalam bipartite tanggal 15 Desember
ep
2021 Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengklarifikasi terhadap
k

Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan menggkonsumsi obat


ah

tersebut tanpa mengetahui kandungannya. Sangat jelas bahwa Tergugat


R

si
Konvensi/Penggugat Rekonvensi memang tidak mengetahui tentang obat
itu, hal tersebut terdapat di Resume Pembahasan Perselisihan Hubungan

ne
ng

Industial Bipartit yang di buat oleh pihak Penggugat Konvensi/Tergugat


Rekonvensi pada kolom catatan halaman pertama (1);

do
gu

11. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan


tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi pada point 21, 22, 23, 24, 25 dan 26 halaman 6 s/d 8
In
A

dengan alasan sebagai berikut :


Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
ah

lik

a. Pasal 81 angka 16 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang


Cipta Kerja yang pada intinya berakhirnya perjanjian kerja karena
m

ub

diatur dalam Peraturan Perusahaan. Bagaimana bisa hal ini di


terapkan sementara Isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan
ka

Perusahaan yang menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap


ep

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah ber tentangan


ah

dengan Undang-undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor


R

13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat


es

terbentuknya Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan


M

ng

Sudah dicabut/dianulir oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi


on
gu

Halaman 19 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri Tenaga

si
Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;

ne
ng
b. Begitu juga dengan Pasal 52 ayat (2) PP no. 35 Tahun 2021 yang
pada intinya berakhirnya perjanjian kerja karena diatur dalam
Peraturan Perusahaan. Bagaimana bisa hal ini di terapkan

do
gu sementara Isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan
yang menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap Tergugat

In
A
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah bertentangan dengan
Undang-undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun
ah

lik
2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat
terbentuknya Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan
Sudah dicabut/dianulir oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi
am

ub
No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-
ep
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
k

c. Bahwa sampai saat ini Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi


ah

Tidak Pernah Terbukti SECARA HUKUM Menggunakan dan


R

si
mengkonsumsi Obat-obatan terlarang Apalagi DI LINGKUNGAN
PERUSAHAAN;

ne
ng

12. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan


tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat

do
gu

Rekonvensi pada point 27 dan 28 halaman 8 dengan alasan sebagai


berikut :
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
In
A

Sebelum ada putusan INKRAH maka kedua belah pihak Wajib


menjalankan Kewajibannya ter masuk Program Jaminan Pensiun dari
ah

lik

BPJS yang terdapat dalam pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13
tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan :
m

ub

Pasal 155 Ayat (2)


“Selama putusan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial
ka

belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap


ep

melaksanakan segala kewajibannya”;


ah

13. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan


R

tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat


es

Rekonvensi pada point 29 halaman 8 dengan alasan sebagai berikut :


M

ng

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :


on
gu

Halaman 20 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Begitu juga dengan Pasal 52 ayat (2) PP no. 35 Tahun 2021 yang pada

si
intinya mengatur juga tentang pesangon. Bagaimana bisa hal ini di
terapkan sementara Isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan

ne
ng
Perusahaan yang menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah bertentangan dengan
Undang-undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun

do
gu 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat terbentuknya
Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan Sudah

In
A
dicabut/dianulir oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-
1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan
ah

lik
Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005
tanggal 7 Januari 2005;
DALAM REKONVENSI
am

ub
1. Bahwa dalil – dalil yang telah dipergunakan dalam Konvensi dianggap
dipergunakan kembali dalam Rekonvensi;
ep
2. Bahwa Tergugat Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai
k

Penggugat Rekonvensi akan mengajukan Gugatan balik terhadap


ah

Penggugat Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai Tergugat


R

si
Rekonvensi;
3. Bahwa diperusahaan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja

ne
ng

telah didirikan Serikat Pekerja yang diberi nama Pimpinan Unit Kerja
Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal

do
gu

Indonesia (PUK SPEE FSPMI) PT. MAN Energy Solutions Indonesia


tertanggal 03 September 2020 hal ini dibuktikan dengan Surat Tanda
Bukti Pencatatan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sumbawa dengan
In
A

Nomor Pencatatan : 566/437.1/HI & Jamsos/VIII/2020 Pertanggal 29


Agustus 2020;
ah

lik

4. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah Wakil


Sekretaris II Dewan Pimpinan Wilayah Serikat Pekerja Elektronik Elektrik
m

ub

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW SPEE FSPMI) Nusa


Tenggara Barat Periode November 2021 sampai dengan November
ka

2026. Sebagaimana bukti Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat


ep

Federasi Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja


ah

Metal Indonesia (DPP SPEE FSPMI) Provinsi Nusa Tenggara Barat


R

nomor : Kep.034/SK/DPP FSPMI/XI/2021 pertanggal 16 November 2021;


es

5. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi melamar kerja sampai


M

ng

bekerja di Perusahaan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang


on
gu

Halaman 21 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beralamat di Komplek PLTMG 50 MW Jl Lintans Sumbawa-Tano,

si
Desa Badas Kecamatan Badas Kabupaten Sumbawa.
6. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja di Perusahaan

ne
ng
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi sejak Tanggal 1 Maret 2019
dengan Status Masa Percobaan Selama 3 bulan dan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi berubah Status menjadi Perjanjian

do
gu Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sejak tanggal 31 Mei 2019.
7. Bahwa karena Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja sangat

In
A
baik, disiplin, Loyalitas tinggi dan hubungan sanat harmonis denga rekan
kerja maka Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi diangkat menjadi
ah

lik
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sejak tanggal 31 Mei
2019
8. Bahwa pada tanggal 7 Agustus 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat
am

ub
Rekonvensi menderita penyakit COVID-19 yang saat itu Kabupaten
Sumbawa sedang mengalami puncak kasus
ep
9. penderita Covid-19, sehingga Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
k

harus Isolasi Mandiri selama 14 Hari


ah

10. Bahwa pada tanggal 10 Agustus 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat


R

si
Rekonvensi diberikan obat oleh adik kandung dari Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk menyembuhkan sakit yang

ne
ng

diderita oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi. Dalam hal ini


adik dari Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah mantan

do
gu

perawat disalah satu Rumah Sakit ‘di Kota Mataram, sehingga Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan tidak mengetahui dan mengerti
isi kandungan obat tersebut mengkonsumsi obat yang diberikan tadi.
In
A

Alhamdulillah kondisi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi setelah


mengkonsumsi obat tersebut berangsur pulih. Setelah kondisi Tergugat
ah

lik

Konvensi/Penggugat Rekonvensi membaik, Tergugat


Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak lagi mengkonsumsi obat tersebut.
m

ub

11. Bahwa pada tanggal 21 Agustus 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat


Rekonvensi sudah masuk kerja kembali seperti biasa, melakukan
ka

pekerjaan yang seharusnya Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi


ep

kerjakan.
ah

12. Bahwa pada tanggal 23 Oktober 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat


R

Rekonvensi kembali mengalami sakit seperti gejala penyakit Covid-19


es

yaitu batuk, flu dan badan meriang sehingga Tergugat


M

ng

Konvensi/Penggugat Rekonvensi memutuskan untuk berobat kembali ke


on
gu

Halaman 22 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
klinik Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi datangi karena klinik

si
tersebut adalah faskes pertama dari BPJS Kesehatan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi. Akan tetapi di klinik tersebut dokternya

ne
ng
sedang berada diluar kota, sehingga Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi memutuskan untuk kembali pulang. Setelah Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi pulang kerumah teringat akan obat

do
gu yang pernah diberikan oleh adik kandung Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi, lalu Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi

In
A
mengkonsumsinya kembali, sehingga penyakit yang di derita Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi sembuh.
ah

lik
13. Bahwa pada tanggal 29 Oktober 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi menjalankan Medical Check Up (MCU) seperti karyawan
yang lain.
am

ub
14. Bahwa pada tanggal 19 November 2021 hasil dari MCU tersebut
menyatakan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi terindikasi
ep
sementara terdapat kandungan morphine (opiate). Berdasarkan
k

rekomendasi MCU tersebut yang dikeluarkan pihak Laboratorium Klinik


ah

Prodia tertuang di halaman 4 Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi


R

si
direkomendasikan untuk
15.

ne
ng

16. melakukan “pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan skrining. Untuk


pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan pemeriksaan konfirmasi dengan

do
gu

metode yang lebih sepesifik”.

17. Bahwa hasil MCU tersebut yang diselenggarakan Laboratorium Klinik


In
A

Prodia tidak bisa dijadikan dasar yang mutlak untuk menjadikan alasan
pemutusan hubungna kerja Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
ah

lik

karena harus dilakukan pengujian yang lebih spesifik lagi di lembaga


yang lebih akurat lagi seperti lembaga Badan Nasional Narkotika (BNN).
m

ub

18. Bahwa pada tanggal 21 November 2021 di duga Penggugat


Konvensi/Tergugat Rekonvensi melaporkan Tergugat
ka

Konvensi/Penggugat Rekonvensi ke Kepolisian dalam hal ini di Polres


ep

Sumbawa. Akan tetapi Polres Sumbawa menolak laporan Penggugat


ah

Konvensi/Tergugat Rekonvensi. Kemungkinan besar penolakan laporan


R

tersebut tidak terpenuhinya unsur pidana.


es

19. Bahwa pada tanggal 23 November 2021 Penggugat Konvensi/Tergugat


M

ng

Rekonvensi dengan sepihak melalui Emailtanpa melakukan pengujian


on
gu

Halaman 23 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lebih spesifik dan tanpa Bipartit dengan Tergugat Konvensi/Penggugat

si
Rekonvensi SECARA SEPIHAK mengeluarkan Surat Termination of
Employment tertanggal 23 November 2021 yang isinya adalah

ne
ng
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Bersamaan dengan Surat
PHK tersebut Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi menawarkan
Pesangon melalui Email surat elektronik tersebut diberi judul “Severance

do
gu Calculation” total sebesar Rp. 53.040.000,-. Hal tersebut Jelas di Tolak
oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi, karena Tergugat

In
A
Konvensi/Penggugat Rekonvensi Masih ingin Bekerja.
20. Bahwa sesungghnya Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi masih
ah

lik
ingin bekerja kembali seperti biasanya maka tawaran Pesangon yang
disampaikan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi melalui Email
tertanggal 23 November 2021 DI TOLAK oeh Tergugat
am

ub
Konvensi/Penggugat Rekonvensi
21. Bahwa pada tanggal 24 November 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat
ep
Rekonvensi melakukan pemeriksaan Tes Narkotika pada lembaga yang
k

dapat dipercaya yaitu Badan Nasional Narkotika (BNN), dimana Badan


ah

Nasional Narkotika (BNN) telah mengeluarkan Surat Hasil Pemeriksaan


R

si
Narkotika dengan Nomor : SKHPN-260/XI/52-04/2021/BNNK-SBW
dengan hasil Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi Tidak

ne
ng

Terindikasi menggunakan narkotika.


22. Bahwa pada tanggal 26 November 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat

do
gu

Rekonvensi telah mengirimkan Surat Permohonan Bipartit dengan Nomor


: 023/EKLS/DPW-
23. FSPMI/NTB/XI/2021 tetapi tidak pernah terjadi Bipartit antara Tergugat
In
A

Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan Penggugat Konvensi/Tergugat


Rekonvensi.
ah

lik

24. Bahwa pada tanggal 14 Desember 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat


Rekonvensi mengirimkan Surat Permohonan Bipartit dengan Nomor
m

ub

Surat : 005/BU/PUK SPEE FSPMI kepada Penggugat Konvensi/Tergugat


Rekonvensi
ka

25. Bahwa pada tanggal 15 Desember 2021 telah terjadi Bipartit antara
ep

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan Penggugat


ah

Konvensi/Tergugat Rekonvensi akan tetapi tidak ada kesepakatan


R

apapun dari kedua belah pihak. Dalam bipartite tersebut Penggugat


es

Konvensi/Tergugat Rekonvensi membuat catatan sendiri dalam Resume


M

ng

Pembahasan Perselisihan Hubungan Industrial Bipartit, yang isinya


on
gu

Halaman 24 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah : “Setio Hasmoro mengklarifikasi bahwa ia mengkonsumsi obat

R
tanpa tahu kandungannya”. Dapat diartikan berdasrkan catatan tersebut

si
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi mengakui bahwa Tergugat

ne
ng
Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak mengetahui kandungan obat yang
dikonsumsi.
26. Bahwa pada tanggal 30 Desember 2021 Dinas Tenaga Kerja Kabupaten

do
gu Sumbawa mengeluarkan anjuran dengan Nomor Surat : 567/721/HI &
Jamsos/XII/2021 tertanggal 30 Desember 2021 yang isinya adalah :

In
A
MENGANJURKAN
1. Kepada PT. MAN Energy Solutions Indonesia untuk mempekerjakan
ah

lik
kembali Saudara Setio Hasmoro selama Putusan Lembaga
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial belum ditetapkan.
2. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas Anjuran tersebut
am

ub
selambat-lambatnya dalam jangka waktu10 (Sepuluh) hari kerja
setelah menerima surat anjuran ini.
ep
3. Dalam hal anjuran ditolak salah satu pihak, maka penyelesaian
k

perselisihan dilakukan melalui Peradilan Hubungan Industrial di


ah

Pengadilan Negeri Mataram dengan mengajukan gugatan oleh salah


R

si
satu pihak.
Bahwa dengan dikekeluarkannya Anjuran tersebut oleh Dinas Tenaga

ne
ng

Kerja Kabupaten Sumbawa, Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi


menerima Anjuran tersebut.

do
gu

27. Bahwa pada tanggal 13 Januari 2022 Penggugat Konvensi/Tergugat


Rekonvensi memberikan Suspension Letter (Surat Skorsing) dengan
Nomor Surat : 001/SL/XI/2021 tertanggal 19 November 2021 terhadap
In
A

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi. Hal ini menjadi aneh karena


Surat PHK diberikan pada tanggal 23 November 2021, akan tetapi Surat
ah

lik

Suspension
28. Letter/Surat Skorsing diberikan pada tanggal 13 Januari 2022 kepada
m

ub

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi.


29. Bahwa Pada Tanggal 25 Januari 2022 Tergugat Konvensi/Penggugat
ka

Rekonvensi masih menerima upah dari Penggugat Konvensi/Tergugat


ep

Rekonvensi, begitu juga ditanggal 25 Februari 2022 Tergugat


ah

Konvensi/Penggugat Rekonvensi masih menerima upah dari Penggugat


R

Konvensi/Tergugat Rekonvensi.
es

30. Bahwa Surat Termination of Employment tertanggal 23 November 2021


M

ng

yang isinya adalah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


on
gu

Halaman 25 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi TANPA ADANYA

si
PERUNDINGAN yang dikeluarkan oleh Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi yang langsung mem-PHK Tergugat Konvensi/Penggugat

ne
ng
Rekonvensi Tanpa adanya Putusan Pengadilan dan/atau putusan atau
Penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industial
(LPPHI) adalah Batal Demi Hukum karena bertentangan dengan

do
gu Pasal 151 ayat (1), (2), (3) jo Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003.

In
A
Pasal 151 ayat (1), (2), (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.
1. Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
ah

lik
pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan
terjadi pemutusan hubungan kerja.
2. Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan
am

ub
kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja
wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat
ep
buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang
k

bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.


ah

3. Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-


R

si
benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah

ne
ng

memperoleh penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan


hubungan industrial.

do
gu

Pasal 155 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003:
(1). Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum.
In
A

31. Bahwa alasan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dalam


memberikan Surat Termination of Employment tertanggal 23 November
ah

lik

2021 yang isinya adalah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan alasan
m

ub

karena Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi melakukan


KESALAHAN BERAT sebagaimana diatur dalam Pasal Isi Pasal 30
ka

angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan yang menjadi dasar untuk
ep

melakukan PHK terhadap Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi


ah

adalah BATAL DEMI HUKUM Karena bertentangan dengan Undang-


R

undang. dimana isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan
es

adalah mengadopsi isi Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003


M

ng

on
gu

Halaman 26 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tentang Ketenagakerjaan. Dimana Pasal 158 Undang-undang Nomor 13

si
Tahun
32. 2003 Tentang Ketenagakerjaan Sudah dicabut/dianulir oleh Keputusan

ne
ng
Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran
No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005.

do
gu 33. Bahwa oleh karena gugatan Rekonvensi ini terbukti berdasarkan hukum
dan mengingat putusan perkara a quo menghukum Penggugat

In
A
Konvensi/Tergugat Rekonvensi memperkerjakan kembali Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi maka berdasarkan Pasal 109 Undang-
ah

lik
Undang Nomor 2 Tahun 2004 beralasan menyatakan putusan ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu meskipun Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi mengajukan perlawanan maupun kasasi. Menyatakan
am

ub
putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu tidak akan menimbulkan
akibat apapun dikemudian hari sebab apabila Tergugat
ep
Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja dan Penggugat
k

Konvensi/Tergugat Rekonvensi mengajukan kasasi, kemudian judex juris


ah

berpendapat lain dari putusan judex factie maka Tergugat hanya


R

si
membayar sesuai prestasi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
sehingga tidak ada hal yang perlu dihawatirkan.

ne
ng

34. Bahwa oleh karena itu gugatan Rekonvensi ini mempedomani Pasal 180
HIR, maka dimohonkan Majelis Hakim berkenan untuk menyatakan

do
gu

putusan yang dijatuhkan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih


dahulu meskipun ada bantahan, atau kasasi (uitvoerbaar bijvoorraad ).
Bahwa baik Gugatan dalam Konvensi maupun Gugatan dalam Rekonvensi
In
A

sesungguhnya diakibatkan oleh tindakan Tergugat dalam Rekovensi, maka


cukup beralasan hukum bila Majelis Hakim menghukum Tergugat dalam
ah

lik

Rekovensi untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini,
Berdasarkan Eksepsi, alasan-alasan jawaban di atas, Gugatan Rekonvensi,
m

ub

maka berkenaan majelis hakim yang memeriksa, mengadili dan memutuskan


perkara a quo. Agar berkenan memberikan putusan demi hukum dengan
ka

amarnya yang berbunyi sebagai berikut :


ep

DALAM EKSEPSI
ah

- Menyatakan gugatan penggugat ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat


R

diterima (niet onvantkelijke verklaard).


es

DALAM KONVENSI
M

ng

- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


on
gu

Halaman 27 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat

si
perkara ini.
DALAM REKONVENSI

ne
ng
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekovensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Termination of Employment tertanggal 23 November
2021 yang telah di keluarkan oleh Tergugat dalam Rekonvensi tanpa

do
gu memperoleh penetapan dari lembaga
3. penyelesaian perselisihan hubungan industrial TIDAK SAH/BATAL DEMI

In
A
HUKUM dan tidak dapat dijadikan pedoman untuk melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) terhadap Pengugat dalam Rekonvensi.
ah

lik
4. Menghukum Tergugat dalam Rekonvensi memanggil dan
mempekerjakan kembali Penggugat dalam Rekonvensi pada pekerjaan
dan posisi jabatan yang semula di Perusahaan milik Tergugat dalam
am

ub
Rekonvensi, terhitung sejak Putusan Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri KLS 1A Mataram ini di bacakan walaupun
ep
Tergugat dalam Rekonvensi melakukan Upaya Hukum.
k

5. Menghukum Tergugat dalam Rekonvensi untuk membayar seluruh biaya


ah

perkara yang timbul akibat adanya perselisihan dalam perkara ini.


R

si
Atau
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat

ne
ng

lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono)


Menimbang bahwa selanjutnya Penggugat telah mengajukan replik dan

do
gu

Tergugat telah pula mengajukan duplik sebagaimana tercantum dalam Berita


Acara;
Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Penggugat
In
A

telah mengajukan bukti surat berupa:


1. Foto copy Akta Pendirian dan Anggaran Dasar PT MAN Nomor 14 termuat
ah

lik

dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11/9-1998


Nomor 73 diberi tanda bukti : P-1A;
m

ub

2. Foto copy Surat Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai


Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. MAN Energy
ka

Solutions Indonesia tanggal 10 Juli 2019 Nomor 2, diberi tanda bukti : P-1B;
ep

3. Foto copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor


ah

1233/27.1BU.1/31.74.02.1008/-071.562/e/2018 tanggal 17 Oktober 2018


R

yang dikeluarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu


es

Pintu Kelurahan Kuningan Timur, diberi tanda bukti : P-2A;


M

ng

on
gu

Halaman 28 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Foto copy Dokumen Wajib Lapor Tenaga Kerja PT MAN Energy Solutions

si
Indonesia di Jakarta yang disahkan oleh Sudin Nakertrans Jakarta Selatan
tanggal 13 Desember 2021, diberi tanda bukti : P-2B;

ne
ng
5. Foto copy Perjanjian Kerja antara Penggugat dengan Tergugat tertanggal 1
Maret 2019, diberi tanda bukti : P-3A;
6. Foto copy Kartu Pengenal Kerja atas nama Tergugat & Foto KTP Tergugat,

do
gu diberi tanda bukti : P-3B;
7. Foto copy Surat Posisi/Jabatan Terakhir Tergugat No. 11/HR-RPL/05/2021

In
A
tertanggal 17 Mei 2021, diberi tanda bukti : P-3C;
8. Foto copy Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
ah

lik
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomor KEP.
4/HI.00.00/00.0000.200910006/B/X/2020 tentang Pengesahan Peraturan
Perusahaan PT. MAN Energy Solutions Indonesia tertanggal 12 Oktober
am

ub
2020, diberi tanda bukti : P-4;
9. Foto copy Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions Indonesia,
ep
diberi tanda bukti : P-5;
k

10. Foto copy Hasil Pemeriksaan Kesehatan Laboratorium Prodia atas nama
ah

Setio Hasmoro (Tergugat) yang pemeriksaannya dilaksanakan tanggal 29


R

si
Oktober 2021 di tempat kerja dan pada jam kerja, diberi tanda bukti : P-6;
11. Foto copy Print dari foto resep dokter tertanggal 20 Juli 2020 atas nama

ne
ng

Putri Rezki Utami yang dikirimkan Tergugat kepada HRD Penggugat di akhir
November 2021 pada saat Penggugat menegur Tergugat atas temuan

do
gu

morphin (opiat) dalam pemeriksaan urinenya, diberi tanda bukti : P-7;


12. Foto copy Print dari percakapan Whatsapp antara pihak Laboratorium
Prodia Sumbawa (Fiya) dengan Tergugat tertanggal 23 November 2021,
In
A

diberi tanda bukti : P-8A;


13. Print dari percakapan Whatsapp antara pihak Laboratorium Prodia (Ni Luh
ah

lik

Eka Yulianti) dengan HRD Penggugat tertanggal 23 November 2021, diberi


tanda bukti : P-8B;
m

ub

14. Foto copy Surat Skorsing No. 001/SL/XI/2021 dari Penggugat kepada
Tergugat tertanggal 19 November 2021, diberi tanda bukti : P-9;
ka

15. Foto copy Risalah Bipartit tertanggal 15 Desember 2021, diberi tanda bukti
ep

: P-10;
ah

16. Foto copy Surat Anjuran Mediator Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R

Kabupaten Sumbawa tertanggal 30 Desember 2021 Nomor:


es

567/721/HI&Jamsos/XII/2021, diberi tanda bukti : P-11;


M

ng

on
gu

Halaman 29 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Foto copy Surat Tanggapan dari Penggugat atas Anjuran Mediator Dinas

si
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa tertanggal 12 Januari
2022, diberi tanda bukti : P-12;

ne
ng
18. Foto copy Kartu Peserta Digital BPJS Ketenaga kerjaan atas nama
Tergugat, diberi tanda bukti : P-13;
19. Foto copy Tabel Perhitungan Akhir dari Penggugat atas hak-hak yang akan

do
gu diterima Tergugat sebelum dipotong pajak yaitu sebesar Rp. 2.880.000,
diberi tanda bukti : P-14;

In
A
Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah dibubuhi matarai yang
cukup serta telah dicocokan dengan surat aslinya maupun telah dicocokan
ah

lik
dengan bukti electroniknya sehingga bukti-bukti surat tersebut dapat digunakan
sebagai bukti surat dalam perkara ini;
Menimbang bahwa selain mengujakan bukti surat tersebut di atas untuk
am

ub
menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah pula mengajukan 2 (dua) orang
saksi kedepan perpsidangan yang telah memberikan keterangan di bawah
ep
sumpah, selengkapnya sebagaimana tercatat dalam berita acara persidangan
k

yang pada pokoknya sebagai berikut:


ah

1. saksi ISHARJATNO, S.Psi;


R

si
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat baik jasmani dan rohani serta
bersedia memberikan keterangan yang benar dipersidangan;

ne
ng

- Bahwa saksi akan menerangkan dan menjelaskan fakta-fakta sebagai


posita gugatan Penggugat di pont 6, 7, 8 pada gugatan Penggugat;

do
gu

- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat Setio Hasmoro sebagai rekan kerja
namun tidak ada hubungan keluarga dengan Tergugat Setio Hasmoro;
-
In
Bahwa posisi Setio Hasmoro sebagai assisten operation engineer Control
A

Room di site Sumbawa;


- Bahwa Tergugat bekerja di PLTMG Sumbawa sebagai bagian Tim
ah

lik

Operation;
- Bahwa tugas utama Tergugat membantu PLTMG Sumbawa untuk
m

ub

beroperasi menyuplai listrik kepada PLN untuk menyplai di Daerah


khususnya bagian seluruh jaringan pembangkit listrik yang ada di pulau
ka

ep

sumbawa;
- Bahwa PLTMG singkatan dari Pembangkit listrik tenaga minyak dan gas;
ah

- Bahwa tergugat merupakan sebagai ujung tombak dari operational


R

maintenance yang ada di PLTMG;


es
M

ng

on
gu

Halaman 30 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saudara Setio Hasmoro melanggar ketentuan peraturan

si
perusahaan khususnya di pasal 30 angka 7.1 huruf c terkait antara lain
mengenai penyalahgunaan obat keras dan narkotika;

ne
ng
- Bahwa pasal tersebut memang mengatur untuk pemutusan hubungan
kerja yang bisa dilakukan perusahaan jika terkait pelanggaran berat;
-

do
Bahwa jika melihat tergugat menandatangani peraturan perusahaan
gu seharusnya Tergugat patuh dan tunduk terhadap peraturan perusahaan;
- Bahwa ada pasal dibagian terakhir yang mengharuskan Tergugat untuk

In
A
tunduk pada peraturan perusahaan;
- Bahwa saksi yang menegur tergugat ketika saksi menerima hasil Medical
ah

lik
chekk up yang menyebutkan Tergugat terindikasi ada kandungan opiate
morfin dalam urine dan kemudian kami koordinasikan dengan pihak lab
yang menjadi vendor MCU tersebut dan tanggal 19 itu saksi menelpon
am

ub
Setio Hasmoro terkait hasil MCU yang dijawab sudah menerma dan
membaca hasil MCU tersebut dan Tergugat membenarkan hasil yang
ep
k

tertulis di MCU tersebut karena Tergugat meminum obat-obatan


dikarenakan sebelum MCU Tergugat dalam keadaan sakit;
ah

-
R
Bahwa tidak berapa lama Tergugat mengirimkan foto resep melalui WA;

si
- Bahwa foto resepnya itu tertanggal 20 juli 2020 atas nama orang bukan

ne
ng

tergugat sedangkan MCU tanggal 29 Oktober 2021;


- Bahwa resep tersebut atas nama Putri Rezki Utami yang pernah merawat
adiknya Tergugat;

do
gu

- Bahwa hasil MCU sudah diterima beberapa hari sebelumnya tetapi tidak
ada iktikad dari Tergugat untuk klarifikasi tanpa harus ditelpon oleh saksi;
In
-
A

Bahwa pengambilan urine untuk MCU dilakukan pada lokasi dan jam
kerja;
-
ah

lik

Bahwa dampak terburuk apabila ada orang yang mengkonsumsi


narkotika terhadap tempat kerja dalam pemikiran saksi adalah kerusakan
parah dilokasi pembangkit, secara logika saja seorang karyawan dalam
m

ub

kondisi sehat masih bisa terjadi human error apalagi karyawan dalam
pengaruh obat-obatan;
ka

ep

- Bahwa saksi sebagai HR Supervisor di Perusahaan yang berposisi di


Surabaya;
ah

- Bahwa sepanjang tahun 2021 saksi pernah bertemu dengan Tergugat


R

es

sebanyak 2 kali dan dengan beberapa karyawan secara personal;


M

ng

on
gu

Halaman 31 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa hasil MCU pada tergugat mengandung Opiat Morfin salah satu

si
jenis narkotika;
- Bahwa tidak ada kewajiban perusahaan untuk melakukan test lebih lanjut

ne
ng
kepada para pekerja yang mengkonsumsi narkoba;
- Bahwa dari piha Medical chek mengkonfirmasi hasil tersebut sudah valid;
-

do
Bahwa Tergugat di PHK karena melanggar pasal 30 angka 7 huruf c
gu yang isinya secara garis besar Perusahaan boleh melakukan pemutusan
hubungan kerjajika melakukan penyalahgunaan obat dan narkotika;

In
A
- Bahwa penyalahgunaan obat sepengetahuan saksi meminum obat keras
tanpa resep dokter tanpa nama yang bersangkutan;
ah

lik
- Bahwa ada mekanisme untuk mem-PHK pekerja yang berbunyi
memanggil yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi tetapi kami
am

punya kewenangan untuk memutuskan apakah dilakukan pemutusan

ub
hubungan kerja atau tidak;
- Bahwa saksi pernah di infokan terkait dengan pemeriksaan di BNN tetapi
ep
k

kami tidak pernah menerima Salinan pemeriksaan tersebut;


- Bahwa pemeriksaan Tergugat di BNN itu jauh sesudah kami melakukan
ah

R
Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Tergugat;

si
- Bahwa hasil pemeriksaan MCU tanggal 20 Oktober kemudian kami

ne
ng

menghubungi tergugat dan hasil dari BNN sekitar bulan Desember;


- Bahwa status Tergugat di Perusahaan sebagai karyawan tetap;
- Bahwa dari perusahaan menginginkan Pemutusan Hubungan Kerja

do
gu

dengan diberikan Pesangon kepada Tergugat sedangkan Tergugat


sendiri tetap berkeinginan untuk menjadi pegawai di Perusahaan;
In
A

- Bahwa sampai dengan gugatan ini pihak Tergugat masih belum


menerima dengan pemberhentian dirinya;
ah

-
lik

Bahwa gaji terakhir yang tergugat terima diangka Rp. 6.600.000,00


(enam juta enam ratus ribu rupiah) yang akan dipotong pajak dan BPJS;
- Bahwa posisi tergugat masih bekerja sebagai karyawan di Perusahaan;
m

ub

- Bahwa motivasi Tergugat mengkonsumsi obat tersebut untuk mengobati


ka

batuk;
ep

- Bahwa Tergugat meminum obat tersebut beberapa hari sebelum


dilakukannya MCU karena batuknya Tergugat tidak kunjung sembuh;
ah

-
R

Bahwa Medical Chek up adalah agenda rutin di Perusahaan tiap


es

tahunnya;
M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa semua karyawan dilakukan Medical Chek up dilokasi kerja kecuali

si
karyawan yang sedang menjalani cuti maka karyawan tersebut datang
sendiri ke LAB untuk MCU;

ne
ng
- Bahwa sebelum dilakukan MCU diumumkan terlebih dahulu kepada
seluruh karyawan;
-

do
Bahwa ada himbauan dari LAB yang melakukan MCU untuk
gu menyampaikan siapa saja yang meminum obat sebelum melakukan
MCU;

In
A
- Bahwa menurut informasi yang saksi terima dari rkan saksi bernama
Yodhi Mahendra yang berkoordinasi dengan pihak Lab pada saat MCU
ah

lik
Tergugat ditanyakan minum obat apa dan dijawab oleh Tergugat telah
minum obat Decolgen;
- Bahwa apabila ada karyawan yang sedang tidak fit atau kurang sehat
am

ub
sebaiknya Test MCU bisa dilakukan belakangan saja tidak apa-apa dan
bisa dilakukan menyusul;
ep
k

2. Saksi YODHI MAHENDRA, S.Psi;


- Bahwa saksi dalam keadaan sehat baik jasmani dan rohani serta
ah

R
bersedia memberikan keterangan yang benar dipersidangan;

si
- Bahwa saksi akan menerangkan terkait posita no. 9;
-

ne
ng

Bahwa saksi yang berkompetensi dan berhadapan langsung dengan


pihak Lab;
- Bahwa keterangan dari pihak Lab terkait dengan hasil pemeriksaan MCU

do
gu

Sdr. Setio Hasmoro kepada saksi adalah Unfit dengan positif Morfin;
- Bahwa Unfit maksudnya tidak layak beerja karena positif Morfin;
In
-
A

Bahwa pada tanggal 23 November pihak Lab Prodia menginformasikan


kepada saksi melalui WA kalau Tergugat mendatangi Lab Rekanan
ah

Prodia di Sumbawa meminta pihak Lab menyampaikan hasil tidak


lik

menggunakan Narkoba;
- Bahwa saksi mendapatkan informasi tersebut dari pihak Lab yang ada di
m

ub

Mataram jadi Tergugat mendatangi rekanan Prodia yang ada di


Sumbawa atas nama Mbak Via kemudian di informasikan ke Mbak Eka
ka

ep

yang ada di Prodia Mataram lalu di Informasikan kepada saksi dan disitu
Tergugat menginformasikan jika dia mengkonsumsi obat-obatan dari
ah

Dokter Paru dimana informasi ini berbeda dengan yang disampaikan ke


R

es

pihak Prodia kalau Tergugat hanya mengkonsumsi Decolgen;


M

ng

on
gu

Halaman 33 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa informasi yang saksi dapatkan Tergugat mengkonsumsi Decolgen

si
ketika diambil urinenya kemudian Tergugat mengakui mengkonsumsi
obat paru ketika Tergugat mendatangi pihak rekanan prodia di Sumbawa

ne
ng
tanggal 23 November;
- Bahwa pihak Prodia juga menginformasikan jika resep yang diberikan
oleh Tergugat bukan atas nama Tergugat namun atas nama Rezki Utami

do
gu saudara dari Tergugat;
- Bahwa yang ditekankan pada resep adalah codein nya;

In
A
- Bahwa tidak ada aturan diperusahaan yang mewajibkan apabila
ditemukan kandungan Narkotika dalam urine harus mencari headline
ah

lik
yang lebih kompeten untuk menentukan hasil tersebut;
- Bahwa sejauh ini belum pernah ada yang mengkroscek lebih jauh;
-
am

Bahwa jabatan Tergugat sampai saat ini masih Assisten Engineer Control

ub
Room dan masih dibayarkan gajinya;
- Bahwa saksi bekerja di Perusahaan yang sama dengan Tergugat;
ep
-
k

Bahwa saksi bertugas di Perusahaan yang ada di Surabaya;


-
ah

Bahwa saksi mengenal Tergugat sebatas hubungan Profesional saja


R
antara karyawan dengan Personalia;

si
- Bahwa secara performa Tergugat bekerja baik tanpa ada kendala;

ne
ng

- Bahwa dulu Tergugat akan di promosikan sebelum adanya kasus ini;


- Bahwa MCU dilakukan setiap tahun dan di umumkan terlebih dahulu 1
minggu atau 2 minggu sebelum dilakukan MCU;

do
gu

- Bahwa semua pekerja pasti tahu tujuan MCU ini;


- Bahwa saksi tidka tahu kapan Tergugat mengkonsumsi obat;
In
A

- Bahwa MCU itu General Chek up pemeriksaan untuk semuanya;


- Bahwa maksud dan tujuan melakukan konfirmasi pada prodia sumbawa
ah

lik

adalah untuk menginformasikan ulang kepada kami jika Tergugat tidak


menggunakan Narkoba;
- Bahwa Tergugat langsung datang ke Prodia Sumbawa tanpa
m

ub

sepengetahuan Perusahaan;
ka

- Bahwa saksi bertanya seberapa valid hasil MCU ini dan dijawab oleh
ep

pihak prodia hasil ini sudah valid dimana urine tersebut terkandung
Morfin;
ah

-
R

Bahwa tidak pernah ada konfirmasi sakit dari Tergugat;


es

- Bahwa sejauh ini saksi melihat dari kedisiplinan kerja Tergugat masuk
M

ng

terus dan tidak pernah ada informasi Tergugat sakit;


on
gu

Halaman 34 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Tergugat mendatangi Lab Prodia yang ada di Sumbawa setelah

si
perusahaan mengetahui hasil MCU dan Tergugat sudah mengetahui
hasil MCU tersebut;

ne
ng
- Bahwa Perusahaan ada memanggil Tergugat sebagai teguran sebanyak
2 sampai 3 kali dan Tergugat sendiri datang menghadap ke Powerplan Manager
dan Sekretaris;

do
gu Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi saksi Penggugat tersebut,
para pihak akan menanggapainya dalam kesimpulannya masing masing

In
A
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil jawabannya, Tergugat telah
mengajukan bukti surat berupa:
ah

lik
1. Foto copy Surat Keputusan Nomor Kep.222/B/PP SPEE-FSPMI/IX/2020
yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik Elektrik
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPEE FSPMI), diberi tanda
am

ub
bukti : T-1;
2. Foto copy Tanda Bukti Pencatatan Nomor 566/437-I/HI & Jamsos/VIII/2020
ep
tertanggal 29 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja &
k

Transmigrasi Kabupaten Sumbawa, diberi tanda bukti : T-2;


ah

3. Foto copy Surat Keputusan Nomor Kep.034/SK/DPP FSPMI/XI/2021 yang


R

si
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia (DPP FSPMI) tertanggal 16 November 2021, diberi tanda bukti :T-

ne
ng

3;
4. Foto copy Kartu Tanda Anggota Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja

do
gu

Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT. MAN


Energy Solutions Indonesia (PUK SPEE FSPMI PT. MAN ES Indonesia),
In
diberi tanda bukti : T-4;
A

5. Foto copy Surat Perjanjian Kerja antara Penggugat dan Tergugat dibuat
dengan masa percobaan selama tiga (3) bulan terhitung sejak 1 Maret 2019
ah

lik

sampai dengan 31 Mei 2019. Terdapat pada halaman 2 point 1.4 di


Perjanjian Kerja tersebut, diberi tanda bukti : T-5;
m

ub

6. Foto copy Surat Pengangkatan Tergugat berubah status menjadi Perjanjian


Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), diberi tanda bukti : T-6;
ka

7. Foto Copy Surat Reposisi atau kenaikan jabatan No: 11/HR-RPL/05/2021


ep

tertanggal 17 Mei 2021 yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat


ah

karena prestasi dan kinerja kerja yang baik, diberi tanda T-7;
R

8. Foto Copy Slip Gaji Tergugat sebagai Assisten Operation Engineer dengan
es

‘upah sebesar Rp. 6.600.000 yang biasa diterima setiap bulan, telah
M

ng

disesuaikan dengan Email dan diberi materai, diberi tanda bukti: T-8;
on
gu

Halaman 35 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Foto Copy Surat Keterangan Antigen Rapid Covid-19 Nomor 0001/SMC-

si
LAB/COVID-19/VIII/2021 tertanggal 7 Agustus 2021, diberi tanda bukti : T-9;
10. Foto Copy Resep Dokter untuk membantu mengobati Tergugat yang

ne
ng
terpapar Covid-19, diberi tanda bukti :T-10;
11. Foto Copy Surat Keterangan Berobat di Klinik Faskes -1 BPJS Kesehatan,
diberi tanda bukti : T-11;

do
gu 12. Foto Copy Hasil Medical Check Up (MCU) Tergugat yang dikeluarkan oleh
Laboratorium Klinik Prodia, diberi tanda bukti : T-12;

In
A
13. Foto Copy Daftar hadir Penggugat di Polres Kabupaten Sumbawa, diberi
tanda bukti : T-13;
ah

lik
14. Foto Copy Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Termination of
Employement Letter, diberi tanda bukti : T-14.1;
15. Foto Copy Penawaran Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
am

ub
sebesar Rp. 53.040.000 yang ditawarkan oleh Penggugat kepada Tergugat,
diberi tanda bukti : T-14.2;
ep
16. Foto Copy Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika Nomor :
k

SKHPN-260/XI/52-04/2021/BNNK-SBW tertanggal 24 November 2021 yang


ah

dikeluarkan oleh badan resmi yaitu Badan Narkotika Nasional Kabupaten


R

si
Sumbawa, diberi tanda bukti : T-15;
17. Foto Copy Surat Permohonan Bipartit Pertama Nomor : 023/EKS/DPW-

ne
ng

FSPMI/NTB/XI/2021 tertanggal 26 November 2021, diberi tanda bukti : T-


16;

do
gu

18. Foto Copy Surat Permohonan Bipartit Kedua Nomor : 005/BU/PUK SPEE
FSPMI MAN/XII 2021 tertanggal 14 Desember 2021, diberi tanda bukti : T-
17;
In
A

19. Foto Copy Surat Risalah Bipartit atau Resume Pembahasan Perselisihan
Hubungan Industrial tertanggal 15 Desember 2021, diberi tanda bukti :T-18;
ah

lik

20. Foto Copy Anjuran Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten
Sumbawa Nomor : 567/721/HI & Jamsos/XII/2021 tertanggal 30 Desember
m

ub

2021, diberi tanda bukti : T-19;


21. Foto Copy Surat Skorsing atau Suspension Letter yang ditunjukan
ka

Penggugat kepada Tergugat tanggal 13 Januari 2022, Copy dari Foto dan
ep

diberi materai, diberi tanda bukti : T-20;


ah

22. Foto Copy Peraturan Perusahaan atau Company Regulation Pasal 30 Ayat
R

7 Point 7.1 huruf c, diberi tanda bukti : T-21;


es

Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan
M

ng

telah disesuaikan dengan surat aslinya di persidangan sehingga dapat


on
gu

Halaman 36 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
digunakan sebagai alat bukti dalam perkara ini, kecuali bukti surat bertanda

si
bukti T-10 yang tidak ditunjukan surat aslinya di persidangan;
Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut Tergugat untuk

ne
ng
membuktikan dalil jawabannya telah mengajukan saksi-saksi di persidangan
sebanyak 3 (tiga) orang yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah
selengkapnya sebagaimana tercatat dalam berita acara persidangan yang pada

do
gu pokoknya sebagai berikut :
1. Saksi I MADE JANANURAGA;

In
A
- Bahwa saksi kenal dengan Para Pihak namun saksi tidak memiliki
hubungan keluarga dengan kedua belah pihak;
ah

lik
Bahwa saksi dalam keadaan sehat baik jasmani dan rohani serta
bersedia memberikan keterangan yang benar dipersidangan;
- Bahwa saksi akan menerangkan kinerja pekerjaan dari Tergugat;
am

ub
- Bahwa saksi bekerja di Perusahaan yang sama denagn Tergugat;
- Bahwa saksi bekerja sebagai Opreation Tech selama 3 tahun;
ep
-
k

Bahwa saksi kenal dengan Tergugat karena 1 Divisi;


- Bahwa saksi keseharian bekerja dengan Tergugat;
ah

-
R
Bahwa benar Tergugat pernah terpapar Covid-19 namun saksi lupa

si
waktunya sebelum MCU;

ne
-
ng

Bahwa Tergugat orangnya baik rajin sholat dank arena saksi orang baru
di Oparation Tech jadi Tergugat sering sharing tentang system
pembangkit Powerplan;

do
gu

- Bahwa Tergugat awalnya bekerja di Operation Tech kemudian


mendapatkan promosi menjadi assisten Engineer;
In
-
A

Bahwa saksi tidak pernah melihat Tergugat mengkonsumsi narkoba di


perusahaan dan saksi meyakini hal tersebut karena saksi satu grup satu
ah

sift dengan Tergugat;


lik

- Bahwa MCU dilakukan di Perusahaan setiap tahun;


- Bahwa 2 minggu sebelum MCU Tergugat pernah mengatakan kalau
m

ub

dirinya sedang sakit batuk pilek lalu saksi mengatakan istirahat saja dulu;
-
ka

Bahwa MCU dilakukan didalam Perusahaan dan diluar perusahaan;


ep

- Bahwa perusahaan mempunyai peraturan dan SOP yang mana


peraturan dan SOP tersebut dikirimkan melalui email masing-masing
ah

karyawan;
R

es
M

ng

on
gu

Halaman 37 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa sepengetahuan saksi isi dari pasal 30 ayat 7 point 7.1 huruf c

si
yang terdapat diperaturan perusahaan saksi bekerja adalah memakai
Narkotika di lingkungan kerja;

ne
ng
- Bahwa saksi membenarkan bukti surat T-21 yang ditunjukkan pada
persidangan terkait dengan peraturan perusahaan;
-

do
Bahwa saksi mendapatkan info dari atasan saksi kalau Tergugat
gu mendapatkan surat PHK karena hasil dari MCU;
- Bahwa saksi dapat memastikan Tergugat tidak menggunakan Narkotika

In
A
karena saksi 1 Sift dengan Tergugat;
- Bahwa setelah Tergugat mendapatkan promosi dari Perusahaan, jabatan
ah

lik
Tergugat berada di atas saksi;
- Bahwa saksi bekerja di Perusahaan yang sama dan masih aktif sampai
am

dengan sekarang;

ub
- Bahwa tidak ada intervensi dari perusahaan saat saksi menjadi saksi
dipersidangan sekarang;
ep
k

2. Saksi PUTRI REZKI UTAMI;


- Bahwa saksi tidak kenal dengan Penggugat dan saksi tidak memiliki
ah

R
hubungan keluarga dan pekerjaan Penggugat;

si
- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat namun saksi tidak memiliki

ne
ng

hubungan keluarga dan pekerjaan Tergugat;


- Bahwa saksi dalam keadaan sehat baik jasmani dan rohani serta
bersedia memberikan keterangan yang benar dipersidangan;

do
gu

- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat sebatas kakak dari teman dekat
saksi;
In
A

- Bahwa saksi berprofesi sebagai Perawat di Rumah Sakit Risa Sentra


Medika Mataram dan masih aktif sampai dengan sekarang;
ah

-
lik

Bahwa saksi yang memberikan resep obat kepada teman saksi


saudaranya Tergugat;
- Bahwa setahu saksi obat yang ada di Resep adalah obat batuk sesuai
m

ub

yang disampaikan teman saksi saat itu keluhannya batuk;


-
ka

Bahwa yang meminta obat tersebut teman saksi bernama Mbak Sari Adik
ep

dari Tergugat;
- Bahwa saksi tidak tahu kandungan yang ada didalam obat tersebutt
ah

namun saksi hanya tahu obat tersebut adalah obat batuk;


R

es

- Bahwa saksi membenarkan di Resep atas nama saksi sendiri;


M

ng

on
gu

Halaman 38 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi sendiri yang membuatkan obat dan diberikan kepada adik

si
Tergugat;
- Bahwa saksi hanya menyampaikan kepada Dokter kalau Pasien tersebut

ne
ng
keluhannya seperti yang disampaikan teman saksi kemudian Dokter
meresepkan sesuai dengan wewenang Dokter;
-

do
Bahwa Resep tersebut pada tanggal 20 Juli 2020 sesuai dengan bukti
gu surat P-7 yang ditunjukkan pada persidangan;
- Bahwa saat itu adik dari Tergugat bertanya kepada saksi kandungan obat

In
A
tersebut karena ada kasus lalu saksi menjawab setahu saksi obat
tersebut racikan;
ah

lik
- Bahwa resep yang dihadirkan pada persidangan bukanlah resep dokter
yang dimaksud untuk menebus obat pada waktu itu;
-
am

Bahwa yang mengeluarkan resep tersebut adalah resep salah satu

ub
dokter yang ada di Rumah Sakit Risa tempat saksi bekerja;
- Bahwa resep tersebut untuk atas nama saksi sendiri namun saksi tidak
ep
k

dalam keadaan sakit;


- Bahwa saksi minta resepnya dan mengatakan ke Dokter karena saksi
ah

R
tebusnya dirumah sakit Risa otomatis menggunakan nama saksi;

si
- Bahwa setahu saksi untuk penebusan Resep menggunakan nama saksi

ne
ng

bisa dibantu untuk system rumah sakit;


- Bahwa saksi mempunyai rasa tanggungjawab terkait resep tersebut tapi
saksi mengatakan kepada dokter keluhan pasien jadi dokter bersedia

do
gu

memberikan saksi resep;


- Bahwa setahu saksi posisi Tergugat dan adiknya berada di Sumbawa
In
A

pada saat meminta resep tersebut;


- Bahwa setahu saksi Tergugat sudah berobat dan informasinya masih
ah

lik

belum ada perubahan juga jadi coba dikonsultasikan ke Rumah Sakit;


- Bahwa menurut saksi yang saksi kerjakan masih bisa diterima sebatas
saksi sendiri;
m

ub

3. Saksi HARMANSA PURNANDA UTAMA;


ka

- Bahwa saksi tidak kenal dengan Para Pihak dan saksi tidak memiliki
ep

hubungan keluarga dan pekerjaan dengan kedua belah pihak;


- Bahwa saksi dalam keadaan sehat baik jasmani dan rohani serta
ah

bersedia memberikan keterangan yang benar di persidangan;


R

-
es

Bahwa saksi bekerja sebagai perawat klinik rehabilitasi BNNK di


M

Sumbawa;
ng

on
gu

Halaman 39 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi pernah mengetahui Tergugat datang ke BNN Sumbawa tapi

si
untuk waktu dan tanggalnya saksi lupa;
- Bahwa Tergugat bersama istrinya datang untuk pemeriksaan urine

ne
ng
dimana saksi sendiri yang memeriksa urine Tergugat kemudian hasil
pemeriksaan tersebut saksi perlihatkan kepada atasan saksi;
-

do
Bahwa tergugat hanya didampingi istri tanpa didampingi dari perusahaan
gu pada saat pemeriksaan di BNN;
- Bahwa hasil dari pemeriksaan tersebut adalah negative 6 parameter;

In
A
- Bahwa pengecekan dilakukan dengan cara rapid test dimana cara ini
baku di 500 satker BNN;
ah

lik
- Bahwa akurasi pengecekan yang ada di BNN tidak pernah ada satupun
yang Error;
-
am

ub
Bahwa saksi tidak tahu tanggal kedatangan Tergugat ke BNN namun ada
di bukti surat Tergugat T-15 pada tanggal 24 November 2021;
- Bahwa saksi tahu ada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 923 Tahun
ep
k

2019 tentang SOP dan seberapa lama suatu sampel tetap mengandung
psikotropika adalah 3 sampai dengan 5 hari;
ah

R
- Bahwa penyalahguna obat-obatan adalah orang yang menggunakan obat

si
illegal atau obat dengan dosis yang berlebihan dan digunakan diluar

ne
ng

alasan medis bahwa dia tidak ada kondisi kesehatan yang terganggu
akan tetapi dia menggunakan alasan senang-senang dan tanpa resep
dokter;

do
gu

- Bahwa batas aman mengkonsumsi obat berbeda-beda hanya saja dalam


penggunaannya harus dengan resep dokter;
In
A

- Bahwa obat yang dilarang oleh pemerintah tapi diperjualbelikan secara


bebas itu ada seperti Komix karena mengandung Dekstrometopan;
ah

-
lik

Bahwa untuk obat dengan codein bisa didapatkan di Apotik melalui resep
dokter;
- Bahwa codein yang ada di resep dokter pada bukti surat T-10 yang mana
m

ub

orang tersebut tidak sakit maka dia tidak aman untuk mengkonsumsinya
ka

namun jika sakit meminum codein 10 mg itu aman karena batas aman
ep

sampai dengan 30 mg perharinya;


- Bahwa saksi mendefinisikan penyalahgunaan obat yang saksi dapatkan
ah

dari pelatihan;
R

es
M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa saksi tidak dapat menyimpulkan terkait dengan benar atau

si
tidaknya resep yang bukan atas nama orang tersebut dan dikonsumsi
oleh orang tersebut karena bukan kompetensi saksi;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi saksi tersebut para
pihak sepakat akan menanggapinya dalam kesimpulannya masing-masing;
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat bersama sama

do
gu mengajukan kesimpulan secara tertulis tanggal 19 Mei 2022;
Menimbang, bahwa para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang

In
A
diajukan lagi dan mohon putusan;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan, segala sesuatu yang
ah

lik
termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
am

ub
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

DALAM KONVENSI :
DALAM EKSEPSI:
ep
k

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada


ah

pokoknya adalah sebagaimana diuraikan tersebut di atas;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah
mengajukan jawabannya yang didalamnya terdapat Eksepsi/keberatan oleh

ne
ng

karena itu, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan eksepsi tersebut


terlebih dahulu sebelum memeriksa materi pokok perkara

do
Menimbang, bahwa pokok Eksepsi Tergugat adalah :
gu

1. KOPETENSI RELATIF PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI)


MATARAM;
In
A

- Bahwa menurut Tergugat oleh karena Surat Kuasa Khusus Penggugat


yang diberikan Kuasa kepada D&A Advocates, dengan jelas Domisili
ah

lik

PT. MAN Energy Solution Indonesia selaku Pemberi Kuasa Khusus


beralamat di Prim Serv O&M Surabaya, Komplek Pergudangan
Surimulia Permai, Jl. Margomulyo, No. 44, Kav. E-15, Surabaya – Jawa
m

ub

Timur (60183) maka, seharusnya gugatannya di PENGADILAN


ka

HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI) PROVINSI JAWA TIMUR


ep

(SURABAYA);
2. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS/KABUR (OBSCUUR LIBEL) :
ah

- GUGATAN PENGGUGAT TIDAK NYAMBUNG ANTARA HAL


es

GUGATAN DENGAN PETITUM :


M

ng

on
gu

Halaman 41 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dalam Prihal Gugatan Penggugat adalah “Perselisihan

R
Pemutusan Hubungan Kerja”. Akantetapi dalam Petitum Gugatan

si
Penggugat Point 3, Penggugat mendalilkan “Menyatakan bahwa

ne
ng
Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solution Indonesia adalah sah
berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat Serta Seluruh Pekerja
Penggugat”;

do
gu - OBJEK SENGKETA TIDAK JELAS, KARENA ALASAN PENGGUGAT
MELAKUKAN PHK TERHADAP TERGUGAT KARENA MELAKUKAN

In
A
KESALAHAN BERAT;
Dalam Gugatan Penggugat yang pada intinya menggunakan Pasal 30
ah

lik
angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan PT. MAN Energy Solution
Indonesia untuk melakukan PHK terhadap Tergugat adalah menjadi
Kabur Gugatan tersebut, karena Pelanggaran dalam Pasal 30 angka
am

ub
7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan PT. MAN Energy Solution Indonesia
Mengadopsi utuh Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
ep
Tentang Ketenagakerjaan. Dimana Pasal 158 Undang-undang Nomor
k

13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Sudah dicabut oleh


ah

Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28


R

si
Oktober 2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Menakertrans) Surat Edaran No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7

ne
ng

Januari 2005;
Bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan

do
gu

putusan perkara Nomor: 012/PUU-1/2003 tentang permohonan


pengujian UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
In
Dalam salah satu putusannya MK menyatakan bahwa pasal 158 dan
A

pasal 159 Undang-Undang Ketenagakerjaan dinyatakan bertentangan


dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
ah

lik

dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;


Bahwa Pasal 158 ini telah dianulir oleh putusan Mahkamah Konstitusi
m

ub

No 012/PUU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004, karena Dengan adanya


ketentuan tersebut, telah terjadi pergeseran penilaian bersalah tidaknya
ka

pekerja, khususnya yang menyangkut perbuatan Pidana (kesalahan


ep

berat yang dituduhkan kepada pekerja pada dasarnya adalah


ah

menyangkut perbuatan tindak pidana) adalah merupakan kewenangan


R

pengadilan Negri bukan Pengadilan Hubungan Industrial, tetapi apabila


es

memenuhi salah satu alat bukti diatas, pengusaha dapat mengadakan


M

ng

pemutusan hubungan kerja tanpa melalui ijin Panitia Daerah/Pusat atau


on
gu

Halaman 42 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penetapan. Sehingga pengusaha dalam hal ini telah menjalankan

si
kewenangan pengadilan
Bahwa Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor

ne
ng
:SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005, yang menegaskan
sebagai berikut :
Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Undang-undan Nomor 13 Tahun

do
gu 2003 tentang Ketenagakerjaan, khusus Pasal 158; Pasal 159 ; Pasal 160 ayat
(1) sepanjang mengenai anak kalimat "....bukan atas pengaduan pengusaha";

In
A
Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat "...Pasal 158 ayat (1) ..."; Pasal
171 sepanjang menyangkut anak kalimat ....Pasal 158 ayat (1) ... " Pasal 186
ah

lik
sepanjang mengenai anak kalimat "...Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) .... "
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 maka Pasal-pasal Undang-undang
am

ub
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dinyatakan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat, dianggap tidak pernah ada dan tidak
ep
dapat digunakan lagi sebagai dasar/acuan dalam penyelesaian hubungan
k

industrial;
ah

Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 dan 2 di atas, maka penyelesaian


R

si
kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pekerja/buruh melakukan
kesalahan berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

ne
ng

a. Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan


pekerja/buruh melakukan kesalahan berat (eks Pasal 158 ayat (1),

do
gu

maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakim pidana


yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
b. Apabila pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib dan
In
A

pekerja/buruh tidak dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana


mestinya maka berlaku ketentuan Pasal 160 Undang-undang
ah

lik

Nomor 13 Tahun 2003;


Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi Tergugat tersebut di atas,
m

ub

Penggugat dalam repliknya telah menanggapinya yang pada pokoknya


Penggugat berpandangan jika alasan keberatan Tergugat di atas tidak
ka

beralasan hukum sehingga harus dinyatakan ditolak;


ep

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat, tanggapan Penggugat


ah

tersebut maka Majelis akan mengemukakan pendapatnya dalam pertimbangan


R

hukum di bawah ini;


es

Ad.1. Tentang Eksepsi Tergugat mengenai Pengadilan Hubungan Industrian


M

ng

pada Pengadilan Negeri Mataram tidak berhak mengadili perkara ini;


on
gu

Halaman 43 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Tergugat berpandangan jika Pengadilan hubungan

si
Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram tidak berwenang mengadili perkara
quo dengan alasan pemberi kuasa dalam hal ini prinsipal/ PT. MAN Energy

ne
ng
Solution Indonesia beralamat di Prim Serv O&M Surabaya sehingga menurut
Tergugat seharusnya gugatan ini diajukan kepada Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya;

do
gu Menimbang, bahwa pada prinsipnya gugatan Perkara Hubungan
Industrial baik aspek tekhnis maupun menyangkut penentuan tempat diajukan

In
A
suatu gugatan tetap mengacu pada pengaturan mengenai tempat diajukannya
suatu gugatan menurut ketentuan hukum acara perdata yang bersumber dari
ah

lik
RBg/Hir maunpun azas hukum nya. Bahwa mengacu pada prinsip tempat
diajukan gugatan, maka berdasarkan ketentuan hukum acara perdata, gugatan
harus diajukan ke Pengadilan Negeri/PHI tempat tinggal Tergugat hal ini sesuai
am

ub
dengan azas Actor saquitoir forum rei walaupun pada prinsipnya penentuan
tempat dimana harus diajukan suatu gugatan bersifat alternatif di antaranya
ep
tempat tinggal Penggugat jika Tergugat tidak diketahui lagi alamat tempat
k

tinggalnya, di tempat dimana diperjanjijan dalam suatu akta atau di tempat


ah

dimana benda tidak bergerak sebagai obyek sengketa berada;


R

si
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Tergugat dalam hal ini berdomisili
di Kabupaten Sumbawa yang mana untuk perkara Perselisihan Hubungan

ne
ng

Industrian (PHI) kabupaten sumbawa merupakan bagian dari kompetensi


Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri berwenang, maka

do
gu

dengan demikian Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


Mataram berwenang mengadili perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut di atas,
In
A

maka Eksepsi/keberatan Tergugat tentang Eksepsi ke-1 (satu) tidak beralasan


hukum sehingga harus dikesampingkan;
ah

lik

Ad.2. Eksepsi Tergugat tentang Gugatan Penggugat Kabur;


Menimbang, bahwa terdapat 2 (dua) alasan utama yang dijadikan
m

ub

landasan Tergugat dalam Eksepsinya menyatakan jika Gugatan Penggugat


kabur, yakni karena antara posita dan petitum gugatan Penggugat saling
ka

bertentangan dan gugatan Penggugat kabur karena telah mengajukan gugatan


ep

terhadap Tergugat karena telah melakukan kesalahan berat karena peraturan


ah

perusahaan yang mengacu pada pasal 158 Undang-unng Nomor 13 Tahun


R

2003 Tentang Ketenagakerjaan. Dimana Pasal 158 Undang-undang Nomor 13


es

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Sudah dicabut oleh Keputusan


M

ng

Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri


on
gu

Halaman 44 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-

si
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
Menimbang, bahwa dengan demikian akan dipertimbangkan lebih lanjut

ne
ng
apakah gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas sebagaimana di dalilkan
Tergugat di dalam Eksepsinya, maka Majelis akan mempertimbangkan secara
lebih komprehensif berikut ini;

do
gu Menimbang, bahwa mengenai pendapat Tergugat yang mengatakan
jika gugatan Penggugat kabur dengan alasan antara posita dan petitum gugatan

In
A
saling bertentanga akan dipertimbangkan sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa yang menjadi tolok ukur suatu gugatan kabur
ah

lik
adalah tidak ada dasar hukum dalam mengajukan gugatan, Fundamentum
Petendi (Posita) tidak dapat menjelaskan dasar hukum (rechtsground) dan
peristiwa atau kejadian yang menjadi dasar gugatan itu. Selain itu, dapat juga
am

ub
dasar hukumnya jelas, namun dasar fakta (fatelijke gound) nya yang tidak
dijelaskan;
ep
Menimbang, bahwa ciri lainya suatu gugatan kabur adalah dapat juga
k

Objek Sengketa tidak jelas atau kabur. Pada prakteknya objek gugatan tanah
ah

sering menjadi dasar dari eksepsi gugatan kabur. Hal ini terjadi karena dalam
R

si
gugatan tanah tersebut seringkali disebutkan tidak sesuai dengan fakta di
lapangan, misalnya ada perbedaan luas tanah dalam gugatan dengan

ne
ng

pemeriksaan setempat, tidak sama antara luas dan batas tanah yang dikuasai,
letak tanah yang jadi objek gugatan tidak disebutkan, tidak disebutkan batas-

do
gu

batas dari objek tanah yang disengketakan;


Menimbang, bahwa alasan lainnya kabur nya gugatan karenan Isi
Petitum gugatan tidak jelas dan atau rinci. Sebagai contoh misalnya dalam isi
In
A

petitum gugatan ditulis ” menetapkan hak penggugat atas tanah”. Isi Petitum
yang demikian tentu belum jelas maknanya, karena hak yang diminta oleh
ah

lik

penggugat tersebut tidak secara jelas dikatakan, apakah penggugat meminta


hak milik atau hak sebagai pemegang jaminan. Adanya Kontradiksi antara
m

ub

Posita dengan Petitum dalam gugatan. Sebagaimana diketahui bahwa antara


Posita dengan Petitum seharusnya saling mendukung dan tidak bertentangan.
ka

Maksudnya ialah apa yang telah dijelaskan dalam Posita, akan menjadi alasan
ep

dari apa yang akan diminta di Petitum. Jika antara keduanya malah
ah

bertentangan membuat gugatan menjadi kabur. Bahwa sebagai contoh


R

mencampur adukan Posita Wanprestasi dengan Perbuatan Melawan Hukum


es

secara tidak tepat. ada beberapa poin penting yang perlu untuk diperhatikan
M

ng

ketika merumuskan keduanya dalam dalil gugatan. Seperti, jika masalah yang
on
gu

Halaman 45 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
timbul ialah Wanprestasi, tentu tidak tepat menggunakan dalil Perbuatan

si
Melawan Hukum dalam gugatan. Begitu juga jika peristiwa yang terjadi secara
objektif adalah Perbuatan Melawan Hukum, tentu tidak tepat menggunakan

ne
ng
gugatan Wanprestasi. Meski demikian keduanya dimungkinkan untuk
digabungkan dalam satu gugatan dengan catatan harus ada pemisahan yang
tegas diantaranya;

do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan mengenai
karakteristik suatu gugatan kabur sebagaimana dikemukakan di atas dan

In
A
dihubungkan dengan alasan Tergugat yang mengatakan jika gugatan
Penggugat kabur karena antara posita gugatan Penggugat tidak nyambung
ah

lik
dengan petitum, maka setelah Majelis mencermati dengan seksama isi dari
pada gugatan Penggugat khususnya mengenai posita dan petitum ternyata
tidak terdapat pertentangan karena sesuai dengan titel gugatan yang adalah
am

ub
mengenai Pemutusan Hubungan kerja sebagaimana telah diuraikan secara
cermat oleh Penggugat dalam positanya yang pada pokoknya mengenai
ep
Pemutusan Hubungan Kerja antara Penggugat selaku pemberi kerja dan
k

Tergugat selaku penerima kerja dimana yang menjadi alasan Penggugat


ah

melakukan pemutusan hubungan kerja dengan Tergugat karena Tergugat telah


R

si
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan sehingga dalam
tuntutannya penggugat telah menuntut agar Pengadilan menyatakan sah secara

ne
ng

hukum Pemutusan hubungan kerja tersebut, maka dengan demikian tidak


terdapat pertentangan antara posita gugatan dan petitum Penggugat, sehingga

do
gu

menutur Majelis gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi syarat formil


suatu surat gugatan yang baik;
Menimbang, bahwa sedangkan alasan lainnya yang dikemukakan oleh
In
A

Tergugat mengenai gugatan Penggugat kabur karena pasal yang menjadi


acuan dari Penggugat dalam menyusun peraturan perusahaan dalam UU
ah

lik

ketenaga kerjaan telah dicabut oleh Mahkmah Konstitusi, maka menurut hemat
Majelis hal tersebut sudah memasuki ranah pokok perkara yang harus
m

ub

dipertimbangkan lebih lanjut maka mengenai hal tersebut dikesampaingkan


karena dalam pokok perkara sebagaimana dalil jawaban dan bantahan
ka

Tergugat maka, nantinya akan dinilai apakah peraturan perusahaan yang


ep

menjadi dasar Penggugat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja dengan pihak


ah

Tergugat bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku atau kah tidak
R

sehingga dengan demikian alasan Eksepsi khususnya terkait adanya ketentuan


es

hukum yang menjadi acuan Penggugat dalam menyusun peraturan perusahaan


M

ng

on
gu

Halaman 46 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dikesampingkan dan tidak dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertimbangan

si
mengenai eksespsi Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum tersebut,

ne
ng
maka alasan Eksepsi point ke-2 Tergugat tidak beralasan hukum sehingga
ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tentang pertimbangan hukum

do
gu Eksepsi Tergugat, ternyata seluruh Eksepsi Tergugat dinyatakan ditolak, maka
selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan materi pokok perkara;

In
A
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada
ah

lik
pokoknya adalah mengenai sebagaimana diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perselisihan antara kedua
belah adalah perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Penggugat
am

ub
mendalilkan bahwa Tergugat bekerja kepada Penggugat berdasarkan Surat
Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) tertanggal 1 Maret 2019,
ep
dengan jabatan terakhir Tergugat adalah Assistant Operation Engineer Control
k

Room, dengan jumlah upah terakhir adalah sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta
ah

enam ratus ribu Rupiah) setiap bulannya sebelum dipotong pajak. Bahwa
R

si
kemudian Penggugat selaku pemberi kerja telah memberhentikan Tergugat
(PHK) dengan alasan tindakan Tergugat yang telah memakai narkotika

ne
ng

dan/atau menyalahgunakan obat-obatan di lingkungan kerja hal tersebut


bertentangan dengan Pasal 30 Angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan

do
gu

juncto Penjelasan Pasal 52 ayat 2 huruf (c) PP No. 35/2021 untuk


meningkatkan disiplin di lingkungan perusahaan;
Menimbang, bahwa dalam jawabannya, Tergugat mengakui telah
In
A

bekerja pada Perusahaan Penggugat sebagai karyawan tetap dengan


Perjanjian Kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) berdasarkan Surat Perjanjian
ah

lik

Kerja untuk waktu tertentu dari tanggal 1 Maret 2019 sebagai Assistant
Operation Engineer Control Room. Bahwa Pemutusan Hubungan kerja yang
m

ub

dialkukan oleh Penggugat terhadap Tergugat dengan mengacu pada pasal 7


Peraturan Perusahaan tidak sah karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13
ka

Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat terbentuknya


ep

Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan Sudah dicabut/dianulir oleh
ah

Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004


R

jo Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No:


es

SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005. Bahwa terkait dengan alasan


M

ng

pemberhentian Tergugat karena diduga telah melakukan tindakan


on
gu

Halaman 47 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penyalahgunaan narkotika berdasarkan Laboratorium Klinik Prodia adalah klinik

si
yang ditunjuk oleh Penggugat untuk melakukan Medical Check UP (MCU)
kepada Tergugat. Dimana hasil Medical Check UP yang dikeluarkan oleh

ne
ng
Laboratorium Klinik Prodia tertuang di halaman 4 “pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan skrining. Untuk pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan
pemeriksaan konfirmasi dengan metode yang lebih sepesifik”. Namun

do
gu Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak menjalankan hal tersebut.
Artinya, hasil pemerikasaan tersebut belum bisa dijadikan hasil akhir dan acuan

In
A
untuk memvonis Tergugat mengkonsumsi Narkotika. Bahwa selain itu laporan
pihak Penggugat kepada pihak berwajib terkait dengan penyalahgunaan
ah

lik
Narkotika yang diduga dilakukan oleh Tergugat telah ditolak oleh pihak Polres
Sumbbawa sehingga dengan demikian Tergugat tidak terbukti melakukan
penyalahgunaan narkotika sehingga pemberhentian Tergugat selaku pekerja
am

ub
yang dilakukan Penggugat adalah tidak batal demi hukum dan tidak sah;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil gugatan Penggugat dibantah,
ep
maka berdasarkan Pasal 1865 KUH Perdata/Pasal 283 R.Bg Penggugat
k

berkewajiban untuk membuktikan terlebih dahulu dalil gugatannya terlebih


ah

dahulu;
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tentang pokok gugatan
Penggugat tersebut di atas, maka dalam perkara ini yang harus dibuktikan oleh

ne
ng

Penggugat dalam perkara ini adalah apakah benar Tergugat telah melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perusahaan sehingga Pengadilan Hubungan

do
gu

Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram dapat menetapkan sah secara


hukum Pemutusan Hubungan kerja yang telah dilakukan Penggugat terhadap
Tergugat;
In
A

Menimbang, bahwa dalam prinsip pembuktian perkara perdata maka


yang diutamakan atau didahulukan adalah alat bukti surat hal ini sejalan dengan
ah

lik

ketentuan pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 284 R.Bg yang menjelaskan
urutan alat bukti yang pertama adalah alat bukti surat, karena itu dalam menilai
m

ub

apakah Penggugat berhasil atau tidak membuktikan dalil-dalil gugatannya,


maka Majelis akan mempertimbangkan terlebih dahulu bukti-bukti surat yang
ka

diajukan oleh pihak Pengugugat;


ep

Menimbang, bahwa Penggugat dalam persidangan untuk membuktikan


ah

dalil gugatannya tersebut telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti
R

P-1 sampai dengan P-14, selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan dan


es

penilaian terhadap masing masing bukti surat Penggugat tersebut;


M

ng

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-1 A
on
gu

Halaman 48 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berupa Akta Pendirian dan Anggaran Dasar PT MAN Nomor 14 termuat dalam

si
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11/9-1998 Nomor 73.
Bahwa selain bukti tersebut dapat ditunjukan surat aslinya dipersidangan, bukti

ne
ng
surat dimaksud tergolong sebagai Akta Autentik yang mengandung nilai
sempurna dalam pembuktian tertulis pihak Penggugat karena selain telah
dicatat dalam tambahan berita negara akta tersebut dibuat oleh pejabat yang

do
gu berwenang dalam hal ini notaris yang di dalamnya membuktikan legalitas
Penggugat sebagai sebuah korporasi sehingga bukti tersebut diterima sebagai

In
A
bukti surat yang membuktikan dalil Penggugat khususnya kedudukan
Penggugat sebagai sebuah perusahaan;
ah

lik
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-1 B
berupa surat Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. MAN Energy Solutions
am

ub
Indonesia tanggal 10 Juli 2019 Nomor 2. Bahwa selain bukti tersebut dapat
ditunjukan surat aslinya dipersidangan, bukti surat dimaksud tergolong sebagai
ep
Akta Autentik yang mengandung nilai sempurna dalam pembuktian tertulis pihak
k

Penggugat karena akta tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam hal
ah

ini notaris yang di dalamnya membuktikan jika Penggugat selaku sebuah


R

si
perusahaan telah menjalankan mekanisme perseroan sebagaimana ditentukan
dalam ketentuan udang undang mengenai Perseroan;

ne
ng

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-2 A
berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor

do
gu

1233/27.1BU.1/31.74.02.1008/-071.562/e/2018 tanggal 17 Oktober 2018 yang


dikeluarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kelurahan Kuningan Timur. Bahwa selain bukti tersebut dapat ditunjukan surat
In
A

aslinya dipersidangan, bukti surat dimaksud tergolong sebagai Akta Autentik


yang mengandung nilai sempurna dalam pembuktian tertulis pihak Penggugat
ah

lik

karena surat tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini oleh
kepada unit pelayanan terpadu satu pintu kelurahan Kuningan Timur yang di
m

ub

dalamnya membuktikan kedudukan /domisili Penggugat sebagai sebuah


korporasi sehingga bukti tersebut diterima sebagai bukti surat yang
ka

membuktikan dalil Penggugat khususnya kedudukan Penggugat sebagai


ep

sebuah perusahaan;
ah

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-2
R

B berupa Dokumen Wajib Lapor Tenaga Kerja PT MAN Energy Solutions


es

Indonesia di Jakarta yang disahkan oleh Sudin Nakertrans Jakarta Selatan


M

ng

tanggal 13 Desember 2021. Bahwa selain bukti tersebut dapat ditunjukan surat
on
gu

Halaman 49 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
aslinya dipersidangan, bukti surat dimaksud tergolong sebagai Akta Autentik

si
yang mengandung nilai sempurna dalam pembuktian tertulis pihak Penggugat
karena surat tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang yang di dalamnya

ne
ng
membuktikan Penggugat selaku korporasi telah melakukan salah satu
kewajibannya sehingga bukti tersebut diterima sebagai bukti surat yang
membuktikan dalil Penggugat;

do
gu Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-3 A
berupa Perjanjian Kerja antara Penggugat dengan Tergugat tertanggal 1 Maret

In
A
2019. Bahwa bukti surat diamksud telah disesuaikan dengan aslinya namun
oleh karena surat dimaksud tergolong sebagai akta di bawah tangan karena
ah

lik
dibuat sendiri oleh Para pihak sehingga bukti surat dimaksud diterima sebagai
bukti permulaan dalam pembuktian tertulis Penggugat dan harus didukung
dengan alat bukti lainnya untuk meningkatkan derajat pembuktiannya dari
am

ub
pembuktian permulaan menjadi pembuktian yang bernilai sempurna. Bahwa jika
ditelaah bukti surat tersebut telah membuktikan salah satu dalil Penggugat
ep
khususnya terkait dengan status Penggugat dan Tergugat yang terikat dalam
k

sebuah hubungan kerja dimana Penggugat selalu pihak yang memberi kerja
ah

dan Tergugat adalah sebagai pihak yang menerika pekerjaan /pekerja. Bahwa
R

si
oleh karana dalil terkait hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat
tersebut tidak dibantah bahkan diakui, maka bukti surat dimaksud telah

ne
ng

meningkat derajat pembuktiannya menjadi sempurna yang membuktikan jika


benar Penggugat dan tergugat terikat dalam hubungan hukum perjanjian kerja;

do
gu

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-3 B berupa


Kartu Pengenal Kerja atas nama Tergugat & Foto KTP Tergugat. Bahwa kartu
tanda pengenal adalah identitas yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
In
A

mengidentifikasikan setiap pekerja. Bahwa dengan demikian kartu tersebut


dapat digolongkan sebagai akta di bawah tangan karena diterbitkan sendiri oleh
ah

lik

perusahaan sedangkan Kartu Tanda Penduduk merupakan akta autentik karena


diterbitkan oleh pejabat yang berwenang, sehingga kedua bukti surat tersebut
m

ub

telah menguatkan satu dan lainnya sehingga menjadi pembuktian sempurna


dalam pembuktian tertulis pihak Penggugat selain itu bukti surat dimaksud telah
ka

disesuaikan dengan aslinya yang mana kedua bukti surat tersebut membuktikan
ep

jika benar Tergugat adalah pekerja pada perusahaan Penggugat;


ah

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-3 C berupa


R

Surat Posisi/Jabatan Terakhir Tergugat No. 11/HR-RPL/05/2021 tertanggal 17


es

Mei 2021. Bahwa surat tersebut digolongkan sebagai akta di bawah tangan
M

ng

karena dibuat sendiri oleh pihak Penggugat karena telah diajukan surat aslinya
on
gu

Halaman 50 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di persidangan sehingga bukti dimaksud diterima sebagai bukti permulaan

si
dalam pembuktian tertulis Penggugat khususnya mengenai status Tergugat
sebagai pekerja pada Penggugat dengan jabatan terakhir yang diemban

ne
ng
Tergugat;
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-4 berupa
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan

do
gu Sosial Tenaga Kerja Nomor KEP. 4/HI.00.00/00.0000.200910006/B/X/2020
tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions

In
A
Indonesia tertanggal 12 Oktober 2020. Bahwa jika dicermati surat dimaksud
tergolong sebagai akta autentik karena dibuat oleh pejabat yang berwenag
ah

lik
dalam hal ini Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja, oleh karena itu bukti surat dimaksud mengadung pembuktian
sempurna dalam pembuktian tertulis Penggugat dan oleh karena selai telah
am

ub
disesuaikan dengan aslinyan bukti surat tersebut mengandung pembuktian
salah satu dalil gugatan Penggugat khususnya terkait peraturan Perusahaan
ep
yang menjadi dasar Pemutusan Hubungan Kerja antara Penggugat dan
k

Tergugat yang telah melalui suatu prosedur tentang peraturan perusahaan yang
ah

salah satunya setiap Peraturan Perusahaan harus mendapatkan pengesahaan


R

si
dari pihak yang berwenang dalam hal ini Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sehingga dengan demikian peraturan

ne
ng

perusahaan sebagaimana dimaksud telah memiliki legalitas atau keabsahan


keberlakuannya;

do
gu

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P- 5 berupa


Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions Indonesia. Bahwa jika
dicermati bukti surat tersebut tergolong sebagai akta di bawah tangan karena
In
A

dibuat sendiri oleh perusahaan namun oleh karena bukti surat tersebut telah
dilakukakan legalisasai oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan
ah

lik

Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana bukti surat Penggugat tanda bukti
P- 4 di atas maka dengan demikian bukti surat berupa peraturan perusahaan
m

ub

dimaksud telah meningkat menjadi akta autentik yang mengandung nilai


pembuktian sempurna dalam pembuktian tertulis pihak Penggugat dan selain
ka

telah disesuaikan dengan aslinya bukti surat tersebut telah membuktikan


ep

mengenai dasar dilakukannya Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan


ah

Penggugat terhadap Tergugat selaku pekerja telah sesuai dengan ketentuan


R

yang diatur dalam peraturan perusahaan yang salah satunya melarang Pekerja
es

melakukan tindakan penyalahgunaan narkotika dan hal tersebut tergolong


M

ng

sebagai pelanggaran berat;


on
gu

Halaman 51 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-6 berupa

si
Surat Hasil Pemeriksaan Kesehatan Laboratorium Prodia atas nama Setio
Hasmoro (Tergugat) yang pemeriksaannya dilaksanakan tanggal 29 Oktober

ne
ng
2021 di tempat kerja dan pada jam kerja, telah disesuaikan dengan aslinya dan
diberi materai. Bahwa surat hasil pemeriksaan Lab sebagaimana tersebut di
atas dapat digolongkan sebagai akta autentik yang mengandung nilai

do
gu pembuktian sempurna karena selain telah dapat ditunjukan surat aslinya ke
depan persidangan bukti surat tersebut diterbitkan oleh lembaga yang atau

In
A
pejabat yang berwenang dalam hal ini pihak Prodia selaku penyelenggara jasa
kesehatan khususnya pemeriksaan kesehatan. Bahwa bukti surat dimaksud
ah

lik
membuktikan dalil Penggugat khususnya terkait bentuk pelanggaran Tergugat
karena mengkonsumsi zat yang terlarang yang digolongakan sebagai narkotika.
Bahwa laporan sebagaimana disebut dalam hasil pemeriksaan terhadap urine
am

ub
Tergugat tersebut dapat dipertanggung jawaban akuntabilitasnya dan
keakuratannya karena Prodia selaku pemeriksa yang independen bukan
ep
merupakan klinik perusahaan sehingga hasil laporan dapat dipercaya;
k

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-7 berupa


ah

foto resep dokter tertanggal 20 Juli 2020 atas nama Putri Rezki Utami yang
R

si
dikirimkan Tergugat kepada HRD Penggugat di akhir November 2021 pada saat
Penggugat menegur Tergugat atas temuan morphin (opiat) dalam pemeriksaan

ne
ng

urinenya. Bahwa resep dokter dapat disepadankan dengan akta autentik karena
dibuat oleh seorang dokter resmi, namun oleh karena bukti dimaksud tidak

do
gu

dapat ditunjukan aslinya ke depan persidangan maka bukti surat tersebut


diterima sebagai bukti permulaan dalam pembuktian tertulis Penggugat yang di
dalamnya membuktikan tentang salah satu dalil Penggugat khususnya
In
A

mengenai alasan Tergugat yang menyangkal jika telah mengkonsummi zat


narkotika melainkan hasil positif urine Tergugat yang positif mengandung zat
ah

lik

narkotika disebabkan oleh karena Tergugat telah mengkonsumsi salah satu


jenis obat batuk karena di dalam resep dokter sebagaimana yang ditunjukan
m

ub

Tergugat (bukti P-7) ternyata nama pasien penerima resep adalah bukan nama
Tergugat melainkan nama orang lain sehingga alasan Tergugat tidak dapat
ka

dipertanggung jawabkan dengan demikian tindakan Tergugat yang


ep

mengkonsumsi zat terlarang tersebut bertentangan dengan peraturan


ah

perusahaan sehingga dilakukan PHK oleh Penggugat;


R

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-8 A berupa


es

percakapan Whatsapp antara pihak Laboratorium Prodia Sumbawa (Fiya)


M

ng

dengan Tergugat tertanggal 23 November 2021. Bahwa bukti percakapan di era


on
gu

Halaman 52 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saat ini lajim digunakan sehingga hal tersebut diterma sebagai bukti tanpa

si
mempertibangkan apakah tergolong sebagai akta autentik ataukah bukan
karena merupakan Data Elektronik resmi dalam sistem komunikasi saat ini.

ne
ng
Bahwa dalam jawabannya Tergugat tidak pernah membantah atas hal tersebut
yang terkait dengan adanya permintaan dari pihak Tergugat kepada pihak
Prodia sumbawa (fiya) agar supaya hasil pemeriksaan urine Tergugat

do
gu dinyatakan mengandung zat yang terkandung di dalam obat batuk yang
diminum oleh Tergugat. Bahwa bukti surat dimaksud membuktikan dalil

In
A
Penggugat khususnya mengenai tindakan Tergugat yang mencoba melakukan
interfensi kepada pihak Prodia selaku pihak Lab yang melakukan pemeriksaan
ah

lik
urine seluruh karyawan/Pekerja Penggugat termasuk Tergugat dengan maksud
dan tujuan Tergugat agar hasil pemeriksaan urine Tergugat mendapatkan
alasan yang sah karena mengkonsumsi obat batuk dan bukan karena
am

ub
mengkonsumsi zat terlarang ;
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-8 B berupa
ep
percakapan Whatsapp antara pihak Laboratorium Prodia (Ni Luh Eka Yulianti)
k

dengan HRD Penggugat tertanggal 23 November 2021, telah disesuaikan


ah

dengan Data Elektronik dan diberi materai, diberi tanda P-8B;


R

si
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P- 9 berupa
Surat Skorsing No. 001/SL/XI/2021 dari Penggugat kepada Tergugat tertanggal

ne
ng

19 November 2021. Bahwa surat yang disejajarkan sebagai akta di bawah


tangan karena dibuat sendiri oleh pihak Penggugat selaku perusahaan sehingga

do
gu

diterima sebagai permulaan pembuktian dalam pembuktian tertulis Penggugat


yang di dalamnya membuktikan jika pihak Penggugat telah melakukan
penerapan sanksi sementara terhadap Tergugat berupa penghentian sementara
In
A

dari pekerjaan dan jabatan yang diemban Tergugat karena telah melakukan
pelanggaran terhadap salah satu poin di dalamPeraturan Perusahaan;
ah

lik

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-10 berupa


Risalah Bipartit tertanggal 15 Desember 2021 bukti tersebut telah disesuaikan
m

ub

dengan aslinya. Bahwa risalah bipartit digolongkan sebagai akta di bawah


tangan sehingga menjadi bukti permulaan dalam pembuktian tertulis Penggugat
ka

karena dibuat sendiri oleh para pihak. Bahwa bukti surat tersebut membuktikan
ep

jika terkait permasalahan PHK sebelumnya telah dilakukan perundingan antara


ah

Penggugat dan Tergugat namun tidak membuahkan hasil karena Penggugat


R

tetap dengan pendiriannya;


es

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-11
M

ng

berupa Surat Anjuran Mediator Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


on
gu

Halaman 53 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Sumbawa tertanggal 30 Desember 2021 Nomor:

si
567/721/HI&Jamsos/XII/2021, bukti surat tersebut telah disesuaikan dengan
surat aslinya. Bahwa anjuran dimaksud tergolong sebagai akta autentik karena

ne
ng
dibuat dan diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini Dinas Tenaga
Kerja, sehingga dengan demikian bukti surat dimaksud diterima sebagai alat
bukti surat yang mengandung pembuktian sempurna dalam pembuktian tertulis

do
gu Penggugat khususnya terkait dengan permasalahan antara Penggugat dan
Tergugat telah dilakukan upaya mediasi dengan ditengahi oleh pihak dinas

In
A
Tenaga Kerja dalam bentuk perundingan tripartit namun upaya dimaksud gagal
sehingga persolaan ini dapat diterima dan diadili oleh Pengadilan Hubungan
ah

lik
Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram;
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-12 berupa
Surat Tanggapan dari Penggugat atas Anjuran Mediator Dinas Tenaga Kerja
am

ub
dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa tertanggal 12 Januari 2022, bukti
tersebut telah disesuaikan dengan surat aslinya. Bahwa tanggapan terhadap
ep
anjuran sebagaimana tersebut dapat tergolong sebagai akta di bawah tangan
k

karena dibuat sendiri oleh pihak Penggugat selain bukti tersebut telah didukung
ah

dengan bukti surat lainnya surat dimaksud juga relefan dengan dalil posita
R

si
Penggugat sehingga bukti surat tersebut diterima sebagai bukti sempurna
dalam pembuktian tertulis Penggugat khususnya terkait dengan anjuran dari

ne
ng

Pihak dinas Tenaga kerja yang tidak dapat dilaksanakan oleh Penggugat
sehingga Pemutusan Hubungan Kerja dengan Tergugat adalah sebagai jalan

do
gu

terakhir yang terbaik ditempuh Penggugat demi keberlangsungan jalannya


usaha Perusahaan;
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P- 13 berupa
In
A

Kartu Peserta Digital BPJS Ketenagakerjaan atas nama Tergugat, surat


tersebut telah disesuaikan dengan Data Elektronik. Bahwa kartu peserta BPJS
ah

lik

tergolong sebagai akta autentik karena dibuat oleh badan yang berwenang
sehingga diterima sebagai bukti surat yang mengandung pembuktian sempurna
m

ub

dalam pembuktian tertulis Penggugat khususnya tentang Penggugat yang telah


melaksanakan salah satu kewajibannya yakni mengikut sertakan pekerja
ka

termasuk Tergugat dalam asuransi kesehatan;


ep

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat lainnya yang diberi tanda


ah

bukti P- 14 berupa Tabel Perhitungan Akhir dari Penggugat atas hak-hak yang
R

akan diterima Tergugat sebelum dipotong pajak yaitu sebesar Rp. 2.880.000,
es

bukti surat tersebut telah disesuaikan dengan aslinya, dimana surat dimaksud
M

ng

membuktikan tentang pelaksanaaan kewajiban Pengguggat untuk melakukan


on
gu

Halaman 54 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembayaran sisa hak hak Tergugat selaku pekerja telah diperhitungkan secara

si
cermat dengan mengacu pada ketentuan aturan hukum yang berlaku;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan terhadap bukti

ne
ng
surat yang diajukan oleh Penggugat sebagaimana dikemukakan di atas, maka
Majelis dapat memberikan penilaian sebagai berikut;
Menimbang, bahwa jika ditelaah dengan seksama secara umum bukti-

do
gu bukti surat yang diajukan Penggugat sebagaimana telah dipertimbangkan di
atas, maka Mejelis berpendapat jika bukti-bukti surat tersebut telah

In
A
membuktikan dalil-dalil pokok gugatan Penggugat di antaranya adalah
mengenai Tergugat dalam kapasitasnya selaku pekerja yang bekerja pada
ah

lik
perusahaan Penggugat berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tentu dengan
mengemban jabatan serta diberi gaji dan tunjangan sebagai mana bukti surat di
atas. Bahwa hal lain yang terungkap dari pembuktian tertulis Penggugat adalah
am

ub
mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh Penggugat
selaku pemberi kerja terhadap Tergugat selaku penerima kerja adalah
ep
berdasarkan Peraturan Perusahaan dan bentuk pelanggaran yang dilakukan
k

oleh Tergugat yang menjadi dasar Penggugat menerapkan sanski kepada


ah

Tergugat tergolong sebagai pelanggaran berat yakni dugaan melakukan


R

si
penyalahgunaan Narkotika, dimana dalam peraturan perusahaan melarang
pihak pekerja untuk melakukan perbuatan melawan hukum diantaranya

ne
ng

menyalah gunakan narkotika. Bahwa dari pembuktian tertulis Penggugat juga


terungkap fakta hukum yang tidak terbantahkan jika ditemukannya zat yang

do
gu

terkandung dalam narkotika sebagaimana hasil sampel urine Tergugat adalah


berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak lain bukan perusahaan
Penggugat melainkan lab Prodia sehingga baik keakuratan dan obyektifitas
In
A

laporan hasil Laboratorium dapat dipertanggung jawabkan. Bahwa selanjutnya


oleh karena Pemutusan Hubungan Kerja yang telah dilakukan Penggugat
ah

lik

terhadap Tergugat tersebut sesuai dengan prosedur hukum dan didasarkan


pada ketentuan peraturan perusahaan yang dibuat secara dan telah dilegalisasi
m

ub

oleh instansi pemerintahan dalam hal ini Dinas/Departemen Tenaga Kerja,


maka Penggugat berhak untuk memintah pengesahan Pemutusan Hubungan
ka

kerja dengan Tergugat tersebut ke Pengadilan Hubungan Industrial pada


ep

Pengadilan Negeri Mataram;


ah

Menimbang, bahwa meskipun berdasarkan uraian pertimbangan hukum


R

mengenai bukti tertulis Penggugat telah dinyatakan jika Penggugat untuk


es

sementara ini telah berhasil membuktikan dalil gugatannya berdasarkan bukti


M

ng

surat namun untuk mencapai pembuktian maksimal dalam suatu perkara maka
on
gu

Halaman 55 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
harus disandarkan pada 2 (dua) alat bukti dan oleh karena di persidangan

si
Penggugat juga telah mengajukan alat bukti lain yakni saksi ke depan
persidangan, maka selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan saksi saksi

ne
ng
yang diajukan oleh Penggugat tersebut apakah keterangan saksi saksi tersebut
mengandung pembuktian yang mendukung dalil dali gugatan Penggugat
ataukah tidak;

do
gu Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat, Penggugat di
persidangan telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang telah memberi

In
A
keterangan di bawah sumpah, selanjutnya Mejelis akan mempertimbangkan
masing masing keterangan saksi saksi tersebut;
ah

lik
Menimbang, bahwa saksi ke- 1 (satu) Penggugat atas nama
ISHARJATNO, S.Psi dalam keterangannya pada pokok adalah saksi kenal
Tergugat sebagai rekan kerja, posisi Tergugat adalah sebagai assisten
am

ub
operation engineer Control Room di site Sumbawa, Saksi dan Tergugat bekerja
di PLTMG Sumbawa sebagai bagian Tim Operation. Bahwa sepengetahuan
ep
saksi Tergugat melanggar ketentuan peraturan perusahaan khususnya di pasal
k

30 angka 7.1 huruf c terkait antara lain mengenai penyalahgunaan obat keras
ah

dan narkotika dalam pasal tersebut memang mengatur untuk pemutusan


R

si
hubungan kerja yang bisa dilakukan perusahaan jika terkait pelanggaran berat,
ada pasal dibagian terakhir yang mengharuskan Tergugat untuk tunduk pada

ne
ng

peraturan perusahaan. Bahwa saksi yang menegur tergugat ketika saksi


menerima hasil Medical chekk up yang menyebutkan Tergugat terindikasi ada

do
gu

kandungan opiate morfin dalam urine dan kemudian saksi koordinasikan


dengan pihak lab yang menjadi vendor MCU tersebut dan tanggal 19 itu saksi
menelpon Setio Hasmoro/Tergugat terkait hasil MCU yang dijawab sudah
In
A

menerma dan membaca hasil MCU tersebut dan Tergugat membenarkan hasil
yang tertulis di MCU tersebut karena Tergugat meminum obat-obatan
ah

lik

dikarenakan sebelum MCU Tergugat dalam keadaan sakit. Bahwa ada foto
resep tertanggal 20 juli 2020 atas nama orang bukan tergugat sedangkan MCU
m

ub

tanggal 29 Oktober 2021, resep tersebut atas nama Putri Rezki Utami yang
pernah merawat adiknya Tergugat bukan atas nama Tergugat, hasil MCU sudah
ka

diterima beberapa hari sebelumnya tetapi tidak ada iktikad dari Tergugat untuk
ep

klarifikasi tanpa harus ditelpon oleh saksi. Bahwa pengambilan urine untuk MCU
ah

dilakukan pada lokasi dan jam kerja, saksi sebagai HR Supervisor di


R

Perusahaan yang berposisi di Surabaya, tidak ada kewajiban perusahaan untuk


es

melakukan test lebih lanjut kepada para pekerja yang mengkonsumsi narkoba,
M

ng

dari piha Medical chek mengkonfirmasi hasil tersebut sudah valid, saksi pernah
on
gu

Halaman 56 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
di infokan terkait dengan pemeriksaan di BNN tetapi kami tidak pernah

si
menerima Salinan pemeriksaan tersebut, pemeriksaan Tergugat di BNN itu jauh
sesudah kami melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Tergugat, hasil

ne
ng
pemeriksaan MCU tanggal 20 Oktober 2021 kemudian kami menghubungi
tergugat dan hasil dari BNN sekitar bulan Desember, status Tergugat di
Perusahaan sebagai karyawan tetap, sampai dengan gugatan ini pihak

do
gu Tergugat masih belum menerima dengan pemberhentian dirinya, gaji terakhir
yang tergugat terima adalah Rp. 6.600.000,00 (enam juta enam ratus ribu

In
A
rupiah) yang belum dipotong pajak dan BPJS, posisi tergugat masih bekerja
sebagai karyawan di Perusahaan. Bahwa Medical Chek up adalah agenda rutin
ah

lik
di Perusahaan tiap tahunnya, semua karyawan dilakukan Medical Chek up
dilokasi kerja kecuali karyawan yang sedang menjalani cuti maka karyawan
tersebut datang sendiri ke LAB untuk MCU, sebelum dilakukan MCU
am

ub
diumumkan terlebih dahulu kepada seluruh karyawan, ada himbauan dari LAB
yang melakukan MCU untuk menyampaikan siapa saja yang meminum obat
ep
sebelum melakukan MCU, menurut informasi yang saksi terima dari rekan saksi
k

bernama Yodhi Mahendra yang berkoordinasi dengan pihak Lab pada saat
ah

MCU Tergugat ditanyakan minum obat apa dan dijawab oleh Tergugat telah
R

si
minum obat Decolgen;
Menimbang, bahwa saksi ke-2 (dua) Penggugat atas nama YODHI

ne
ng

MAHENDRA, S.Psi, dalam keterangannya pada pokoknya menjelaskan saksi


yang berkompetensi dan berhadapan langsung dengan pihak Lab, keterangan

do
gu

dari pihak Lab terkait dengan hasil pemeriksaan MCU Sdr. Setio
Hasmoro/Tergugat kepada saksi adalah Unfit dengan positif Morfin, Unfit
maksudnya tidak layak bekerja karena positif Morfin, pada tanggal 23 November
In
A

2021 pihak Lab Prodia menginformasikan kepada saksi melalui WA kalau


Tergugat mendatangi Lab Rekanan Prodia di Sumbawa meminta pihak Lab
ah

lik

menyampaikan hasil tidak menggunakan Narkoba. Bahwa saksi mendapatkan


informasi tersebut dari pihak Lab yang ada di Mataram jadi Tergugat
m

ub

mendatangi rekanan Prodia yang ada di Sumbawa atas nama Mbak Via
kemudian di informasikan ke Mbak Eka yang ada di Prodia Mataram lalu di
ka

Informasikan kepada saksi dan disitu Tergugat menginformasikan jika dia


ep

mengkonsumsi obat-obatan dari Dokter Paru dimana informasi ini berbeda


ah

dengan yang disampaikan ke pihak Prodia kalau Tergugat hanya


R

mengkonsumsi Decolgen. Bahwa informasi yang saksi dapatkan Tergugat


es

mengkonsumsi Decolgen ketika diambil urinenya kemudian Tergugat mengakui


M

ng

mengkonsumsi obat paru ketika Tergugat mendatangi pihak rekanan prodia di


on
gu

Halaman 57 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sumbawa tanggal 23 November 2021. Bahwa pihak Prodia juga

si
menginformasikan jika resep yang diberikan oleh Tergugat bukan atas nama
Tergugat namun atas nama Rezki Utami saudara dari Tergugat. Bahwa tidak

ne
ng
ada aturan diperusahaan yang mewajibkan apabila ditemukan kandungan
Narkotika dalam urine harus mencari headline yang lebih kompeten untuk
menentukan hasil tersebut, saksi bekerja di Perusahaan yang sama dengan

do
gu Tergugat, saksi mengenal Tergugat sebatas hubungan Profesional saja antara
karyawan dengan Personalia. Bahwa dulu Tergugat akan di promosikan

In
A
sebelum adanya kasus ini, MCU dilakukan setiap tahun dan di umumkan
terlebih dahulu 1 minggu atau 2 minggu sebelum dilakukan MCU. Bahwa
ah

lik
maksud dan tujuan melakukan konfirmasi pada prodia sumbawa adalah untuk
menginformasikan ulang kepada kami jika Tergugat tidak menggunakan
Narkoba. Bahwa Tergugat langsung datang ke Prodia Sumbawa tanpa
am

ub
sepengetahuan Perusahaan, saksi bertanya seberapa valid hasil MCU ini dan
dijawab oleh pihak prodia hasil ini sudah valid dimana urine tersebut terkandung
ep
Morfin. Bahwa Perusahaan ada memanggil Tergugat sebagai teguran sebanyak
k

2 sampai 3 kali dan Tergugat sendiri datang menghadap ke Powerplan Manager


ah

dan Sekretaris;
R

si
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi saksi Penggugat sebagai diutarakan
di atas, maka terdapat beberapa fakta hukum yang menguatkan dalil gugatan

ne
ng

serta bukti surat yang diajukan Penggugat, di antaranya mengenai bentuk


pelanggaran yang Tergugat lakukan yakni mengkonsumsi zat yang dilarang dan

do
gu

hal tersebut bertentangan dengan kewajiban Tergugat selaku pekerja


sebagaimana diatur di dalam peraturan perusahaan. Bahwa fakta hukum
lainnya dari keterangan saksi saksi tersebut adalah terkait dengan upaya
In
A

Tergugat yang mendatangi pihak Prodia untuk maksud untuk menjelaskan jika
Tergugat tidak mengkosumsi zat yang terkandung di dalam urine Tergugat dan
ah

lik

menjelaskan tentang obat yang sebelunya dikonsumsi oleh Tergugat dengan


membawa serta resep dokter akan tetapi resep tersebut bukan atas nama
m

ub

Tergugat akan tetapi atas nama orang lain. Bahwa disamping itu fakta hukum
penting lainnya dari keterangan saksi yang dijadikan sebagai fakta hukum
ka

dalam perkara ini adalah upaya Tergugat dalam rangka hendak membuktikan
ep

dirinya tidak mengkosumsi zat terlarang sebagaimana terkandung di dalam


ah

urine Tergugat dari hasil tes Lab oleh pihak Prodia dengan jalan Tergugat
R

mendatangi pihak BNN untuk melakukan tes urine akan tetapi hal tersebut
es

Tergugat lakukan setelah beberapa bulan berselang dari ketika MCU dilakukan
M

ng

oleh Pihak Prodia dan ditemukan kandungan urin Tergugat mengandung zat
on
gu

Halaman 58 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terlarang;

si
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan pembuktian
Penggugat baik tertulis maupun alat bukti saksi telah mendukung seluruh dalil

ne
ng
dali Penggugat, bahkan diantara bukti surat Penggugat ada tergolong sebagai
akta autentik sehingga mengandung nilai pembuktian sempurna serta bukti
surat dimaksud telah didukung oleh alat bukti lain yang diajukan Penggugat

do
gu yakni saksi-saksi dengan demikian baik alat bukti surat dan saksi Penggugat
telah saling mendukung dan menguatkan satu dan lainnya yang pada pokok

In
A
Penggugat telah berhasil membuktikan dalil-dalil gugatannya, oleh karena itu
selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan dalil-dalil sangkalan pihak
ah

lik
Tergugat apakah Tergugat dapat membuktikan dalil-dalil sangkalannya tersebut
ataukah tidak;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya Tergugat
am

ub
telah mengajukan alat bukti surat dan 3 (tiga) orang saksi, selanjutnya akan
dipertimbangkan bukti surat Tergugat terlebih dahulu;
ep
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat yang diberi tanda bukti T-I
k

adalah berupa Surat Keputusan Nomor Kep.222/B/PP SPEE-FSPMI/IX/2020


ah

yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik Elektrik


R

si
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPEE FSPMI). Bahwa bukti
dimaksud termasuk dalam golongan akta di bawah tangan karena dibuat oleh

ne
ng

para pihak sehingga digunakan sebagai bukti tertulis yang mengandung bukti
permulaan dalam pembuktian tertulis pihak Tergugat yang di dalam surat

do
gu

tersebut menjelaskan mengenai pengesahan pimpinan serikat pekerja elektronik


jika dicermati secara lebih mendalam bukti surat dimaksud tidak berhubungan
langsung dengan dalil sangkalan Tergugat melainkan lebih pada menjelaskan
In
A

mengenai hubungan antara Kuasa Hukum Tergugat yang berasal suatu Serikat
Pekerja sehingga memiliki legal standing dalam mewakili Tergugat di
ah

lik

persidangan;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-2 adalah
m

ub

berupa Surat Tanda Bukti Pencatatan Nomor 566/437-I/HI & Jamsos/VIII/2020


tertanggal 29 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja &
ka

Transmigrasi Kabupaten Sumbawa. Bahwa bukti surat tersebut tergolong


ep

sebagai akta autentik karena dibuat dan diterbitkan oleh pejabat yang
ah

berwenang sehingga mengandung nilai sempurna dalam pembuktian tertulis


R

pihak Tergugat yang di dalam surat surat tersebut menegaskan jika Serikat
es

Pekerja PUK SPEE FSPMI PT. MAN ENERGY SOLUTION INDONESI telah
M

ng

tercatat di dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa. Bahwa


on
gu

Halaman 59 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jika dicermati lebih jauh bukti surat dimaksud dihubungkan dengan dalil

si
Tergugat maka menurut hemat Majelis bukti surat tersebut tidak mengandung
pembuktian terkait dengan dalil sangkalan Tergugat melainkan lebih pada

ne
ng
penegasan jika di tempat kerja Tergugat telah memiliki Serikat Pekerja;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-3 berupa
Surat Keputusan Nomor Kep.034/SK/DPP FSPMI/XI/2021 yang dikeluarkan

do
gu oleh Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP
FSPMI) tertanggal 16 November 2021. Bahwa bukti dimaksud termasuk dalam

In
A
golongan akta di bawah tangan karena dibuat oleh para pihak sehingga
digunakan sebagai bukti tertulis yang mengandung bukti permulaan dalam
ah

lik
pembuktian tertulis pihak Tergugat yang di dalam surat tersebut menjelaskan
mengenai pengesahan pimpinan serikar pekerja elektronik jika dicermati secara
lebih mendalam bukti surat dimaksud tidak berhubungan langsung dengan dalil
am

ub
sangkalan Tergugat melainkan lebih pada menjelaskan mengenai adanya
pengesahan dewan pimpinan wilayah federasi serikat pekerja melat indonesia
ep
provinsi Nusa Tenggara Barat;
k

Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-4 berupa


ah

Surat Kartu Tanda Anggota Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Elektronik
R

si
Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT. MAN Energy Solutions
Indonesia (PUK SPEE FSPMI PT. MAN ES Indonesia). Bahwa bukti dimaksud

ne
ng

termasuk dalam golongan akta di bawah tangan karena dibuat oleh para pihak
sehingga digunakan sebagai bukti tertulis yang mengandung bukti permulaan

do
gu

dalam pembuktian tertulis pihak Tergugat yang di dalam surat tersebut


menjelaskan mengenai pengesahan pimpinan serikar pekerja elektronik jika
dicermati secara lebih mendalam bukti surat dimaksud tidak berhubungan
In
A

langsung dengan dalil sangkalan Tergugat melainkan menjelaskan tentang


keanggotaan Tergugat sebagai anggota Serikat Pekerja sehingga berhal untuk
ah

lik

didampingi atau diwakili olah kuasa hukum yang berasal dari Serikat Pekerja itu
sendiri;
m

ub

Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-5 dan T-6
berupa Surat Perjanjian Kerja antara Penggugat dan Tergugat dibuat dengan
ka

masa percobaan selama tiga (3) bulan terhitung sejak 1 Maret 2019 sampai
ep

dengan 31 Mei 2019 dan Surat Pengangkatan Tergugat berubah status


ah

menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT). Bahwa kedua surat
R

dimaksud tergolong sebagai akta di bawah tangan karena dibuat sendiri oleh
es

para pihak sehingga diterima sebagai bukti permulaan dalam pembuktian


M

ng

tertulis pihak Tergugat dan oleh karena bukti surat tersebut merupakan bukti
on
gu

Halaman 60 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
surat yang sama diajukan oleh Penggugat dan juga tidak ada bantahan dari

si
kedua belah pihak yang pada pokoknya mengatakann jika Tergugat dan
Penggugat terikat dalam hubungan perjanjian kerja;

ne
ng
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-7 dan T-8
adalah berupa Surat Reposisi atau kenaikan jabatan No: 11/HR-RPL/05/2021
tertanggal 17 Mei 2021 yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat

do
gu karena prestasi dan kinerja kerja yang baik dan Slip Gaji Tergugat sebagai
Assisten Operation Engineer dengan ‘upah sebesar Rp. 6.600.000 yang biasa

In
A
diterima setiap bulan. Bahwa bukti surat yang dapat digolongkan sebagai akta
di bawah tangan sehingga mengandung bukti permulaan dalam pembuktian
ah

lik
tertulis Tergugat tersebut menjelaskan jika benar Tergugat menduduki jabatan
dalam perusahaan Penggugat dan menerima upah (hal ini tidak bertengan
dengan dalil Penggugat) dengan demikian maka bukti tersebut selain
am

ub
mendukung dalil Tergugat tentangan hubungan kerja antara Penggugat dan
Tergugat juga mendukung Penggugat tentang dalil yang sama;
ep
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-9 dan T-10
k

adalah berupa Surat Keterangan Antigen Rapid Covid-19 Nomor 0001/SMC-


ah

LAB/COVID-19/VIII/2021 tertanggal 7 Agustus 2021 dan Resep Dokter untuk


R

si
membantu mengobati Tergugat yang terpapar Covid-19. Bahwa kedua surat
tersebut jika dicermati tergolong sebagai akta autentik karena dibuat oleh pihak

ne
ng

yang berwenang atau berkompeten dalam hal ini pihak Laboratorium dan oleh
dokter yang isi nya menjelaskan tentang Tergugat yang pernah dilakukan tes

do
gu

uji covid 19 dan positif serta Tergugat yang pernah berobat di Klinik Faskes -1
BPJS Kesehatan;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-12 adalah
In
A

berupa surat Hasil Medical Check Up (MCU) Tergugat yang dikeluarkan oleh
Laboratorium Klinik Prodia. Bahwa bukti surat tersebut dapat digolongkan
ah

lik

sebagai akta autentik yang mengadung nilai sempurna dalam pembuktian


tertulis Tergugat karena dibuat oleh instansi atau pihak yang berkompeten yang
m

ub

mana dalam surat tersebut menjelaskan tentang hasil MCU Tergugat;


Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-13 nadalah
ka

berupa Daftar hadir Penggugat di Polres Kabupaten Sumbawa. Bahwa bukti


ep

dimaksud membuktikan jika Tergugat pernah menghadiri pemeriksaan pada


ah

Polres Sumbawa;
R

Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-14.1 berupa


es

Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Termination of Employement


M

ng

Letter. Bahwa surat dimaksud dapat digolongkan sebagai akta dibawah tangan
on
gu

Halaman 61 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena dibuat sendiri para pihak sehingga diterima sebagai permulaan

si
pembuktian dalam bukti tertulis Tergugat yang di dalam surat tersebut
menjelaskan tentang adanya Pemutusan Hubungan Kerja yang di alami oleh

ne
ng
Tergugat selaku pekerja;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-14.2 berupa
Surat Penawaran Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebesar Rp.

do
gu 53.040.000 yang ditawarkan oleh Penggugat kepada Tergugat. Bahwa surat
tersebut dapat disepandakan dengan akta dibawah tangan karena dibuat

In
A
sendiri oleh para pihak sehingga diterima sebagai bukti permulaan dalam
pembuktian tertulis pihak Tergugat yang mana dalam surat tersebut
ah

lik
menerangkan bahwa Penggugat selaku pemberi kerja telah menawarkan uang
kompensasi sebagai bentuk kewajiban Penggugat sebagai konsekwenasi telah
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan Tergugat;
am

ub
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-15 adalah
berupa Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika Nomor : SKHPN-
ep
260/XI/52-04/2021/BNNK-SBW tertanggal 24 November 2021 yang dikeluarkan
k

oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sumbawa. Bahwa surat tersebut


ah

tergolong sebagai akta autentik karena dibuat dan dikeluarkan oleh instsni yang
R

si
berwenang dalam hal ini oleh Badan Narkotika Nasional sehingga surat
dimaksud diterima sebagai bukti surat yang mangandung nilai pembuktian

ne
ng

sempurna dalam pembuktian tertulis Tergugat khususnya terkait dengan adan


pemeriksaan urine Tergugat oleh BNN dan dinyatakan negatif mengangung zat

do
gu

metamvetamine atau zat yang terkndung di dalam Narkotika;


Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat yang bertanda bukti T-17
sampai dengan T-19 masing-masing berupa Surat Permohonan Bipartit
In
A

Pertama Nomor:023/EKS/DPW-FSPMI/NTB/XI/2021 tertanggal 26 November


2021, Surat Permohonan Bipartit Kedua Nomor : 005/BU/PUK SPEE FSPMI
ah

lik

MAN/XII 2021 tertanggal 14 Desember 2021, Surat Risalah Bipartit atau


Resume Pembahasan Perselisihan Hubungan Industrial tertanggal 15
m

ub

Desember 2021 dan Surat Anjuran Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
Kabupaten Sumbawa Nomor : 567/721/HI & Jamsos/XII/2021 tertanggal 30
ka

Desember 2021. Bahwa surat tersebut tergolong sebagai akta di bawah tanga
ep

dan akta autentik yang mana dalam surat bukti tersebut membuktikan jika
ah

terkait permasalahan antara Penggugat dan Tergugat tentang permasalahan


R

perselisihan Pemutusan Hubunngan kerja telah dilakukan upaya


es

perundingan/mediasi baik antara pekerja dan pemberi kerja maupun antara


M

ng

kedua pihak dan ditengahi oleh mediaotor dari dinas tenaga kerja namun upaya
on
gu

Halaman 62 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut tidak berhasil sehingga persoalan ini diselesaikan melalui Pengadilan

si
hubungan Industrial;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T- 20 berupa

ne
ng
Surat Skorsing atau Suspension Letter yang ditunjukan Penggugat kepada
Tergugat tanggal 13 Januari 2022. Surat yang disepadankan dengan akta di
bawah tangan tersebut membuktikan jika benar Tergugat telah diskorsing oleh

do
gu Penggugat karena melakukan pelanggaran terhadap peraturan Perusahaan;
Menimbang, bahwa bukti surat bertanda bukti T-21 adalah berupa

In
A
Peraturan Perusahaan atau Company Regulation Pasal 30 angka 7.1 huruf c.
Bahwa Peraturan Perusahaan yang diajukan Tergugat sama dengan yang
ah

lik
diajukan oleh Penggugat, maka pertimbangan mengenai bukti surat tersebut
disamakan dengan pertimbangan bukti surat Penggugat;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan memberikan penilaian dan
am

ub
telaahan secara lebih mendalam dan komprehensif terhadap bukti-bukti surat
Tergugat dihubungkan dengan dalil sangkalan nya;
ep
Menimbang, bahwa jika dihubungkan antara pembuktian tertulis Tergugat
k

dengan dalil sangkalannya, maka terdapat beberapa hal penting yang


ah

seharusnya dibuktikan oleh Tergugat dan berdasarkan pembuktian tertulis


R

si
Tergugat Majelis menilai Tergugat dalam pembuktiannya mencoba
membuktikan jika alasan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh

ne
ng

Penggugat terhadap Tergugat karena diduga melakukan pelanggaran


peraturan perusahaan yakni Tergugat telah mengkonsumsi zat yang dilarang

do
gu

adalah tidak benar karena Tergugat sebelum dilakukan Medical Chek Up telah
mengkonsumi obat batuk hal itu dihubungkan dengan bukti surat Tergugat
yakni Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika Nomor : SKHPN-
In
A

260/XI/52-04/2021/BNNK-SBW tertanggal 24 November 2021. Bahwa terkait


hal ini Majelis menilai jika bukti surat tersebut tidak dapat membantah hasil
ah

lik

Medical Chek Up (MCU) yang telah dilakukan oleh perusahaan/Penggugat


terhadap hasil urine Tergugat karena menurut pandangan Majelis jarak antara
m

ub

dilakukannya MCU yang dilakukan oleh Penggugat terhadap Tergugat dan uji
tes tes urine yang Tergugat lakukan sendiri di BNN sudah beberapa bulan
ka

sehingga tentu akan berpengaruh pada kandungan zat zat yang terkandung
ep

dalam urine Tergugat yang dapat menghilang dalam kurun waktu tertentu.
ah

Bahwa seharusnya ketika pihak Prodia selaku pihak yang melakukan MCU dan
R

menemukan jika di dalam urine Tergugat mengandung zat yang dilarang


es

Tergugat jika merasa tidak pernah mengkonsumsi zat terlarang tersebut harus
M

ng

seketika itu juga melakukan pemeriksaan urine ke pihak BNN untuk


on
gu

Halaman 63 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membandingkan hasil tes yang dilakukan oleh pihak Prodia, hal ini menunjukan

si
jika Tergugat tidak memiliki itikad saat itu dan menunggu hingga beberapa
bulan kemudian baru melakukan tes urine ke BNN;

ne
ng
Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan bukti surat Tergugat berupa
Daftar hadir Penggugat di Polres Kabupaten Sumbawa (bukti surat T-13)
Tergugat hendak membuktikan dalil nya terkait dengan adanya laporan yang

do
gu dilakukan oleh Penggugat terhadap Tergugat karena dugaan melakukan
penyalahgunaan narkotika yang menurut dalil Tergugat hal tersebut tidak

In
A
ditindak lanjuti proses penyidikannya oleh pihak Kepolisian Sumbawa, bahwa
terhadap hal itu Mejelis berpadangan penegakan hukum ada pada ranah
ah

lik
kewenangan aparat penegak hukum dalam hal ini oleh pihak Kepolisian dimana
dalam melakukan hal tersebut pihak berwajib memiliki standar tersendiri dan
mengacu pada ketentuan hukum, namun demikian hal tersebut tidak serta
am

ub
merta menghilangkan kesalahan Tergugat dalam perspektif pihak Penggugat
selaku Perusahaan yang menurut Pihak Penggugat Tergugat telah melakukan
ep
pelanggaran terhadap salah satu peraturan perusahaan dan memang hal
k

tersebut merupakan hak subyektif pihak Penggugat apalagi menurut hemat


ah

Majelis di dalam peraturan perusahaan Penggugat tidak menyebutkan jika


R

si
pekerja yang melakukan pelanggaran terhadap perusahaan juga merupakan
pelanggaran terhadap hukum pidana dan mensyaratkan adanya proses

ne
ng

penegakan hukum baru tindakan pemberian sanksi atau Pemutusan Hubungan


Kerja dapat dilakukan. Bahwa di sini perlu di pahami bahwa pelanggaran

do
gu

hukum pidana dapat menjadi acuan bagi setiap perusahaan dalam menyusun
peraturan perusahaan yang harus di taati oleh pekerja, namun dapat juga
perusahaan menjadikan bentuk pelanggaran yang bukan merupakan tindak
In
A

pidana sebagai sebuah kewajiban yang yang harus di taati oleh setiap pekerja.
Bahwa oleh karena bentuk pelanggaran terhadap peraturan Perusahaan yang
ah

lik

dilakukan oleh Tergugat dipandang pelanggaran berat sehingga Penggugat


melakukan pemutusan hubungan kerja, maka menurut majelis tidak ditindak
m

ub

lanjutinya proses penegakan hukum pidana oleh pihak berwajib terhadap


Tergugat tidak menghapuskan kesalahan Tergugat dalam hal melakukan
ka

pelanggaran terhadap peraturan perusahaan Penggugat oleh karena itu


ep

menurut pandangan Majelis bukti-bukti surat tersebut tidak dapat mendukung


ah

dalil sangkalan Tergugat;


R

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan mengenai alat


es

bukti surat Tergugat sebagaimana dikemukakan di atas tidak dapat


M

ng

on
gu

Halaman 64 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membuktikan dalil sangkalan Tergugat, maka selanjutnya Majelis akan

si
mempertimbangkan bukti saksi yang diajukan oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa saksi ke-1 (satu) Tergugat atas nama I MADE

ne
ng
JANANURAGA pada pokoknya menjelaskan saksi bekerja di Perusahaan yang
sama denagn Tergugat menjabat Opreation Tech selama 3 tahun, saksi kenal
dengan Tergugat karena 1 Divisi, benar Tergugat pernah terpapar Covid-19

do
gu namun saksi lupa waktunya sebelum MCU, Tergugat orangnya baik rajin sholat
dank arena saksi orang baru di Oparation Tech jadi Tergugat sering sharing

In
A
tentang system pembangkit Powerplan, saksi tidak pernah melihat Tergugat
mengkonsumsi narkoba di perusahaan dan saksi meyakini hal tersebut karena
ah

lik
saksi satu grup satu sift dengan Tergugat, MCU dilakukan di Perusahaan setiap
tahun, 2 minggu sebelum MCU Tergugat pernah mengatakan kalau dirinya
sedang sakit batuk pilek lalu saksi mengatakan istirahat saja dulu, saksi
am

ub
mendapatkan info dari atasan saksi kalau Tergugat mendapatkan surat PHK
karena hasil dari MCU, saksi dapat memastikan Tergugat tidak menggunakan
ep
Narkotika karena saksi 1 Sift dengan Tergugat;
k

Menimbang, bahwa saksi ke-2 (dua) Tergugat atas nama PUTRI REZKI
ah

UTAMI, saksi kenal dengan Tergugat sebatas kakak dari teman dekat saksi,
R

si
saksi berprofesi sebagai Perawat di Rumah Sakit Risa Sentra Medika Mataram
dan masih aktif sampai dengan sekarang, saksi yang memberikan resep obat

ne
ng

kepada teman saksi saudaranya Tergugat, setahu saksi obat yang ada di
Resep adalah obat batuk sesuai yang disampaikan teman saksi saat itu

do
gu

keluhannya batuk, yang meminta obat tersebut teman saksi bernama Mbak
Sari Adik dari Tergugat, saksi tidak tahu kandungan yang ada didalam obat
tersebutt namun saksi hanya tahu obat tersebut adalah obat batuk, saksi
In
A

membenarkan di Resep atas nama saksi sendiri, saksi sendiri yang


membuatkan obat dan diberikan kepada adik Tergugat. Bahwa saksi hanya
ah

lik

menyampaikan kepada Dokter kalau Pasien tersebut keluhannya seperti yang


disampaikan teman saksi kemudian Dokter meresepkan sesuai dengan
m

ub

wewenang Dokter, resep tersebut pada tanggal 20 Juli 2020. Bahwa saat itu
adik dari Tergugat bertanya kepada saksi kandungan obat tersebut karena ada
ka

kasus lalu saksi menjawab setahu saksi obat tersebut racikan, yang
ep

mengeluarkan resep tersebut adalah resep salah satu dokter yang ada di
ah

Rumah Sakit Risa tempat saksi bekerja, resep tersebut untuk atas nama saksi
R

sendiri namun saksi tidak dalam keadaan sakit, setahu saksi posisi Tergugat
es

dan adiknya berada di Sumbawa pada saat meminta resep tersebut, setahu
M

ng

on
gu

Halaman 65 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
saksi Tergugat sudah berobat dan informasinya masih belum ada perubahan

si
juga jadi coba dikonsultasikan ke Rumah Sakit;
Menimbang, bahwa saksi ke-3 (tiga) Tergugat atas nama HARMANSA

ne
ng
PURNANDA UTAMA pada pokoknya menjelaskan, saksi bekerja sebagai
perawat klinik rehabilitasi BNNK di Sumbawa, saksi pernah mengetahui
Tergugat datang ke BNN Sumbawa tapi untuk waktu dan tanggalnya saksi

do
gu lupa, Tergugat bersama istrinya datang untuk pemeriksaan urine dimana saksi
sendiri yang memeriksa urine Tergugat kemudian hasil pemeriksaan tersebut

In
A
saksi perlihatkan kepada atasan saksi, tergugat hanya didampingi istri tanpa
didampingi dari perusahaan pada saat pemeriksaan di BNN, hasil dari
ah

lik
pemeriksaan tersebut adalah negative 6 parameter. Bahwa pengecekan
dilakukan dengan cara rapid test dimana cara ini baku di 500 satker BNN,
akurasi pengecekan yang ada di BNN tidak pernah ada satupun yang Error,
am

ub
saksi tidak tahu tanggal kedatangan Tergugat ke BNN namun ada di bukti surat
Tergugat T-15 pada tanggal 24 November 2021. Bahwa saksi tahu ada
ep
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 923 Tahun 2019 tentang SOP dan
k

seberapa lama suatu sampel tetap mengandung psikotropika adalah 3 sampai


ah

dengan 5 hari;
R

si
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi saksi Tergugat tersebut
setelah dicermati kandungan dari keterangan yang diberikan, maka dapat

ne
ng

dinilai jika keterangan saksi sebagai alat bukti tersebut Tergugat hendak
membuktikan beberapa hal diantaranya adalah Tergugat telah mengkonsumsi

do
gu

obat batuk sebelum dilakukan MCU oleh pihak Prodia sebagai rekanan
Penggugat dalam melakukan kewajiban perusahaan secara rutin untuk
memeriksa kesehatan para karyawan yang pada saat MCU urine Tergugat
In
A

positif mengandung zat narkotika. Bahwa oleh karena sebeleum MCU Tergugat
sebelumnya telah mengkonsumsi obat maka hasil urine yang positif tersebut
ah

lik

adalah bukan karena Tergugat mengkonsumsi zat terlarang sebagaimana


ditemukan dalam urine Tergugat dari hasil MCU akan tetapi karena kandungan
m

ub

zat kimia dalam obat yang Tergugat minum sehingga Tergugat tidak dapat
dipersalahkan karena telah mengkonsumsi zat terlarang;
ka

Menimbang, bahwa hal lain yang hendak dibuktikan oleh Tergugat dari
ep

keterangan saksi saksi yang diajukannya tersebut adalah berkaitan dengan


ah

tindakan Tergugat yang ecara inisiatif sendiri melakukan pemeriksaan urine ke


R

pihak BNN dan hasil pemeriksaan urine Tergugat tersebut negatif tidak
es

mengandung narkotika;
M

ng

on
gu

Halaman 66 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dari kedua hal yang hendak dibuktikan Tergugat

si
tersebut yakni tentang Tergugat yang telah mengkonsumsi obat batuk sebelum
dilakukan MCU oleh pihak Penggugat dengan menggunakan jasa Prodia dan

ne
ng
tindakan Tergugat yang telah melakukan pemeriksaan urine ke BNN dan
hasilnya dinyatakan negatif sebagai perbandingan dengan Tes urine yang
dilakukan oleh Prodia, maka terkait hal tersebut Majelis akan

do
gu mempertimbangkannya secara khusus di bawah ini;
Menimbang, bahwa baik dalam pembuktian tertulis dan saksi yang

In
A
diajukan Tergugat hendak membuktikan jika kandunga zat terlarang yang
terkandung di dalam urin nya sebagaimana hasil MCU yang dilakukan oleh
ah

lik
pihak Prodia adalah disebabkan oleh karena Tergugat telah mengkonsumsi
obat batuk dengan resep dokter namun yang menjadi persoalan adalah resep
dokter sebagaimana dimaksud Tergugat yang menjadi dasar argumentasi
am

ub
Tergugat tersebut ternyata bukan atas Tergugat melainkan atas nama orang
lain sedangkan keterangan saksi ke dua Tergugat yang diajukan dengan
ep
maksud untuk menguatkan pembenaran dalil Tergugat tersebut di atas
k

keterangannya tidak dapat dipertanggung jawabkan karena pertama, apa yang


ah

saksi Tergugat utarakan terkait pemberian obat melalui resep dokter dapat
R

si
dilakukan tanpa pemeriksaan fisik langusng oleh dokter adalah hal yang diluar
prosedur penanganan medis karena hanya melalui konsultasi verbal itu bukan

ne
ng

Tergugat sebagai pasien langsung dengan dokter melainkan saksi Tergugat


sebagai perantaranya, sehingga apa yang kedua saksi Tergugat sampaikan

do
gu

tersebut tidak dapat dipertahankan sebagai alat bukti karena bertentangan


norma penanganan medis yang baik. Ke dua dari keterangan saksi tersebut
juga terungkap fakta jika keberadaan Tergugat yang ketika itu sedang berada di
In
A

pulau Sumbawa sedangkan posisi saksi ke dua Tergugat selaku orang yang
dijadikan perantara oleh Tergugugat melalui kakaknya untuk meminta resep
ah

lik

obat dari dokter berada salah satu klinik medis di kota Mataram sehingga jarak
antara pasien dan dokter sangatlah jauh, hal ini tentu menimbulkan tanda tanya
m

ub

tersediri mengapa Tergugat yang keberadaannya di Sumbawa mencari resep


dokter yang jauh di kota Mataram apalagi keluhan sakit yang dialami oleh
ka

Tergugat tergolong sakit yang tidak berat karena berupa batuk. Bahwa
ep

berdasarkan fakta tersebut maka Majelis menilai selain tidak sesuai produr
ah

medis pengobatan ada kejanggalan dalam peristiwa dimana Tergugat hendak


R

meminta resep dokter yang kemudian obat tersebut dikonsumsi kemudian


es

dijadikan alasan untuk menyatakan dirinya tidak mengkonsumsi zat terlarang


M

ng

sebagaimana ditemukan dalam urine Tergugat;


on
gu

Halaman 67 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya terkait dengan upaya pembuktian

si
Tergugat mengenai bukti surat dan saksinya yang hendak membuktikan jika
Tergugat telah melakukan tes urine ke pihak BNN dan hasilnya negetif, maka

ne
ng
menurut Majelis hal tersebut tidak dapat dipertahankan sebagai sebuah fakta
hukum yang diperoleh dari pembuktian Tergugat untuk menguatkan dalil
sangkalan Tergugat hal tersebut terjadi karena tindakan Tergugat yang

do
gu melakukan uji lab /tese urine nya di BNN jaraknya sudah lewat beberapa bulan
dari hasil tes lab MCU yang dilakukan oleh pihak Prodia terbit sehingga dengan

In
A
demikian hasil yang diperoleh ketika Tergugat melakukan tes di BNN tidak bisa
dikomparasikan dengan hasil MCU yang dilakukan oleh Prodia hal ini
ah

lik
disebabkan dalam rentang waktu tertentu kandungan metamvatamine dalam
urine dapat menghilang dengan sendirinya;
Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan mengenai pembuktian
am

ub
Tergugat sebagaimana diuraikan di atas, dalam salah satu dalil Tergugat
sebagaimana tersurat di dalam jawabannya Tergugan mengemukakan bahwa
ep
Pasal 7 Perjanjian kerja antara Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
k

dengan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang disandingkan dengan


ah

Peraturan Perusahaan yang menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap


R

si
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah ber tentangan dengan
Undang-undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003

ne
ng

Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat terbentuknya Pasal 30


angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan Sudah dicabut/dianulir oleh

do
gu

Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober


2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran
No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
In
A

Menimbang, bahwa walaupun dalam pembuktiannya baik tertulis maupun


alat bukti saksi, Tergugat tidak berupaya membuktikan dalil nya sebagaimana
ah

lik

disampaikan di atas namun oleh karena hal tersebut telah tersirat dalam
jawabannya maka mengenai hal tersebut perlu Majelis pertimbangkan secara
m

ub

khusus di bawah ini;


Menimbang, bahwa terkait dengan persoalan penerapan pasal 158 UU
ka

No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan pasca Putusan MK Nomor.


ep

012/PPU-1/2003 sebagai disebutkan Tergugat maka sejalan dengan itu


ah

Kementrian Ketenaga Kerjaan telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Tenaga


R

Kerja dan Transmigrasi Nomor Nomor: SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005 Tertanggal 7


es

Januari 2005 tentang Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Hak Uji Materil UU
M

ng

on
gu

Halaman 68 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-undang

si
Dasasar Republik Indonesia Tahun 1945 menjelaskan Sebagai Berikut:
Sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PPU-1/2003

ne
ng
tanggal 28 Oktober 2004 Tentang Hak Uji Materiil UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan Terhadap Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan telah dimuat dalam Berita Negara Nomor 92 Tahun

do
gu 2004 tanggal 17 Nopember 2004, maka untuk memberikan kejelasan bagi
masyarakan, dipandang perlu menerbitkan Surat Edaran sebagai berikut:

In
A
1. Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Undang-undan Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, khusus Pasal 158 ;Pasal 159 ; Pasal 160
ah

ayat (1) sepanjang mengenal anak kalimat “….bukan atas pengaduan

lik
pengusaha “;Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat “…Pasal 158
ayat (1) …”; Pasal 171 sepanjang menyangkut anak kalimat ….Pasal 158
am

ub
ayat (1) … ” Pasal 186 sepanjang mengenai anak kalimat “…Pasal 137 dan
Pasal 138 ayat (1) …. ” tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
ep
2. Sehubungan dengan hal resebut butir 1 maka Pasal-pasal UU No. 13 Tahun
k

2003 tentang Ketenagakerjaan yang dinyatakan tidak mempunyai kekuatan


ah

hukum mengikat, dianggap tidak pernah ada dan tidak dapat digunakan lagi
R

si
sebagai dasar / acuan dalam penyelesaian hubungan industrial;
3. Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 dan 2 di atas, maka penyelesaian

ne
ng

kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pekerja melakukan


kesalahan berat perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut : a.

do
gu

Pengusaha yang akan melakukan PHK dengan alasan pekerja melakukan


kesalahan berat ( eks Pasal 158 ayat (1), maka PHK dapat dilakukan setelah
ada putusan hakim pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap b.
In
A

Apabila pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib dan pekerja/ buruh tidak
dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya maka berlaku
ah

lik

ketentuan Pasal 160 Undang – undang Nomor 13 Tahun 2003;


4. Dalam hal terdapat “alasan mendesak” yang mengakibatkan tidak
m

ub

memungkinkan hubungan kerja dilanjutkan, maka pengusaha dapat


menempuh upaya penyelesaian melalui lembaga penyelesaian perselisihan
ka

hubungan industrial;
ep

Menimbang, bahwa dari surat edaran tersebut khususnya angka ke- 4


ah

(empat) secara jelas telah ditegaskan jika dengan adanya Putusan MK terkait
R

keberlakukan pasal 158 UU Ketenaga Kerjaan tidak menghalangi


es

diselesaikannya perselesihan PHK ke Pengadilan Hubungan Industrial dengan


M

ng

alasan terdapat alasan yang mendesak sehingga penyelesaian terhadap PHK


on
gu

Halaman 69 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang mendasarkan pada pasal 158 UU No.13 Tahun 2003 diselesaikakn

si
melalui persidangan Perkara PHI. Bahwa terkait dengan adanya alasan yang
mendesak sebagaimana dimaksudkan oleh Surat Edaran tersebut Majelis

ne
ng
menafsirkan dan akan menguraikannya dalam pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa kedaan mendesak saebagaimana dimaksud dalam
surat edaran tersebut adalah keadaan dimana permasalahan antara pekerja

do
gu dan perusahaan tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut pada tingkat
be parti dan tre partit. Bahwa keadaan mendesak juga ditafsirkan sebagai

In
A
keadaan dimana hubungan kerja antara pekerja dan pemberi kerja tidak
mungkin dilanjutkan kembali karena jika pun dipaksakan menimbulkan dis
ah

lik
harmonisasi dan preseden yang buruk bagi pagi pekerja lainnya hal tersebut
terjadi sebagaimana dalam perkara ini dimana Tergugat diberhentikan karena
mengkonsumsi zat terlarang/narkotika karena jika tetap dipertahankan maka
am

ub
ada preseden di kalangan pekerja jika perusahaan tidak tegas dalam
menegakan aturan perusahaan sehingga dapat saja oknum karyawan lainnya
ep
menjadikan contoh jika mengkonsumsi narkotika tidak masalah karena
k

perusahaan tidak dapat melakukan PHK. Bahwa selain itu bidang usaha
ah

Penggugat/Perusahaan dalam perkara ini adalah menyediakan energi listrik


R

si
dan penugasan atau jabatan Tergugat sebagai Assistant Operation Engineer
Control Room, dimana bidang penugasan tersebut sangat vital karena

ne
ng

menyangkut kelangsungan pemasokan daya listrik, maka apabila pekerja yang


bekerja dalam bidang tersebut dipengaruhi oleh kandungan yang terkandung

do
gu

dalam narkotika maka akan sangat riskan dan dapat menimbulkan kecelakaan
kerja yang disebabkan oleh adanya human error. Bahwa terlepas dari
pertimbangan tersebut menurut hemat Majelis memang penerapan sanksi
In
A

dengan mendasarkan pada kesalahan pekerja yang telah melakukan


pelanggaran berat dengan mengacu pada pasal 158 UU No. 13 Tahun 2003
ah

lik

yang mana pasal dimaksud telah dianulir akan tetapi penerapannya harus hati
hati karena tidak semua bentuk tindak pidana diakhir dengan adanya putusan
m

ub

pengdilan sebagai tolok ukur seorang telah bersalah. Bahwa hal tersebut
dikatakan demikian karena dalam suatu peristiwa dapat saja terjadi seseorang
ka

telah melakukan sebuah tindak pidana akan tetapi karena bentuk tindak pidana
ep

dimaksud tergolong tindak pidana yang dapat dilakukan upaya restorative


ah

juatice sebagaimana yang berlaku saat ini maka perkara tersebut tidak sampai
R

ke pengadilan, nah disni timbul pertanyaan apakah jika pekerja yang


es

melakukan hal tersebut tidak dapat dilakukan PHK oleh perusahaan padahal
M

ng

dalam peraturan perusahaan jelas dan tegas pekerja melakukan hal itu?.
on
gu

Halaman 70 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sama hal nya dengan perkara penyalahgunaan narkotika dimana dalam

si
UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika memberlakukan tindakan berupa
rehabilitasi kepada pengguna narkotika dan hal itu dapat dilakukan oleh pihak

ne
ng
BNN dan dengan demikian perkara tersebut tidak pernah akan sampai ke
pengadilan sehingga bisa dipastikan tidak akan ada putusan yang menyatakan
jika seseorang telah menyalahgunakan narkotika. Bahwa demikian juga dalam

do
gu perkara ini dimana Tergugat diberhentikan oleh pihak Penggugat karena telah
melakukan salah satu larangan dalam peraturan perusahaan yakni

In
A
mengkonsumsi zat terlarang, meskipun terhadap perkara tersebut belum ada
putusan pengadilan yang menyatakan Tergugat bersalah melakukan tindak
ah

lik
pidana penyalah gunaan narkotika namun tidak serta merta dapat dikatakan
jika tindakan PHK yang dilakukan Penggugat adalah tidak sah karena
Tergugat memang tidak terbukti bersalah karena dari aspek yuridis formil tidak
am

ub
ada Putusan Pengadilan maka sesuai denga azas preseden of
inoocent/praduga tidak bersalah tetap dikedepankan namun persolaan tersebut
ep
tetap dipadang oleh perusahaan sebagai pelanggaran aturan perusahaan dan
k

hal itu tidaklah keliru karena menurut Perusahaan ada norma yang dilanggar
ah

oleh pekerja dan hal tersebut telah dipertimbangkan secara panjang lebar oleh
R

si
Majelis sehingga Majelis berkesimpulan jika PHK yang dilakukan oleh
Penggugat kepada pihak Tergugat dapat disahkan oleh Pengadilan;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan secara


komprehensif mengenai pembuktian Tergugat baik surat dan saksi, maka

do
gu

Majelis berkesimpulan Tergugat tidak dapat membuktikan dalil sangkalannya;


Menimbang, bahwa oleh karena di satu sisi Penggugat telah dinyatakan
telah berhasil membuktikan dalil gugatannya sedangkan di lain pihak Tergugat
In
A

dinyatakan tidak dapat membuktikan dalil sangkalannya sehingga dengan


demikian, maka Majelis akan mempertimbangkan tuntutan Penggugat di bawah
ah

lik

ini;
Menimbang, bahwa petitum ke-1 (satu) Penggugat menuntut agar
m

ub

supaya Pengadilan Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.


Bahwa oleh karena Majelis belum dapat berkesimpulan apakah seluruh atau
ka

sebagian tuntutan diterima karena harus dipertimbangkan tuntutan Penggugat


ep

lainnya terlebih dahulu, maka tuntutan ke satu dipending untuk sementara ini;
ah

Menimbang, bahwa petitum ke-2 (dua) Penggugat menuntut agar supaya


R

Majelis menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


es
M

Mataram Kelas 1A berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus


ng

perkara a quo. Bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan di atas terkait


on
gu

Halaman 71 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Eksepsi Tergugat khususnya mengenai kewenangan mengadili, maka

si
telah dinyatakan jika Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Mataram berwenang mengadili perkara ini tuntutan ke-2 (dua) Penggugat di

ne
ng
terima;

Menimbang, bahwa Petitum ke-3 (tiga) Penggugat menuntut agar

do
Pengadilan menyatakan bahwa Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy
gu Solutions Indonesia adalah sah berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat
serta seluruh pekerja Penggugat. Bahwa Peraturan Perusahaan merupakan

In
A
sebuah pedoman bagi tata kelola suatu perusahaan khususnya yang
berhubungan dengan hubungan kerja/hubungan industrial. Pedoman ini
ah

lik
digunakan perusahaan untuk menyelaraskan kehidupan perusahaan guna
mencapai tujuan yang dicita-citakan yang didalamnya memuat tentang hak dan
kewajiban baik perusahaan maupun pekerja, syarat bekerja, tata tertib dan
am

ub
jangka waktu berlaku. Bahwa Peraturan perusahaan merupakan sebuat
paraturan internal pada perusahaan yang wajib ditaati oleh karena mengikat
ep
k

seluruh karyawan hal ini sesuai dengan Permenaker Nomor 28 Tahun 2014.
Bahwa oleh karena Peraturan perusahaan sebagaimana dimaksud Penggugat
ah

R
dalam tuntutannya telah disusun sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku

si
dan telah dilegalisir oleh dinas terkait yang berwenang sehingga peraturan

ne
ng

perusahaan tersebut berlaku sah dan mengikat perusahaan dan


karyawan/pekerja sehingga dengan pertimbangan tersebut, maka tuntutan ke-3
(tiga) Penggugat dikabulkan;

do
gu

Menimbang, bahwa Petitum ke-4 (empat) Penggugat menuntu agar


supaya Pengadilan Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran kerja
In
A

yang bersifat mendesak yang sanksinya pemutusan hubungan kerja (PHK)


sesuai dengan ketentuan Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan
ah

juncto Penjelasan Pasal 52 ayat 2 huruf (c) PP No. 35/2021. Bahwa


lik

sebagaimana pertimbangan mengenai pembuktian baik tertulis maupun


pembuktian dengan alat bukti saksi yang diajukan baik Penggugat dan Tergugat
m

ub

yang mana Majelis telah berkesimpulan jika Pemutusan Hubungan Kerja yang
dilakukan Penggugat adalah sah secara hukum karena terbukti Tergugat telah
ka

ep

melakukan pelanggaran terhadap salah satu aturan perusahaan sebagaimana


dimaksud dalam tuntutan ke-4 Penggugat tersebut dan oleh karena merupakan
ah

kewenangan dari pihak Penggugat selaku pemberi kerja untuk melakukan


R

Pemutusan Hubungan Kerja dengan pihak pekerja dan sepanjang pemutusan


es
M

hubungan kerja tersebut telah dilakukan karena alasan alasan sebagaimana


ng

on
gu

Halaman 72 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditentukan di dalam peraturan perusahaan dan juga Pemutusan Hubungan

si
Kerja telah sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan hukum yang
berlaku, maka tuntutan ke-4 (empat) Penggugat dikabulkan;

ne
ng
Menimbang, bahwa Petitumm ke-5 (lima) Penggugat menuntut agar
supaya Pengadilan Menetapkan hubungan kerja antara Penggugat dan

do
Tergugat putus sejak tanggal putusan ini diucapkan. Bahwa tuntutan ke 5 (lima)
gu relefan dengan tuntutan Penggugat sebelumnya sebagaimana telah
dipertimbangkan di atas, maka dengan demikian tuntutan ke-5 (lima Penggugat

In
A
juga dinyatakan dikabulkan;

Menimbang, bahwa Petitum ke-6 (enam) Penggugat menuntut agar


ah

lik
supaya Pengadilan Menyatakan Penggugat untuk membayar hak-hak Tergugat
yang masih ada di Penggugat mengacu Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021 yaitu
am

ub
sebesar Rp. 2.880.000,- (dua juta delapan ratus delapan puluh ribu Rupiah)
setelah diperhitungkan pembayaran iuran program jaminan pensiun, sebelum
dipotong pajak, dengan rincian sebagai berikut:
ep
k

No. Rincian Nilai


ah

1. Uang Penggantian Hak (Pasal 40 ayat 4 PP Rp. 7.500.000,-


R

si
35/2021)
2. Uang Pisah (Peraturan Perusahaan) Rp. 0,- +

ne
ng

Subtotal: Rp. 7.500.000,-


3. Iuran Program Pensiun yang dibayarkan Rp. 4.620.000,- -

do
Penggugat:
gu

Hak Tergugat sebelum dipotong Rp. 2.880.000,-


pajak:
In
A

Menimbang, bahwa terkai dengan adanya tuntutan Penggugat mengenai


pembayaran hak hak keuangan Tergugat, setelah cermati dan ditelaah, maka
ah

lik

oleh karena pembayaran hak hak Tergugat sebagaimana yang diperhitungkan


oleh Penggugat tersebut telah sesuai dengan ketentuan peraturan mengenai
m

ub

pembayaran hak hak pekerja yang dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja serta
tidak adanya tuntutan yang lain oleh Tergugat yang perlu diperhitungkan
ka

kembali oleh Majelis Hakim sehingga dengan demikian tuntutan ke-6 Penggugat
ep

dikabulkan;
ah

Menimbang, bahwa Petitum ke- 7 (tujuh) Penggugat menununtut aga


R

supaya Pengadilan menetapkan agar membebankan seluruh biaya yang timbul


es

dalam perkara aquo kepada Negara. Bahwa menurut ketentuan pasal 58


M

ng

Undang Undang Nomor . 2 tahun 2004 Tentang Pengadilan Hubungan


on
gu

Halaman 73 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Industrial menyatakan dalam proses beracara di Pengadilan Hubungan

si
Industrial pihak pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya perkara termasuk
biaya eksekusi yang nilai gugatannya di bawah Rp. 158.000.000,- (seratus lima

ne
ng
puluh juta rupiah), maka sesuai dengan nilai gugatan Penggugat dalam perkara
ini yang tidak mencapai nilai Rp.158.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)
sehingga dengan demikian pembebanan biaya perkara ditanggung oleh negara,

do
gu maka dengan demikian tuntutan ke-7 (tujuh) Penggugat dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan mengenai tuntutan

In
A
Penggugat ternyata seluruh tuntutan Penggugat di terima dengan demikian
maka dalam perkra ini dinyatakan gugata Penggugat diterima untuk seluruhnya
ah

lik
sehingga tuntutan ke-1 (satu) Penggugat dinyatakan di kabulkan;

DALAM REKONVENSI :
am

ub
Menimbang, bahwa Tergugat dalam gugatan Konvensi disebut sebagai
Penggugat ReKonvensi sedangkan Penggugat dalam perkara Konvensi disebut
sebagai Tergugat ReKonvensi;
ep
k

Menimbang, bahwa Penggugat ReKonvensi dalam surat jawabannya


ah

terhadap gugatan Konvensi disertai dengan adanya gugatan balik atau disebut
R

si
juga dengan gugatan Rekonvensi;

Menimbang, bahwa pokok dari gugatan Penggugat ReKonvensi adalah

ne
ng

Penggugat Rekonvensi mendalilkan jika Penggugat Rekonvensi pernah


menderita sakit covid 19 di bulan Agustus 2021 berdasarkan hasil medik dan

do
gu

selanjutnya Pengguat Rekonvensi telah dilakukan isolasi mandiri dan adik


Penggugat Rekonvensi telah memberikan obat resep dokter kepada Penggugat
Rekonvensi untuk diminum yang mana obat dimaksud diperoleh dari kota
In
A

Mataram dan Penggugat reKonvensi sendiri tidak mengetahui kandungan obat


tersebut. Bahwa kemudian di bulan Oktober 2021 Penggugat reKonvensi
ah

lik

mengikuti medical chek up (MCU) bersama karyawan lainnya yang mana pada
akhirnya Penggugat reKonvensi diberhentikan dari pekerjaannya sementara
m

ub

oleh Tergugat Rekonvensi karena hasil MCU Penggugat mengandung zat


terlarang dan terhadap hal tersebut melalui serikat pekerja Tergugat Rekonvensi
ka

telah diminta untuk melakukan pengujian kembali terhadap hasil LAB yang
ep

dibuat oleh pihak prodia namun hal tersebut tidak pernah dilakukan sehingga
ah

Penggugat tetap dilakkukan PHK dan dilakukan mediasi namun tidak berhasil;
R

Menimbang, bahwa terhadap gugatan reKonvensi tersebut, Tergugat


es
M

Rekonvensi telah menanggapinya sebagaiman tersurat di dalam repliknya, yang


ng

pada pokoknya menyatakan jika Tergugat Rekonvensi menolak dengan tegas


on
gu

Halaman 74 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluruh dalil gugatan Penggugat reKonvensi tersebut;

si
Menimbang, bahwa jika dicermati pokok dalil gugatan Rekonvensi yang
disampaikan oleh Penggugat Rekonvensi terebut adalah masih berkaitan erat

ne
ng
dengan dasar diajukannya gugatan ini oleh Penggugat Konvensi dan hal
tersebut telah dipertimbangkan secara konprehensif yang telah dijabarkan oleh

do
Majelis dalam pertimbangan mengenai pembuktian masing masing pihak
gu sedangkan hal lain yang terkait dengan pokok dalil gugatan lainnya
sebagaimana disampaikan Penggugat Rekonvensi yang tercermin dalam

In
A
petitum gugatan Rekonvensinya di antaranya menuntut agar Pengadilan
Hubungan Industrial menyatakan Surat Termination of Employment tertanggal
ah

lik
23 November 2021 yang telah di keluarkan oleh Tergugat dalam Rekonvensi
tanpa memperoleh penetapan dari lembaga dan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial TIDAK SAH/BATAL DEMI HUKUM dan tidak dapat
am

ub
dijadikan pedoman untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
terhadap Pengugat dalam Rekonvensi serta menghukum Tergugat dalam
ep
k

Rekonvensi memanggil dan mempekerjakan kembali Penggugat dalam


Rekonvensi pada pekerjaan dan posisi jabatan yang semula di Perusahaan
ah

R
milik Tergugat dalam Rekonvensi, terhitung sejak Putusan Pengadilan

si
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri KLS 1A Mataram ini di bacakan

ne
ng

walaupun Tergugat dalam Rekonvensi melakukan Upaya Hukum, maka


menurut hemat Majelis apa yang menjadi tuntutan tersebut di antara tuntutan
tersebut telah dipertimbangkan dalam gugatan Konvensi serta apa dituntut tidak

do
gu

dapat direalisasikan pada saat dilakukan upaya be partit dan tre partit sehingga
perselisihan mengenai PHK ini diperiksa oleh Majelis Hakim perkara aquo,
In
maka apa yang didalilkan dan dituntut oleh Penggugat Rekonvensi tersebut
A

tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan Majelis mengambil alih seluruh
pertimbangan dalam gugatan Konvensi secara mutatis mutandis pertimbangan
ah

lik

dimaksud dan digunakan dalam pertimbangan hukum mengenai gugatan


Rekonvensi;
m

ub

Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan tersebut, oleh karena


gugatan Konvensi telah diterima, maka gugatan Rekonvensi tidak relefan lagi
ka

ep

untuk dipertimbangkan lebih jauh baik mengenai posita maupun petitumnya;

Menperhatikan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


ah

ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian


es

Perselisihan Hubungan Industrial dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020


M

tentang Cipta Kerja serta Peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;


ng

on
gu

Halaman 75 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI:

si
DALAM KONVENSI :
DALAM EKSEPSI :

ne
ng
1. Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :

do
gu 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Mataram Kelas 1A berwenang untuk memeriksa, mengadili dan

In
A
memutus perkara a quo;
3. Menyatakan bahwa Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions
ah

lik
Indonesia adalah sah berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat
serta seluruh pekerja Penggugat;
am

ub
4. Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran kerja yang bersifat
mendesak yang sanksinya pemutusan hubungan kerja (PHK)
sesuai dengan ketentuan Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan
ep
k

Perusahaan juncto Penjelasan Pasal 52 ayat 2 huruf (c) PP No.


35/2021;
ah

R
5. Menetapkan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus

si
sejak tanggal putusan ini diucapkan;

ne
ng

6. Menyatakan Penggugat untuk membayar hak-hak Tergugat yang masih


ada di Penggugat mengacu Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021 yaitu
sebesar Rp. 2.880.000,- (dua juta delapan ratus delapan puluh ribu

do
gu

Rupiah) setelah diperhitungkan pembayaran iuran program jaminan


pensiun, sebelum dipotong pajak, dengan rincian sebagai berikut:
In
A

No Rincian Nilai
1. Uang Penggantian Hak (Pasal 40 ayat 4 PP Rp. 7.500.000,-
ah

35/2021)
lik

2. Uang Pisah (Peraturan Perusahaan) Rp. 0,- +


Subtotal: Rp. 7.500.000,-
m

ub

3. Iuran Program Pensiun yang dibayarkan Rp. 4.620.000,- -


Penggugat:
ka

ep

Hak Tergugat sebelum dipotong Rp. 2.880.000,-


pajak:
ah

es

DALAM REKONVENSI :
M

- Menolak seluruh gugatan Rekonvensi;


ng

on
gu

Halaman 76 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :

si
- Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada
Negara;

ne
ng
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri, pada hari Kamis
tanggal 19 Mei 2022, oleh kami, MAHYUDIN IGO, S.H, sebagai Hakim Ketua

do
gu Majelis, DARI TRIASTUTIE, S.H.M.H dan Drs. I WAYAN ADIARCA masing-
masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan

In
A
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram Nomor
8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr, putusan tersebut pada hari Kamis, tanggal 2 Juni
ah

lik
2022 telah diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim
Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dengan
didampingi oleh IKHSAN SUHARYADI, S.Kom. S.H Panitera Pengganti dengan
am

ub
dihadiri pula kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat.
ep
Hakim Anggota Hakim Ketua
k
ah

si
Ttd. Ttd.
DARI TRIASTUTIE, S.H.M.H. MAHYUDIN IGO, S.H.

ne
ng

do
gu

Ttd.
Drs. I WAYAN ADIARCA
In
A

Panitera Pengganti,
ah

lik

Ttd.
IKHSAN SUHARYADI, S.Kom. S.H.
m

ub

Perincian biaya :
1. Materai ................................ : Rp0;
ka

2. Proses ................................ : Rp0;


ep

3. PNBP .................................. : Rp0;


4. Panggilan ............................ : Rp0;
ah

5. Pemeriksaan setempat...... : Rp0;


R

6. Sita ................................... : Rp0;


Jumlah : Rp0;
es
M

( nol rupiah)
ng

on
gu

Halaman 77 dari 77 hal Putusan PHI Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77

You might also like