Professional Documents
Culture Documents
Putusan 8 PDT - Sus-Phi 2022 PN MTR 20230304123615
Putusan 8 PDT - Sus-Phi 2022 PN MTR 20230304123615
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PU T U S A N
si
Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram
memeriksa dan memutus perkara-perkara perselisihan hubungan industrial pada
tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
do
gu gugatan antara:
PT. MAN Energy Solutions Indonesia (dahulu bernama PT. MAN
In
A
Diesel & TurboIndonesia) yang diwakili oleh Goetz
Henning Kassing, jabatan Presiden Direktur dan Ir.
ah
lik
Hery Setyawan, jabatan Wakil Presiden Direktur dari
perseroan tersebut berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai
am
ub
Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT. MAN Energy Solutions Indonesia No. 2
ep
tanggal 10 Juli 2019 yang dibuat dihadapan Dini
k
si
perseroan berkedudukan di Menara Palma Lantai 17,
Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X2 Kav. 6, Jakarta
ne
ng
do
gu
lik
ub
Melawan
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hukumnnya yaitu Samsuri S.H, Aep Risnandar S.H,
si
Achmad Novel S.H, dan Mahfud Siddik S.H, Para
Pengurus Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik
ne
ng
Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP
SPEE FSPMI).Fauzan dan Rusman masing-masing
sebagai Pengurus Dewan Pipimpinan Wilayah
do
gu Serikat Pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Nusa Tenggara
In
A
Barat Yang berdomisili hukum di Jl. Raya Pondok
Gede No. 11 Dukuh Kramat Jati, Jakarta 13550 Telp
ah
lik
(021) 87796916 Fax (021) 8413954. Berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 18 Februari 2022,
selanjutnya disebut sebagai Tergugat;
am
ub
Pengadilan Hubungan Industrial tersebut;
Membaca berkas perkara yang bersangkutan;
ep
Mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
k
R
TENTANG DUDUK PERKARA
si
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 14 Februari
ne
ng
2022 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang diterima dan
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
do
Negeri Mataram dalam Register Nomor 8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr, telah
gu
lik
ub
6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu Rupiah) setiap bulannya sebelum
dipotong pajak;
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan
si
Transmigrasi Republik Indonesia berdasarkan surat nomor KEP.4/
HI.00.00/ 00.0000.200910006/ B/X/2020 pada tanggal 12 Oktober 2020
ne
ng
dan mulai berlaku sejak tanggal 12 Oktober 2020 sampai dengan
tanggal 11 Oktober 2022, pada pokoknya mengatur hak dan kewajiban
pengusaha dan pekerja, syarat kerja, tata tertib perusahaan, dan
do
gu merupakan landasan yang kuat dalam menjembatani hubungan
industrial antara Penggugat dan para pekerjanya in casu Tergugat,
In
A
termasuk menjadi landasan hukum untuk menyelesaikan setiap
permasalahan hubungan industrial, termasuk pemutusan hubungan
ah
lik
kerja;
4. Bahwa berdasarkan Pasal 7 Perjanjian Kerja, Tergugat telah menyetujui
untuk tunduk terhadap Peraturan Perusahaan, sehingga setiap
am
ub
ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Perusahaan wajib untuk
dilaksanakan dan setiap pelanggaran kerja dapat dikenakan sanksi
ep
sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perusahaan.
k
si
ketentuan Pasal 1338 alinea kesatu Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“KUHPerdata”) juncto Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang
ne
ng
do
gu
lik
ub
membuatnya.”
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sekurang-kurangnya memuat:
si
a. hak dan kewajiban pengusaha;
b. hak dan kewajiban pekerja/buruh;
ne
ng
c. syarat kerja;
d. tata tertib perusahaan; dan
e. jangka waktu berlakunya peraturan perusahaan”
do
gu 5.3 Pasal 3 Permenaker No. 28/2014 mengatur:
”Dalam 1 (satu) perusahaan hanya dapat dibuat 1 (satu)
In
A
PP yang berlaku bagi seluruh pekerja/buruh di
perusahaan yang bersangkutan baik PKWT maupun
ah
lik
PKWTT;
6. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan atau Medical Check
Up (“MCU”) yang dilakukan di lokasi kerja dan pada jam kerja atas nama
am
ub
Tergugat tertanggal 29 Oktober 2021 oleh pihak laboratorium resmi,
pihak laboratorium resmi telah memberikan saran kesehatan kerja yang
ep
menyatakan Tergugat: “Tidak Laik Bekerja untuk Sementara (Temporary
k
si
pada tanggal 19 November 2021, Penggugat telah menegur Tergugat
untuk meminta penjelasan atas hasil pemeriksaan kesehatan dan
ne
ng
do
gu
melainkan untuk individu atas nama orang lain (Putri Rezki Utami)
yang dalam resep dokter tersebut, salah satu obatnya adalah codein
ah
lik
(narkotika);
9. Bahwa berdasarkan keterangan dari pihak laboratorium resmi yang
m
ub
tertanggal 20 Juli 2020 atas nama orang lain (Putri Rezki Utami) serta
ah
menyalahgunakan obat-obatan;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bahwa Tergugat tidak menunjukkan kejujuran dan itikad baik dalam
si
hubungan kerjanya dengan Penggugat dan karenanya menimbulkan
ketidakharmonisan dalam hubungan kerja antara Penggugat dan
ne
ng
Tergugat di lingkungan kerja;
11. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat terbukti telah
melakukan pelanggaran kerja yang diatur secara khusus dalam Pasal
do
gu 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan yaitu memakai narkotika
dan/atau menyalahgunakan obat-obatan yaitu morphin (opiat) yang
In
A
termasuk golongan II narkotika mengacu Undang-Undang No. 35 Tahun
2009 tentang Narkotika (UU No. 35/2009) juncto Peraturan Menteri
ah
lik
Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2021 tentang Perubahan
Penggolongan Narkotika (“Permenkes No. 4/2021);
12. Bahwa pelanggaran kerja yang dilakukan Tergugat tersebut merupakan
am
ub
pelanggaran kerja yang jika sekali saja dilakukan, sanksinya adalah
pemutusan hubungan kerja (“PHK”) sesuai ketentuan Pasal 30 angka 7.1
ep
huruf (c) Peraturan Perusahaan yang pada pokoknya mengatur:
k
si
kesalahan besar sbb:
……. (c). mabuk, meminum minuman beralkohol hingga
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15. Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun
R
2015 (”SEMA 03/2015”), pelanggaran kerja yang dilakukan Tergugat
si
tersebut tidak memerlukan untuk dilakukannya proses pelaporan pidana
ne
ng
lebih dulu untuk mendapatkan putusan pidana yang mempunyai
kekuatan hukum tetap, dan berdasarkan Pasal 7 Perjanjian Kerja
juncto Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan, Tergugat
do
gu telah memahami dan menyepakati bahwa terhadap pelanggaran kerja
memakai narkotika dan/atau menyalahgunakan obat-obatan di
In
A
lingkungan kerja, sanksinya adalah PHK;
16. Bahwa sebagai upaya untuk menyelesaikan perselisihan PHK
ah
lik
sehubungan dengan pelanggaran kerja yang dilakukan oleh Tergugat
tersebut, sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
am
ub
(“UU No. 2/2004”), Penggugat telah melakukan perundingan bipartit
pada tanggal 15 Desember 2021, namun tidak mencapai kesepakatan;
ep
17. Bahwa berdasarkan hasil perundingan bipartit pada tanggal 15
k
si
obat dimaksud, dengan turut dihadiri oleh serikat pekerja dimana
Tergugat bergabung sebagai anggota serikat pekerja tersebut;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
ini.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Dalam hal Anjuran ditolak salah satu pihak, maka
si
penyelesaian perselisihan dilakukan melalui Peradilan
Hubungan Industrial di Pengadilan Negeri Mataram
ne
ng
dengan mengajukan gugatan oleh salah satu pihak.;
19. Bahwa terhadap anjuran dari Mediator, Penggugat telah menyampaikan
tanggapan secara tertulis sebagaimana termuat dalam surat Penggugat
do
gu tertanggal 12 Januari 2022 yang pada pokoknya menyatakan bahwa
Penggugat menolak anjuran yang disampaikan oleh Mediator;
In
A
20. Bahwa sehubungan dengan tidak adanya kesepakatan dalam upaya
penyelesaian secara mediasi maka berdasarkan ketentuan pasal 14
ah
lik
ayat (1) UU No. 2/2004, Penggugat melanjutkan penyelesaian
perselisihan PHK terhadap Tergugat ke Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Mataram Kelas 1A sebagai pengadilan yang
am
ub
berwenang untuk memeriksa dan memutusnya;
21. Bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
ep
Kerja (UUNo. 11/2020) mengatur:
k
si
“Ketentuan Pasal 61 diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut:
ne
ng
Pasal 61
(1) Perjanjian kerja berakhir apabila:
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lama 6 (enam) bulan kecuali ditetapkan lain dalam
si
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama.”;
ne
ng
22. Bahwa mengingat sanksi atas pelanggaran kerja yang dilakukan
Tergugat adalah pemutusan hubungan kerja (PHK), sebagaimana diatur
dalam ketentuan Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan
do
gu yang tidak mensyaratkan agar Penggugat untuk terlebih dahulu
memberikan sanksi surat peringatan pertama, kedua dan ketiga kepada
In
A
Tergugat sebelum sanksi PHK, maka adalah sah dan beralasan hukum
bagi Penggugat untuk memohon kepada Pengadilan agar memutus
ah
lik
hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat melalui pemutusan
hubungan kerja (PHK) sehubungan dengan pelanggaran kerja yang
dilakukan oleh Tergugat tersebut;
am
ub
23. Bahwa Penjelasan Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021 mengatur:
“Pelanggaran bersifat mendesak yang dapat diatur dalam
ep
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian
k
si
misalnya dalam hal:
a. melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan
ne
ng
do
gu
lik
ub
lingkungan kerja;
ep
peraturan perundang-undangan;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi
si
Perusahaan;
h. dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman
ne
ng
sekerja atau Pengusaha dalam keadaan bahaya di
tempat kerja;
i. membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan
do
gu yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk
kepentingan negara;atau
In
A
j. melakukan perbuatan lainnya di lingkungan
Perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima)
ah
lik
24. Bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021,
pelanggaran kerja yang dilakukan oleh Tergugat tersebut termasuk
am
ub
pelanggaran kerja yang bersifat mendesak, sehingga adalah sah dan
berdasar hukum apabila dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)
ep
dengan kualifikasi pelanggaran kerja yang bersifat mendesak terhadap
k
Tergugat;
ah
si
dan/atau menyalahgunakan obat-obatan di lingkungan kerja dibiarkan
tanpa pemberian sanksi sebagaimana diatur dalam peraturan
ne
ng
do
gu
lik
tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan
Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja (“PP No. 35/2021”)
m
ub
mengatur:
“(2) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan
si
b. uang pisah yang besarannya diatur dalam
Perjanjian Kerja,Peraturan Perusahaan, atau
ne
ng
Perjanjian Kerja Bersama.”
27. Bahwa Pasal 58 ayat (1) PP No. 35/2021 mengatur:
“Pengusaha yang mengikutsertakan Pekerja/Buruh dalam
do
gu program pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dibidang dana pensiun, iuran yang
In
A
dibayar oleh Pengusaha dapat diperhitungkan sebagai
bagian dari pemenuhan kewajiban Pengusaha atas uang
ah
lik
pesangon dan uang penghargaan masa kerja serta uang
pisah akibat Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41 sampai dengan Pasal 52 dan
am
ub
Pasal 54 sampai dengan Pasal 57”;
28. Bahwa Penggugat mengikut sertakan seluruh pekerjanya termasuk
ep
Tergugat dalam program jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan yang
k
si
4.620.000,- (empat juta enam ratus dua puluh ribu Rupiah), sehingga
pembayaran hak-hak kepada pekerja in casu Tergugat yang diputus
ne
ng
do
gu
dibayarkan Penggugat;
29. Bahwa mengacu pada Pasal 52 ayat (2) PP No. 35/2021, besarnya hak-
hak yang akan diterima oleh Tergugat adalah sebesar Rp. 2.880.000,-
In
A
lik
ub
dibayarkan Penggugat:
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Dalam proses beracara di Pengadilan Hubungan
si
Industrial, pihak- pihak yang berperkara tidak dikenakan
biaya termasuk biaya eksekusi yang nilai gugatannya di
ne
ng
bawah Rp. 158.000.000,00 (seratus lima puluh juta
rupiah)”;
31. Bahwa nilai gugatan a quo di bawah Rp. 158.000.000,- (seratus lima
do
gu puluh juta Rupiah) sehingga tidak dikenakan biaya.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon
In
A
kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Mataram Kelas 1A untuk berkenan memberikan putusan
ah
lik
sebagai berikut:
MENGADILI:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
am
ub
2. Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Mataram Kelas 1A berwenang untuk memeriksa, mengadili dan
ep
memutus perkara a quo;
k
si
serta seluruh pekerja Penggugat;
4. Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran kerja yang bersifat
ne
ng
do
gu
lik
ub
No Rincian Nilai
ep
.
ah
PP 35/2021)
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Subtotal: Rp. 7.500.000,-
si
3. Iuran Program Pensiun yang dibayarkan Rp. 4.620.000,- -
Penggugat:
ne
ng
Hak Tergugat sebelum dipotong pajak: Rp. 2.880.000,-
7. Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara a qu kepada
do
Negara;
gu atau
apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
In
A
adilnya menuruthukum (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, baik
ah
lik
Penggugat maupun Tergugat menghadap Kuasanya masing-masing;
Menimbang, bahwa sebelum persidangan dilanjutkan, Majelis Hakim
menyarankan agar tetap dilakukan perdamaian di luar persidangan kepada
am
ub
kedua belah pihak secara damai, akan tetapi hingga putusan ini dibacakan
permadaian tersebut tidak berhasil;
ep
Menimbang, bahwa setelah membacakan surat gugatan nya penggugat
k
Penggugat;
R
si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat
memberikan jawaban sebagai berikut:
ne
ng
DALAM EKSEPSI :
A. KOPETENSI RELATIF PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (PHI)
do
gu
MATARAM;
- Bahwa dalam siding Pertama (1) yang dilakukan pada tanggal 7 Maret
In
2022, Surat Kuasa Khusus Penggugat yang diberikan Kuasa kepada
A
lik
ub
TIMUR (SURABAYA);
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat Point 3, Penggugat mendalilkan “Menyatakan bahwa
si
Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solution Indonesia adalah sah
berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat Serta Seluruh Pekerja
ne
ng
Penggugat”;
sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 2
Tahun 2004 tentang jenis perselisihan hubungan industrial,
do
gu Perselisihan hubungan industrial hanya ada 4 saja :
Pasal 2 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004
In
A
1) Perselisihan Hak;
2) Perselisihan Kepentingan;
ah
lik
3) Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja;
4) Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan;
am
ub
Tidak seharusnya pont 3 dalam Petitum Gugatan Penggugat
dimasukan kedalam Petitum. Maka sangat jelas sekali dalam hal ini
ep
Gugatan Penggugat menjadi TIDAK JELAS;
k
si
KESALAHAN BERAT;
Dalam Gugatan Penggugat yang pada intinya menggunakan Pasal 30
ne
ng
angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan PT. MAN Energy Solution
Indonesia untuk melakukan PHK terhadap Tergugat adalah menjadi
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam salah satu putusannya MK menyatakan bahwa pasal 158 dan
si
pasal 159 Undang-Undang Ketenagakerjaan dinyatakan bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
ne
ng
dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
Bahwa Pasal 158 ini telah dianulir oleh putusan Mahkamah Konstitusi
No 012/PUU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004, karena Dengan adanya
do
gu ketentuan tersebut, telah terjadi pergeseran penilaian bersalah tidaknya
pekerja, khususnya yang menyangkut perbuatan Pidana (kesalahan
In
A
berat yang dituduhkan kepada pekerja pada dasarnya adalah
menyangkut perbuatan tindak pidana) adalah merupakan kewenangan
ah
lik
pengadilan Negri bukan Pengadilan Hubungan Industrial, tetapi apabila
memenuhi salah satu alat bukti diatas, pengusaha dapat mengadakan
pemutusan hubungan kerja tanpa melalui ijin Panitia Daerah/Pusat atau
am
ub
penetapan. Sehingga pengusaha dalam hal ini telah menjalankan
kewenangan pengadilan
ep
Bahwa Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
k
sebagai berikut :
R
si
Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Undang-undan Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, khusus Pasal 158; Pasal 159 ; Pasal 160 ayat
ne
ng
do
gu
171 sepanjang menyangkut anak kalimat ....Pasal 158 ayat (1) ... " Pasal 186
sepanjang mengenai anak kalimat "...Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) .... "
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
In
A
lik
mempunyai kekuatan hukum mengikat, dianggap tidak pernah ada dan tidak
dapat digunakan lagi sebagai dasar/acuan dalam penyelesaian hubungan
m
ub
industrial;
Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 dan 2 di atas, maka penyelesaian
ka
maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakim pidana yang
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. Apabila pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib dan
si
pekerja/buruh tidak dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana
mestinya maka berlaku ketentuan Pasal 160 Undang-undang
ne
ng
Nomor 13 Tahun 2003;
DALAM KONVENSI :
DALAM POKOK PERKARA :
do
gu 1. Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi, menolak seluruh dalil
Gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi kecuali yang diakui
In
A
secara tegas dalam jawaban ini;
2. Bahwa hal-hal yang telah di kemukakan Tergugat Konvensi/Penggugat
ah
lik
Rekonvensi dalam eksepsi mohon di anggap termuat dalam uraian ini;
3. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi, menyangkal semua
dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
am
ub
dalam gugatannya karena dalil-dalil yang dikemukakan tersebut tidak
berdasarkan fakta-fakta atas kejadian yang sebenarnya dilapangan dan
ep
tanpa didukung oleh bukti-bukti yang sah dan dapat diterima menurut
k
hukum;
ah
si
tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi pada point 4 dan 5 halaman 2 & 3 dengan alasan sebagai
ne
ng
berikut :
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
do
gu
2. cakap;
3. Suatu hal tertentu;
ah
lik
ub
- Undang-undang;
ep
- Ketertiban umum;
ah
- Kesusilaan;
R
Pasal 1320 ayat 1 dan 2 adalah subyektif dan ayat 3 adalah obyektif;
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Jika obyektif tidak dipenuhi maka konsekuensinya perjanjian
si
tersebut batal demi hukum atau dianggap TIDAK ADA pada saat
itu juga Perjanjian tersebut;
ne
ng
Maka dalam hal ini Pasal 7 Perjanjian kerja antara Penggugat
Konvensi/Tergugat Rekonvensi dengan Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi yang disandingkan dengan Peraturan Perusahaan yang
do
gu menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah ber tentangan dengan Undang-
In
A
undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat terbentuknya Pasal
ah
lik
30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan Sudah dicabut/dianulir oleh
Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28
Oktober 2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans)
am
ub
Surat Edaran No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
b. Bahwa dalam Pasal 111 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun
ep
2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan : “Ketentuan dalam
k
si
Perusahaan bertentangan dengan Undang-undang, konsekuensinya
adalah isi Peraturan Perusahaan tersebut BATAL DEMI HUKUM.
ne
ng
do
gu
lik
berikut :
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut. Artinya, hasil pemerikasaan tersebut belum bisa dijadikan
si
hasil akhir dan acuan untuk memvonis Tergugat mengkonsumsi
Narkotika;
ne
ng
b. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengkonsumi obat
yang dimana Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak
mengetahui terdapat kandungan Codein (opiate) Mengingat Tergugat
do
gu Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah bukan ahli dibidang obat-
obatan atau medis;
In
A
c. Bahwa obat yang dikonsumsi Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi adalah obat sisa dari Tergugat Konvensi/Penggugat
ah
lik
Rekonvensi saat terpapar Covid-19 pada tanggal 07 Agustus 2021
yang didapatkan atas dasar rekomendasi dari Adik kandung Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang mana Adik kandung Tergugat
am
ub
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah mantan Perawat/Tenaga
medis di salah satu Rumah Sakit di Kota Mataram. Dimana obat
ep
tersebut merupakan obat khusus untuk menyembuhkan penyakit
k
si
meriang, Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi teringat sisa obat
tersebut dan mengkonsumsinya dengan harapan segera sembuh dari
ne
ng
do
gu
lik
tertular dengan sakit batuk dan flu yang dideritanya baik itu dengan
keluarganya maupun rekan kerja ditempat bekerja;
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
si
Isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan yang menjadi
dasar untuk melakukan PHK terhadap Tergugat Konvensi/Penggugat
ne
ng
Rekonvensi adalah ber tentangan dengan Undang-undang. Karena Pasal
158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
yang menjadi dasar kuat terbentuknya Pasal 30 angka 7.1 huruf (c)
do
gu Peraturan Peusahaan Sudah dicabut/dianulir oleh Keputusan Mahkamah
Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri
In
A
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
ah
lik
Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah keliru memahami
dan juga tidak utuh mengerti esensi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c)
Peraturan Perusahaan, dalam isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan
am
ub
Perusahaan tersebut diakhir kalimat pasal terdapat frasa kata
“….menyalahgunakan obat-obatan DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN”
ep
sementara Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi Tidak Pernah
k
si
8. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan
tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
dan juga tidak mengerti esensi Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tahun 2015 (SEMA 03/2015) menyatakan "Dalam hal terjadi PHK
si
terhadap pekerja/buruh karena alasan melakukan kesalahan berat ex
Pasal 158 UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerajaan (Pasca
ne
ng
Putusan MK Nomor 012/PUU-I/2003, tanggal 28 Oktober 2004), maka
PHK dapat dilakukan tanpa harus menunggu putusan pidana
berkekuatan hukum tetap (BHT)”;
do
gu Yang dimaksud dengan Surat Edaran Mahkamah Aging Nomor 3 Tahun
2015 (SEMA 03/2015) adalah jika terjadi poses siding Pidana maka
In
A
boeleh melakukan PHK. Sementara Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi tidak pernah menjalani proses pidana tersebut;
ah
lik
10. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menolak dengan
tegas seluruh dalil-dalil dari pihak Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi pada point 17 halaman 5 dengan alasan sebagai berikut :
am
ub
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi menanggapi sebagai berikut :
Bahwa yang terjadi sebenarnya dalam bipartite tanggal 15 Desember
ep
2021 Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi mengklarifikasi terhadap
k
si
Konvensi/Penggugat Rekonvensi memang tidak mengetahui tentang obat
itu, hal tersebut terdapat di Resume Pembahasan Perselisihan Hubungan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri Tenaga
si
Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
ne
ng
b. Begitu juga dengan Pasal 52 ayat (2) PP no. 35 Tahun 2021 yang
pada intinya berakhirnya perjanjian kerja karena diatur dalam
Peraturan Perusahaan. Bagaimana bisa hal ini di terapkan
do
gu sementara Isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan
yang menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap Tergugat
In
A
Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah bertentangan dengan
Undang-undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun
ah
lik
2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat
terbentuknya Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan
Sudah dicabut/dianulir oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi
am
ub
No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-
ep
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
k
si
mengkonsumsi Obat-obatan terlarang Apalagi DI LINGKUNGAN
PERUSAHAAN;
ne
ng
do
gu
lik
BPJS yang terdapat dalam pasal 155 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13
tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menyatakan :
m
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Begitu juga dengan Pasal 52 ayat (2) PP no. 35 Tahun 2021 yang pada
si
intinya mengatur juga tentang pesangon. Bagaimana bisa hal ini di
terapkan sementara Isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan
ne
ng
Perusahaan yang menjadi dasar untuk melakukan PHK terhadap
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah bertentangan dengan
Undang-undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun
do
gu 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang menjadi dasar kuat terbentuknya
Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan Sudah
In
A
dicabut/dianulir oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-
1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan
ah
lik
Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005
tanggal 7 Januari 2005;
DALAM REKONVENSI
am
ub
1. Bahwa dalil – dalil yang telah dipergunakan dalam Konvensi dianggap
dipergunakan kembali dalam Rekonvensi;
ep
2. Bahwa Tergugat Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai
k
si
Rekonvensi;
3. Bahwa diperusahaan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja
ne
ng
telah didirikan Serikat Pekerja yang diberi nama Pimpinan Unit Kerja
Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
beralamat di Komplek PLTMG 50 MW Jl Lintans Sumbawa-Tano,
si
Desa Badas Kecamatan Badas Kabupaten Sumbawa.
6. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja di Perusahaan
ne
ng
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi sejak Tanggal 1 Maret 2019
dengan Status Masa Percobaan Selama 3 bulan dan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi berubah Status menjadi Perjanjian
do
gu Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sejak tanggal 31 Mei 2019.
7. Bahwa karena Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja sangat
In
A
baik, disiplin, Loyalitas tinggi dan hubungan sanat harmonis denga rekan
kerja maka Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi diangkat menjadi
ah
lik
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sejak tanggal 31 Mei
2019
8. Bahwa pada tanggal 7 Agustus 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat
am
ub
Rekonvensi menderita penyakit COVID-19 yang saat itu Kabupaten
Sumbawa sedang mengalami puncak kasus
ep
9. penderita Covid-19, sehingga Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
k
si
Rekonvensi diberikan obat oleh adik kandung dari Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk menyembuhkan sakit yang
ne
ng
do
gu
perawat disalah satu Rumah Sakit ‘di Kota Mataram, sehingga Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan tidak mengetahui dan mengerti
isi kandungan obat tersebut mengkonsumsi obat yang diberikan tadi.
In
A
lik
ub
kerjakan.
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
klinik Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi datangi karena klinik
si
tersebut adalah faskes pertama dari BPJS Kesehatan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi. Akan tetapi di klinik tersebut dokternya
ne
ng
sedang berada diluar kota, sehingga Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi memutuskan untuk kembali pulang. Setelah Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi pulang kerumah teringat akan obat
do
gu yang pernah diberikan oleh adik kandung Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi, lalu Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
In
A
mengkonsumsinya kembali, sehingga penyakit yang di derita Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi sembuh.
ah
lik
13. Bahwa pada tanggal 29 Oktober 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat
Rekonvensi menjalankan Medical Check Up (MCU) seperti karyawan
yang lain.
am
ub
14. Bahwa pada tanggal 19 November 2021 hasil dari MCU tersebut
menyatakan Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi terindikasi
ep
sementara terdapat kandungan morphine (opiate). Berdasarkan
k
si
direkomendasikan untuk
15.
ne
ng
do
gu
Prodia tidak bisa dijadikan dasar yang mutlak untuk menjadikan alasan
pemutusan hubungna kerja Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
ah
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lebih spesifik dan tanpa Bipartit dengan Tergugat Konvensi/Penggugat
si
Rekonvensi SECARA SEPIHAK mengeluarkan Surat Termination of
Employment tertanggal 23 November 2021 yang isinya adalah
ne
ng
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Bersamaan dengan Surat
PHK tersebut Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi menawarkan
Pesangon melalui Email surat elektronik tersebut diberi judul “Severance
do
gu Calculation” total sebesar Rp. 53.040.000,-. Hal tersebut Jelas di Tolak
oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi, karena Tergugat
In
A
Konvensi/Penggugat Rekonvensi Masih ingin Bekerja.
20. Bahwa sesungghnya Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi masih
ah
lik
ingin bekerja kembali seperti biasanya maka tawaran Pesangon yang
disampaikan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi melalui Email
tertanggal 23 November 2021 DI TOLAK oeh Tergugat
am
ub
Konvensi/Penggugat Rekonvensi
21. Bahwa pada tanggal 24 November 2021 Tergugat Konvensi/Penggugat
ep
Rekonvensi melakukan pemeriksaan Tes Narkotika pada lembaga yang
k
si
Narkotika dengan Nomor : SKHPN-260/XI/52-04/2021/BNNK-SBW
dengan hasil Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi Tidak
ne
ng
do
gu
lik
ub
25. Bahwa pada tanggal 15 Desember 2021 telah terjadi Bipartit antara
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah : “Setio Hasmoro mengklarifikasi bahwa ia mengkonsumsi obat
R
tanpa tahu kandungannya”. Dapat diartikan berdasrkan catatan tersebut
si
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi mengakui bahwa Tergugat
ne
ng
Konvensi/Penggugat Rekonvensi tidak mengetahui kandungan obat yang
dikonsumsi.
26. Bahwa pada tanggal 30 Desember 2021 Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
do
gu Sumbawa mengeluarkan anjuran dengan Nomor Surat : 567/721/HI &
Jamsos/XII/2021 tertanggal 30 Desember 2021 yang isinya adalah :
In
A
MENGANJURKAN
1. Kepada PT. MAN Energy Solutions Indonesia untuk mempekerjakan
ah
lik
kembali Saudara Setio Hasmoro selama Putusan Lembaga
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial belum ditetapkan.
2. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas Anjuran tersebut
am
ub
selambat-lambatnya dalam jangka waktu10 (Sepuluh) hari kerja
setelah menerima surat anjuran ini.
ep
3. Dalam hal anjuran ditolak salah satu pihak, maka penyelesaian
k
si
satu pihak.
Bahwa dengan dikekeluarkannya Anjuran tersebut oleh Dinas Tenaga
ne
ng
do
gu
lik
Suspension
28. Letter/Surat Skorsing diberikan pada tanggal 13 Januari 2022 kepada
m
ub
Konvensi/Tergugat Rekonvensi.
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhadap Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi TANPA ADANYA
si
PERUNDINGAN yang dikeluarkan oleh Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi yang langsung mem-PHK Tergugat Konvensi/Penggugat
ne
ng
Rekonvensi Tanpa adanya Putusan Pengadilan dan/atau putusan atau
Penetapan Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industial
(LPPHI) adalah Batal Demi Hukum karena bertentangan dengan
do
gu Pasal 151 ayat (1), (2), (3) jo Pasal 155 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003.
In
A
Pasal 151 ayat (1), (2), (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.
1. Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan
ah
lik
pemerintah, dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan
terjadi pemutusan hubungan kerja.
2. Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan
am
ub
kerja tidak dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja
wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat
ep
buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang
k
si
benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah
ne
ng
do
gu
Pasal 155 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003:
(1). Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum.
In
A
lik
ub
angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan yang menjadi dasar untuk
ep
undang. dimana isi Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Perusahaan
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tentang Ketenagakerjaan. Dimana Pasal 158 Undang-undang Nomor 13
si
Tahun
32. 2003 Tentang Ketenagakerjaan Sudah dicabut/dianulir oleh Keputusan
ne
ng
Mahkamah Konstitusi No. 012/PPU-1/2003 tanggal 28 Oktober 2004 jo
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran
No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005.
do
gu 33. Bahwa oleh karena gugatan Rekonvensi ini terbukti berdasarkan hukum
dan mengingat putusan perkara a quo menghukum Penggugat
In
A
Konvensi/Tergugat Rekonvensi memperkerjakan kembali Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi maka berdasarkan Pasal 109 Undang-
ah
lik
Undang Nomor 2 Tahun 2004 beralasan menyatakan putusan ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu meskipun Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi mengajukan perlawanan maupun kasasi. Menyatakan
am
ub
putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu tidak akan menimbulkan
akibat apapun dikemudian hari sebab apabila Tergugat
ep
Konvensi/Penggugat Rekonvensi bekerja dan Penggugat
k
si
membayar sesuai prestasi Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
sehingga tidak ada hal yang perlu dihawatirkan.
ne
ng
34. Bahwa oleh karena itu gugatan Rekonvensi ini mempedomani Pasal 180
HIR, maka dimohonkan Majelis Hakim berkenan untuk menyatakan
do
gu
lik
Rekovensi untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini,
Berdasarkan Eksepsi, alasan-alasan jawaban di atas, Gugatan Rekonvensi,
m
ub
DALAM EKSEPSI
ah
DALAM KONVENSI
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat
si
perkara ini.
DALAM REKONVENSI
ne
ng
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekovensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Termination of Employment tertanggal 23 November
2021 yang telah di keluarkan oleh Tergugat dalam Rekonvensi tanpa
do
gu memperoleh penetapan dari lembaga
3. penyelesaian perselisihan hubungan industrial TIDAK SAH/BATAL DEMI
In
A
HUKUM dan tidak dapat dijadikan pedoman untuk melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) terhadap Pengugat dalam Rekonvensi.
ah
lik
4. Menghukum Tergugat dalam Rekonvensi memanggil dan
mempekerjakan kembali Penggugat dalam Rekonvensi pada pekerjaan
dan posisi jabatan yang semula di Perusahaan milik Tergugat dalam
am
ub
Rekonvensi, terhitung sejak Putusan Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri KLS 1A Mataram ini di bacakan walaupun
ep
Tergugat dalam Rekonvensi melakukan Upaya Hukum.
k
si
Atau
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat
ne
ng
do
gu
lik
ub
Solutions Indonesia tanggal 10 Juli 2019 Nomor 2, diberi tanda bukti : P-1B;
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Foto copy Dokumen Wajib Lapor Tenaga Kerja PT MAN Energy Solutions
si
Indonesia di Jakarta yang disahkan oleh Sudin Nakertrans Jakarta Selatan
tanggal 13 Desember 2021, diberi tanda bukti : P-2B;
ne
ng
5. Foto copy Perjanjian Kerja antara Penggugat dengan Tergugat tertanggal 1
Maret 2019, diberi tanda bukti : P-3A;
6. Foto copy Kartu Pengenal Kerja atas nama Tergugat & Foto KTP Tergugat,
do
gu diberi tanda bukti : P-3B;
7. Foto copy Surat Posisi/Jabatan Terakhir Tergugat No. 11/HR-RPL/05/2021
In
A
tertanggal 17 Mei 2021, diberi tanda bukti : P-3C;
8. Foto copy Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
ah
lik
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomor KEP.
4/HI.00.00/00.0000.200910006/B/X/2020 tentang Pengesahan Peraturan
Perusahaan PT. MAN Energy Solutions Indonesia tertanggal 12 Oktober
am
ub
2020, diberi tanda bukti : P-4;
9. Foto copy Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions Indonesia,
ep
diberi tanda bukti : P-5;
k
10. Foto copy Hasil Pemeriksaan Kesehatan Laboratorium Prodia atas nama
ah
si
Oktober 2021 di tempat kerja dan pada jam kerja, diberi tanda bukti : P-6;
11. Foto copy Print dari foto resep dokter tertanggal 20 Juli 2020 atas nama
ne
ng
Putri Rezki Utami yang dikirimkan Tergugat kepada HRD Penggugat di akhir
November 2021 pada saat Penggugat menegur Tergugat atas temuan
do
gu
lik
ub
14. Foto copy Surat Skorsing No. 001/SL/XI/2021 dari Penggugat kepada
Tergugat tertanggal 19 November 2021, diberi tanda bukti : P-9;
ka
15. Foto copy Risalah Bipartit tertanggal 15 Desember 2021, diberi tanda bukti
ep
: P-10;
ah
16. Foto copy Surat Anjuran Mediator Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
17. Foto copy Surat Tanggapan dari Penggugat atas Anjuran Mediator Dinas
si
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa tertanggal 12 Januari
2022, diberi tanda bukti : P-12;
ne
ng
18. Foto copy Kartu Peserta Digital BPJS Ketenaga kerjaan atas nama
Tergugat, diberi tanda bukti : P-13;
19. Foto copy Tabel Perhitungan Akhir dari Penggugat atas hak-hak yang akan
do
gu diterima Tergugat sebelum dipotong pajak yaitu sebesar Rp. 2.880.000,
diberi tanda bukti : P-14;
In
A
Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah dibubuhi matarai yang
cukup serta telah dicocokan dengan surat aslinya maupun telah dicocokan
ah
lik
dengan bukti electroniknya sehingga bukti-bukti surat tersebut dapat digunakan
sebagai bukti surat dalam perkara ini;
Menimbang bahwa selain mengujakan bukti surat tersebut di atas untuk
am
ub
menguatkan dalil gugatannya Penggugat telah pula mengajukan 2 (dua) orang
saksi kedepan perpsidangan yang telah memberikan keterangan di bawah
ep
sumpah, selengkapnya sebagaimana tercatat dalam berita acara persidangan
k
si
- Bahwa saksi dalam keadaan sehat baik jasmani dan rohani serta
bersedia memberikan keterangan yang benar dipersidangan;
ne
ng
do
gu
- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat Setio Hasmoro sebagai rekan kerja
namun tidak ada hubungan keluarga dengan Tergugat Setio Hasmoro;
-
In
Bahwa posisi Setio Hasmoro sebagai assisten operation engineer Control
A
lik
Operation;
- Bahwa tugas utama Tergugat membantu PLTMG Sumbawa untuk
m
ub
ep
sumbawa;
- Bahwa PLTMG singkatan dari Pembangkit listrik tenaga minyak dan gas;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saudara Setio Hasmoro melanggar ketentuan peraturan
si
perusahaan khususnya di pasal 30 angka 7.1 huruf c terkait antara lain
mengenai penyalahgunaan obat keras dan narkotika;
ne
ng
- Bahwa pasal tersebut memang mengatur untuk pemutusan hubungan
kerja yang bisa dilakukan perusahaan jika terkait pelanggaran berat;
-
do
Bahwa jika melihat tergugat menandatangani peraturan perusahaan
gu seharusnya Tergugat patuh dan tunduk terhadap peraturan perusahaan;
- Bahwa ada pasal dibagian terakhir yang mengharuskan Tergugat untuk
In
A
tunduk pada peraturan perusahaan;
- Bahwa saksi yang menegur tergugat ketika saksi menerima hasil Medical
ah
lik
chekk up yang menyebutkan Tergugat terindikasi ada kandungan opiate
morfin dalam urine dan kemudian kami koordinasikan dengan pihak lab
yang menjadi vendor MCU tersebut dan tanggal 19 itu saksi menelpon
am
ub
Setio Hasmoro terkait hasil MCU yang dijawab sudah menerma dan
membaca hasil MCU tersebut dan Tergugat membenarkan hasil yang
ep
k
-
R
Bahwa tidak berapa lama Tergugat mengirimkan foto resep melalui WA;
si
- Bahwa foto resepnya itu tertanggal 20 juli 2020 atas nama orang bukan
ne
ng
do
gu
- Bahwa hasil MCU sudah diterima beberapa hari sebelumnya tetapi tidak
ada iktikad dari Tergugat untuk klarifikasi tanpa harus ditelpon oleh saksi;
In
-
A
Bahwa pengambilan urine untuk MCU dilakukan pada lokasi dan jam
kerja;
-
ah
lik
ub
kondisi sehat masih bisa terjadi human error apalagi karyawan dalam
pengaruh obat-obatan;
ka
ep
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa hasil MCU pada tergugat mengandung Opiat Morfin salah satu
si
jenis narkotika;
- Bahwa tidak ada kewajiban perusahaan untuk melakukan test lebih lanjut
ne
ng
kepada para pekerja yang mengkonsumsi narkoba;
- Bahwa dari piha Medical chek mengkonfirmasi hasil tersebut sudah valid;
-
do
Bahwa Tergugat di PHK karena melanggar pasal 30 angka 7 huruf c
gu yang isinya secara garis besar Perusahaan boleh melakukan pemutusan
hubungan kerjajika melakukan penyalahgunaan obat dan narkotika;
In
A
- Bahwa penyalahgunaan obat sepengetahuan saksi meminum obat keras
tanpa resep dokter tanpa nama yang bersangkutan;
ah
lik
- Bahwa ada mekanisme untuk mem-PHK pekerja yang berbunyi
memanggil yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi tetapi kami
am
ub
hubungan kerja atau tidak;
- Bahwa saksi pernah di infokan terkait dengan pemeriksaan di BNN tetapi
ep
k
R
Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Tergugat;
si
- Bahwa hasil pemeriksaan MCU tanggal 20 Oktober kemudian kami
ne
ng
do
gu
-
lik
ub
batuk;
ep
-
R
tahunnya;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa semua karyawan dilakukan Medical Chek up dilokasi kerja kecuali
si
karyawan yang sedang menjalani cuti maka karyawan tersebut datang
sendiri ke LAB untuk MCU;
ne
ng
- Bahwa sebelum dilakukan MCU diumumkan terlebih dahulu kepada
seluruh karyawan;
-
do
Bahwa ada himbauan dari LAB yang melakukan MCU untuk
gu menyampaikan siapa saja yang meminum obat sebelum melakukan
MCU;
In
A
- Bahwa menurut informasi yang saksi terima dari rkan saksi bernama
Yodhi Mahendra yang berkoordinasi dengan pihak Lab pada saat MCU
ah
lik
Tergugat ditanyakan minum obat apa dan dijawab oleh Tergugat telah
minum obat Decolgen;
- Bahwa apabila ada karyawan yang sedang tidak fit atau kurang sehat
am
ub
sebaiknya Test MCU bisa dilakukan belakangan saja tidak apa-apa dan
bisa dilakukan menyusul;
ep
k
R
bersedia memberikan keterangan yang benar dipersidangan;
si
- Bahwa saksi akan menerangkan terkait posita no. 9;
-
ne
ng
do
gu
Sdr. Setio Hasmoro kepada saksi adalah Unfit dengan positif Morfin;
- Bahwa Unfit maksudnya tidak layak beerja karena positif Morfin;
In
-
A
menggunakan Narkoba;
- Bahwa saksi mendapatkan informasi tersebut dari pihak Lab yang ada di
m
ub
ep
yang ada di Prodia Mataram lalu di Informasikan kepada saksi dan disitu
Tergugat menginformasikan jika dia mengkonsumsi obat-obatan dari
ah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa informasi yang saksi dapatkan Tergugat mengkonsumsi Decolgen
si
ketika diambil urinenya kemudian Tergugat mengakui mengkonsumsi
obat paru ketika Tergugat mendatangi pihak rekanan prodia di Sumbawa
ne
ng
tanggal 23 November;
- Bahwa pihak Prodia juga menginformasikan jika resep yang diberikan
oleh Tergugat bukan atas nama Tergugat namun atas nama Rezki Utami
do
gu saudara dari Tergugat;
- Bahwa yang ditekankan pada resep adalah codein nya;
In
A
- Bahwa tidak ada aturan diperusahaan yang mewajibkan apabila
ditemukan kandungan Narkotika dalam urine harus mencari headline
ah
lik
yang lebih kompeten untuk menentukan hasil tersebut;
- Bahwa sejauh ini belum pernah ada yang mengkroscek lebih jauh;
-
am
Bahwa jabatan Tergugat sampai saat ini masih Assisten Engineer Control
ub
Room dan masih dibayarkan gajinya;
- Bahwa saksi bekerja di Perusahaan yang sama dengan Tergugat;
ep
-
k
si
- Bahwa secara performa Tergugat bekerja baik tanpa ada kendala;
ne
ng
do
gu
lik
ub
sepengetahuan Perusahaan;
ka
- Bahwa saksi bertanya seberapa valid hasil MCU ini dan dijawab oleh
ep
pihak prodia hasil ini sudah valid dimana urine tersebut terkandung
Morfin;
ah
-
R
- Bahwa sejauh ini saksi melihat dari kedisiplinan kerja Tergugat masuk
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Tergugat mendatangi Lab Prodia yang ada di Sumbawa setelah
si
perusahaan mengetahui hasil MCU dan Tergugat sudah mengetahui
hasil MCU tersebut;
ne
ng
- Bahwa Perusahaan ada memanggil Tergugat sebagai teguran sebanyak
2 sampai 3 kali dan Tergugat sendiri datang menghadap ke Powerplan Manager
dan Sekretaris;
do
gu Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi saksi Penggugat tersebut,
para pihak akan menanggapainya dalam kesimpulannya masing masing
In
A
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil jawabannya, Tergugat telah
mengajukan bukti surat berupa:
ah
lik
1. Foto copy Surat Keputusan Nomor Kep.222/B/PP SPEE-FSPMI/IX/2020
yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik Elektrik
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPEE FSPMI), diberi tanda
am
ub
bukti : T-1;
2. Foto copy Tanda Bukti Pencatatan Nomor 566/437-I/HI & Jamsos/VIII/2020
ep
tertanggal 29 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja &
k
si
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia (DPP FSPMI) tertanggal 16 November 2021, diberi tanda bukti :T-
ne
ng
3;
4. Foto copy Kartu Tanda Anggota Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja
do
gu
5. Foto copy Surat Perjanjian Kerja antara Penggugat dan Tergugat dibuat
dengan masa percobaan selama tiga (3) bulan terhitung sejak 1 Maret 2019
ah
lik
ub
karena prestasi dan kinerja kerja yang baik, diberi tanda T-7;
R
8. Foto Copy Slip Gaji Tergugat sebagai Assisten Operation Engineer dengan
es
‘upah sebesar Rp. 6.600.000 yang biasa diterima setiap bulan, telah
M
ng
disesuaikan dengan Email dan diberi materai, diberi tanda bukti: T-8;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9. Foto Copy Surat Keterangan Antigen Rapid Covid-19 Nomor 0001/SMC-
si
LAB/COVID-19/VIII/2021 tertanggal 7 Agustus 2021, diberi tanda bukti : T-9;
10. Foto Copy Resep Dokter untuk membantu mengobati Tergugat yang
ne
ng
terpapar Covid-19, diberi tanda bukti :T-10;
11. Foto Copy Surat Keterangan Berobat di Klinik Faskes -1 BPJS Kesehatan,
diberi tanda bukti : T-11;
do
gu 12. Foto Copy Hasil Medical Check Up (MCU) Tergugat yang dikeluarkan oleh
Laboratorium Klinik Prodia, diberi tanda bukti : T-12;
In
A
13. Foto Copy Daftar hadir Penggugat di Polres Kabupaten Sumbawa, diberi
tanda bukti : T-13;
ah
lik
14. Foto Copy Surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Termination of
Employement Letter, diberi tanda bukti : T-14.1;
15. Foto Copy Penawaran Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
am
ub
sebesar Rp. 53.040.000 yang ditawarkan oleh Penggugat kepada Tergugat,
diberi tanda bukti : T-14.2;
ep
16. Foto Copy Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika Nomor :
k
si
Sumbawa, diberi tanda bukti : T-15;
17. Foto Copy Surat Permohonan Bipartit Pertama Nomor : 023/EKS/DPW-
ne
ng
do
gu
18. Foto Copy Surat Permohonan Bipartit Kedua Nomor : 005/BU/PUK SPEE
FSPMI MAN/XII 2021 tertanggal 14 Desember 2021, diberi tanda bukti : T-
17;
In
A
19. Foto Copy Surat Risalah Bipartit atau Resume Pembahasan Perselisihan
Hubungan Industrial tertanggal 15 Desember 2021, diberi tanda bukti :T-18;
ah
lik
20. Foto Copy Anjuran Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten
Sumbawa Nomor : 567/721/HI & Jamsos/XII/2021 tertanggal 30 Desember
m
ub
Penggugat kepada Tergugat tanggal 13 Januari 2022, Copy dari Foto dan
ep
22. Foto Copy Peraturan Perusahaan atau Company Regulation Pasal 30 Ayat
R
Menimbang, bahwa bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
digunakan sebagai alat bukti dalam perkara ini, kecuali bukti surat bertanda
si
bukti T-10 yang tidak ditunjukan surat aslinya di persidangan;
Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut Tergugat untuk
ne
ng
membuktikan dalil jawabannya telah mengajukan saksi-saksi di persidangan
sebanyak 3 (tiga) orang yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah
selengkapnya sebagaimana tercatat dalam berita acara persidangan yang pada
do
gu pokoknya sebagai berikut :
1. Saksi I MADE JANANURAGA;
In
A
- Bahwa saksi kenal dengan Para Pihak namun saksi tidak memiliki
hubungan keluarga dengan kedua belah pihak;
ah
lik
Bahwa saksi dalam keadaan sehat baik jasmani dan rohani serta
bersedia memberikan keterangan yang benar dipersidangan;
- Bahwa saksi akan menerangkan kinerja pekerjaan dari Tergugat;
am
ub
- Bahwa saksi bekerja di Perusahaan yang sama denagn Tergugat;
- Bahwa saksi bekerja sebagai Opreation Tech selama 3 tahun;
ep
-
k
-
R
Bahwa benar Tergugat pernah terpapar Covid-19 namun saksi lupa
si
waktunya sebelum MCU;
ne
-
ng
Bahwa Tergugat orangnya baik rajin sholat dank arena saksi orang baru
di Oparation Tech jadi Tergugat sering sharing tentang system
pembangkit Powerplan;
do
gu
ub
dirinya sedang sakit batuk pilek lalu saksi mengatakan istirahat saja dulu;
-
ka
karyawan;
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa sepengetahuan saksi isi dari pasal 30 ayat 7 point 7.1 huruf c
si
yang terdapat diperaturan perusahaan saksi bekerja adalah memakai
Narkotika di lingkungan kerja;
ne
ng
- Bahwa saksi membenarkan bukti surat T-21 yang ditunjukkan pada
persidangan terkait dengan peraturan perusahaan;
-
do
Bahwa saksi mendapatkan info dari atasan saksi kalau Tergugat
gu mendapatkan surat PHK karena hasil dari MCU;
- Bahwa saksi dapat memastikan Tergugat tidak menggunakan Narkotika
In
A
karena saksi 1 Sift dengan Tergugat;
- Bahwa setelah Tergugat mendapatkan promosi dari Perusahaan, jabatan
ah
lik
Tergugat berada di atas saksi;
- Bahwa saksi bekerja di Perusahaan yang sama dan masih aktif sampai
am
dengan sekarang;
ub
- Bahwa tidak ada intervensi dari perusahaan saat saksi menjadi saksi
dipersidangan sekarang;
ep
k
R
hubungan keluarga dan pekerjaan Penggugat;
si
- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat namun saksi tidak memiliki
ne
ng
do
gu
- Bahwa saksi kenal dengan Tergugat sebatas kakak dari teman dekat
saksi;
In
A
-
lik
ub
Bahwa yang meminta obat tersebut teman saksi bernama Mbak Sari Adik
ep
dari Tergugat;
- Bahwa saksi tidak tahu kandungan yang ada didalam obat tersebutt
ah
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi sendiri yang membuatkan obat dan diberikan kepada adik
si
Tergugat;
- Bahwa saksi hanya menyampaikan kepada Dokter kalau Pasien tersebut
ne
ng
keluhannya seperti yang disampaikan teman saksi kemudian Dokter
meresepkan sesuai dengan wewenang Dokter;
-
do
Bahwa Resep tersebut pada tanggal 20 Juli 2020 sesuai dengan bukti
gu surat P-7 yang ditunjukkan pada persidangan;
- Bahwa saat itu adik dari Tergugat bertanya kepada saksi kandungan obat
In
A
tersebut karena ada kasus lalu saksi menjawab setahu saksi obat
tersebut racikan;
ah
lik
- Bahwa resep yang dihadirkan pada persidangan bukanlah resep dokter
yang dimaksud untuk menebus obat pada waktu itu;
-
am
ub
dokter yang ada di Rumah Sakit Risa tempat saksi bekerja;
- Bahwa resep tersebut untuk atas nama saksi sendiri namun saksi tidak
ep
k
R
tebusnya dirumah sakit Risa otomatis menggunakan nama saksi;
si
- Bahwa setahu saksi untuk penebusan Resep menggunakan nama saksi
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa saksi tidak kenal dengan Para Pihak dan saksi tidak memiliki
ep
-
es
Sumbawa;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi pernah mengetahui Tergugat datang ke BNN Sumbawa tapi
si
untuk waktu dan tanggalnya saksi lupa;
- Bahwa Tergugat bersama istrinya datang untuk pemeriksaan urine
ne
ng
dimana saksi sendiri yang memeriksa urine Tergugat kemudian hasil
pemeriksaan tersebut saksi perlihatkan kepada atasan saksi;
-
do
Bahwa tergugat hanya didampingi istri tanpa didampingi dari perusahaan
gu pada saat pemeriksaan di BNN;
- Bahwa hasil dari pemeriksaan tersebut adalah negative 6 parameter;
In
A
- Bahwa pengecekan dilakukan dengan cara rapid test dimana cara ini
baku di 500 satker BNN;
ah
lik
- Bahwa akurasi pengecekan yang ada di BNN tidak pernah ada satupun
yang Error;
-
am
ub
Bahwa saksi tidak tahu tanggal kedatangan Tergugat ke BNN namun ada
di bukti surat Tergugat T-15 pada tanggal 24 November 2021;
- Bahwa saksi tahu ada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 923 Tahun
ep
k
2019 tentang SOP dan seberapa lama suatu sampel tetap mengandung
psikotropika adalah 3 sampai dengan 5 hari;
ah
R
- Bahwa penyalahguna obat-obatan adalah orang yang menggunakan obat
si
illegal atau obat dengan dosis yang berlebihan dan digunakan diluar
ne
ng
alasan medis bahwa dia tidak ada kondisi kesehatan yang terganggu
akan tetapi dia menggunakan alasan senang-senang dan tanpa resep
dokter;
do
gu
-
lik
Bahwa untuk obat dengan codein bisa didapatkan di Apotik melalui resep
dokter;
- Bahwa codein yang ada di resep dokter pada bukti surat T-10 yang mana
m
ub
orang tersebut tidak sakit maka dia tidak aman untuk mengkonsumsinya
ka
namun jika sakit meminum codein 10 mg itu aman karena batas aman
ep
dari pelatihan;
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa saksi tidak dapat menyimpulkan terkait dengan benar atau
si
tidaknya resep yang bukan atas nama orang tersebut dan dikonsumsi
oleh orang tersebut karena bukan kompetensi saksi;
ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi saksi tersebut para
pihak sepakat akan menanggapinya dalam kesimpulannya masing-masing;
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat bersama sama
do
gu mengajukan kesimpulan secara tertulis tanggal 19 Mei 2022;
Menimbang, bahwa para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang
In
A
diajukan lagi dan mohon putusan;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat putusan, segala sesuatu yang
ah
lik
termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
am
ub
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM KONVENSI :
DALAM EKSEPSI:
ep
k
si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah
mengajukan jawabannya yang didalamnya terdapat Eksepsi/keberatan oleh
ne
ng
do
Menimbang, bahwa pokok Eksepsi Tergugat adalah :
gu
lik
ub
(SURABAYA);
2. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS/KABUR (OBSCUUR LIBEL) :
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa dalam Prihal Gugatan Penggugat adalah “Perselisihan
R
Pemutusan Hubungan Kerja”. Akantetapi dalam Petitum Gugatan
si
Penggugat Point 3, Penggugat mendalilkan “Menyatakan bahwa
ne
ng
Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solution Indonesia adalah sah
berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat Serta Seluruh Pekerja
Penggugat”;
do
gu - OBJEK SENGKETA TIDAK JELAS, KARENA ALASAN PENGGUGAT
MELAKUKAN PHK TERHADAP TERGUGAT KARENA MELAKUKAN
In
A
KESALAHAN BERAT;
Dalam Gugatan Penggugat yang pada intinya menggunakan Pasal 30
ah
lik
angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan PT. MAN Energy Solution
Indonesia untuk melakukan PHK terhadap Tergugat adalah menjadi
Kabur Gugatan tersebut, karena Pelanggaran dalam Pasal 30 angka
am
ub
7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan PT. MAN Energy Solution Indonesia
Mengadopsi utuh Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
ep
Tentang Ketenagakerjaan. Dimana Pasal 158 Undang-undang Nomor
k
si
Oktober 2004 jo Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Menakertrans) Surat Edaran No: SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7
ne
ng
Januari 2005;
Bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penetapan. Sehingga pengusaha dalam hal ini telah menjalankan
si
kewenangan pengadilan
Bahwa Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
ne
ng
:SE.13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005, yang menegaskan
sebagai berikut :
Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Undang-undan Nomor 13 Tahun
do
gu 2003 tentang Ketenagakerjaan, khusus Pasal 158; Pasal 159 ; Pasal 160 ayat
(1) sepanjang mengenai anak kalimat "....bukan atas pengaduan pengusaha";
In
A
Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat "...Pasal 158 ayat (1) ..."; Pasal
171 sepanjang menyangkut anak kalimat ....Pasal 158 ayat (1) ... " Pasal 186
ah
lik
sepanjang mengenai anak kalimat "...Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) .... "
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 maka Pasal-pasal Undang-undang
am
ub
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dinyatakan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat, dianggap tidak pernah ada dan tidak
ep
dapat digunakan lagi sebagai dasar/acuan dalam penyelesaian hubungan
k
industrial;
ah
si
kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pekerja/buruh melakukan
kesalahan berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa Tergugat berpandangan jika Pengadilan hubungan
si
Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram tidak berwenang mengadili perkara
quo dengan alasan pemberi kuasa dalam hal ini prinsipal/ PT. MAN Energy
ne
ng
Solution Indonesia beralamat di Prim Serv O&M Surabaya sehingga menurut
Tergugat seharusnya gugatan ini diajukan kepada Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Surabaya;
do
gu Menimbang, bahwa pada prinsipnya gugatan Perkara Hubungan
Industrial baik aspek tekhnis maupun menyangkut penentuan tempat diajukan
In
A
suatu gugatan tetap mengacu pada pengaturan mengenai tempat diajukannya
suatu gugatan menurut ketentuan hukum acara perdata yang bersumber dari
ah
lik
RBg/Hir maunpun azas hukum nya. Bahwa mengacu pada prinsip tempat
diajukan gugatan, maka berdasarkan ketentuan hukum acara perdata, gugatan
harus diajukan ke Pengadilan Negeri/PHI tempat tinggal Tergugat hal ini sesuai
am
ub
dengan azas Actor saquitoir forum rei walaupun pada prinsipnya penentuan
tempat dimana harus diajukan suatu gugatan bersifat alternatif di antaranya
ep
tempat tinggal Penggugat jika Tergugat tidak diketahui lagi alamat tempat
k
si
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Tergugat dalam hal ini berdomisili
di Kabupaten Sumbawa yang mana untuk perkara Perselisihan Hubungan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Surat Edaran No: SE-
si
13/MEN/SJ-HK/I/2005 tanggal 7 Januari 2005;
Menimbang, bahwa dengan demikian akan dipertimbangkan lebih lanjut
ne
ng
apakah gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas sebagaimana di dalilkan
Tergugat di dalam Eksepsinya, maka Majelis akan mempertimbangkan secara
lebih komprehensif berikut ini;
do
gu Menimbang, bahwa mengenai pendapat Tergugat yang mengatakan
jika gugatan Penggugat kabur dengan alasan antara posita dan petitum gugatan
In
A
saling bertentanga akan dipertimbangkan sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa yang menjadi tolok ukur suatu gugatan kabur
ah
lik
adalah tidak ada dasar hukum dalam mengajukan gugatan, Fundamentum
Petendi (Posita) tidak dapat menjelaskan dasar hukum (rechtsground) dan
peristiwa atau kejadian yang menjadi dasar gugatan itu. Selain itu, dapat juga
am
ub
dasar hukumnya jelas, namun dasar fakta (fatelijke gound) nya yang tidak
dijelaskan;
ep
Menimbang, bahwa ciri lainya suatu gugatan kabur adalah dapat juga
k
Objek Sengketa tidak jelas atau kabur. Pada prakteknya objek gugatan tanah
ah
sering menjadi dasar dari eksepsi gugatan kabur. Hal ini terjadi karena dalam
R
si
gugatan tanah tersebut seringkali disebutkan tidak sesuai dengan fakta di
lapangan, misalnya ada perbedaan luas tanah dalam gugatan dengan
ne
ng
pemeriksaan setempat, tidak sama antara luas dan batas tanah yang dikuasai,
letak tanah yang jadi objek gugatan tidak disebutkan, tidak disebutkan batas-
do
gu
petitum gugatan ditulis ” menetapkan hak penggugat atas tanah”. Isi Petitum
yang demikian tentu belum jelas maknanya, karena hak yang diminta oleh
ah
lik
ub
Maksudnya ialah apa yang telah dijelaskan dalam Posita, akan menjadi alasan
ep
dari apa yang akan diminta di Petitum. Jika antara keduanya malah
ah
secara tidak tepat. ada beberapa poin penting yang perlu untuk diperhatikan
M
ng
ketika merumuskan keduanya dalam dalil gugatan. Seperti, jika masalah yang
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
timbul ialah Wanprestasi, tentu tidak tepat menggunakan dalil Perbuatan
si
Melawan Hukum dalam gugatan. Begitu juga jika peristiwa yang terjadi secara
objektif adalah Perbuatan Melawan Hukum, tentu tidak tepat menggunakan
ne
ng
gugatan Wanprestasi. Meski demikian keduanya dimungkinkan untuk
digabungkan dalam satu gugatan dengan catatan harus ada pemisahan yang
tegas diantaranya;
do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan mengenai
karakteristik suatu gugatan kabur sebagaimana dikemukakan di atas dan
In
A
dihubungkan dengan alasan Tergugat yang mengatakan jika gugatan
Penggugat kabur karena antara posita gugatan Penggugat tidak nyambung
ah
lik
dengan petitum, maka setelah Majelis mencermati dengan seksama isi dari
pada gugatan Penggugat khususnya mengenai posita dan petitum ternyata
tidak terdapat pertentangan karena sesuai dengan titel gugatan yang adalah
am
ub
mengenai Pemutusan Hubungan kerja sebagaimana telah diuraikan secara
cermat oleh Penggugat dalam positanya yang pada pokoknya mengenai
ep
Pemutusan Hubungan Kerja antara Penggugat selaku pemberi kerja dan
k
si
melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan sehingga dalam
tuntutannya penggugat telah menuntut agar Pengadilan menyatakan sah secara
ne
ng
do
gu
lik
ketenaga kerjaan telah dicabut oleh Mahkmah Konstitusi, maka menurut hemat
Majelis hal tersebut sudah memasuki ranah pokok perkara yang harus
m
ub
Tergugat bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku atau kah tidak
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dikesampingkan dan tidak dipertimbangkan lebih lanjut dalam pertimbangan
si
mengenai eksespsi Tergugat;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum tersebut,
ne
ng
maka alasan Eksepsi point ke-2 Tergugat tidak beralasan hukum sehingga
ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tentang pertimbangan hukum
do
gu Eksepsi Tergugat, ternyata seluruh Eksepsi Tergugat dinyatakan ditolak, maka
selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan materi pokok perkara;
In
A
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang pada
ah
lik
pokoknya adalah mengenai sebagaimana diuraikan di atas;
Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perselisihan antara kedua
belah adalah perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Penggugat
am
ub
mendalilkan bahwa Tergugat bekerja kepada Penggugat berdasarkan Surat
Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) tertanggal 1 Maret 2019,
ep
dengan jabatan terakhir Tergugat adalah Assistant Operation Engineer Control
k
Room, dengan jumlah upah terakhir adalah sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta
ah
enam ratus ribu Rupiah) setiap bulannya sebelum dipotong pajak. Bahwa
R
si
kemudian Penggugat selaku pemberi kerja telah memberhentikan Tergugat
(PHK) dengan alasan tindakan Tergugat yang telah memakai narkotika
ne
ng
do
gu
lik
Kerja untuk waktu tertentu dari tanggal 1 Maret 2019 sebagai Assistant
Operation Engineer Control Room. Bahwa Pemutusan Hubungan kerja yang
m
ub
Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan Peusahaan Sudah dicabut/dianulir oleh
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penyalahgunaan narkotika berdasarkan Laboratorium Klinik Prodia adalah klinik
si
yang ditunjuk oleh Penggugat untuk melakukan Medical Check UP (MCU)
kepada Tergugat. Dimana hasil Medical Check UP yang dikeluarkan oleh
ne
ng
Laboratorium Klinik Prodia tertuang di halaman 4 “pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan skrining. Untuk pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan
pemeriksaan konfirmasi dengan metode yang lebih sepesifik”. Namun
do
gu Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak menjalankan hal tersebut.
Artinya, hasil pemerikasaan tersebut belum bisa dijadikan hasil akhir dan acuan
In
A
untuk memvonis Tergugat mengkonsumsi Narkotika. Bahwa selain itu laporan
pihak Penggugat kepada pihak berwajib terkait dengan penyalahgunaan
ah
lik
Narkotika yang diduga dilakukan oleh Tergugat telah ditolak oleh pihak Polres
Sumbbawa sehingga dengan demikian Tergugat tidak terbukti melakukan
penyalahgunaan narkotika sehingga pemberhentian Tergugat selaku pekerja
am
ub
yang dilakukan Penggugat adalah tidak batal demi hukum dan tidak sah;
Menimbang, bahwa oleh karena dalil gugatan Penggugat dibantah,
ep
maka berdasarkan Pasal 1865 KUH Perdata/Pasal 283 R.Bg Penggugat
k
dahulu;
R
si
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tentang pokok gugatan
Penggugat tersebut di atas, maka dalam perkara ini yang harus dibuktikan oleh
ne
ng
Penggugat dalam perkara ini adalah apakah benar Tergugat telah melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perusahaan sehingga Pengadilan Hubungan
do
gu
lik
ketentuan pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 284 R.Bg yang menjelaskan
urutan alat bukti yang pertama adalah alat bukti surat, karena itu dalam menilai
m
ub
dalil gugatannya tersebut telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti
R
ng
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-1 A
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
berupa Akta Pendirian dan Anggaran Dasar PT MAN Nomor 14 termuat dalam
si
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11/9-1998 Nomor 73.
Bahwa selain bukti tersebut dapat ditunjukan surat aslinya dipersidangan, bukti
ne
ng
surat dimaksud tergolong sebagai Akta Autentik yang mengandung nilai
sempurna dalam pembuktian tertulis pihak Penggugat karena selain telah
dicatat dalam tambahan berita negara akta tersebut dibuat oleh pejabat yang
do
gu berwenang dalam hal ini notaris yang di dalamnya membuktikan legalitas
Penggugat sebagai sebuah korporasi sehingga bukti tersebut diterima sebagai
In
A
bukti surat yang membuktikan dalil Penggugat khususnya kedudukan
Penggugat sebagai sebuah perusahaan;
ah
lik
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-1 B
berupa surat Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. MAN Energy Solutions
am
ub
Indonesia tanggal 10 Juli 2019 Nomor 2. Bahwa selain bukti tersebut dapat
ditunjukan surat aslinya dipersidangan, bukti surat dimaksud tergolong sebagai
ep
Akta Autentik yang mengandung nilai sempurna dalam pembuktian tertulis pihak
k
Penggugat karena akta tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam hal
ah
si
perusahaan telah menjalankan mekanisme perseroan sebagaimana ditentukan
dalam ketentuan udang undang mengenai Perseroan;
ne
ng
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-2 A
berupa Surat Keterangan Domisili Perusahaan Nomor
do
gu
lik
karena surat tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini oleh
kepada unit pelayanan terpadu satu pintu kelurahan Kuningan Timur yang di
m
ub
sebuah perusahaan;
ah
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-2
R
ng
tanggal 13 Desember 2021. Bahwa selain bukti tersebut dapat ditunjukan surat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
aslinya dipersidangan, bukti surat dimaksud tergolong sebagai Akta Autentik
si
yang mengandung nilai sempurna dalam pembuktian tertulis pihak Penggugat
karena surat tersebut dibuat oleh pejabat yang berwenang yang di dalamnya
ne
ng
membuktikan Penggugat selaku korporasi telah melakukan salah satu
kewajibannya sehingga bukti tersebut diterima sebagai bukti surat yang
membuktikan dalil Penggugat;
do
gu Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-3 A
berupa Perjanjian Kerja antara Penggugat dengan Tergugat tertanggal 1 Maret
In
A
2019. Bahwa bukti surat diamksud telah disesuaikan dengan aslinya namun
oleh karena surat dimaksud tergolong sebagai akta di bawah tangan karena
ah
lik
dibuat sendiri oleh Para pihak sehingga bukti surat dimaksud diterima sebagai
bukti permulaan dalam pembuktian tertulis Penggugat dan harus didukung
dengan alat bukti lainnya untuk meningkatkan derajat pembuktiannya dari
am
ub
pembuktian permulaan menjadi pembuktian yang bernilai sempurna. Bahwa jika
ditelaah bukti surat tersebut telah membuktikan salah satu dalil Penggugat
ep
khususnya terkait dengan status Penggugat dan Tergugat yang terikat dalam
k
sebuah hubungan kerja dimana Penggugat selalu pihak yang memberi kerja
ah
dan Tergugat adalah sebagai pihak yang menerika pekerjaan /pekerja. Bahwa
R
si
oleh karana dalil terkait hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat
tersebut tidak dibantah bahkan diakui, maka bukti surat dimaksud telah
ne
ng
do
gu
lik
ub
disesuaikan dengan aslinya yang mana kedua bukti surat tersebut membuktikan
ep
Mei 2021. Bahwa surat tersebut digolongkan sebagai akta di bawah tangan
M
ng
karena dibuat sendiri oleh pihak Penggugat karena telah diajukan surat aslinya
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
di persidangan sehingga bukti dimaksud diterima sebagai bukti permulaan
si
dalam pembuktian tertulis Penggugat khususnya mengenai status Tergugat
sebagai pekerja pada Penggugat dengan jabatan terakhir yang diemban
ne
ng
Tergugat;
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-4 berupa
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
do
gu Sosial Tenaga Kerja Nomor KEP. 4/HI.00.00/00.0000.200910006/B/X/2020
tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions
In
A
Indonesia tertanggal 12 Oktober 2020. Bahwa jika dicermati surat dimaksud
tergolong sebagai akta autentik karena dibuat oleh pejabat yang berwenag
ah
lik
dalam hal ini Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja, oleh karena itu bukti surat dimaksud mengadung pembuktian
sempurna dalam pembuktian tertulis Penggugat dan oleh karena selai telah
am
ub
disesuaikan dengan aslinyan bukti surat tersebut mengandung pembuktian
salah satu dalil gugatan Penggugat khususnya terkait peraturan Perusahaan
ep
yang menjadi dasar Pemutusan Hubungan Kerja antara Penggugat dan
k
Tergugat yang telah melalui suatu prosedur tentang peraturan perusahaan yang
ah
si
dari pihak yang berwenang dalam hal ini Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sehingga dengan demikian peraturan
ne
ng
do
gu
dibuat sendiri oleh perusahaan namun oleh karena bukti surat tersebut telah
dilakukakan legalisasai oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan
ah
lik
Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana bukti surat Penggugat tanda bukti
P- 4 di atas maka dengan demikian bukti surat berupa peraturan perusahaan
m
ub
yang diatur dalam peraturan perusahaan yang salah satunya melarang Pekerja
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-6 berupa
si
Surat Hasil Pemeriksaan Kesehatan Laboratorium Prodia atas nama Setio
Hasmoro (Tergugat) yang pemeriksaannya dilaksanakan tanggal 29 Oktober
ne
ng
2021 di tempat kerja dan pada jam kerja, telah disesuaikan dengan aslinya dan
diberi materai. Bahwa surat hasil pemeriksaan Lab sebagaimana tersebut di
atas dapat digolongkan sebagai akta autentik yang mengandung nilai
do
gu pembuktian sempurna karena selain telah dapat ditunjukan surat aslinya ke
depan persidangan bukti surat tersebut diterbitkan oleh lembaga yang atau
In
A
pejabat yang berwenang dalam hal ini pihak Prodia selaku penyelenggara jasa
kesehatan khususnya pemeriksaan kesehatan. Bahwa bukti surat dimaksud
ah
lik
membuktikan dalil Penggugat khususnya terkait bentuk pelanggaran Tergugat
karena mengkonsumsi zat yang terlarang yang digolongakan sebagai narkotika.
Bahwa laporan sebagaimana disebut dalam hasil pemeriksaan terhadap urine
am
ub
Tergugat tersebut dapat dipertanggung jawaban akuntabilitasnya dan
keakuratannya karena Prodia selaku pemeriksa yang independen bukan
ep
merupakan klinik perusahaan sehingga hasil laporan dapat dipercaya;
k
foto resep dokter tertanggal 20 Juli 2020 atas nama Putri Rezki Utami yang
R
si
dikirimkan Tergugat kepada HRD Penggugat di akhir November 2021 pada saat
Penggugat menegur Tergugat atas temuan morphin (opiat) dalam pemeriksaan
ne
ng
urinenya. Bahwa resep dokter dapat disepadankan dengan akta autentik karena
dibuat oleh seorang dokter resmi, namun oleh karena bukti dimaksud tidak
do
gu
lik
ub
Tergugat (bukti P-7) ternyata nama pasien penerima resep adalah bukan nama
Tergugat melainkan nama orang lain sehingga alasan Tergugat tidak dapat
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saat ini lajim digunakan sehingga hal tersebut diterma sebagai bukti tanpa
si
mempertibangkan apakah tergolong sebagai akta autentik ataukah bukan
karena merupakan Data Elektronik resmi dalam sistem komunikasi saat ini.
ne
ng
Bahwa dalam jawabannya Tergugat tidak pernah membantah atas hal tersebut
yang terkait dengan adanya permintaan dari pihak Tergugat kepada pihak
Prodia sumbawa (fiya) agar supaya hasil pemeriksaan urine Tergugat
do
gu dinyatakan mengandung zat yang terkandung di dalam obat batuk yang
diminum oleh Tergugat. Bahwa bukti surat dimaksud membuktikan dalil
In
A
Penggugat khususnya mengenai tindakan Tergugat yang mencoba melakukan
interfensi kepada pihak Prodia selaku pihak Lab yang melakukan pemeriksaan
ah
lik
urine seluruh karyawan/Pekerja Penggugat termasuk Tergugat dengan maksud
dan tujuan Tergugat agar hasil pemeriksaan urine Tergugat mendapatkan
alasan yang sah karena mengkonsumsi obat batuk dan bukan karena
am
ub
mengkonsumsi zat terlarang ;
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-8 B berupa
ep
percakapan Whatsapp antara pihak Laboratorium Prodia (Ni Luh Eka Yulianti)
k
si
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P- 9 berupa
Surat Skorsing No. 001/SL/XI/2021 dari Penggugat kepada Tergugat tertanggal
ne
ng
do
gu
dari pekerjaan dan jabatan yang diemban Tergugat karena telah melakukan
pelanggaran terhadap salah satu poin di dalamPeraturan Perusahaan;
ah
lik
ub
karena dibuat sendiri oleh para pihak. Bahwa bukti surat tersebut membuktikan
ep
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat yang diberi tanda bukti P-11
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kabupaten Sumbawa tertanggal 30 Desember 2021 Nomor:
si
567/721/HI&Jamsos/XII/2021, bukti surat tersebut telah disesuaikan dengan
surat aslinya. Bahwa anjuran dimaksud tergolong sebagai akta autentik karena
ne
ng
dibuat dan diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini Dinas Tenaga
Kerja, sehingga dengan demikian bukti surat dimaksud diterima sebagai alat
bukti surat yang mengandung pembuktian sempurna dalam pembuktian tertulis
do
gu Penggugat khususnya terkait dengan permasalahan antara Penggugat dan
Tergugat telah dilakukan upaya mediasi dengan ditengahi oleh pihak dinas
In
A
Tenaga Kerja dalam bentuk perundingan tripartit namun upaya dimaksud gagal
sehingga persolaan ini dapat diterima dan diadili oleh Pengadilan Hubungan
ah
lik
Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram;
Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat bertanda bukti P-12 berupa
Surat Tanggapan dari Penggugat atas Anjuran Mediator Dinas Tenaga Kerja
am
ub
dan Transmigrasi Kabupaten Sumbawa tertanggal 12 Januari 2022, bukti
tersebut telah disesuaikan dengan surat aslinya. Bahwa tanggapan terhadap
ep
anjuran sebagaimana tersebut dapat tergolong sebagai akta di bawah tangan
k
karena dibuat sendiri oleh pihak Penggugat selain bukti tersebut telah didukung
ah
dengan bukti surat lainnya surat dimaksud juga relefan dengan dalil posita
R
si
Penggugat sehingga bukti surat tersebut diterima sebagai bukti sempurna
dalam pembuktian tertulis Penggugat khususnya terkait dengan anjuran dari
ne
ng
Pihak dinas Tenaga kerja yang tidak dapat dilaksanakan oleh Penggugat
sehingga Pemutusan Hubungan Kerja dengan Tergugat adalah sebagai jalan
do
gu
lik
tergolong sebagai akta autentik karena dibuat oleh badan yang berwenang
sehingga diterima sebagai bukti surat yang mengandung pembuktian sempurna
m
ub
bukti P- 14 berupa Tabel Perhitungan Akhir dari Penggugat atas hak-hak yang
R
akan diterima Tergugat sebelum dipotong pajak yaitu sebesar Rp. 2.880.000,
es
bukti surat tersebut telah disesuaikan dengan aslinya, dimana surat dimaksud
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pembayaran sisa hak hak Tergugat selaku pekerja telah diperhitungkan secara
si
cermat dengan mengacu pada ketentuan aturan hukum yang berlaku;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan terhadap bukti
ne
ng
surat yang diajukan oleh Penggugat sebagaimana dikemukakan di atas, maka
Majelis dapat memberikan penilaian sebagai berikut;
Menimbang, bahwa jika ditelaah dengan seksama secara umum bukti-
do
gu bukti surat yang diajukan Penggugat sebagaimana telah dipertimbangkan di
atas, maka Mejelis berpendapat jika bukti-bukti surat tersebut telah
In
A
membuktikan dalil-dalil pokok gugatan Penggugat di antaranya adalah
mengenai Tergugat dalam kapasitasnya selaku pekerja yang bekerja pada
ah
lik
perusahaan Penggugat berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tentu dengan
mengemban jabatan serta diberi gaji dan tunjangan sebagai mana bukti surat di
atas. Bahwa hal lain yang terungkap dari pembuktian tertulis Penggugat adalah
am
ub
mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh Penggugat
selaku pemberi kerja terhadap Tergugat selaku penerima kerja adalah
ep
berdasarkan Peraturan Perusahaan dan bentuk pelanggaran yang dilakukan
k
si
penyalahgunaan Narkotika, dimana dalam peraturan perusahaan melarang
pihak pekerja untuk melakukan perbuatan melawan hukum diantaranya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
surat namun untuk mencapai pembuktian maksimal dalam suatu perkara maka
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
harus disandarkan pada 2 (dua) alat bukti dan oleh karena di persidangan
si
Penggugat juga telah mengajukan alat bukti lain yakni saksi ke depan
persidangan, maka selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan saksi saksi
ne
ng
yang diajukan oleh Penggugat tersebut apakah keterangan saksi saksi tersebut
mengandung pembuktian yang mendukung dalil dali gugatan Penggugat
ataukah tidak;
do
gu Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti surat, Penggugat di
persidangan telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang telah memberi
In
A
keterangan di bawah sumpah, selanjutnya Mejelis akan mempertimbangkan
masing masing keterangan saksi saksi tersebut;
ah
lik
Menimbang, bahwa saksi ke- 1 (satu) Penggugat atas nama
ISHARJATNO, S.Psi dalam keterangannya pada pokok adalah saksi kenal
Tergugat sebagai rekan kerja, posisi Tergugat adalah sebagai assisten
am
ub
operation engineer Control Room di site Sumbawa, Saksi dan Tergugat bekerja
di PLTMG Sumbawa sebagai bagian Tim Operation. Bahwa sepengetahuan
ep
saksi Tergugat melanggar ketentuan peraturan perusahaan khususnya di pasal
k
30 angka 7.1 huruf c terkait antara lain mengenai penyalahgunaan obat keras
ah
si
hubungan kerja yang bisa dilakukan perusahaan jika terkait pelanggaran berat,
ada pasal dibagian terakhir yang mengharuskan Tergugat untuk tunduk pada
ne
ng
do
gu
menerma dan membaca hasil MCU tersebut dan Tergugat membenarkan hasil
yang tertulis di MCU tersebut karena Tergugat meminum obat-obatan
ah
lik
dikarenakan sebelum MCU Tergugat dalam keadaan sakit. Bahwa ada foto
resep tertanggal 20 juli 2020 atas nama orang bukan tergugat sedangkan MCU
m
ub
tanggal 29 Oktober 2021, resep tersebut atas nama Putri Rezki Utami yang
pernah merawat adiknya Tergugat bukan atas nama Tergugat, hasil MCU sudah
ka
diterima beberapa hari sebelumnya tetapi tidak ada iktikad dari Tergugat untuk
ep
klarifikasi tanpa harus ditelpon oleh saksi. Bahwa pengambilan urine untuk MCU
ah
melakukan test lebih lanjut kepada para pekerja yang mengkonsumsi narkoba,
M
ng
dari piha Medical chek mengkonfirmasi hasil tersebut sudah valid, saksi pernah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
di infokan terkait dengan pemeriksaan di BNN tetapi kami tidak pernah
si
menerima Salinan pemeriksaan tersebut, pemeriksaan Tergugat di BNN itu jauh
sesudah kami melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Tergugat, hasil
ne
ng
pemeriksaan MCU tanggal 20 Oktober 2021 kemudian kami menghubungi
tergugat dan hasil dari BNN sekitar bulan Desember, status Tergugat di
Perusahaan sebagai karyawan tetap, sampai dengan gugatan ini pihak
do
gu Tergugat masih belum menerima dengan pemberhentian dirinya, gaji terakhir
yang tergugat terima adalah Rp. 6.600.000,00 (enam juta enam ratus ribu
In
A
rupiah) yang belum dipotong pajak dan BPJS, posisi tergugat masih bekerja
sebagai karyawan di Perusahaan. Bahwa Medical Chek up adalah agenda rutin
ah
lik
di Perusahaan tiap tahunnya, semua karyawan dilakukan Medical Chek up
dilokasi kerja kecuali karyawan yang sedang menjalani cuti maka karyawan
tersebut datang sendiri ke LAB untuk MCU, sebelum dilakukan MCU
am
ub
diumumkan terlebih dahulu kepada seluruh karyawan, ada himbauan dari LAB
yang melakukan MCU untuk menyampaikan siapa saja yang meminum obat
ep
sebelum melakukan MCU, menurut informasi yang saksi terima dari rekan saksi
k
bernama Yodhi Mahendra yang berkoordinasi dengan pihak Lab pada saat
ah
MCU Tergugat ditanyakan minum obat apa dan dijawab oleh Tergugat telah
R
si
minum obat Decolgen;
Menimbang, bahwa saksi ke-2 (dua) Penggugat atas nama YODHI
ne
ng
do
gu
dari pihak Lab terkait dengan hasil pemeriksaan MCU Sdr. Setio
Hasmoro/Tergugat kepada saksi adalah Unfit dengan positif Morfin, Unfit
maksudnya tidak layak bekerja karena positif Morfin, pada tanggal 23 November
In
A
lik
ub
mendatangi rekanan Prodia yang ada di Sumbawa atas nama Mbak Via
kemudian di informasikan ke Mbak Eka yang ada di Prodia Mataram lalu di
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sumbawa tanggal 23 November 2021. Bahwa pihak Prodia juga
si
menginformasikan jika resep yang diberikan oleh Tergugat bukan atas nama
Tergugat namun atas nama Rezki Utami saudara dari Tergugat. Bahwa tidak
ne
ng
ada aturan diperusahaan yang mewajibkan apabila ditemukan kandungan
Narkotika dalam urine harus mencari headline yang lebih kompeten untuk
menentukan hasil tersebut, saksi bekerja di Perusahaan yang sama dengan
do
gu Tergugat, saksi mengenal Tergugat sebatas hubungan Profesional saja antara
karyawan dengan Personalia. Bahwa dulu Tergugat akan di promosikan
In
A
sebelum adanya kasus ini, MCU dilakukan setiap tahun dan di umumkan
terlebih dahulu 1 minggu atau 2 minggu sebelum dilakukan MCU. Bahwa
ah
lik
maksud dan tujuan melakukan konfirmasi pada prodia sumbawa adalah untuk
menginformasikan ulang kepada kami jika Tergugat tidak menggunakan
Narkoba. Bahwa Tergugat langsung datang ke Prodia Sumbawa tanpa
am
ub
sepengetahuan Perusahaan, saksi bertanya seberapa valid hasil MCU ini dan
dijawab oleh pihak prodia hasil ini sudah valid dimana urine tersebut terkandung
ep
Morfin. Bahwa Perusahaan ada memanggil Tergugat sebagai teguran sebanyak
k
dan Sekretaris;
R
si
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi saksi Penggugat sebagai diutarakan
di atas, maka terdapat beberapa fakta hukum yang menguatkan dalil gugatan
ne
ng
do
gu
Tergugat yang mendatangi pihak Prodia untuk maksud untuk menjelaskan jika
Tergugat tidak mengkosumsi zat yang terkandung di dalam urine Tergugat dan
ah
lik
ub
Tergugat akan tetapi atas nama orang lain. Bahwa disamping itu fakta hukum
penting lainnya dari keterangan saksi yang dijadikan sebagai fakta hukum
ka
dalam perkara ini adalah upaya Tergugat dalam rangka hendak membuktikan
ep
urine Tergugat dari hasil tes Lab oleh pihak Prodia dengan jalan Tergugat
R
mendatangi pihak BNN untuk melakukan tes urine akan tetapi hal tersebut
es
Tergugat lakukan setelah beberapa bulan berselang dari ketika MCU dilakukan
M
ng
oleh Pihak Prodia dan ditemukan kandungan urin Tergugat mengandung zat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terlarang;
si
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan pembuktian
Penggugat baik tertulis maupun alat bukti saksi telah mendukung seluruh dalil
ne
ng
dali Penggugat, bahkan diantara bukti surat Penggugat ada tergolong sebagai
akta autentik sehingga mengandung nilai pembuktian sempurna serta bukti
surat dimaksud telah didukung oleh alat bukti lain yang diajukan Penggugat
do
gu yakni saksi-saksi dengan demikian baik alat bukti surat dan saksi Penggugat
telah saling mendukung dan menguatkan satu dan lainnya yang pada pokok
In
A
Penggugat telah berhasil membuktikan dalil-dalil gugatannya, oleh karena itu
selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan dalil-dalil sangkalan pihak
ah
lik
Tergugat apakah Tergugat dapat membuktikan dalil-dalil sangkalannya tersebut
ataukah tidak;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya Tergugat
am
ub
telah mengajukan alat bukti surat dan 3 (tiga) orang saksi, selanjutnya akan
dipertimbangkan bukti surat Tergugat terlebih dahulu;
ep
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat yang diberi tanda bukti T-I
k
si
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPEE FSPMI). Bahwa bukti
dimaksud termasuk dalam golongan akta di bawah tangan karena dibuat oleh
ne
ng
para pihak sehingga digunakan sebagai bukti tertulis yang mengandung bukti
permulaan dalam pembuktian tertulis pihak Tergugat yang di dalam surat
do
gu
mengenai hubungan antara Kuasa Hukum Tergugat yang berasal suatu Serikat
Pekerja sehingga memiliki legal standing dalam mewakili Tergugat di
ah
lik
persidangan;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-2 adalah
m
ub
sebagai akta autentik karena dibuat dan diterbitkan oleh pejabat yang
ah
pihak Tergugat yang di dalam surat surat tersebut menegaskan jika Serikat
es
Pekerja PUK SPEE FSPMI PT. MAN ENERGY SOLUTION INDONESI telah
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
jika dicermati lebih jauh bukti surat dimaksud dihubungkan dengan dalil
si
Tergugat maka menurut hemat Majelis bukti surat tersebut tidak mengandung
pembuktian terkait dengan dalil sangkalan Tergugat melainkan lebih pada
ne
ng
penegasan jika di tempat kerja Tergugat telah memiliki Serikat Pekerja;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-3 berupa
Surat Keputusan Nomor Kep.034/SK/DPP FSPMI/XI/2021 yang dikeluarkan
do
gu oleh Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP
FSPMI) tertanggal 16 November 2021. Bahwa bukti dimaksud termasuk dalam
In
A
golongan akta di bawah tangan karena dibuat oleh para pihak sehingga
digunakan sebagai bukti tertulis yang mengandung bukti permulaan dalam
ah
lik
pembuktian tertulis pihak Tergugat yang di dalam surat tersebut menjelaskan
mengenai pengesahan pimpinan serikar pekerja elektronik jika dicermati secara
lebih mendalam bukti surat dimaksud tidak berhubungan langsung dengan dalil
am
ub
sangkalan Tergugat melainkan lebih pada menjelaskan mengenai adanya
pengesahan dewan pimpinan wilayah federasi serikat pekerja melat indonesia
ep
provinsi Nusa Tenggara Barat;
k
Surat Kartu Tanda Anggota Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Elektronik
R
si
Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia PT. MAN Energy Solutions
Indonesia (PUK SPEE FSPMI PT. MAN ES Indonesia). Bahwa bukti dimaksud
ne
ng
termasuk dalam golongan akta di bawah tangan karena dibuat oleh para pihak
sehingga digunakan sebagai bukti tertulis yang mengandung bukti permulaan
do
gu
lik
didampingi atau diwakili olah kuasa hukum yang berasal dari Serikat Pekerja itu
sendiri;
m
ub
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-5 dan T-6
berupa Surat Perjanjian Kerja antara Penggugat dan Tergugat dibuat dengan
ka
masa percobaan selama tiga (3) bulan terhitung sejak 1 Maret 2019 sampai
ep
menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT). Bahwa kedua surat
R
dimaksud tergolong sebagai akta di bawah tangan karena dibuat sendiri oleh
es
ng
tertulis pihak Tergugat dan oleh karena bukti surat tersebut merupakan bukti
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
surat yang sama diajukan oleh Penggugat dan juga tidak ada bantahan dari
si
kedua belah pihak yang pada pokoknya mengatakann jika Tergugat dan
Penggugat terikat dalam hubungan perjanjian kerja;
ne
ng
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-7 dan T-8
adalah berupa Surat Reposisi atau kenaikan jabatan No: 11/HR-RPL/05/2021
tertanggal 17 Mei 2021 yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat
do
gu karena prestasi dan kinerja kerja yang baik dan Slip Gaji Tergugat sebagai
Assisten Operation Engineer dengan ‘upah sebesar Rp. 6.600.000 yang biasa
In
A
diterima setiap bulan. Bahwa bukti surat yang dapat digolongkan sebagai akta
di bawah tangan sehingga mengandung bukti permulaan dalam pembuktian
ah
lik
tertulis Tergugat tersebut menjelaskan jika benar Tergugat menduduki jabatan
dalam perusahaan Penggugat dan menerima upah (hal ini tidak bertengan
dengan dalil Penggugat) dengan demikian maka bukti tersebut selain
am
ub
mendukung dalil Tergugat tentangan hubungan kerja antara Penggugat dan
Tergugat juga mendukung Penggugat tentang dalil yang sama;
ep
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-9 dan T-10
k
si
membantu mengobati Tergugat yang terpapar Covid-19. Bahwa kedua surat
tersebut jika dicermati tergolong sebagai akta autentik karena dibuat oleh pihak
ne
ng
yang berwenang atau berkompeten dalam hal ini pihak Laboratorium dan oleh
dokter yang isi nya menjelaskan tentang Tergugat yang pernah dilakukan tes
do
gu
uji covid 19 dan positif serta Tergugat yang pernah berobat di Klinik Faskes -1
BPJS Kesehatan;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-12 adalah
In
A
berupa surat Hasil Medical Check Up (MCU) Tergugat yang dikeluarkan oleh
Laboratorium Klinik Prodia. Bahwa bukti surat tersebut dapat digolongkan
ah
lik
ub
Polres Sumbawa;
R
ng
Letter. Bahwa surat dimaksud dapat digolongkan sebagai akta dibawah tangan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena dibuat sendiri para pihak sehingga diterima sebagai permulaan
si
pembuktian dalam bukti tertulis Tergugat yang di dalam surat tersebut
menjelaskan tentang adanya Pemutusan Hubungan Kerja yang di alami oleh
ne
ng
Tergugat selaku pekerja;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-14.2 berupa
Surat Penawaran Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebesar Rp.
do
gu 53.040.000 yang ditawarkan oleh Penggugat kepada Tergugat. Bahwa surat
tersebut dapat disepandakan dengan akta dibawah tangan karena dibuat
In
A
sendiri oleh para pihak sehingga diterima sebagai bukti permulaan dalam
pembuktian tertulis pihak Tergugat yang mana dalam surat tersebut
ah
lik
menerangkan bahwa Penggugat selaku pemberi kerja telah menawarkan uang
kompensasi sebagai bentuk kewajiban Penggugat sebagai konsekwenasi telah
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan Tergugat;
am
ub
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T-15 adalah
berupa Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika Nomor : SKHPN-
ep
260/XI/52-04/2021/BNNK-SBW tertanggal 24 November 2021 yang dikeluarkan
k
tergolong sebagai akta autentik karena dibuat dan dikeluarkan oleh instsni yang
R
si
berwenang dalam hal ini oleh Badan Narkotika Nasional sehingga surat
dimaksud diterima sebagai bukti surat yang mangandung nilai pembuktian
ne
ng
do
gu
lik
ub
Desember 2021 dan Surat Anjuran Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
Kabupaten Sumbawa Nomor : 567/721/HI & Jamsos/XII/2021 tertanggal 30
ka
Desember 2021. Bahwa surat tersebut tergolong sebagai akta di bawah tanga
ep
dan akta autentik yang mana dalam surat bukti tersebut membuktikan jika
ah
ng
kedua pihak dan ditengahi oleh mediaotor dari dinas tenaga kerja namun upaya
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut tidak berhasil sehingga persoalan ini diselesaikan melalui Pengadilan
si
hubungan Industrial;
Menimbang, bahwa bukti surat Tergugat bertanda bukti T- 20 berupa
ne
ng
Surat Skorsing atau Suspension Letter yang ditunjukan Penggugat kepada
Tergugat tanggal 13 Januari 2022. Surat yang disepadankan dengan akta di
bawah tangan tersebut membuktikan jika benar Tergugat telah diskorsing oleh
do
gu Penggugat karena melakukan pelanggaran terhadap peraturan Perusahaan;
Menimbang, bahwa bukti surat bertanda bukti T-21 adalah berupa
In
A
Peraturan Perusahaan atau Company Regulation Pasal 30 angka 7.1 huruf c.
Bahwa Peraturan Perusahaan yang diajukan Tergugat sama dengan yang
ah
lik
diajukan oleh Penggugat, maka pertimbangan mengenai bukti surat tersebut
disamakan dengan pertimbangan bukti surat Penggugat;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan memberikan penilaian dan
am
ub
telaahan secara lebih mendalam dan komprehensif terhadap bukti-bukti surat
Tergugat dihubungkan dengan dalil sangkalan nya;
ep
Menimbang, bahwa jika dihubungkan antara pembuktian tertulis Tergugat
k
si
Tergugat Majelis menilai Tergugat dalam pembuktiannya mencoba
membuktikan jika alasan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh
ne
ng
do
gu
adalah tidak benar karena Tergugat sebelum dilakukan Medical Chek Up telah
mengkonsumi obat batuk hal itu dihubungkan dengan bukti surat Tergugat
yakni Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika Nomor : SKHPN-
In
A
lik
ub
dilakukannya MCU yang dilakukan oleh Penggugat terhadap Tergugat dan uji
tes tes urine yang Tergugat lakukan sendiri di BNN sudah beberapa bulan
ka
sehingga tentu akan berpengaruh pada kandungan zat zat yang terkandung
ep
dalam urine Tergugat yang dapat menghilang dalam kurun waktu tertentu.
ah
Bahwa seharusnya ketika pihak Prodia selaku pihak yang melakukan MCU dan
R
Tergugat jika merasa tidak pernah mengkonsumsi zat terlarang tersebut harus
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membandingkan hasil tes yang dilakukan oleh pihak Prodia, hal ini menunjukan
si
jika Tergugat tidak memiliki itikad saat itu dan menunggu hingga beberapa
bulan kemudian baru melakukan tes urine ke BNN;
ne
ng
Menimbang, bahwa selain itu berdasarkan bukti surat Tergugat berupa
Daftar hadir Penggugat di Polres Kabupaten Sumbawa (bukti surat T-13)
Tergugat hendak membuktikan dalil nya terkait dengan adanya laporan yang
do
gu dilakukan oleh Penggugat terhadap Tergugat karena dugaan melakukan
penyalahgunaan narkotika yang menurut dalil Tergugat hal tersebut tidak
In
A
ditindak lanjuti proses penyidikannya oleh pihak Kepolisian Sumbawa, bahwa
terhadap hal itu Mejelis berpadangan penegakan hukum ada pada ranah
ah
lik
kewenangan aparat penegak hukum dalam hal ini oleh pihak Kepolisian dimana
dalam melakukan hal tersebut pihak berwajib memiliki standar tersendiri dan
mengacu pada ketentuan hukum, namun demikian hal tersebut tidak serta
am
ub
merta menghilangkan kesalahan Tergugat dalam perspektif pihak Penggugat
selaku Perusahaan yang menurut Pihak Penggugat Tergugat telah melakukan
ep
pelanggaran terhadap salah satu peraturan perusahaan dan memang hal
k
si
pekerja yang melakukan pelanggaran terhadap perusahaan juga merupakan
pelanggaran terhadap hukum pidana dan mensyaratkan adanya proses
ne
ng
do
gu
hukum pidana dapat menjadi acuan bagi setiap perusahaan dalam menyusun
peraturan perusahaan yang harus di taati oleh pekerja, namun dapat juga
perusahaan menjadikan bentuk pelanggaran yang bukan merupakan tindak
In
A
pidana sebagai sebuah kewajiban yang yang harus di taati oleh setiap pekerja.
Bahwa oleh karena bentuk pelanggaran terhadap peraturan Perusahaan yang
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
membuktikan dalil sangkalan Tergugat, maka selanjutnya Majelis akan
si
mempertimbangkan bukti saksi yang diajukan oleh Tergugat;
Menimbang, bahwa saksi ke-1 (satu) Tergugat atas nama I MADE
ne
ng
JANANURAGA pada pokoknya menjelaskan saksi bekerja di Perusahaan yang
sama denagn Tergugat menjabat Opreation Tech selama 3 tahun, saksi kenal
dengan Tergugat karena 1 Divisi, benar Tergugat pernah terpapar Covid-19
do
gu namun saksi lupa waktunya sebelum MCU, Tergugat orangnya baik rajin sholat
dank arena saksi orang baru di Oparation Tech jadi Tergugat sering sharing
In
A
tentang system pembangkit Powerplan, saksi tidak pernah melihat Tergugat
mengkonsumsi narkoba di perusahaan dan saksi meyakini hal tersebut karena
ah
lik
saksi satu grup satu sift dengan Tergugat, MCU dilakukan di Perusahaan setiap
tahun, 2 minggu sebelum MCU Tergugat pernah mengatakan kalau dirinya
sedang sakit batuk pilek lalu saksi mengatakan istirahat saja dulu, saksi
am
ub
mendapatkan info dari atasan saksi kalau Tergugat mendapatkan surat PHK
karena hasil dari MCU, saksi dapat memastikan Tergugat tidak menggunakan
ep
Narkotika karena saksi 1 Sift dengan Tergugat;
k
Menimbang, bahwa saksi ke-2 (dua) Tergugat atas nama PUTRI REZKI
ah
UTAMI, saksi kenal dengan Tergugat sebatas kakak dari teman dekat saksi,
R
si
saksi berprofesi sebagai Perawat di Rumah Sakit Risa Sentra Medika Mataram
dan masih aktif sampai dengan sekarang, saksi yang memberikan resep obat
ne
ng
kepada teman saksi saudaranya Tergugat, setahu saksi obat yang ada di
Resep adalah obat batuk sesuai yang disampaikan teman saksi saat itu
do
gu
keluhannya batuk, yang meminta obat tersebut teman saksi bernama Mbak
Sari Adik dari Tergugat, saksi tidak tahu kandungan yang ada didalam obat
tersebutt namun saksi hanya tahu obat tersebut adalah obat batuk, saksi
In
A
lik
ub
wewenang Dokter, resep tersebut pada tanggal 20 Juli 2020. Bahwa saat itu
adik dari Tergugat bertanya kepada saksi kandungan obat tersebut karena ada
ka
kasus lalu saksi menjawab setahu saksi obat tersebut racikan, yang
ep
mengeluarkan resep tersebut adalah resep salah satu dokter yang ada di
ah
Rumah Sakit Risa tempat saksi bekerja, resep tersebut untuk atas nama saksi
R
sendiri namun saksi tidak dalam keadaan sakit, setahu saksi posisi Tergugat
es
dan adiknya berada di Sumbawa pada saat meminta resep tersebut, setahu
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saksi Tergugat sudah berobat dan informasinya masih belum ada perubahan
si
juga jadi coba dikonsultasikan ke Rumah Sakit;
Menimbang, bahwa saksi ke-3 (tiga) Tergugat atas nama HARMANSA
ne
ng
PURNANDA UTAMA pada pokoknya menjelaskan, saksi bekerja sebagai
perawat klinik rehabilitasi BNNK di Sumbawa, saksi pernah mengetahui
Tergugat datang ke BNN Sumbawa tapi untuk waktu dan tanggalnya saksi
do
gu lupa, Tergugat bersama istrinya datang untuk pemeriksaan urine dimana saksi
sendiri yang memeriksa urine Tergugat kemudian hasil pemeriksaan tersebut
In
A
saksi perlihatkan kepada atasan saksi, tergugat hanya didampingi istri tanpa
didampingi dari perusahaan pada saat pemeriksaan di BNN, hasil dari
ah
lik
pemeriksaan tersebut adalah negative 6 parameter. Bahwa pengecekan
dilakukan dengan cara rapid test dimana cara ini baku di 500 satker BNN,
akurasi pengecekan yang ada di BNN tidak pernah ada satupun yang Error,
am
ub
saksi tidak tahu tanggal kedatangan Tergugat ke BNN namun ada di bukti surat
Tergugat T-15 pada tanggal 24 November 2021. Bahwa saksi tahu ada
ep
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 923 Tahun 2019 tentang SOP dan
k
dengan 5 hari;
R
si
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi saksi Tergugat tersebut
setelah dicermati kandungan dari keterangan yang diberikan, maka dapat
ne
ng
dinilai jika keterangan saksi sebagai alat bukti tersebut Tergugat hendak
membuktikan beberapa hal diantaranya adalah Tergugat telah mengkonsumsi
do
gu
obat batuk sebelum dilakukan MCU oleh pihak Prodia sebagai rekanan
Penggugat dalam melakukan kewajiban perusahaan secara rutin untuk
memeriksa kesehatan para karyawan yang pada saat MCU urine Tergugat
In
A
positif mengandung zat narkotika. Bahwa oleh karena sebeleum MCU Tergugat
sebelumnya telah mengkonsumsi obat maka hasil urine yang positif tersebut
ah
lik
ub
zat kimia dalam obat yang Tergugat minum sehingga Tergugat tidak dapat
dipersalahkan karena telah mengkonsumsi zat terlarang;
ka
Menimbang, bahwa hal lain yang hendak dibuktikan oleh Tergugat dari
ep
pihak BNN dan hasil pemeriksaan urine Tergugat tersebut negatif tidak
es
mengandung narkotika;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa dari kedua hal yang hendak dibuktikan Tergugat
si
tersebut yakni tentang Tergugat yang telah mengkonsumsi obat batuk sebelum
dilakukan MCU oleh pihak Penggugat dengan menggunakan jasa Prodia dan
ne
ng
tindakan Tergugat yang telah melakukan pemeriksaan urine ke BNN dan
hasilnya dinyatakan negatif sebagai perbandingan dengan Tes urine yang
dilakukan oleh Prodia, maka terkait hal tersebut Majelis akan
do
gu mempertimbangkannya secara khusus di bawah ini;
Menimbang, bahwa baik dalam pembuktian tertulis dan saksi yang
In
A
diajukan Tergugat hendak membuktikan jika kandunga zat terlarang yang
terkandung di dalam urin nya sebagaimana hasil MCU yang dilakukan oleh
ah
lik
pihak Prodia adalah disebabkan oleh karena Tergugat telah mengkonsumsi
obat batuk dengan resep dokter namun yang menjadi persoalan adalah resep
dokter sebagaimana dimaksud Tergugat yang menjadi dasar argumentasi
am
ub
Tergugat tersebut ternyata bukan atas Tergugat melainkan atas nama orang
lain sedangkan keterangan saksi ke dua Tergugat yang diajukan dengan
ep
maksud untuk menguatkan pembenaran dalil Tergugat tersebut di atas
k
saksi Tergugat utarakan terkait pemberian obat melalui resep dokter dapat
R
si
dilakukan tanpa pemeriksaan fisik langusng oleh dokter adalah hal yang diluar
prosedur penanganan medis karena hanya melalui konsultasi verbal itu bukan
ne
ng
do
gu
pulau Sumbawa sedangkan posisi saksi ke dua Tergugat selaku orang yang
dijadikan perantara oleh Tergugugat melalui kakaknya untuk meminta resep
ah
lik
obat dari dokter berada salah satu klinik medis di kota Mataram sehingga jarak
antara pasien dan dokter sangatlah jauh, hal ini tentu menimbulkan tanda tanya
m
ub
Tergugat tergolong sakit yang tidak berat karena berupa batuk. Bahwa
ep
berdasarkan fakta tersebut maka Majelis menilai selain tidak sesuai produr
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa selanjutnya terkait dengan upaya pembuktian
si
Tergugat mengenai bukti surat dan saksinya yang hendak membuktikan jika
Tergugat telah melakukan tes urine ke pihak BNN dan hasilnya negetif, maka
ne
ng
menurut Majelis hal tersebut tidak dapat dipertahankan sebagai sebuah fakta
hukum yang diperoleh dari pembuktian Tergugat untuk menguatkan dalil
sangkalan Tergugat hal tersebut terjadi karena tindakan Tergugat yang
do
gu melakukan uji lab /tese urine nya di BNN jaraknya sudah lewat beberapa bulan
dari hasil tes lab MCU yang dilakukan oleh pihak Prodia terbit sehingga dengan
In
A
demikian hasil yang diperoleh ketika Tergugat melakukan tes di BNN tidak bisa
dikomparasikan dengan hasil MCU yang dilakukan oleh Prodia hal ini
ah
lik
disebabkan dalam rentang waktu tertentu kandungan metamvatamine dalam
urine dapat menghilang dengan sendirinya;
Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan mengenai pembuktian
am
ub
Tergugat sebagaimana diuraikan di atas, dalam salah satu dalil Tergugat
sebagaimana tersurat di dalam jawabannya Tergugan mengemukakan bahwa
ep
Pasal 7 Perjanjian kerja antara Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi
k
si
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi adalah ber tentangan dengan
Undang-undang. Karena Pasal 158 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
ne
ng
do
gu
lik
disampaikan di atas namun oleh karena hal tersebut telah tersirat dalam
jawabannya maka mengenai hal tersebut perlu Majelis pertimbangkan secara
m
ub
Januari 2005 tentang Putusan Mahkamah Konstitusi Atas Hak Uji Materil UU
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-undang
si
Dasasar Republik Indonesia Tahun 1945 menjelaskan Sebagai Berikut:
Sehubungan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PPU-1/2003
ne
ng
tanggal 28 Oktober 2004 Tentang Hak Uji Materiil UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan Terhadap Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan telah dimuat dalam Berita Negara Nomor 92 Tahun
do
gu 2004 tanggal 17 Nopember 2004, maka untuk memberikan kejelasan bagi
masyarakan, dipandang perlu menerbitkan Surat Edaran sebagai berikut:
In
A
1. Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa Undang-undan Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, khusus Pasal 158 ;Pasal 159 ; Pasal 160
ah
lik
pengusaha “;Pasal 170 sepanjang mengenai anak kalimat “…Pasal 158
ayat (1) …”; Pasal 171 sepanjang menyangkut anak kalimat ….Pasal 158
am
ub
ayat (1) … ” Pasal 186 sepanjang mengenai anak kalimat “…Pasal 137 dan
Pasal 138 ayat (1) …. ” tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
ep
2. Sehubungan dengan hal resebut butir 1 maka Pasal-pasal UU No. 13 Tahun
k
hukum mengikat, dianggap tidak pernah ada dan tidak dapat digunakan lagi
R
si
sebagai dasar / acuan dalam penyelesaian hubungan industrial;
3. Sehubungan dengan hal tersebut butir 1 dan 2 di atas, maka penyelesaian
ne
ng
do
gu
Apabila pekerja ditahan oleh pihak yang berwajib dan pekerja/ buruh tidak
dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana mestinya maka berlaku
ah
lik
ub
hubungan industrial;
ep
(empat) secara jelas telah ditegaskan jika dengan adanya Putusan MK terkait
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang mendasarkan pada pasal 158 UU No.13 Tahun 2003 diselesaikakn
si
melalui persidangan Perkara PHI. Bahwa terkait dengan adanya alasan yang
mendesak sebagaimana dimaksudkan oleh Surat Edaran tersebut Majelis
ne
ng
menafsirkan dan akan menguraikannya dalam pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa kedaan mendesak saebagaimana dimaksud dalam
surat edaran tersebut adalah keadaan dimana permasalahan antara pekerja
do
gu dan perusahaan tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut pada tingkat
be parti dan tre partit. Bahwa keadaan mendesak juga ditafsirkan sebagai
In
A
keadaan dimana hubungan kerja antara pekerja dan pemberi kerja tidak
mungkin dilanjutkan kembali karena jika pun dipaksakan menimbulkan dis
ah
lik
harmonisasi dan preseden yang buruk bagi pagi pekerja lainnya hal tersebut
terjadi sebagaimana dalam perkara ini dimana Tergugat diberhentikan karena
mengkonsumsi zat terlarang/narkotika karena jika tetap dipertahankan maka
am
ub
ada preseden di kalangan pekerja jika perusahaan tidak tegas dalam
menegakan aturan perusahaan sehingga dapat saja oknum karyawan lainnya
ep
menjadikan contoh jika mengkonsumsi narkotika tidak masalah karena
k
perusahaan tidak dapat melakukan PHK. Bahwa selain itu bidang usaha
ah
si
dan penugasan atau jabatan Tergugat sebagai Assistant Operation Engineer
Control Room, dimana bidang penugasan tersebut sangat vital karena
ne
ng
do
gu
dalam narkotika maka akan sangat riskan dan dapat menimbulkan kecelakaan
kerja yang disebabkan oleh adanya human error. Bahwa terlepas dari
pertimbangan tersebut menurut hemat Majelis memang penerapan sanksi
In
A
lik
yang mana pasal dimaksud telah dianulir akan tetapi penerapannya harus hati
hati karena tidak semua bentuk tindak pidana diakhir dengan adanya putusan
m
ub
pengdilan sebagai tolok ukur seorang telah bersalah. Bahwa hal tersebut
dikatakan demikian karena dalam suatu peristiwa dapat saja terjadi seseorang
ka
telah melakukan sebuah tindak pidana akan tetapi karena bentuk tindak pidana
ep
juatice sebagaimana yang berlaku saat ini maka perkara tersebut tidak sampai
R
melakukan hal tersebut tidak dapat dilakukan PHK oleh perusahaan padahal
M
ng
dalam peraturan perusahaan jelas dan tegas pekerja melakukan hal itu?.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa sama hal nya dengan perkara penyalahgunaan narkotika dimana dalam
si
UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika memberlakukan tindakan berupa
rehabilitasi kepada pengguna narkotika dan hal itu dapat dilakukan oleh pihak
ne
ng
BNN dan dengan demikian perkara tersebut tidak pernah akan sampai ke
pengadilan sehingga bisa dipastikan tidak akan ada putusan yang menyatakan
jika seseorang telah menyalahgunakan narkotika. Bahwa demikian juga dalam
do
gu perkara ini dimana Tergugat diberhentikan oleh pihak Penggugat karena telah
melakukan salah satu larangan dalam peraturan perusahaan yakni
In
A
mengkonsumsi zat terlarang, meskipun terhadap perkara tersebut belum ada
putusan pengadilan yang menyatakan Tergugat bersalah melakukan tindak
ah
lik
pidana penyalah gunaan narkotika namun tidak serta merta dapat dikatakan
jika tindakan PHK yang dilakukan Penggugat adalah tidak sah karena
Tergugat memang tidak terbukti bersalah karena dari aspek yuridis formil tidak
am
ub
ada Putusan Pengadilan maka sesuai denga azas preseden of
inoocent/praduga tidak bersalah tetap dikedepankan namun persolaan tersebut
ep
tetap dipadang oleh perusahaan sebagai pelanggaran aturan perusahaan dan
k
hal itu tidaklah keliru karena menurut Perusahaan ada norma yang dilanggar
ah
oleh pekerja dan hal tersebut telah dipertimbangkan secara panjang lebar oleh
R
si
Majelis sehingga Majelis berkesimpulan jika PHK yang dilakukan oleh
Penggugat kepada pihak Tergugat dapat disahkan oleh Pengadilan;
ne
ng
do
gu
lik
ini;
Menimbang, bahwa petitum ke-1 (satu) Penggugat menuntut agar
m
ub
lainnya terlebih dahulu, maka tuntutan ke satu dipending untuk sementara ini;
ah
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan Eksepsi Tergugat khususnya mengenai kewenangan mengadili, maka
si
telah dinyatakan jika Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Mataram berwenang mengadili perkara ini tuntutan ke-2 (dua) Penggugat di
ne
ng
terima;
do
Pengadilan menyatakan bahwa Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy
gu Solutions Indonesia adalah sah berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat
serta seluruh pekerja Penggugat. Bahwa Peraturan Perusahaan merupakan
In
A
sebuah pedoman bagi tata kelola suatu perusahaan khususnya yang
berhubungan dengan hubungan kerja/hubungan industrial. Pedoman ini
ah
lik
digunakan perusahaan untuk menyelaraskan kehidupan perusahaan guna
mencapai tujuan yang dicita-citakan yang didalamnya memuat tentang hak dan
kewajiban baik perusahaan maupun pekerja, syarat bekerja, tata tertib dan
am
ub
jangka waktu berlaku. Bahwa Peraturan perusahaan merupakan sebuat
paraturan internal pada perusahaan yang wajib ditaati oleh karena mengikat
ep
k
seluruh karyawan hal ini sesuai dengan Permenaker Nomor 28 Tahun 2014.
Bahwa oleh karena Peraturan perusahaan sebagaimana dimaksud Penggugat
ah
R
dalam tuntutannya telah disusun sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku
si
dan telah dilegalisir oleh dinas terkait yang berwenang sehingga peraturan
ne
ng
do
gu
ub
yang mana Majelis telah berkesimpulan jika Pemutusan Hubungan Kerja yang
dilakukan Penggugat adalah sah secara hukum karena terbukti Tergugat telah
ka
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ditentukan di dalam peraturan perusahaan dan juga Pemutusan Hubungan
si
Kerja telah sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan hukum yang
berlaku, maka tuntutan ke-4 (empat) Penggugat dikabulkan;
ne
ng
Menimbang, bahwa Petitumm ke-5 (lima) Penggugat menuntut agar
supaya Pengadilan Menetapkan hubungan kerja antara Penggugat dan
do
Tergugat putus sejak tanggal putusan ini diucapkan. Bahwa tuntutan ke 5 (lima)
gu relefan dengan tuntutan Penggugat sebelumnya sebagaimana telah
dipertimbangkan di atas, maka dengan demikian tuntutan ke-5 (lima Penggugat
In
A
juga dinyatakan dikabulkan;
lik
supaya Pengadilan Menyatakan Penggugat untuk membayar hak-hak Tergugat
yang masih ada di Penggugat mengacu Pasal 52 ayat 2 PP No. 35/2021 yaitu
am
ub
sebesar Rp. 2.880.000,- (dua juta delapan ratus delapan puluh ribu Rupiah)
setelah diperhitungkan pembayaran iuran program jaminan pensiun, sebelum
dipotong pajak, dengan rincian sebagai berikut:
ep
k
si
35/2021)
2. Uang Pisah (Peraturan Perusahaan) Rp. 0,- +
ne
ng
do
Penggugat:
gu
lik
ub
pembayaran hak hak pekerja yang dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja serta
tidak adanya tuntutan yang lain oleh Tergugat yang perlu diperhitungkan
ka
kembali oleh Majelis Hakim sehingga dengan demikian tuntutan ke-6 Penggugat
ep
dikabulkan;
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Industrial menyatakan dalam proses beracara di Pengadilan Hubungan
si
Industrial pihak pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya perkara termasuk
biaya eksekusi yang nilai gugatannya di bawah Rp. 158.000.000,- (seratus lima
ne
ng
puluh juta rupiah), maka sesuai dengan nilai gugatan Penggugat dalam perkara
ini yang tidak mencapai nilai Rp.158.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)
sehingga dengan demikian pembebanan biaya perkara ditanggung oleh negara,
do
gu maka dengan demikian tuntutan ke-7 (tujuh) Penggugat dikabulkan;
In
A
Penggugat ternyata seluruh tuntutan Penggugat di terima dengan demikian
maka dalam perkra ini dinyatakan gugata Penggugat diterima untuk seluruhnya
ah
lik
sehingga tuntutan ke-1 (satu) Penggugat dinyatakan di kabulkan;
DALAM REKONVENSI :
am
ub
Menimbang, bahwa Tergugat dalam gugatan Konvensi disebut sebagai
Penggugat ReKonvensi sedangkan Penggugat dalam perkara Konvensi disebut
sebagai Tergugat ReKonvensi;
ep
k
terhadap gugatan Konvensi disertai dengan adanya gugatan balik atau disebut
R
si
juga dengan gugatan Rekonvensi;
ne
ng
do
gu
lik
mengikuti medical chek up (MCU) bersama karyawan lainnya yang mana pada
akhirnya Penggugat reKonvensi diberhentikan dari pekerjaannya sementara
m
ub
telah diminta untuk melakukan pengujian kembali terhadap hasil LAB yang
ep
dibuat oleh pihak prodia namun hal tersebut tidak pernah dilakukan sehingga
ah
Penggugat tetap dilakkukan PHK dan dilakukan mediasi namun tidak berhasil;
R
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seluruh dalil gugatan Penggugat reKonvensi tersebut;
si
Menimbang, bahwa jika dicermati pokok dalil gugatan Rekonvensi yang
disampaikan oleh Penggugat Rekonvensi terebut adalah masih berkaitan erat
ne
ng
dengan dasar diajukannya gugatan ini oleh Penggugat Konvensi dan hal
tersebut telah dipertimbangkan secara konprehensif yang telah dijabarkan oleh
do
Majelis dalam pertimbangan mengenai pembuktian masing masing pihak
gu sedangkan hal lain yang terkait dengan pokok dalil gugatan lainnya
sebagaimana disampaikan Penggugat Rekonvensi yang tercermin dalam
In
A
petitum gugatan Rekonvensinya di antaranya menuntut agar Pengadilan
Hubungan Industrial menyatakan Surat Termination of Employment tertanggal
ah
lik
23 November 2021 yang telah di keluarkan oleh Tergugat dalam Rekonvensi
tanpa memperoleh penetapan dari lembaga dan penyelesaian perselisihan
hubungan industrial TIDAK SAH/BATAL DEMI HUKUM dan tidak dapat
am
ub
dijadikan pedoman untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
terhadap Pengugat dalam Rekonvensi serta menghukum Tergugat dalam
ep
k
R
milik Tergugat dalam Rekonvensi, terhitung sejak Putusan Pengadilan
si
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri KLS 1A Mataram ini di bacakan
ne
ng
do
gu
dapat direalisasikan pada saat dilakukan upaya be partit dan tre partit sehingga
perselisihan mengenai PHK ini diperiksa oleh Majelis Hakim perkara aquo,
In
maka apa yang didalilkan dan dituntut oleh Penggugat Rekonvensi tersebut
A
tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan Majelis mengambil alih seluruh
pertimbangan dalam gugatan Konvensi secara mutatis mutandis pertimbangan
ah
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MENGADILI:
si
DALAM KONVENSI :
DALAM EKSEPSI :
ne
ng
1. Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :
do
gu 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Mataram Kelas 1A berwenang untuk memeriksa, mengadili dan
In
A
memutus perkara a quo;
3. Menyatakan bahwa Peraturan Perusahaan PT. MAN Energy Solutions
ah
lik
Indonesia adalah sah berlaku mengikat bagi Penggugat dan Tergugat
serta seluruh pekerja Penggugat;
am
ub
4. Menyatakan Tergugat telah melakukan pelanggaran kerja yang bersifat
mendesak yang sanksinya pemutusan hubungan kerja (PHK)
sesuai dengan ketentuan Pasal 30 angka 7.1 huruf (c) Peraturan
ep
k
R
5. Menetapkan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus
si
sejak tanggal putusan ini diucapkan;
ne
ng
do
gu
No Rincian Nilai
1. Uang Penggantian Hak (Pasal 40 ayat 4 PP Rp. 7.500.000,-
ah
35/2021)
lik
ub
ep
es
DALAM REKONVENSI :
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :
si
- Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada
Negara;
ne
ng
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri, pada hari Kamis
tanggal 19 Mei 2022, oleh kami, MAHYUDIN IGO, S.H, sebagai Hakim Ketua
do
gu Majelis, DARI TRIASTUTIE, S.H.M.H dan Drs. I WAYAN ADIARCA masing-
masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan
In
A
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Mataram Nomor
8/Pdt.Sus-PHI/2022/PN Mtr, putusan tersebut pada hari Kamis, tanggal 2 Juni
ah
lik
2022 telah diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim
Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dengan
didampingi oleh IKHSAN SUHARYADI, S.Kom. S.H Panitera Pengganti dengan
am
ub
dihadiri pula kuasa Penggugat dan Kuasa Tergugat.
ep
Hakim Anggota Hakim Ketua
k
ah
si
Ttd. Ttd.
DARI TRIASTUTIE, S.H.M.H. MAHYUDIN IGO, S.H.
ne
ng
do
gu
Ttd.
Drs. I WAYAN ADIARCA
In
A
Panitera Pengganti,
ah
lik
Ttd.
IKHSAN SUHARYADI, S.Kom. S.H.
m
ub
Perincian biaya :
1. Materai ................................ : Rp0;
ka
( nol rupiah)
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77